Top Banner
PROGRAM MANUAL 2018-2019 INOVASI TEKNOLOGI SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK Balai Besar Teknologi Konversi Energi Deputi Teknologi Informasi, Energi dan Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Januari 2018 0 8 1 0 6 5 8 6 4 0 0 7 0 0 1 Kode lembaga Kode progra m Kode kegiatan Kode Output Kode sub output Program Manual
52

INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

May 03, 2019

Download

Documents

doankhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

PROGRAM MANUAL2018-2019

INOVASI TEKNOLOGISISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK

Balai Besar Teknologi Konversi EnergiDeputi Teknologi Informasi, Energi dan Material

Badan Pengkajian dan Penerapan TeknologiJanuari 2018

0 8 1 0 6 5 8 6 4 0 0 7 0 0 1Kode

lembaga

Kodeprogra

mKode kegiatan Kode Output Kode sub output

Prog

ram

Man

ual

Page 2: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

ii

JUDUL KEGIATAN

Program Manual 2018

(Baru)

Balai Besar Teknologi Konversi EnergiDeputi Teknologi Informasi, Energi dan Material

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi2018

INOVASI TEKNOLOGI SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK

Page 3: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

iii

DATA KEGIATAN1. Judul Kegiatan : INOVASI TEKNOLOGI SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK

Tahun ke : 1 Dari jangka tahun 2018s/d 2019

2. Nomor Kodefikasi : Intern BPPT ......................................................... Ekstern BPPT ...........................................................3. 6 Fokus Bidang RPJM

20014-2019: Teknologi

Ketahanan PanganSumber Energi Barudan Terbarukan

Teknologi danManajemenTransportasi

TeknologiInformasi danKomunikasi

TeknologiPertahanan

TeknologiKesehatan danObat2an

4. 3 Bidang Utama danBidang Lainnya

: Teknologi Material TeknologiLingkungan danKebumian

TeknologiManufaktur

Bidang Lainnya

5. Tahapan Program : Research Development

xxx

Engineeringxxx

Operational Test& Evaluationxxx

KajianKelayakanxxx

Lainnya :....................

6. Value PropositionBPPT (3 value)

: 1State of The Art of Technologixxx

2Daya Saing IndustriXxx

3Kemandirian Bangsa

XXX

7. Peran BPPT(5 peran)

: 1Intermediasi

xxx

2Technology ClearingHousexxx

3PengkajianTechnologi

xxx

4Audit Tehnologi

xxx

5SolusiTehnologi

xxx

Keterangan

8. PelayananTeknologi (10 Jenis)

: Jenis Kualitas Tahun Jenis Kualitas Tahun

1.Rekomendasi Xxx 2018 6.JasaOperasiaonal

2019

2. Advokasi Xxx 2018 7.Survei XXX 2019

3. Alih Teknologi 8.Pilot Project 2019

4. Pengujian Xxx 2019 9.Pilot Plant xxx 2018

5. Konsultasi Xxx 2018 10.Prototipe XXX 2019

Deskripsi Kegiatan : Urgensi Kegiatan:Penggunaan mobil listrik di beberapa negara mengalami perkembangan yang sangat pesat hal ini desebabkankarena kegiatan ini mendapat dukungan subsidi pemerintah, kemampuan mobil listrik yang terus meningkat,dan kendaraan ini ramah terhadap lingkungan. Saat ini kendaraan listrik plug-in (PEV) umumnya terbagimenjadi kendaraan listrik elektrik atau baterai (BEV), yang hanya berjalan dengan baterai, dan hibrida plug-in,yang menggabungkan daya baterai dengan mesin pembakaran dalam (PHEVs). Untuk mendukung programmobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu padastantar IEC 62660-1 mengenai pengujian performa baterai sekunder (Li-ion). Secara garis besar, “IEC 62660-1: 2010 untuk menentukan metode pengujian untuk mendapatkan karakteristik penting sel baterai Li-ion untukaplikasi propulsi kendaraan mengenai kapasitas, power density, densitas energi, umur penyimpanan dan siklus.Sedangkan pengembangan Teknologi PV Smart Charging Station memanfaatan energi matahari sebagai sumberenergi bersama energi yang berasal dari PLN untuk menyuplai kebutuhan charging station. Sistem kerjaCharging station ini adalah pada siang hari dan kondisi cerah, maka energi untuk charging sebagian besardisuplai dari PLTS yang berkapasitas 5 kWp. Namun demikian, apa bila tidak mencukupi atau tidak ada samasekali daya listrik dari PLTS, maka akan dilayani dari sumber PLN tanpa pemutusan. Sistem yang dikembangkantidak menggunakan battery. Konfigurasi sistem PLTS berupa AC Coupling dengan skema Grid-Interactive danmenggunakan inverter untuk mengubah arus searah dari modul surya menjadi arus bolak-balik dan selanjutnyaakan masuk ke panel utama. Inverter juga harus bisa beroperasi paralel dengan jaringan PLN. Agar kegiatanini bisa berjalan efektif dan sistimatis, maka kegiatan ini disesuakan dengan system kerekayasaan BPPT, dengan3 WBS yaitu :

WBS 1 : Pengembangan Testing Protokol dan Pengujian SIstem Charging Mobil ListrikWBS 2 : Pengembangan Teknologi PV Smart Charging StationWS 3 : Pengembangan Lab Pengujian Peralatan listrik dan Lab Fuelcell

Tujuan dari kegiatan ini antara lain :a. Untuk mengembangkan Testing protokol dan fasilitas pengujian Battere Mobil listrik,b. Untuk mengembangkan Teknologi Hybryd PLN – PV, Smart Charging Stationc. Untuk mengembangkan Laboratorium Pengujian Peralatan Listrik dan Laboratorium Fuelcell

SasaranAdapun sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2018 ini adalah:a) Diperolehnya fakta komprehensif tentang kelayakan teknis maupun ekonomis dari stasiun pengisian

baterai berbasis energi terbarukan (renewable energy), khususnya energi surya fotovoltaik hybrid denganjaringan PLN.

b) Tersedianya fasilitas pengujian baterai mobil listrik (hingga 700V/2000A), untuk mengetahui kemampuandan unjuk kerja baterai mobil listrik sesuai prosedur dan standard nasional (SNI) maupun internasional(IEC, UL, SAE), terutama SNI/IEC 62660-1.

c) Tersedianya fasilitas Smart Charging Station dengan Teknologi Hybrid Photovoltaik-Grid PLNd) Tersedianya Laboratorium Pengujian peralatan listrik dan beroperasinya laboratorium Fuel Cell.

10. Jenis Program/Kegiatan

: Program Prioritas Program Tematik

xxx

ProgramPenguatanKompetensi

ProgramDiseminasiTeknologi

ProgramPendukung

ProgramPelayananJasaTeknologi

11. Mitra Kerja : Internal BPPT Eksternal BPPTBTMP, PTM PTSPT PT PLN PT LEN

12. Pengguna HasilKegiatan

: PT PLN, ESDM Industrial EstateDeveloper

Page 4: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

iv

Page 5: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

v

INOVASI TEKNOLOGI SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK

DAFTAR ISI

JUDUL KEGIATAN ..................................................................................................................................................... ii

DATA KEGIATAN ..................................................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................................v

1. TUJUAN PROGRAM (PROGRAM OBJECTIVES) .............................................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG DAN URGENSI PERMASALAHAN...........................................................................1

1.2. TUJUAN DAN SASARAN.................................................................................................................5

1.2.1.Tujuan.......................................................................................................................................5

1.3. OUTCOME DAN KEGUNAAN/MANFAAT KEGIATAN.........................................................................5

1.4. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN TOTAL ANGGARAN.................................................................6

1.5. VALUE PROPOSITION ...................................................................................................................6

1.6. PERAN BPPT MELALUI PROGRAM INI .............................................................................................7

1.7. KELUARAN ..................................................................................................................................8

1.8. POTENSI HKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL) ...............................................................................9

2. PROGRAM DESCRIPTION.........................................................................................................................................9

2.1. URAIAN SINGKAT ASPEK TEKNIS KEGIATAN ....................................................................................9

2.2. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI .........................................................................................10

2.3. STATUS TEKNOLOGI ................................................................................................................22

2.4. KERANGKA KERJA SISTEM INOVASI..........................................................................................24

2.5. MITRA KERJA (LITBANG/INDUSTRI) & MODEL KEMITRAAN ......................................................26

2.6. Pengguna (Intermediate & End User) & Model Pemanfaatan Hasil .....................................26

2.7. Dampak Ekonomis Pemanfaatan Hasil..................................................................................26

3. STRUKTUR RINCIAN KERJA (WORK BREAKDOWN STRUCTURE/WBS) ........................................................................28

4. STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM (PROGRAM ORGANIZATIONAL STRUCTURE)...........................................................29

5. PERENCANAAN SDM (MAN POWER PLANNING) .....................................................................................................30

6. RENCANA PROGRAM JANGKA PANJANG (PROGRAM MASTER PHASING PLAN) ..............................................................32

8. PERENCANAAN ANGGARAN (FINANCIAL PLANNING) .................................................................................................36

9. SISTEM PELAPORAN DAN DOKUMENTASI (REPORTING SYSTEM AND DOCUMENTATIONS) .............................................39

Page 6: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Peran BPPT ..................................................................................................... 7

Tabel 2 Rincian dan deskripsi pelayanan teknologi yang akan dihasilkan .............................. 8

Tabel 3 Keluaran program ...................................................................................................... 8

Tabel 4 Jenis dan parameter pengujian standar IEC 62660-1:2010 .................................. 12

Tabel 5 Mitra kerja Potensial ................................................................................................. 26

Tabel 6 Work Breakdown Structure (WBS) .......................................................................... 28

Tabel 7 Personil Pelaksana Kegiatan ...................................................................................... 30

Tabel 8 Rencana jangka panjang ........................................................................................... 33

Tabel 9 Jadwal kegiatan Tahunan ......................................................................................... 34

Tabel 10 Rekapitulasi Anggaran Kegiatan ............................................................................. 36

Tabel 11 Rincian perencanaan anggaran (dalam ribuan rupiah)......................................... 37

Tabel 12 Sistem Pelaporan Dokumen .................................................................................... 39

Tabel 13 Sistem penomoran Technical Note.......................................................................... 42

Tabel 14 Sistem penomoran Technical Report....................................................................... 43

Tabel 15 Sistem Penomoran Technical Document ................................................................. 43

Tabel 16 Sistem Penomoran Technical Document ................................................................. 44

Tabel 17 Sistem Penomoran Project Control dan Monitoring Document) ............................. 44

Page 7: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Basic Wiring Diagram Photovoltaic Smart Charging Station ............................................................... 21

Gambar 2. Konfigurasi susunan modul PV charging station................................................................................ 21

Gambar 3. Konsep jadi Desain Photovoltaic Smart Charging Station (PVSCS) .................................................... 22

Gambar 4 Kerangka kerja system inovasi teknologi smart infrastruktur .............................................................. 24

Gambar 5. Kerangka kerja Pengembangan Lab Pengujian .................................................................................... 25

Gambar 6. Stuktur Organisasi Program ( Program Organizational Structures) ................................................... 29

Gambar 7 Rencana Perogram jangka panjang....................................................................................................... 32

Page 8: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

1

1. TUJUAN PROGRAM (PROGRAM OBJECTIVES)

1.1. LATAR BELAKANG DAN URGENSI PERMASALAHAN

Sesuai dengan “outlook Energy BPPT , 2017”, Cadangan terbukti minyak bumi Indonesia

terus menurun dari 5,9 miliar barel pada tahun 1995 menjadi 3,7 miliar barel pada akhir 2015.

Dengan tingkat produksi minyak bumi saat ini dan tidak ada penemuan cadangan minyak bumi

baru, maka cadangan terbukti minyak bumi Indonesia akan habis dalam kurun waktu 11 tahun

lagi. Cadangan potential gas bumi mengalami sedikit peningkatan, namun cadangan

terbuktinya terus menurun. Dengan kondisi cadangan dan produksi saat ini diperkirakan gas

bumi akan habis dalam kurun waktu 36 tahun ke depan., Sebagian besar penyediaan BBM

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di sektor transportasi (85%), selanjutnya

sektor industri (7,2%), lainnya (5,0%), pembangkit listrik (1,2%) dan komersial (1,0%).

Tingginya kebutuhan BBM di sektor transportasi karena penggunaan BBM untuk angkutan

darat, laut dan udara belum dapat disubstitusi secara optimal dengan bahan bakar gas, BBN,

dan listrik. Penggunaan BBM di sektor transportasi masih tetap didominasi oleh bensin dan

minyak solar. Penggunaan BBM pada pembangkit listrik dalam jumlah terbatas masih

diperlukan untuk PLTD di daerah terpencil. Pada tahun 2015 pangsa terbesar konsumsi energi

final adalah sektor rumah tangga (35%) diikuti oleh sektor transporatasi (31%), industri (29%),

komersial (4,0%) dan lainnya (2,0%). Selama kurun waktu 2010-2015, sektor transportasi

mengalami pertumbuhan terbesar yang mencapai 5,2% per tahun, diikuti sektor rumah tangga

(3,8%), dan sektor komersial (2,9%). Adapun pertumbuhan sektor industri dan sektor lainnya

mengalami penurunan sebesar 4,6% dan 10%.

Dengan outlook diatas, semakin langka dan mahalnya bbm akhir-akhir ini, dan semakin

sadarnya masyarakat akan lingkungan yang bersih, maka mobil dan motor listrik sebagai alat

transportasi sepertinya memberikan harapan yang cukup menarik, hal ini perlu dibuktikan.

Pembuktian yang paling bisa dipertanggungjawabkan adalah salah satunya melalui sebuah

kajian ataupun pilot projek, dimana pilot projek tersebut bisa memberikan gambaran nyata

yang bersifat komprehensif baik dari segi kelayakan teknis maupun ekonomis. Pemanfaatan

mobil dan sepeda motor listrik perlu ditunjang dengan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU)

yang dapat menjangkau seluruh pengguna dan memanfaatkan energi baru terbarukan yang

bersih.

Penggunaan mobil listrik di beberapa negara mengalami perkembangan yang sangat

pesat hal ini desebabkan karena kegiatan ini mendapat dukungan subsidi pemerintah,

kemampuan mobil listrik yang terus meningkat, dan kendaraan ini ramah terhadap

lingkungan. Saat ini kendaraan listrik plug-in (PEV) umumnya terbagi menjadi kendaraan

listrik elektrik atau baterai (BEV), yang hanya berjalan dengan baterai, dan hibrida plug-in,

yang menggabungkan daya baterai dengan mesin pembakaran dalam (PHEVs).

Page 9: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

2

Hingga akhir 2017, penjualan kumulatif kendaraan plug-in ringan jalan tol mencapai

3 juta unit. Saat ini ada kecenderungan pengembangan mobil listrik mengarah ke BEV. Ini bisa

dilihat dari rasio global antara baterai BEV dan PHEVs adalah 61:39 pada tahun 2017. Adopsi

kendaraan listrik plug-in bervariasi menurut negara tahun 2016. Misalnya China memiliki

dapat menjual 645.000 unit, Norwegia (135.000 unit), diikuti oleh Belanda (113.000) dan

Prancis (108.000).

Di Indonesia, pengembangan mobil listrik sudah di mulai sejak tahun 2012. Saat itu

telah dikembangkan prototype mobil listrik buatan Indonesia yang menghasilkan mobil listrik

bernama Selo yang dipamerkan saat KTT APEC di Bali pada tahun 2013. Pada tahun kedua,

pemerintahan Jokowi ini, pengembangan mobil listrik mulai digalakkan lagi. Tahun 2017 di

inisiasi oleh KEMEN ESDM kegiatan percepatan pengembangan kendaraan listrik di

programkan, dengan langkah awal konsolidasi para stake holder dan pembuatan draft

keppres/perpres.

BPPT yang merupakan lembaga pemerintah non kemetrian merasa perlu ikut andil

dalam pengembangan mobil listrik tersebut. B2TKE BPPT selama ini melakukan kajian dan

pengujian battery, khususnya battery untuk system PV. Sehubungan dengan hal tersebut, pada

kegiatan ini akan difokuskan kepada Pengembangan pengujian termasuk testing protocol dan

fasilitas pegujian battery untuk mobil listrik berbasis standar IEC 62660-1:2010 Secondary

lithium-ion cells for the propulsion of electric road vehicles –Part 1: Performance testing.

Disamping itu akan dilakukan perancangan stasiun pengisian ulang baterai (battery charging

station) dengan menggunakan teknologi hybrid dan fast charging yang sumber energinya

berasal dari photovoltaic dan Grid PLN. Kajian tentang desain dan kinerja baterai yang

digunakan pada mobil listrik. Diamping itu dilakukan kegiatan Pengembangan Lab Pengujian

Peralatan listrik dan fuel cell.

Untuk mendukung program mobil listrik nasional, B2TKE dapat menambah ruang likup

untuk pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar IEC 62660-1 yang

membahas mengenai pengujian performa baterai sekunder (Li-ion). Secara garis besar, “IEC

62660-1: 2010 Secondary Lithium-Ion Cells for The Propulsion of Electric Road Vehicles – Part

1 : Performance Testing”, bertujuan menentukan metode pengujian untuk mendapatkan

karakteristik penting sel baterai Li-ion untuk aplikasi propulsi kendaraan mengenai kapasitas,

power density, densitas energi, umur penyimpanan dan siklus. Lingkup kegiatan Inovasi dan

Layanan Teknologi Pengujian Baterai Mobil Listrik ini antara lain, pengadaan fasilitas uji baterai

mobil listrik (EV/HEV battery Module Test System) yang memenuhi standard SNI/IEC 62660-

1, Pengembangan prosedur dan protocol pengujian, pelatihan personil laboratorium, serta

pengujian karakteristik baterai pada mobil listrik baik sesuai standar nasional (SNI) maupun

Internasional SNI/IEC 62660-1.

Page 10: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

3

Sedangkan untuk charging station juga tidak kalah pentingnya dilakukan. Charging

station yang akan dikaji tentunya harus merujuk ke standar Standar SAE J1772 yang telah

mendefinisikan enam tingkat pengisian. Namun di beberapa negara seperti Amerika, Eropa dan

Asia umumnya hanya tiga yang saat ini digunakan untuk kendaraan listrik. Level 1 beroperasi

pada 120 VAC, sedangkan Level 2 menggunakan 208 atau 240 VAC dan pengisian cepat

membutuhkan 200 sampai 450 VDC.

Umumnya Mobil listrik (EVs) dilengkapi dengan charger Level 1 on board yang dapat

dihubungkan ke stop kontak listrik dengan konektor standar J1772. Tegangan kerjanya adalah

120 V, dengan waktu charging sekitar 6 - 8 jam, dengan daya yang digunakan 1,4 kW. Level

2, menggunakan tegangan 208 V atau 220 V satu fasa dengan kapasitas yang lebih besar 7,2

kW hingga maksimum 19,2 kW. Waktu pengisian rata-rata 3 jam, standar konektor J1772.

Kapasitas level 2 terbagi atas 2 tipe yaitu arus 15A - 20A, tegangan 220 -240V, two-pole,

circuit breaker dengan daya 3,6 kW. Kemudian tipe kedua adalah 30A - 40A, 220 -240V,

two-pole, circuit breaker dengan daya yang lebih besar 7,2 kW. Stasiun pengisian daya

biasanya berbentuk fixture yang dihubungkan langsung ke panel distribusi listrik, atau ke stop

kontak listrik. Ada beberapa memiliki lebih dari satu kabel pengisi daya yang dilengkapi

dengan konektor yang serupa dengan nosel pompa bensin dan digunakan dengan cara yang

sama. Ini dapat terhubung ke soket pengisian mobil listrik (EV) untuk mengisi baterai.

Charging Stasiun dilengkapi dengan lampu yang menunjukkan bahwa mobil listrik terhubung

dan mengisi daya. Dilengkapi pula dengan tombol untuk memulai atau menghentikan operasi

pengisian serta memiliki fitur meteran energi, sistem pembayaran elektronik, sistem akses yang

dikendalikan oleh kartu, akses Internet, dan lain sebagainya. Untuk keamanan pengguna,

semua stasiun pengisian bahan bakar dilengkapi dengan ground fault detector untuk

mengurangi risiko sengatan listrik. Pengguna terlidungi dari tegangan atau arus berbahaya,

karena pin konektor tidak diberi energi sampai konektor dimasukkan dengan benar ke soket

pengisian dan komunikasi mobil listrik (EV) telah terbentuk antara kendaraan dan stasiun

pengisian. Seperti umumnya peralatan listrik, stasiun pengisian bahan bakar tunduk pada

standar keselamatan, seperti Peralatan Sistem Pengisian Tenaga Listrik (SNI 0225:2011. Judul,

: Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011) ". Selain itu, konektor kabel, konektor,

Sebelum diterapkan secara massal tentang charging station ini, maka perlu dilakukan kajian

dan anlisis charging station secara komprehensif baik dari segi kelayakan teknis maupun

ekonomis yang cocok untuk diterapkan di Indonesia dengan mempetimbagan kondisi sistem

kelistrikan Nasional. Kegiatan ini merupakan pengadaan dan dinstall smart charging station

yang memanfaatkan energi terbarukan yang sinkron dengan PLN untuk menyuplai kehutuhan

energi charging station. Kemudian akan dilakukan kajian teknologi dan ekonominya.

Page 11: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

4

Pada kegiatan ini akan juga dilakukan kajian tentang fuelcell. Fuel cell atau sel bahan

bakar adalah alat atau divais konversi energi elektrokimia yang akan mengubah hidrogen dan

oksigen menjadi air, dimana secara bersamaan menghasilkan energi listrik secara kontinyu dan

panas sebagai buangan dalam prosesnya. Pada sebuah baterai biasa, energi kimia yang diubah

oleh sebuah sel adalah tetap. Struktur dasar fuel cell ini terdiri atas lapisan elektrolit yang diapit

oleh anoda dan katoda pada sisi lain. Fuel cell memiliki potensi yang besar di masa mendatang,

salah satu diantaranya berpotensi menggantikan mesin pembakaran internal pada kendaraan

bermotor. Potensi keuntungan lainnya, fuel cell dapat menghasilkan energi dengan efisiensi

konversi yang tinggi, bersih, ramah lingkungan dan bersifat lebih fleksibel.

Fuel cell merupakan suatu alat/perangkat untuk menghasilkan energi listrik dengan

hasil sampingan berupa air dan panas, dengan cara mengoksidasi bahan bakar secara

elektrokimia. Fuel cell memiliki komponen-komponen yang hampir sama dengan baterai, yaitu

terdiri atas dua elektroda yang dipisahkan oleh elektrolit. Berbeda dengan baterai, fuel cell

bukanlah alat untuk menyimpan energi akan tetapi untuk menghasilkan energi listrik melalui

reaksi elektrokimia. Dibandingkan dengan bahan bakar berbasis fosil, fuel cell memiliki

efisiensi yang lebih tinggi dan emisi karbon dioksida yang jauh lebih rendah sehingga lebih

ramah terhadap lingkungan.

Riset tentang fuel cell sendiri telah lama dilakukan di BPPT terutama di Pusat Teknologi

Material bekerjasama dengan Balai Besar Teknologi Konversi Energi. Dari grup riset fuel cell

ini, telah berhasil dibuat berbagai prototipe dan model dan juga puluhan publikasi serta paten.

Salah satunya adalah prototipe sepeda motor dengan bahan bakar dari PEMFC dengan kapasitas

500 W. Dan aplikasi yang terakhir, fuel cell jenis ini telah dipergunakan sebagai back up power

untuk server di BPPT. Selain itu, aplikasi fuel cell juga digunakan sebagai sumber energi pada

sistem pendingin ruangan di kawasan Baron Techno Park. Direncanakan sistem fuel cell yang

ada kawasan Baron techno Park ini akan dihybrid kan dengan sistem pembangkit angin,

sehingga menjadi suatu model sistem kelistrikan terintegrasi.

Agar kegiatan ini bisa berjalan efektif dan sistimatis, maka kegiatan ini disesuakan

dengan system kerekayasaan BPPT, dengan 3 WBS yaitu :

WBS 1 : Pengembangan Testing Protokol dan Pengujian SIstem Charging Mobil

Listrik

WBS 2 : Pengembangan Teknologi PV Smart Charging Station

WS 3 : Pengembangan Lab Pengujian Peralatan listrik dan Lab Fuelcell

Page 12: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

5

1.2. TUJUAN DAN SASARAN

1.2.1.Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini antara lain :

a. Untuk mengembangkan Testing protokol dan fasilitas pengujian Battere Mobil listrik,

b. Untuk engembangkan Teknologi PV Smart Charging Station

c.Untuk mengembangkan Laboratorium Pengujian Peralatan Listrik dan Laboratorium Fuelcell

1.2.2. SasaranAdapun sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2018 ini adalah:

a. Tersedianya Testing protokol dan alat pengujian Batere Mobil Listrik berdasarkan

standar IEC 62660-1:2010 Secondary lithium-ion cells for the propulsion of electric

road vehicles –Part 1: Performance testing

b. Tersedianya fasilitas Smart Charging Station dengan Teknologi Hybrid Photovoltaik-

Grid PLN

c. Tersedianya Laboratorium Pengujian peralatan listrik dan beroperasinya laboratorium

Fuel Cell.

Sasaran pada tahun 2019 adalah:

o Terlaksananya implementasi Hybid Photovoltaic smart Charging Station diKawasan Puspiptek dan pengujiannya.

o Tersedianya rekomendasi pengembangan penerapan atau diseminasi HybidPhotovoltaic smart Charging Station di daerah lain.

o Terlaksananya implementasi testing protokol pengujian batere kendaraan listrik.

o Terlaksananya implementasi pengujian peralatan Listrik

o Beroperasinya laboratorium Fuelcell dan pendukungnya.

o Tersedianya kajian kebijakan dan capacity building kelistrikan dengan visi smartgrid.

o Dikuasainya teknologi fuel cell yang dapat mendorong terbentuknya konsepaplikasi fuel cell sebagai energi baru dalam sistem smart energy untukmendapatkan konsep kelistrikan yang terintegrasi

1.3. OUTCOME DAN KEGUNAAN/MANFAAT KEGIATAN

1.3.1. Outcome Kegiatan

Instalasi Photovoltaic hybrid Smart Charging Station beserta energy monitoringsystemnya di halaman B2TKE

Peralatan pengujian batere mobil listrik dan protokolnya

Laboratorium pengujian peralatan listrik di B2TKE, untuk meningkatkan pelayananteknis pengujian peralatan listrik

Beroperasinya Lab Fuelcell B2TKE

Page 13: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

6

Kajian teknologi charging station dan kendaraan listrik

Kajian tentang wireless charging station

1.3.1. Kegunaan/Manfaat Kegiatan

Manfaat atau kegunaan dari pengembangan Teknologi Sistem Charging StationMobil listrik adalah memanfatkan energi terbarukan dari matahari, yangdihibridkan dengan jaringan Grid PLN, sehingga kontinuitas ketersedian untukpengisian listrik kendaraan listrik dapat lebih handal dan terjamin setiap saat.Penggunaan sistem smart monitoring eneginya dapat mengetahui status energibalance dari setiap sumber energi maupun penggunaan energi pada kendaraanlistriknya.

Pengujian batere dan protokol mobil listrik dapat menjamin konsumen akanteknologi batere kendaraan listrik yang digunakan, sehingga masyarakat dapatmerasa aman akan kualitas dan kemampuan kendaraanya saat mengoperasikannya.

Ditunjang dengan Laboratorium Pengujian peralatan listrik pengembangan suatusistem kelistrikan akan dapat menjadi lebih mudah dan berstandar .

Beroperasinya laboratorium fuelcell, dapat memberikan pelayanan teknologiterhadap pembangkit fuelcell, dan pengembangan sistem fuelcell yang kelak dapatdigunakan juga untuk sumber energy kendaraan listrik.

1.4. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN TOTAL ANGGARAN

Kegiatan ini didisain selama satu tahun, dengan total anggaran sebesar Rp.5.080.744.000 (lima milyar delapan puh juta tujuh ratus empatpuluh empat riburupiah).

1.5. VALUE PROPOSITION

Program ini menawarkan Value Proposition sebagai berikut:

a) MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI

Photovoltaic hybrid smart Charging station mempunyai potensi yang sangat signifikan akan

keberagaman sumber energi untuk keberlanjutan operasi dari kendaraan listrik sehingga

dapat memantapkan minat masyarakat untuk beralih kekendaraan listrik dari kendaraan

ber BBM.

Sistem energi sensor untuk charging station dapat memperlihatkan status energi input

maupun output dari matahari, grid pln, dan kendaraan listrik, dan dapat memantau

keberadaan kendaraan listrik, serta berapa jumlah energy listrik yang telah dikeluarkan dari

charging station, maupun yang telah digunakan oleh kendaraan dan kondisi-kondisi

lainnya secara real-time kepada operator jaringan, sehingga dapat mengingatkan kepada

pengguna jika kendaraan memerlukan pengisian ulang dan memberitahukan posisi

charging station yang terdekat dengan kendaraan. Dengan membangun sistem dashboard

Page 14: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

7

manajemen pengisian energy kendaraan listrik memungkinkan partisipasi pengendara dan

peran aktif operator memantau pergerakan dan status energy dari kendaraan listrik.

Implementasi sistem charging station mobil listrik di Indonesia harus dibarengi dengan

upaya membangun industri dan bisnis baru sehingga tercipta juga lapangan kerja

khususnyauntuk penyebaran teknologi charging station mobil listrik ini. Potensi penciptaan

lapangan kerja baru sangat terbuka jika didukung oleh kebijakan pemerintah untuk

membantu penciptaan industri dan pengembangan bisnis terkait. Industri dan bisnis yang

dapat tumbuh dan berkembang karena implementasi charging station ini antara lain: smart

meter and communication, automasi jaringan daya, pengontrolan daya secara elektronika,

sumber energi terbarukan yang terdistribusi (PV, batere, fuel cell), kendaraan listrik (roda

empat / dua/ tiga), baterai, peralatan telekomunikasi, semikonduktor, software, dan lain-

lain.

b) MEMPERCEPAT KEMANDIRIAN BANGSA

Kemandirian bangsa di sektor tenaga listrik hanya bisa dicapai melalui penguasaan

teknologi di bidang tenaga listrik oleh industri tenaga listrik lokal. Kegiatan ini akan

mengurangi ketergantungan pada ahli dari luar negeri di bidang Photovoltaic Smart

Charging Station, pengujian peralatan listrik dan pengujian fuelcell yang merupakan energy

bagi next generation electric vehicle.

1.6. PERAN BPPT MELALUI PROGRAM INI

Tabel 1 Rincian Peran BPPT

Peran Rincian Peran PenggunaIntermediasi Menjembatani antara pengguna Charging Station

kendaraan listrik, pengujian batere mobil listrik,peralatan listrik , fuelcell dan sistem PV.

Industri

Technology ClearingHouse

Menyediakan informasi yang dibutuhkan terkaitdengan teknologi-teknologi smart charging station,peralatan listrik, baterai untuk mobil listrik/sistemPV, dan industrinya.

Industri

Pengkajian Teknologi Melakukan pengembangan mengenai teknologiPV smart charging station, peralatan listrik,baterai untuk mobil listrik/sistem PV, monitoringenergy mulai dari desain, prototipe, ujicoba,scale up.

Melakukan pengembangan teknologi chargingstation dan kajian kinerja pada kendaraansampel uji.

Industri dan PLN

Studi pengukurankarakter pengisian,optimasi chargingstation

Studi karakteristik pengisian battery kendaraanlistrik yang sumber energinya berasal dari PVyang intermittent dan PLN yang stabil.

Pengukuran daya dan energi yang dihasilkanoleh PV dalam mengisi battery kendaraan listrik

Studi safety issues Study tentang berbagai plug connector dan

rekomendasi yang sesuai untuk kondisi lokal

Industri dan PLN

Page 15: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

8

Peran Rincian Peran PenggunaSolusi Teknologi Memberikan rekomendasi-rekomendasi berupa

solusi teknologi yang tepat guna dalammeningkatkan keandalan, kestabilan dankeberlanjutan dari sistem charging mobil listrik.

Industri

1.7. KELUARAN

Tabel 2 Rincian dan deskripsi pelayanan teknologi yang akan dihasilkan

Jenis PelayananTeknologi Jumlah

Rincian dan Deskripsi PelayananTeknologi yang Dihasilkan Pengguna

TahunPeman-faatan

Prototype 1 Charging Station kendaraan listrik yangberbasis EBT

Penyedia 2018

Survei 1 Data-data produsen kendaraan listrik,Perusahaan battery

Industri 2018

Rekomendasi 1 Memberikan rekomendasi-rekomendasi berupa solusi teknologiyang tepat guna dalam meningkatkankeandalan, kestabilan dankeberlanjutan dari sistem chargingmobil listrik

PLN 2018

Advokasi 1 Memberikan masukan kepada instansiterkait tentang cara memanfaatkanenergi listrik dari EBT untuk chargingkendaraan

PLN danmasyarakat

2018

Alih teknologi 1 Tersedianya prototype 2018Konsultansi 1 Memberikan masukan kepada BSN

tentang tipe dan jenis charging yangcocok di terapkan di Indoensia

2018

Pengujian 2 Tersedianya fasilitas pengujian Batterymobil listrik berdasarkan standar IEC62660-1:2010Pengujian peralatan listrik untukmendukung program pemerintahdalam usaha penghematan energi

ESDM danIndustri

2018

Tabel 3 Keluaran program

Output Akhir ProgramProgram INOVASI TEKNOLOGI SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK

Output per WBS/tahun2018 2019 2020 2021

WBS1.00

PengembanganProtokol Ujibatere mobillistrik danpengadaan alatujinya

Tersedianya fasilitaspengujian batterymobil listrik

Tersedianya fasilitaspengujian batterymobil listrik yangterkareditasi olehKAN berdasarkanstandar SNI ISO17025

WBS2.00

Basic desaindiikuti DetailEng. Olehpenyedia.DesignPhotovoltaic

Penerapan smartcharging station 5kW PV, danlanjutan Design PVcharging station for

-lanjutanpenerapanPhotovoltaiccharging station diKawasan Puspiptek

-Implementasi danpengujian PV smartCharging station forurban facility diKawasan Puspiptek

Page 16: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

9

Output Akhir ProgramProgram INOVASI TEKNOLOGI SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK

Output per WBS/tahun2018 2019 2020 2021smart chargingstation 5 kW PV

urban elelctric carfacilityDisain WirelessCharging danpembuatan ModelUji coba kendaranlistrik

-Scale Up wirelessCharging prototypeUji coba kendaranlistrik

WBS3.00

Pengembangantesting protokolpengujianperalatan listrikdan standar ujiLaboratoriumFuelcell

Tersedianya labpengujian peralatanlistrik dan labfuelcell yang dapatdimasukkan kedalam ruanglingkup labterkareditasi olehKAN berdasarkanstandar SNI ISO17025

Tersedianya labpengujian peralatanlistrik dan labfuelcell yang dapatdimasukkan kedalam ruanglingkup labterkareditasi olehKAN berdasarkanstandar SNI ISO17025

Tersedianya labpengujian untukmendukungpelayanan teknologi

1.8. POTENSI HKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL)

1. Paten disain teknologi perangkat sistem Charging station hybrid .

2. PROGRAM DESCRIPTION

2.1. URAIAN SINGKAT ASPEK TEKNIS KEGIATAN

Kegiatan inovasi teknologi Smart Charging Station bertujuan melakukan inovasi danperekayasaan teknologi Smart Charging Station baik untuk meningkatkan penetrasisumber energi terbarukan (PV) pada daerah terpencil maupun untuk meningkatkankeandalan dan efisiensi charging station kendaraan listrik pada daerah perkotaan.

Kegiatan memiliki cakupan yang cukup komprehensif sehingga pelaksanaanya dilakukansecara sistematis dalam 3 WBS.

Kegiatan pada WBS 1 adalah melakukan pengembangan testing protokol dan pengujianbattery kendaraan/mobil listrik. Dimana pada WBS ini ada sub kegiatan berupapengembangan dan disain testing protokol pengujian battery (WP 1.1), Pengujian danAnalisis Disain Battery Mobil Listrik (WP 1.2) , dan Pengkajian teknologi Battery MobilListrik (EV dan HEV) .

Kegiatan pada WBS 2 adalah Pengembangan Teknologi PV Smart Charging Station .Terdapat 3 sub kegiatan pada WBS ini yaitu; Disain, simulasi instalasi, Uji Coba danEvaluasi Smart Charging Station dengan Teknologi Hybrid-Photovoltaic (WP 2.1) ; Kajiandan Analisis Charging Station untuk Kendaraan Listrik dengan daya listrik terbatas (WP2.2); Kajian Wireless Charger (WP 2.3)

Page 17: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

10

Kegiatan pada WBS 3 adalah Pengembangan Laboratorium Peralatan Listrik danLaboratorium Fuelcell. Pada WBS ini terdapat 2 sub kegiatan yaitu; Pengembangan,Pengujian Peralatan Listrik dan Building Energy Monitoring System ( EMS).

2.2. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI

2.2.1 RUANG LINGKUP

A. Pengembangan Testing Protokol dan Pengujian Battery mobil Mobil Listrik

Menyiapkan protokol-protokol pengujian batere untuk kendaraan listrik sebagaidasar pengujian suatu kendaraan listrik ,

Menyiapkan protokol untuk pengujian sistem charging kendaraan listrik,membedakan antara charger batere dari sisi jenis batere dan kecepatanpengisiannya sesuai dengan standar IEC 62660-1:2010

Pengujian dan Analisa disain batere kendaraan listrik ; variasi batere Pack dan BMSdan pendinginannya,

Desktop studi tentang teknologi batere kendaraan listrik; Lead Acid sealed, Lithium(ion, Polymer, LiFePo4, dsb)

B. Pengembangan Teknologi PV Smart Charging Station Desain engineering terhadap charging station khususnya yang menggunakan grid

PLN yang di padukan dengan sumber energy terbarukan seperti photovoltaic (PV)untuk mendukung infrastruktur dalam rangka percepatan implementasikendaraan listrik di Kawasan Puspiptek dengan melakukan analisis pemilihankomponen-komponen yang dipilih untuk demo plant antara lain:

o Pemilihan Modul PV , Inverter, dan Model exterior yang sesuai

o Pemilihan Lokasi yang paling sesuai untuk instalasi PV

o Pemilihan Power Meter

o Pemilihan SCADA/smart monitoring system

Implementasi smart micro grid 5 – 7.5 kW PV , diatas bangunan / canopy smartcharger, untuk suplai listrik ke jaringan dan berikut smart Export dan importmeter yang setiap bulannya dapat dilihat manfaat dan kesetimbangan chargingstation ini antara sumber energy terbarukan dan sumber PLN, serta konsumsienergi setiap bulannya, implementasi ini meliputi:

o Engineering dan pemasangan pembangkit terdistribusi PV 5 – 7,5 kWp yang

dilengkapi smart metering yang sesuai secara micro grid . Dengan Inverter

instalasi kelistrikan tegangan rendah dengan tegangan keluaran 380 Volt line

to line.

o Charger sedikitnya level 2, untuk fast charger maksimum diperlukan 165 Amp

input, tiga phasa terhubung pada jaringan hibrida PV-grid.

o Instalasi sistem Monitoring Energy:

o Engineering dan pemasangan sistem kontrol Smart Charger

Page 18: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

11

o Operasi sistem kontrol akan mengintegrasikan fitur-fitur Smart Charger yang

dibuat sekarang dan yang akan dibuat pada waktu yang akan datang/ saling

terhubung (network).

o Sistem Monitoring diatur oleh Energy Management System (EMS) atau

sejenisnya dengan menggunakan Komunikasi data yang sesuai berbasis

android.

Kajian dan analisis charging station dilakukan secara paralel dengan implementasiuntuk justifikasi dan pendukung kegiatan :

o Analisis pencatatan smart meter pada sisi tegangan menengah dan pada sisi

tegangan rendah gardu distribusi gedung energi Kawasan Puspiptek.

o Simulasi harga energi yang disuplai ke kendaraan , hingga rupiah/km nya.

o Formulasi model harga energi total sesuai dengan pola beban dan respon

permintaan.

Kajian baterai untuk kendaraan listrik dengan melakukan analisis:

o Kapasitas/daya baterai untuk kendaraan listrik baik yang tertera pada label/spesifikasi maupun energy yang disimpan saat pengisian listrik

o Jarak tempuh kendaraan dan kapasitas batare/energy tersisa saat akhirperjalanan.

o Kurva/informasi saat akselerasi dan decelerasi dari kendaraan listrik

Wireless Charger

Kajian Wireless Charger dirasakan perlu mengingat trend charging stationkedepan adalah tanpa kabel dan bersifat universal sehingga tidak ada lagi kendalaperbedaan system/plug pengisian di tiap negara.

o Mempelajari teknologi wireless charger low power, medium dan high Power .

o Melakukan desktop studi / disain sederhana transfer daya tanpa kabel

o Merekayasa dan uji coba Wireless charger sederhana

o Merekayasa prototipe Wireless charger dengan jarak minimum 10 cm,maksimum 50 cm

o Menguji coba prototipe dan menganalisa performansinya

o Merencanakan kegiatan lanjutan untuk tahun 2019 dan seterusnya

C. Pengembangan testing protokol pengujian peralatan listrik dan uji Fuel Cell

Melakukan pengembangan testing protokol pengujian peralatan listrik dengankegiatan yaitu adaptasi protokol uji standar international ke dalam standarnasional untuk peralatan listrik dan komponen smart grid.

o Testing protokol peralatan listrik Rumah Tangga & Lampu TL 100, Lampu JalanLED, Setrika Listrik dan Ballast

Page 19: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

12

o Pengadaan peralatan listrik yang akan diuji coba

o Pengujian peralatan lsitrik berdasarkan protokol uji yang telah dikembangkan

o Analisis hasil uji

Kajian diseminasi smart building.

o Review desain smart SMES dan gedung Manajemen

o Instalasi dan pemasangan SEMS di Gedung anajemen

o Uji coba dan evaluasi performance SEMS yan telah terpasang

o Diseminasi SEMS pada beberapa lokasi

Pengembangan Laboratorium FuelCell

o Mengembangkan laboratorium Fuelcell untuk pengujian technologi fuelcelluntuk pembangkit listrik mikro maupun untuk sumber energy kendaraanlistrik

Peningkatan capacity building

o Mempelajari kebutuhan pelatihan dan training

o Pelatihan internal dan eksternal

o Training di luar negeri

2.2.2 METODOLOGI

Dalam mengembangkan pengujian Battery mobil listrik harus berdasarkanstandar international maupun sntadar nasional. Pengembangan Testing protocol danpengujian battery mobil listrik ini sangat penting. Testing protokolnya mengacu kepadastandar IEC 62660-1:2010 Secondary lithium-ion cells for the propulsion of electricroad vehicles –Part 1: Performance testing.

Berikut di akan menyajikan beberapa parameter yang perlu diuji berdasarkan Standar IEC62660-1:2010 Secondary lithium-ion cells for the propulsion of electric road vehicles

–Part 1: Performance testing. Summary dari pada standar IEC 62660-1:2010 disajikanpada Tabel berikut ini.

Tabel 4 Jenis dan parameter pengujian standar IEC 62660-1:2010

Jenis Pengujian Clausa Keterangan Parameter Pengujian

Testtemperature 4.4

If not otherwise defined, before each test the cell shall be stabilized at the testtemperature for a minimum of 12 h. This period can be reduced if thermalstabilization is reached. Thermal stabilization is considered to be reached if after oneinterval of 1 h, the change of cell temperature is lower than 1 K.Unless otherwise stated in this standard, cells shall be tested at room temperatureusing the method declared by the manufacturer.

General chargeconditions 7.1

Unless otherwise stated in this standard, prior to electrical measurement test, the cellshall be charged as follows. Prior to charging, the cell shall be discharged at roomtemperature at a constant current described in Table 1 down to a end-of-dischargevoltage specified by the manufacturer. Then, the cell shall be charged according tothe charging method declared by the manufacturer at room temperature.

Capacity 7.2

Capacity of cell shall be measured in accordance with the following steps.Step 1 – The cell shall be charged in accordance with 7.1.After recharge, the cell temperature shall be stabilized in accordance with 4.4.Step 2 – The cell shall be discharged at specified temperature at a constantcurrent It (A) to the end-of-discharge voltage that is provided by the manufacturer.The discharge current and temperatures indicated in Table 1 shall be used.

Page 20: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

13

Jenis Pengujian Clausa Keterangan Parameter Pengujian

NOTE Selective test conditions are shown in Table A.1 inAnnex A.The method of designation of test current It is defined in IEC 61434.

Discharge current ATemperature°C

BEV application HEV application

01/3It It25

45Step 3 – Measure the discharge duration until the specified end-of discharge voltageis reached, and calculate the capacity of cell expressed in Ah up to three significantfigures.

SOC adjustment 7.3

The test cells shall be charged as specified below. The SOC adjustment is theprocedure to be followed for preparing cells to the various SOCs for the tests in thisstandard.Step 1 - The cell shall be charged in accordance with 7.1.Step 2 - The cell shall be left at rest at room temperature in accordance with 4.4.Step 3 - The cell shall be discharged at a constant current according to Table 1 for(100 –n)/100 ´ 3 h for BEV application and (100 – n)/100 ´ 1 h for HEV application,where n is SOC (%) to be adjusted for each test.

Power 7.4

7.4.1 Test methodThe test shall be carried out in accordance with the following procedure.a) Mass measurementMass of the cell shall be measured as specified in Clause 6.

b) Dimension measurementDimension of the cell shall be measured as specified in Clause 5.c) Current-voltage characteristic testCurrent-voltage characteristics shall be determined by measuring the voltage at theend of the 10 second pulse, when a constant current is discharged and charged underthe conditions specified below.1) SOC shall be adjusted to 20 %, 50 %, and 80 % according to the procedurespecified in 7.3.2) The cell temperature at test commencement shall be set to 40 °C, 25 °C, 0 °C, and–20 °C.3) The cell is charged or discharged at each value of the current corresponding to therespective rated capacity level, and the voltage is measured at the end of the 10 spulse. The range of the charge and discharge current shall be specified by themanufacturer, and the standard measurement interval shall be 1 s. If the voltage after10 s exceeds the discharge lower limit voltage or charge upper limit voltage, themeasurement data shall be omitted.NOTE The charge/discharge limits at low temperature specified by the manufacturershould be taken into account.Table 2 shows examples of charge and discharge current according to theapplications. If it is required, the maximum current for charge and discharge isspecified by the cell manufacturer (Imax). This value can be reduced according to theagreement with the customer. The maximum charge and discharge current can beapplied after the measurement at 5 It for BEV application and 10 It for HEVapplication. Imax value changes depending on SOC, test temperature and charge ordischarge state.

Table 2 – Examples of charge and discharge currentApplication Charge and discharge current

ABEV 1/3It 1 It 2 It 5 It Imax

HEV 1/3 It 1 It 5 It 10 It Imax

4) 10-min rest time shall be provided between charge and discharge pulses as well asbetween discharge and charge pulses. However, if the cell temperature after 10 minis not within 2 K of test temperature, it shall be cooled further; alternatively, the resttimeduration shall be extended and it shall be inspected whether the cell temperaturethen settles within 2 K. The next discharging or charging procedure is thenproceeded with.5) The test is performed according to the scheme shown in Figure 3a and Figure 3b.NOTE 1 Selective test conditions are shown in Table A.2 inAnnex A.NOTE 2 The current-voltage characteristic line can be obtained by straight-lineapproximation using the measured values of current and voltage, fromwhich Imax and power can be calculated. The slope of this line shows the internalresistance of cell

7.4.2 Calculation of power density7.4.2.1 PowerThe power shall be calculated according to equation (1) and rounded to 3 significantfigures.

Pd=Ud×Idmax (1)wherePd is the power (W);Ud is the measured voltage at the end of the 10 s pulse of Idmax discharge (V);Idmax is the maximum discharge current which is specified by the manufacturer (A).If Pd is an estimated value, it shall be stated.

Page 21: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

14

Jenis Pengujian Clausa Keterangan Parameter Pengujian

7.4.2.2 Power density per unit massMass power density is calculated from equation (2), and is rounded to 3 significantfigures.Ρpd= (2)whereΡpd is the power density (W/kg);Pd is the power (W);m is the mass of cell (kg).7.4.2.3 Power density per unit volumeVolumetric power density shall be calculated from equation (3), and is rounded to 3significant figures.Ρpvlm= (3)whereΡpvlm is the volumetric power density (W/l);Pd is the power (W);V is the volume of cell (l).The volume of a prismatic or a flat cell is given by the product of its total heightexcluding terminals, width, and length, and that of a cylindrical cell is given by theproduct of the cross section of the cylinder and its total length excluding terminals.

7.4.3 Calculation of regenerative power density7.4.3.1 Regenerative powerRegenerative power shall be calculated according to equation (4) and rounded tothree significant figures.

Pc=Uc×Icmax (4)wherePc is the regenerative power (W);Uc is the measured voltage at the end of the 10 s pulse of Icmax charge (V);Icmax is the maximum charge current specified by the manufacturer (A).If Pc is an estimated value, it shall be stated.7.4.3.2 Regenerative power density per unit massRegenerative power density per unit mass shall be calculated from equation (5) and isrounded to three significant figures.Ρpc= (5)whereΡpc is the regenerative power density (W/kg);Pc is the regenerative power (W);m is the mass of cell (kg).7.4.3.3 Regenerative power density per unit volumeVolumetric regenerative power density is calculated from equation (6) and isrounded to three significant figures.Ρpvlmc= (6)whereΡpvlmc is the volumetric regenerative power density (W/l);Pc is the regenerative power (W);V is the volume of cell (l).The volume of a prismatic or a flat cell is given by the product of its total heightexcluding terminals, width, and length, and that of a cylindrical battery is given bythe product of the cross section of the cylinder and its total length excludingterminals.

Energy 7.5

7.5.1 Test methodMass energy density (Wh/kg) and volumetric energy density (Wh/l) of cells in acertain current discharge of 1/3 It A for BEV application and 1 It A for HEVapplication shall be determined according to the following procedure.a) Mass measurementMass of the cell shall be measured as specified in Clause 6.b) Dimension measurementDimension of the cell shall be measured as specified in Clause 5.c) Capacity measurementCapacity of the cell shall be determined in accordance with 7.2 at room temperature.d) Average voltage calculationThe value of the average voltage during discharging in the above capacity test shall beobtained by integrating the discharge voltage over time and dividing the result by thedischarge duration. The average voltage is calculated in a simple manner using thefollowing method: Discharge voltages U1, U2, …, Un are noted every 5 s from thetime the discharging starts and voltages that cut off the end of discharge voltage inless than 5 s are discarded. The average voltage Uavr is then calculated in a simplifiedmanner using equation (7) up to three significant figures by rounding off the result.Uavr=(U1+U2+…Un)/n (7)NOTE Values provided by measurement devices may be used, if sufficient accuracycan be achieved.

7.5.2 Calculation of energy density7.5.2.1 Energy density per unit massThe mass energy density shall be calculated using equation (8) and equation (9) up tothree significant figures by rounding off the result.Wed = CdUavr (8)

Page 22: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

15

Jenis Pengujian Clausa Keterangan Parameter Pengujian

Wed is the electric energy of cell (Wh);Cd is the discharge capacity (Ah) at 1/3 It (A) for BEV or 1 It (A) for HEV;Uavr is the average voltage during discharging (V).Ρec= (9)whereΡec is the mass energy density (Wh/kg);Wed is the electric energy of cell (Wh);m is the mass of cell (kg).7.5.2.2 Energy density per unit volumeThe volumetric energy density shall be calculated using equation (10) up to threesignificant figures by rounding off the result.Ρevlmc= (10)whereΡevlmc is the volumetric energy density (Wh/l);Wed is the electric energy of cell (Wh);V is volume of cell (l).The volume of prismatic cell shall be given by the product of the total heightexcluding terminals, width, and length of the cell, and that of cylindrical cells shall begiven by the product of the cylindrical cross-sectional area and the total lengthexcluding terminals.

Storage test 7.6

7.6.1 Charge retention testThe charge retention characteristics of cell at a 50 % SOC shall be determinedaccording tothe following procedure.Step 1 - The cell shall be charged in accordance with 7.1.Step 2 - The cell shall be discharged to 50 % SOC in accordance with the methodspecified in7.3. Then, the cell shall be stabilized at test temperature for 1 h.Step 3 - Discharge the cell to the end-of-discharge voltage at a discharge current of1/3 It (A)for BEV application and 1 It (A) for HEV application and at room temperature. Thisdischargecapacity is Cb.Step 4 - Repeat steps 1 and 2.Step 5 - The cell shall be stored for 28 days at an ambient temperature 45 °C ± 2 K.Step 6 - Discharge the cell at a constant current of 1/3 It (A) for BEV application and1 It (A)for HEV application at room temperature until end-of-discharge voltage, and thenmeasure thecapacity of cell. This discharge capacity is Cr.Charge retention ratio shall be calculated according to equation (11).R= ×100 (11)whereR is the charge retention ratio (%);Cr is the capacity of cell after storage (Ah);Cb is the capacity of cell before storage (Ah).

7.6.2 Storage life testThe storage life of a cell shall be determined according to the following procedure.Step 1 - Determine the capacity, power density and regenerative power density of cellin accordance with 7.1, 7.2 and 7.4.Step 2 - Adjust the SOC of cell to 100 % for BEV application, and to 50 % for HEVapplication in accordance with 7.3. The cell shall then be stored for 42 days at anambient temperature 45 °C ±2 K.Step 3 - Following the storage of step 2, the cell shall be kept at room temperatureaccording to 4.4 and discharged at a constant current of 1/3 It (A) for BEVapplication and 1 It (A) for HEV application, down to the end-of discharge voltagespecified by the manufacturer. Then, measure the capacity of cell. This dischargecapacity is the retained capacity (Ah).Step 4 - Repeat step1, step 2 and step 3 for 3 times.The capacity, power density, regenerative power density and retained capacity

measured in step1 and step 3 shall be reported.If the cell is stored at room temperature during the test for rest such as for test timingadjustment, the total time of such rest shall be reported.

Cycle life test 7.7

The cycle life test shall be performed to determine the degradation character of cell bycharge and discharge cycles.

NOTE 1 The cycle life test sequence is shown in Annex B.NOTE 2 Selective test conditions are shown in Table A.3 inAnnex A.

7.7.1 BEV cycle testThe cycle life performance of cell for BEV application shall be determined by thefollowing test methods.7.7.1.1 Measurement of initial performanceBefore the charge and discharge cycle test, measure the capacity, dynamic dischargecapacity, and power as the initial performance of cell.– CapacityThe capacity shall be measured as specified in 7.2 at 25 °C ± 2 K.– The dynamic discharge capacity CD

Page 23: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

16

Jenis Pengujian Clausa Keterangan Parameter Pengujian

The dynamic discharge capacity CD shall be measured at 25 °C ± 2 K and 45 °C ± 2K.The dynamic discharge capacity is defined by the time integrated value of charge anddischarge current confirmed by the following test: Discharge the fully charged cellrepeatedly by the dynamic discharge profile A specified in Table 3 and Figure 4 untilthe voltage reaches the lower limit specified by the manufacturer.– PowerThe power shall be measured as specified in 7.4 at 25 °C ± 2 K, 50 % SOC.7.7.1.2 Charge and discharge cycleThe charge and discharge cycle test shall be performed as follows.a) TemperatureThe ambient temperature shall be 45 °C ± 2 K. At the start of charge and dischargecycle, cell temperature shall be 45 °C ± 2 K.b) Charge and discharge cycleA single cycle is determined as the repetition of the following steps from 1 to 4. Therest time between each step shall be less than 4 h.The cycle shall be continuously repeated for 28 days. Then, measure the performanceof the cell as specified in 7.7.1.2 c). This procedure shall be repeated until the testtermination specified in 7.7.1.2 d).Step 1 - The cell shall be fully discharged by the method specified by themanufacturer.Step 2 - The cells shall be fully charged by the method specified by the manufacturer.The charge time shall be less than 12 h.Step 3 - Discharge the cell following the dynamic discharge profile A specified inTable 3 and Figure 4 until the discharged capacity reaches equivalent to 50 % ± 5 %of the initial dynamic discharge capacity CD at 45 °C.If the voltage reaches the lower limit specified by the manufacturer during step 3, thetest shall be discontinued notwithstanding the stipulation in 7.7.1.2 d), and the cellperformance shall be measured at this point as specified in 7.7.1.2 c).If the temperature of cell reaches the upper limit specified by the manufacturerduring step 3, the duration of charge/discharge step 20 in Table 3 can be extended toan appropriate value. The actual duration time shall be reported.In this profile, the test power shall be calculated using equation (12)Pmax = N Wed (12)wherePmax is the test power (W);N is a value (1/h) of vehicle required maximum power of cell (W) divided by energyof cell (Wh);NOTE The value of N = 3/h is an example based on the specifications ofcommercialized BEVs.Wed is the electric energy of cell at room temperature (Wh).If the value derived from equation (12) is larger than the maximum power of cellspecified by the manufacturer, the test power shall be defined as 80 % of themaximum power at room temperature and at 20 % SOC specified by themanufacturer. Power value actually used shall be reported.Figure 4 – Dynamic discharge profile A for BEV cycle testStep 4 - Discharge the cell following the dynamic discharge profile B (hill climbingprofile) specified in Table 4 and Figure 5 for one time. The test power shall becalculated using equation (12).If the voltage reaches the lower limit specified by the manufacturer during step 4, thetest shall be discontinued notwithstanding the stipulation in 7.7.1.2 d), and the cellperformance shall be measured at this point as specified in 7.7.1.2 c).If the battery voltage frequently reaches the lower limit voltage duringcharge/discharge step 16, the discharge power and duration can be changedappropriately. The actual test values shall be reported accordingly.Table 4 – Dynamic discharge profile B for BEV cycle testFigure 5 – Dynamic discharge profile B for BEV cycle testStep 5 - Discharge the cell following the dynamic discharge profile A specified inTable 3 and Figure 4 until the overall discharge capacity including step 3 and step 4reaches equivalent to 80 % of initial CD at 45 °C.If the temperature of cell reaches the upper limit specified by the manufacturerduring step 5, the duration of charge/discharge step 20 in Table 3 can be extended toan appropriate value. The actual duration time shall be reported.If the voltage reaches the lower limit specified by the manufacturer during step 5, thetest shall be discontinued notwithstanding the stipulation in 7.7.1.2 d), and the cellperformance shall be measured at this point as specified in 7.7.1.2 c).c) Periodical measurement of performanceAfter every completion of the repetition from step 1 to step 5 for 28 test days, theperformanceof cell shall be measured as specified in 7.7.1.1. The accumulated time from step 1 tostep 4 in7.7.1.2 b) shall also be reported. The dynamic discharge capacity shall bemeasured at 25 °C ± 2 K only.d) Termination of testThe cycle life test shall be terminated when either of the following conditions issatisfied. Otherwise back to 7.7.1.2 a) and repeat the test.Condition A – The test sequence from 7.7.1.2 a) to 7.7.1.2 c) is repeated 6 times.Condition B – When any of the performance measured in 7.7.1.2 c) is decreased toless than 80 % of the initial value.Condition C – The temperature of cell reaches the upper limit agreed between themanufacturer and the customer during the test.

Page 24: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

17

Jenis Pengujian Clausa Keterangan Parameter Pengujian

The number of implemented times of each profile and cycle during the test shall bereported.

7.7.2 HEV cycle testThe cycle life performance of cell for HEV application shall be determined by thefollowing test methods.

7.7.2.1 Measurement of initial performanceBefore the charge and discharge cycle test, measure the capacity and power as theinitial performance of cell.– CapacityThe capacity shall be measured as specified in 7.2 at 25 °C ± 2 K.– PowerThe power shall be measured as specified in 7.4 at 25 °C ± 2 K, 50 % SOC.

7.7.2.2 Profile switching voltageBefore the cycle life test, set switching voltages at which discharge-rich profile andchargerich profile specified in 7.7.2.3 c) shall be switched over.a) Switching voltage from discharge-rich profile to charge-rich profileAdjust the SOC of cell to 30 % according to 7.3, and then perform the cycle test withdischarge-rich profile at 45 °C for one time. The lowest voltage achieved during thistest shall be the switching voltage from discharge-rich profile to charge-rich profile.If the achieved lowest voltage is lower than the manufacturer’s specified lower limitvoltage, the latter shall be the switching voltage. The manufacturer's recommendedSOC of cell may be used additionally.b) Switching voltage from charge-rich profile to discharge-rich profileAdjust the SOC of cell to 80 % according to 7.3, and then perform the cycle test withcharge rich profile at 45 °C for one time. The highest voltage achieved during this testshall be the switching voltage from charge-rich profile to discharge-rich profile. Ifthe achieved highest voltage is higher than the manufacturer’s specified upper limitvoltage, the latter shall be used as switching voltage. The manufacturer'srecommended SOC of cell may be used additionally.7.7.2.3 Charge and discharge cycleThe charge and discharge cycle test shall be performed as follows.a) TemperatureThe ambient temperature shall be maintained at 45 °C ± 2 K in accordance with 4.4during the test. At the start of charge and discharge cycle, cell temperature shallbe 45 °C ± 2 K in accordance with 4.2.4.b) Adjustment of SOC before charge and discharge cycleThe cells shall be left at a temperature of 45 °C ± 2 K, and be adjusted to 80 % SOC orthe SOC agreed between the manufacturer and the customer within an interval of 16h to 24 h, in accordance with 7.3. If 80 % SOC is not used, the used SOC shall bereported.c) Charge and discharge cycleThe procedure from step 1 to step 4 shall be continuously repeated until the testtermination specified in 7.7.2.3 e). During the test, the performance of the cell shallbe measured periodically as specified in 7.7.2.3 d).If the temperature of cell reaches the upper limit specified by the manufacturerduring the test, the duration of charge/discharge step 16 in Table 5 and Table 6 canbe extended to an appropriate duration time. The actual duration time shall bereported.Step 1 - Charge and discharge cycle shall be carried out repeatedly through thedischargerich profile given by Table 5 and Figure 6 until the cell voltage reaches tothe switchingvoltage set in 7.7.2.2 a) (see Figure 8).Step 2 - Charge and discharge cycle shall be carried out repeatedly through thecharge-rich profile given by Table 6 and Figure 7 until the cell voltage reaches to theswitching voltage set in 7.7.2.2 b) (see Figure 8).Step 3 - Repeat step 1 and step 2 for 22 h.Step 4 - Rest the cell for 2 h.

Table 5 – Discharge-rich profile for HEV cycle testFigure 6 – Discharge-rich profile for HEV cycle testIf the maximum current specified by the manufacturer is below 20 It, themanufacturer's specified maximum current may by used at charge/discharge step 1,along with replacing the current at charge/discharge step 6 with 1/2 of themanufacturer's specified maximum current.

Table 6 – Charge-rich profile for HEV cycle testFigure 7 – Charge-rich profile for HEV cycle testIf the maximum current specified by the manufacturer is below 20 It, themanufacturer's specified maximum current may by used at charge/discharge step 5,along with replacing the current at charge/discharge step 2 with 1/2 of themanufacturer's specified maximum current.Figure 8 – Typical SOC swing by combination of two profiles for HEV cycle testd) Periodical measurement of performanceAfter every completion of the procedure from step 1 to step 4 for 7 days, the power ofcell shall be measured as specified in 7.7.2.1. The capacity of cell shall be measuredevery 14 days as specified in 7.7.2.1.e) Termination of test

Page 25: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

18

Jenis Pengujian Clausa Keterangan Parameter Pengujian

The cycle life test shall be terminated when either of the following conditions issatisfied. Otherwise back to 7.7.2.3 a) and repeat the test.Condition A – The test in 7.7.2.3 c) is repeated for a total of 6 months.Condition B – When either of the performance measured in 7.7.2.3 d) is decreased toless than 80 % of the initial value.The number of times of each profile implementation and that the switching voltagesare reached shall be reported.

Energy efficiencytest 7.8

Energy efficiency of cells shall be determined by two common tests as specifiedin 7.8.1 and either of tests described in 7.8.2 and 7.8.3.7.8.1 Common tests7.8.1.1 Test for normal conditionsThis test is applicable to cells used in HEVs and BEVs. The test shall be carried out inaccordance with the following procedure.a) The cell shall be left at rest at room temperature for a minimum of 1 h and amaximum of 4 h after full charge. The test shall then be commenced.b) Discharge the cell by the method specified in 7.2 at room temperature.c) Energy efficiency test at 100 % SOC:

1) leave the cell at rest for 4 h, and then charge it to 100 % SOC by the methodrecommended by the manufacturer;

2) leave the cell at rest for 4 h, and then discharge it by the method specified in7.2 at room temperature.d) Energy efficiency test at 70 % SOC:

1) leave the cell at rest for 4 h, and then charge it to 70 % SOC by the methodrecommended by the manufacturer;

2) leave the cell at rest for 4 h, and then discharge it by the method specified in7.2 at room temperature.e) Calculation of the discharge electric quantity and charge electric quantityThe electric quantity during the discharge and charge can be calculated using thefollowing method: read the discharge and charge currents I at intervals of s seconds(s ≤ 30) from the start of the discharge; then, calculate the discharge electricquantity Qd and charge electric quantity Qc using equation (13).Q= (13)whereQ is discharge electric quantity or charge electric quantity (Ah);In is discharge current value or charge current value at n point of measured intervals(A).f) Calculation of the discharge electric energy and charge electric energy.The electric energy during the discharge and charge can be calculated using thefollowing method: read the discharge currents I and the discharge voltages V atintervals of s seconds (s ≤ 30) from the start of discharge; then, calculate thedischarge electric energy and charge electric energy using equation (14).W= (14)whereW is discharge electric energy or charge electric energy (Wh);In is charge current value or discharge current value at n point of measured intervals(A);Un is discharge voltage value at n point of measured intervals (V).g) Calculation of energy efficiencyDetermine the coulomb efficiency using equation (15) and the energy efficiencyusing equation (16).ηc = 100 (15)whereηc is coulomb efficiency (%);Qd is discharge electric quantities in 7.8.1 (Ah);Qc is charge electric quantities in 7.8.1 (Ah).ηe= 100 (16).whereηe is energy efficiency (%);Wd is discharge electric energies in 7.8.1 (Wh);WC is charge electric energies in 7.8.1 (Wh).NOTE Values provided by measurement devices may be used, if sufficient accuracycan be achieved.7.8.1.2 Test by temperatureThis test is applicable to cells used in HEVs and BEVs. The test shall be carried out inaccordance with the following procedure.The test shall be carried out at the test temperatures of –20 °C ± 2 K, 0 °C ± 2 K,and 45 °C ± 2 K.a) Full charge at room temperature.b) Thermal equilibration of the cell at the test temperature, and start testing after aminimum of 16 h and a maximum 24 h.c) Discharge the cell by the method specified in 7.2 at each test temperature.d) Energy efficiency test at 100 % SOC:

1) at each test temperature, leave the cell at rest for 4 h, and then charge it to 100% SOC by the method recommended by the manufacturer;

2) leave the battery at rest for 4 h, and then discharge it by the method specified in7.2.e) Calculate discharge electric quantity and charge electric quantity using equation(13).f) Calculate discharge electric energy and charge electric energy using equation (14).

Page 26: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

19

Jenis Pengujian Clausa Keterangan Parameter Pengujian

g) Calculate coulomb efficiency and energy efficiency using equation (15) andequation (16).NOTE The charge/discharge limits at low temperature specified by the manufacturershould be taken into account.7.8.2 Test for cells of BEV applicationThis test is applicable to cells used in BEVs, and intended to determine the energyefficiency of cells under fast charging conditions. The test shall be carried out inaccordance with the following procedure.a) The cell shall be left at rest at room temperature for a minimum of 1 h and amaximum of 4 h after full charge. The test shall then be commenced.b) Discharge the cell by the method specified in 7.2.c) Energy efficiency test at 80 % SOC:

1) leave the cell at rest for 4 h, and then charge it to 80 % SOC at 2 It. If thevoltage reached the upper limit voltage specified by the manufacturer, charging shallbe terminated;NOTE Selective test conditions are shown in Table A.4 inAnnex A.

2) leave the cell at rest for more than 4 h until the cell has attained the testtemperature, and then discharge it by the method specified in 7.2.d) Calculate discharge electric quantity and charge electric quantity using equation(13).e) Calculate discharge electric energy and charge electric energy using equation (14).f) Calculation of energy efficiency.Determine the Coulomb efficiency using equation (17) and the energy efficiencyusing equation (18).ηc1= 100 (17)whereηc1 is coulomb efficiency (%);Qd1 is discharge electric quantities in 7.8.2 (Ah);Qc1 is charge electric quantities in 7.8.2 (Ah).Ηe1= 100 (18)whereηe1 is energy efficiency (%);Wd1 is discharge electric energies in 7.8.2 (Wh);Wc1 is charge electric energies in 7.8.2(Wh).

7.8.3 Energy efficiency calculation for cells of HEV applicationThis paragraph is applicable to cells used in HEVs.a) Calculation of the charge electric energy and discharge electric energy.Calculate the charge and discharge electric energy from the results of the testspecified in 7.4 using equation (19) and equation (20). Round off the resulting valuesto three significant figures.Read current values and voltage values at regular intervals from the current andvoltage data collected during the charge and discharge cycles, which correspond tothe charge anddischarge patterns of duration 10 It × 10 s. Use the standard measurement interval of1 s. When the battery voltage after 10 s exceeds the discharge lower limit voltage orthe chargeupper limit voltage, perform the test using the current value in the lower stage ofTable 1, and report the current value that was actually observed.Wc2= (19)whereWC2 is charge electric energy (Wh);Icn is charge current value at n point of measured intervals (A);Ucn is charge voltage value at n point of measured intervals (V).Wd2= (20)whereWd2 is discharge electric energy (Wh);Idn is discharge current value at n point of measured intervals (A);Udn is discharge voltage value at n point of measured intervals (V).

b) Calculation of energy efficiencyDetermine the energy efficiency using equation (21).ηe2= 100 (21)whereηe2 is energy efficiency (%);Wd2 is discharge electric energy (Wh);WC2 is charge electric energy (Wh).

Sedangkan metodologi pemgembangan charging station dimulai dengan mempelajaritentang jenis charging station yang berkembang di negara yang selama ini leadingpada pengembangan EV.

Page 27: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

20

Desain engineering untuk implementasi Charging Station dengan EBT PV padaCanopy carport untuk mendukung smart Electric transportation di KawasanPuspiptek dilakukan dengan secara paralel terlebih dahulu mempelajari spesifikasiteknis dari kendaraan listrik yang ada atau yang akan diadakan, kemudiandilakukan secara berturut-turut:

o Survey lokasi Penempatan PV Charging Station yang ideal; bebas bayanganmatahari, dekat dengan sumber listrik Grid

o Menentukan kapasitas daya dan tipe charging station

o Menentukan fitur-fitur pada charging station yang akan diterapkan terkaitsmart system monitoring.

o Melakukan desain Charging Station PV-grid hybrid dengan beban kritis danfitur-fitur yang ditentukan.

o Membuat rancangan anggaran biaya.

Implementasi Photovoltaic > 5 kW untuk digabungkan dengan charging stationdan merecord semua data energy yang dihasilkan , selain itu juga dilakukan;

o Menyiapkan kerangka Acuan Kerja yang dilengkapi dengan spesifikasi teknisuntuk keperluan tender.

o Melakukan komissionong dan test terhadap instalasi smart Charging Stationyang telah dibangun.

o Melakukan kajian kinerja smart Charging Station

Pengembangan Teknologi PV Smart Charging Station ini adalah memanfaatan energi

matahari sebagai sumber energi bersama energi yang berasal dari PLN untuk menyuplai

kebutuhan charging station. Sistem kerja Charging station ini adalah pada siang hari dan

kondisi cerah, maka energi untuk charging sebagian besar disuplai dari PLTS yang

berkapasitas 5 kWp. Namun demikian, apa bila tidak mencukupi atau tidak ada sama sekali

daya listrik dari PLTS, maka akan dilayani dari sumber PLN tanpa pemutusan. Sistem yang

dikembangkan tidak menggunakan battery. Khusus peralatan instrumentasi dan

pengukuran, listriknya tetap disuplai dari PLN.

Konfigurasi sistem PLTS harus berupa AC Coupling dengan skema Grid-Interactive. Inverter

digunakan untuk mengubah arus searah dari modul surya menjadi arus bolak-balik dan

selanjutnya akan masuk ke panel utama. Inverter yang digunakan juga harus mempunyai

kemampuan untuk bisa beroperasi paralel dengan jaringan PLN. Hal ini dilakukan

mengingat PLTS on-grid didesain untuk melayani charging station bersamaan dengan PLN.

Seluruh energi yang dihasilkan oleh modul surya akan dialirkan langsung oleh inverter on-

grid ke beban/charger. Jika beban yang dilayani lebih kecil dari energi yang dihasilkan oleh

modul surya, maka kelebihan energi tersebut akan diekspor ke PLN. Sebaliknya, jika beban

yang dilayani lebih besar dari energi yang dihasilkan modul surya, maka jaringan PLN yang

Page 28: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

21

diandalkan untuk melayani beban. Secara sederhana konfigurasi sistem Charging Station

yang akan dikembangkan dapa dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1 Basic Wiring Diagram Photovoltaic Smart Charging Station

Gambar 2. Konfigurasi susunan modul PV charging station

Page 29: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

22

Gambar 3. Konsep jadi Desain Photovoltaic Smart Charging Station (PVSCS)

Pengembangan testing protokol baik untuk pengujian batere Kendaraan Listrik,

maupun pengujian Chargernya itu sendiri , dan juga pengujian peralatan listrik

dilakukan dengan cara: testing protokol peralatan listrik , maupun untuk Rumah Tangga

, Lampu LED, Lampu Jalan LED, Setrika Listrik dan Ballast; pengadaan perelatan listrik

yang akan diuji coba; dan pengujian peralatan listrik berdasarkan protokol uji yang

telah dikembangkan; serta diseminasi SEMS pada beberapa lokasi.

Pengembangan Testing Protokol untuk pengujian pembangkit listrik Fuelcell scala

mikro/nano grid

2.3. STATUS TEKNOLOGI

2.3.1. SMART CHARGING STATION UNTUK KENDARAAN LISTRIK

Kegiatan riset terapan ini menerapkan suatu sistem teknologi yang hasilnya dapat

dijadikan contoh bagi daerah lain khususnya infrastruktur untuk pengisian energy bagi

kendaraan listrik. Dengan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan, sistem smart

hybrid Charging Station ini dengan proses monitoring energy export dan import baik

dari dan ke jaringan listrik PLN maupun sumber energy terbarukan ini manfaatnya

akan banyak dirasakan oleh para konsumen dan pihak operator listrik pun akan merasa

terbantu dalam menciptakan suatu infrastuktur pengisian bagi kendaraan listrik yang

handal dan ramah lingkungan. Adapun manfaat yang akan didapat dari kegiatan riset

ini adalah:

Page 30: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

23

a. Sebagai proven teknologi sistem smart charging station dalam menyediakan sistem

energy listrik yang handal dengan menerapkan proses ekspor-impor sehingga

pelanggan dan PLN dapat bekerjasama dalam pemenuhan kebutuhan listrik secara

efisien dan bernilai komersil yang saling menguntungkan.

b. Mengurangi ketergantungan sumber energi listrik dari batu bara dan serta

menurunkan biaya produksi listrik dan kadar polusi karbon dengan meningkatkan

pembangkitan yang berasal dari sumber EB.

2.3.2. Pengembangan testing protokol pengujian peralatan listrik

Pengendalian konsumsi energi di sektor rumah tangga dapat dilakukan dengan

menerapkan standar efisiensi untuk peralatan rumah tangga. Melalui labelisasi

peralatan rumah tangga tersebut, pengguna diarahkan untuk lebih menggunakan

peralatan yang lebih efisien penggunaan energinya, sehingga secara nasional

penggunaan energi dapat ditekan. Di sisi produsen, dengan labelisasi tersebut dapat

mendorong produsen untuk memproduksi produk-produk yang lebih efisien

penggunaan energinya.

Sedangkan kegiatan penerapan teknologi Smart Energy Management System (SEMS)

mempunyai fitur sebagai berikut:

a. Suatu sistem berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk menyediakan

informasi energi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan

manajemen energi dalam suatu organisasi.

b. Aplikasi teknologi informasi dalam upaya pengelolaan energi yang lebih efisien

c. Integrasi antara sistem kendali otomatis dengan sistem informasi manajemen energi

d. Elemen penting dari penerapan manajemen energi yang komprehensif

e. Media/tools yang efektif dan efisien bagi pimpinan dan personel kunci suatu

organisasi dalam memonitor dan mengendalikan pemakaian energi, khususnya

apabila terdiri dari beberapa gedung yang lokasinya secara geografis terpisah

Page 31: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

24

2.4. KERANGKA KERJA SISTEM INOVASI

Gambar 4 Kerangka kerja system inovasi teknologi smart infrastruktur

Page 32: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

25Gambar 5. Kerangka kerja Pengembangan Lab Pengujian

Page 33: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

26

2.5. MITRA KERJA (LITBANG/INDUSTRI) & MODEL KEMITRAAN

Mitra kerja kegiatan ini di pemerintah adalah dengan Kementrian Negara Riset dan

Teknologi dan Pendidikan Tinggi (berikut LPNK di bawah naungan KRT), Kementrian

ESDM (EBTKE, DJK, Balitbang ESDM). Sedangkan, mitra Kerja di industri adalah mitra

kerja penyedia peralatan listrik , BUMN yang menjadi mitra kerja, seperti: PT.PLN, PT.

LEN, PT Telkom. Swasta murni sebagai pengembangn teknologi Charging Station yang

dapat menjadi mitra kerja seperti PT. Mitsubhisi Indonesia, PT. SEI, PT. BOSCH

automotive Indonesia, ABB Indonesia, PT Inti, PT. SUP, PT Nipress, PT DSBC Solo, dan

industri smart meter. Kerjasama dengan instansi pemerintah antara lain: Ditjen

Ketenagalistrikan, Ditjen EBTKE, Pemda DKI dan NTT. Kerjasama dengan perguruan

tinggi adalah ITB, UGM, ITS, dan UI.

Tabel 5 Mitra kerja Potensial

NoNama Mitra

Internal/Eksternal

Pekerjaan dalam Kegiatan

Anggaran(in

Kind/inCash)

KontakPerson

Alamatdan

Telpon

0 1 2 3 4 51 DJK-ESDM Studi Jaringan distribusi In Kind2 DJK-ESDM Electricity Outlook In Kind3 PT LEN Pengembangan hardware

dan software dan smartCharger

In Kind RW.Pantja

4 Kyudenko ,Mitsubhisi ,

Aplikasi smart grid dansmart meter

In Kind

5 PT Sei In Kind Tri Bakti6 PT Nipress Industri baterai In Kind Ir.

Carolus7 PT DSBC Industri baterai dan sistem

PVIn Kind Pa David

8 PT SUP PV dan batere Pack In Kind Ir.Budiman

9 PT MitsubhisiIndonesia

2.6. Pengguna (Intermediate & End User) & Model Pemanfaatan Hasil

Sebagai pengguna dari hasil kegiatan ini adalah pemerintah (pusat dan daerah), Kawasan

Pariwisata, Kawasan Industri , PT. PLN , PT. LEN.

2.7. Dampak Ekonomis Pemanfaatan Hasil

Perbaikan kualitas daya listrik pada suatu industri akan memperbaiki kinerja industri

tersebut, artinya produksifitas industri tidak terhenti, dan ini akan mengurangi losses

Page 34: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

27

material. Perbaikan kualitas daya juga akan secara langsung mengurangi losses

peralatan, begitupula peralatan akan dapat digunakan dalam waktu lebih lama (sesuai

dengan life-timenya).

Page 35: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

28

3. STRUKTUR RINCIAN KERJA (WORK BREAKDOWN STRUCTURE/WBS)

Tabel 6 Work Breakdown Structure (WBS)

No KodeWBS Aktifitas Kegiatan Group Leader/

Leader OB UnitPelaksana

Biaya(Rp)

JangkaWaktu Mulai Selesai

0 1 2 3 4 5 6 7 8 91 WBS1 Pengembangan Testing Protokol

dan Pengujian Battery MobilListrik

Oo Abdul Rosyid 400 B2TKE 12 bln Januari2018

Desember2018

WP1.1 Pengembangan dan DesainTesting Protokol PengujianBattery

Nelly malik Lande 400

WP1.2 Pengujian dan Analisis DesainBattery mobil listrik

Anita Faradilla 400

WP1.3 Kajian Teknologi Battery mobillistrik (EV dan HEV)

Wulan Erna Komariah

2 WBS2 Pengembangan Teknologi PVSmart Charging Station

Ferdi Armansyah 400 B2TKE 12 bln Januari2018

Desember2018

WP2.1 Desain, simulasi instalasi, Ujicoba dan evaluasi smartCharging Station denganTeknologi Hybrid – Photovoltaic

Zul Ramadhanie 400

WP2.2 Kajian dan Analisis ChargingStation untuk kendaraan listrikdengan daya listrik terbatas

Fariz Maulana Haq 400

WP2.3 Kajian Wireless Charger Ario Witjakso 4003 WBS3 Pengembangan Lab Peralatan

Listrik dan Lab Fuel CellAbdul Hamid Budiman 400 B2TKE 12 bln Januari

2018Desember2018

WP3.1 Pengembangan, PengujianPeralatan Listrik RT & BuildingEMS

Eka Nurdiana 400

WP3.2 Pengujian, Pengoperasian danStandardisasi Lab Fuel Cell

Desy Kurniawati 400

400

Page 36: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

29

4. STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM (PROGRAM ORGANIZATIONAL STRUCTURE)

Gambar 6. Stuktur Organisasi Program ( Program Organizational Structures)

KEPALA PROGRAMSudirman

PROGRAM MANAGERTarno

CHIEF ENGINEERGanesha Tri Chandrasa

WBS 1Pengembangan Testing Protokol dan Pengujian Sistem

Charging Mobil ListrikGL1 : Oo Abdul Rosyid

WBS 2Pengembangan Teknologi PV Smart Charging Station

GL2 : Ferdi Armansyah

WBS 3Pengembangan Lab Peralatan Listrik dan Lab Fuel Cell

GL3 : Abdul Hamid Budiman

WP 1.1Pengembangan dan Desain Testing Protokol

Pengujian BatteryL1.1 : Nelly Malik Lande

WP 1.2Pengujian dan Analisis Desain Battery mobil listrik

L1.2 : Anita Faradilla

ES 1.1.1 Setya SunarnaES 1.1.2 Eka Nurdiana

ES 1.1.3 Zaenudin

ES 1.2.1 AndriansyahES 1.2.2 Annisaa Taradini

ES 1.2.3 Lily Safinah

WP 2.1Desain, simulasi instalasi, Uji coba dan evaluasi smart

Charging Station dengan Teknologi Hybrid – PhotovoltaicL2.1 : Zul Ramadhanie

WP 2.2Studi dan Analisis Charging Station untuk kendaraan

listrik dengan daya listrik terbatasL2.2 : Fariz Maulana

ES 2.1.1 Budi SutrisnoES 2.1.2 Didik R

ES 2.1.3 Rohi A WenyiES 2.1.4 Budiman Kamil

ES 2.1.5 LouisES.2.1.6 Munadyan Nurhuda

ES 2.1.7 Harthadi

ES 2.2.1 Toha ZakyES.2.2.2 Rifai MustafaES.2.2.3 Maarif Hasan

ES.2.2.4 Annisa TaradiniES 2.2.5 Azis Basaroh

WP 3.1Pengembangan dan Pengujian Peralatan Listrik & EMS

L3.1 : Eka NurdianaES 3.1.1 Muh Akbar Hipi

ES 3.1.2 LouisES 3.1.3 Heru Eka

ES.3.1.4 Suhraeni SyafeiES 3.1.5 Maarif Hasan

ES 3.1.6 AldionusES 3.1.7. Munadyan Nurhuda

WP 1.3Kajian Teknologi Battery mobil listrik (EV dan HEV)

L1.3 : Wulan Komariah

ES 1.3.1 Munadian Nurhuda .ES 1.3.2 Ma’Arif Hasan .

ES 1.3.3 Danang.

Ass PM : Sri RusmiyatiAss CE : - Faizul Ishom

(Ass.CE for Industrial Relation)- Subandria

(Ass. CE for Construction )

WP 3.2Pengujian, Pengoperasian dan Standardisasi Lab Fuel

CellL3.2 : Desy Kurniawati .

ES 3.2.1 Kurniawan .ES 3.2.2 Ferrri HermawanES 3.2.3 Anton Rahmawan

ES 3.3.4 Nur Endah Eny SulistyawatiES 3.2.5. Akim WindaruES 3.2.6 Mimi Suryati

ES 3.2.7 Bayu Samudra .

WP 3.3Pengembangan Material Solid Oxide Fuelcell (SOFC)

dan Solid State Battery (SSB)L3.3 : Jarot Rahardjo .

ES 3.3.1 Hadi P SulaikhanES 3.3.2 Tika MustikaES 3.3.3 Ade UtamiES 3.3.4 Damisih

ES 3.3.5 Hanif Yuliani

Advisor :Dr. Ir Andhika Prastawa, MSEE

Dr. Marzan A. IskandarDrs. Agus Salim Dasuki

WP 2.3Kajian Teknologi Wireless Charger

L2.3 : Ario Witjakso

ES 2.3.1 Louis .ES 2.3.2 Panca Kurniawan .

ES 2.3.3 Edi Prabowo .ES 2.3.4 Maknoh

Page 37: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

30

5. PERENCANAAN SDM (MAN POWER PLANNING)

Tabel 7 Personil Pelaksana Kegiatan

NO NAMA NIP PERAN WBS/WP JABATAN FUNGSIONAL UNITKERJA DEPUTI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Sudirman 196706171992111001 KP KP Peneliti Utama B2TKE TIEM

2 Ganesha Tri Chandarasa 196309291988121001 CE CE Peneliti Madya B2TKE TIEM

3 Faizul Ishom 197001281994031003 ACE ACE Fungsional Umum B2TKE TIEM

4 Andri Subandriya 196504071991031004 ACE ACE Perekayasa Ahli Madya B2TKE TIEM

5 Tarno 196709111996121001 PM PM Perekayasa Ahli Muda B2TKE TIEM

6 Sri Rusmiyati 196509151992022001 APM APM Perekayasa Alhi Pertama B2TKE TIEM

7 Oo Abdul Rosyid 196506251991031002 GL WBS 1 Perekayasa Ahli Madya B2TKE TIEM

8 Nelly Malik Lande 198211302008012011 L WP 1.1 Perekayasa Ahli Muda B2TKE TIEM

9 Setya Sunarna 197508212009011005 ES WP 1.1.1 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

10 Eka Nurdiana 199008182014022002 ES WP 1.1.2 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

11 Zaenudin 197502232007101003 ES WP 1.1.3 Fungsional Umum B2TKE TIEM

12 Anita Faradilla 198903032012122002 L WP 1.2 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

13 Andrianshah Priyadi 198406252009011001 ES WP 1.2.1 Perekayasa Ahli Muda B2TKE TIEM

14 Annisaa Taradini 199312142018012001 ES WP 1.2.2 Fungsional Umum B2TKE TIEM

15 Lily Sapinah 197706022008102001 ES WP 1.2.3 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

16 Wulan Erna Komariah 198410112008012007 L WP 1.3 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

17 Munadiyan Nurhuda 199012052018011001 ES WP 1.3.1 Fungsional Umum B2TKE TIEM

18 Ma'arif Hasan 199607252018011001 ES WP 1.3.2 Fungsional Umum B2TKE TIEM

19 Danang Yogisworo 198011032009011003 ES WP 1.3.3 Perekayasa Ahli Muda B2TKE TIEM

20 Ferdy Armansyah 196511141986081001 GL WBS 2 Perekayasa Ahli Madya B2TKE TIEM

21 Zulramadhanie 198605262010121002 L WP 2.1 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

22 Budi Sutrisno 196502091989031002 ES WP 2.1.1 Perekayasa Ahli Madya B2TKE TIEM

23 Didik Rostyono 196704121991101001 ES WP 2.1.2 Perekayasa Ahli Madya B2TKE TIEM

24 Rohi Adu Wenyi 196306261985031004 ES WP 2.1.3 Tek. Litkayasa Penyelia B2TKE TIEM

25 Budiman Kamil 196212011987031006 ES WP 2.1.4 Perekayasa Ahli Madya B2TKE TIEM

26 Louis 196104031985101001 ES WP 2.1.5 Tek. Litkayasa Penyelia B2TKE TIEM

27 Munadiyan Nurhuda 199012052018011001 ES WP 2.1.6 Fungsional Umum B2TKE TIEM

28 Hartadhi 198611262015031002 ES WP 2.1.7 Fungsional Umum B2TKE TIEM

29 Fariz Maulana RizaNulhaq 198810232012121001 L WP 2.2 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

30 Toha Zaky 198508062009011001 ES WP 2.2.1 Perekayasa Ahli Muda B2TKE TIEM

31 Rivai Mustafa 196008281989031002 ES WP 2.2.2 Perekayasa Ahli Madya B2TKE TIEM

32 Ma'arif Hasan 199607252018011001 ES WP 2.2.3 Fungsional Umum B2TKE TIEM

33 Annisaa Taradina 199312142018012001 ES WP 2.2.4 Fungsional Umum B2TKE TIEM

34 Abduh Aziz Basharah 199107082015031001 ES WP 2.2.5 Fungsional Umum B2TKE TIEM

35 Ario Witjakso 196012071987031006 L WP 2.3 Perekayasa Ahli Madya B2TKE TIEM

36 Eka Nurdiana 199008182014022002 ES WP 2.3.1 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

Page 38: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

31

NO NAMA NIP PERAN WBS/WP JABATAN FUNGSIONAL UNITKERJA DEPUTI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

37 Edy Prabowo 196110231985101001 ES WP 2.3.2 Tek. Litkayasa Penyelia B2TKE TIEM

38 Panca Kurniawan 197706162009011003 ES WP 2.3.3 Perekayasa Ahli Muda B2TKE TIEM

39 Madnoh 196705042006041022 ES WP 2.3.4 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

40 Agus Suhendra -- ES WP 2.3.5 Fungsional Umum B2TKE TIEM

41 Abdul Hamid Budiman 197011011998031002 GL WBS 3 Perekayasa Ahli Madya B2TKE TIEM

42 Eka Nurdiana 199008182014022002 L WP 3.1 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

43 Muhammad Akbar Hipi 198704112014021003 ES WP 3.1.1 Fungsional Umum B2TKE TIEM

44 Louis 196104031985101001 ES WP 3.1.2 Tek. Litkayasa Penyelia B2TKE TIEM

45 Heru Eka Prawoto 1981101012008101001 ES WP 3.1.3 Tek. Litkayasa Terampil B2TKE TIEM

46 Suhraeni Syafei 198407192009012004 ES WP 3.1.4 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

47 Munadiyan Nurhuda 199012052018011001 ES WP 3.1.5 Fungsional Umum B2TKE TIEM

48 Dionysius Aldion Renata 198912112014021004 ES WP 3.1.6 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

49 Desy Kurniawati 198812302014022004 L WP 3.2 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

50 Kurniawan -- ES WP 3.2.1 Fungsional Umum B2TKE TIEM

51 Ferri Hermawan 198606192009121004 ES WP 3.2.2 Fungsional Umum B2TKE TIEM

52 Anton Rahmawan 197812092009011009 ES WP 3.2.3 Perekayasa Ahli Pertama B2TKE TIEM

53 Nur Endah EnySulistyawati 198304162010122002 ES WP 3.2.4 Fungsional Umum B2TKE TIEM

54 Mimi Suryati 197309172007012002 ES WP 3.2.5 Fungsional Umum B2TKE TIEM

Page 39: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

32

6. RENCANA PROGRAM JANGKA PANJANG (PROGRAM MASTER PHASING PLAN)

WBS1 Pengembangan Testing Protokol dan Pengujian Sistem Charging Mobil Listrik

WP1.1 Melakukan Pengembangan danDesain Testing Protokol PengujianBattery

Melaksanakan desain konseptual/ awalTesting Protokol Pengujian Battery

Melaksanakan desain rinci TestingProtokol Pengujian Battery

Menyusun Material take off dan peralatanbase on desain rinci

WP1.2 Pengujian dan Analisis DesainBattery Mobil Listrik

Menyajikan beberapa alternatif jenisperalatan pengujian Battery Mobil Listrik

Memberikan metoda dan strategipengujian Battery Mobil Listrik

Memberikan metoda interpretasi hasilpengujian Battery Mobil Listrik

WP1.3 Kajian Teknologi Battery MobilListrik ( EV dan HEV)

Melaksanakan studi kelayakan sistemTeknologi Battery Mobil Listrik

Mengevaluasi Teknologi Battery MobilListrik yang yang seang berkembang

Menyusun rekomendasi dan menetapkanTeknologi Battery Mobil Listrik yangcocok diterapkan untuk mobil listrik

WBS2 Pengembangan Teknologi Smart Charging Station

WP2.1 Desain, Instalasi, uji coba danevaluasi Smart CS denganTeknologi Hybrid - PV

Melaksanakan desain konseptual/ awalTeknologi Smart CS dengan TeknologiHybrid - PV

Melaksanakan desain rinci TeknologiSmart CS dengan Teknologi Hybrid - PV

Melaksanakan Pengujian unjuk kerjaSmart CS dengan Teknologi Hybrid - PV

WP2.2 Kajian dan Analisis Charing Stationuntuk Kendaraan Listrik denganDaya Listrik Terbatas

Melaksanakan kajian dan studi kelayakanSistem Charging Station yangberkembang saat ini

Melakukan analisis Charing Stationuntuk Kendaraan Listrik dengan DayaListrik Terbatas

Menyusun rekomendasi Charing Stationuntuk Kendaraan Listrik dengan DayaListrik Terbatas di Indonesia

WP2.3 Kajian Wireless Charger Melaksanakan desain konseptual/ awalWireless Charger

Melaksanakan desain rinci,perhitungan dan requisition WirelessCharger

Menyusun Material take off dan peralatanbase on desain rinci Wireless Charger

WBS3 Pengembangan Lab Pengujian Peralatan Listrik dan Lab Fuel Cell

WP3.1 Pengembangan, PengujianPelaralatan Listrik dan BuildingEMS

Pembahasan konsep testing protokolperalatan listrik Rumah Tangga

Pengadaan peralatan listrik yang akandiuji coba

Pengujian peralatan lsitrik berdasarkanprotokol uji yang telah dikembangkan

WP3.2 Pengujian, Pengoperasian danStandardisasi Lab Fuel Cell

Melaksanakan Pengujian unjuk fuel Cellyang ada di Serpong

Pengoperasian Sistem Fuel Cell yangada di Baron

Pengembangan dan standadisasi SistemPengoperasian Fuel Cell

Gambar 7 Rencana Perogram jangka panjang

Critical DesignPreview

Start

FinalGoal

PreliminaryDesignPreview

Final DesignPreview

Page 40: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

33

Tabel 8 Rencana jangka panjang

KEGIATAN Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020WBS1Pengembangan TestingProtokol dan Pengujian SistemCharging Mobil Listrik

Melaksanakan desain konseptual/ awal TestingProtokol Pengujian Battery

Menyajikan beberapa alternatif jenis peralatanpengujian Battery Mobil Listrik

Melaksanakan studi kelayakan sistem TeknologiBattery Mobil Listrik

Melaksanakan studi kelayakan sistemTeknologi Battery Mobil Listrik

Mengevaluasi Teknologi Battery MobilListrik yang yang seang berkembang

Menyusun rekomendasi dan menetapkanTeknologi Battery Mobil Listrik yangcocok diterapkan untuk mobil listrik

WBS2Pengembangan TeknologiSmart Charging Station

Melaksanakan desain konseptual/ awal TeknologiSmart CS dengan Teknologi Hybrid - PV

Melaksanakan desain rinci Teknologi Smart CSdengan Teknologi Hybrid - PV

Melaksanakan kajian dan studi kelayakan SistemCharging Station yang berkembang saat ini

Melakukan analisis Charing Station untukKendaraan Listrik dengan Daya Listrik Terbatas

Melaksanakan desain konseptual/ awal WirelessCharger

Melaksanakan Pengujian unjuk kerjaSmart CS dengan Teknologi Hybrid – PV

Melaksanakan desain rinci, perhitungandan requisition Wireless Charger

Menyusun Material take off danperalatan base on desain rinci WirelessCharger

Menyusun rekomendasi Charing Stationuntuk Kendaraan Listrik dengan DayaListrik Terbatas di Indonesia

Uji coba wire less charging station

WBS3Pengembangan Lab PeralatanListrik dan Lab Fuel Cell

Pembahasan konsep testing protokol peralatanlistrik Rumah Tangga

Melaksanakan Pengujian unjuk fuel Cell yang adadi Serpong

Pengadaan peralatan listrik yang akandiuji coba

Pengoperasian Sistem Fuel Cell yang ada diBaron

Pengujian peralatan lsitrik berdasarkanprotokol uji yang telah dikembangkan

Pengembangan dan standadisasi SistemPengoperasian Fuel Cell

Page 41: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

34

7. JADWAL KEGIATAN TAHUNAN (PROGRAM SCHEDULING)

Tabel 9 Jadwal kegiatan Tahunan

NO. RINCIAN KEGIATANRENCANA PELAKSANAAN UKURAN

KEBERHASILAN1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. KEGIATAN WBS1: Pengembangan Testing Protokol dan Pengujian Sistem Charging Mobil Listrik

WP1.1: Pengembangan dan Desain Testing ProtokolPengujian Battery

Melaksanakan desain konseptual/ awal TestingProtokol Pengujian Battery

Laporan

Melaksanakan desain rinci Testing ProtokolPengujian Battery

Laporan

Menyusun Material take off dan peralatan baseon desain rinci

Laporan

Membuat laporan Desain Testing ProtokolPengujian Battery

Laporan

WP1.2: Pengujian dan Analisis Desain BatteryMobil Listrik

Menyajikan beberapa alternatif jenis peralatanpengujian Battery Mobil Listrik

Laporan

Memberikan metoda dan strategi pengujianBattery Mobil Listrik

Laporan

Memberikan metoda interpretasi hasil pengujianBattery Mobil Listrik

Laporan

Menyusun metoda dan strategi pengujianBattery Mobil Listrik

Laporan

WP1.3: Kajian Teknologi Battery Mobil Listrik ( EVdan HEV)

Melaksanakan studi kelayakan sistem TeknologiBattery Mobil Listrik

Laporan

Mengevaluasi Teknologi Battery Mobil Listrikyang yang seang berkembang

Laporan

Page 42: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

35

Menyusun rekomendasi dan menetapkanTeknologi Battery Mobil Listrik yang cocokditerapkan untuk mobil listrik

Laporan

Melakukan diseminasi Teknologi Battery MobilListrik

Laporan

2. KEGIATAN WBS2 : Pengembangan Teknologi Smart Charging Station

WP2.1: Desain, Instalasi, uji coba dan evaluasiSmart CS dengan Teknologi Hybrid - PV

Melaksanakan Desain Konseptual/ AwalTeknologi Smart Cs Dengan Teknologi Hybrid -Pv

Laporan

Melaksanakan Desain Rinci Teknologi Smart CsDengan Teknologi Hybrid - Pv

Laporan

Melaksanakan Pengujian Unjuk Kerja Smart CsDengan Teknologi Hybrid - Pv

Laporan

Mekukan analisis hasil pengujian LaporanWP2.2: Kajian dan Analisis Charging Station untuk

Kendaraan Listrik dengan Daya ListrikTerbatas

Melaksanakan Kajian Dan Studi KelayakanSistem Charging Station Yang Berkembang SaatIni

Laporan

Melakukan Analisis Charging Station UntukKendaraan Listrik Dengan Daya Listrik Terbatas

Laporan

Menyusun Rekomendasi Charging Station UntukKendaraan Listrik Dengan Daya Listrik TerbatasDi Indonesia

Laporan

Melakusan sosialisasi teknologi charging stationyang cocok untuk diterapkan di Indonesia

Laporan

WP2.2: Kajian Wireless Charger

Melaksanakan desain konseptual/ awal WirelessCharger

Laporan

Melaksanakan desain rinci, perhitungan danrequisition Wireless Charger

Laporan

Menyusun Material take off dan peralatan baseon desain rinci Wireless Charger

Laporan

Page 43: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

36

3 KEGIATAN WBS3 : Pengembangan Lab Pengujian Peralatan Listrik dan Lab Fuel Cell

3.1 Pengembangan, Pengujian Pelaralatan Listrikdan Building EMS

Laporan

Pembahasan konsep testing protokol peralatanlistrik Rumah Tangga

Laporan

Pengadaan peralatan listrik yang akan diuji coba Laporan Pengujian peralatan lsitrik berdasarkan protokol

uji yang telah dikembangkanLaporan

3.2 Pengujian, Pengoperasian dan Standardisasi LabFuel Cell

Laporan

Melaksanakan Pengujian unjuk fuel Cell yangada di Serpong

Laporan

Pengoperasian Sistem Fuel Cell yang ada di Baron Laporan

Pengembangan dan standadisasi SistemPengoperasian Fuel Cell

Laporan

FGD/Workshop/Dialog Nasional LaporanPelaporan Technical Note Laporan Technical Report Laporan Technical Dokumen. Laporan Program Dokumen Laporan

8. PERENCANAAN ANGGARAN (FINANCIAL PLANNING)

Tabel 10 Rekapitulasi Anggaran Kegiatan

Total anggaran (BB+BM) Rp.5.080.744.000

KEGIATAN INOVASI TEKNOLOGI SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK

Page 44: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

37

KOMPONEN

Pengembangan Testing Protokol danPengujian Sistem Charging Mobil

Listrik

Pengembangan Teknologi SmartCharging Station

Pengembangan Lab PengujianPeralatan Listrik dan Lab Fuel Cell

Belanja Barang (BB) Rp. 2.955.432.000 Rp. 1.944.568.000 Rp. 131.

521211 Belanja Bahan Rp. 201.004.000 Rp. 162.514.000 Rp.

524114 Belanja Perjalanan Dinas Dlm Kota Rp. 0 Rp. 110.000.000 Rp.

524111 Belanja Perjalanan Biasa Rp. 89.904.000 Rp. 172.054.000 Rp.

52241 Sewa Kendaraan Rp. 0 Rp. 0 Rp.

521219 Belanja Barang Operasional LainnyaRp. Rp. 0 Rp.

522191 Belanja Jasa Lainnya Rp. Rp. 0 Rp.

Honor Output Kegiatan Rp. Rp. 0 Rp.

523121 Blj Biaya Pemeliharaan Peralatan danMesin

Rp. Rp. 0 Rp.

Belanja Modal (BM) Rp. 2.665.000.000 Rp. 1.500.000.000 Rp.

532111 Belanja Modal Peralatan & Mesin Rp. 2.665.000.000 Rp. 1.500.000.000 Rp.

536111 Belanja Modal Lainnya Rp. 0 Rp. 0 Rp.

Tabel 11 Rincian perencanaan anggaran (dalam ribuan rupiah)

Kode

Kegiatan/ Pelaksanaan Kegiatan

TotalSub Kegiatan/ Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

JenisBelanja/Rincian

BelanjaJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

0 1 2 3

5864.007.001 PENGEMBANGAN TESTING PROTOKOL DAN PENGUJIAN SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK

Page 45: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

38

Kode

Kegiatan/ Pelaksanaan Kegiatan

TotalSub Kegiatan/ Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

JenisBelanja/Rincian

BelanjaJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

0 1 2 3

5864.007.001.051

Penerapan AdaptasiProtokol UjiStandar Nasionaldan InternasionalUntuk PengujianSistem ChargingMobil Listrik

187.5 67,687.5 56,963.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 131,566

521211 Belanja Bahan - - 50,000 - - - - - - - - - 50,000

524111 Belanja PerjalananBiasa - - 6,776 6,776

524113 Perjalanan DinasDalam Kota 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 187.5 2,250

532111Belanja modal

Peralatan danMesin - 67,500 - - - - - - - - - - 67,500

5864.007.001.052

PengembanganTeknologi SistemCharging Mobillistrik

- - 1,910,176 2,715,463 36,309 27,244 143,387 23,223 41,606 32,466 19,304 - 4,949,178

521211 Belanja Bahan - - 46,658 - - - - - - - - - 46,658

524111 Belanja PerjalananBiasa - - - - 2,520 2,520

B Teknologi BatteryMobil Listrik - - 1,662,514 30,135 23,625 27,244 133,223 23,223 22,302 22,302 - - 1,944,568

521211 Belanja Bahan - - 162,514 - - - - - - - - - 162,514

524111 Belanja PerjalananBiasa - - - 30,135 23,625 27,244 23,223 23,223 22,302 22,302 - - 172,054

524114

Belanja perjalananDinas PaketMeeting DalamKota

- - - - - - 110,000 - - - - - 110,000

532111Belanja Modal

Peralatan danMesin - - 1,500,000 - - - - - - - - 1,500,000

C PenyiapanLaboratorium - - 201,004 2,685,328 10,164 - 10,164 - 19,304 10,164 19,304 - 2,955,432

Page 46: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

39

Kode

Kegiatan/ Pelaksanaan Kegiatan

TotalSub Kegiatan/ Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

JenisBelanja/Rincian

BelanjaJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

0 1 2 3Pengujian BatteryMobil Listrik

521211 Belanja Bahan - - 201,004 - - - - - - - - - 201,004

524111 Belanja PerjalananBiasa - - - 20,328 10,164 10,164 19,304 10,164 19,304 89,428

53211Belanja Modal

Peralatan danMesin 2,665,000 2,665,000

TOTAL 1+2 188 67,688 1,967,140 2,715,651 36,497 27,432 143,575 23,411 41,794 32,654 19,492 188 5,080,744PROSENTASE

(%) 40.1% 54.8% 4.11% 1.03% 100%

9. SISTEM PELAPORAN DAN DOKUMENTASI (REPORTING SYSTEM AND DOCUMENTATIONS)

Tabel 12 Sistem Pelaporan Dokumen

TROIKA Level WBS Level WP

Kepala Program Jumlah Ketua Kelompok (GL) WBS1 Jumlah Ketua Sub Kelompok (L) WP1.1 Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 4 Engineering Staf WP 1.1 3

Surat keputusan 4 Lembar Instruksi 4 Lembar Instruksi 4 Lembar Kerja (Total per WP) 12

Lembar Instruksi Teknik 4 Lembar Keputusan 4 Lembar Keputusan 4 Catatan Teknis (TN) (Total) 12

Materi Presentasi 4 Materi Presentasi 4 Materi Presentasi 4

Program Manual 1 Design Manual 1 Laporan Teknis (TR) 2

Design Manual 1 Engineeering Manual 1 Revisi Laporan Teknis (TM ) 2

Page 47: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

40

TROIKA Level WBS Level WP

Engineering Manual 1 Test Manual 1 Ketua Sub Kelompok (L) WP1.2 Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Test manual 1 Production Manual 1 Lembar Kerja 3 Engineering Staf WP 1.2 3

Technical Document 1 Dokumen Teknis (TD) 1 Lembar Instruksi 3 Lembar Kerja (Total) 12

Program Document 1 Lembar Keputusan 3 Catatan Teknis (TN) (Total) 12Progress Control andMonitoring 1 Materi Presentasi 4

Laporan Teknis (TR) 4

Revisi Laporan Teknis (TM ) 4

Insinyur Kepala (CE) Jumlah Ketua Sub Kelompok (L) WP1.3 Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Lembar Keputusan 4 Lembar Kerja 4 Engineering Staf WP 1.3 3

Lembar Kerja 4 Lembar Instruksi 3 Lembar Kerja (Total per WP) 12

Draft SK Tim Kerja 1 Lembar Keputusan 3 Catatan Teknis (TN) (Total) 12

Lembar Instruksi Teknik 4 Materi Presentasi 4

Materi Presentasi 4 Laporan Teknis (TR) 2

Program Manual 1 Revisi Laporan Teknis (TM ) 2

Design Manual 1 Ketua Kelompok (GL) WBS2 Jumlah Ketua Sub Kelompok (L) WP2.1 Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Engineering Manual 1 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 4 Engineering Staf WP 2.1 7

Test manual 1 Lembar Instruksi 4 Lembar Instruksi 4 Lembar Kerja (Total) 24

Technical Document 1 Lembar Keputusan 4 Lembar Keputusan 4 Catatan Teknis (TN) (Total) 24

Program Document 1 Materi Presentasi 4 Materi Presentasi 4

Design Manual 1 Laporan Teknis (TR) 2

Ass . Insinyur Kepala (CE) Jumlah Engineeering Manual 1 Revisi Laporan Teknis (TM ) 2

Lembar Keputusan 4 Test Manual 1 Ketua Sub Kelompok (L) WP2.2 Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Lembar Kerja 4 Production Manual 1 Lembar Kerja 4 Engineering Staf WP 2.2 6

Draft SK Tim Kerja 1 Dokumen Teknis (TD) 1 Lembar Instruksi 4 Lembar Kerja (Total) 24

Lembar Instruksi Teknik 4 Lembar Keputusan 4 Catatan Teknis (TN) (Total) 24

Materi Presentasi 4 Materi Presentasi 4

Page 48: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

41

TROIKA Level WBS Level WP

Program Manual 1 Laporan Teknis (TR) 2

Design Manual 1 Revisi Laporan Teknis (TM ) 2

Engineering Manual 1 Ketua Sub Kelompok (L) WP2.3 Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Test manual 1 Lembar Kerja 4 Engineering Staf WP 2.3 4

Technical Document 1 Lembar Instruksi 4 Lembar Kerja (Total) 12

Program Document 1 Lembar Keputusan 4 Catatan Teknis (TN) (Total) 12

Materi Presentasi 4

Laporan Teknis (TR) 2

Manajer Program (PM) Jumlah Revisi Laporan Teknis (TM ) 2

Lembar Kerja 4 Ketua Kelompok (GL) WBS3 Ketua Sub Kelompok (L) WP3.1 Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Lembar Instruksi 4 Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 4 Engineering Staf WP3.1 6

Lembar Keputusan 4 Lembar Instruksi 4 Lembar Instruksi 4 Lembar Kerja (Total) 24Progress Control & Monitoring(PCM) 4 Lembar Keputusan 4 Lembar Keputusan 4 Catatan Teknis (TN) (Total) 24

Program Manual 1 Materi Presentasi 4 Materi Presentasi 4

Program Document 1 Design Manual 1 Laporan Teknis (TR) 2

Engineeering Manual 1 Revisi Laporan Teknis (TM ) 2

Asisten Manajer Program (PM) Jumlah Test Manual 1 Ketua Sub Kelompok (L) WP3.2 Jumlah Staf Perekayasa (ES)

Lembar Kerja 4 Production Manual 1 Lembar Kerja 4 Engineering Staf WP 3.2 6

Lembar Instruksi 4 Dokumen Teknis (TD) 1 Lembar Instruksi 4 Lembar Kerja (Total) 24

Lembar Keputusan 4 Lembar Keputusan 4 Catatan Teknis (TN) (Total) 24Progress Control & Monitoring(PCM) 4 Materi Presentasi 4

Draft Program Manual 1 Laporan Teknis (TR) 2

Draft Program Document 1 Revisi Laporan Teknis (TM ) 2

Page 49: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

42

Jenis dokumen pelaporan(1) Catatan Teknis (Technical Notes)

Catatan teknis disusun oleh setiap staf perekayasa (engineering staff) dan staf teknisi(technician staff), yang isinya merupakan hasil pengumpulan data, analisa, formulasidan pengembangan dari suatu informasi, atau yang lainnya yang merupakan catatanpada setiap tahapan kegiatan.

(2) Laporan Teknis (Technical Report)Technical report memuat laporan teknis hasil kajian, perekayasaan, pengumpulandata, studi literatur, hasil pengujian, hasil penelitian dan lain-lain yang merupakankeluaran dari kegiatan teknis yang dilakukan. Technical report ini disusun olehmasing-masing Leader di setiap WP.

(3) Dokumen Teknis (Technical Document)Technical document merupakan summary hasil kegiatan secara teknis. Technicaldocument disusun di akhir kegiatan oleh CE bersama-sama dengan Group Leader disetiap WBS.

(4) Dokumen Proyek (Project Document)Project document merupakan dokumen akhir kegiatan yang tidak hanya memuat hasilkegiatan secara teknis (dokument teknis), tapi juga memuat laporan hasil pemantauandan pengendalian proyek (pcm). Dokumen proyek disusun oleh CE bersama-samadengan PM dan disahkan oleh Kepala Balai

(5) Dokumen Pemantauan dan Pengendalian Proyek (Project Monitoring dan ControlDocument)Dokumen pemantauan dan pengendalian proyek merupakan laporan hasil monitoringdan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Dokumen ini berisikan laporan kesesuaianpelaksanaan kegiatan dilihat dari aspek administratif (penganggaran dan skedulpelaksanaan kegiatan).

Numbering System

Sistem penomoran dokumen dalam kegiatan ini terdiri dari sebagai berikut.

a. Catatan Teknis (Technical Note ):

Catatan teknis disusun oleh setiap staf perekayasa (Engineering Staff) dan staf teknis(Technical Staff) untuk setiap paket kegiatan (working package) dan diberipenomoran sebagai berikut:

Tabel 13 Sistem penomoran Technical Note

No Kode Working Package

1 TN-01/ES-2.1.2/EV/B2TKE/mm/2018

2TN-02/ES-2.2.2/EV/B2TKE/mm/2018

3TN-03/ES-2.1.2/EV/B2TKE/mm/2018

4TN-XX/ES-2.1.2/Ev/B2TKE/mm/2018

Page 50: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

43

Di mana XX, ES 2.1.2 posisi Engineering Staf dalam STKK, EV menunjukkan namakegiatan , sedangkan mm menunjukkan bulan berapa laporan tersebut diterbitkan.

b. Laporan Teknis (Technical Report):

Laporan teknis disusun oleh seorang Ketua Sub Kelompok (Leader). Laporan Teknismerupakan rangkuman dari Catatan Teknis yang disusun untuk setiap WP dandiserahkan setiap tiga bulan. Penomoran kode untuk Laporan Teknis adalah sebagaiberikut.

Tabel 14 Sistem penomoran Technical Report

No Kode Working Package

1 TR-01/WP 2.1/EV/B2TKE/mm/2018

2 TR-02/WP 2.1/EV/B2TKE/mm/2018

3 TR-XX/WP 2.1/EV/B2TKE/mm/2018

Di mana XX, WP 2.1 posisi Leader dalam STKK, EV menunjukkan nama kegiatan ,sedangkan mm menunjukkan bulan berapa laporan tersebut diterbitkan.

c. Dokumen Teknis (Technical Document):

Dokumen Teknis (Technical Document) disusun oleh Ketua Kelompok (GroupLeader). Dokumen Teknis merupakan rangkuman dari Laporan Teknis yang disusununtuk setiap WBS dan diserahkan setiap tiga bulan bersamaan dengan dokumenpengendalian dan pemantauan proyek. Dokumen Teknis diberi penomoran sebagaiberikut.

Tabel 15 Sistem Penomoran Technical Document

No Kode WBS Triwulan

1 TD-TW1/WBS-1/EV/B2TKE/III/2018 Pengembangan TestingProtokol dan

Pengujian SIstemCharging Mobil Listrik

TW 1

2 TD-TW1/WBS-1/EV/B2TKE/VI/2018 TW 2

3 TD-TW1/WBS-1/EV/B2TKE/IX/2018 TW 3

4 TD-TW1/WBS-1/EV/B2TKE/XII/2018 TW 4

5 TD-TW1/WBS-2/EV/B2TKE/III/2018 PengembanganTeknologi PV Smart

Charging Station

TW 1

6 TD-TW1/WBS-2/EV/B2TKE/VI/2018 TW 2

7 TD-TW1/WBS-2/EV/B2TKE/IX/2018 TW 3

8 TD-TW1/WBS-2/EV/B2TKE/XII/2018 TW 4

TD-TW1/WBS-3/EV/B2TKE/III/2018 Pengembangan LabPengujian Peralatanlistrik dan Lab Fuel

TW 1

TD-TW1/WBS-3/EV/B2TKE/VI/2018 TW 2

Page 51: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

44

TD-TW1/WBS-3/EV/B2TKE/IX/2018 TW 3

TD-TW1/WBS-3/EV/B2TKE/XII/2018 TW 4

d. Dokumen Proyek (Project Document):

Dokumen proyek disusun setiap tiga bulan oleh Chief Engineer. Dokumen Proyekdiberi penomoran sebagai berikut.

Tabel 16Sistem Penomoran Technical Document

No Kode Triwulan

1 PD-TW1/EV/B2TKE/III/2018 Triwulan 1

2 PD-TW2/EV/B2TKE/VI/2018 Triwulan 2

3 PD-TW3/EV/B2TKE/IX/2018 Triwulan 3

4 PD-TW4/EV/B2TKE/XII/2018 Triwulan 4

e. Dokumen Pemantauan dan Pengendalian Proyek (Project Control dan MonitoringDocument):

Dokumen pemantauan dan pengendalian proyek disusun oleh Manager Proyeksetiap tiga bulan. PCM diberi penomoran sebagai berikut.

Tabel 17 Sistem Penomoran Project Control dan Monitoring Document)

No Kode Triwulan

1 PCM-TW1/EV/B2TKE/III/2018 Triwulan 1

2 PCM-TW2/EV/B2TKE/VI/2018 Triwulan 2

3 PCM-TW3/EV/B2TKE/IX/2018 Triwulan 3

4 PCM-TW4/EV/B2TKE/XII/2018 Triwulan 4

Page 52: INOVASI TEKNOLOGI Program Manual SISTEM CHARGING MOBIL LISTRIK · mobil listrik nasional, B2TKE mengembangan lab pengujian baterai lithium mobil listrik dengan mengacu pada stantar

45