Top Banner
TUTORIAL INVENTOR 2013 : INJECTION MOLD DESIGN oleh : Zul Fauzi, Teknik Mesin Universitas Islam Indonesia – 07525008 Oke, kali ini kita akan bahas tentang injection molding. Apa sih itu ? Panganan opo kui ? Yup yang jelas itu bukan makanan dan emang bukan buat dimakan (mulai ga jelaz neh.. ). Injection molding yaitu proses pembentukan benda kerja dari material compound berbentuk butiran yang ditempatkan ke dalam suatu hopper/lorong dan masuk ke dalam silinder injeksi yang kemudian didorong melalui nozzle dan sprue bushing ke dalam rongga (cavity) dari mold yang sudah tertutup (Hasan. 2012). Gambar.1. Ilustrasi proses injection molding. Sumber : diolah dari alexpb.com.
59

Injection mold design by zul fauzi

Dec 01, 2014

Download

Design

Zul Abidin

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Injection mold design by zul fauzi

TUTORIAL INVENTOR 2013 : INJECTION MOLD DESIGN oleh : Zul Fauzi, Teknik Mesin Universitas Islam Indonesia – 07525008

Oke, kali ini kita akan bahas tentang injection molding. Apa sih itu ? Panganan opo

kui ? Yup yang jelas itu bukan makanan dan emang bukan buat dimakan (mulai ga

jelaz neh.. ).

Injection molding yaitu proses pembentukan benda kerja dari material compound

berbentuk butiran yang ditempatkan ke dalam suatu hopper/lorong dan masuk ke

dalam silinder injeksi yang kemudian didorong melalui nozzle dan sprue bushing ke

dalam rongga (cavity) dari mold yang sudah tertutup (Hasan. 2012).

Gambar.1. Ilustrasi proses injection molding.

Sumber : diolah dari alexpb.com.

Page 2: Injection mold design by zul fauzi

Sistem injection molding terdiri dari 3 bagian, yaitu injection unit, mold assembly dan

clamping unit. Injection unit adalah bagian yang berfungsi untuk meleburkan bijih

plastik dan menyuntikkannya ke dalam rongga cetak di dalam clamping unit.

Mold assembly adalah bagian yang berfungsi sebagai rongga cetak bagi produk

plastik. Mold assembly berupa rongga cetak yang dipegang oleh tumpukan

lempengan logam yang berfungsi sebagai jig & fixture untuk rongga cetak tersebut.

Clamping unit adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat pemegang untuk

rongga cetak yang terdiri dari 2 bagian, yaitu core & cavity. Berikut adalah

penjelasan bagian – bagian dari sistem injection molding.

Gambar.2. Sistem injection molding.

Sumber : custompartnet.com.

Page 3: Injection mold design by zul fauzi

Yang jadi pembahasan utama kali ini adalah proses perancangan dari mold

assembly melalui Inventor. Mold assembly adalah susunan plat – plat yang berfungsi

sebagai jig & fixture bagi core & cavity.

Core & cavity harus dikunci agar tidak bergeser akibat tekanan tinggi dari pompa

hidrolis yang mendorong core. Tekanan tinggi diperlukan agar plastik cair mampu

memenuhi seluruh rongga cetak yang sempit. Bagian – bagian dari mold assembly

dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar.3. Mold assembly.

Sumber : custompartnet.com.

Page 4: Injection mold design by zul fauzi

Sebelum memulai perancangan mold assembly, terlebih dahulu harus melakukan

mold analysis, yaitu analisa proses masuknya plastik cair menuju rongga cetak pada

proses injection molding. Analisa ini diperlukan untuk menentukan posisi jalur – jalur

aliran plastik cair tersebut.

Komponen yang akan dijadikan proyek percontohan kali ini adalah sebuah shroud

dari sepeda motor.

Gambar.4. Shroud, salah satu bagian dari body cover sepeda motor.

Shroud ini dibuat dari material polypropylene (PP) yang termasuk dalam klasifikasi

RIC (Resin Identification Code) nomor 5.

Gambar.5. Resin Identification Code (RIC).

Sumber : insideurbangreen.org.

Polypropylene termasuk jenis thermoplastic. Memiliki massa jenis sebesar

0.92–0.93 g/cm3 pada 20°C dan titik lebur pada 172°C. Ini adalah jenis plastik tahan

benturan, karena memiliki nilai tegangan tarik sebesar 5–12 kj/m3. Contoh produk :

body cover kendaraan.

Page 5: Injection mold design by zul fauzi

OK, sekarang buka Inventornya.

Untuk perancangan injection mold design, ada 2 cara, cara pertama, klik file(1) >

open(2).

Page 6: Injection mold design by zul fauzi

Pada tab tools, pilih create mold design.

Cara kedua, klik file(1) > new(2).

Pada create new file, pilih mold design(1) > create(2).

Terserah mau pakai cara yang mana aja boyeeehh...

Tapi kalo saya lebih prioritas ke cara kedua, karena kita dapat menentukan unit yang

digunakan, bisa mm atau in. Selain itu dapat memilih standar yang digunakan, misal

DIN.

Page 7: Injection mold design by zul fauzi

Selanjutnya, pilih direktori penyimpanan mold design anda.

Beri nama mold design anda(1) > dan simpan(2).

Kemudian OK.

Page 8: Injection mold design by zul fauzi

Jika anda menggunakan cara kedua, maka anda harus mencari dulu shroud(nama

komponen) tadi dengan cara open melalui plastic part.

Kemudian buka shroud tersebut(1) > open(2).

Kemudian tekan klik kiri pada mouse.

Tunggu hingga proses import selesai

Tapi jika anda menggunakan cara pertama, maka langsung saja klik kiri.

OK, lanjut.

Page 9: Injection mold design by zul fauzi

MOLD ANALYSIS (SIMULASI INJECTION MOLDING)

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, mold analysis diperlukan untuk

menentukan rancangan dari mold assembly yang akan dibuat nantinya. Seluruh

komponen yang ada pada rancangan mold assembly mengacu pada hasil mold

analysis / simulasi injection molding ini.

Pada tab mold layout(1) > pilih select material(2). Untuk menentukan jenis plastik

yang digunakan. Seperti disinggung sebelumnya, kita menggunakan polypropylene

untuk proyek kali ini.

Pilih vendor plastiknya (1) > pilih jenis plastiknya(2) > OK (3).

Pada tab mold layout(1) > pilih core/cavity(2).

Atur posisi shroud/produk plastik tersebut agar memudahkan dalam pembuatan

saluran plastik cair nantinya. Kemudian pilih adjust orientation.

Page 10: Injection mold design by zul fauzi

Dari tampak atas, shroud ini cenderung miring ke arah kiri. Posisi ini kurang baik

untuk penempatan runner dan pembelahan benda kerja menjadi core & cavity, oleh

karenanya perlu dibuat mendatar dari tampak depan.

Maka shroud diputar ke kanan sebesar 20 derajat, Sekarang posisi sudah mendatar.

Page 11: Injection mold design by zul fauzi

Masih pada tab core/cavity > pilih gate location. Untuk menentukan pintu masuk

aliran plastik cair.

Pilih misal di ujung komponen, kemudian klik apply > done. Gate juga dapat dibuat

lebih dari satu jika diinginkan.

Masih pada tab core/cavity > masuk pada part process settings. Untuk

menentukan tekanan suntikan, suhu peleburan plastik, suhu mold dan waktu

penyuntikan plastik.

Page 12: Injection mold design by zul fauzi

Untuk mudahnya, ubah kecepatan/tekanan switch-over dan waktu penyuntikan

(2&3) pada otomatis dengan mencentang keduanya. Kemudian pindah ke tab

suggest(1).

Pilih tingkat kekasaran plastik yang diinginkan, mau cenderung nge-doff/low gloss,

sedang/gloss atau halus mengkilat seperti habis dipoles (1) > kemudian start(2).

Ketika analisa akan berjalan, klik OK. Dan tunggu hingga analisa selesai.

Page 13: Injection mold design by zul fauzi

Berikut adalah setting yang disarankan pada Inventor jika menggunakan setting

otomatis.

Jika menginginkan setting manual menyesuaikan katalog atau patokan yang sudah

ada, dapat mengubah sendiri data – data pada bagian dengan kotak merah seperti

gambar berikut.

Masih pada tab core/cavity > masuk ke part fill analysis. Untuk melakukan

simulasi injection molding.

Page 14: Injection mold design by zul fauzi

Klik start

Ketika analisa akan berjalan, klik OK. Dan tunggu hingga analisa selesai.

Dan tunggu sejenak. (boleh sambil ngopi )

Page 15: Injection mold design by zul fauzi

Berikut adalah ringkasan hasil simulasi (summary), berupa kondisi proses injection

molding di atas kertas (di atas komputer maksudnya ).

Hasil simulasi dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 16: Injection mold design by zul fauzi

QUALITY PREDICTION

Berikut adalah hasil dari prediksi kualitas (quality prediction) yang dihasilkan. Dari

hasil simulasi shroud ini dinyatakan berkualitas baik dan aman. Ciri – ciri part

berkualitas baik dan aman adalah :

1. Tidak ada nilai “LOW” pada quality prediction seperti gambar berikut

2. Dan mayoritas warna pada hasil simulasi pada “quality prediction” berwarna hijau

(HIGH) yang berarti tegangan geser minim dan rongga cetak terisi dengan baik.

Catatan : apabila menginginkan produk berkualitas baik namun harga dapat ditekan,

maka mayoritas warna yang muncul pada quality prediction dapat dibuat berwarna

kuning (MEDIUM) tanpa ada bagian yang berwarna merah (LOW).

FILL TIME

Berikut adalah lamanya aliran plastik cair menuju tiap – tiap sudut rongga cetak.

Warna paling merah artinya paling lama dan warna paling biru yang paling cepat.

Page 17: Injection mold design by zul fauzi

Fill time berfungsi untuk menentukan letak saluran

pendinginan/pemanasan(cooling/heatingchannel) yang akan digunakan nantinnya.

Untuk material thermoset, harus dipanasi (heating)

Untuk material thermoplastic harus didinginkan (cooling)

Polypropylene termasuk thermoplastic, oleh karenanya yang dibutuhkan adalah

saluran pendinginan (cooling channel). Cooling channel akan diprioritaskan pada

bagian yang paling lambat dingin, yaitu bagian di mana plastik cair masuk paling

akhir, yaitu bagian berwarna kuning – orange – merah.

Cooling/heating channel pada injection molding diperlukan agar kepadatan (density)

dari produk plastik yang telah dibuat dapat merata di semua bagian. Karena jika

density tidak merata, produk bisa melengkung.

CONFIDENCE OF FILL

Yaitu kualitas aliran plastik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa aliran plastik cair

mampu mengisi seluruh rongga cetak dengan sempurna, karena nilai yang

ditunjukkan 100% HIGH. Ditunjukkan dengan warna hijau pada semua bagian.

Artinya soal aliran plastik cair tidak adal yang perlu dikhawatirkan.

Page 18: Injection mold design by zul fauzi

AIR TRAPS

Yaitu udara yang terjebak. Ada beberapa bagian di mana terdapat gelembung

udara.

Namun selama tidak ada nilai LOW pada quality prediction hal tersebut bukanlah

masalah. Namun alangkah lebih baik jika rongga cetak dibuatkan saluran

pembuangan udara agar hasil cetakan lebih baik.

WELD LINES

Yaitu “urat – urat” pada permukaan plastik yang ditimbulkan akibat bertemunya 2

aliran plastik yang masih belum beku di dalam rongga cetak ketika disuntikkan.

ketika mulai mengental, 2 aliran ini membentur satu sama lain hasil dari benturan

tersebut adalah urat – urat tadi. Itu dapat dihilangkan dengan diamplas. Namun jika

terlalu banyak, Maka posisi pintu masuk aliran plastik cair (gate) perlu diatur ulang.

Pada hasil simulasi, urat – urat tersebut hanya muncul di bagian belakang shroud,

dekat lubang baut dan itupun kecil, tidak mengganggu penampilan. Jadi cukup

diamplas saja.

Page 19: Injection mold design by zul fauzi

PLASTIC FLOW

Atau aliran plastik cair. Itu hanya menunjukkan wujud aliran plastik cair yang masuk

ke dalam rongga cetak. Jadi seseorang bisa tahu perkiraan wujud part yang akan

dibuat nanti.

Page 20: Injection mold design by zul fauzi

MOLD ANALYSIS SELESAI,

LANJUT KE

MOLD ASSEMBLY

Page 21: Injection mold design by zul fauzi

MOLD ASSEMBLY

Setelah melakukan simulasi, kita bisa tahu kualitas produk yang akan dibuat

nantinya. Juga mengetahui parameter – parameter yang dibutuhkan dalam proses

injection molding. Selain itu juga diketahui posisi pintu masuk aliran plastik cair,

sehingga posisi saluran plastik cair sudah dapat ditentukan.

Selanjutnya, menentukan ukuran benda kerja (raw material) yang akan digunakan.

Masih pada tab core/cavity > pilih define workpiece setting.

Tentukan ukuran benda kerja tersebut dengan mengatur PxLxT (1) > dan OK (2).

Selanjutnya benda kerja akan dibelah menjadi 2 bagian, yaitu core & cavity dengan

geometri belahan mengikuti geometri dari shroud. Klik create runoff surface.

Page 22: Injection mold design by zul fauzi

Kemudian tekan tombol auto detect untuk mendeteksi runoff surface secara

otomatis.

Sepertinya posisi runoff surface masih belum rapih dan saling tumpang tindih, oleh

karenanya mari kita rapikan.

Untuk merapikannya, klik tanda panah pada runoff surface yang salah poisisi

tersebut(1) > kemudian ubah arah koordinat runoff surface tersebut agar tidak saling

tumpang tindih(2).

Page 23: Injection mold design by zul fauzi

Berikut adalah salah satu yang telah diperbaiki.

Runoff surface telah dirapikan, namun ternyata ada bagian yang belum terisi runoff

surface, maka kita isikan secara manual.

Page 24: Injection mold design by zul fauzi

Klik bagian tepian (edge)

Jika posisi tidak benar, maka betulkan posisi runoff surface tersebut dengan klik

pada tanda panah(1) > dan atur titik koordinatnya(2).

Lakukan lagi untuk edge lain yang masih belum terisi runoff surface.

Page 25: Injection mold design by zul fauzi

Lakukan hingga seluruh runoff surface terbentuk seluruhnya tanpa ada yang saling

tumpang tindih. Kemudian klik OK.

Berikutnya, masih pada tab core/cavity, pilih create patching surface. Ini untuk

menutup lubang baut. Apabila terdapat lubang baut/lubang pada produk, maka core

& cavity belum dapat dilepas karena keduanya masih saling terikat. Oleh karenanya

agar dapat terpisah, maka lubang baut/lubang yang ada perlu dibuatkan surface

pemisah, yaitu patching surface.

Page 26: Injection mold design by zul fauzi

Pilih click to add(1) > kemudian klik kiri pada edge lubang baut(2).

Patching surface telah terbentuk.

Lakukan untuk lubang yang lain, baru kemudian klik OK.

Catatan : jangan biarkan ada lubang satupun yang tidak ditutup dengan patching

surface, apapun lubangnya, tidak hanya lubang baut. Semua lubang yang ada harus

ditutup agar core & cavity dapat dipisah.

Page 27: Injection mold design by zul fauzi

Masih pada tab core/cavity, pilih generate core and cavity.

Pilih preview/diagnose untuk melihat dan menilai geometri perpotongannya.

Geser toggle body separation untuk melihat gerakan membukanya.

Page 28: Injection mold design by zul fauzi

Apabila geometri dan proses pembukaan core & cavity dinilai sudah baik, klik OK.

Core & cavity telah selesai dibuat, kemudian klik finish core/cavity.

Pada tab mold layout > pilih auto runner sketch. Sketch ini berfungsi untuk garis

referensi pembuatan runner.

Klik bagian surface dekat pintu masuk plastik cair (gate location) yang telah dibuat

sebelumnya pada MOLD ANALYSIS, dan klik OK.

Page 29: Injection mold design by zul fauzi

Buatlah garis (line) di dekat gate location tadi seperti gambar berikut.

Klik finish sketch.

Dan klik return.

Selanjutnya, klik runner. Runner adalah saluran aliran plastik cair menuju rongga

cetak.

Page 30: Injection mold design by zul fauzi

Klik garis tersebut(1) > tentukan diameter runner, misal 6 mm (2) > pastikan ujung

dari runner yang menuju produk berbentuk lingkaran (3) > OK (4).

Selanjutnya, buatlah gate, yaitu corong masuk yang menghubungkan antara runner

dengan produk.

Pilih submarine (1) > two points (2) > pilih gate location(3) > klik pada gate

location (4) > klik pada titik garis (5).

Page 31: Injection mold design by zul fauzi

Atur diameter masuk gate dan sudut pangkal (1) > kemudian OK (2).

Selanjutnya, pada tab mold assembly > pilih mold base.

Pilih jenis mold base yang akan digunakan(1) > atur panjang x lebarnya(2) > pilih

titik referensi mold base(3a), dalam hal ini pilih titik yang terendah dari perpotongan

geometri dari cetakan bawah(3b) > OK (4).

Page 32: Injection mold design by zul fauzi

Berikut adalah wujud dari mold base yang dipilih. Untuk proyek percontohan ini saya

memilih mold base Futaba SA-S.

Oww,,, ternyata runner channel mengalami error. Yup hal ini kadang terjadi ketika

pemilihan mold base. Runner channel yang error akan menghambat proses simulasi

ketika akan dilakukan analisa lanjut. Maka dari itu harus dibetulkan.

Caranya, klik kanan pada runner channel dengan lambang petir merah tersebut >

dan edit feature.

Page 33: Injection mold design by zul fauzi

Langsung klik OK saja. Ini akan memperbarui (update) runner channel di dalam

mold base yang baru.

Namun apabila logo petir merah masih belum hilang juga, ulangi lagi edit feature

dengan mengubah diameter runner.

Selanjutnya, masih di tab mold assembly > pilih sprue bushing. Itu untuk jalur

masuk injektor dan aliran material plastik cair menuju cetakan.

Setiap runner channel pasti memiliki sketch berupa garis (line). Setiap line memiliki

titik (point) di masing – masing ujungnya. Maka klik kiri pada bagian point pada line

di daerah pangkal dari runner yang telah dibuat sebelumnya.

Page 34: Injection mold design by zul fauzi

Maka sprue bushing akan mengikuti posisi titik (point) tersebut.

Kemudian atur jenis sprue bushing yang digunakan (1) > atur kedalaman tanamnya

(2) > atur diameter dan panjang sprue bushing tersebut (3). Dan jangan klik OK

dulu.

Page 35: Injection mold design by zul fauzi

Pastikan ujung bawah dari virtual sprue bushing (sprue bushing sebelum diklik OK)

menembus core (cetakan bawah). Nanti inventor akan menyesuaikannya sendiri.

Terpenting jangan sampai tidak tembus, karena saluran plastik cair tidak akan

terhubung jika sprue bushing tidak tembus menuju core.

Nah, sekarang sprue bushing sudah ada.

Selanjutnya : locating ring. Yaitu ring pengunci sprue bushing sekaligus sebagai

mounting untuk ujung injector.

Page 36: Injection mold design by zul fauzi

Pilih jenis locating ring (1) > pilih jenis penempatan (2) > pilih face referensinya (3),

kemudian klik di face pada sprue bushing tersebut > OK(4).

Locating ring telah ada.

Pada tab mold assembly > pilih workpiece pocket untuk membentuk kantong

(pocket) agar core & cavity bisa masuk mold base.

Page 37: Injection mold design by zul fauzi

Core & cavity masih belum sinkron dengan mold base plate, sehingga jika

dimasukkan ke software CNC, Mastercam atau PowerMILL, maka itu hanya akan

berbentuk plat datar tanpa geometri apapun. Oleh karenanya perlu dibuatkan

kantong (pocket).

Pilih jenis kantong(pocket) yang akan digunakan (1) > misal core & cavity dibuat

menyatu (merge) dengan mold base agar mempermudah proses CNC(2) > OK (3).

Keuntungan dari core&cavity yang dibuat menyatu (merge) dengan mold base plate

adalah mempersingkat proses CNC, karena mold base plate sekaligus core & cavity

dapat dibuat sekaligus dalam sekali kerja sehingga efisien material dan waktu.

Namun kekurangannya jika suatu saat terjadi kerusakan maka sedikit repot di

perbaikan dan agak menguras biaya, karena jika ada suatu bagian yang rusak maka

jika memerlukan penggantian harus 1 set plat yang diganti.

Page 38: Injection mold design by zul fauzi

Beda dengan core& cavity jenis tanam non permanen, jika terjadi kerusakan, maka

cukup mold base platenya saja yang diperbaiki atau cukup core& cavity saja yang

diperbaiki. Walaupun kelemahannya butuh lebih dari sekali kerja dalam

pembuatannya.

Berikut adalah mold base plate pemegang core yang telah dibuat menyatu (merged)

dengan core.

Dan berikut adalah mold base plate pemegang cavity yang telah dibuat menyatu

dengan cavity.

Page 39: Injection mold design by zul fauzi

Sebelum lanjut ke langkah berikutnya, simpan dulu pekerjaan anda agar tidak

hilang, pilih file(1) > save(2).

Pilih yes to all(1) > OK(2).

Page 40: Injection mold design by zul fauzi

Selanjutnya, ejecting system. Yaitu batang – batang yang berfungsi untuk

mendorong produk setelah jadi dan setelah mold dibuka. Setelah produk selesai

membeku, produk tersebut masih melekat pada core. Jika ditarik dengan tangan

dikhawatirkan produk akan rusak, maka digunakanlah ejector. Didorong dari

belakang.

Pada tab mold assembly > pilih ejector.

Pilih jenis batang ejector(1) > pilih bagian yang akan didorong, dalam hal ini

produknya (2) > klik pada produk plastik (3) > atur panjang dan diameter ejectornya,

pastikan batang ejector virtual (ejector sebelum diklik OK)menembus plastic part(4)

> klik pada face ejectornya, aturlah pada bagian – bagian yang tepat, yaitu bagian

yang jika didorong tidak akan menimbulkan cacat, biasanya bagian lengkungan atau

sudut di mana momen inersia bernilai besar sehingga tahan dorongan (5) > OK (6).

Page 41: Injection mold design by zul fauzi

Pastikan ejector menembus core. Dan setelah klik OK, bagian atas yang lebih akan

menyesuaikan diri dengan geometri permukaan core.

Berikut adalah ejector yang telah jadi. Ejector tembus dan potongan mengikuti

geometri permukaan core.

Page 42: Injection mold design by zul fauzi

Berikutnya, saluran pendinginan (cooling channel)

Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa bagian dari shroud yang paling lambat

pendinginannnya adalah bagian ujung belakang, seperti ditunjukkan gambar berikut.

Oleh karenanya, bagian tersebut adalah bagian yang paling dekat dengan saluran

pendinginan (cooling channel). Agar pendinginan merata. Saluran pendinginan

penting diperlukan agar produk plastik cepat membeku agar proses produksi dapat

dipercepat.

Maka skema bentuk saluran pendinginan yang akan dibuat adalah berbentuk L

seperti ditunjukkan gambar berikut. Saluran pendinginan tersebut ditanam pada

bagian cavity.

Page 43: Injection mold design by zul fauzi

Selanjutnya, pada tab mold layout > pilih cooling channel untuk pembuatan

saluran pendinginan.

Agar tidak menghalangi pandangan, beberapa plat harus disembunyikan (hide)

sementara. Pada tree mold base, klik kanan pada komponen yang ingin

disembunyikan sementara > kemudian pilih visibility.

Kemudian klik face pada plat(1) > klik linear edge1, yaitu sudut terluar atas(2) > dan

klik linear edge 2, yaitu sudut terluar samping(3). Dan jangan klik apply atau OK

dulu.

Page 44: Injection mold design by zul fauzi

Berikutnya, aturlah dimensi yang tertera pada lubang pendinginan tersebut.

Aturlah diameter saluran pendinginan tersebut, jangan terlalu kecil juga jangan

terlalu besar. Terlalu kecil rawan mampet, terlalu besar rawan membuat cetakan

retak.

Selanjutnya atur ukuran ujung saluran pendinginan, pastikan 2 kali lebih besar atau

lebih dari diameter lubang pendingin agar mempermudah pemasangan nipel.

Selanjutnya klik apply, tapi jangan tekan OK dulu.

Page 45: Injection mold design by zul fauzi

Kemudian instalasi saluran pendinginan kedua. Cara sama persisi dengan saluran

pendinginan pertama, hanya saja pastikan lubang saluran pendinginan kedua sejajar

dengan saluran pendinginan pertama, seperti gambar berikut.

Ujung saluran pendinginan ini saling terhubung, oleh karenanya pastikan saling

berpotongan, seperti gambar berikut.

Page 46: Injection mold design by zul fauzi

Berikut adalah wujud saluran pendinginan (cooling channel) yang telah dibuat.

Selanjutnya pemberian nipel. Nipel berfungsi sebagai tempat masuknya ujung

selang yang mengalirkan coolant. Pada tab mold assembly > pilih cooling

component.

Klik pada edge lubang saluran pendinginan.

Page 47: Injection mold design by zul fauzi

Kemudian pilih jenis nipel(1) > atur dimensinya agar pas di lubang, ingat nipel ini

memiliki ulir(2) > apply(3). Tapi jangan klik OK dulu.

Kemudian lubang satunya, prosedur sama persis dengan lubang sebelumnya. Dan

klik apply > Done.

Page 48: Injection mold design by zul fauzi

Dan nipel berhasil dipasang.

Jangan lupa untuk menyimpan pekerjaan anda agar tidak hilang, pilih file(1) >

save(2).

Pilih yes to all(1) > OK(2).

Page 49: Injection mold design by zul fauzi

Nah, injection mold anda sudah jadi. Berikut adalah wujudnya.

Akan lebih menarik jika tampilan injection mold tersebut lebih realistis. Maka dari itu

mari kita render.

Sebelumnya, posisikan injection mold pada kondisi terbuka (open), caranya pada

mold design > pilih representation.

Page 50: Injection mold design by zul fauzi

Pada representation > pilih product open, klik ganda

Pada part priority > pilih select part priority.

Klik kanan pada cooling channel > pilih visibility untuk menyembunyikan cooling

channel.

Page 51: Injection mold design by zul fauzi

Lalu blok semuanya.

Pada appearance > pilih misal steel polished.

Page 52: Injection mold design by zul fauzi

Itu untuk menampilkan injection mold dalam wujud material baja. Seperti gambar

berikut.

Pada tab view(1) > aktifkan pantulan lantai(2) > dan ubah pandangan dari

orthographic menjadi perspective agar lebih kentara 3D nya(3).

Page 53: Injection mold design by zul fauzi

Lalu pada tab environment > pilih inventor studio.

Kemudian pilih render image

Pada tab general(1) > atur resolusi gambarnya(2) > atur jenis pencahyaannya, misal

: high contrast(3).

Page 54: Injection mold design by zul fauzi

Kemudian pada tab output(1) > pilih tingkatan kejernihan gambar(antialiasing),

misal diset pada yang paling bagus(2).

Lalu pada tab style(1) > pilih true reflection(2) > dan RENDER(3).

Page 55: Injection mold design by zul fauzi

Berikut adalah wujud injection mold yang telah dirender.

Page 56: Injection mold design by zul fauzi

PENYIMPANAN

Selanjutnya, injection mold yang telah dibuat harus disimpan dalam format 3D solid

kernel seperti : parasolid, IGES, STEP maupun STL, agar dapat dibuatkan NC

program pada software CAM (Computer Aided Manufacturing) untuk kemudian

ditransfer menuju mesin milling CNC (Computer Numerical Control) untuk proses

pembuatan cetakan tersebut.

Sebagai contoh, format penyimpanan adalah IGES (initial Graphical Exchange

Specification) di mana format ini sangat sering digunakan dalam pemrograman

CNC.

Misal kita akan menyimpan core (cetakan bawah) dalam format IGES. Berhubung

core sudah menyatu (merged) dengan mold base plate, maka klik kanan pada plat

di mana core berada > kemudian open.

Pilih file(1) > save as(2) > save copy as(3).

Page 57: Injection mold design by zul fauzi

Atur keluaran file(1) > pilih IGES(2) > save(3).

Maka core telah tersimpan dalam format IGES.

Lakukan hal yang sama pada bagian – bagian lain seperti cavity, ejector plate dll.

Berikut adalah core yang telah dimasukkan ke dalam PowerMILL dan disimulasikan,

untuk dibuatkan NC program.

Page 58: Injection mold design by zul fauzi

Demikianlah urutan proses analisa dan perancangan cetakan produk plastik sistem

suntikan (injection mold design) secara umum.

Perancangan pada software masih sebatas prediksi. Pada kondisi di lapangan

kemungkinan akan ada faktor – faktor lain yang membuat mold assembly perlu

diberi tambahan komponen yang bisa jadi tidak ada pada software.

Tutorial kali ini hanya membahas secara umum urutan perancangan tersebut.

Masukan dari anda akan sangat berarti untuk perbaikan ke depannya agar lebih baik

lagi, silakan memberikan masukan melalui [email protected]

Semoga bermanfaaat...

Sekian

Wassalamu’alaikum...

Page 59: Injection mold design by zul fauzi

REFERENSI :

custompartnet.com

Hasan.(2012). Perancangan Cetakan untuk Alat Injeksi Plastik Daur Ulang.

Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.