Top Banner
29

Info Pusaka Edisi 1

Apr 02, 2016

Download

Documents

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Info Pusaka Edisi 1

PusakaEdisi 1 / 1 / 2013

Perjalanan PembangunanKabupaten Kaur

Pojok UKM:

BBC Cita Rasa Kopi Sebenarnya

DR. Ir. Hermen Malik, M.Sc

Kebuntuan InovasiMenghambat Pembangunan

Page 2: Info Pusaka Edisi 1

Daftar Isi

MAKNA LOGO KABUPATEN KAUR 2-3

VISI DAN MISI 4-11Kabupaten Kaur Maju dan Sejahtera Berbasiskn Keunggulan Sumberdaya Manusiandan Ekonomi Lokal

PERJALANAN TERBENTUKNYA

KABUPATEN KAUR 12-17Perjalanan panjang Untuk menjadikan Eks kewedanaan Kaur pun berakhir tepat tanggal 27 Januari 2003 disahkannya Undang Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang terbentuknya kabupaten baru dalam propinsi Bengkulu , yaitu terbentuknya kabupaten Muko Muko, kabupaten Seluma dan kabupaten Kaur.

KEBUNTUAN INOVASIMENGHAMBAT PEMBANGUNAN 18-21Apa yang dikatakan oleh orang manca negara kita turuti; apa yang dikonsumsi oleh orang luar kita konsumsi; dan apa yang mereka teliti kita ikut menelitinya pula.

UPTD BBISuku Tiga Nasal 22-25

MAN 1 BintuhanAkhlak, Cerdas, Kompetitif 26-31

POTENSI ALGA COKLATDI PESISIR PANTAI MELU-ANG 32-37Alga cokelat yang belum diolah biasanya dibanderol antara 1000-1.200 rupiah per kilogram. Setelah menjadi alginat dengan kualitas paling bagus (tingkat keputihan maksimal) dapat mencapai 100 dollar AS per kilogram.

CITA RASA KOPIYANG SEBENARNYA 38-41

the treasure of Linau 48-51

Page 3: Info Pusaka Edisi 1

Bingkai logo

Bingkai Logo Kabupaten Kaur Berwarna Merah Putih, Hal tersebut melambangkan bahwa Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu merupakan bagian integral dari wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI)

Sudut Bingkai Logo

Bingkai logo yang berwarna merah putih terdiri dari lima buah sudut, melambangkan dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila

Latar Belakang Logo

Logo Kabupaten Kaur mempunyai latar belakang daratan dan lautan. Daratan yang berwarna hijau muda melambangkan bahwa kabupaten Kaur merupakan daerah yang memiliki potensi Sumber Daya Alam yang cukup besar bagi pembangunan Agro Industri

dn Agrobisnis yang berskala Internasional. Pada bagian bawah logo tersebut terbentang samudra yang sangat luas. Hal ini melambangkan bahwa selainn SDA di daratan, potensi sumber daya kelautan dari Kabupaten Kau juga merupakan andalan yang cukup besar bagi kemakmuran rakyat dimasa mendatang

Padi

Setangkai padi yang terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) buti melambangkan 27 januari 2003 yaitu saat ketuk palu DPR RI dengan dikeluarkan Undang-undang No. 3 Tahun 2003 tentang terbentuknya Kabupaten baru itu adalah : Muko-muko, Seluma dan Kabupaten Kaur

Rantai Emas

Rantai Emas terdiri dari 3 (tiga) buah rantai yang saling bertautan, melambangkan persatuan tiga kecamatan induk yang melatar belakangi

terbentuknya Kabupaten Kaur yaitu: kecamatan Kaur Utara, Kaur Tengah dan Kaur Selatan. Ketiga Kecamatan tersebut merupakan eks kewedanan Kaur yang ibukotanya Bintuhan.

Setangkai Kopi

Setangkai kopi terdiri atas 7 (tujuh) gugusan melambangkan tujuh kecamatan yang merupakan wilayah kekuasaan Kabupaten Kaur. Ketujuh kecamatan itu adalah: kecamatan Kaur Utara, Tanjung Kemuning, Kinal, Kaur Tengah, Kuar Selatan, Maje dan Nasal. Wilayah Kabupaten Kaur membujur dari selatan sampai utara yaitu dari jembatan manulah sampai jembatan Sulauawangi

Keris dan Pedang

Keris dan Pedang melambangkan Keperkasaan Pemuda-pemuda Kabupaten Kaur bahwa rakyat Kabupaten Kaur siap mengamankan dan mengawal pemerintah Kabupaten Kaur dalam melaksanakan tugas Pembangunan di semua sisi

Sekapur Sirih (Tungking)

Sekapur Sirih, Setawar Sedingin melambangkan Budaya. Artinya masyarakat Kabupaten Kaur senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai keebudayaan di setiap daerah. Nilai sosial budaya, etika dan moral merupakan perekat rasa persatuan dan kesatuan antar daerah yang merupakan aset budaya yang tak ternilai harganya

Perahu Layar

Perahu Layar terkembang yang mengarah ke sebelah kanan, merupakan makna multiguna

yaitu sebagian besar rakyat kabupaten Kaur hidup dari hasil penangkapan ikan (nelayan tradisionl). Selain itu perahu layar juga meupakan alat transportasi bagi masyarakat kabupaten Kaur. Masyarakat Kabupaten Kaur seperti hal nya suku-suku yang lain di Indonesia merupakan masyarakat “Bahari” yang ulung dan tangguh dalam mengarungi samudra di wilayah nusantara ini.

Bukit

Daerah perbukitan (Bukit Barisan) melambangkan daerah sentra pertanian yang sangat subur. Luas lahan yang subur terdiri dari ribuan hektar dimana semua pihak terutama pemerintah daerah Kabupaten Kaur akan selalu memberikan perhatian terhadap pembangunan agroindustri, agrobisnis, dan senantiasa memberdayakan ekonomi kerakyatan yang ramah lingkungan.

Bintang Persegi Lima

Bintang bersegi lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya Pemerintah Kabupaten Kaur besama rakyatnya selalu menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai agama dalam melakukan segala kegiatan

Pita

Sebuah Pita yang bertuliskan “Kabupaten Kaur” yang berwarna Putih melambangkan keagungan dan kesucian Pemerintah Kabupaten Kaur. Sebagai Pusat pemerintahan, Sosial Budaya, Ekonomi, informaasi dan transportasi ke daerah Kabupaten tetangga. Pemerintah daerah Kabupaten Kaur selalu mengutamakan aspirasi masyarakat dalam skala prioritas utama.

MAKNA LOGO KABUPATEN KAUR

Tentang Kaur

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 20132 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 3

Page 4: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 20134 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 5

VISIDAN MISI

Tentang Kaur

Page 5: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 20136 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 7

Proses pembangunan Kabupaten Kaur lima tahun kedepan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menhasilkan kemajuan juga masih menyisakan beberapa permasalahan baik permasalahan yang mendasar maupun permasalahaan yang berkembang dewasa ini. Seiring dengan kesuksesan mengemban reformasi yang berjalan sebeagaimana amanat UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah memberi perubahan yang lebih baik. Meskipun demikian, berbagai permasalahan mendasar menuntut perhatian khusus dalam membangun ke depan.Berdasarkan hal tersebut, maka Bupati Dr. Ir. H. Hermen Malik, Msc dan Wakil Bupati Hj. Yulis Suti Sutri dalam melanjutkan pembangunan di Kabupaten Kaur Tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut:“KABUPATEN KAUR MAJU DAN SEJAHTERA BERBASISKAN KEUNGGULAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN EKONOMI LOKAL”

Kabupaten Kaur Maju ditunjukkan oleh kondisi masyarakat yang terpenuhi kebutuhan prasarana dasar, seperti pra sarana pendidikan, kesehatan, transportasi, ekonomi, energy dan air bersih. Kualitas sumberdaya manusia unggul yang ditandai dengan masyarakat yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), beriman dan bertqwa (IMTAQ) kepada Allah Yang Maha Esa, serta mampu mengembangkan produk-produk unggulan hasil produksi local seerti pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, potensi pariwisata dan industry kerakyatan.Kabupaten Kaur Sejahtera, merupakan kondisi masyarakat yang makmur, aman sentosa, serta terlepas dari segala macam kesukaran. Kondisi tersebut ditandai oleh terpenuhnya kebutuhan masyarakat di bidang sandang pagan, perumahan, dan rekreasi. Rasa aman dan sentsa ditandai oleh jiwa yang tidak lagi terganggu oleh ancaman, baik secara fisik, social maupun ekonomi.

MISIDalam mewujudkan Visi pembangunan diatas, maka disusun Misi pembagunan sebagai berikut:Mewujudkan Pemerataan, Kualitas dan Relevansi Pelayanan PendidikanPembangunan pendidikan diarahkan untuk menjamin pemerataan, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia dan menghargai keberagaman sehingga mampu bersaing dengan masyarakat daerah lainnya. Komiten pemerintah daerah terhadap pendidikan harus tercermin dalam alokasi anggaran untuk pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, peningkatan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan Iman dan taqwa (IMTAQ)Pelayanan pendidikan yang mencakup semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Oleh karena itu, perlu disediakan dasar yang bermutu terjangkau disertai dengan pembebasan biaya pendidikan. Penyediaan pelayanan pendidikan disesuaikan dengan kondisi wilayah dan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi pada masa deppan termasuk untuk mendorong pertumbuan ekonomi yang berkelanjutan

melalui pendalaman penguasaan teknologi. Pembangunan pendidikan diarahkan pula untuk menumbuhkan kebanggaan kebangsaan, akhlak mulia serta kemampuan peserta didik untuk hidup bersama dalam masyarakat yang beragan yang dilandasi oleh penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia . penyediaan layanan pendidikan sepanjang hayat sesuai perkembangan Iptek perlu terus didorong untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas penduduk termasuk untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi penduduk usia produktif yang jumlahnya semakin besar.Target di bidang pendidikan adalah tuntas wajib belajar pendidikan minimal 12 tahun. Peningkatan pendidikan non-formal kepada masyarakat akan ditingkatkan melalui program kecakapan hidup (life skill)Memperluas dan Meningkatkan Pelayanan KesehatanPembangunan Kesehatan didarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat keseheatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemeanusiaan,

Visi Misi

Page 6: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 20138 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 9

pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain: ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut (MANULA), dan keluarga miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, obat dan pembekalan kesehatan yang disertai oleh peningkatan pengawasan, pemberdayaan masyarakat, dan manajemen kesehatan. Upaya tersebut dilakukan dengan memerhatikan

dinamika kependudukan epidemiologi penyakit perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan IPTEK serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerja sama lintas sector. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan daerah harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kegiatan public selalu memerhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Pembangunan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sector yang meliputi produksi pangan, pengolahan,

distribusi, hingga konsumsi pangan tingkat rumah tangga dengan kandungan gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya dalam rangka mencapai status gizi yang baik.Pembangunan gizi masyarakat pada anak di bawah umur 5 tahin (BALITA) dan anak sekolah dasar (7-12 tahun) dilaksanakan melalui unit-unit pelayanan gizi masyarakat di tingkat desa, berupa pelayanan pos-pos pelayanan terpadu dan pelayanan kesehatan melalui program sekolah sehat (healthy school program)Membangun dan mengembangkan

infrastruktur Secara TerintegrasiUntuk mendukung pencapaian masyarakat yng sejahtera, adil, produktif dan kompetitif, memayungi semua kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur dalam mendukung pembangunan pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, industry rakyat, termasuk infrastruktur transportasi, ariwisata, irigasi, komunikasi dan telematika. Disaamping itu pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih, penerangan, perumahan dan sanitasi lingkungan.Infrastruktur diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, serta memperlancar mobilitas distribusi barang dan jasa. Prasarana bidang ketenagalistrikan diupayakan untuk mendukung pengembangan industry, jasa dan bidang telekomunikasi. Bidang ketelekomunikasian dikembangkan guna mempercepat mendapatkan informasi, baik dalam bidang perdagangan, pasar, pendidikan, kesehatan, teknologi dan pelayanan jasa. Selain iu prasarana perumahan dan air bersih merupakan upaya memberikan akses secara adil dan terjangkau kepada masyarakat agar berkehidupan sehat, bersih, dan produktif serta terjangkau bagi semua golongan masyarakat sangat diperlukan.Mewujudkan Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Sumber Daya LokalMewujudkan asyarakat sejahtera di kabupaten kaur sangat ditentukan oeh kinerja perekonomian, penciptaan lapangan kerja, penghapusan kemiskinan, dan upaya meminimalkan ketimpangan. Pemerintah memiliki komitmen dalam upaya penciptaan taraf kesejahteraan masyarakat dan bukan perorangan, sebagamana menjadi nilai hakiki dari konsep demokratisasi ekonomi. Jika memungkinkan, seluruh produk dikerjakan oleh semua dan untuk semua dan dibawah kepemimpinan dan kepemilikan anggota anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan daripada pemakmuran orang seorang. Maka dengan demikian kemiskinan tidak dapat ditoleransi sehingga semua kebijakan

Page 7: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201310 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 11

dan program pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang paling miskin dan paling kurang sejahtera.Gagasan praktis tentang ekonomi kerakyatan atau asas-asas demokrasi ekonomi dalam konteks lokal kabupaten kaur ditekankan pada bagaimana orientasi pembangunan, lebih melihatkan masyarakat yang bekerja dalam beberapa sector dominan seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan, pariwisata, industry berbahan baku local. Sehinga dengan demikian akses masyarakat dalam jumlah besar terhadap lapangan kerja terbuka lebar. Implikasi dari semua ini, sudah tetu memperkuat kualitas penerimaan masyarakat sehingga salah satu elemen dasar kapasitas diri.Perkembangan ekonomi kabupaten kaur harus memperhatikan potensi dan peluang yang tersedia secara terintegrasi dan sinergis melalui strategi umum dan strategi khusus. Strategi umum yaitu optimalisasi sumberdaya local, pemberdayaan msyarakat, penciptaan lapangan kerja, peningkatan modal usaha, pebangunan asar desa, penerpan teknologi tepat guna; dan peningkatan kapasitas kelembagaan. Srategi khusus yaitu mengupayakan emerataan penduduk untuk mengebangkan kuster atau mengembangkan model pelayanan endidikan, kesejahteraan, pasar, infrmasi, energy dan

kelembagaan yang diperlukan sesuai dengan kondisi wilayh terisolir seperti pelayanan pendidikan, kesehatan, dan informasi bergerak (mobil)Mewujudkan Reformasi Birokrasi dan Sistem Pemerintahan Yang BaikReformasi birokrasi dan siste pemerintahan yang baik dapat diwujudkan melalui pembenahan secara bertahap melalui input proses dan output. Input dimulai dari perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang bersih dan transparan guna mendapatkan SDM dan aparatur yang baik dan berkuaitas. Proses berhubungan system perjenjangan karir pegawai yang didasarkan atas profesionalisme, kompetensi dan pengalaman. Output adalah berupa pelayanan prima kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh pegawai di semua lini.Mewujudkan Pembangunan BerkelanjutanSumberdaya alam dan lingkungan hidup memiliki dua peran yaitu sebagai modal pembanguna dan penopang kehidupan. Jasa-jasa lingkungan diantara ain keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, pengaturan air, kebersihan udara dan keperluan keperluan lainnya. Sumber Daya Alam (SDA) harus dijaga kelestariannya untuk penopang system kehidupan. Sumber daya alam yag lestar akan menjamin ketersedianya sumberdaya ntuk kebutuhan berkelanjutan pembanguan. Lingkungan hidup yang terpelihara

akan meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu SDA harus dikelola secara seimbang dengan memperhatikan keseimbangan antara perhitungan ekonomi kerusakan lingkungan serta kebutuhan generasi mendatang. Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan hendaknya juga diimplimentasikan di semua sector dan wilayah dan cara ini menjadi prasyarat pembangunan di Kabupaten Kaur.Upaya upaya yang dilakukan adalah pemanfaatan lahan tidur untuk perkebunan; pemanfaatan kayu/batu untuk kerajinan dan keperluan rumah tangga dan pemanfaatan hutan untuk peternakan lebah madu dan suber daya air untuk air minum, mengairi sawah, perikanan budidaya dan energy listrik. Penggunaan energy air untuk tenaga listrik sangan prospektif untuk dilakukann karena hingga kini masih dirasakan sangat kurang kebutuhan eneri listrik. Sementara sumberdaya air yang potensialnya untuk dijadikan listrik sangat besar. Pembangunan pembangkit lisrik tenaga mikro hidro dapat dilakukan di hampir semua desa di Kabupaten Kaur. Selain itu, air juga dapat langsung digunakan menjadi energy mekanik untuk pengolahan hasil pertanian

seperti untuk pengolahan hasil pertanian seperti untuk pengolahan padi, kopi, gula aren, dan untuk industry rumah tangga.Pemanfaatan sumberdaya kelautan seperti ikan, udang, kerang dan rumput laiut dilakukan melalui pendekatan multi sector terintegrasi agar tetap terjaga kelestarian terutama ikan, udang, terumbu karang, hutan bakau dan tanaman konservasi di pesisir. Kebijakan keterpaduan pendayagunaan hasil laut terintegrasi antara terekploitasi, sumber plasma nutfah, pengolahan dan pemasaran hasil laut dilakukan sebagai prasyarat dalam menjamin keberlanjutan proses social, ekonomi dan lingkungan untuk mendapat nilai tambah hasil laut yang lebih tinggi oleh nelayan dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya sehingga akan terwujud kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan.Pembangunan infrastruktur harus terintegrasi dengan sector lainnya. Infrastruktur terintegrasi adalah salah satu komponen fisik yang penting bagi sebuah wilayah, mempunyai hubngan yang sangat erat dengan denyut kegiatan social yang akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Kebanyakan daerah Kaur merupakan daerah pedesaan pedalaman yang masih minim infrastrukturnya sehingga memerlukan perhatian dan model yang tepat untuk dapat bermanfaat secara optimal. Dari segi penataan tata ruang, infrastruktur yang ada saat ini belum terintegrasi, khususnya dengan uaya-upaya prumbuhan ekonomi. Apalagi dengan adanya berbagai keterbatasan menjadikan pengembangan infrastruktur terintegrasi makin sulit.Pengembangan infrastruktur terintegrasi yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan mendukung terciptanya iklim investasi bagi sebuah wilayah seperti investasi di bidang perkebunan dan perikanan tangkap. Integrasi ini akan memberikan dampak dua arah. Dimana dengan meningkatnya investasi untuk menunjang kegiatan perekonomian juga akan berdampak terhadap pengembangan infrastruktur terintegrasi itu sendiri. Hal ini juga akan memberikan dampak spiral dimana pertumbuhan ekonomi, iklim investasi dan pengembangan infrastruktur terintegrasi akan tumbuh seiring dan sejalan.

Visi Misi

Page 8: Info Pusaka Edisi 1

Kabupaten Kaur yang dulunya merupakan Eks Kewedanaan Kaur meliputi wilayah hanya 3 kecamatan saja yaitu Kecamatan kaur Utara, Kecamatan Kaur Tengah dan Kecamatan Kaur Selatan dengan ibukotanya Bintuhan . Wilayah kabupaten ini memanjang dari Utara ke Selatan di sepanjang pesisir pantai barat Pulau Sumatra, mulai dari perbatasan kabupaten Bengkulu

Selatan yaitu jembatan Sulawangi sampai dengan jembatan Air Manulah di Kabupaten lampung barat berbatasan dg Propinsi lampung.

Luas wilayah kabupaten kaur dipesisir pantai pulai sumatera mempunyai luas wilayah daratan 2 ribu 556 Km2 terdiri dari daerah daratan pesisir Pantai dan bukit bukit barisan dengan garis pantai sepanjang 106,6 Km dan luas kawasan laut sejauh 4 Mil dari garis pantai meliputi wilayah seluas 789,69 Km2.

Kabupaten Kaur berdiri berdasar kan Undang Undang No. 3 Tahun 2003 yang disahkan oleh DPR RI pada tanggal 27 januari 2003 Tentang terbentuknya atau disahkannya Kabupaten baru di Propinsi Bengkulu . Kabupaten baru tersebut adalah kabupaten Muko Muko , Kabupaten Seluma dan kabupaten kaur .

Menjelang diberlakukan Undang Undang No 3 tahun 2003 tersebut kabupaten Kaur di Mekar kan Menjadi 7 Kecamatan yaitu terdiri dari 3 kecamatan induk yaitu kecamatan kaur Utara , Kecamatan kaur tengah dan Kecamatan kaur selatan ditambah dengan 4 perwakilan kecamatan dijadikan kecamatan difinitif yaitu kecamatan Muara tetap , Kecamatan Maje , Kecamatan Nasal dan kecamatan Tanjung Kemuning .

Berdirinya Kabupaten Kaur melalui Undang Undang Nomor 3 tahun 2003 tersebut tidak terlepas dari proses perjuangan yang panjang rakyat Eks Kewedanaan Kaur yang memperjuangkan agar wilayah Eks kewedanaan Kaur yang meliputi 3 kecamatan induk dan 4 kecamatan perwakilan untuk menjadi Kabupaten tersendiri memisahkan diri dengan Kabupaten Induk yaitu kabupaten Bengkulu Selatan .

Adanya Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah daerah dengan Otonomi daerah nya memungkinkan terbentuknya daerah Otonomi ,Kabupaten atau Propinsi baru yang berdiri sendiri memisahkan dengan wilayah induknya untuk lebih mempermudahkan pelayanan memperpendek rentang waktu kegiatan administrasi pembangunan dan

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201312 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 13

PERJALANAN TERBENTUKNYAKABUPATEN KAUR

Kabupaten Kaur yang dulunya merupakan Eks Kewedanaan Kaur meliputi wilayah hanya 3 kecamatan saja yaitu Kecamatan kaur Utara, Kecamatan Kaur Tengah dan Kecamatan Kaur Selatan dengan ibukotanya Bintuhan. Wilayah kabupaten ini memanjang dari Utara ke Selatan di sepanjang pesisir pantai barat Pulau Sumatra, mulai dari perbatasan kabupaten Bengkulu Selatan yaitu jembatan Sulawangi sampai dengan jembatan Air Manulah di Kabupaten lampung barat berbatasan dg Propinsi lampung.

Tentang Kaur

Page 9: Info Pusaka Edisi 1

administrasi publik kegiatan pembangunan melalui otonomi daerah.

Jatuhnya rezim Suharto dengan timbulnya reformasi di berbagai bidang baik dalam pemerintahan , budaya dan organisasi kenegaraan yang kesemuanya itu memacu Rakyat eks Kewedanaan Kaur itu membentuk kabupaten baru memisahkan diri dg kabupaten Induk dan usul ini terus bergema dan bermunculan disetiap saat termasuk warga Kaur lainnya yang diperantauan mngusulkan agar kabupaten kaur terealisasi berdiri sendiri memisahkan kabupaten induk termasuk diantaranya Usul usul dari Persatuan Warga kaur PWK Jakarta , Bengkulu dan Palembang .

Apalagi adanya sistem perubahan dari sistem pemerintahan Sentralistis menjadi pemerintahan desentralistik dengan jatuhnya Orde baru rezim Suharto serta timbulnya reformasi disegala bidang dan diberlakukannya Otonomi daerah diseluruh Indonesia memberikan dampak positif timbulnya wilayah Pemekaran baik kabupaten maupun propinsi . dan sejak berlakunya Undang Undang Otonomi daerah tersebut Negara Kesatuan republik Indonesia telah dimekarkan menjadi 33 propinsi dari

jumlah sebelumnya 26 Propinsi .

Usaha Untuk menjadikan wilayah eks Kewedanaan kaur menjadi kabupaten difinitif sudah dimulai dan dilakukan jauh jauh hari ,sebelum adarnya reformasi , mengingat Rakyat kaur menghendaki adanya perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan rakyat Kaur dan ingin mengolah potensi kekayaan alam secara sendiri dan otonomi, Apalagi daerah Kaur saat itu masih sangat ketinggalan dan terkebelakang dibanding kan dengan daerah lainnya di tanah air.

Dulu, sekitar tahun 1963 atau 1964 ketika kunjungan Gubernur Sumatra selatan Ali Amin SH pada waktu itu Ke Bintuhan Ada spanduk yg dipasang antara Muara Kinal Dan Desa Mentiring dijembatan yg rusak berat Oleh seorang Tokoh masyarakat kaur yg bernama Tajap Dari Kinal. Sepanduk tersebut berbunyi inilah hasil kemerdekaan RI yg membuat Gubernur tersebut tersinggung dan marah dan menuduh sabotase . Akhirnya Tajap tersebut di adili dan masuk penjara. Ini tidak terlepas dari suara rakyat ingin daerah nya diperhatikan dan dibangun. Ketika Tajap tersebut terpilih jadi anggota DPR Kabupaten Bengkulu Selatan

ia tetap gencar menyuarakan suara rakyat dan mengusulkan agar Kaur menjadi kabupaten dan usul tersebut senantiasa kandas ditengah jalan.

Utusan KAPPI Kesatuan Aksi pemuda Pelajar Indonesia dari Kaur yg di pimpin Oleh Suparwan Zahari dengan sekretasris Alm Moh Daili H.saied pada awal tahun 1966 berjalan kaki 2 hari 2 malam dari Bintuhan menuju ke Kota Manna ibukota kabupaten Bengkulu selatan untuk menghadiri Apel KAPPI Se-kabupaten Bengkulu Selatan. Dimana dalam kesempatan tersebut utusan KAPPI kaur mengusulkan agar Ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan di Pindahkan ke Bintuhan saja atau perlu nya dibentuk Kabupaten Kaur. Namun usul tersebut hanya kenangan, kandas ditengah jalan dan tidak pernah di gubris hanya menjadi tertawaan orang saja. Itulah bagian dari perjuangan Rakyat Eks kewedanaan kaur untuk memperjuangan agar menjadi kabupaten tersendiri ,

Utusan KAPPI Kaur tersebut berjumlah 6 orang lebih antara lain Sdr Suparwan Zahari , Moh Daili Saied, Ali reda, Syarnubi dan Son Eswandy. Pada waktu mengusulkan agar pemerintah daerah memperhatikan dan memperbaiki sarana jalan yg rusak yg pada waktu itu tidak bisa dilalui sama sekali oleh kenderaan dan sangat memperihatinkan sekali, disamping mengusulkan agar ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan dipindahkan ke Bintuhan atau perlu dibentuknya Kabupaten Kaur yang baru dengan memisahkan diri dengan kabupaten Bengkulu Selatan. Namun sekali lagi usaha tersebut sia sia, Usul tinggal usul dan senantiasa kandas .

Tahun 1967 tokoh Masyarakat kaur Sekaligus juga Anggota MPR RI utusan Propinsi Bengkulu Habib S.Alwie Ahmad Syeh Abubakar mengusulkan agar perlu ditelaah ulang untuk wacana pengusulan daerah Eks Kewedanaan Kaur untuk di jadikan Kabupaten baru memisahkan dg kabupaten Bengkulu Selatan namun usaha itu sia sia belaka juga kandas ditengah jalan .

Resolusi maupun Usulan usulan Untuk

menjadikan Kaur menjadi Kabupaten baru terus bergema sampai dengan awal tahun 1977 dengan diterima delegasi Persatuan warga kaur PWK Jakarta yang berusaha menemui Bupati Bengkulu Selatan dan Gubernur Bengkulu juga tidak membuahkan Hasil dan tidak mendapat tanggapan apalagi sampai menyentuh kepemerintah pusat karena wewenang ada pada DPRD kabupaten Bengkulu selatan dan Gubernur Bengkulu .

Dengan Jatuhnya Rezim Suharto Presiden RI Tahun 1998 Gaung Reformasi pun bergema kembali, Usaha untuk menjadikan Kabupaten baru muncul kembali oleh Tokoh tokoh masyarakat Kaur dan rakyat Kaur yang berkumpul di rumah Syadaruddin Syaleh pada tgl 14 April 1999 melakukan dialog terbuka dan berdiskusi untuk membentuk kepanitiaan membuat usulan kembali Ke pada DPRD kabupaten Bengkulu Selatan maupun susulan ke pemerintah pusat. Tokoh2 masyarakat kaur yg berkumpul pada waktu itu adalah H A.Rani Saleh, H.Zahari, H Sirajudin Fadel, Sabri Abdullah, Syamhardi Saleh, Mansyur Manca SH, Syarifuddin Sabri, Zulkarnain Musa, Kasirwan dkk serta tokoh2 masyarakat Kaur lainnya yg hadir pada saat rembuk atau Musyawarah tersebut. Musyawarah yang berlangsung dirumah Syadarudin Saleh tersebut mendapat tanggapan positif dan perdebatan dari masyarakat kaur dengan banyaknya usul dan pendapat dan berhasil

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201314 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 15

Perjalanan panjang Untuk menjadikan Eks kewedanaan Kaur pun berakhir tepat tanggal 27 Januari 2003 disahkannya Undang Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang terbentuknya kabupaten baru dalam propinsi Bengkulu , yaitu terbentuknya kabupaten Muko Muko, kabupaten Seluma dan kabupaten Kaur. Melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor .131.28-258 tahun 2003 di angkatnya Sdr Ir.H.Syaukani Saleh Sebagai Caretaker / Pejabat Bupati Kabupaten Kaur

Page 10: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201316 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 17

menyatakan kebulatan tekad guna menjadikan Eks Kewedanaan Kaur menjadi Kabupaten definitive .

Rapat dan Musyawarah masyarakat kaur Yg berlangsung dirumah Syadarudin Saleh dilanjutkan kembali pada tgl 15 April 1999 dan berhasil membuat beberapa rekomendasi dan Usulan sekaligus membentuk Panitia Musyawarah Masyarakat kaur dengan Ketua terpilih Syamhardi Saleh dan Sekretaris terpilih Johan Syafri mahwi.

Hasrat yang sangat besar kemauan masyarakat kaur untuk menjadikan Eks Kewedanaan Kaur menjadi kabupaten definitif tidak terbendung lagi dengan adanya dukungan dari berbagai organisasi maupun pernyataan masyarakat Kaur yang berada di perantauan. Sehingga diharapkan proses pemekaran kabupaten ini juga bertujuan agar semua penyelenggaraan Pemerintah dapat dikontrol dan dipantau lebih mudah. dengan adanya pemekaran Eks Kewedanaan Kaur juga dapat menggali dan membangun potensi yang dimilikinya untuk kemakmuran, kesejahteraan dan kemajuan daerahnya sendiri.

Gema reformasi pun terus bergaung sampai kepelosok pelosok desa yg membangkitkan semangat dan gairah rakyat kaur untuk terus merealisasikan usulan dengan digelarnya Rapat Akbar pada tanggal 17 April th 1999 bertempat di Aula kantor Camat kaur Selatan Bintuhan Rapat akbar tersebut di ikuti oleh seluruh elemen dan tokoh masyarakat kaur dari 3 Kecamatan induk dan 4 Kecamatan perwakilan diwilayah eks Kewedanaan Kaur, juga dihadiri oleh tokoh masyarakat kaur baik yang berada asal Jakarta, Bengkulu dan Palembang maupun masyarakat Kaur yang berada dikabupaten induk Bengkulu Selatan.

Dalam Rapat Akbar yang berlangsung di Aula kantor Camat kaur Selatan menetapkan Komposisi dan pengurus Forum Persiapan Kabupaten Eks Kewedanaan Kaur (FPKK) secara aklamasi memilih Ketua Umumnya adalah Syamhardi Saleh sedangkan Pengurus lainnya dipilih melalui tim Formatur yang di

bentuk saat itu. Rapat akbar ini menetapkan kepanitiaan dan mempersiapkan usul usul rekomendasi lainnya agar terbentuknya Kabupaten Kaur dengan merekomendasikan Panitia pemekaran yang diberi nama Presidium Pembentukan Kabupaten Kaur (PPKK) yang langsung di pimpin oleh Syamhardi Saleh sebagai Ketua dan dibantu oleh Tokoh dan element masyarakat lainnya dalam Kota Bintuhan .

Usul dan rekomendasi tersebut Melalui Presidium Pembentukan Kabupaten Kaur dikirim ke DPRD Kabupaten Bengkulu selatan sebagai Kabupaten Induk untuk dibahas melalui sidang sidang DPRD pada kesempatan pertama. Pengiriman di lakukan juga kepada gubernur Bengkulu dan Bupati Bengkulu Selatan.

Apa yang dilakukan oleh PPKK ini membuahkan hasil dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No.35 Tahun 2000 DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan tentang disetujuinya pemekaran wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan Yaitu Wilayah Eks kewedanaan Kaur meliputi 3 Kecamatan Induk dan 4 kecamatan perwakilan, menjadi Kabupaten baru yaitu Kabupaten Kaur. Keputusan DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan kemudian disempurnakan lagi dengan Surat Keputusan Nomor 16 Tahun 2001 mengenai pemekaran wilayah kabupaten Bengkulu Selatan tersebut.

Kemudian Melalui Surat keputusan Nomor 27 tahun 2002 DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten Kaur adalah Bintuhan dengan Wilayahnya meliputi 3 kecamatan induk dan 4 kecamatan perwakilan sekaligus batas batas wilayahnya seluas 2 ribu 556 km2. Melalui Surat Keputusan No. 30 tahun 2002 disetujui nya dukungan dana terhadap Kabupaten Kaur oleh kabupaten induk serta Surat keputusan Nomor 31 DPRD kab Bengkulu selatan mengenai biaya pemekaran kabupaten dan biaya peninjauan Oleh Tim Departemen ke Persiapan Kabupaten Seluma dan kabupaten Kaur .

Perjalanan panjang Untuk menjadikan Eks kewedanaan Kaur pun berakhir tepat tanggal 27

Januari 2003 disahkannya Undang Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang terbentuknya kabupaten baru dalam propinsi Bengkulu , yaitu terbentuknya kabupaten Muko Muko, kabupaten Seluma dan kabupaten Kaur. Melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor .131.28-258 tahun 2003 di angkatnya Sdr Ir.H.Syaukani Saleh Sebagai Caretaker / Pejabat Bupati Kabupaten Kaur, pada waktu itu Ir.H. Syaukani Saleh masih menjabat sebagai kepala Dinas Perkebunan Propinsi Bengkulu. Pelantikan Ir H Syaukani Saleh dilakukan sebagai Pejabat atau caretaker Bupati Kaur Tanggal 23 mei 2003 dan secara resmi Eks Kewedanaan kaur menjadi Kabupaten kaur definitive dengan ibukotanya Bintuhan. Sejak tangal 23 Mei 2003 Kegiatan Pemerintahan Kabupaten mulai resmi bergulir dengan melaksanakan sistim adminstrasi pemerintahan namun Anggaran masih berinduk ke kabupaten Bengkulu Selatan di Manna sampai terbentuknya dinas dan instansi dan Bupati terpilih definitive.

Pada Bulan Juni Tahun 2005 Untuk pertama kali Pilkada Kaur di lakukan untuk memilih Bupati Kaur definitive. Dalam Pilkada Kaur tersebut terpilih Ir H Syaukani Saleh sebagai Bupati Kaur dan Wakil Bupati Kaur Drs Warman Suwardi untuk Periode Tahun 2005 – 2010. Pelantikan Bupati Kaur terpilih Periode th 2005 – 2010 berlangsung tgl 4 Agustus 2005 di lakukan di

Propinsi Bengkulu mengingat menghindari adanya pasca kerusuhan yang terjadi selama Pilkada Kaur tersebut .

Belum sampai setahun kepemimpinan Ir H.Syaukani Saleh beliau meninggal dunia karena sakit tanggal 11 April 2006 dan di lanjutkan kepemimpinan oleh Wakil Bupati Kaur Drs H Warman Suwardi dan pelantikan dilakukan pada tanggal 20 Mei 2006 .

Proses kepemimpinan pun terus bergulir dan berlanjut dibawah Kepemimpinan Bupati Kaur Drs H.Warman Suwardi MM sampai dengan akhir masa jabatan Bupati Kaur Tahun 2010.

Pada tanggal 3 Juli 2010 Pemilihan Umum kepala daerah atau Pilkada kabupaten ke 2 Dilakukan untuk memilih Bupati Kaur untuk Priode 2011 -2016 . Pilkada Tanggal 3 Juli 2010 menghasilkan 2 Pasangan kandidat pemenang masing masing Kol Joharman Saleh berpasangan dg Drs Anhar Basyarudin dan DR.Hermen Malik Msc Berpasangan Dengan Hj Yulis Suti Sutri. dilanjutkan dengan Pilkada Putaran ke 2 tanggal 27 Maret 2011.

Keluar sebagai Pemenang pada Pilkada putaran ke 2 tanggal 27 Maret 2011 adalah DR.Hermen malik Msc berpasangan dengan Hj Yuli Suti Sutri Untuk Priode 2011 - 2016. (Son PWK plg)

Page 11: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 19

Menteri Negara Riset dan Teknologi (2008) berpendapat bahwa mitos kuno tentang inovasi yang kita miliki yaitu inovasi harus dari pemerintah, harussdari impor dan harus berharga mahal merupakan mitos yang menghambat kemajuan. Akibatnya, inovasi dituduh bukan bagian dari jati diri bangsa.

Lemahnya inovasi disebabkan oleh kurang kuatnya relasi antara ABG yang terdiri dari unsur Akademisi (peneliti), Bisnis dan Government (pemerintah). Dalam ABG, akademisi berfungsi sebagai penyedia modal invensi, bisnis bertindak sebagai produsen dan pemasar, sedangkan pemerintah bertindak sebagai regulator. Sebenarnya mitos tersebut tidak perlu muncul pada bangsa Indonesia, karena jauh sebelum itu Ki Hajar Dewantoro mengatakan bahwa kosep inovasi adalah Niteni (mencaritahu, meneliti, memperhatikan), Niroake (menirukan, simulasi) dan nambahake (mengembangkan, memberi nilai tambah). Jadi tidak ada alasan bagi kita merasa rendah diri dengan kata inovasi dan berpendapat bahwa inovasi bukan budaya bangsa Indonesia.

Pentingnya inovasi digambarkan oleh semboyan kaum bisnis yaitu innovate or die (inovasi atau mati). Pebisnis yang tidak melakukan inovasi akan kalah bersaing di era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini. Semua pihak harus terus menerus melakukan inovasi terutama dalam menghadapi teknologi baru dan perubahan kebutuhan yang sangat cepat. Pebisnis atau institusi yang terlambat melakukan inovasi akan gulung tikar, di Indonesia sebagai contoh

adalah pudarnya kegiatan telegram dan warung telekomunikasi oleh munculnya HP, wesel pos oleh kemudahan transasksi melalui bank, bioskop oleh berkembangnya CD dan kegiatan yang kurang inovatif lainnya. Nampaknya semboyan pebisnis tersebut sangat tepat dan sejalan dengan pendapat Alvin Toffler yang

mengatakan peradaban manusia gelombang keempat (berikutnya) adalah Creative Capital atau modal inovasi yang paling menenentukan peradaban manusia pada masa mendatang. Diprediksi siapa yang memiliki budaya

inovasi tinggi, dialah yang akan menguasai peradaban.

Kurang percaya diri dengan kata inovasi merupakan hambatan “budaya” yang harus dilenyapkan. Sebagian kita menganggap inovasi

merupakan teknologi yang rumit, sulit, dan mahal yang hanya bisa dilakukan oleh orang manca negara. Inovasi tidak harus merupakan invensi, menurut Yuri Sato tahap awal inovasi

Apa yang dikatakan oleh orang manca negara kita turuti; apa yang dikonsumsi oleh orang luar kita konsumsi; dan apa yang mereka teliti kita ikut menelitinya pula.

Page 12: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201320 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 21

dapat dilakukan melalui modivikasi dari produk yang sudah ada dengan mempertimbangkan faktor kualitas, fungsi dan harga. Oleh karena sangat sederhananya inovasi, di Jepang ibu rumah tangga yang memodifikasi bumbu masak (resep masakan) mengajukan hak paten sebagai hasil inovasi atau temuannya.

Inovasi dapat dilakukan oleh semua orang sesuai dengan profesi dan kemampuannya masing-masing, petani dapat melakukan inovasi di bidang budidaya pertanian, Industri rumah tangga dan pengrajin dapat melakukan inovasi dengan modifikasi dan efisiensi pada pekerjaannya, dan ibu rumah tangga dapat melakukan inovasi dengan pengembangan cara mengolah makanan dan cara memasak. Dengan cara seperti ini, saya yakin kita mampu dan percaya diri untuk menjadi masyarakat inovatif, mitos penghambat inovasi tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Di Cina, untuk mendorong inovasi ke seluruh wilayah, Mao melakukan terobosan dengan mengerahkan orang-orang teknis untuk bekerja di perdesaan. Program Mao gagal karena kurang memperhatikan keserasian teknologi dan budaya. Program serupa pernah kita miliki yaitu TKS- BUTSI yang tidak diketahui hasil evaluasinya, dan sekarang muncul program

sarjana masuk desa dari Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga yang nampaknya bukan merupakan modifikasi dari program TKS-BUTSI. Deng melakukan modifikasi dengan tiga program utama menuju sukses melalui perubahan sistem nilai yaitu: (1)memperbaiki kualitas sumber daya manusia; (2) menggiatkan

perdagangan, distribusi dan mempertimbangkan keunggulan komparatif; (3) mendorong inovasi dan wirausaha. Belajar dari pengalaman Mao yang gagal, Deng membangun teknologi dengan mengutamakan konstruksi sosial dengan kekuatan budaya, hukum dan organisasi masyarakat.

Di Bengkulu, energi pembangunan hendaknya difokuskan pada kekuatan untuk mendorong inovasi seperti yang dilakukan Cina yaitu dengan mengembangkan sumber daya manusia, membangun teknologi yang serasi dengan konstruksi sosial dan budaya, dan mendorong wirausaha. Goenadi (2009) berpendapat atmosfir inovasi dapat ditumbuhkan melalui

penempatan orang sesuai dengan bidangnya (the right man in the right place), membangun jaringan yang luas terutama dengan orang-orang yang merangsang tumbuhnya inovasi, melatih dan mengizinkan orang untuk mengambil resiko dalam mengembangkan hal-hal yang baru, mentolerir kesalahan dalam inovasi yang dapat

diperbaiki, dan memberi penghargaan atas upaya inovasi. Pemerintah Provinsi, kabupaten dan kota dapat menumbuhkan atmosfir inovasi bagi masyarakat luas tanpa harus mengeluarkan banyak dana.

Rendah diri dan tidak percaya diri mengakibatkan kita terombang-ambing oleh gempuran budaya luar. Apa yang dikatakan oleh orang manca negara kita turuti; apa yang dikonsumsi oleh orang luar kita konsumsi; dan apa yang mereka teliti kita ikut menelitinya pula. Padahal, apa yang dilakukan mereka biasanya hanya cocok buat kondisi mereka dan akan menguntungkan mereka. Transfer teknologi hanya akan mereka berikan apabila teknologi tersebut tidak mungkin dikembangkan lagi, jadi kita tidak mungkin mengharapkan bantuan pihak luar secara sukarela, kita harus melakukan inovasi sendiri.

Banyak inovasi yang bisa kita lakukan dengan memodifikasi produk dari luar seperti dilakukan

Jepang atau melakukan inovasi dengan dengan mengembangkan produk lokal. Contoh pengembangan produk lokal yaitu mengolah produk makanan dari umbi-umbian menjadi mie atau roti yang akan menjadi makanan bergengsi; mengembangkan makanan dari sukun yang sering disebut bread fruit karena

tanpa diolah dan diberi bumbu tambahan rasanya sudah mirip roti; serta mengembangkan makananan dari hasil laut seperti rumput laut menjadi agar-agar dan makanan olahan lainnya. Pengembangan teknologi lokal seperti ini pasti dihambat oleh pesaing kita, karena kita memiliki keunggulan komparatif di bidang ini.

Marilah secara bersama-sama kita menyiapkan generasi kreatif untuk dapat bersaing dalam peradaban gelombang keempat (Creative Capital) yang akan datang. Kita harus menciptakan kondisi yang cocok buat semua orang untuk berinovasi. Pemerintah, Swasta, masyarakat semuanya dapat melakukan inovasi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Mitos kuno yang menghambat inovasi harus kita hilangkan, karena mitos tersebut diciptakan dalam rangka persaingan.

Semboyan kaum bisnis yaitu innovate or die (inovasi atau mati). Pebisnis yang tidak melakukan inovasi akan kalah bersaing di era globalisasi dan

perdagangan bebas sekarang ini.

Opini

Page 13: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201322 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 23

LATAR BELAKANG

UPTD BBI Suku Tiga Nasal merupakan entitas dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaur yang dalam tugasnya melaksanakan sebagian tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaur yang meliputi pengelolaan, menata, merawat semua asset yang ada, melaksanakan penelitian dan pengembangan, memproduksi benih dan calon induk ikan yang baik, melakukan pengawasan, pencegahan dan penanggulangan terhadap wabah penyakit ikan,

menjaga kestabilan kebutuhan benih ikan di wilayah binaan UPT Balai Benih Ikan (BBI).

Dasar Hukum

Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 14 Tahun 2007, tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kaur

Peraturan Bupati Kaur Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana

Teknis Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur

Gambaran Umum

Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Ikan (UPTD-BBI) Suku Tiga Nasal secara resmi dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Kaur Nomor 44 tahun 2008, tentang Pembentukan dan susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur. Pembangunan Sarana dan Prasarana BBI Suku Tiga Nasal dimulai dari Tahun 2005 melalui dana APBD Kabupaten

Kaur yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Reboisasi.

UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Suku Tiga-Nasal terletak di Desa Suku Tiga Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur, luasnya lebih kurang 4 (empat) ha. Lokasinya terletak di daerah saluran irigasi primer Sungai Nasal yang airnya mengalir sepanjang tahun sehingga sangat mendukung proses produksi pembenihan dan pembesaran ikan

Fasilitas GedunGedung Kantor 1 UnitGedung Laboratorium 1 unitGedung Hatchery 1 unitGedung Perpustakaan 1 unitGedung Aula 1 unitGedung Perumahan 2 unitRumah Jaga 1 unitGudang Pakan 1 unitGudang Mesin 1 unit

UPTD BBISuku Tiga Nasal

SKPD

Page 14: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201324 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 25

Fasilitas KolamBak Kolam Pemijahan (13 unit)Bak Kolam Induk ( 12 unit)Bak Kolam Pendederan Benih ( 15 unit)Bak Kolam Pembesaran Calon Induk (4 unit)

Fasilitas TambahanMesin Pakan 3 unitPerlengkapan/sarana pembenihan ikanPeralatan laboratoriumKendaraan Operasional BBI

Komoditas yang dikembangkanIkan MasIkan NilaIkan LeleIkan GurameIkan Patin

SDM

UPTD-BBI SUKU TIGA NASAL belum di dukung SDM yang memadai. Tenaga ahli pembenihan yang sudah ada pengeta-huannya masih sangat terbatas dan tenaga

peneliti untuk laboratorium belum ada se-hingga perlu adanya tambahan tenaga ahli dan pelatihan untuk tenaga pembenihan yang sudah ada.

Dari 9 orang pegawai yang ada, 6 orang tenang kontrak yang merupakan tenaga asisten pembenihan/tenaga trampil juga merang-kap tanaga keamanan dan kebersihan kol-am, pemotong rumput serta kebersihan kantor yang ada di BBI Suku Tiga Nasal

Sumber Air

SUMBER AIR BERASAL DARI SUNGAI AIR NASAL DANG DIALIRKAN MELALUI SALURAN IRIGASI PRIMER DARI BENDUNGAN AIR NASAL. SUNGAI AIR NASAL MENGALIR SEPANJANG TAHUN, DENGAN KONDISI AIR MASIH ALAMI DAN RELATIF BELUM TERCEMAR.

Program Kerja

berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 44 tahun 2008 program kerja BBI Suku Tiga Nasal meliputi hal sebagai berikut :

Melaksanakan inventarisasi potensi budidaya perikanan di wilayah Binaan UPT BBI Suku Tiga Nasal

Melaksanakan penelitian dan pengembangan pembudidaya ikan

Memproduksi benih dan calon induk ikan yang baik

Melakukan pengawasan, pencegahan dan penanggulangan terhadap wabah penyakit ikan

Menjaga kestabilan kebutuhan ikan diwilayah Binaan Unit Pelaksana Teknis Balai benih Ikan (BBI) Suku Tiga Nasal.

PENINGKATAN SARAN DAN PRASARA-NA

Pembangunan Jalan Lingkungan BBI

Pembangunan Jembatan Flat Deuker

Pembangunan Kolam (Lanjutan)

Pembangunan Saluran Buang (lanjutan)

Pembangunan /Rehab Pagar Keliling BBI (Lanjutan)

Pembangunan / Rehab Turap

SWOT

Kekuatan

Berada di tempat yang mudah dijangkau , tidak jauh dari jalan lintas Sumatra, lokasi berada kurang lebih 25 km dari kota kabupaten dan 2 jam perjalanan untuk ke krui Lampung.

Merupakan spesialis dalam jenis produk (ikan air tawar calon induk dan benih)

Memiliki dasar konsumen yang kuat

Merupakan salah satu pensuplai benih dan calon induk milik pemerintah untuk kepentingan masyarakat pembudidaya ikan

Kelemahan

Daya listrik masih lemah / kurang (jaringan PLN)

Belum Sumber Daya Manusia yang Optimal

Belum Lengkapnya Fasilitas budidaya pendukung ( alat – alat lab kualitas air dan kesehatan ikan, kelengkapan perpustakaan, bengkel saprodi, ruang sortir dan packing dll)

Belum lengkapnya sarana dan prasarana budidaya (instalasi aerasi, blower, heater, alat tangkap benih, aquarium dll)

Kesempatan

Merenovasi kolam yang ada dan -menciptakan pengembangan yang baru

Memperbanyak jenis ikan , meningkatkan kualitas dan kuantitas serta kontinyuitas ikan dan benih.

Melengkapi fasilitas – fasilitas untuk kegiatan budidaya

Melakukan penelitian, pengembangan budidaya, domestikasi dll.

Membuat kerja sama dengan pihak pendukung

Penyeimbang harga pasar,pensuplai benih subsidi dan bantuan sosial

Menjadi media konsultasi, sosilisasi, dan monitoring budidaya dan kesehatan ikan kepada petani pembudidaya.

ANCAMAN

Penyebaran hama dan penyakit

(UPTD BBI Nasal)

Proses penyortiranikan nila

Keramba BBIDanau Kembar

Maje

Page 15: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201326 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 27

MAN 1 BintuhanAkhlak, Cerdas, Kompetitif

Pendidikan

Page 16: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201328 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 29

Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Bintuhan dengan kampus beralamatkan di Jl. Jembatan Dua Bintuhan Kabupaten Kaur merupakan sekolah umum yang berciri khas Agama Islam.

Merespon perkembangan global yang kian pesat dan tantangan yang semakin besar bagi generasi islam mendatang serta keinginan masyarakat untuk memiliki Madrasah yang berkualitas, diakui pada tingkat regional, nasional, MAN 1 Bintuhan b e r u p a y a m e n g h a s i l k a n lulusan yang tanggap dan mampu mengatasi b e r b a g a i t a n t a n g a n p e r s a i n g a n global. Salah satu upaya untuk m e w u j u d k a n harapan tersebut adalah dengan memproyeksikan

diri pada perubahan visi dan misi yang akan dikembangkan menuju madrasah yang berstandar nasional.

Sebagai bahan pijakan adalah pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasi-onal (UU Sisdiknas 2003) mengamanatkan agar pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah me-nyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan

pendidikan pada semua pendidikan bertaraf in-ternasional. Sedangkan pasal 30 ayat (3) menga-manatkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satua pendi-dikan, potensi daerah, dan peserta didik

PENDIDIKAN KARAKTER

Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut memerlu-kan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan Moral Choice (keputu-

san moral) yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan) dan membentuk watak atau tabiat seseorang. Menurut Helen Keller (manusia buta-tuli perta-ma yang lulus cum laude dari Radcliffe College di tahun 1904) “Character cannot be develop in ease and quite. Only through experience of trial and suffer-ing can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and success achieved”.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mere-alisasikan pendidikan karakter di sekolah. Kon-sep karakter tidak cukup dijadikan sebagai suatu poin dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah, namun harus lebih dari itu, dijalankan dan dipraktekan. Mulailah dengan belajar taat dengan peraturan sekolah, dan tegakkan itu secara disiplin. Sekolah harus menjadikan pendidikan karakter sebagai sebuah tatanan nilai yang berkembang dengan baik di sekolah yang diwujudkan dalam contoh dan seruan nyata yang dipertontonkan oleh tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah dalam ke-

seharian kegiatan di sekolah.

Di sisi lain, pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, baik pihak kelu-arga, sekolah dan lingkungan sekolah dan juga masyarakat luas. Oleh karena itu, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun kem-bali kemitraan dan jejaring pendidikan yang ke-lihatannya mulai terputus diantara ketiga stake-holders terdekat dalam lingkungan sekolah yaitu

Pendidikan

Page 17: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201330 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 31

PROFIL MAN BINTUHAN

NPSN : 10701825NSS : 131117040001Nama Madrasah : MAN Bintuhan Kab. KaurAlamat : Jln. Jembatan Dua Bintuhan Kec. Kaur Selatan Kab. KaurTelepon : 0739-61402Faximile : 0739-61347Kepala Madrasah : MUHAMMAD NASIRVisi : Terwujudnya siswa-siswi MAN Bintuhan yang berakhlak mulia, cerdas dan kompetitif.Misi 1. Mengupayakan agar siswa-siswi MAN Bintuhan mengimplimentasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari; 2. Menciptakan siswa-siswi MAN Bintuhan memiliki akhlak mulia, beradab, dan berilmu; 3. Meningkatkan mutu dan daya saing antar siswa-siswi MAN Bintuhan; 4. Mengembangkan Madrasah menjadi lembaga pendidikan pilihan bagi masyarakat; 5.Mewujudkanmanajemenpendidikanyangakuntabel,transparan,efisien, efektif, dan visioner.e-Mail Madrasah : [email protected] Tata Usaha : [email protected] : http:\www.man-bintuhan.sch.id

guru, keluarga dan masyarakat. Pembentukan dan pendidikan karakter tidak akan berhasil se-lama antara stakeholder lingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan keharmonisan. Dengan demikian, rumah tangga dan keluarga sebagai lingkungan pembentukan dan pendi-dikan karakter pertama dan utama harus lebih diberdayakan yang kemudian didukung oleh lingkungan dan kondisi pembelajaran di sekolah yang memperkuat siklus pembentukan tersebut. Di samping itu tidak kalah pentingnya pendi-dikan di masyarakat. Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi terhadap karakter dan watak seseorang. Lingkungan masyarakat luas sangat mempengaruhi terhadap keberhasi-lan penanaman nilai-nilai etika, estetika untuk pembentukan karakter. Menurut Qurais Shi-hab (1996; 321), situasi kemasyarakatan dengan sistem nilai yang dianutnya, mempengaruhi si-kap dan cara pandang masyarakat secara keselu-ruhan. Jika sistem nilai dan pandangan mereka terbatas pada kini dan disini, maka upaya dan ambisinya terbatas pada hal yang sama.

Ingin mewujudkan pendidikan karakter yang berkualitas? Maka kuncinya sudah dipaparkan diatas, ada alat ukur yang benar sehingga ada evaluasi dan tahu apa yang harus diperbaiki,

adanya tiga komponen penting (guru, keluarga dan masyarakat) dalam upaya merelaisasikan pendidikan karakter berlangsung secara nyata bukan hanya wacana saja tanpa aksi. Ingat, Pendidikan karakter melalui sekolah, tidak semata-mata pembelajaran pengetahuan semata, tetapi lebih dari itu, yaitu penanaman moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur. Dan yang terpenting adalah praktekan setelah informasi tersebut di berikan dan lakukan dengan disiplin oleh setiap elemen sekolah.

Cerdas Berbudi Pekerti

Salah satu hal mendasar yang memicu munculnya peristiwa tawuran antar pelajar adalah melemahnya budi pekerti, melemahnya kecerdasan emosional. Seorang pelajar selain dituntut untuk cerdas secara akademik juga harus cerdas dari segi emosionalnya. Pendidikan karakter berupa penanaman nilai-nilai budi pekerti kepada peserta didik seperti kerendahan hati, tolong menolong, kejujuran, saling toleransi penting untuk diterapkan di kalangan instansi/ lembaga pendidikan.

Tentu saja hal ini menjadi PR berat untuk tenaga pendidik untuk merumuskan dan menginovasikan penanaman nilai-nilai budi

pekerti seperti apa yang sesuai dengan kearifan lokal yang ada. Pertanggungjawaban yang diemban oleh tenaga pendidik tidak hanya sebatas pada pemberian nilai dalam bentuk angka-angka saja, melainkan memastikan tertanamkannya nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman pendidikan karakter oleh tenaga pendidik tidak semudah mengajarkan bidang pelajaran tetentu, karena pendidikan karakter bukansekedar untuk diajarkan tetapi untuk diterapkan. Tenaga pendidik harus turut serta dan menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam mengamalkan nilai-nilai budi pekerti. Resiko terbesarnya ketika hal itu tidak turut dilakukan oleh tenaga pendidik ia akan dicap oleh murid-muridnya sebagai tenaga pendidik yang hanya sekedar menggurui atau hanya omong kosong belaka. Dan tentu saja urusan berikutnya adalah pertanggungjawaban kepada Tuhan YME.

Agar hal ini dapat berjalan, sistem internal di lembaga pendidikan itu sendiri juga harus

mendukung baik melalui regulasi maupun melalui kebijakan-kebijakan lain sehingga penanaman pendidikan karakter dapat terwujud.

Pihak Pendukung

Tenaga pendidik memang memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter peserta didiknya. Tetapi hal ini harus didukung oleh pihak-pihak lain yang terkait. Orang tua di rumah jauh memiliki peran dan andil yang sangat signifikan, karena rumah dan orang tua merupakan lembaga pendidikan pertama seorang anak sebelum keluar dari rumahnya. Perlu ada perhatian yang ekstra dan sikap yang tegas dari orang tua untuk mengontrol (bukan membatasi) ruang gerak anak-anaknya. Terlepas dari semua itu, kesadaran anaklah yang paling utama, karena motivasi dari diri sendiri akan menuntun dan menjadi kekuatan utama dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti itu.

-Intelligence plus character, that is the goal of true education… (Dr. Martin Luther King)

Page 18: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201332 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 33

POTENSI ALGA COKLATDI PESISIR PANTAI MELUANG

Potensi SDA

Page 19: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013

Secara umum alga cokelat ini tumbuh secara liar dan masih belum dimanfaatkan secara baik.

Keberadaan alga cokelat (sargassum) di dunia ini lebih dari 400 jenis. Sejumlah riset menyebutkan di perairan Indo-Pasifik tercatat 58 jenis alga sargassum. Sedangkan di Indonesia diperkirakan ada lebih dari 15 jenis alga sargassum. Namun, dari 15 jenis alga sargassum tersebut yang banyak dikenal di negeri ini ada12 jenis, yaitu Sargassum duplicatum, S histrix, S echinocarpum, S gracilimun, S obtusifolium, S binderi, S policystum, S crassifolium, S microphylum, S aquofi lum, S vulgare, dan S polyceratium.

Sebaran alga cokelat ini sangat dipengaruhi faktor alam, semisal cahaya Matahari dan jenis substrat. Cahaya Matahari dibutuhkan untuk proses fotosintesis, sedangkan substrat merupakan tempat melekatnya alga seperti batu karang. Secara umum, alga cokelat ini tumbuh secara liar dan masih belum dimanfaatkan secara baik.

Tak pelak, sampai sekarang ini masih sedikit orang yang mengetahui salah satu jenis rumput laut ini memiliki permintaan yang tinggi. Buktinya, masih belum ada budi daya alga cokelat ini secara masif seperti halnya Euchema sp dan Gracilaria sp. Bahkan, beberapa industri di Indonesia masih mengimpor produk jadi Sargassum sp ini dalam bentuk alginat.

Walau begitu, keberadaan alga cokelat ini sangat melimpah di perairan Indonesia. Keberadaan alga cokelat yang berpotensi menyuplai kebutuhan industri pangan maupun nonpangan masih memungkinkan.

Penelitian terdahulu menyebutkan Sargassum sp ini merupakan pengasil alginat untuk membuat cangkang kapsul. Ada pula yang menyebutkan kandungan koloid alginat dari alga cokelat ini dapat digunakan sebagai bahan baku sabun, sampo, dan cat rambut.

Keberadaan alga cokelat yang tumbuh di antara ekosistem terumbu karang dan padang lamun belum terpetakan dengan baik. Seperti diketahui habitat alga dari jenis marga Sargasum sp ini

secara alami tumbuh melimpah di beberapa tempat, khususnya di daerah yang berhadapan langsung dengan ombak besar.

Alga ini melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar). Bahan baku alginat ini sejatinya melimpah di pesisir Indonesia, tapi masih belum termanfaatkan secara optimal. Alginat adalah merupakan salah satu jenis

polisakrida yang terdapat dalam dinding sel alga cokelat dengan kadar mencapai 40 persen dari total berat kering.

Dalam dunia industri, lanjut alginat berfungsi sebagai bahan pembuatan gel, penstabil, pengental, dan pengemulsi. Industri makanan merupakan salah satu pengguna terbesar alginat di samping industri-industri farmasi, kosmetik, karet, tekstil, keramik, minuman, dan cat.

I r o n i s n y a , selama ini, I n d o n e s i a mengimpor alginat 1.100 ton per tahun dari Eropa, USA, China, Jepang, dan F i l i p i n a . Karena itu,

penelitian mereka nantinya akan menjadi sangat berarti untuk mengurangi kebergantungan pada impor alginat atau mendesain industri alginat secara mandiri.

Untuk sementara ini, alga cokelat dapat

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201334 35

Alga cokelat yang belum diolah biasanya dibanderol antara 1000-

1.200 rupiah per kilogram. Setelah menjadi alginat dengan kualitas paling bagus (tingkat keputihan maksimal) dapat mencapai 100

dollar AS per kilogram.

Page 20: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201336 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 37

ditemukan tumbuh melimpah pada Juli atau sebelum datang musim ombak besar. Cara memanennya dilakukan dengan cara menggunting batangnya agar bisa tumbuh lagi.

Hasil panen alga cokelat tersebut kemudian dikumpulkan untuk diolah menjadi alginat.

Lalu, bahan baku ini dicuci dengan air tawar sekaligus dibersihkan dari kotoran. Selanjutnya, alga cokelat dikeringkan langsung di bawah sinar Matahari secara langsung atau bisa pula dioven. “Tahap berikutnya, bahan baku diolah sedemikian rupa dengan tambahan larutan kimia hingga menjadi serbuk alginat.”

Nilai tambah dari pengolah alga cokelat menjadi alginat ini cukup besar. Alga cokelat yang belum diolah biasanya dibanderol antara 1000-1.200 rupiah per kilogram. Setelah menjadi alginat dengan kualitas paling bagus (tingkat keputihan maksimal) dapat mencapai 100 dollar AS per kilogram. Rumput laut (seaweed) cukup mudah dibudidayakan di perairan pantai Indonesia. Istilah rumput laut atau ganggang laut yang dikenal masyarakat umum sebenarnya adalah makroalga yang berupa thallus sehingga masuk golongan Thallophyta. Dalam artikel yang terdahulu sudah pernah membahas tentang potensi jenis rumput laut Gracilaria yang dapat

menghasilkan agar-agar dan jenis Eucheuma yang dapat pula menghasilkan karaginan yang dapat dibaca disini. Kali ini lanjutannya adalah membahas tentang jenis rumput laut coklat dari divisi Phaeophyta. Warna kuning kecoklatan ini dihasilkan oleh pigmen fukoxantin. Untuk mengetahui lebih lanjut, potensi apa yang terkandung dalam alga coklat dapat dijelaskan berikut ini.

Rumput laut (seaweed) cukup mudah dibudidayakan di perairan pantai Indonesia. Istilah rumput laut atau ganggang laut yang dikenal masyarakat umum sebenarnya adalah makroalga yang berupa thallus sehingga masuk golongan Thallophyta. Dalam artikel yang terdahulu sudah pernah membahas tentang potensi jenis rumput laut Gracilaria yang dapat menghasilkan agar-agar dan jenis Eucheuma yang dapat pula menghasilkan karaginan yang dapat dibaca disini. Kali ini lanjutannya adalah membahas tentang jenis rumput laut coklat dari divisi Phaeophyta. Warna kuning kecoklatan ini dihasilkan oleh pigmen fukoxantin. Untuk mengetahui lebih lanjut, potensi apa yang terkandung dalam alga coklat dapat dijelaskan berikut ini.

Untuk proses pengambilan senyawa alginat ini,

memang diperlukan proses yang lebih panjang, jika dibandingkan dengan pengambilan agar-agar ataupun karaginan. Ya, tentu saja karena hasil filtrat dari proses ekstraksi yang berwarna kecoklatan itu, akan kita jadikan senyawa alginat dalam bentuk serbuk berwarna putih. Alginat dengan mutu food grade dan pharmaceutical grade memang harus bebas selulosa dan berwarna putih. Di Amerika ada dua proses yang digunakan, yaitu metode Green’s Cold Process yang dipakai oleh Kelco Co. dan metode Le Gloahec-Herter Process yang dipakai oleh The Algin Corporation of America. Dua metode tersebut juga dapat dimodifikasi, untuk mendapatkan mana proses yang paling memberikan rendemen natrium alginat yang lebih baik. Proses tersebut intinya adalah ada tiga tahapan proses yaitu : dilakukan tahap pre treatment untuk penghilangan impurities yang ada dalam rumput laut dan perendaman dengan larutan asam dan basa, tahap ekstraksi atau proses leaching di sini menggunakan pelarut natrium karbonat (Na2CO3), dan tahap pengambilan hasil yang meliputi pengendapan, pemurnian dan pengeringan. Sehingga akhirnya diperoleh produk berupa garam alginat yaitu natrium alginat, yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan agar-agar dan karaginan.

Dari uraian di atas telah jelas bahwa rumput laut Sargassum yang dianggap sebagai sampah laut tersebut menyimpan potensi untuk menjadi produk yang memiliki nilai jualnya berlipat-lipat, meskipun masih harus dikaji secara ekonomi. Pengelolaan sumber daya alam yang disertai proses pengolahan menjadi produk tidak sekedar bahan mentah atau bahan antara, memang diperlukan peran teknologi khususnya inovasi teknologi. Kalau kita memiliki sumber daya alamnya, dan sumber daya manusianya, kenapa tidak untuk selalu berfikir bahwa kita mampu untuk mengelola kekayaan sumber daya alam anugerah Tuhan itu menjadi lebih bermanfaat.

Potensi SDA

Page 21: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201338 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 39

Kopi merupakan salah satu potensi yang me-limpah dimiliki oleh Kabupaten Kaur, tana-man ini tersebar dari Kaur Utara sampai ke Nasal khususnya daerah dataran tinggi, tana-man Kopi yang merupakan jenis Rhobusta ini begitu banyak ditemui, sudah menjadi tradisi bagi masyarakat kaur untuk berkebun kopi, sehingga kebun kopi rakyat begitu banyak, atau mungkin juga karena tanaman ini begitu mudah tumbuh didaerah Kab. Kaur, selama ini biji kopi hasil pertanian rakyat ini hanya mampu diolah sampai biji kering saja dan di-jual ke tengkulak selanjutnya dibawa dan di-jual ke daerah lain, seperti Lampung, Padang, Palembang bahkan ke Jakarta, dll sehingga se-cara ekonomi biji kopi ini belum mampu kita gali secara maksimal.

Mencermati perkembangan peluang ekonomi yang ada pada kopi dilihat dari ketersediaan bahan baku serta dalam rangka menumbuh-kembangkan usaha kreatif kecil dan menen-gah, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan local yang memberdayakan potensi alam dan Sumber Daya Manusia yang ada di Kabupaten Kaur, juga dalam rangka ikut berperan serta dalam pembangunan untuk menyokong program pemerintah serta meli-hat prospek bisnis dan penciptaan lapangan

kerja sederhana, disamping itu bahwa kami secara jujur mengakui belum adanya suatu usaha kreatif yang mampu kita tonjolkan se-bagai kebanggaan daerah, serta melihat dari daerah lain, seperti Lampung bisa terkenal

dengan Kopi Lampung nya, Aceh juga terke-nal dengan minuman Kopi Aceh nya, kami kelompok masyarakat Desa Jembatan Dua kec. Kaur Selatan Kab. Kaur bersama Kop-erasi Usaha Mandiri memulai prospek usaha

pengolahan biji kopi berkwalitas baik (tua dan masak), menjadi bubuk dengan mengangkat suatu nama Kopi Hitam Bintuhan (Bintuhan Black Coffee), sebagai merk Produk ini, yang merupakan keunikan tersendiri sebagai suatu nama produk home industry dengan cita rasa khas dengan semboyan ‘BBC cita rasa kopi sebenarnya’.

FilosofinamainidiangkatuntuksebuahtrendBintuhan sebagai Ibukota Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu, ketika nanti tamu-tamu daerah, baik wisatawan lokal maupun man-canegara, serta tamu-tamu kehormatan yang datang berkunjung ke Kab. Kaur, mereka akan ingat ibukota Kab. Kaur adalah Bintuhan, di Bintuhan selain oleh-oleh seperti Gurita dan panorama pantainya yang indah, ada kopi dengan sensasi dan cita rasa kopi sebenarnya, secara sederhana terbangun branding image bahwa Kab. Kaur ibukotanya Bintuhan, dan di Bintuhan ada Kopi dengan cita rasa khas Kopi sebenarnya merupakan karya nyata dari warga desa Jembatan Dua, Bintuhan Kab. Kaur yang berkarakter, kreatif, inovatif ser-ta mampu mengembangkan diri pada posisi positif dan berorientasi ekonomi kerakyatan yang juga berupaya untuk menuntaskan suatu persolan social pada komunitas ibu-ibu rumah tangga sebagai tenaga kerja utama dibawah

CITA RASAKOPI YANG SEBENARNYA

Pojok UKM

Page 22: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201340 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 41

pengawasan pengurus kelompok masyarakat serta dalam binaan managemen usaha oleh Koperasi Usaha Mandiri.

Kedepan diharapkan ketika ada ruang-ruang di Pemerintah Daerah Kab. Kaur yang men-yuguhkan minuman pada event-event baik Daerah, Nasional serta Internasional agar dapat mengedepankan Bintuhan Black Coffee sebagai produk kebanggaan dengan sensasi cita rasa kopi sebenarnya, yang merupakan karya sederhana dari warga Kaur, sehingga tamu-tamu yang hadir terutama penikmat kopi tertarik untuk membawa buah tangan bu-buk kopi BBC ini, setelah mereka merasakan keunikan cita rasanya, dan harapan kami ten-tunya BBC ini akan menjadi maskot bagi ka-bupaten Kaur, dan menjadi buah tangan yang layak kita banggakan.

Proses pengolahan bahan baku :

Beranjak dari potensi bahan baku yang me-limpah serta penerapan technologi yang san-

gat sederhana, Kelompok Masyarakat Desa Jembatan Dua dibawah binaan Koperasi Usa-ha Mandiri Bintuhan, Kab. Kaur membuat suatu terobosan untuk memulai usaha kecil yang merupakan usaha rumah tangga (home industry), yaitu memproduksi bubuk kopi pilihan yang didapat langsung dari petani, biji kopi pilihan yang tua dan masak, setelah itu diproses dengan cara dijemur dan dikupas dengan mesin pengupas biji kopi, setelah itu biji kopi disortir sebanyak tiga kali, sehingga didapatkan biji kopi pilihan yang berkwalitas, dijemur selama satu hari, setelah itu direndam dan dicuci untuk membuang biji kopi yang mengambang dan membuang kulit ari, setelah ditiriskan kemudian kopi disangrai (digoseng) dengan menggunakan kuali dengan api kayu bakar selama lebih kurang 3 jam, setelah itu biji kopi yang sudah disangrai tadi ditampi (dianginkan) untuk membuang abu kulit ari, setelah itu baru dilakukan penggilingan den-gan menggunakan mesin penggiling kopi sampai 3 kali, atau sampai benar-benar halus,

setelah itu dikemas dengan cara manual meng-gunakan lilin dengan ukuran 2,5 ons/kemasan, atau seperempat kilogram, dan BBC pun siap dipasarkan dengan cara home shopping, atau dari rumah ke rumah dan memperkenalkan pada kantor-kantor Pemerintah Daerah Kab. Kaur.

Prospek Penguatan Ekonomi

Dengan usaha sepetri ini, Koperasi Usaha Mandiri (KUM) membantu penguatan ekono-mi petani kopi dan pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai komunitas social yang terban-tukan.

Aspek Penguatan ekonomi Petani Kopi, den-gan system membangun akses dengan petani kopi KUM meminta pada para petani memilih biji kopi tua dan masak untuk dipanen, setelah itu diterima penjualan hasil kopi dengan kwali-tas tersebut dengan harga melebihi harga pasar lokal, info harga pasar harga kopi asalan dibeli dengan harga Rp. 14.500 s.d Rp.15.000/kg,

KUM mampu membeli kopi sesuai standar yang diingink-an dengan har-ga Rp. 17.500/kg, selisih harga yang di-tawarkan mem-buat para pet-ani kopi akan tertarik untuk memanen kopi sesuai standar yang diingink-an, diharapkan nantinya den-gan cara panen

yang baik akan meningkatkan produktifitashasil pertanian jenis komoditas ini, selain itu dengan cara ini diyakini mampu mengatasi dan atau memutus mekanisme antara pasar dengan petani, yaitu dengan banyaknya pengi-jon dan tengkulak-tengkulak yang kadangkala merugikan petani kopi dan menimbulkan ma-salah social pada petani kopi.

CITA RASA KOPI YANG SEBENARNYAPENYAJIAN KOPI ALA BBC

Untuk menghasilkan satu mangkuk (ukuran dalam gambar) kopi dengan cita rasa yang di-inginkan kami memperkenalkan formula sebagai berikut :

Bagi Pemula : satu sendok makan kopi BBC + satu sendok makan gula, diseduh dengan air mendidih, ditutup rapat selama lebih kurang 2-3 menit, kemudian diaduk hingga rata, kemudian kopi siap dinikmati.

Bagi Pengopi : satu sendok makan penuh kopi BBC + satu sendok makan gula (porsi kopin-ya harus lebih banyak dari pada gulanya), diseduh dengan air mendidih, ditutup rapat se-lama lebih kurang 2-3 menit, kemudian diaduk hingga rata, kemudian kopi siap dinikmati.

Pojok UKM

Page 23: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201342 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 43

Koperasi Bineka melalui Unit Jasa Keuangan Syariah yang disebut BMT Bineka dalam operasionalnya berlandaskan syariah Islam untuk membantu masyarakat terbebas dari praktik riba sebagaimana yang di terapkan

oleh lembaga-lembaga keuangan jonvensional. Dalam operasinya BMT terdiridari dua lembaga yakni :

1. Baitul maal, lembaga yang menghimpun

“hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Al-

lah supaya kamu mendapat keberuntungan“(QS. Ali Imron : 130)

Pojok UKM

dana dalam bentuk zakat, infaq, shodaqoh (ZIS) dan hibah.

2. Baitul Tamwil, lembaga usaha yang menghimpun dana dan menyalurkan kembali dalam bentuk pembiyaan produktif kepada anggotanya.

Mengapa ke KOPERASI BINEKA

1. Aman karena transaksi keuangan dilakukan secara propesional dan amanah dengan

sistem komputerisasi internet.

2. Halal dan lebih menentramkan, karena di kelola secara syariah.

3. Lebih menguntungkan, karena jumlah nominal bagi hasil setiap bulannya yang relatif tinggi/ kompetitif.

4. Praktis, karena kami menyediakan fasilitas antar jemput baik tabungan maupun angsuran, sehingga tidak mengganggu kesibukan dan aktivitas kerja anda

5. Multiguna, karena dana simpanan anda bisa dijadikan jaminan / agunan untuk pembiyaan usaha anda

6. Lebih bermanfaat karena berperan dalam mengembangkan usaha skala kecil dan menengah, sehingga turut membangkitkan sederajat perekonomian masyarakat

7. Penarikan simpanan / tabungan dapat dilakukan setiap hari kerja.

8. Baitul maal, memudahkan anda dalam menyalurkan zakat, infaq, shadaqoh.

Produk KOPERASI BINEKA

a. Produk Simpanan/ Tabungan

Tabungan Umum ( Tabungan Bineka, Saham)

Tabungan Wadi’ah ( Tampan, Tablet, Tabraq, Siwayan)

Investasi Mudharabah Berjangka/Deposito

b. Produk Pembiyaan

Pembiyaan mudharabah ( Investasi Bagi Hasil)

Pembiyaan Musyarakah (kongsi bagi hasil)

Pembiyayaan Murabahah (jual beli)

Pembiayaan Rahn (gadai)

Pembiayaan Ijarah (sewa)

Page 24: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013244 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 45

Pembiyaan Qodhul Hasan (pinjaman kebajikan)

PRODUK DAN LAYANAN SIMPANAN

TABUNGAN BINEKA

Tabungan Umum

Simpanan Umum, setoran dan penarikan tabungan dapat dilakukan setiap hari kerja. Setoran awal minimal Rp.10.000.- ,selanjutnya minimal Rp 5.000 dan nilai tabungan akan mendapatkan bagi hasil 20% dari pendapatan koperasi.

TABLET (Tabungan Lebaran Terencana)

Simpanan Wadi’ah diprioritaskan bagi anggota untuk persiapan belanja lebaran idul fitri, setoran dapat dilakukan setiap hari kerja dan penabung Akan menerima paket lebaran/ uang tunai. Setoran awal minimal Rp. 25.000,- dan selanjutnya minimal Rp. 5000,- nilai paket T-1= Rp. 350.000,- , T-II= RP. 500.000,- ,T-III= Rp. 750.000,-

TAMPAN (Tabungan Pendidikan Anak Mapan)

Simpanan wadi’ah bagi anggota bagi pelajar untuk perencanaan pendidikan, wisata/ study tour setoran dapat dilakukan setiap hari kerja dan penarikan dilakukan setiap tahun ajaran baru atau selama masa pendidikan sesuai kesepakatan,

Setoran awal Rp. 5000,- dan selanjutnya minimal Rp.500,-.

SIPIKA (Simpanan Perumahan Impian Keluarga)

Simpanan mudharabah diperuntukkan bagi anggota yang merencanakan untuk pembangunan rumah impian keluarga. Setoran awal simpanan Rp. 50.000,- selanjutnya minimal Rp.10.000,- simpanan mendapatkan bagi hasil 20% dari pendapatan koperasi.

TABRAQ (Tabungan Persiapan Aqiqak dan Qurban)

Simpanan yang direncanakan bagi anggota untuk mewujudkan niatnya untuk beribadah aqiqah dan qurban. Setoran awal Rp. 25.000,- dan selanjutnya minimal Rp. 10.000,- penarik dapat dilalukan satubulan menjelang hari raya idul adha atau menjelang aqiqah bagiu hasil 20% dari pendapatan koperasi

SIWAYAN (Simpanan Wajib Pembiyaan)

Nyicil hutang sambil nabun. Simpanan/tabungan wajib khusus bagi anggota yang mendapatkan pinjaman/ pembiyaan yang besarnya ditentukan saat akad pembiyaan dilakukan, setoran tabungan dilakukan bersamaan dengan waktu pembayaran angsuran pinjaman & dapat diambil ketika angsuran dinyatakan lunas.

PROGRAM KERJA

Dalam pelaksanaan pengembangan usaha KOPERASI BINEKA KAB. Kaur perlu adanya program kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi yang selanjutnya merupakan pedoman kerja dalam usaha mencapai hasil yang di harapkan secara efektif dan afisien.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya kerja sama yang baik antara sesama anggota dan konsep anggaran pendapatan dan belanja yang di ajukan perlu mendapatkan pertimbangan dan persetujuan dari anggota. Ada pun program kerja tersebut adalah sebagai berikut :

Kepengurusan

Sesuai dengan hasil rapat anggota luar biasa dan demi kemajuan koperasi yang pengelolaanya dapat dilakukan secara propessional, maka di bentuk kepengurusan dan pengelola yang baru.

Usaha

Meneruskan program kerja yang sudah di sepakati pada saat rapat anggota

Peningkatan volume kerja yang ada dan menertibkan sistem administrasi usaha dengan mengaktifkan pengawasan dan pengendalian.

Menjalin kerjasama antar koperasi dan pihak swasta lainnya ( bermitra)

Dalam rangka pengembangan dan kemajuan koperasi untuk dapat mengembangkan usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART KOPERASI

Keuangan

Memupuk kesadaran menyimpan di kalangan anggota melalui tabungan anggota maupun simpanan yang lainnya

Administrasi keuangan dilaksanakan dengan tertib menggunakan sistem aplikasi komputer yang dilaporkan secara

berkala yang menggunakan sistem aplikasi akuntasi syariah

Pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien sehingga mendapatka keuntungan secara optimal

Permodalan

Mengupayakan agar anggota dapat menabung dikoperasi bineka

Melakukan sosialisasi produk koperasi bineka dan menawarkannya kepada investor.

Pengurus agar dapat mengupayakan bekerjasama dengan pihak-pihak lain untuk permodalan koperasi

Page 25: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201346 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 47

Info Kaur

Pangdam II Sriwijaya Buka Karya BhaktiSkala Besar di Kabupaten Kaur

Pada tanggal 8 Februari 2013, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Nugroho Widyotomo bertindak sebagai Irup pada pembukaan Karya Bhakti Skala

Besar di Lapangan Merdeka Kabupaten Kaur.

Dalam amanatnya Pangdam II/Swj mengajak masyarakat Kaur untuk tidak melupakan budaya gotong-royong, karena dengan kebersamaan dalam bentuk gotong-royong dalam benak kita akan memacu dan mewujudkan percepatan pembangunan diwilayah ini, menuju masyarakat Kaur yang lebih sejahtera.

Pangdam II/Swj pada kesempatan tersebut memberikan satu Unit Sepeda motor kepada Ibu Muslikah sebagai Srikandi Pendidikan warga

desa Tanjung Aur Kecamatan Maje yang mempunyai anak pintar tetapi tidak bisa berjalan karena kakinya cacat, sehingga setiap berangkat sekolah harus digendong Ibunya.

Pangdam II/Swj juga meninjau Lokasi Out bound dan melakukan penandatanganan Prasasti di Bumi Perkemahan Pramuka Kabupaten Kaur serta menitipkan pesan untuk generasi muda ” Aku bagian dari alam ini, untuk itu aku harus lestarikan dan hijaukan alam ini karena aku cinta Indonesia ” kemudian melihat lokasi rumah percontohan untuk masyarakat yang tidak mampu, selanjutnya meninjau lokasi penanaman Ubi seluas 6 Ha, yang merupakan program ketahanan Pangan.

Hadir dalam acara tersebut : Danrem 041/Gamas Kolonel Inf Teguh Pambudi, Aster Kasdam II/Swj Kolonel Inf Tri Yuniarto, Bupati Kaur Dr.Ir.H. Hermen Malik, M.Sc

beserta Unsur FKPD Kab. Kaur, Kasrem 041/Gamas Letkol Inf Bedali Harefa dan Para Dandim Jajaran Korem 041/Gamas.

Page 26: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201348 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 49

Pelabuhan Linau, Desa Linau Kecamatan Maje Kabupaten Kaur

Potensi Wisata

PELABUHAN LINAU

Galeri Foto

Page 27: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201350 INFO BINEKA No. 01 Tahun I 2013 51

the treasure of Linau

Galeri Foto

Page 28: Info Pusaka Edisi 1

INFO BINEKA No. 01 Tahun I 201352

Olahraga selama ini diidentikkan dengan mel-uangkan waktu plus gerak tubuh yang mengu-curkan keringat. Padahal, anggapan itu tidak selamanya demikian. Disadari atau tidak, ada aktivitas olah tubuh yang tanpa disadari.

Adalhobeberapakegiatanfisikyangsejatinyasamadenganolahraga.Apalagikegiatanfisikini dilakukan tanpa berpikir efeknya yang me-nyehatkan tubuh. Mau tahu apa saja itu? Si-mak baik-baik yang berikut ini.

Beres-beres rumah

Menyewa asisten rumah tangga memang perlu untuk membantu beberes rumah, apalagi ka-lau pekerjaan banyak menyita waktu. Tetapi, untuk kamar tidur, mencuci mobil, dan hala-man rumah, cobalah dibersihkan sendiri. Cu-kup sejam melakoni aktivitas tersebut sudah cukup mengusir lemak hingga 240 kalori.

Bermain dengan anak

Bermain dengan anak dapat lebih mendekat-kan hubungan antara ibu dan anak. Selain itu, aktivitas berlari-lari, bersepeda, dan bermain

dengan buah hati pun turut membakar kalori juga.

Selalu jalan kaki

Sejoli pekerja kantoran biasanya komputer. Seharian penuh waktu dihabiskan di depan komputer. Nah, tak ada salahnya menjaga ja-rak sedikit dengan memanfaatkan jam makan siang dengan berjalan kaki ke kantin dalam radius 300 meter.

Pilih naik tangga

Kalau kantor kebetulan di lantai 20, tentunya gempor kalau nekat panjat tangga. Bukan itu maksudnya. Cukuplah menjangkau dua atau tiga lantai pertama dengan menaiki tangga, baru sisanya naik lift.

Naik sepeda ke kantor

Saat ini sudah banyak ajakan atau kampanye bike to work. Pasalnya, 30 menit bersepeda membakar lemak sebanyak 120 kalori. Tak perlu rutin tiap hari. Tinggal atur saja frekuen-sinya selama sepekan.

Beres-beres Rumah ItuTernyata Menyehatkan

Page 29: Info Pusaka Edisi 1