Top Banner
Statistik Inferensial @Modul Riset SAKINAH,SKM
42

INFERENSIAL PSPD

Oct 23, 2015

Download

Documents

bbb
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INFERENSIAL PSPD

Statistik Inferensial@Modul Riset

SAKINAH,SKM

Page 2: INFERENSIAL PSPD

Macam dan ruang lingkup statistik

Non Parametrik

Parametric

Deskriptif

Statistic

Inferensial

Page 3: INFERENSIAL PSPD

Statistika Inferensial Statistika inferensi (inference statistics) merupakan cabang ilmu statistik yang berkaitan dengan penerapan metode‐ metode statistik untuk menaksir atau menguji karakteristik populasi yang dihipotesiskan berdasarkan data sampel. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan, peramalan, pengambilan keputusan dan sebagainya.

Page 4: INFERENSIAL PSPD

Tujuan dari statistik pada dasarnya adalah melakukan deskripsi terhadap data sampel, kemudian melakukan inferensi terhadap populasi data berdasar pada informasi (hasil statistik deskriptif) yang terkandung dalam sampel. Dengan demikian, dalam prakteknya kedua bagian statistik tersebut digunakan bersama-sama, umumnya dimulai dengan statistik deskriptif lalu dilanjutkan dengan berbagai analisis statistik untuk inferensi.

Page 5: INFERENSIAL PSPD

Pemilihan uji Statistik

Berdasarkan asumsi distribusi yangdigunakan: Statistika parametrik:

Teknik-teknik pengukuran statistik yang didasarkan pada asumsi tertentu, misalnya data yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.

Teknik statistik ini digunakan untuk data yang berskala interval dan rasio (numerik)

Page 6: INFERENSIAL PSPD

Contoh metode statistik parametrik diantaranya adalah uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, perancang percobaan (2-way ANOVA), dan lain-lain

Page 7: INFERENSIAL PSPD

Statistik nonparametrik

Disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik nonparametrik tidak

mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi.

Statistik nonparametrik dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau tidak.

Page 8: INFERENSIAL PSPD

Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal atau ordinal (katagori)

Contoh metode statistik nonparametrik diantaranya adalah Chisquare test, Median test, Friedman test, dan lain-lain

Page 9: INFERENSIAL PSPD

Pada umumnya, setiap teknik pengujian data dengan teknik statistika parametrik mempunyai teknik padanannya pada statistika non parametrik. Teknik padanan pada statistika non parametrik biasa digunakan apabila data interval/rasio tidak memenuhi asumsi-asumsi tertentu, misalnya data tidak berdistribusi normal.

Page 10: INFERENSIAL PSPD

Sebagai contoh, apabila data yang akan di analisis dengan menggunakan Uji-F (Anova) tidak memenuhi asumsi-asumsi Anova (Normalitas, homoskedastisitas, independensi) meskipun sudah dilakukan transformasi, maka alternatif terakhir kita bisa mengujinya dengan menggunakan Uji Kruskal-Wallis (One Way Anova – RAL) atau Uji Friedman (RAK) yang merupakan teknik statistika nonparametrik.

Page 11: INFERENSIAL PSPD

Apa yang dapat dilakukan jika data tidak menyebar normal, namun statistik parametrik ingin tetap digunakan.

Untuk kasus ini data sebaiknya ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi data perlu dilakukan agar data mengikuti sebaran normal.

Page 12: INFERENSIAL PSPD

Transformasi dapat dilakukan dengan mengubah data ke dalam bentuk logaritma natural, menggunakan operasi matematik (membagi, menambah, atau mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala data dari nominal menjadi interval

Page 13: INFERENSIAL PSPD

PENGUNAAN STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK

Bentuk Hipotesis Komparatif 2 sampel Komparatif > 2 sampel

Data Deskriptif (1 varabel)

relate independent related independent Asosiatif

Nominal - Binomial - Chi

square 1 sampel

Mc Nemar

- Fisher exact - Probability - X2 two sampel

- X2 k sample

- Choncran

- X2 k sample

Contgensi

Ordinal Run test - Sing test - Wiloxon

matche paired

- Man witney U test

- Median test - Kolmogorof

Smirnov - Wald Wold

Witz

Friedman two way anova

- Median Extension

- Kruskal Wallis One way Anava

- Spearman rank

-Kendal tau

Interval Rasio

t-test T test of related

T test Independent

- One way anova

- Two way anava

- One way

anova - Two way

anava

- Pearson Product moment

- multiple correlation

- regresi

Page 14: INFERENSIAL PSPD

Berdasarkan jumlah variabel:

Statistika Univariat (Deskriptif):Analisis statistik untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel penelitian.

Bentuk analisis tergantung jenis data Data numerik : Mean, median, SD,

min-maks

Page 15: INFERENSIAL PSPD

Statistika Bivariat : Analisis hubungan antar dua variabel

Statistika Multivariat: teknik analisis statistik yang melibatkan beberapa variabel sekaligus.

Jenis uji statistik yang digunakan sangat tergantung dari jenis data/variabel yang dihubungkan

Page 16: INFERENSIAL PSPD

Skala pengukuran

Skala nominal Skala ordinal Skala interval Skala rasio

Page 17: INFERENSIAL PSPD

Skala nominal

Terdiri atas 2 kategori atau lebih. Kalau terdiri dari 2 kategori disebut dikotomi kalau terdiri dari 3 atau lebih disebut politomi

Kategori bersifat mutually ekslusif Contoh jenis kelamin: (pria, wanita),

status perkawinan: (menikah, lajang, janda/duda)

Page 18: INFERENSIAL PSPD

Skala ordinal

Memiliki tambahan kualitas, yaitu penjenjangan. Hal ini disebabkan karena kategori-kategori diurutkan.

Jarak antara kategori tidak harus sama

Contoh : kebiasaan merokok (merokok, ringan perokok sedang, tidak merokok, perokok berat)

Page 19: INFERENSIAL PSPD

Skala interval

Jarak antara kategori sama Tidak mempunyai nol absulot Contoh:

- suhu- Kelompok Umur :

1. ≤ 20 thn2. 21-25 thn3. 26-30 thn4. ≥ 31 thn

Page 20: INFERENSIAL PSPD

Skala rasio

Selain memiliki sifat skala interval juga memiliki nilai nol absolut

Contoh: berat badan diukur dalam kilogram, pendapatan diukur dengan rupiah, hemoglobin di ukur dalam gram.

Page 21: INFERENSIAL PSPD

Pemilihan skala pengukuran

Pemilihan skala pengukuran sebagian ditetapkan oleh : variabel yang akan diukur, metode pengukuran yang tersedia.

Page 22: INFERENSIAL PSPD

PROSEDUR UJI HIPOTESIS Menetapkan hipotesis

Ho, Ha : satu arah/dua arah

Penentuan uji statistik yang sesuai Jenis data variabel, normalitas distribusi,

independen/dependen

Menentukan batas/tingkat kemaknaan = 10%, 5%, 1%

Perhitungan uji statistik (software SPSS, Stata, SAS, dll)

Keputusan uji statistik Ho ditolak Ho gagal ditolak

Page 23: INFERENSIAL PSPD

HIPOTESIS NOL VS HIPOTESIS ALTERNATIFHo :

Menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok

Menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan lainnya

Ha (H1): Menyatakan ada perbedaan sesuatu

kejadian antara kedua kelompok Menyatakan ada hubungan antara variabel

satu dengan lainnya

Page 24: INFERENSIAL PSPD

ARAH HIPOTESIS ALTERNATIFTWO TAIL (dua sisi)

Bila Ha HANYA menyatakan perbedaan TANPA melihat apakah hal yang satu lebih tinggi/rendah, besar/kecil, dari hal lainnya

BB bayi dari bumil perokok BERBEDA dibandingkan BB bumil tidak merokok

ADA PERBEDAAN BB bayi berat badan bayi dari ibu yang merokok dan tidak merokok

Page 25: INFERENSIAL PSPD

CONTOH PENULISAN HIPOTESISSuatu penelitian ingin mengetahui

hubungan antara jenis kelamin dan tekanan darah.

Ho : Tidak ada perbedaan rerata TD antara pria dan

wanita Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan TD

Ha : Ada perbedaan rerata TD antara pria dan wanita Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan TD

Page 26: INFERENSIAL PSPD

KESALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KESALAHAN TIPE I () Menyimpulkan adanya perbedaan/hubungan

pada penelitian, padahal sesungguhnya di populasi tidak ada perbedaan/hubungan

Kesalahan menolak Ho di data penelitian, padahal sesungguhnya Ho benar di populasi

Besarnya peluang salah dalam menolak Ho Peluang kesalahan tipe I () = Tingkat

Signifikansi Sebaliknya, peluang untuk TIDAK membuat

kesalahan tipe I () = 1- = Tingkat Kepercayaan (confidence level)

Page 27: INFERENSIAL PSPD

KESALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KESALAHAN TIPE II () Menyimpulkan tidak ada perbedaan/hubungan

di penelitian, padahal sesungguhnya di populasi ada perbedaan/hubungan

Kesalahan Tidak Menolak Ho di data penelitian, padahal sesungguhnya Ho salah di populasi

Besarnya peluang salah dalam tidak menolak Ho

Peluang kesalahan tipe II = Peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe II

= 1- Tingkat Kekuatan Uji (Power of the Test)

Page 28: INFERENSIAL PSPD

TINGKAT KEPERCAYAAN(LEVEL OF CONVIDENCE)

Peluang tidak salah menolak Ho di penelitian dan di populasi Ho memang benar

CI (confidence interval) = 1 –

Page 29: INFERENSIAL PSPD

KEKUATAN UJI (POWER OF THE TEST)

Peluang menolak Ho di penelitian dan di populasi Ho memang salah

Power = 1 –

Page 30: INFERENSIAL PSPD

Faktor mempengaruhi Power

1. Level Alfa Memperkecil mengurangi power.

* membuat lebih sulit *

2. Arah uji statistik One-tailed more powerful than two-

tailed.

3. Besar Sampel Larger *increases power* More like the

population

Page 31: INFERENSIAL PSPD

Faktor mempengaruhi Power

4. Variabel

Greater the variability, the less the power.

5. Jenis uji statistik

Parametric (Interval, ratio) more powerful than nonparametric.

Page 32: INFERENSIAL PSPD

TINGKAT KEMAKNAAN (LEVEL OF SIGNIFICANCE)Nilai =

batas toleransi peluang salah dalam menolak Ho

batas maksimal menolak Ho batas maksimal menyatakan adanya

perbedaan

Penentuan tergantung tujuan dan kondisi penelitian (10%, 5%, 1%) : Kesehatan = 5% Pengujian obat = 1%

Page 33: INFERENSIAL PSPD

Nilai p atau p value

p ialah suatu angka (dalam proporsi atau persen) yang menunjukkan besarnya kemungkinan (probability = p) bahwa adanya perbedaan sebesar yang diperoleh dalam perhitungan/adanya hubungan itu terjadi karena faktor kebetulan.

Selalu dibandingkan dengan nilai

Page 34: INFERENSIAL PSPD

KEPUTUSAN UJI STATISTIK(PENDEKATAN PROBABILISTIK)

H0: Tidak ada perbedaan rata-rata tekanan darah antara laki-laki dan perempuan

= 0,05 (5%), p= 0,08 (p > 0,05)p > H0 gagal ditolakKeputusan hasil penelitian = Ho

H0: Tidak ada perbedaan rata-rata tekanan darah antara laki-laki dan perempuan

= 0,05 (5%), p= 0,03 (p < 0,05)P < H0 ditolak Keputusan hasil penelitian = Ha

Page 35: INFERENSIAL PSPD

Keputusan uji statistik

Paired Samples Test

-5.000 7.528 2.380 -10.385 .385 -2.100 9 .065Nilai Sebelum -Nilai Sesudah

Pair1

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Nilai p-value (.sig.) = 0,065 p-value > α (0,05)

Maka H0 gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan ....

Page 36: INFERENSIAL PSPD

UJI STATISTIK BERDASARKANTIPE DATA DAN TUJUAN

TUJUAN

TIPE DATA

Numerik(Berdistribusi

Normal)

Rank, skor, Numerik tidak

NormalBinomial Survival Time

Deskriptif Mean, SDMedian,

Interquartile range

ProporsiKaplan Meier survival curva

Membandingkan satu group

One-sample t-test

Wilcoxon testChi-Square,

Binomial test

Membandingkan dua group

tidak berpasangan

Two independent

t-test

Man-Whitney test

Fisher’s test (Chi-square

untuk sampel besar)

Log-rank test, Mantel-Haenszel

Membandingkan dua group berpasangan

Paired t-test Wilcoxon testMcNemar’s

test

hazard regression

Page 37: INFERENSIAL PSPD

UJI STATISTIK berdasarkan Jenis Hipotesis

Page 38: INFERENSIAL PSPD

VARIABEL BEBAS

VARIABEL TERGANTUNG

Kategori Numerik

KategoriChi-Kuadrat, Log Linear, Logistik

T-test, ANOVA, Regresi linear

Numerik Regresi LogistikRegresi linear, korelasi

Pearson

Antara kategori dan Numerik

Regresi logistikRegresi Linear,

ANCOVA

UJI STATISTIK BERDASARKAN VARIABEL DAN TIPE DATA

Page 39: INFERENSIAL PSPD

Penting diketahuiNo Uji Statistik

1 Untuk Mengetahui Distribusi Data (Normalitas Data)Secara analitik, dapat diuji dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk (uji untuk mengetahui apakah sebaran data normal atau tidak). Uji dengan nilai kemaknaan (p) > 0,05 menunjukkan bahwa data yang diuji mempunyai sebaran data yang normal.

a. Sampel besar (≥30) digunakan uji Kolmogorov-Smirnov.b. Sampel kecil (<30) digunakan uji Shapiro-Wilk, karena untuk sampel kecil

uji Shapiro-Wilk lebih sensitive terhadap kenormalan suatu data.

2 Uji varians (Levene’s test of varians) digunakan untuk mengetahui apakah varian dua buah atau lebih kelompok data sama atau tidak. Jika uji varians menghasilkan nilai p > 0,05, maka varians dari data yang diuji adalah sama (homogen).

Uji statistik Uji alternatif3 T-test tidak berpasangan Mann-Whitney4 T-test berpasangan Wilcoxon5 Anova Kruskal-Wallis6 Repeat Measure Friedman7 Chi square Fisher, Kolmogorov-Smirnov (tergantung

jumlah kolom dan baris, nilai observer & ekspektasi setiap sel)

8 Uji korelasi Pearson Uji korelasi Spearman

Page 40: INFERENSIAL PSPD

SUBSTANSI/KLINIS vs STATISTIK

Adanya perbedaan signifikan secara statistik tidak berarti (belum tentu) ada perbedaan secara klinis.

Semakin besar sampel, semakin besar kemungkinan adanya perbedaan (Ho ditolak).

Dengan sampel besar, perbedaan-perbedaan sangat kecil/sedikit/tidak mempunyai manfaat klinis dapat berubah menjadi bermakna secara statistik

Page 41: INFERENSIAL PSPD

SUBSTANSI/KLINIS vs STATISTIK Kalau keputusan hasil penelitian Ho

gagal ditolak (tidak ada perbedaan/hubungan) didapatkan dari sampel yang kecil, artinya untuk menyatakan adanya hubungan atau benar-benar tidak ada hubungan, diperlukan sampel yang lebih besar lagi.

Arti kegunaan dari setiap penemuan jangan hanya dilihat dari aspek statistik semata, tapi juga harus dilihat dari kegunaan klinisnya/substansinya.

Page 42: INFERENSIAL PSPD

Kasus 1Apakah terdapat perbedaan rerata body mass index (BMI) antara kel.status ekonomi tinggi dibandingkan dengan kel.ekonomi rendah?

Langkah Jawaban Uji yang mungkin

1 Menentukan variabel yang dihubungkan

Var. yg di hubungkan BMI (numerik)X Kel.eko (Katagorik)

2 Menentukan jenis hipotesis

Komparatif Semua uji komparatif

3 Menentukan pasangan/tdk berpasangan

Tidk berpasangan Uji t tidak berpsangan, one way ANOVA

4 Menentukan jumlah kelompok

Dua kelompok Uji t tidak berpasangan

Kesimpulan :Uji yg digunakan adl uji t tdk berpasangan (uji parametrik) jika memenuhi syarat. Jika tidak memenuhi syarat, maka digunakan uji alterntif nya yaitu uji Mann-Whitney (uji non parametrik)