Top Banner
REZA BANGUN MAHARDIKA MENGENAL INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI ERA INDUSTRI 4.0
28

Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Apr 05, 2019

Download

Documents

ngongoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

REZA BANGUN MAHARDIKA

MENGENAL INDUSTRI MAKANAN

DAN MINUMAN DI ERA INDUSTRI 4.0

Page 2: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh
Page 3: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

REZA BANGUN MAHARDIKA

MENGENAL INDUSTRIMAKANAN DAN MINUMANDI ERA INDUSTRI 4.0

Page 4: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Penulis Reza Bangun Mahardhika

Editor Reza Bangun Mahardhika

Desain GrafisAhmad Nur Hasan

Diterbitkan oleh Forbil Institute Hak Cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang memperbanyak atau mengutip sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Forbil Institute.

Cetakan Pertama Dicetak di Yogyakarta, Indonesia. ISBN 978-602-52952-2-5

Forbil InstituteJl. Pandega Asih I, Perum Sari Asih I Blok B17, Condongcatur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Telp: +62 (274) 43662864Tel. Seluler: +62 81578011199Email: [email protected]

Page 5: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

KATA PENGANTAR Indonesia telah bersiap di dalam memasuki masa Revolusi Industri 4.0. Untuk menghadapi revolusi tersebut, pemerintah telah menyiapkan inisiatif “Making Indonesia 4.0”. Di dalam inisiatif Making Indonesia 4.0 terdapat beberapa sektor unggulan termasuk industri makanan dan minuman Indonesia. Industri Makanan dan Minuman merupakan industri yang paling besar berkontribusi terhadap Industri pengolahan Indonesia. Buku ini merupakan salah satu seri buku dari Forbil Institute. Buku “Industri Makanan dan Minuman dan Industri 4.0” diharapkan dapat menjadi pengantar singkat untuk memahami kondisi industri makanan dan minuman di Indonesia beserta persiapannya dalam menghadapi masa industri 4.0. Tidak hanya itu, buku ini juga memberikan berbagai pengantar singkat bagaimana teknologi di industri 4.0 mampu meningkatkan produktivitas dari industri makanan dan minuman di Indonesia.

Dr. Nanang Pamuji MugasejatiExecutive Director of Forbil Institute

Reza Bangun Mahardika

v

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 6: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh
Page 7: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Kata PengantarDaftar IsiPendahuluanMengenal Industri 4.0Indonesia dan Industri 4.0 Mendorong Ekspor Netto menjadi 10 persen dari PDB Menggandakan Rasio Produktivitas-terhadap-Biaya Menganggarkan 2 Persen dari PDB untuk Penelitian dan PengembanganIndustri Makanan dan Minuman di Industri 4.0 Bagaimana Industri 4.0 dapat menguntungkan Industri Makanan dan Minuman? Implementasi Industri 4.0 di Industri Makanan dan Minuman IndonesiaKesimpulanDaftar Pustaka

DAFTAR ISI

2456789

1412

1516

Reza Bangun Mahardika

vii

vii

DAFTAR TABEL145Tabel 1. Jumlah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil

Tabel 2. Implementasi Industri 4.0 di Indonesia

DAFTAR DIAGRAM

32Grafik 1. Jumlah Perusahaan Industri Besar

66

87

98

10

10

Grafik 2. Jumlah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil Grafik 3. Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 (%)Grafik 4. Ekspor Netto terhadap PDB Indonesia 2016 (%)Grafik 5. Rasio Produktivitas Pekerja/Biaya 2009-2016Grafik 6. CAGR Rasio Produktivitas Pekerja/Biaya IndonesiaGrafik 7. Rasio Pengeluaran untuk Penelitian dan Pengembangan Indonesia terhadap PDBGrafik 8. Nilai PDB Berdasarkan Industri 2014-2018 (Miliar Rupiah)Grafik 9. CCAGR Industri Indonesia 2014-2018Grafik 10. Kontribusi Industri terhadap Industri Pengolahan Non Migas 2014-2018 (%)

Grafik 12. Ekspor Industri Makanan dan Minuman 2012-2016 (Ribuan US$)Grafik 11. Ekspor Industri 2012-2016 (Ribuan US$)

1111

v

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 8: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun MahardikaMengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 9: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Klaus Schwab

“This Fourth Industrial Revolution is challenging ideas about what it means to be human.”

Reza Bangun Mahardika

1

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 10: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

2

PENDAHULUAN Industri makanan dan minuman merupakan salah satu penopang dunia perindustrian Indonesia. Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa peran penting industri makanan dan minuman dapat dilihat dari kontribusinya yang terus konsisten dan signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB), industri non migas dan peningkatan realisasi investasi. Tren dari jumlah perusahaan makanan dan minuman di kategori industri besar juga menunjukan peningkatan. Pada tahun 2000, jumlah perusahaan di industri makanan dan minuman hanya sebesar 4661 usaha dan meningkat menjadi 6875 usaha di tahun 2015.

Grafik 1. Jumlah Perusahaan Industri Besar

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

20002001

20022003

20042005

20062007

20082009

2010 2012 2013 2014 20152011

Kategori Industri Makanan dan Minuman 2000-2015

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017 diolah

Data dari Kementerian Perindustrian menunjukan bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman di tahun 2017 mencapai 9,23 persen atau meningkat dari tahun 2016 yang mencapai 8,46 persen. Pada tahun 2017 industri makanan dan minuman berkontribusi kepada PDB non migas sebesar 34,33 persen. Hal tersebut semakin memperkuat pentingnya kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh sektor usaha kecil dan mikro. Pada kategori industri mikro dan kecil, jumlah perusahaan di industri makanan dan minuman juga turut meningkat. Pada tahun 2010, jumlah usaha makanan dan minuman di kategori industri kecil dan mikro mencapai 960.305 perusahaan dan meningkat hingga mencapai 1.614.149 perusahaan di tahun 2015. Rata-rata pertumbuhan jumlah usaha dari industri makanan dan minuman di kategori usaha mikro dan kecil pada periode 2010 sampai 2015 mencapai 11,61 persen.

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 11: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

3

Grafik 2. Jumlah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil Kategori Industri Makanan dan Minuman 2010-2015

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018 diolah

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

1600000

1800000

02010 2011 2012 2013 2014 2015

Dunia saat ini sedang memasuki masa revolusi industri 4.0. Industri 4.0 merupakan nama untuk tren otomatisasi dan pertukaran data di era teknologi manufaktur (Marr, 2018). Teknologi yang digunakan mencakup cyber-physical systems, the internet of things, cloud computing dan cognitive computing. Saat ini segala lini kehidupan manusia telah terhubung dengan berbagai teknologi dan inovasi. Perubahan tersebut turut berpengaruh terhadap perekonomian dan tidak terkecuali dunia industri. Tidak dapat dipungkiri, masa industri 4.0 dapat memberikan berbagai peluang dan kesempatan bagi dunia industri untuk meningkatkan produktivitas. Berbagai pelaku usaha terutama di industri makanan dan minuman di Indonesia harus mampu mengimplementasikan dan beradaptasi dengan perubahan yang begitu cepat.

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 12: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

4

MENGENAL INDUSTRI 4.0 Terminologi Revolusi Industri 4.0 dikenalkan oleh Professor Klaus Shwab, Founder dan Executive Chairman dari World Economic Forum (WEF). Revolusi Industri 4.0 berbeda dengan revolusi industri yang sebelum-sebelumnya. Revolusi industri 4.0 memiliki karakteristik yang menunjukan penggunaan teknologi baru pada segala aspek kehidupan seperti aspek digital, fisik dan biologi sehingga berdampak pada kehidupan ekonomi dan industri (WEF,2016). Menurut Professor Klaus Shwab, revolusi industri 4.0 bahkan menantang suatu ide mengenai apa artinya menjadi manusia (WEF, 2016). Tidak dapat dipungkiri, industri 4.0 meyebabkan disrupsi teknologi digital yang merubah sektor manufaktur. Interaksi antara mesin-manusia, augmented reality systems, robotisasi dan 3-D printing adalah beberapa contoh dari hasil industri 4.0 yang dulu hanya merupakan angan-angan manusia di berbagai novel maupun film. Istilah Industri 4.0 semakin banyak dibicarakan di beberapa tahun terakhir. Industri 4.0 akan mentransfromasi desain, manufaktur dan sistem produksi dari dunia industri. Konektivitas dan interaksi antara manusia dan mesin akan membuat sistem produksi 30 persen lebih cepat dan 25 persen lebih efisien (BCG, 2015). Laporan dari Boston Consulting Group (2015) menunjukan bahwa industri 4.0 di bidang manufaktur di Jerman berhasil meningkatkan pendapatan dari kenaikan produktivitas hingga 5 sampai 8 persen dari total biaya manufaktur yang turut meningkat dari 90 miliar euro ke 150 miliar euro. Laporan tersebut juga menunjukan bahwa industri 4.0 memiliki dampak yang signifikan bagi kesejahteraan. Boston Consulting Group (2015) menemukan bahwa di jerman, industri 4.0 akan meningkatkan 1 persen pertumbuhan per tahun selama sepuluh tahun, menciptakan 390.000 pekerjaan dan menambah 250 miliar euro ke investasi manufaktur. Berikut adalah sembilan pilar teknologi yang akan mentransformasi model produksi dari industri menurut Boston Consulting Group:

Autonomous RobotSimulationSistem Integrasi Horizontal dan VertikalThe Industrial Internet of ThingsCybersecurityThe CloudAdditive ManufacturingAugmented RealityBig Data and Analytics

123456789

Penerapan Sembilan pilar dari industri 4.0 akan meningkatkan efisiensi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa butuh teknologi, biaya dan sumber daya yang cukup besar untuk menerapkan penggunaan sembilan pilar tersebut di dalam kehidupan. Big Data dapat melakukan analisis pada dataset yang cukup besar sehingga berbagai pengambilan keputusan di dalam industri akan lebih tepat dan komprehensif. Otomatisasi dan robotisasi dapat berperan dalam menjalankan tugas yang kompleks, bahkan mereka dapat belajar dan bekerja sama dengan manusia. Simulation memiliki fungsi untuk melakukan berbagai tes atau uji coba secara virtual sehingga jauh lebih murah dibanding uji coba secara fisik.

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 13: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

5

Perusahaan Siemens telah mengembangkan mesin virtual untuk melakukan simulation tersebut. Augmented-Reality (AR) merupakan teknologi yang sangat sering muncul di dalam film, salah satunya film Iron Man. Dalam dunia nyata, AR dapat digunakan ketika pekerja mungkin menerima instruksi untuk membetulkan suatu mesin yang rusak. Sebagai contoh, informasi tersebut dapat langsung dikirimkan dan ditamplikan melalui kacamata AR. Teknologi di dunia ini sudah diluar nalar manusia. Hal-hal yang dulu hanya dapat ditampilkan di karya ilmiah telah diwujudkan menjadi nyata. Berbagai teknologi tersebut tentu dapat berdampak baik kepada kehidupan manusia. Bagaimana posisi Indonesia di dalam industri 4.0? Apakah perusahaan-perusahaan di Indonesia telah menggunakan berbagai teknologi di dalam proses produksi?

INDONESIA DAN INDUSTRI 4.0

Revolusi Industri 4.0 sudah didepan mata. Mau tidak mau, Indonesia juga harus bersiap untuk menghadapinya. Penerapan teknologi dan inovasi menjadi kunci untuk bertahan dan bersaing di masa Industri 4.0. Berbagai negara, baik negara maju dan berkembang telah menyiapkan diri untuk menghadapi masa Industri 4.0. Sebagai contoh, Jerman, Amerika Serikat, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan bahkan Thailand dan Vietnam telah memiliki program untuk mendukung industrinya agar siap dalam memasuki industri 4.0 (Kemenperin, 2017). Tidak ingin ketinggalan, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menyiapkan inisiatif yang bernama Making Indonesia 4.0 untuk mengimplementasikan berbagai strategi dan peta jalan Industri 4.0 di Indonesia (Kemenperin, 2017). Berbagai pemegang kepentingan seperti asosiasi industri, pelaku usaha, institusi pemerintah, penyedia teknologi beserta lembaga riset dan pendidikan turut berparisitipasi di dalam penyusunan Making Indonesia 4.0. Peta Jalan Making Indonesia 4.0 berperan dalam memberikan arah dan strategi bagi pelaku industri di Indonesia. Terdapat lima sektor yang menjadi fokus dan 10 prioritas nasional dalam upaya memperkuat struktur perindustrian tersebut. Lima sektor fokus tersebut adalah:

Tabel 1. Jumlah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil

Sumber: Making Indonesia 4.0

Industri Makanan dan Minuman

Industri Tekstil dan Pakaian

Industri Otomotif

Industri Kimia

Industri Elektronik

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 14: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

6

Percepatan implementasi dari Making Indonesia 4.0 akan memberikan keuntungan yang besar bagi Indonesia. Inisiatif Making Indonesia 4.0 akan memberikan potensi yang besar untuk meningkatkan dan melipatgandakan produktivitas tenaga kerja sehingga daya saing global Indonesia turut meningkat pula. Berikut adalah dampak dari diterapkannya Industri 4.0 di Indonesia.

Mendorong Ekspor Netto Menjadi 10 Persen dari PDB

Industri 4.0 dapat berperan dalam menjadi game changer untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pendorong utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi oleh konsumsi. Di tahun 2016, Kontribusi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di dominasi oleh konsumsi.

Grafik 3. Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 (%)

Sumber: World Bank, A.T. Kearney dalam Making Indonesia 4.0

KonsumsiPengeluaran PemerintahInvestasiNet Ekspor

1

36

10

55

Konsumsi berkontribusi 55 persen dari pembentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016. Selanjutnya, investasi berkontribusi sebesar 36 persen dan pengeluaran pemerintah sebesar 10 persen. Hal yang cukup menarik adalah kontribusi dari ekspor netto sangat kecil, hanya sebesar 1 persen di tahun 2016. Indonesia telah kalah dari negara-negara lain di ASEAN.

Grafik 4. Ekspor Netto terhadap PDB Indonesia 2016 (%)

Sumber: Making Indonesia 4.0

Singapura0

5

10

15

20

25

3025,9

14,7

19,5

0,8

8,76,4

2,6

Thailand Indonesia IndonesiaMyanmar Malaysia Vietnam

(2000) (2016)

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 15: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

7

Indonesia pernah menjadi negara dengan ekspor netto tertinggi di Asean (Kemenperin, 2017). Pada tahun 2000, kontribusi ekspor netto terhadap PDB mencapai 19,5 persen. Namun, itu hanya kisah lama. Pada tahun 2016, kontribusi ekspor netto terhadap PDB menurun hingga 13 kali dan hanya sebesar 0,8 persen. Hal tersebut menunjukan bahwa permintaan dari negara lain akan berbagai produksi barang dan jasa Indonesia masih belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di tahun 2017 kontribusi ekspor netto Singapura terhadap PDB mencapai 25 persen, Thailand 14,7 persen, Mynamar 8,7 persen dan Malaysia 6,4 persen, Indonesia telah tertinggal jauh.

Inisiatif Making Indonesia 4.0 bertujuan untuk mengangkat pangsa pasar global dan meningkatkan kontribusi ekspor netto terhadap pertumbuhan. Ditargetkan pada tahun 2030, kontribusi ekspor netto terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 10 persen. Peningkatan kontribusi dari ekspor netto akan berpeluang dalam meningkatkan lapangan pekerjaan yang selanjutnya memperkuat daya beli masyarakat dan Indonesia dapat menjadi salah satu dari 10 besar ekonomi dunia. Berdasarkan inisiatif Making Indonesia 4.0, dampak dari Industri 4.0 adalah menghidupkan sektor produksi sehingga mampu memperbaiki posisi ekspor netto Indonesia. Peningkatan dari ekspor netto Indonesia akan memberikan dampak tidak langsung terhadap peningkatan kekuatan finansial dari negara, meningkatkan pengeluaran pemerintah, memacu investasi dan selanjutnya mampu membangun pondasi ekonomi yang kuat. Tujuan akhir dari adanya Making Indonesia 4.0 adalah membawa Indonesia menjadi 10 besar perekonomian dunia di tahun 2030. Potensi dari kenaikan ekspor netto akan mendorong perekonomian dengan memperbaiki produktivitas dan penerapan inovasi di dalam industri.

Grafik 5. Rasio Produktivitas Pekerja/Biaya 2009-2016

Sumber: Making Indonesia 4.0, 2018

Menggandakan Rasio Produktivitas-terhadap-Biaya

Kondisi Indonesia saat ini fokus pada penggandaan output dari biaya dasar buruh saat ini. Tujuan dari penggandaan output tersebut adalah meningkatkan daya saing di pasar global melalui peningkatan produktifitas dan profitabilitas. Situasi yang kondusif dibutuhkan agar pelaku industri mau menginvestasikan kembali keuntungan yang mereka peroleh ke dalam bentuk aset produktif dan mampu menciptakan siklus ekonomi yang bermanfaat.

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 16: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

8

Data diatas menunjukan grafik produktivitas pekerja per biaya yang di grafik melalui indeks dengan tahun dasar 2009. Hasil dari Compund Annual Growth Rate (CAGR) pada tahun 2009 sampai tahun 2016 menunjukan bahwa pertumbuhan rasio produktivitas pekerja per biaya mengalami pertumbuhan yang negatif sebesar 1 persen. Bandingkan dengan negara lain dimana pada periode yang sama, nilai dari CAGR India dapat mencapai 5 persen dan bahkan Malaysia dapat mencapai 3 persen.

Grafik 6. CAGR Rasio Produktivitas Pekerja/Biaya Indonesia

Sumber: Making Indonesia 4.0

Grafik 7. Rasio Pengeluaran untuk Penelitian dan Pengembangan Indonesia terhadap PDB

Sumber: Making Indonesia 4.0, 2018

Diharapkan rasio produktivitas pekerja per biaya Indonesia dapat meningkat di tahun 2030. Target moderat dari peningkatan rasio produktivitas pekerja per biaya mencapai 1,5 kali lipat. Namun, agar mampu mengikut kecepatan India yang nilai CAGR-nya mencapai 5 persen, maka Indonesia pelu meningkatkan rasio produktivitas pekerja per biaya hingga 2 kali lipat di tahun 2030.

Menganggarkan 2 Persen dari PDB untuk Penelitian dan Pengembangan

Penelitian, pengembangan, desain dan inovasi merupakan pondasi dasar untuk mengarungi masa Industri 4.0. Aktivitas tersebut diperlukan agar Indonesai mampu memiliki modal untuk bersaing di era industri 4.0. Dengan adanya penelitian, pengembangan, inovasi dan desain, Indonesia dapat menguasai teknologi untuk menghadapi industri 4.0. Melalui Making Indonesia 4.0, Indonesia berkomitmen untuk memberikan alokasi anggaran lebih pada bidang penelitian dan pengembangan. Pada tahun 2030, diharapkan alokasi pengeluaran dari penelitian dan pengembangan mencapai 2 persen dari PDB Indonesia.

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 17: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

9

Pada tahun 2016, pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan Indonesia hanya sebesar 0,3 persen dari PDB dan berada di peringkat 37 dunia. Indonesia tertinggal dari Malaysia yang telah mencapai 1,1 persen dari PDB dan Tiongkok yang telah mencapai 2,0 persen. DI tahun 2030, diharapkan rasio pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan Indonesia meningkat 4 kali lipat hingga mencapai 1,1 persen dari PDB aau mampu meningkat hingga 2,0 persen. Jika rasio pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan Indonesia mampu mencapai 2,0 persen dari PDB di tahun 2030, maka Indonesia mampu mempercepat progres dari target visi Indonesia 2045.

Grafik 8. Nilai PDB Berdasarkan Industri 2014-2018 (Miliar Rupiah)

Sumber: BPS, 2018

INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI INDUSTRI 4.0

Industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor unggulan dari sektor manufaktur Indonesia. Tingginya nilai dari industri makanan dan minuman menyebabkan sektor ini berkontribusi besar terhadap PDB dari Indonesia.

0200000400000600000800000

10000001200000140000016000001800000

2014-I

2014-II

2014-III

2014-IV2015-I

2015-II

2015-III

2015-IV2016-I

2016-II

2016-III

2016-IV2017-I

2017-II

2017-III

2017-IV

2018-IV

Industri Makanan dan MinumanIndustri Alat AngkutanIndustri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan ListrikIndustri Kimia, Farmasi dan Obat TradisionalIndustri Tekstil dan Pakaian Jadi

Nilai dari Industri makanan dan minuman menunjukan tren yang meningkat dari tahun 2014 sampai tahun 2018. Pada tahun 2014, nilai dari industri makanan telah mencapai 117 triliun rupiah dan di tahun 2018, sektor industri makanan dan minuman telah meningkat dan mencapai 165 triliun rupiah.

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 18: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

10

Nilai CAGR dari Industri makanan dan minuman juga merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan empat industri lainnya. Pada periode 2014 sampai 2018 dengan data kuartalan, nilai CAGR dari industri makanan dan minuman mencapai 2,92 persen, disusul oleh industri alat angkutan sebesar 1,48 persen dan Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik sebesar 1,32 persen. Kontribusi dari Industri Makanan dan Minuman terhadap nilai dari PDB Industri Pengolahan non-migas selalu menjadi yang terbesar dari tahun 2014 sampai tahun 2018.

Grafik 9. CCAGR Industri Indonesia 2014-2018

Grafik 10. Kontribusi Industri terhadap Industri Pengolahan Non Migas 2014-2018 (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018 diolah

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi

Industri Alat Angkutan

Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik

Industri Makanan dan Minuman

Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional

0,00%0,50%

1,00%1,50%

2,00%2,50%

3,00%3,50%

Industri Makanan dan MinumanIndustri Alat AngkutanIndustri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan ListrikIndustri Kimia, Farmasi dan Obat TradisionalIndustri Tekstil dan Pakaian Jadi

2014-I

2014-II

2014-III

2014-IV2015-I

2015-II

2015-III

2015-IV2016-I

2016-II

2016-III

2016-IV2017-I

2017-II

2017-III

2017-IV

2018-IV

40,00%30,00%20,00%10,00%0,00%

Tahunan

Tahunan

Tahunan

Tahunan

Pada Triwulan-I 2014, kontribusi dari industri makanan dan minuman terhadap industri pengolahan non migas mencapai 29,70 persen. Jika dilihat dari tren secara keseluruhan, kontribusi dari industri makanan dan minuman terhadap industri pengolahan non migas menunjukan peningkatan. Pada Triwulan-I 2018, industri makanan dan minuman berkontribusi terhadap total industri pengolahan non migas sebesar 34,65 persen. Industri makanan dan minuman berada jauh diatas kontribusi industri alat angkutan terhadap industri non migas yang sebesar 10,74 persen, industri barang logam, computer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik sebesar 10,44 persen, industri kimia dan farmasi sebesar 8,95 persen, beserta industri tekstil dan pakaian jadi 6,31 persen

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 19: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

11

Grafik 12. Ekspor Industri Makanan dan Minuman 2012-2016 (Ribuan US$)

Grafik 11. Ekspor Industri 2012-2016 (Ribuan US$)

Sumber: Kemenperin, 2018

Dari segi ekspor, industri makanan dan minuman memiliki nilai ekspor terbesar dibanding industri lainnya. Pada tahun 2012, nilai ekspor dari industri makanan telah mencapai USD 28,1 miliar, namun nilai ekspor di tahun 2016 justru menurun hingga menjadi USD 26,2 miliar. Pada periode 2012 sampai 2016, ekspor industri makanan dan minuman tertinggi berada di tahun 2014 hingga mencapai USD 29,5 miliar.

Industri MakananIndustri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan KimiaIndustri Logam DasarIndustri Pakaian JadiIndustri Karet, Barang dari Karet dan Plastik

0,00

10.000.000,00

20.000.000,00

30.000.000,00

40.000.000,00

2012 2013 2014 2015 2016

Sumber: Kemenperin, 2018

Minyak Kelapa SawitUdang DibekukanMinyak KelapaMentega, Lemak dan Minyak KakaoMargarin

20.000.000,00

15.000.000,00

10.000.000,00

5.000.000,00

0,002012 2013 2014 2015 2016

Lima besar ekspor yang berkontribusi terhadap tingginya ekspor makanan dan minuman adalah ekspor minyak kelapa sawit, ekspor udang dibekukan, ekspor minyak kelapa, ekspor mentega, lemak dan minyak kakao dan ekspor margarin. Ekspor minyak kelapa sawit menjadi kontributor utama dari tingginya industri dengan nilai USD 18 miliar di tahun 2012 dan turun menjadi USD 15,9 miliar di tahun 2016. Grafik diatas menunjukan terdapat ketimpangan antara nilai ekspor dari minyak kelapa sawit dan nilai ekspor dari industri makanan dan minuman lainnya. Sebagai contoh ekspor dari minyak kelapa sawit di tahun 2016 mencapai USD 15,9 miliar dan nilai ekspor udang dibekukan hanya mencapai USD 1,2 miliar.

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 20: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

12

Dapat disimpulkan bahwa sebagai kontributor utama dari industri pengolahan non migas Indonesia, industri makanan dan minuman masih terlalu bergantung kepada industri minyak sawit. Diversifikasi dari berbagai produk industri makanan dan minuman diperlukan agar nilai tambah dari industri makanan dan minuman semakin besar. Untuk melakukan hal tersebut, industri makanan dan minuman harus menciptakan berbagai produk baru. Disinilah peran dari industri 4.0 untuk menciptakan berbagai produk baru dengan memanfaatkan peran teknologi.

Sektor industri makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena didukung oleh sumber daya pertanian yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar (Kemenperin, 2018). Menurut Kemenperin (2018) tantangan dari industri makanan dan minuman adalah fragmentasi karena konsentrasi tenaga kerja di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) Makanan dan Minuman mencapai 80 persen, produktivitas pertanian yang buruk di hulu, infrastruktur yang terbelakang, meningkatnya masalah keamanan pangan dan penerapan teknologi yang terbatas di segmen UKM.

Bagaimana Industri 4.0 Dapat Menguntungkan Industri Makanan dan Minuman?

Berbagai teknologi di industri 4.0 dapat menguntungkan bagi industri manufaktur, termasuk industri makanan dan minuman Indonesia. Adanya industri 4.0 akan membawa sistem manufaktur next-generation yang memungkinkan adanya pengambilan keputusan yang lebih smart dan real time. Penggunaan cloud to access, penyimpanan data yang terintegrasi akan menolong dalam berbagai pengambilan keputusan bisnis dibanding hanya bergantung pada data historis. Sebagai contoh, mesin yang pintar dengan memanfaatkan AI dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya sehingga mampu meningkatkan efisiensi dari rantai pasok pada industri makanan dan minuman. Mesin pintar AI juga mampu melakukan diagnosa sendiri jika menemukan masalah di sistem sehingga mampu mengurangi berbagai waktu perbaikan, meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan dari konsumen. Terdapat tiga teknologi yang dapat digunakan di industri makanan dan minuman yaitu AI, Augmented Reality/Virtual Reality dan Big Data.

A. Artificial Intelligence dan Industri Makanan dan Minuman Berbagai permintaan konsumen di industri makanan dan minuman berkembang secara masif. Untuk memastikan permintaan konsumen dapat terpenuhi, AI dapat berperan. AI dapat mengurangi berbagai human error dan meningkatkan kualitas sehingga barang yang diproduksi dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Menurut Lori Mitchell-Keller, global manajer dari industri konsumen di SAP, kunci aplikasi dari AI yang dapat memberikan dampak positif terhadap proses front dan back-end dari perusahaan makanan dan minuman yang meliputi:

Shelf Management. Perusahaan makanan dan minuman dapat menggunakan AI unutk melakukan automatisasi dalam manajemen pergudangan. Sebagai contoh, seorang pegawai dapat mengambil foto dari lemari makanan, selanjutnya machine learning akan memproses sendiri bahan makanan apa yang tidak ada di lemari tersebut atau salah ditaruh ditempat, sehingga pegawai tersebut dapat langsung melakukan restock.

1

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 21: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

13

Saat ini penggunaan AR/VR telah dapat diaplikasikan di dalam berbagai industri. AR/VR memiliki peran di dalam industri makanan dan minuman. Fokus dari pengembangan AR/VR meliputi sumber daya manusia beserta pengalaman konsumen berinteraksi dengan produk makanan. Pertama terkait dengan sumber daya manusia, AR/VR dapat memberikan pelatihan kepada pekerja secara langsung tanpa mengeluarkan biaya terlalu banyak. Sebagai contoh, virtual reality dapat digunakan untuk menciptakan visual dunia yang detail, sehingga pekerja seakan berlatih di dunia nyata. Dalam industri makanan dan minuman, Perusahaan Walmart telah menerapkan sistem ini. Pelatihan dari Walmart mencoba menghadirkan virtual reality untuk mengatur atau bagaimana menghadapi situasi ketika konsumen begitu ramai dan banyak di masa liburan. Dalam konteks interaksi dengan manusia, AR/VR dapat berperan di dalam industri makanan dan minuman. Teknologi AR/VR dapat emberikan berbagai informasi di dalam karuds makanan, bahkan hasil dari AR/VR tersebut dapat berinteraksi dengan manusia. Sebagai contoh Perusahaan Nestle menggunakan karakter dari film “Rio” untuk permainan AR di 26 juta kotak boks. Bayangkan jika karakter tersebut dapat berinteraksi dengan kita dan dapat memberitahu berbagai informasi di dalam kotak makanan tersebut. Hal tersebut tentunya memberikan nilai tambah bagi industri makanan dan minuman.

Image-Based Procurement. AI dan teknologi image-recognition dapat mempermudah proses penyediaan barang dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan pesanan. Personalized Customer Service. Peran dari Customer Service dapat digantikan dengan menggunakan chatbot. Perusahaan dapat membuat customer service yang khusus untuk masing-masing konsumen dengan memperhatikan pola belanja dari konsumen tersebut.

2

3

B. Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR) dan Industri Makanan dan Minuman

C. Big Data dan Industri Makanan dan Minuman

Big Data telah merevolusi berbagai bisnis dan industri di seluruh dunia. Industri makanan dan minuman merupakan industri yang dapat meraup keuntungan yang sangat banyak dengan kehadiran dari big data. Aplikasi big data di dalam industri makanan dan minuman sangat ekstensif, dari produksi sampai pelayanan konsumen, semua dapat dioptimalisasi. Berikut adalah pengaplikasian big data di industri makanan dan minuman. Pertama adalah on-time delivery. Kehadiran big data di industri makanan dan minuman dapat mengumpulkan berbagai informasi seperti cuaca, ruta, lalu lintas jalan dan sebagainya sehingga dapat memberikan estimasi yang tepat dalam pengantaran barang. Big data bahkan dapat memprediksi bagaimaa dampak dari berbagai faktor diatas terhadap kualitas dari makanan. Kedua adalah analisis sentimen. Big data dapat membaca, mengawasi dan menganalisis bagaimana perasaan konsumen terhadap barang yang dikonsumsi melalui media sosial. Dengan menggunakan teknik seperti natural language processing, big data dapat membaca emosi konsumen dan selanjutnya memberikan skor mengenai sentimen konsumen tersebut. Ketiga, menjaga kualitas barang. Big data dapat melakukan analisis bahan yang digunakan di dalam pembuatan makanan atau minuman. Berbagai faktor bahan makanan atau minuman yang digunakan dapat dianalisis sehingga perubahan rasa dari makanan atau minuman dapat diprediksi. Selanjutnya, hal ini akan menjaga kualitas dari barang tersebut.

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 22: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

14

Implementasi Industri 4.0 di Industri Makanan dan Minuman Indonesia

Beberapa perusahaan di Indonesia telah melakukan implementasi industri 4.0 di sektor industri makanan dan minuman. Hal tersebut tentu baik mengingat berbagai perusahaan tersebut dapat menjadi pilot project yang menginspirasi perusahaan lainnya. Beirkut adalah beberapa perusahaan yang telah mengimplementasi industri 4.0 dari database Kementerian Perindustrian Indonesia.

Tabel 2. Implementasi Industri 4.0 di Indonesia

Sumber: Kemenperin, 2018

Perusahaan Profil Implementasi Industri 4.0

PT. Coca Cola Amatil Indonesia

Produsen minuman ringan yang memproduksi minuman ringan berkarbonisasi, jus, the, minuman i s o t o n i k , a i r m i n u m d a l a m kemasan, dan minuman berenergi

Program digitalisasi di area supply chain dan pelayanan penjualan, dari produk dikembangkan sampai lokasi penjualan sehingga menghasilkan informasi yang akurat (real time) mengenai proses output, biaya dan pelayanan

PT. Nestle Indonesia

Produsen makanan dan minuman terbesar

Sistem control inline dari proses produksi, sistem filling dan packing secara otomatis. Proses produksi tersebut menjamn keamanan pangan dan kualitas produk.

PT. Mayora P e r u s a h a a n P M D N y a n g menghasilkan produk makanan dan minuman

Pemeriksaan kual itas proses l ini produksi meliputi pemeriksaan pada saat penerimaan bahan, pemeriksaan pemasok bahan, pemeriksaan proses produksi, pemeriksaan akhir pada barang jadi, dan tes evaluasi sensorik

PT. Unilever Indonesia

Produsen Fast Moving Consumer Goods termasuk produk makanan dan minuman

Un i l e v e r m e n g g u n a ka n Di g i t a l Logistics , yaitu platform digital otomatis yang terintegrasi dengan semua pihak yang terlibat dalam proses d i s t r i b u s i b a r a n g ( m u l a i d a r i p e r g u d a n g a n , t r a n s p o r t a s i , p e l a b u h a n / s t a s i u n d a n distributor/toko).

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 23: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

15

Mendorong produktifitas di sektor hulu yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan, melalui penerapan dan investasi teknologi canggih seperti sistem monitoring otomatis dan autopilot drones.

Karena lebih dari 80% tenaga kerja di industri ini bekerja di UMKM, termasuk petani dan produsen skala kecil, Indonesia akan membantu UMKM di sepanjang rantai nilai untuk mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan hasil produksi dan pangsa pasar mereka.

Berkomitmen untuk berinvestasi pada produk makanan kemasan untuk menangkap seluruh permintaan domestik di masa datang seiring dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen.

Meningkatkan ekspor denga memanfaatkan akses terhadap sumber daya pertanian dan skala ekonomi domestik.

1

2

Perusahaan yang telah mengimplementasikan berbagai teknologi di industri 4.0 berperan penting bagi industri makanan dan minuman Indonesia. Diharapkan terjadi transfer teknologi dari berbagai perusahaan tersebut kepada perusahaan lokal di sekitar. Dari beberapa contoh perusahaan diatas, teknologi industri 4.0 yang paling sering digunakan adalah otomatisasi yang berfokus kepada proses produksi dan distribusi dari barang. Penggunaan Big data dan AR/VR masih belum banyak diterapkan di industri makanan dan minuman Indonesia. Pemerintah telah menyiapkan strategi untuk menyiapkan industri makanan dan minuman di era industri 4.0 Pada laporan brief (2018) dari Making Indonesia 4.0, berbagai strategi untuk industri makanan dan minuman untuk menyambut revolusi industri 4.0 adalah

3

4

KESIMPULAN Industri makanan dan minuman merupakan salah satu penopang dunia perindustrian Indonesia. Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa peran penting industri makanan dan minuman dapat dilihat dari kontribusinya yang terus konsisten dan signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB), industri non migas dan peningkatan realisasi investasi. Dengan alasan tersebut, Industri makanan dan minuman menjadi industri prioritas dalam menyambut industri 4.0 di Indonesia. Teknologi di industri 4.0 dapat menguntungkan industri makanan dan minuman. Penggunaan AI, AR/VR, Big Data dan Otomatisasi dapat berdampak positif terhadap industri makanan dan minuman. AI dan Big data dapat berperan dalam memberikan masukan agar para pengusaha atau stakeholder terkait dapat mengambil keputusan yang lebih baik. AR/VR dapat menghemat biaya pelatihan tenaga kerja beserta memberikan pelatihan tenaga kerja yang lebih optimal. Otomatisasi akan meningkatkan efisiensi dari perusahaan dan dapat mengurangi biaya. Selanjutnya, pemerintah dan swasta harus bekerja sama dalam menyambut industri 4.0, sehingga industri makanan dan minuman Indonesia siap bersaing di dunia global.

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 24: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

Reza Bangun Mahardika

16

Boston Consulting Group. 2015. Industry 4.0 The Future of Productivity and Growth in Manufacturing Industries.

Foodtabletv. 2018. The New Ways Food and Beverage Companies are Using AI diakses pada 20 Juli 2018 https://www.foodabletv.com/blog/2018/5/31/the-new-ways-food-and-beverage-companies-are-using-ai

Kemenperin. 2017. Industy 4.0 Tingkatkan Produktivita, Tenaga Kerja dan Pasar diakses pada 19 Juli 2018 http://www.kemenperin.go.id/artikel/17503/Industry-4.0-Tingkatkan-Produktivitas,-Tenaga-Kerja,-dan-Pasar

Kemenperin. 2018. Brief Making Indonesia 4.0.

Kemenperin. 2018. Kebijakan Sektor Industri Makanan dan Minuman dalam Rangka Implementasi Roadmap Industri 4.0

Newgenapps. 2017. 7 Uses Big Data in Food and Beverage Industry. Diakses pada 22 Juli 2018 pada https://www.newgenapps.com/blog/7-uses-of-big-data-in-food-and-beverages-industry

Techcrunch.com. 2017. How Augmented and Virtual Reality will Reshape the Food Industry diakses pada 21 Juli 2018 https://techcrunch.com/2017/12/25/how-augmented-and-virtual-reality-will-reshape-the-food-industry/

Tetrapak. 2017. Industry 4.0 Opening a door to New Opportunities for the Food and Beverages. Diakses pada 23 Juli 2018 padahttps://assets.tetrapak.com/static/fr/documents/industry4_whitepaper.pdf

World Economic Forum (WEF). 2016. The Fourth Industrial Revolution diakses pada 18 Juli 2018 pada https://www.weforum.org/about/the-fourth-industrial-revolution-by-klaus-schwab

DAFTAR PUSTAKA

Mengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

Page 25: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

PROFIL PENULIS

Reza Bangun Mahardika mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Ekonomi dari Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 2017, Reza telah aktif di dalam berbagai proyek dan lembaga penelitian. Sebelum bergabung di Forbil Institute, Reza pernah menjadi asisten peneliti di Mandiri Macroeconomic Dashboard FEB UGM. Reza memiliki ketertarikan di bidang ekonomi pembangunan, ekonomi sumberdaya manusia dan industri 4.0

Reza Bangun MahardikaMengenal Industri Makanan dan Minuman di Era Industri 4.0

17

Page 26: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh
Page 27: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh
Page 28: Industri Makanan dan Minuman - forbil.org · kontribusi industri makanan dan minuman terhadap dunia perindustrian nasional. Pertumbuhan industri makanan dan minuman didorong oleh

REZA BANGUN

MAHARDIKA

MENGENAL INDUSTRI MAKANAN

DAN MINUMAN DI ERA INDUSTRI 4.0