Industri Farmasi (2)

INDUSTRI FARMASI INDUSTRI FARMASI OBAT TRADISIONAL OBAT TRADISIONAL

BEBERAPA TUMBUHAN OBAT YANG BEBERAPA TUMBUHAN OBAT YANG MASUK DALAM OBAT MODERNMASUK DALAM OBAT MODERN

Papaver (4.000 SM)Papaver (4.000 SM) - kodein, morfin, papev.- kodein, morfin, papev.Digitalis (1.500 SM)Digitalis (1.500 SM) - digitoksin, digoksin- digitoksin, digoksinErgot ( 994 )Ergot ( 994 ) - ergotamin, ergonovin- ergotamin, ergonovinCinchonaCinchona (1.638 ) (1.638 ) - kinin, kinidin- kinin, kinidinIpecacuanhaIpecacuanha (1.658 ) (1.658 ) - emetin- emetinSalixSalix (1.736 ) (1.736 ) - salisilat- salisilatSolanaceaeSolanaceae (1.832 ) (1.832 ) - atropin, skopolamin- atropin, skopolaminEphedraEphedra (1.923 ) (1.923 ) - efedrin- efedrinRauwolfiaRauwolfia (1.950 ) (1.950 ) - serpasil- serpasilVincaVinca (1.957 ) (1.957 ) - vinblastin, vinkristin- vinblastin, vinkristinArtemesia annua (168 SM)- artemisinArtemesia annua (168 SM)- artemisin

POTENSI TUMBUHAN OBAT POTENSI TUMBUHAN OBAT INDONESIAINDONESIA

BAHAN ALAM LAUT INDONESIA : BAHAN ALAM LAUT INDONESIA :

6.000 JENIS BIOTA LAUT PENGHASIL METABOLIT 6.000 JENIS BIOTA LAUT PENGHASIL METABOLIT SEKUNDER, MASIH SEDIKIT TERUNGKAP Z.ASEKUNDER, MASIH SEDIKIT TERUNGKAP Z.A

200.000 – 250.000JENIS TUMBUHAN BERBUNGA300 SUKU DAN 10.500 MARGA

7% DIKETAHUI ZAT AKTIF200 JENIS DI SUL-SEL

10% DI INDONESIA

BERBAGAI BENTUK O.TBERBAGAI BENTUK O.T

1.1. Dalam bentuk organ tumbuhan atau hewan segar Dalam bentuk organ tumbuhan atau hewan segar yang langsung digunakan dengan cara diseduh dan yang langsung digunakan dengan cara diseduh dan diminumdiminum

2.2. Dalam bentuk bentuk bahan yang telah Dalam bentuk bentuk bahan yang telah dikeringkan, kemudian diseduh dan diminumdikeringkan, kemudian diseduh dan diminum

3.3. Dalam bentuk rajangan atau potongan organ Dalam bentuk rajangan atau potongan organ tumbuhan atau hewan yang telah dikeringkantumbuhan atau hewan yang telah dikeringkan

4.4. Dalam bentuk serbuk kering yang telah dihaluskanDalam bentuk serbuk kering yang telah dihaluskan5.5. Dalam bentuk jamu gendongDalam bentuk jamu gendong6.6. Dalam bentuk sediaan galenikDalam bentuk sediaan galenik7.7. Dalam bentuk berbagai obat jadi yang telah Dalam bentuk berbagai obat jadi yang telah

mengalami proses pabrikasimengalami proses pabrikasi

CIRI OT YANG TIDAK RASIONALCIRI OT YANG TIDAK RASIONAL1.1. Tidak terjamin kebersihan atau higienenyaTidak terjamin kebersihan atau higienenya2.2. Rasanya tidak enak, pahit, bau tidak sedap, sehingga sulit Rasanya tidak enak, pahit, bau tidak sedap, sehingga sulit

untuk digunakanuntuk digunakan3.3. Ukuran tradisional menimbulkan takaran yang tidak rasional Ukuran tradisional menimbulkan takaran yang tidak rasional

dan tidak tetapdan tidak tetap4.4. Komposisi / ramuan lebih dari lima simplisia dalam satu jenis Komposisi / ramuan lebih dari lima simplisia dalam satu jenis

OT, memberi kesan bahwa OT diramu tidak ilmiahOT, memberi kesan bahwa OT diramu tidak ilmiah5.5. Sering diekspos mempunyai khasiat untuk berbagai macam Sering diekspos mempunyai khasiat untuk berbagai macam

penyakit, justru menimbul kan ketidakpercayaan segolongan penyakit, justru menimbul kan ketidakpercayaan segolongan masyarakatmasyarakat

6.6. Karena ramuan yang banyak, tentunya dapat menimbulkan Karena ramuan yang banyak, tentunya dapat menimbulkan banyak efek sampingbanyak efek samping

7.7. Karena dikerjakan tidak higienis, dikhawatirkan tercemar oleh Karena dikerjakan tidak higienis, dikhawatirkan tercemar oleh debu, jamur, kemanan tidak terjamindebu, jamur, kemanan tidak terjamin

8.8. Karena diramu dari bahan baku yang tidak dibudidayakan, Karena diramu dari bahan baku yang tidak dibudidayakan, diragukan keragaman khasiatnyadiragukan keragaman khasiatnya

CIRI OT YANG RASIONALCIRI OT YANG RASIONAL1.1. Terjamin kebersihannyaTerjamin kebersihannya2.2. Memberi rasa dan bau yang enakMemberi rasa dan bau yang enak3.3. Takaran penggunaan yang tepat, tidak berda- Takaran penggunaan yang tepat, tidak berda-

sar lembar atau genggamsar lembar atau genggam4.4. Memiliki khasiat yang jelasMemiliki khasiat yang jelas5.5. Mengandung komponen bahan yang sudah Mengandung komponen bahan yang sudah

jelas khasiat dan jumlah sudah rasionaljelas khasiat dan jumlah sudah rasional6.6. Tidak menghasilkan efek samping yang Tidak menghasilkan efek samping yang

berbahayaberbahaya7.7. Tidak terkontaminasi oleh jamur atau kotoran Tidak terkontaminasi oleh jamur atau kotoran

lainlain

OT BERKEMBANG MELALUIOT BERKEMBANG MELALUI

1.1. OT UNTUK PENGOBATAN SENDIRIOT UNTUK PENGOBATAN SENDIRI

2.2. OT YANG BERASAL DARI PENGOBAT OT YANG BERASAL DARI PENGOBAT TRADISIONALTRADISIONAL

3.3. OT YANG DIGUNAKAN DALAM UPAYA OT YANG DIGUNAKAN DALAM UPAYA PELAYANAN KESEHATAN FORMALPELAYANAN KESEHATAN FORMAL

YANG KETIGA HARUS MELALUI UJI KLINIS DAN YANG KETIGA HARUS MELALUI UJI KLINIS DAN SESUAI RENCANA AKAN DILAKUKAN DI SESUAI RENCANA AKAN DILAKUKAN DI SENTRA P3T DAN PEDOMAN UJI KLINIS TELAH SENTRA P3T DAN PEDOMAN UJI KLINIS TELAH DITETAPKAN PEDOMANNYADITETAPKAN PEDOMANNYA

PERGESERAN NILAI OTPERGESERAN NILAI OT◙ ◙ KEPERLUAN KELUARGAKEPERLUAN KELUARGA

◙ ◙ LANGSUNG DIGUNAKANLANGSUNG DIGUNAKAN

☻☻DAERAH JANGKAUN LUASDAERAH JANGKAUN LUAS

☻☻WAKTUWAKTU

SEGAR KERING SEGAR KERING EKSTRAKSIEKSTRAKSI

SEDERHANA MODERN, SEDERHANA MODERN, PROFILPROFIL

RAMUAN SEGARJAMU

KOMODITIPERDAGANGAN

PENGOLAHAN DITINGKATKAN

● BAHAN BAKU● CARA PRODUKSI● PRODUK JADI

TUJUAN :► KEGUNAAN / KHASIAT► MUTU► KEAMANAN

♥ SAMA BENTUK SEGAR

PENGERTIANPENGERTIAN

STANDARDISASI, segala upaya yang dilakukan STANDARDISASI, segala upaya yang dilakukan untuk memperoleh / mempertahankan suatu sya-untuk memperoleh / mempertahankan suatu sya-rat mutu tertentu yang telah ditetapkanrat mutu tertentu yang telah ditetapkan

STANDARDISASI KEFARMASIAN, serangkaian STANDARDISASI KEFARMASIAN, serangkaian parameter, prosedur, dan cara pengukuran yang parameter, prosedur, dan cara pengukuran yang hasilnya merupakan unsur-unsur terkait paradig-hasilnya merupakan unsur-unsur terkait paradig-ma mutu kefarmasianma mutu kefarmasian

KENDALA MUTU DALAM KENDALA MUTU DALAM STANDARDISASI SIMPLISIASTANDARDISASI SIMPLISIA

1.1. SENYAWA YANG BERBEDA BAIK KUALI-SENYAWA YANG BERBEDA BAIK KUALI-TATIF DAN KUANTITATIFTATIF DAN KUANTITATIF

2.2. SENYAWA AKTIF SUKAR DIKETAHUISENYAWA AKTIF SUKAR DIKETAHUI3.3. MEMERLUKAN METODE ANALISIS YANG MEMERLUKAN METODE ANALISIS YANG

SELEKTIFSELEKTIF4.4. SENYAWA BAKU (REFERENCE) SUKARSENYAWA BAKU (REFERENCE) SUKAR5.5. BERBAGAI VARITAS BAIK KULTIVAR & BERBAGAI VARITAS BAIK KULTIVAR &

KIMIA MENYEBABKAN PERBEDAAN JENIS KIMIA MENYEBABKAN PERBEDAAN JENIS & KADAR PROFIL KIMIA SIMPLISIA& KADAR PROFIL KIMIA SIMPLISIA

6.6. PENGARUH PROSES (PENGERINGAN, PENGARUH PROSES (PENGERINGAN, SINAR MATAHARI, WAKTU PANEN DLL)SINAR MATAHARI, WAKTU PANEN DLL)

KARAKTERISASI METODE KARAKTERISASI METODE STANDARDISASISTANDARDISASI

1.1. REPRODUCIBLEREPRODUCIBLE

2.2. PEKAPEKA

3.3. AKURAT / TELITIAKURAT / TELITI

4.4. MUDAH DILAKSANAKANMUDAH DILAKSANAKAN

5.5. PERALATAN MUDAH DIPEROLEHPERALATAN MUDAH DIPEROLEH

TATANIAGA TUMBUHAN OBAT TATANIAGA TUMBUHAN OBAT

PETANIPEDAGANG PENGUMPUL

PEDAGANGLOKAL

PEDAGANGRACIKAN EKSPORTIR PABRIK JAMU

IMPORTIR

ALUR PRODUKSI OTALUR PRODUKSI OT

SUMBER BAHANBAKU OT SEGAR OBAT RADISIONAL

KERING

SERBUK EKSTRAKFORMULASI

CETAKISI

ALUR PEMBUATAN O.TALUR PEMBUATAN O.TTUMBUHAN

-Pengumpulan-Pencucian-Sortasi-Pengeringan

I. PROSES

SUMBER

SIMPLISIA-Rajangan, serbuk

EKSTRAK

SEDIAAN

-Ekstraksi-Pelarut - Industr