-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
i
KATA PENGANTAR 1
RINGKASAN EKSEKUTIF 2
I. KONTEKS 7
I.1KinerjaMakroekonomidanTantanganPerdagangan 7
I.2.RegulasiTeknisLuarNegeridanAksesPasarEkspor 8
I.3.StandarInternasionalSukareladanPerdagangan 9
I.4.HubunganyangMeningkatantaraStandarSukareladanRegulasiTeknis
10
I.5.PrivateStandardsdanAksesPasarEkspor 10
I.6EQIdanMasaDepanPerdagangan 11
II. TUJUAN 13
III. KEGIATAN DAN METODOLOGI 15
III.1Kegiatan 15
III.2Metodologi 16
IV. PENGALAMAN DARI NEGARA ASEAN LAINNYA 18
IV.1PemilihanNegara 18
IV.2KonteksEkonomiMereka 19
IV.3.HasilTemuanUtamasecaraKeseluruhanpadaEQI
diSingapura,MalaysiadanThailand 20
Daftar isi
Daftar isi
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropaii
V. PEMETAAN INFRASTRUKTUR EQI INDONESIA 25
V.1.FiturEQIyangEfektif 25
V.2.StrukturPemerintahdanEQI 26
V.3InfrastrukturKualitas 27
V.3.1Metrologi 30
V.3.1.1MetrologiIlmiah&Teknis:KajianInstitusional 31
V.3.1.2MetrologiLegal:KajianInstitusional 32
V.3.2Standardisasi 34
V.3.2.1Standardisasi:SituasiKelembagaandiIndonesia 35
V.3.2.2LembagaStandardisasi 36
V.3.2.3BadanRegulatori 37
V.3.3PengujiandanMutu:PenilaianKesesuaian 42
V.3.3.1PengujiandanLaboratoriumKalibrasi:LembagaSektorPublik
43
V.3.3.2Pengujian:EntitasSektorSwasta 45
V.3.3.3Inspeksi:InstitusiSektorPublik 45
V.3.3.4Inspeksi:InstitusiSektorSwasta 47
V.3.3.5Sertifikasikesesuaianprodukatausistem
denganstandardanregulasiteknis 47
V.3.3.6Sertifikasi:InstitusiSektorPublik 47
V.3.3.7Sertifikasi:InstitusiSektorSwasta 48
V.3.3.8ObservasiterhadapPengujian,InspeksidanSertifikasi 48
V.3.4Akreditasi 50
VI. KAJIAN SISTEM EQI 53
VI.1Faktordibalikmasalahan 53
VII. VISI 55
VII.1TantanganKepatuhanRegulasiInternasionaldanUniEropa 55
VII.2VisiuntukEQIIndonesia 56
VII.3ApayangharusSistemKepatuhanMiliki 56
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
iii
VII.4Ketertelusuran:CiriFundamentaldariSistemEQIyangEfisien
57
VII.5EmpatKunciDimensi-dimensidariVisi 57
VII.5.1Ketertelusuran 58
VII.5.2Informasi 58
VII.5.3Kompetensi 59
VII.5.4KeterlibatanSektorSwasta 59
VII.5.5MengaitkanDimensi-DimensidariVisi 60
VIII. ROADMAP 61
VIII.1.MelaksanakanPerubahan 62
VIII.1.1RuteuntukPeningkatanEfisiensi 62
VIII.1.2ParaPelakuuntukPerubahan 63
VIII.2.AlatuntukPerubahan:InventarisasiEQIdanSistemManajemenInformasi
64
VIII.2.2BagaimanaInstitusiIndonesiaDapatMenciptakanSistemInformasi
65
VIII.2.3.ProdukdariSistemInformasi 66
VIII.3.KetertelusurandalamMetrologi 68
VIII.3.1ManajemenStrategis 68
VIII.3.2.BagaimanaInstitusiQIIndonesiadapat
MeningkatkanKetertelusurandalamMetrologi 68
VIII.4.BagaimanaLembagaQIIndonesiaMeningkatkanKeterlusurandalam
CA&RantaiNilai 69
VIII.5.BagaimanaLembagaQIIndonesiaMeningkatkandanMenjaminKompetensi69
VIII.6.BagaimanaLembagaQIMeningkatkanKeterlibatanSektorSwasta
70
IX. MEMANTAU PERUBAHAN 72
X. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 74
DAFTAR KATA 78
IstilahdanLembagayangRelevanuntukQualityInfrastructure 78
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropaiv
Daftar tabel Dan gambar
Daftar tabel dan gambar
Gambar 1 : EmpatRantai:TanggungJawabSektorPublikdanSwasta 25
Gambar 2 : KualitasInfrastruktur 28
Gambar 3 : KualitasInfrastruktur 28
Gambar 4 :Metrologi:MengapaPenting? 30
Gambar 5
:Metrologi:Fungsiyangdilaksanakandan/ataudikoordinasikan 31
Gambar 6 :StandardisasidanRegulasiTeknis 35
Gambar 7 :StandardisasidiIndonesia 35
Gambar 8 :MSTQ:Otoritasregulasiteknis 37
Gambar 9 :MSTQ-Akreditasimutu&Sertifikasi 50
Gambar 10 :TantanganRegulasiInternasional&EU 55
Gambar 11 :VisiuntukEQIIndonesia 56
Gambar 12 :Apayangharussistemkepatuhanmiliki? 56
Gambar 13 :Ketertelusurandalamrantainilai 57
Gambar 14 :Apayangdicakupolehroadmap 61
Gambar 15 :MencapaiEfisiensiEQIselamatransisipolitik 62
Gambar 16 :Sistempersedianinformasi 65
Gambar 17 :Produkdarisisteminformasi 66
Gambar 18 :Memantauperubahan 72
Tabel 1 : AnalisisSWOTdariSistemEOI 53
Tabel 2 :KetertelusurankuncidasaruntukEQI 58
Tabel 3 :Informasi:MatarantaiyanghilangdalamEQI 58
Tabel 4 :Kompetensi:Kunciuntukkepercayaan 59
Tabel 5 :Keterlibatan:Matarantaiyanghilangkepengguna 60
Tabel 6 :Tujuansalingterkait 60
Tabel 7 :Inventori-mengumpulkaninformasi 64
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
v
ACCSQ KomiteKonsultatifStandarddanKualitasASEAN
APEC KerjasamaEkonomiAsia-Pasifik
ASEAN AsosiasiNegara-negaraAsiaTenggara
AusAid BadanBantuanAustralia
AVA OtoritasMakananAgrodanHewan(Agri-FoodandVeterinary
Authority)(Singapura)
BLA BiroAkreditasiLaboratorium(Thailand)
B4T BalaiBesarBahandanBarangTehnik,Bandung
BBIA BalaiBesarIndustriAgro,Bogor
BBK BalaiBesarKeramik,Bandung
BBKK BalaiBesarKimiadanKemasan,Jakarta
BBPK BalaiBesarPulpdanKertas,Bandung
BBT BalaiBesarTekstildanIndustri,Bandung
BPOM BadanPengawasanObatdanMakanan
BPPT BadanPengkajiandanPenerapanTeknologi
BOT BadanPerdagangan(Thailand)
BSN BadanStandardisasiNasional
CASE AsosiasiKonsumenSingapura
CIDA BadanPembangunanInternasionalKanada
CSIS PusatStudiStrategisdanInternasional,Jakarta
CSP MakalahStrategiNegara
DS DepartemenStandardisasi(Malaysia)
EC KomisiEropa
EUD EUDelegasiMasyarakatEropadiJakarta
EDB BadanPembangunanEkonomi(Singapore)
Daftar singkatan
Daftar singkatan
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropavi
ETAT TimAsistensiTeknisEropa
EU UniEropa
EuroCham KamarDagangEropadiIndonesia
EQI InfrastrukturKualitasEkspor
FDI InvestasiLuarNegri
FTA PerjanjianPerdaganganBebas
GATS PerjanjianUmummengenaiPerdaganganJasa
GATT PerjanjianUmummengenaiTarifdanPerdagangan
GDP ProdukDomestikBruto
GoI PemerintahIndonesia
HDC KorporasiPengembanganHalal(Malaysia)
HVA PertambahanNilaiTinggi
IEC KomisiListrikInternasional
IMF DanaMoneterInternasional
IMs ManajerPelaksana
ITC DepartemenKerjasamaPerdaganganInternasionalKementerian
Perdagangan
JICA BadanKerjasamaInternasionalJepang
KADIN KamarDagangdanIndustriIndonesia
KAN KomiteAkreditasiNasional
KIM-LIPI
PusatPenelitian(Puslit)Kalibrasi,Instrumentasi,Metrologi
LIPI LembagaIlmuPengetahuanIndonesia
LFM MatriksKerangkaKerjaLogis
MATRADE OrganisasiPerdaganganMalaysia
MDGs SasaranPembangunanMilenium
MIDA OtoritasPembangunanIndustriMalaysia
MITI DepartemenPerdaganganInternasionaldanIndustri(Malaysia)
MENRISTEK KementerianRisetdanTeknologi
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
vii
MoA KementerianPertanian
MoE KementerianLingkunganHidup
MoF KementerianKeuangan
MoF KementerianKehutanan
MoH KementerianKesehatan
MoI KementerianPerindustrian
MoMP KementerianTenagaKerja
MMAF KementerianKelautandanPerikanan
MoPW KementerianPekerjaanUmum
MoT KementerianPerdagangan
MoTr KementerianPerhubungan
MOSTI KementerianSains,TeknologidanInovasi(Malaysia)
MRA KesepakatanSalingPengakuan
MS StandarMalaysia
MST MasyarakatMetrologiThailand
MSTQ Metrologi,Standar,PengujiandanKualitas
NAFED BadanNasionalUntukPengembanganEkspor
NIP ProgramIndikatifNasional
NEM ModelEkonomiBaru(Malaysia)
NIMT InstitutMetrologiNasionalThailand
NMSP PerencanaanStrategisMetrologiNasional(Thailand)
OIC OrganisasiKonferensiIslam
OWM KantorPenimbangandanPengukuran(Thailand)
PMC SiklusManajemenProyek
PTB PhysikalischTechnischeBundesanstalt,Germany
QI InfrastrukturKualitas
RIA PengkajianDampakRegulasi
SIRIM BadanStandarMalaysia
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropaviii
SME UsahaKecildanMenengah
SPRING BadanStandarSingapura
SPS PengukuranSanitaridanPhitosanitari
SQB SIRIMQASBerhad
SS StandarSingapura
STE TenagaAhliKontrakJangkaPendek
TBT HambatanTeknisuntukPerdagangan
ToR KerangkaAcuan
TREDA BadanRisetPerdagangandanPembangunan
TEEAM AsosiasiListrikdanElektronikMalaysia
TIC Pengujian,Inspeksi,Sertifikasi
TISI InstitutStandarIndusriThailand
TR RegulasiTeknis
TSP ProgramDukunganPerdaganganUni-Eropa-Indonesia
USAID BadanBantuanAmerika
WTO OrganisasiPerdaganganDunia
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
1
MakalahinimerangkumhasilstudiyangdilakukanpadaperiodeAgustus-Desember2010.
Studi inididukungolehUniEropa.Dokumen-dokumenpendukung
lainnyadapatdiperoleh
dariKetuaTim,DrPeterOBrien,E-mail:[email protected].
kata pengantar
kata pengantar
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa2
Indonesiaberadadalammasapertumbuhanekonomiyangpesatdimanaekspormemainkan
peranyangbesar. Indonesiaberusahauntukmeningkatkannilai
tambahekspor,memperluas
jangkauan ekspormelalui produkyang lebih canggih,
dandiversifikasi pasar asing.Hal ini
mensyaratkanIndonesiaharusmemilikiInfrastrukturKualitas(QI)yangberfungsidenganbaik
yangdapatmemastikanbahwaprosesdanprodukekspordapatmengatasiHambatanTeknis
Perdagangan(TBT)yangsemakinmeningkat,yangdapatmempersulitataumenghambatakses
masukkepasareksternal.
BeberapalaboratoriumdanfasilitasteknisyangmemadaitelahtersediadiIndonesia,meskipun
tidakseluruhnyatersediadisektorpublik,.Demikianpula,adasejumlahbesarprofesionalyang
berpengalamandanberdedikasiyangbekerjadilembaga-lembagaQItersebut.Pendanaanuntuk
lembaga dan para profesionalQI tersebut,meskipun selalu ada
keterbatasan, secara umum
cukupbaik.BantuanTeknisdariberbagaidonorasing,diAsiadandiEropa,telahdiberikan
selama bertahun-tahun dan terus mendorong perbaikan di dalam
negeri. Namun lembaga-
lembaga tersebut tidak berfungsi sebagai suatu sistem. Setiap
lembaga cenderung untuk
beroperasisendiri,sangatjarangberkoordinasiuntukpembagiantanggungjawab,pembuatan
kebijakandanoperasional.Selain itu,
lembaga-lembagaQImemilikihubunganyang lemah
dengansektorswasta,baiksebagaipemasoklayananQImaupunsebagaipenerimalayanan.
Hasilnya adalahmeskipun pada dasarnya QI Indonesia dapat
memberikan kontribusi yang
besar,halitutidakterjadisepertiyangdiharapkan.Masalahseriusadadalamhal:kewenangan
dantanggungjawabyangtidakjelas;utilisasiasetnegarayangtidakmaksimal;kompetisiantar
lembaga yang terus berlangsung, bahkan sering diperburuk oleh
upaya untukmendapatkan
ringkasan eksekutif
ringkasan eksekutif
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
3
pengaruh, bahkan di area dimana sebenarnya lembaga tersebut
tidakmemiliki kompetensi
teknisyangspesifik,danpendekatanperencanaanyangtidaktepat,seringmerupakankombinasi
yangtidakseimbangantaraharapanyangterlalubesardengankurangnyaperhatianterhadap
dinamikaperubahansituasiregulasiperdaganganinternasional.
Tingginya dinamika situasi internal dan eksternal di Indonesia
menyebabkan pentingnya
melakukan perbaikan yang efisien terhadap struktur QI, sehingga
keuntungan yang besar
dapat diperoleh denganmemanfaatkan sinergi dalam sebuah sistem
yang berfungsi dengan
baik. Secara internal, adanya gerakan menuju otonomi dan
desentralisasi yang lebih besar
berimplikasi pada satu resiko yang cukup besar. Setidaknya
dimasa transisi yang panjang,
akanadamasalahyangsignifikanuntukmemastikanjaringanQIjugadapatberoperasidilevel
yangsama.Secaraeksternal,Indonesiadihadapkanpadabatas-batasyangTBTbergerakcepat,
persainganyangsangatkuatdipasarekspor(terutamadaribeberapanegaratetanggaASEAN),
sertakomitmendanpersyaratan,yangsemuanyaberpacudenganwaktu,karenatelahmasuk
keASEAN,keWTO,dandalamderajatyangmeningkatmelaluiperdaganganbilateraldan
pengaturankerjasama.
Singkatnya, Indonesiasekarangmemasukimasadengankesempatanbesar
tetapi jugarisiko
besar.Keputusanuntuktetapdiam,ataumelanjutkanbisnissepertibiasa,bukanlagipilihan.
Upayaterpaduharusdibuatuntukmelakukanperbaikansejalandengankebijakandanpendekatan
yangdisepakati,atauadakemungkinanbesarkeadaanakanmengalamikemunduran.
Fokusdarimakalahiniadalahbagaimanamengusahakanperbaikan-perbaikantersebut.Lebih
khusus lagi, fokusnya adalah pada apa yang dapat dilakukan oleh
lembaga QI itu sendiri,
tanpamenunggu keputusan politik dan kebijakan tingkat tinggi.
Sejumlah kebijakan terkait
QIsejatinyasangatdiperlukan.Indonesiatidakmemilikikebijakanperdaganganyangkoheren
sertatidakmemilikikebijakanmutu.Selainituterdapatbeberapakebijakanyangmenghambat
sepertimandatyangbertentanganantarinstitusi,beberapadiantaranyahanyadapatditangani
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa4
melalui keputusan tingkat tinggi, peraturan tentang layanan
pemerintah yang menghambat
alokasi terbaikdaristaf teknis,serta
terdapatkebijakanhargaterkaitpenyediaanlayananQI
yangsecarasignifikanmembatasikemungkinanbagilembagaQIuntukmengembangkanruang
lingkupkerjamereka.
Seiring dengan proses perubahan yang terjadi beberapa tahun
terakhir, kebutuhan akan
kebijakanterkaitQItersebutmenjadisorotanbeberapanegaratetanggaIndonesiadiASEAN
(dan pesaing).Negara-negara seperti Thailand, Malaysia dan
Singapura, telah menyadari
bahwaketerlibatanpenuhperdagangandaninvestasi(termasukinvestasiasingyangsignifikan)
adalah cara yang ampuh untuk mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan pendapatan di
seluruhbidang.Negara-negarainitelahmenentukanstrukturQImanayangdiperkuatmelalui
pengembangankemitraanyangluasantarapemerintahdanswasta,dimanaentitasdidorong
untukmenyediakanlayananyangpalingsesuai,yangditawarkandenganhargadanpelayanan
yang kompetitif. Korporatisasi dari eks perusahaan negara, suatu
proses dimana beberapa
kepemilikan dan kendali pemerintahmasih dapat dipertahankan
(untukmemastikan bahwa
tujuansosialyangdiinginkanterpenuhi),sekaligusmenciptakanruanguntukmanajemensesuai
denganpersyaratanefisiensi,telahdiadopsisecarasistematis.
Kementrian di negara-negara tersebut, sementara masih memiliki
beberapa fungsi regulasi
(meskipuninisedapatmungkinsemakinbanyakdiserahkankepadabadansemipublik),lebih
fokuspadapenyediaankebijakandanfungsipengawasanbagientitaskorporat.Dengankata
lain, terdapat pemisahan yang substansial antara pembuat
kebijakan, regulator dan operator
(penyedialayananQI).Pergeseraninidilakukanbersamaandenganpenekananyangkuatpada
pengembanganhubungandengansektorswasta,sehinggamemainkanperanyangbesardidalam
sistem.Setiapnegara,
tentusaja,memilikimasalahnyasendiri.Setiapnegara telahberusaha
selamalebihdarisatudekade,danmasihbanyakyangharusdilakukan.Halyangkritikaladalah
bahwavisimunculdariterstrukturnyapartisipasidankolaborasipenuhdariberbagaipihak.QI
yangberhasiladalahberkatkerjasamadankolaborasi,bukanmelaluikompetisi.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
5
Makalah ini berpendapat bahwa lembaga QI dapat mengatur diri
mereka sendiri dengan
targetyangbersumberdarikebutuhandasarteknisuntukmenyediakanketertelusuran.Untuk
mencapaiketertelusurandankompetensiteknisyangmendukunghaltersebut,institusiharus
mulaiberbagiinformasidisemuatingkatan.Melaluiprosesberbagiinformasiyangdirancang
dandilaksanakandenganteliti,institusiakanmulaibekerjasamauntukmeningkatkanefisiensi
sistem.Sejalandenganmeningkatnyaefisiensi,ditambahdenganpartisipasidariparapenyedia
jasaQIsektorswastadalamprosestersebut,kebutuhaninvestasiriildarisistemakanmenjadi
semakinjelas.
Sepertihalnyapengujian sistem,berbagi informasi
akanmengungkapkandimanatitik-titik
penyumbataniniberada,danmenunjukkanbagaimanamerekadapatdiatasi.Informasiproduk
jugadapatdisediakanmelaluiprosesini,produkyangsecaralangsungmemberikankeuntungan
bagiprodusenswastadaneksportirIndonesia,sertapotensialuntukpembeliasingdanimportir.
Informasitersebutjugadapatmengarahkanperusahaan-perusahaanIndonesiakepadabidang
yanglebihmenantang,yaitupenelitiandanpengembangan.Sebagainegaradengansumberdaya
alamyangmelimpahruah,yangperekonomiannyasaatinididukungdarihargasangattinggi
untukeksporbahanbaku,Indonesiasecaratradisionalbelumberkomitmenkuatuntukpenelitian
danpengembangan.Dimasadepan,halinihampirpastiharusberubah.Basisinformasitentang
kegiataninovatifyangdapatdikembangkanakanmenarikbanyakpeminat-termasukinformasi
dalamsistemQI.Bagaimanapun,standar(wajibdansukarela)mewujudkanpemikiranterbaru
tentangkriteriateknissepertiapayangharusdipenuhiolehprosesdanproduk.Olehkarenaitu
informasiharustersediadandipublikasikan,kemudiansepenuhnyadimanfaatkan.
Taksatupundariapayangdisebutkandisinidiusulkanuntukkepentinganpihaktertentu.QI
tidakbolehmenjadiduniatertutupyanghanyadikuasaiolehteknisi.QIhadiruntukmemberikan
layanan, yang akhirnya mendorong pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi Indonesia
dankesejahteraan rakyatnya. Sebagian besar perusahaandi suatu
negara adalah perusahaan
domestik,dengansumberdayayangkecildanterbatas.Tetapiperusahaan-perusahaaninisering
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa6
berhubungandenganentitasyanglebihbesar,melaluirantaipasokandanjaringansubkontrak.
Ketertelusuranmensyaratkanbahwaperusahaan-perusahaaninijugaharusmemenuhistandar
yang tepat untuk produk dan proses produksimereka serta secara
konsisten sesuai dengan
norma-norma.Dalamhalini,lembagaQImemilikikemungkinanuntukmemberikankontribusi
yangkuatuntukkesejahteraanIndonesiadanuntukmasadepanyangmakmur.Waktuuntuk
merebutkemungkinanituadalahsekarang.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
7
I.1 Kinerja Makroekonomi dan Tantangan Perdagangan
Indonesiatelahmemasukimasapertumbuhanekonomiyangpesat.Tingkatproyeksiekspansi,
sepertiyangdiperkirakanpadaAgustus2010dalamPernyataanRancanganAnggaran(RAPBN)
2011adalah5,8%untuktahun2010,denganpercepatandalamtahun-tahunberikutnyamenjadi
6,3% pada tahun 2011, sampai dengan 6,9% pada tahun 2012, 7,4%
pada 2013, dan 7,7%
pada tahun 2014.Harapan ini yang didukung oleh peningkatan
baru-baru ini dalam neraca
pembayarandancadangandevisa(yangsekarangberadasetaradengan6-7bulanimpordengan
tarifnormal),dannilaitukaryangrelatifstabildiukurterhadapbeberapamatauangasingyang
relevan.BankIndonesia,berkomitmenuntukmenjagastabilitasbaikdalamnilaitukarmaupun
tingkatbungaditahun-tahunmendatang.
Dalam rangka untuk mencapai dan mempertahankan kinerja yang
mengesankan ini,
Indonesia harus memperkuat situasi yang berkaitan dengan
perdagangan regional dan
internasional.Saat
ini,rasioperdaganganterhadapPDBsekitar25%,diisyaratkanlebih
rendahdibandingkanangkadarikebanyakannegara-negaraASEANlainnya.Selain
itu,
komposisi perdagangan cenderung berat sebelah ke arah produk
baku atau yang relatif
belumdiproses (nilai tambahyang rendah).Dalamproduk tersebut,
Indonesiabersaing
ketatdenganbeberapaanggotaASEANdannegara-negaraAsia lainnyadi
semuapasar
(UniEropa,ASEAN,Jepang,AmerikaUtaradanlain-lain).Sebagaicontoh:dalamproduk
pertanian,termasukmakanandanperikanan,adapersaingandariThailand,Vietnam,India
dan lain-lain; dalam industri tekstil, Thailand, Cina,Korea dan
India adalah pedagang
internasional yang penting, dalam pakaian, Vietnam dan Filipina
yang signifikan,
i. konteks
konteks
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa8
sedangkandiprodukmanufaktur, sepertiperalatan
telekomunikasi,Malaysia,Thailand,
Cina,JepangdanKoreaadalahpemainyangkuat.
Oleh karena itu, Indonesia menghadapi tantangan perdagangan yang
serius jika ingin
mempertahankan pertumbuhan ekonominya yang cepat secara
keseluruhan. Tantangan
perdagangan,tidakberartihanyaterbataspadamasalahvolumeperdagangansecarakeseluruhan.
Halinimenyangkutjuga,danyangbahkanlebihpentingadalahmengenaikualitasdanstandar
barangekspor.Semuanegarayangdisebutkandiatas,yaituASEANdanNegaraAsialainnya
adalahpesaing Indonesia,yangberkomitmen secarakonstan
meningkatkannilai tambahdan
dimensi kualitas ekspor mereka, setidaknya karena dua alasan.
Salah satunya adalah bahwa
semakin tingginilai tambahkomponenekspor,
semakinbesarpendapatanbersihdariyangdi
ekspor.Alasankeduaadalahbahwastandarterus-menerusmeningkatdipasarekspor,khususnya
UniEropadananggotaOECDlainnya,yangsecaralangsungmaupuntidaklangsungmewajibkan
pelakuperdaganganuntukmeningkatkankualitasdariapayangmerekaekspor.
I.2. Regulasi Teknis Luar Negeri dan Akses Pasar Ekspor
Dalamberbagaibidangproduk,adaRegulasiTeknis(TR)yanghukumnyawajibharusdipenuhi
terlebih lagi jikaproduk
inginuntukmendapatkanaksesmasukkepasar.TR ini adadalam
rangka untuk melindungi kesehatan penduduk di pasar tujuan
ekspor, keselamatan umum,
keamanandanlingkunganalam.Denganketentuanuntukmemenuhipersyaratanilmiahtertentu
dandirancangdengancarayangditujukanuntukmeminimalisirdampakdariperdagangan,TR
tersebutditerimadibawahperjanjianWTOmengenaiHambatanTeknisPerdagangan(TBT)
danpengaturanSanitaridanPhyto-Sanitari(SPS).Olehkarenaitu,sebelumsuatuprodukyang
dibuat Indonesia dapatmulai dijual di pasar luar negeri, produk
tersebut harus bersertifikat
sesuaidenganTRyangberlakudipasartersebut.Sertifikasiituharusdilakukanolehlembaga
yangdiakuiketidakberpihakandankompetensinya.Lembagasertifikasi
ini,padagilirannya,
harusdiakreditasiuntukmenjalankanfungsimereka,olehbadanyangmemenuhiserangkaian
kondisiyangdiakuisecarainternasional.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
9
Karenaitu,jelasbahwadiIndonesiaharusadasebuahsistemyangdapatmenyediakanlayananteknis
inisampaipadatingkatteknisdanobjektifitasyangdiperlukan.Selamabertahun-tahundiIndonesia
tentusajatelahdibangun,terutamamelaluipenyediaanlayananpublik,kualitasinfrastruktur(QI)
yangluascakupannyauntukmemenuhikebutuhaninternal.KebutuhantersebutmeliputiTRinternal
Indonesiasendiridansejumlahelemenyangberkaitandenganstandardisasiprodukdanjasayang
dijualdipasardomestik.Sebagainegara
terbesarkeempatdidunia,yangberorientasipadapasar
domestik,prosespembangunandiQIadalahnormaldanperlu.Tetapisejaktahun1990,sebagian
besarnegaraberkembangterbesardidunia(China,India,Brazil)yangjugamenciptakansistemyang
berorientasipasardomestik,telahmeningkatkanprofilperdaganganinternasionaldinegaramereka,
dandengandemikianmulaimelakukanadaptasiQImerekasehinggamenjadi
suatu sistemyang
melayanidimensiinternasionalpertumbuhanekonomimereka.Indonesiasaatinimulaimengadaptasi
sistemnyasendirimenujusatusistemyangsepadandengansisteminternasional.Sistemitudapat
disebutsebagaidiInfrastrukturKualitasEkspor(EQI)Indonesia.
I.3.Standar Internasional Sukarela dan Pedagangan
DalammengembangkanEQI,TRbukansatu-satunyarintanganbesaryangharusdiatasioleh
eksporIndonesia.Dalamskalayangmeningkat,danmencakuphampirseluruhbarangdanjasa
yangdiperdagangkan,eksporharusberusahauntukmemenuhistandarinternasionalsukarela
(non-wajib).Standarinitidakmengikatsecarahukum,tetapimerekapentingsecarakomersial.
Standar
tersebutberlakutidakhanyauntukprodukdanlayananyangdisediakan,
tetapi juga
untuk struktur manajemen yang digunakan dalam menjalankan
bisnis. Standar tersebut
ditetapkanmelaluiprosesyangtransparandimanaparaahliteknisdariberbagainegarabekerja
samamerumuskankondisikinerjadankarakteristikyangharusdipenuhiolehprodukdanjasa
untukmemberikankepuasanpelangganyangpalingmemadai.
Badan-badanterkemukayangterlibatdalamprosesperumusanstandartermasukInternational
Standards Organization (ISO), the International Electrical
Commiossion (IEC), the Codex
AlimentariusdariFAOdanWHO,sertaentitaslain.IndonesiadiwakilidiolehKementerian
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa10
pemerintah dan personil yang sesuai. Dalam setiap kasus,
tujuannya adalah untuk dapat
membentuksuatukonsensuspenuhdiantarasemuapihakterhadapstandartersebut,walaupun
ada beberapa kasus, biasanya karena alasan teknis khusus, satu
atau lebih negaramungkin
menyisihkanposisinyaberkaitandenganstandaryangdiusulkan.
I.4. Hubungan yang Meningkat antara Standar Sukarela dan
Regulasi Teknis
Sampaipada tingkat tertentu, terdapat integrasi antara standar
sukareladenganTR.Dengan
katalain,TRsendiriseringmengacupadastandarinternasionalyangberlakudibidangyang
bersangkutan.Dalamhalini,apayangadadidalamstandarsecaraefektifmenjadiwajibkarena
tergabungdalamsebuahTR.Indonesiadansemuanegaralainberadadalamsituasidimana
dengan derajat yang bertumbuh, TR dan standar internasional
harus dilihat sebagai bagian
terkaityangterintegerasi.EQIdanpeningkatannyaharusdilihatdalamperspektifini.
I.5. Private Standards dan Akses Pasar Ekspor
Dalamduniakualitasyangberubahdengancepat,adadimensiketiga,disampingTRdanstandar
internasional, saat ini terdapat dimensi
lainyangmendapatkanperhatianyang semakinbesar,
terutamadi bidang-bidang seperti produkmakanan, teknologi
informasi danbeberapa bidang
lain.DimensiItubiasanyadisebutsebagaiPrivateStandards.Standarinitidakdibuatdalamforum
internasionalsepertiyangdisebutkandiatas,tetapidirumuskanolehsekelompokprodusenbesar
danpelakuperdagangandibidangtertentu.StandardisebutPrivatekarenamerekatidakbekerja
melaluidanmenurutiprosesyangditetapkanlembaga-lembagainternasional.Standarinitentu
saja sukarela dan legal. Standar ini penting karena
kelompok-kelompokyangmembentuknya
seringkalimeliputipembelidandistributorbesarinternasionaltermasukpemainritelbesardalam
pasar konsumen utama.Hal ini terlihat jelas terutama dalam
sejumlah bidang produk seperti
produkmakanan,pakaian,elektronikdanmebeldanmasihbanyaklagi.
Bayangkan apabila eksportir tidakmemenuhi standar yang dianggap
penting oleh pembeli
ini,kemungkinankesuksesaneksporcenderungkecil-meskipunsemuaTRyangberlakudan
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
11
standar internasional telah terpenuhi. Hal ini karena akses
sebenarnya ke rantai pemasaran
dandistribusiterkemukadalampasarsangatsulituntukdidapatkankecualijikapembelikunci
menganggapbahwaeksportirtelahmemenuhistandarmereka.Prospekmemasukipasarmelalui
beberapapembeliindependenkecildalampraktiknyaseringkalisangatkecil.
BagiperusahaandiIndonesiayangmerupakanafiliasidariperusahaanmultinasional,Private
Standardsmungkin tidak terlalumenjadimasalah.
Perusahaanmultinasional biasanya telah
menjadibagiandarikelompokyangmengaturPrivateStandards,sehinggaperusahaanafiliasinya
secaraotomatisakanmemenuhistandartersebutmelaluipenerapankebijakanmutukorporat
multinasionalitusendiri.Tetapibagiperusahaan-perusahaanlokalIndonesia,tantanganakan
dirasakanjauhlebihbesar.Olehkarenaitu,apabilasistemEQIdirancanguntukmenyediakan
layanan terbaik kepada penggunanya (khususnya perusahaan lokal
Indonesia), juga harus
mempertimbangkanperluasanPrivateStandards.Terlebihlagiterbuktidariwaktukewaktu,
PrivateStandardstertentumenjadibagiandaristandarinternasional.
I.6 EQI dan Masa Depan Perdagangan
Ketika memasuki masa pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia
dihadapkan pada
persyaratanutamaberkaitandenganperdagangan
internasional.SecarabersamaanIndonesia
harusmemperluastotalperdagangan,meningkatkanelemennilaitambahdalamperdagangan
terebut, dan mempersiapkan diri untuk memberikan layanan
pendukung EQI yang lebih
canggihkepadaperusahaan-perusahaanprodusendiIndonesia.Layanan-layanantersebutharus
setarakonsistendenganstandaryangdigunakandalampasarprodukmututerbaik.Agardapat
berhasil menghadapi tantangan tersebut dibutuhkan upaya terpadu
mencakup peningkatan
teknik,perbaikanmanajerial,peningkatankapasitas,peningkatanalokasisumberdayadantata
kelolasistemikyanglebihbaik.Perubahan-perubahaniniakanmembutuhkanfondasikuatyang
dibangundariperbaikanterhadapsistemregulasidiIndonesia,pembangunankesadarantentang
budaya kualitas denganmenetapkan profil produk yang lebih tinggi
, serta peningkatkan
partisipasisektorpublikdanswastayangsalingmelengkapidalamEQI.
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa12
Ini adalah tantanganyangmenakutkan.Dalam sebuahnegara yangbesar
seperti Indonesia,
di mana badan-badan pemerintah daerahmemiliki berbagai otoritas
dan yuridikasi, respon
yang efektif terhadap tantangan-tantangan tersebut berimplikasi
pada proses pembangunan
konsensusyangcermatyangdipastikanakanberlangsungdalamjangkawaktuyangpanjang.
Serangkaiantindakantertentuharusdilakukansedemikianrupasehinggatuntutanperdagangan
yanglebihmenekandanmendesakterpenuhi,sementarakeseimbanganyangmemadaidalam
sistemterpelihara.Kumpulandariketerampilan,baikindividumaupunlembagasecarasistemik,
dapatterjadihanyajikaadastabilitasyangmemadaipadamandatkelembagaandansusunan
kepegawaian.Selainitu,perubahandalamEQIdiIndonesiasendiri,secaratidakterelakkan,
dalam tingkat tertentu dikondisikan oleh perubahan diASEAN dan
internasional (di pasar
eksporsepertiUniEropadanbadanperdaganganyangrelevansepertiWTO).
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
13
Tujuankeseluruhandariproyekiniadalahuntukmemberikankontribusipadaprosesintegrasi
Indonesiakedalamsistemperdaganganinternasional,melaluiperbaikansistemEQIIndonesia
sehinggasesuaidenganstandarinternasional.Tujuankhususdaristudiiniadalah:
Untuk menganalisis pengaturan kelembagaan yang terkait dengan
sistem EQI
di Indonesia dan proses pengambilan keputusan yang mengarah pada
kebijakan
perdagangan.
UntukmengusulkansuatuvisiterhadapperbaikansistemEQIIndonesia,berikutsuatu
alurrencanastrategis(roadmap)untukmencapaivisi
tersebut,setelahberkonsultasi
denganparapemangkukepentinganyangberbeda.
Untukmemobilisasiparapemangkukepentinganagarmenyetujuivisidanroadmap
tersebut.
Studiinibukandalamrangka(teknis,manajerial,keuangan,tanggungjawabsosial)auditatas
institusimanapun.Studiiniadalahanalisisyangdifokuskanpadasistem,berusahaumembantu
dalammencaripotensiperbaikansecarakeseluruhanpadaEQIdiIndonesia.Studiiniberusaha
untuk menemukan kesenjangan, duplikasi, kelemahan koordinasi dan
masalah sistemik
laindiEQI.Studi
inimencobauntukmelihatapakahadatitikkunci,atauhambatanyang
penting,yangjikadiatasi,dapatmenimbulkandampakpositifyangsignifikanpadaefisiensi
secara sistemik, pemanfaatan sistemdengan
lebihbaikolehparapelakuperdagangan, serta
peningkatanekspordanpendapatanekspor.
Pada kebanyakan sistem, ada unsur yang tidak tampak tapi
sebenarnyamemiliki pengaruh
kuatpadaoperasidanorientasisistem.Merekaadalahaktorlatenyangmungkintermasuk
ii. tujuan
tujuan
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa14
kementerianpentinglainnya,sepertiKementerianKeuangan,strukturutamapembuatkebijakan,
khususnyayangberkaitandengankebijakanperdagangan,dantentusajadorongan(seringkali
berupainsentifpositifuntukperbaikan)yangberasaldarikeanggotaanaktifIndonesiadalam
organisasiregional(ASEAN)daninternasional(misalnya,WTO).Olehkarenaitu,setiapupaya
untukmemahamisepertiapasebenarnyasistemtersebutdanmenemukanbagaimanasebenarnya
sistemberfungsi(sebagaiprasyaratuntuksampaipadajaluryangmasukakaldanrealistisuntuk
perbaikan),harusmengambilperspektifyanglebihluastentangapadanbagaimanasebenarnya
EQIdiIndonesia.Proyekinimencobauntukmembuatkemajuansebanyakmungkinkearah
sana.
Prosesmemobilisasipemangkukepentinganhampirpastidilakukansecarabertahap-selama
jangka waktu tertentu. Hal ini diperlukan untuk menyempurnakan
dan mematangkan hasil
temuan dari proyek ini. Pengesahan sendiri akan dilakukan
kemudian, sebagai produk dari
upayamembangunkonsensusyangharusdilanjutkanmelaluiTSPII.Padatahapselanjutnya,
EQIakandiharapkanjugamemilikiposisiyanglebihkuatdibidangekonomi,danmenerima
dukunganpolitiktingkattinggi.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
15
III.1 Kegiatan
Studiinidilakukanmelaluiserangkaianlangkah,yangpuncaknyaadalahpresentasimengenai
temuanyangdiperoleh,analisisterhadaptemuan,sertaproposaluntukfaseberikutnya.
Tahap Satu: Pemetaan Institusional dan Analisis Kesenjangan
PadatahapinikegiatandifokuskanpadatinjauanterhadaplembagayangterlibatdalamEQI
danhubungandiantaramereka.
Pemetaansecarakeseluruhanmencakupempatjenisinstitusi:
PenyediaLayananPublik;
PerusahaanSwasta(mencakupbaikpenyedialayananmaupunperusahaanbisnisdan
asosiasiyangmenggunakanjasaEQI);
Institusi regional dan internasional yang berperan aktif
dalambeberapa aspekEQI
Indonesia;
Lembagadonoreksternaldanpenyedialayananasistensiteknis,termasukdidalamnya
adalahUniEropa.
Akan halnyaKementerianNegara, sering terdapat beberapa
departemen terkait atau bagian
darikementerian,yangmemilikiperanpentingdalamsistem.Sehingga
jumlahpelakuyang
dipetakanlebihdari jumlahinstitusiyangterlibat.Dalampraktiknya,
jumlahnyadapat lebih
dari50.
iii. kegiatan Dan metoDologi
kegiatan dan metodologi
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa16
Tahap Dua: Visi untuk perbaikan
Visidirancangberdasarkanhasilyangmunculdaripemetaankelembagaandananalisiskesenjangan,
proposaldanideyangdikumpulkandarinarasumberdanlembagayangdiwawancarai,referensi
yangdiperolehdarikunjunganlapangankenegara-negaraASEANlaindanperbandingandengan
studi terkait lainnya, serta analisa atas hal-hal yang dapat
mewakili seperangkat target yang
realistis,dapatdicapaidanmemilikinilai,untukprosespeningkatanyangdituju.
Tahap Tiga: Perencanaan untuk Perubahan
Roadmapyangdirancangberusahauntukmenguraikanvisikedalambeberapa
fasepenting
denganmendefinisikansatutargetdalamsetiapfasenya,menentukanwaktunyasertabagaimana
target tersebut dapat dicapai dalam hal kebijakan,
institusional, finansial dan kemungkinan
implikasilaindidalamproses.
III.2 Metodologi
Studiinidilakukandengankombinasibeberapakegiatan,yaitu:
wawancaradenganlembaga-lembagayangdiseleksi(pemerintahdanswasta,nasional
daninternasional)diIndonesiadanbeberapanegaraASEANlainnya.
Pencarian informasimelalui internet untukmelengkapi basis
informasi (khususnya
yangberkaitandenganrincianteknistentangTRdanstandardipasareksporutama
yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan Indonesia, praktik dan
proses untuk
meningkatkanEQIyangdilakukannegaralain,sertarincianprogramasistensiteknis
yangdikeloladandidukungolehdonorlainselainUniEropa).
studi analitik yangmenjelaskan biaya yangmungkin timbul dan
keuntungan yang
akandidapatdenganmeningkatkanEQI.
tiga lokakarya yang dilakukan bersama pemangku kepentingan
Indonesia dari
berbagaiinstitusipemerintahuntukmembahasdanmengkonsolidasikantemuandan
kesimpulandenganberorientasipadaproses.Fokusdiskusipadalokakaryapertama
adalahpemetaan,yangkeduapadavisidanyangketigapadaroadmapEQIIndonesia
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
17
Karena terbatasnyawaktuyang tersedia,analisis
studibandingyangkomprehensif terhadap
sistemyangsamatidakdapatdilakukan.Namundemikian,beberapaperbandingansituasiEQI
diIndonesiadianalisadalamstudiini,terutamaperbandingandengannegara-negaraASEAN.
Apabilapemetaan/analisiskesenjanganlebihdisempurnakanlagi,makaakanmemungkinkan
untukmembandingkan sistemyangadadengankriteria
standarmencakupanalisis jaringan,
termasukkoherensi,koordinasi,inklusivitas,efisiensidanindikatorlainnya.
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa18
IV.1 Pemilihan Negara
DalamrangkamenganalisisstrategitingkatASEANdalammeningkatkansistemEQIwilayah
regionalsertamenganalisisbagaimanastrategiterbaikIndonesiaditingkatregional,tiganegara
ASEAN lainnya, yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand
dikunjungi. Wawancara dengan
institusikunci,baikpemerintahmaupunswastadilakukanberdasarkankuesioneryang
telah
didistribusikan sebelumnya. Juga didukukung dengan riset
dokumen, baik yang diperoleh
dariwebsitemaupundariinstitusiterkait.Menindaklajutikunjunganstudi,komunikasiyang
regulerdenganinstitusiyangdikunjungijugadilakukanuntukmemastikanbahwatemuandan
kesimpulanyangdiperolehmasihkonsistendansesuaidengankondisiyangberlakudinegara-
negaratersebut.
Kriteriauntuknegarayangdipilihadalah:
TingkatterkiniperkembanganEQI.
KemiripanstrukturekspordenganyangdimilikiolehIndonesia.
Pasarorientasiekspor(UniEropa,AS,ASEAN,Jepang).
ApakahprosesperbaikanEQIyangterusmenerusmengalamikemajuan.
Singapura:MemilikiEQIkelasduniayangsecaraterusmenerusditingkatkansesuaidengan
standarinternasionaltertinggi.Singapuraberusahauntukmemasokberbagaipasaryangsangat
luas.
iv. pengalaman Dari negara asean lainnya
pengalaman dari negara asean lainnya
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
19
Malaysia dan Thailand:MemilikiEQI tingkatmenengah.Negara-negara
inimenunjukkan
kesamaan penting dalam struktur perdaganganmereka dengan
Indonesia, sehingga dengan
menganalisaposisimerekasaatinidanperspektifmasadepannyamerupakanmasukanyang
berharga sebagai indikasi atas tantangan apa yang mungkin
dihadapi Indonesia dari para
pesaingregional.Thailand juga
telahmenerapkanpendekatanSingleTradeWindowyang
mulaidiimplementasikandiIndonesiapadatahun2010.
Tujuan menganalisa ketiga negara tersebut adalah untuk
mendapatkan wawasan mengenai
upaya-upaya yang telah dibuat, dan sedang dilaksanakan di ketiga
negara tersebut, untuk
mengembangkan QI mereka dengan tujuan untuk meningkatkan nilai
tambah yang tinggi
(HVA)dalamperdagangan.
IV.2 Konteks Ekonomi Mereka
Selamatahun2010,Indonesiamengalamipertumbuhanekonomiyangagaklambatdibandingkan
dengannegaratetanggaASEANlainnya.Dalamperdaganganimpor,Indonesiamenunjukkan
peningkatanyang lebihbesardibandingkannegara-negara lainnya,
seiringdengankenaikan
eksporsedikitdiatasrata-rata(dataAgustus2010untukIndonesia,yangmencakup8bulan
pertamatahun2010,menunjukkanterdapatkenaikan40%dibandingkandenganperiodeyang
samaditahun2009).
Situasidalamperdagangandapatdiringkassebagaiberikut:
Indonesia memiliki perdagangan yang jauh lebih rendah terhadap
PDB (25%)
dibandingkan dengan negara-negara yang dikunjungi. Karena
negara-negara besar
diduniaselalumemilikibagianyang lebih rendahdariperdagangan
terhadapPDB
daripadayanglain,faktainisendirisebenarnyatidaklahmengejutkan.Namunbesarnya
kesenjangansangatpentinguntukdiperhatikan.RasioSingapurajauhdiatas100%,
Malaysiaadalahsekitar80%danThailandsekitar65%.
Singapura,MalaysiadanThailandberadadalamperingkatatas30negaradenganekspor
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa20
danimporterbesar(dataWTO2009),Indonesiamenempatiperingkat30untukekspor.
Data rincian produk ekspor menunjukkan bahwa bidang industri
manufaktur
menyumbang sekitar 75% dari total eksporMalaysia, sekitar 50%
untukThailand
dansedikitlebihrendahuntukSingapura(dimanabidangjasamenonjolsecaratotal).
Indonesia lebihbaikdibandingkandenganrasio
ini.Datakumulatifselama8bulan
pertamatahun2010,ketikatotaldarisemuaekspormencapaihampir$100milyar,
menunjukkankontribusiindustrimanufakturlebihdari61%.
ProdukolahanpertanianadalahbagianpentingdariperdaganganekspordiThailanddan
Malaysia,dimanaeksporThailandsangatkuatuntukikandanmakananlautSemuanegara
memilikipangsaeksporyangmeningkatdiwilayahAsiaPasifik,dimananegara-negaraUni
EropamenjaditujuaneksporyangcukuppentingbagiSingapuradanThailand.
Perekonomian terkait InvestasiAsing Langsung (FDI) di tiga
negara tersebut juga sangat
berbedakondisinyadenganIndonesia.FDImenyumbangkanbagianbesardaritotalinvestasi
baikdiSingapuramaupunMalaysia,danjugacukupsignifikandiThailand.DiIndonesia,FDI
jauhkurangsignifikan,meskipunperkembanganterakhirmenunjukkanbahwakemungkinan
akan ada investasimanufakturbesardari negara-negaraAsia lainnya
(Cina,Korea, Jepang)
di
Indonesiadalamwaktudekat.PosisiFDImempengaruhiperdaganganeksporsecarakuat
karenabanyakdariperusahaaninvestasimenjualsebagianbesardarihasilproduksimerekake
luarnegeri.Perusahaan-perusahaaninijugabiasanyabertindaksebagaisirkuitmandiriuntuk
pengendaliankualitasekspor.
IV.3. Hasil Temuan Utama secara Keseluruhan pada EQI di
Singapura, Malaysia dan
Thailand
Meskipun fitur3negarayangdikunjungiberbeda,
adabeberapakesamaanfituryangyang
ditemukandiketiganegaratersebut:
(1) Adanya kesadaran yang
kuat,baikdisektorpublikmaupunswasta,tentangpentingnya
masalahmututerhadappeningkatandayasaing.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
21
(2) QI sangat dekat berkaitan dengan perencanaan nasional untuk
pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi, yang dirancang dengan
jelas.Halinitercermindalamelaborasi
strateginasionaluntukperbaikanberbagaielemenQI.Sebagaicontoh,Thailandmemiliki
StrategiMetrologiNasionaluntukperiode2009-2017yangberfokuspadabidangKimia
danBiologi,sejalandengantujuanutamapembangunanekonomidinegaranya.
(3) Hubungan yang kuat dengan sektor
swasta.Inilebihdarisekadarmelibatkanpemangku
kepentingan dalam perumusan kebijakan, pengembangan standar dan
hal-hal serupa
lainnya. Sektor swasta juga merupakan operator utama dalam
banyak dimensi EQI.
Sebagaicontoh,ada140laboratoriumkalibrasiuntukmetrologiilmiahdiThailand,yang
mayoritasbesardipegangolehpihakswastadanwarganegaraThailand(beberapadimiliki
olehJepangdanSingapura).DiMalaysiapasarpenyediaLayananPengujian,Inspeksi
danSertifikasi(TIC)sangatkompetitif,tumbuhdiangkasekitar15%pertahun.SIRIM
adalah salah satunya, namun sebagian besar dari 15 atau lebih
penyedia jasa layanan
adalahperusahaan-perusahaanswasta(terutamaafiliasiperusahaaninternasional).Harga
untukjasayangditawarkandapatditentukansendirisecarabebasolehpemain,termasuk
SIRIM. Salah satu keuntungan yang diperoleh dari pendekatan
pasarmengkhususkan
layananTICadalahdicapainyakualitasyanglebihtinggi.
(4) Lansekap institusional mencerminkan dengan jelas orientasi
terhadap pertumbuhan,
sektor swasta dan persaingan. Kementerian pemerintah ditempatkan
secara jelas
sebagai koordinator dan pembuat kebijakan bukan
operator.InstitusikunciuntukQI
(SIRIMdiMalaysia,SPRINGdiSingapore,TISIdiThailand)berfungsisesuaidengan
prinsip-prinsipbisnis.Meskipuntingkatkepemilikanpemerintahbervariasi,tatakelola
danpengambilankeputusandilakukansejalandengansituasidisektorswasta.
(5) Kemitraan institusi pemerintah dengan perusahaan swasta umum
dilakukan untuk
mengatasi masalah-masalah QI yang
mendesak.DiThailandFXA,sebuahperusahaan
swastaThailandspesialisasiperangkatlunak,telahmerancangsebuahsistemketertelusuran
berbasiskomputeryangmemungkinkanidentifikasilengkappadasemuatahapdarirantai
produksidandistribusiuntukberbagaimacamprodukmakanan.Perusahaaninibekerjasama
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa22
sangat erat dengan dua kementerian (Pertanian dan
KesehatanMasyarakat), dan untuk
tingkat yang lebih rendah dengan dua kementerian lainnya
(Industri danTransportasi).
Sistemketertelusuranmenghubungkanbasisdatayangadadimasing-masingkementerian
menjadidatabersama,yangsebelumnyadigunakanuntukkeperluaninternalsaja.
(6) Struktur institusional yang ada saat ini dibangun dengan
memakan waktu bertahun-
tahun dengan perubahan secara terus-menerus. Di ketiga negara,
upaya untuk
menciptakan perangkat institusional yang berlaku saat ini,
termasuk status hukum
institusi tersebut (badankorporat,
institusipemerintahkwasidanvarian lainnya) telah
berlangsungselamapalingsedikit10 tahun.Tidakada
istilahperbaikancepatuntuk
meningkatkanEQI.
(7) Semua institusi memiliki program khusus untuk membantu Usaha
Kecil Menengah
(SME).
SebagaicontohMATRADEdiMalaysiainstitusisecaraeksplisitmenyelenggarakan
pelatihan bagi UKM dalam berbagai aspek Metrologi, Standar,
Pengujian dan Mutu
(MSTQ).Setiapnegaramenyadari,bagaimanapun,melibatkanUKMsangat
sulit.Tak
satupundariketiganegaraberangggapanbahwatingkatketerlibatanUKMsaatinitelah
memuaskan.
(8) Pelaku sektor publik dan swasta bekerja bersama dan berusaha
bertindak proaktif
daripada reaktif.Lembaga-lembagaStandardisasimenyediakan
informasi peringatan
dini tentang proses-proses baru yang kompleks dari Regulasi
Teknis yang sedang
dikembangkan dan diperkenalkan di pasar ekspor (misalnya, ketiga
negara mulai
menganalisa REACH, baik melalui jalur pemerintah maupun swasta,
sejak awal
diperkenalkan di Uni Eropa). Tindakan reaktif juga diperlukan,
seperti masalah flu
burung(HNI)padaunggassekitar2tahunyanglalu,langkahbesartelahdiambilsangat
cepat.DiThailand,yangmerupakaneksportirunggaskeduaterbesardidunia,Delegasi
UniEropamenilairesponyangcepatdankomprehensifdariThailandpatutditeladani.
Juga penting untuk dicatat, pemerintahThailand dengan
cepatmemobilisasi kekuatan
dansaranauntukmenerapkanlangkah-langkahkeselamatansecaradrastis.Merekajuga
segeramenindaklanjutidenganmemintabantuanUniEropauntukpembangunansegera
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
23
saranapengujiandaninspeksiyangdiperlukanuntukmemastikanThailandsiapdengan
perangkatperingatanuntukkasusbesarsejenisdimasadepan.
(9) Standar Ganda, yaitu produk yang dijual secara domestik
tidak memiliki kualitas
yang sama dengan yang dijual di pasar ekspor, masih muncul dalam
beberapa kasus di
Malaysia dan Thailand walaupun fenomena ini telah mulai
dieliminasi di Singapura.
Insidenbesarkarenafaktorkeamanandipasardomestikdinegara-negarainitampaknya
tidaksignifikandalambeberapatahunterakhir,meskipuntidaksepenuhnyahilang.
(10) Ketiga Negara memiliki perwakilan yang kuat di luar
negri,baikmelaluikedutaan,misi
perdagangan,kantorpromosiinvestasi,kamardagangswastadankoneksilainnya,yang
memberikan kontribusi signifikan terhadap pengetahuan tentang
perkembangan pasar
ekspor.Perhatianyangbesardiberikanuntukmendapatkandanmenggunakaninformasi
tersebutsebagaiinputpentingdalamupayaproduksidanperdagangan.
(11) Partisipasi aktif dalam badan-badan MSTQ internasional
semakin diberikan prioritas.
Diketiganegara, tampaknyamulai adakesadarandan inisiatif
terhadapkemungkinan
menjadipembuatstandardanbukanhanyapengikutstandar.Sebuahcontohyang
kuatadalahMalaysiasecaraeksplisitmemfokuskandirimenjadipemimpinduniauntuk
produkhalal(yangmencakuprentangprodukyangsangatluas).
Sebuah perusahaan telah dibentuk (Korporasi Pengembangan Halal,
HDC, di bawah
pengawasanKementerianPerdaganganInternasionaldanIndustri)dengantujuanmenjadi
pencanang kecepatan internasional di bidang ini.Mengingat bahwa
perkiraan jumlah
konsumenhalaldiduniaadalah1,6-1,9miliar,danperkiraanperdaganganglobaltahunan
untukprodukHalalmelebihi$2triliun(lebihdari100kalieksporIndonesia),potensinya
sangatbesar.
FokusstandaryangkuattelahdiberikankepadainisiatifHalal.PadapertemuanOrganisasi
negara-negaraIslam(OKI)dibulanApril2009,Malaysiaditugaskanmemegangperan
utamadalampengembanganstandarHalal.StandardMalaysia(MS)seri1500sekarang
menjadiacuanpentingdibidangini.Perhatiankhususjugadiberikanuntuktersedianya
prosessertifikasiyangefisiendibidangini.Padapertengahantahun2010,prosesyang
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa24
sebelumnyaata-ratamembutuhkanwaktu8bulan,diperpendekmenjadihanyasatubulan.
EnamperusahaaninternasionalyangberoperasidiMalaysiasudahdisertifikasi.
(12) Singapura, Malaysia dan Thailand mementingkan masalah EQI
dalam negosiasi
perdaganan
mereka.Ditahun-tahunsebelumnya,prosesdiWTOcukupmendominasi,
dimanapadaperiodetersebut,negara-negarahanyamenjadipemainyanglebihkecil.Tapi
sekarang,yang lebihmemegangperananadalahperjanjianbilateral
(dan,pada tingkat
lebihrendah,perjanjianregional).
Singapura,denganinfrastrukturcanggihdanambisiyangbesaruntukmenjadipenghubung
globalbagiinovasidankualitastinggi,menempatkanperjanjianyangberkaitandengan
EQI(sepertiPerjanjianPengakuanReksa,MRA)sebagaibagianpentingdariperjanjian
bilateral.MalaysiadanThailand,yangtidakdalamsituasiyangsamasepertiSingapuradari
perspektifpembangunansecarakeseluruhan,mengadopsi targetyang
tidakseambisius
Singapura,namunselaluberusahamemperolehpengakuanmelaluiperjanjianbilateral
denganmitraterkemuka.
(13) Bantuan asing tidak lagi menjadi kontributor utama bagi
pembangunan QI.Ketiga
negaratersebutsekarangmengutilisasisecaraoptimumsumberdayamerekasendiri.Di
antaramitraasing,Jepangtampaknyaadalahyangpalingaktif.
Upayanyatampaknya
diarahkan terutamauntukmembantupengembanganketertelusuransecara
lengkapdi
rantaiprodukdalambidangmakanandanperikanan.Bantuan Jepang
jugadiarahkan
padakelompoksektorpublikdanswasta,terutamauntukmeningkatkanstandarmutudi
sektorindustridimanaperusahaanJepangmemilikiFDIyangsignifikan.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
25
V.1. Fitur EQI yang Efektif
Pemetaan dan analisis kesenjangan infrastruktur kualitas ekspor
EQI Indonesia fokus pada
penilaianterhadapinstitusi-institusiyangterlibatdalamEQIdanhubungandiantaramereka.
Sektorpublikdanswastasalingterhubungdidalamseluruhrantainilai,dimanamasing-masing
memilikiperandantanggungjawabuntukmemenuhikebutuhanpasarinternasional.
v. pemetaan infrastruktur eqi inDonesia
pemetaan infrastruktur eqi indonesia
Diagram ini menunjukkan poin yang fundamental: Dengan
menggabungkan rantai-rantai
tersebutakanmengarahkankepadasuatuEkonomiyangEfisiendanBerkualitas(QEE).Jika
rantai-rantaitersebutcocoksatusamalain,merekaakanbersama-samamenghasilkan.
EMPAT RANTAI: TANGGUNG JAWAB SEKTORPUBLIK DAN SWASTA
RantaiProdusen
danEksportir
RantaiMSTQ
PenegakanHukum
Pelaksanaanuntuk Rantai
MSTQ
Sistem yang berkelanjutandari mengumpulkan bahanbaku sampai
penyampaianproduk ke pengguna akhir(konsumen)-Sektor Swasta
Jaminan bahwa produkmemenuhi standar dalamsemua hal-Sektor
Publik,
dengan bantuan darisektor swasta (sebagai
penyedia layanan)
Sektor Publik, denganbeberapa bantuan darisektor swasta
(sebagai
penyedia layanan)
Sektor Publik
Gambar 1 : Empat Rantai : Tanggung Jawab Sektor Publik dan
Swasta
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa26
3 KARAKTER KUNCI
Tidak ada Kesenjangan Komunikasi atau Kesenjangan KerjasamaAntar
Rantai -
SetiapPekerjaanUntukMembantuPihakyangLainnya.
TidakAdaDuplikasiOtoritas-TanggungJawabJelas.
TidakAdaKesenjangandalamRantaiManapun-SemuaSesuai.
Dalamsetiapsistemyangmemilikiketigakarakteristikini,akanterdapattigahasilutama.
3 HASIL
PenguranganBiaya.
Keyakinan.
DayaSaingdidalamdanluarnegeri.
V.2. Struktur Pemerintah dan EQI
Selamalebihdarisatudekade,Indonesiatelahmengalamireformasibesarpolitik,yangbelum
seluruhnyaselesaidandiimplementasikan.
PemerintahIndonesiatelahmenetapkan,RencanaPembangunanJangkaMenengah2005-2025untuk
diterapkandalam4tahap,masing-masing5tahun.Tahapsaatini,RPJM2(2010-2014)berfokuspada
KonsolidasiIndonesiayangdireformasi,meningkatkankualitassumberdayamanusia,peningkatan
kapasitasilmupengetahuandanteknologi,memperkuatdayasaingperekonomian.
Dengan demikian, tujuan untuk meningkatkan struktur EQI sangat
sesuai dengan fase
pembangunannasionalsaatini.
Meningkatkankualitasinstitusi-institusipemerintahIndonesiatidaklahmudah,karenabeberapa
faktor.
(1)Kompartementalisasidanfragmentasiinstitusional.
(2)Sistempemerintahandanperencanaanstrategisyangtidakmemadai.
(3)Kendalayangdisebabkanolehperaturanlayanansipiltentangalokasisumberdayamanusia.
Kompleksitasdarisituasipolitikmenyebabkanindividudaninstitusiterang-teranganberperilaku
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
27
menolakrisiko.Setiaptindakanyangmenawarkanperubahanolehorang-orangtertentusangat
rentanterhadapkritikserius,sementaratidakadakeuntunganyangsignifikanbagimerekayang
beranimengambilresikodenganmelakukanperubahan.Dengankatalain,hanyasedikitsekali
insentifinstitusionalyangmendorongperubahan.
Proses Otonomimenambahkendalalebihjauhlagididalamsistem:
Dalambeberapa tahun terakhir,dibanyakbidang,wewenangserta
tanggung jawab
operasionaldiserahkankepadadaerah.
Prosesinitidakdapatberlakusebaliknya(dariotonomimenjadinon-otonomi).
HalinimenempatkanIndonesiadalamsituasiyangsamadengannegara-negarabesar
lainnya di dunia yangmemiliki struktur federal, misalnya
India,Amerika Serikat,
Brazil,AfrikaSelatan.
Olehkarenaitu,pertanyaankunciuntukEQIadalah:apawewenang/tanggungjawab
yangharustetapadaditingkatnasional,danmanayangharusditingkatregional?
KoordinasiditingkatyangberbedamenjadifaktorpentingdalampengembanganEQI.
V.3 Infrastruktur Kualitas
SuatuQIdidasarkanpadasejumlahKomponen-komponentersebutberkaitaneratdanmembentuk
jaringanyanghubunganlogisnyaberdasarkanhirarkiteknis.Diagramberikutmenjabarkanketerkaitan
tersebut, yang dapat dilihat dalam tiga segmen. Bagian pusat
(tulang belakang)menunjukkan
komponenintiyangharusadasepenuhnyadiintegerasikandalamsuatusistemnasional(sudahadadi
Indonesia).Untukdapatditerimasecarainternasional,dankemudianmemberikandukunganuntuk
ekspor
sesuaiyangdibutuhkanolehprodusennasionaldanpelakuperdagangan,
tulangbelakang
tersebutharusterhubungkelembaga-lembagainternasionalutama-lembagainiditampilkanpada
sisikanandiagram.Bagaimanapun,seluruhsistempadaakhirnyaadauntukmelayaniprodusendan
pelakuperdagangan.Sesuaidenganbidangproduk(danjasa)dimanamerekabekerja,dansesuai
denganprosesyangmerekagunakan,perusahaan-perusahaantersebutmembentukbagiandarirantai
nilaimereka sendiri.Ketertelusuran dari standar yang sebenarnya
harus ditinjau dari rantai nilai
tersebut.Merekadiwakilisecaraskematisdisisikiridiagram.
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa28
Sumber:PTB
Jaringan nasional harus diarahkan untuk pemenuhan persyaratan
internasional. Hanya jika
syarattersebutterpenuhimakaakandapatmenjadijaminanbahwaperdaganganinternasional
barangdanjasatidakakanterhambatolehTR.SebuahgambarandarisistemKepatuhan/daya
saingyangtelahsepenuhnyadikembangkanditampilkanpadadiagramberikut.
Sumber:PTB
Gambar 2 : Kualitas Infrastruktur
Gambar 3 : Kualitas Infrastruktur
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
29
QINasionaldidasarkanpadaempatpilar:Metrologi(M),Standardisasi(S),Pengujian(T)dan
Mutu(Q).DuaelementerakhirdigabungmenjadiPenilaianKesesuaian(CA).
Metrologi
LaboratoriumKalibrasi.
MetrologiKimia.
SistemVerifikasi(MetrologiLegal).
Standardisasi
StandarSukarelaNasional&internasional.
RegulasiTeknis(TR).DiIndonesiabiasadikenalsebagaiStandardWajib.
Pengujian & Mutu (Penilaian Kesesuaian)
Pengujian,Analisis&Inspeksi.
Akreditasi&sertifikasi.
Meningkatkan kapasitas metrologi, standardisasi, pengujian,
jaminan mutu, akreditasi dan
sertifikasisuatunegaraadalahintidarimeningkatkankemampuanuntukmengeksporproduk
kualitastinggi,bernilaitambahtinggi.
JelasbahwadiIndonesiaharusadasebuahsistemyangdapatmenyediakanlayananteknis
ini
sampaipadatingkatteknisdanobjektifitasyangdiperlukan.Selamabertahun-tahundiIndonesia
tentu saja telah dibangun, terutamamelalui penyediaan layanan
publik, kualitas infrastruktur
yangluascakupannya(QI)untukmemenuhikebutuhaninternal.KebutuhantersebutmeliputiTR
internalIndonesiasendiridansejumlahelemenyangberkaitandenganstandardisasiprodukdan
jasayangdijualdipasardomestik.Sebagainegaraterbesarkeempatdidunia,yangberorientasi
padapasardomestik,prosespembangunandiQIadalahnormaldanperlu.Tetapisejaktahun1990,
sebagianbesarnegaraberkembangterbesardidunia(China,India,Brazil)yangjugamenciptakan
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa30
sistemyangberorientasipasardomestik,telahmeningkatkanprofilperdaganganinternasionaldi
negaramereka,dandengandemikianmulaimelakukanadaptasiQImerekasehinggamenjadi
suatu sistem yang melayani dimensi internasional pertumbuhan
ekonomi mereka. Indonesia
saatinimulaimenyesuaikansistemnyasendirimenujusatusistemyangsepadandengansistem
internasional.SistemitudapatdisebutsebagaiInfrastrukturKualitasEkspor(EQI)Indonesia.
V.3.1 Metrologi
KataMetrologiberasaldaribahasaYunanikunometron(mengukur)danlogos(mempelajari),
yaituilmupengetahuanmengenaipengukuran,Metrologimencakupsemuaaspekteoritisdan
praktisdaripengukuran,seperangkatoperasiuntukmenentukannilaidarikuantitastertentu.
Keduametrologi,baikilmiah&teknismaupunmetrologilegal,adalahdasarpengembanganteknis,
perdagangandanbisnis.Tanpajaringanmetrologiyanghandaldandapatditelusurkemetrologi
internasional,tidakmungkindapatmembangunkepercayaanuntukpenilaiankesesuaian.
MetrologidiIndonesiadilakukanolehbeberapaInstitusiPemerintahberdasarkanKeputusan
PresidendanUndang-undangMetrologiLegal.Institusi-institusitersebutmewakiliIndonesia
dalamorganisasimetrologiinternasionalyangrelevan.
METROLOGI: Mengapa penting?
Tanpa ini, tidak adakepercayaan dapatditempatkan dalam
elemen-elemen lain di MSTQ
Dasar untuk penerimaan danpengakuan sistem Indonesiadi dunia
Menyediakan sistem yangmemungkinkan penggunabarang dan jasa
yakinbahwa mereka tidak ditipu
Juga menyediakan jaminanyang sama bagi pembelibarang ekspor
Bisnis dan Perdagangan
Metrologi ilmiah danTeknis
MetrologiLegal
Gambar 4 : Metrologi : Mengapa Penting?
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
31
LembagayangberurusandenganmetrologiilmiahdiIndonesiaadalah:KIM-LIPI,RCChem-
LIPI&BATAN.DIMET,yangberadadibawahKementerianPerdaganganbertanggungjawab
untuk metrologi legal. Situasi dari institusi-institusi ini,
sesuai kajian oleh tim konsultan,
dijelaskandalamparagrafberikut.
V.3.1.1 Metrologi Ilmiah & Teknis: Kajian Institusional
KIM-LIPI
Pusat Penelitian untuk InstrumentasiKalibrasi danMetrologi
(PuslitKIM-LIPI) ditunjuk sebagai
kustodianstandarnasionalmelaluiKeputusanPresidenpadatahun2001menggantikanKeputusan
dari1989.KIMmendukungKomiteAkreditasiNasional(KAN)mengadakaninter-ujibandingtentang
kalibrasidalamposisinyasebagailaboratoriumacuan,danmelakukanevaluasiterhadaphasiluji.
SecarainternasionalKIMberpartisipasidalaminter-ujibandingyangdifasilitasiolehADMP
setiaptahun,danpernahsatukalimengorganisasikansendiri.KIMmengikutidanbekerjasama
denganAPMPsecararegionaldanBIPMsecarainternasional.
METROLOGI : FUNGSI YANG DILAKSANAKANDAN/ATAU DI
KOORDINASIKAN
Ilmiah dan Teknis LegalKIM-LIPI, RC CHEM-LIPI & BATAN
Directorat Metrologi - MOT
Penyimpanan Standar Referensi Nasional(KIM-LIPI) & Materi
Referensi Nasional
(CEM LIPI-RC)
Partisipasi dalam, dan jika memungkinkanpengorganisasian,
Inter-Uji Banding
Kalibrasi InstrumenPenyedia Materi Referensi yang
Disertifikasi
Riset dan Pengembangan dalamMetrologi & Kalibrasi
Pelatihan
Persetujuan untuk peralatan pengukurandomestik & impor
Verifikasi dan Re-verifikasi (kalibrasi) darialat ukur
Pengawasan Pasar terhadapperalatan pengukuran yang digunakan
untukperdagangan
Pelatihan Karyawan
Gambar 5 : Metrologi : Fungsi yang dilaksanakan dan/atau di
koordinasikan
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa32
Observasi pada KIM:
KIMbertanggungjawabuntukmetrologiilmiahtetapiDIMET-(DirektoratMetrologi)
Kementerian Perdagangan masih menyimpan standar nasional secara
fisik untuk
massatapitidakmemilikifasilitasuntukmenggunakannyauntukketertelusuran;KIM
merupakanacuanuntukmassadiIndonesia.
KIMmemiliki keterbatasan anggaran untuk pembelian peralatan dan
pemeliharaan
fasilitas.
RC Chem-LIPI
PusatPenelitianuntukRCChemLIPIadalahkustodianIndonesiayangditunjukuntukstandar
acuankimia.(RENSTRALIPI2010-2014).
Observasi pada RC Chem-LIPI:
RCChemLIPIpadasaatinitidakmemilikiaset(gedung,peralatan)dankapabilitas
untukmemenuhitugasyangdiberikan.
RCChemLIPImemperolehdukungandariPTB.Belumadaproyekkhususyang
dimulai. Diperkirakan bahwa proses apapun untuk menempatkan RC
Chem-LIPI
dalamposisiuntukmengelolametrologikimiaakanmembutuhkanwaktusekitar8-
10tahun.
RC Chem LIPI berencana untuk bekerjasama dan berkoordinasi
dengan BBIA
Kementerian Perindustrian , POMN-BPOM, PPMB-Kementerian
Perdagangan dan
NCQC-Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam rangka
menyediakan Materi
AcuanKimiauntukIndonesia.
RCChemLIPIkekuranganfasilitas,SDMdanstrukturorganisasi.
V.3.1.2 Metrologi Legal: Kajian Institusional
Direktorat Metrologi (DIMET)- bertanggung jawab untuk metrologi
LEGAL di Indonesia
berdasarkanundang-undangMetrologiLegalno.2-1981(Undang-undanginisedangdirevisi,
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
33
mungkinakanselesaipadatahun2013).
Tanggungjawabnyaadalah:
Pengembangankebijakanatasmetrologilegal
MemegangstandaracuanMASSAdiIndonesia
Melakukanpengembangankebijakanmengenaistandar
Memberikanpersetujuanuntuk instrumenpengukuranyangdigunakan
(dibuat atau
diimpor)diIndonesia(OIML)
Verifikasi&re-verifikasiuntukperalatanpengukuran
Pengawasanpasarakanperalatanmetrologiyangdigunakanuntukperdagangan
MengikutidanbekerjasamadenganOIMLsecarainternasional
Observasi pada DIMET-Kementerian Perdagangan:
PeranDIMETdalampengembangankebijakantidakjelas
SetiapperangkatukurdiverifikasiolehDIMET-apakahitudigunakanuntukmetrologi
legalatautidak.
Tidakdapatditelusuriapakahperalatanyangdigunakanuntukmetrologilegal.
Hinggasaatini,telahmenanganilebihdari60jutaperalatan,danangkainimeningkat
setiaptahunsecarasignifikan.
Sebagaicontoh:saatiniterdapatsekitar38jutaKWHmeterdigunakan.KWHmeter
seharusnyadiverifikasiulangsetiap10tahunartinya3,8jutapertahun.Selainitu,
masihbanyaksejumlahbesarmeterair,argotaksi,timbangandll.
Namun pada saat ini hanya ada 835 inspektur metrologi untuk
melaksanakan
tugas. Inspektur ini dipekerjakan oleh pemerintah daerah, bukan
olehKementerian
Perdagangan.
Semuaperalatanyangdigunakanuntukmetrologilegalharusdiverifikasidansecara
fisikdikalibrasiolehDIMET-dan/atauDinas.Sertifikatkalibrasiyangditerbitkanoleh
laboratoriumkalibrasiyangsudahterakreditasiKANtidakditerimasebagaiacuan.
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa34
BATAN
BadanTenagaNuklirNasional
(BATAN)didirikanmelaluiKeputusanPresidenNomor103
Tahun 2001 tentang Tugas, Fungsi, dan Tanggung Jawab BATAN&
BAPETEN dan juga
melaluiKeputusanPresidenNo64tahun2005.BATANbertanggungjawabuntukENERGI
NUKLIR.
V.3.2 Standardisasi
Standardisasiadalahprosespembentukanstandarteknisyangdilakukanberdasarkankesepakatan
konsensusdarikelompokyangberkepentingandipengaruhiolehisuyangberkembang.Sebuah
standar adalah dokumen yang menetapkan keseragaman rekayasa atau
spesifikasi teknis,
kriteria,metode,proses,atauprakteksesuaidengankondisiteknologiterkini.
Fungsiutamadaristandardisasiadalahuntuk
menghilangkanhambatanteknisperdagangan.
meningkatkankerjasamateknis.
meningkatkankesesuaianproduk,sistemdanlayanan.
mengurangibiayabagiprodusen,pemasokdankonsumen.
Standar,daridefinisinya,bersifatsukarelatetapiaplikasimerekadapatdibuatwajibolehundang-
undang nasional atau peraturan (teknis). Standar digunakan untuk
mengimplementasikan
pedoman,desain,ataupengukurandalamrangkauntukmendapatkansolusiatassebuahsistem
yangtidakteratur.Regulasiteknisditerapkanuntukmelindungikehidupan,kesehatan,properti
danlingkungan.
BidangyangdibahasdisinimeliputiStandarSukarelaNasional&InternasionaldanRegulasi
Teknis(StandarWajib).Keterkaitanunsur-unsurnasionaldaninternasionaldigambarkandalam
diagramberikut.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
35
Sumber:PTB
V.3.2.1 Standardisasi: Situasi Kelembagaan di Indonesia
STANDARDISASI DAN REGULASI TEKNIS
Rantai Nilai Nasional
Dapatdiaplikasikanpada semuaproduk danproses
WTOTBT/SPSOtoritas
Notifikasi
- Kesehatan- Keselamatan- Lingkungan Hidup- Perlindungan
Konsumen
Regulasi Teknis
(Wajib)Kementerian 1
Kementerian 1
Kementerian 2
Kementerian ...
WTOTBT/SPS
PoinPenyelidikan
Notifikasi
Tanggapan
Penilaian KesesuaianInfo ke seluruh dunia
Permintaan KeteranganTanggapan
BadanStandarNasional
Partisipasi dalam Komisi Teknis
Standar Nasional (sukarela)
Standar InternasionalStandar Regional
CODEX Alimentarius
ISO
Sistem QI Internasional
STANDARDISASI di INDONESIA
BadanStandardisasiNasional BSN
KementerianTenaga Kerja
OtoritasRegulasi Teknis
Kem. Perdagangan, Kem. Perindustrian, Kem. Pertanian,Kem.
Kelautan & Perikanan, KLH,Kem. Keuangan, Kem. Kesehatan, Kem.
PU, BPOM, Kem Perhubungan, Kem. Tenaga Kerja
l
Gambar 6 : Standardisasi dan Regulasi Teknis
Gambar 7 : Standardisasi di Indonesia
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa36
V.3.2.2 Lembaga Standardisasi
BadanStandardisasiNasional(BSN)
BadanStandardisasiNasionaldibentukberdasarkanKeputusanPresidenNomor13Tahun1997,
kemudian diubah denganKeputusan PresidenNomor 166Tahun 2000
tentangKedudukan,
Tugas,Fungsi,Kewenangan,SusunanOrganisasidanTataKerjaLembagaPemerintahNon-
departemen. Sebuahmodifikasi lebih lanjut denganKeputusan
PresidenNomor 103Tahun
2001membuatBSNmenjadisebuah
lembagapemerintahnon-departemendengan tanggung
jawabutamauntukmengembangkandanmelakukankegiatanstandardisasidiIndonesia.Badan
ini didirikanuntukmenggantikan fungsi
dariDewanStandardisasiNasional -DSN.Dalam
melaksanakan
tugasnya,BadanStandardisasiNasionalmengacupadaPeraturanPemerintah
Nomor102Tahun2000tentangStandardisasiNasionalyangmenetapkantanggungjawabnya:
Pengkajiandanpenyusunankebijakannasionaldibidangstandardisasi;
MendefinisikanStandarNasionalIndonesia(disingkatSNI);
Pengorganisasiankerjasamanasionaldaninternasionaldibidangstandardisasi
Menyediakansisteminformasimengenaistandarnasionaldaninternasional;
BerfungsisebagaipusatnotifikasidantitikpermintaanketerangandariWTO-TBT.
Tanggung Jawab Kementrian Tenaga Kerja
Mempersiapkan SKKNI (Standard Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia) untuk
kompetensiprofesi.
SKKNIkompetensiprofesiuntukposisitertentu(contohnya.operator,direkturbank).
SKKNIbersifatsukarelatapidapatdibuatwajibolehregulator.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
37
V.3.2.3 Badan Regulatori
Strukturperaturandanhal-haltertentuyangdiaturolehmasing-masingKementerian/Lembaga,
dijelaskandalamdiagramdanpenjelasandibawahini.
InstitusiPemerintahIndonesiayangterlibatdalambidangregulasitenisdanwewenangserta
tanggungjawabmerekaadalah:
Kementerian Perdagangan
TRuntukstandardisasiperdagangan(pelabelan).
TRuntukpengendaliankualitasuntukbarang-barangekspor/impor.
(registrasiNPB&NRP).
TRuntukPerlindunganKonsumen.
Kementerian Kelautan dan Perikanan
IkandanprodukmakananlautdiIndonesia,saatiniterdapat81regulasi.
Mendefinisikanpraktekyangbaikdalamproduksidandistribusiperikanan.
OlehUniEropaditunjuksebagaibadanyangkompetenuntukprodukperikanan.
MSTQ - OTORITAS REGULASI TEKNIS
Kem.Perdagangan
Kem.Perindustrian
Kem.Pertanian
BPOMKem.
Kehutanan
LebelRegistrasiImpor &Expor
Kem.Kelautan &Perikanan
Ikan &ProdukPerikanan
MakananminumanIndustriProdukPerhutanandanPerkebunan(IHHP)MebelOtomotifMesinTekstilCatEECdll.
Makanan SegarTanamanRegistrasiHewan ternakMakanan dariHewan
Kem.Perhubungan
Kem.Tenaga Kerja
KLH
KendaraanProfesi,Peralatanbertekanan,KapalPengangkut
Air limbahEmisi udaraLimbah&Limbahberbahaya
MakananYang diprosesPengkontaminasi,Pengawet
makananRegistrasilabel makananObat-obatan &Kosmetik
Bahan Mentahdari hutan danperkebunankayuKayu Gelondongan dan
kayu lapis
Gambar 8: MSTQ - Otoritas Regulasi Teknis
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa38
Kementerian Pertanian
Produk-produk non olahan (gula mentah, biji kakao, karet mentah,
produk hortikultura,
peternakan).
Pengendalianuntukbisnismakananyangberasaldarihewan.
Sistemstandardisasipertaniannasional.
CaraProduksiyangBaik(GMP).
Pendaftaranmakanansegaryangberasaldaritumbuhan.
Pengendalian keamanan pangan untukmakanan segar yang berasal
dari tumbuhan
padaareabatas.
Praktikusahapertanianyangbaik(GAP)untukbuahdansayuran.
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
Legislasi, regulasi dan standardisasi untuk farmasi, kosmetik,
makanan olahan,
kontaminan,pengawetmakanandanpelabelanmakanan.
Lisensidansertifikasiuntukindustrifarmasi,kosmetikdanmakananolahan.
Kementerian Perindustrian
Regulatoruntuk22sektorprodukindustri(diperkirakan3sektorlagiakanditambahkandalam
waktudekat)danmenetapkanregulasiSNIwajibuntukproduktertentudannomorSNI-nya.
Otomotif
Bahankimiauntukbahanbangunan
Produkkimiadanpupuk
Mebel
Mainan,peralatanolahraga,peralatanrumah
Keramiktermasukkaca
Plastik&produkdariplastik
Kapallaut&komponennya
Produk-produklainnya,sepertikacamata
Alaskaki,sepertisepatudansandal
Pulp&Kertas
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
39
Tekstil
Cat
Kemasan(subpanitia)
Perhiasan
BahanKimiadownstream
Permesinan
KabelElektronikdanListrik
PesawatTerbang(belumaktif)
Makanan
Minuman
Besi
Garam(dalampersiapan)
Kementerian Perhubungan
Semuajenistransportasipublik(untukbarang&orang)
KendaraanyangberoperasidiIndonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup
Isu-isulingkungansepertiefluenairlimbah,emisiudara(polusi),limbahdanlimbah
berbahaya,yangdihasilkandariproduksidanproduk.
Instalasidanpengoperasianinsineratorlimbah.
Kementerian Kehutanan
Bahanbakudarihutandanperkebunankayu.
Kayugelondongandankayulapis.
PengelolaanHutanProduksiLestaridanVerifikasiLegalitasKayu.
Pemerintah Indonesia,melaluiKemnetrianKehutanan
sedangmelakukannegosiasi
mengenaisuatuPersetujuanKemitraanSukarela(VPA)denganEU.
Kementerian Pekerjaan Umum
KeselamatanBangunandanKonstruksi.
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa40
Kementerian Tenaga Kerja
Semuajenisperalatanyangmemilikitekanan(termasuktangkigasdanketeluap).
Sertifikasiuntukbeberapaoperator (Peralatanbertekanan,
forkliftsdll.)danprofesi
denganmengacupadaSKKNI(StandardKompetensiKerjaNasionalIndonesia).
Kementerian Kesehatan
KualitasdariairminumandarisumurdanPDAM.
FasilitasKesehatan.
Observasi pada situasi Regulatori:
Pertanggal1Desember2010ada76regulasiteknisyangtercantumdiwebsiteBSN,
20dariKementerianEnergidanSumberDayaMineraluntukinstalasilistrik,38dari
KementerianPerindustrianuntukberbagaiprodukindustridanmensyaratkanpelabelan,
1dariKementerianPertanianuntukgula,2dariBPOMmengenaipengkodeanmakanan
danuntukpemanis,14dariKementerianPerhubunganmengenailalulintasudaradan
1dariDirektoratJenderalPosdanTelekomunikasitentangstandardisasi.76regulasi
tersebutmengacupada157SNIdanmembuatSNIiniwajib.
Hanya4dariregulasiteknisyangtercantummemilikinomornotifikasiTBTWTO.
Ada2regulasiyangberbedapadagula,satudariKementerianPerindustrian(56).SNI
01-3140.2-2006 dan satu dariKementerian Pertanian (12) 1. SNI
01-3140.1-2001.
KarenanomorSNInyasamadengantahunyangberbeda,KementerianPerindustrian
mengacupadaversirevisinamunregulasiKementerianPertanianmasihadadidalam
daftar.
TidakadaPayungUUuntukregulasijugatidakadainstitusiyangbertanggungjawab
menanganimasalahregulasi(InstitutiononRegulatoryAffairs).
Sistemperaturanyangtumpangtindihdalamberbagaibidangdantidaktransparan.Satu-
satunya pengecualian adalahKelautan dan Perikanan yangmerupakan
otoritas tunggal
untukseluruhrantainilaidariseluruhprodukperikanan,tangkapanliarsertapertanian.
Perandankewenangan
lembagapemerintahpusatdanpemerintahdaerahdidaerah
(OtonomiDaerah)tidakdiaturdenganbenardanmenyebabkanfriksi.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
41
Tidakadapemisahanregulatordanoperator.Beberapainstitusipemerintahmelakukan
keduafungsiini.
Pengawasanpasartidakmemadai.
Keterlibatansektorswastayanglebihkuatdiperlukan.
Direktorat Metrologi dibawah Kementerian Perdagangan adalah
pembuat regulasi
untukmetrologilegaltetapijugabertindaksebagaioperator.Merekatidakmemiliki
kapasitasuntukmemenuhitanggungjawabini.
Peran Direktorat IHHP Industri Hasil Hutan dan Perkebunan dari
Kementerian
Perindustrianterkesantumpangtindihdengankementrianlain.
Semuakayu(kayu,rotan,bambu)yangdipanendihutanberadadibawahkewenangan
Kementerian Kehutanan.Kayu yang berasal dari perkebunan berada
di bawah
kewenanganKementerianPertaniankecualijati.
Sertifikatasal(CertificateofOrigin)untuksemuajeniskayu(hutan&perkebunan)
dikeluarkanolehKementerianKehutanan.
Di Jakarta adalah 5 stasiun untuk memeriksa kelayakan jalan
untuk kendaraan
angkutan(bus,truk)tapipelaksanaannyasangatlemah.
SemuaprodukdibawahRegulasiTeknis(SNIWajib)harusdidaftarkankePPMB-
KementerianPerdagangan(otoritastunggal)dengannomorNPBuntukprodukimpor
dannomorNRPuntukproduklokal.Saatiniada57TR(SNIWajib)terdaftardiWTO.
PPMBmelakukanpendaftaranberdasarkanpenilaiankesesuaianyangdilakukanoleh
badan notifikasi (CAB) yang ditunjuk oleh regulator (Kementerian
Perindustrian,
Kementerian Pertanian, dll), CAB harus diakreditasi olehKAN
danmereka harus
beradadiIndonesia.
Ada peraturan pemerintah yang mensyaratkan rekomendasi dari
Kementerian
Perdagangan untuk mengimpor barang jadi. Tidak jelas apa saja
kriteria untuk
mendapatkanrekomendasiinidanapamanfaatnyabagiperlindungankonsumen.
BPOMmemeriksaprodukmakanandalamkemasanberdasarkanSNIdanmemberikan
nomorregistrasiBPOM.
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa42
EKSPOR:Ada23komoditi(sepertikaret,minyakatsiri,kakaodll)yangharusdiuji
&disertifikasi(wajib)untukekspor,meskipunsertifikasitidakwajibuntukkeperluan
domestik.LihatKeputusanMenperindagNo164/MPP/Kep/6/1996.
Direncanakanuntukmenempatkankakaokedaftarwajibjugabiladigunakandipasar
domestik.
BPOMmenyiapkanstandaruntukmakananolahan,kontaminan,pengawetmakanan
danpelabelanmakanan(undang-undangKesehatan).
CATATAN:Kementerian Perdagangan baru-baru inimembuat peraturan
baru pada
pelabelan-semuaprodukharusmemilikilabeldalambahasaIndonesia.Kementerian
Perindustriandankementerianlainnyajugamembuatperaturanpelabelan.
Kementerian Perindustrian membuat pelabelan produk dengan
mewajibkan
mencantumkantandadannomorSNIuntukberbagaiproduk.
Banyak yang tidak jelas dalam isu pelabelan. Tidak jelas siapa
yang bertanggung
jawabuntukapadantampaknyatidakadakoordinasiyangbaik.
V.3.3 Pengujian dan Mutu: Penilaian Kesesuaian
AkreditasidanSertifikasiberfungsi
sebagaialatuntukmemastikankompetensidan
penerapanstandarpersyaratanminimum.
Laboratorium Pengujian, Inspeksi dan badan sertifikasi
diakreditasi untuk
mendemonstrasikankompetensimereka.
Sertifikasi produk (istilah yang digunakan untuk memasukkan
suatu proses atau
layanan)memberikanjaminanbahwaproduksesuaidenganstandaryangditentukan
dandokumennormatif lainnya.Sebaliknya, salahsatu
fungsikarakteristik lembaga
sertifikasi personel adalah melakukan pengujian, dengan
menggunakan kriteria
obyektif untuk penilaian kompetensi. Lembaga sertifikasi produk
harusmemenuhi
semua persyaratan dalam Pedoman ISO 65 dan Lembaga Sertifikasi
Profesi harus
memenuhiketentuandalamISO17024jikamerekainginmenunjukkanbahwamereka
memilikikompetensidalammelakukansertifikasi.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
43
Laboratoriumpengujiandankalibrasimelakukanpengujiandankalibrasiberdasarkan
metodeyangsesuaidantelahdiverifikasidanharusmemenuhisemuapersyaratandalam
ISO 17025 jika mereka ingin menunjukkan bahwa mereka
mengoperasikan sistem
manajemenyangsecaratekniskompeten,danmampumenghasilkanhasilteknisyang
valid.
Badaninspeksimelakukanpenilaianyangdapatmencakuppengujianbahan,produk,
instalasi, pabrik, proses, prosedur kerja, atau layanan, dan
memeriksa kesesuaian
denganpersyaratan,danmelaporkanhasil-hasil
kegiataninikepadakliendan,bila
diperlukan, untuk otoritas pengawasan. Badan inspeksi harus
memenuhi semua
persyaratandalamISO17020jikamerekainginmenunjukkanbahwamerekamemiliki
kompetensimelakukaninspeksitersebut.
V.3.3.1 Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi: Lembaga Sektor
Publik
Ada beberapa kementerian dan lembaga yan mengoperasikan
laboratorium kalibrasi dan
pengujian di seluruh Indonesia. Mereka adalah: Kementerian
Perdagangan, Kementerian
Perindustrian,KementerianKelautandanPerikanan,KementerianPertanian,BadanPengawasan
ObatdanMakanan(BPOM),LembagaIlmuPengetahuanIndonesia(LIPI),BadanPengkajian
danPenerapanTeknologi (BPPT).Ada juga instansiyangbekerjapada
tingkatpropinsidan
kabupaten, DINAS. Instansi-instansi ini menyediakan fasilitas
pengujian berfungsi sebagai
Badan Pengkaji Kesesuaian (CAB) untuk area tersebut dan sebagai
unit pengujian produk
untukpengujiansukarelasesuaidenganSNIdanstandarinternasionalataustandarasing.Saat
ini sejumlah besar laboratorium yang digunakan untuk penilaian
kesesuaian tidak (belum)
terakreditasiatauterakreditasisebagian-adalingkupyangbelumdiakreditasi.Tanggungjawab
khususmerekadanpengorganisasianinternal-nyaadalahsebagaiberikut:
Kementerian
PerdaganganLaboratoriumuntukPengujianKualitasuntukBarang-barang
EkspordanImpor(PusatPengawasanMutuBarang-PPMB)makanan&pakan,minyakatsiri,
esensnyamuk,pupuk,semen,tekstil,ban,semen,mebel,kabellistrik.
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa44
Kementerian
Pertanian-10BalaiBesar(CAB)&33DINAS(residupestisida,obathewan,
pakan,produkpertanian,Peralatandanmesinpertanian,bibitunggul,pupuk,pestisida,sistem
makananorganik,SistemManajemenMutu(QMS)&CABuntukkeamananpangandengan33
DINASdan1laboratoriumdibawahKementerianPertanian.
Kementerian Perindustrian
BadanPenelitiandanPengembanganIndustri(ARDIatauBPPI)
- PusatuntukStandardisasi
- PusatuntukSumberDayadanLingkunganHidup
- PusatIklimUsahaIndustri
- PusatTeknologi dengan pusat riset dan pengembangan
yangmenyediakan fasilitas
pengujiandanpengendalianmutuuntukprodukdarisektor-sektoryangberbeda.11
BalaiBesar+11Baristan
BalaiBesarKimiadanKemasanBBKK,Jakarta
BalaiBesarIndustriAgroBBIA,Bogor
BalaiBesarTekstildanIndustriBBT,Bandung
BalaiBesarKeramikBBK,Bandung
BalaiBesarPulp&KertasBBPK,Bandung
BalaiBesarBahandanBarangTehnikB4T,Bandung
BalaiBesarLogamdanMesinBBLM,Bandung
BalaiBesarIndustriHasilPerkebunanBBIHP,Makassar
BalaiBesarTehnikLingkunganHidupBBPP,Semarang
BalaiBesarIndustriKulit,KaretdanPlastikBBKKP,Jogjakarta
BalaiBesarKerajinandanBatikBBKB,Yogjakarta
-
Ditambahdengan11laboratoriumBalaiRisetdanStandardisasi(BARISTAND)yang
tersebardiseluruhIndonesia,sepertiBARISTANDAceh,Medan,Padang,Palembang,
TanjungKarang,Surabaya,Banjarbaru,Pontianak,Samarinda,Manado,Ambon.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
45
Kementerian Kelautan dan
PerikananPakan&Obat,Kesehatan,Residu(3Kementerian,2
propinsi&3swasta),Penyakit(46Kementerian&sekitar39propinsi/DINAS),BalaiNasional
untukPengendalianMutu(NCQC).
BPOM BPOMmengoperasikan 30 laboratoriumBalai POM
(MakananOlahan&Obat-
obatan) di seluruh Indonesia. Laboratorium Pengendalian Mutu
Nasional untuk Obat dan
Makanan(PusatPengujianObatdanMakananNasional-PPOMN).30Balai.
BPPT B2TKS-Kekuatanbahan,
strukturdankomponen,BTL-TeknologiLingkungandan
Bioteknologi,LAPTIAB-TeknologiFarmasidanPengobatan,STPTeknologiPolimer&RoHS.
LIPI Teknologi Pengujian dan Mutu, Biologi, Kimia, Fisika,
Metalurgi, Elektronik &
Telekomunikasi,GeoTeknologi,PuslitKIM-LIPI.
V.3.3.2 Pengujian: Entitas Sektor Swasta
Sucofindo(48cabangdan18laboratorium),TUVs,SGSdanbanyaklagipenyedialayananswasta
yangmelakukanpengujianatasberagamprodukberdasarkanSNI,regulasiIndonesia(SNIwajib),
Standar Internasional & nasional lainnya (ISO, EN,ASTM, JIS,
DIN,AFNOR dll.). Beberapa
berfungsi sebagai CAB (Badan yang dinotifikasi oleh EC) untuk
produk di bawah regulasi
Internasional&Nasionallainnya(EUDirectives,FoodLaw,USFoodandDrugsAdministration,
UN/ECEmengenaisukucadangotomotifdankendaraan,CBmengenaikeselamatanpadakomponen
listrikdanelektronik,peralatandanprodukdanlainnya)berdasarkanstatuspenunjukkan.
V.3.3.3 Inspeksi: Institusi Sektor Publik
Secara luas di Indonesia, terdapat Kementerian dan Institusi
sebagai berikut: Kementerian
Perdagangan,KementerianPerindustrian,KementerianKelautandanPerikanan,Kementerian
Pertanian,BPOM,KementerianLingkunganHidup,KementerianPerhubungan,Kementerian
TenagaKerja,BPPT.Sekalilagi,ditingkatpropinsidankabupatenterdapatDinas.Lembaga-
-
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa46
lembagainimelakukaninspeksiuntukperlindungankonsumen,impordanekspor,produklogam,
struktur,makanandanperikanan,pertanian,ternak,produksi&distribusipakan,distribusiobat,
peralatanbertekanan,keteluap,kendaraan,trukmuat,kemasanbarangberbahayauntuktanah,
laut,transportasiudara,airlimbah,emisiudara,limbah&limbahberbahaya,insinerator.
Tanggungjawabkhususnyaadalah:
Kementerian Perdagangan: Perlindungan konsumen dengan pengawasan
pasar, PPMB
(impor&ekspor).
Kementerian
Perindustrian:B4T(produklogam,strukturaktif,pengelasan).
Kementerian Pertanian: Pertanian,ternak.
Kementerian Kelautan dan Perikanan: distribusi obat, produksi
& Distribusi pakan,
tangkapan liar & pertanian, pengumpulan, pengolahan dan
pemeriksaan perbatasan Uni
Eropauntukprodukperikanan.KementerianKelautandanPerikananmemiliki40
inspektur
untukGMP,GAP,HACCP.Inpeksidilakukansekalisetahundanmemiliki43inspekturuntuk
pembenihandansekitar50inspekturuntukpertanian(memantaurencanaresidu).
Terdapatsekitar250inspekturditingkatregionaldibawahotoritasregional.
BPOM:Perlindungankonsumenmelaluipengawasanpasaruntukmakananolahandanobat-
obatan.Perizinandansertifikasimakananolahan,industrifarmasidankosmetikberdasarkan
CaraPengolahanyangBaik;evaluasiPra-pasaruntukproduk;pengawasanpascapemasaran
termasuk sampling produk dan pengujian laboratorium, pemeriksaan
sarana produksi dan
distribusi,penyidikandanpenegakanhukum;
Kementerian Tenaga
Kerja:Inspeksiperalatanbertekanan,keteluap,dll.
Kementerian
Perhubungan:Inspeksikendaraan,trukmuat,kemasanbarang-barangberbahaya
untuktransportasidarat,lautdanudara.
Kementerian Lingkungan Hidup: Inspeksi untuk emisi air limbah,
emisi udara (polusi),
limbahdanlimbahberbahayayangdihasilkandilokasiproduksi,insinerator.
-
Studi yang dilaksanakan oleh DFC S.A.U untuk Uni Eropa
Infrastruktur Kualitas Ekspor Indonesia
47
V.3.3.4 Inspeksi: Institusi Sektor Swasta
Sucofindo,TUVs,SGS,Lloydsdanlainnya
Inspeksisebelumpengapalan(beragamproduk)untukekspor.
TUV dan lainnya:melakuka