Date post: | 12-Jan-2020 |
Category: | Documents |
View: | 2 times |
Download: | 0 times |
18
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Pada pengembangan perangkat lunak, tahap pertama yang dilakukan adalah
analisis sistem. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan fakta, menganalisis fakta-
fakta tersebut, kemudian mengomunikasikannya melalui laporan analisis sistem.
Pada pengembangan perangkat lunak dengan Waterfall, output dari setiap tahap
merupakan input bagi tahap berikutnya, namun dapat kembali pada tahap
sebelumnya untuk penyesuaian dan peninjauan ulang. Kristanti (2004). Model
Waterfall dapat dijelaskan pada Gambar 3.1.
Requirement
Spesification
Design
Operation Mode &
Retirement
Integration
Implementation
Gambar 3.1 Waterfall Model
Penjelasan tiap proses waterfall pada rancang bangun sistem informasi
akademik :
1. Requirement : Menentukan permasalahan yang dialami oleh masing-masing
pengguna serta merumuskan informasi yang dibutuhkan untuk dapat
19
menyelesaikan permasalahan tersebut. Proses ini dilakukan dengan cara
observasi dan wawancara dengan owner, tutor dan siswa.
2. Spesification : Melakukan dokumentasi spesifikasi sistem informasi yang
akan dibuat, lalu memastikan dengan pihak ILC apakah sudah sesuai atau
belum.
3. Design : Menghasilkan sebuah racangan sistem yang menjadi dasar
dalam pembuatan sistem informasi secara keseluruhan seperti Diagram Input
Proses Output, Data Flow Diagram (DFD), CDM/PDM, Desain User Interface
yang meliputi desain input dan output.
4. Implementation : Melakukan persetujuan rancangan sistem pada pihak ILC.
Setelah rancangan sistem disetujui, maka akan diubah menjadi bentuk kode
program. Pada tahap ini program yang dihasilkan masih berupa modul – modul
seperti modul administrasi, siswa, tutor dan owner.
5. Integration : Pada tahap ini unit-unit program diintegrasikan dan diuji
keterkaitannya sehingga menjadi sistem yang lengkap untuk meyakinkan
bahwa perangkat lunak telah terpenuhi.
6. Operation mode & Retirement : tahap ini adalah tahap pemeliharaan yaitu
termasuk pembetulan kesalahan yang ditemukan saat melakukan uji coba
sistem dan juga perawatan selama sistem berjalan.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Innovative Learning Center (ILC) sebagai bimbingan belajar bahasa inggris
memiliki proses bisnis yang dimulai dari pendaftaran di bagian administrasi. Setelah
siswa resmi terdaftar dan memilih jadwal yang disediakan, siswa berkewajiban untuk
melakukan registrasi ulang. Hal ini diperlukan untuk memastikan apakah siswa
20
tersebut sepakat untuk les di ILC. sekaligus untuk menentukan kelas mana yang
sesuai dengan siswa. Setelah resmi menjadi siswa ILC, siswa diwajibkan mengisi
presensi. Kegiatan ini adalah proses mencatat status hadir siswa setiap pertemuan.
Selain itu, siswa juga wajib melakukan pembayaran spp setiap bulan dan
pembayaran buku setiap kenaikan level. Siswa juga dapat melakukan resign apabila
diperkirakan tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa yang memilki
status resign tidak akan ditagih untuk membayar SPP. Proses terakhir yang tidak
kalah penting adalah penilaian. Proses penilaian dilakukan kepada siswa aktif setiap
akhir chapter. Satu periode pengajaran (3 bulan) terbagi atas 6 chapter. Jadi, satu
chapter dijalani siswa dalam waktu 2 minggu. Gambaran sistem secara umum dapat
dilihat pada Gambar 3.2.
Siswa Baru Siswa Lama
Proses Belajar Mengajar Mencatat Presensi, Nilai,
Pembayaran SPP, Pembayaran Buku
dan Resign
Membuat Rekap
Kegiatan Akademik
Pertemuan Hasil Belajar
Tutor dan Orang Tua
Pendaftaran Registrasi Ulang
TutorOwner
Gambar 3.2 Diagram Alir Gambaran Umum Sistem
Saat ini proses pencatatan kegiatan akademik ILC menggunakan Excel dan
manual. Berdasarkan pencatatan kegiatan akademik seperti itu ditemukan beberapa
permasalahan yaitu yang pertama adalah owner sulit dalam mendapatkan laporan
21
akademik tiap periode karena data yang diterima menjadi tidak aktual dan proses
rekap data menjadi tersebut menjadi tidak efisien contohnya dalam pembuatan
laporan perkembangan jumlah siswa aktif, owner harus merangkum file siswa dan
file registrasi periode 132, 133 dan 134. Padahal owner juga membutuhkan laporan
lain seperti laporan siswa baru, laporan siswa resign, laporan jumlah kelas, laporan
pendapatan dan laporan tersebut juga dibutuhkan untuk masing-masing cabang.
Akibat dari hal tersebut adalah terjadi keterlambatan penanganan apabila terjadi
penurunan siswa aktif secara drastis. Menurut (Etin:2011) Kepekaan organisasi
membuat lembaga mampu mendeteksi secara dini perubahan pasar, merancang ulang
proses transformasi yang selama ini telah berjalan dalam rangka memenuhi tuntutan
pasar.
Permasalahan kedua adalah tutor tidak mendapat informasi tentang
performa kelas. Selama ini tutor hanya mengajar tanpa mengetahui perkembangan
siswa setiap chapter. Permasalahan tersebut menyebabkan tutor tidak dapat
mengetahui kemampuan siswa apakah meningkat atau menurun. Akibat dari
ketidaktahuan tutor tersebut adalah siswa yang memiliki nilai kurang baik tidak dapat
diketahui sejak dini. Padahal ILC memiliki keinginan bahwa proses pengajaran harus
dipantau setiap chapter agar siswa yang memiliki kemampuan kurang dapat diberi
perhatian khusus oleh para tutor sehingga nilainya dapat meningkat.
ILC juga mengalami permasalahan dengan kurangnya komunikasi antara
pihak ILC dengan orang tua siswa. Selama ini komunikasi antara guru dan orang tua
siswa hanya terjadi saat acara pembagian raport yang diadakan setiap 3 bulan sekali.
Akibatnya orang tua siswa kurang mendapatkan informasi mengenai perkembangan
kegiatan akademik anaknya. Informasi akademik yang dibutuhkan oleh orang tua
22
siswa diantaranya adalah nilai, status pembayaran spp, status pembayaran buku,
presensi, dan jadwal les.
Pada tahap ini dilakukan analisa untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi
di ILC serta akibat yang bisa ditimbulkan karena masalah tersebut, analisis masalah
dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Masalah
No Cause-and-effect analysis System improvement objectives
Masalah Akibat Target Sistem Batasan Sistem
1 Sulit dalam
mendapatkan
laporan
manajemen
Tidak adanya
penanganan dini
apabila terjadi
penurunan
performa kegiatan
akademik secara
drastis.
Sistem dapat
menyediakan fitur
laporan tentang
perkembangan
dan perbandingan
seluruh kegiatan
akademik.
Sehingga dapat
membantu owner
dalam
mengidentifikasi
masalah yang
timbul dengan
segera
Kegiatan
akademik yang
dapat diakses
meliputi proses
pengelolaan
data siswa,
penempatan,
presensi,
pembayaran
spp,
pembayaran
buku, resign,
dan nilai.
2 Tidak ada kontrol
tutor
Sering ada keluhan
dari orang tua
siswa saat
pembagian raport
bahwa siswa tidak
mengalami
peningkatan
kemampuan bahasa
inggris. Hal
tersebut disebabkan
tutor kurang dapat
memperhatikan
perkembangan
kemampuan siswa.
Sistem dapat
menyediakan
perkembangan
nilai dan presensi,
jadwal kepada
tutor sehingga
tutor dapat
mengetahui
perkembangan
siswa tiap chapter
dan tiap
pertemuan.
Informasi yang
dihasilkan
hanya yang
berkaitan
dengan jadwal,
presensi dan
nilai siswa yang
diajar
3 Tidak ada kontrol
orang tua siswa
Akibatnya orang
tua siswa kurang
Sistem dapat
menyediakan
Informasi yang
dihasilkan
23
No Cause-and-effect analysis System improvement objectives
Masalah Akibat Target Sistem Batasan Sistem
mendapatkan
informasi
mengenai
perkembangan
kegiatan akademik
anaknya
informasi
kegiatan
akademik siswa
meliputi status
pembayaran
spp, status
pembayaran
buku, presensi,
nilai, dan jadwal
3.1.2 Analisis Kebutuhan
Dengan adanya permasalahan seperti telah dijelaskan pada Tabel 3.1 maka
perancangan sistem ini dimulai dari proses identifikasi informasi kebutuhan
pengguna, seperti kepada siapa informasi disampaikan, informasi apa saja yang perlu
disajikan, dan seberapa detail informasi tersebut disampaikan, tujuan informasi
tersebut bagi penguna, dan data apa yang diperlukan untuk mendapat informasi
tersebut. Informasi disajikan kepada pihak yang berwenang dalam sistem seperti
owner, tutor dan siswa atau orang tua.
Click here to load reader