Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi RSU Prof Dr. R.D. Kandou Manado 03/16/22 1
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
RSU Prof Dr. R.D. Kandou Manado
04/18/23 1
Imunogen Zat mempunyai kesanggupan merangsang respon imun spesifik
HumoralSelular
Antigen Zat yang dapat bereaksi dengan produk respon imun spesifik terutama antibodi
Hapten Antigen yang mempunyai B.M rendah (< 10.000)
Alergen Antigen yang dapat mengindikasikan terjadinya reaksi hipersensi di usus atau alergi
Determinan Antigen atau Epitop
Bagian (daerah) antigen yang terpagan aktif dan dapat bereaktif dengan produk respons imun spesifik
Respon Imun Respons tubuh terhadap antigen tubuh mengeliminasi antigen tersebutMelibatkan :
Macam sel dan proteinMakrofad, limfosit,komplemen. sitokin
IMUNOLOGI DASARIMUNOLOGI DASAR
04/18/23 2
METODE PERTAHANAN TUBUHMETODE PERTAHANAN TUBUH Mekanisme Pertahanan tubuh Non Spesifik
(Komponen Non Adaptif/Imunitas Alamiah) : Mekanisme Pertahanan yang ditujuhkan u/ macam-
macam antigen Sudah ada sejak bayi lahir elemen non spesifik:
Kulit dengan kelenjar Lapisan mukosa dengan enzimnya Kelenjar air mata Sel fagasit (makrofag, monosit, polimorfonuklear, komplemen
komponen M.P.N
04/18/23 4
METODE PERTAHANAN TUBUHMETODE PERTAHANAN TUBUH
Mekanisme Pertahanan tubuh Spesifik (Komponen Adaptif/Imunitas didapat : Mekanisme Pertahanan yang ditujuhkan
khusus terhadap 1 jenis antigen Diperankan oleh sel lemfosit, dengan atau
tanpa bantuan komponen sistem imun lain seperti makrofag dan komplemen
04/18/23 5
IMUNITAS HUMORALIMUNITAS HUMORAL
Imunitas yang diperankan sel limfosit B dengan/tanpa bentuan sel imunokompeten lainnya
Lima kelas Ig : Ig M, Ig G, Ig A, Ig D dan Ig E
Ig G : ditransfer dari ibu ke janin
04/18/23 6
IMUNITAS SELULARIMUNITAS SELULAR
Respon imun terhadap antigen yang diperankan oleh sel limfosit T dengan/tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya
Reaksi hipersensitivitas tipe lambat (tipe IV)
04/18/23 7
RESPON IMUNRESPON IMUN
Respons Imun Primer : Pemaparan pertama kaliRespon Imun Sekunder : Pemaparan berulang
kali
04/18/23 8
REAKSI HIPERSENSITIVITASREAKSI HIPERSENSITIVITAS
Aktivasi berlebihan oleh antigen atau gangguan mekanisme ini keadaan Imunopatologik reaksi hipersensitivitas
04/18/23 9
Menurut Gell dan Coombs : 4 tipeMenurut Gell dan Coombs : 4 tipe Reaksi hipersensitivitas tipe I (Reaksi atopik atau
Anafilaksis) = tipe Cepat Reaksi hipersensitivitas tipe II (Reaksi sitotoksik atau
Sitolitik) Reaksi hipersensitivitas tipe III (Reaksi Arthus=Reaksi
Kompleks Imun) Reaksi hipersensitivitas tipe IV (tipe lambat) sel
mediated
Tipe IVTipe IV Imunitas SelularLimfosit T
Tipe I – I I ITipe I – I I I Imunitas HumoralAntibodi
04/18/23 10
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE I
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE I
1. Pemaparan antigen
2. Pembentukan Antibodi Ig E
3. Ikatan antara Ig E dengan sel mast
4. Pemaparan kembali dengan antigen serupa
5. Interaksi antara antigen dengan Ig E
6. Pelepasan Mediator kimia
7. Aktifitas mediator pada berbagai organ tubuh.
• Terjadi segera• Kontak Alergen dengan antibodi• Ig E
Hasil Akhir Reaksi tipe I
04/18/23 11
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE II
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE II Adanya antibodi dalam keadaan bebas
dalam serkulasi akan bereaksi dengan antigen dipermukaan sel atau membran jar tubuh
Ig G atau Ig M Ikatan antara antibodi + antigen sistem
Komplemen C1 – C9 Lisis
04/18/23 12
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE III
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE III Antigen dan antibodi berada dalam
keadaan bebas dalam sirkulasi darah kompleks imun
Mengendap pada pembuluh darah atau jaringan aktivasi sistem komplemen dilepaskan mediator yang merupakan sifat
Anaplatoksin (C3a, C5a) Kemotaksis (C3a, C5a, C5,67)
Anafilaksosin mediator ME↗
04/18/23 14
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE IV
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE IV
24-48 jam setelah terpapar antigen limfosit T
04/18/23 15
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
RSU Prof Dr. R.D. Kandou Manado
04/18/23 16
ANAFILAKSISANAFILAKSIS
• Reaksi Sistemik akut pada Individu sensitif antigen
• Reaksi Hipersensitivitas tipe I
• Respon Klinis Hipersensitivitas Berat
• Mengenai Macam organ
Reaksi Anafilaksis
Anafilaksis
04/18/23 17
ETIOLOGIETIOLOGI
ObatEktrak alergenSerum kudaZat diagnostikBisa (venom)
Produk darahAnestetikum lokalMakananEnzimHormon
04/18/23 18
RANGKAIAN REAKSI HIPERSENTIVITAS TIPE CEPAT
RANGKAIAN REAKSI HIPERSENTIVITAS TIPE CEPAT
1. Pajanan antigen2. Respon pembentukan Ig E3. Terikatnya Ig E pada sel mast
1. Pajanan antigen2. Respon pembentukan Ig E3. Terikatnya Ig E pada sel mast
1. Terpapar ulang dengan antigen sama
2. Interaksi antigen Ig E spesifik di sel mast
3. Pelepasan mediator oleh sel mast
4. Efek mediator pada berbagai organ
1. Terpapar ulang dengan antigen sama
2. Interaksi antigen Ig E spesifik di sel mast
3. Pelepasan mediator oleh sel mast
4. Efek mediator pada berbagai organ
SENSITISASISENSITISASI APOTIKAPOTIK
REAKSI REAKSI APOTIKAPOTIK
04/18/23 19
PATOGENESISPATOGENESIS
DEGRANULASI SEL MAST
DEGRANULASI SEL MAST
HISTAMINHISTAMIN
BRADIKININSEROTONINLEUKOTRIN
BRADIKININSEROTONINLEUKOTRIN Dilatasi pembuluh darah
Peningkatan permeabilitas p. darahPerangsangan sekresi mukusKontraksi otot bronkusTekanan darah menurun dengan cepat (hipotensi)
Dilatasi pembuluh darahPeningkatan permeabilitas p. darahPerangsangan sekresi mukusKontraksi otot bronkusTekanan darah menurun dengan cepat (hipotensi)
SYOK ANAFILAKTIKSYOK ANAFILAKTIK
ALERGENALERGEN
Ix
IIxANAK ATOPIK
ANAK ATOPIK
Ig EIg E
SEL SEL MASTMAST
04/18/23 20
GAMBARAN KLINIS ANAFILAKSISGAMBARAN KLINIS ANAFILAKSIS
MEDIATORGEJALA DAN TANDASISTEM
Pucat, Rasa Dingin/Langsung Kollaps, nadi cepat dan lemah, Hipotensi, Syok, Aritmia
Pucat, Rasa Dingin/Langsung Kollaps, nadi cepat dan lemah, Hipotensi, Syok, Aritmia
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskuler
Tidak diketahuiTidak diketahuiGelisah, KejangGelisah, KejangSusunan Saraf Pusat
Susunan Saraf Pusat
Tidak diketahuiTidak diketahuiPeningkatan Peristaltik, Muntah, Disfagia, mual, kejang perut, diare
Peningkatan Peristaltik, Muntah, Disfagia, mual, kejang perut, diare
GastrointestinalGastrointestinal
SRS_A, Histamin
SRS_A, Histamin
Dispnu, Emfisema akut, Asma, Bronkospasme
Dispnu, Emfisema akut, Asma, Bronkospasme
Jalan Nafas Bagian Bawah
Jalan Nafas Bagian Bawah
HistaminHistaminBersin, Pilek, Dispnu, Edema laring, Serak, Edema lidah dan faring, Stridor
Bersin, Pilek, Dispnu, Edema laring, Serak, Edema lidah dan faring, Stridor
Jalan Nafas Bagian Atas
Jalan Nafas Bagian Atas
Histamin Histamin Edema Periorbita, hidung tersumbat dan gatal, angioedema, pucat, sianosis
Edema Periorbita, hidung tersumbat dan gatal, angioedema, pucat, sianosis
MukosaMukosaHistaminHistaminUrtikaria, EritemaUrtikaria, EritemaKulitKulit
--Malaise, Lemah, Rasa sakitMalaise, Lemah, Rasa sakitUmum (Prodromal)
Umum (Prodromal)
04/18/23 21
PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANGDARAH LENGKAPDARAH LENGKAP
KIMIA DARAHKIMIA DARAH
FOTO TORAKSFOTO TORAKS
E K GE K G
TES KULITTES KULIT
TES PROVOKASITES PROVOKASI
ANALISIS GAS DARAH
ANALISIS GAS DARAH
HEMATOKRIT ME↗TOTAL EOSINOSIL ME↗
HEMATOKRIT ME↗TOTAL EOSINOSIL ME↗
• ENZIM SGOT• CPK (FOSFO KINASE
KREATIN)• LDH (DEHIDROGENASE
LAKTAT)
• ENZIM SGOT• CPK (FOSFO KINASE
KREATIN)• LDH (DEHIDROGENASE
LAKTAT)EMFISENA (HIPERINFLASI) DENGAN ATAU TANPA ATELEKTASISEDENA PARU
EMFISENA (HIPERINFLASI) DENGAN ATAU TANPA ATELEKTASISEDENA PARU
PERUBAHAN EKG SEMENTARA :
• Depresi gelombang S.T• Bundle branch block• Fibrilasi atrium
PERUBAHAN EKG SEMENTARA :
• Depresi gelombang S.T• Bundle branch block• Fibrilasi atrium
Ig E SERUMIg E SERUM
ME↗
04/18/23 22
DIAGNOSISDIAGNOSIS
Berdasarkan gejala klinis
Diagnosa tidak sulit bila pemaparan dengan antigen segera diikuti gejala klinis yang khas, misalnya terjadi setelah suntukan obat atau zat diagnostik
Diagnosa sulit bila hubungan sebab akibat tidak bagitu jelas atau gejala hanya sebagian dan terbatas
Adanya riwayat reaksi alergi seperti urtikaria, angioedema, atau asma sangat membantu diagnosis
Berdasarkan gejala klinis
Diagnosa tidak sulit bila pemaparan dengan antigen segera diikuti gejala klinis yang khas, misalnya terjadi setelah suntukan obat atau zat diagnostik
Diagnosa sulit bila hubungan sebab akibat tidak bagitu jelas atau gejala hanya sebagian dan terbatas
Adanya riwayat reaksi alergi seperti urtikaria, angioedema, atau asma sangat membantu diagnosis
04/18/23 23
TINDAKAN TERSEBUT
TINDAKAN TERSEBUT
MEMBANTU FUNGSI VITALMELAWAN PENGARUH MEDIATORMENCEGAH LEPASNYA MEDIATOR
SELANJUTNYA
MEMBANTU FUNGSI VITALMELAWAN PENGARUH MEDIATORMENCEGAH LEPASNYA MEDIATOR
SELANJUTNYA
TINDAKAN SEGERA
TINDAKAN SEGERA
ADRENALINADRENALIN
Jalan nafas dan jantungHenti jantung paru
resusitasi kardiopulmonar
Jalan nafas dan jantungHenti jantung paru
resusitasi kardiopulmonar
1 – 2 mg/kg BB max 50 mg1 – 2 mg/kg BB max 50 mgDIFENHIDRAMINDIFENHIDRAMIN
OKSIGENOKSIGEN
Bila Anafilaksis Terjadi Karena Suntikan Pada Ekstremitas
Bila Anafilaksis Terjadi Karena Suntikan Pada Ekstremitas
TURNIKETTURNIKET
0,01 ml/ kg BB0,01 ml/ kg BB
EVALUASI SEGERAEVALUASI SEGERA
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN
04/18/23 24
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANTINDAKAN DI ATAS, MASIH TETAP HIPOTENSIF ATAU TETAP SUKAR BERNAFAS :
CAIRAN INTRAVENA SYOK PADA ANAK
RINGER LAKTAT 30 ml/kg BB
AMINOFILIN 4 –7 mg/Kg BB
VASOPRESOR CAIRAN INTRAVENA TIDAK DAPAT MENGONTROL TEK, DARAHMETARAMINOL BITARTAT (ARAMINE) 0.01 mg/kg BB
INTUBASI DAN TRAKEOSTOMI
SUMBATAN JALAN NAFAS BGN ATAS OLEH EDENA
KORTIKOSTEROID HIDROKORTISON I.V 7 – 10 mg/kg BB
PENGOBATAN SUPORTIF
04/18/23 25
PENCEGAHANPENCEGAHAN
ASPEK TERPENTING
ANAMNESIS TELITI
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
UJI KULIT DAN KONJUNGTIVA
ASPEK TERPENTING
ANAMNESIS TELITI
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
UJI KULIT DAN KONJUNGTIVA
04/18/23 26
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
RSU Prof Dr. R.D. Kandou Manado
04/18/23 27
ALERGI MAKANANALERGI MAKANAN Mengenai banyak Organ dan sistem tubuh Akibat alergi terhadap bahan makanan
Semua Makanan reaksi alergi derajat alergenitas berbeda 20 % anak usia 1 tahun
04/18/23 28
ALERGI MAKANANALERGI MAKANAN
Adverse food reaction Reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan Reaksi sekunder terhadap Food Allergy atau Food Intolerance
Food allergy Suatu hasil reaksi Imunologik yang menyimpang Reaksi hipersentivitas tipe I (Ig E)
Food intolerance Semua respon fisiologis yang abnormal terhadap makanan/aditif Reaksi non imunologik Disebabkan oleh zat terkantung dalam makanan spt Kontaminasi
toksik misalnya : Histamin pada keracunan ikan Toksin yang sekresi oleh salmonela, shigela, campylobacter Zat farmakologok yang terkandung dalam makanan (kafein pada
kopi, tiramin pada keju Kelainan pada pejamu sendiri : ggn metabolisme (defisiensi laktase)
The American of Allergy and Immunology &The National Institute of Allergy and Infection Disease
04/18/23 29
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI- B.M > 18.000
dalton- Tahan Panas- Tahan enzim
proleoksik
- Protein- Glikoprotein- Polipeptida
Reaksi Hipersensitivitas tipe I, III, IV
Reaksi Lambat
Reaksi cepat
Alergen
04/18/23 30
ETIOLOGIETIOLOGI1. Faktor Genetik2. Faktor Imaturitas Usus
• Mekanik : Integritas mukosa Usus• Kimiawi : Asam lambung
Enzim Pencernaan• Imunology : Sekretori Ig A (sIg A)
Limposit pada lamina propria
3. Pajanan Alergen• Merangsang Produksi Ig E Spesifik
Denaturasi alergen
3 Faktor
04/18/23 31
MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS
Renjatan AnafilaksiKardiovaskular
Gatal pada bibir, mulut, faringsSembab TenggorokMual MuntahPerut KembungDiarePendarahan Usus
Saluran Pencernaan
RinutisAsma bronkialBatuk Kronik berulang
Saluran Nafas
UrtikariaAngioedemaDermatitis Atopik
Kulit
04/18/23 32
BEBERAPA JENIS MAKANANBEBERAPA JENIS MAKANAN
Susu sapi/Kambing Ikan lautTelur KeledaiKacang kacangan Gandum
I. Golongan Makanan paling sering
23 glikoprotein alergen utama:-Ovalbumin, ovomucoid-Ovotransferin
Putih telur
Kuning telur kurang alerginik dari putih telurTelur ayam
BetalaktoglobulinAlfalaktalbuminBovine serum albuminBovine serum globulin
Protein Cazein dan Whey
20 komponen proteinSusu Sapi
04/18/23 33
BEBERAPA JENIS MAKANANBEBERAPA JENIS MAKANAN
-Albumin (larut dalam air)-Globulin (larut dalam garam)
-Fraksi Arachin-Fraksi Conarachin
- Globulin (tidak larut dalam air)
Bentuk tepung dihirupGandum
10 % ProteinKacang kedelai
Protein Kacang terdiri dari :-Albumin (larut dalam air)
Kacang
I. Golongan Makanan paling sering
04/18/23 34
BEBERAPA JENIS MAKANANBEBERAPA JENIS MAKANAN
Daging Ayam KentangDaging Babi Jagung (Nasi)Daging Sapi Jeruk
II. Golongan Makanan relatif jarang :
BumbuBahan Pengawet : Azam Benzoat
Bahan Pewarna : TartrazineBahan Penambah Rasa :Monosodium Glutamat
III. Bahan Aditif pada Makanan :
04/18/23 35
PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG Uji Kulit Darah tepi
Eosinifil Eosinofila > 5% atau 7500/ml AlergiHitung leukosit < 5000/ml, Neutropenia < 30% alergi makananHb dan Hematokrit rendah Alergi susu sapi kruLED Me Penyebab infeksi atau pendarahan usus autoimun
Ig E Total dan Ig SpesifikKadar Ig E total > 30/ml - Atopi
- Infeksi Parasit- Depresi Imun
selular
04/18/23 36
DIAGNOSISDIAGNOSIS
1. Riwayat Penyakit2. Catatan Harian Diet3. Uji Eliminasi dan Provokasi4. Uji kulit5. Ig E Spesifik
Uji Eliminasi dan provokasi makanan :Provokasi makanan secara buta (Double Blind Place to Control Food Challenge = DBPCGFC)- Eliminasi Makanan 2-3 minggu- Provokasi makanan dicurigai
04/18/23 37
PENGOBATANPENGOBATAN
Paling Penting Eliminasi terhadap makanan yang bersifat alergen
Alergi makanan akan menghilang umur 3 tahun
Obat-obatan -Antihistarmin H1 dan H2- Kesotifen-Kortiliosteroid-Natrium kromoglilocas kontroversial
Imunoterapi Belum jelas hasilnya
04/18/23 38
PENCEGAHANPENCEGAHAN
ASI Eksklusif usia > 6 bulan Penghindaran makanan alergenik pada
ibu hamil semester terakhir dan ibu menyusui serta bayi usia dini
04/18/23 39