Top Banner
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN ANTIVIRUS YANG TEPAT DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARKHI PROCESS (AHP) Naskah Publikasi diajukan oleh Edwin Nur Prasetyo 07.12.2219 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
20

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

Mar 22, 2019

Download

Documents

hoanghanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEBUNTUK MENENTUKAN ANTIVIRUS YANG TEPAT DENGAN

METODE ANALYTICAL HIERARKHI PROCESS (AHP)

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Edwin Nur Prasetyo

07.12.2219

kepadaSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOMYOGYAKARTA

2011

Page 2: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri
Page 3: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

Implementation of Decission Support System Web Based Antivirus to Determine

the Appropriate Method Analytical Hierarchy Process (AHP)

Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web

Untuk Menentukan Antivirus Yang Tepat Dengan

Metode Analytical Hierarkhi Process (AHP)

Edwin Nur Prasetyo

Jurusan Sistem Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The computer is one important part in improving information technology. Of

course, with various data and information contained therein. Therefore, as much as

possible we can protect our data from attacks such as viruses and other - other. To

protect it, computer owners directly determine the antivirus and then use on their

computers but in the election based solely on the advice of friends or want to try it without

any basis they choose the antivirus. As a result, users often do not get along antivirus

with antivirus they use. It is, caused by their decisions that have no basis for the

calculation.

This is where the role of decision support systems in order to provide solutions to

users who need input / suggestions to solve the problem for them. In building decision

support systems, especially relating to the selection of appropriate antiviral, requires

some data-related data such as antivirus, data categories, data criteria, and data

subkriteria. From some of these data, still needs to be processed again to obtain

information that is relevant, accurate, complete, timely, understandable and comparable.

The results can be obtained from this study is from the system can perform

calculations to obtain the appropriate decision and must be received from the decision.

Although final decisions remain on the user of this system, but at least it can help /

support in choosing an antivirus that they will use later. And that is exactly what the

purpose of this decision support system.

Keywords: Information Systems, Information, Decision Support, Assessment,

Calculation.

Page 4: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

1. Pendahuluan

Komputer merupakan salah satu bagian penting dalam peningkatan teknologi

informasi. Tentunya dengan berbagai data dan informasi yang terdapat di dalamnya.

Oleh karena itu, sebisa mungkin kita dapat melindungi data kita dari serangan seperti

virus terlebih data tersebut sangat penting bagi kita. Dan hal tersebutlah yang merupakan

masalah yang sering dikeluhkan oleh para penggunanya. Yang kemudian pengguna

awam cenderung mengambil keputusan dengan menggunakan antivirus untuk

mengatasinya. Tetapi permasalahan masih belum selesai, dengan menggunakan

antivirus yang dipilih terkadang tidak semua virus dapat di-detect sebagai virus oleh

antivirus yang mereka gunakan. Selain itu, pengguna sering bingung dalam mengambil

keputusan untuk menggunakan antivirus jenis seperti apa sehingga kualitas keputusan

menjadi tidak maksimal dan akhirnya keputusan cenderung berbeda-beda antara

pengguna. Di sinilah sistem pendukung keputusan berperan agar dapat memberikan

solusi kepada pengguna yang membutuhkan masukan/usulan untuk mengatasi

masalahnya meskipun keputusan terakhir tetap pada pengguna serta kualitas keputusan

yang dihasilkan juga dapat maksimal. Dan hal itulah yang menjadi salah satu tujuan

sistem pendukung keputusan yaitu memberikan dukungan atas pertimbangan pengguna

dan tidak dimaksudkan untuk menjadi pengambil keputusan.

Mengidentifikasi jenis antivirus yang memungkinkan akan dipilih dan digunakan

oleh pengguna pada PC mereka berdasarkan spesifikasi komputer pengguna, dengan

mengacu pada pemahaman di atas sebuah sistem pendukung keputusan berbasis web

dapat diwujudkan. Yang melatarbelakangi perancangan sistem pendukung keputusan

berbasis web ini untuk memberikan masukan/usulan kepada pengguna meski keputusan

tetap ada pada pengguna.

Page 5: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

2. Landasan Teori

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

2.1.1 Pengambilan Keputusan

Masalah merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan kerugian atau

bahkan dapat menghaslkan keuntungan. Pengambilan keputusan adalah sebuah

tindakan atau aksi (diantara berbagai alternatif) dalam pemecahan masalah yang diyakini

akan memberikan solusi terbaik untuk mencapai tujuan. Tujuan dari keputusan adalah

untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan. Ciri keputusan adalah

sebagai berikut:

1. Banyak pilihan/alternative

2. Ada kendala atau syarat

3. Mengikuti suatu pola tingkah laku, baik yang terstruktur maupun tidak

terstruktur.

4. Banyak input/varibel.

5. Ada factor resiko.

6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan.

2.1.2 Konsep Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan

sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi pemodelan dan manipulasi data.

Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang

semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara

pasti bagaimana keputusannya seharusnya dibuat (Alter, 2002).

Aplikasi DSS merupakan aplikasi yang dibangun untuk mendukung solusi atas

suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang yang digunakan dalam

pengambilan keputusan. Aplikasi DSS menggunakan CBIS (Computer Based Information

System) yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi yang dikembangkan untuk

mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur.

Page 6: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

Keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah dilihat dari

keterstrukturan macamnya ada tiga yaitu:

1. Keputusan terstruktur (structured decision).

2. Keputusan semiterstruktur (semistructured decision).

3. Keputusan tak terstruktur (unstructured decision).

Karaktristik dan kapabilitas yang terdapat pada DSS diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Dukungan kepada pengambil keputusan.

2. Dukungan untuk semua level manajerial.

3. Dukungan untuk individu dan kelompok.

4. Dukungan untuk keputusan independent dan/atau sekuensial.

5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan.

6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.

7. Adaptivitas sepanjang waktu.

8. Pengguna merasa seperti di rumah.

9. Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas)

ketimbang pada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan).

10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses

pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah.

11. Pengguna akhir bisa mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem.

12. Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan

keputusan.

13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari

sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi-objek.

14. Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil keputusan

pada satu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan

dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persedian.

Page 7: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

2.1.3 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan

2.1.3.1 Subsistem Manajemen Data

Subsistem manajemen data merupakan memasukkan satu database yang berisi

data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem

manajemen database (DBMS/Data Base Management System). Subsistem manajemen

data juga dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repositori

untuk data perusahaan yang relevan untuk pengambilan keputusan.

Subsistem manajemen data terdiri dari beberapa elemen antara lain berikut:

1. Database sistem pendukung keputusan

Database adalah kumpulan data yang saling terkait yang diorganisasi untuk

memenuhi kebutuhan dan struktur sebuah organisasi serta bisa digunakan

oleh lebih dari satu orang dan lebih dari satu aplikasi.

Sumber data dalam sistem pendukung keputusan, yaitu:

a. Data Internal

b. Data Eksternal

c. Data Privat/Personal

2. Sistem Manajemen Database/ Database Management System (DBMS)

Database dibuat, diakses, dan diperbaharui melalui sistem manajemen

database/ database management system (DBMS) yakni software pengelola

database pengelola database seperti Microsoft SQL Server, Microsoft Access,

Oracle, My SQL, dan lain-lain. Dalam memilih DBMS, tentunya harus

diperhatikan beberapa hal yang terkait dengan aplikasi yang akan dibangun,

antara lain: arsitektur sistemnya (seperti sistem berbasis stand alone atau

client server, berbasis desktop, atau berbasis web), platform sistem operasi

yang digunakan, besarnya data, dan pentingnya dukungan keamanan.

Page 8: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

3. Direktori Data

Merupakan sebuah katalog dari semua data yang ada dalam database. Isinya

definisi data, dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan mengenai

ketersediaan item-item data, sumber, dan makna eksak dari data.

4. Fasilitas Query

Merupakan fasilitas untuk menyediakan akses data ke database serta

manipulasi data dalam database. Fasilitas tersebut menjawab bagaimana

kebutuhan inform asi dari user bisa dipenuhi oleh database.

2.1.3.2 Subsistem Manajemen Model

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik,

ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan

manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun

model-model kustom juga dimasukkan. Perangkat lunak ini sering disebut sistem

manajemen basis model (MBMS).

Model keputusan merupakan suatu bentuk keputusan yang diabstraksikan

menjadi bentuk simbolik. Subsistem manajemen model dalam DSS terdiri dari sub-sub

komponen berikut:

1. Basis Model

Berisi model statistik, keuangan, pengetahuan managemen atau model

quantitatif lain yang menyediakan kemampuan analisa seperti mencari,

menjalankan, menggabungkan memeriksa model.

Dilihat dari tingkat manajemen penggunanya, model dalam basis model

dibedakan seperti:

a. Model Strategis

b. Model Taktikal

c. Model Operasional

d. Model Building Block

Page 9: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

2. Sistem Manajemen Basis Model

Software pembuat model, pembaharuan model, pengubahan model dan

manipulasi data.

3. Model Dictionary

Katalog semua model dalam basis model yang terdiri dari definisi model dan

fungsi utama untuk menjawab pertanyaan tentang keberadaan dan

kemampuan model.

4. Model Eksekusi, Intelegensi, dan Perintah

Eksekusi berfungsi untuk mengontrol jalannya aktivitas nyata. Intelegensi

untuk menggabungkan operasi beberapa model, sedangkan perintah untuk

menerima dan menerjemahkan instruksi model dari model lain.

Saat melakukan pemodelan dalam pembangunan DSS dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Studi kelayakan (Intelligence)

2. Perancangan (Design)

3. Pemilihan (Choice)

4. Membuat DSS

2.1.3.3 Sub Antarmuka Pengguna

Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung

keputusan melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan

dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik dari sistem

pendukung keputusan berasa dari interaksi yang intensif antara komputer dan pembuat

keputusan.

2.1.3.4 Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan

Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan mendukung semua subsistem lain

atau bertindak langsung sebagai suatu komponen independen dan sifatnya optional.

Subsistem ini memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil

Page 10: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

keputusan dan juga dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan

(bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang kadang-kadang disebut basis

pengetahuan organisasional.

2.2 Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh

Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi

faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993),

hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang

kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang

diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir

dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam

kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga

permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

AHP (Analytical Hierarchy Process) memiliki banyak keunggulan dalam

menjelaskan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan

secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam

pengambilan keputusan.

Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang

harus dipahami, diantaranya adalah:

1. Membuat Hierarki

2. Penilaian Kriteria dan Alternatif

3. Synthesis of priority (menentukan prioritas)

4. Logical Consistency (konsistensi logis)

Prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP (Analytical Hierarchy

Process) meliputi:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi, lalu menyusun hierarki dari

permasalahan yang dihadapi.

Page 11: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

2. Menentukan prioritas elemen.

3. Sintesis

4. Mengukur konsistensi

2.3 Antivirus Komputer

2.3.1 Definisi Antivirus

Antivirus merupakan software yang secara khusus berfungsi mendeteksi

keberadaan virus yang berpotensi menyerang data atau sistem operasi komputer dan

mencegah perkembangan virus tersebut dengan mengarantina atau menghapusnya.

Dari banyaknya antivirus yang beredar, kita harus jeli dalam memilih antivirus

yang akan dipasang ke PC atau komputer. Karena setiap antivirus memiliki keunggulan

dan kelemahan masing-masing. Dengan dasar pembandingan keunggulan dari masing-

masing antivirus tersebut, kita dapat menentukan antivirus yang sesuai dengan

spesifikasi PC atau komputer yang kita miliki dan sesuai kebutuhan kita.

Adapun beberapa hal yang harus ada pada antivirus yang akan kita pakai, yaitu:

1. Mudah digunakan.

2. Mampu mengidentifikasi virus dan sejenisnya.

3. Mampu membersihkan dan mengisolasi file-file yang telah terinfeksi virus.

4. Mampu memberikan laporan aktivitas.

5. Memiliki beragam fitur tambahan (plug in).

6. Instalasi dan pengaturan mudah dilakukan.

2.3.2 Metode Kerja Antivirus

Secara garis besar, metode kerja dari software antivirus dapatdibedakan menjadi

dua, yakni:

1. Deteksi virus berdasarkan basis data (database)

Pada metode ini, antivirus mendeteksi keberadaan virus menggunakan kode-

kode virus yang telah dianalisa oleh vendor antivirus dalam database-nya.

Page 12: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

2. Deteksi virus berdasarkan cara kerja virus

Metode ini merupakan pendekatan baru yang menerapkan teknologi IDS

(Intrusion Detection System) yang dikenal pula dengan metode behaviour-

blocking detector. Antivirus yang menggunakan metode ini bekerja dengan

cara menggunakan kebijakan dalam mendeteksi keberadaan virus.

2.3.3 Kategori Antivirus

Dalam menggunakan software antivirus kita tidak hanya asal menggunakannya,

tapi kita haruslah paham tentang cara kerja antivirus itu sendiri. Dengan memahami hal

tersebut, kita menjadi paham akan keefektifan produk antivirus. Program antivirus dapat

dibagi dalam tiga kategori yang berbeda, yaitu Produk Pencegah Infeksi (Infection

Prevention Products), Produk Pendeteksi Infeksi (Infection Detection Products), dan

Produk Pengidentifikasi Infeksi (Infection Identification Products).

2.3.3.1 Produk Pencegah Infeksi (Infection Prevention Products)

Produk ini menghentikan proses pembiakan virus generik, dan mencegah virus

dari sistem yang mula-mula terinfeksi. Produk ini umumnya tidak khusus untuk virus-virus

tunggal, namun melindungi sistem kita terhadap semua jenis virus.

Program antivirus ini berkerja apabila mulai terjadinya suatu peristiwa-indikasi

adanya virus berusaha untuk menerobos sistem. Program pencegah tidak dapat

melindungi segmen booting dari infeksi. Hal ini dapat terjadi karena infeksi pada segmen

booting terjadi setelah sistem dihidupkan atau di-boot ulang.

2.3.3.2 Produk Pendeteksi Infeksi (Infection Detection Products)

Produk ini mendeteksi infeksi segera setelah infeksi terjadi. Umumnya produk ini

mengidentifikasi daerah tertentu pada sistem yang telah diinfeksi. Produk ini juga

mengidentifikasi infeksi virus jenis generic dan bukan virus-virus tunggal. Program

pendeteksi infeksi umumnya lenih baik daripada program pencegah infeksi, dan efektif

terhadap semua jenis virus.

Page 13: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

2.3.3.3 Produk Pengidentifikasi Infeksi (Infection Identification Products)

Produk ini bekerja dengan cara mencari karakteristik jenis virus individual.

Produk ini dapat melakukan scan mencari segmen spesifik dari kode virus tertentu, atau

mencari label virus atau tanda hak cipta. Program semacam ini memiliki satu

keterbatasan, yakni program antivirus ini belum sempat dibuat saat muncul virus baru.

Pada artinya, produk ini akan selalu selangkah ketinggalan dalam perang antivirus.

Tetapi program yang menangani tugas pembersihan virus jauh lebih cepat, murah, dan

efektif daripada metode manual penyembuhan infeksi.

3. Analisis

Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang

sistem yang akan kita kembangkan berdasarkan masukan dari calon pengguna dan

beberapa pihak yang berkepentingan.

Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang

menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem yang dihasilkan nantinya utamanya

difokuskan pada masalah dan persyaratan-persyaratan bisnis, terpisah dari teknologi

apapun yang dapat atau akan digunakan untuk mengimplementasikan solusi pada

masalah tersebut agar sistem dapat berjalan dengan baik guna mencapai tujuan sistem.

3.1 Analisis SWOT

Untuk memperoleh hasil yang baik, sistem ini menggunakan analisis SWOT.

Analisis SWOT terdiri dari :

1. Kekuatan (Strength)

a. Merupakan solusi untuk memecahkan masalah pemilihan antivirus.

b. Pengaksesan sistem ini menggunakan media informasi berupa media

website.

c. Hasil dari sistem dapat menjadi alat bantu untuk memilih antivirus.

Page 14: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

2. Kelemahan (Weakness)

a. Kurangnya kepedulian pengguna antivirus terhadap data-data yang

disimpan dalam komputer mereka.

b. Merupakan sistem yang baru dikenal masyarakat.

3. Peluang (Oportunities)

a. Banyaknya pengguna antivirus yang masih bingung akan menggunakan

antivirus.

b. Karena sekarang sudah banyak yang mengenal internet, maka sistem ini

dibuat menggunakan sistem berbasis web.

4. Ancaman (Threats)

a. Memberi kesadaran akan pentingnya menjaga data kita yang khususnya

berada di dalam komputer dari ancaman seperti virus dan lain-lain.

b. Pengguna antivirus lebih mudah mengikuti saran orang lain dibandingkan

mengujinya sendiri dengan sistem ini.

3.2 Manajemen Data

Database merupakan persyaratan untuk merancang SPK yang efektif agar dapat

meningkatkan kemampuan penggunaan data secara kolektif. Database ini mempunyai

kemampuan mengintegrasi berbagai jenis data internal dan eksternal serta

memungkinkan adanya data – data yang harus dimanipulasi atau diubah, misalnya

melalui struktur penyimpanan dan perubahan format dalam penggunaannya. Dalam hal

ini ketika penginputan data antivirus. Integrasi dan pengujian konsistensi data dapat

disederhanakan dengan menggunakan DBMS (Database Management System).

Berikut data – data yang dibutuhkan dalam membentuk sebuah komponen

database, terdiri dari:

1. Data Internal, berupa data antivirus, data kategori antivirus.

Page 15: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

2. Data Privat, yaitu data yang ditentukan khusus dalam sistem. Berupa kriteria,

perbandingan berpasangan, nilai kriteria, penjumlaham setiap baris, rasio

konsistensi.

3.3 Manajemen Model

Komponen pemodelan merupakan alat utama untuk mendukung pengambilan

keputusan dan pemecahan masalah. Komponen pemodelan mendukung aktivitas pada

tahap perancangan dan pemilihan. Integrasi model – model ke dalam sistem informasi

berarti mengubah suatu sistem informasi manajemen yang berdasarkan pendekatan

komunikasi data dan pelaporan terintegrasi, menjadi suatu sistem pendukung keputusan.

Adapun metode yang diterapkan adalah metode AHP (Analitytical Hierarchy

Process), yakni dengan merangking obyek yang dalam hal ini antivirus. Dan antivirus

yang memiliki ranking tertinggi dapat dikatakan antivirus tersebut merupakan hasil dari

sistem pendukung keputusan.

3.4 Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode AHP

Dalam pemilihan antivirus untuk dapat digunakan pengguna dengan

menggunakan metode AHP (Analitytical Hierarchy Process), dalam pengambilan

keputusan sistem ini menggunakan kriteria dan bobot (sub kriteria) dalam penilaian

antivirus yang tepat. Kriteria dan bobot penilaian antivirus tersebut kemudian akan diolah

untuk ditentukan besarnya nilai prioritas dan akan didapat urutan posisi antivirus. Dengan

hasil perhitungan tersebut pengguna akan mudah mempertimbangkan dan menetapkan

pada antivirus yang akan mereka gunakan.

Adapun kriteria yang dipertimbangkan berdasarkan spesifikasi komputer berikut

bobot penilaiannya (sub kriteria) adalah sebagai berikut:

1. Ukuran Harddisk : 320 – 500 GB, 80 – 320 GB, 40 – 80 GB

2. Ukuran RAM : <= 4 GB, <= 2 GB, <= 1 GB

3. Kecepatan Processor : 3.0 - 3.5 GHz, 2.5 - 3.0 GHz, 1.8 - 2.5 GHz

Page 16: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan antivirus yang tepat

adalah sebagai berikut:

1. Menentukan prioritas kriteria

Langkah yang harus dilakukan dalam menentukan prioritas kriteria adalah

sebagai berikut:

a. Membuat matriks perbandingan berpasangan

b. Membuat matriks nilai kriteria

c. Membuat matriks penjumlahan setiap baris

d. Perhitungan rasio konsistensi

2. Menentukan prioritas subkriteria

Perhitungan subkriteria dilakukan terhadap sub-sub dari semua kriteria.

Dalam hal ini, terdapat 3 kriteria yang berarti akan ada 3 perhitungan prioritas

subkriteria.

a. Menghitung prioritas subkriteris dari kriteria Kec. Processor.

b. Menghitung prioritas subkriteris dari kriteria Uk. RAM.

c. Menghitung prioritas subkriteris dari kriteria Uk. Harddisk.

3. Menghitung hasil

4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1 Implementasi

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru agar

nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan.

Tujuan dari tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan

sistem sesuai dengan rencana yang ditentukan.

4.1.1 Implementasi Program

Implementasi program merupakan tahap implementasi dimana dilakukan

pengkodean berdasarkan hasil perancangan suatu aplikasi yang telah dibuat dengan

berbentuk sistem yang telah dilakukan perancangan sebelumnya. Pengkodean ini

Page 17: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

dilakukan dengan menggunakan bahasa pemprograman html, css, dan php, sedangkan

untuk database menggunakan MySQL.

4.1.2 Uji Coba Program dan Sistem

4.1.2.1 Uji Coba Program

Tujuan uji coba program adalah untuk mengetahui letak dan bentuk kekurangan

dari sistem yang dibuat dengan melakukan kegiatan studi kelayakan. Pengetesan

program dilakukan oleh pihak yang berkepentingan terhadap sistem tersebut. Ada dua

pengetesan program yaitu:

1. White Box Testing

Pengetesan White Box adalah metode perancangan test case yang

menggunakan struktur control dari perancangan procedural untuk

mendapatkan tast case. Test ini dimaksudkan untuk meramalkan cara kerja

perangkat lunak secara rinci.

2. Black Box Testing

Pengetesan ini dapat dilakukan untuk interface perangkat lunak. Tujuan test

case ini menunjukan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasi. Tujuan

dilakukanya testing ini adalah untuk mencari kesalahan – kesalahan pada

fungsi yang salah atau hilang, interface, struktur data, dan performa.

Kesalahan program dapat terjadi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

a. Kesalahan Penulisan (Syntax Error)

Kesalahan penulisan kode program yang tidak sesuai dengan yang

diisyaratkan.

b. Kesalahan Sewaktu Proses (Run-time Error)

Kesalahan yang terjadi ketika executable program dijalankan.

c. Kesalahan Logika (Logical Error)

Kesalahan yang terjadi pada logika program.

Page 18: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

4.1.2.2 Uji Coba Sistem

Tujuan pengujian sistem adalah untuk mengetahui bahwa komponen –

komponen sistem telah berfungsi dengan baik. Pengujian sistem termasuk juga

pengujian program secara menyeluruh.

Pengujian sistem berikutnya adalah menguji hasil keluaran sistem pemilihan

dengan metode AHP apakah telah sesuai dengan proses perhitungan manualnya. Dari

studi kasus tersebut di atas, pembandingan hasil perhitungan AHP pada sistem dengan

proses perhitungan manual terdapat pada Tabel 4.2.

4.1.2.3 Uji Coba Sistem Metode Kuisioner

Setelah melakukan proses implementasi terhadap sistem untuk berikutnya

adalah pengujian penerimaan sistem. Pengujian ini menggunakan data yang

sesungguhnya. Tahapan ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem ini nantinya

dapat diterima dan diterapkan atau masih perlu diperbaiki dalam hal hasil pengambilan

keputusannya.

Pengujian dengan metode ini dilakukan dengan memilih secara acak para

responden yang telah menempuh matakuliah SPK untuk menjalankan aplikasi dan

mencoba fitur – fitur yang ada kemudian memberikan penilaian dari aspek antarmuka

(interface). Jumlah responden yang dipilih berjumlah 10 orang.

4.2 Analisis Hasil

Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa program sudah

berhasil dijalankan dengan baik dan tidak mengalami kesalahan. Pengujian dengan

metode kuisioner bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat ini sudah user

friendly (kemudahan penggunaan) dan hasil keputusan yang didapatkan oleh sistem

dapat diterima atau masih perlu perbaikan. Dari pengujian dengan mengambil hasil dari

responden ditunjukkan, diwawancarai, dan responden menjalankan aplikasi dapat

disimpulkan bahwa aplikasi ini sudah user friendly dan hasil keputusan dapat diterima.

Page 19: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

5. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pembahasan pada keseluruhan bab pada skripsi

“Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web Untuk Menentukan Antivirus

Yang Tepat Dengan Metode Analytical Hierarkhi Process (AHP)” maka ditarik

kesimpulan:

1. Pada dasarnya setiap antivirus memiliki jenis/kategori seperti pencegah,

pendeteksi, pengidentifikasi. Berdasarkan hal tersebut, pemahaman tentang

antivirus dapat diperjelas. Sekaligus memperkuat keputusan user untuk

menggunakan antivirus dengan jenis/kategori seperti apa pada PC mereka

dan keputusan tersebut diperkuat dengan sistem pendukung keputusan ini.

2. Sistem informasi memang banyak jenis dan fungsinya, seperti yang

berhubungan dengan antivirus. Meskipun demikian, yang terpenting dari

sebuah sistem adalah informasi yang ingin disampaikan kepada pengguna

dapat tersampaikan. Untuk itu, sistem ini dapat membantu kebutuhan

informasi khususnya yang berkaitan dengan antivirus yang dibutuhkan

pengguna dan dengan berbasis web akan mempermudah pengguna mencari

informasi sekaligus dapat membantu pengguna dalam pengambilan

keputusan pemilihan antivirus.

Dengan berdasarkan pada proses pengujian yang telah dilakukan terhadap

sistem, hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem telah terbebas dari kesalahan

seperti syntax error, run-time error, dan logical error. Dan sistem juga telah melalui

pengujian sistem dengan metode kuisioner dan dapat disimpulkan bahwa sistem sudah

user friendly dan hasil keputusan dapat diterima dengan nilai sangat setuju 56 %, setuju

40 %, dan kurang setuju 4 %.

Dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, tetapi semoga skripsi

dan sistem ini dapat bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 20: IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2219.pdf · And that is exactly what the ... Katalog semua model dalam basis model yang terdiri

Daftar Pustaka

Enterprise, Jubilee. 2009. 3 Langkah Jitu Hajar dan Memusnahkan Virus!. Jakarta :

Gramedia.

Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi Offset.

Kadir, Abdul. 2006. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta :

Andi Offset.

Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi

Offset.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : Andi

Offset.

Kusrini & Koniyo, Andri. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi

dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta : Andi Offset.

Prasetyo Dwi, Didik. 2005. Solusi Menjadi Web Master Melalui Manajemen Web dengan

PHP. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Setiawan, Sandi. 1992. Mengenal, Mencegah, Menanggulangi Virus Komputer.

Yogyakarta : Andi Offset.

Sismoro, Heri. 2005. Pengantar Logika Informatika, Algoritma dan Pemprograman.

Yogyakarta : Andi Offset.

Suyanto, M. 2005. Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.

Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta : Andi Offset.

Syaifullah. 2010. Pengenalan Metode AHP

http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-

process.pdf. Diakses 28 Oktober 2010.

Tuban, Efraim., dkk.. 2005. Decision Support System and Intelligent System. Yogyakarta

: Andi Offset.

Wibowo, Angga. 2006. Aplikasi PHP Gratis untuk Pengembangan Situs Web. Yogyakarta

: Andi Offset.