IMPLEMENTASI PROJECT WORK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PRAKTEK PRODUKTIF DI SMK NEGERI 1 BINTAN MAKALAH SEMINAR Disusun untuk memenuhi memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Diklat Talent Scouting di PPPPTK/VEDC Malang Tahun 2010 Oleh : JOKO PRASETIYO, S.Pd SMK NEGERI 1 BINTAN Quality Endorsed Company ISO 9001 : 2008
32
Embed
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMK Negeri 1 Bintan
IMPLEMENTASI PROJECT WORK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PRAKTEK PRODUKTIF DI SMK NEGERI 1 BINTAN
MAKALAH SEMINAR Disusun untuk memenuhi memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Diklat Talent Scouting di PPPPTK/VEDC Malang Tahun 2010
Oleh : JOKO PRASETIYO, S.Pd Wakil Kepala Sekolah SMK NEGERI 1 BINTAN
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IMPLEMENTASI PROJECT WORK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PRAKTEK PRODUKTIF
DI SMK NEGERI 1 BINTAN
MAKALAH SEMINARDisusun untuk memenuhi memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Diklat Talent Scouting di PPPPTK/VEDC Malang Tahun 2010
Oleh :JOKO PRASETIYO, S.PdSMK NEGERI 1 BINTAN
Quality Endorsed Company ISO 9001 : 2008 CERT No. QEC21936
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG OTOMOTIF DAN ELEKTRONIKA
Jl. Teluk Mandar Arjosari, Tromol Pos 5 Malang 65102
3) Inventarisasi Produk (Barang/Jasa) Setiap Pekejaan
Inventarisasi produk setiap pekerjaan dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk yang dapat dihasilkan dari setiap
bidang/jenis pekerjaan. Hal ini dimaksudkan agar pada setiap
pembelajaran peserta didik sudah memilki orientasi terhadap
produk.
Tabel 1. Daftar Nama Produk Setiap Bidang Pekerjaan
No Bidang/Jenis PekerjaanNama Produk
(barang/Jasa)
1 P1Pr1
Pr2
2 P2Pr3
Pr3
n PnPr4
Pr5
Talent Scouting 2010 8 Joko Prasetiyo, S.Pd
b) Analisis Standar Kompetensi Terhadap Produk (Barang/Jasa)
Hasil inventarisasi standar kompetensi lulusan dan bidang
pekerjaan serta produk di atas, dimanfaatkan untuk menganalisis
standar kompetensi yang dibutuhkan pada setiap produk dan bidang
pekerjaan dengan menggunakan tabel 2.
Tabel 2. Analisis Standar Kompetensi Terhadap Jenis Produk
Standar
Kompetens
i
Produk
Kode Standar Kompetensi
S
K
1
S
K
2
S
K
3
S
K
4
S
K
5
S
K
6
S
K
7
SKn
Pr1 √ √ √
Pr2 √ √ √ √
Pr3
Prn
Baris pada kolom 1 diisi kode produk (nama barang/jasa)
sedangkan kolom pada tabel diisi berikutnya dengan kode standar
Kompetensi hasil inventarisasi (Kurikulum/silabus).
Menentukan standar kompetensi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan produk (barang/jasa), dengan memberi tanda cek list
(√) pada kolom standar kompetensi terkait.
Hasil analisis relevansi pada tabel 2 (contoh):
Produk (Pr1) dapat dikerjakan dalam pembelajaran SK1, SK2,
SK4
Produk (Pr2 ) dapat dikerjakan dalam pembelajaran SK1, SK2,
SK3 dan SK 5, demikian selanjutnya untuk Produk yang lain.
Talent Scouting 2010 9 Joko Prasetiyo, S.Pd
Produk (Pr1) dan (Pr2 ) dapat digunakan sebagai pilihan oleh
peserta didik sebagi media pembelajaran untuk SK1 dan SK2
Setelah seluruh standar kompetensi teridentifikasi terhadap
produk yang ada, maka guru menetapkan alternatif produk yang
akan dikembangkan untuk setiap standar kompetensi yang
dipelajari, sebagai alternatif produk yang dapat dipilih peserta
didik.
c) Penetapan Bukti Belajar/Evidence of Learning
Berdasarkan hasil analisis standar kompetensi terhadap produk,
guru diminta untuk menetapkan bukti-bukti belajar (Evidence Of
Learning) yang akan digunakan sebagi acuan dalam penilaian hasil
belajar peserta didik.
Tabel 3. Penetapan Bukti Belajar (Evidence Of Learning)
NoKompetensi/
Sub KompetensiIndikator
Aspek
(P/K/S)
Bukti
Belajar
1 2 3 4 5
Petunjuk Pengisian:
Kolom 1 : Diisi nomor urut/kode kompetensi pada project work;
Kolom 2 : Diisi sesuai dengan kompetensi mengacu hasil analisis;
Kolom 3 : Diisi dengan indikator;
Kolom 4 : Diisi dengan cara menulis huruf P (Pengetahuan) dan atau
K (Keterampilan) dan atau S (sikap).
Talent Scouting 2010 10 Joko Prasetiyo, S.Pd
Kolom 5 : Diisi dengan bukti belajar yang dapat merefleksikan
penguasaan indikator.
d) Penyusunan Bahan Ajar/ Modul
Bahan ajar/modul sebagai salah satu sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang digariskan dalam kurikulum. Untuk itu guru perlu menyiapkan
bahan ajar/modul dengan mempertimbangkan standar kompetensi,
produk hasil belajar dan bukti belajar yang direncanakan. Penyusunan
bahan ajar/modul dapat mengacu pada rambu-rambu yang telah
ditetapkan.
2. Pembelajaran dengan pendekatan Project Work
Pembelajaran dengan pendekatan Project Work dilaksanakan dengan
langkah sebagai berikut:
a) Guru
1) menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2) menyampaikan strategi pembelajaran
3) menyampaikan alternatif judul/nama produk/jasa yang dapat dipilih
peserta.
4) menyampaikan ruang lingkup standar kompetensi yang akan
dipelajari oleh peserta didik dalam setiap judul/nama produk/jasa
5) Menyusun dan menetapkan pedoman penilaian kompetensi sesuai
dengan judul project work
6) memfasilitasi bimbingan kepada peserta didik dengan
memanfaatkan lembar bimbingan.
b) Peserta didik
1) memilih salah satu judul/nama produk/jasa yang dilanjutkan,
menyusun proposal/rencana dengan lay out sebagi berikut:
Latar belakang.
Keunggulan dan fungsi produk/jasaTalent Scouting 2010 11 Joko Prasetiyo, S.Pd
Sketsa/gambar kerja (jika diperlukan).
Bahan.
Fasilitas/peralatan.
Proses produksi (sistematika kerja).
Rencana anggaran biaya.
Sasaran pasar/pengguna.
Jadwal pelaksanan.
2) melakukan proses belajar sesuai dengan proses produksi
(sistematika kerja) yang telah direncanakan.
3) Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan rambu-rambu yang telah
ditetapkan dalam proposal, dengan bimbingan dan pengawasan.
Proses ini menekankan pada pencapaian standar kompetensi yang
dibuktikan dengan bukti belajar (learning evidence) dan diorganisir
dalam portofolio sebagai bahan verifikasi.
4) mengorganisasikan bukti belajar (evidence) sebagai portfolio.
5) melaksanakan kegiatan kulminasi.
6) menyusun laporan sesuai dengan pengalaman belajar yang
diperoleh.
3. Penilaian Hasil Belajar dengan Pendekatan Project Work
Penilaian hasil belajar dengan pendekatan project work pada
dasarnya adalah penilaian standar kompetensi yang meliputi penilaian aspek
pengetahuan, keterampilan, sikap, kesesuaian produk/jasa, dan kesesuaian
waktu pelaksanaan yang terintegrasi pada komponen: penyusunan proposal,
pelaksanaan proses produksi, laporan, kegiatan, dan kulminasi (presentasi/
pengujian/penyajian).
Peserta didik dinyatakan kompeten apabila memenuhi standar
minimal yang dipersyaratkan pada kriteria kinerja dari setiap kompetensi
dasar. Penetapan pencapaian nilai peserta uji didasarkan pada nilai terendah
kompetensi dasar pada suatu unit kompetensi yang diujikan, batas lulus
minimal kompetensi adalah nilai 7,00.
Talent Scouting 2010 12 Joko Prasetiyo, S.Pd
Gradasi nilai kelulusan mengacu pada ketentuan berikut:
7,00 (baik) = mencapai kompetensi sesuai kualitas standar
minimal yang ditetapkan pada indikator
dengan bantuan pembimbing;
8,00 (amat baik) = mencapai kompetensi sesuai kualitas standar
minimal yang ditetapkan pada indikator secara
mandiri, dan
9,00 (istimewa) = mencapai kompetensi melebihi kualitas
standar minimal yang ditetapkan pada
indikator secara mandiri.
Gradasi nilai tersebut di atas berlaku untuk penetapan seluruh
komponen penilaian kompetensi.
D. Hambatan dan Solusi Implementasi Project Work
Mencermati kondisi SMKN 1 Bintan saat ini, nampaknya akan ditemukan
hambatan-hambatan dalam implementasi project work dalam pembelajaran
produktif, yaitu sebagai berikut:
1. Masih banyak guru yang belum memahami konsep pembelajaran project
work.
2. Masih banyak guru yang terpaku pada pola lama dan agak susah untuk
menerima suatu pembaharuan.
3. Ketersediaan dana yang kurang mencukupi dalam membuat suatu project
work, sehingga perlu meminta bantuan dari ruang tua, sementara kondisi
ekonomi orang tua siswa yang ada kebanyakan dari tingkat ekonomi
menengah ke bawah.
Berdasarkan hambatan-hambatan yang ditemui, ada beberapa solusi yang
dapat dilakukan sehingga pembelajaran produktif dengan pendekatan project work
dapat dilaksanakan, yakni melalui:
Talent Scouting 2010 13 Joko Prasetiyo, S.Pd
1. Sosialisasi kepada seluruh guru khususnya guru produktif tentang
pendekatan pembelajaran project work, jika perlu diadakan In House
Training.
2. Mengupayakan merubah mind set para guru dengan mendatangkan guru
tamu yang pakar dalam merubah mind set.
3. Menganalisis dengan serinci-rincinya pengadaan peralatan dan bahan untuk
praktek, sehingga dapat lebih efesien dan mencukupi pembuatan project
work tanpa harus memungut dari orang tua siswa.
4. Produk yang dijadikan alternatif sebagai hasil akhir dari project work dipilih
yang relatif membutuhkan biaya kecil.
E. Upaya SMKN 1 Bintan Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Melalui Implemtasi Project Work
Upaya-upaya yang dilakukan oleh SMKN 1 Bintan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran melalui implementasi project work adalah:
1. Sosialisasi kepada seluruh guru khususnya guru produktif tentang
pendekatan pembelajaran project work.
2. Mengadakan In House Training kepada guru-guru produktif untuk
meningkatkan pemahaman guru tentang pembelajaran project work.
3. Mendatangkan guru tamu yang pakar dalam merubah mind set guru-guru,
yang telah dilakukan adalah mendatangkan guru tamu dari PT. Yoshikawa
Electronic Bintan dan PT. Honeywell Indonesia.
4. Menganalisis pengadaan peralatan dan bahan untuk praktek, sehingga dapat
lebih efesien dan mencukupi pembuatan project work tanpa harus memungut
dari orang tua siswa.
5. Memasarkan produk hasil produk/jasa dari project work melalui unit
produksi sekolah dan koperasi atau memberi kesempatan kepada siswa untuk
memasarkan sendiri produk/jasa yang telah dibuat.
6. Bekerjasama dengan dunia usaha/dunia industri yang relevan untuk
meningkatkan kualitas produk/jasa yang dihasilkan oleh sekolah.
Talent Scouting 2010 14 Joko Prasetiyo, S.Pd
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarakan uraian di depan dapat disimpulkan beberapa hal pokok
sebagai beriku:
1. Proses pembelajaran memegang peranan yang sangat besar dalam
menghasilkan profil lulusan yang siap kerja, cerdas, dan kompetitif.
2. Pembelajaran project work mengarahkan peserta didik pada prosedur kerja
yang sistematis dan standar untuk membuat atau menyelesaikan suatu
produk (barang atau jasa), melalui proses produksi/pekerjaan yang
sesungguhnya.
B. Saran-saran
1. Perlu terus dipacu semangat guru untuk bersikap kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran.
2. Perlu diintensifkan forum-forum tukar pengalaman antar guru khususnya
guru produktif melalui kegiatan-kegiatan seminar, workshop, atau
pendidikan dan pelatihan.
Talent Scouting 2010 15 Joko Prasetiyo, S.Pd
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Alim (2009). Sistem Pembelajaran Abad 21. [online]. Tersedia: http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Sistem%20Pembelajaran%20Abad%2021Q%3E&&nomorurut_artikel=252. [ 5 Januari 2009]
BSNP (2007). Permen Diknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: BNSP.
Depdiknas (2003). Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasinal. [online]. Tersedia: http://www.depdiknas.go.id/content.php?content=file_download&linkname=Standar%20Nasional%20Pendidikan&id. [19 Juni 2009]
Depdiknas (2003). Penjelasan UU RI No. 20 Tahun 2003. [online]. Tersedia: http://www.ppidenhaag.nl/index.php?option=com_content&task=view&id=27&Itemid=30. [19 Juni 2009]
Dit. PSMK. (2006). Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdiknas