79 Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Transkrip Hasil Wawancara Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran Normatif dan Adaptif di SMK Negeri 1 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014 1. Apakah sekolah pernah melakukan kegiatan sosialisasi tentang adanya pendidikan karakter? MS (Kepsek) : Pernah, antara lain pada hari Senin, 20 Desember 2010 dalam forum koordinasi pimpinan dan staf guru & karyawan, juga pada hari Senin, 18 Juli 2011 sosialisasi kepada seluruh Bp/Ibu guru & karyawan SMK negeri 1 Klaten dari dinas Pendidikan Kab. Klaten, yaitu Bp. Drs. Wahono, M.Pd. dan pada pembinaan apel Korpri tanggal 17 April 2011 WKS Kesiswaan :Pernah, pada setiap apel (guru PKn) Korpri di lingkungan SMKN 1 Klaten, dan juga pada upacara bendera tanggal 29 Desember 2012 WKS Kurikulum : Pernah, pada saat pertemuan rapat-rapat di SMKN 1 Klaten, dan saat upacara apel Korpri WKS Humas : Pernah, pada saat apel Korpri dan dalam forum workshop silabus berkarakter di Solo. KTU : Ya pernah, pada saat kegiatan upacara bendera, dan dalam upacara Hardiknas tahun 2013 Guru PAI : pernah, pada beberapa forum
49
Embed
Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran ......79 Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Transkrip Hasil Wawancara Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran Normatif
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
79
Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Transkrip Hasil Wawancara
Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran Normatif dan Adaptif di SMK Negeri 1 Klaten
Tahun Pelajaran 2013/2014 1. Apakah sekolah pernah melakukan kegiatan
sosialisasi tentang adanya pendidikan karakter?
MS (Kepsek) : Pernah, antara lain pada hari
Senin, 20 Desember 2010 dalam
forum koordinasi pimpinan dan
staf guru & karyawan, juga pada
hari Senin, 18 Juli 2011
sosialisasi kepada seluruh
Bp/Ibu guru & karyawan SMK
negeri 1 Klaten dari dinas
Pendidikan Kab. Klaten, yaitu
Bp. Drs. Wahono, M.Pd. dan
pada pembinaan apel Korpri
tanggal 17 April 2011
WKS Kesiswaan :Pernah, pada setiap apel (guru
PKn) Korpri di lingkungan
SMKN 1 Klaten, dan juga pada
upacara bendera tanggal 29
Desember 2012
WKS Kurikulum : Pernah, pada saat pertemuan
rapat-rapat di SMKN 1 Klaten,
dan saat upacara apel Korpri
WKS Humas : Pernah, pada saat apel Korpri
dan dalam forum workshop
silabus berkarakter di Solo.
KTU : Ya pernah, pada saat kegiatan
upacara bendera, dan dalam
upacara Hardiknas tahun 2013
Guru PAI : pernah, pada beberapa forum
80
pertemuan, rapat breafing dan
apel/upacara, pernah juga
dalam bentuk workshop
Guru Produktif : Ya, pada saat upacara
bendera, rapat koordinasi dan
pembinaan dari kepala sekolah
Guru Bhs. Indonesia: Pernah
Guru Matematika : Secara terstruktur tidak,
tetapi pernah kita dengarkan
pada saat pertemuan rapat-rapat
atau pembinaan dari kepala
sekolah
Guru IPS : Ya pernah, pada saat rapat-
rapat sekolah, dan sat sosialisasi
oleh WKS kurikulum
Siswa kelas XI : Pernah Bu, pada setiap apel
Setiap tanggal 17 di lingkungan
SMKN 1 Klaten, dan juga pada
upacara-upacara bendera
Siswa Kelas XII : Pernah, Bu pada saat upacara
bendera, dan beberapa guru
ketika mengajar di kelas juga
menjelaskan adanya nilai-nilai
karakter yang harus dilakukan
oleh siswa.
2. Siapa saja yang diundang dalam sosialisasi tentang adanya pendidikan karakter? MS (Kepsek) : - Para WKS, para K3, KTU
- Semua Bapak & Ibu guru SMKN 1 Klaten
- Bp/Ibu guru dan karyawan serta seluruh siswa
WKS Kesiswaan : Ya seluruh warga SMK Negeri
81
(guru PKn) 1 Klaten baik guru maupun karyawan dan semua petugas yang bekerja
di SMKN 1 Klaten WKS Kurikulum : Semua guru diundang
WKS Humas : Yang diundang semua guru KTU : Ya seluruh civitas SMKN 1 Klaten: guru, karyawan, dan
siswa Guru PAI : Seluruh personil SMKN 1 Klaten, yaitu guru dan karyawan
Guru Produktif : Semua guru
Guru Bhs. Indo. : Semua guru Guru Matematika : tidak ada undangan khusus untuk sosialisasi, biasanya kalau
ada undangan rapat sekolah, nanti dalam rapat sekolah ikut
disampaikan/diselpikan tentang adanya pendidikan karakter di sekolah
Guru IPS : Semua guru SMK Negeri 1 Klaten Siswa kelas XI : Semua warga sekolah yang ikut
upacara tersebut Siswa Kelas XII : Semua warga sekolah.
3. Apa saja materi yang diberikan dalam kegiatan sosialisasi tentang pendidikan karakter tersebut? MS (Kepsek) : Penanaman nilai pendidikan
budaya dan karakter bangsa dimasukkan dalam setiap mata pelajaran di SMK, seperti gama,
PKn, bahasa Indonesia dan mata pelajaran yang lain, dan juga
dimasukkan dalam kurikulum KTSP.
Penanaman nilai-nilai karakter
yang ada 18 point diimplementasikan dalam
keseharian.
82
Sebelum KBM dimulai, yaitu pukul 06.45 diperdengarkan
lagu-lagu kebangsaan untuk menumbuhkan kecintaan thd
tanah air, pada saat KBM selalu diselibkan waktu 3-5 menit untuk menanamkan nilai-nilai
karakter, begitu juga pada waktu istirahat
WKS Kesiswaan : ada delapan belas budaya
karakter yang ditanamkan ke anak-anak, yaitu:religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
4 dan staf TU mendukung pelaksanaan pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? Apa alasannya
89
MS (Kepsek) : Semua pihak mendukung pelaksanaan pendidikan
karakter, karena penanaman nilai pendidikan karakter
dimulai dari staf pimpinan sebagai pucuk pimpinan, kemudian kepada semua bp/ibu
guru dan karyawan. Disamping itu segala program kerja dari staf pimpinan harus mencerminkan
nilai-nilai pendidikan karakter WKS Kesiswaan : Ya bu mendukung, WKS
kesiswaan, kurikulum, humas, ketenagaan, TU semuanya ikut melaksanakan kegiatan yang
mencerminkan nilai-nilai karakter, seperti upacara,
pelatihan, kebersihan lingkungan, yang merupakan contoh implementasi pendidikan
karakter di SMKN 1 Klaten WKS Kurikulum : Ya bu, sangat mendukung sekali
WKS Humas : Ya mendukung bu, karena agar output SMKN 1 Klaten lebih
diterima oleh masyarakat KTU : Sangat mendukung bu, karena kegiatan tersebut
berguna bagi semua warga sekolah, apalagi bagi anak-anak itu dapat menjadi bekal dalam
memimpin bangsa Guru PAI : Menurut saya semua
mendukung bu, karena sudah menjadi program dan komitmen untuk diterapkan di sekolah
Guru Produktif : Wah saya bukan pengamat yang baik, bu. Tetapi menurut
penglihatan saya, semua warga sekolah termasuk staf sekolah
90
semuanya mendukung pelaksanaan pendidikan
karakter di SMKN 1 Klaten Guru Bhs. Indo. : Semua warga sekolah tak
terkecuali pimpinan dan stafnya menurut saya ikut mendukung pelaksanaan pendidikan
karakter bu. Guru Matematika : Mendukung bu secara struktural, tetapi menurut saya
implementasinya belum Guru IPS :Ya bu, semua hadir dalam
pelatihan dan juga selalu kooperatif dalam penanganan di sekolah setiap ada perilaku yang
menyimpang dari para siswa walaupun masih kurang
maksimal. Siswa kelas XI : Saya kira mendukung semua
bu
Siswa Kelas XII : menurut saya, semuanya mendukung bu.
8. Apakah guru-guru berperan aktif dalam pelaksanaan
pendidikan karakter? Berilah contohnya! MS (Kepsek) : Ya harus ikut berperan,
contoh bapak/ibu guru menegur siswa yang makan/minum dg berdiri atau sambil berjalan.
Mengingatkan siswa harus jujur dalam membayar makanan di kantin, menegakkan kedisiplinan
bagi siswa yang terlambat masuk.
WKS Kesiswaan : ya ikut, contoh sebelum mengajar, mengajak siswa untuk
menyanyikan salah satu lagu
wajib nasional, atau mengajak berdoa bersama, mengajarkan
untuk selalu disiplin, kreatif dan
91
mandiri, serta peduli pada sesamanya.
WKS Kurikulum : Ya tentu berperan aktif, contoh mengembangkan dan
melaksanakan kegiatan senyum, salam, sapa dan santun.
WKS Humas : Ya, ikut meskipun tidak
penuh. Contoh memperingat-kan anak-anak yang tidak seragam (sabuk, dasi, nama, dll)
KTU : Iya bu, contoh dalam kegiatan pramuka, memperingatkan
untuk selalu sholat, atau berdoa) Guru PAI :Sebagian, dengan adanya kegiatan keagamaan yang itensif
Guru Produktif : Ya bu, selalu menyisipkan nilai-nilai budi pekerti dalam
setiap KBM, seperti memberi contoh cara berbicara yang sopan, cara berpakaian yang
rapi Guru Bhs. Indo. : Iya. Ikut bu. Apa yang tercantum dalam RPP sebisa
mungkin melaksanakan sesuai yang tertulis di dalam RPP. Misal
pada RPP kita ingin mengembangkan karaker tanggung jawab dan disiplin,
maka kalau guru memberikan PR ya harus ditanyakan PR nya sebagai wujud tanggungjawab
siswa. Guru Matematika : Ya menurut saya, ada guru
yang aktif ada yang tidak. Ada guru yang disiplin, ada yang memberikan pelayanan dengan
baik, tetapi ada guru yang tidak pernah ambil peduli thd
siswanya, lupa jadwal, lupa
92
ruang kelas, lupa mengisi jurnal kelas, dll.
Guru IPS : Ya. Semua guru mata
pelajaran diwajibkan untuk
menanamkan nilai-nilai karakter
kepada kelas yang diajar seperti
berdoa, kerjasama piket,
kerapian baju, sepatu, kaos kaki.
Siswa kelas XI : Ada bu, tetapi tidak semua
guru menyampaikan nilai-nilai
karakter saat mengajar. Contoh
guru PKn, dan guru agama pasti
menghubungkan materi yang
diberikan dengan nilai-nilai
karakter dan memberikan
contoh pelaksanannya dalam
kehidupan sehari-hari. Guru
yang lain, kadang
menyampaikan nilai-nilai
karakter, kadang tidak.
Siswa Kelas XII :yang aktif berpartisipasi hanya
beberapa guru saja, Bu.
Contohnya guru bahasa Jawa
dengan mengenalkan berbagai
etika dan unggah ungguh yang
berlaku dalam masyarakat, tidak
lupa guru PKn selalu
mengingatkan 18 nilai karakter
bangsa, juga guru agama, tetapi
belum semuanya mengajarkan
nilai-nilai karakter
9. Informasi apa saja yang sering Anda tanyakan terkait
dengan implementasi pendidikan karakter di SMKN 1
Klaten? Mengapa?
MS (Kepsek) :Bagaimanakah karakter anak-
93
anak di SMKN 1 Klaten, apakah sudah semakin baik?
WKS Kesiswaan : ketika Anda (guru) mengajar menanamkan karakter atau
tidak? Sebab berdasarkan pengamatan,
belum semua guru mengajar
sambil menyelipkan pendidikan karakter di dalamnya
WKS Kurikulum :bagaimana cara Anda
menyelipkan pendidikan karakter kepada anak didik?
Karena ada guru yang tidak memprogramkan pendidikan karakter ketika mengajar
WKS Humas : tidak ada KTU : tidak ada
Guru PAI : apakah ada aturan khusus yang mengatur tentang pelaksanaan pendidikan
karakter? Karena selama ini perintah untuk menanamkan pendidikan karakter baru
dijalankan oleh sebagian guru saja
Guru Produktif : Maaf saya tidak begitu memperhatikan. Karena kalo guru produktif itu lebih
menekankan pada materinya masing-masing
Guru Bhs. Indo. : aturan tertulis dan sanksi
yang tegas untuk pelaksanaan pendidikan karaker
Guru Matematika : tidak ada Guru IPS : aturan yang jelas
Siswa kelas XI : Contoh-contoh kongkrit dari nilai-nilai karakter yang
diajarkan guru. Siswa Kelas XII : contoh nyata dari tiap-tiap
94
nilai karakter dan sanksi yang menyertainya
10. Apakah kelengkapan informasi tentang implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten memudahkan
Bp/Ibu/Saudara dalam melaksanakan pendidikan karakter?
MS (Kepsek) :Ya
WKS Kesiswaan : Ya, seperti masjid, kantin, WKS Kurikulum : ya membantu memudahkan pelaksanaan pendidikan
karakter, seperti toko, laboratorium, kantor, kantin
bahkan semua sarana yang ada di SMKN 1 Klaten
WKS Humas : ya bu sangat membantu.
KTU : ya Guru PAI : memudahkan bu
Guru Produktif : membantu tetapi belum maksimal bu. Guru Bhs. Indo. :Iya bu
Guru Matematika : Tidak bu. Guru IPS : Iya, membantu. Siswa kelas XI : Ya Bu
Siswa Kelas XII :ya, apalagi di beberapa dinding sekolah dan taman ada
tulisan-tulisan yang mengingatkan siswa menjadi pribadi yang berkarakter.
11. Apa Anda diberikan wewenang (misalnya dalam bentuk surat, SK, dll) untuk melaksanakan pendidikan karakter?
MS (Kepksek) :Ya, ketika rapat di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten
dijelaskan oleh Kepala Dinas tentang beberapa landasan hukum pelaksananan
pendidikan karakter di Indonesia WKS Kesiswaan : meskipun perintah secara
tertulis tidak ada, namun secara lisan semua guru diberikan
95
wewenang oleh kepala sekolah untuk mengajarkan karakter
kepada peserta didik. Dan perencanaannya dapat dilihat
pada silabus dan RPP masing-masing guru.
WKS Kurikulum : Ya. Di dalam Permendiknas
Nomor No 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dijelaskan bahwa
Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK
bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten
diberikan dalam rangka meningkatkan kepribadian dan akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri tersebut. WKS Humas : Wewenang diberikan kepada
tim STP2K dan dibantu oleh bapak/ibu guru yang lain
KTU : Belum
Guru PAI : Ada surat keputusan tentang STP2K (Satua Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan)
Guru Produktif : SK tugas yang berisi tentang pelaksanaan pendidikan karakter
tidak ada, tetapi semua guru diberikan wewenang untuk mengajar materi sambil
menanamkan karakter kepada peserta didik
Guru Bhs. Indo. : Tidak Guru Matematika : Tidak Bu
96
Guru IPS : Ya, saya selaku guru Sejarah sekaligus Pembina Pramuka
diberi tugas oleh Kepala Sekolah untuk menanamkan karakter
kepada siswa baik melalui kegiatan pembelajaran maupun kegiatan Kepramukaan.
Siswa kelas XI : Untuk siswa tidak ada bu Siswa Kelas XII :Tidak ada, kecuali siswa-siswa
yang masuk dalam anggota OSIS 12. Apakah ada sanksi yang jelas bagi pihak-pihak yang
tidak melaksanakan pendidikan karakter?
MS (Kepsek) :Ada. WKS Kesiswaan : Ada, bagi para siswa yang
melanggar nilai-nilai karakter di sekolah, karena ada buku saku yang isinya peraturan dan
besarnya skor bagi pelanggar. Bagi guru belum ada sanksi
WKS Kurikulum : Tidak ada
WKS Humas : Belum ada KTU : Belum ada, Bu
Guru PAI : Sepengetahuan saya belum ada bu, sanksi bagi guru yang
tidak menanamkan karakter
dalam pembelajaran maupun di luar kegiatan pembelajaran
Guru Produktif : Tidak ada sanksi bagi guru yang ketika mengajar tidak
menyampaikan nilai-nilai
karakter. Guru Bhs. Indo. : Tidak ada. Tetapi jika dalam silabus dan RPP tidak ada
perencanaan tentang nilai-nilai karakter yang ditanamkan akan
ditegur oleh WKS Kurikulum Guru Matematika : tidak ada sanksi Guru IPS : Ya, tetapi sanksi secara
97
moral, artinya kalau guru
dijadikan panutan oleh
siswanya, jika tidak
menanamkan nilai-nilai yang
baik tentunya malu.
Siswa kelas XI : untuk siswa sanksinya ada pada buku saku bu yang isinya
berbagai macam peraturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjadi siswa SMK Negeri
1 Klaten, lengkap dengan skornya. Tapi saya kadang ingin
protes bu, untuk siswa ada larangannya di buku saku banyak, tetapi untuk guru kok
tidak ada, contohnya kalau siswi rambutnya lebih sebahu harus
dikuncir, tetapi untuk guru rambutnya panjang tidak ada teguran atau skor, atau aturan
mematikan motor ketika memasuki lingkungan sekolah, tetapi untuk guru sampai tempat
parker motor tetap dihidupkan. Siswa Kelas XII :Ada bu tertulis pada buku saku
bagi siswa. Di buku saku
tersebut juga ada kode dan
bobot skor untuk setiap
pelanggaran yang dilakukan
siswa, dan siapa yang berhak
mengambail tindakan.
13. Apakah ada fasilitas khusus (petunjuk, buku,
ruangan, jurnal kegiatan, dll) yang disediakan pihak sekolah untuk implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? Jelaskan!
MS (Kepsek) : yang untuk mengontrol anak ada berupa buku saku tata tertib
sekolah. Ada juga ruang
98
informasi untuk menyampaikan informasi/pengumuman tentang
barang hilang, menengok orang sakit, jadwal kebersihan sekolah,
jadwal jalan sehat atau senam, dll. Juga disediakan masjid untuk beribadah, tape recorder
untuk memutar lagu-lagu nasional, dan kantin kejujuran.
WKS Kesiswaan : ada beberapa buku tentang
pendidikan karakter yang disediakan di perpustakaan
sekolah, baik berisi tentang petunjuk pelaksanaan maupun tentang nilai-nilai karakter yang
harus ditanamkan ke peserta didik. Sebetulnya setiap tempat
di SMK Negeri 1 Klaten ini dapat dijadikan media untuk pelaksanaan pendidikan
karakter, seperti taman, ruang kelas, mushola, kantin, bahkan kamar mandi bisa dipakai untuk
menanamkan kedisiplinan dan kepedualian siswa
WKS Kurikulum : Ada mushola untuk beribadah bapak/ibu
guru/karyawan, dan untuk
anak-anak. di samping mushola ada kantin kejujuran yang dikelola oleh sei rohis tiap-tiap
kelas secara bergantian. WKS Humas : Ada, Bu.
KTU : Ada, di perpustakaan banyak disediakan referensi tentang
pendidikan karakter.
Guru PAI : ada tetapi belum seperti yang Idealnya diinginkan oleh guru
dan siswa, misalnya tempat khusus untuk berdoa bagi
99
rekan-rekan kita yang berama non muslim.
Guru Produktif : Setahu saya di mushola ada kantin kejujuran, di depan tiap-
tiap kelas juga ada kantin kejujuran yang di kelola oleh masing-masing kelas.
Guru Bhs. Indo. : Ada. Bu. Guru Matematika : Sepertinya ada bu. Guru IPS :Ya, sebagian. Contoh
diadakannya sidak mendadak
untuk tiap-tiap kelas.
Siswa kelas XI : saya melihat di perpustakaan
ada beberapa buku yang berisi
tentang nilai-nilai karakter dan
contoh-contoh pelaksanaannya.
Siswa Kelas XII :Ada banyak bu, perpustakaan
ada buku, mushola untuk
beribadah, ruangan kelas, dan
lain-lain .
14. Menurut bapak/ibu/saudara, bagaimanakah
komitmen dari warga SMKN 1 Klaten (kepala sekolah, guru, staf kantor, siswa) dalam rangka memudahkan implementasi pendidikan karakter?
MS (Kepsek) : mendukung pelaksanaan pendidikan karakter bangsa, dan
berperan aktif WKS Kesiswaan : menurut saya, seluruh warga sekolah mendukung dan
berpartisipasi dalam implementasi pendidikan
karakter WKS Kurikulum : mendukung bu dalam hal implementasi pendidikan
karakter WKS Humas : Sangat mendukung bu KTU : dalam hal implementasi
100
Pendidikan karakter saling asah, asih dan asuh berkolaborasi dan
saling melengkapi Guru PAI : dalam bentuk dukungan ada,
tetapi belum berpartisipasi aktif dalam pelaksannaanya.
Guru Produktif : menurut saya, Bu, lebih
dibebankan pelaksanannya kepada para guru saja.
Guru Bhs. Indo. : Ya, ada
Guru Matematika : tergantung sistem yang dibangun di sekolah, ada yang
berkomitmen tetapi ada juga yang tidak berkomitmen menanamkan nilai-nilai karakter
Guru IPS : Mendukung, Bu. Siswa kelas XI : saya melihat ada beberapa
kelas yang mempunyai komitmen menjaga kebersihan dan kenyamanan kelas, tetapi
juga ada kelas-kelas yang terlihat kotor saat proses pembelajaran. Ada juga siswa-
siswa yang makan sambil berjalan bu. Tetapi beberapa
guru juga ada yang tidak berkomitmen bu.
Siswa Kelas XII : Saya rasa semua warga SMKN
1 Klaten mempunyai komitmen bu, tetapi dengan jumlah siswa yang banyak (lebih dari 1.500)
dan jumlah kelas yang banyak pula (45 kelas, saya sebagai
siswa di SMK Negeri 1 Klaten, merasakan bagaimana sulitnya menjaga komitmen tersebut,
didukung juga oleh asal siswa yang dari berbagai daerah di
Kabupaten Klaten
101
15. Apakah masukan (saran/kritik) dari Bapak/Ibu/saudara untuk memudahkan
implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Staf pimpinan, guru, wali
kelas, guru BP/BK, dan karyawan supaya bersama-sama kompak dalam implementasi
pendidikan karakter. WKS Kesiswaan : Ada, Bu. Informamsi tentang implementasi pendidikan
karakter lebih ditingkatkan penyampiannya kepada semua
warga sekolah WKS Kurikulum : Bapak ibu guru supaya konsisten dalam memberikan
contoh/teladan WKS Humas : semua informasi tentang
pendidikan karakter supaya dirembug secara bersama oleh seluruh warga sekolah
KTU : supaya ada anggaran operasional, sumber dana yang
cukup, dan perlu adanya
instruksi yang mempunyai wawasan kebangsaan yang
tinggi. Guru PAI : Perlu adanya panduan dan
pedoman secara lengkap tentang
implementasi pendidikan karakter sampai pada sanksi-sanksinya.
Guru Produktif : Seharusnya ada contoh/teladan dari atasan dan
ada aturan yang jelas, karena seringkali anak melanggar peraturan, harusnya diberi
sanksi tetapi malah dibiarkan saja oleh guru
Guru Bhs. Indo. : semua elemen sekolah secara
102
bersama-sama hendaknya mengimplementasikan
pendidikan karakter Guru Matematika : perlu adanya contoh dari
semua pihak Guru IPS : perlunya adanya kekompakan dalam memberikan sanksi
apabila terjadi penyimpangan, pelanggaran yang dilakukan siswa.
Siswa kelas XI : saya usul supaya yang diberi sanksi pelanggaran itu tidak
hanya siswa saja, tetapi juga para guru juga diberi buku saku seperti siswa. Penataan motor
supaya semua motor siswa mendapatkan tempat parkir
yang layak seperti juga guru, juga keamanan yang baik agar helm siswa tidak hilang.
Siswa Kelas XII :Saya berharap semua guru mengajarkan nilai-nilai karakter untuk bekal siswa ketika sudah
lulus dan bekerja, sehingga menjadi manusia yang
berkarakter dan diterima baik hidup dalam bermasyarakat.
16. Apakah sebaiknya ada dana/anggaran khusus untuk implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Sebaiknya ada anggaran
khusus dan kalau perlu dimasukkan dalam RAKS
WKS Kesiswaan : Ya, bu, sebaiknya ada anggaran khusus untuk
implementasi pendidikan
karakter WKS Kurikulum : Ya
WKS Humas : Ya KTU : Ya, sebaiknya ada beaya
103
operasional Guru PAI : Perlu ada penghargaan dana
apresiasi atas usahanya sehingga jelas target yang
hendak dicapai Guru Produktif : Seharusnya ada anggaran khusus untuk implementasi
pendidikan karakter Guru Bhs. Indo. : Ya, sebaiknya ada Guru Matematika : bisa ya, bisa tidak, Bu
Guru IPS : Ya, Bu. Siswa kelas XI : Menurut saya sebaiknya ada
dana yang khusus untuk pelaksananan pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten
Siswa Kelas XII :Kalau ada dana untuk itu, yang menurut saya lebih baik bu.
17. Apakah ada aturan yang jelas mengenai pembagian
tugas, wewenang dan tanggungjawab dalam
pelaksanaan pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Ada, tercantum dalam SK Kepala sekolah tentang tugas-
tugas pokok dan tugas tambahan
WKS Kesiswaan : Belum ada bu WKS Kurikulum : Tidak, Bu. WKS Humas : Ada tercantum dalam tugas-
tugas pokok dan tugas tambahan
KTU : Ya, kelihatannya sekarang
Ada, Bu. Guru PAI : Belum, tetapi diharapkan
semua berperan aktif. Guru Produktif : Tidak ada, Bu. Guru Bhs. Indo. : Ya
Guru Matematika : Pendidikan karakter kan yang paling strategis pada
pembelajaran PPKn, Pendidikan Agama, dan Budi pekerti,
104
sedangkan seperti lainnya kurang bisa diaplikasikan dalam
pembelajaran, apalagi pada mata pelajaran produktif. Jadi materi
pelajaran produktif kurang tepat, jika diselipkan sebenarnya juga bisa hanya masalahnya
materi kurang sesuai dengan pesan yang disampaikan (pendidikan Karakter)”
Guru IPS :Tidak ada. Siswa kelas XI : Setahu saya yang yang
berwenang adalah kepala sekolah dan para stafnya bu, juga para karyawan kantor.
Tetapi yang lebih sering memberikan teguran kepada
siswa adalah guru-guru yang menjadi tim STP2K dan para wali kelas, serta guru BP/BK
Siswa Kelas XII :Sebetulnya tidak perlu setiap saat guru bertanggungjawab
mengingatkan/menyampaikan
siswa untuk melaksanakan nilai-nilai karakter bu, tetapi apabila
semua guru memberikan teladan yang baik dalam keseharian melalui perilaku dan penampilan
yang baik, saya rasa siswa akan terketuk hatinya mengikutinya.
18. Apakah ada kontrol/pengawasan terhadap implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten?
Bagaimana caranya? MS (Kepsek) : Ada, saya serahkan kepada para WKS dan stafnya
WKS Kesiswaan : Selama ini kontrol pelaksana- an pendidikan karakter baru
sampai pada cek administrasi kelengkapan mengajar guru,
105
seperti silabus berkarakter, RPP berkarakter. Kami merasa belum
perlu melakukan cek langsung karena: (1) kami yakin ketika
mengajar di kelas, bapak ibu guru telah mengimplementasikan
pendidikan karakter seperti yang direncanakan pada RPP, (2) mengingat banyaknya guru yang
ada di SMK Negeri 1 Klaten, yaitu 143 orang sangat sulit
menentukan waktu untuk observasi ke dalam kelas
WKS Kurikulum : kontrol terhadap pelaksanaan
pendidikan karakter dapat ditanyakan kepada para guru
ketika diadakan rapat-rapat dengan wali kelas dan guru BP/BK
WKS Humas : ddilakukan dengan melihat/mengatai guru saat
pelaksanaan pembelajaran
berlangsung KTU : Kadang-kadang ada
Guru PAI : Kelihatannya belum, Bu. Guru Produktif : Untuk saya bu, sebagai guru produktif kalau setiap masuk
kelas harus menanamkan nilai-nilai karakter kok eman-eman waktunya, sebab materi
produktif yang harus diberikan kepada anak itu cakupannya
luas. Jadi untuk penanaman nilai lebih baik diserahkan kepada guru PKn atau guru
agama saja Guru Bhs. Indo. : Ya, ada
Guru Matematika : Kenapa harus repot-repot bu,
106
wong saya belum pernah membaca sumber tertulis untuk
implementasi pendidikan karakter. Jadi saya tidak takut
jika tidak menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak sebab tidak ada sanksi yang
menakutkan buat saya. Dan memang selama ini tidak ada sanksi bagi guru yang tidak
mengimplementasikan nilai-nilai karakter kepada anak
Guru IPS : ada, pengawasan dilakukan oleh pihak terkait seperti dari
tim STP2K, BP/BK, dan
tentunya dari kepala sekolah. Siswa kelas XI : Di SMK Negeri 1 Klaten selain
ada penertiban secara khusus bagi siswa, ada yang namanya sidak, dimana dilakukan ke
setiap kelas tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Sidak ini untuk penertiban
kelas, pakaian, HP, flasdis, dan lain-lain.
Siswa Kelas XII : Ada jurnal kelas yang mendata keadaan siswa, ada juga laporan kepada wali kelas setiap
bulannya, itu bisa digunakan sebagai kontrol setiap kelas
19. Menurut Anda, pentingkah pendidikan karakter? Jelaskan alasannya!
MS (Kepsek) : Sangat penting, karena dengan implementasi pendidikan
karakter diharapkan para siswa
dapat memiliki nilai-nilai positif dalam hidupnya, sehingga
memiliki kepribadian (budi pekerti yang luhur
107
WKS Kesiswaan : Penting. Pendidikan karakter memberikan dasar bagi
warga/siswa SMKN 1 Klaten dalam kehidupan di masyrakat,
bangsa dan negara WKS Kurikulum : Penting, Bu. WKS Humas : Penting, Bu, agar sekolah
tercipta iklim keterbukaan dan tanggungjawab bersama
KTU : Penting, Bu. Sebagai bekal
untuk siswa ketika nanti mereka bekerja menjadi pekerja yang
bertanggung-jawab, tekun dan disiplin. Atau sebagai bekal hidup bermasyarakat supaya
bisa menjadi conoth bagi anggota masyarakat yang lain.
Guru PAI : Penting, karena untuk memanusiakan manusia Guru Produktif : Sangat penting, karena
selama ini masih ada beberapa guru SMKN 1 Klaten yang membiarkan anak melanggar
peraturan tanpa diberikan sanksi yang tegas, sementera
aturannya dalam buku saku jelas. Tidak ada jeleknya kalau kita mecontoh (ngangsu kawruh)
ketertiban dan kedisiplinan yang tinggi sari sekolah sebelah,
padahal SMK Swasta Guru Bhs. Indo. : Ya, Bu penting. Bila anak- anak kita berkarakter baik maka
itu akan mengurangi calon-calon koruptor dan pejabat pelanggar norma di masa depan
Guru Matematika : Penting. Semua komponen sekolah harus konsisten
mengimplementasikannya karena karakter sifatnya melekat
108
dan memerlukan waktu untuk mencapainya
Guru IPS : Sangat penting, sebab nilai- nilai karakter merupakan hal
yang mendasar dan menjadi bekal bagi siswa supaya tahu tentang hak dan kewajibannya di
sekolah, menjadi manusia yang beretika di masyarakat dan berbangsa sehingga menjadi
generasi penerus yang lebih baik.
Siswa kelas XI : Penting bu. Kadang kami para siswa itu betul-betul tidak akan
hal-hal yang dijelaskan guru
mengenai karakter yang baik, sehingga secara tidak sengaja
hal yang menyimpang atau merugikan orang lain itu kami lakukan. Beruntung masih ada
beberapa guru di SMK Negeri 1 Klaten yang memberikan penjelasan dan pengarahan
tentang nilai-nilai yang berkarakter sehingga kami dapat
merubah perilaku yang tidak baik menjadi lebih baik.
Siswa Kelas XII : Penting, bu. Beberapa kali saya
bertemu dan berbincang-bincang dengan alumni SMKN 1 Klaten yang sudah bekerja, ternyata
tidak semua pabrik / perusahaan membutuhkan pegawai/karyawan
yang pandai dengan nilai tinggi, tetapi membutuhkan pegawai yang kurang pandai tidak apa-apa
tetapi jujur, disiplin dan berkarakter baik.
20. Menurut Anda, hal-hal apa saja yang menghambat implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten?
109
MS (Kepsek) : Ada beberapa hal yang menghambat bu, seperti (1)
kurangnya koordinasi antar wakil-wakil kepala sekolah, guru
BP/BK, para wali kelas dan pembina OSIS, (2) Belum satu kata (persepsi yang sama) dalam
penanganan terhadap siswa yang melanggar /menyimpang
WKS Kesiswaan : Ternyata masih ada beberapa
guru dan karyawan yang datang terlambat, sehingga tidak baik
sebagai keteladanannya, sehingga setiap harainya para siswa juga banyak yang datang
terlambat. Hal ini menjadi penghambat implementasi
pendidikan karakter WKS Kurikulum : Kurangnya kesadaran guru dan peserta didik dalam
implementasi pendidikan karakter, juga kurangnya fasilitas yang dapat memicu
siswa menjadi tidak berkarakter, seperti tempat sepeda, ruang
kelas, lab, pintu masuk ke SMKN 1 Klaten, gedung yang berada di unit 1 dan 2.
WKS Humas : (1) Dari siswa, adanya latar belakang ekonomi dan tingkat
pendidikan orang tua siswa yang
berbeda-beda. (2) Guru, adanya cara pandang/cara pikir yang
berbeda-beda. KTU : Belum adanya anggaran yang jelas dan memadai
Guru PAI : Komitmen semua warga belum berjalan sebagaimana
mestinya Guru Produktif : Belum ada sanksi yang tegas &
110
konsisten baik bagi guru maupun bagi siswa, contoh
masalah nuntun sepeda motor. Banyak guru yang apriori
terhadap penanaman karakter. Guru Bhs. Indo. : kekompakan dari pihak sekolah (Kepala sekolah, wakil-
wakil kepala sekolah, guru, dan karyawan) dalam menanamkan karakter dan menangani anak
yang melanggar nilai belum maksimal. Jumlah guru dan
murid yang banyak juga menghambat penanaman karakter di SMK Negeri 1 Klaten
Guru Matematika : Peraturan yang kurang jelas dan penegakan disiplin sekolah
yang lentur (tidak sesuai aturan yang telah ditetapkan)
Guru IPS : Kurangnya fasilitas dan
kekompakkan dalam menerapkan peraturan dan menangani apabila terjadi
pelanggaran disiplin oleh siswa maupun guru.
Siswa kelas XI : Kedisiplinan dan kekompak- kan guru dalam menyampaikan
nilai-nilai karakter dan
menangani siswa yang menyimpang/melanggar. Kadang konsekuensi yang diterima siswa
untuk pelanggaran yang sama antara siswa yang satu dengan
yang lain berbeda karena guru yang menanganinya berbeda. Dari pengamatan saya, ada juga
beberapa guru yang tidak disiplin contohnya datang ke
sekolah terlambat, masuk kelas terlambat, yang rambutnya
111
panjang tidak dikucir, memakai seragam tidak sesuai jadwal.
Siswa Kelas XII : Konsistensi dan keteladanan guru dalam berperilaku dan
menyampaikan nilai-nilai karakter. Jika ada siswa yang melanggar peraturan, oleh
sebagian guru diambil tindakan sesuai prosedur, tetapi ada sebagian guru lain yang
membiarkan saja.
112
Lampiran 2. Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI
Beri tanda contreng (√) dibawah kata “ya” bila aspek yang
dinyatakan itu muncul dan benar dilakukan guru, dan berilah tanda contreng (√) dibawah kata “tidak” bila aspek ketrampilan itu tidak muncul.
No. Tahap Indikator Hasil
Pengamatan
Ya Tdk
1 Kegiatan Pendahulua
n
1. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas untuk mencotohkan sikap santun pada peserta didik
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum embuka pelajaran untuk menanamkan nilai religius
3. Guru menanya-kan karakter apa yang sudah dimiliki peserta didik dari pelajaran sebelumnya atau dari mata pelajaran yang lain
4. Dengan melihat pada silabus, RPP,
dan bahan ajar, guru menyampai-kan butir
karakter yang hendak dikembangkan pada pembelajaran yang sedang
berlangsung
2 Kegiatan
Inti
a. Eksplorasi 1. Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik yang akan dipelajari sehingga
113
menum-buhkan sikap mandiri dan rasa ingintahu
2. Guru menggu-nakan beragam pende-katan, media pembela-jaran, dan sumber belajar lain supaya siswa mempunyai sikap rasa ingin tahu dan
tanggung jawab
3. Guru memfasi-litasi terjadinya interaksi antara peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain untuk menanamkan sikap kerjasama dan saling menghargai
4. Guru berusaha melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga mereka mempunyai sikap percaya diri dan peduli lingkungan
b. Elaborasi 5. Guru memfasi-litasi peserta didik untuk memperdalam materi melalui pemberian tugas dan diskusi sehingga memiliki sikap kerja keras
6. Memberi kesempatan berfikir dan menyelesaikan masalah untuk menumbuhkan sikap berfikir kreatif
7. Guru memfasi-litasi peserta didik dengan pembelajaran kooperatif supaya siswa dapat kerjasama dengan orang lain.
8. Guru memfasi-litasi peserta didik berkompetensi secara sehat sehingga menum-buhkan sikap kerja keras, meng-hargai orang lain, dan
114
jujur
9. Guru memfasi-litasi peserta didik membuat laporan hasil eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individu/ kelompok untuk menanamkan sikap bertanggung jawab
10. Guru memfa-silitasi peserta
didik untuk menyajikan hasil kerja individu maupun kelom-pok supaya siswa mempunyai sikap percaya diri
c.Konfirmasi 11. Guru memberi-kan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik untuk member-kan
contoh sikap menghargai
12. Guru memfasili-tasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan ehingga sehingga dapat menge-tahui kelebihan dan kekurangan
3 Kegiatan penutup
1. Guru membim-bing siswa untuk membuat kesim-pulan/rangkuman pembelajaran supaya mereka mempunyai sikap mandiri
2. Guru melakukan penilaian dan /atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan sehingga dapat mengetahui keberhasilan dan kekurangan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan
115
hasil pembelajaran untuk menanamkan sikap saling menghargai
4. Guru member-tahu materi untuk pertemuan berikutnya sehingga siswa dapat memper-siapkan diri