Top Banner

of 36

Impetigo Krustosa 1

Jul 16, 2015

Download

Documents

Yudi Agustinus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

K ETERANGAN

UMUM

Nama Umur

: An. S : 3 tahun

Jenis kelamin : laki-laki Alamat Pendidikan Pekerjaan Kawin Agama Bangsa :: belum menikah : islam : indonesia : Cingcin permata- soreang : belum sekolah

A NAMNESIS

Keluhan utama : gelembung-gelembung berisi nanah terasa gatal di kedua kaki Anamnesis khusus : 1 hari yang lalu tibul gelembunggelembung berisi nanah yang terasa gatal pada kedua kaki, disekitar gelembung terlihat kemerahan, ada sebagian gelembung sudah pecah karena digaruk sehingga menjadi keropeng dengan sedikit cairan kuning.

1 minggu yang lalu didahului beruntus-beruntus yang tidak diketahui sebabnya, beruntus kemerahan terasa gatal berukuran kecil makin lama makin besar dan bernanah, digaruk. Riwayat alergi makanan, obat-obatan, astma, bersin pagi hari, galigata, digigit serangga, luka, trauma, mengoles zat-zat tertentu, batuk pilek, sakit gigi disangkal. Kebiasaan bermain tanpa memakai sandal, sering terkena pasir disekitar rumah. Pasien belum berobat apapun dan langsung ke RSI RPD : 1 bulan lalu pernah seperti ini namun hilang tanpa pengobatan, gelembung nanah dirasakan sedikit dan tidak besar. RPK : tidak ada keluarga mengeluh penyakit serupa

K EADAAN U MUM

Kesadaran Kesansakit Tanda vital

: compos mentis : ringan : : 80 x/menit : 110/70 mmHg : 36, 5 0C : 22 x/menit : baik

Nadi Tensi Suhu Respirasi

Status gizi

BB : 23 kg

S TATUS G ENERALIS

Kepala

Rambut

: hitam, lebat, merata

Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/Hidung Telinga : sekret -/-, PCH -/: sekret -/-

Mulut: mukosa bibir lembab,

S TATUS G ENERALIS

Leher Thorax

: KGB ttm, JVP 5+0 cmH20 : B/P simetris : BJM, reguler, murmur

Cor

Pulmo : VBS +/+, wh-/-, rh -/-

Abdomen : soepel, datar, NT -, BU (+) normal H/L ttm Genital & anus : tidak diperiksa Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 ,deformitas (-), lesi lihat pada status dermatologikus

S TATUS D ERMATOLOGIKUS

Distribusi : regional Lokasi : kedua kaki bawah Lesi :

Jumlah Sifat Permukaan Ukuran bentuk Susunan Batas

: multipel : sebagian basah : menimbul : milier-lentikularis : beraturan (anular) : diskret : tegas

Efloresensi : pustul, skuama, krusta pustulosa

P EMERIKSAAN

PENUNJANG

Pewarnaan gram (pasien menolak , menangis karena takut)

R ESUME

Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang dengan keluhan utama pustule a/r pedis bilateral. Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan pustule dirasakan 1 hari yang lalu, mendadak, pruritus (+), krusta (+), digaruk. Diawali papul eritem di pedis, pruritus (+) 1 minggu yang lalu, digaruk menjadi pustule Kebiasaan bermain tanpa sandal (+), Riwayat alergi (-), mengoles zat kimia (-), trauma (-), kontak iritan (-). RPD : 1 bulan lalu mengeluh penyakit serupa, perbaikan tanpa pengobatan.

P EMERIKSAAN

FISIK

Keadaan umum dan status generalis dalam batas normal Status dermatologis :

Distribusi regional, lokasi pedis bilateral, jumlah multipel, sifat sebagian basah, permukaan menimbul, ukuran milier-lentikuler, bentuk teratur (anular), susunan diskret, batas tegas, efloresensi pustule, skuama, krusta.

L ABORATORIUM / PEMERIKSAANPENUNJANG

Pewarnaan gram (tidak dilakukan karena pasien menolak)

Diagnosis Banding

Impetigo krustosa Ektima

Diagnosis kerja

Impetigo krustosa

U SULAN

PEMERIKSAAN

Laboratorium darah rutin (Hb, Ht, Tc, Leukosit)

P ENATALAKSANAAN

Umum :

Menjaga sanitasi lingkungan Memakai sandal jika keluar rumah Mandi secara teratur memakai sabun 2x sehari

Khusus :

Sistemik :

co-amoxiclav syr forte Fls I 3x cth1 Cetrizine syr 5 mg Fls I 1x cth1

Topikal

Gentamicin sulfate krim 0,1% 10gr No II 2x shari Betametason dipropionate 0,05% 10gr No II 2x shari

P ROGNOSISQuo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam

C UTANEUS B ACTERIAL I NFECTION A.

PYODERMA Staphylococcu s aureus Streptococcus beta hemolyticus

A.

NONPYODERMA Corynebacteri um Mycobacteriu m Other bacteria

B.

B.

C.

PYODERMA

Penyakit kulit yang purulen Infeksi kulit oleh bakteri Etiologi: Pyogenes-cocci Yi.: - Staphylococcus aureus & - Streptococcus b. hemolyticus

Lesi kulit dibagi dalam:Infeksi kulit primer Infeksi kulit sekunder (Mis: orang digigit nyamuk bernanah)

PYODERMAA .S TAPHYLOCOCCUS

B .S TREPTOCOCCUS

Impetigo bulosa

Impetigo crustosa

(= Impetigo vesico-bulosa)

(= I.contagiosa; Tillbury Fox Disease )

Impetigo neonatorum Staph. Scalded Skin Syndr. Folliculitis

Ecthyma

(=Ulcerative Impetigo)

Erysipelas Cellulitis Phlegmon Scarlet Fever

( I. Bochart & Sycosis barbae)

Furuncle & carbuncle Paronychia Multiple Absceses of sweats glands Hidra-adenitis suppurativa

K LASIFIKASI K LINIK :1.

Impetigo Krustosa Tillbury Fox) Impetigo Bulosa

(Impetigo vulgaris; impetigo contagiosa;

2. 3. 4. 5.

Impetigo Neonatorum Impetigo Bockhart (Superficial Folliculitis) Impetigo Ulcerative (Ecthyma)

CRUSTED IMPETIGO & ECTHYMASinonim

Impetigo Vulgaris; Impetigo Contagiosa; Tillbury Fox Impetigo ulceratif

Etiologi

Group A haemolyticus Streptococcus pyogenes (GAS) Streptococcus haemolyticus

I MPETIGO

Suatu pioderma yg menular Biasa pada anak-anak Biasanya pada wajah, khususnya dekat hidung dan mulut Ditandai dengan vesikel kecil yang mudah pecah dengan pinggir kemerahan yang menjadi pustular dan pecah mengeluarkan cairan seropurulen kuning yang mengering dan membentuk krusta tebal

I MPETIGINIZATION

Terjadinya impetigo pada area yang sebelumnya terkena penyakit kulit yang lain

E CTHYMA

Pioderma ulceratif Biasanya disebabkan oleh Streptococcus haemolyticus grup A Pada lokasi cedera ringan Secara predominan mengenai tulang kering dan punggung kaki Umumnya menyembuh dengan pembentukan jaringan parut yang bervariasi

Karakterisasi: krusta erosi atau krusta ulcer

Infeksi melalui:

Infeksi primer pada lesi minor di kulit Infeksi sekunder pada kelainan kulit yang sudah ada Pre Existing Dermatoses atau ada penyebab lain sebelum terjadi Impetiginization

Gambaran Klinik

Umumnya pada anak, tanpa gejala umum (tanpa panas; malaise) Individu pada umumnya sehat dan trauma gigitan serangga, kutu kepala infeksi

Diawali dengan kelainan kulit yaitu: eczema sekunder (Impetiginized)

Awalnya macula erythematosus blister/ lepuh (vesikel/ bula) + pus kuning pecah (rupture)

Meninggalkan eksudat purulen kering = Golden Yellow Crust (Honey Bee) Bila krusta pecah, ada di perifer dengan penyembuhan pada bagian tengahnya: Polycyclic & Circinate

Erosi Ulkus

Impetigo Krustosa Impetigo Ulceratif (= Ecthyma)

Diferensiasi Durasi Lesi Gejala Lesi Kulit - Type - Warna - Ukuran & bentuk - Palpasi - Susunan

Impetigo Krustosa hari minggu Tak ada s/d pruritus Vesikel pustula pecah + erosi Golden Yellow Crusts Kecil, bulat/ oval Nyeri ringan- kasar Scattered (menyebar jauh) Discrete (menyebar dekat) Confluent (lingkaran jadi 1) Lesi satelit (khas pada candida)

Ecthyma minggu bulan sakit lembut Ulcerasi + krusta tebal erat Krusta hemorrhagik Lebar, bulat/ oval Tender & indurated Soliter/ multipel

-

Distribusi

Distribusi

Muka Peri-oral/ nasal

Pergelangan kaki, dorsal kaki, paha, gluteus, daerah dekat trauma

D.D

Perioral/ Dermatitis seborrheic Dermatitis kontak alergi Herpes Simplex Labialis

Ekskoriasi gigitan serangga Neurotic excoriation

P EMERIKSAANPewarnaan gram kultur

PENUNJANG

Manajemen

Pencegahan:

Benzoyl peroxide wash (soap bar) Kristal permanganat kalicus mandi (beri sesuai dosis, jangan sampai mewarnai kulit)

Th/ topikal: minyak mupirocin efektif terhadap S.aureus, GAS & MRSA.

Th/ Sistemik:

Eritromisin

250-500 mg q.i.d (10 hr) 40 mg/kgBB/hari q.i.d (10 hr)

Cephalexin

250-500 mg q.i.d (10 hr) 40-50 mg/kgBB/hari q.i.d (10 hr)

Kontraindikasi pada wanita hamil

Ciprofloxacin 500 mg b.i.d (7 hr)

Th/ aman utk wanita hamil: Penicillin Bila takut injeksi: ampicillin/ amoxycillin Bila alergi penicillin, beri eritromycin p.c Kontraindikasi: Maag

P ROGNOSISQuo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam