Top Banner

of 145

Ilmu Kesehatan Masyarakat Edit Fix

Jan 08, 2016

Download

Documents

sfjhjjmkm,
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

ILMU KESEHATAN MASYARAKATKarakteristik Dan Pola Perilaku Pasien Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makassar

13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pembimbing :

Dr.Herke J.O.Sigarlaki, MKM (Epid)

Disusun Oleh :

Ketua : Dwi Feris Martua Sidabutar

Wakil Ketua : Stella junette Wattimury

Sekretaris :Vidya Natika Mahardyani

Bendahara : Ayuni Rianti

Anggota: Rafiah Sirikit SaenongMaria Endah PurwaniSartian Battung

Hastomo PrabowoElfrida pakpahanImam Hertian Maryanto

KEPANITERAANILMU KESEHATAN MASYARAKATPERIODE 6 AGUSTUS 6 OKTOBER 2012

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTAKATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan proposal penelitian.

Laporan proposal penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk tugas kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Dalam penulisan proposal penelitian ini penulis memperoleh banyak bimbingan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dr. Herke Sigarlaki,MKM (Epid) atas segala jerih payah beliau membimbing penulis selama penulisan hingga selesainya proposal penelitian ini.

Jakarta,Agustus 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIii5BAB I PENDAHULUAN

51.1. Latar belakang

1.2 Perumusan masalah771.3 Tujuan Penelitian

81.4 Ruang Lingkup

81.5 Manfaat Penelitian

9BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Epidemiologi9II.2 Definisi10II.3 Klasifikasi10II.4 Patogenesis11II.5 Diagnosa14II.6 Kerusakan Organ Target17II.7 Evaluasi Hipertensi20II.8 Pengobatan 229BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL

353.1. Kerangka Teoritis dan kerangka konsep

353.1.1 Kerangka Teoritis

363.1.2 Kerangka Konsep

3.2. Definisi Operasional37BAB IV METODOLOGI PENELITIAN40404.1. Metoda penelitian

404.1.1. Jenis penelitian

404.1.2. Populasi

404.1.3. Sampel

404.1.4. Cara pengumpulan data

404.1.5. Alat pengumpulan data

414.1.6. Rencana pengolahan dan analisis data, dan pelaksanaan.

BAB V HASIL PENELITIAN.42

5.1 Tabel univariat ..42 5.2 Tabel bivariat 65

BAB VI PEMBAHASAN...996.1. Analisa Tabel Univariat....................................................................................996.2. Analisa Tabel Bivariat.113BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN126

KESIMPULAN 126

SARAN129

DAFTAR PUSTAKA..131

LAMPIRAN133BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Definisi hipertensi tidak berubah sesuai dengan umur: tekanan darah sistolik (TDS) > 140 mmHg dan/ atau tekanan darah diastolik (TDD) > 90 mmHg. Hipertensi sistol diastolik didiagnosis bila TDS 140 mmhg dan TDD 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi (HST) adalah bila TDS 140 mmHg dengan TDD < 90 mmHg. 3 Definisi hipertensi menurut WHO dapat dilihat pada tabel 1.

Jika tekanan darah sistolik dan diastolik berbeda kategori, dipakai kategori yang lebih tinggi.

Klasifikasi hipertensi mcnurut JNC VII dan JNC VI dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Klasifikasi dan tekanan darah umur 18 tahun menurut JNC VII versus JNC VI

Berdasarkan data 10 jenis penyakit terbanyak pasien yang berkunjung di Puskesmas Ketapang I pada 2012 dan 2014, hipertensi menduduki urutan no.3 penyakit terbanyak. Pada tahun 2012 jumlah penderita hipertensi sebanyak 624 pasien. Sedangkan pada tahun 2014, jumlah penderita hipertensi sebanyak 2.001 pasien. Data ini menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah penderita hipertensi di Puskesmas Ketapang I.

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%. (Menurut Menkes dr. Endang R. Sedyaningsih, Dr. PH, ketika membuka The 4th Scientific Meeting on Hypertension).1Menurut Menkes, hipertensi merupakan penyakit yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini. Kebanyakan orang merasa sehat dan energik walaupun hipertensi. Menurut hasil Riskesdas Tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi. Keadaan ini tentunya sangat berbahaya, yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada masyarakat.

Hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko. Caranya, pertahankan berat badan dalam kondisi normal. Atur pola makan, dengan mengkonsumsi makan rendah garam dan rendah lemak serta perbanyak konsumsi sayur dan buah. Lakukan olahraga dengan teratur. Atasi strees dan emosi, hentikan kebiasaan merokok, hindari minuman beralkohol, dan periksa tekanan darah secara berkala.1

Dalam pencegahan dan penanggulangan hipertensi berbagai upaya telah dilakukan, yaitu penyusunan berbagai kebijakan berupa pedoman, Juklak dan Juknis pengendalian hipertensi. Pencegahan dan penanggulangan hipertensi sesuai dengan kemajuan teknologi dan kondisi daerah (local area specific). Memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk hipertens. Meningkatkan surveilans epidemiologi dan sistem informasi pengendalian hipertensi. Mengembangkan SDM dan sistem pembiayaan serta memperkuat jejaring serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan.11.2Perumusan masalah

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa ada beberapa masalah yang dapat timbul berkaitan dengan tingginya tekanan darah. Seperti penyakit kardiovascular, serbral vascular, gagal ginjal, persalinan. Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti obesitas, merokok, konsumsi garam berlebih, stress, macam pekerjaan. Oleh karena itu melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkisar :

1. Bagaimana karakteristik dan pola perilaku pasien yang mengalami hipertensi

2. Apakah hubungan factor risiko dengan hipertensi

1.3 Tujuan Penelitian1.3.1 Tujuan umum: Mengetahui Mengetahui Karakteristik Dan Pola Perilaku Pasien Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makassar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

1.3.2 Tujuan khusus:A. Mengetahui karakteristik penderita hipertensi terhadap factor risiko hipertensi

B. Mengetahui sikap dan pola perilaku pasien hipertensi

C. Mengetahui tingkat pengetahuan penderita hipertensi terhadap pengaruh dan faktor risiko lain

1.4 Ruang LingkupMengingat luasnya masalah dan terbatasnya waktu serta kemampuan yang ada pada penulis, maka penulis membatasi masalah yaitu Karakteristik dan pola perilaku pasien hipertensi dengan mewawancarai para pasien hipertensi sebagai koresponden di Puskesmas kecamatan makassar pada 13 Agustus 8 September Tahun 2012

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:

i. Mengetahui hubungan karakteristik penderita hipertensi terhadap faktor risiko hipertensi

ii. Mengetahui apa saja yang dapat mengakibatkan hipertensi

iii. Mengetahui pemahaman penderita hipertensi terhadap pengaruh dan faktor risiko lain

iv. Mengetahui pola perilaku pasien hipertensi

v. Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam metodologi penelitian

vi. Dapat digunakan oleh mahasiswa secara khususnya dan masyarakat pada umumnya sebagai acuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan pola perilaku dengan hipertensi di Puskesmas Makassar sejak 13 Agustus 8 September Tahun 2012.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 EPIDEMIOLOGI

Data epidemiologis menunjukkan bahwa dengan makin meningkatnya populasi usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah, dimana baik hipertensi sistolik dan kombinasi hipertensi sitolik dan diastolik sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia >65 tahun. Selain itu, laju pengendalian tekanan darah yang dahulu terus meningkat, dalam dekade terakhir tidak menujukkan kemajuan lagi (pola kurva mendatar), dan pengendalian tekanan darah ini hanya mencapai 34% dari seluruh pasien hipertensi.(1)Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar besar berasal dari negara-negara yang sudah maju. Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES) menunjukkan bahwa tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31%, yang berarti terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHANES III tahun 1988-1991. Hipertensi esensial sendiri merupakan 95% dari seluruh kasus hipertensi.(1)

Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga merekacenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai factor risiko seperti kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia, diabetes melitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari factor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, displidemia, dan diabetes mellitusII.2 DEFINISI

Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi esensial. Beberapa penulis lebih memilih istilah hipertensi primer, untuk membedakannya dengan hipertensi lain yang sekunder karena sebab-sebab yang diketahui.(1)Hipertensi primer juga disebut hipertensi esensial atau idiopatik dan merupakan 95% dari kasus-kasus hipertensi. Selama 75 tahun terakhir telah banyak penelitian untuk mencari etiologinya.(2)III.3 KLASIFIKASI

Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, Hipertensi derajat 1 dan derajat 2.

Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7

Klasifikasi Tekanan DarahTDS (mmHg)TDD (mmHg)

Normal< 120Dan< 80

Prahipertensi120 - 139Atau80 89

Hipertensi derajat 1140 159Atau90 99

Hipertensi derajat 2 160Atau 100

TDS = Tekanan Darah Sistolik, TDD = Tekanan Darah Diastolik

Masih ada beberapa klasifikasi dan pedoman penanganan hipertensilain dari World Health Organization (WHO) dan International Society of Hypertension (ISH0, dari European Society of Hypertention (ESH, bersama European Society of Cardiology), British Hypertension Society (BSH) serta Canadian Hypertension Education Pragram (CHEP), tetapi umumnya digunakan JNC 7.II.4PATOGENESIS

Hipertensi esensial adalah penyakit multifaktoral yang timbul terutama karena interaksi antara faktor-faktor risiko tertentu. Faktor-faktor risiko yang mendorong timbulnya kenaikan tekanan darah tersebut adalah(1):

1. Faktor risiko, seperti: genetik, usia, jenis kelamin, ras, janin, stress, geografi dan lingkungan, diet dan asupan garam, resistensi insulin/hiper insulinemia.

a. Faktor Genetik

Beberapa penderita hipertensi didapatkan 70-80% kasus hipertensi esensialdengan riwayat hipertensi dalam keluarga.Dibanding orang kulit putih, orang kulit hitam dinegara barat lebih banyak menderita hipertensi,lebih tinggi tingkat hipertensinya, dan lebih besar tingkat morbiditas dan mortalitasnya, sehingga diperkirakan ada kaitan hipertensi dengan perbedaan genetik. Beberapa peniliti mengatakan terdapat kelainan pada gen angiotesinogen tetapi mekanismenya mungkin bersifat poligenik.(2)b. Usia

Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pasien yangberusia di atas 60 tahun, 50 60 % mempunyai tekanan darah lebih besar atau samadengan 140/90 mmHg. Peningkatan tekanan darah ini dikarenakan setelah memasukiusia 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku. Tekanan darah sistolik akan meningkat smpai dekadekelima dan keenam hingga kemudian menetap atau cenderung menurun,karena kelenturan pembuluh darah besar berkurang pada pertambahan usia hingga dekade ke tujuh.

c. Jenis Kelamin

Hipertensi pada usia muda cenderung lebih sering pada laki-laki daripadaperempuan, namun hipertensi pada usia lanjut tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. Pada wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkankadarHigh Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakanfaktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis (2)d. RasHipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada yangberkulit putih. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebabnya. Pada orangkulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitifitas terhadapvasopressin lebih besar.

e. Janin

Faktor ini dapat memberikan pengaruh karena berat lahir rendah tampaknya merupakan predisposisi hipertensi dikemudian hari, barangkali karena lebih sedikitnya jumlah nefron dan lebih rendahnya kemampuan mengeluarkan natrium pada bayi dengan berat lahir rendah.(2)f. Geografi dan lingkungan

Terdapat perbedaan tekanan darah yang nyata antara populasi kelompok daerah kurang makmur dengan daerah maju,seperti bangsa Indian Amerika Selatan yang tekanan darahnya rendah dan tidak banyak meningiat sesuai dengan pertambahan usia dibanding masyarakat Barat.(2)g. Diet dan asupan garam / natriumBanyak bukti yang mendukung peran natrium dalam terjadinya hipertensi, barangkali karena ketidakmampuan mengeluarkan natirum secara efisien baik diturunkan atau didapat. Ada yang berpendapat bahwa terdapat hormon natriuretik (de Wardener) yang menghambat aktivitas sel pompa natrium (ATPase natrium-kalium) dan mempunyai efek penekanan. Berdasarkan studi populasi, seperti Studi INTERSALT (1988) diperoleh korelasi antara asupan natrium rerata dengan TD, dan penurunan TD dapat diperoleh dengan mengurangi konsumsi garam.(2)h. Resistensi insulin/hiperinsulinemia

Kaitan hipertensi primer dengan resistensi insulin telah diketahui sejak beberapa tahun silam, terutama pada pasien gemuk.Insulin merupakan zat penekanan karena meningkatkan kadar katekolamin dan reabsopsi natrium.(2)2. Sistem saraf simpatis

Tonus simpatis

Variasi diurnal (1)Dapat terlihat pada hipertensi umur muda terjadi hiperaktitas simpatis. Katekolamin akan memacu produksi rennin, menyebabkan konstriksi arteriol dan vena dan meningkatkan curah jantung.(2)3. Keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokonstriksi:

Endotel pembuluh darah berperan utama, tetapi remodeling dari endotel, otot polos dan interstisium juga memberikan kontribusi akhir.(1) Penderita hipertensi mengalami penurunan respons vasodilatasi terhadap nitrat oksida, dan endotel mengandung vasodilator seperti endotelin-I, meskipun kaitannya dengan hipertensi tidak jelas.(2)4. Pengaruh system otokrin setempat yang berperan pada sistem renin, angiontensin dan aldosteron.(1)Renin memicu produksi angiotensin (zat penekan) dan aldosteron (yang memacu natrium dan terjadinya retensi air sebagai akibat). Beberapa studi telah menunjukkan sebagian pasien hipertensi primer mempunyai kadar renin yang meningkat, tetapi sebagian besar normal atau rendah, disebabkan efek homeostatic dan mekanisme umpan balik karena kelebihan beban volume dan peningkatan TD dimana keduanya diharapkan akan menekan produksi rennin.(2)Kaplan menggambarkan beberapa faktor yang berperan dalam pengendalian tekanan darah yang mempengaruhi rumus dasar TD, yaitu: Tekanan Darah = Curah Jantung x Tahanan Perifer.(1)

II.5DIAGNOSIS

Benarlah pernyataan umum yang mengatakan bahwa: Tidak ada tanda dan gejala spesifik yang dapat dihubungkan dengan penyakit hipertensi, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Namun diagnosis hipertensi dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik yang terlazim, pemeriksaan dasar/fsisk, dan pemeriksaan penunjang lainnya.

a. Gejala

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala, kelelahan, dan epistaksis. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis. Tetapi pasien dengan nyeri kepala pagi dini hari (yang bisa membangunkan pasien) bisa menderita hipertensi penyerta; dan nyeri kepala vertikal parah yang timbul mendadak akan meningkatkan kemungkinan ruptur aneurisma berry disertai perdarahan subarakhinoid.(5)b. Pemeriksaan dasar

Pengukuran tekanan darah yang sesuai standar dilakukan tidak hanya sekali, bila perlu dapat pada lebih sekali kunjungan. Untuk memutuskan seseorang mengalami hipertensi, hendaknyadilakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali dengan waktu yang berbeda dalam beberapa minggu.

Syarat standar pengukuran tekanan darah :

Diukur setelah pasien duduk dan istirahat beberapa menit di ruangan yang tenang

Cuff standar yaitu dengan balon 12 13 cm lebar dan panjang 35 cm, orang gemuk atau anak perlu alat yang sesuai dan dipasang setinggi jantung

Tekanan sistolik = suara fase I dan tekanan diastolic = fase V

Pengukuran pertama haarus pada kedua sisi lengan untuk menghindarkan kelainan pembuluh darah perifer

Harus diukur juga tekanan darah sewaktu berdiri pada manula, pasien DM, atau keadaan yang sering timbul hipotensi ortostatik

c. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang pasien hipertensi terdiri dari: (1) Test darah rutin

Glukosa darah (sebaiknya puasa)

Kolestrol total serum

Kolestrol LDL dan HDL serum

Trigliserid serum (puasa)

Asam urat serum

Kreatinin serum

Kalium serum

Hemoglobin dan hematokrit

Urinalisis (uji carik celup serta sedimen urin)

EKG

Pemeriksaan penunjang untuk Hipertensi

TesAlasan

Urinalisis untuk darah dan protein, elektrolit dan kreatinin darahDapat menunjukkan penyakit ginjal baik sebagai penyebab atau disebabkan oleh hipertensi, atau (jarang) dapat dianggap hipertensi adrenal (sekunder)

Glukosa darahUntuk menyingkirkan diabetes atau intoleransi glukosa

Kolestrol HDL dan kolestrol total serumMembantu memperkirakan risiko kardiovaskular dimasa depan

EKGUntuk menetapka adanya hipertrofi ventrikel kiri

II.6KERUSAKAN ORGAN TARGET

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah:

1. Jantung

Hipertrofi ventrikel kiri(1,2,4) Angina atau riwayat infark miokard(1,2,4) Riwayat revaskularisasi koroner(4) Gagal jantung(1,2,4)Hipertrofi ventrikel kiri menyebabkan peningkatan kekakuan dinding terhadap pengisian diastolik dan gelombang a (sistole atrium) yang menonjol pada ekokardiografi. Gagal ventrikel kiri (disfungsi sistolik dan diastolik) dapat terjadi, seringkali tanpa dilatasi ventrikel. Terapi dengan antihipertensi terutama penghambat enzim pengkonversi angiotensin (angiotensin converting enzyme/ACE), telah terbukti mengurangi hipertrofi ventrikel kiri jika tekanan darah diturunkan. Penyakit jantung koroner sering terjadi pada hipertensi, dan bersama dengan disfungsi ventrikel kiri mungkin menyebabkan tingginya angka kematian penyakit jantung. Risiko kejadian jantung (kematian, infark miokard, gagal jantung, aritmia ventrikel) akan berkurang jika hipertansi diturunkan. Jika tekanan diastolik diturunkan di bawah 80 mmHg, risiko akan mulai meningkat lagi, disebut sebagai kurva berbentuk J, meskipun pengamatan ini masih diperdebatkan. Peningkatan gejala penyakit jantung pada tekanan diastolik yang rendah mungkin disebabkan karena rendahnya tekanan perfusi koroner, yang dengan miokardyang menebal disertai resistensi areriol yang meninggi akibat proses hipertensi, menyebabkan iskemia jantung terutama pada malam hari ketika tekanan darah biasanya paling rendah.(2)2. Otak

Strok atau transient ischemic attack (TIA) (1,2,4)Stroke dan serangan iskemik transien lebih sering ditemukan pada penderita hipertensi. Selama stroke, tekanan darah dapat meningkat secara akut dan perlu kehati-hatian untuk menurunkannya terlalu cepat atau mendadak. Resistensi vascular serebral akan meningkat karena efek hipertensi jangka panjang, juga kemungkinan efek akut edema serebral, dan reduksi berlebihan tekanan perfusi arteri serebral dapat meningkatkan iskemia serebral.(2)3. Penyakit ginjal kronik(1,2,4)Terjadinya kerusakan dan gagal ginjal secara perlahan sering ditemukan pada hipertensi menahun, khususnya dengan kontrol yang tidak teratur, dan lebih sering pada orang kulit hitam. Hilangnya kemampuan pemekatan urin akan menyebabkan terjadinya nokturia. Mikroalbuminuria berlanjut dengan proteinuria yang lebih hebat dan penurunan bersihan kreatinin. Akhirnya, dapat terjadi gagal ginjal tahap akhir dan memerlukan dialysis. Pada hipertensi hebat yang dipercepat, gagal ginjal akut sering terjadi dan merupakan penyebab utama kematian jika hipertensi tidak diterapi dengan tepat. Kejadian demikian merupakan suatu kedaruratan medis.(2)4. Penyakit arteri koronaria(5)Hipertensi umumnya dikenal sebagai faktor risiko utama penyakit arteri koronaria, bersama dengan diabetes mellitus,hiperlipidemia dan meroko sigaret. Karena aterosklerosis begitu lazim ditemukan dalam hipertensi maka logis untuk menyaring populasi hipertensi untuk tiga factor ini dan mengharapkan hasil yang sangat tinggi. Karena itu, profil lipid yang mencakup kolestrol lipoprotein tinggi (HDL), dan rendah (LDL), asam urat serum dan toleransi karbohidrat merupakan faktor penting untuk mengevaluasi pasien hipertensi. Lebih lanjut, pengetahuan satu kelainan dapat memberikan kesadaran lebiih mendalam tentang lainnya (mis.hiperlipidemia dan intoleransi karbohidrat).(5)5. Retinopati (1,2,4)Indikasi kerusakan organ target dapat diperoleh dengan memeriksa fundus mata untuk menemukan perubahan yang berkaitan dengan hipertensi.

Retinopati pada Hipertensi

Derajat 1Penyempitan ringan atau sklerosis lumen arteriol retina, memberikan efek kawat perak (silver wiring)

Derajat 2Sklerosis arteriol sedang atau berat, terlihat sebagai (nipping) at terlovenosa

Derajat 3Perubahan progresif retina mengakibatkan edema, bintik cotton wall, dan perdarahan

Derajat 4Semua data diatas dengan edema papil

Derajat 3 dan 4 sering terlihat pada hipertensi hebat yang dipercepat, sedangkan derajat 1 dan 2 berkorelasi kuat dengan kerusakan organ target lain pada hipertensi kronis.(2)Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain karena adanya autoantibody terhadap reseptor ATI Angiotensin II, stress oksidatif, down regulation dari ekspresi nitric oxide xynthase, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulya kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor- (TGF-).

Adanya kerusakan organ target, terutama pada jantung dan pembuluh darah, akan memperburuk prognosis pasien hipertensi. TIngginya morbiditas dan mortalitas pasien hipertensi terutama disebabkan oleh timbulnya penyebab kardiovaskuler.

Pasien dengan prehipertensi berisiko mengalami peningkatan tekanan darah menjadi hipertensi; mereka yang tekanan darahnya berkisar antara 130-139/80-89 mmHg dalam sepanjang hidupnya akan memiliki dua kali risiko menjadi hipertensi dan mengalami penyakit kardiovaskular dari pada tekanan darahnya lebih rendah.

Pada orang yang berumur lebih dari 50 tahun, tekanan darah sistolik > 140mmHg merupakan faktor risiko yang lebih penting untuk terjadinya penyakit kardiovaskular dari pada tekanan darah diastolik

Risiko penyakit kardiovaskuler dimulai pada tekanan darah 115/75mmHg, meningkat dua kali dengan tiap kenaikan 20/10 mmHg

Risiko penyakit kardiovaskuler bersifat kontinyu, konsisten, dan independen dari faktor risiko lainnya

Individu berumur 55 tahun memiliki 90% risiko untuk mengalami hipertensi.(1)II.7EVALUASI HIPERTENSI

Evaluasi pada pasien hipertensi bertujuan untuk:

1) Menilai pola hidup dan identifikasi faktor-faktor risiko kardiovaskular lainnya atau menilai adanya penyakit penyerta yang mempengaruhi prognosis dan menentukan pengobatan.

2) Mencari penyebab kenaikan tekanan darah.

3) Menentukan ada tidaknya kerusakan target organ dan penyakit kardiovakular.

Evaluasi pasien hipertensi adalah dengan melakukan anamnesis tentang keluhan pasien, riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga, pemeriksaan fisis serta pemeriksaan penunjang.

Anamnesis meliputi:

1. Lama menderita hipertensi dan derajat tekanan darah

2. Indikasi adanya hipertensi sekunder

a. Keluarga dengan riwayat penyakit ginjal (ginjal polikistik)

b. Adanya penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, hematuri, pemakaian obat-obat analgesic dan obat/bahan lain

c. Episode berkeringat, sakit kepala, kecemasan, palpitasi (feokromositoma)

d. Episode lemah otot dan tetani (aldosteronisme)

3. Faktor-faktor risiko

a. Riwayat hipertensi atau kardiovaskular pada pasien atau keluarga pasien

b. Riwayat hiperlipidemia pada pasien atau keluarganya

c. Riwayat diabetes mellitus pada pasien atau keluarganya

d. Kebiasaan merokok

e. Pola makan

f. Kegemukan, ntensitas olah raga

g. Kepribadian

4. Gejala kerusakan organ

a. Otak dan mata: sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan, transient ischemic attacks, deficit sensoris atau motoris

b. Jantung: palpitasi, nyeri dada, sesak, bengkak kaki

c. Ginjal: haus, poliuri, nocturia, hematuri

d. Arteri perifer: ekstremitas dingin, klaudikasio intermiten

5. Pengobatan antihipertensi sebelumnya

6. Faktor-faktor pribadi, keluarga dan lingkungan

II.8PENGOBATAN

Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah:

Target tekanan darah < 140/90 mmHg, untuk individu berisiko tinggi (diabetes, gagal ginjal proteinuria) < 130/80 mmHg

Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular

Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria

Selain pengobatan hipertensi, pengobatan terhadap faktor risiko atau kondisi penyerta lainnya seperti diabetes mellitus atau dislipidemia juga harus dilaksanakan hingga mencapai target terapi masing-masing kondisi.

Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi nonfarmakologis dan farmakologis. Terapi nonfarmakologis harus dilaksanakan oleh semua pasien hipertensi dengan tujuan menurunkan tekanan darah dan mengendalikan faktor-faktor risiko serta penyakit penyerta lainnya.(1)A. TERAPI NONFARMAKOLOGIS

Modifikasi Gaya Hidup

Tekanan darah dapat diturunkan dan dikontrol. Berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lifestyle (gaya hidup) mempunyai peran dalam terapi/ pentalaksanaan pasien hipertensi. Pemberian terapi farmakologik bersama dengan perubahan gaya hidup merupakan terapi hipertensi yang terbaik untuk menurunkan risiko penyekit kardiovaskular dan pencapaian target tekanan darah pada pasien hipertensi. Perubahan gaya hidup dilakukan pada semua pasien hipertensi, apapun jenis terapi farmakologinya, karena perubahan gaya hidup dapat mengurangi bahkan meniadakan obat-obat antihipertensi. Sejumlah pedoman penatalaksanaan hipertensi dari berbagai negara merekomendasikan agar pasein hipertensi melakukan perubahan gaya hidup. Meliputi modifikasi diet, penurunan berat badan dan peningkatan aktivitas fisik.(6)Pilihan modifikasi gaya hidup yang dapat mencegah dan mengontrol hipertensi

i. Stop merokok

ii. Gaya hidup aktif

iii. Memelihara berat badan ideal

iv. Makan gizi seimbang

v. Menurunkan asupan garam

vi. Membatasi konsumsi alcohol (bagi yang minum)

1. STOP MEROKOK

Pasien harus diberi edukasi tegas agar tidak merokok atau berhenti merokok.

2. GAYA HIDUP AKTIF

Panduan tatalaksana hipertensi menganjurkan untuk melakukan perubahan gaya hidup sebagai salah satu upaya pencegahan dan terapi hipertensi serta pengendalian factor risiko hipertensi. Hidup aktif menjadi salah satu aspek dalam perubahan pola hidup. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa hidup akitf, yaitu meningkatkan latihan fisik sedang selama minimal 30 menit setiap hari dapat menurunkan risiko terjadinya hipertensi (30-50%).

Pada penderita hipertensi sedang sampai berat dianjurkan melakukan latihan fisik aerobik non impact atau low impact.Jangan melakukan latihan fisik aerobic high impact.Latihan fisik

Latihan fisik adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana, terstruktur dan terprogram dengan melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Latihan fisik yang dianjurkan adalah latihan fisik aerobik dan latihan kekuatan otot.

Tujuan latihan fisik adalah memelihara dan meningkatkan kebugaran kerdiorespirasi, memperbaiki kerja jantung dan pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tahanan perifer pembuluh darah. Dengan demikian akan akan terjadi penurunan tekanan darah.

Perhatian saat melakukan latihan fisik:

a. Cukup istirahat 6-7 jam

b. Menggunakan pakaian olahraga yang agak longgar dan menyerap keringat

c. Menggunakan sepatu olahraga yang sesuai dengan latihan yang dipilih

d. Membawa obat-obatan yang biasa diminum

Kontraindikasi latihan fisik:

a. Tekanan darah tinggi sistol > 160 mmHg, diastole > 100 mmHg

b. Kardiomiopati

c. Kelainan katup jantung

d. DM dengan kadar gula darah ewaktu >250 mg/dl

e. Rasa lelah yang berlebihan

f. Nyeri perut dan nyeri punggung

g. Gangguan pada tungkai seperti inflamasi pada penyakit Gout, Artritis dan Rematoid arthritis

h. Berdebar-debar (nadi istirahat >100x/menit)

i. Sesak napas

j. Demam3. MEMELIHARA BERAT BADAN IDEAL

Sebanyak 30-65% penderita hipertensi termasuk obesitas. Menurunkan berat badan merupakan salaha satu modifikasi gaya hidup yang dapat menurunkan tekanan darah. Pasien hipertensi dianjurkan untuk menurunkan atau memepertahankan berat badannya dalam batas normal dengan indeks massa tubuh (IMT) antara 18,5-22,9 kg/m2 dan lingkar pinggang untuk perempuan 90 mmHg di kecamatan makassar

4.1.4. Cara pengumpulan data:

4.1.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara langsung dan menggunakan kuesioner.

4.1.5. Alat pengumpulan data

Data dapat dikumpulkan menggunakan instrument yaitu berupa kuisioner untuk dilakukan wawancara terhadap sampel

Data dapat dikumpulkan menggunakan instrument tensimeter untuk menghitung tensimeter pasien

Data dapat dikumpulkan menggunakan instrument alat timbang berat badan dan pengukut tinggi badan untuk menghitung berat badan dan tinggi badan

4.1.6.Rencana pengolahan dan analisis data, dan pelaksanaan.

Pengolahan dan analisis data menggunakan manual perhitungan

4.1.6.1. Analisis data

Data penelitian di analisis dengan menggunakan table univariat dan bivariat

4.1.6.2. Penyajian data

Data disajikan dalam bentuk table univariat dan multivariat

4.1.6.3. Pelaksana

Yang menjadi pelaksana dalam penelitian puskesmas adalah seluruh dokter muda yang mengikuti kegiatan puskesmas di kecamatan makassar pada periode 13 Agustus 8 September Tahun 2012Bab V

Hasil Penelitian

5.1 Tabel Univariat

5.1.1 Tabel Distribusi Tentang Suku Daerah Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Suku DaerahJumlahPersentase (%)

Batak

2315. 13%

Jawa

5838. 16%

Betawi

4529.61%

Suku Daerah Lainnya2617.10%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.1 Didapatkan 58 Responden (38.15 %) memiliki suku budaya Jawa Dan Sebanyak 23 Responden (15. 35 %) memiliki suku budaya batak5.1.2 Tabel Distribusi Pendidikan Terakhir Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pendidikan TerakhirJumlahPersentase (%)

Sd

5032.9 %

Smp

4026.32%

Sma

3925.65%

Sarjana2315.13%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.2 Didapatkan 50 Responden (32.9%) berpendidikan terakhir SD Dan Sebanyak 23 Responden (15.13%) berpendidikan terakhir sarjana

5.1.3 Tabel Distribusi Pekerjaan Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar Tahun 13 Agustus 8 September 2012

PekerjaanJumlahPersentase (%)

PNS

2013.16%

Pegawai Swasta

2315.13%

Wiraswasta

2919.08%

Dll8052.63%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.3 Didapatkan 80 Responden (52.63%) bekerja diluar PNS, Pegawai swasta dan wiraswasta Dan Sebanyak 20 Responden (13.16%) bekerja sebagai PNS

5.1.4 Tabel Distribusi Pendapatan Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

PendapatanJumlahPersentase (%)

0 500ribu4328.29%

500ribu 1Juta2919.08%

1juta 1,5 Juta3825%

Dll4227.63%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.4 Didapatkan 43 Responden (28.289%) pasien memiliki besar pendapatan /bulan sejumlah 0 500Ribu Dan Sebanyak 29 Responden (19.078%) pasien memiliki besar pendapatan/bulan sejumlah 500- 1Juta.

5.1.5 Tabel Distribusi Usia Pertama Kali Mengetahui Sakit Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Usia Pertama Kali MengetahuiJumlahPersentase (%)

20 30 Tahun2013.16%

30 40 Tahun 2315.13%

40 50 Tahun5234.21%

> 60 Tahun5737.5%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.5 Didapatkan 57 Responden (37,5%) berusia > 60 tahun ketika mengetahui dirinya sakit hipertensi Dan Sebanyak 20 Responden (13.16%) mengetahui sudah sejak umur 20 30 tahun

5.1.6 Tabel Distribusi Usia Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Suku DaerahJumlahPersentase (%)

20 30 Tahun149.2%

30 40 Tahun 1610.54%

40 50 Tahun2617.13%

> 60 Tahun9663.13%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.6 Didapatkan 96 Responden (63.15%) berusia > 60 tahun saat ini Dan Sebanyak 14 Responden (9.21 %) berusia 20 30 tahun

5.1.7 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Tentang Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Tentang Hipertensi JumlahPersentase (%)

Penyakit Keturunan4831.58%

Penyakit Tidak Menular Yang Diakibatkan Karena Pola Hidup Yang Tidak Sehat3321.71%

Penyakit Yang Diakibatkan Oleh Stress Dan Pertambahan Usia5536.18%

Tidak Tahu1610.53%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.7 Didapatkan 55 Responden (36.184%) memiliki pemahaman bahwa hipertensi merupakan penyakit yang diakibatkan oleh stress dan pertambahan usia Dan Sebanyak 16 Responden (10.526%) pasien tidak mengetahui apa penyebab dari hipertensi

5.1.8 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai Definisi Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai Definisi Hipertensi JumlahPersentase (%)

Tekanan Darah 140 / 90 Mmhg Atau Lebih Dan Standar Akan Berubah Berikut Pertambahan Usia7146.71%

Tekanan Darah 140/90 Mmhg Atau Lebih Pada Setiap Kondisi Aktivitas3724.34%

Tekanan Darah 140/90 Mmhg Atau Lebih Yg Diukur Sebanyak 2kali Dalam Kondisi Istirahat1912.50%

Tidak Tahu2516.45%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.8 Didapatkan 71 Responden (46.71%) memiliki pemahaman bahwa hipertensi adalah Tekanan Darah 140 / 90 Mmhg Atau Lebih Dan Standar Akan Berubah Berikut Pertambahan Usia Dan Sebanyak 19 Responden (12.5%) memiliki pemahaman Tekanan Darah 140/90 Mmhg Atau Lebih Yg Diukur Sebanyak 2kali

5.1.9 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai Komplikasi Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai Komplikasi HipertensiJumlahPersentase (%)

Stroke9260.53%

Migraine2919.08%

Kencing manis1811.84%

Sesak nafas138.55%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.9 Didapatkan 92 Responden (60.53%) mengetahui komlikasi dari hipertensi adalah stroke Dan Sebanyak 13 Responden (8.55%) berpendapat bahwa komplikasi dari hipertensi adalah sesak nafas

5.1.10 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai istilah Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai istilah HipertensiJumlahPersentase (%)

Tekanan darah rendah1610.53%

Tekanan darah tinggi11072.37%

Tekanan darah biasa138.55%

Tekanan darah biasa biasa saja138.55%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.10 Didapatkan 110 Responden (72.37%) berpendapat bahwa hipertensi adalah suatu tekanan darah tinggi Dan Sebanyak 13 Responden (8.55 %)berpendapat bahwa hipertensi tekanan darah biasa 5.1.11 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai penyebab Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Penyebab hipertensi adalah :

1. Kegemukkan

2. Mengkonsumsi garam berlebihan

3. Kurang berolahraga

4. Konsumsi lemak berlebihan

5. Merokok dan mengkonsumsi alcohol

6. Stress

7. Kurang mengkonsumsi sayur dan buah

8. Mengkonsumsi obat yang tidak sesuai anjuran dokter

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai penyebab HipertensiJumlahPersentase (%)

1,2,3

8555.92%

. 4,5,6

2919.08%

7,8 saja1811.84%

semua benar2013.16%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.11 Didapatkan 85 Responden (55.92%) memilih faktor 1,2,3 sebagai factor penyebab hipertensi Dan Sebanyak 18 Responden (11.84%) memilih faktor 7,8 saja.

5.1.12 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai cara menanggulangi Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai cara menanggulangi HipertensiJumlahPersentase (%)

Dengan pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan7851.32%

Dengan pengobatan dan menghindarkan stress3120.34%

Dengan pengobatan saja2818.42%

Cukup istirahat159.87%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.12 Didapatkan 78 Responden (51.32%) berpendapat Dengan pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan untuk menanggulangi hipertensi Dan Sebanyak 15 Responden (9.87%) berpendapat cukup istirahat.

5.1.13 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai pemahaman kapan harus memeriksakan diri Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai pemahaman kapan harus memeriksakan diriJumlahPersentase (%)

Ketika ada gejala sakit kepala dan pusing6643.42%

Pada saat masih mengkonsumsi obat antihipertensi1811.84%

Secara rutin dengan adanya gejala ataupun tidak ada gejala minimal 2 kali sebulan5334.87%

Jika kehabisan obat159.86%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.13 Didapatkan 66 Responden (43.42%) Ketika ada gejala sakit kepala dan pusing untuk periksa Dan Sebanyak 15 Responden (9.86%) jika kehabisan obat.

5.1.14 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai manfaat pentingnya menjaga tekanan darah dalam batas normal Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai manfaat pentingnya menjaga tekanan darah dalam batas normalJumlahPersentase (%)

Untuk dapat mencegah agar tidak menimbulkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung, ginjal, kerusakan pada mata dan telinga.7046.1%

Untuk dapat menghindari dari gejala hipertensi seperti sakit kepala, pusing, mual, gampang capek dan lain sebagainya3724.36%

Untuk dapat memperpanjang umur dan dapat beraktifitas sebagaimana mestinya3120.27%

Tidak untuk apa-apa149.27%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.14 Didapatkan 70 Responden (46.1%) memahami pentingnya menjaga tensi untuk Untuk dapat mencegah agar tidak menimbulkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung, ginjal, kerusakan pada mata dan telinga. Dan Sebanyak 14 Responden (3%) tidak untuk apa apa.

5.1.15 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai hipertensi yang harus ditanggulangi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai hipertensi yang harus ditanggulangiJumlahPersentase (%)

Hipertensi tingkat berat yang menimbulkan gejala sakit kepala, pusing atau mual5133.52%

Semua tingkat hiertensi yang menimbulkan gejala3623.7%

Semua tingkat tekanan darah yang melebihi batas normal (>139/39 mmHg) baik menimbulkan gajala maupun tanpa gejala.5234.2%

Tidak usah ditanggulangi.138.58%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.15 Didapatkan 52 Responden (34.2%) memilih Semua tingkat tekanan darah yang melebihi batas normal (>139/39 mmHg) baik menimbulkan gajala maupun tanpa gejala harus ditanggulangi . Dan Sebanyak 13 Responden (8.58%) tidak usah ditanggulangi.

5.1.16 Tabel Distribusi sikap dalam kehidupan pasien sedang menghadapi masalah/strees dalam kehidupan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

sikap dalam kehidupan pasien sedang menghadapi masalah/strees dalam kehidupanJumlahPersentase (%)

Ya, sering3321.71%

Ya, kadang kadang5133.55%

Pernah, namun sudah tidak1912.51%

Tidak4932.23%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.16 Didapatkan 51 Responden (33.55%) kadang kadang memiliki permasalahan dalam hidupnya Dan Sebanyak 19 Responden (12.51%) pernah, namun sudah tidak.5.1.17 Tabel Distribusi sikap dalam kehidupan pasien sedang menghadapi masalah/strees dilingkungan yang Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

sikap dalam kehidupan pasien sedang menghadapi masalah/strees dilingkunganJumlahPersentase (%)

Ya, di lingkungan kerja2315.14%

Ya, di lingkungan keluarga3734.26%

Ya, di lingkungan sekitar1912.5%

Tidak ada7338.1%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.17 Didapatkan 73 Responden (38.1%) tidak ada permasalahan dalam keluarga,lingkungan dan tempat kerja Dan Sebanyak 19 Responden (12.5%) ada masalah di lingkungan sekitar.

5.1.18 Tabel Distribusi sikap kehidupan pasien dalam berolahraga Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

sikap kehidupan pasien dalam berolahragaJumlahPersentase (%)

ya, sering4730.92%

kadang kadang4428.94%

pernah tapi tidak lagi1610.52%

tidak pernah4529.62%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.18 Didapatkan 47 Responden (30.92%) sering berolahraga Dan Sebanyak 16 Responden (10.52%) pernah tapi sudah tidak lagi.

5.1.19 Tabel Distribusi sikap kehidupan pasien dalam jenis berolahraga Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

sikap kehidupan pasien dalam jenis berolahragaJumlahPersentase (%)

Jogging / lari4227.69%

Futsal159.81%

Renang149.25%

Lain-lain 8153.25%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.19 Didapatkan 81 Responden (53.25%) berolahraga selain lari/jogging,futsal, renang Dan Sebanyak 14 Responden (9.25%) berolahraga renang.

5.1.20 Tabel Distribusi sikap pengaturan jumlah garam dalam masakan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

pengaturan jumlah garam dalam masakanJumlahPersentase (%)

Dalam jumlah yang tetap seperti orang normal4529.6%

Kadang kadang dikurangin4126.9%

Sudah tetap dikurangin5133.64%

Tidak sama sekali menggunakan garam159.86%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.20 Didapatkan 51 Responden (33.64%) sudah tetap dikurangi konsumsi garam sehari hari Dan Sebanyak 15 Responden (9.86%) tidak sama sekali mengurangi konsumsi garam.

5.1.21 Tabel Distribusi sikap pengaturan jumlah garam jumlah dan menggunakan garam dalam masakan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

pengaturan jumlah garam jumlah dan menggunakan garam dalam masakanJumlahPersentase (%)

> setengah sendok teh7851.32%

>1 sendok teh3321.71%

> setengah sendok makan2113.82%

> 1 sendok makan2013.16%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.21 Didapatkan 78 Responden (51.32%) konsumsi garam sebanyak > setengah sendok garam Dan Sebanyak 20 Responden (13.16%) konsumsi garam > 1 sendok makan.5.1.22 Tabel Distribusi sikap mengkonsumsi buah buahan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

sikap mengkonsumsi buah buahanJumlahPersentase (%)

Ya, sering

5737.5%

Ya, kadang kadang6643.42%

Pernah, namun sudah tidak149.22%

Tidak159.86%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.22 Didapatkan 66 Responden (43.42%) kadang kadanag mengkonsumsi garam Dan Sebanyak 14 Responden (9.22%) pernah namun sudah tidak mengkonsumsi buah buahan.5.1.23Tabel Distribusi sikap banyak mengkonsumsi gorengan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

SIKAP BANYAK MENGKONSUMSI GORENGANJUMLAHPERSENTASE (%)

Ya, sering

6240.78%

Ya, kadang kadang5536.18%

Pernah, namun sudah tidak1610.52%

Tidak1912.52%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.23 Didapatkan 62 Responden (40.78%) sering mengkonsumsi gorengan Dan Sebanyak 16 Responden (10.52%) pernah namun sudah tidak

5.1.24 Tabel Distribusi sikap merokok Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

SIKAP MEROKOKJUMLAHPERSENTASE (%)

Ya, sering2214.48%

Ya, kadang kadang3120.39%

Pernah, namun sudah tidak3120.4%

Tidak6844.73%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.24 Didapatkan 68 Responden (44.73%) tidak pernah merokok Dan Sebanyak 22 Responden (14.48%) sering merokok5.1.25 Tabel Distribusi praktek pola olahraga Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

POLA OLAHRAGA ANDA SETELAH DOKTER MEMBERITAHU ANDA MEMPUNYAI HIPERTENSIJUMLAHPERSENTASE (%)

Tetap jarang berolahraga3825%

Menjadi lebih giat berolahraga4630.26%

Berolahraga setiap hari3019.73%

Tidak ada perubahan3825.01%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.25 Didapatkan 46 Responden (30.26%) akan menjadi lebih giat dalam berolahraga Dan Sebanyak 30 Responden (19.73%) akan berolahraga setiap hari5.1.26 Tabel Distribusi praktek perubahan pola makan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Makanan apa yang sering anda konsumsiJumlahPersentase (%)

Tidak ada perubahan3825.01%

sayur sayuran dan buah buahan5737.5%

tempe, tahu, dan kacang kacangan4323.26%

goreng gorengan dan daging daging berwarna merah.1414.23%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.26 Didapatkan 57 Responden (37.5%) memakan sayur dan buah buahan Dan Sebanyak 14 Responden (19. 23%) memakan gorengan dan daging berwarna merah.

5.1.27 Tabel Distribusi praktek kekhawatiran dan menjadi stressor Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012Khawatirkah dengan keadaan anda saat iniJumlahPersentase (%)

Sangat khawatir2516.44%

Khawatir7851.31%

Sedikit khawatir2818.44%

Tidak khawatir sama sekali2113.81%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.27 Didapatkan 78 Responden (51.31%) mengaku khawatir dengan keadaannya saat ini Dan Sebanyak 21 Responden (13.81%) tidak khawatir sama sekali.

5.1.28 Tabel Distribusi praktek mencari tahu lebih jauh tentang hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Mencari tahu lebih jauh tentang hipertensiJumlahPersentase (%)

Dokter puskesmas5334.85%

Kerabat dan keluarga3724.35%

internet dan media cetak3120.5%

Tidak mencari sama sekali3120.3%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.28 Didapatkan 53 Responden (34. 85%) mencari tahu ke dokter puskesmas Dan Sebanyak 31 Responden (20.3%) dari internet,media cetak dan ada juga tidak mencari tahu.

5.1.29 Tabel Distribusi praktek Tindakan anda setelah mengetahui anda menderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Tindakan anda setelah mengetahui anda menderita HipertensiJumlahPersentase (%)

Segera Berobat ke dokter.9562.5%

Berobat bila muncul keluhan.3120.39%

Acuhkan saja.138.55%

Minum obat warung.138.55%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.29 Didapatkan 95 Responden (62.5%) segera berobat kedokter Dan Sebanyak 13 Responden (8.55%) mengacuhkan dan minum obat warung.

5.1.30 Tabel Distribusi praktek tetap berolahraga setelah mengidap hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Apakah anda tetap berolahraga setelah mengidap hipertensiJumlahPersentase (%)

Tidak7146.7%

Tentu saja5133.5%

Kadang kadang1912.5%

Jarang117.3%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.30 Didapatkan 71 Responden (36.7%) akan tetap berolahraga Dan Sebanyak 11 Responden (7.3%) akan jarang untuk berolahraga karena berbagai alasan.

5.1.31 Tabel Distribusi praktek konsumsi garam anda semenjak menjadi penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Konsumsi Garam Anda Semenjak menjadi penderita HipertensiJumlahPersentase (%)

Biasa Saja

4126.88%

Dikurangi

8354.71%

Tidak Perlu dikurangi159.86%

Semakin diperbanyak138.55%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.31 Didapatkan 83 Responden (54.71%) akan mengurangi mengkonsumsi garam Dan Sebanyak 13 Responden (8.55%) .

5.1.32 Tabel Distribusi praktek melakukan kontrol terhadap penyakit hipertensi anda Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Melakukan kontrol terhadap penyakit hipertensi andaJumlahPersentase (%)

Setiap saat setiap waktu.

2617.12%

Setiap bulan, segera setelah obat habis

7348.02%

Kapan saja anda mau

4026.31%

Setahun sekali bila ada pengobatan gratis

138.55%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.32 Didapatkan 73 Responden (48.02%) setiap bulan akan kontrol dan segera setelah obat habis Dan Sebanyak 13 Responden (8.55%) setahun sekali bila ada pengobatan gratis.

5.1.33 Tabel Distribusi praktek tindakan anda setalah mendapatkan obat hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Tindakan anda setalah mendapatkan obat hipertensiJumlahPersentase (%)

Minum secara Teratur yang diberitahukan dokter10065.79%

Minum Tidak teratur149.21%

Minum obat jika ada keluhan2516.44%

Tidak pernah minum obat darah tinggi138.55%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.33 Didapatkan 100 Responden (65.79%) minum obat secara teratur yang diberitahukan dokter Dan Sebanyak 13 Responden (8.55%) tidak pernah minum obat darah tinggi.

5.1.34 Tabel Distribusi praktek Berapa kali dalam sebulan anda memeriksakan tekanan darah anda Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Berapa kali dalam sebulan anda memeriksakan tekanan darah andaJumlahPersentase (%)

1 kali5133.55%

2 kali3523.35%

3 kali2718.76%

> 3 kali3924.34%

Total152100%

Berdasarkan Dari Tabel 5.33 Didapatkan 51 Responden (33.55%) 1 kali dalam sebulan untuk kontrol Dan Sebanyak 27 Responden (18.76%) 3 kali dalam sebulan untuk kontrol.

5.2 Tabel Bivariat

5.2.1 Tabel Distribusi Tentang Suku Daerah Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Suku DaerahHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Batak

127.89%117.24%2315,13%

Jawa

2415.79%3422.37%5838. 16%

Betawi

2013.16%2516.45%4529.61%

Suku Daerah Lainnya127.89%149.21%2617.1%

Total6844.73%8455.27%152100%

Dari Tabel 5.2.1 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang bersuku jawa dan mengalami hipertensi grade I berjumlah 24 orang (15,79%) dan hipertensi grade II berjumlah 34 0rang (22.37%). Sedangkan responden yang bersuku batak dan grade I sebanyak 12 orang (7, 89 %) dan grade II sebanyak 11 orang (7.24%).5.2.2 Tabel Distribusi Tentang pendidikan terakhir Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Tingkat Pendidikan terakhirHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

SD

2013.15%3019.74%5032.9%

SMP

138.55%2717.76%4026.32%

SMA

2214.47%1711.18%3925.65%

Sarjana117.24%127.89%2315.13%

total6643.42%8656.58%152100%

Dari Tabel 5.2.2 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir SD yang menderita hipertensi grade I berjumlah 20 orang (13.16 %) dan yang menderita hipertensi grade II berjumlah 30 0rang ( 19.74%). Sedangkan minoritas responden yang berpendidikan sarjana sebanyak 11 orang (7.24%) dan Grade II sebanyak 12 orang (7.89 %).5.3.3 Tabel Distribusi Pekerjaan Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

PekerjaanHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

PNS

11

7.24 %95.92%2013.16%

Pegawai Swasta

149.21 %95.92%2315.13%

Wiraswasta

95.92 %2013.16%2919.08%

Dll3321.71 %4730.92%8052.63%

Total6744.08 %8555.92%152100%

Dari Tabel 5.2.3 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yangbekerja diluar PNS, pegawai swasta dan wiraswasta dengan hipertensi grade I berjumlah 33 orang (21.71%) dan hipertensi grade II berjumlah 47 0rang (30,95%). Sedangkan responden yang bekerja sebagai PNS dengan hipertensi grade I sebanyak 11 orang (7,24%) dan hipertensi grade II sebanyak 9 orang (5,92%).5.2.4 Tabel Distribusi Pendapatan Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012Pendapatan

Penderita hipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

0 500ribu 18

11.84%2516.45%4328,29%

500ribu 1juta 149.21%159.87%2919.08%

1juta 1,5uta 127.89%2617.10%3825%

Dll2315.13%1912.50%4227.63%

Total6744.07%8555.92%152100 %

Dari Tabel 5.2.4 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapatan 0 500ribu dengan hipertensi grade I berjumlah 18 orang (11.84%) dan hipertensi grade II berjumlah 25 0rang (16.45%). Sedangkan responden yang berpendapatan 500ribu 1juta dengan hipertensi grade I sebanyak 14 orang (9,21%) dan hipertensi grade II sebanyak 15 orang (9,8%).

5.2.5 Tabel Distribusi Usia Pertama Kali Mengetahui Sakit Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Usia PenderitaHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

20 30 Tahun7

4.6174.61149.2

30 40 Tahun74.6195.911610.54

40 50 Tahun138.55138.552617.13

> 60 Tahun2315.137348.039663.13

Total5032,9010267.10152100

Dari Tabel 5.2.5 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berusia pertama kali mengetahui hipertensi setelah > 60 Tahun dengan hipertensi grade I berjumlah 27 orang (44.08%) dan hipertensi grade II berjumlah 30 0rang (19.74%). Sedangkan responden yang berusia 20 30 Tahun dengan hipertensi grade I sebanyak 11 orang (7.24%) dan hipertensi grade II sebanyak 9 orang (5.92%).

5.2.6 Tabel Distribusi Usia Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Usia Pertama Kali MengetahuiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

20 30 Tahun11

7.2495.922013.16

30 40 Tahun117.24127.892315. 13

40 50 Tahun1811.843422.375234.21

> 60 Tahun2717.763019.745737.5

Total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.6 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berusia > 60 Tahun dengan hipertensi grade I berjumlah 23 orang (15.13%) dan hipertensi grade II berjumlah 73 0rang (48.03%). Sedangkan responden yang berusia 20 30 Tahun dengan hipertensi grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan hipertensi grade II sebanyak 7 orang (4.61%).

5.2.7 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Tentang Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012Pemahaman Penderita Hipertensi Tentang HipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Penyakit Keturunan25

16.452315,134831,58

Penyakit Tidak Menular Yang Diakibatkan Karena Pola Hidup Yang Tidak Sehat127,892113,823321,71

Penyakit Yang Diakibatkan Oleh Stress Dan Pertambahan Usia2013.163523,035536,18

Tidak Tahu106,5863,951610,53

Total6744,088555,92152100

Dari Tabel 5.2.7 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat hipertensi adalah penyakit keturunan dengan hipertensi grade I berjumlah 25 orang (16.45%) dan hipertensi grade II berjumlah 23 0rang (15.83%). Sedangkan responden yang tidak tahu dengan hipertensi grade I sebanyak 10 orang (6.58%) dan hipertensi grade II sebanyak 6 orang (3.95%).

5.2.8Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai Definisi Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai Definisi HipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Tekanan Darah 140 / 90 Mmhg Atau Lebih Dan Standar Akan Berubah Berikut Pertambahan Usia1811.845334.877146.71

Tekanan Darah 140/90 Mmhg Atau Lebih Pada Setiap Kondisi Aktivitas1711.182013.163724.34

Tekanan Darah 140/90 Mmhg Atau Lebih Yg Diukur Sebanyak 2kali Dalam Kondisi Istirahat127.8974.611912.50

Tidak Tahu1711.1885.262516.45

Total6442.118857.89%152100

Dari Tabel 5.2.8 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat Tekanan Darah 140 / 90 Mmhg Atau Lebih Dan Standar Akan Berubah Berikut Pertambahan Usia dengan hipertensi grade I berjumlah 18 orang (11.84%) dan hipertensi grade II berjumlah 53 0rang (34.87%). Sedangkan responden yang berpendapat Tekanan Darah 140/90 Mmhg Atau Lebih Yg Diukur Sebanyak 2kali Dalam Kondisi Istirahat dengan hipertensi grade I sebanyak 12 orang (7.89%) dan hipertensi grade II sebanyak 7 orang (4,61%).

5.2.9 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai komplikasi Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai Komplikasi HipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Stroke33

21,715938,829260,53

Migraine159,87149,212919,08

Kencing manis95,9295,921811,84

Sesak nafas117,2421,32138,55

Total6844,748455,26152100

Dari Tabel 5.2.9 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat komplikasi hipertensi adalah Stroke dengan hipertensi grade I berjumlah 33 orang (21.71%) dan hipertensi grade II berjumlah 59 0rang (38.82%). Sedangkan responden yang berpendapat hipertensi dapat menyebabkan komplikasi sesak nafas dengan hipertensi grade I sebanyak 11 orang (7.24%) dan hipertensi grade II sebanyak 2 orang (1,32%).

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai istilah HipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Tekanan darah rendah106.5863.951610.53

Tekanan darah tinggi4227.636844.7411072.37

Tekanan darah biasa117.2421.32138.55

Tekanan darah biasa biasa saja74.6163.95138.55

Total7046.058253.95152100

5.2.10 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai istilah Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Dari Tabel 5.2.10 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat hipertensi adalah tekanan darah tinggi dengan hipertensi grade I berjumlah 42 orang (27.63%) dan hipertensi grade II berjumlah 68 0rang (44.74%). Sedangkan responden yang berpendapat hipertensi adalah tekanan darah biasa dengan hipertensi grade I sebanyak 11 orang (7.24%) dan hipertensi grade II sebanyak 2 orang (1,32%)Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai penyebab HipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

1,2,3

25

16,456039,478555,92

. 4,5,6

159,87149,212919,08

7,8 saja106,5885,561811,84

semua benar 1811,8421,322013,16

Total6844,748455,26152100

5.2.11 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai penyebab Hipertensi Penyebab hipertensi adalah :

1. Kegemukkan

2. Mengkonsumsi garam berlebihan

3. Kurang berolahraga

4. Konsumsi lemak berlebihan

5. Merokok dan mengkonsumsi alcohol

6. Stress

7. Kurang mengkonsumsi sayur dan buah

8. Mengkonsumsi obat yang tidak sesuai anjuran dokter

Dari Tabel 5.2.11 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat hipertensi disebabkan oleh faktor 1,2,3 dengan hipertensi grade I berjumlah 25 orang (16.45%) dan hipertensi grade II berjumlah 60 0rang (39.47%). Sedangkan responden yang berpendapat 7.8 sebagai factor penyebab dengan hipertensi grade I sebanyak 10orang (6.58%) dan hipertensi grade II sebanyak 8 orang (5,56%)

5.2.12 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai cara menanggulangi Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai pemahaman kapan harus memeriksakan diriHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Ketika ada gejala sakit kepala dan pusing2315.134328.296643.42

Pada saat masih mengkonsumsi obat antihipertensi74.61117.241811.84

Secara rutin dengan adanya gejala ataupun tidak ada gejala minimal 2 kali sebulan2818.422516.455334.87

Jika kehabisan obat95.9263.95159.86

Total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.12 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat Dengan pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan untuk menanggulangi hipertensi dengan hipertensi grade I berjumlah 30 orang (19.47%) dan hipertensi grade II berjumlah 48 0rang (31.58%). Sedangkan responden yang berpendapat Cukup istirahat grade I sebanyak 10orang (6.54%) dan hipertensi grade II sebanyak 5 orang (3,29%)5.2.13 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai pemahaman kapan harus memeriksakan diri Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai pemahaman kapan harus memeriksakan diriHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Ketika ada gejala sakit kepala dan pusing2315.134328.296643.42

Pada saat masih mengkonsumsi obat antihipertensi74.61117.241811.84

Secara rutin dengan adanya gejala ataupun tidak ada gejala minimal 2 kali sebulan2818.422516.455334.87

Jika kehabisan obat95.9263.95159.86

Total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.13 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat untuk kembali kontrol secara rutin dengan adanya gejala ataupun tidak ada gejala minimal 2 kali sebulan dengan hipertensi grade I berjumlah 28 orang (18.42%) dan Ketika ada gejala sakit kepala dan pusing hipertensi grade II berjumlah 43 0rang (28.29%). Sedangkan responden yang berpendapat Pada saat masih mengkonsumsi obat antihipertensi grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan Jika kehabisan obat pada hipertensi grade II sebanyak 6 orang (3,95%).

5.2.14 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai manfaat pentingnya menjagatekanan darah dalam batas normal Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai manfaat pentingnya menjaga tekanan darah dalam batas normalHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Untuk dapat mencegah agar tidak menimbulkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung, ginjal, kerusakan pada mata dan telinga.2919.084126.977046.1

Untuk dapat menghindari dari gejala hipertensi seperti sakit kepala, pusing, mual, gampang capek dan lain sebagainya1711.182013.163724.36

Untuk dapat memperpanjang umur dan dapat beraktifitas sebagaimana mestinya149.211711.183120.27

Tidak untuk apa-apa74.6174.61149.27

Total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.14 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat untuk dapat mencegah agar tidak menimbulkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung, ginjal, kerusakan pada mata dan telinga dengan hipertensi grade I berjumlah 29 (19.08%) dan hipertensi grade II berjumlah 41 0rang (26.97%). Sedangkan responden yang berpendapat bahwa Tidak untuk apa-apa grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan hipertensi grade II sebanyak 7 orang (4.61%).5.2.15 Tabel Distribusi Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai hipertensi yang harus ditanggulangi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012Pemahaman Penderita Hipertensi Mengenai hipertensi yang harus ditanggulangiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Hipertensi tingkat berat yang menimbulkan gejala sakit kepala, pusing atau mual2415.792717.7651

33.52

Semua tingkat hiertensi yang menimbulkan gejala159.872113.823623.7

Semua tingkat tekanan darah yang melebihi batas normal (>139/39 mmHg) baik menimbulkan gajala maupun tanpa gejala1912.503321.715234.2

Tidak usah ditanggulangi.85.2653.29138.58

total6643.428656.58152100.00

Dari Tabel 5.2.15 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat tentang Hipertensi tingkat berat yang menimbulkan gejala sakit kepala, pusing atau mual dengan hipertensi grade I berjumlah 24 (15.79%) dan Semua tingkat tekanan darah yang melebihi batas normal (>139/39 mmHg) baik menimbulkan gajala maupun tanpa gejala pada hipertensi grade II berjumlah 33 orang (21.71%). Sedangkan responden yang berpendapat bahwa Tidak usah ditanggulangi grade I sebanyak 8 orang (5.26%) dan hipertensi grade II sebanyak 5 orang (3.29%).

5.2.16 Tabel Distribusi sikap dalam kehidupan pasien sedang menghadapi masalah/strees dalam kehidupan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012sikap dalam kehidupan pasien sedang menghadapi masalah/strees dalam kehidupanHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Ya, sering159.871811.843321.71

Ya, kadang kadang2315.132818.425133.55

Pernah, namun sudah tidak74.61127.891912.51

tidak2214.472717.764932.23

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.16 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat Ya, kadang kadang pada grade I berjumlah 23 (15.13%) dan hipertensi grade II berjumlah 28 orang (18.42%). Sedangkan responden yang berpendapat Pernah, namun sudah tidak pada grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan hipertensi grade II sebanyak 12 orang (7.89%).

5.2.17 Tabel Distribusi sikap dalam kehidupan pasien sedang menghadapi masalah/strees dilingkungan yang Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012sikap dalam kehidupan pasien sedang menghadapi masalah/strees dilingkunganHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Ya, di lingkungan kerja106.58138.552315.14

Ya, di lingkungan keluarga159.872214.473734.26

Ya, di lingkungan sekitar149.2153.291912.5

Tidak ada2717.764630.267338.1

Total6643.428656.58152100

Dari Tabel 5.2.17 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat Tidak ada pada grade I berjumlah 27 (17.76%) dan menjawab Tidak ada pada hipertensi grade II berjumlah 46 orang (30.26%). Sedangkan responden yang berpendapat ya, di lingkungan kerja pada grade I sebanyak 10 orang (6.58%) dan menjawab ya di lingkungan sekitar pada hipertensi grade II sebanyak 5 orang (3.29%).

5.2.18 Tabel Distribusi sikap kehidupan pasien dalam berolahraga Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012sikap kehidupan pasien dalam berolahragaHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

ya, sering1711.183019.744730.92

kadang kadang2516.451912.504428.94

pernah tapi tidak lagi85.2685.261610.52

tidak pernah1610.532919.084529.62

Total6643.428656.58152100

Dari Tabel 5.2.18 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat kadang kadang pada grade I berjumlah 25 orang (16.45%) dan menjawab ya, sering pada hipertensi grade II berjumlah 30 orang (19.74%). Sedangkan responden yang berpendapat pernah tapi tidak lagi pada grade I sebanyak 8 orang (5.26%) dan menjawab pernah tapi tidak lagi pada hipertensi grade II sebanyak 8 orang (5.26%)5.2.19 Tabel Distribusi sikap kehidupan pasien dalam jenis berolahraga Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012sikap kehidupan pasien dalam jenis berolahragaHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Jogging / lari1610.532617.114227.69

Futsal85.2674.61159.81

Renang74.6174.61149.25

Lain-lain 3623.684529.618153.25

Total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.19 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat Lain-lain pada grade I berjumlah 36 orang (23.68%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 45 orang (29.61%). Sedangkan responden yang berpendapat Renang pada grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan menjawab Futsal dan renang pada hipertensi grade II sebanyak 7 orang (4.61%)

5.2.20 Tabel Distribusi sikap pengaturan jumlah garam dalam masakan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

pengaturan jumlah garam dalam masakanHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Dalam jumlah yang tetap seperti orang normal2013.162516.454529.6

Kadang kadang dikurangin2113.822013.164126.9

Sudah tetap dikurangin2113.823019.745133.64

Tidak sama sekali menggunakan garam85.2674.61159.86

Total7046.058253.95152100

Dari Tabel 5.2.20 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat Kadang kadang dikurangin dan Sudah tetap dikurangin pada grade I berjumlah 21 orang (13.82%) dan yang menjawab Sudah tetap dikurangin pada hipertensi grade II berjumlah 30 orang (19.74%). Sedangkan responden yang berpendapat Tidak sama sekali menggunakan garam pada grade I sebanyak 8 orang (5.26%) dan pada hipertensi grade II sebanyak 7 orang (4.61%)

5.2.21 Tabel Distribusi sikap menggunakan garam dalam masakan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

pengaturan jumlah garam jumlah dan menggunakan garam dalam masakanHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

> setengah sendok teh

3120.394730.927851.32

>1 sendok teh

159.871811.843321.71

> setengah sendok makan

117.24106.582113.82

> 1 sendok makan

106.58106.582013.16

Total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.21 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat > setengah sendok the pada grade I berjumlah 31 orang (20.39%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 47 orang (30.92%). Sedangkan responden yang berpendapat > 1 sendok makan pada grade I sebanyak 10 orang (6.58%) dan menjawab > setengah sendok makan dan > 1 sendok makan

pada hipertensi grade II sebanyak 10 orang (6.58%).5.2.22 Tabel Distribusi sikap mengkonsumsi buah buahan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

sikap mengkonsumsi buah buahanHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Ya, sering

2315.133422.375737.5

Ya, kadang kadang 3120.393523.036643.42

Pernah, namun sudah tidak 74.6174.61149.22

Tidak 74.6185.26159.86

Total6844.748455.26152100

Dari Tabel 5.2.22 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpendapat Ya, kadang kadang pada grade I berjumlah 31 orang (20.39%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 35 orang (23.03%). Sedangkan responden yang berpendapat Pernah, namun sudah tidak dan tidak pada grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan menjawab > Pernah, namun sudah tidak pada hipertensi grade II sebanyak 7 orang (4.61%)

5.2.23Tabel Distribusi sikap banyak mengkonsumsi gorengan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

sikap banyak mengkonsumsi gorenganHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Ya, sering

2013.164227.636240.78

Ya, kadang kadang 3120.392415.795536.18

Pernah, namun sudah tidak 95.9274.611610.52

Tidak 95.92106.581912.52

Total6945.398354.61152100

Dari Tabel 5.2.23 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab Ya, kadang kadang pada grade I berjumlah 31 orang (20.39%) menjawab Ya, sering pada hipertensi grade II berjumlah 42 orang (27.63%). Sedangkan responden yang berpendapat Pernah, namun sudah tidak dan tidak pada grade I sebanyak 9 orang (5.92%) dan menjawab Pernah, namun sudah tidak pada hipertensi grade II sebanyak 7 orang (4.61%).

5.2.24 Tabel Distribusi sikap merokok Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

sikap merokokHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Ya, sering

159.8774.612214.48

Ya, kadang kadang 127.891912.503120.39

Pernah, namun sudah tidak 95.922214.473120.4

Tidak 3120.3937376844.73

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.24 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab Tidak pada grade I berjumlah 31 orang (20.39%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 37 orang (37%). Sedangkan responden yang berpendapat Pernah, namun sudah tidak pada grade I sebanyak 9 orang (5.92%) dan menjawab ya, sering pada hipertensi grade II sebanyak 7 orang (4.61%).

5.2.25 Tabel Distribusi praktek pola olahraga Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

pola olahraga anda setelah dokter memberitahu anda mempunyai hipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Tetap jarang berolahraga 1711.182113.823825

Menjadi lebih giat berolahraga2315.132315.134630.26

Berolahraga setiap hari117.241912.503019.74

Tidak ada perubahan1610.532214.473825.01

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.25 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab Menjadi lebih giat berolahraga pada grade I berjumlah 23 orang (15.13%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 23 orang (15.13%). Sedangkan responden yang berpendapat Berolahraga setiap hari pada grade I sebanyak 11 orang (7.24%) dan menjawab ya, sering pada hipertensi grade II sebanyak 19 orang (12.50%).

5.2.26 Tabel Distribusi praktek perubahan pola makan Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012Makanan apa yang sering anda konsumsiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Tidak ada perubahan106.582818.423825.01

sayur sayuran dan buah buahan3321.712415.795737.5

tempe, tahu, dan kacang kacangan1711.182617.114323.26

goreng gorengan dan daging daging berwarna merah74.6174.611414.23

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.26 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab sayur sayuran dan buah buahan pada grade I berjumlah 33orang (21.71%) dan yang menjawab Tidak ada perubahan pada hipertensi grade II berjumlah 28 orang (18.42%). Sedangkan responden yang menjawab goreng gorengan dan daging daging berwarna merah pada grade I sebanyak 7orang (4.61%) dan menjawab ya, sering pada hipertensi grade II sebanyak 7orang (4.61%).

5.2.27 Tabel Distribusi praktek kekhawatiran dan menjadi stressor Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012Khawatirkah dengan keadaan anda saat iniHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Sangat khawatir149.21117.242516.44

khawatir2818.425032.897851.31

Sedikit khawatir159.87138.552818.44

Tidak khawatir sama sekali106.58117.242113.81

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.27 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab khawatir pada grade I berjumlah 28 orang (18.42%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 50 orang (32.89%). Sedangkan responden yang menjawab Tidak khawatir sama sekali pada grade I sebanyak 10 orang (6.58%) dan menjawab Sangat khawatir dan Tidak khawatir sama sekali pada hipertensi grade II sebanyak 11 orang (7.24%).

5.2.28 Tabel Distribusi praktek mencari tahu lebih jauh tentang hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012mencari tahu lebih jauh tentang hipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Dokter puskesmas4026.32138.555334.85

Kerabat dan keluarga117.242617.113724.35

internet dan media cetak85.262315.133120.5

Tidak mencari sama sekali85.262315.133120.3

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.28 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab Dokter puskesmas pada grade I berjumlah 40 orang (26.32%) dan yang menjawab Kerabat dan keluarga pada hipertensi grade II berjumlah 26 orang (17.11%). Sedangkan responden yang menjawab internet dan media cetak dan Tidak mencari sama sekali pada grade I sebanyak 8 orang (5.26%) dan menjawab Dokter puskesmas pada hipertensi grade II sebanyak 13 orang (8.55%).

5.2.29 Tabel Distribusi praktek Tindakan anda setelah mengetahui anda menderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Tindakan anda setelah mengetahui anda menderita HipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Segera Berobat ke dokter.3724.345838.169562.51

Berobat bila muncul keluhan.1610.53159.873120.39

Acuhkan saja.74.6163.95138.55

Minum obat warung.74.6163.95138.55

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.29 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab Segera Berobat ke dokter pada grade I berjumlah 37 orang (24.34%) dan yang menjawab pada hipertensi grade II berjumlah 58 orang (38.16%). Sedangkan responden yang menjawab Acuhkan saja dan Minum obat warung pada grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan pada hipertensi grade II sebanyak 6 orang (3.95%).

5.2.30 Tabel Distribusi praktek tetap berolahraga setelah mengidap hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012Apakah anda tetap berolahraga setelah mengidap hipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Tidak1711.185435.537146.7

Tentu saja2617.112516.455133.5

Kadang kadang138.5563.951912.5

Jarang117.2400.00117.3

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.30 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab Tentu saja pada grade I berjumlah 26 orang (17.11%) dan yang menjawab Tidak pada hipertensi grade II berjumlah 54 orang (35.53%). Sedangkan responden yang menjawab Jarang pada grade I sebanyak 11 orang (7.24%) dan pada hipertensi grade II sebanyak 0 orang (0.00%).5.2.31 Tabel Distribusi praktek konsumsi garam anda semenjak menjadi penderita Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

konsumsi garam anda semenjak menjadi penderita HipertensiHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Biasa Saja

138.552818.424126.88

Dikurangi

4026.324328.298354.71

Tidak Perlu dikurangi74.6185.26159.86

Semakin diperbanyak74.6163.95138.55

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.31 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab Dikurangi

pada grade I berjumlah 40 orang (26.32%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 43 orang (28.29%). Sedangkan responden yang menjawab Tidak Perlu dikurangi dan Semakin diperbanyak pada grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan yang menjawab Semakin diperbanyak pada hipertensi grade II sebanyak 6 orang (3.95%).

5.2.32 Tabel Distribusi praktek melakukan kontrol terhadap penyakit hipertensi anda Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012melakukan kontrol terhadap penyakit hipertensi andaHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Setiap saat setiap waktu.

127.89149.212617.12

Setiap bulan, segera setelah obat habis

3019.744328.297348.02

Kapan saja anda mau

1811.842214.474026.31

Setahun sekali bila ada pengobatan gratis

74.6163.95138.55

total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.32 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab Setiap bulan, segera setelah obat habis pada grade I berjumlah 30 orang (19.74%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 43 orang (28.29%). Sedangkan responden yang menjawab Setahun sekali bila ada pengobatan gratis pada grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan pada hipertensi grade II sebanyak 6 orang (3.95%).

5.2.33 Tabel Distribusi praktek tindakan anda setalah mendapatkan obat hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

melakukan kontrol terhadap penyakit hipertensi andaHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

Minum secara Teratur yang diberitahukan dokter 38256240.7910065.79

Minum Tidak teratur 74.6174.61149.21

Minum obat jika ada keluhan 149.21117.242516.44

Tidak pernah minum obat darah tinggi 74.6163.95138.55

Total6643.428656.58152100

Dari Tabel 5.2.33 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab Minum secara Teratur yang diberitahukan dokter pada grade I berjumlah 38 orang (25%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 62 orang (40.79%). Sedangkan responden yang menjawab Minum Tidak teratur dan Tidak pernah minum obat darah tinggi pada grade I sebanyak 7 orang (4.61%) dan yang menjawab Tidak pernah minum obat darah tinggi pada hipertensi grade II sebanyak 6 orang (3.95%).

5.2.34 Tabel Distribusi praktek Berapa kali dalam sebulan anda memeriksakan tekanan darah anda Di Puskesmas Kecamatan Makasar 13 Agustus 8 September Tahun 2012

Berapa kali dalam sebulan anda memeriksakan tekanan darah andaHipertensiJUMLAH

Grade IGrade II

N%N%N%

1 kali203.163120.395133.55

2 kali149.212113.823523.35

3 kali1912.5085.262718.76

> 3 kali149.212516.453924.34

Total6744.088555.92152100

Dari Tabel 5.2.34 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab 1 kali

pada grade I berjumlah 20 orang (3.16%) dan pada hipertensi grade II berjumlah 31 orang (20.39%). Sedangkan responden yang menjawab 2 kali dan > 3 kali pada grade I sebanyak 14 orang (9.21%) dan yang menjawab 3 kali pada hipertensi grade II sebanyak 8 orang (5.26%).

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1. Analisa Tabel Univariat

6.1.1 ANALISA TABEL UNIVARIAT KARAKTERISTIK DAN POLA PRILAKU PASIEN HIPERTENSI DI KECAMATAN MAKASAR 2012Berdasarkan Dari Tabel 5.1.1 Didapatkan 58 Responden (38.15 %) memiliki suku budaya Jawa Dan Sebanyak 23 Responden (15. 35 %) memiliki suku budaya batak, dan Dari laporan Sugiri di Jawa Tengah didapatkan angka prevalensi 6,0% untuk pria dan 11,6% untuk perempuan. Prevalensi di Sumatera Barat 18,6% pria dan 17,4% perempuan, sedangkan daerah perkotaan di Jakarta (Petukangan) didapatkan 14,6% pria dan 13,7% perempuan.5 Sedangkan menurut

hasil survei prevalensi dan faktor risiko penyakit tidak menular oleh Dinas Kesehatan Provinsi jawa Tengah tahun 2006 menunjukkan bahwa pria lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan wanita, yaitu sebesar 22,9% dan perempuan 19,8%

( sugiharto,2007).

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.2 Didapatkan 50 Responden (32.9%) berpendidikan terakhir SD Dan Sebanyak 23 Responden (15.13%) berpendidikan terakhir sarjana dan Penelitian yang dilakukan oleh Sunaryo (2009) mengenai tingkat ketaatan penderita hipertensi terhadap pengobatan di RSU Dr. Moewardi diperoleh hasil penelitian bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan klien hipertensi dengan ketaatan dalam menjalani diet.

( Srirahayum,2011)

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.3 Didapatkan 80 Responden (52.63%) bekerja diluar PNS, Pegawai swasta dan wiraswasta Dan Sebanyak 20 Responden (13.16%) bekerja sebagai PNS. Sementara pada penelitian didapat bahwa sebagian besar pekerjaan responden sebanyak (83,33 %) adalah petani. Hal ini disebabkan karena mata pencaharian di desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada sebagian besar penduduk adalah bertani. Hal ini menuunjukan bahwa besar angka responden akan hipertensi dipengaruhi dari mayoritas pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat ditempat penelitian

( HerkeJ.O.Sigarlaki.2006.) Berdasarkan Dari Tabel 5.1.4 Didapatkan 43 Responden (28.289%) pasien memiliki besar pendapatan /bulan sejumlah 0 500Ribu Dan Sebanyak 29 Responden (19.078%) pasien memiliki besar pendapatan/bulan sejumlah 500- 1Juta. Dan Kekambuhan hipertensi juga dipicu oleh perubahan kondisilingkungan. Status gizi yang buruk akan cenderung menyebabkan tingkat

kekambuhan penyakit hipertensi naik di Puskesmas Gilingan Surakartadikarenakan asupan makanan yang kurang untuk memenuhi gizi yang baik (Hendro, 2002). Penyakit hipertensi yang diderita masyarakat di wilayahkerja Puskesmas Gilingan Surakarta sering kambuh karena berdasarkan hasil wawancara mereka mengaku tidak pernah memperhatikan asupan makanansetiap harinya dikarenakan pendapatan yang kurang untuk memperoleh makanan yang bergizi. Dengan pendapatan yang kurang maka masyarakatpenderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gilingan Surakarta akan kesulitan untuk memeriksakan tekanan darahnya ke Rumah Sakit atauPuskesmas terdekat karena tidak mempunyai biaya untuk membayar biaya

kesehatan.

( Trisna, 2009)

Berdasarkan Dari Tabel 5.1.5 Didapatkan 57 Responden (37,5%) berusia > 60 tahun ketika mengetahui dirinya sakit hipertensi Dan Sebanyak 20 Responden (13.16%) mengetahui sudah sejak umur 20 30 tahun dan distribusi karakteristik responden yang berumur 20-40 tahun sebanyak (9,80 %), yang berumur 41 55 tahun (24,52 %), yang berumur 56 77 tahun sebanyak (55,88 %) dan yang berumur > 77 tahun sebanyak (9,80 %). Dapat dilihat bahwa diantara kategori kelompok umur, kelompok umur 56-77 tahun memiliki distribusi terbanyak. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku

karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan

(HerkeJ.O.Sigarlaki.2006) Berdasarkan Dari Tabel 5.1.6 Didapatkan 96 Responden (63.15%) berusia > 60 tahun saat ini Dan Sebanyak 14 Responden (9.21 %) berusia 20 30 tahun dan distribusi karakteristik responden yang berumur 20-40 tahun sebanyak (9,80 %), yang berumur 41 55 tahun (24,52 %), yang berumur 56 77 tahun sebanyak (55,88 %) dan yang berumur > 77 tahun sebanyak (9,80 %). Dapat dilihat bahwa diantara kategori kelompok umur, kelompok umur 56-77 tahun memiliki distribusi terbanyak. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan

(HerkeJ.O.Sigarlaki.2006. )Berdasarkan Dari Tabel 5.1.7 Didapatkan 55 Responden (36.184%) memiliki pemahaman bahwa hipertensi merupakan penyakit yang diakibatkan oleh stress dan pertambahan usia Dan Sebanyak 16 Responden (10.526%) pasien tidak mengetahui apa penyebab dari hipertensi dan Masalah-masalah penyebab timbulnya penyakit hipertensi tersebut salah satu faktornya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hipertensi. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan hal ini terjadi setelah orang melakukan pengamatan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. (Notoatmodjo, 2003). Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi harus selalu diperhatikan karena pengertian dan pemahaman yang salah tentang penyakit ini akan mengakibatkan berbagai dampak yang buruk pada penderita hipertensi. Ban