Top Banner
UPAYA MENGATASI KEJENUHAN SISWA DALAM MENGHA.FAL AL-QUR' AN JUZ 30 (Studi Kasus di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Ill 1111111111 .... Ulll Univorsitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Disusun Oleh: NISRINA NUR AMELIA Nil\'1:109011000081 Pembimbing: Dra. Sofiah, M.Ag NIP. 1949 112319890 31 006 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN IffiGURUAN UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
86

Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Apr 12, 2019

Download

Documents

haque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

UP A YA MENGATASI KEJENUHAN SISWA DALAM

MENGHA.FAL AL-QUR' AN JUZ 30

(Studi Kasus di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Ill 1111111111 ....

Ulll Univorsitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Disusun Oleh:

NISRINA NUR AMELIA Nil\'1:109011000081

Pembimbing:

Dra. Sofiah, M.Ag NIP. 1949 112319890 31 006

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN IffiGURUAN

UIN SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

Page 2: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

l ___ u

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang berjudul "Upaya Mengatasi Kejenuhan Siswa Dalam Menghafal

Al-Qur'an (Stndi Kasus di SDIT AI-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur)"

disusun oleh Nisrina Nur Amelia, NIM. 109011000081, Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah

sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai

ketentuan yang telah ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 11 Januari 2014

Yang Mengesahkan,

Pemb.mbing

Dra. ofiah M.A NIP. 1949 112319890 31 006

LEMBARPERNYATAAN KARYA ILMIAH

Page 3: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMEAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

kripsi yang berjudul "Upaya Mengatasi Kejenuhan Siswa Dalam Menghafal Al-Qur'an ~tudi Kasus di SDIT Al-Kabfi Gudang Air Jakarta Timur)" disusun oleh Nisrina Nur .melia, NIM: 109011000081 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan fniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus pada siding mnaqasyah pada, 25 Maret 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak 1emperoleh Gelar Sarjana S 1 (S.Pd.I) pada Jurusan Kependidikan Islam Program Studi PAL

Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal

(etua Panitia (Ketua Jurusan PAI)

)r. H.Abd. Madjid Khon, MA '!IP: 19580707 198703 1 005

;ekretaris (Sekretaris Jurusan PAI)

\1arhamah Saleh, Le. MA \JIP: 19720313 200801 2 010

)enguji I

Drs. Rusdi Jamil, MA \JIP: 1962123119955031 005

Penguji II

Masan AF, Drs. H. M.Pd. NIP: 19510716 198103 1 005

Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Nurlen Rifa'I, MA, Pb.D NIP. 19591020 198603 2001

Jakarta, 26 Maret 2014

Page 4: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

KEMENTERIAN AGAMA No. Ookumen FITK-FR-AKD-082

~ UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 Maret 2010

~~ ·- --: FITK No. Revisi: 01 ··-Ill I: JI /r_ H Juanda No 95 Ciputal 15412 Indonesia Hal 1 /1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

:aya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

Tempat/Tgl Lahir

Nim

Jurus11n/Prodi

Judul Skripsi

: Nisrina Nur Amelia

: Jakarta, 01Juli1991

: 109011000081

: Pendidikan Agama Islam

: Upaya Mengatasi Kejenuhan Siswa Dalam Menghafal Al­

Qur' an (Studi Kasus di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta

Timur)

Dosen Pembimbing : Dra. J-Ij. Sofiah, M.Ag

engan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya

ertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

'ernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Jakarta, 24 Desember 2013

Nisrina Nur Amefia

NIM.109011000081

Page 5: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ABSTRAK

NISRINA NUR AMELIA NIM: 109011000081. UPAYA GURU MENGATASI KEJENUHAN SISWA DALAM MENGHAFAL AL-QUR'AN JUZ 30 (STUDY KASUS KELAS VI DI SDIT AL-KAHFI GUDANG AIR JAKARTA TIMUR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja upaya guru SDIT Al-Kahfi mengatasi kejenuhan siswa dalam menghafal al-Qur'an Juz 30.

Tempat penelitian yang digunakan yaitu di SDIT Al-Kahfi Gudang sir Jakarta Timur. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif analisis yaitu penelitian vang bermaksud menggambarkan gejala atau keadaan "apa adanya". Teknik pengumpulan data vang digunakan adalah observasi, wawancara, dan angket.

Berdasarkan masalah mengenai kejenuhan siswa dalam menghafal al-Qur'an, maka nendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang bagaimana upaya guru mengatasi cejenuhan siswa dalam menghafal al-Qur'an. penulis mengadakan penelitian di SDIT Al-Kahfi }udang Air Jakarta Timur untuk mengetahui penyebab kejenuhan siswa dalam menghafal al­~ur'anjuz 30 dan bagaimana upaya guru dalam mengatasi kejenuhan tesebut.

Dalam penelitian ini penulis mengamati penyebab kejenuhan menghafal siswa dan nengamati upaya guru tahfizh dalam mengatasi kejenuhan siswa dalam menghafal al-Qur'an nelalui pelaksanaan pembelajaran (menghafal) di kelas, yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu ahapan perencanaan, tahapan proses pelaksanaan, dan tahapan evaluasi/penilaian.

Dari hasil wawancara dan pengamatan/observasi dapat diketahui bahwa ketiga tahapan 1elaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru tahfizh al-Qur'an SDIT Al-Kahfi Gudang Air akarta Timur adalah baik. sebagian besar komponen-komponen yang telah ditentukan dalam 1elaksanaan pembelajaran telah terlaksana dengan baik, meskipun ada beberapa komponen yang 1elum terlaksana dengan baik dan belum maksimal. Hal ini terlihat dari hasil penyebaran angket aitu tentang persepsi siswa terhadap guru tahfizh dalam melakukan proses pemelajaran tahfizh menghafaI) al-Qur'an. Siswa juga memberikan persepsi yang baik karena hampir seluruhnya tau 83,3% siswa menyatakan persepsi baik terhadap guru tahfizh dalam melaksanakan proses embelajaran tahfizh al-Qur'an, dengan hasil rerata angket 71,3.

:ata Kunci: Tujuan Penelitian, Penyebab Kejenuhan, Pelaksanaan Pembelajaran (menghafal al­lur'an), dan upaya guru.

NISRINA NUR AMELIA (P Al)

Page 6: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR

~:Ji .:r:Ji .Ji1 ~

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang senantiasa

nelimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

lhalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhanunad saw. yang

elah membawa umat ke jalan yang benar untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat.

Dalam proses pembuatan skripsi ini tidak sedikit kesulitan atau hambatan yang dialami

1enulis, namun berkat bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagi pihak, maka segala

:esulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan baik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

)!eh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Nurlena Rifa'I MA. Ph.d Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H.Abd. Madjid Khon, MA Ketua Jurusan dan Marhamah Saleh, Le. MA

Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Penasihat akademik A. Basuni, MA, Drs.

4. Dra. Sofiah, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telahbanyak meluangkan

waktu dan pikiran disela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan,

pengarahan, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu dan Bapak dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan

membimbing selama perkuliahan berlangsung. Semoga ilmu yang diberikan

bermanfaat bagi penulis.

6. Seluruh staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Tarbiyah UUIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas serta buku-buku

yang penulis perlukan.

7. Dra. Hj.Evi Luthfiaty, dan Fajar Syahri Karim, SPdI selaku Kepala dan guru tahfizh

al-Qur'an di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur yang telah membantu penulis

dalam penelitian.

8. Kedua orang tua penulis yaitu, Ibunda (Siti Wardah) dan Ayahanda (Firdaus) tercinta

beserta keluarga besar yang selalu setia memberikan dukungan kepada penulis secara

ii

Page 7: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

moril dan materil, serta kasih sayang yang besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi ini dengan baik dan lancar.

9. Kawan-kawan seperjuangan di Fakultas dan Jurusan Pendidikan Agama Islam

angkatan 2009 khususnya PAI kelas B, Dini Agustin, Nur Faizah, Nur Diana,

Maghfiroh Ngabali, Siska Mumsiskaturahma, Sarah Permata dkk, selalu member

dukungan kepada penulis untuk tetap semangat.

Penulis berharap semoga amal baik semua pihak serta jasa-jasanya mendapat balasan

rang berlipat ganda dari Allah swt. dan hanya kepada-Nya penulis berharap semoga skripsi ini

lapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca umumnya.

Jakarta, 23 Desember 2013

Nisrina Nur Amelia

iii

Page 8: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

DAFTARISI

,EMBAR COVER

,EMBAR PENGESAHAN

,EMBAR PERNY AT AAN KARY A SENDIRI

~BSTRAK ........................................................................................................................ i

CATA PEN GANT AR ..................................................................................................... ii

>AFT AR ISi ..................................................................................................................... iv

JAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian ...................•...............•............. 1

B. Ientifikasi Masalah ............................................................................ 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 6

IABII KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hakikat Guru

a. Pengertian Gum ............................ ....................................... .... 8

b. Peran Gum ...................... ........................................ ................. 8

c. Kompetensi Guru ................ .......................................... ........... 9

d. Upaya Gum dalam mengatasi Kejenuhan Belajar .................... 10

2. Menghafal Al-Qur'an

a. Pengertian Menghafal Al-Qur' an ...................................... ...... 14

b. Tujuan Pengajaran, Pembelajaran, dan Menghafal Al-Qur'an. 16

c. Hukum Menghafal Al-Qur'an ................................................. 17

3. Cara, Prinsip Utama, dan Metode Menghafal Al-Qur'an

a. Cara Menghafal Al-Qur'an ...................................................... 17

b. Prinsip Utanm Menghafal Al-Qur'an ...................................... 18

c. Metode Menghafal Al-Qur'an ................................................. 20

iv

Page 9: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

4. Etika Mempelajari dan Menghafal AI-Qur'an ......................... 21

B. Penelitian yang Relevan ..............................•..................................... 21

C. Kerangka berpikir ............................................................................. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian ........................................................................ 24

2. Waktu Penelitian ......................................................................... 24

B. Jenis dan Metode Penelitian ............................................................. 24

C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Kepustakaan ......... ...... ........... ........................... ........ ..... 26

2. Penelitian lapangan ............................... ................. .......... ........ ...... 26

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data ................................................................ 27

2. Analisis Data ...................................... .............................. .............. 28

F. Instrument Penelitian ........................................................................... 29

IABIV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Profil Sekolah

1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah .............................................. 30

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah .................... ................................. 31

3. Ekstrakulikuler dan Fasilitas .......................................................... 32

B. Deskripsi Data ..•................................................................................. 32

C. Analisis Data

1. Hasil Pengamatan Perencanaan Pembelajaran Tahfizh Al-Qur'an. 33

2. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Tahfizh Al-Qur'an 35

3. Hasil Pengamatan Penilaian Pembelajaran Tahfizh Al-Qur'an...... 45

v

Page 10: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

~ABV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.......................................................................................... 61 B. Saran.................................................................................................... 62

>AFTAR PUSTAKA

,AMP IRAN

vi

Page 11: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

BABI

PENDAHULUAN

A. La tar Belakang Masalah Penelitian

Al-Qur'an al- Karim kitab suci yang tak lekang oleh panas, tidak lapuk

oleh hujan, juga tiada habis mutiara-mutiara hikmah yang dipersembahkannya.

Kendati demikian, banyak orang sepmtjang masa yang menyelami dan

mengarungi samuderanya. Al-Qur'an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat,

yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. penutup para Nabi dan Rasul

melalui Malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir,

membacanya terhitung sebagai ibadah dan tidak ditolak kebenarannya. 1 Dalam

firmanNya surat at-Takwir ayat 19-21.

"Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. "2

Al-Qur'an diwahyukan kepada Rasulullah saw. diberbagai kesempatan

dan peristiwa secara terpisah, sebelum dan sesudah hijrah secara bertahap.3 Ayat

per ayat, surah per surah selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.4 hingga Rasulullah

saw. wafat Setelah itu ayat-ayat dan surah-surah dikumpulkan menjadi buku.

1 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingn Praktis Menghafal Al-Qur 'an, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. I. 2 DEPAG RI, Al-Qur'an dan Te1jemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989), h. 1029. 3 M. Hadi Ma'rifat, Sejarah Al-Qur 'an, (Jakmta: Al-Huda 2007), h. 41 ' TM Hasbi Ash Shiddiqiy, Sejarah dan Pengantar I/mu Al-Qur'an/Tafair, (Jakarta: Bulan

Bintang, !980) h.66. lihatjuga: M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur'an, (Bandung: Mizan, 2005), h. 11.

1

Page 12: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Hal ini tentu mengandung hikmah yang besar, salah satunya untuk

mempermudah menghafal karena al-Qur' an turun sedikit demi sedikit, selain itu

merupakan isyarat bahwa dalam menghafal al-Qur'an tidak membutuhkan waktu

yang sedikit. Karena itu diperlukan adanya metode yang efektif untuk bisa

menghafalnya. Dalam buku tahfizhul Qur' an yang disusun oleh Kementrian

Agama, disebutkan dua metode dalam rnenghafal Al-Qur' an yaitu tahfiz dan

takrir.

Menghafal al-Qur'an merupakan salah satu usaha yang dilakukan urnat Islam sejak zaman Rasulullah SAW sampai sekarang untuk mernelihara dan rnenjaga kernurniam1ya, pada faktanya wahyu yang diterirna Rasulullah dipelihara dari kemusnahan dengan dua cara utarna, yaitu: (I) rnenyirnpannya Ice dalam dada manusia (rnenghafalkarmya), dan (2) rnerekarnnya secara tertulis di alas berbagai jenis bahan untuk rnenulis.5

Bagi urnat Islam, keyakinan atas keotentikan al-Qur'an terbangun, tidak

saja karena didukung fakta-fakta sejarah yang sangat rneyakinkan, tetapi juga

karena adanya Jaminan perneliharaan Allah sesuai dalarn alhijr ayat 9.6

Beriknt firmanNya dalarn surat al-Hijr ayat 9:

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. 7

Ayat ini rnemberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian al-Qur'an

selama-lamanya.8 Bentuk jamak dalarn ayat ini (baik pada kata kamilah yang

menurunkan dan kamilah yang akan memeliharanya), mengisyaratkan bahwa

terdapat keterlibatan selain Allah yakni rnalaikat Jibril As dalam menurnnkarmya

5 Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur'an, (Jakarta: Pustaka Alfabet 2005), h. 150 6 M. Quraish Shihab, Menabur Pesan llahi, (Jakarta: Lentera Hati 2006), h. 297 7 DEPAG Rl, Al-Qur'an ... h. 391. 3 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur 'an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2002), h. 95

2

Page 13: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

dan kaum muslimin dalam pemeliharaanya.9 Usaha manusia dalam

memeliharanya adalah melalui belajar membaca, menulis, menghafal, dan

memaham serta mendalami isi kandungan Al-Qur' an.

Untuk mencetak generasi Islam yang berwawasan Qur' ani adalah dengan

menanamkan kecintaan terhadap al-Qur·an. Salah satunya adalah dengan

membacanya kemudian menghafalnya yang merupakan langkah awal bagi upaya

pemahaman dan pengamalan isi kandungan al-Qur'an dalam kehidupan sehari­

hari. Pengajaran al-Qur'an sejak dini akan lebih mudah karena pikiran anak

masih jernih dan ingatan lebih kuat. Seperti dalam ungkapan '"Pengajaran di

waktu kecil ibarat melukis diatas batu, dan pengajaran di waktu besar ibarat

melukis diatas air ,,10_ Jadi jika anak sejak dini diajarkan al-Qur'an serta

dibiasakan diperdengarkan lantunan ayat suci al-Qur'an tentU11ya akan

mempe1mudah proses menghafal dan memahami al-Qur'an.

Terlebih dari membaca, menghafal, mendalami mii dan maksud yang

terkandung di dalamnya yang terpenting adalah mengajarkan Al-qur'an, karena

orang yang mengajm·kan Al-Qur'an mernpakan pekerjaan dan tugas yang mulia

di sisi Allah swt. Al-Qur'an adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin, baik

di kala senang maupun susah, di kala gembira maupun sedih. Bahkan membaca

Al-Qur'an bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat

dan penawm· bagi orang yang gelisah jiwanya. Berikut hadits Rasulullah

bersabda:

"Utsman bin Ajfan berkata, Rasulullah saw bersabda: sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur 'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari). 11

9 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Jilid 6, (Jakmia: Lentera Hati, 2002), h. 421 10 Mahfudh Salahudin, dkk. Metodologi Pendidikan Agama, (Surabaya: Bina llmu, 1987), h. I 01. 11 Salim Bahreis, Te1jemaha11 Riadhus Sholihin 11, (Bandung: Al-Ma'arif, 1987), hal.123

3

Page 14: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Betapa mulia seorang yang mempelajari al-Qur'an kemudian

mengamalkannya, inilah yang menjadi dambaan setiap muslim; orang tua; para

guru di!. Dengan mempelajari al-Qur'an kematangan intelektual dan keimanan

menjadi seimbang.

Al-Qur· an ban yak dibaca jutaan orang yang tidak mengerti artinya

ataupun orang yang tidak dapat menulis huruf-hurufnya. Bahkan dihafal oleh

orang dewasa, remaja dan anak-anak. 12 Mengajarkan al-Qur'an (baik membaca

maupun menghafal) pada anak-anak bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan

seperti semudah membalikkan telapak tangan, namun bukan suatu ha! yang tidak

mungkin. Yang terpenting adalah membuat anak cinta terhadap al-Qur'an dengan

pembiasaan bukan dengan paksaan.

Dewasa ini banyak lembaga pendidikan Islam yang menjadikan

"menghafal al-Qur'an" sebagai mata pelajaran, bahkan dijadikan program

unggulan, seperti di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur. Program ini

menuntut para siswanya untuk menghafal al-Qur'an sesuai dengan target,

problemanya adalah sebagian siswa mengalami kejenuhan sehingga ia merasa

sulit dalam menghafal al-Qur'an. Hal ini terlihat dari gejala yang ditimbulkan

seperti kelas yang sulit dikondisikan, dan malas menambah hafalan kecuali j ika

dipaksa.

Memang beberapa anak ada yang mempunyai prestasi diatas rata-rata

tetapi sebagian tidak sesuai dengan harapan, sehingga ia tidak memenuhi apa

yang telah menjadi standar. Jadi apa yang diharapkan, tidak seimbang dengan

potensi yang dimilikinya. Jika dilihat dari kemampmm setiap anak, mereka

mempunyai beragam kemampuan. Tidak seluruh siswa dapat memenuhi standar­

standar yang telah ditetapkan. Maka dari itu guru harus berupaya untuk bisa

mengatasi kejenuhan atau paling tidak meminimalisir rasa jenuh yang dialami

siswa guna mencapai standar yang telah ditetapkan. Inilah yang membuat penulis

12 Penamas Jurnal, Peneletian Agama dan Masyarakat, Vol. XXII no. I th 2009

4

Page 15: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

terdorong untuk menleiti bagaimana upaya guru tahfizh SDIT Al-Kahfi Gudang

Air Jakrta Timur mengatasi kejenuhan siswa dalam menghafal al-Qur'an. Sesuai

dengan judul, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang

menyebabkan siswa jenuh dalam menghafal al-Qur'an dan apa saja upaya-upaya

guru dalam mengatasi kejenuhan tersebut. Asumsi yang dijadikan dasar

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang upaya

guru tahfizh SDIT Al-Kahfi mengatasi kejenuhan siswa dalam menghafal al­

Qur'anjuz 30. Dari asumsi inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul "Upaya Mengatasi Kejenuhan Siswa dalam Menghafal Al­

Qur'an Juz 30 (Studi Kasus di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur)".

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul "Upaya Mengatasi Kejenuhan Siswa dalam

Menghafal Al-Qur'an Juz 30 (Studi Kasus di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta

Timur)", maka penulis mengidentifikasi tentang beberapa faktor yang membuat

siswa jenuh dalam menghafal al-Qur' an yaitu:

I. Rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam menghafal al-Qur'an.

2. Rendalmya tingkat kemampuan siswa dalam ha! baca-tulis al-Qur'an.

3. Tingkat kompetensi yang dimiliki guru yaitu, pedagogik; kepribadian;

profesional; dan sosial yang rendal1.

4. Strategi, metode, dan teknik yang digunakan dalam proses tal1fizh al-Qur'an

tergolong belum efisien dan efektif.

5. Pemilihan media atau al at peraga yang kurang tepat.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, agar penulisan skripsi ini

terarah dan tidak terlalu melebar, maka penulis membatasi permasalahan yang

akan diteliti dan dibalws yaitu:

5

Page 16: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

a. Upaya-upaya guru untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam menghafal al­

Qur'anjuz 30.

b. Khususnya siswa yang menghafal al-Qur'an usia 11-12 tahun

c. Kejenuhan siswa dilihat dari proses menghafal al-Qur'an di sekolah.

2. Rumusan Masalah

Rumusan asalah adalah Bagaimana upaya yang dilakukan kepala

sekolah dan para guru untuk mengatasi kejenuhan siswa dan bagaimana hasil

yang dicapai dari upaya-upaya tersebut?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui penyebab kejenuhan siswa dalam menghafal al-Qur'an

juz 30.

b. Untuk mengetahui apa saja upaya guru tahfizh SDIT Al-Kahfi untuk

mengetasai kejenuhan dalam menghafal al-Qur'an Juz 30.

c. Bagaimana hasil yang dicapai dari upaya-upaya yang dilakukan guru

talifzzh SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur untuk mengatasi

kejenuhan siswanya dalam menghafal al-Qur'an Juz 30.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara Teoritik

I) Sebagai tambahan pengetalman dan memperkaya khazanah kelimuan

tentang npaya mengetahui kejenuhan siswa SD dalam menghafal al­

Qur'an.

2) Sebagai sumbangan data ilmiah berdasarkan lapangan bidang al­

Qur'an bagi Fakultas Tarbiyah UIN SyarifHidayatullah Jakaria.

6

Page 17: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

b. Secara Praktis

I) Peneliti memperoleh pengalaman mengenai cara mengatasi kejenuhan

siswa SD dalam menghafal al-Qur'an di SDIT Al-Kahfi

2) Sebagai masukan bagi kepala sekolah dan para guru yang mengampu

hafalan al-Qur'an terkait dengan upaya mengatasSebagai masukan

bagi kepala sekolah dan para guru yang mengampu hafalan al-Qur'an

terkait dengan upaya mengatasi kejenuhan santri dalam menghafal al­

Qur'an khususnya di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur.

3) Memberikan wawasan atau infommsi kepada para pembaca tentang

upaya mengatasi kejenuhan siswa SD dalam menghafal al-Qur' an.

7

Page 18: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

A. Acuan Teori

1. Hakikat Guru

a. Pengertian Guru

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia guru adalah orang yang pekerjaannya

(mata pencaharian, profesinya) mengajar. 1 Kata guru dalam bahasa Aarab disebut

mu 'al/im dan dalam bahasa Inggris disebut teacher memiliki arti sederhana yakni,

"A person whose occupation is teaching", artinya guru ialah sesorang yang mengajar

I . 2 orang am.

Sedangkan dalam BAB I mengenai ketentuan umum pasal 1 Undang-Undang

Rl No; 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa "guru adalah

pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarnhkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah". 3

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa guru

adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dari semua tingkat

jenjang pendidikan.

b. Peran Guru

Dalam peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP) pasal 28, dikemukakan bahwa: pendidik harus memiliki kualifikasi

dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan w1tuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.4

1 Kan111s Besar Bahsa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet. 1, h. 288. 2 Muhibbin Syah, Psikolohi Pendidikan dengan Pendekatan Boru, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 20 I 0), cet.

9. h. 222 3 Undang-Undang Guru dan Dasen (UU RI No. 14 Th. 2005), (Jakarta: Redaksi Sinar Grafika, 2006), cet. I, h.

2 " VU Rf No. 14 th. 2005 tetang Guru dan Dasen Serta VU Rf No. 20 Th. 2003 tentang SISDIKNAS (Bandung

Citra Umbara,, 2006), h. 185

8

Page 19: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Selanjutnya dalam penjelasannya dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

"pendidik sebagai agen pembelajaran (learning agent) adalah peran pendidikan antara

Iain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta

diik". 5

Sehubungan dengan fungsi guru sebagai "pengajar, pendidik, dan

pembimbing". maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. peranan guru

ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam

berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun

dengan staf yang lain. Dari berbagai interaksi belajar mengajar, dapat dipandang

sebagai sentral bagi perananya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari

waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar

mengajar da berinteraksi dengan siswanya.

c. Kompetensi Gnru

Mc Shane dan Glinoow dalam Martinis, menjelaskan bahwa

"kompetensi/competencies adalah keterampilan, pengetahuan, bakat nilai-nilai,

pengarah, dan karakteristik pribadi lainnya yang menorong kea rah performansi

unggul".6

Dalam perturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar nasional

pendidilm pasal 28 ayat 3, menjelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru

sebagai agen pembelajaran jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikn

anak usia dini meliputi:

I) Kompetensi pedagogik

2) Kompetensi kepribadian

3) Kompetensi Profesional

5 UU RI No. 14th. 2005 tetang Guru dan Dasen Serta UU RI No. 20 Th. 2003 tentang SISDIKNAS (Bandung Citra Umbara,, 2006), h. 251

6 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesiona/ menciptakan Pembelajaran Kreatif dan menyenangkan (Bandung: Rosdakarya, 2009), Cet. I, h. 3 7

9

Page 20: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

4) Kompetensi Sosia!7

Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan

menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan tenvujud

dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional dalam menjalankan

fungsinya sebagai guru. artinya guru bukan saja harus pintar tapi juga pandai

mentransfer ilmunya kepada peserta didik.

d. Upaya Guru dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar

1) Pengertian Upaya Guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "upaya adalah usaha atau syarat

unuk menyampaikan suatu maksud atau upaya juga diartikan sebagaiusaha untuk

melakukan suatu ha! atau kegiatan yang bertujuan". 8

Penulis simpulkan bahwa upaya guru adalah usaha guru untuk melakukan

suatu ha! atau kegiatan yang bertujuan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Sedangkan dalam penelitian ini upaya yang dimaksud adalah upaya

guru mengatasi kejenuhan siswa dalam menghafal Al-Qur'an, seperti memotivasi;

memberi bimbingan lebih; dan membntu kesulitan yang dialami siswa.

2) Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran (instruction) ialah "proses atau upaya yang dilakukan

sesorang (misal guru) agar orang lain ( dalam ha! ini murid) melakukan belajar."9

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003

dinyatakan bahwa pembelajaran adalah "proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar". 10

Dengan demikian, berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat penulis

simpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru agar siswa

7 UU RI No. I4 th. 2005 tentong G11r11 don Dasen, ... , h. 6. 8 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakai1a: Balai Pustaka, 1998), cet. I, h. 995. 9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru, .... , h. 215 '0 UU RI No. 14th. 2005 tentang Guru don Dasen (UU RI No. I4 Th. 2005), ... , h. 4

10

Page 21: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

dapat melakukan kegiatan belajar atau interaksi dengan sumber belajar dan

lingkngan belajar.

3) Definisi Jen uh

Secara harfiah, jenuh berarti padat atau jenuh sehingga tidak dapat lagi

memuat apapun. Selain itu, jenuh berati jemu atau bosan. Kejenuhan belajar

bermti rentan waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak

mendatangkan hasil. 11

Seorm1g siswa yang dalam keadaan jenuh sistem akalnya tidak dapat

bekerja sebagaimana mestinya dalam memproses berbagai informasi atau

pengalaman baru. Siswa mer asa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang

diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan.

Dalmn pembahasan ini penulis papm·kan teori-teori yang berhubungan

dengan judul yang diangkat (upaya mengatasi kejenuhan dalam menghafal al­

Qur'an), yaitu penyebab kejenuhan. Berikut teori Caplin tentang penyebab

kejenuhan:

Kej enuhan belaj ar dapat me Janda siswa apabila ia sudah kehilangm1 motivasi dan konsolidasi salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa smnpai pada tingkat ketermnpilan berikutnya. Selain itu, kejenuan juga dapat te1jadi karena proses belajar siswa telah smnpai pada batas kemmnpuan jasmaniahnya karena bosan dan keletihan. Nmnun penyebab paling umum adalah keletihan, karena keletihan dapat menjadi penyebab munculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan. 12

Teori di atas menjelaskan bahwa kejenuhm1 itu salah satunya disebabkan

adanya rasa rendah diri yang dialmni siswa karena belum mmnpu menguasai salah

satu ketermnpilan, misalnya siswa belmn bisa menguasai ketermnpilan membaca

a!Qur'an, siswa tidak memahami isi kandungan ayat yang dihafal sehingga siswa

akan merasa kesulitan dan merasa tidak mmnpu serta terbebani untuk menghafal

al-Qur'an.

11 Muhibbin Syah, Psiko!ogi Be/ajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2003), eel. I, h. 162 "Muhibbin Syah, Psokologi Be/ajar, (Jakm1a: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 180

11

Page 22: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Menyerah sebelum berusaha, merasa tidak mampu inilah yang

menyebabkan siswa merasa terbebani dengan pelajaran yang dalam hal ini hafalan

al-Qur'an Juz 30, sehingga siswa menganggap menghafal menjadi sesuatu yang

tidak menyenangkan dan membebani siswa pada akhirnya akan merasa bosan dan

jenuh.

Menurut Cross dalam bukunya "The Psychology of Learning" keletihan

siswa dapat dikategorikan menjadi macam:

a. Keletihan indera siswa

b. Keletihan fisik siswa dan

c. Keletihan mental siswa

Keletihan fisik dan keletihan indera data dikurangi atau dihilangkan

dengan lebih mudah seperti istirahat yang cukup atau tidur nyenyak dan makan

makanan serta minum minuman yang bergizi. Sebaliknya keletihan mental tidak

dapat diatasi dengan sederhana seperti mengatasi keletihan fisik dan indera. ltulah

sebabnya, keletihan mental dipandang sebagai faktor utama penyebab munculnya

kejenuhan dalam menghafal al-Qur'an. Berikut factor penyebab keletihan mental

yang mempengaruhi:

a. Karena kecemasan siswa terhadap standar keberhasilan bidang studi te1ientu

yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika anak tersebut sedang merasa

bosan mempelaj ari bidang studi terse but.

b. Karena siswa berada di tengah-tengah situasi kompetitif yang ketat dan

menuntut lebih banyak kerja intelek yang berat.

c. Karena siswa mempercayai konsep kerja akademik yang optimum, sedangkan

dia sendiri menilai belajarnya sendiri hanya berdasarkan ketentuan yang ia buat

sendiri. 13

Penyebab kejenuhan anak juga bisa berasal dari metode yang digunakan

untuk meyampaikan pelajaran, hal ini sesuai dengan pendapat Winaro Surachmad,

beliau mengatakan:

13 Muhibbin Syah, Psokologi Be/ajar, (Jakarta: Raj Grafindo Persada, 2003), h. 181

12

Page 23: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Guru yang sangat miskin terhadap metode pencapaian tujuan, yang tidak menguasai berbagai teknik mengajar ataupun mungkin tidak mengetahui adanya metode-metode tersebut, akan berusha mencapai tujuan dengan jalan-jalan tidak wajar. Hasil pengajaran yang serupa ini selau menyedihkan guru, guru akan menderita dan muridpun demikian. Akan timbul masalah displin, rendahnya mutu pelajaran, kurangnya minat belajar anak-anak dan tidak adanya perhatian dan kesungguhan belajar. 14

Tugas seorang guru adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, jadi seorang

guru hams memeliki kompetensi, dituntut kreatif dan inofatif. Menciptakan

suasana yang bisa memotivasi siswa untuk belajar. Bukan memaksa siswa untuk

bisa mengerti pelajaran, tapi membuat siswa untuk suka dengan pelajaran, karena

dengan sendirinya siswa akan paham dan mengerti.

4) Mengatasi Kejenuhan Belajar

Banyak alternative yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan

belajar siswanya. Akan tetapi, sebelum pilihan tertentu diambil, guru sangat

diharapkan untuk terlebih dahulu melakukan beberapa langkah penting antara

lain:

a. Analisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah dan hubtmgan

antar bagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai

kesulitan belajar yang dihadapi siwa.

b. J\!fenentukan kecakapan bidang bermasalah, yakni berdasarkan hasil analisis

guru diharapkan dapat menuentukan bidang kecakapan tertentu yang dianggap

bermasalh dan memerukan perbaikan.

c. Menysun program perbaikan, khususnya program remedial teaching. 15

Setelah langkah-langkah terselesaikan, barulah guru melaksanakan

langkah selanjutnya, yakni program perbaikan. Kemudian memotivasi siswa,

karena motivasi merupakan factor yang sangat berarti dalam pencapaian prestasi

belajar. Pembangkit utama motivasi seseorang adalah rasa ingin tahu dan

1•1 Muhammad Zein, Methodologi Pembelajaran Agama, (Yogyakarta: AK Group dan Indra Buana, 1999), h.

168 15 ibid, h. 169

13

Page 24: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

keykinan akan kemampuan diri, dalam ha! ini agar siswa lebih semangat untuk

mempelajari sekaligus menghafal al-Qur' an.

2. Menghafal al-Qur'an

a. Pengertian Menghafal al-Qur'an

Masyarakat Arab hingga kini, dan lebih-lebih di masa lalu sangat

mengandalkan hafalan dan memiliki daya ingat yang kuat. Dahulu, ketika alat tulis

dan kemampuan menulis sangat langka, kekuatan hafalan merupakan kebutuhan dan

sekaligus kebanggaan. Bahkan ketika itu, kemampuan menulis dinilai sebagai aib,

karena kemampuan tersebut menunjukkan kelamahan hafalan. Al-Qur'an disampaikan

oleh Nabi saw dan dihafal oleh para sahabat. Dorongan untuk menghafalnya, bukan

saja karena keunikan dm1 keistimewaan redaksinya yang sangat mereka kagumi, tetapi

juga karena kandungmmya yang mereka yakini sebagai petunjuk yang membahagiakan

di dunia dan akhirat. 16

Menghafal menmut Kanrns Besar Bahasa Indoneesia adalah berusaha

meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat. 17 Dalam buku Sumadi Suryabrta,

"Psikologi Pendidikan ", menghafal adalah aktifitas mencamkan dengan sengaja dan

dikehendaki dengan sadar dan sungguh-sungguh, 18 dalam teori terse but dapat

dibedakan menjadi tiga aspek dalam fungsinya yaitu, mencamkan/menerima;

menyimpan kesan-kesan; dan memproduksi. Jadi kehendak sadar mencamkan itu

diteruskan menjadi tanggapan yaitu ingatan yang ia terima telah telah masuk dan

disimpan diotaknya kemudian dicema dan dimanifestasikan melalui tingkah laku.

Jadi menghafal al-Qur'an adalal1 menyimpan kata-demi-kata yang merupakan

sebuah mukjizat terbesar. Ibarat menyimpan surat cinta dari Sang Kekasih di dalam

benak dan hati kita. Cara menghafal al-Qur'an yang ideal adalah membaca ayat demi

ayat secara berulang-ulang dengan tajwid yang baik dan benar, memahami makna

kata-demi-kata, lalu berusaha menyimpam1ya dalam hati. Ketika ayat-ayat yang berisi

16 M. Quraish Shihab, Menabur Pesan l/ahi, (Jakarta: Lentera Hati, 2006), h. 293 17 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 308 18 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Raya Grafindo Persada, 2007), h. 45.

14

Page 25: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

petunjuk menjalani kehidupan itu telah bersemayam dengan benar di dalam hati kita,

insya Allah pencerahan akan datang, mendapatkan ketenangan, dan ralunat akan

menanungi kehidupan kita.

Artinya: "Dan telah Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi

penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidak/ah

menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. "(QS. Al-Isra ayat 82). 19

Thabathab'i memamahami fungsi al-Qur'an sebagai obat/penawar, dalam arti

menghilangkan dengan bukti-butki yang dipaparkannya aneka keraguan/syubhat serta

dalih yang boleh jadi hinggap di dalam hati sementara orang seperti keraguan,

kebimbangan batin yang dapat hinggap di hati orang-orang beriman. Mereka tidak

dinamai munafik apalagi kafir hanya saja tingkat keimananya maih rendah20

Indahnya dalam naungan al-Qur'an. Al-Qur'an sebaik-baik teman dan obat

hati, dengan membacanya hilanglah rasa kesedihan. Kedamaian pasti akan

menyelimuti bagi yang berteman baik dengan al-Qur'an. Ayat-ayat suciNya Sperti

berlian yang disetiap sisinya memancarkan cahaya, Maka bercahayalah dia yang

selalu bersama Ayat-ayat suciNya.

Kita tetap bisa mendapatkan (sebagian) rahmat dan ketenangan itu hanya

dengan membaca dan mempelajari ayat-ayat al-Qur'an, tanpa harus menghafalnya.

Namun, pengalaman menunjukkan bahwa dengan menghafalnya, kita akan masuk ke

sebuah "dunia" lain dari al-Qur'an. Kita akan dibawa kepada sebuah keteraturan

(karena proses menghafalnya membutuhkan keteraturan program/jadwal), kepada

semacam keterkaitan khusus dengan ayat-ayat yang sedang kita hafalkan itu.

19 DEPAG, Ai-Qur"an dan Te1jemah (Jakarta: PT. Sygma Examedi Arkanleema, 2010), h, 290 20 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Jilid 7, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 174

15

Page 26: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Dengan menghafal al-Qur'an, kita akan merasakan bahwa ayat-ayat itu adalah

kalimat-kalimat cinta dariNya. Hidup seperti apakah yang lebih indah dari pada hidup

dengan dinaungi oleh rasa cinta kepada-Nya.

b. Tujuan Pengajaran, Pembelajaran, dan Menghafal AI-Qur'an

Setiap orang yang melakukan sesuatu haruslah mengetahui dengan jelas

tentang tujuan yang hendak dicapainya. Demikian juga dengan pengajaran,

pembelajaran dan menghafal al-Qur'an harus dimengerti dengan jelas tujuannya

karena tujuan tersebut yang mengarahkan perkembangan. Adapun tujuan pengajaran,

pembelajaran, dan menghafal sebagai berikut:

I) Untuk menjaga kemurnian al-Qur 'an, bagi umat Islam, keyakinan atas keotentikan

al-Qur'an terbangun, tidak saja karena didukung fakta-fakta sejarah yang sangat

meyakinkan, tetapi juga karena adanya jaminan pemeliharaan Allah sesuai dalam

alhijr ayat 9. 21

2) Untuk membina, mengembangkan akhlak mulia, meningkatkan para peghafal al­

Qur'an, memahami dan mendalami isi kandungan agar berpengetahuan luas.22

3) Untuk menjadi seseorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (QS.

26:192-195). Jadi, apabila membaca Al Quran dianggap sebagai ibadah, maka ia

bukanlah ibadah individual tetapi ibadah sosial. Kita belajar Al Quran tetapi juga

untnk kebaikan semesta.

4) Tujuan pembelajaran al-Qur'an bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri, tapi juga

untuk ikut menata kehidupan semesta, dipertegas oleh ayat berikut:

"Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya

ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang

21 M. Quraish Shihab, Menabur Pesan J/ahi, (Jakarta: Lentera Hati 2006), hal.297 22 Depag RI, Pedoman Pembinaan Tahfidzul Qur 'an, (Jakarta: Depag RJ, 1992), h. 26.

16

Page 27: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan

menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (QS. Al Maaidah [5] ayat 16).23

c. Hukum Menghafal al-Qur'an

Al-Qur'an adalah sebagai landasan hukum Islam dan pedoman hidup umat

yang telah diturunkan kepada hambanya yang telah terpilih melalui malaikat Jibril AS

dengan hafalan secara berangsur-angsur. Sedangkan hukum menghafal al-Qur'an, tidalc

terdapat ayat yang menunjukkan amr/perintah untuk menghafalkannya. Sehingga

menghafal al-Qur'an bukan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam, tetpi pada

clasarnya tetap berkewajiban untuk berusaha memeliharanya. Karena kemungkinan al­

Qur'an akan diusik dan dihancurkan oleh musuh-musuh Islam. Oleh karena itu salah

satu upaya yang dapat dilkukan untuk memeliharanya adalah dengan cara

menghafalkannya.

3. Cara, Prinsip Utama, dan Metode menghafal Qur'an

a. Cara Menghafal al-Qur'an

Ath-Thabrani men-takhrij-kan dari Imam Ali bahwa Nabi saw. Bersabda,

"Ajarkanlah anak-anak kalian tiga perkara: Cinta kepada Nabi kalian, cinta kepada

keluarga Nabi kalian, dan membaca al-Qur 'an, karena sesungguhnya para

pengemban al-Qur 'an akan berada dalam naungan arsy Allah pada saat tidak ada

naungan kecuali naungan-Nya bersama dengan para nabi-Nya dan kekasih-Nya . .,

Sudal1 jelas langkah awal agar anak bisa mudah menghafal al-Qur'an adalah

menananikan rasa cinta terhadap al-Qur'an sejak usia dini serta membiasakan

membaca dan memperdengarkan ayat suci al-Qur'an, dengan demikian anak akan

mudal1 untuk menghafal al-Qur'an. Berikut cara yang dapat digunakan untuk

mempermudah dalam menghafal al-Qur'an:

I) Bimbingan langsung dari orang yang mengajar hafalan.

2) Menulis apa yang dihafal.

3) Menggunakan media audio ataupun audio-visuai24

23 DEPAG RI, Al-Qur'an ... h. IOI

17

Page 28: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

4) Ind era, keterampilan memperhatikan perlu siswa pelaj ari, karena akan sulit

mengingat sesuatu apbila siswa tidak memperhatikan dari awal. Dengan

menggunakan kombinasi penglihatan (mata), bunyi (telinga), gerak (tangan dan

kaki), bau (hidung), dan rasa (lidah) akan menciptakan memory yang kuat.

5) Buat kesan, untuk membuat sesuatu yang dapat diingat buat menjadi berkesan,

untuk kesan objek yang akan diingat siswa secara imajinatif dan berlebih-lebihan.

6) Mainkan emosi, kesan yang bermuatan cinta, kebahagiaan, dan kesedhan mudah

untuk diingat. Dengan menggunakan kesan dari perasaan hangat, perasaan yang

membuat jantung siswa berdegup kencang dan memancarkan kebahagiaan, akan

membantu memori mereka.

7) Asosiasi dan Imajinasi, gunakan asosiasi dan imajinasi pribadi siswa seperti

anggota-anggota keluarganya, rumahnya, sekolahnya, teman-temannya, peristiwa

hidupnya, dn hal-haI yang istimewa baginya.

8) Repitisi, siswa harus bernsaha berkonsentrasi secara penuh pada materi yang

sedang dipelajari dan mengulangnya dengan cara yang berbeda dan krcatif seperti

mengucapkannya keras-keras dan lebih baik bila dibuat peta pikiran.

9) Buat password, usahkan siswa mengingat bagian pertama dan terakhir karena

bagian-bagian tersebut danjadikan keyword untuk mengingat bgian-bagian lain.25

b. Prinsip Utama Menghafal Al-Quran

Ketika anak-anak sedang menghafalkan al-Qur'an, sesungguhnya mereka

sedang menyimpan cahaya di dalam hati mereka, dan caI1aya itulah yang akan

menerangi jalan mereka dalam setiap episode kehidupan. Berikut prinsip utama untuk

menghafal al-Qur'an:

1) Motivasi, Motivasi adalah proses yang memberi semngat, arah, dan kegigihan

perilaku. A1iinya, perilaku yang te1motivasi adalah perilaku yang penuh energy,

24 Muham1nad Sai'id Mursi, Afelahirkan Anak Masya Allah Sebuah Terobosan Baru Dunia Pendidikan Modern, (Jakarta: Cendikia 2001), h.

25 Nanik Rubiyanto, dan Dany Haryanto, Strategi Pembelajaran Holistik di Seka/ah, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2010), h. 185

18

Page 29: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

terarah dan bertahan lama.26 Sebelum mulai mengajarkan anak untuk menghafal,

para orang tua dan guru perlu bertanya kepada diri sendiri, mengapa kita perlu

menhafal al-Qur'an? Jawaban yang paling tepat adalah untuk mencapai ketenangan

dalam menjalani kehidupan. Tetapi motivasi utama yang harus dimiliki adalah

pembentukan akhlak Qur'ani pada jiwa anak, maka sejak kecil kita mengupayakan

agar anak-anak sudah dekat dengan al-Qur'an.

2) Tidak boleh memaksa anak. Dalam mengajarkan tidak boleh ada unsur pemaksaan

karena ini akan membuat jiwa anak jadi tertekan. Memang banyak di dalam

ataupun ataupun luar negeri anak-anak usia dini yang sudah hafal seluruh isi al­

Qur'an, bahkan ada seorang bocah afrika berkulit hitam dia hafal seluruh bacaan al­

Qur'an, padahal bocah tersebut terlahir dan dibesarkan dalam agama Katolik.

Sungguh sangat perlu kita ketahui bahwa tidak semua anak-anak dapat menghafal

seluruh isi al-Qur'an. Yang terpenting adalah memotivasi anak agar selalu cinta

dengan al-Qur' an, karena jika dimulai dengan cinta insya Allah dengan sendirinya

ia mau mengafal al-Qur'an tanpa ada u11sur paksaan.

3) Melakukan kegiatan yang menyenangkan. Menghafal al-Qur'an dengan cara

menyemmgkan akan berpengaruh baik pada perkembangan jiwa anak. Seperti

prinsip sebelurnnya, prinsip ini jauh dari unsur paksaan dan saat yang sama berguna

w1tuk memotivasi anak agar menyukai program menghafal al-Qur'an.

4) Dimulai dari ayat-ayat yang mudah dipahami. Hendaknya dimulai dari ayat yang

mudah guna dapat dipraktikkan dalam keseharian anak.

5) Keteladanan. Bila orang tua menginginkan anaknya menjadi pecinta al-Qur'an dan

lebih jadi penghafal al-Qur'an, langkah pertama adalah orang tua juga hendakknya

mencintai al-Qur'an. Alangkah senangnya jika yang menjadi teladan adalah orang­

orang tersayang, itu merupalcan sebuah kebahagiaan tersendiri.27

26 John w Santrock, Psiko/ogi pendidikan, terj. Dari Educatinal Psychology, oleh Tri Wibowo, (Jakarta: Kencana, 2008), cet. 2, h. 510

"Dina Y Sulaiman, Mukjizat Abad 20 Doktor Ci/ik Hafo/ don Pohom ol-Qur'an, (Depok: Pustaka Iman: 2007), hal. 130-140.

19

Page 30: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

6) Pembiasaan. Adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar

sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan.28 Pembiasaan ini sangat bermanfaat karena

berintikan pengalaman, yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan.

c. Metode Menghafal al-Qur'an

Metode merupakan langkah-langkah atau cara yang digunakan untuk

menghafal, sedangkan Menghafal/mengingat adalah meny1111pan dan dapat

memproduksi kembali informasi yang telah lampau.29 Jadi menghafal al-Qur'an

merupakan kegiatan untuk terns mengingat kata demi kata yang terdapat dalam kitab

suci. Berikut metode menghafal al-Qur' an:

1) Tahfiz dan takrir

2) Menggunakan isyarat

3) Analogi yang sesuai dengan ayat untuk penerapan sehari-hari.30

4) Pengulangan, kebanyakan kita belajar dengan membaca berulang-ulang. Beberapa

informasi menempel selama waktu singkat, mungkin juga cukup lan1a bagi kita

untuk lulus ujian atau memberikan presentasi, tetapi kita melupakannya begitn

saat-saat itu berlalu. Y g efektif adala11 berkonsentrasi secara penuh pada materi

yang sedang dipelajari dan mengnlangi dengan cara-cara yang berbeda dan kreatif

seperti mengucapkan keras-keras dan membuat peta pikiran.31

5) Cerita yang merupakan kesimpulan dari permainan (melalui cerita, makna ayat

yang akan diajarkan akan lebih terjelaskan kepadan).32

4. Etika Mempelajari dan Menghafal Al-Qur'an

Perlu diketahui bahwa para pendidik perlu menjelaskan beberapa etika orang

yang mempelajari dan menghafal al-Qur'an.

"E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), cet. 2, h. 166 "Akyas Azhari, Psikologi Umum don Perkembangan, (Jakarta: PT Mizan Publika, 2004), h. 99 30 Muljanto Sumardi, Pengajaran Berbahasa Asing, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), h. 10 31 Agus Nggermanto, Quantum Quotient, (Bandung: Nuansa Cendikia, 2001), h. 58 32 Dina Y. Sulaeman, Mukjizat Abad 20 Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Qur'an, (Jakarta: Mizan Media

Utama, 2008), h. 162

20

Page 31: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

a. Niat hanya karena Allah semata; menjalankan perintahNya serta menjauhi

larangaNnya; dan berwudhu sebelum menyentuh mushaf.

b. Klmsuk, jadi tidak hanya membaca tapi juga merenungi makna-maknanya.

c. Taiiil, (membaca jelas dan bagus) sambil memperindah suara. 33

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan

oleh Hanifah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Agama Islam

pada tahun 2011, penelitiannya berjudul 'Peran Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan

Membaca al-Qur'an siswa di SMP Islam Cipete Jakarta Selatan". Penelitian tersebut

menyimpulkai1 bahwa upaya yang dilakukan oleh guru P Al dalam mengalasi kesu!itan

membaca al-Qur'an yaitu dengan memberikan bimbingan dai1 motivasi yang dapat

mendorong siswa untuk selalu belajar membaca al-Qur' an dengan sungguh-sungguh,

menghafal Juz 'mma dan selalu monitoring siswa secara individual di setiap jam pelajaran al­

Qur'an.

33 Hannan Athiyah Ath-Thuri, Mendidik Anak Perempuan di Masa Kanak-Kanak, (Jakai1a: Sinar Grafika Offset, 2007), h. 17

21

Page 32: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

C. Kerangka Berpikir

I I TUJUAN YANG DITENTUKAN ·1 GURU I (upaya mengatasi kejenuhan siswa)

l PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(proses menghafal al-Qur'an)

I ! l !

PERENCANAAN PEMBELAJARAN PROSES EVALUASI

• Pemetaan standar PELAKSANAAN • Merumuskan teks standar

kompetensi dasar, indikator PEMBELAJARA yang digunakan untuk menilai

dalam tema. tercapai tidaknnya tujuan

l-t Penyusunan silabus . • Menentukan jenis tes yang • • Penyusunan RPP

diperlukan untuk menilai masing-masing tujuan.

• Pemilihan strategi, metode, Analisis hasil tes untuk •

dan teknik. mengetahui tingkat afalan siswa.

i .. i KEGIATAN PENDAHULUAN KEGIATAN INTI KEGIATAN PENUTUP

• Penciptaan kondisi awal • Memberikan ayat yang • Post-test

• Apersepsi harus dihafal • Tindak lanjut f-J • Proses menghafal bersama • Mengulang Hafalan

• Pre-test • Siswa menyetor hafalan • Menututp pelajaran

• Motivasi

Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru hams merumuskan tiga tahapan

pelaksanaan pembelajaran, diantaranya:

I. Tahap perencanaan

2. Tahap pembelajaran

3. Dan evaluasi

Begitupula dalam proses menghafal al-Qur"<m guru hams melakukan beberapa upaya untuk

siswa, agar siswa tidak merasa jenuh dalam menghafal al-Qur'an. Dengan demikian siswa akan

22

I+-

14-

I+-

Page 33: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

berhasil menghafal al-Qur' an sesuai dengan target yang ditentukan. Untuk mengatasi kejenuhan

siswa dalam menghafal al-Qur'an, kepala sekolah dan guru harus melakukan upaya guna

mengatasi atau meminimalisir kejenuhan siswa dalam menghafal al-Qur'an. upaya kepala

sekolah adalah mengevaluasi para guru guna meningkatkan kompetensi guru, seorang guru

harus berpengetahuan luas, inovatif, dan kreatif. Upaya yang dilakukan guru yaitu melalui

tahapan pembelajaran diantaranya tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

23

Page 34: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

BABlll

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Tempat atau lokasi yang penelitian adalah lembaga pendidikan swasta,

tepatnya di SDIT Al-Kahfi, lembaga pendidikan ini terletak di Jalan Raya Bogor

kilometer 45, Kp. Tengah Jakarta Timur.

2. Waktu Penelitian

Proses penelitian dilakukan selama kurang lebih tiga bulan (25

September-30 Desember) secara bertahap mulai dari pengajuan judul,

pengajuan proposal, perencanann, dan persiapan instrument, yang kemudian

dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti

penelitian.

B. Jenis dan Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan

dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian clan mencapai tujuan penelitian.

Seema umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tuj uan dan kegunaan tertentu. 1

Dilihat dmi tujuan penelitian, fokus penelitian ini adalah mengamati, dan

melihat upaya guru bagaimana megatasi kejenuhan siswa dalam menghafal al­

Qur'an yang dilakukan dalam proses menghafal di SDIT Al-Kahfi Gudang Air

Jakarta Timur. Dengan demikian penelitian ini dapat ditakategorikan sebagai

penelitian kualitatif. Dengan pendekatan tersebut daihmapkan dapat diperoleh

pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan, dan

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif clan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), ha!. 3.

24

Page 35: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

fakta yang relevan. Dalam penelitian ini, sasaran yang hendak dicapai adalah

untuk mendeskripsikan, memahami dan memaknai sistem pengelolaan

pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran menghafal al-Qur'an di SDIT Al­

Kahfi Gudang Air Jakarta Timur. Oleh sebab itu, berdsarkan pada kajian teori dan

kerangka berpikir yang telah dipaparkan di bab sebelumnya, rnaka jenis

penelitian yang dianggap tepat adalah pene!itian kualitatif deskriptif analisis.

C. Populasi dan Sampcl Pnelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak rnenggunakan istilah populasi, tetapi oleh

Spredey dinamakan "sosial situation"' atau situasi sosial yang terdiri dari tiga

elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktifitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis.2 Situasi sosial tersebnt, dapat dinyatakan sebagai

objek penelitian yang ingin dipaharni secara lebih mendalam "apa yang terjadi" di

dalarnnya. Dalarn penelitian ini, penulis mengarnati situasi sosial atau objek

penelitian tentang guru Tahfizh al-Qur'an dan siswa (actors) dalarn melakukan

proses pembelajaran atau pelaksanaan menghafal al-Qur'an (activity) di SDIT Al­

Kahfi Gudang Air Jalcmia Timur (place).

Sarnpel dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai sumber data yang

dianggap mengetahui tentang populasi/situasi sosial atau objek penelitian, dan

untuk menentukan sampel tersebut penulis menggunakan teknik cluster sampling

(area smnpling). Yaitu siswa kelas VI A dan B SDIT Al-Kahfi Gudang Air

Jakarta Timur.

D. Teknik Pengnmpulan Data

Dalarn upaya pengumpulan data dalam penyusunan slaipsi ini, penulis

menggunakan dua pendekatan yaitu:

2 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif, Kulitatif, dan R&D, ..... , h. 297-298

25

Page 36: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

1. Penelitian Kepustakaan

Bertuj uan untuk menganalisa suatu pengertian yang bersifat teoritis

dan untuk penuis gnakan litelatur yang mendukung pelaksanaan peneitian.

2. Penelitian lapangan

Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisa data yang

ada di lapangan sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat

dibuktikan relesansinya.

Untuk memperoleh data dari lapangan penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi Parsitifatif, adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

tentang kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal

lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

Dalam observasi ini, peneliti mengamati kegiatan sehari-hari di sekolah

orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. seperti bagaimana proses menghafal berlangsw1g, bagaimana

evaluasi hafalan al-Qur'an dilakukan. Metode ini digunakan agar peneliti

dapat melihat, dan mendengar pengalaman yang dialami obyek yang

diteliti, sehingga dapat mempelajari pola dan perilaku obyek yang diteliti.

Metode ini digunakan untuk medapatkan data yang berkaitan dengan

gambaran wnum SDIT Al-Kahfi, sarana/fasilitas yang tersedia, lingkungan

yang berhubungan dengan pembelajaran hafalan al-Qur'an, serta perilaku­

perilaku obyek yang akan diteliti.

b. Wawancara Mendalam, adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil be1iatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai.3

Wawancara mendalam ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

penyamaran dan terbuka. Cara yang penulis ambil adalah secara terbuka,

3 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonon1i, Kebijakan Pub/ik, dan J/Jnu Sosial Lainnya, (Jakarta, Kencana: 2003), cet. Ke-3, h. I 08.

26

Page 37: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

dimana wawancara dilakukan secara terbuka, informan mengetahui

kehadiran pewawancara sebagai peneliti yan bertugas melakukan

wawancara di lokasi penelitian. Metode ini digunakan untuk mendapatkan

data tentang gambaran umum SDIT Al-Kahfi, masalah yang dialami siswa

SDIT Al-Kahfi dalam menghafal al-Qur'an Juz 30, dan upaya yang

dilakukan guru tahfizh untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam menghafal

al-Qur'an Juz 30.

c. Kuesioner (angket), kuesioner merupakan "teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pe1ianyaan dan pernyataan

te1iulis kepada responden untuk dijawabnya".4 Dalam penelitian ini

pembagian angket ditujukan kepada siswa kelas VI SDIT Al-Kahfi Gudang

Air Jakarta Timur.

d. Dokumentasi, Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental.

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen-dokumen yang dapat

dikumpulkan melalni metode ini adalah daftar ustadzah yang mengampu

hafalan al-Qur'an, data tentang gambaran umum sejarah berdiri dan

berkembangnya SDIT Al-Kahfi, struktur organisasi dan lain sebagainya.5

E. Telrnik Pengolahan Data dan Analisi Data

1. Telrnik Pengolahan Data

Untuk mengolah data dalam pennlisan ini, penulis melakukan langkah­

langkah sebagai berikut:

a. Editing, yaitu memeriksa kembali jawaban daftar pertanyaan yang

diserahkan oleh responden. Kemudian angket tersebut diperiksa satu

persatu, tujuam1ya untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada

pada daftar pe1ianyaan yang telah diselesaikan. Jika ada jawaban yang

.i Sugiyono, 111e1ode penelitian Pendeka1an kuantitatif, Kualitatif, dan R, h. 329 5 Prof. Dr. Emzir, M.Pd. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif,(Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2008). hal. 169

27

Page 38: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

diragukan atau tidak dijawab, maka penulis menghubungi responden yang

bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.

b. Scoring, yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir- butir

pernyataan yang terdapat dalam angket. Bentuk pernyataan dalam angket

ini adalah daftar checklis berupa skala liker!, sedangkan alternative

jawaban yang disediakan untuk tiap pertanyaan memiliki empat kategori

dengan skor masing- masing sebagai berikut6:

Table 1

Pengukuran Instrumen

Pilihan Jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah

Pertanyaan + 4 3 2 1

- 1 2 3 4

2. Analisis Data

Teknik analisis data ini digunakan untuk mengetahui besarnya

prosentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan adalah:

F P = 'N x 100

Keterangan :

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Responden

100% = Bilangan tetap

Adapun ketentuan skala prosentasi dapat dilihat pada table berikut:

6 Ahmad Sofyan, et.al., Evaluasi Pembe!ajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakai1a: UIN Jakarta Press, 2006), cetakan I, h. 37.

28

Page 39: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Tabel 3

Penafsiran Prosentase

No Prosentase Penafsiran

I. 100% Seluruhnya

2. 90-99 % Hampir seluruhnya

3. 60-89% Sebagian besar I I

4. 51-59 % I Lebih dari setengah I 5. 50% Setengahnya

6. 40-49 % Hampir setengahnya

7. 10-39 % Sebagian kecil

8. 1-9 % Sedikit sekali

9. 0% Tidak sama sekali

29

Page 40: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SDIT Al-Kahfi

Status Sekolah : Swasta

Program Khusus : Tahfizh Al-Qur'an

Alamat Sekolah : Jl. H. Muhayang Gudang Air Rt 011/001 Rambutan, Ciracas.

Kode Pos

Telepon I Fax.

E-mail

Website

Jakarta Timur

: Rambutan 13830

: (021) 8410448

: [email protected]

: www.sditalkahfi.com

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

a. Visi

Melahirkan Generasi Qur'ani yang Cerdas dru1 Mandiri

b. Misi

• Membentuk generasi pem1mpm, penghafal dan pencinta Al Qur'an yang

berakhlaq mulia.

• Membentuk pribadi-pribadi yang cerdas, berwawasan luas se1ia menjadi generasi

yang mrunpu bersaing dalrun era globalisasi.

• Membentuk generasi mandiri yang mampu berkarya untuk kemajuan Agama,

bangsa dan negara.

c. Tujuan

• Membangun lembaga pendidikan Islrun yang berbasis "Hafalan Qur'an".

• Membangun Lembaga Pendidikan Islam yang profesional dan mampu mrunpu

mengikuti dinamika dunia pendidikan modern.

• Menjadi Lembaga Pendidikan yang mrunpu menggali keberagaman potensi illlak

didik yang sudah Alloh ciptakan dengan amat sempurna. 1

'Sri Wahyuningsih, Profil Sekolah Hasi/ Pengumpulan Data, di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 20 November 2013.

31

Page 41: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

3. Ekstra Kulikuler dan Fasilitas

a) Ekstrakulikuler

1) Pramuka

2) Tari

3) Marawis

4) Taekwondo

5) Futsal

6) Tilawah

7) Melukis

b) Fasilitas

1) Gedung belajar I Ruang kelas sebanyak 13 ruanagan

2) Ruang lab. Komputer

3) Lapangan olahraga

4) Rungan UKS

5) Ruangan Perpustakaan

6) Aula

7) Ruang Keuangan (TU Keuangan)

8) Ruang Kepala SekolahRuang Wakil Kepalasekolah dan Staffl6 Toilet

9) Kantin2

B. Deskripsi Data

Upaya guru tahfizh SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur mengatasi kejenuhan

siswa dalam menghafal al-Qur'an Juz 30, yaitu dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Di mana dalam pelaksanaan pembelajaran ditentukan oleh komponen pembelajaran yang

saling terkait. Y aitu antara pelaksanaan yang didahului dengan merumuskan perencanaan

pembelajaran, kemudian diterapkan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi

atau penilain.

' Sri Wahyuningsih, Proji/ Seka/ah Hasil Pengumpulan Data, di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 20 Nove1nber 2013.

32

Page 42: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Data-data penelitian tentang upaya gum tahfiz mengatasi kejenuhan siswa dalam

menghafal al-Qur'an di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakmta Timur peneliti memperoleh data

melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket.

I. Observasi, peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan atau mencatat data-data

meliputi:

a. Perencanaan pembelajaran

b. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanam1 pembelaj aran ini, untuk mengetahui bejalannya proses pembelajran

dan faktor-faktor apa saja yang membuat siswajenuh dalam menghafal al-Qur'an.

c. Evaluasi pembelajaran

2. Wawancara, peneliti melakukan wawancara dengan guru tahfizh al-Qur'an dan beberapa

siswa SDIT Al-Kallfi Gudang Air Jalcmta Timur yang menjadi objek penelitian.

3. Dokumentasi, peneliti mengamati dan menyelidiki dokumen-dokumen terkait dengan

pelaksanaan pembelaj aran akuntansi.

4. Angket, peneliti menyebarkan angket kepada siswa terkait dengan persepsi siswa tentang

guru tatahfizh al-Qur' an dalmn melalmkan proses pelaksanam1 pembelajaran (menghafal)

di kelas.

Data yang terkumpul melalui observasi proses pembelajaran dilalmkan di kelas VI A

dan B. Pada saat observasi proses pembelajaran di kelas, penulis kemudian men-check list

setiap kualitas pembelajaran yang muncul ketika proses tersebut berlangsung. Sedangkan

angket penulis sebarkan kepada siswa yaitu dengan tujuan untuk memperoleh data tentang

persepsi siswa tentang guru tahfizh dalmn melaksanakan proses pelaksanaan pembelajaran di

kelas. Persepsi siswa merupakan tanggapan dan pendapat siswa yang dihimpun selama

kegiatan pembelajaran. Angket terdiri dari 20 pertanyaan. Berdasarkan data yang

dikumpulkan, selanjutnya penulis akan menjabarkan tabel dengan menggunakan rumus

persentase, kemudian dari hasil perhitungan atau pengolallan data tersebut, penulis akan

rnemberikan interpretasi sesuai dengan analisa yang ada.

33

Page 43: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

C. Analisis Data

1. Hasil Pengamatan Perencanaan Pembelajaran Talzjizlz AI-Qur'an

Pembahasan mengenai basil observasi dan wawancara dengan guru talzfizh terkait

perencanaan pembelajaran. Pelajaran tahfizh merupakan pelajaran yang masuk dalam

kurikulum khas.

Di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur. sebelum guru mengajar terlebih

dahulu guru membuat dan mempersiapkan rumusan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

perencanaan pembelajaran, guru SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur membuat

silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di awal tahun ajaran untuk

program satu tahun. Guru mengungkapkan .. bila mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran, maka belajar akan lebih terarah, kesiapan mental dan percaya diri dalam

mengajar lebih matang pada saat berada di kelas, dan penguasaan kelas juga akan lebih

mudah."3

Pada dasarnya dalam tahapan ini, guru tahfizh SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta

Timur telah menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam

silabus yang disusun SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakaiia Timur komponen-komponen di

dalamnya sudah lengkap yaitu terdapat identitas sekolah, kelas dan semester, mata

pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator,

alokasi waktu, kegiatan/pengalaman belajar, alat/sumber dan penilaian.

Sedangkan untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ada komponen yang

tidak dicantumkan yaitu media pembelajaran. Dan pada bagian materi pokok

pembelajaran, materi pokok pembelajaran dalam RPP yang disusun oleh guru tahfizlz

tidak disertai dengan uraian materi yang perlu dipelajari siswa, guru hanya menuliskan

ayat yang harus dihafal.

Namun semua kegiatan dalam tahap perencanaan pembelajaran ini telah

dilakukan guru tahfizh SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur dengan baik, mengingat

semua perencanaan tersebut telah disusun oleh guru tahfizh setiap awal tahun ajaran barn.

Semua proses perencanaan dilakukan dengan tujuan agar proses pelaksanaan

pembelajaran dapat dilakukan dengan baik, lancar, dan terarah.

' Fajar Syahri Karim, Wmvancara Guru Tahfizh, di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 20 November 2013, 09.35 WJB.

34

Page 44: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen

yang telah ditentukan dalam kegiatan perencanaan telah terlaksana. Hal ini dapat

dibuktikan yaitu dari 25 komponen yang telah ditentukan, sekitar 23 atau 92% komponen

telah terlaksana dan hanya dua (2) atau 8% komponen belum terlaksana yaitu komponen

sumber belajar dan media pembelajaran. Selain itu, nilai 92% apabila dilihat dari kategori

penilaian obserYasi yang telah ditentukan penulis berada pada posisi "ya", itu artinya

bahwa guru telah melasanakan komonen-komponen yang telah ditentukan dalam tahapan

perencanaan.

2. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Tahfizh

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran tahfizh di SDIT Al-Kahfi Gudang Air

Jakarta Timur guru membagi tiga tahapan pembelajaran, yaitu:

a. Kegiatan Pendahuluan (Awai)

Kegiatan pendahuluan (introduction) pada dasamya merupakan kegiatan awal

yang hendaknya ditempuh guru dan peserta didik pada saat setiap kali pelaksanaan

pembelajaran. Fungsinya terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran

yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan

baik, dan agar peserta didik siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti

pembelajaran. Jadi, dalam kegiatan pendahuluan guru diharapkan mampu

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menunj ang terhadap terbentuknya kondisi

awal belajar siswa.

Berdasarkan pengamatan terhadap guru tahfizh di SDIT Al-Kahfi Gudang Air

Jakarta Timur dalam melaksanakan kegiatan pendahuluan pembelajaran yaitu

sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru

dan siswa adalah:

I. Pembiasaan Kelas

Pembiasaan di dalam kelas yang dilakukan Guru tahfizh, antara lain:

a) Pengamatan pertama:

1) Megucapkan salam

2) Meminta siswa untuk menyiapkan kelas dan berdo'a. Setelah itu

3) Meng abs en kehadiran siswa.

4) Mengarahkan siswa agar belajar dengan serius dan tidak main-main.

35

Page 45: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

b) Pengamatan kedua:

Pembiasaan yang dilakukan sama seperti pembelajaran sebelumnya, yaitu:

1) Guru mengucapkan salam

2) meminta siswa untuk berdo'a

3) mengabsen kehadiran siswa

4) menyiapkan kelas agar lebih kondusifuntuk belajar

5) mengarahkan siswa agar belajar dengan serius.

c) Pengamatan ketiga:

1) Guru mengucapkan salam

2) Meminta siswa untuk berdo'a

3) Mengabsen kehadiran siswa

4) Menyiapkan kelas agar lebih kondusifuntuk belajar

5) Mengarahkan siswa untuk belajar lebih serius.

d) Pengamatan keempat:

1) Guru mengucapkan salam

2) Meminta siswa untuk berdo'a

3) Mengabsen kehadiran siswa

4) Menyiapkan kelas agar lebih kondusifuntuk belajar

5) Mengarahkan siswa untuk belajar lebih serius.

e) Pengamatan kelima

1) Guru mengucapkan salam

2) Meminta siswa untuk berdo'a

3) Mengabsen kehadiran siswa

4) Menyiapkan kelas agar lebih kondusifuntuk belajar

5) Mengarahkan siswa untuk belajar lebih serius

2. Apersepsi

Apersepsi merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk

menghubungkan antara materi-materi yang akan dipelajri dengan pengetahuan

yang telah dikuasai oleh siswa. Hal ini dilakukan agar pengetahuan yang dimiliki

oleh siswa menjadi pengetahuan yang utuh dan saling berhubungan.

36

Page 46: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan penulis, bahwa dalam kegiatan

pendahuluan pembelajaran guru akuntasi telah memberikan apersepsi kepada

siswa yaitu:

Membacakan potongan ayat yang telah dihafal sebelumnya, dan siswa melanjutkan potongan ayat tersebut. Ini dilakukan agar siswa selalu ingat ayat-ayat yang telah dihafal. Basil pengamatan ini diperjelas dengan pendapat yang disampaikan oleh guru tahfizh "bahwa sebelum memulai pelajaran tahfizh saya hams selalu berupaya dengan untuk melakukan apersepsi".

Begitu pula pada pertemuan berikutnya guru tahfizh selalu Membacakan

potongan ayat yang telah dihafal sebelumnya dan siswa melanjutkan potongan

ayat tersebut, kemudian guru membacakan potongan ayat yang akan dihafal oleh

SISWa.

Pada pertemuan, kegiatan apersepsi yang dilakukan guru tahfiz yaitu dengan

memilih salah satu siswa untuk membacakan ayat yang telah dan akan dihafal,

dan siswa lain menyimak sambil mengikuti bacaan tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah

melakukan apersepsi dengan baik. yaitu dengan menyuruh siswa melanjutkan

bacaan yang dibacakan oleh guru dan mencontohkan/memperdengarkan ayat yang

akan dihafal.

3. Motivasi

Guru dalam pembelajaran memiliki peran untuk membangkitkan motivasi

siswa dalam belajar. Dalam hal ini, guru tahfizh SDIT Al-Kahfi Gudang Air

Jakaiia Timur memberikan motivasi kepada siswa dengan cara membangkitkan

semangat seperti memberikan nilai terhadap hasil kerj a siswa, memberikan

pujian, dan arahan agar belajar dengan baik.

Memang tidak seluruh siswa bisa mengahafal dengan cepat, tapi apapun

usaha yang dilakukan siswa guru memberikan apresiasi agar siswa tersebut lebih

bersemangat lagi untuk mnyelesaikan tugas hafalan sesuai target.

37

Page 47: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

4. Melaksanakan pre-test

Pre-test yang dilakukan guru tahfiz SDIT Al-Kahfi gudang Air Jakaiia

Timur yaitu melakukan penilaian awal dengan memberikan pertanyaan secara

lisan terkait isi kandungan ayat kepada beberapa siswa yang dianggap mewakili

seluruh siswa di kelas.4

Begitu juga pada pertemuan selanjutnya pre-test juga dilakukan dengan

memberikan pertanyaan secara lisan terkait materi hafalan yang akan dihafal.

5. Menerangkan Tujuan Pembelajaran

Guru menerangkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai agar proses

pembelajarai1 berjalai1 terarah sesuai tujuan tersebut. Seperti halnya yang

dijelaskan oleh guru tahfizh "bahwa tujuan pembelajaran harus dijelaskan kepada

siswa agar siswa juga mengetahui tujuan apa yang harus di capai dalam

pembelajaran akuntansi". 5

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan

pendahuluan ini, semua kegiatan mulai dari pembiasaan kelas, apersepsi, motivasi,

melakukan pre test, dan menyampaikan tujuan telah dilakukan guru secara jelas dan

baik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad Sabri, bahwa tahapan-tahapan yang

harus ditempuh guru pada saat memulai pembelajaran adalah:

a. Menanyakan kehadiran siswa.

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang

belum dikuasai.

c. Mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran yang telah dibahas

d. Mengulang pelajaran secara singkat, tetapi mencakup semua bahan.6

b. Hasil Pengamatan Kegiatan Inti Pembelajaran

Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu,

'1Hasil observasi I saat pembelajaran di kelas terkait mata peljaran Tahfizh Al-Qur'an di SDIT Al-Kahfi Gudang

Air Jakarta Timur, 0 I November 2013, 13.30-14.10 WIB. 5 Fajar Syahri karim, Wawancara Guru Tal?fizhi, di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 20 November

2013, 09.35 WIB. 6 Ahmad Bahri, Strategi Be/ajar Mengajar dan Micro Teaching (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h. 116.

38

Page 48: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

kegiatan inti da!am pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks dalam proses

belajar mengajar yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar

s1swa.

Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan

pada kurikulum yang berlaku. Dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang

dibimbing secara efektif oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dijelaskan kegiatan inti

pembelajaran tahfizh di SDIT al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur adalah sebagai

berikut:

I. Pengamatan Pertama

Pertama kali penulis masuk dalam kelas mengamati proses pembelajaran

tahjizh pada hari senin jam pertama, siswa terlihat lancar dalam mengikuti

pembelajaran. Ayat yang dihafal adalah surat An-Nazi'at ayat 17-22. Dalam

kegiatan inti guru tahfizh menggunakan metode ceramah dan menghafal. Media

yang digunakan adalah media yang tersedia di dalam kelas, sepe1ii papan tulis;

buku paket; dan bulm tulis. Ayat yang dihafal adalah surat An-Nazi'at ayat 12-17.

Sebelum menyuruh siswa untuk menghafal guru terlebih dalrnlu membacakan ayat

tersebut sambil siswa mendengarkan, kemudian guru membacakan lagi beberapa

kali sambil siswa mengikuti. Dalam membacakan potongan ayat yang akan

dihafal guru memiliki penguasaan kelas yang baik dan sangat menguasai kelas

tanpa harus melihat buku panduan (al-Qur'an).

Setelah siswa bersama-sama membaca ayat yang akan dihafal, guru

memberikan waktu untuk siswa untuk menghafal. Dalam ha! ini guru

menggunakan teknik "berpasangan" agar siswa mudah untuk menghafal.

Berpasangan yaitu siswa yang satu membaca sambil temannya menyimak dan

begitu juga sebaliknya. Menurut pengamatan penulis tidak semua siswa serius

menghafal, ada beberapa siswa yang menghafalnya sambil bermain-main. Setelah

guru memerhatikan siswa yang be1main-main, guru langsung memanggilnya dan

menyuruh siswa tersebut untuk membaca ayat dengan suara lantang.

setelah waktu yang ditentukan selesai, bagi siswa yang sudah hafal boleh

maju untuk menyetor hafalan kemudian guru menandatangani buku hafalan siswa

39

Page 49: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

dan memberi nilai. Bagi siswa yang belum menyetor belum mnyetor hafalannya

boleh dilunaskan di luar jam pelajaran, misalnnya pada saat istirahat atau sebelum

pulang. 7

Saat proses belaj ar berlangsung terlihat ada beberapa siswa yang kurang

antusias dalmn mengikuti pembelajaran. Setelah diselidiki ternyta siswa tersebut

menumpuk hutang (belum melunasi atau menyetorkan hafalan yang

sebelumnya).8

2. Pengamatan kedua

Sebelum memulai untuk menghafal ayat yang selanjutnya guru mendata

siapa saja yang belum melunaskan hafalan pada pertemuan sebelumnya. bagi yang

belum melunasi hutang hafalan bisa melunaskan setelah be! pulang. Kemudian

guru memulai untuk menghafal guru menjelaskan terlebih dahulu isi kandungan

dari ayat al-Qur'an suarat An-Nazi'at ayat 22-30. Setelah penjelasan selesai guru

menyuruh siswa untuk menulis ayat yang akan dihafal yaitu surat An-Nazi' at ayat

22-25 guna membantu siswa agar lebih cepat untuk menghafal ayat terseb11t.

Pembelajaran kali ini guru menggunakan media audio yaitu tape recorder.

Guru memperdengarkan lantunan ayat yang akan dihafal dan siswa membuka al­

Qur'an samba menyimak. Siswa diperdengrkan beberapa kali kemudian mulai

menghafal ayat tersebut dan menyetorkan jika sudah hafal.

Pada pengamatan yang kedua, proses pembelajaran berjalan cukup baik.

sebelum memulai untuk menghafal siswa diperintahkan untuk menulis beberapa

ayat beserta artinya, namun ada dua orang siswa yang tidak mengerjakan perintah

guru, siswa terebut juga mengganggu teman sebangkunya. Setelah beberapa menit

guru memperhatikan tingkah lakunya kemudian guru menegurnya dan menyuruh

untuk maju ke depan dan memerintahkannya untuk membaca ayat yang akan

dihafal, megulanginya sebanyak enam kali dengan suara lantang.9

7 Hasil observasi I saat pembelajaran di kelas terkait mata peljaran Tahfizh Al-Qur'an di SDJT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 01November2013, 13.30-14.10 WIB.

' Hasil observasi I saat pembelajaran di kelas terkait mata pelajaran tahfizh di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 4 November 2013, 07.00-07.40 WJB.

9 Hasil observasi II saat pembelajaran di kelas terkait mata pelajaran tahfizh di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 6 November 2013, 12.30-13.10 WIB.

40

Page 50: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Setelah diamati lebih mendalam ternyata siswa seperti ini, tidak begitu

bisa untuk menulis al-Qur'an. Memang setiap siswa mempunyai kemampuan

yang berbeda-beda, tapi guru harus bisa mengatasi hambatan tersebut dengan

upayaa-upaya agar siswa tersebut mampu untuk mengikuti pembelajaran dan bisa

I "k IO menye sai an target.

3. Pengamatan ketiga

Sebelum mulai menghafal guru mendata siswa yang belum melunaskan

hafalan pada pertemuai1 sebelumnya. seperti biasa siswa bersama-sama membaca

ayat yang akan dihafal yaitu surat AN-Nazi'at ayat 22-25 kemudian beberapa

siswa yang sudah hafal langsung menyetor hafalannya kepada guru.

Pada pertemuan ini siswa masih menghafal surat an-Nazi'an ayat 22-25.

Kali ini guru menagih setoran hafalan bagi siswa yang belum menghafal. dalam

kelas ini ada siswa yang memang mempunyai tingkat hafalan yang lebih tinggi

dibanding teman-temanya. Karena siswa tersebut sudah menghafal seluruh ayat

pada surat an-Nazi'at, ia terns membuat kegaduhan mengganggu teman-teman

yang sedang menghafal. 11

Karena ada beberapa siswa yang mempunyai tingkat hafalan lebih tinggi,

guru menyuruh siswa untuk menghafal surat-surat pilihan. Setelah juz 'amma

sudah hafal, selanjutnya siswa diharuskan untuk menghafal surat al-Mursalat.

Surat-surat pilihan memang tidak menjadi target (syarat kelulusan), namun bagi

siswa yang sudah mencapai target dianjurkan untuk menghafal surat lain. 12

Dalam kelas yang penulis amati, memang ada dua siswa yang mempunyai

hafalan diatas rata-rata dan beberapa yang di bawah rata-rat, setelah diamati

ternyta siswa tersebut yang mempunyai tingkat hafalan lebih tinggi oleh orang

tuanya dibiasakan setiap hari untuk membaca dan menghafal al-Qur'an

dirumahnya. Sebaliknya siswa yang mempunyai tingkat hafalan di bawah rata-

w Fajar Syahri I(arin1, fVa1vancara dengan Guru Tal?fizh Al-Qur'an, di SDIT Al~Kahfi Gudang Air Jakarta Timur. 20 November 2013. 09.36 WIB.

11 Hasil observasi Ill saat pernbelajaran di kelas terkait mata pelajaran tahfizh di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakai1a Timur, 13 November 2013, 13.50-14.30 WIB.

12 Fajar Syahri Karim, Wawancara dengan Guru Tahfizh Al-Qur'an, di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 20 November 2013. 09.36 WIB.

41

Page 51: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

rata ternyata orang tuanya tidak membiasakan anaknya membaca al-Qur'an setiap

hari 13

4. Pertemuan keempat

Sebelum mulai menghafal guru mendata siswa yang belum melunaskan

hafalan pada pertemuan sebelumnya. seperti biasa siswa bersama-sama membaca

ayat yang akan dihafal yaitu surat An-Nazi'at ayat 26-30 kemudian beberapa

siswa yang sudah hafal langsung menyetor hafalannya kepada guru.

Dalam pembelajaran kali ini guru menggunakan media-audio, yaitu tape

untuk memperdengarkan ayat yang dihafal dan siswa sambil menimak.

Penggunaan media audio ini bertujuan agar siswa lebih mudah menghafal dan

bisa melfalkan ayat dengan suara indah.

Pada pertemuan ini seperti biasa sebelum mulai menghafal siswa bersama­

sama membaca ayat yang akan dihafal dan mengulanginya sebanyak 7-10 kali.

ayat yang akan dihafal surat an-Nazi'at ayat 26-30, setelah siswa menghafal

dilanjutkan dengan menulis ayat tersebut beserta artinya. siswa yang belum

menghafal bisa dilanjutkan pada pertemuan selanutnya. i 4

5. Pertemuan kelima

Sebelum mulai menghafal guru mendata siswa yang belum melunaskan

hafalan pada pertemuan sebelumnya. seperti biasa siswa bersama-sama membaca

ayat yang akan dihafal yaitu surat AN-Nazi'at ayat 31-34 kemudian siswa mulai

menghafal bersama-sama, membaca ayat yang akan dihafal dan mengulanginya

sebanyak 7-10 kali. pada pertemuan kali ini sebagian siswa tidak antusias untuk

mengahafal, terlihat banyak siswa yang sibuk sendiri, menggangu temannya, dan

bicara dengan teman sebangkunya. Akhirnya guru mengajak seluruh siswa untuk

ke luar kelas menuju balkon, untuk mengadakan active learning. Siswa bersama

belajar baris berbaris jalan ditempat sambil mengulang 8-12 kali ayat-ayat yang

telah dan akan dihafal. Siswa-siswa yang mempunyai hutang hafalan menumpuk

ditunjuk untuk memimpin.

13 Adzkia Nur Adliua, Wawancara dengan Sis11•a kelas VI. di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, l3 November20J3. 14.35 WIB.

14 Hasil observasi IV saat pembelajaran di kelas terkait mata pelajaran tahfizh di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 20 November 20 !3, !2.30-J 3.10 WIB

A1

Page 52: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Banyak siswa yang merasa jenuh untuk menghafal, karena ada beberapa

siswa yang mempunyai hutang hafalan menumpuk, banyaknya pelajaran pada

jam-jam sebelumnya, dan pertemuan ini merupakan jam terakhir sebelum pulang,

jadi siswa sudah merasa jenuh untuk menghafal dan terns mengulang ayat telah

dihafal berkali-kali.

Ada beberapa siswa yang memang terns menumpuk hafalan, ini karena

siswa tersebut memeiliki daya ingat yang rendah. kurang Jancar membaca al­

Qur'an. dan di rumah ia tidak dibiasakan untuk membaca al-Qur'an setiap

harinya.

Tidak bisa dipungkiri apapun usaha guru untuk membuat siswa bertahan

dalam proses pembelajaran tetap saja rasa jenuh dan lelah terkadang muncul,

entah itu dari faktor inetemal ataupun ekstemaL Apa saja yang membuat siswa

jenuh, guru selalu memberi apresiasi terhadap apapun usaha yang siswa lakukan

dan terns juga terberupaya untuk menciptakan suasana belajar agar tidak jenuh

atau paling tidak meminimalisir rasa jenuh.

c. Kegiatan Akhir (penutup) dan tindak lanjut

Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran hams direncanakan dan

dilaksanakan secra sistematis, efektif, efisien, dan fleksibeL Kegiatan akhir dan tindak

lanjut pembelajaran hams merupakan rangkaian pendahuluan dan kegiatan inti

pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kegiatan akhir atau penutup yang

dilakukan guru tahjizh al-Qur'an di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur dapat

dijelaskan sebagai berikut:

I. Pengamatan Pe1iama

Kira-kira lima atau tujuh menit sebelum be! berakhir guru dan siswa bersama­

sama mengulang hafalan yang telah dihafal, pengulangan dipimpin oeh salah

satu siswa.

43

Page 53: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

3. Pengamatan Penilaian Pembelajaran Tahfizh

a. Bentuk-bentuk Penilaian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penilaian/evaluasi yang

dilakukan guru tahfizh di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur hanya dalam

bentuk tertulis dan lisan saja.

b. Alat-alat Penilaian

Pada dasamya alat penilaian/evaluasi yang digunakan guru tahfizh di SDIT Al-Kahfi

Gu dang Air Jakarta Timur cukup bervariasi, seperti tes tertulis dengan cara menulis

dengan rapih ayat yang dihafal beserta isi dari kandungan dari surat tersebut.

kemudian juga dilakukan dengan lisan menggunakan system hafalan ayat-ayat yang

dihafal dan juga menjelaskn isi dari kandungan surat tersebut.

c. Pelaksanaan penilaian

Pelaksanaan penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa setelab mengikuti

pelajaran dalam satu semester atau diakhir tabun hasilnya dijadikan laporan resmi

mengenai kinerja akademik siswa dan babhan penentu nnik atau tidakuya siswa ke

jenjang yang lebih tinggi.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan babwa setengahnya dari

komponen-komonen yang telah ditetukan dalam pelaksanaan kegiatan penilaian

pembelajaran tahfizh dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dari 10

komponen yang telah ditentukan sekitar 6 atau 60% komponen telab dilaksanakan dengan

baik, dan 4 atau 40% komponen laim1ya be!um terlaksanan. Nilai 60% menunjukk.an pada

posisi babwa guru hanya sebagian melakukan komponen-komponen terse but.

Apabila dilihat secara keseluruhan terkait komponen-kompenen yang telab

ditentukan mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari pengamatan

pe1iama sampai akhir, ada 54 komponen yang telah ditentukan. Dari 54 komponen tersebut,

sekitar 44 atau 81,5% komponen telab guru laksanakan. Dapat disimpulkan babwa nilai

81,5% tersebut berada pada posisi k.ategori "ya", yang artinya babwa guru telah

melaksanak.an k.omponen-komponen terse but. Sedangkan sisanya 10 atau 18,5% komponen

yang tidak terlaksana. Y aitu komponen uraian materi, uraian instrument soal, penggunaan

metode yang kurang bervariasi hanya metode ceramah dan tanya jawab saja, kurang

45

Page 54: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

mengaktifkan siswa untuk bertanya, guru yang kadang-kadang lupa tidak memberitahu

siswa tentang materi yang akan datang, dan alat evaluasi yang belum bervariasi.

4. Upaya yang dilakukan Guru

Penulis mengamati proses pembelajaran selama tiga minggu (5X pe11emuan) dan

mengadakan wawancara bebas terpimpin kepada beberapa siswa. Dari hasil pengamatan

dan wawancara penulis mengetahui upaya-upaya guru SDIT Al-Kahfi Gudang Ait Jakarta

Timur yaitu:

a. Lebih memotivasi lagi seluruh siswa.

b. Menciptakan suasana senang sehingga siswa lebih semangat untuk menghafal Al-Qur' an.

c. Memberi perhatian dan bimbingan ebih kepada siswa yang di bawah rata-rata.

d. Ada beberapa siswa yang tidak pandai membaca al-Qur'an, akhimya guru membolehkan

untuk membaca tulisan latin, tetapi seteleh pulang sekolah guru terns mengajarkan siswa

tersebut baca tulis al-Qur'an.

e. Meningkatkan kompetensi guru, agar guru bisa menciptakan metode, dan teknik mengajar

yang barn dan menyenangkan.

Sedangkan pembahasan mengenai hasil angket penulis membuat tabulasi yang

merupakan proses mengubah data dari instrument pengumpulan data (angket) menjadi tabel­

tabel angka (persentase) dapat dilihat dari tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Guru Talzfizlz Selalu Datang Tepat Waktu

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 12 40% 1 Sering 9 30%

Kadang-kadang 9 30% Tidak pemah datang - -

Jumlah 30 100%

Dari label 4.1, telihat responden yang menjawab guru tal?fizh selalu datanag tepat

waktu 40% dan yang menjawab guru sering datm1g tepat waktu 30% begitu juga dengan

yang menjawab kadang-kadang 30%, dan 0% siswa yang menjawab tidak pemah. Dapat

46

Page 55: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

diambil kesimpulan bahwa gum tahjizh SDIT Al-Kahfi selalu datang dan memulai peajaran

dengan tepat waktu, terbukti dari pernytaan siswa yang telah dipaparkan pada tabel di atas.

Tabel 4.3

Dalam Menjelaskan Isi Kandungan Dari Ayat Yang Akan Dihafal, Guru Selalu Menggunakan Bahasa Yang Mudah Dipahami

No. Alternatif Jawaban I Frekuensi I Pcrsentasc

Selalu I 18 60% 2 Sering I 6 20% I

Kadang-kadang I

4 13,3% I I Tidak pernah I 2 6,7%

Jumlah 30 100%

Pada tabel 4.2, dapat diketahui lebih dari setengah siswa menyatakan bahwa guru

tahjizh dalarn memberikn penjelesan ayat yang akan dihafal selalu menggunakan bahasa

yang mudah untuk dimengerti. Dibuktikan bahwa 18 (60%) responden menjawab selalu

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, 6 (20%) responden menjawab sering

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, 4 (13,3%) responden yang menjawab

kadang-kadang, dan 2 (6,7%) responden yang menjawab tidak pernah.

Tabel 4.4

Sebelum Menghafal Ayat Selanjutnya Guru Ta!IZh Selalu Mengulang Hafalan Yang Telah Dihafal Pada Pertemuan Sebelumnya

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 18 60% 3 Sering 10 33,3%

Kadang-kadang 2 6,7% Tidak pernah - -

Jumlah 30 100%

Terlihat ada tabel 4.3 lebih dari separuh siswa menyatakan bahwa Sebelum

menghafal ayat selanjutnya guru tahfizh selalu mengulang hafalan yang telah dihafal pada

pertemuan sebelumnya. 18 ( 60%) responden menjawab guru selalu mengulang ayat yang

telah dihafal, 10 (13,3%) responden menjawab guru sering mengulang ayat yang telah

47

Page 56: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

dihafal, 2 (6,7%) responden menjawab guru kadang-kadang mengulang ayat yang telah

dihafal, dan 0% siswa menjawab tidak pemah.

Tabet 4.5

Datam Pembetajaran Talzjizlz Berlangsung, Guru Sudah Menciptakan Suasana yang Dapat Membuat Siswa Semangat Untuk Mutai Menghafal

I No. Atternatif Jawaban Frekuensi Persentase

I l Selalu ' t6 53,3%

I

4 I Sering

I 8 26,7%

I Kadang-kadang 6 20%

I

Tidak pernah -

Jumtah 30 100%

Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui, bahwa lebih dari setengah jumtah responden

menyatakan bahwa guru tahfizh selalu menguasai materi hafatan dengan baik. Hal ini dibuktikan

16 (53,3%) responden menyatakan bahwa guru selalu membuat siswa semangat untuk

menghafal, dan 8 (26,7%) responden menyatakan guru sering membuat siswa untuk menghafal

ayat al-Qur'an. 6 (20%) responden menjawab kadang-kadang guru selalu membuat siswa untuk

semangat menghafal, dan (0%) menjawab tidak pernah. Dari persepsi di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa guru tahfizh SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur selalu men1buat siswa

semngat untuk mengahafal.

Tabet 4.6

Guru Tahfizh Mampu Menguasai Kelas Dengan Baik

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 12 40%

5 Sering 5 16,7% Kadang-kadang 7 23,3% Tidak pernah 6 20%

Jumtah 30 100%

Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah dari

jumlah keseluruhan, siswa menyatakan bahwa dalam pembelajaran tahfizh, guru selalu

menguasai/mengelola kelas dengan baik. dapat dilihat bahwa 8 (40%) responden

48

Page 57: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

menyatakan guru selalu menguasai/mengelola kelas dengan baik, 3 (15%) responden

menyatakan guru sering menguasai/mengelola kelas dengan baik, dan 5 (25%) responden

menyatakan guru kadang-kadang menguasai/mengelola kelas dengan baik, 4 (20%)

responden memberikan pernyataan bahwa guru tidak pernah membuat siswa untuk

semangat

Tabel 4.7

Guru tahfizh selalu menciptakan suasana yang yang menyenangkan untuk menghafal

! No. I Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

i Selalu 6 20% I 6 Sering 3 10%

Kadang-kadang 15 50% Tidak pernah 6 20%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan pada label 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah dari

jumlah keseluruhan, siswa menyatakan bahwa dalam pembelajaran tahjizh, guru kadang­

kadang menciptakan suasana yang mnyenangkan tmtuk menghafal al-Qur'an. dapat dilihat

bahwa 6 (20%) responden menyatakan guru menciptakan suasa yang menyenangkan untuk

menghafal al-Qur'an. 3 (10%) responden menyatakan guru sering menguasai/mengelola

kelas dengan baik 15 (50%) responden menyatakan guru kadang-kadang

menguasai/mengelola kelas dengan baik, 6 (20%) responden memberikan pernyataan bahwa

guru tidak pernah membuat siswa untuk semangat.

Tabel 4.8

Selalu Mengajar Dengan Semangat

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 18 60% 7 Sering 2 6,7%

Kadang-kadang IO 33,3% , Tidak pernah - -

Jumlah 30 100% '

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa menyatakan

bahwa guru tahjizh selalu mengajar dengan semngat. Hal ini dibuktikan bahwa 18 (60%)

49

Page 58: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

responden menyatakan guru tahfizh selalu mengajar dengan semngat. 2 (6,7%) responden

menyatakan guru tahfizh sering mengajar dengan semngat, 10 (33,3%) responden

menyatakan guru tahjizh kadang-kadang mengajar dengan semngat, dan 0% responden yang

menyatakan tidak pernah.

Tabel 4.9

Sering Menggunakan Media Audio Atau Audio-Visual Saat Pembelajaran Tahfizh Berlangsung

No. Alternatif Jawaban Frckuensi Persentase

Selalu - -8 Sering - -

Kadang-kadang 21 70% Tidak pernah 9 30%

Jumlah 30 100%

Tabel 4.8, dapat diketahui bahwa guru tahfizh kadang-kadang menggunakan media

audio atau audio-visual saat pembelajaran tahjizh berlangsung. Dapat dilihat pada label 4.8,

bahwa 0% responden yang menyatakan guru selalu dan sering menggunakan media audio

atau audio-visual saat pembelajaran berlangsung, 21 (70%) responden menyatakan guru

kadang-kadang menggunakan media audio atau audio-visual saat pembelajaran berlangsung,

dan 9 (30%) responden menyatakan guru tidak pernah menggunakan media audio atau

audio-visual saat pembelajaran berlangsung.

Tabel 4.10

Pemilihan alat peraga/media audio atau audio-visual membuat siswa mudah untuk menghafal

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 4 13,3% 9 Sering 14 46,7%

Kadang-kadang 6 20% Tidak pernah 6 20%

Jumlah 30 100%

Bisa dilihat pada tabel 4.8, bahwa pemilihan alat peraga/media audio atau audio­

visual sering membuat siswa mudah untuk menghafal. Tabel 4.8 menunjukkan 4 (13,3%)

50

Page 59: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

responden yang menyatakan bahwa pemilihan alat peraga/media audio atau audio-visual

selalu membuat siswa mudah untuk menghafal, 14 (46,7%) responden menyatakan bahwa

pemilihan alat peraga/media audio atau audio-visual sering membuat siswa mudah untuk

menghafal, 6 (20%) responden menyatakan bahwa pemilihan alat peraga/media audio atau

audio-visual sering membuat siswa mudah untuk menghafal, dan 6 (20%) responden

menyatakan bahwa pemilihan alat peraga/media audio atau audio-visual sering membuat

siswa mudah untuk menghafal

Tabel 4.11

Memberikan Penilaian Terhadap Hasil Hafalan Yang Telah Dihafal Oleh Siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 27 90% 10 Sering 3 10%

Kadang-kadang - -Tidakpemah - -

Jumlah 30 100%

Bisa dilihat pada tabel 4.8, bahwa guru selalu memberikan penilaian terhadap hasil

hafalan yang telah dihafal oleh siswa. Tabel 4.8 menunjukkan 27 (90%) responden yang

menyatakan bahwa guru selalu memberikan penilaian terhadap hasil hafalan yang telah

dihafal oleh siswa, 3 (I 0%) respond en menyatakan bahwa guru selalu memberikan penilaian

terhadap hasil hafalan yang telah dihafal oleh siswa, dan 0% siswa yang menyatakan

kadang-kadang dan tidak pemah.

Tabel 4.12

Memerintahkan Siswa Untuk Menulis Ayat Yang Akan Dihafal Agar Siswa Merasa Lebih Mudah Untuk Mengingat

No. Alteruatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 3 10% 11 Sering 22 73,3%

Kadang-kadang 5 16,7% Tidakpemah - -

Jumlah 30 100%

51

Page 60: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa Guru tahfiz sering memerintahkan

s1swa untuk menulis ayat yang akan dihafal agar siswa merasa lebih mudah untuk

mengingat. Dapat dibuktikan bahwa 3 (I 0%) responden menyatakan guru tahfizh selalu

memerintahkan siswa untuk menulis ayat yang akan dihafal agar siswa merasa lebih mudah

untuk mengingat. 22 (5%) responden menyatakan guru tahfizh sering memerintahkan siswa

untuk menulis ayat yang akan dihafal agar siswa merasa !ebih mudah untuk mengingat, 5

(16. 7%) responden menyatakan guru ta~fzzh kadang-kadang memeri.ntahkan siswa untuk

menulis ayat yang akan dihafal agar siswa merasa lebih mudah untuk mengingat, dan 0%

yang menjawab tidak pernah.

Tabel 4.13

Saat Siswa Merasa Jenuh Atau Bosan Menghafal Gnru Tahfizh Selalu Mengadakan Active Learning Atau Pembelajaran Aktif.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu - -12 Sering 5 16,7%

Kadang-kadang 15 50% Tidak pernah 10 33,3%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel 4.12, dapat diketahui bahv,ra saat siswa merasa jenuh atau bosan

menghafal guru tahfizh kadang-kadang mengadakan active learning atau pembelajaran aktif.

Dapat dibuktikan bahwa 0% responden menyatakan saat siswa merasa jenuh atau bosan

menghafal guru tahfizh selalu mengadakan active learning atau pembelajaran aktif, 5

(16,7%) responden menyatakan saat siswa merasajenuh atau bosan menghafal guru tahfizh

sering mengadakan active learning atau pembelajaran aktif, 15 (50%) responden

menyatakan saat siswa merasa jenuh atau bosan menghafal guru tahfizh kadang-kadang

mengadakan active learning atau pembelajaran aktif, dan 10 (33,3%) responden menyatakan

saat siswa merasa jenuh atau bosan menghafal guru tahfizh tidak pernah mengadakan active

learning atau pembelajaran aktif.

52

Page 61: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Tabel 4.16

Memberikan Tugas Hafalan Kepada Siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 16 53,3%

15 Sering 6 20%

Kadang-kadang 8 26,7%

Tidak pernah - -

Jumlah 30 100%

Berdasarkan label 4.15, sebagian siswa menyatakan bahwa Guru tal1fizh Selalu

memberikan tugas hafalan kepada siswa. Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa 16 ( 5 3 ,3 % )

responden menyatakan guru selalu memberikan tugas hafalan kepada siswa, 6 (20%)

responden menyatakan guru sering memberikan tugas hafalan kepada siswa, 8 (26,7%)

responden menyatakan guru kadang-kadang memberikan tugas hafalan kepada siswa, dan

0% responden menyatakan guru tidak pernah memberikan tugas hafalan kepada siswa

Tabel 4.17

Guru Tahfizh Mengulang Hafalan Bersama Di Akhir Pelajaran Agar Siswa Mengingat Kembali Hafalan Yang Telah Dihafal

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 25 83,3%

16 Sering 5 16,7%

Kadang-kadang I - -Tidak pernah - -

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel 4.16, hampir semua siswa menyatakan bahwa Guru selalu

mengulang hafal<m bersama di akhir pelajaran agar siswa mengingat kembali hafalan yang

telah dihafal. Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa 25 (83,3%) responden menyatakan guru

selalu mengulang hafalan bersama di akhir pelajaran, 5 (16,7%) responden menyatakan

guru sering mengulang hafalan bersama di akhir pelajaran, dan 0% siswa yang menjawab

kadang-kadang dan tidak pernah.

54

Page 62: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Tabel 4.18

Guru Memberikan Motivasi Atau Motivasi Kepada Siswa Untuk Menghafal Al-Qur'an

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 9 30% 17 Sering 5 16.7%

Kadang-kadang 16 53,7% Tidak pernah - -

Jumlah 30 100% I

Berdasarkan tabel 4.17, siswa menyatakan bahwa guru kadang-kadang memberikan

motivasi atau semangat kepada siswa untuk menghafal al-Qur'an. Dapat dilihat pada tabel di

atas bahwa 9 (35%) responden menyatakan guru selalu memberikan motivasi atau semangat

kepada siswa untuk menghafal al-Qur'an, 5 (16,7%) responden menyatakan guru sering

memberikan motivasi atau semangat kepada siswa untuk menghafal al-Qur'an, 16 (53,7%)

responden menyatakan guru kadang-kadang memberikan motivasi atau semangat kepada

siswa untuk menghafal al-Qur'an, dan 0% siswa yang menjawab tidak pernah.

Tabel 4.19

Memberikan Hukuman Kepada Siswa Yang Tidak Menghafal Al-Qur'an

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 8 30% I 18 ! Sering 6 20% I I

Kadang-kadang 12 40% Tidak pernah 3 10%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel 4.18, s1swa menyatakan bahwa guru tahfizh kadang-kadang

memberikan hukuman kepada siswa yang tidak menghafal al-Qur'an. Dapat dilihat pada

tabel di alas bahwa 8 (30%) responden menyatakan guru tahfizh selalu memberikan

hukuman kepada siswa yang tidak menghafal al-Qur'an, 6 (20%) responden menyatakan

guru tahfizh sering memberikan hukuman kepada siswa yang tidak menghafal al-Qur'an, 12

(40%) responden menyatakan guru tahjizh kadang-kadang memberikan lrnkuman kepada

55

Page 63: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

siswa yang tidak menghafal al-Qur'an, dan 3 (10%) responden menyatakan guru tahfizh

tidak pernah memberikan hukuman kepada siswa yang tidak menghafal al-Qur'an.

Tabel 4.20

Memberikan Hadiah Kepada Siswa Yang Lebih Dahulu Mampu Menyelesaikan Tugas Hafalan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu I

- -19 Sering 3 10%

I Kadang-kadang 16 53,3% Tidak pernah 11 36,7%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel 4.19, siswa menyatakan bahwa guru tahfizh kadang-kadang

memberikan hadiah kepada siswa yang lebih dahulu mampu menyelesaikan tugas hafalan.

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa 0% responden menyatakan guru tahfizh selalu

memberikan hadiah kepada siswa yang lebih dahulu mampu menyelesaikan tugas hafalan, 1

(5%) responden menyatakan guru tahfizh sering memberikan hadiah kepada siswa yang

lebih dahulu mampu menyelesaikan tugas hafalan, 10 (50%) responden menyatakan guru

tahfizh kadang-kadang hadiah kepada siswa yang lebih dahulu mampu menyelesaikan tugas

hafalan, dan 9 (45%) responden menyatakan guru tahfizh tidak pemah memberikan hadiah

kepada siswa yang lebih dahulu mampu menyelesaikan tugas hafalan.

Tabel 4.21

Guru Tahfizh Selalu Memberikan Perhatian Lebih Kepada Siswa Yang Mempunyai Tingkat Hafalan Rendah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Selalu 9 30% 20 Sering 12 40%

Kadang-kadang 5 16,7% Tidakpemah 4 13,3%

Jumlah 20 100%

Berdasarkan label 4.20, siswa menyatakan bahwa guru sering memberikan perhatian

lebih kepada siswa yang mempunyai tingkat hafalan rendah. Dapat dilihat pada label di atas

56

Page 64: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

bahwa 9 (30%) responden menyatakan guru selalu memberikan perhatian Iebih kepada

siswa yang mempunyai tingkat hafalan rendah, 12 (40%) responden menyatakan guru sering

memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mempunyai tingkat hafalan rendah, 5

(16.7%) responden menyatakan guru kadang-kadang memberikan perhatian Iebih kepada

siswa yang mempunyai tingkat hafalan rendah., dan 4 (13,3 %) responden menyatakan guru

tidak pernah memberikan perhati::m lebih kepada siswa yang mempunyai tingkat hafalan

rendah.

Berdasarkan hasil angket tentang persepsi siswa terhadap guru tahjizh al-Qur'an si

SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang

telah diuraikan pada tabel 4.1 sampai tabel 4.20 maka dapat dian1bil kesimpulan, sebagai

berikut:

Dalam melakukan proses pelaksanaan pembelajaran gum tahfizh sangat menguasai

materi (hafal ayat-ayat yang akan dihafalkan oleh siswa) dan selalu menggunakan bahasa

yang mudah dipahami sehingga siswa dapat memahami penjelasan gum. guru juga mampu

menguasai, mengelola kelas dengan baik sehingga secara tidak langsung gum telah

meotivasi dan menciptakan suasana yang membuat siswa semangat untuk menghafal.

Selain itu dalam proses pembelajaran di kelas, ketika ada siswa yang menyimpang

atau tidak disiplin dan tidak mau mengahafal maka guru selalu mengambil tindakan yang

tepat dan tegas untuk menghadapi siswa tersebut. dalam penyampaian materi yaitu ayat-ayat

yang akan dihafal terkadang gum menggunakan media audio, yaitu tape recorder dengan

memperdengarkan lantunan ayat (muratal al-Qur'an) yang akan dihafal guna memudahkan

siswa untuk mengingat serta mengucapkan lafal ayat tersebut. secara tidak Iangsung juga

mengajarkan siswa agar mampu baca ayat suci al-Qur'an dengan berirama. Gum juga

memerintahkan siswa untuk menulis ayat-ayat yang akan dihafal guna mempermudah untuk

mengingat apa yang akan dihafal.

Tidak dipungkiri terkadang siswa merasa letih/jenuh untuk menghafal, sehingga ia

tidak mau lagi untuk menghafal. Pada saat seperti inilah guru tahjizh menggunakan active

learning untuk membuat siswa merasa senang dan tidak jenuh untuk mengahafal. Sepe1ti

57

Page 65: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

yang penulis lihat pada pengamatan kedua, guru mengajak siswa ke luar kelas menuJU

balkon dan menyuruh siswa baris berbaris, jalan ditempat sambil mengulang hafalan. 16

Ada siswa yang memang merasa kesulitan untuk menghafal karena ia memiliki daya

ingat yang kurang disbanding dengan teman-temannya, untuk itu guru memberikan

perhatian yang lebih untuk siswa tersebut. Guru tidak memaksa siswa untuk menghafal

secara keseluruhan, paling tidak siswa tersebut mampu untuk membaca ayat tersebut dengan

lancar. Biasanya siswa yang seperti ini sering diperintakan untuk mempimpin pengulangan

ayat secara bersama-sama sebelum pelajaran berakhir. Dengan banyaknya pengulangan

dengan sendirinya siswa akan hafal ayat tersebut, bahkan beberapa siswa memang lebih

cocok menggunakan teknik pengulangan karena siswa tersebut bisa menghafal dengan

sendirinya tanpa ada paksaan.

Dalam mengikuti pelajaran tahjizh, untuk itu guru dalam memberikan soal-soal

latihan/ulangan disesuaikan dengan tingkat materi ajar yang disampaikan. Selain itu, guru

juga kadang-kadang memberikan bimbingan dalam menyelasaikan kasus-kasus akuntansi.

Dan guru selalu melakukan interalcsi belajar-mengajax dengan baik, yaitu selalu melakukan

tanyajawab dengan siswa.

Untuk mengetalrni kemampuan siswa sejauh mana dalam menghafal ayat-ayat yang

menjadi target, mengadalcan muraja 'ah atau mengulang hafalan siswa satu persatu secara

lisan dari ayat yang pertama dihafal hingga ayat yang teral1ir dihafal.

Untuk menegtalmi nilai hasil angket secara keseluruhan, dapat dilihat dari tabel

berikut:

Nilai Persepsi Siswa Terhadap Guru Taltfizh Dalam Melaksanakan Proses

Pembelajaran Tahfizh Al-Qur'an

Tabel 4.22

No. Responden (N) Nilai (X)

1 NI 47

2 N2 54

16 Hasil observasi II saat pembelajaran di kelas terkait mata pelajaran tahfizh di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur, 6 November 2013, 12.30-13.10 WIB

58

Page 66: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

3 N3 58

4 N4 60

5 NS 55

6 N6 56

7 N7 51

8 NS 57

9 N9 53

10 NlO 65

11 Nll 56

12 N12 57

13 N13 59

14 N14 58

15 N 15 48

16 N16 49

17 N 17 49

18 N 18 63

19 N 19 57

20 N20 62

21 N21 50

22 N22 59

23 N23 62

24 N24 57

25 N25 62

26 N26 57

27 N27 49

28 N28 58

29 N29 51

30 N30 55

Jumlah N=30 x = 2139

59

Page 67: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Tabel 4.23 Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Persepsi Siswa

Terhadap Guru Taltjizlt Al-Qur'an

Persepsi Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase

Sangat Baik 61-80 5 16,7%

Baik 41-60 I 25 83,3%

Sedang 21-40 0 0%

Buruk 1-20 0 0%

Jumlah 31 100% I I

Dari tabel 4.28 di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi s1swa terhadap guru

akuntansi dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran tahjizh adalah dalam kategori

baik. Hal ini buktikan bahwa sebagian besar siswa atau 83,3% siswa menyatakan persepsi

baik.

Sedangkan untuk mencari nilai rata-rata dari hasil persepsi siswa adalah sebagai

berikut:

M - l:X x - N

Keterangan: Mx = Nilai rata-rata yang dicari L:X = Jumlah dari nilai-nilai yang diperoleh N =Number a/Cases (banyaknya skor-skor itu sendiri) 17

2139 Mx

30

Mx = 71,3

Rata-rata di atas menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap guru tahjizh al-Qur'an

dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran akuntansi adalah baik. Dengan demikian

berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan pula bahwa proses pembelajaran yang

dilaksanakan guru talifizh al-Qur'an di SDIT Al-Kal1fi Jakaiia Timur adalah memiliki

kategori baik.

17 1\nas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ... , h. 81.

60

Page 68: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

A. Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang penulis peroleh melalui wawancara. observasi, dokumentasi,

dan angket, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

I. Yang membuat siswa SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur jenuh untuk menghafal

al-Qur'an Juz 30 diperoleh melalui wawancara dan obsevasi, yaitu:

a. Faktor intern yaitu hal-hal atau keadaan yang muncul dari dalam diri siswa, seperti

rendahnya daya ingat siswa dan rendahnya kemampuan siswa dalam baca dan tulis al­

Qur'an

b. Faktor ekstern yaitu semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak

mendukung aktifitas belajar siswa. Meliputi faktor keluarga yaitu Dalam keluarga

tidak dibiasakan untuk membaca dan menghafal al-Qur'an. selanjutnya yang terakhir

adalah faktor sekolal1, yaitu terlalu banyaknya pelajaran kemudian siswa diwajibkan

untuk menghafal hingga terkadang siswa merasa bosan kemudian tibul rasa jenuh.

2. Upaya yang dilakukan guru

Guru tal1fizh SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur mengatasi kejenuhan

siswa dalam menghafal al-Qur'an Juz 30, yaitu dengan mencari terlebih dahulu penyebab

terjadinya kesulitan belajar, lalu setelah itu mengadakan perhatian atau bimbingan lebih

mendalam klmsusnya kepada anak-anak yang mempunyai kemampun di bawal1 rata-rata.

Gum juga terns mengulang-ngulang hafalan dan sering memperdengarkan audio muratal

a-Qur'an sehingga siswa lebih mudal1 untuk mengingat, deengan demikian dengan

sendirinya siswa akan hafal. Tidak lupa juga setiap pulang sekolal1 beberapa anak yang

kurang dalam baca tulis al-Qur'an, selalu diajarkan dan terns dibimbing.

Upaya yang dilakukan melalui pelaksanaan pembelajaran (proses menghafal)

tahfizh al-Qur'an di SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur dengan membagi tiga

tahapan pelaksanaan pembelajaran yaitu, tahapan perencanaan, tahapan proses

pelaksanaan, dan tal1apan evaluasi/penilaian.

61

Page 69: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

2. Bagi Pihak Sekolah

Diharapkan dapat menyediakan lebih banyak lagi sarana dan prasarana yang

dibutuhkan dalarn pelaksanaan pembelajaran tahfizh, agar dapat membantu guru dalam

melaksanakan proses pelaksanaan pembelajaran.

3. Untuk kepala SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakaiia Timur

Tahfizh al-Qur'an merupakan program unggulan di SDIT Al-kahfi. Alangkah

baiknya j ika para orang tua ikut dilibatkan guna lebih mensukseskan program. Dal am

waktu beberapa minggu sekali bisa diadakan perkumpulan orang tua dengan kepala

sekolah dan para guru untuk sharing membahas yang berkaitan dengan menghafal al­

Qur' ail.

Kepala Sekolah bersarna warga sekolah juga ikut memotivasi paara wali murid

untuk membiasakan anak membaca dan memperdengan ayat suci al-Qur'an, serta

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada putra-putrinya untuk cinta

terhadap al-Qur'a sehingga dengan sendirinya anak akan senang untuk menghafal al­

Qur'an. Dan Ingatkan selalu bahwa mereka adalah harapan untuk semua sehingga dapat

bergunan nantinya di masa yang akan datang, baik untuk keluarga, umat dan negaranya.

63

Page 70: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Undang-Undang Guru dan Dasen (UU RI No. 1.4-fh. 20051, Jakarta: Redaksi Sinar Grafika, cet.

I, 2006.

UU RI No. I 4 th. 2005 tetang Guru dan Do sen Ser/a UU Rf No. 20 Th. 2003 tentang

SJSD!KNAS. Bandung Citra Umbara. 2006.

Zein, Muhammad. lvfe/hodologi Pembelajaran Agama, Yogyakarta: AK Group dan Indra Buana,

1999.

Page 71: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

UJI REFERENSI

No. Referensi Par:{f\

I Adnan Amal Taufik, Rekonslruksi Sejarah Al-Qur 'an, Jakarta: Pustaka ~ [2 )

k ,___

Alfabet 2005. , ~

2 Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, ~ ~ L.-

Jakarta: UIN Jakarta Press. 2006. cet. Ke- I. I \ 3 Agus Nggermanto, Quan/um Quo1ien1, Bandung: Nuansa Cendikia, 200!.

II . , ,

\ \

4 Ahsin W Alhafidz, Bimbingn Praktis .\fenghafal A 1-Qur ·an. Jakarta: s, iY Bumi Aksara, 1994. ~ I->

-

5 Ahmad Bahri, Strategi Be/ajar Mengajar dan Micro Teaching (Jakarta: ., ~

Quantum Teaching, 2005. ·~ v 6 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT Mizan & ~ Publika, 2004. I/ 7 Ath-Thuri, Hannan Athiyah Mendidik Anak Perempuan di Masa Kanak (\ D/ ·~

Kanak, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007. ( -'

8 Bahrisy Salim, Terjemahan Riadhus Sholihin II, Bandung: Al-Ma'arif, I lJ_/ 1987. f::_ :_......--

h.

9 DEPAG RI, Al-Qur 'an dan Te1jemahannya, Semarang: Toha Putra, -V 1989. (/ ~

10 DEPAG, Al-Qur'an dan Terjemah Jakarta: PT. Sygma Examedi I ~ Arkanleema, 2010. ~~

11 Departemen Pendidikan Nasional, Ka mus Besar Bahasa Indonesia, I 'f)J Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

("

I A

12 Depag RI, Pedoman Pembinaan Tahfidzul Qur'an, Jakarta: Depag RI, fiB J 992. -13 Dina Y Sulaiman, lvfukjizat Abad 20 Doktor Cilik Hqfal dan Paham al- J

I ( · Qur 'an. Depok: Pustaka Jman: 2007. I ' r ·~ I\ '

14 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuanti1a1if dan Kua/i1a1[(, 1 ~Ll Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008. \'.

" 15 E tvlulyasa. Manaiemen Pendidikan Karakter, Jakarta: PT Bumi Aksara, i) (

Page 72: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

2011, cet. 2. !\ 16 E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran (._ )

_,/

Kreatif dan menyenangkan Bandung: Rosdakarya, 2009. ' ' '

17 Hasbi Ash Shiddiqiy, Sejarah dan Pengantar I/mu Al-Qur 'an/Tafsir,

~ w Jakarta: Bulan Bintang, 1980. ./"/\ 18 John w Santrock. Psikologi pendidikan. terj. Dari Educatina/ Psychology, \~ ~

oleh Tri Wibowo. Jakarta: Kencana. 2008. cet. 2. r\) I

19 Mahfudh Salahudin. dkk. Metodologi Pendidikan Agama, Surabaya: Bina

llrnu, 1987. .,.P /

~

20 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, u ::: Kebijakan Publik, dan Jlmu Sosial Lainnya, Jakarta, Kencana: 2003, cet.

~ -

Ke-3. I

21 M. Hadi Ma'rifat, Sejarah Al-Qur'an, Jakarta: Al-Ruda 2007. v G 1,---

22 Muhammad Sai'id Mursi, Melahirkan Anak Masya Allah Sebuah ( to Terobosan Baru Dunia Pendidikan Modern, Jakarta: Cendikia 2001.

Penarnas Jurnal, Peneletian Agama dan Masyarakat, Vol. XXII no.I th < \ 2009. m

23 Muljanto Surnardi., Pengajaran Berbahasa Asing, Jakarta: Bulan Bintang, 1'-~ 1975. ( ~

24 Muhibbin Syah, Psokologi Be/ajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003 ( ~

25 Muhibbin Syah, Psikolohi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Jakarta:

~ L PT. RemajaRosdakarya, 2010. '7\-/

26 Muhibbin Syah, Psikologi Be/ajar, Jakarta: PT Logos Wacana Ilrnu, '0 2003, cet. I. \/ 1\f\ J

27 M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Jlahi, Jakarta: Lentera Hati 2006. ( ~~

28 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan Kesan dan Keserasian Al- LJ ' Qur 'an, Jakarta: Lentera Hati, 2002. \'~I

I r l 29 M. Quraish Shihab,., Tafsir Al-Mishbah, Jilid 6. Jakarta: Lentera Hati, ~

I

2002. \:" y 30 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Jilid 7, Jakarta: Lentera Hati, '.'.,..)

(

( -

Page 73: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

2002. £\ 31 M. Quraish Shihab, Wm1,asan Al-Qur 'an, Bandung: Mizan, 2005. -~ 32 Rubiyanto, Nanik dan Haryanto, Dany., Strategi Pembelajaran Holistik di \ DJ

Seka/ah. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 20 I 0. < ' VI

33 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, ,e Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008. ,.---..

34 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Y ogyakarta: PT. Raya '-!J) Grafindo Persada, 2007. < / !...::::::-

' 35 Undang-Undang Guru dan Dasen (UU RI No. 14 Th. 2005), Jakarta: v~ Redaksi Sinar Grafika, 2006.

( - / ' 36 UU RI No. 14th. 2005 tetang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th. \ v

2003 tentang SJSDJKNAS Bandung Citra Umbara, 2006. I /

37 Zein, Muhammad., Methodologi Pembelajaran Agama, Yogyakarta: AK ~~~ .::-----Group dan Indra Buana, 1999.

v

Page 74: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ANGKET PENELITIAN

Persepsi Siswa Terhadap Guru Tahfizh Al-Qur'an Si SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur Dalam Melaksanakan Proses Pembelajaran

Mata pelajaran

Pengajar

Kelas/ Semester

A. Data Responden

Hari, Tanggal

Nama

Ke las

Waktu

: Tahfizh Al-Qur'an

: Fajar Syahri Karim S.Pdl.

: VI/ 1

B. Petunjuk pengisian

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teiti sebelum menjawab.

2. Angket ini tidak akan mempengaruhi nilai raport anda, jadi diharap isilah dengan sejujur­

jujurnya.

NO

1

2

3

4

5

3. Berilah tanda checklist (..J) pada pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat atida,

dengan keterangan sebagai berikut:

SL : Selalu

SR : Sering

KK : Kadang-kadang

TP : Tidak Pemah

PERNYATAAN JAWABAN SL SR KK TP

Guru tahfizh selalu datang tepat waktu.

Dalam menjelaskan isi kandungan dari ayat yang akan dihafal, guru .se!alu menggnnakan bahasa yang mudah dipahami.

Sebelum menghafal ayat selanjutnya guru tafizh selalu mengulang hafalan yang telah dihafal pada pertemuan sebelumnva. Guru tahfizh mampu menguasai kelas dengan baik.

Dalam oembelajaran ta11fizh berlangsung, guru sudah

Page 75: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ANGKET PENELITIAN

Persepsi Siswa Terhadap Guru Tahfizh Al-Qur'an Si SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta Timur Dalam Melaksanakan Proses Pembelajaran

Mata pelajaran

Pengajar

Kelas/ Semester

A. Data Responden

Hari, T anggal

Nama

Kelas

Waktu

: Tahfizh Al-Qur'an

: Fajar Syahri Karim S.PdI.

: VI/ 1

B. Petunjuk pengisian

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teiti sebelum menjawab.

2. Angket ini tidak akan mempengaruhi nilai raport anda, jadi diharap isilah dengan sejujur­

jujurnya.

NO

1

2

3

4

5

3. Berilah tanda checklist (--/) pada pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat arida,

dengan keterangan sebagai berikut:

SL : Selalu

SR : Sering

KK : Kadang-kadang

TP : Tidak Pemah

PERNYATAAN JAWABAN SL SR KK TP

Guru tahfizh selalu datang tepat waktu.

Dalam menjelaskan isi kandungan dari ayat yang akan dihafaI, guru selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

Sebelum menghafal ayat selanjutnya guru tafizh selalu mengulang hafalan yang telah dihafal pada pertemuan sebelumnva. Guru tahfizh mampu menguasai kelas dengan baik.

Dalam oembelajaran tahfizh berlangsung, guru sudah

Page 76: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

menciptakan suasana yang dapat membuat siswa semangat untuk mulai menghafal.

6 Guru tahfizh menciptakan suasana yang yang menyenangkan untuk menll'hafal.

7 Guru tahfizh mengajar dengan semangat. 8 Guru tahfizh menggunakan media audio atau audio-visual

saat nembelajaran tahfizh berlangsung. 9 Pemilihan alat peraga/media audio atau audio-visual

membuat siswa mudah untuk menghafal. 10 Guru memberikan penilaian terhadap hasil hafalan yang

telah dihafal oleh siswa. 11 Guru tahfiz memerintahkan siswa untuk menulis ayat yang

akan dihafal agar siswa merasa lebih mudah untuk mengingat.

12 Saat siswa merasa jenuh atau bosan menghafal guru tahfizh selalu mengadakan active learning atau pembelajaran aktif.

13 Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menvelesaikan hafalan.

14 Guru tahfizh melakukan tanya jawab kepada siswa seputar hafalan.

15 Memberikan tugas hafalan kepada siswa.

16 Guru tahfizh mengulang hafalan bersama di akhir pelajaran agar siswa mengingat kembali hafalan yang telah dihafal.

17 Guru memberikan motivasi atau motivasi kepada siswa untuk menghafal al-Qur'an. .

18 Guru tahfizh memberikan hukuman kepada siswa yang tidak menll'hafal al-Qur' an.

19 Guru tahfizhmemberikan hadiah kepada siswa yang lebih dahulu mamou menyelesaikan tugas hafalan.

20 Guru tahfizh memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mempunyai tingkat hafalan rendah.

Page 77: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Hari, Tanggal :

Narna Guru

Jabatan

Waktu

Lokasi

PEDOMAN WA WANCARA

Dengan Guru Tahfizh Al-Qur'an SDIT Al-Kahfi

1. Persiapan apa saja yang biasanaya Bapak/lbu lakukan terlebih dahulu setiap akan mengajar

tahfizh al-Qur'an?

2. Bagaimana proses pembelajaran/menghafal berlangsung (kegiatan pendahulu, inti, penutup,

pelaksanaan evaluasi, dan motode serta teknik yang digunkan)?

3. Media dan alat peraga apa yang biasanya Bapak/lbu gunakan dalarn menghafal al-Qur'an?

kontribusi dari media dan alat peraga yang digunakan dalam proses menghafal al-Qur'an?

4. Apakahjumlah waktu yang ditentukan dalam proses menghafal sudah sesuai?

5. Apasaja yang biasanya Bapak/lbu lakukan pada pada waktu siswa mulai bosan dalam

menghafal al-Qur'an.

6. Bagaimana menciptakan suasana agar siswa merasa senang untuk mengafal al-Qur'an?

7. Kemampuan setiap siswa berbeda, bagairnana cara mengatasinya?

Page 78: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

HASIL WA WANCARA

Dengan Guru Tahfizh Al-Qur'an SDIT Al-Kahfi

I. Persiapan apa saja yang biasanaya Bapak/Ibu lakukan terlebih dahulu setiap akan

mengajar tahfizh al-Qur'an?

Jawaban

Dalam kegiatan perencanaan pembelajaran, guru SDIT Al-Kahfi Gudang Air Jakarta

Timur membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di awal tahun ajaran

untuk program satu tahun. Guru mengungkapkan "bila mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran, maka belajar akan lebih terarah, kesiapan mental dan percaya diri dalam

mengajar lebih matang pada saat berada di kelas, dan penguasaan kelas juga akan lebih

mudah.

2. Bagaimana proses pembelajaran/menghafal berlangsung (kegiatan pendahulu, inti,

penutup, pelaksanaan evaluasi, dan motode serta teknik yang digunkan)?

Jawabim

a. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan (introduction) pada dasarnya merupakan kegiatan awal

yang harus dilakukan guru dan peserta didik pada saat setiap kali pelaksanaan

pembelajaran. Kegiatan pendahulu terdiri dari Pembiasaan kelas, apersepsi,motivasi,

pre-test, dan menerangkan tujan pembelajaran.

Fungsinya terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan bail(, dan

agar peserta didik siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran. Jadi,

dalam kegiatan pendahuluan guru diharapkan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang menunjang terhadap terbentuknya kondisi awal belajar siswa.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalarn pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan

inti dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks dalam proses belajar

mengajar yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa.

Page 79: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PED OMAN OBSERV ASI

Proses Menghafal Al-Qur'an di SDIT Al-Kahfi Jakarta Timur

Hari/Tanggal

Kelas/Sekolah

Waktu

Nama Guru

: No. Objek Pengamatan

i

Perencanaan·Pembelajaran

I Pemetaan standar kompetensi,

dasar, dan indikator

2 Penetapanjaringan tema

3 Penyusuna._11 silabus

a. Standar kompetensi

b. Kompetensi dasar

c. Materi pokok pembelajaran

d. Indikator

e. Alokasi waktu

f. Pengalaman belajar

g. Alat/sumber

h. Penilaian

kompetensi

4 Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

a. Identitas sekolah

b. Identitas pelajaran

c. Identitas kelas dan semester

d. Standar kompetensi

e. Kompetensi dasar

f. Indikator pencapaian kompetensi siswa

Ya Sebagian Tidak

dilakukan

Keterangan

Page 80: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

d. Menanyakan hal-hal yang kurang

dipahami.

e. Guru bertanya pada siswa seputar

kandungan ayat dan hafalan

f. Tanyajawab guru atau kelompok

g. Membimbing s1swa menyelesaikan

hafalannya.

h. Menyimpulkan hasil pembelajaran

J. Kegiatan penutup/akhir dan tindak

Ian jut.

7 Kegiatan penutup

a. Refleksi

b. Pemberian tugas

Memberikan gambaran materi berikut .

c.

d. Mengulang hafalan bersama

PENILAIAN·

8 Melaksanakan penilaian .

a. Formatif

b. Sub-sumatif

c. Sumatif

d. Tertulis

e. Lisan

f. Unjuk kerja (performance)

g. Penugasan (projeck)

h. Hasil kerja (product)

i. Portofolio

J. Sikap

Page 81: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

;ekolah

11ata Pelajaran

:<:el as

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

: SDIT Al-Kahfi

: AJ-Qur'an

: VI/I

;tandar Kompetensi: 1.8 Mempraktekkan QS. An-Nazi' at ayat 22-28

Kompetensi Dasar : 1.8 Meafazkan dan menghafal QS. An-Nazl'at ayat 22-28

[ndikator : 1.8.1 Melafalkan QS. An-Naz'at ayat 22-28

1.8.2 Menghafalkan QS. An-Nazi'at ayat 22-28

Alokasi Waktu : lx 35 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat melafazkan QS. An-Nazi' at ayat 22-28 2. Siswa dapat melafalkan QS. An-Nazi'at ayat 22-28

Materi Pembelajaran

QS. An-Nazi' at ayat 22-28

Metode Pembelajaran

1. Tilawah Siswa membaca surat QS. An-Nazi'at ayat 22-28

2. Pengulangan Ayat Siswa membaca dan mengulang 5 hingga 10 ka!i QS. An-Nazi'at ayat 22-28

3. Penugasan Siswa mempresentasikan hafalannya

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan pendahulu a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca doa b. Membaca surat An-Nazi'at ayat 22-28 c. Mencontohkan bacaan yang benar QS. An-Nazi'at ayat 22-28

2. Kegiatan Inti a. Sis\va mengikuti bacaan yang dicontohkan b. Siswa menghafal dan mengulang-ngulang ayat yang dihafal c. Siswa mempresentasikan hasil hafalannya.

Page 82: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

TARGET PEMBELAJARAN AL-QUR' AN TERP ADU

No Mata Pelajaran Kelas Semester I Semester II

1 Tadarus l&II Sesuai Target Hafalan Sesuai Target Hafalan

III Juz I S.D. 4 Juz 5 S.D. 8

IV Juz 9 S.D. 12 Juz 13 S.D 16

v Juz 17 S.D. 20 Juz 21 S.D. 24

VI Juz25 S.D 27 Juz 28 S.D. 30

2 Tahsin I lqro 1S.D.2 Iqra 3

II lqra 4 S.D 5 Iqra 6

III Makhraj HurufHijaiyyah Hukum Mim Sukun

Hukum Nun Mati Dan Tanwin Gunnah

IV Qolqolah Dan Mad Asli Mad Wajib Muttasil

Mad Jaiz Munfashil

v Mad Arid Lissukun, Mad Liin Mad Iwadh, Mad Farq

Dan Mad Tamkin Dan Mad Lazim

VI Muraja'ah -.

3 Tahfizh I An-Nas S.D. Al-Kafirun Al-Kautsar S.D. Al-Ashr

II At-Takatsur S.D. Al-Bayyinah Al-Qadr S.D. Al-Insyirah

III Ad-Duha S.D. Asy-Syams Al-Balad S.D. Al-Fajr

IV Al-Ghasiyah S.D Ath-Thariq Al-Buruj S.D Al-Insyiqaq

v Al-Muthaffifin S.D. Al-lnfithar At-Tak.wir S.D Abasa

VI An-Nazi'at An-Naba .

4 Praktek Ibadah I Praktek Wudhu Praktek Niat Shalat

II Praktek Zikir Praktek Azan Dan Iqamah

III - Praktek Zikir Dan Doa

IV Praktek Shalat Berjama'ah Praktek Tayamum

v Praktek Shalat Haj at Praktek Doa Qunut

VI Praktek Shalat Tahajjud Praktek Shalat J enazah

Page 83: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

3. Kegiatan Penutup a. Siswa membaca dengan hafalan QS. An-Nazi' at ayat 22-28 secara bersama b. Siswa bersama-sama membaca doa dan salam

~umber Belajar

1. Al-Qur'an 2. Buku Juz 'Amma sert latinnya 3. Buku panduan One Day One Ayat

Penilaian

NO. NAMASISWA

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Dra. Hj. Evi Luthfiati

TAJWID

PENILAIAN

KELANCARAN FASIH

Jakarta, 26 Agustus 2013

Guru Al-Qur'an

Fajar Syahri Karim, S.Pd.I

Page 84: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

NO.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11 .

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

Daftar Guru dan Karyawan SDIT Al-Kahfi

Tabel 4.1

NAMA JABATAN

Dra. Hj. Evi Luthfiaty Kepala Sekolah

H.Ismat Iskandar S.Ag Wk.Kesiswaan

Dina Alfina, S.Ag Wk.Kurikulum

Rini Dwi W., S.Pd Staff Kurikulum

Mardisam, S.Pd.I StaffKesiswaan

Miftahul Jannah, S.Pd.l GuruKelas

Nurmila GuruKelas

Dewi Sekar Arum,A.Md Guru Kelas

Ben Fatimah, A.Md GuruKelas

Devi Murni, S.S GuruKelas

Ai Nurfalah,S.Sos.I Guru Kelas

Diah Purwanti, S.Pd GuruKelas

Aripiyanti, S.Pd GuruKelas

Nurul Huda S.Pd.I Guru Bdng Studi

Masani GuruKelas

Achmad Hidayat Guru Being Studi

Sri Widiastuti, S.Pd.I GuruKelas

Ahmad Madani Guru Being Studi

Dina Novita, S.Pd GuruKelas

Nurhayati, S.Pd.SD GuruKelas

Devi Yusrini, S.Pd GuruKelas

Nelly Sunarya, SE GuruKelas

Masda Harisa GuruKe!as

Haqi Nazili, S.Kom TUUmum/IT

Warsini Guru Being Studi

Muhamad Hapiz Guru Olahraga

Page 85: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

27 Ahmad Juanda S.Pd Guru Bdng Studi

28 Agung Sahbudin, A.Md Guru Bdng Studi

29 Aning Nurhayati, S.T. Guru Bdng Studi

30 Cherry Agustiari, SE TUKeuangan

31 Sri Wahyuningsih TU Administrasi

32 Milawati TUKeuangan

33 Nurhayati Koperasi

34 !wan Maulana Kebersihan

35 Sugiyanto Kearn an an

36 M. Dalih Penjaga Sekolah

Page 86: Ill 1111111111 Ulll - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26971... · 2015-06-29 · l ___ u LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

STRUKTUR ORGANISASI

YAYASAN AL-KAHFI H. Nur Zam Zam, M.Ag.

I KETUA PENGURUS

Ors. H. Sukman Hermawan

I KEPALA SEKOLAH

SDIT Al·KAHFI KOMITE SEKOLAH

Dra. H. tuthfiati H. Ahmad Zulfahmi

I I I TU Keuangan TU Adminlstrasi Perpustakaan IT/Umum

Cherry A. SE Sri Wahyuningsih Haqi Nazili, S. Korn

Wk. Kepala Sekolah Wk. Kepala Sekolah

Bid. Kurikulum & Sarana Bid. Agama & Kesiswaan

Dina Alfina, S.Ag H. lsmet lskandar, S;Ag

Staff Kurlkulum & Sarana Staff Agama & Kesiswaan Rini Dwi Wahyuningsih, S.Pd Mardisam, S.Pd.I

I -1

GURUKElAS GURU BID. STUDY

I I

KEBERSIHAN KEAMANAN PENJAGA SEKOLAH

SISWA SISWI SDIT AL-KAHFI