Page 1
Ikatan Kimia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua zat pada dasarnya terdiri dari atom-atom. dialam terdapat 92 jenis atom (sesuai
dengan jenis unsur alam. Atom-atom sejenis bergabung membentuk molekul unsur, sementara
atom-atom yang berbeda jenis bergabung membentuk molekul senyawa pembentukan
molekul-molekul ini terjadi karena adanya ikatan melalui gaya tarik menarik antar molekul-
molekul tersebut.
Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua
muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan
gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam
makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian dari
molekul yang sama. dan berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting.
Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai
pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi
dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan
bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1).
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-
atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen
yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya,
semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen pada
tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida
(HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi perbedaan
elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, yang menjadi permasalahan
dalam makalah ini adalah sifat-sifat dan proses pembentukan ikatan hydrogen dalam suatu
molekul disertai contohnya.
1
Page 2
Ikatan Kimia
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat dan proses pembentukan
ikatan hidrogen dalam suatu molekul dan contohnya.
D. Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam penulisan makalah ini adalah metode studi pustaka. penulis
menggunakan berbagai sumber buku dan Situs serta media internet sebagai sumber informasi
dalam menyusun makalah ini.
2
Page 3
Ikatan Kimia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Mula Ikatan Hidrogen
Terdapat banyak unsur yang membentuk senyawa dengan hidrogen – ditunjuk sebagai
“hidrida”. Jika kamu mem-plot-kan titik didih hidrida unsur golongan 4, kamu akan menemukan
bahwa titik didih tersebut naik seiring dengan menurunnya letak unsur pada golongan.
Gambar 1
Kenaikan titik didih terjadi karena molekul memperoleh lebih banyak elektron, dan karena itu
kekuatan dispersi van der Walls menjadi lebih besar.
Jika kamu mengulangi hal yang sama untuk hidrida golongan 5, 6, 7 sesuatu yang aneh terjadi.
Gambar 2
3
Page 4
Ikatan Kimia
Meskipun secara umum kecenderungannya sama persis dengan yang terjadi pada golongan 4
(dengan Alcohol yang sama), titik didih hidrida unsur pertama pada tiap golongan melonjak tinggi
secara tidak normal.
Pada kasus NH3, H2O dan HF seharusnya terjadi penambahan gaya dayatarik antarmolekul, yang
secara signifikan memerlukan energi kalor untuk memutuskannya. Gaya antarmolekul yang
alkohol kuat ini digambarkan dengan ikatan hidrogen.
B. Ikatan Hidrogen Antar dan Intra Molekul
Ikatan Hidrogen pertama kali dikemukakan oleh Latiner da Rodebush pada tahun 1920 . ikatan
hidrogen terdapat diantara :
molekul-molekul senyawa dimana terdapat atom H yang berikatan secara kovalen dengan
atom unsur yang elektronegatif seperti; F, N, dan O.
molekul-molekul berikut :
- - - H F - - - H F - - -
menyatakan ikatan hidrogen.
- - - O H - - - O H - - -
H
molekul-molekul senyawa dimana terdapat atom yang mempunyai pasangan elektron yang
masih bebas, yang dapat disumbangkan kepada atom H pada molekul lain, misalnya;
molekul NH3 yang mempunyai pasangan elektron bebas dan dapat membentuk ikatan
hidrogen.
Dikenal dua macam ikatan hidrogen :
ikatan hidrogen antar molekul yaitu ikatan antara dua atom atau lebih dari dua molekul yang
sama atau berbeda jenis, misalnya pada NH3, CH3COOH, H2O, HF, alkohol, SiF4 dan NH3HF.
ikatan hidrogen intra molekul yaitu ikatan antara dua gugus fungsional dalam sebuah
molekul, misalnya pada O-hidroksi benzaldehid, O-hidroksi asam benzoate dan O-klorofenol.
Molekul-molekul yang memiliki kelebihan ikatan adalah:
4
Page 5
Ikatan Kimia
Gambar 3
Catatan: Garis yang tebal menunjukkan ikatan berada pada bidang atau pada kertas. Ikatan
putus-putus mengarah ke belakang bidang atau kertas berarti menjauh dari kamu, dan
bentuk baji (wedge-shaped) mengarah ke arah kamu.
Ikatan Hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan
listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya
antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam
makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian
dari molekul yang sama. dan berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang
penting.
C. Pendekatan Teoritis Ikatan Hidrogen
secara teoritis, ikatan hidrogen ditinjau dari tiga pendekatan, yakni :
1. Pendekatan elektrostatik
hidrogen digambarkan sebagai proton tanpa ukuran dan terjepit diantara dua ion X dan Y -.
gaya elektrostatik yang bekerja padanya. ion-ion saling bersinggungan, sehingga sifat lurus
dari ikatan dapat diterangkan. namun sifat ikatan yang elektrovalen kurang dapat
dibenarkan, karena ikatan hidrogen masih mempunyai sifat kovalen.
2. teori ikatan valensi
kontribusi dari struktur kovalen di berikan oleh struktur berikut :
A – H ikatan A-H kovalen
A- - H+……. B ikatan A-H ionic
A- - H+……. B+ ikatan H-B yang kovalen
perhitungan menunjukan adanya kontribusi kovalensi, terutama dari ikatan hidrogen yang
pendek.
3. teori orbital molekul
5
Page 6
Ikatan Kimia
misalnya dalam molekul HF2-. kombinasi linier terjadi antara orbital s dari hidrogen dengan
orbital p dari F.
1 (ikatan) = pA + pB + a1s
2 (non ikatan) = pA + pB
3 (anti ikatan) = pA + pB – a3s
a1, a3 = koefisien pencampuran. orbital molekul 1, lokasinya kiri-kanan H, sedangkan 2
terkonsentrasi pada F.
contoh lain pembentukan orbital molekul;
molekul hidrogen yang paling sederhana adalah H2, misalnya kita memandang 2 atom
hidrogen ini dalam keadaan terisolasi masing-masing dengan 1 elektron dalam orbital 1s.
bila kedua atom ini membentuk ikatan maka akan melibatkan electron dari masing-masing
atomnya sendiri. bila inti terdapat pada jarak tertentu dari yang lain (panjang ikatan untuk
H2 adalah 0,74 Å), orbital atom akan melebur, akan tumpang tindih untuk saling
memperkuat dan membentuk orbital molekul ikatan. orbital molekul ini mencakup kedua
inti hidrogen dan mengandung dua pasang electron (satu dari masing-masing H). kedua
electron sekarang tertarik sama ke kedua inti, karena sebagian besar dari rapat electron
bermuatan negatif dari orbital baru ini terlokasi antara dua inti yang bermuatan positif, tolak
menolak antar inti dikurang. orbital molekul ini menghasilkan ikatan kovalen antara dua
atom hidrogen dalam H2, seperti gambar berikut :
AA atau
gambar2.5
orbital molekul yang mengikat dua atom hidrogen menjadi satu adalah simetrik secara
silindrik_artinya simetri sepanjang garis atau sumbuh yang menghubungkan kedua inti.
6
HH HH
1s 1s
Orbital atom 1s dari fase yang sama,masing-masing dengan
satu e-
HH HH
Tumpang Tindih
HH HH
Orbital molekul dengan dua e- dari spin berlawanan
Page 7
Interferensi
rapat muatan e-
yang rendah
orbital * (anti ikatan)
rapat muatan e-
yang tinggi
1s 1s
*
Ikatan Kimia
gambar2.6
setiap orbital molekul yang simetrik sekeliling sumbuh yang menghubungkan inti disebut
orbital molekul sigma (); ikatannya adalah ikatan sigma. ikatan antar H2 hanya satu
daribanyak ikatan sigma yang dijumpai.
bila sepasang gelombang dalam fase yang sama akan saling tumpang tindih, sehingga
mereka akan saling memperkuat atau saling berinterferensi, sebaliknya bila dua gelombang
berlawanan fase mereka saling mengganggu. interferensi dari dua orbital atom yang keluar
fase dari dua atom hidrogen memberikan orbital molekul dengan simpul antar inti. dalam
orbital molekul ini, kebolehjadian menemukan electron antara inti sangat rendah. karena itu
orbital molekul khas ini menimbulkan sistem dimana kedua inti tak dilindung oleh sepasang
electron dan intinya saling tolak menolak. karena tolakan inti sistem ini energinya lebih
tinggi daripada sistem dua atom H yang mandiri, dan disebut orbital anti ikatan, suatu
orbital “sigma bintang” atau * (*artinya “anti ikatan”).
gambar 2.7
energi molekul H2 dengan dua electron dalam orbital ikatan adalah lebih rendah (sebesar
104 kkal/mol) daripada energi gabungan dari dua atom hidrogen yang terpisah. energi
molekul hidrogen dengan electron dalam orbital anti-ikatan *, sebaliknya adalah lebih
tinggi daripada energi dua atom hidrogen yang terpisah. energi relative ini dapat dinyatakan
menurut diagram berikut :
7
Energi potensial, E
+ -
++Perkuatan
orbital (Ikatan)
Energi potensial, E
Page 8
Ikatan Kimia
ikatan hidrogen lebih lemah dibandingkan ikatan kovalen atau ikatan ionic. energi dan
panjang ikatannya berksar antara 2 – 10kkal/mol, dapat dilihat pada tabel berikut:
Ikatan Panjang ikatan (A) Energi disosiasi ( kkal/mol)
C – H … N
O – H … N
O – H … O
O – H … Cl
N – H … N
N – H … O
N – H … Cl
N – H … F
N – H … F
-
2,8
2,6 – 2,8
3,1
3,1
2,9 – 3,0
3,2
2,8
2,4
3
4,7
3 – 6
-
3 – 5
4
-
3
7
D. Sifat-Sifat Ikatan Hidrogen
molekul-molekul senyawa polar yang mengandung hidrogen dapat stabil dalam kristalnya
karena adanya ikatan hidrogen. dalam membahas pengaruh ikatan hidrogen yang terjadi dalam
Kristal senyawa polar, perlu ditinjau lebih dahulu struktur dimer dari molekul tersebut di dalam
fasa gas. sebagai contoh dapat diperggunakan dimer dari HF dan H2O.
pada dimer HF dapat dilihat bahwa panjang ikatan Ha-Fa dan panjang ikatan Hb-Fb adalah
sama yaitu 0,92 A dan ikatan Fa …. Hb-Fb adalah linier. sudut biasanya berkisar antara 100
sampai 120. pada dimer H2O dapat dilihat bahwa ikatan O…..H-O linier. dalam kristalnya, HF
merupakan rantai berbenyuk zigzag dengan ikatan hidrogen.
walaupun ikatan hidrogen merupakan ikatan yang lemah, tetapi ikatan hidrogen tersebut
mempengaruhi beberapa sifat fisika hidrida seperti berikut:
8
Page 9
Ikatan Kimia
a. Titik didih
Tabel. Titik didih hidrida
Jumlah
elektron
Hidrida
gol. IVATd
Hidrida
Gol. VATd
Hidrida
Gol.VIATd
Hidrida
Gol. VIIATd
10 CH4 -164 NH3 -33 H2O +100 HF +20
18 SiH4 -112 PH3 -87 H2S -61 HCl -85
36 GeH4 -90 AsH3 -55 H2Se -41 HBr -67
54 SnH2 -52 SbH3 -18 H2Te -2 HI -35
Bila antara molekul-molekul hidrida pada tabel di atas hanya terdapat gaya van der
Waals, dapat diharapkan bahwa dalam 1 golongan, titik didih hidrida akan meningkat
sesuai dengan bertambahnya jumlah elektron yang terdapat di dalam molekul hidrida
tersebut. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa NH3, H2O, dan HF yang merupakan hidrida
paling ringan dalam golongannya, mempunyai titik didih yang jauh lebih tinggi dari yang
diharapkan.penyimpangan tersebut disebabkan karena adanya ikatan hidrogen antar
molekul-molekul yang polar, NH3, H2O, dan HF dapat membentuk polimer (NH3)n, (H2O)n,
dan (HF)n.
Untuk memutuskan ikatan hidrogen tersebut diperlukan energi lebih banyak dan ini
berarti bahwa titik didih menjadi lebih tinggi. Titik didih dan titik beku hidrida unsur
golongan IVA, tidak mengalami penyimpangan karena molekul-molekulnya nonpolar dan
tidak membentuk ikatan hidrogen.
Bila diurutkan, penyimpangan titik didih NH3, H2O, dan HF dari titik didih hidrida pada
peiode bentuknya dalam golongan yang sama adalah H2O>NH3>HF.
Urutan penyimpangan titik didih tersebut disebabkan karena atom N dalam molekul
NH3 hanya mempunyai 1 pasang elektron bebas, sedangkan atom O dalam molekul H2O
mempunyai 2 pasang elektron bebas yang dapat disumbangkan pada atom hidrogen untuk
membentuk ikatan hidrogen.
Karena keelektronegatifan atom O> keelektronegatifan atom N, maka ikatan hidrogen
pada N-H …. N lebh lemah dari ikatan hidrogen pada O-H …. O.
Walaupun ikatan hidrogen pada F-H …. F lebih besar dari pada keelektronegatifan O,
tetapi karena molekul HF hanya mempunyai 1 atom H sedangkan H2O mempunyai 2 atom
H yang dapat membentuk ikatan hidrogen maka penympangan titik didih HF juga lebih
kecil dibandingkan degan penyimpangan titik didih H2O.9
Page 10
Ikatan Kimia
b. Anomali pada H2O
Massa jenis es adalah 0,5 g/cm3 dan setelah esmelebur menjadi air, maka massa jenis
air adalah maksimum pada 4C yaitu 1 g/cm3. Fakta di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Dari eksperimen dengan sinar X dapat diketahui bahwa dalam kristl es, setiap atom O
pada molekul H2O dikelilngi oleh 4 atom H dalam bentuk tetrahedral. 2 atom H
membentuk ikatan kovalen dengan atom O tersebut dan 2 atom H yang lain membentuk
ikatan hidrogen seperti terlihat pada gambar 7.1. Setap molekul H2O akan berikatan
dengan 4 molekul H2O yang lain melalui ikatan hidrogen dalam bentuk tetrahedral.
Karena ada ikatan hidrogen dalam bentuk tetrahedral tersebut, maka kirstal es
merupakan struktur berongga. pada waktu es melebur, sebagian dari ikatan hidrogen
tersebut dapat putus, sehingga struktur rongganya mengalami kerusakan. Akibatnya
adalah ruangan antara moleku-molekul akan menjadi lebih kecil sehingga volume akan
berkurang dan massa jenisnya akan bertambah.
Apabila H2O dipanaskan dari 0C sampai 4C, maka makin banyak ikatan hidrogen yang
dapat diputuskan sehingga molekul-molekul H2O makin berdekatan satu sama lain dan
terjadi kontrasi atau pengurangan volume. pada suhu di atas 4C efek pemuaiannya lebih
berperan sehingga volume menjadi lebih besar dan massa jenis menjadi lebih kecil.
Pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan
berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen
dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ
mol-1).
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara
atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan
hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua
ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih
besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar
(karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi
daripada asam florida.
Sifat-sifat ikatan Hidrogen antara lain :10
Page 11
Ikatan Kimia
1. Wujud cair, ikatan hidrogen antara satu molekul H2O dengan molekul H2O yang lain
mudah putus, akibat gerak termal atom-atom H dan O. Namun dapat tersambung
dengan molekul H2O yang letaknya relatif lebih jauh.
2. Wujud padat, ikatan hidrogennya lebih stabil karena energi termalnya lebih rendah dari
energi ikat hidrogen : kristal es (suhunya lebih rendah)
E. Contoh Ikatan Hidrogen
1. Ikatan Hidrogen antar Molekul
a) Ikatan Hidrogen pada Air
Harus diperhatikan bahwa tiap molekul air dapat berpotensi membentuk empat
ikatan hidrogen dengan molekul air disekelilingnya. Terdapat jumlah hidrogen + yang
pasti dan pasangan mandiri karena itu tiap masing-masing molekul air dapat terlibat
dalam ikatan hidrogen. Hal inilah yang menjadi sebab kenapa titik didih air lebih tinggi
dibandingkan amonia atau hidrogen fluorida. Pada kasus amonia, jumlah ikatan hidrogen
dibatasi oleh fakta bahwa tiap atom nitrogen hanya mempunyai satu pasang elektron
mandiri. Pada golongan molekul amonia, tidak terdapat cukup pasangan mandiri untuk
mengelilinginya untuk memuaskan semua hidrogen. Pada hidrogen fluorida, masalah
yang muncul adalah kekurangan hidrogen. Pada molekul air, hal itu terpenuhi dengan
baik. Air dapat digambarkan sebagai sistem ikatan hidrogen yang “sempurna”.
Gambar 3
Contoh yang lebih kompleks dari ikatan hidrogen
Hidrasi ion negatif
Ketika sebuah substansi ionik dialrutkan dalam air, molekul air berkelompok
disekeliling ion yang terpisah. Proses ini disebut hidrasi. Air seringkali terikat pada ion
positif melalui ikatan koordinasi (kovalen dativ). Air berikatan dengan ion negatif
menggunakan ikatan hydrogen Diagram menunjukkan potensi terbentuknya ikatan
hidrogen pada ion klorida, Cl-. Meskipun pasangan mandiri pada ion klor terletak pada 11
Page 12
Ikatan Kimia
tingkat-3 dan secara normal tidak akan cukup aktif utnuk membentuk ikatan hidrogen,
pada kasus ini mereka terbentuk lebih atraktif melalui muatan negatif penuh pada klor.
Meskipun ion negatif rumit, hal itu akan selalu menjadi pasangan mandiri yang mana
atom hidrogen dari molekul air dapat membentuk ikatan hidrogen juga.
b) Ikatan hidrogen pada alkohol
Alkohol adalah molekul organik yang mengandung gugus -O-H. Setiap molekul yang
memiliki atom hidrogen tertarik secara langsung ke oksigen atau nitrogen adalah ikatan
hidrogen yang cakap. Seperti molekul yang akan selalu memiliki titik didih yang tinggi
dibandingkan molekul yang berukuran hampir sama yang mengandung gugus -O-H atau -
N-H. Ikatan hidrogen membuat molekul lebih melekat (stickier), dan memerlukan lebih
banyak energi kalor untuk memisahkannya. Etanol, CH3CH2-O-H, dan metoksimetana,
CH3-O-CH3, keduanya memiliki rumus molekul yang sama, C2H6O.
Keduanya memiliki jumlah elektron yang sama, dan panjang molekul yang sama.
Dayatarik van der Waals (baik antara gaya dispersi dan dayatarik dipol-dipol) pada
keduanya akan sama.
12
Page 13
Ikatan Kimia
Bagaimanapun, etanol memiliki atom hirogen yang tertarik secara langsung pada
oksigen – dan oksigen tersebut masih memiliki dua pasangan mandiri seperti pada
molekul air. Ikatan hidrigen dapat terjadi antara molekul etanol, meskipun tidak seefektif
pada air. Ikatan hidrogen terbatas oleh fakta bahwa hanya ada satu atom hidrogen pada
tiap molekul etanol dengan cukup muatan +.
Alkohol seperti juga air , membentuk asosiasi molekul dengan ikatan hidrogen :
Gambar 4 : Ikatan hidrogen intramolekul dalam etanol dan intermolekul antara
etanol dengan air
Pada metoksimetana, pasangan mandiri pada oksigen masih terdapat disana, tetapi
hidrogen tidak cukup + untuk pembentukan ikatan hidrogen. Kecuali pada beberapa
kasus yang tidak biasa, atom hidrogen tertarik secara langsung pada atom yang sangat
elektronegatif untuk menjadikan ikatan hidrogen. Titik didih etanol dan metoksimetana
menunjukkan pengaruh yang dramatis bahwa ikatan hidrogen lebih melekat pada
molekul etanol.
Ikatan hidrogen pada etanol menghasilkan titik didih sekitar 100°C. Sangat penting
untuk merealisasikan bahwa ikatan hidrogen eksis pada penambahan (in addition)
dayatarik van der Waals. Sebagai contoh, semua molekul berikut ini mengandung jumlah
elektron yang sama, dan dua yang pertama memiliki panjang yang sama. Titik didih yang
paling tinggi butan-1-ol berdasarkan pada penambahan ikatan hidrogen.
Dengan membandingkan dua alkohol (yang mengandung gugus -O-H), kedua titik
didih adalah tinggi karena penambahan ikatan hidrogen berdasarkan pada tertariknya
hidrogen secara langsung pada oksigen ? tetapi sebenarnya tidak sama.
13
Page 14
Ikatan Kimia
Titik didih 2-metilproan-1-ol tidak cukup tinggi seperti butan-1-ol karena
percabangan pada molekul menjadikan dayatarik van der Waals kurang efektif
dibandingkan pada butan-1-ol yang lebih panjang.
c) Ikatan hidrogen pada molekul organik yang mengandung nitrogen
Ikatan hidrogen juga terjadi pada molekul organik yang mengandung gugus N-H
pendeknya terjadi juga ada amonia. Contohnya adalah molekul sederhana seperti CH 3NH2
(metilamin) sampai molekul yang panjang seperti protein dan DNA. Dua untai double
helix yang terkenal pada DNA berikatan satu sama lain melalui ikatan hidrogen antara
atom hidrogen yang tertarik oleh nitrogen pada salah satu untai, dan pasangan mandiri
pada nitrogen atau oksigen yang lain yang terletak pada untai yang lain.
Amina-amina primer dan sekunder membentuk ikatan hidrogen , sedang amina
tersier tidak, karena tidak lagi mempunyai atom H di atom N-nya. Titik didih dimetil
amina (7 C ) lebih tinggi daripada Trimetil Amina (4 C )
Dalam air amina primer dan sekunder bereaksi dengan air :
Sebagian besar basa di atas ada dalam bentuk molekul, hingga basanya sangat lemah ,
tidak seperti (CH3)4 NOH.
d) Ikatan Hidrogen pada Asam karboksilat Beberapa asam karboksilat , membentuk dimer dengan ikatan hidrogen baik dalam
bentuk uap atau dalam pelarut-pelarut tertentu. Asam karboksilat dalam bentuk uap dan
dalam benzena membentuk dimer :
Dalam air , ikatan hidrogen terbentuk antara asam asetat dengan air , tidak dengan
molekulnya sendiri.
e) Ikatan Hidrogen dalam Hidrat Kupri sulfat, CuSO4.5H2OZat ini bila dipanaskan , mula-mula hanya melepaskan empat molekul air. Untuk
melepaskan molekul air kelima diperlukan panas yang tinggi.
14
Page 15
Ikatan Kimia
CuSO4.5H2O CuSO4.H2O + 4 H2O
Hal ini disebabkan karena H2O yang terakhir ini diikat dengan ikatan hidrogen.
Struktur dari CuSO4.5H2O terdapat pada Gambar berikut :
Rumus lebih baik ditulis sebagai [Cu (OH2)4]SO4.H2O.
Amoniak membentuk garam yang sama [Cu(NH3)4]SO4. H2O tetapi tidak dikenal
CuSO4.5NH3 karena NH3 tidak mudah membentuk ikatan hidrogen seperti H2O.
Ikatan hidrogen juga terbentuk pada garam-garam hidrat yang lain serta hidrat dari asam-
asam dan basa-basa.
2. Ikatan Hidrogen dalam Molekul
a) senyawa orto substitusi benzena.
O-nitrofenil mendidih pada 214 C , lebih rendah daripada isomer meta (290 C) dan
isomer para (279 C ). Zat ini juga lebih mudah menguap dalam uapa air , lebih sukar larut
dalam air daripada isomer meta dan para.
Bentuk orto-nitrofenol mengadakan ikatan hidrogen dalam molekul sedang bentuk
meta dan para mengadakan ikatan hidrogen antar molekul , hingga titik didihnya relatif
tinggi.
Kelarutan yang kecil dalam air dari zat ini disebabkan karena gugus OH dalam
molekul tidak bebas lagi, jadi tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air.
Zat lain yang membentuk ikatan hidrogen dengan cara sama ialah :
15
Page 16
Ikatan Kimia
b) etil – asetoasetat
Etil asetoasetat didapatkan dalam dua bentuk tautomer . Pada tahun 1920 meyer
telah berhasil memisahkan kedua bentuk ini dengan jalan destilasi fraksional pada
tekanan direndahkan dalam alat dari kuarsa yang sangat bersih.
Alkohol biasanya mempunyai titik didih lebih tinggi daripada keton , tetapi bentuk
enol diatas titik didihnya lebih rendah daripada bentuk keton dan daya larutnya dalam air
rendah serta lebih mudah larut dalam sikloheksana. Hal ini disebabkan karena zat
tersebut membentuk ikatan hidrogen dalam molekul.
c) Ikatan Hidrogen dalam Protein dan Asam Nukleat.
Protein tersusun dari satuan-satuan dasar asam amino. R dapat berupa gugus metil CH3- ,
seperti dalam alanin atau gugus yang lebih sulit, seperti:
Gugus -NH2 berikatan dengan gugus –COOH dari molekul asam amino yang lain, dengan
membentuk ikatan peptida:
Dua asam amino dapat membentuk dipeptida, tiga asam membentuk tripeptida, dan
seterusnya. Protein adalah polipeptida dengan beratus-ratus ikatan peptida.16
Page 17
Ikatan Kimia
Protein berbeda-beda tergantung dari panjangnya rantai dan bentuk rantainya.
Ikatan-ikatan melintang terjadi bila dalam molekul terdapat atom S: -S –S - . Dalam molekul
protein terdapat banyak sekali ikatan-ikatan hidrogen yaitu antara gugus –NH - - - O = C - .
Ikatan hidrogen juga terdapat dalam asam nukleat, misalnya DNA (de-oxyribonucleic acid).
Asam nukleat DNA tersusun dari satuan H3PO4, deoksiribose dan basa purin (adenin dan
guanin) atau pirimidin (sitosin dan timin).
Tiap asam fosfat, deoksiribose dan satu basa, membentuk nukleotida, misalnya:
deoksitimidin 5’ fosfat.
Nukleotide ini ini saling berikatan melalui gugusan fosfat, hingga terbentuk molekul yang
besar, yaitu asam nukleat:
17
Page 18
Ikatan Kimia
Basa satu dengan basa lain, berikatan dengan ikatan hidrogen, namun adenin hanya dapat
berikatan dengan timin, dan guanin dengan sitosin.
F. Perbedaan Ikatan Hidrogen dengan ikatan Van der walls
Jenis Ikatan Asal Ikatan Sifat
HidrogenGaya tarik menarik elektrostatik
kuat antara hidrogen pada satu
molekul dengan atom N, O atau F
Lebih kuat dari ikatan Van der Wals,
titik lebur dan titik didih lebih tinggi
dari ikatan Van der Wals
Van Der
Waals
Gaya Van der Waals akibat distribusi
muatan yang tidak simetris Lunak; titik lebur dan titik didih
rendah ; larut dalam cairan kovalen
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan18
Page 19
Ikatan Kimia
Ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik
parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya
antarmolekul (misalnya, gaya-gaya van der waals), akan tetapi ikatan hidrogen jauh lebih lemah
dari ikatan kovalen dan ikatan ion.
B. Saran
Dari hasl pembahasan makalah ini maka dapat disarankan bahwa perlu memperhatikan
proses pembentukan ikatan hidrogen dalam setiap molekul karena ikatan hidrogen memiliki
kekuatan ikatan yang berbeda-beda pada setiap molekul yang terikat dengannya(atom
hidrogen).
19