Top Banner
i Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Program Seni Rupa Murni Disusun Oleh : Gales Adi Widiarto NIM C0601014 JURUSAN SENI RUPA MURNI FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
40

Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

Jan 16, 2017

Download

Documents

truonganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

i

Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan

karya lukis

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni

Program Seni Rupa Murni

Disusun Oleh :

Gales Adi Widiarto

NIM C0601014

JURUSAN SENI RUPA MURNI FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2008

Page 2: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

ii

PERSETUJUAN

IKAN MASKOKI SEBAGAI SUMBER IDE DALAM

PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

Disusun oleh :

GALES ADI WIDIARTO

NIM. C0601014

Telah disetujui oleh pembimbing

Pembimbing I

Drs. Arfial Arsad Hakim M.Sn NIP 130 938 299

Pembimbing II

Drs. Sunarto, M.Sn NIP 130 818 779

Mengetahui Ketua Jurusan Seni Rupa Murni

Drs. Arfial Arsad Hakim M.Sn NIP 130 938 299

Page 3: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

iii

PENGESAHAN

IKAN MASKOKI

SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN

KARYA LUKIS

Disusun oleh

GALES ADI WIDIARTO

C0601014

Telah disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Pada tanggal...........................................

Jabatan Nama

Tanda Tangan

Ketua Drs. P. Mulyadi NIP 130 516 343

…………………….

Sekretaris Drs. Rusmadi NIP 130 803 759

…………………….

Pembimbing I Drs. Arfial Arsad Hakim M.Sn NIP 130 938 299

…………………….

Pembimbing II Drs. Sunarto, M.Sn NIP 130 818 779

…………………….

Dekan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Drs. Sudarno, MA. NIP. 131 695 221

Page 4: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

iv

PERNYATAAN

Nama : GALES ADI WIDIARTO NIM : C0601014 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul Ikan Maskoki Sebagai Sumber Ide Dalam Penciptaan Karya Lukis adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan gelar yang diperoleh dari Tugas Akhir tersebut.

Surakarta, Januari 2008 Yang membuat pernyataan,

Gales Adi Widiarto

Page 5: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

* Bapak, ibu ,kakak, adik, Agnesku,

* Teman-teman yang tercinta

* Para pecinta dan penikmat seni.

Page 6: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

vi

MOTTO

“Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian…

Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”

“Keberhasilan butuh keberanian dalam berpikir dan bertindak”

Page 7: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME, dengan segala rahmat dan karunia yang

diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya Tugas Akhir ini dengan

judul “Ikan Maskoki Sebagai Sumber Ide Penciptaan Karya Lukis”.

Dalam penyusunan karya Tugas Akhir ini tidak mungkin penulis

melakukannya sendiri. Berbagai pihak telah memberikan bantuan serta dukungan

yang sangat berarti bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

Tugas Akhir dengan lancar. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Sudarno, MA selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Arfial Arsad Hakim M.Sn, selaku Ketua Jurusan Seni Murni

Fakultas Sastra dan Seni Rupa, selaku Pembimbing Akademik dan

Pembimbing I yang selalu memberikan kritik dan saran yang membangun

dalam proses penciptaan karya Tugas Akhir ini.

3. Drs. Agus Nur Setyawan, M.Hum. selaku Ketua Koordinator Tugas Akhir.

4. Bapak Drs. Sunarto, selaku Pembimbing II yang selalu memberikan masukan

dan dorongan di dalam proses konsultasi untuk menyelesaikan tugas akhir.

5. Bapak Zaenal Suparno, selaku bagian Administrasi Jurusan Seni Murni.

6. Bapak Sigit Purnomo Adi, yang selalu memberi motivasi.

7. Bapak dan ibu, terima kasih atas doa dan dukungannya

Page 8: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

viii

8. Semua Keluarga Mahasiswa Seni Rupa UNS, semua teman-teman seni rupa

murni angkatan 2001: Sony, “Banthenk”, Totok, Depha, Bimo, Gedlow, Moel,

Danang, Joko, dll.

9. Fery Tibu dan Iwan Ktx thank’s selalu menemani nongkrong tiap malam.

10. Agnes yang selalu memberiku semangat untuk maju dan pantang menyerah

mendukungku sampai saat ini.

11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, untuk

itu penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca. Semoga karya ini dapat

bermanfaat untuk semua pihak, terutama bagi penulis sendiri.

Penulis

Page 9: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

PERNYATAAN............................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

HALAMAN MOTTO...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Batasan Masalah ......................................................................... 3

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

D. Tujuan Penulisan......................................................................... 4

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Pengertian Ikan Maskoki……………………………………..… 5

1. Sifat Ikan Maskoki ………………………………………….. 5

2. Jenis-jenis Ikan Maskoki……………………………………. 6

3. Ciri-ciri Ikan Maskoki………………………………………. 9

B. Pengertian Seni………………………………………………… 14

C. Pengertian Seni Lukis………………………………………… 15

Page 10: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

x

D. Tema, Bentuk dan Isi.……………………………………….… 16

E. Abstrak, Abstraksi dan Distorsi……………………………….. 17

BAB III. IKAN MASKOKI SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA LUKIS A. Implementasi Teori……………………………………………. 19

B. Implementasi Visual……………………………………….… . 19

1. Bentuk (Form)……………………………………………… 19

2. Teknik dan Media………………………………………….. 21

BAB IV. KESIMPULAN………………………………………………….. 22

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 23

LAMPIRAN

Page 11: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan maskoki merupakan salah satu jenis ikan hias yang mempunyai daya

pesona sehingga banyak digemari orang dari berbagai negara. Ikan ini mampu

memberi kepuasan spiritual, banyak orang yang percaya jika memelihara ikan

maskoki akan mendatangkan keberuntungan. Ada juga yang untuk mengisi waktu

senggang bagi mereka yang sangat mengagumi kecantikan ikan maskoki, atau

sekedar untuk melepas kepenatan bekerja bagi mereka yang selalu sibuk dengan

tugas sehari-hari. Menurut anggapan yang telah memasyarakat, memelihara ikan

hias sangat baik bagi kesehatan. Sebagian besar penggemar ikan hias percaya

bahwa bentuk, warna, sifat dan gerak-gerik tubuh ikan hias ketika berenang di

kolam atau akuarium dapat menentramkan hati, menyembuhkan tekanan darah

tinggi maupun stress yang disebabkan karena berbagai hal atau masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Sifat lembut kepada setiap ikan juga menjadi daya tarik

tersendiri. Kecintaan maskoki terhadap sesama bisa dilihat dari kemampuannya

beradaptasi dengan jenis ikan hias apapun.

Banyak pula yang mulai menggemari usaha memelihara ikan maskoki di

akuarium untuk menghias ruangan maupun pada kolam-kolam kecil di taman atau

halaman rumah. Di tempat-tempat umum seperti di hotel maupun rumah makan,

ikan maskoki biasanya dipajang dalam akuarium yang telah ditata sedemikian

rupa sehingga mampu menambah semaraknya suasana dalam ruangan.

Sejalan dengan pergeseran pola konsumsi ikan, dari pemenuhan kebutuhan

pangan ke arah pemuasan rohani juga, maka dalam lingkup perdagangan ikan hias

pun mulai mendapatkan perhatian dari masyarakat. Sehingga banyak pula orang

yang memelihara ikan maskoki untuk kepentingan bisnis. Yaitu menjadikan bisnis

ikan sebagai mata pencaharian utama dan bukan lagi sebagai sumber penghasilan

tambahan.

Page 12: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xii

Bisnis ikan maskoki memang mampu memberikan jaminan

keuntungan yang lebih dari cukup bagi pengelolanya. Selain harganya yang cukup

tinggi, siklus pemijahannya relatif pendek (1-1½ bulan) sehingga dalam jangka

waktu satu tahun dapat dilakukan 8-10 kali pemijahan untuk sepasang induk ikan.

(Evi Liviawaty, 1990:11).

Harga-harga ikan maskoki di pasaran bervariasi mulai dari ratusan

rupiah hingga ratusan ribu rupiah tiap ekornya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh

jenis, bentuk, ukuran, maupun warna ikan maskoki. Bahkan untuk ikan maskoki

jenis tertentu harganya bisa mencapai jutaan rupiah tiap ekor.

Melihat prospek pemasaran ikan maskoki cukup cerah, maka banyak

orang mulai tertarik untuk usaha budi daya ikan maskoki. Dalam pemasarannya

juga tidak sulit karena di pusat-pusat penjualan ikan hias atau di tempat-tempat

pameran ikan hias seperti kota Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan selalu

banyak peminatnya. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan pemasaran di luar negeri

bisa melalui para eksportir ikan hias.

Saat ini memang pamor maskoki tengah marak. Itu terlihat dari

frekuensi kontes maskoki yang diselenggarakan di berbagai kota. Dan tak heran

bila maskoki bermutu bagus selalu jadi incaran kolektor. Harga maskoki kualitas

kontes bisa mencapai 10 juta per ekor, bahkan yang menang dalam kontes

harganya bisa mencapai 20 juta per ekor. (NS Budiana, 2003:4)

Keindahan maskoki memang tidak bisa diragukan lagi karena bentuk

tubuhnya yang khas. Penampilan yang prima, sehat dan lincah sangat didambakan

oleh setiap pemiliknya. Berbagai jenis maskoki saat ini bisa ditemukan atau

Page 13: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xiii

dipelihara pecinta maskoki. Setiap jenis maskoki mempunyai perbedaan fisik dan

warna dengan keunggulan masing-masing.

Dari gerakan, keindahan bentuk, dan warna maskoki yang beragam

itulah penulis ingin menyajikan karya lukis dengan judul “Ikan Maskoki Sebagai

Sumber Ide Dalam Penciptaan Karya Lukis”

B. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah, dalam penulisan ini sangat perlu

adanya batasan masalah. Penulis membatasi permasalahan ini, mengenai : Ikan

maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis.

C. Rumusan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menetapkan rumusan

permasalahan sebagai berikut :

1. Mengapa ikan maskoki menjadi sumber ide penciptaan karya lukis?

2. Bagaimana proses dan visualisasi karya seni lukis dengan sumber ide

ikan maskoki?

D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan tentang ikan maskoki dan sejauh mana ikan

maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya seni lukis.

2. Menjelaskan tentang karya seni lukis meliputi proses, teknik dan

visualisasi dengan sumber ide ikan maskoki.

Page 14: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xiv

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Ikan Maskoki

Maskoki dalam ilmu taksonomi hewan (sistem pengelompokkan hewan

berdasarkan bentuk tubuh dan sifat-sifatnya) masih satu kerabat dengan ikan mas

(Cyprinus carpio L). (Yusuf Bachtiar, 2002:2). Sebenarnya bentuk dasar maskoki

hampir sama dengan ikan mas. Tetapi karena mengalami mutasi baik bentuk

siripnya yaitu ada yang tunggal, sirip pendek, sirip panjang, dan sirip rangkap.

Maupun warna tubuhnya yang semula hitam perak kemudian berangsur menjadi

warna emas, kuning, oranye, putih, atau variasi dari warna-warna tersebut,

akhirnya muncul ikan maskoki yang beraneka ragam. (Hersanto

Effendy, 1990:9)

1. Sifat Ikan Maskoki

Maskoki tergolong ikan yang mudah dipelihara karena sifatnya cukup

adaptif terhadap lingkungan yang baru, sehingga dapat hidup dengan baik di

kolam, bak-bak kecil maupun di akuarium. Maskoki dapat hidup di air tawar

dan lebih suka air yang jernih, dengan suhu berkisar antara 18°C-32°C

(Evi Liviawaty, 1990:26). Selain itu maskoki termasuk ikan yang cukup

sensitif terhadap cahaya, yaitu mampu membedakan kekuatan cahaya,

sehingga harus hidup di tempat yang cukup cahaya atau sinar.

Maskoki termasuk jenis ikan omnivora yakni makan berbagai jenis

makanan. Dan termasuk ikan yang rakus. Jenis makanannya antara lain

cacing, udang, serangga, larva, tumbuhan air yang berada di lingkungan

tempat hidupnya. (Hersanto Effendy,1990:10)

2. Jenis-jenis Ikan Maskoki

Page 15: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xv

Saat ini terdapat berbagai jenis maskoki yang dikenal masyarakat sekitar 15

macam, belum termasuk jenis-jenis persilangan baru yang memang terus

dihasilkan oleh para pecinta ikan maskoki. Jenis-jenis maskoki tersebut

antara lain sebagai berikut :

a) Pearl Scale (Sisik Mutiara)

Sisik di tubuh maskoki ini berwarna putih, menonjol ke permukaan, dan

bergerigi mirip deretan buah jagung, sehingga tampak seperti mutiara

(pearl). Maskoki sisik mutiara mudah dikenali karena tubuhnya

berbentuk bulat sebesar bola pingpong. Kepala kecil membentuk posisi

segitiga. Siripnya berjumlah enam buah.

b) Lion Head (Kepala Singa)

Keunikannya terletak di kepalanya yang berjambul, kotak dan lebar

mirip kepala singa. Jambul lion head umumnya berwarna jingga

kemerahan terletak di pipi, tebal merata sampai ke kepala bagian

belakang. Sehingga ukuran kepalanya lebih besar bila dibandingkan

dengan tubuhnya. Sisik tubuhnya berwarna kuning keemasan. Tubuh

lion head tampak gemuk, bulat, pendek, dan sedikit bungkuk. Bentuk

punggungnya rata melebar agak mendatar. Lion head tidak memiliki

sirip punggung. Yang ada hanya sirip dada, sirip perut, dan sirip ekor

yang berukuran relatif pendek.

c) Calico (Kaliko)

Ciri khas maskoki kaliko adalah mempunyai kombinasi warna tubuh

yang menarik. Umumnya kombinasi warna tersebut merupakan

perpaduan antara warna hitam, putih, kuning emas, jingga, dan merah.

Warna-warna tersebut tampak terpadu secara acak. Maskoki kaliko

dengan berbagai warna ini dinamakan kaliko pancawarna. Bentuk tubuh

maskoki kaliko agak bundar, ukuran kepalanya relatif kecil dengan

mulut sedikit runcing. Selain itu sirip ekor dan sirip punggungnya cukup

panjang.

d) Ranchu (Koki Ganteng)

Page 16: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xvi

Maskoki ranchu bentuknya mirip dengan maskoki lion head.

Perbedaannya adalah permukaan tubuhnya yang sedikit lengkung atau

bungkuk seperti busur panah, dan gelembung di kepala maskoki ranchu

lebih luas hingga mencapai pipinya. Ciri khususnya adalah ranchu

punggungnya mulus, tidak memiliki sirip punggung.

e) Tosa (Si Ekor Rumbai)

Bentuk tubuh maskoki tosa agak bundar, mempunyai punuk di atas

leher. Maskoki berjulukan si ekor rumbai ini memiliki sirip punggung,

sirip dada, sirip perut, dan sirip ekor yang relatif panjang. Jika

pertumbuhannya cukup baik, panjang sirip ekor ini bisa melebihi

panjang tubuhnya. Ketika berenang, ekor yang panjang ini akan

bergerak-gerak mengikuti arus air sehingga disebut si ekor rumbai.

f) Pencer (Oranda)

Bentuk tubuh maskoki pencer juga mirip dengan maskoki lion head.

Jambulnya berwarna jingga hingga merah. Tubuhnya berwarna kuning

keemasan. Ciri maskoki pencer adalah sirip dada dan sirip ekornya lebih

panjang dibandingkan dengan maskoki lion head. Disamping itu

maskoki pencer mempunyai sirip punggung, tidak seperti maskoki lion

head.

g) Teleskop (Mata Teropong)

Maskoki ini dijuluki mata teropong karena bentuk matanya menonjol

mirip teropong bintang atau teleskop. Bentuk tubuhnya sepintas mirip

maskoki kaliko.

h) Bulldog

Julukan bulldog disandang karena raut wajah maskoki ini mirip anjing

jenis bulldog. Ciri-cirinya mirip dengan maskoki teleskop, tetapi

matanya tidak menonjol. Tubuh dan siripnya lebih mirip dengan

maskoki spencer.

i) Black Moor

Page 17: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xvii

Bentuk tubuh black moor merupakan perpaduan antara maskoki tosa

dan maskoki red head. Bagian kepala maskoki ini mirip bulldog, tetapi

sirip punggung dan ekornya lebih panjang. Sesuai dengan julukannya,

warna maskoki ini hitam pekat.

j) Red Head (Kepala Merah)

Maskoki ini dijuluki red head (kepala merah) karena adanya sebagian

warna merah tepat di atas kepalanya. Warna merah ini tampak indah

jika dipadu dengan warna lain seperti kuning. Bentuk tubuh maskoki

red head mirip maskoki lion head tetapi tubuhnya berwarna putih.

Selain itu ekor maskoki red head juga lebih panjang dan lebar dari pada

maskoki lion head.

(Yusuf Bachtiar, 2002 :8)

3. Ciri-ciri Ikan Maskoki

a) Sirip

Sirip maskoki mempunyai dua fungsi pokok yaitu sebagai alat

keseimbangan, sebagai tenaga gerak yang dibantu oleh kontraksi

otot tubuh atau otot ekor. Selain fungsi tersebut, sirip ikan

mempunyai fungsi khusus yang tergantung dari letak sirip tersebut.

Sirip punggung dan sirip belakang berfungsi untuk menjaga agar

tubuh tidak terguling ke arah samping. Sirip punggung ialah sirip

yang terletak di bagian punggung ikan, sedangkan sirip belakang

Page 18: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xviii

ialah sirip yang terletak di depan sirip ekor di dekat lubang genetal

atau lubang kelamin. Sirip dada dan sirip perut berfungsi sebagai

pengendali dan daya dorong tubuhnya untuk melakukan gerakan ke

atas dan ke bawah sehingga gerakannya semakin lincah. Bentuk

sirip maskoki cukup bervariasi terutama pada sirip ekornya. Sirip

ekor ada yang tunggal, berpasangan atau gabungan dari bentuk

tunggal dan berpasangan. Pada bentuk gabungan ini pada bagian

akhir dari ujung ekor tampak menggarpu, membulat, atau

memanjang. (Hersanto Effendy, 1990:14)

b) Mata

Mata maskoki umumnya berukuran besar dengan kelopak mata

kecil, dan tidak mempunyai pelupuk mata sehingga tidak bisa

membuka dan menutup. Lensa matanya juga tidak dapat

berkontraksi luas sehingga jarak pandangnya terbatas. Dengan

demikian mata maskoki hanya bisa melihat jelas dari jarak dekat.

(NS Budiana, 2003:18)

Kondisi tersebut menyebabkan maskoki mengandalkan indera

penciuman dalam mencari makanan. Bentuk mata untuk setiap jenis

maskoki berbeda-beda. Bentuk mata ini ada yang menjadi ciri khas

Page 19: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xix

maskoki dan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk

menamakan jenis maskoki. (Hersanto Effendy, 1990:16)

c) Sisik

Maskoki mempunyai sisik yang berderet rapi, mengkilap menutupi

tubuhnya. Di bawah deretan sisik terdapat kelenjar lendir yang

berfungsi sebagai pelindung dari serangan penyakit dan penahan

terhadap benturan. Bentuk dan warna sisik tersebut menjadi ciri

khas dan penamaan maskoki. Warna sisik maskoki cukup variatif,

ada yang metalik, merah, kekuning-kuningan, kuning, hijau, hitam,

atau gabungan dari warna-warna tersebut. Warna sisik maskoki

ditentukan oleh banyak sedikitnya pigmen yang terkandung di

dalamnya. Pigmen ini disebut quanin. Pembentukan quanin ini

dipengaruhi oleh faktor keturunan ataupun keadaan tempat

hidupnya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pembentukan

quanin ini adalah jenis makanan dan kebersihan lingkungan

hidupnya. (Hersanto Effendy, 1990:15)

d) Insang, lubang hidung dan telinga

Page 20: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xx

Di sisi tubuh maskoki terdapat gurat sisi dan mempunyai lembaran

insang. Insang ini berfungsi sebagai alat pernapasan. Lewat

insangnya, maskoki memperoleh oksigen dengan cara mengisap air

melalui mulutnya kemudian menyaringnya dengan lembaran insang

tersebut. Oksigen yang masuk ke dalam tubuh bersama air akan

dibawa ke aliran darah. Oleh sebab itu bila airnya tercemar,

kandungan karbondioksida (CO2) serta kotoran lain akan dibebaskan

di bagian belakang lembar insang tersebut. (Yusuf Bachtiar, 2002:3)

Kandungan oksigen dalam air yang tidak mencukupi persyaratan

hidupnya akan menyebabkan ikan tampak terengah-engah di

permukaan air, sebab di permukaan air lebih banyak mengandung

Oksigen (O2). Ikan yang kekurangan oksigen tubuhnya akan lemas

dan akhirnya akan mati. Lubang hidung maskoki merupakan lubang

sederhana. Di bagian hidung maskoki terdapat tunas pembau dan

tidak berhubungan dengan organ pernapasan. Maskoki tidak

memiliki telinga luar sehingga telinganya hanya berfungsi untuk

merasakan getaran dalam air. (Hersanto Effendy, 1990:15)

Page 21: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxi

B. Pengertian Seni

Seni merupakan suatu kegiatan dimana seorang kreator atau seniman

mencipta atau mengekspresikan yang ada dalam pikirannya pada suatu bidang.

Baik yang bersifat dua dimensi ataupun tiga dimensi, secara sadar dengan

perantara tanda-tanda lahiriah tertentu yang menyampaikan perasaan, ide dan

realitas yang mampu dicerna dan dinikmati oleh orang lain.

(Suryo Suradjijo, 1987:21).

Aktifitas yang kita kenal dengan seni tersebut juga dapat dijadikan

sebagai media komunikasi, antara kreator atau seniman dengan orang lain. Seni

adalah hasil karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman

batinnya (P. Mulyadi, 1997 :60)

Seni adalah merupakan ungkapan pengalaman emosional dan atau

ungkapan pengalaman batin sang seniman yang terbabar ke dalam bentuk

karyanya. Ungkapan tersebut merupakan informasi simbolis yang dapat ditangkap

oleh penghayatnya, dengan cara memahami setiap lambang yang diinformasikan

oleh seniman dalam wujud karyanya. Walaupun secara ideal seni merupakan

ekspresi pribadi setiap seniman, namun setelah karya itu lahir, maka karya

tersebut akan merupakan forma atau bentuk yang siap untuk dihayati/dinikmati

sebagai konsumsi hayatan. (Dharsono Sony Kartika, 2004:7)

Herbert Read dalam bukunya yang berjudul The Meaning of Art

(1959) yang dikutip oleh Dharsono Sony Kartika dalam buku Seni Rupa Modern

Page 22: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxii

menyebutkan bahwa seni merupakan usaha manusia untuk menciptakan bentuk-

bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang menyenangkan dalam arti bentuk yang

dapat membingkai perasaan keindahan dan perasaan keindahan itu dapat

terpuaskan apabila dapat menangkap harmoni atau satu kesatuan dari bentuk yang

disajikan. (Dharsono Sony Kartika 2004:2)

Kesimpulannya adalah seni merupakan ekspresi seorang seniman

yang ada dalam pikirannya yang kemudian dituangkan pada suatu bidang. Baik

yang bersifat dua dimensi ataupun tiga dimensi. Seni juga merupakan hasil karya

manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batin atau ungkapan

emosional seorang seniman yang terbabar ke dalam bentuk karyanya. Selain itu

seni juga merupakan usaha manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang

menyenangkan dalam arti bentuk yang dapat membingkai perasaan keindahan dan

perasaan keindahan itu dapat terpuaskan apabila dapat menangkap harmoni atau

satu kesatuan dari bentuk yang disajikan.

C. Pengertian Seni Lukis

Seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang berupa

pengungkapan pengalaman artistik manusia pada bidang dua dimensional. Dengan

demikian karya seni lukis seharusnya dinikmati dari dua arah: yakni dari muka.

Namun demikian masih dimungkinkan unsur-unsur rupa yang digunakan

tergolong tiga dimensional. Misalnya saja penggunaan benda-benda seperti: bola,

boneka, dan lain sebagainya. (P. Mulyadi, 1993:7)

Seni lukis dapat dikatakan sebagai suatu ungkapan pengalaman

estetik seseorang yang dituangkan dalam bidang dua dimensi (dua matra) dengan

Page 23: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxiii

menggunakan medium rupa yaitu garis, warna, tekstur, shape, dan sebagainya.

(Dharsono Sony Kartika, 2004:36)

Pada dasarnya seni lukis merupakan bahasa ungkapan dari

pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan warna dan garis, guna

mengungkapkan perasaan, mengekspresikan emosi, gerak, ilusi maupun ilustrasi

dari kondisi subyektif seseorang. (Mikke Susanto, 1998:71)

Dari beberapa pendapat di atas, kesimpulannya adalah suatu usaha

manusia untuk mengungkapkan perasaan, dan pengalaman estetik dan artistik

pada bidang dua dimensional dan bidang tiga dimensional, dengan menggunakan

medium rupa yaitu garis, warna, tekstur dan shape guna mengungkapkan

perasaan, mengekspresikan emosi, gerak, ilusi maupun ilustrasi dari kondisi

subyektif seseorang.

Tema, Bentuk dan Isi

Di dalam karya seni terdapat komponen sebagai berikut : Tema, Bentuk, dan

Isi.

Tema adalah, sesuatu (persoalan) yang akan diungkapkan pada suatu

dalil atau prinsip yang dipertahankan atau diperjuangkan dalam suatu karya.

Sekalipun tema selalu ada pada suatu karya, ini tidak berarti bahwa tema mengikat

senimannya. Menurut Ocvirk, tema yang digunakan seniman dalam hal ini bisa

saja berfungsi sebagai perangsang kreatifitas. (P. Mulyadi, 1993:15)

Bentuk dikenal pula sebagai “totalitas” karya yang merupakan

organisasi unsur-unsur sehingga terwujud apa yang disebut karya. Unsur-unsur

Page 24: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxiv

yang dimaksudkan adalah garis, shape, gelap terang, warna. Ini berarti bahwa

bentuk adalah sesuatu yang dapat ditangkap dengan panca indera. Dengan kata

lain bisa dilihat, diraba, atau didengar (dalam musik). (P. Mulyadi, 2000:16)

Isi dalam sebuah karya seni sangat mempengaruhi penghayat atau

orang yang melihat karya tersebut. Isi dalam karya seni juga disebut sebagai

kualitas atau arti. Isi juga dimaksudkan sebagai final statement, suasana hati

ataupun pengungkapan penghayatan. Isi merupakan arti yang esensial sebagai

jenis emosi atau asosiasi yang kita lakukan terhadap suatu karya yang diciptakan.

(P. Mulyadi, 1991:20).

Abstrak, Abstraksi dan Distorsi

Abstrak merupakan ciptaan yang terdiri dari susunan unsur-unsur rupa yang

sama sekali terbatas dari ilusi atau bentuk-bentuk alam. Jika pada aliran

sebelumnya seniman masih bertitik tolak dari obyek nyata, maka pada aliran

abstrak seniman berusaha mengungkap sesuatu kenyataan yang ada di dalam

batin seniman. Karena sesuatu muncul dari dunia dalam, yaitu dunia batin

seseorang, maka yang muncul biasanya akan berbeda dengan dunia luar

(kenyataan). Sehingga karya-karya seni abstrak ini akan bersifat individualistis

dan sangat pribadi. (Dharsono Sony Kartika, 2004:99)

Abstraksi merupakan proses atau perbuatan memisahkan atau

metode untuk mendapatkan pengertian melalui penyaringan terhadap gejala atau

peristiwa. Dalam seni rupa proses ini kerap menjadi jalan untuk menangkap

Page 25: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxv

secara simple dari sebuah obyek/peristiwa. (Mikke Susanto.

1998:11)

Distorsi adalah perubahan bentuk; penyimpangan keadaan yang

dibengkokkan. Pada keadaan tertentu dalam berkarya seni dibutuhkan, karena

merupakan salah satu cara mencoba menggali kembali kemungkinan-

kemungkinan pada suatu bentuk atau figur. (Mikke Susanto, 1998:33)

Distorsi adalah pengubahan bentuk yang bertujuan untuk lebih

menonjolkan karakteristik visual obyek, sehingga mendapatkan bentuk menjadi

lebih sempurna dari bentuk alam, atau mungkin mendapatkan bentuk lain yang

sesuai dengan konsep estetik senimannya. (Suryo Suradjijo, 1987:77)

Page 26: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxvi

BAB III IKAN MASKOKI SEBAGAI SUMBER IDE

DALAM PENCIPTAAN KARYA LUKIS

Implementasi Teori

Seni bukan semata-mata tiruan alam, yang terpenting bukan pernyataan

eksternal melainkan pernyataan internal yang ada di dalam imajinasi seniman.

Jika peniruan alam bukan saja yang indah-indah tetapi juga yang jelek-jelek, yang

bobrokpun jadi. (Suwaji Bastomi, 1985: 9). Sebuah karya seni bermula dari ide

atau gagasan pengalaman pribadi yang penulis alami, terutama yang berhubungan

dengan ikan maskoki yang penulis pelihara, yang kemudian diwujudkan dalam

sebuah karya seni.

Dalam mewujudkan karya, penulis mengamati ikan maskoki dari

gambar-gambar yang ada di buku maupun yang berada di akuarium sehingga

penulis dapat lebih memahami bagaimana bentuk maupun gerakan-gerakan ikan

maskoki. Dengan demikian penciptaan karya lukis yang bersumber ide pada ikan

maskoki menjadi lebih optimal atau lebih kaya.

Implementasi Visual

1. Bentuk (Form)

Dalam karya ini penulis memunculkan bentuk ikan maskoki sebagai obyek

utama. Dalam penciptaannya penulis mengolah atau mengubah tidak semata-

mata berdasarkan kasat mata tetapi mengubah bentuk obyek sesuai dengan apa

yang dipikirkan atau apa yang diimajinasikan penulis, karena obyek ikan

maskoki yang diimajinasikan penulis tidak sama dengan bentuk aslinya,

Page 27: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxvii

melainkan sudah mengalami distorsi atau perubahan bentuk. Di dalam obyek

ikan maskoki penulis menekankan pada bentuk dan gerakan-gerakan ikan

maskoki. Gerakan ikan maskoki tidak lepas dari peranan siripnya, karena sirip

ikan maskoki berfungsi utama untuk bergerak ke segala arah. Pemilihan bentuk

dan gerakan ikan maskoki karena menurut penulis hal itu yang terlihat unik dan

terlihat indah.

Di dalam proses berkarya ini penulis memunculkan sapuan kuas untuk

menerapkan warna dan untuk menimbulkan kesan gerak lewat goresan pisau

pallet. Penulis juga memunculkan tekstur nyata maupun semu, hal ini sengaja

dimunculkan untuk membuat kesan kuat. Sedangkan untuk background atau

latar belakangnya dibuat sederhana dan banyak bidang kosongnya. Hal ini

bertujuan agar obyek utamanya lebih terlihat menonjol.

Pada karya ini penulis menggunakan garis sebagai batas bidang dan

menguatkan bentuk obyek. Garis yang terbentuk merupakan garis lembut dan

kuat, dimaksudkan memberikan kesan dinamis.

Untuk warna-warna yang ditampilkan penulis menggunakan warna-warna

bertolak dari warna obyek ikan maskoki. Misalnya warna merah, kuning

kemudian diolah dengan campuran warna-warna ke gelap (hitam) dan terang

(putih) terutama sebagai obyeknya. Penggunaan warna-warna tersebut untuk

memaksimalkan karakter obyek ikan maskoki dan menimbulkan kontras,

sehingga karakter obyek dan suasana (kedinamisan) lebih terasa.

Page 28: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxviii

2. Teknik dan Media

Media dan teknik yang dipilih penulis merupakan pertimbangan penulis untuk

menampilkan karya. Sebagai media, penulis lebih memilih menggunakan cat

minyak, karena penulis merasa lebih mudah menerapkannya dalam kanvas dan

memungkinkan kekayaan tersendiri dibanding menggunakan media lain.

Teknik yang digunakan adalah sapuan kuas dengan goresan pisau pallet untuk

mendapatkan hasil yang optimal terutama memunculkan karakter ikan maskoki

dengan dinamika gerak.

Page 29: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxix

BAB IV KESIMPULAN

Uraian di atas merupakan titik tolak penulis dalam mengawali langkah untuk berkarya. Hal ini juga merupakan wujud dari peranan pribadi, sehingga mendorong penulis untuk berkreatifitas lebih tinggi.

Semaksimal mungkin penulis mengungkapkan segala perasaan yang dialami dalam proses berkarya tersebut, walaupun sulit untuk mencapai kesempurnaan dalam penyampaian karena keterbatasan istilah atau bentuk bahasa tulis yang belum mewakili seluruh gagasan yang ada dalam karya. Namun penulis berharap tulisan ini mampu untuk mewakili peranannya sebagai Karya Tugas Akhir.

Pengambilan ikan maskoki sebagai tema dalam karya tugas akhir ini karena kecintaan penulis terhadap ikan maskoki juga karena keunikan bentuk dan gerakan ikan maskoki yang terlihat dinamis saat bergerak. Dan semoga karya ini dapat sebagai apresiasi dan bermanfaat bagi para penikmatnya.

Page 30: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxx

DAFTAR PUSTAKA

Arfial Arsad Hakim, 1997, Nirmana Dwimatra, Surakarta, UNS Press

Dharsono Sony Kartika, 2004., Seni Rupa Modern., Bandung: Rekayasa Sains.

Evi Liviawaty; Edy Afrianto, 1990., Maskoki Budidaya dan Pemasarannya.

Yogyakarta: Kanisius.

Hersanto Effendy, 1990., Memelihara Ikan Maskoki Dalam Akuarium,

Yogyakarta: Kanisius.

Mikke Susanto, 1998, Diksi Rupa, Yogyakarta:Kanisius.

N.S Budiana; Bambang Eka P., 2003, Menyiapkan Maskoki untuk Kontes,

Jakarta:Penebar Swadaya.

P. Mulyadi, 1991, Pengetahuan Seni, Surakarta, UNS Press

P. Mulyadi, 1997, Pengetahuan Seni, Surakarta, UNS Press

Suryo Suradjijo, 1987, Filsafat Seni II,Surakarta, UNS Press

Suwaji Bastomi , 1985, Pendidikan Seni Rupa Modern, Bandung: IKIP Semarang

Press.

Yusuf Bachtiar, 2002., Mencegah Maskoki Mudah Mati, Jakarta: AgroMedia

Pustaka.

Page 31: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxxi

LAMPIRAN

Judul : “Maskoki 1”

Ukuran : 60 X 70 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007

Page 32: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxxii

Judul : “Maskoki 2”

Ukuran : 60 X 70 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007

Page 33: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxxiii

Judul : “Maskoki 3”

Ukuran : 60 X 70 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007

Page 34: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxxiv

Judul : “Maskoki 4”

Ukuran : 60 X 70 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007

Page 35: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxxv

Judul : “Maskoki 5”

Ukuran : 60 X 80 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007

Page 36: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxxvi

Judul : “Maskoki 6”

Ukuran : 60 X 80 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007

Page 37: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxxvii

Judul : “Maskoki 7”

Ukuran : 60 X 70 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007

Page 38: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxxviii

Judul : “Maskoki 8”

Ukuran : 60 X 70 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007

Page 39: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xxxix

Judul : “Maskoki 9”

Ukuran : 60 X 70 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007

Page 40: Ikan maskoki sebagai sumber ide dalam penciptaan karya lukis

xl

Judul : “Maskoki 10”

Ukuran : 60 X 70 cm

Media : Oil on Canvas

Tahun : 2007