Top Banner
Jurnal Kegiatan Bulanan- Edisi XXX, Agustus 2015/Syawal 1436 bulletin slam b IK L H A L M A S A BE R bimasislam.kemenag.go.id Dirjen: Belajar Agama dari Internet Harus Berhati-hati
12

IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

Jul 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

Jurnal Kegiatan Bulanan- Edisi XXX, Agustus 2015/Syawal 1436bulletin

slambIK LH AL MAS A BER

bimasislam.kemenag.go.id

Dirjen:

Belajar Agama dari InternetHarus Berhati-hati

Page 2: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

2

Profil

bimasislam.kemenag.go.id

Pembawaannya tenang, seperti tak punya beban. Ngobrol dengan Pak Tisna, demikian akrab disapa, umpama mengobrol dengan tiga orang sekaligus dengan ayah yang mengayomi, dengan guru tempat menimba ilmu, dan dengan teman karib tempat melepas tawa. Gayanya yang kalem, membuat perbincangan serius b i a s d i i k u t i t a n p a p e r l u mengeryitkan dahi.Nama lengkapnya Cuma satu kata, jelas dan singkat: Sutisna. Dari namanya mudah diketahui pria berkumis ini berasal dari tatar

Sunda. Pria yang sudah mengabdi sebagai pegawai negeri sejak 1988 itu kini menjabat sebagai Kasubdit Pembinaan Nazhir dan Lembaga Wakaf, pada Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Ditjen Bimas Islam.Kehadiran Pak Tisna di Direktorat Pemberdayaan Wakaf membawa suasana yang baru. Di mata para staf, Pak Tisna dikenal sebagai pimpinan yang sering membimbing, juga mudah akrab tanpa kehilangan keseriusan dalam bekerja.Dalam kehidupan keluarga, ayah dari empat anak itu senantiasa

mengakrabkan keluarganya dengan agama. Harapannya satu, ia bersama keluarganya bias bersama-sama di surge kelak. “Anak itu perannya dua di akhirat. Ia akan menjadi penyebab syafaat bagi ayah bundanya jika kedua orang tua mengajarkan agama secara benar. Maka orang tua akan mendapatkan kebaikan dari hasil didikannya kepada anak. Namun demikian, anak juga bias menjadi penyebab kecelakaan kita di akhirat. Jangan sampai, na'udzubillah, anak kita menuntut kita di akhirat sebab tidakpernah diajarkan agama oleh kita semasa di dunia.” tutur Pak Tisna kepada bimasislam. Untuk itulah, pria yang dilantik sebagai Kasubdit sejak 24 Februari 2014 itu selalu mengingatkan keempat anaknya untuk tekun belajar agama.

Sejak memimpin Subdit Pembinaan Nazhirdan LembagaWakaf, Pak Tisna mencurahkan segenap waktunya untuk melakukan bimbingan dan pembinaan kepada para nazhir dan lembaga-lembaga pengelola wakaf. Yang diinginkan oleh Priakelahiran Jakarta, 22 September 1963 itu adalah bagaimana para nazhir memiliki kemampuan memberdayakan wakaf sehingga menghasilkan value secara ekonomi dan lebih produktif. Saat ini, demikian Pak Tisna bertutur, masih banyak di antara pewakaf (wakif) yang menunjuk nazhir (pengelola asset wakaf) hanya lantaran kedekatan secara emosional, misalnya sebatas dipandang sebagai guru ngaji di kampung, tapi mengabaikan kompetensi manajerial. Tanpa mengurangi ihtiram terhadap para ustadz, hal ini mengakibatkan asset wakaf yang seharusnya dapat bernilai ekonomi menjadi asset beku yang tak produktif. “itulah mengapa kita berkewajiban untuk menyadarkan umat tentang sisi ekonomis dari pemberdayaan wakaf. Jangan sampai umat Islam menjadi miskin di negeri yang memiliki asset wakaf demikian besar, padahal peran wakaf bagi kesejahteraan ekonomi umat sebetulnya sangat besar” terangnya.Saat ditanya harapannya pada pemberdayaan wakaf produktif di tanah air, mantan Kasubag Pelaksanaan Anggaran dan Perbendaharaan, pada Sekretariat Ditjen Bimas Islam itu berpesan agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo kita sama-sama belajar melakukan

analisis pasar untuk melihat prospek ekonomi wakaf sesuai karakteristik lokasi, ayo kita sama-sama belajar manajemen dan ekonomi secara professional. Ini semua perlu agar kita bias memberdayakan wakaf sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umat.”tutur Pak Tisna.Keberadaan Nazhir di masyarakat, katanya melanjutkan, harus menjadi sosok yang menjadi contoh pribadi-pribadi yang shalih secara agama, dan professional dalam hal manajemen usaha. “Jadi Nazhir adalah pribadi yang mencerminkan integritas atau perpaduan antara keshalihan dan profesionalisme.” tegasnya.(ska) []

H. Sutisna, S.Sos

Enterpreneur berbasis Wakaf

Page 3: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

3

bimasislam.kemenag.go.id

Jakarta, bimasislam—Presiden Joko Widodo memberikan

instruksi untuk menyelesaikan insiden kerusuhan di Tolikara,

Papua. Presiden Jokowi, demikian akrab disapa, mengucurkan

dana bantuan sebesar Rp 1miliar untukmembangun kembali

fasilitasibadahdankiosyangrusakakibat

kerusuhanyangterjadisaatHariRayaIdul

Fitriitu.Keterangantersebutdisampaikan

oleh Panglima TNI Jenderal Gatot

Nurmayanto pada Rabu (22/7) di Istana

Negara,Jakarta.

“PresidenakanmemberibantuanRp1M.

Bantuan ini akan digunakan untuk

membangunrumahibadahdankios,”ujar

Gatot.

Terkait jumlah kios yang akan dibangun,

PanglimaTNImengatakanpembangunan

kiostersebutbertambahsebanyak15unit

untuk meningkatkan kesejahteraan

ekonomi putra daerah. Sehingga jumlah

kiosyangakandibangunmenjadi85unit

darisebelumnyaberjumlah70unit.

Selain dari presiden, bantuan untuk

korban kerusuhan di Tolikara juga

berdatangan dari sejumlah lembaga

filantropiantaralainDompetDhuafa(DD),

PosKeadilanPeduliUmat (PKPU),RumahZakat (RZ),dan juga

public figurePandjiPragiwaksono(ska/foto:setneg)

Kuningan, bimasislam—Meihat sisi

lain perayaan Idul Fitri tidak melulu

tentang kemacetan arus mudik. Ya,

momenIdulFitri jugamenjadiwaktu

favorit untukmelangsungkan hajatan

bagi warga Kuningan,Jawa Barat,

khususnya pekawinan. Hampir di

setiapdesadijumpaisatusampaidua

tendalengkapdenganpelaminan,dan

beberapa bahkan dihibur dengan

orkesdangdut.Walhasil,momen Idul

Fitridimanaseluruhanggotakeluarga

tengah berkumpul, benar-benar

menjelma menjadi ajang silaturahim

yangmembahagiakan.

Hal iniberbanding lurusdengandatayangterteradalamcatatan

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cibingbin, Kuningan.

WilayahyangberbatasanlangsungdenganJawaTengahiniterdiri

10desadenganpendudukberjumlah37.722jiwa. Biasanya,setiap

bulanfrekuensiperistiwanikahdikecamataniniberjumlah20-30

pernikahan. Namun bertepatan dengan momentum Idul Fitri,

jumlah pengajuan pernikahan melonjak menjadi60 peristiwa.

Hebatnya,60peristiwanikahiniakandiselenggarakanpascalebaran

hanyasampaiakhirJuli2015.

KantorUrusanAgama(KUA)KecamatanCibingbinyangterletakdi

Desa Sukaharja, hanyamemiliki dua orang penghulu, satu orang

merangkap sebagai Kepala KUA. Didin Wahidin, penghuluyang

merangkapkepalaKUAkepadabimasislammenuturkan,pelayanan

pernikahan tetap dilakukan meski di

harilebaran.

“Sejakharikedualebaran,kamisudah

sibuk menikahkan. Sehari bisa 4-5

tempat. Ya kita atur waktu dan bagi

wilayah saja, alhamdulillah semua

terlayani,”tuturnya dengan penuh

senyum.

Ia melanjutkan, selain momen Idul

Fitri,peningkatanperistiwanikahjuga

terjadi di bulan rayagung atau Idul

Adha,walaujumlahnyatidaksebanyak

saat Idul Fitri. Menurutnya, sebagian

masyarakatKuninganmemilikihitung-

hitungandalammenentukantanggalpernikahan.

“Dikeduamomen inibiasanyakesibukankamimeningkat tajam,

bahkanhampirtakadawaktuistirahat,”pungkasnyadenganramah.

Disinggung perihal kendala salam pengelolaan SIMKAH,

Aminuddin, staf pada KUA Cibingbin mengeluhkan aliran listrik

yangseringmatidanjaringaninternetyangbelumtersedia.Untuk

menyiasatinya, input data dilakukan pagi hari, sementara proses

uploaddilakukansaatjaringaninternetnormal.

Walaudalamketerbatasan,pelayanantetapdilakukansecaraprima.

Hal ini terlihat dengan model pelayanan yang cepat dan

mengedepankan kepuasan masyarakat, serta menyampaikan

informasi seperti bebas pungutan, standarwaktu pelayanan dan

lainnya, baikmelalui spanduk, bannermaupun papan informasi.

(kangjeje/foto:bimasislam)

Sibuknya Penghulu Selepas Lebaran

Bangun Kembali Fasilitas yang Rusak di Tolikara, Presiden Kucurkan Bantuan Rp 1 M

Page 4: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

Jakarta, bimasislam— Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama

menggelontorkan dana sebesar Rp 10 Milyar untuk

memproduktifkanasetWakafdi20provinsi,yaituprovinsiJawa

Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali, NTB,

Riau,SumateraUtara,Lampung,SumateraBarat,KepulauanRiau,

Sumatera Selatan, Jambi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat,

Gorontalo, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan dan Maluku.

Masyarakat bisa memanfaatkan bantuan tersebut untuk

memproduktifkanasetwakafyangdimilikinya.

“Bantuan wakaf produktif ini ditujukan untuk 20 lokasi tanah

wakaf,dimanatiap-tiap lokasidianggarkansebesarRp500 juta.

Namun angka sebesar itu mungkin berubah sesuai dengan

pertimbangan pihak Kantor Wilayah Kemenag provinsi

masing-masing,” demikian disampaikan Sutisna, Kasubdit

Pembinaan Nazhir dan LembagaWakaf, kepada bimasislam,

Kamis(23/07).

Sutisnamenambahkansudahsaatnyamasyarakatmemahami

bahwaasetwakafharusdiproduktifkan.“Filosofidarikonsep

wakafituadalahmemberdayakanekonomiumat.Jadijangan

lagiasetwakafdipahamihanyasebatas'bendamati'yangtidak

berdaya secara ekonomi. Wakaf harus berperan dalam

mengembangkan kesejahteraan umat. Bantuan ini

dimaksudkandalamkerangkatersebut,agartanahwakafbisa

memberikan manfaat ekonomis bagi kesejahteraan umat”

tuturnya.

Dikatakan Sutisna, sejauh ini programwakaf produktif telah

berjalan di sejumlah wilayah di Indonesia. Masyarakat

memanfaatkan bantuan wakaf produktif itu untuk membangun

berbagai bentuk usaha di atas tanahwakaf sepertiminimarket,

rumahkos,rumahsakit,SPBUdanberbagaibentukusahalainnya.

Untuk mendapatkan bantuan tersebut di tahun 2015 ini,

masyarakat bisa mengajukan proposal bantuan permohonan

wakaf produktif yang ditujukan kepada Kepala KantorWilayah

KementerianAgamadiProvinsimasing-masing.Proposaltersebut

dilengkapidenganrekomendasidariKantorUrusanAgama(KUA)

Kecamatan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

setempat dengan dilengkapi bukti legalisasi tanah wakaf.

(ska/fir/bimasislam)

4

bimasislam.kemenag.go.id

Jakarta , b i m a s i s l a m— “Dalam rangka

mewujudkan lembaga pelayan publik yang

berintegritas, KUA harus didukung SDM dan

jumlahpenghuluyangmemadai.Saatini,jumlah

penghuluyangadaberjumlahhanya4.630orang,

sementara peristiwa nikah setiap tahunnya

berkisar 2 juta lebih. Kondisi ini tentu sangat

timpangantarajumlahpenguhuludenganbeban

tugas yang banyak”, demikian dikatakan oleh

MenagsaatmemberikansambutandalamRakor

Urais dan Binsyar bersama instansi terkait di

Auditorium HM. Rasyidi, gedung Kemenag,

Jakarta(9/7).

Lebih lanjut Menag mengatakan, pada tahun

2016telahdiagendakanuntukmendiklatsebanyak2.500calon

penghulu.Mengingat penghulu sebagai jabatan fungsional yang

membutuhkan kapasitas tertentu, maka harus dilakukan

assessmentyangcermatdanlebihintensdanberkualitasterhadap

paracalonpenghulu,sehinggamerekaakanmenjadipetugasyang

memilikiintegritasdanwawasanyangbaik.

Olehkarenaitu,MenagmenginstruksikankepadaseluruhKepala

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi untuk

menginventarisasi kebutuhan penghulu,untuk selanjutnya

dilakukan assessment. Dengan adanya jumlah penghulu yang

memadai,kita harapkan pelayanan pencatatan nikah akan

terlaksanasecaramaksimal,tukasnya.

DalamRakortersebuthadirseluruhKepalaKanwilKemenagse-

Indonesia dan Sekretaris Daerah Provinsi seluruh Indonesia.

Menurutsalahsatupanitia,AdibMachrus,kehadiranparaSekda

Provinsise-Indonesiadiharapkandapatmemberikandukungan

terhadap pelaksanaan akuntabilitas layanan pernikahan pada

KUAyangbebaskorupsi.

“SekdaProvinsikamiundangagarmerekamengetahuimasalah-

masalahdilapanganterkaitketerlibatanRT,RW,danLurahdalam

layananadministrasipernikahanyangseringmenimbulkanbiaya

tinggi di luar ketentuan. Dengan mereka hadir di sini dapat

memberikankontribusinyauntukperbaikanlayananpernikahan”,

tutupnya. (thobib/foto:ilustrasi)

Produktifkan Wakaf dengan Bantuan Kemenag, ini Prosedurnya!

Menag Instruksikan seluruh Kepala Kanwil Kemenag Inventarisir Kebutuhan Penghulu

Page 5: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

5

Jakarta,bimasislam-Seiringupayauntukmembangunpengelolaan

zakatyangamanah,profesional,transparandanakuntabelmelalui

penyusunan dan penyajian laporan keuangan sesuai standar

akuntansi, Direktorat Pemberdayaan Zakat mulai tahun 2015 ini

menyelenggarakan program Sosialisasi Standar Akuntansi

KeuanganLembagaZakatkepadaBAZNASdaerahse-Indonesia.

StandarakuntansilembagazakatmengacupadaPernyataanStandar

Akuntansi Keuangan atau dikenal dengan PSAK 109: Akuntansi

Zakat dan Infak/Sedekahyang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia(IAI).

Sosialisasi PSAK dilaksanakan tiga angkatan. Angkatan I

dilaksanakantanggal6–7Juli2015diJakarta,dibukasecararesmi

oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Prof. Dr.

Machasin,MA.

Dalam arahan pembukaan kegiatan sosialisasi, Machasin

menggarisbawahipentingnyastandarakuntansibagilembagazakat

sebagaipengeloladanamasyarakat.Setiaplembagapengelolazakat

harusbersediadiauditdanmelaporkanhasilpengelolaannya.Orang

yang punya kepentingan (stakeholders) harus diberi tahu semua

yang dikerjakan oleh BAZNAS dan LAZ. Pengelolaan dana zakat

harusdicatatdandilaporkan.

Machasin mengatakan, “Pekerjaan sebagai amil zakat adalah

mengurus orang banyak sehingga dituntut keterbukaan. Berbeda

denganmengelolauangmiliksendiri,bilakurangditambahsendiri

dankalauberlebihdisimpansendiri.Namuntidakdemikianhalnya

mengeloladanazakat.”

Diamemberiilustrasi,dalammasyarakatseringterjadisebaliknya.

IbadahyangmenyangkuthubunganmanusialangsungdenganAllah

diceritakankepadaoranglain,misalnyasudahberapakalipergihaji

danumrah,dansebagainya.Sedangkanpekerjaanmuamalahyang

terkaitdengankepentinganorangbanyakkurangterbuka.

“Transparansidalampengelolaankeuangan lembagazakatadalah

untukmencegahtimbulnyasu'udzanterhadapamilzakat.Disinilah

sayakiramaknaakuntansi, ialahmengadministrasikankeikhlasan

dalamberbuat.”tegasGuruBesarUINSunanKalijagaYogyakartaitu.

Hadirdalamacarapembukaansoremenjelangberbukapuasadan

sekaliguspemateriDirekturPemberdayaanZakatDrs.H.JajaJaelani,

MM. Selain materi pokok PSAK 109 yang dibawakan oleh

narasumberakuntandariBAZNAS,parapesertamemperolehmateri

suplemen tentang Perubahan Pola Pembiayaan BAZNAS Dalam

AdministrasiKeuanganNegarayangdisampaikanSesditjenBimas

IslamProf.Dr.MuhammadiyahAmin.

KasubditPengawasanLembagaZakatdanWakilSekretarisBAZNAS

M.FuadNasarkepadabimasislam mengatakansosialisasistandar

akuntansikeuanganlembagazakatmerupakansalahsatuprogram

unggulandaninovatifDirektoratPemberdayaanZakattahun2015.

Kegiatan ini belum pernah diadakan sebelumnya. Kegiatan

sosialisasi PSAK 109 diikuti peserta pengelola keuangan harian

utusanBAZNASprovinsise-Indonesia.Adapunoutcome-nyaadalah

untukpeningkatankualitaslaporankeuanganlembagazakatyang

berdampak pada kepercayaan masyarakat dan optimalisasi

pengelolaan zakat untuk pengentasan kemiskinan .

(mfns/bimasislam)

bimasislam.kemenag.go.id

Jakarta, bimasislam—Kabar duka datang dari Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan Ngaringan, Grobogan, Jawa Tengah.

Seorang penghulu bernama Nurhadi meninggal dunia sesaat

setelah menjalankan tugas di desa Sumberagung, Ngaringan,

sekitar10KMdarikantortempatnyabertugas.Setelahmencatat

peristiwanikah,motoryangdikendaraiNurhadisempatmogok

dandituntunkebengkelterdekat.

Dalam pesan viral yang beredar di kalangan petugas pencatat

nikah pada Rabu (29/7), Dilaporkan bahwa saat menunggu

motornya diperbaiki, Nurhadi tertidur, namun kemudian tidak

terbangunlagi.Nurhadikemudiandiketahuimeninggaldibengkel

tersebut.

Kabar duka ini juga sampai ke telinga Dirjen Bimas Islam,

Machasin.SaatmembukaKegiatanKoordinasiPengelolaanSIMBI

diJakarta,Rabu(29/7)mantanKepalaBadanLitbangKemenagitu

mengatakan turut berdukacita dan mengajak seluruh peserta

membacakan al-fatihah untuk almarhum. Machasin juga

mengajak semua peserta kegiatan untuk mendoakan agar

kematianNurhadimerupakankematianyangkhusnulkhatimah

atauberakhirdenganbaik.(sigit/foto:Ilustrasi)

Direktorat Zakat Sosialisasikan SAK Zakat Kepada BAZNAS Daerah

Penghulu Meninggal Saat Bertugas, Dirjen Kirimkan al-Fatihah

Page 6: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

6

Makassar, bimasislam— Ada yang menarik dalam perhelatan

MuktamarMuhammadiyahke-47 yangberlangsungdiMakassar,

SulawesiSelatan.DalamhajataanAkbarMuhammadiyahitu,Maarif

Institute memperkenalkan Fikih kebhinekaan yang membahas

penerimaan Islam terhadap kelompok

berbeda.

FajarRizaUlHaq,DirekturEksekutifMaarif

Inst i tute , mengatakan bhwa Fikih

Kebhinekaan yang digagas Maarif Institut

memiliki peran penting sebagai pedoman

bagihubungansosialkemasyarakatan.

“PeristiwadiTolikaratelahmenyadarkankita

tentang pentingnya merumuskan pedoman

hubungan sosial kemasyarakatan yang

majemuk seperti Indonesia. Semua umat

beragama mesti memahami realitas

kemasyarakatandanbisabersikaparif.

Toleransi tulus haruslah bersifat dua arah, ada hubungan positif

saling memberikan rasa aman bagi masing-masing pihak", kata

Fajar,Rabu(5/8).

Fajarmengatakan,dalamFiqihKebhinekaan,kesetaraanhaktidak

dibatasiolehperbedaanidentitasdanlatarbelakangsepertigender,

stratasosial,etnismaupunagama.Halinisebagaimanadicontohkan

ketika seorang minoritas Muslim, Halija Marding, di Minahasa,

menjadi kepala desa di daerah yang mayoritas non-Muslim.

Fenomenasebaliknyaadalahsaatseorang

nonMuslimbernamaSusanmenjadilurah

didaerahmayoritasMuslimdiJakarta.

Dikatakan Fajar, Fikih Kebhinekaan

ditujukan untuk mencapai kemaslahatan

umum yang sesua i dengan v i s i

Muhammadiyah. Fikih Kebhinnekaan ini

akan mendorong hubungan sosial yang

harmonis, menghilangkan diskriminasi,

memperkuat demokra t i sas i dan

memberikanlandasanreligiusbaginegara

dalam memenuhi hak-hak masyarakat

secaraberkeadilan.

“Hemat saya, Fikih Kebinekaan ini senafas dengan visi

Muhammadiyah untuk Islam Berkemajuan” katanya .

(ska/bimasislam)

bimasislam.kemenag.go.id

Jakarta,bimasislam—PusatObservasiBulan(POB)Sukabumiyang

baru sebagai kompensasi PLN kepada Kemenag RI karena

penglihatanhilalterhalangolehcerobongPLTU,diserahterimakan

oleh General Manager PLN kepada Dirjen Bimas Islam di

AuditoriumHM.Rasyidi,GedungKemenagRI,Jakarta(9/7).Dalam

serah terima tersebut disaksikan oleh seluruh Kepala Kanwil

KemenagProvinsi se-IndonesiasebagaipesertaRakorUraisdan

PembinaanSyariah.

Dalam sabutan pembukaannya, Menag mengampaikan berbagai

upayapenyatuankalenderhijriyah,khususnyapertemuandengan

Ormas-ormasIslamuntukmelihattitiktemudalammenentukan

awalRamadhan,IdulFitri,danIdulAdha.

“Semangat penyatuan kalender Hijriyah ini tidakmemposisikan

satupendapatberadadiataspendapatyanglain,ataumengecilkan

pandangansatukelompokdiataskelompoklain.Perbedaanharus

dipahamisebagaisebuahkhazanahkita.Halyangingindibangun

dari usaha ini adalah terciptanya persatuan, keharmonian, dan

kerukunan di dalam tubuh umat Islam, sehinggamenjadi kabar

baik bagi umat Islam di Indonesia manakala dapat mengawali

puasa Ramadhan, hari raya Idul Fitri, dan Idul Adha secara

bersama-sama”,tandasnya.

Lebih lanjut Menag menambahkan bahwa pihaknya tengah

merancangpembangunanPosObservasiBulan(POB)yangakan

menjadi fasilitas pendukung dalam pelaksanaan “rukyatul hilal”

yang merupakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam

menyusun kalender Hijriyah dan penetapan waktu shalat.

KetersediaanPOB ini untukmendukung tugas hisabdan rukyat

sebagai kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh Kementerian

Agamadalammemberikanlayanankeagamaan,tuturnya.

“KelengkapanfasilitasPOBdiCibeas,Sukabumi,JawaBarat,akan

menjadistandarminimumbagiPOBdiseluruhIndonesia,sebagai

asetBMNKementerianAgamayangdiharapkanpemanfaatandan

pemeliharaannyadapatdilakukansecaraoptimal.Olehkarenaitu,

dukungandanperansertapemerintahdaerahdiperlukandalam

optimalisasi fungsi lain dari Pos Observasi Bulan (POB), yaitu

sebagai pusat wisata religi dan pusat observasi seperti halnya

BoscchadiBandung,jugadalambentukregulasi,sarana,maupun

anggaran”,katanya.

Kemudian yang kedua, berkaitan dengan Gerakan Masyarakat

Sadar Halal. Negara sebagai pengayommasyarakat, harus hadir

dalammemberikanrasaamanbagiwarganyadalamhalmakanan,

obat-obatan,dankebutuhanmasyarakatlainnya.

Selainitu,tambahputramantanMenagKH.Saifuddinini,sebagai

Negara religius yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama,

penghargaan dan perlindungan terhadap keyakinan pemeluk

agama,terhadapkebutuhanpangan,obat-obatan,danproduklain

yanghalalmerupakansebuahkeharusan.LahirnyaUndangUndang

Nomor33Tahun2014tentangJaminanProdukHalaladalahupaya

pemerintah untuk melindungi dan menghadirkan rasa aman

kepadamasyarakatdalammengkonsumsimakanan,obat-obatan,

maupunproduklainnya.Lahirnyaregulasiyangberkaitandengan

jaminanprodukhalal,jugadiharapkanmenjadilangkahawalbagi

Indonesia menjadi Pusat Halal Dunia (World Halal Center),

tutupnya. (thobib/foto:bimasislam)

Fikih Kebhinekaan Dikenalkan di Muktamar Muhammadiyah ke 47

Pusat Observasi Bulan (POB) di Cibeas, Sukabumi, Akan Jadi Standar POB se-Indonesia

Page 7: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

7

bimasislam.kemenag.go.id

Jombang,bimasislam—PresidenJokoWidodomembukasecaaresmi

MuktamarNahdlatulUlama(NU)ke-33yangberlangsungdiAlun-

alunJombangJawaTimur,Sabtu(1/8)malam.DidampingiRaisAam

PBNU,KH.MustofaBisri,KetuaUmumPBNU,KH,SaidAqilSiradj,

GubernurJawaTimur,SukarwodanMenteriAgama,LukmanHakim

Saifuddin,Jokowimenandaipembukaandenganmemukulbedugtiga

kali.

Saat memberikan sambutan, Jokowi dengan tegas mengapresiasi

tema Muktamar yaitu “Meneguhkan Islam Nusantara untuk

MembangunPeradabanIndonesiadanDunia”.BagiJokowi,temaitu

harusdimaknaisecarapositif.

"SayaapresiasitemabesarNU,sayamendorongtemainidimaknai

secara positif, Islam nusantaramemperlihatkan bahwawarga NU

sebagaisumberkedamaiandankeadilan”,tegasJokowiyangcukup

menyita muktamirin karena kedatangannya memakai sarung,

sebagaicirikhaswargaNahdliyin.

Selainitu,JokowimengajakbangsaIndonesiauntukberterimakasih

kepadapendiriNU,KyaiHasyimAsy'aridanmenilaibahwaNUtelah

mampu mewujudkan Islam yang moderat. “Kita harus berterima

kasihpadaKyaiHasyimyangtelahmengembangkanIslammoderat,"

ujarJokowiyanglangsungdisambuttepuktanganpesertamuktamar.

Diakhirsambutannya,JokowiberharapNUkedepanmampumenjadi

jembatanperadabandunia."SayamenaruhharapanpadaNUsebagai

organisasi terbesar di Indonesia untuk jadi jembatan peradaban

antarbangsa,sebagaiIslamrahmatanlil'alamin,"pungkasJokowi.

TampakhadirdalamMuktamarNUke-33 ini, selainUlama-ulama

BesardariberbagaidaerahdiTanahAir,hadirjugaMenteriKabinet

Kerja,perwakilanDutaNegarasahabat,PimpinanLembagaNegara,

danpuluhanribuwarganahdliyinyangmemadatidiluarruanganVIP.

Muktamarsendiridirencanakanakanberlagsungdari1-5Agustus.

(syam/foto:bimasislam)

Yogyakarta, bimasislam— Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam(BimasIslam),KementerianAgama,Machasin,mengatakansaat

initerdapatkecenderunganmasyarakatbelajaragamasecarapraktis

melaluilamaninternet,salahsatunyamelaluimesinpencarianGoogle.

Halinitidaksepenuhnyasalah,tetapimasyarakatperlumemilahdan

berhati-hatikarenainformasiyangdisediakandiinternet,berasaldari

sumberyangbermacam-macam.

Hal tersebut disampaikan Machasin saat membuka Sarasean

PenanggulanganRadikalismeBerbasisAgamayangdiselenggarakan

DitjenBimasIslamdiEastparcHotel,Yogyakarta,Selasa(4/8).

“Googleitusepertiperpusatakaanyangmenyimpanbanyakbuku.Dia

tidakmemverifikasiduluapakahinformasiyangadadisatuwebsite

adalahinformasiyangbenaratautidak.Olehkarenaitumasyarakat

perluberhati-hatidalammencariinformasiberkaitandenganagama

melalui internet, karena bisa jadi informasi yang dibacanya

mengajarkan kekerasan atau hal lain yang sebetulnya justru tidak

sesuaidenganIslam”terangnya.

Dalamkesempatantersebut,mantanKepalaBadanLitbangKemenag

itu juga mengatakan “Kekerasan dalam beragama sebetulnya

merupakan pilihan terakhir dan harus terkontrol, karena harus

dinyatakan oleh pemegang kekuasaan yangmemiliki otoritas, yang

disebutdenganulilamri,.”

Machasinmenambahkan “Menjadi tantanganbagi kita, tokoh-tokoh

agama atau orang yang mendapat kepercayaan dari umat untuk

menjelaskan apa itu agama, kalau kita diam saja, tentu kita ikut

berdosajikaoranglainmelakukantindakanyangmerusakatasnama

agama, padahal tindakannya itu merusak. “Pertemuan ini

dimaksudkan untuk meneguhkan lagi peran agama sebagai

pengendali nafsu untuk tidakmenimbulkan kerusakan, tetapi justu

menimbulkankebaikan,”ungkapnya.

SarasehanPenanggulanganRadikalismeBerbasisAgamaberlangsung

satuharisejakpagihinggasore.Kegiataninidiikutioleh200peserta

dari unsur Ormas Islam, tokoh agama, TNI/Polri, dan pegawai

KemenagKabupaten/KotadiYogyakarta.(ibnu/bimasislam)

Presiden Joko Widodo Buka Muktamar NU ke-33

Dirjen: Belajar Agama dari Internet Harus Berhati-hati

Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan.

(Al-Ghazali)

Page 8: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

8

bimasislam.kemenag.go.id

Ini Dia Walikota yang Beri Mobil untuk Warga yang Shalat Jamaah di Masjid

Yogyakarta, bimasislam—Memetakan

radikalisme keagamaan di Indonesia

bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut

d i s e b a b k a n t e r u t a m a p a d a

ketidaksepakatan mengenai definisi atau

indikatoryangdigunakandalammengukur

radikalisme itu sendiri. Kesalahan dalam

memetakan gerakan-gerakan radikal

berbasis agama, akan berakibat pada

penanganan yang keliru karena tidak

tepatpadasasaranyangdipetakan.

Demikian disampaikan Sekretaris Ditjen Bimas Islam,

MuhammadiyahAmindalamkegiatanSarasehanPenanggulangan

RadikalismeberbasisAgama,diHotelEastparc,Yogyakarta,Selasa

(4/8).

Dikatakan Amin, jika definisi 'radikal' yang dimaksud adalah

keyakinan yang kuat dan mengakar dalam keberagamaan

seseorang, maka radikalisme sesungguhnya bukan merupakan

sebuahancaman.Sebabpadadasarnyakeyakinanyangdalamdan

mengakarmerupakankeharusandalamberagama.

Amin menambahkan, sementara jika yang

disebut dengan istilah radikal itumerujuk

kepada 'ekstrimisme' dalam beragama,

dalam pengertian sebuah keyakinan yang

tidak memberikan ruang toleransi kepada

kelompokyangtakbersepahamdengannya,

maka sebetulnya ekstrimisme ini selalu

berada pada dua kutub yang saling

bertentangan.Diujungkanandanujungkiri

agama. Ekstrimisme, bisa terjadi pada

kelompok yang paling fundamentalis,

maupunpadakubuyangpalingliberal.

Oleh karena itu, menurut Amin, sebagai negara yang religius,

pemerintahperluhadirdalammelakukanbimbingankeagamaan

kepada masyarakat. Sebab, semangat beragama pada sebagian

masyarakat yang tidak dibimbing ataudifasilitasi oleh negara

memilikipotensikonfliksebabdoktrindanimplementasiyangtidak

samaantarkelompokagama.Negaraperluhadirdalamfungsinya

mewujudkanrasaaman,damai,danharmonididalamkehidupan

berbangsa.(ibnu/bimasislam)

Jakarta,bimasislam—SaatiniKantorUrusanAgama(KUA)tengah

mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan mulai dari

lembaga tinggi negara, LSM, dan masyarakat. Dengan adanya

perhatiantersebut,diharapkanpelayanannikahpadaKUAkedepan

semakin membaik, seiring dengan harapan masyarakat yang

menginginkanpelayananpublikyangberintegritas,cepat,efektif,

efisien,dantransparanpadainstansipemerintah.

DemikiandisampaikanMenteriAgama,LukmanHakimSaifuddin,

saatmembukaRapatKoordinasiNasionalUrusanAgamaIslamdan

Pembinaan Syariah, di Gedung Kementerian Agama, Jl. MH.

Thamrin,No.6,Jakarta,Kamis(8/7).

Dikatakan Menag, layanan pencatatan perkawinan pada KUA

merupakanbagiandarilayananpublikyangdalampengelolaannya

harus transparandan akuntabel. TerbitnyaPeraturanPemerintah

Nomor48Tahun2014yangtelahdiperbaruimenjadiPPNomor19

Tahun2015tentangJenisdanTarifatasJenisPNBPyangBerlaku

pada KementerianAgama, merupakan jawaban dari proses dan

dinamikapanjangdiKementerianAgama.

Menurut mantan pimpinan MPR itu, hal tersebut merupakan

masalahpentingyangharusmendapatkanprioritasperhatiandari

negarakarenasifatnyayangstrategisterkaitdenganpelaksanaan

keyakinanagamadandata-datakependudukanbagimasyarakat.

“Dalamkonteksbernegara,pernikahantidakhanyaterkaitdengan

ranah agama semata, tetapi juga berkaitan dengan ranah

administrasikependudukan,ketertibansosial,dansebagainya,”ujar

Menag.

Alumni Pondok Pesantren Modern Darussalam, Ponorogo, Jawa

Timur itu mengatakan, Kementerian Agama telah melakukan

langkah-langkah penting agar pelaksanaan regulasi terkait

pernikahan ini dapat berjalan denganbaik. keempat langkah itu

adalahPertama,sosialisasikepadaseluruhaparaturdilingkungan

KementerianAgamaterkaitdenganhalini,dankepadamasyarakat

melalui berbagai media, diantaranya adalah: (1) melakukan

sosialisasiintensifmelaluiberbagaiforumkepadaseluruhpejabat,

baik di Kanwil Kemenag Provinsi, Kemenag Kabupaten Kota,

maupunseluruhaparaturKUAagarregulasidapatdipahamidan

dimplementasikandilapangan.(2)sosialisasikepadamasyarakat

melalui berbagai media, baik berupa penyuluhan langsung ke

masyarakat yang dilakukan oleh aparatur KUA, penyebaran

informasi melalui iklan layanan publik di media cetak dan

elektronik,maupunpesanviralpadamediasosial,sertamemasang

danmembagikanpengumumandiseluruhKUA,sertapadamomen-

momen penting yang dilakukan oleh Kementerian Agama dan

mitra.

Kedua, melaksanakan zona integritas KUA yang bebas korupsi

sebagai upaya Kementerian Agama untuk mencegah terjadinya

tindak pidana korupsi, khususnya gratifikasi dalam pelayanan

administrasi nikah, sertamenindak secara tegas oknum-okmum

aparatyangtelahmelakukantindakkorupsi.

Ketiga,membukaseluas-luasnyakesempatankepadamasyarakat

untuk mengadukan berbagai kemungkinan penyimpangan yang

dilakukanolehaparaturKUAdanKemenagsecaraumummelalui

berbagai saluran, diantaranya penyediaan Kotak Aduan yang

dipasang di seluruh KUA, e-mail, website, dan nomor telepon

PENGADUAN layanan, baik di Kemenag tingkat pusat maupun

websiteKanwilKemenagtingkatProvinsi.

Keempat,membentuk Satgas Pengendalian Peningkatan Layanan

danGratifikasipadaKUA,baikdiPusatmaupundaerah.Satgasini

bertugas untukmengawal implementasi PP No. 48 Tahun 2014

tentang Nikah-Rujuk sekaligus menerima aduan-aduan dari

masyarakat serta menindaklanjutinya dalam berbagai bentuk

kebijakan.(ska/jamarky/bimasislam)

Sesditjen: Radikalisme Agama Harus Didefinisikan secara Tepat

Ini Kata Menag Empat Langkah Tingkatkan Akuntabilitas KUA

Page 9: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

Jakarta, bimasislam— Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam,Machasin,mengatakanbahwaprogramprioritaspadatahun

anggaran2016adalahmembangunKUA.Haltersebutdisampaikan

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu saatmemberikan

arahan pada Pembukaan Kegiatan Penyusunan Pagu Anggaran

ProgramBimas IslamTahun2016diHotelAston, Jakarta, Selasa

(7/7).

“Daninicatatansaya,fokusyangpalingfokusadalah:membangun

KUA.Nantisesampainyabapakdanibudirumah,lihatapakahmasih

adaKUA yang belummemiliki tanah. Tahun 2016 fokuslah pada

pembelianlahanuntukKUAyangbelummemilikikantorditanah

sendiri. Kita perlu rumuskan jalan bagaimana caranya,” ujar

Machasindihadapan183pesertadariseluruhIndonesia.

Fokus yang dimaksud, dijelaskan Machasin, juga perlu

memerhatikanpengadaanlahanberikutdengansertifikatnya.“Ini

yangpalingpenting.Tanahdanurussertifikatnya. Jangansampai

sudah ada tanah, tapi tidak ada sertifikatnya. Jangan sampai ada

kejadiantanahnyaadatapidigugatolehmasyarakatadat.”pesannya.

Dikatakan Machasin, program pembangunan KUA, terutama di

daerah-daerah merupakan bagian dari program nawacita yang

menjadi agenda pemerintah. "Salahsatu agenda nawacita adalah

membangun Indonesia dari pinggirannya, yakni memperkuat

pembangunan dari desa dan daerah-daerah.Jadi jika ada KUA di

daerah yang belum memiliki gedung atau tanah, ini perlu

diperhatikan secarakhusus.” tegasMantanKepalaBadanLitbang

Kemenagtersebut.(ska/bimasislam)

9

bimasislam.kemenag.go.id

Jakarta, bimasislam—Sebagainegaraberpendudukmayoritas

muslim,keberadaanprodukhalalmenjadikebutuhansebagian

besar masyarakat Indonesia. Tumbuhnya kesadaran

masyarakat untuk mengonsumsi produk halal menjadikan

sertifikat halalmempengaruhi penjualan suatu produk, baik

makanan,obat-obatan,baranggunaandansebagainya.

Namundemikiantaksedikitpelakuusaha,terutamausahakecil

yang belum mengajukan sertifikasi halal atas barang yang

diproduksinya karena keterbatasan dana. Menurut Kasubdit

ProdukHalal,DitjenBimasIslam,SitiAminah,diperlukanbiaya

berkisar Rp. 2.500.000 untuk setiap produk yang akan

diverifikasi kehalalannya. Masih banyak usaha kecil yang

mengalami kendala dalam hal ini, terutama industri rumah

tangga.

Namun jangan khawatir, Aminah mengatakan bahwa untuk

pelaku usaha kecil yang sudah memiliki PIRT, Kementerian

Agama telah mengucurkan Bantuan Sertifikasi Halal sejak

tahun2007.Denganmemanfaatkanbantuaninipelakuusaha

kecil bisa mengajukan permohonan sertifikasi halal atas

produknyatanpadikenakanbiayaaliasgratis.

WanitayangmemulaikarirdiKementerianAgamasejak1994itu

mengatakan,tahun2015ini,Kemenagmengalokasikanbantuan

sebesarRp.750 jutauntuk10provinsi,dimanasetiapprovinsi

mendapatkanRp75jutasebagaibantuanbagimasyarakatyang

inginmengajukansertifikathalal.

Kesepuluh provinsi tersebut adalah Jambi, Bengkulu, Banten,

Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah,

Gorontalo,NTT,PapuadanPapuaBarat.Provinsilainjugatelah

mendapatkanbantuandenganbesaranberagamsesuaiprogram

bantuanyangtelahberjalansejaktahun2007.

"Untuk tahun 2015 ini, bantuan kami serahkan kepadaKantor

WilayahKemenagProvinsisebagaipengelola,"tuturAminahsaat

berbincangdenganbimasislamdiruangkerjanya,Selasa(30/06).

Pelaku usaha kecil dapat memanfaatkan bantuan ini dengan

mengajukan proposal permohonan sertifikasi halal kepada

Kanwil Kementerian Agama Provinsi masing-masing, dengan

melengkapiberkasadministrasisepertiPIRTdanIdentitasPelaku

Usaha. Setelah berkas administrasi dinyatakan lengkap,

selanjutnya pihakKanwilKemenag akanberkoordinasi dengan

MUIProvinsiuntukmenindaklanjutipermohonantersebut.

Aminah mengatakan bantuan dari Kemenag ini khusus bagi

pelakuusaha kecil terutamabagi usaha industri rumah tangga

karena mereka memil iki omzet yang relat i f keci l .

(ska/lady/bimasislam)

Dirjen: Fokus yang Paling Fokus adalah Membangun KUA

Ingin Sertifikasi Produk Halal secara Gratis? ini Ketentuannya!

Page 10: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

10

bimasislam.kemenag.go.id

Jakarta, bimasislam—Terkaitdenganpemberitaandimediamassa

bahwa BAZNAS Kota Surabaya dibekukan olehWalikota karena

dugaan penyimpangan dalam penyaluran dana BAZ, BAZNAS

mengapresiasiklarifikasiyangtelahdilakukanolehPengurusBAZ

KotaSurabayaperiode2010-2013sebagaimanatelahdiberitakan

oleh bimasislam. Dalam siaran pers yang dirilis oleh Wakil

SekretarisBAZNAS,FuadNasar,haltersebutterjadikarenaadanya

misskomunikasi. BAZNAS berharaphal tersebutini menjadi

momentumuntuk segeramengakhiri “status quo” BAZNASKota

Surabaya yang masa bakti kepengurusannya sudah habis sejak

2013 dan sampai kini belum diproses pengangkatan pengurus

baru. Sesuai aturan perundangan-undangan, pengangkatan

pengurusBAZNASdidaerahadalahkewenangankepaladaerah.

Dalamkaitanpembenahanorganisasidan tatakelolaBAZNASdi

daerah, salah satu langkah konkrit yang dilakukan Kementerian

Agamamulai tahun 2015 ini ialahmensosialisasikan penerapan

standar akuntansi keuangan yang mengacu pada Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No 109) kepada BAZNAS

daerahseluruhIndonesiasecarabertahap.PSAK109dikeluarkan

oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan telah di-review dan

mendapat persetujuan dari Dewan Syariah Nasional MUI dan

DewanStandarAkuntansiSyariah.Sebagaimanadiketahuilaporan

keuanganlembagapengelolazakatmerupakaninformasipenting

bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan pengelolaan

zakatdanuntukdapatmemberikaninformasiyangwajar,relevan

serta dapat diperbandingkan, maka laporan keuangan lembaga

pengelola zakat wajib disusun berdasarkan standar akuntansi

Indonesiayangberlaku.

Kementerian Agama selaku regulator pengelolaan zakat telah

menyiapkan draft Peraturan Menteri Agama tentang Sanksi

Administratif Bagi Lembaga Pengelola Zakat. Dalam koridor

regulasi tersebut nantinya, setiap pengenaan sanksi terhadap

BAZNASdanLAZdilakukandenganalasanyangterukurdansesuai

asaskepastianhukum.

BAZNASmemandang dua hal tersebut, di samping pelaksanaan

audit syariah terhadap lembaga pengelola zakat, akan semakin

mendorong peningkatan kinerja BAZNAS di seluruh Indonesia

sebagai lembaga pengelola zakat yang amanah, transparan,

Ini Klarifikasi BAZNAS Terkait Dugaan Penyimpangan Dana BAZNAS Kota Surabaya

Tangerang,bimasislam—MasjidRayaAl-A'zhommerupakanMasjid

TerbesardantermegahdiKotaTangerang.Masjidyangdibangundi

ataslahanseluas2,25hektardenganluasbangunan5.775meter

persegi ini memiliki lahan parkir seluas 14.000 meter persegi.

Denganluassebesaritu,masjidinimampumenampungsebanyak

15ribujamaah,sekaligusmengukuhkanal-A'zhamsebagaimasjid

terbesardiKotaTangerang.

Pembangunanmasjidbergayatimurtengahiniditandaipeletakan

batupertamapada7Juli1997olehWalikotaTangerangsaat itu,

Djakaria Machmud, dengan Ketua Panitia Pembangunan

Thahiruddin.PembangunanmasjidyangmenelandanasebesarRp

28Milyariniselesaipada28Pebruari2003,dandiresmikansecara

langsung oleh Menteri Agama RI, Said Agil

HusinAlMunawar.

Yangunikdarimasjidiniadalah,kubahbesar

masjid yang tidak ditopang oleh tiang

penyangga,strukturkubahutamaterletakdi

bagian tengah ditopang oleh empat kubah

kecil yang berbentuk setengah lingkaran di

bagian. Kubah ini diyakini sebagai kubah

masjid terbesar di dunia dengan bentangan

diametersepanjang63meter.

Dariperspektifbagiandalammasjid, jamaah

dapat melihat lima kubah berwarna emas

dengan hiasan kaligrafi di dalamnya. Kelima

kubah tersebut mencerminkan kewajiban

shalatlimawaktu.

Sementara empat tiangmenara pada bagian

luar melambangkan empat tiang ilmu, yaitu

ilmubahasaArab,syariah,sejarah,danfilsafat.

Tinggi badan menara masjid beraksen

kebiruan ini mencapai 30 meter yang

menyimbolkan30 juzAlquran.Sedangkantinggikuncupmenara

mencapaienammeter,sebagaiperlambangrukuniman.

Terletakdilokasistrategis,berdekatandenganpusatpemerintahan

dankantorMajelisUlamaIndonesia(MUI)Tangerang,masjidyang

didesainolehGuruBesarIlmuArsitekturITB,SlametWirasonjaya,

inimenjadiikonsekaliguskebanggaanwargaTangerang.

Karena kemegahannya, Masjid al-A'zham seringkali digunakan

berbagairumahproduksisebagailokasisyutingprogramreligidi

televisi.ManajemenMasjidjugadikelolasecaraprofesionaldengan

kegiatankeagamaanyangsemarak,selainsebagaisaranaberibadah

juga sebagai pusat kesenian dan festival keagamaan Islam.

(ska/bimasislam)

Ingin Lihat Kubah Masjid Terbesar di Dunia? Ada di Tangerang

Page 11: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

Jika selama ini Anda berpikir bahwa layanan di Kantor Urusan Agama (KUA) berbelit-belit dan tidak simpel, Anda mesti mulai berpikir ulang. Di sejumlah daerah di Indonesia, sudah banyak KUA yang menerapkan sistem modern dan profesional, satu diantaranya adalah KUA Sungai Raya, Kalimantan Selatan.KUA yang dinahkodai oleh Mahyuddin ini akan membuat calon pengantin yang hendak menikah merasa betah dan nyaman karena pelayanan yang simple dan supel. KUA yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman KM 08, Desa Hariti, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, ini memiliki balai nikah yang nyaman dan representatif. Berdiri di atas tanah milik sendiri , KUA ini memiliki p e l a m i n a n d a n r u a n g pernikahan yang cukup luas. Selain itu, KUA Sungai Raya juga mendesain sebuah taman mungil yang berfungsi sebagai l a t a r b e l a k a n g u n t u k pemotretan pengantin. “Taman ini menjadi saksi sejumlah p e n g a n t i n d a l a m m e n g a b a d i ka n p e r i s t i w a pernikahan yang sakral nan m e m b a h a g i a k a n . ” u j a r Mahyuddin.Saat berbincang dengan bimasislam, pria yang sudah berkhidmat sebagai ASN sejak 2005 itu mengatakan bahwa ia memang berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Pelayanan yang kami lakukan simple dan supel, melayani orang menikah itu kan ibadah,”tuturnya.

Terkait dengan pelaksanaan PP 48 yang mengatur tarif nikah, pria 42 tahun itu mengatakan bahwa masyarakat menaruh antusiasme yang tinggi dengan diterbitkannya PP tersebut. Buktinya, hampir 60 persen peristiwa nikah yang dilayaninya dilakukan di balai nikah KUA. “Selain karena gratis, tempatnya juga memangnyaman.”Pantauan BimasIslam, balai nikah di KUA Sungai Raya terlihat cukup indah dan terawatt dengan apik. Ruangan tempat akad nikah dilangsungkan itu dihiasi oleh kain menjuntai bernuansa kehijauan layaknya di gedung-gedung resepsi pernikahan. Vas bunga berwarna merah dan putih dengan ukuran yang ideal disimpan sedemikian rupa sehingga mempercantik dekorasi ruangan. Dengan biaya nol rupiah, pengantin yang melangsungkan akad suci pernikahan di balai nikah ini tidak akan menaruh kecewa.Hingga Juli 2015, KUA Sungai Raya sudah mencatat 48 peristiwa nikah. Jumlah yang memang tidak terlalu banyak, namun sebetulnya angka tersebut sebanding dengan kepadatan penduduk yang hanya berjumlah 127 jiwa/km. Jumlah pernikahan setiap daerah memang bergantung kepada demografis penduduk setempat. Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan sendiri berjumlah 212.485 jiwa (sensus 2010) yang tersebar di 11 Kecamatan, dengan topografi berupa pegunungan di sebelah timur keselatan, dan daerah rawa-rawa dari barat keutara.Yang menarik dari KUA Sungai Raya adalah, KUA ini merupakan pionir penerapan SIMKAH dan pengumuman nikah secara digital pertama se-Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini menjadikan KUA Sungai Raya nampak modern di provinsi beribukota Banjarmasin itu. Untuk menambah kesan modern KUA ini juga memiliki papan nama yang dilengkapi dengan neon box sehingga Nampak terang pada malam

hari. Untuk mempertegas informasi kepada publik, KUA Sungai Raya juga memasang banner dan sarana lengkap tentang pelayanan kepada masyarakat. Mengacu pada semua hal itu, KUA Sungai Raya layak disebut sebagai contoh ideal untuk cita-cita “Wajah Baru KUA”. (ska)

11

KilaSKUA

bimasislam.kemenag.go.id

KUA Sungai Raya, Kalimantan SelatanContoh Ideal Wajah Baru KUA

Page 12: IK L b slam...agar para nazhir dan lembaga pengelola wakaf memiliki will untuk memajukan wakaf di tanah air. “Ayo kita belajar bagaimana cara ber-entrepreneur berbasis wakaf, ayo

bimasislam.kemenag.go.id

Tulisan ini diawali dengan sebuah

fakta, bahwa Indonesia bukan hanya

negeri dengan sejuta Sumber Daya

Alam (SDA) yang melimpah, strategis

s e b a ga i j a l u r p e rd a ga n ga n

internasional. Indonesia juga adalah

negeri dengan penduduk muslim

terbesar di dunia, heterogen di

berbagai aspek: budaya, bahasa,

mazhab, namun tetap berada dalam

suasana damai dan toleran.

Beberapa sahabat saya dari Iran

yang pernah tinggal beberapa bulan

di Indonesia bahkan menyebutnya

sebagai surga. Mengapa? Ya, karena

di sini perbedaan mazhab hidup

layak dan berdampingan, layaknya di surga.

Dua tahun yang lalu kami mendampingi delegasi Indonesia dalam perhelatan

MTQ Internasional ke-29 di Tehran, Iran, bertepatan dengan memanasnya

konflik di Suriah yang juga terasa hingga ke negeri para mullah ini. Tak kurang 50

negara dari Eropa, Asia, Timur Tengah hingga Amerika Latin mengirimkan

delegasinya. Indonesia mendapatkan peringkat ke 3 itu hal lumrah, tapi bukan itu

yang menarik perhatian saya.

Adalah ketertarikan delegasi dari negara-negara timur tengah seperti Bahrain,

Suriah, Mesir hingga Arab Saudi terhadap budaya Indonesia yang begitu ramah

dan penuh kedamaian. Hal yang mereka soroti adalah, umat Islam Indonesia

menempatkan Islam sebagai pemersatu. Walaupun terdapat beragam mazhab

dan pemikiran serta suku, namun hal tersebut tak menjadikan alasan untuk

berselisih dan bahkan berkonflik, berbeda dengan negara-negara muslim di

kawasan Timur Tengah dan sekitarnya yang begitu mudah tersulut konflik karena

perbedaan madzhab maupun kepentingan kelompok dan golongan. Begitu

besar keingintahuan mereka akan Indonesia yang belum pernah mereka baca

secara utuh.

Bagi dunia Barat, Indonesia sudah sangat familiar dengan berbagai dinamika

keberagamaan yang sangat menjunjung tinggi toleransi dan perdamaian. Hal ini

disebabkan intensnya dialog antara Indonesia dengan dunia Barat, terutama

melalui para sarjana kedua belah pihak yang melakukan studi. Indonesia banyak

mengirim para pelajar untuk menimba ilmu di berbagai negara Barat, begitu pun

sebaliknya. Sehingga wajar jika transformasi pengalaman keduanya telah terjalin

dalam waktu yang cukup lama.

Dialog Intra Dunia Islam

Sementara, transformasi pemikiran, keilmuan dan pengalaman dengan negera-

negara muslim di kawasan Timur Tengah sangatlah minim, bahkan bisa disebut

sangat jomplang. Kita lebih banyak mengirim pelajar untuk menempuh

pendidikan di negera-negara timur tengah, sementara hanya sedikit mereka

yang belajar di Indonesia. Saya teringat dengan ide Azyumardi Azra, bahwa

sudah saatnya Timur Tengah belajar Islam kepada Indonesia. Selain akan terjadi

transfromasi pengalaman dna keilmuan, juga sebagai pintu untuk dialog

keagamaan yang cenderung terputus di antara kelompok-kelompok muslim di

kawasan Timur Tengah.

Kita semua melihat bahwa perhatian muslim Indonesia terhadap isu-isu dunia

Islam begitu besar, seperti Palestina misalnya. Tidak hanya demonstrasi, bahkan

telah banyak relawan dan donasi telah disalurkan kepada masyarakat Palestina.

Begitu pun, Indonesia berperan dalam pasukan perdamaian seperti di Sudan dan

Lebanon, bahwa Indonesia dipilih bukan tanpa sebab. Pengalaman Indonesia

sebagai negeri muslim yang moderat adalah satu di antara alasan kuat yang

menempatkan Indonesia diterima oleh seluruh kelompok yang berselisih. Dari

beberapa diplomat kita di Timur tengah saya sempat mendengar, bahwa

Indonesia didesak pula berperan dalam perdamaian di Afghanistan dan Irak.

Melihat kenyataan di atas, kita meyakini bahwa bukan hanya Barat yang

berkeinginan agar Indonesia memperkuat perannya dalam dialog peradaban

Islam-Barat, namun juga negara-negara muslim sangat merindukan peran

Indonesia dalam menjembatani dialog internal, dialog Sunni-Syiah misalnya.

Bagaimanapun konflik yang kini terjadi semakin berkembang pada konflik

sektarian, walaupun tak bisa kita pungkiri ada begitu kuat kepentingan politik

dan ekonomi di balik semua itu.

NU dan Transformasi Moderasi Islam

Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam yang telah menegaskan perannya

dalam penguatan moderasi Islam, tentu sangat ditunggu kontribusinya terhadap

dialog peradaban intra umat Islam, antar dunia Islam. Hal yang lebih besar

adalah NU menjadi mediator dunia Islam, menjembatani dialog keagamaan

dalam meminimalisir konflik yang kian hari semakin meruncing dan kompleks.

Dengan jaringan, SDM dan infrastruktur yang luas, NU akan lebih leluasa

membuka akses dialog, baik goverment to goverment (G to G) maupun people to

people (P to P). Dalam konteks diplomasi G to G, tentunya akses tersebut telah

diemban oleh Kementerian Luar Negeri, hanya perlu penguatan beberapa aspek

saja. Hal lebih besar adalah bagaimana menjembatani dialog P to P internal

dunia Islam. Indonesia harus mendorong terbukanya akses dialog agar ide dan

pesan masyarakat muslim Indonesia dapat tersampaikan secara baik kepada

dunia Islam, kepada kelompok-kelompok yang tengah berkonflik.

Kita jangan terlalu sibuk mengorek kesalahan asing dalam konflik umat Islam,

kita harus akui bahwa minimnya dialog internal dunia Islam, baik dalam level G to

G maupun P to P, berkontribusi besar terhadap lahirnya konflik. Semakin

tajamnya konflik Sunni-Syiah dan menyeret pemerintahan beberapa negara

terlibat dalam konflik, adalah cermin bahwa dialog tersebut tersendat, bahkan

bisa dikatakan terputus. Maka, dialog P to P akan memberi ruang yang luas bagi

upaya perdamaian di saat diplomasi dan dialog G to G banyak terkendala

berbagai kepentingan politik, ekonomi dan lainnya.

Dialog juga akan menjembatani transformasi moderasi Islam yang telah

dibangun berpuluh-puluh tahun oleh ulama dan tokoh agama di Nusantara.

Pengalaman Indonesia dalam membangun toleransi internal dan eksternal,

mengelola konflik dan membangun harmoni dalam keragaman, adalah

pengalaman yang juga dibutuhkan dunia Islam yang terkenal heterogen. Pada

akhirnya, kita mendorong agar trasformasi pengalaman keberagamaan

Nusantara dapat menjadi penengah atau bahkan solusi saat hubungan antar

dunia Islam tengah merenggang.

Kita mendambakan NU tampil sebagai lokomotif perdamaian dunia Islam,

sebagaimana perannya dalam merajut harmoni nusantara. Keberadaan NU

adalah kabar gembira bagi perdamaian dunia, karena NU itu adalah rahmatan

lil'alamin. Harapan ini tentu bukan sekedar puja puji, akan tetapi didasarkan pada

fakta dan pengalaman, bahwa NU memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam

berdialog dengan seluruh dunia, baik Barat mupun dunia Islam. Dan pada saat

yang bersamaan, sejarah panjang moderasi Islam di Indonesia menempatkan

bangsa ini begitu diterima kehadirannya oleh dunia Islam, meskipun mazhabnya

berbeda. Tentu, kedua hal inilah kekuatan yang kita titipkan pada keluarga besar

nahdliyyin. Wallahu a'lam bishowab

Penulis adalah Direktur Rumah Moderasi Islam/RUMI

12

piniO

PengarahM. Machasin

NU Rahmatan Lil AlaminOleh: Jaja Zarkasyi, MA