Top Banner
36 III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap dunia anak-anak, terutama dalam hal bermain anak-anak di pedesaan. Sesuai dengan pengalaman yang dialami penulis ketika masih kecil, penulis memainkan berbgai permainan dengan teman-teman seusia. Bermain merupakan proses alami anak dalam masa perkembangannya. Banyak ragam dan jenis permainan yang berkembang dan juga berubah dari waktu ke waktu. Mulai dari permainan tradisional hingga permainan berteknologi modern. Misalnya, permainan mobil-mobilan, yang dulunya hanya menggunakan kulit jeruk maupun pelepah pisang, sekarang sudah berubah menjadi mobil-mobilan yang terbuat dari bahan plastik, bahkan untuk memainkannya ada yang menggunakan remote control. Kemudian tembak- tembakan yang dulu hanya menggunakan pelepah pisang, sekarang sudah ada yang menggunakannya dengan bahan plastik, dan banyak permainan tembak- tembakan yang terdapat pada game online. Tentu saja semua itu memerlukan pengawasan dan seleksi dari orang tua agar tidak membahayakan bagi perkembangan anak. Jenis permainan yang dimainkan oleh anak-anak dalam karya ini tidak hanya jenis permainan yang ada pada zaman dahulu, seperti perahu dan pesawat dari kertas, bersepeda dan lain-lain, namun juga memasukkan
15

III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

Mar 14, 2019

Download

Documents

nguyenmien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

36

III. METODE PENCIPTAAN

A. Implementasi Teoritis

1. Tematik

Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya

Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

dunia anak-anak, terutama dalam hal bermain anak-anak di pedesaan. Sesuai

dengan pengalaman yang dialami penulis ketika masih kecil, penulis

memainkan berbgai permainan dengan teman-teman seusia. Bermain

merupakan proses alami anak dalam masa perkembangannya.

Banyak ragam dan jenis permainan yang berkembang dan juga berubah

dari waktu ke waktu. Mulai dari permainan tradisional hingga permainan

berteknologi modern. Misalnya, permainan mobil-mobilan, yang dulunya

hanya menggunakan kulit jeruk maupun pelepah pisang, sekarang sudah

berubah menjadi mobil-mobilan yang terbuat dari bahan plastik, bahkan untuk

memainkannya ada yang menggunakan remote control. Kemudian tembak-

tembakan yang dulu hanya menggunakan pelepah pisang, sekarang sudah ada

yang menggunakannya dengan bahan plastik, dan banyak permainan tembak-

tembakan yang terdapat pada game online. Tentu saja semua itu memerlukan

pengawasan dan seleksi dari orang tua agar tidak membahayakan bagi

perkembangan anak.

Jenis permainan yang dimainkan oleh anak-anak dalam karya ini tidak

hanya jenis permainan yang ada pada zaman dahulu, seperti perahu dan

pesawat dari kertas, bersepeda dan lain-lain, namun juga memasukkan

Page 2: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

37

permainan yang masih ada pada zaman sekarang khususnya di pedesaan

misalnya bermain layang-layang, boneka, mobil-mobilan dan sebagainya.

Berbagai jenis permainan anak, bermain boneka merupakan salah satu

permainan fantasi, yaitu merupakan permainan imajinasi yang diciptakan oleh

anak dalam dunianya. Sering kali anak kecil berbicara sendiri ketika bermain

boneka. Sebenarnya ia memiliki fantasi dan imajinasi sendiri mengenai tokoh

yang dimainkannya melalui boneka itu. Ia cenderung ikut menjadi peran

dalam permainannya itu. Permainan seperti ini baik untuk kecerdasan otak

kanan karena dengan sendirinya anak belajar berperan dengan berbagai

karakter yang diciptakan dan dimainkannya, merasakan karakter tokoh-tokoh

yang ada dalam imajinasinya, serta lambat laun akan memahami nilai baik dan

buruk sebuah sikap dan sifat.

Pada usia 5-8 tahun, merupakan usia dimana anak-anak mulai

bersosialisasi dengan teman-teman seusianya. Rasa ingin tahu mereka yang

tinggi, membuat anak ingin mengeksplor dunia di sekitarnya, salah satunya

dengan bermain bersama teman seusianya. Bermain merupakan salah satu hak

anak-anak yang perlu diperhatikan untuk pertumbuhan dan perkembangannya

daya kreativitas anak.

Sisi menarik lainnya dari anak-anak di pedesaan adalah tingkah laku

anak-anak yang sangat lincah dengan tubuh yang mungil dan lucu, contohnya

ketika mereka memanjat pohon untuk memetik buah atau mencari serangga,

dengan lincahnya memanjat tanpa bantuan tangga. Kemudian berlari-larian

kesana kemari dengan teman-temannya, bermain serdadu-serdaduan, mobil-

mobilan, membaca buku cerita anak, dan berekspresi sesuka hati. Apa saja

Page 3: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

38

yang terlintas di hati dan di pikiran anak-anak, mereka ekspresikan dengan

penuh kesungguhan, mereka semangat memasuki dunia ilusi yang dimainkan

dengan sunguh-sungguh, seakan dunia ilusi dalam permainannya merupakan

dunia nyata.

2. Konsepsi

Sebuah karya seni tidak lepas dari beberapa elemen-elemen atau unsur-

unsur pendukung, elemen-elemen tersebut dibutuhkan untuk memberikan

nuansa tertentu sesuai kebutuhan dalam berkarya seni. Terkait dengan karya

seni yang akan dibuat, proses perwujudan karya lukis ini terdapat berbagai

unsur seni rupa diantaranya garis, warna, distorsi dan sebagainya.

a. Garis

Garis yang dibuat adalah garis semu atau garis ilusif dan garis

nyata. Dimana garis ilusif yang dimunculkan tidak bersifat nyata, namun

sebagai batas bidang, bentuk atau warna seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 11. Garis ilusif (semu) dalam karya sebagai batas pada warna dan garis nyata

yaitu garis lengkung.

(Sumber Gambar: Dokumentasi Mihmida Ilwia tahun 2016).

Garis Ilusif

Garis Nyata

Page 4: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

39

b. Bidang (shape)

Karya yang dibuat oleh penulis menggunakan shape biomorphic

yang merupakan bentuk bebas dan tidak beraturan (lihat gambar 12),

namun penulis juga menyertakan beberapa shape geometric (lihat gambar

13 halaman 40).

Gambar 12. Bentuk-bentuk awan yang merupakan shape biomorphic.

(Sumber Gambar: Dokumentasi Mihmida Ilwia tahun 2016).

Page 5: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

40

Gambar 13. Bentuk-bentuk planet yang merupakan shape geometric.

(Sumber Gambar: Dokumentasi Mihmida Ilwia tahun 2016).

c. Warna

Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah

warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna pastel

(lihat gambar 14 halaman 41). Warna tersebut sesuai dengan suasana,

kegembiraan, dan tingkah laku anak-anak yang menyenangkan ketika

bermain dan karakter dunia anaknya bisa terlihat.

Page 6: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

41

Gambar 14. Beberapa warna-warna pastel pada karya.

(Sumber Gambar: Dokumentasi Mihmida Ilwia tahun 2016).

d. Cahaya dan Bayang-bayang

Gelap terang dalam karya lukis ditampilkan oleh penulis pada setiap

figur-figur yang dibuat (lihat gambar 15 halaman 42). Unsur bayang-

bayang dan gelap terang yang ditampilkan dalam karya meskipun bersifat

ilusif atau semu namun memberikan kesan nyata pada setiap figur maupun

bentuk yang ditampilkan.

Page 7: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

42

Gambar 15. Gelap terang pada wajah anak-anak, pakaian dan istana pasir.

(Sumber Gambar: Dokumentasi Mihmida Ilwia tahun 2016).

e. Ruang dan Volume

Ruang dan volume dalam karya ini dimanfaatkan secara ilusif atau

semu karena teknik penggarisan yang perspektifis atau adanya tone (nada)

dalam pewarnaan yang bertingkat dan berbeda-beda (lihat gambar 16

halaman 43).

Page 8: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

43

Gambar 16. Ruang dan volume semu.

(Sumber Gambar: Dokumentasi Mihmida Ilwia tahun 2016).

f. Tekstur

Terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur semu dan tekstur nyata.

Namun dalam proses penciptaan karya, penulis menggunakan tekstur semu,

setiap goresan yang dibuat oleh penulis dibuat sehalus mungkin sehingga

memiliki kesan seakan timbul, namun ketika diraba permukaannya halus

seperti goresan yang lain pada kanvas (lihat gambar 17 halaman 44).

Page 9: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

44

Gambar 17. Tekstur semu pada rumput.

(Sumber Gambar: Dokumentasi Mihmida Ilwia tahun 2016).

g. Proporsi

Proporsi dalam karya ini terlihat pada bagian figur anak-anak, yaitu

kepala figur anak-anak yang digambarkan dalam karya dibuat berukuran

lebih besar daripada bagian tubuh anak (lihat gambar 18).

Gambar 18. Proporsi pada bagian figur anak-anak.

(Sumber Gambar: Dokumentasi Mihmida Ilwia tahun 2016).

Page 10: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

45

h. Distorsi

Visulisasi dalam karya menggunakan distorsi dengan melebih-

lebihkan pada karakter agar karakter lebih kuat. Seperti pada tubuh anak

kecil dilebih-lebihkan dengan membuat figur anak-anak dengan dan ukuran

badan yang lebih kecil, tangan dan kaki juga berukuran lebih kecil serta

sedikit panjang dan hidung dibuat sedikit lebih panjang sehingga

menyerupai hidung rusa.

B. Implementasi Visual

1. Media

Penulis menyiapkan bahan material yang akan dipakai saat

pengerjaan karya seni lukis. Bahan material disesuaikan dengan keutuhan

yang digunakan. Adapun bahan material yang digunakan yaitu:

a. Spanram

Spanram yang akan penulis pergunakan terbuat dari kayu dengan

menggunkan spanram biasa dengan ukuran ketebalan kayu sekitar 2-3

cm. Penulis memilih menggunakan spanram biasa karena pada hasil

akhir karya yang dibuat penulis akan dipasang bingkai.

b. Kanvas

Kanvas merupakan kain landasan yang dipakai untuk penciptaan

karya seni lukis yang terbuat dari kain yang sudah didasari atau dilapisi

cat dasar. Kanvas yang dipakai oleh penulis merupakan kanvas dengan

Page 11: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

46

tekstur halus dan berserat sehingga ketika menggoreskan cat ke kanvas

akan lebih mudah dan cepat kering.

c. Cat minyak

Penulis melilih menggunakan cat minyak karena apabila

digoreskan ke kanvas tidak cepat kering sehingga akan lebih mudah

ketika akan membuat gradasi.

d. Minyak Cat

Pada pembuatan karya, penulis menggunakan minyak cat untuk

pelarut cat minyak.

e. Bubuk Putih atau Zinc White

Bubuk zinc white digunakan untuk campuran warna sehingga warna

yang dihasilkan lebih banyak.

f. Thinner

Penulis juga menggunakan thinner A sebagai bahan untuk mencuci

kuas yang sudah digunakan agar bersih dari cat minyak.

g. Kuas

Kuas yang digunakan oleh penulis adalah kuas dengan berbagai

ukuran, yang terdiri dari kuas cat tembok berukuran besar yang

digunakan untuk mengeblok bidang kanvas dan kuas lukis dari yang

ukuran besar hingga paling kecil. Kuas yang besar digunakan untuk

mengerjakan bagian yang luas sedangkan kuas-kuas yang kecil

digunakan untuk bagian-bagian yang kecil dan juga untuk detail.

Page 12: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

47

h. Pensil

Pensil yang digunakan oleh penulis untuk membuat sketsa di

kanvas.

i. Gelas Plastik

Untuk memudahkan penulis untuk membuat campuran warna,

sehingga ketika mencampur warna bisa lebih bnayak.

2. Proses Penciptaan

a. Konsep Perwujudan

Proses visualisasi karya seni lukis ini akan diwujudkan pada media

kanvas. Terkait dengan karya seni, terdapat berbagai unsur seni rupa

diantaranya garis, warna, dan sebagainya. Unsur tersebut akan dipadukan

dan disusun sedemikian rupa sehingga karya lukis dengan tema dunia

anak-anak akan terlihat lebih memiliki harmoni. Dalam karya lukis ini

akan digambarkan figur anak-anak yang memiliki karakter yang ceria dan

menyenangkan seperti anak-anak yang sedang bermain.

Bentuk figur anak-anak yang ditampilkan oleh penulis dibuat

dengan ukuran kepala lebih besar, kemudian pada bagian wajah, hidung

dibuat lebih panjang sehingga menyerupai hidung rusa. Kemudian bentuk

dan ukuran tangan sedikit lebih kecil dan panjang. Figur-figur yang

diunculkan dalam karya tidak hanya figur anak-anak saja, namun terdapat

figur seperti hewan dan juga benda-benda yang biasanya digunakan oleh

anak-anak saat bermain. Warna-warna yang digoreskan dalam karya lukis

ini juga menampilkan warna-warna yang cerah dan meriah.

Page 13: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

48

b. Proses pembuatan karya

Setelah menyiapkan bahan material untuk melukis, diperlukan

langkah-langkah dalam pembuatan karya. Adapun langkah-lagkah tersebut

adalah:

1. Langkah pertama, yaitu pembuatan sketsa (lihat lampiran) yang sudah

dibuat sebelumnya di kertas dan dipindahkan di kanvas dengan

menggunakan pensil. Studi bentuk penulis dilakukan lewat

mempelajari dan mengamati para seniman yang kiranya karya

seniman itu cocok dengan tema yang digarap oleh penulis. Figur-figur

atau bentuk yang digambarkan penulis dalam karya, penulis berusaha

menggambarkan figur anak kecil dengan wajah yang terlihat ceria dan

periang.

2. Langkah kedua setelah penulis selesai membuat sketsa di kanvas

adalah melanjutkan dengan mengecat bidang kanvas di luar objek yang

sudah digambar, dengan warna yang sudah ditentukan (lihat gambar

19 halaman 49).

Page 14: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

49

Gambar 19. Proses pewarnaan background.

(Sumber Gambar: Dokumentasi Mihmida Ilwia tahun 2016).

3. Langkah berikutnya yaitu penulis melanjutkan dengan mengecat

bagian objek-objek dalam kanvas. Pemberian warna objek dalam

kanvas yaitu dengan menambahkan efek gelap terang dan dibuat

sedetail mungkin. Begitu seterusnya pada karya-karya berikutnya.

3. Penyajian Karya

Penyajian diperlukan dalam sebuah karya seni, karena penyajian

mendukung penampilan dan estetika sebuah karya seni. Estetika yang

Page 15: III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis · Warna-warna yang penulis tampilkan dalam karya lukis ini adalah warna-warna yang meriah, lembut dan cerah, dan juga warna-warna

50

seimbang akan menambahkan nilai lebih pada karya tersebut. Penulis betul-

betul mengolah dalam penyajian ini, terutama dalam hal warna bingkai.

Hasil akhir dari karya-karya Tugas Akhir ini akan disajikan dalam

kanvas dengan menggunakan bingkai dengan warna yang berbeda-beda,

warna bingkai setiap karya sesuai dengan warna dominan yang ada dalam

karya. Karya ini disajikan dengan menggunakan bingkai atau pigura karena

mengingat lukisan yang dibuat penulis tentang anak-anak, sehingga akan

terlihat lebih artistik apabila menggunakan bingkai pada kanvas. Karena

karya tersebut menggunakan bahan kanvas, maka karya seni lukis ini

dipasangkan pada bngkai tanpa kaca.

Bingkai yang akan digunakan oleh penulis menggunakan bingkai

dengan ukuran bingkai 120 cm x 90 cm. Karya disajikan dengan posisi

horisontal dan vertikal sesuai dengan konsep yang dibuat. Karena dengan

posisi vertikal dan horizontal akan membuat karya lebih bervariasi.