Top Banner
i
99

ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

Oct 29, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

i

Page 2: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

ii

Page 3: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

iii

Page 4: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

iv

Page 5: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

v

Page 6: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

vi

Page 7: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

vii

Page 8: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

viii

Page 9: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

ix

Page 10: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

x

Page 11: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

xi

Page 12: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

xii

Page 13: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

xiii

Page 14: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

xiv

Page 15: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata menurut undang-undang nomor No.10 tahun 2009

tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai

macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan

yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah

Daerah.1

Pada sejarah Islam pariwisata dalam tradisi islam dimulai dari

kemunculan Islam sebagai agama universal, tradisi Islam tentang

pariwisata yang sering kita kenal dengan konsep ziyarah, yang secara

harfiah berarti berkunjung.2 Ziyarah yang dapat diartikan sebagai konsep

tour dalam Islam, baik yang terkandung dalam Al-Quran, As-Sunnah,

pandangan ulama’.

Sebagai makhluk hidup dimuka bumi ini kita wajib menjaga

lingkungan hidup dan tidak boleh merusak alam sekitarnya. Menjaga alam

sudah selayaknya kita semua sesuai dengan Hablum Minal Alam

(Hubungan Manusia Dengan Alam) prinsip seperti itu harus kita terus

tingkatkan sesuai dengan firman Allah SWT yang termaktub dalam surat

Ar-Rum ayat 41-42:

1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Keperawisataan Bab I Ketentuan Umum

Pasal 1 poin 4. 2Juhaya S. Pradja, Ekonomi Syariah, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2012), h.139

Page 16: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

2

Artinya :

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke

jalan yang benar).

Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah

bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari

mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)".3

Sektor Pariwisata merupakan sektor andalan di Indonesia yang

sangat cepat perkembangannya, sehingga kemajuan ekonomi bagi

masyarakat ataupun pemerintah sangat tinggi.

Dam Raman sebagai salah satu obyek wisata di Kota Metro mulai

dikenal oleh masyarakat luas dan untuk pengelolaannya Dam Raman

dikelola oleh masyarakat sekitar. Dam Raman berlokasi di Kelurahan

Purwoasri, Kecamatan Metro Metro Utara. Kawasan Dam Raman ini

memiliki total luas area sebesar 26 Ha yang terdiri dari 24 Ha tanah Eks.

Bengkok dan 2 Ha hutan sengon, akses masuk menuju lokasi Taman

Wisata Dam Raman yaitu Jalan Komodo.4

Wilayah dam raman adalah Bendungan air yang dikelola UPTD

Balai PSDA Wilayah II (Seputih Sekampung) dibawah Dinas Perumahan,

3 Depar temen Keagamaan Republik Indonesia, Qur’an dan Terjemahan, h. 637.

4 Wawancara dengan Inisial SK, Warga Sekitar Dam Raman, pada tanggal 25-3-2019 di

Purwoasri, pukul 13.00 WIB.

Page 17: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

3

Kawasan Pemukiman dan PSDA Provinsi Lampung. Dam raman dibangun

sejak tahun 1953 tujuannya untuk membendung air untuk dialirkan

kepersawahan di Raman Utara, bendungan Dam Raman dulu sepi dan

tidak ada yang mengurus, dulu sempat digunakan untuk perkemahan yaitu

di bengkok atau sekarang dikenal dengan sebutan Capit Urang yang masuk

dalam obyek Dam Raman.5

Dam Raman dahulu hanya dikenal bendungannya dan hutan

sengon dan tumbuh-tumbuhan lainnya, namun ada yang menggerakkan

kami dan beserta Paguyuban Purwoasri adalah Bapak Dharma Setyawan

beserta mahasiswanya untuk membangun obyek wisata Dam Raman.6

Dam Raman sebagai obyek wisata berbasis warga merupakan suatu

ide dan ajakan yang dilakukan Dharma Setyawan seorang dosen Jurusan

Ekonomi Syariah IAIN Metro, dan Dharma Setyawan merupakan warga

asli sekitar Dam Raman. Dengan melihat kondisi Dam Raman yang belum

dikelola oleh masyarakat atau pemerintah, membuat Dharma Setyawan

tergerak untuk mengajak masyarakat untuk mengelola menjadi ecowisata,

dari penggerakkan tersebut agar warga paham tentang wisata yang

dikelola warga dan hasilnya untuk warga.7

Pengembangan wisata melalui desa bertujuan untuk memahamkan

kepada masyarakat tentang wisata harus kembali ke warga dan

5 Wawancara dengan Inisial SK, Warga Sekitar Dam Raman, pada tanggal 25-3-2019 di

Purwoasri, pukul 13.00 WIB. 6 Wawancara dengan Inisial SK, Warga Sekitar Dam Raman, pada tanggal 25-3-2019 di

Purwoasri, pukul 13.00 WIB. 7 Wawancara dengan Inisial IL, Warga Sekitar Dam Raman, pada tanggal 26-3-2019 di

Metro, pukul 15.00 WIB.

Page 18: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

4

memberdayakan warga, bukan wisata yang memperdayai warga dan

keuntungannya untuk perseorangan.8 Untuk Memperkuat manajemen Dam

Raman Dharma Setyawan mengajak anak-anak Muda sekitar Bendungan

Dam Raman yang sehari-hari beraktifitas sebagai petani, pelajar, kuliah

dan buruh dengan membuat Komunitas #Ayokedamraman (AKDR) dan

dibantu oleh Paguyuban Purwoasri.9

Dam Raman mulai dikampanyekan secara menyeluruh melalui

media sosial dan website pegiat pegiat literasi. Fasilitas di Dam Raman

semikin banyak seperti terdapat mushola, taman, kolam renang, stand

pedagang dan perahu karet. Fasilatas yang semua itu dibangun oleh

masyarakat dan mahasiswa/i I’AIN Metro.

Pendampingan yang dilandaskan adalah memahamkan manajemen

ecowisata, nantinya akan terciptanya perekonomian yang baik. Prinsip

pembangunan pariwisata merupakan suatu penciptaan padagotong royong

masyarakat. Aktifitas gotong royong baik Dharma Setyawan, Mahasiswa/i

IAIN Metro serta Komunitas Ayo Ke Dam Raman bersama-sama untuk

mempercantik Dam Raman dan membangun ecowisata berbasis warga.

Penjagaan kelestarian alam seperti kota metro, membangun

gerakan Ayo Ke Dam Raman merupakan salah satu terobosan baru untuk

meningkatkan perkonomian warga kota metro. Banyaknya ide dan

gagasan yang membangun dalam pendampingannya yang mengakomodir

masyarakat umumnya. Sehingga ini yang mendasari peneliti untuk

8 Wawancara dengan DS, Penggerak Dam Raman, Pada Tanggal 24-3-2019 di Yosomulyo. 9 Wawancara dengan WP, Anggota Komunitas AKDR, pada tanggal 27-10-2018 di Metro,

pukul 20.00 WIB.

Page 19: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

5

meneliti tentang Pola Pendampingan Manajemen Ecowisata Dan

Pengaruhnya Terhadap Citra IAIN Metro.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diterangkan diatas,

maka terdapat pertanyaan penelitian yang dikemukakan adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana Pola Pendampingan Manajemen Eco Wisata Dam Raman?

2. Bagaimana Pengaruh Pola Pendampingan Eco Wisata Terhadap Citra

IAIN Metro?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penelitian,

serta untuk menjawab pertanyaan penelitian sehingga dapat

mengetahui hasi penelitian secara terperinci. Adapun tujuan penelitian

ini sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui tentang pola pendampingan manajemen eco

wisata dam raman.

b. Untuk mengetahui tentang pengaruh pola pendampingan ecowisata

terhadap citra IAIN Metro.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini guna untuk menambah wawasan keilmuan ,dan

pengetahuan mahasiswa dan masyarakat. Dan sebagai penemuan

ataupun pengembangan ilmu.

Page 20: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

6

a. Secara Teoritis

Sebagai tambahan referensi akademis dan penulis tentang

pengetahuan yang berkaitan dengan Jurusan Ekonomi Syariah

dibidang Ekowisata.

b. Secara Praktis

1) Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber

pendampingan yang sejenis bagi pembaca dan penulis.

2) Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan

bagi masyarakat mengenai proses pola pendampingan

manajemen ecowisata dalam menciptakan desa yang menjaga

kelestarian alamnya serta membangun citra perusahaan yang

baik.

D. Penelitian Relevan

Penelitian Relevan merupakan penelitian yang dijadikan sebagai

acuan atau tolak ukur perbedaan dan persamaan suatu penelitian tersebut,

oleh karena itu peneliti memaparkan perkembangan karya ilmiah skripsi

terdahulu sehingga bisa melihat sudut perbedaan dan sudut persamaan

dalam penelitian ini. Dan akan terlihat tujuan masing-masing yang ingin

dicapai.

1. Penelitian Oleh Selma Purnamasari mahasiswi UIN Raden Intan

Lampung tentang Pengaruh Potensi Ekowisata Bahari Terhadap

Perekonomian Masyarakat Perpektif Ekonomi Islam menggunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kuantitatif.

Page 21: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

7

Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan. Populasi dalam

penelitian ini adalah sebesar 110 masyarakat dan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 50 orang. Untuk proses analisis

data menggunakan analisis regresi sederhana, uji t, dan koefisien

determinasi (R2) dengan Ekowsata Bahari sebagai variabel X

(independen) dan Perekonomian Masyarakat sebagai variabel Y

(dependen). Potensi Ekowisata Bahari mempunyai pengaruh terhadap

perekonomian masyarakat sekitar Dermaga Ketapang Teluk Ratai

Pesawaran, dengan hasil bahwa pengaruh potensi ekowisata bahari

terhadap perekonomian masyarakat sekitar adalah sebesar 39,9%,

sedangkan sisanya 60,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian. Potensi ekowisata bahari mempunyai pengaruh

terhadap perekonomian masyarakatdan sesuai dengan perspektif

ekonomi islam yaitu dari segi kerja, pemerataan kesempatan,

persaingan dan solidaritas.10

2. Penelitian oleh Novie Istoria Hidayah mahasiswi Universitas Negeri

Yogyakarta tentang Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan

Desa Wisata Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya

yang dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam

pengembangan Desa Wisata Jatimulyo serta mengetahui faktor

pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayan

10

Selma Purnamasari, Pengaruh Potensi Ekowisata Bahari Terhadap Perekonomian

Masyarakat Perpektif Ekonomi Islam, (Lampung : UIN Raden Intan Lampung, 2017).

Page 22: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

8

tersebut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Informan penelitian antara lain Kepala Seksi Pengembangan

Kapasitas dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon

Progo, Kepala Desa Jatimulyo, Ketua Pengelola Desa Wisata dan

Sekretaris Kelompok Sadar Wisata Desa Wisata Jatimulyo, serta

masyarakat (pelaku wisata). Instrumen penelitian adalah peneliti

sendiri. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan

triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah

yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam

pengembangan Desa Wisata Jatimulyo antara lain: Bantuan modal,

bantuan dari PNPM Mandiri Pariwisata, Bantuan pembangunan

prasarana, Bantuan pendampingan, Penguatan kelembagaan, dan

Penguatan kemitraan.11

3. Penelitian Oleh Hesti Pratiwi mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Tentang Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Desa Wisata

Mandiri Di Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten

Magelang Penelitian ini dilatar belakangi oleh kegiatan pariwisata di

pedesaan yang semakin digemari oleh wisatawan dengan berbagai

keragaman seni dan budaya lokal. Desa Wisata Wanurejo adalah salah

11

Novie Istoria Hidayah, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata

JatimulyoGirimulyoKulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, (Yogyakarta : Universitas Negeri

Yogyakarta, 2017).

Page 23: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

9

satu pengembangan pariwisata desa yang berbasis pada pemberdayaan

masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi:

Strategi pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui desa

wisata mandiri, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

pelaksanaan strategi pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan

melalui desa wisata mandiri.

Hasil penelitiannya adalah strategi pemberdayaan masyarakat

melalui desa wisata mandiri di desa Wanurejo dilaksanakan melalui

berbagai pelatihan seperti pelatihan blangkon dan pelatihan seni tari di

sanggar avadana, strategi juga dilakukan dengan promosi yang di

laksanakan melalui pagelaran rakyat atau yang dikenal dengan gelar

budaya setiap tanggal 17 mei yang juga diperingati sebagai hari jadi desa

Wanurejo, selain itu desa Wanurejo juga menjalin kerjasama dengan

pihak-pihak tertentu yang mendukung kegiatan pariwisata desa. 12

Dalam Penenelitian diatas memiliki kesamaan yaitu membahas

tentang eco-wisata, sama halnya dengan penelitian yang sedang

peneliti lakukan membahas tentang wisata namun yang membedakan

dalam penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang peneliti lakukan

membahas tentang pola pendampingan yang dilakukan komunitas

sehingga dapat menggerakkan masyarakat untuk mengelola wisata.

Serta membahas tentang pengaruhnya terhadap citra kampus

dikarenakan pelopor pertamanya adalah seorang akademisi kampus.

12

Hesti Pratiwi ,Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Desa Wisata Mandiri Di

Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, (Semarang : Universitas Negeri

Semarang, 2017).

Page 24: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

10

BAB II

LADASAN TEORI

A. Pola Pendampingan

1. Pengertian Pola Pendampingan

Pengertian Pola dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

artinya sistem, pola kerja, bentuk (struktur) yang tetap.13

Sedangkan

pengertian pendampingan adalah Pendampingan berasal dari suku kata

“damping” artinya dekat, karib, rapat (persaudaraan). Kemudian diberi

akhiran “an” menjadi “dampingan” yang artinya hidup bersama-sama

bahu membahu dalam kehidupan. Selanjutnya diberi awalan “pen”

menjadi kata “pendamping" artinya orang yang menyertai dan

menemani, berdekatan dalam suka dan duka.

Jadi pengertian pola pendampingan adalah kegiatan

membelajarkan kelompok yang berangkat dari kebutuhan dan

kemampuan mereka atas dasar interaksi dari oleh dan untuk anggota

dalam kelompok serta kesetia kawanan antara kelompok dalam rangka

meningkatkan kesejahteraannya.

2. Model-Model Pendampingan

Dalam pendampingan partisipatif, pendampingan sosial terdapat

beberapa model pendampingan yang dapat menentukan keberhasila

dalam melakukan pemberdayaan, model pendampingan tersebut

adalah :

13

kbbi.kemdikbud.go.id. diunduh pada 10 Oktober 2018.

Page 25: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

11

a. Memberikan fasilitas jasa dan pelayanan kepada masyarakat

dalam bentuk arahan atau bimbingan kepada anak-anak melalui

bimbingan belajar.

b. Menumbuhkan motivasi dan upaya untuk kemandirian warga

masyarakat dalam pelaksanaan pendampingan, yakni melalui

bimbingan belajar dan psikososial pada anak-anak.

c. Melaksankan tugas-tugas masyarakat dengan penuh tanggung

jawab dan memberikan laporan-laporan pelaksanaan

pendampingan pada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang

diharapkan.

d. Tim pendampingan harus menumbuhkan motivasi dan inisiatif

masyarakat turut berpartisipasi secara aktif dalam mendukung

pelaksanaan pendamping tersebut.14

model pendampingan yang menjadi keutamaan agar efektif dan

berkelanjutan dalam sistemnya yang terpenting adalah :

a. Pelatihan ,dengan diadakannya pelatihan maka sistem edukasi

dari pendampingan akan memberikan mutu dan pemahaman

bagi warga.

b. Manajemen Sumber Daya Manusia, dengan memanajemen

sdm akan lebih mudah untuk melakukan pendampingan karena

sistem tugas disesuaikan dengan kemampuan masing-masing

warga.

14

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung,: PT Refika

Aditama, 2005), hal. 97

Page 26: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

12

c. Pengembangan Pola Pikir, pengembangan ini adalah

mengubah pemikiran masyarakat yang monoton menjadi

pemikiran kreatif agar terciptanya gagasan baru.

d. Motivasi, peran ini sangat penting karena motivasi adalah

dorongan untuk membangun yang lebih baik.

3. Prinsip-Prinsip Pendampingan

Prinsip-prinsip pendampingan dalam upaya pemberdayaan

masyarakat meliputi :

a. Prinsip Spasial Lokal, yaitu penguasaan dan pemahaman

terhadap ruang, kondisi, potensi dan bahasa lokal dalam

pemberdayaan masyarakat.

Prinsip Spasial Lokal merupakan suatu pendekatan

dan pemahaman tentang kondisi lokal atau menguasi

lingkungan adat istidat derah setempat. Dalam hal ini kita

tidak dapat merubah

b. Prinsip Berkelompok, yaitu kelompok tumbuh dari, oleh dan

untuk kepentingan masyarakat. Selain dengan anggota

kelompoknya sendiri, kerjasama juga dikembangkan antara

kelompok dan mitra kerja lainnya agar usaha mereka

berkembang, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta

mampu membentuk kelembagaan ekonomi.

Prinsip Bekelompok suatu proses kebersmaan dengan

sesama masyarakat tidak individual atau kepemilikan, haknya

menjadi milik bersama atau kelompok masyarakat. Jadi tidak

akan ada menjadi milik perusahaan atau perseroan.

c. Prinsip Keberlanjutan, yaitu seluruh kegiatan penumbuhan dan

pengembangan diorientasikan pada terciptanya sistem dan

Page 27: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

13

mekanisme yang mendukung pemberdayaan masyarakat secara

berkelanjutan. Berbagai kegiatan yang dilakukan merupakan

kegiatan yang memiliki potensi berlanjut di kemudian hari.

Prinsip Keberlanjutan adalah proses peningkatan

motivasi inovasi terhadap keberlangsungan pendampingan

terhadapa masyarakat, dengan mekanisme yang tersistem.

d. Prinsip Kemandirian, yaitu masyarakat diberi motivasi dan

dorongan untuk berusaha atas dasar kemauan dan kemampuan

mereka sendiri dan tidak selalu tergantung pada bantuan dari

luar.

Prinsip Kemandirian merupakan prinsip tidak

ketergantungan atau terikat terhadap suatu bantuan yang terus

menerus. Setlah dilakukan pendampingan kemandirian akan

muncul oleh yang didampingi.

e. Prinsip Kesatuan Keluarga, yaitu masyarakat tumbuh dan

berkembang sebagai satu kesatuan keluarga yang utuh. Kepala

keluarga beserta anggota keluarganya merupakan pemacu dan

pemicu kemajuan usaha. Prinsip ini menuntut para pendamping

untuk memberdayakan seluruh anggota keluarga masyarakat

berperan serta dalam meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan.

Prinsip Kesatuan Keluarga merupak prinsip tidak

membedakan suku, budaya, agama. Tetapi memntingkan

kebersamaan seperti ikatan keluaraga untuk menjaga sistem

gotong royong di lingkungan, rasa memiliki dan kepekaan

sosial.

f. Prinsip Belajar Menemukan Sendiri, yaitu kelompok dalam

masyarakat tumbuh dan berkembang atas dasar kemauan dan

kemampuan mereka untuk belajar menemukan sendiri apa yang

mereka butuhkan dan apa yang akan mereka kembangkan,

Page 28: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

14

termasuk upaya untuk mengubah penghidupan dan

kehidupannya.15

Prinsip Belajar Menemukan Sendiri merupakan prinsip

agar masyarakat tidak tergantung terhadap pendampingya,

namun masyarakat mencari inovasi dan kreatiftas sesuai

dengan kemampuan serta gagasan-gagasan kelompok tersebut.

B. Manajemen Eco-Wisata

1. Pengertian Manajemen

bahasa Perancis, manajemen juga berasal dari beberapa bahasa

salah satunya bahasa Italia maneggiare yang berarti mengendalikan.

Menurut Ricky W. Griffin manajemen sebagai sebuah proses

Perencanaan, Pengorganisasian, Pengoordinasian, dan Pengontrolan

sumber daya untuk mencapai sasaran secara Efektif dan Efisien.

Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan

sedangkan Efisien berarti tugas yang ada dilaksanakan secara benar,

terorganisasi dn sesuai dengan jadwal.16

Sedangkan menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan Manajemen

adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber-sumber lainnya secara Efektif dan Efisien untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.17

15 http://greenblue-phinisi.blogspot.com/2009/06/pendampingan-dalam-

pemberdayaan.html. diunduh pada 21 Oktober 2018 16

Undang Ahmad Kamaludin, Etika Manajemen Islam, (Jakarta : Pustaka Setia, 2010), h.

27 17

Hasibuan Malayu S.P Haji, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2003), h. 2

Page 29: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

15

Ecowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan

pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek

konsevasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi

masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.18

Jadi dapat diartikan manajemen ecowisata merupakan ilmu atau

seni untuk mengatur sistem menjaga keaslian alam yang dipadukan

oleh sistem Pariwisata serta agar tujuan yang diinginkan tercapai

secara Efektif dan Efisien.

Manajemen ecowisata dapat mengaktualisasikan pelestariaan

alam dan penjagaan alam serta meningkatkan ekonomi masyarakat

sekitar dengan pemberdayaan masyarakat dalam menciptakan wisata.

2. Fungsi Manajemen Eco-Wisata

Fungsi manajemen ada 4 yaitu Planning, Organizing, Directing,

dan Controling.

a. Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah mimikirkan apa yang akan dikerjaan dengan

sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan

tujuan perusahaan/organisasi secara keseluruhan dan cara terbaik

untuk memenuhi tujuan itu.19

Dalam perencanaan baik

perusahaan/organisasi harus menyusun tahap-tahapan awal hingga

akhir yang dapat menuju tujuan tersebut dengan baik, langkah-

18

https://id.m.wikipedia.org/wiki/ekowisata diunduh pada 10 Oktober 2018 19

Undang Ahmad Kamaludin, Etika Manajemen Islam, (Jakarta : Pustaka Setia, 2010),

h.32

Page 30: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

16

langkah yang dibutuhkan harus tersusun dengan rapi dan terstruktur

beserta langkah alternatif yang tersedia.

Fungsi perencanaan ini tidak boleh sampai tertinggal ataupun tidak

diterapkan dalam manajemen, sebab perencanaan merupakan

proses atau langkah-langkah untuk menuju tujuan yang efisien dan

efektif. Kebiasaan menyusun rencana merupakan hal yang baik dan

positif untuk kelompok, organisasi perusahaan dan lain-lain untuk

menuju tujuannya yang diinginkan.

Didalam qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11 bahwasnnya perubahan

nasib seseorang sangat ditentukan oleh individu atau kaum itu

sendiri. Firman Allah Swt :

...

Artinya :

“...Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu

kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada

diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki

keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang

dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia.”20

Didalam ayat diatas sudah dijelaskan Bagi tiap-tiap manusia ada

beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada

pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan

yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga

20 Departemen Keagamaan Republik Indonesia, Qur’an dan Terjemahan, h. 362

Page 31: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

17

secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah. Tuhan tidak akan

merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-

sebab kemunduran mereka.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Organizing adalah suatu proses mengubungkan orang-orang yang

terlibat dalam organisasi tertentu.21

Pengorganisasian

mempermudah pimpinan, manajer, ketua dan lain-lain dalam

melakukan pengawasan dan menentukan orang-orang yang yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi

tersebut.22

Dari pengertian diatas pengorganisasian merupakan suatu

pengelempokan atau pembagian teknis tugas, wewenang, dan

tanggung jawab sehingga alur organsasi berjalan dengan baik

serta terintegritas hubungan kerja ataupun tugas masing-masing

bersinergis dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien.

Kerja sama merupakan suatu proses individu yang saling

membantu dalam melaksnakan wewenag yang telah diberikan

kepadanya. Dengan adanya kerja sama kordinasi antar anggota

ataupun pegawai akan terjalin dengan sistematis, suksesnya

organisasi adalah kerja sama antar anggota. Didalam Al-Qur’an

Surat Ali Imran Ayat 103 sudah diterangkan bahwasannya

seseorang muslim harus saling bekerja sama.

21

Anton Anthailah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung :CV.Pustaka Setia,2010), h. 110. 22

Undang Ahmad Kamaludin, Etika Manajemen Islam, (Jakarta : Pustaka Setia, 2010),

h.32

Page 32: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

18

Artinya :

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)

Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah

akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa

Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah

mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena

nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu

telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah

menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu

mendapat petunjuk”.23

c. Directing (Pengarahan)

Proses pengarahan lebih identik dengan terjun langsung

kelapangan. Pengarahan adalah suatu tindakan untuk

mengusahaakan setiap anggota, karyawan dan sebagainya

mencapai tujuan yang sesuai dengan manajerial dan usaha

organisasi.

Fungsi ini melibatkan gaya kualiatas gaya kepemimpinan kualitas,

gaya, dan kepemimpin serta kegiatan kepemimpinan seperti

komunikasi, motivasi dan disiplin.24

Dari uraian diatas proses pengarahan dalam manajemen adalah

proses seorang pemimpin yang mengarahkan dan memotivasi

23

Departemen Keagamaan Republik Indonesia, Qur’an dan Terjemahan, h. 89 24

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE, 1998), h.25.

Page 33: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

19

setiap anggotanya didalam suatu tanggung jawab sesuai bidangnya.

Proses ini sangat penting karna terdapat motivasi untuk saling

menguatkan satu sama lain.

d. Controlling (Pengontrolan)

Controlling (pengontrolan) adalah penemuan dan penerapan cara

dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan

sesuai dengan yang telah diterapkan.25

Dalam proses pengawasan atau pengontolan merupakan tahap akhir

dalam fungsi manajemen, proses ini sangat penting organisasi

dalam sebuah kinerja atau organisasi. Dari pengomtrolan kita dapat

melihat tujuan organisasi sudah tercapai secara efektif dan efisien.

Jika terjadi ketidak sesuaian dalam tujuan dalam pengontrolan akan

terlihat nyata, dan kedepannya kegagalan atau ketidak sesuaian

tujuan organisasi dapat dihindarkan dan tidak terulang kembali.

3. Tahap-Tahap Eco-Wisata

Proses perencanaan dalam pengembangan ekowisata merupakan

tahapan yang penting karena dokumen perencanaan akan dijadiakn

acuan bagi kegiatan berikutnya.26

Proses perencanaan pengembangan

ekowisata dilaksanakan secara terpadu yang meliputi berbagai

kegaiatan:

25

Ike Kusdyah Rachmawati, Manajemen Konsep-Konsep Dasar dan Pengantar Teori,

(UMM Press, 2003), h.5 26

Gunardi Djoko Winarno dan Sugeng Prayitno Harianto, Ekowisata, (Bandar Lampung :

Pusaka Media Design, 2017) h.36-37

Page 34: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

20

a. Identifikasi potensi dan hambatan

1) Daya tarik dan keunikan alam

Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 2009 Bab IV Pasal

6 tentang kepariwisataan yaitu segala sseuatu yang memiliki

keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragamaan

kekayaaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang

menjadi sasaran atau kunjungan wisata.27

2) Kondisi ekologis/lingkungan

Dalam hal ini kita harus melihat kondisi organisme yang ada

disekitar kawasan wisata.

3) Kondisi sosial ekonomi budaya

Dalam hal ini kita harus melihat kondisi sosial, ekonomi dan

budaya yang sesuai disekitar kawasan wisata.

4) Peruntukan kawasan

Peruntukan kawasan merupakan mengkhususkan kawasan

konservasi atau eco-wisata.

5) Sarana dan prasarana

Pembangunan eco-wisata yaitu dengan sarana dan prasana yang

aman untuk alam dan tidak merusak lingkungan.

6) Potensi pangsa pasar eco-wisata

Potensi pangsa pasar eco-wisata harus dilakukan dengan efektif

karena pengelola harus melihat aspek-aspek pasar wisata.

27

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Keperawisataan Bab IV Pembangunan

Kepariwisataan Pasal 6.

Page 35: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

21

7) Pendanaan.

Pendanaan merupakan proses pengaturan atau perencanaan

keuangan eco-wisata yang dikelola dengan efisien.

b. Analisis potensi dan hambatan

1) Aspek legalitas dan dasar-dasar hukum

Pengelolaan kawasan ecowisata harus memiliki legalitas dari

dinas kepariwisataan ataupun dari wilayah setempat, dan

memiliki pedoman hukum.

2) Potensi sumber daya alam dan keunikannya

Perencanaan eco-wisata memerlukan sumber daya alam yang

tidak tercemar keasliannya dan memiliki ciri khusus.

3) Analisis usaha

Analisis usaha merupakan proses mengevaluasi resiko usaha-

usaha yang akan dijalankan.

4) Analisis dampak lingkungan

Analisis dampak lingkungan yaitu proses mengamati,

mengavaluasi dampak dari eco-wisata yang dijalankan. Supaya

tidak terjadi resiko-resiko berbahaya.

5) Analisis ekonomi

Analisis adalah proses analisis ekonomi masyarakat secara

makro aatu mikro di wilayah eco-wisata.

6) Analisis sosial

Page 36: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

22

Analisis sosial adalah usaha memperoleh kondisi keadaan

realitas sosial yanga da dilingkungan.

7) Analisis ruang

Analisis ruang merupakan analisis untuk mengetahui kebutuhan

kawasan eco-wisata dengan efisien dan efektif.

c. Rancang tindak

1) Pengembangan masyarakat

Pengembangan masyarakat merupakan proses penguatan

masyarakat secara aktif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip

keadilan sosial, partisiapasi dan kerjasama yang setara.28

2) Pengembangan produk

Pengembangun produk merupakan pengembangan dalam

kegiatan ayang selalu berinovasi dan trend.

3) Pengembangan usaha

Proses pengembanagan usaha merupakan inovasi ecowisata

yang update serta tidak merusak kawasan dan sesuai tujuan eco-

wisata.

4) Pemasaran

Strategi menarik wisatawan harus melalui pemasaran secara

digital ataupun secara manual yang menunjang ecowisata.

28

Edi Suharto, CSR & COMDEV Investai Kreatif Perusahaan Di Era Globalisasi,

(Bandung : Alfabeta, 2010) h. 65-66

Page 37: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

23

5) Pendanaan

Pendanaan secara efisien dan efektif adalah proses arus-kas

yang sesuai dengan tujuan kawasan ecowisata.

6) Pemantauan dan evaluasi.

Evaluasi merupakan bentuk pengontrolan atau memeriksa

pengelolaan ecowisata dalam jangka waktu sesuai kebutuhan.

Menurut Damanik dan Weber Perencanaan yang baik berarti

akan menghasilkan suatu strategi peningkatan daya saing produk dan

keuntungan di tingkat perusahaan atau pelaku wisata. Dalam

perencaan harus tergambar syarat-syarat apa yang perlu dijalankan

oleh pelaku.29

C. Citra Perusahaan

1. Pengertian Citra Perusahaan

Citra Perusahaan menurut Adbel-Salam yaitu kesan secara

umum yang tertinggal di benak pelanggan sebagai hasil dari kumpulan

perasaan, ide, sikap dan pengalaman dengan perusahaan yang

disimpan dalam ingatan.30

Kesan tersebut kemudian diubah bentuknya

menjadi citra positif atau negatif sesuai dengan perasaan dan

pengalaman pelanggan pada perusahaan.

29

Damanik J dan H. F. Weber, Perencanaan Ekowisata, (Yogyakarta : Andi Offset, 2006)

h.39 30

Suratno, Aziz Fathoni ,Andi Tri Haryono, Pengaruh Citra Perusahaan Dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel

Intervening Pada Pt Pelabuhan Indonesia III Semarang, (Journal Of Management, Volume 2

No.2 Maret 2016), h. 3

Page 38: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

24

Menurut Gronroos mendefinisikan citra sebagai representasi

penilaian-penilaian dari konsumen, baik konsumen yang potensial

maupun konsumen yang kecewa, termasuk kelompok lain yang

berkaitan dengan perusahaan. Penilaian ini berbeda-beda, baik antar

kelompok maupun antar individu.31

Dalam pengertian diatas dapat diartikan bahwasannya citra

merupakan suatu penilain oleh seseorang ataupun kelompok dalam

memberikan suatu tanggapan yang sifatnya membangun. Menurut

Kotler menjelaskan bahwa membangun citra itu penting bagi kelang-

sungan organisasi di masa mendatang.32

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara

keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanan saja. Dalam

hal ini citra dalam lembaga pendidikan akan terlihat baik dan

berkulitas terlihat dari tenaga pendidiknya dan peserta didik dengan

output yang baik dan memiliki prestasi.

Citra suatu perusahaan tidak dapat terbentuk secara instan tetapi

memerlukan proses. Citra adalah sebuah cerminan dari identitas

sebuah organisaasi atau perusahaan. Sebuah organisasi atau

perusahaan dapat memiliki beberapa citra yang berbeda-beda dimata

publik yang berbeda-beda pula. Dengan seperti dilembaga pendidikan

khusus perguruan tinggi harus memberikan suatu inovasi dan kreasi

31

Farida Jasfar, Manajemen Jasa, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2005), h. 183-184 32 Erwina Safitri, Mintarti Rahayu, Nur Khusniyah Indrawati, Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan

Service Center (Studi Pada PelangganSamsungService Center di Kota Malang), (Jurnal Ekonomi

Bisnis Tahun 21, No.1, Maret 2016), h.92

Page 39: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

25

dalam membentuk para mahasiswa/i yang berkualitas, lulusan yang

baik adalah lulusan yang dapat bersinergis di lingkungan masyarakat

dan mampu memberikan perubahan bagi bangsa.

Citra Lembaga Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu

harapan yang ingin dicapai oleh lembaga tersebut untuk membantu

perguruan tinggi dalam bertumbuh kembang dan maju diberbagai

bidang jurusannya. Citra yang positif akan memperkuat posisi lembaga

pendidikan dalam persaingan dan mendapatkan kepercayaan dari para

masyarakat umum dengan jurusan yang memiliki program-program

jurusan yang memberikan wawasan keilmuan yang baik. Citra

perguruan tinggi juga meliputi dari segi fasilitas kampus yang lengkap,

keahlian, keterampilan, keilmuan, akreditasi kampus dan lain

sebagainya. karena jika fasilitas kampus tidak lengkap maka akan

mengganggu citra lembaga tersebut, hal ini akan berdampak besar bagi

kampus tersebut.

2. Jenis-Jenis Citra

Citra dapat dibagi menjadi 7 Menurut Frank Jefkins dalam

bukunya Hubungan Masyarakat yang dikenal dalam public relations ,

jenis-jenis citra sebagai berikut :

a. Mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra)

manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat

perusahaannya.

Page 40: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

26

b. Current image (citra kini), yaitu Citra merupakan kesan baik yang

diperoleh dari orang lain tentang perusahaan/organisasi atau hal

lain yang berkaitan dengan produknya.

c. Wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen

menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan

untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh

informasi yang lengkap.

d. Corporate Image (Citra Perusahaan), jenis citra ini yaitu yang

berkaitan dengan perusahaan sebagai tujuan utamanya,

bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang

positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin

tentang sejarahnya, kualiatas pelayanan prima, keberhasilan

dalam bidang marketing, dan hingga berkaitan dengan tanggung

jawab sosial (social care).

e. Multiple image (citra majemuk), yaitu citra pelengkap dari citra

perusahaan diatas, misalnya bagaimana pihak humas/PR akan

menampilkan pengenalan (awareness) terhadap identitas

perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam (uniform) para

front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor, dan penampilan

para profesionalnya. Semua itu kemudian diidentikkan kedalam

suatu citra serbaneka/majemuk (multiple image) yang

diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image).

Page 41: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

27

f. Perfomance image (citra penampilan), yaitu citra penampilan ini

lebih ditujukan subjeknya , bagaimana kinerja dan penampilan

diri (performance image) para professional pada perusahaan

bersangkutan. Misal, dalam memberikan berbagai bentuk dan

kualitas pelayanan, menyambut telepon, tamu, dan pelanggan

serta publiknya, harus serba menyenangkan serta memberikan

kesan yang selalu baik.

3. Faktor – Faktor Mempengaruhi Citra

Adapun beberapa faktor penting yang menentukan citra suatu

organisasi, yaitu sebagai berikut :

a. Kepemimpinan (leadership) adalah proses struktural dalam

perusahaan untuk memimpin perusahaan agar tercapainya tujuan

organisasi.

b. Kebijaksanaan dan strategi (policy and strategy) adalah

pengambilan sikap dan penyusunan strategi dengan progrma yang

terencana dan mudah diterima oleh perusahaan.

c. Kebijaksanaan sumber daya manusia (personnel policy) adalah

proses pengambilan dalam menentukan penempatan pekerja dan

pengurus organisasi agar tidak salah penempatan.

d. Pengelolaan kekayaan (asset management) adalah proses

pengelolaan sumber dana dan aset yang dimiliki demi

berlangsungnya perushaan tersebut.

Page 42: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

28

e. Pengelolaan proses (process management) adalah proses

pengelolaan dan aksi nyata dalam teknis pelaksanaan.

f. Kepuasan konsumen (customer satisfaction) adalah sikap

menyenangkan dan tidak menyenangkan hasil produk atau yang

dihasilkan dalam perusahaan tersebut yang menilai adalah

konsumen tersebut.

g. Kepuasan karyawan (employee satisfaction) adalah sikap

menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam karyawan

tersebut.

h. Tanggung jawab sosial (societal responsibility) adalah sebuah

bentuk timbal balik dan tanggung jawab perusahaan disekitar

kegiatan perusahaan tersebut secara sosial kemasyarakatan.

i. Hasil usaha (business result/profit) adalah suatu proses terakhir

perusahaan dalam periode setiap bulan atau setiap tahun.33

Dalam faktor-faktor tersebut untuk membangun dan membenahi

setiap lini yang ada perusahaan, organisasi atapun lembaga perguruan

tinggi. dari faktor-faktor itu harus adanya kerjasama baik internal dan

eksternal dalam perusahaan tersebut. Di lembaga perguruan tinggi

Rektor, Dekan, Ketua Jurusan dan mahasiswa harus berperan aktif

dalam membangun jaringan dan kreatifitas untuk membentuk suatu

tatanan kampus yang baik.

33

A.Anditha Sari, Dasar – Dasar Public Relations, (Yogyakarta: Depublish Publisher,

2017), h. 20.

Page 43: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diambil dalam penilitian ini secara Field

Research (Penelitian Lapangsan) yaitu penelitian yang dilakukan di

lapangan atau langsung ketempat penelitian. Penelitian lapangan

adalah penelitian yang bertujuan mempelajari secara intensif tentang

latar belakang keadaan sekarang dan interaksi sosial, individu,

kelompok, dan masyarakat.34

Dalam artian penelitian lapangan

merupakan penelitian langsung dengan berinteraksi kepada objek yang

diteliti sehingga kan mendapatkan sumber data yang pasti dan akurat.

Pada Penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan

menggali data yang bersumber dari lapangan/langsung yaitu di Dam

Raman 28 Purwoasri, Kecamatan Metro Utara, Metro, Provinsi

Lampung.

2. Sifat Penelitian

Penelitian yang digunakan bersifat kualitatif, penelitian

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptifberupa kata-kata tertulis atau langsung dari yang diamati.

Penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan

34

Husaini Usman Purnomo Setyadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta :PT.

Bumi Aksara, 2011), h.4.

Page 44: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

31

pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.35

Yang

dimaksud dalam pengertian diatas adalah untuk menyajikan data,

menganalisa data, dan mengintreprestasikan hasil penelitian tersebut.

Untuk penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif karena

penelitian ini mengungkapkan fakta-fakta yang ada dari data-data yang

dikumpulkan, serta menguraikan dan menggambarkan peristiwa-

peristiwa yang terjadi. Dalam hal ini peneliti hanya ingin mengetahui

hal-hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu yang diteliti. Maka

dalam penelitian ini lebih menekankan pada pandangan mengenai

gambaran peristiwa yang dibentuk oleh kata-kata secara ilmiah.

Maka peneliti akan mengungkap berupa keterangan-keterangan

yang bersifat tidak ada uji signifikan, tidak ada taraf kesalahan, karena

penelitian ini tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak

ada kesalahan generalisasi . Dalam penelitian ini peneliti berusaha

memaparkan, mendeskripsikan, menguraikan hasil penenetian tentang

pola pendampingan manajemen ecowisata dan hasil pola

pendampingan tersebut mempengaruhi citra lembaga.

B. Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dan informasi

dari membaca dan mengutip dari berbgai sumber. Teknik penyusunannya

melalui dua sumber yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder

yaitu :

35

Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), h.47

Page 45: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

32

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada peneliti untuk tujuan penelitian.36

Maka

dalam mencari sumber data yang utama harus diperhatikan dengan

baik karena akan dijadikan sebagai obyek penelitian.

Dalam Sumber data primer didapatkan dari teknik sampling

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Perkembangan tertentu ini misalnya

orang tersebut yang dianggap tahu tentang apa yang kita harapkan atau

mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi obyek atau situasi yang diteliti. Atau dengan kata lain

pengambilan sampel diambil berdasarkan kebutuhan penelitian.

Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat

peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung.

Caranya yaitu seorang peneliti memilih orang tertentu yang

dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan, selanjutnya

berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel

sebelumnya itu peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang

dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap sebagai kepada

3 orang anggota komunitas Ayo Ke Dam Raman, masyarakat sekitar

dam raman 28 purwoasri seperti Pemandu Wahana Bebek Air, Spot

36

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta : Rineka

Cipta, 2010), h. 22

Page 46: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

33

Foto, Capit Urang, dan Pengelola Kebersihan, dan wakil rektor 3 IAIN

Metro.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang

diperoleh penelitian secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh

dari melalui buku : Dharma Setyawan dkk, 100 Hari

#ayokedamraman, (Metro: Sai Wawai Publishing, 2017). Hasibuan

Malayu S.P Haji, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, (Jakarta

: Bumi Aksara, 2003). A.J Muljadi, Kepariwisataan dan Perjalanan, (

Jakarta : PT Grasindo Persada, 2009). A.Anditha Sari, Dasar – Dasar

Public Relations, (Yogyakarta: Depublish Publisher, 2017). Anton

Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2013).

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dan wajib dalam penelitian, sebab jika penulis tidak mengetahui

teknik mendapatkan data maka tidak dapat mengetahui data yang valid,

benar, dan standar yang sudah ditetapkan. Karena tujuan dari

pengumpulan data adalah mendapatkan sumber-sumber data.37

37 Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 133

Page 47: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

34

Dalam teknik pengumpulan data agar mendapatkan informasi

secara kualitatif maka yang dilakukan oleh penulis adalah melului

wawancara dan dokumentasi. Terdapat beberapa instrumen dalam

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara (Interview)

Wawancara yaitu teknik untuk mendapatkan data melalui

tanya jawab yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, dalam

pengertian lain Teknik Wawancara merupakan bentuk komunikasi

antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh

informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.38

Jenis wawancara yang

diaambil oleh peneliti sebagai berikut :

a. Wawancara Terstruktur (Structured Interview)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan

pasti tentang informasi yang apa yang diperoleh. Dalam artian

peneliti atau pengumpul data menyiapkan instrumen-instrumennya

berupa pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti. Peneliti pun

dapat menggunakan alat bantu berupa tape recorder, kamera,

gambar dan lain-lain.

38 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h, 180.

Page 48: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

35

Dalam penelitian ini, wawancara secara mendalam ditujukan

kepada 3 anggota komunitas AKDR, Wakil Rektor III IAIN Metro

dan masyarakat tersebut.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan metode yang melalui data dari

sumber-sumber karya atau sebuah peninggalan yang berarti baik itu

secara cetak ataupun tidak cetak. Teknik dokumentasi adalah mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan

sebagainya.39

Menurut pengertian lain Dokumentasi adalah salah satu metode

pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial,

intinya metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.40

Peneliti mendapatkan data dokumentasi dari buku-buku yang

berkaitan dan khususnya buku edaran atau edisi yang menceritakan

dam raman karya ini berasal dari Dharma Setyawan dan kawan-kwan

dengan judul 100 Hari #ayokedamraman.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan metode untuk menganalisa data-

data yang sudah ada, teknik ini teknik yang terakhir setelah kita

mendapatkan data-data penelitian. Analisis data kualitatif menurut Miles

39

Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka

Cipta Ilmu, 2013) h. 202. 40

Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan

Publik Serta Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana, 2011), h.154

Page 49: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

36

dan Huberman dilakukan secara interaktif melalui proses reduction, data

display, dan verification. Analisis data adalah proses penyederhanaan data

ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. 41

Metode berfikirnya menggunakan secara induktif, induktif adalah

penelitian ini akan memaparkan tentang suatu penelitaian yang berangkat

dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian

dari kedua hal tersebut di tarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai

sifat umum. sedangkan deduktif adalah Suatu penelitian yang berangkat

dari suatu pengetahuan yang sifatnya umum dan bertitik tolak pada

pengetahuan yang bersifat umum tersebut.

Berfikir induktif merupakan suatu cara berfikir yang berangkat dari

fakta-fakta yang khusus dan konkrit, peristiwa asli, kemudian dari fakta

atau peristiwa yang khusus tersebut ditarik secara generalisasi yang

mempunyai sifat umum.42

Dengan menggunakan cara ini, fakta-fakta

konkrit yang berkenaan dengan Pola Pendampinagan Ecowisata Dam

Raman dan Pengaruhnya Terhadap Citra IAIN Metro dideskripsikan

kemudian disimpulkan secara umum berkaitan dengan teori pola

pendampingan manajemen dan citra suatu perusahaan dikalangan

masyarakat.

41

Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif (Jakarta : Rajawali Pers, 2010) h.69 42

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D ,(Bandung: Alfabeta, 2012),

h.224s

Page 50: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Dam Raman

a. Sejarah dan Perkembangan Dam Raman

Dam Raman adalah Bendungan air yang dikelola oleh UPTD

Balai PSDA Wilayah II (Seputih-Sekampung) di bawah Dinas

Perumahan, Kawasan Pemukiman dan PSDA Provinsi Lampung.

Dam Raman dibangun sejak era 60-an dimaksudkan untuk

membendung air untuk dialirkan ke persawahan di Raman

Utara.43

Sebelum menjadi tempat wisata, Dam Raman merupakan

sumber irigasi atau pengairan utama untuk ladang dan persawahan,

tempat memancing, atau sekadar tempat untuk tongkrongan

menikmati suasana alam. Dam Raman berfungsi sebagai waduk

irigasi utama untuk ladang dan persawahan di Kota Metro serta

Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur.

Bendungan Dam Raman dibangun pada masa penjajahan zaman

kolonial Belanda era Perang Dunia II. Dalam proses

pembangunannya banyak memakan korban jiwa, bahkan sampai

saat ini masih sering terjadi kecelakaan tenggelamnya korban yang

tidak sengaja terseret arus seperti ketika mandi atau bermain air di

43 Wawancara dengan ER sebagai Pejabat Desa, pada tanggal 23 Juli 2019

Page 51: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

38

lokasi tersebut. Bendungan Dam Raman sering dikaitkan dengan

cerita-cerita mitologi.44

Selain itu, Bendungan Dam Raman juga selama ini dikenal

sebagai tempat rawan kejahatan. Hal ini karena posisi bendungan

yang berada di pinggiran, atau di ujung utara Kota Metro dan

sekaligus ujung timur Kabupaten Lampung Tengah. Bendungan

berada jauh dari permukiman penduduk, sepanjang jalan menuju

bendungan merupakan semak belukar, kebun luas, atau ladang,

maupun areal persawahan baik dari arah Kota Metro maupun

wilayah Kabupaten Lampung Tengah. Kondisi jalan sepi dan

jarang rumah penduduk. Aktivitas tindak kejahatan sering siang

dan sore hari ataupun malam. Di seputaran Dam Raman sangat

sering terjadi perampasan ataupun pembegalan, tempat mesum atau

pacaran anak muda, seks bebas pemuda-pemudi.45

b. Wahana yang dikembangkan

1) Arena Panahan

Kegiatan ini untu memenuhi kegemaran serta media mengasah

bakat para pengunjung dalam keterampilan dan ketangkasan

memanah. Dalam arena panahan ini setiap orang dikenakan

biaya Rp.10.000/15 menit.46

44 Wawancara dengan ER sebagai Pejabat Desa, pada tanggal 23 Juli 2019 45

Dokumentasi, Profil Dam Raman pada tanggal 23 Juli 2019 46 Dokumentasi, Profil Dam Raman pada tanggal 23 Juli 2019

Page 52: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

39

2) Spot Selfie/ Foto

Obyek yang ditawarkan untuk Wisatawan dalam

mengabadikan setiap peristiwa mereka ini dibuat dengan

kreatif di tiga titik lokasi yakni wilayah Metro Utara, Desa

Wonosari, dan Desa Sri Sawahan. Untuk menggunakan arena

spot ini para pengunjung dikenakan tarif Rp.2.000/orang

dengan waktu tidak terbatas.

3) Flying Fox

Wahana yang menjadi favorit pengunjung adalah flying fox

karena cocok untuk menguji adrenalin dengan meluncur

melintasi bendungan, melaju dengan cepat di atas arus air yang

deras sehingga menambah keunikan tersendiri, namun tidak

setiap hari menyediakan. Biayanya Rp.10.000/orang

4) Bebek Ontel

Warasakan suasana yang asyik ini karena kita berada di atas air

dengan mengayuh perahu bebek yang dikenal dengan bebek

ontel, ditarif Rp.10.000/orang paling lama 15 menit.

5) Saung Apung

Rumah-rumahan yang terbuat dari bambu ini dapat mengapung

di atas air sehingga dapat bersantai menikmati Dam Raman.

Harganya Rp.50.000 tidak terbatas waktu. Bahkan saung

apung juga digunakan untuk meeting atau rapat, atau sekadar

makan bersama.

Page 53: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

40

6) Perahu

Perahu yang ditawarkan untuk mengelilingi area bendungan,

harganya Rp10.000/orang. Pengunjung dapat menikmati dan

mengetahui luas wilayah Dam Raman.

7) Capit Urang

Pengembangan Capit Urang untuk kawasan yang sepi namun

dengan konsepan kesederhanaan yang dikelilingi pohon jati,

cocok untuk liburan keluarga.

8) Muslim Camp

Program ini merupakan perkemahan untuk muslim dengan

sistem materi keislaman dan permainan-permainan yang ada di

Indonesia.

2. Profil Komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR)

a. Sejarah dan Perkembangan Komunitas Ayo Ke Dam Raman

Komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR) adalah komunitas

yang dibentuk untuk mengembangkan Dam Raman menjadi tempat

wisata bagi warga. Gerakan Ayo Ke Dam Raman (AKDR) adalah

gerakan yang dilakukan warga-warga Purwoasri sekitarnya dibantu

beberapa mahasiswa dan dosen di Kota Metro. Disamping sebagai

bentuk gerakan pariwisata warga, gerakan ini adalah respon atas

kejenuhan dengan model pembangunan yang selalu terpusat,

berada di tengah-tengah kota. Bermodal semangat dan prinsip your

Page 54: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

41

city your responsiblity, kotamu adalah tanggungjawabmu, mereka

bergerak.47

Komunitas AKDR membangun berbagai wahana dan fasilitas

kepariwisataan Dam Raman. Wahana bermain segera dibangun

meski tak permanen, 1 unit flying fox, 4 buah perahu karet, dan

olahraga panahan pun telah tersedi. Komunitas AKDR sebelumnya

terdiri dari pemuda di sekitar Dam Raman yang beraktivitas

sebagai petani, pelajar, kuliah dan buruh. PAMBERS berasal dari

warga Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung

Timur. Paguyuban Purwoasri Bersatu berasal dari masyarakat Kota

Metro. Ketua PAMBERS adalah warga asli Desa Sri Sawahan

yaitu Gunanto, sedangkan Ketua Paguyuban Puwoasri Bersatu,

yaitu Yono.48

Peran pengembangan pariwisata Dam Raman yang dilakukan

kedua paguyuban tersebut yaitu melakukan penjagaan ketertiban

dan keamanan di wilayah perbatasan Kota Metro dengan Desa Sri

Sawahan Kabupaten Lampung Tengah, serta Kota Metro dengan

Desa Wonosari Kabupaten Lampung Timur. Mereka berkomitmen

menciptakan Dam Raman yang aman, nyaman, damai, dan suasana

yang ramah. Fasilitas komunikasi yang digunakan yaitu melalui

47

Dokumentasi, Profil Komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR) pada tanggal 25 Juli 2019 48

Dokumentasi, Profil Komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR) pada tanggal 25 Juli 2019

Page 55: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

42

handphone dan Handy Talky/HT, untuk mengabarkan situasi

kondisi dari Pos Pantau.49

Peran ketertiban dan keamanan tersebut bernilai strategis

mengingat sebelumnya image rawan kejahatan dan pembegalan di

seputaran wilayah Dam Raman yang sepi mencekam jauh dari

permukiman terdiri dari semak belukar luas, perladangan, dan areal

persawahan. Dam Raman yang semula tidak aman dan rawan

terjadi kriminalitas berubah menjadi tempat yang damai ramah dan

aman.

Jumlah, salah satu pengunjung Dam Raman yang berasal dari

Kabupaten Tulang Bawang Barat, mengisahkan dahulu semasa

kuliah maka Dam Raman masih terlihat agak seram saat

dikunjungi. Tapi ketika kini kembali berkunjung, maka tampilan

Dam Raman sudah berubah. Wisata murah meriah dan menyatu

dengan alam ini dia akui terasa unik. Spot fotonya juga tak kalah

menarik, beda dari objek wisata lain.

Peran ketertiban dan keamanan tersebut juga terus

berlangsung di tengah perkembangan wisata Dam Raman. Dam

Raman yang kini bergeliat dan ramai pengunjung tentunya masih

perlu pemantuan keamanan.50

49

Dokumentasi, Profil Komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR) pada tanggal 25 Juli 2019 50

Dokumentasi, Profil Komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR) pada tanggal 25 Juli 2019

Page 56: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

43

b. Visi dan Misi Komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR)

1. Visi

Menjadikan Bendungan Dam Raman sebagai obyek wisata

yang menarik di Kota Metro.51

2. Misi

a) Mengajak masyarakat untuk mengelolah potensi alam.

b) Melakukan pendampingan dalam pengelolaan eco-wisata

yang aktif.

c) Menjadikan Dam Raman sebagai eco-wisata yang digemari

oleh anak muda.

c. Struktur Organisasi

51 Wawancara dengan MAA sebagai ketua, pada tanggal 24 Juli 2019

Page 57: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

44

d. Program-Program Pendampingan

1) Mengajarkan Media Sosial

Memberikan pembelajaran tentang penggunaan media sosial

dalam mengkampanyekan wisata Dam Raman, dari

penggunaan Facebook, Instragram, Whatshapp, Twitter, dan

sebagainya.52

2) Menulis

Memberikan Pembelajaran tentang menulis ini belum terlalu

aktif hanya saja sudah mengadakan perlombaan terkait Dam

Raman, serta sudah menerbitkan Buku 100 Hari

#ayokedamraman.53

3) Kerjasama bersama pihak luar

Kerjasama yang dilakukan oleh komunitas adalah besinergis

dengan komunitas lain ataupun pihak yang dapat memberikan

konstribusi untuk Dam Raman dalam peningkatan kualitas

eco-wisata, seperti bekerjasama dengan komunitas cangkir

hijau dalam kebersihan sampah.54

4) Pelatihan

Pelatihan yaitu melatih kemampuan tentang pengelolaan

wahana-wahana dan atraksi wisata.

5) Menerapkan Kebersihan Lingkungan/ Gotong Royong

52 Wawancara dengan JF sebagai sekretaris, pada tanggal 26 Juli 2019 53 Wawancara dengan JF sebagai sekretaris, pada tanggal 26 Juli 2019 54 Wawancara dengan JF sebagai sekretaris, pada tanggal 26 Juli 2019

Page 58: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

45

Program ini merupakan program penerapan hidup sehat dan

penjagaan lingkungan agar terciptanya kawasan yang bersih

dan kemurnian alam tetap terjaga baik.55

e. Job Description

1) Penggerak adalah pembina dan penggagas komunitas serta

bertugas sebagai peamateri disetiap pelatihan-pelatihan

ecowisata.56

2) Ketua bertugas sebagai pemimpin komunitas dan

mengkordinasi organisasi secara umum dalam pendampingan,

melindungi dan memotivasi anggota dan masyarakat.

3) Sekretaris bertugas sebagai pelaksana administrasi pencatatan,

pengarsipan organisasi dan sebagai pengganti ketua dalam

mendampingi. Dan mendokumentasikan kegiatan wisata.

4) Bendahara bertugas sebagai pemegang uas kas kegiatan

ecowisata Dam Raman, pencatatan pemasukan pengeluaran

kas.

5) Anggota bertugas sebagai pelaksana pembantu dan

bertanggung jawab dalam kegiatan dan penanggng ajwab

setiap wahana dengan masyarakat.57

55

Wawancara dengan JF sebagai sekretaris, pada tanggal 26 Juli 2019 56

Wawancara dengan MAA sebagai ketua, pada tanggal 24 Juli 2019 57 Wawancara dengan MAA sebagai ketua, pada tanggal 24 Juli 2019

Page 59: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

46

3. Profil IAIN Metro

a. Sejarah dan Perkembangan IAIN Metro

Cikal bakal berdirinya IAIN Metro tidak terlepas dari sejarah

berdiriya IAIN Raden Intan di Bandar Lampung. Ini lain karena

berdirinya IAIN Raden Intan Bandar Lampung itu sendiri

merupakan hasil upaya dari para tokoh agama dan tokoh

masyarakat yang tergabung dalam Yayasan Kesejahteraan Islam

Lampung (YKIL) yang berdiri tahun 1961 diketuai oleh RD.

Muhammad Sayyid.58

Alih status STAIN Jurai Siwo Metro ke IAIN Jurai Siwo

Metro sudah diajukan sejak tahun 2010 dan direncanakan bisa

terealisasi pada 2012 tahun depan. Musyawarah alumni juga

menjadi salah satu syarat administrasi alih status STAIN ke IAIN.

Hal ini sudah lama dilakukan pada masa kepemimpinan Prof. Dr.

Syaripudin, M.Ag. dengan mengundang seluruh alumni dari semua

angkatan dalam acara reuni akbar pada Sabtu, 28 Juli 2010 lalu.

Perubahan status menjadi IAIN juga akan mendorong

pembentukan fakultas-fakultas yang merupakan penggabungan

dari 2 jurusan dengan 9 program studi.59

Tahun 2016 adalah tahun peralihan STAIN menjadi IAIN.

Perubahan status ini tertuang dalam Peraturan Presiden No.71

tanggal 1 Agustus 2016, Menurut Perpres tersebut, pendirian IAIN

58

Dokumentasi, Profil IAIN Metro melalui www.metrouniv.ac.id diunduh 27 Juli 2019 59 Dokumentasi, Profil IAIN Metro melalui www.metrouniv.ac.id diunduh 27 Juli 2019

Page 60: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

47

Metro merupakan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro. Terkait dengan

perubahan itu, maka semua kekayaan, pegawai, hak dan kewajiban

dari masing-masing STAIN dialihkan menjadi kekayaan, pegawai,

hak dan kewajiban IAIN masing-masing. Demikian pula, semua

mahasiswa STAIN perguruan tinggi tersebut menjadi mahasiswa

IAIN.

Perubahan status menjadi IAIN juga akan mendorong

pembentukan fakultas-fakultas baru yang akan lahir sesuai dengan

kebutuhan masyarakat akan pendidikan, serta pembangunan sarana

dan prasarana yang lebih memadai guna mewujudkan IAIN Metro

menjadi lebih baik.60

b. Visi dan Misi

1) Visi

Menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang unggul

dalam sinergi socio-eco-techno-preneurship. berlandaskan

nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.61

2) Misi

a) Membentuk sarjana yang memiliki pengetahuan keislaman

dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat.

60

Dokumentasi, Profil IAIN Metro melalui www.metrouniv.ac.id diunduh 27 Juli 2019 61

Dokumentasi, Profil IAIN Metro melalui www.metrouniv.ac.id diunduh 27 Juli 2019

Page 61: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

48

b) Mengembangkan nilai-nilai keislaman dalam pelaksanaan

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.

c) Melaksanakan sistem tata kelola manajemen kelembagaan

yang berkualitas.

B. Pola Pendampingan Manajemen Eco-Wisata di Dam Raman

Dam Raman sebelumnya adalah sumber irigasi atau pengairan

utama untuk ladang dan persawahan, tempat memancing, atau sekedar

tempat untuk menikmati suasana alam. Dam Raman berfungsi sebagai

waduk irigasi utama untuk ladang dan persawahan di Kota Metro serta

Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur.62

Komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR) didirikan pada tahun

2017. Yang digerakkan oleh Dharma Setyawan dengan mahasiswa/i IAIN

Metro melakukan pendampingan dan bentuk komunitas untuk membangun

swadaya masyarakat. komunitas berdiri untuk membangun dan membuka

wawasan masyarakat terhadap eco-wisata Dam Raman.63

Dalam Faktor

awal yang mendukung dipendirian yaitu mendaapatkan izin dari dinas

pariwisata serta komunitas bekerjasama dengan Paguyuban didesa dan

beberapa komunitas mahasiswa dan sebagainya. Dengan upaya

pendampingan, komunitas AKDR melakukan Manajemen Ecowisata

dengan efektif dan efisien.64

62

Wawancara dengan MAA sebagai ketua, pada tanggal 24 Juli 2019 63 Wawancara dengan MAA sebagai ketua, pada tanggal 24 Juli 2019 64 Wawancara dengan JF sebagai sekretaris, pada tanggal 26 Juli 2019

Page 62: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

49

Pola pendampingan yang pertama dilakukan kepada mayarakat

yaitu tentang memberikan pemahaman pentingnya membangun Eco-

wisata. Sehingga masyarakat mengetahui pentingnya mengelolah, Dam

Raman merupakan tempat wisata yang mengelola lingkungan dengan tetap

menjaga kelestarian alam.65

Sedangkan DM, AL, dan MK menjadikan

eco-wisata adalah sebagai tempat rekreasi yang berada di alam ataupun

lingkungan dengan tetap menjaga keaslian alam.66

Pola pendampingan yang dilakukan adalah pengembangan

masyarakat lokal. Konstribusi masyarakat sangat antusias dan mereka

lebih bersemangat untuk membangun eco-wisata Dam Raman 5 respon

salah staunya yang merasakan proses pendampingan komunitas AKDR.

Dengan beberapa program yaitu :

1. Memberdayakan warga sekitar dan membangun budaya kearifan

lokal. Dalam membangun budaya lokal yang dilakukan seperti

memperkenalkan makanan tradisonal seperti SK menjual bakso mie

ayam, dan aneka jajanan dari bahan jamur. SK selain didampingi

terkait produk yang ditawarkan, pendampingan terkait strategi

pemasaran.67

2. Menerapkan lingkungan bersih. Penerapan lingkungan bersih yaitu

menjaga keberagamaan ekosistem yang ada di Dam Raman, karena

konsep wisata Dam Raman adalah ecowisata. Dengan pendampingan

65

Wawancara dengan SK dan GA sebagai masyarakat, pada tanggal 25 Juli 2019 66

Wawancara dengan DM, AL, dan MK sebagai masyarakat, pada tanggal 25 Juli 2019 67

Wawancara dengan SK sebagai masyarakat, pada tanggal 24 Juli 2019

Page 63: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

50

seperti tidak menggunakan kantong plastik, menanam 1000 pohon dan

sebagainya.68

3. Mengelola sistem eco-wisata. Dalam mengelola manajemen eco-

wisata Dam Raman masyarakat diberikan pengetahuan tentang eco-

wisata, perencanaan arus kas wisata, pengelolaan lokasi, pembagian

tugas serta kegiatan bergotong royong, dan sebagainya.69

4. Memberikan wawasan bermedia sosial untuk promosi wisata. Seperti

yang dialami oleh DM, AL dan MK mengikuti pembelajaran digital,

penggunaan akun media Facebook, Instragram, dan Whatshapp serta

pengelolaan website dibantu mahasiswa/i70

5. Pelatihan pengoperasian wahana-wahana seperti Produk dan atraksi

yang ada dari segi Wahana memiliki arena panahan, flyng fox, bebek

ontel, muslim camp, spot fot selfie, perahu, dan lain-lain. Sedangkan

pertunjukan biasanya ada kuda lumping, musik, sesuai dengan

kebutuhan.71

6. Memberikan motivasi kepada masyarakat berupa penghargaan.

Mengadakan lomba menulis untuk masyarakat sekitar dan karya dari

peserta dibukukan dengan tema 100 Hari #ayokedamraman, selain itu

dikuti juga oleh beberapa mahasiswa IAIN Metro. 72

Program-program yang dijalankan oleh komunitas AKDR berkaitan

dari Dosen IAIN Metro dan mahasiswa/inya. IAIN Metro selain dikenal

68

Wawancara dengan GA sebagai masyarakat, pada tanggal 28 Juli 2019 69

Wawancara dengan GA sebagai masyarakat, pada tanggal 24 Juli 2019 70 Wawancara dengan DM, MK dan AL sebagai masyarakat, pada tanggal 24 Juli 2019 71

Wawancara dengan MAA sebagai ketua, pada tanggal 24 Juli 2019 72 Wawancara dengan MAA sebagai ketua, pada tanggal 24 Juli 2019

Page 64: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

51

dengan kampus keagamaan, Tapi terkenal dengan sosialnya, sejarahnya.

Sekarang perkembangan Dam Raman tidak terlepas dari pendampingan

yang dilakukan oleh komuunitas dan mahasiswa/inya berdampak kepada

Dam Raman yang menjadikan Dam Raman tidak dikenal sebatas irigasi

atau penghubung ke ladang sampai kepersawahan sekarang dikenal

sebagai obyek ecowisata. Hasil pendampingan dosen IAIN Metro dengan

mahasiswa/inya, Bapak ER selaku pejabat memiliki pandangan ke

Kampus IAIN Metro baik dan dapat mengenal IAIN Metro lebih detail.

Harapannya ada kerjasama dengan kampus, karena sejauh ini belum ada.73

DM, AL, GA dan MK, dari pendampingan yang dilakukan oleh

komunitas yang dipelopori dosen IAIN Metro da mahasiswa/inya saat ini

masyarakat mengetahui tentang IAIN Metro bukan sebatas kampus Islam

namun mengetahui tentang peran dan tugas mahasiswa dalam membangun

daerahnya karena beberapa mahasiswa/i jurusan Ekonomi yang yang

membantu mengelola eco-wisata. Sehingga masyarakat beranggapan baik

tentang IAIN Metro, namun SK dari awal tidak mengetahui IAIN Metro

dengan alasan tidak pernah menempuh pendidikan dengan adanya

pendampingan sudah mengetahui tentang kampus walaupun hanya

mengetahui individunya 74

Pola pendampingan yang dibangun tidak terlepas dari IAIN Metro

karena yang terlibat adalah dosen IAIN Metro Sehingga tentang Citra

maka dilakukan wawancara dengan pejabat kampus. Hasil wawancara

73 Wawancara dengan ER sebagai Pejabat Desa, pada tanggal 23 Juli 2019 74

Wawancara dengan GA, DM, AL, MK,dan SK sebagai masyarakat, pada tanggal 25 Juli

2019

Page 65: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

52

dengan ibu IU citra adalah ciri khas menjadi gambaran atau seseorang,

kampus memilki citra atau gambaran khusus yang dijabarkan sesuai

dengan cita-cita lembaga atau kampus masing-masing, sebagaimana telah

tertuang dalam visi dan misi serta tujuan lembaga.75

Citra yang sesuai dengan kampus IAIN Metro adalah citra yang

memiliki kesan baik dengan meningkatnya citra yaitu dengan prestasi-

prestasi mahasiswa seperti kita ketahui IAIN dalam berbagai lomba

mendapatkan juara, dibidang organisasi mahasiswa IAIN sangat baik.

Namun dengan sesuai dengan Visi socio-eco-techno-preneurship jadi

mahasiswa dan para dosen diajak untuk aktif dalam kegiatan sosial,

ekologi, teknologi, kewirausahaan. Pendampingan yang dilakukan oleh

Dosen IAIN Metro Dharma Setyawan dengan beberapa mahasiswa/inya

merupakan salah satu meningkatkan citra lembaga dimasyarakat, dan ini

bisa menjadi salah satu akreditasi kampus sebagai pengabdian.

Banyak cara yang dilakukan dalam peningkatan citra kampus

IAIN Metro melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagaimana telah

tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP), Rencana Strategis

(RENSTRA), Rencana Jangka Panjang (RENJA), dan Rencana

Operasional (RENOP).76

Bentuk kerja sama dilakukan baik lokal, regional maupun

internosianal. Kerjasama lokal dilakukan dengan masyarakat sekitar,

lembaga pendidikan, lembaga masyarakat, dan pemerintah. Kerjasama

75

Wawancara dengan Ibu IU sebagai Pejabat Kampus, pada tanggal 26 Juli 2019 76 Wawancara dengan Ibu IU sebagai Pejabat Kampus, pada tanggal 26 Juli 2019

Page 66: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

53

regional dilakukan melalui lembaga kampus, lembaga hukum, bank, dan

sebagainya. sedangkan kerjasama internasional dilakukan baik dalam

bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional, seminar, student mobility

program, dan sebagainya.77

C. Pengaruh Pola Pendampingan di Dam Raman Terhadap Citra IAIN

Metro

Pola pendampingan yang dilakukan komunitas oleh Dharma

Setyawan dan Mahasiswa/i IAIN Metro yang membentuk Komunitas Ayo

Ke Dam Raman (AKDR). Dalam penelitian ini peneliti mengambil

informan dari pejabat desa, 5 masyarakat, pejabat kampus dan pengurus

komunitas berikut ini adalah analisis mengenai pengaruh pola

pendampingan di Dam Raman terhadap Citra Metro yang meliputi:

Model Pendampingan yang dilakukan oleh penggerak dan

komunitas dengan masyarakat yaitu:

1. Memberikan fasilitas jasa dan pelayanan kepada masyarakat dalam

bentuk arahan atau bimbingan kepada anak-anak melalui bimbingan

belajar.78

Bentuk arahan atau bimbingan yang dilakukan ketika awalnya berdiri

komunitas sesuai dengan teori model pendampingan dengan hasil

penelitian Produk dan atraksi yang ada dari segi wahana seperti bebek

ontel diberikan arahan ataupun baagaimana menggunakan bebek ontel

77 Wawancara dengan Ibu IU sebagai Pejabat Kampus, pada tanggal 26 Juli 2019 78

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung,: PT Refika

Aditama, 2005), hal. 97

Page 67: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

54

yang baik, penggunaan media sosial diberikan arahan tentang promosi

wisata di facebook, whatshapp, dan instragram serta pengelolaan

website. Semua itu bertujuan untuk memasarkan dan mengenalkan

Dam Raman. Namun dalam hal ini pelatihan-pelatihan sudah jarang

dilakukan karena pengurus komunitas sudah bekerja dan lain

sebagainya

2. Menumbuhkan motivasi dan upaya untuk kemandirian warga

masyarakat dalam pelaksanaan pendampingan, yakni melalui

bimbingan belajar.79

Menumbuhkan motivasi komunitas AKDR dulu melakukan lomba

menulis, dan mengajarkan hidup sehat dengan menjaga ekosistem yang

ada di Dam Raman, dengan motivasi-motivasi seperti itu sesuai dengan

model pendampingan.

Saat ini kegiatan dilakukan oleh masyarakat dan Paguyaban,

komunitas hanya beberapa orang saja yang masih bertahan dalam

melakukan kerja bakti.

3. Melaksanakan tugas-tugas masyarakat dengan penuh tanggung jawab

dan memberikan laporan-laporan pelaksanaan pendampingan pada

masyarakat sesuai dengan ketentuan yang diharapkan.80

Pembagian tugas-tugas masyarakat dengan penuh tanggung jawab

dengan sesuai karakter dan kemampuannya. Setelah diajarkan

pengoperasian wahana pembagian tugas kepada masyarakat

79 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, hal. 97 80 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, hal. 97

Page 68: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

55

disesuaikan operasionalnya seperti GA dibagian parkir kendaraan

pengunjung.

Berdasarkan pemaparan diatas maka pola pendampingan

manajemen ecowisata sesuai dengan teori model-model pendampingan

dari arahan dan bimbingan melalui pelatihan, motivasi melalui

penghargaan yaitu dalam lomba-lomba menulis, dan untuk tugas-tugas

masyarakat yang sesuai dengan harapannya. Dari ketiga model di atas bisa

dijadikan sebagai acuan dalam upaya mengembangkan kwalitas hidup

masyarakat dengan mengedepan kembali kualitas alam agar

keberlangsungan hidup masyarakat seimbang, sehingga konsep

sustainnability yang di rancang para pakar akan dapat terwujud. Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan dari ketiga model diatas harus kembali di ditinjau

kelemahannya oleh penggerak masyarakat agar bisa kembali di lakukan

seterusnya di masa mendatang untuk generasi baru dan komunitas lebih

memperbarui sistemnya agar tidak diawalnya.

Ketiga model yang telah dilakukan kedepannya bisa di

kolaborasikan. Pendekatan yang sesuai untuk mencapai pembangunan

berkelanjutan adalah pendekatan self help atau pengembangan masyarakat

lokal, karena hal itu merupakan proses memandirikan masyarakat secara

langsung. Namun dengan begitu perlu adanya kerjasama yang baik dengan

pihak yang berwenang agar masyarakat bisa berkomunikasi sehingga

stratifikasi masyarakat juga tercapai dengan baik. Proses memanajemen

ecowisata dam raman dari proses perencanaan melakukan pemahaaman

Page 69: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

56

terkait ecowisata, pengoperasisan wahana dan sebagainya. sedangkan

proses pengorganisasian berkaitan tentang tugas pokok kepungurusan

komunitas. Proses pengaktualisasian kegiatan ini harus tetap dilanjutkan

supaya pendampingan ini berkelanjutan bukan sementara dalam

pendampingan. Proses pengontrolan dilakukan evaluasi, rapat kerja dan

pembenahan itu wajib dilakukan.

Keaktifan komunitas ini harus dikontrol oleh penggerak untuk tetap

berkonstribusi dalam membangun ecowisata. Kerukunan dengan

organisasi masyarakat harus terjalin dengan baik. Kegiatan-kegiatan harus

dilaksanakan secara berkelanjutan serta diupayakan inovasi-inovasi.

Kemudian peneliti menganalisis penelitian ini kedalam Citra

Perusahaan adapun yang dimaksud dengan citra adalah citra sebagai

representasi penilaian-penilaian dari konsumen, baik konsumen yang

potensial maupun konsumen yang kecewa, termasuk kelompok lain yang

berkaitan dengan perusahaan. Pada hal ini faktor yang mempengaruhi

citra terdapat beberapa faktor, namun yang peneliti gunakan untuk

menganalisis adalah faktor, yang meliputi :

a. Pengelolaan proses (process management) adalah proses

pengelolaan dan aksi nyata dalam teknis pelaksanaan. Dalam hal

ini aksi nyata dari komunitas AKDR untuk membangun ecowisata

Dam Raman, dari hutan menjadi kawasan wisata yang bernilai jual

tinggi. dan masyaraakat mengapresiasi hasil dari pendampingan

yang dilakukan komunitas, masyarakat beranggapan bahwasannya

Page 70: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

57

program yang direncanakan menyadarkan masyarakat terkait

wisata dan pengelolaan nya dilakukan oleh masyarakat sekitar.

b. Kebijaksanaan sumber daya manusia (personnel policy) adalah

proses pengambilan dalam menentukan penempatan pekerja dan

pengurus organisasi agar tidak salah penempatan.

Pola pendampingan yang dilakukan oleh komunitas AKDR dengan

meberikan pelatihan pengoperasian wahana-wahana ini berkaitan

dengan kebijaksanaan sumber daya manusia. Masyarakat diberikan

tugas sesuai dengan kemampuan dan profesional dalam

menjalankan program-program Dam Raman. Seperti pembagian

pemegang pemandu perahu karet, dan sebagainya.

Berdasarkan pemaparan diatas pola pendampingan manajemen

ecowisata Dam Raman mempengaruhi citra IAIN Metro secara

individunya. Masyarakat mengapresiasi atas pendampingan yang

dilakukan, dalam hal ini masuk pada penelitian, citra perusahaan yang

digambarkan sebagai kesan keseluruhan yang dibuat dalam pikiran

masyarakat tentang suatu organisasi.

Kemudian peneliti menganalisis penelitian ini kedalam jenis citra

sebagai representasi penilaian-penilaian dari Citra IAIN Metro, dari

pendampingan yang dilakukan yaitu

a. Current image (citra kini), yaitu Citra merupakan kesan baik yang

diperoleh dari orang lain tentang perusahaan/organisasi atau hal

Page 71: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

58

lain yang berkaitan dengan produknya.81

dengan pola

pendampingan saat ini citra IAIN sangat baik, masyarakat

sebelumnya tidak mengetahui tentang IAIN Metro Menjadi

mengetahui, bahkan yang tidak pernah mengetahui kampus bahkan

tidak mengetahui IAIN, setelah mengikuti pendampingan baru

mengetahui tentang kampus.

b. Perfomance image (citra penampilan), yaitu citra penampilan ini

lebih ditujukan subjeknya , bagaimana kinerja dan penampilan diri

(performance image) para professional pada perusahaan

bersangkutan.

Citra penampilan dalam hal ini Pola pendampingan selain untuk

membangun ecowisata di Dam Raman memiiliki dampak citra

terhadap individu atau kelompok, karena bukan melalui intitusi

karena belum adanya kerja sama yang dilakukan oleh lembaga

kampus. Sehingga dalam Performance Image lebih mengenalkan

kepada penggerak dan komunitasnya bukan terhadap lembaganya.

Menurut Peneliti dari ke 9 orang yaitu kepada pejabat desa,

pengurus komunitas, masyarakat dan pimpinan kampus dapat dipahami

bahwa jawaban mereka cenderung tidak berbeda atau memiliki kesamaan

persepsi antar responden yang satu dengan yang lainnya. Dam raman

sesudah dilakukan pendampingan menjadikan ecowisata yang

81 Erwina Safitri, Mintarti Rahayu, Nur Khusniyah Indrawati, Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan

Service Center (Studi Pada PelangganSamsungService Center di Kota Malang), (Jurnal Ekonomi

Bisnis Tahun 21, No.1, Maret 2016), h.92

Page 72: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

59

berpendapatan yang jutaan ketika masih aktifnya komunitas untuk saat ini

masyarakat lebih kemandirian dan memajukannya dengan kemampuannya

masing-masing sehingga penggunaan media saat ini berkurang dan orang

berkunjung ramai setiap sabtu dan minggu. Dari pengetahuan tentang

kampus IAIN Metro satu orang yang belum mengetahui IAIN Metro

karena yang terdapat adalah performance image bukan dari lembaga.

Sedangkan empat responden lainnya mengetahui kampus IAIN Metro

dengan pelayanan atau kualitas pendidikan seperti, banyak yang berkuliah

di IAIN Metro, dan dari segi keagaamaan. Pejabat desa mengetahui

keberadaan IAIN Metro ia mengatakan kampus IAIN Metro sangat baik

dan selalu memberikan pembenahan. Jadi, masyarakat dan pejabat desa

dari pola pendampingan manajemen ecowisata berpengaruh terhadap citra

IAIN Metro melalui perfoemance image. Citra yang baik dari suatu

organisasi akan mempunyai dampak yang menguntungkan, sedangkan

citra yang jelek akan merugikan organisasi. Citra yang baik, artinya publik

mempunyai kesan positif terhadap suatu organisasi, sedangkan citra yang

kurang baik berarti publik memiliki kesan negatif.

Page 73: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

dapat ditarik kesimpulan mengenai Pola Pendampingan Manajemen

Ecowisata Dam Raman dan Pengaruhnya Terhadap Citra IAIN Metro,

pola pendampingan yang dilakukan dalam membangun ecowisata dam

raman yang dilakukan oleh komunitas Ayo Ke Dam Raman (AKDR) yang

digerakkan oleh dosen IAIN Metro dan beberapa mahasiswa IAIN Metro

dengan program pelatihan, pemberdayaan, motivasi dan manajemen

ekowisata sampai Dam Raman menjadi salah satu destinasi wisata

keluarga yang nyaman di Kota Metro serta memberikan pengaruh terhadap

citra kampus dengan kesan baik tentang kampus IAIN Metro, dengan

model pendampingan yang sudah dilakukan.

Pengaruhnya terhadap citra IAIN Metro sangatlah bagus dan dapat

memberikan kesain baik yg diterima oleh masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, peniliti

memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Saran untuk Pemerintah

a. Peran Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat harus lebih

semakin terintegrasi untuk mengubah paradigma dan mendorong

masyarakat ikut serta dalam segala perencanaan dan pelaksanaan

Page 74: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

70

setiap kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan wisata yang

ada.

b. Membantu dari segi prasarana yang belum terlaksana dalam

pengelolaan eco-wisata.

c. Mengadakan pelatihan tentang pariwisata secara kontinyu.

2. Saran untuk Kampus

a. Kampus harus mempunyai program tentang pemberdayaan

masyarakat yang bersifat aktif agar dapat bersinergis dengan citra

lembaga.

b. Meningkatkan kerjasama dengan pihak luar di berbagai bidang

khususnya dengan lembaga pendidikan.

c. Menambah jurusan kepariwisataan untuk menarik daya minat.

3. Saran untuk Komunitas

a. Komunitas diharapkan meningkatkan kemampuannya didalam soft

skill dalam pemberdayaan.

b. Melakukan terobosan baru di pemasaran wisata dengan

bekerjasama di berbagai bidang, sesuai dengan kebutuhan

komunitas.

4. Saran untuk Masyarakat

a. Masyarakat harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga

alam , karena kegiatan ekonomi yang ada harus dilakukan lebih

konservatif lagi, menyesuaikan kondisi dan situasi alam, agar tidak

merusak dan mengekploitasi alam.

Page 75: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

69

Page 76: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

70

Page 77: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

71

Page 78: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

72

Page 79: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

73

Page 80: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

74

Page 81: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

75

Page 82: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

76

Page 83: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

77

Page 84: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

78

Page 85: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

79

Page 86: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

80

Page 87: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

81

Page 88: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

82

Page 89: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

83

Page 90: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

84

Page 91: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

85

Page 92: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

86

Page 93: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

87

Page 94: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

88

Page 95: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

89

Page 96: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

90

Page 97: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

91

Page 98: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

92

Page 99: ii - Welcome to IAIN Repository - IAIN Repository

93