Top Banner
IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING MELALUI UJI SIFAT LISTRIK WAHID SIDIK S DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
48

IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

Sep 17, 2018

Download

Documents

lamminh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING MELALUI

UJI SIFAT LISTRIK

WAHID SIDIK S

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,
Page 3: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul identifikasi

pemalsuan susu kambing melalui uji sifat listrik adalah benar karya saya dengan

arahan pembimbing bapak Irmansyah dan ibu Irma Isnafia Arief, serta belum

diajukan kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis

lain telah dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis ini kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2013

Wahid Sidik S

NIM. G74090027

Page 4: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

ABSTRAK

WAHID SIDIK S, identifikasi pemalsuan susu kambing melalui uji sifat

listrik. Dibimbing oleh Dr. Ir IRMANSYAH, M.Si dan Dr. IRMA

ISNAFIA ARIEF, S.Pt, M.Si.

Susu kambing merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki

nutrisi tinggi. Dalam beberapa periode ini banyak kasus pencampuran

bahan makanan dengan bahan lain. Susu termasuk dalam kategori yang

rentan untuk dipalsukan. Pemalsuan susu yang sering dengan

penambahan air, air cucian beras, air tajin, dan santan. Salah satu upaya

untuk mengidentifikasi pemalsuan ini dengan menguji sifat listrik dari

susu murni dan susu yang telah dipalsukan. Dari penelitian yang

dilakukan, susu yang dicampurkan dengan air, air beras, air tajin, dan

santan memiliki korelasi antara konsentrasi bahan tambahan dengan

impedansi, resistansi, dan konduktansi yang dimiliki sampel. Semakin

besar konsentrasi bahan penambah maka nilai dari impedansi dan

resistansinya akan meningkat, namun nilai konduktansinya semakin

menurun. Untuk kapasitansi yang diukur tidak memiliki korelasi dengan

penambahan konsentrasi bahan penambah. Dengan demikian pemalsuan

susu yang ditambah air, air cucian beras, air tajin, dan santan dapat

identifikasi dengan mengukur impedansi, resistansi, dan konduktansinya.

Kata kunci : susu kambing, impedansi, kapasitansi, resistansi, konduktasi

ABSTRACT

WAHID SIDIK S, identification adulteration of goat’s milk by electrical

properties measurements. Supervised by Dr. Ir IRMANSYAH, M.Si and

Dr. IRMA ISNAFIA ARIEF, S.Pt, M.Si.

Goat's milk is one of the foods that have high nutritional. In this period

there are some cases of foodstuffs by mixing with other materials. Milk is

included in the vulnerable category to forge. Adulteration of milk that often with

the addition of water, rice water, starch water, and coconut milk. One of the

efforts to identify these case by examining the electrical properties of pure milk

and milk that had been forged. From the research, milk that has been mixed with

water, rice water, starch water, and coconut milk have correlation between

concentration of additive with impedance, resistance, and conductance of the

sample. The greater the concentration of the additive, impedance and resistance

will increase, but the conductance decreases. The measured capacitance has no

correlation with the concentration of additive. Thus adulteration of milk with

addition of water, rice water, starch water, and coconut milk can be identified by

measuring the impedance, resistance, and conductance.

Keywords: goat’s milk, impedance, capacitance, resistance, conductance

Page 5: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,
Page 6: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING MELALUI

UJI SIFAT LISTRIK

WAHID SIDIK S

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Fisika

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 7: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,
Page 8: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,
Page 9: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

Judul Identifikasi Pemalsuan Susu Kambing melalui Ujia Sifat Listrik

Nama Wahid Sidik S

NIM 074090027

Disetujui oleh

Tanggal: ~ 4 SEP 201~

Page 10: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

Judul : Identifikasi Pemalsuan Susu Kambing melalui Uji Sifat Listrik

Nama : Wahid Sidik S

NIM : G74090027

Disetujui oleh

Dr. Ir. Irmansyah, M.Si

Pembimbing 1

Dr. Irma Isnafia Arief, S.Pt, M.Si

Pembimbing 2

Diketahui oleh

Dr. Akhiruddin Maddu, M.Si

Ketua Departemen Fisika

Tanggal :

Page 11: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,
Page 12: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

PRAKATA

Segala puji hanya untuk Allah SWT yang menciptakan segala

sesuatunya dengan keteraturan. Tak lupa shalawat dan salam kepada utusannya

Muhammad SAW sebagai pembawa risalah kenabian dan ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah, Penelitian tugas akhir dengan judul identifikasi pemalsuan susu

kambing melalui uji sifat listrik, akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan

terimakasih juga penulis sampaikan kepada :

1. Ayah dan Ibu, Sukarmin dan Sukinah atas dukungan serta doa tulusnya yang

telah diberikan selama proses belajar di IPB. Adikku Ulfa yang selalu

memberikan inspirasi, semangat, dukungan, canda dan kebersamaan.

2. Bapak Irmansyah, Alm. Ibu Rarah dan Ibu Irma atas kesabarannya sebagai

Dosen Pembimbing dengan terus memberikan bimbingan, saran, dan motivasi.

Segenap dosen fisika yang telah banyak memberikan ilmunya.

3. Bapak Indro dan Bapak Firman yang telah membantu selaku KOMDIK di

Departemen Fisika IPB.

4. Halaqah, Mas Aryo, Okta Dwi P, Cici A, dan Jenal yang telah senantiasa

menyemangati selama ini.

5. Seluruh civitas Departemen Fisika IPB, Fakultas MIPA, Fisika 46, KMF,

HIMAFI, pejuang Serum-G IPB, BRIGADE G-14 atas kenangan dan

kebersamaan kita selama ini.

6. Semua pihak yang telah menemani, menginspirasi, menyemangati,

memberikan masukan mengkritik penulis sepanjang perjalanan menuntut ilmu

hingga terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah membalas semuanya dengan yang lebih baik, agar silaturahmi

kita tetap terjaga tanpa batas waktu. Dan semoga tulisan ini dapat memberi

manfaat yang seluas-luasnya.

Bogor, Juni 2013

Wahid Sidik S

Page 13: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

Latar Belakang ................................................................................... 1

Perumusan Masalah ............................................................................ 2

Tujuan Penelitian ................................................................................ 2

Hipotesis ............................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 2

Susu Kambing .................................................................................... 2

Konduktivitas Listrik .......................................................................... 4

Kapasitansi ........................................................................................ 5

Impedansi .......................................................................................... 6

METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 7

Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................... 7

Alat dan Bahan Penelitian .................................................................... 7

Prosedur Penelitian ............................................................................... 7

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 9

Sifat Fisik-Kimia dan Sifat Listrik Susu Kambing .............................. 9

Sifat Listrik Bahan Penambah ............................................................. 10

Sifat Listrik Susu Kambing dengan Penambahan ................................ 11

Impedansi ..................................................................................... 11

Kapasitansi ................................................................................... 13

Resistansi ...................................................................................... 16

Konduktansi................................................................................... 18

SIMPULAN DAN SARAN 20

Simpulan ............................................................................................. 20

Saran .................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 21

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... 33

Page 14: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Plat Kapasitor Menggunakan Papan PCB ........................................ 7

2 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 8

3 Hubungan Impedansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu IPTP ..................................... 11

4 Hubungan Impedansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu INTP ..................................... 12

5 Hubungan Impedansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu Darul Falah (DF) .................. 13

6 Hubungan Kapasitansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu IPTP ..................................... 14

7 Hubungan Kapasitansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu INTP ..................................... 15

8 Hubungan Kapasitansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu Darul Falah (DF) .................. 15

9 Hubungan Rsistansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu IPTP ..................................... 16

10 Hubungan Resistansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu INTP ..................................... 17

11 Hubungan Resistansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu Darul Falah (DF) .................. 17

12 Hubungan Konduktansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu IPTP ..................................... 18

13 Hubungan Konduktansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu INTP ..................................... 19

14 Hubungan Konduktansi dengan Konsentrasi

Bahan Penambah pada Sampel Susu Darul Falah (DF) .................. 19

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Syarat Mutu Susu Segar Menurut SNI 01-3141-1998 ..................... 3

2 Komposisi Susu Hewan Ternak dan Manusia ................................. 4

3 Hasil Pengujian Susu Kambing dengan Milkotester ........................ 9

4 Sifat Listrik Susu Kambing

Pada Frekuensi 23.583 kHz .............................................................. 9

5 Sifat Listrik Bahan Penambah

Pada Frekuensi 23.583 kHz .............................................................. 10

Page 15: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan

pada Frekuensi 42 Hz ...................................................................... 23

2 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan

pada Frekuensi 479 Hz .................................................................... 24

3 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan

pada Frekuensi 1.27 kHz ................................................................. 25

4 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan

pada Frekuensi 165.406 kHz ........................................................... 27

5 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan

pada Frekuensi 438.055 kHz ........................................................... 28

6 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan

pada Frekuensi 1.887 MHz .............................................................. 29

7 Nilai Sifat Fisik-Kimia dan Sifat Listrik Susu

Kambing PE ..................................................................................... 31

Page 16: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keamanan suatu bahan pangan saat ini menjadi hal yang sering dibicara-

kan. Hal ini karena pangan merupakan suatu hal yang berpengaruh langsung

terhadap kesehatan manusia. Kesadaran akan keamanan pangan pun semakin

meningkat dan menjadi pertimbangan pokok bagi konsumen baik dalam

perdagangan nasional maupun internasional.1

Susu merupakan sumber protein hewani yang mengandung nilai gizi tinggi

sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat.2 Pada beberapa waktu ke belakang,

muncul kabar mengenai pemalsuan susu. Beberapa peternak hewan perah mulai

melakukan kecurangan dengan mencampurkan susu segar dengan air. Pada

kenyataannya bahan campuran tersebut tidak hanya air, tetapi juga menggunakan

bahan-bahan lain yang tidak diketahui keamanannya seperti santan, air tajin, air

beras, dan bahan lainnya. Susu kambing merupakan susu yang memiliki

keunggulan tertentu dibandingkan dengan susu sapi. Susu ini banyak dikonsumsi

oleh masyarakat karena diyakini memiliki khasiat menyembuhkan beberapa

penyakit kronis.3 Secara ekonomi susu kambing memiliki nilai jual yang lebih

tinggi daripada susu sapi, sehingga banyak peternak yang mencapurkan susu

dengan bahan lain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Akibat pemalsuan

susu ini bukan saja menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi secara terus

menerus, tetapi konsumen juga dirugikan. Konsumen membeli susu dengan harga

mahal, akan tetapi kualitas susunya tidak baik 4

Memeriksa kualitas susu terhadap dugaan pemalsuan bukan hal yang mudah,

karena susu dari kandang setiap hari kadang berubah-ubah disebabkan

kemungkinan adanya pencampuran susu dari jenis kambing yang berbeda,

kemudian jenis dan jumlah pakan serta imbangan pakan yang diberikan pada

ternak penghasil susu juga dapat memengaruhi susu. Sehingga diperlukan metode

yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemalsuan susu tersebut. Salah satu

metodenya adalah dengan mengidentifikasi sifat listrik dari susu. Karena susu

yang murni dengan susu yang sudah dicampur oleh bahan tertentu akan memiliki

Page 17: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

2

sifat listrik yang berbeda seperti konduktivitas listrik, resistansi, kapasitansi, dan

lainnya.

Perumusan Masalah

a. Apakah sifat listrik dari susu kambing dapat digunakan untuk meng-

identifikasi pemalsuannya ?

b. Apakah sifat listrik susu kambing berkorelasi dengan konsentrasi bahan

dalam penambahan tersebut ?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Menguji sifat listrik susu kambing murni.

b. Menguji sifat listrik dari susu kambing yang dicampur dengan air beras, air

tajin, air, dan santan.

c. Menganalisis hubungan tingkat pemalsuan susu kambing dengan sifat

listrik yang dihasilkan.

Hipotesis

Penambahan air, air beras, air tajin, dan santan ke dalam susu kambing

akan memengaruhi sifat listrik dari susu tersebut. Semakin besar jumlah bahan

penambahnya maka akan semakin terlihat perbedaan pada sifat listrik dari

masing-masing penambah.

TINJAUAN PUSTAKA

Susu Kambing

Susu kambing merupakan hasil sekresi dari ambing kambing sebagai

makanan anaknya. Susu kambing dapat dikonsumsi manusia sebagiamana susu

sapi. Menurut Tambing 3 susu kambing diyakini memiliki khasiat menyembuhkan

penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

dan darah tinggi. Kandungan flourin pada susu kambing cukup tinggi yang

Page 18: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

3

berfungsi sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pertumbuhan

bakteri dalam tubuh. Susu kambing juga kaya protein dan asam amino sehingga

menambah nutrisi tubuh, dan mengoptimalkan kerja pankreas untuk memproduksi

insulin.5

Komponen alami susu kambing terdiri atas air, lemak, protein, laktosa, dan

komponen lainnya seperti garam, enzim, vitamin, asam sitrat, gas, dan fosfolipid.6

Syarat mutu susu segar menurut Standar nasioanal Indonesia (SNI) tahun 1998

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Syarat Mutu Susu Segar Menurut SNI 01-3141-1998.7

No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan

1. Keadaan :

1.1 Bau

1.2 Rasa

1.3 Warna

1.4 Konsistensi

Normal

Normal

Normal

Normal 2. Suhu pada waktu diterima Celcius Maks. 8

3. Kotoran dan benda aasing Tidak boleh ada

4. Berat jenis pada 27,5 celcius 1,0260 – 1,0280

5. Titik beku Celcius -0,520 s.d. -0,560

6. Uji alkohol 70% Negatif

7. Uji didih Negatif

8. Uji reduktase Jam 2 -5

9. Uji katalase ml Maks. 3

10. Uji pemalsuan Negatif

11. Uji peroksida Positif

12. Lemak %.B/B Min. 3,0 13. Bahan kering tanpa lemak %.B/B Min. 8,0

14. Protein %.B/B Min. 2,7

15. Tingkatan keasaman derajat SH 6 -7

16. Cemaran logam :

16.1 Timbal (Pb)

16.2 Tembaga (Cu)

16.3 Seng (Zn)

16.4 Merkuri (Hg)

16.5 Arsen (As)

mg/kg

mg/kg

mg/kg

mg/kg

mg/kg

Maks. 0,3

Maks. 20,0

Maks. 40,0

Maks. 0,03

Maks. 0,1

17 Cemaran mikroba :

17.1 Angka lempeng total

17.2 E.coli 17.3 Salmonella

17.4 S.aureus

17.5 Strep. Group B

Koloni/ml

Koloni/ml Koloni/ml

Koloni/ml

Koloni/ml

Maks. 1 x 106

Negatif Negatif

Maks. 1 x 102

Negatif

18. Residu

- Pestisida/insektisida

- Antibiotik

Sesuai peraturan

Dep.Kes. yang

berlaku

19. Jumlah sel radang Koloni/ml Maks. 4 x 105

20. Angka refraksi 36 -38

Page 19: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

4

Razafindrakoto et al.8 menyatakan bahwa susu kambing memiliki gizi

yang serupa dengan susu sapi dan dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi

untuk merehabilitasi anak-anak yang menderita gizi buruk. Kandungan protein

susu kambing dan sapi relatif sama. Jumlah vitamin A, vitamin B, riboflavin, dan

niasin pada susu kambing lebih banyak dibanding susu sapi, namun kandungan

vitamin B6 dan B12 pada susu sapi lebih banyak. Menurut Barrionuevo et al.9,

hewan percobaan yang diberi susu kambing menunjukkan tingkat cerna zat besi

yang lebih tinggi dibanding diberi diet standar dan diet susu sapi. Keuntungan

susu kambing dibanding susu sapi adalah susu kambing dapat mencegah

kekurangan zat besi pada pencernaan dan metabolisme zat besi pada kontrol dan

hewan dengan gejala malabsorpsi. Perbandingan komposisi susu hewan ternak

dan manusia dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Komposisi Susu Hewan Ternak dan Manusia

Komposisi Domba Kambing Sapi Manusia

Air (%) 82,5 87,0 87,5 87,5

Total padatan (%) 17,5 13,0 12,5 12,5

Lemak (%) 6,5 3,5 3,5 4,4

Diameter globula lemak (µm) 4,0 3,9 4,4 -

Total nitrogen (%) 5,5 3,5 3,2 1,1 Kasein (%) 4,5 2,8 2,6 0,4

Serum Protein (%) 1,0 0,7 0,6 0,7

Laktosa (%) 4,8 4,8 4,7 6,9

Mineral (%) 0,92 0,8 0,72 0,30

Ca (mg/l) 193 134 119 32

Energi (kkal/l) 1050 650 700 690

Berat jenis (gr/cm3) 1,037 1,032 1,032 1,015

Derajat keasaman (0SH) 8,5 8,0 7,1 -

pH 6,65 6,60 6,50 6,85

Titik Beku (0C) -0,580 -0,570 -0,524 -

Sumber : Pulina dan Nudda, 200410

Konduktivitas listrik

Konduktansi didefinisikan sebagai ukuran kemampuan suatu bahan untuk

mengalirkan muatan dan dalam standar SI mempunyai satuan siemens (S). Nilai

konduktansi yang besar menunjukkan bahwa bahan tersebut mampu

mengkonduksikan arus dengan baik, tetapi nilai konduktansi yang rendah

menunjukkan bahan itu susah mengalirkan muatan. Arus I akan mengalir dalam

konduktor logam bila terdapat perbedaan potensial V pada kedua ujungnya, dalam

Page 20: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

5

suatu daerah yang cukup lebar, berbanding lurus dengan V. hubungan empiris ini

disebut hokum Ohm yang dinyatakan dengan Persamaan (1).11

(1)

Keterangan :

I = Arus (A)

V = Potensial (volt)

R = Hambatan (Ω)

Dan persamaan konduktansi dinyatakan dengan Persamaan (2).

(2)

Keterangan :

G = Konduktansi (S)

Konduktivitas listrik adalah kemampuan suatu bahan untuk

menghantarkan arus listrik. Dimana dinyatakan oleh Persamaan (3).12

(3)

Keterangan :

σ = Konduktivitas (1/Ω-m)

R = Hambatan (Ω)

A = Luas permukaan (m²)

l = panjang (m)

Kapasitansi

Kapasitansi adalah kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung

muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x

1018

elektron. Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan

memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat

muatan elektron sebanyak 1 coulomb. Ditunjukkan pada Persamaan (4).

(4)

Keterangan :

Q = muatan elektron (C)

Page 21: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

6

C = nilai kapasitansi (F)

V = besar tegangan (V)

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansinya memiliki nilai sesuai

dengan Persamaan (5).

(5)

Keterangan :

C = nilai kapasitansi (F)

k = konstanta dielektrik

A = luas penampang kapasitor (m)

d = jarak antar plat kapasitor (m)

Impedansi

Jika suatu kapasitor dirangkai dengan resistor dan induktor pada rangkaian

arus bolak balik, maka hambatan total rangkaian tersebut dikenal dengan

impedansi.13

Dengan analisis fasor untuk tegangan diperoleh nilai impedansi

rangkaian seri sesuai Persamaan (6).

√ (6)

Keterangan :

Z = Impedansi (Ω)

R = Resistansi (Ω)

XL = Reaktansi Induktif (Ω)

XC = Reaktansi Kapasitif (Ω)

Secara formulasi hukum Ohm untuk impedansi diperoleh dengan

perbandingan tegangan total dengan arus total dalam rangkaian.

(7)

Keterangan :

Z = Impedansi (Ω)

∆V = Beda potensian (V)

I = Arus listrik (A)

Page 22: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

7

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di Lab Biofisika Membran Departemen Fisika IPB

dan di Lab Teknologi Pengolahan Susu Departemen IPTP IPB. Waktu penelitian

adalah dari bulan Oktober 2012 sampai bulan Mei 2013.

Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan adalah botol sampel, plat kapaistor, pendingin, LCR

meter dan Milko tester. Bahan yang digunakan antara lain susu kambing, air

beras, air tajin, air biasa, dan santan.

Prosedur Penelitian

1. Pembuatan 2 buah plat kapasitor menggunakan papan PCB dengan ukuran

4 cm x 5 cm, dan jarak kedua plat 0.5 cm. Seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 1.

2. Mengidentifikasi karakteristik susu kambing yang murni menggunakan

Milkotester sehingga didapatkan nilai dari sifat kimia dan fisik susu

tersebut, yaitu Lemak (F), Protein (P), Padatan tanpa lemak (SNF), Garam

(S), Laktosa (L), Densitas (D), Titik beku (FP), Air (W).

3. Mengidentifikasi susu yang belum dicampur tersebut berdasarkan sifat

listriknya menggunakan LCR meter, yaitu konduktansi (G), impedansi (Z),

kapasitansi (Cs), dan resistansi (Rs).

4. Mencampurkan susu kambing dan air biasa dengan perbandingan 90:10 ;

80:20 ; 70:30 ; 60:40 ; 50:50 ; 40:60 ; 30:70 ; 20:80 ; 10:90.

Gambar 1 Plat Kapasitor Menggunakan Papan PCB 0.5 cm

5 cm

4 cm

kabel

kabel

Page 23: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

8

5. Mencampurkan susu kambing dan air tajin dengan perbandingan 90:10 ;

80:20 ; 70:30 ; 60:40 ; 50:50 ; 40:60 ; 30:70 ; 20:80 ; 10:90.

6. Mencampurkan susu kambing dan santan dengan perbandingan 90:10 ;

80:20 ; 70:30 ; 60:40 ; 50:50 ; 40:60 ; 30:70 ; 20:80 ; 10:90.

7. Mencampurkan susu kambing dan air beras dengan perbandingan 90:10 ;

80:20 ; 70:30 ; 60:40 ; 50:50 ; 40:60 ; 30:70 ; 20:80 ; 10:90.

8. Pada setiap jenis campuran susu dengan bahan lain dilakukan identifikasi

sifat listriknya menggunakan LCR meter.

9. Menset nilai tegangan input 1 V, pengukuran menggunakan frekuensi 42

Hz – 5 MHz dengan membagi menjadi 25 titik.

10. Merangkum semua data yang didapat dari Milko tester dan LCR meter ke

dalam grafik dan tabel.

11. Menganalisis data dan bentuk grafik yang diperoleh.

12. Menyimpulkan hasil dari pengujian identifikasi.

Diagram Alir penelitian ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Penyiapan Alat dan Bahan

Susu Murni

Pengukuran dengan

MilkoTester dan LCR

meter

Penambahan susu

dengan air, air beras,

air tajin, dan santan.

Masing-masing dengan

konsentrasi 90:10,

80:20, 70:30, 60:40,

50:50, 40:60, 30:70,

80:20, 90:10

F, P, SNF, S,

D, W, L, FP,

Z, Cs, G, Rs Pengujian dengan LCR meter

Analisis data dan penarikan

kesimpulan

Penyusunan skripsi

Selesai

Page 24: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sifat Fisik-Kimia dan Sifat Listrik Susu Kambing

Jumlah sampel susu kambing yang digunakan berasal dari 3 peternakan

yang berbeda. Hasil pengukuran sifat fisik-kimia susu kambing yang dijadikan

sampel menggunakan Milkotester dapat dilihat pada Tabel 3.

Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa setiap peternakan memiliki sifat

fisik-kimia susu kambing yang berbeda, yaitu perbadaan presentase lemak,

protein, laktosa, garam, dan padatan tanpa lemak. Menurut Goetsch et al.14

konsentrat dan bahan pakan akan memengaruhi kualitas dari susu. Pada sampel

DF, peternakan menggunakan hijauan dan bahan organik saja sebagai pakannya,

sedangkan pada sampel IPTP dan INTP selain hijauan, juga menambahkan

konsentrat, sehingga membuat kandungan lemaknya semakin meningkat. Hal lain

yang menyebabkan perbedaan nilai tersebut, adalah genetik, kebersihan kandang,

musim, dan cuaca di daerah pemeliharaan.14

Setiap bahan memiliki sifat listrik yang berbeda. Karateristik ini yang

berasal dari produk biologi telah menjadi parameter yang sering digunakan dalam

teknologi pangan.15

Tabel 3 Hasil Pengujian Susu Kambing dengan Milkotester

Sampel

Susu

Lemak

(%)

Padatan

tanpa

lemak (%)

Densitas

(g/ml)

Titik

Beku

(°C)

Protein

(%)

Laktosa

(%)

Garam

(%)

Air

(%)

IPTP 6.48 8.88 1.0284 -0.438 4.91 3.17 0.81 99

INTP 5.77 9.75 1.0319 -0.491 5.29 3.57 0.88 99

DF* 7.20 9.46 1.0301 -0.471 5.24 3.35 0.86 99

*DF : Darul Falah

Tabel 4 Sifat Listrik Susu Kambing pada Frekuensi 23.583 kHz Sampel

Susu Impedansi (Ω) Kapasitansi (µF) Resistansi (Ω) Konduktansi (S)

IPTP 19.1230 0.7178 16.6510 0.0455

INTP 10.9050 0.0002 10.9040 0.0917

DF 21.7200 2.1945 21.5010 0.0456

Page 25: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

10

Tabel 4 memperlihatkan sifat listrik yang berbeda antara 3 sampel susu

yang digunakan pada pengukuran menggunakan LCR meter.

Nilai impedansi terbesar ditunjukkan oleh sampel DF, dan impedansi yang

terkecil ditunjukkan oleh sampel INTP. Nilai impedansi ini dipengaruhi oleh

kandungan lemak pada susu tersebut. Sampel DF memiliki presentase lemak lebih

besar dibanding sampel IPTP dan sampel IPTP lebih besar daripada INTP yang

diperlihatkan pada tabel 3. Beberapa penyebab yang membuat perbedaan tersebut

antara lain kandungan dari susu seperti lemak, garam, protein dan mineral lain.16

Sifat Listrik Bahan Penambah

Bahan penambah yang digunakan untuk pemalsuan pada penelitian ini

adalah air, air beras(cucian beras), air tajin, dan santan. Bahan yang dunakan

dipilih karena pada pencampuran dengan susu secara penglihatan biasa tidak

memiliki perbedaan dengan susu yang murni.

Tabel 5 memperlihatkan fenomena yang sama dengan Tabel 4. Setiap

bahan memiliki karateristik listrik yang berbeda. Pada Tabel 5, air memiliki nilai

kapasitansi yang paling besar dibanding dengan 3 bahan lainnya. Namun, santan

memiliki nilai impedansi dan resistansi yang terbesar dibanding yang lainnya. Hal

tersebut disebabkan karena santan memiliki kandungan lemak yang tinggi

dibanding dengan air, air beras, dan air tajin. Air tidak memiliki kandungan

lemak, sedangkan air beras merupakan air yang berasal dari cucian beras, dan air

tajin adalah air putih kental yang diambil ketika sedang memasak beras, sehingga

berdasarkan hal ini, santan memiliki kandungan lemak yang lebih besar dari beras

karena beras merupakan sumber pangan utama yang dominan mengandung pati

dibanding kandungan kimia yang lainnya.

Tabel 5 Sifat Listrik Bahan Penambah pada Frekuensi 23.583 kHz Bahan

Penambah Impedansi (Ω) Kapasitansi (µF) Resistansi (Ω) Konduktansi (S)

Air 272.5700 3.1297 272.5600 0.0037

Air Beras 243.1300 0.4799 242.7300 0.0041

Air Tajin 85.1620 0.0036 85.1610 0.0117

Santan 898.8700 0.2444 898.4400 0.0011

Page 26: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

11

Berdasarkan persamaan (2) konduktansi berbanding terbalik terhadap

resistansi, sehingga konduktansi santan memilki nilai yang paling kecil.

Sifat Listrik Susu Kambing dengan Penambahan Air, Air Tajin, Air Beras,

dan Santan

Sifat listrik dari susu kambing ketiga sampel yang telah ditambahkan

dengan bahan lain, yaitu air, air beras, air tajin, dan santan diukur pada frekuensi

42 Hz – 5 MHz. Berdasarkan data yang didapatkan maka dipilih frekuensi 23.583

kHz untuk mewakili hasil pengukuran sifat listrik susu yang ditambahkan dengan

bahan penambah. Pada frekuensi ini dapat membedakan antara masing-masing

penambahan air, air beras, air tajin, dan santan serta pola hubungan antara

penambahan dengan sifat listriknya. Pada frekuensi yang lain menunjukkan

bentuk grafik yang cukup bias seperti yang ditunjukkan pada lampiran, sehingga

dipilih frekuensi 23.583 kHz dalam penyajian hasil pengukuran sifat listriknya.

Impedansi

Impedansi merupakan penghalang dalam suatu medan listrik yang

diberikan pada kapasitor. Impedansi dipengaruhi oleh besarnya frekuensi,

resistansi, kapasitamsi, dan induktansi dari bahan yang disisipkan pada keping

kapasitor.

Gambar 3 Hubungan Impedansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu IPTP

0

5

10

15

20

25

30

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Impedansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

Bahan Aditif

Imp

ed

an

si (Ω

)

Page 27: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

12

Gambar 3 menunjukkan peningkatan konsentrasi menunjukkan perbedaan

antara masing-masing perlakuan penambahan semakin terlihat nyata. Pada gambar

tersebut kecenderungan diagram menunjukkan semakin tinggi konsentrasi bahan

penambah yang dicampurkan ke dalam susu kambing sampel IPTP maka nilai

impedansinya semakin besar. Hal tersebut disebabkan semakin banyak jumlah air

yang ditambahkan ke dalam susu, karena air bersifat polar maka ini akan

membuat medan listrik yang mengalir di dalam kapasitor semakin terhambat

sehingga jumlah muatan yang berpindah dari sisi kapasitor ke sisi yang lain

sedikit. Begitu pun dengan penambahan air beras dan air tajin, karena beras

mengandung pati yang merupakan molekul polar.

Sampel INTP yang ditunjukkan pada Gambar 4 memiliki kecenderungan

yang mirip dengan Gambar 3, secara umum diagram menggambarkan untuk

semua bahan menunjukkan semakin besar konsentrasi bahan penambah yang

dicampurkan pada susu maka nilai impedansinya semakin besar.

Impedansi susu dengan penambahan santan memiliki nilai yang lebih kecil

daripada impedansi dengan penambhan bahan yang lain. Di dalam santan selain

lemak ada mineral yang memiliki kemungkinan bereaksi dengan senyawa yang

berada di dalam susu sehingga menyebabkan penurunan jumlah muatan yang

mengalir di dalam kapasitor tidak sebesar pada penambahan bahan lai n.

Gambar 4 Hubungan Impedansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu INTP

0

5

10

15

20

25

30

35

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Impedansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

Bahan Aditif

Imp

ed

an

si (Ω

)

Page 28: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

13

Gambar 5 Hubungan Impedansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu Darul Falah (DF)

Diagram diatas menunjukkan hubungan yang fluktuatif antara

penambahan bahan dengan sampel susu DF. Nilai impedansi yang tinggi dimiliki

oleh santan dengan konsentrasi 70 % dan air tajin dengan konsentrasi 60%,

sehingga pada diagram ini tidak dapat menyatakan keterkaitan antara presentase

penambahan bahan dengan sampel susu terhadap besarnya impedansi.

Kapasitansi

Nilai kapasitansi sebuah kapasitor keping sejajar dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya luas penampang keping, jarak antar keping, dan sifat

bahan dielektriknya.17

Dalam hal ini yang menjadi bahan dielektrinya adalah sampel susu dari 3

peternakan yang ditambahkan oleh air, air tajin, air beras, dan santan. Menurut

persamaan (5), bahan dielektrik yang terdapat diantara keping sejajar akan

melemahkan medan listrik diantaranya, karena adanya medan listrik internal yang

ada diantara keping akan menghasilkan medan listrik yang memiliki arah

berlawanan dengan medan listrik luar, sehingga menyebabkan kapaistansinya

naik.

0

500

1000

1500

2000

2500

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Impedansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

Bahan Aditif Im

ped

an

si (Ω

)

Page 29: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

14

Gambar 6 Hubungan Kapasitansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu IPTP

Pada kenaikan konsentrasi terlihat kenaikan nilai kapasitansi pada semua

penambahan bahan, kecuali santan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.

Kenaikan nilai kapasitansi ini disebabkan presentase dari molekul air dan pati

yang ditambahkan pada sampel susu IPTP semakin besar sehingga medan listrik

yang berada di antara kapasitor semakin melemah.

Untuk santan dengan semakin bertambahnya konsentrasi mengakibatkan

menurunyya nilai kapasitansi. Hal yang menyebabkan peristiwa ini karena lemak

yang berada pada santan merupakan molekul non polar, dan jumlah lemak yang

ada pada dielektrik semakin besar, sehingga menyebabkan menurunnya nilai

kapasitansi.

Pada konsentrasi kurang dari 50 % susu yang dicampurkan dengan bahan

penambah mengalami kenaikan nilai kapasitansi seiring dengan bertambahnya

konsnetrasi bahan penambah, kecuali pada penambahan santan. Hal ini

menandakan molekul bahan yang semakin terpolarisasi dengan bertambahnya

jumlah air dan pati yang berada pada bahan tersebut.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Kapasitansi (µF)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

Bahan Aditif K

ap

asi

tan

si (

µF

)

Page 30: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

15

Gambar 7 Hubungan Kapasitansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu INTP

Gambar 7 memperlihatkan bentuk diagram yang fluktuatif hampir untuk

semua jenis penambahan. Pada penambahan air beras terjadi penurunan nilai

kapasitansi pada konsentrasi penambahan lebih dari 50 %, sedangkan

penambahan yang lain tidak menunjukkan kecenderungan pola tertentu.

Gambar 8 Hubungan Kapasitansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu Darul Falah (DF)

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Kapasitansi (µF)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

0

5

10

15

20

25

30

35

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Kapasitansi (µF)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

Bahan Aditif

Bahan Aditif

Kap

asi

tan

si (

µF

) K

ap

asi

tan

si (

µF

)

Page 31: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

16

Berdasarkan Gambar 8, secara umum pada konsentrasi rendah

pertambahan konsentrasi menyebabkan nilai kapasitansinya menurun. Pada

sampel susu DF memiliki kandungan lemak yang paling tinggi dibandingkan

dengan 2 sampel susu lainnya sehingga jumlah molekul dielektrik yang bersifat

non polar meningkat. Meskipun jumlah bahan yang ditambahkan semakin besar,

namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan nilai

kapasitansi. Ini menunjukkan polaritas dari bahan tersebut rendah pada

konsentrasi 10 % sampai 50 %. Dan pada konsentrasi bahan penambah yang

sangat tinggi yaitu 80 % dan 90 % terjadi kenaikan nilai kapasitansi, yang

menandakan molekul tersebut mengalami peningkatan polarisasi.

Resistansi

Resistansi merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya

impedansi sesuai dengan persamaan (6). Resistansi adalah kemampuan suatu

bahan untuk menghambat aliran arus listrik pada keping kapasitor.

Pada gambar 9, 10, dan 11 yang merupakan grafik hubungan antara

resistansi yang dimiliki oleh susu dengan bahan penambah memiliki kesesuaian

pola dengan grafik hubungan impedansi dengan konsentrasi susu yang dicampur

dengan air, air beras, air tajin, dan santan pada gambar 3, 4, dan 5.

Gambar 9 Hubungan Resistansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu IPTP

0

5

10

15

20

25

30

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Resistansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

Bahan Aditif

Resi

stan

si (Ω

)

Page 32: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

17

Gambar 10 Hubungan Resistansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu INTP

Gambar 11 Hubungan Resistansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu Darul Falah (DF)

Dengan demikian fenomena yang terjadi berdasarkan Gambar 9, 10, dan

11 sama dengan fenomena pada Gambar 3, 4, dan 5. Hal yang membedakan

antara impedansi dengan resistansi ada pada besarnya nilai hambatan dari sampel

susu yang telah dicampur bahan penambah, karena impedansi adalah hambatan

0

5

10

15

20

25

30

35

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Resistansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Resistansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

Bahan Aditif

Bahan Aditif

Resi

stan

si (Ω

) R

esi

sta

nsi

)

Page 33: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

18

total pada suatu rangkaian listrik tertutup yang di dalamnya terdapat resistansi,

reaktansi kapasitif, dan reaktansi induktif. Resistansi susu yang ditambahkan

dengan santan seharusnya memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding dengan

penambahan bahan lain, namun nilai resistansi yang didapatkan dari penambahan

santan paling rendah dibanding penambahan bahan lain. Dari hal tersebut,

diasumsikan terjadi suatu proses kimiawi antara susu dengan santan sehingga

menurunkan nilai resistansinya dibanding bahan lain.

Konduktansi

Konduktansi adalah kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan listrik,

konduktansi dipengaruhi oleh konsentrasi ion dan mobilitas ion yang dapat

menghantarkan listrik pada bahan. Semakin banyak ion dan tingkat mobilitas ion

yang tinggi akan memperbesar nilai konduktansinya.

Gambar 12 menampilkan hubungan konduktansi dengan konsentrasi

bahan yang ditambahkan pada sampel susu IPTP. Pada diagram di atas

menunjukkan semakin besar konsentrasi bahan yang ditambahkan ke dalam susu

kambing IPTP maka nilai konduktansinya semakin menurun.

Gambar 12 Hubungan Konduktansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu IPTP

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Konduktansi (S)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

Bahan Aditif

Kon

du

kta

nsi

(S

)

Page 34: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

19

Gambar 13 Hubungan Konduktansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu INTP

Penambahan bahan santan pada sampel susu INTP memiliki nilai

konduktansi yang lebih tinggi dibanding bahan penambah lain pada konsentrasi

40 % sampai 90 % sedangkan untuk bahan penambah air, air beras, dan air tajin

diagram menunjukkan kecenderungan semakin besar konsentrasi bahan yang

ditambahkan ke dalam sampel susu INTP, maka nilai konduktansinya semakin

kecil.

Gambar 14 Hubungan Konduktansi dengan Konsentrasi Bahan Penambah pada

Sampel Susu Darul Falah (DF)

0,00

0,02

0,04

0,06

0,08

0,10

0,12

0,14

0,16

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Konduktansi (S)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

0,00

0,01

0,02

0,03

0,04

0,05

0,06

0,07

0,08

10 20 30 40 50 60 70 80 90

Konduktansi (S)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

Bahan Aditif

Bahan Aditif

Kon

du

kta

nsi

(S

) K

on

du

kta

nsi

(S

)

Page 35: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

20

Pada penambahan air beras terlihat mengalami penurunan nilai

konduktansi yang tidak terlalu besar dari konsentrasi 10 % hingga 40 %. Susu

yang ditambah dengan santan memiliki nilai konduktansi pada konsentrasi 30 %

hingga 70 % yang kecil dibanding susu yang ditambah dengan bahan lain, hal ini

disebabkan sifat dari santan yang sukar dalam menghantar listrik karena

kandungan lemak yang tinggi. Untuk penambahan air tajin, diagram menunjukkan

nilai konduktansi yang semakin menurun dengan meningkatnya konsentrasi air

tajin, ini disebabkan kandungan pati yang tinggi sehingga jumlah muatan yang

mengalir di dalam kapasitor menjadi sedikit, namun juga terdapat kenaikan nilai

konduktansi di beberapa konsentrasi. Kejadian ini dimungkinkan karena proses

atomik yang terjadi dalam campuaran tersebut yang tidak diteliti pada percobaan

ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sampel susu yang digunakan pada penelitian ini diambil dari 3 peternakan

yaitu, IPTP, INTP, dan Darul Falah. Pengujian kemurnian susu kambing

dilakukan menggunakan Milkotester sehingga didapatkan data kandungan kimia

dan sifat fisik dari susu tersebut. Pengujian menggunakan LCR meter dilakukan

untuk mengetahui sifat listrik dari susu kambing murni, yaitu impedansi,

kapasitansi, resistansi, dan konduktansinya.

Sifat listrik pada susu kambing memiliki keterkaitan dengan kandungan

lemaknya. Semakin tinggi kandungan lemak yang dimiliki susu kambing maka

nilai impedansi, resistansi, dan kapasitansinya juga akan tinggi sedangkan

konduktansinya berbanding terbalik dengan kandungan lemak dari susu tersebut.

Susu kambing yang dicampurkan dengan bahan penambah, yaitu air, air

beras, air tajin, dan santan memiliki sifat listrik yang beragam. Frekuensi yang

digunakan pada analisis sifat listrik adalah 23.583 kHz. Untuk sampel susu IPTP

dan INTP hubungan antara konsentrasi dengan sifat listrik tampak pada parameter

impedansi, resistansi, dan konduktansi sehingga pada kedua sampel susu ini

Page 36: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

21

tingkat pemalsuan dengan air, air tajin, air beras, dan santan dapat diidentifikasi

dengan mengukur impedansi, resistansi, dan konduktansinya. Parameter

kapasitansi dari kedua sampel masih belum menunjukkan pola hubungan antara

konsentrasi penambahan dengan nilai kapasitansinya.

Nilai impedansi dan resistansi semakin meningkat dengan semakin

bertambahnya jumlah bahan penambah, sedangkan konduktansi memiliki

hubungan yang berbanding terbalik dengan konsentrasi bahan penambah.

Tingkat pemalsuan susu kambing dengan penambahan air, air beras, air

tajin, dan santan pada sampel Darul Falah (DF) tidak menunjukkan pola korelasi

antara konsentrasi penambahan dengan masing-masing sifat listrik yang diukur,

sehingga perlu dilakukan pengujian dengan metode yang lain. Ada dugaan bahwa

sampel susu Darul Falah dan bahan aditif yang akan dicampurkan ke sampel susu

terkontaminasi sebelum dilakukan pengujian sifat listriknya.

Saran

Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengujian dengan frekuensi

yang lebih tinggi dari 5 MHz dan pengujian untuk susu dengan kadar lemak yang

tinggi perlu dilakukan analisis secara molekul untuk mengetahui fenomena

tertentu yang tidak menunjukkan korelasi sifat listrik dengan tingkat

pemalsuannya. Selain itu, juga perlu diperhatikan kesterilan susu saat mobilisasi

dan bahan aditif yang digunakan sehingga pada saat pengujian menghasilkan data

yang menunjukkan hubungan pada masing-masing parameter yang diuji.

DAFTAR PUSTAKA

1. Marlina, E. T. dkk. Deteksi Jumlah Dan Grup Koliform Pada Susu

Sapi Perah Peternak Anggota Kud Tanjungsari Di TPS

Cimanggung.Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung.

2004.

Page 37: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

22

2. Prabowo, A.R. Aktivitas Antimikroba Dadih Susu Sapi Hasil

Fermentasi Berbagai Starter Bakteri Probiotik. Skripsi. Bogor :

Institut Pertanian Bogor. 2005.

3. Tambing S. N. Susu Kambing. [Terhubung Berkala].

www.iphpk.gov.my/Malay/susukambing. 11 September 2012. 2004.

4. Priyono. Waspada Terhadap Pemalsuan Susu. Pasca Sarjana Ilmu

Ternak Universitas Diponegoro. Semarang. 2005.

5. Moeljanto, Damayanti, R, Wiryanta, B.T. Wahyu. Khasiat dan

Manfaat; Susu Kambing. Depok: Agromedia Pustaka. 2002.

6. Spreer, E. Milk and Dairy Product Technology. Translated : A.Mixa.

Marcel Dekker, Inc., New York. 1998.

7. Badan Standarisasi Nasional (BSN). SNI 01-3141-1998. Susu Segar.

Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta. 1998.

8. Razafindrakoto, O. et al. Goat’s Milk as A Substitute for Cow’s Milk

in Undernourished Children : A Randomized Double-blind Clinical

Trial. J. Dairy Sci. 94 (1):65-69. 1994.

9. Barrionuevo, M et al. Beneficial Effect of Goat Milk on Nutritive

Utilization of Iron adn Copper in Malabsorption Syndrome. J. Dairy

Sci. 85:657-664. 2002.

10. Pulina, G. dan Nudda. A. Milk Production. dalam G. Pulina dan R.

Bencini (editors). Dairy Sheep Nutrition. CABI Publishing.

Wallingford. 2004.

11. Beiser, A. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga. 1992.

12. Arishandi, R. Uji sifat Listrik dan Sifat Optik Film Tipis BaxSr1-

xTiO3 (BST) yang Dibuat dengan Metode Chemical Solution

Deposition. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. 2010.

13. Putri, R. Kajian Sifat Listrik Buah Manggis pada Tingkat Kematangan

Berbeda. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. 2007.

14. Goetsch, A.L. et al. Factors Affecting Goat Milk Production and

Quality. Jurnal of Small Ruminant Research. America : Langston

University. 2011.

Page 38: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

23

15. Içıer, F., & Baysal, T. Dielectric Properties of Food Materials-

2:Measurements Technique. Critical Reviews in Food Science and

Nutrition, 44, 473-478. 2004.

16. Petty, M.C., Mabrook, M.F. Effect of Composition on The Electrical

Condutance of Milk. Jurnal of Food Engineering 60 (2003) 321-325..

2003.

17. Kusnadi. Sifat Listrik Telur Ayam Kampung Selama Penyimpanan.

Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. 2007.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan pada Frekuensi 42 Hz

00.000

00.050

00.100

00.150

00.200

00.250

0 20 40 60 80 100

Impedansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

250

200

150

100

50

0

-00.020

00.000

00.020

00.040

00.060

00.080

00.100

0 20 40 60 80 100

Kapasitansi (µF)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

100

80

60

40

20 0

Page 39: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

24

Lampiran 2 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan pada Frekuensi 479 Hz

00.00000.01000.02000.03000.04000.05000.06000.07000.08000.09000.100

0 20 40 60 80 100

Resistansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

0 20 40 60 80 100

Konduktansi (S)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

250 200 150 100 50 0

Konduktansi ( x 10^-4 S)

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

00.035

00.040

0 20 40 60 80 100

Impedansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

40 35 30 25 20 15 10 5 0

Page 40: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

25

Lampiran 3 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan pada Frekuensi 1.27

kHz

-00.020

00.000

00.020

00.040

00.060

00.080

00.100

00.120

0 20 40 60 80 100

Kapasitansi (F)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

120 100 80 60 40 20 0

00.00000.00000.00000.00000.00000.00000.00000.00000.00000.00000.000

0 20 40 60 80 100

Konduktansi (S)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0

(x 10^-4 S)

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

00.035

0 20 40 60 80 100

Impedansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

35

30

25

20

15

10

5

0

Impedansi (Ω)

Page 41: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

26

-00.020

00.000

00.020

00.040

00.060

00.080

00.100

0 20 40 60 80 100

Kapasitansi (F)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

100 80 60 40 20 0

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

00.035

0 20 40 60 80 100

Resistansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

35

30

25

20

15

10

5

0

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

0 20 40 60 80 100

Konduktansi (S)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

1400

1200

1000

800

600

400

200

0

(x10^-4 S)

Page 42: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

27

Lampiran 4 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan pada Frekuensi

165.406 kHz

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

00.035

00.040

0 20 40 60 80 100

Impedansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

40

35

30

25

20

15

10

5

0

-00.005

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

0 20 40 60 80 100

Kapasitansi (F)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

30

25

20

15

10

5

0

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

00.035

0 20 40 60 80 100

Resistansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

35

30

25

20

15

10

5

0

Page 43: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

28

Lampiran 5 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan pada Frekuensi

438.055 kHz

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

0 20 40 60 80 100

Konduktansi (S)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0

(x 10^-4 S)

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

00.035

00.040

0 20 40 60 80 100

Impedansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

40

35

30

25

20

15

10

5

0

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

0 20 40 60 80 100

Kapasitansi (F)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

3000

2500

2000

1500

1000

500

0

(x 10^-4 F)

Page 44: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

29

Lampiran 6 Grafik Sifat Listrik Susu dengan Penambahan pada Frekuensi 1.887

MHz

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

00.035

00.040

0 20 40 60 80 100

Resistansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

40

35

30

25

20

15

10

5

0

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

0 20 40 60 80 100

Konduktansi (S)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

1200

1000

800

600

400

200

0

(x 10^-4 S)

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

00.035

00.040

0 20 40 60 80 100

Impedansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

40

35

30

25

20

15

10

5

0

Page 45: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

30

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

0 20 40 60 80 100

Kapasitansi (F)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

80

70

60

50

40

30

20

10

0

(x 10^-4 F)

00.000

00.005

00.010

00.015

00.020

00.025

00.030

00.035

0 20 40 60 80 100

Resistansi (Ω)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

35

30

25

20

15

10

5

0

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

00.000

0 20 40 60 80 100

Konduktansi (S)

Konsentrasi (%)

Air

Air Beras

Air Tajin

Santan

450

400

350

300

250

200

150

100

50

0

(x 10^-4 S)

Page 46: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

31

Lampiran 7 Nilai Sifat Fisik-Kimia dan Sifat Listrik Susu Kambing PE

Parameter Nilai

Lemak (%) 5.77 6.48 7.20

Protein (%) 5.29 4.91 5.24

Densitas (g/ml) 1.0319 1.0284 1.0301

Garam (%) 0.88 0.81 0.86

Laktosa (%) 3.57 3.17 3.35

Padatan Tanpa Lemak (%) 9.75 8.88 9.46

Titik Beku (°C) -0.491 -0.438 -0.471

Impedansi (Ω) 10.9050 19.1230 21.7200

Kapasitansi (µF) 0.0002 0.7178 2.1945

Resistansi (Ω) 10.9040 16.6510 21.5010

Konduktansi (S) 0.0917 0.0455 0.0456

Page 47: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

32

Page 48: IDENTIFIKASI PEMALSUAN SUSU KAMBING …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66718/1/G13wss.pdf · penyakit kuning, asma, eksim, migrain, TBC, asam urat, impotensi, bronchitis,

33

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 Januari 1992. Penulis

menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Islam Al-Ikhlas pada tahun

1997 dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 17 Pulogebang Jakarta

Timur dan lulus pada tahun 2003. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri 172 Jakarta dan lulus pada tahun 2006 kemudian melanjutkan ke

SMA Negeri 89 Jakarta dan lulus pada tahun 2009.

Tahun 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian

Bogor (IPB) melalui jalur Ujian Selaksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengtahuan Alam.

Selama menmpuh pendidikan, penulis juga pernah aktif di beberapa

organisasi, yaitu sebagai anggota Rohani Islam (Rohis) SMAN 89 Jakarta,

Kaderisasi Forum Alumni Rohis (FORMIS) SMAN 89 Jakarta, ketua angkatan

fisika 2009, pengurus LDK Al Hurriyyah IPB, pengurus LDF MIPA (Serum G),

Senior Resident Asrama Putra TPB IPB.