Top Banner
LAPORAN TETAP IDENTIFIKASI LIMBAH PADAT DAN LIMBAH CAIR DISUSUN OLEH Oci Oktarini : 061440411710 Oki Maman Suyadi : 061440411711 Putu Injario : 061440411712 Tomi Suharno : 061440411715 Yunita Tri Andani : 061440411716 Candra Purna : 061440412034 Siti Amira Kharissa : 061340411678 Yanaldi Eka Putra : 061340411681 Kelas / Kelompok : 4 EG.C / III ( Tiga ) Mata kuliah : Praktikum pengendalian pencemaran Dosen Pembimbing : Ir. Aida Syarif, M.T
21

Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

Jul 08, 2016

Download

Documents

TomTomi

identifikasi limbah padat dan cair by tomi suharno
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

LAPORAN TETAP

IDENTIFIKASI LIMBAH PADAT DAN LIMBAH CAIR

DISUSUN OLEH

Oci Oktarini : 061440411710

Oki Maman Suyadi : 061440411711

Putu Injario : 061440411712

Tomi Suharno : 061440411715

Yunita Tri Andani : 061440411716

Candra Purna : 061440412034

Siti Amira Kharissa : 061340411678

Yanaldi Eka Putra : 061340411681

Kelas / Kelompok : 4 EG.C / III ( Tiga )

Mata kuliah : Praktikum pengendalian pencemaran

Dosen Pembimbing : Ir. Aida Syarif, M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2016

Page 2: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

IDENTIFIKASI LIMBAH CAIR DAN PADAT

I. TUJUAN PERCOBAAN

Mengidentifikasi limbah cair dan limbah padat untuk menentukan proses

pengolahannya lebih lanjut

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

2.1 Alat yang digunakan :

- Gelas kimia 500 ml

- Pengaduk

- Kaca arloji

- Neraca analitik

- Turbiditimeter

- Pipet ukur 25 ml

- Seperangkat alat PCD 650

- Buret

- Labu ukur 1000 ml

- Spatula

2.2 Bahan yang digunakan :

- Limbah cair artificial dan alamiah

- Limbah padat organik, anorganik, dan B3

III. DASAR TEORI

Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan

sampat atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan

yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bias

menjasi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika dip roses secara baik dan benar. Limbah

atau sampah juga bias berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang,

mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama

Page 3: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka

bias menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.

Limbahn berdasarkan nilai ekonomisnya dirinci menjadi limbahn yang mempunyai nilai

ekonomis dan limbah nonekonomis.

1. Limbah ekonomis yaitu limbah dengan proses lanjut akan memberikan nilai tambah.

Misalnya: tetes merupakan limbah pabrik gula. Tetes menjadi bahan baku umtuk

pabrik alcohol. Ampas tebu dapat dijadikan bahan baku untuk pabrik kertas, sebab

ampas tebu melalui proses sulfinasi dapat menghasilkan bubur pulp. Banyak lagi

limbah pabrik tertentu yang dapat diolah untuk menghasilkan produk baru dan

menciptakan nilai tambah.

2. Limbah nonekonomis adalah limbah yang diolah dalam proses bentuk apapun tidak

akan memberikan nilai tambah, kecualu mempermudah system pembuangan. Limbah

jenis ini sering menjadi persoalan pencemaran dan merusak lingkungan.

Dilihat dari sumber limbah dapat merupakan hasil sampingan dan juga dapat merupakan

semacam “katalisator” sesuai dengan sifatnya, limbah digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:

limbah cair, limbah gas/asap dan limbah padat. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya

aktivitas manusia. Sejalan dengan peningkatan penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh

pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah

sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari.

Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar.

Secara umum komposisi dari sampah di setiap kota bahkan hampir sama yaitu:

Kerta dan katun                                  : 35%

Logam                                                 : 7%

Gelas                                                   : 5%

Sampah halaman dan dapur                : 37%

Kayu                                                   : 3%

Plastic, karet, dan kulit                       : 7%

Lain-lain                                              : 6%

Page 4: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

CARA MENANGGULANGI PEMCEMARAN

Untuk menanggulangi pencemaran akibat penumpukan sampah itu dapat dilakukan

melalui berbagai cara seperti melalui program 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.

1.      Reduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang akan terbentuk. Hal ini dapat

dilakukan bila ibu-ibu rumah tangga kembali ke pola lama yaitu membawa keranjang belanja

ke pasar.

Dengan demikian jumlah kantong plastic yang dibawa ke rumah akan berkurang (tereduksi).

Selain itu bila setiap orang menggunakan kembali saputangan dari pada tissue, disamping

akan mengurangi sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat terjadi penghematan

terhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari hutan. Kalau setiap orang

melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan tereduksi per bulan dan beberapa

hasil huatn yang dapat diselamatkan.

2.      Reuse adalah program pemakaian kembali sampah yang sudah terbentuk seperti

penggunaan bahan-bahan plastik/kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban untuk

tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang telah kosong diisi kembali dan

sebagainya.

3.      Recycle agak berbeda dengan kedua program sebelumnya. Dalam hal ini sampah

sebelum digunakan perlu diolah ulang terlebih dahulu. Bahan-bahan yang dapat direcycle atau

didaur ulang seperti kertas atau sampah bekas pecahan-[ecahan gelas atau kaca, besi atau

logam bekas dan sampah organic yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang

menjadi kompos (pupuk). Proses daur ulang ini juga dapat mengubah sampah menjadi energy

panas yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan

oleh beberapa industry missal di Jakarta, yaitu dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai

bahan bakar setelah mengalami pengeringan.

Dampak yang dihasilkan dari pembuangan berbagai jenis limbah adalah:

-          Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme,

seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.

-          Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/diuraikan

oleh mikroorganisme seperti plastic, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan

bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.

Page 5: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

-          Pencemar udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan

NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam

yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/tanaman.

-          Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industry seperti Hg,

Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.

-          Zat radioktif yang dihasilkan dari PLTN, reakstor atom atau dari percobaan lain yang

menggunakan atau menghasilkan zat radioaktif. Misalnya unsure Sr-90 sebagai hasil fisi

nuklir dapat mempengaruhi perkembangan xylem pada tumbuh-tumbuhan tulang hewan, akan

menyebabkan jaringan tubuh menjadi lemah adalah bahan radioaktif masuk ke dalam rantai

makanan dan akhirnya dapat menyebabkan kematian pada makhluk yang memakannya.

A. Limbah Padat

Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang

berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan

domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga,

limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-

tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal,

gelas/kaca,organik, bakteri, kulit telur, dll. Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi

seperti pabrik gula, pulp,kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau

daging.

Secara garis besar limbah padat terdiri dari :

1) Limbah padat yang mudah terbakar.

2) Limbah padat yang sukar terbakar.

3) Limbah padat yang mudah membusuk.

4) Limbah yang dapat di daur ulang.

5) Limbah radioaktif.

6) Bongkaran bangunan.

7) Lumpur.

Page 6: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

Faktor – faktor yang perlu kita perhatikan sebelum kita mengolah limbah padat tersebut

adalah sebagai berikut :

1.       Jumlah Limbah

Sedikit dapat dengan mudah kita tangani sendiri. Banyak dapat  membutuhkan

penanganan khusus tempat dan sarana pembuangan.

2.       Sifat fisik dan kimia limbah

Sifat fisik mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana penggankutan dan pilihan

pengolahannya. Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari lingkungan

dengan cara membentuk senyawa-senyawa baru.

3.      Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Karena lingkungan ada yang peka atau tidak peka terhadap pencemaran,maka perlu kita

perhatikan tempat pembuangan akhir (TPA), unsur yang akan terkena, dan tingkat

pencemaran yang akan timbul.

4.       Tujuan akhir dari pengolahan

Terdapat tujuan akhir dari pengolahan yaitu bersifat ekonomis dan bersifatnon-

ekonomis. Tujuan pengolahan yang bersifat ekonomis adalah dengan meningkatkan

efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali bahan yang masih berguna

untuk di daur ulang atau di manfaat lain.Sedangkan tujuan pengolahan yang bersifat

non-ekonomis adalah untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan

 PEMANFAATAN LIMBAH

1.      Limbah plastik

Limbah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga digunakan

sebagai perabotan rumah tangga seperti ember, piring, gelas, dan lain sebagainya.

Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama.

Banyaknya pemanfaatan plastik berdampak pada banyaknya sampah plastik. Padahal

untuk hancur secara alami jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu yang sangat

lama. Cobalah kalian kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi

penutup tanahnya dapat dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh. Karena itu,

upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang

menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk

fungsi yang berbeda. Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur

ulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lain

Page 7: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan

ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya kantong,

dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas minuman bisa

dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-

bungaan, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.

2.     Limbah logam

Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain

sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari

bahan kaleng biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah kita

manfaatkan menjadi barang lain yang bermanfaat. Sampah dari bahan kaleng dapat

dijadikan berbagai jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat

dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci,

celengan, gift box, dan lain-lain.

3.      Limbah Gelas atau Kaca

Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang

sama seperti barang semula atau menjadi barang lain seperti botol yang baru, vas bunga,

cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.

4.      Limbah kertas

Sampah kertas kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti sampah

plastik. Namun walau bagaimanapun yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah

jika berserakan begitu saja. Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung

ataupun tak langsung. Secara langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan

atau barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut

dapat dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan. 

     Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan, sampul buku,

bingkai photo, tempat pinsil, dan lain sebagainya.

5.      Pemanfaatan Sampah Organik

Sedangkan, sampah organik yang tidak dapat didaur ulang contohnya yaitu sisa

makanan, sayur-sayuran, daun-daunan, buah-buahan, kotoran ternak, ampas tebu, dll.

Kelihatannya sampah-sampah tersebut sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi dan

Page 8: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

dibiarkan menumpuk dan membusuk. Padahal sebenarnya sampah jenis ini dapat

dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kompos/pupuk organik atau sumber bahan

organik tanah dalam meningkatkan produktivitas pertanian, untuk pembuatan vermi

kompos (pengomposan dengan cacing), dan dapat juga dijadikan makanan ternak untuk

mengembalikan nutrisi-nutrisi yang ada ke tanah. Solusi lain yaitu dengan menerapkan

teknologi anerobik untuk menghasilkan biogas. Sampah organik juga merupakan bahan

pembuatan bioethanol.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

IV.1 Limbah cair

a. Menyiapkan limbah cari artificial dengam melarutkan tanah pada 3 sampel yaitu

800 ppm, 500 ppm, 400 ppm sebanyak 1 liter dan limbah cair alami yang berasal

dari air buangan

b. Menghidupkan alat pcd 650 dengan menekan F4 kemudian memasukannya

kedalam aquades terlebih dahulu untuk mencuci elektrodanya.

c. Memasukkan masing-masing limbah pada beberapa gelas kimia sampai menutupi

elektrodanya.

d. Memasukkan elektroda kedalam masing-masing sampel dengan menekan F3 untuk

menganalisa pH, TDS, DO, suhu, dll.

e. Mengecel turbidity atau kekeruhan dengan menggunakan turbiditimeter pada setiap

sampel

4.2 Limbah Padat

a. Mempelajari materi limbah padat

b. Menuliskan nama-nama hasil limbah padat yang telah di tentukan berdasarkan

karekteristik yaitu organik, anorganik, ataupun B3

c. Menuliskan pemanfaatan limbah tersebut sebanyak yang diketahui, baik

berdasarkan literature ataupun pengalaman

Page 9: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

V. DATA PENGAMATAN

- Limbah Cair alamiah dan artificial

NoNama

Sampel

Nilai

Turbidity

(mg/l.Sio)

Nilai Pengukuran dengan Alat PDV650

Ph

Konduktivitas

(μs)

TDS

(ppm)

DO

(%)

DO

(mg/l) Warna

1 Lab. Kimia 8,42 1,72 423,2 211,6 84,4 5,93

Kuning

bening

2 BEM 23,2 4,71 799,6 398,1 79,8 2,47

Kuning

Kehijau

an

3

Depan

Masjid 48,4 5,91 1,911 956,2 84,0 6,31

Hijau

bening

4

Limbah

Artificial              

 

I. Tanah

0,8 gram 112 4,13 130,5 65,31 74,6 5,6 Keruh

 

II. Tanah

0,6 gram 96,3 6,15 127,1 63,6 72,1 7,46 Keruh

 

III. Tanah

0,4 gram 73,2 6,27 123,3 63,44 99,7 6,27 Keruh

Page 10: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

-Limbah Padat

No

.

Lokasi Karakteristik (%) Keterangan

Organic Anorgani

k

B3

1 Bak Sampah

Bengkel Sipil

60 40 0 Lingkungan disekitar kantin sipil

banyak pepohonan. Limbah organic

(dedaunan) lebih dominan dibanding

anorganik (bungkus plastic). Banyak

juga sampah bekas makanan atau

minuman dari kantin. Sehingga

sampah organic dan anorganik

dibuang di sembarang tempat. Lalu,

sampah organic dan anorganik

dibakar begitu saja sehingga

menimbulkan pemcemaran udara

dan pencemaran lingkungan

disekitarnya.

2 Depan Kantin 50 50 0 Lingkungan di depan kantin masih

banyak pepohonan sehingga sampah

organik dan anorganik seimbang.

Sebagian pihak kantin tidak

menyediakan tempat sampah.

Sehingga sampah anorganik

berserakan dijalan-jalan dan sekitar

selokan.

3 Lingkungan

Masjid

20 80 0 Lingkungan disekitar masjid tidak

begitu banyak limbah. Namun,

disekitarnya menyebabkan sampah

anorganic lebih banyak dari sampah

organik. Tempat sampah disekitar

masjid cukup memadai.Pembagian

jenis sampah sudah dilakukan.Hanya

saja limbah organic harus

Page 11: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

dibersihkan secara rutin agar

kebersihan lingkungan tetap terjaga.

4 Lab. Mesin 10 90 0 Lab mesin itu sendiri sering

digunakan untuk praktikum yang

berhubungan dengan las atau pun

pemipaan. Sehingga lebih banyak

sampah anorganik dibandingkan

sampah organiknya. Belum ada

pembagian tempat sampah di depan

lab mesin.

5 Belakang Lab.

Kimia

10 60 30 Lingkungan disekitar belakang lab.

Kimia banyak pepohonan. Dan juga

banyak botol-botol bekas zat kimia

(B3) berserakan. Dan juga sampah

organic dan anorganik berserakan

disekitar belakang lab. Tempat

sampah kurang memadai sehingga

dibiarkan begitu saja sampah-

sampah yang ada disana.

Page 12: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

VI. ANALISA PENGAMATAN

Dari percobaan ini , menganalisa limbah cair dan limbah padat. Limbah cair dapat

ditentukan kandungannya dengan beberapa cara seperti analisa TSS, TDS, DO, pH, Cond, dll.

Sedangkan pada limbah padat sering disebut dengan sampah. Sampah merupakan hasil

buangan berupa padatan dari suatu pengolahan. Apabila sampah tidak diolah dan dilakukan

penanggulangan maka akan membawa dampak bagi alam dan manusia. Limbah padat dapat

dikategorikan menjadi 3 yaitu limbah organik, anorganik, dan B3. Pada limbah cair

menggunkan 2 jenis sampel yaitu limbah buatan (artificial ) dan limbah alamiah.

Pada limbah cair artificial , dibuat dengan cara air kran dicampurkan dengan tanah

dimana divariasikan sebesar 800 ppm , 600 ppm, dan 400 ppm. Sedangkan limbah cair

alamiah didapat dari beberapa tempat buangan dengan variasi jarak tertentu. Pada limbah

artificial semakin besar ppmnya maka nilai kekeruhann, konduktivitas, dan TDS terlihat

semakin besar sedangkan nilai Ph semakin mengecil namun, pada DO(%) dan DO(mg/l)

tidak menentu. Secara fisik warna dari limbah artificial yaitu keruh. Pada limbah alamiah

nilai kekeruhan, pH, TDS, DO(mg/l) yang paling besar terdapat di Depan masjid,

konduktivitas yang paling besar terdapat di BEM, untuk DO(%) yang paling besar ada di lab

kimia.

Pada limbah padat untuk limbah organik yang terbanyak terdapat di lingkungan bak

sampah bengkel mesin karena banyaknya pohon disekitarnya sehingga banyak daun yang

terjatuh dan kurangnya petugas kebersihan menyebabkan sampah tersebut berserakan, untuk

limbah anorganik terbanyak ada di lab mesin karena daerah tersebut didekat kantin yang

menyebabkan penumpukan plastic bekas jajanan mahasiswa dan limbah B3 terbanyak dan

hanya terdapat di belakang lab kimia dikarenakan sampah B3 tersebut hasil dari lab kimia

hanya dibiarkan tanpa adanya pembersihan.

Page 13: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

VII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:

1. Limbah cair dapat ditentukan kandungannya dengan beberapa analisa seperti TSS,

TDS, DO, pH, turbidity, dll dan untuk limbah padat dapat dikategorikan menjadi 3

yaitu organik, anorganik, dan B3.

2. Pada ppm tertinggi yaitu 800 ppm memiliki nilai maka nilai kekeruhann,

konduktivitas, dan TDS yang tinggi juga.

3. Limbah padat yang memiliki limbah organik terbanyak di lingkungan bengkel mesin,

limbah anorganik terbanyak di lab mesin , dan untuk limbah B3 terbanyak di

belakang lab kimia.

4. Untuk menanggulangi pencemaran akibat penumpukan sampah padat dapat

dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui program 3R yaitu Reduce, Reuse,

Recycle.

DAFTAR PUSTAKA

Syarif, Aida.2016.”Petunjuk Praktikum Pengendalian Pencemaran”.Politeknik Negeri

Sriwijaya: Palembang

http://kiarapedes2.blogspot.com/2011/02/pemanfaatan-limbah-anorganik.html

http://id.scribd.com/doc/34144034/PENGERTIAN-LIMBAH-PADAT

Page 14: Identifikasi Limbah Cair Dan Padat

Gambar Alat

Erlenmeyer corong Kaca Arloji

Pipet ukur Neraca analitik Pengaduk

PCD 650 Bola Karet