IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 UNGARAN skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Durrotun Nafisah 4401406537 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
142
Embed
IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS … · kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran yang berjumlah 152 siswa, terdapat 28 siswa siswa yang nilai rata-rata IPA Biologi nya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR IPA
BIOLOGI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5
UNGARAN
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh
Durrotun Nafisah
4401406537
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul ” Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX SMP Negeri
5 Ungaran ” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen
pembimbing. Sumber informasi atau kutipan dari karya yang diterbitkan telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir
skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam
program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Agustus 2011
Durrotun Nafisah
4401406537
iii
PENGESAHAN Skripsi dengan judul :
” Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX SMP Negeri 5
Ungaran” yang disusun oleh :
Nama : Durrotun Nafisah
NIM : 4401406537
telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada tanggal
Anggota Penguji/Pembimbing I Anggota penguji/Pembimbing II
Ir. Tuti Widianti, M. Biomed. Dra. Chasnah NIP. 19510207197903 2001 NIP. 19551117 198103 2003
iv
ABSTRAK Nafisah, Durrotun. 2011. Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir. Tuti Widianti, M. Biomed dan Dra. Chasnah.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilaksanakan di SMP Negeri 5 Ungaran ternyata masih banyak kendala yang dihadapi oleh para siswanya, yaitu masalah kesulitan belajar. Salah satu mata pelajaran yang menyebabkan para siswa kelas IX ini mengalami kesulitan belajar yaitu mata pelajaran IPA Biologi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis kesulitan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar IPA Biologi pada siswa SMP Negeri 5 Ungaran.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kelas IX yang mempunyai nilai rata-rata IPA Biologi di bawah KKM yaitu <65, sedangkan nilai mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia) telah mencapai KKM (≥65), yaitu sebanyak 28 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan jenis kesulitan belajar IPA Biologi meliputi kesulitan dalam penulisan nama ilmiah (25 siswa), penggunaan istilah asing (22 siswa), materi yang berkaitan dengan perhitungan (26 siswa), dan konsep/materi yang bersifat abstrak (25 siswa). Strategi pembelajaran yang dapat mengurangi tingkat kesulitan belajar IPA Biologi meliputi; 1) kesulitan pada penulisan nama ilmiah dengan membiasakan mengucapkan/menulis/membaca nama ilmiah, menjelaskan histori dari nama ilmiah, dan menggunakan kamus Biologi, 2) kesulitan pada materi yang berkaitan dengan perhitungan dengan menggunakan diagram catur/digram garpu. Hasil angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi menunjukkan dari 28 siswa sebanyak 3 siswa memiliki tingkat kesulitan belajar dengan kriteria tinggi, 6 siswa dengan kriteria cukup rendah, 17 siswa dengan kriteria rendah, dan 2 siswa dengan kriteria sangat rendah.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar IPA Biologi yang dialami siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran meliputi kesulitan pada penulisan nama ilmiah, kesulitan pada penggunaan istilah asing, kesulitan pada materi yang berkaitan dengan perhitungan, dan kesulitan pada pemahaman konsep/materi yang bersifat abstrak. Faktor yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran yaitu faktor eksternal yaitu lingkungan masyarakat (79,3%).
Tabel 7 Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba tahap 1*
Kriteria Nomor Soal
Mudah 2 4 5
Sedang 1 3
Sukar
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16
33
Tabel 8 Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba tahap 2*
Kriteria Nomor Soal
Mudah
Sedang 6 7 8 9 10
Sukar
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16
Tabel 9 Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba tahap 3*
Kriteria Nomor Soal
Mudah 15
Sedang 11 13 14
Sukar 12
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16
d. Menyusun Angket
Angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan mengungkap tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi pada siswa kelas
IX SMP Negeri 5 Ungaran. Validasi isi dan kebahasaan angket oleh dosen
pembimbing/ahli.
Dasar penyusunan angket tersebut adalah:
1) Menyangkut faktor fisik, meliputi indikator cacat fisik dan kesehatan.
2) Menyangkut faktor psikis, meliputi indikator minat, motivasi, kemampuan
pemahaman, kebiasaan dan tujuan belajar serta kecakapan mengikuti pelajaran.
3) Menyangkut lingkungan keluarga, meliputi hubungan keluarga, motivasi
belajar dari keluarga, kondisi sosial ekonomi keluarga.
4) Menyangkut lingkungan sekolah, meliputi indikator cara guru mengajar, sarana
dan prasarana pembelajaran, kurikulum mata pelajaran.
34
5) Menyangkut lingkungan masyarakat, meliputi indikator teman bergaul,
lingkungan rumah, bekerja sambilan, aktif berorganisasi serta pengaturan
waktu belajar.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengambilan data
Data yang di ambil yaitu data hasil tes identifikasi yang berisi soal-soal IPA
Biologi untuk mengetahui jenis kesulitan belajar siswa yang menjadi subjek
penelitian. Selanjutnya, sebagai penguatan, siswa akan diberi angket tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi. Peneliti
juga melakukan wawancara kepada guru IPA dan siswa, serta
mendokumentasikan bukti fisik yang membantu dalam penelitian (foto, data
sarana prasarana pembelajaran IPA Biologi, dan sebagainya).
b. Analisis data
Data yang diperoleh dari proses pengambilan data, dianalisis dengan
dijabarkan secara naratif dan dihubungkan keterkaitannya.
c. Penarikan kesimpulan
Setelah data terkumpul dan dianalisis kemudian disimpulkan secara induktif,
yaitu dari data yang luas di tarik kesimpulan.
F. Data dan Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah siswa dan guru.
2. Cara Pengumpulan Data
35
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Metode Tes Identifikasi
1) Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis kesulitan belajar IPA
Biologi pada 28 siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran.
2) Tes identifikasi berisi soal-soal materi IPA Biologi yang telah diperoleh siswa
kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran. Tes diberikan sebanyak 3 kali. Dari rata-rata
hasil tes ini, dapat diketahui jenis-jenis kesulitan belajar dari masing-masing
siswa. Jenis soal yang digunakan adalah multiple choice dan essay.
3) Pembuatan alat ukur yang berupa tes identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi
melalui langkah-langkah:
a) Menyusun kisi-kisi soal yang memuat indikator kesulitan belajar, kompetensi
dasar, materi pelajaran dan kunci jawaban.
b) Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
b. Metode angket
1) Metode angket digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
ketuntasan hasil belajar IPA Biologi yang dialami oleh siswa kelas IX SMP
Negeri 5 Ungaran.
2) Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan tipe multiple
choice. Responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan
sesuai dengan keadaan dirinya dengan cara memberi tanda silang (X)
3) Pembuatan alat ukur yang berupa angket identifikasi kesulitan belajar IPA
Biologi melalui langkah-langkah:
36
a) Menyusun kisi-kisi yaitu memerinci masalah pokok sehingga semua aspek
yang terkandung dalam tingkah laku obyek penelitian dapat terungkap.
b) Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban yang diinginkan
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
c. Metode wawancara
Metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang relevan
secara langsung dari siswa yang bersangkutan, terutama mengenai jenis kesulitan
belajar yang dihadapi siswa pada mata pelajaran IPA Biologi dan faktor-faktor
yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar tersebut. Sedangkan informasi yang
digali dari guru IPA meliputi metode dan sarana prasarana yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran IPA Biologi.
d. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah
kelas, jumlah siswa, nama siswa.
G. Metode Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi hasil pengukuran tes
identifikasi kesulitan belajar, angket/kuesioner dan wawancara. Dalam penelitian
ini, untuk menganalisis data yang terkumpul digunakan analisis statistik deskriptif
kuantitatif dan kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara mencari
rata-rata dan persentase. Sedangkan dalam analisis deskriptif kualitatif yaitu
dengan cara memberikan predikat pada variable yang diteliti dengan kondisi
sebenarnya.
37
1. Data hasil tes identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi
Nilai akhir ditentukan berdasarkan hasil tes identifikasi kesulitan belajar IPA
Biologi pada siswa yang nilainya di bawah KKM (<65) dengan menggunakan
rumus (Arikunto 2006a):
Soal multiple choice:
Keterangan:
S = skor yang diperoleh
R = jawaban yang betul
Soal essay:
Dalam hal ini perhitungan dimaksudkan untuk mengetahui jumlah siswa
yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan jenis kesulitan belajarnya dengan
menggunakan patokan nilai KKM (65).
2. Analisis data angket mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan
hasil belajar IPA Biologi
Data yang diperoleh dari pertanyaan yang ada di lembar angket berupa data
kualitatif, agar data dapat diukur, maka diadakan transformasi dari data kulitatif
menjadi data kuantitatif dengan cara pemberian skor dari setiap jawaban soal.
Pemberian skor dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
38
a. Jawaban a diberi skor 4
b. Jawaban b diberi skor 3
c. J awaban c diberi skor 2
d. Jawaban d diberi skor 1
Data angket dianalisis secara deskriptif persentase dengan rumus sebagai
berikut:
Perhitungan dimaksudkan untuk mengetahui persentase kesulitan belajar
siswa berdasarkan faktor penyebab yang melatarbelakangi. Hasil yang diperoleh
dikonsultasikan dengan tabel kategori:
Tabel 10 Kriteria Deskriptif presentase Tingkat Kesulitan
Belajar IPA Biologi Siswa SMP
Interval tingkat kesulitan belajar Kriteria tingkat kesulitan belajar
85%-100% Sangat tinggi
70%-84% Tinggi
60%-69% Cukup
50%-59% Rendah
<50% Sangat rendah
*(Ridho 2005)
Data hasil wawancara guru tentang kegiatan pembelajaran IPA Biologi
untuk mengetahui jenis kesulitan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi
ketuntasan hasil belajar IPA Biologi dianalisis secara deskriptif kulitatif.
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tentang identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi kelas IX telah
dilaksanakan pada bulan Maret-April 2011 di SMP Negeri 5 Ungaran melalui tes
identifikasi serta angket. Untuk mengidentifikasi kesulitan belajar digunakan
beberapa instrumen, yaitu tes identifikasi kesulitan belajar, angket tentang faktor
kesulitan belajar, wawancara dengan siswa dan guru IPA Biologi, dan
dokumentasi. Adapun rincian data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut:
1. Data hasil tes identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi.
Sebanyak 28 siswa yang mengalami kesulitan belajar IPA Biologi
(berdasarkan hasil dokumentasi) diberikan tes identifikasi yang terdiri atas soal
pilihan ganda dan soal uraian. Soal-soal ini berisi semua materi IPA Biologi kelas
IX untuk menentukan jenis kesulitan dalam hal penulisan nama ilmiah,
penggunaan istilah asing, materi yang terkait dengan perhitungan dan
materi/konsep yang bersifat abstrak.
Dalam hal penulisan nama ilmiah, 25 dari 28 siswa mengalami kesulitan
karena perolehan nilai <65 (lampiran 9). Sebanyak 15 soal digunakan untuk
mengetahui tingkat kesulitan penulisan nama ilmiah dan diperoleh nilai antara
13,3–73,3 dengan rata-rata 49,3. Perolehan nilai setiap siswa dapat dilihat pada
Tabel 11 di bawah ini:
40
Tabel 11 Hasil tes identifikasi kesulitan penulisan nama ilmiah
No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai
1. RT 13,3 10. RA 46,7 19. RTA 53,3
2 UNA 26,7 11. SK 46,7 20. AWN 53,3
3. FSP 40 12. YK 46,7 21. ADA 53,3
4. LK 40 13. ASC 46,7 22. RKS 53,3
5. YS 40 14. APW 46,7 23. GSL 60
6. WAS 40 15. EE 46,7 24. ASV 60
7. ASM 40 16. ARS 53,3 25. BA 60
8. AS 40 17. APS 53,3
9. DE 46,7 18. ST 53,3
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 9
Dalam hal penggunaan istilah asing, 22 dari 28 siswa mengalami kesulitan
karena perolehan nilai <65 (lampiran 10). Sebanyak 30 soal digunakan untuk
mengetahui tingkat kesulitan belajar penggunaan istilah asing dan diperoleh nilai
antara 33,3–76,7 dengan rata-rata 55,5. Perolehan nilai setiap siswa dapat dilihat
pada Tabel 12 di bawah ini:
Tabel 12 Hasil tes identifikasi kesulitan penggunaan istilah asing.
No. Kode siswa Nilai No. Kode siswa Nilai
1. RT 33,3 12. AN 50
2 RA 40 13. NAI 50
3. EE 43,3 14. APS 53,3
4. FSP 43,3 15. ASV 53,3
5. LK 43,3 16. ADA 56,7
6. ST 43,3 17. YS 60
7. RSP 46,7 18. ASM 63,3
8. APW 50 19. AWN 63,3
9. YK 50 20. RFA 63,3
10. AS 50 21. ASC 63,3
11. UNA 50 22. WAS 63,3
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 10
41
Dalam hal materi yang berkaitan dengan perhitungan, 26 dari 28 siswa
mengalami kesulitan karena perolehan nilai <65 (lampiran 11). Sebanyak 15 soal
digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan materi yang berkaitan dengan
perhitungan dan diperoleh nilai antara 0-73,3 dengan rata-rata sebesar 37,6.
Perolehan nilai setiap siswa dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini:
Tabel 13 Hasil tes identifikasi kesulitan materi yang berkaitan dengan perhitungan
No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai
1. RT 0 10. YK 33,3 19. RKS 46,7
2 APW 13,3 11. AWN 33,3 20. NAI 46,7
3. SK 20 12. ADA 33,3 21. RA 46,7
4. DE 20 13. YS 33,3 22. ASC 46,7
5. YS 26,7 14. UNA 33,3 23. APS 46,7
6. WAS 26,7 15. EE 40 24. AN 53,3
7. AS 26,7 16. BA 40 25. RSP 53,3
8. ASM 26,7 17. ASV 40 26. RFA 53,3
9. FSP 33,3 18. GSL 40
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 11
Dalam hal pemahaman konsep/materi yang bersifat abstrak, 25 dari 28 siswa
mengalami kesulitan karena perolehan nilai <65 (lampiran 12). Sebanyak 15 soal
digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan pemahaman konsep/materi yang
bersifat abstrak dan diperoleh nilai antara 19,5–68,6 dengan rata-rata 42.
Perolehan nilai setiap siswa dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini:
42
Tabel 14 Hasil tes identifikasi kesulitan pemahaman konsep/materi yang bersifat abstrak
No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai
1. UNA 19,5 10. EE 33,9 19. NAI 51,7
2 DE 22 11. RT 34,7 20. YK 51,7
3. ASC 22,9 12. ASV 38,1 21. BA 52,5
4. RKS 26,3 13. AN 40,7 22. ST 53,4
5. RA 28,8 14. APW 40,7 23. LK 54,2
6. FSP 29,7 15. RSP 40,7 24. APS 54,2
7. YS 29,7 16. ASM 40,7 25. SK 55,9
8. ADA 32,2 17. WAS 43,2
9. RFA 33,1 18. AS 44
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 12
Berdasarkan Tabel 11-14, dapat diketahui jumlah siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Sebanyak 26 siswa mengalami kesulitan pada materi yang
berkaitan dengan perhitungan (materi pewarisan sifat), sedangkan kesulitan dalam
hal penulisan nama ilmiah dan pemahaman materi/konsep yang bersifat abstrak
dialami oleh 25 siswa, dan kesulitan dalam penggunaan istilah asing dialami oleh
22 siswa. Jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar IPA Biologi dapat
digambarkan dalam diagram berikut:
Gambar 1 Diagram jumlah siswa kelas IX yang mengalami kesulitan belajar IPA
43
Dari diagram 1 dapat diketahui jumlah siswa yang paling banyak mengalami
kesulitan yaitu pada materi yang berkaitan dengan perhitungan sebanyak 26 siswa
(93%), sedangkan kesulitan pada penulisan nama ilmiah dan pemahaman
konsep/materi yang bersifat abstrak sebanyak 25 siswa (89%), dan kesulitan pada
sebanyak 22 siswa (79%).
Peneliti juga merinci jenis kesulitan yang dihadapi oleh tiap siswa
berdasarkan data pada tabel 12-15. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
15 berikut:
Tabel 15 Kesulitan belajar IPA Biologi siswa kelas IX
No. Kode siswa
Kesulitan penulisan
nama ilmiah
Kesulitan penggunaan isilah asing
Kesulitan pada materi yang bersifat
abstrak
Kesulitan pada materi yang
berkaitan dengan
perhitungan 1 DE √ - √ √
2 FSP √ √ √ √
3 EE √ √ √ √
4 RKS √ - √ √
5 RT √ √ √ √
6 UNA √ √ √ √
7 WAS √ √ √ √
8 RA √ √ √ √
9 AS √ √ √ √
10 APW √ √ √ √
11 ASC √ √ √ √
12 ASM √ √ √ √
13 YS √ √ √ √
14 RFA √ √ √ √
15 ADA √ √ √ √
16 YK √ √ √ √
17 ASV √ √ √ √
18 RSP - - √ √
44
19 LK √ √ √ -
20 BA √ - √ √
21 ARS √ √ - -
22 AN - √ √ √
23 SK √ - √ √
24 ST √ √ √ √
25 GSL √ - - √
26 APS √ √ √ √
27 NAI - √ √ √
28 AWN √ √ - √
Ket: tanda (√) : siswa mengalami kesulitan tanda (-) : siswa tidak mengalami kesulitan
Dari Tabel 15 dapat diketahui bahwa terdapat 17 siswa yang mengalami 4
jenis kesulitan belajar, 5 siswa mengalami 3 kesulitan belajar, dan 2 siswa
mengalami 2 jenis kesulitan belajar.
2. Angket siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil
belajar IPA Biologi.
Tabel hasil angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan
hasil belajar yang telah dikonsultasikan dengan Tabel kriteria dapat dilihat pada
lampiran 13. Pertanyaan pertama pada angket mengungkap tentang kesulitan
belajar IPA Biologi siswa, sehingga dapat diketahui bahwa 20 siswa menyatakan
mengalami kesulitan pada penggunaan istilah asing, 15 siswa kesulitan pada
penulisan nama ilmiah, 5 siswa kesulitan pada konsep/materi yang bersifat
abstrak, dan 2 siswa kesulitan dalam hal materi yang berkaitan dengan
perhitungan. Sebagian besar siswa menuliskan lebih dari 1 jenis kesulitan belajar
ketika menjawab aspek pertanyaan ini. Hasil angket pada pertanyaan pertama
menunjukkan bahwa banyak siswa yang menyatakan mengalami kesulitan pada
pada penggunaan istilah asing. Jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar
45
ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar dapat
dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 16 Kriteria deskriptif tingkat kesulitan belajar berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar
Jumlah
Siswa
Persentase
Interval Tingkat Kesulitan
Belajar
Kriteria Tingkat
Kesulitan Belajar
- - 100%-85% Sangat tinggi
2 7,14% 70%-84% Tinggi
6 21,43% 60%-69% Cukup
19 67,86% 50%-59% Rendah
1 3,57% <50% Sangat rendah
28 100% Jumlah siswa
Pada Tabel 16 menunjukkan sebanyak 2 siswa (7,14%) memiliki tingkat
kesulitan belajar dengan kriteria tinggi, 6 siswa (21,43%) kriteria cukup rendah,
19 siswa (67,86%) kriteria rendah dan 1 siswa (3,57%) kriteria sangat rendah.
3. Hasil wawancara dengan siswa
Wawancara yang dilakukan mengungkap 5 hal yaitu: (1) kesukaaan siswa
terhadap pelajaran IPA Biologi, (2) jenis kesulitan belajar IPA Biologi yang
dialami siswa, (3) cara belajar siswa pada materi-materi IPA Biologi, (4) cara
guru Biologi dalam menyampaikan materi, (5) pengaturan waktu belajar Biologi
siswa. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti yaitu:
a. 80% responden menyatakan menyukai pelajaran IPA Biologi dengan beragam
alasan, diantaranya karena ingin mengetahui ilmu Biologi, lebih mudah
dibanding IPA Fisika, tidak banyak materi yang berkaitan dengan perhitungan,
sedangkan 20 % menyatakan kurang menyukai pelajaran ini karena materinya
46
kadang sulit dipahami (banyak materi hafalan, materi bersifat abstrak, banyak
nama ilmiah).
b. 90% responden menyatakan mengalami kesulitan dalam belajar IPA Biologi
selama ini. Beberapa diantaranya kesulitan pada penggunaan nama ilmiah dan
istilah asing, sedangkan responden lain menyatakan kesulitan pada materi
pewarisan sifat (perhitungan) dan materi sistem organ (abstrak).
c. 90% responden menggunakan metode membaca, hafalan dan pemahaman
untuk mempelajari nama ilmiah, istilah asing, materi yang bersifat abstrak, dan
materi yang berkaitan dengan perhitungan.
d. Dalam menerima materi IPA Biologi yang disampaikan oleh guru, mereka
menyatakan terkadang mudah diterima yaitu pada materi-materi tertentu karena
menggunakan metode dan media yang menarik (praktikum, pengamatan
langsung di alam) dan terkadang sulit diterima (memahami materi yang bersifat
abstrak hanya melalui metode ceramah, melakukan perhitungan pada materi
pewarisan sifat)
e. 70% responden mengatur waktu belajar mereka yaitu waktu malam hari (di
rumah) dan ketika ada pelajaran IPA Biologi di sekolah.
4. Hasil wawancara dengan guru
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam mempelajari
IPA Biologi. Pertanyaan dalam wawancara meliputi kendala yang dihadapi guru
dalam pembelajarn IPA Biologi, hubungan guru dengan siswa, metode dan media
pembelajaran yang digunakan, sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran
IPA Biologi, serta ranah penilaian yang dilakukan oleh guru IPA Biologi.
47
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru IPA, dinyatakan bahwa
kesulitan siswa dalam pembelajaran karena input siswa rendah, kurang
konsentrasi dan pasif dalam KBM sehingga siswa sulit dalam memahami materi
IPA Biologi. Hubungan guru selama ini bersifat seperti teman (asah, asih dan
asuh). Metode yang digunakan oleh guru yaitu metode kooperatif dengan media
sebagai mediator untuk pemahaman, misalnya: charta dan torso. Guru melakukan
3 ranah penilaian, yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik. Selain itu, guru juga
memanfaatkan LKS, buku paket, lingkungan, dan spesimen sebagai sumber
belajar IPA Biologi. Sarana dan prasarana cukup memadai untuk menunjang
pembelajaran IPA Biologi selama ini. Kemudian guru juga menyatakan faktor
yang mempengaruhi pembelajaran IPA Biologi yaitu meliputi media dan metode
pembelajaran, serta sarana dan prasarana.
B. Pembahasan
Pada penelitian ini, tes identifikasi dilakukan dalam 3 tahap dengan tujuan
untuk mendapatkan data yang lebih valid dan akurat. Skor dari ketiga tahap
dijumlahkan berdasarkan jenis soal , yaitu 15 soal tentang penulisan nama ilmiah,
30 soal tentang penggunaan istilah asing, 15 soal tentang materi yang berkaitan
dengan perhitungan, dan 15 soal uraian tentang konsep/materi yang bersifat
abstrak. Hal ini dilakukan untuk memudahkan perhitungan dalam tabulasi data
hasil tes. Kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi siswa SMP dalam mempelajari
IPA Biologi, antara lain kesulitan dalam memahami konsep-konsep Biologi,
kesulitan dalam membaca kalimat dan istilah asing serta kesulitan dalam
48
menggunakan alat-alat percobaan/praktikum Biologi. Hal ini juga dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal dari siswa
(Habiburrahman 1990). Siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar IPA
Biologi terutama pada penulisan nama ilmiah, pemahaman konsep/materi yang
bersifat abstrak, penggunaan istilah asing serta materi yang berkaitan dengan
perhitungan (materi tentang pewarisan sifat).
a) Kesulitan dalam penulisan nama ilmiah.
Sebanyak 25 dari 28 siswa mengalami kesulitan dalam penulisan nama
ilmiah, karena perolehan nilai <65. Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa siswa yang mengalami kesulitan, sebagian besar dari mereka masih
mengalami kesulitan dalam hal penulisan nama ilmiah karena mereka masih
menggunakan metode hafalan saat belajar, bukan memahami dengan
membiasakan membaca dan mengulang-ulang. Selain itu, penyebab kesulitan
dalam hal penulisan nama ilmiah diantaranya: (1) pengejaan, (2) beda antara
tulisan dengan bacaan, (3) jarang menggunakan dan (4) tidak memahami
maknanya (riwayat/asal mula nama ilmiah). Ketepatan penerapan strategi serta
penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Biologi, selama ini guru hanya
menerapkan metode kooperatif dengan memanfaatkan media yang ada (buku,
charta dan torso). Dalam hal penulisan nama ilmiah, perlu diterapkan strategi
yang mampu meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa, misalnya saat
pembelajaran guru dan siswa membiasakan mengucapkan atau mencatat nama
ilmiah, menjelaskan histori dari nama ilmiah (misalnya alba = putih).
49
Pada pengisian angket, 12 dari 25 siswa ini menyatakan merasa kesulitan
dalam penulisan nama ilmiah, sedangkan 13 siswa yang lain merasa tidak
mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang mereka peroleh <65
(belum tuntas). Hal ini menunjukan 13 siswa yang berkesulitan belajar ini belum
mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada materi IPA
Biologi, sehingga perlu penanganan khusus dari guru IPA Biologi yaitu dengan
melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK.
b) Kesulitan dalam penggunaan istilah asing.
Sebanyak 22 dari 28 siswa mengalami kesulitan penggunaan istilah asing
dalam ilmu Biologi, karena perolehan nilai <65. Pada pengisian angket, 14 dari 22
siswa ini menyatakan merasa kesulitan dalam penggunaan istilah asing. 8 siswa
yang lain merasa tidak mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang
mereka peroleh <65 (belum tuntas). Hal ini menunjukan 8 siswa yang berkesulitan
belajar ini belum mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada
materi IPA Biologi, sehingga perlu penanganan khusus dari guru IPA yaitu
dengan melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa yang mengalami
kesulitan, sebagian besar dari mereka masih mengalami kesulitan dalam hal
penggunaan istilah asing karena mereka masih menggunakan metode hafalan saat
belajar, bukan memahami dengan membiasakan membaca dan mengulang-ulang.
Kesulitan dalam penggunaan istilah asing meliputi: (1) pengertian/makna istilah
tersebut, (2) ejaan dan tulisan dari bahasa asing. Ketepatan penerapan strategi
serta penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa.
50
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Biologi, selama ini guru hanya
menerapkan metode kooperatif dengan memanfaatkan media yang ada (buku,
charta dan torso). Dalam hal penggunaan istilah asing dalam ilmu Biologi, perlu
diterapkan strategi yang mampu meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa,
misalnya saat pembelajaran guru dan siswa membiasakan mengucapkan atau
mencatat istilah asing, menjelaskan histori dari istilah asing, Penggunaan kamus
Biologi juga sangat penting untuk mengurangi kesulitan siswa dalam penggunaan
istilah asing.
c) Kesulitan dalam hal materi yang berkaitan dengan perhitungan.
Data penelitian yang diperoleh (Tabel 13) menunjukkan dari 28 siswa,
sebanyak 26 siswa mengalami kesulitan dalam hal materi yang berkaitan dengan
perhitungan, yaitu materi pewarisan sifat. Pada pengisian angket, 2 dari 26 siswa
ini menyatakan mengalami kesulitan dalam hal yang berkaitan dengan
perhitungan, sedangkan 24 siswa yang lain merasa tidak mengalami kesulitan,
tetapi pada kenyataannya nilai yang mereka peroleh <65 (belum tuntas). Hal ini
menunjukan 24 siswa yang berkesulitan belajar ini belum mampu mengenali jenis
kesulitan belajar mereka, terutama pada materi IPA Biologi, sehingga perlu
penanganan khusus dari guru IPA Biologi yaitu dengan melakukan pengajaran
remedial dan konseling individual dari guru BK.
Kesulitan siswa disebabkan karena materi pewarisan sifat selain
membutuhkan pemahaman, juga ketelitian dan ketepatan dalam menentukan hasil
persilangan. Terdapat anggapan bahwa ilmu Biologi tidak identik dengan
perhitungan, sehingga ketika siswa dihadapkan pada materi yang berkaitan
51
dengan perhitungan, siswa akan merasa kesulitan. Dalam hal ini, berdasarkan rata-
rata nilai ulangan harian, 28 siswa ini hanya mengalami kesulitan pada pelajaran
IPA Biologi saja, tidak mengalami kesulitan pada pelajaran Matematika karena
nilai Matematika mereka sudah tuntas (>65). Hal ini menunjukkan kemampuan
berhitung mereka tidak lemah.
Berdasarkan hasil wawancara, siswa belum mempunyai metode belajar
untuk mengatasi kesulitan perhitungan pada materi pewarisan sifat, sehingga
diperlukan strategi pembelajaran untuk mengatasi kesulitan perhitungan pada
materi pewarisan sifat diantaranya dengan menggunakan diagram garpu atau
diagram papan catur untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan pada materi
pewarisan sifat.
d) Kesulitan pada konsep/materi yang bersifat abstrak.
Data penelitian yang diperoleh (Tabel 14) menunjukkan sebanyak 25 dari 28
siswa mengalami kesulitan dalam hal pemahaman konsep/materi yang bersifat
abstrak. Pada pengisian angket, 4 dari 25 siswa ini menyatakan merasa kesulitan
pada konsep/materi yang bersifat abstrak, sedangkan 21 siswa yang lain merasa
tidak mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang mereka peroleh
<65 (belum tuntas). Hal ini menunjukan 21 siswa yang berkesulitan belajar ini
belum mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada materi
IPA Biologi, sehingga perlu penanganan khusus dari guru IPA Biologi yaitu
dengan melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK.
Berdasarkan hasil wawancara, siswa menyatakan mengalami kesulitan pada
materi-materi tentang sistem dalam kehidupan manusia (materi abstrak), mereka
52
kesulitan dalam menjelaskan suatu proses/ keadaan pada konsep Biologi. Selain
itu, bentuk soal uraian juga membutuhkan keterampilan untuk menjelaskan
jawaban secara sistematis. Dalam hal pemahaman materi/konsep abstrak,
penggunaan media sangat penting, karena media mampu mengkonkretkan materi
yang bersifat abstrak, misalnya penggunaan CD interaktif, kit percobaan, torso,
dan sebagainya.
Dalam hal penulisan nama ilmiah, penggunaan istilah asing, materi yang
berkaitan dengan perhitungan, dan materi/konsep yang bersifat abstrak secara
berturut-turut sebanyak 3, 4, 2, dan 3 dari 28 memperoleh nilai >65. Secara
akademik, siswa tersebut memiliki kemampuan yang lebih, hal ini ditandai
dengan perolehan nilai >65 setelah diadakan tes identifikasi, tetapi selama ini nilai
rata-rata ulangan harian IPA Biologi mereka tergolong rendah (<65). Kondisi ini
menunjukkan bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar karena pada
dasarnya mereka mempunyai kemampuan di atas normal, tetapi prestasinya
tergolong rendah. Kesulitan belajar bukan hanya merupakan masalah instruksional
atau paedagogis saja, tetapi pada dasarnya merupakan masalah psikologis.
Dikatakan demikian karena karena kesulitan belajar berakar pada aspek-aspek
psikologi terutama gangguan kepribadian dan penyesuaian diri. Hal ini sesuai
dengan pendapat Rosyidan (1998) dalam Mulyadi (2008), bahwa siswa yang
memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya
tergolong rendah (under achifier) dikatakan mengalami kesulitan belajar.
Berdasarkan hasil wawancara, 80% siswa menyatakan menyukai pelajaran
IPA Biologi, tetapi mereka masih mengalami kesulitan pada beberapa materi
53
tertentu, sehingga hasil belajar mereka rendah. Hal ini menunjukkan faktor minat
kurang berpengaruh terhadap kesulitan belajar mereka. Berdasarkan hasil angket,
faktor yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar siswa pada pelajaran
IPA Biologi adalah faktor internal, yaitu lingkungan masyarakat (tingkat ekonomi
dan pendidikan masyarakat) dengan persentase sebesar 79,3%. Hampir 70%
masyarakat di Desa Kalongan dan sekitarnya bermata pencaharian sebagai buruh
tani/pabrik dan mumnya masyarakat di lingkungan mereka adalah lulusan SMA.
Kondisi ini sangat mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi pada
siswa. Hal ini sependapat dengan Sartono Kartodirdjo (1988) dalam Zuhri (2009)
yang menyatakan bahwa faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi
pendidikan keluarga ada beberapa macam, yaitu:
1) Rendahnya tingkat pendidikan orang tua
2) Kehidupan sosial kemasyarakatan
3) Kehidupan ekonomi yang dimiliki orang tua
4) Terbatasnya pengetahuan tentang asli kecerdasan emosional yang
sesungguhnya
5) Kurangnya waktu, perhatian hubungan yang kurang harmonis dalam
kehidupan rumah tangga
6) Tayangan televisi yang kurang mendidik
7) Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar tempat tinggal
Adapun faktor internal yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar
IPA Biologi yaitu kebiasaan belajar dengan persentase sebesar 73,3%. Sebagian
besar siswa belum mempunyai waktu dan jadwal belajar yag baik serta tidak
54
adanya kebiasaan mempelajari materi sebelum dan setelah pembelajaran. Perlu
adanya stimulus yang mampu meningkatkan kinerja siswa dalam belajar,
misalnya dengan pemberian tugas. Sesuai dengan pernyataan Sunawan (2009),
bahwa siswa akan mampu mengelola waktu belajar, meningkatkan dukungan dari
orangtua dalam kegiatan belajar siswa, dan menstruktur kegiatan belajar tambahan
siswa melalui pemberian tugas yang efetif dari guru. Dalam kondisi inilah tugas
dapat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil wawancara
dengan guru IPA menyatakan bahwa selama ini kesulitan yang dihadapi guru
dalam pembelajaran adalah sikap pasif siswa dan guru menyatakan kalau input
siswa juga sangat mempengaruhi perkembangan belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Biologi, metode yang
diterapkan di kelas adalah metode kooperatif dengan memanfaatkan media yang
ada (buku, charta, dan torso). Ketepatan penerapan strategi serta penggunaan
media sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam suatu proses
pembelajaran, misalnya untuk mengatasi kesulitan dalam hal pemahaman konsep
yang bersifat abstrak diperlukan media (CD interaktif, torso). Sedangkan untuk
mengatasi kesulitan dalam hal penulisan nama ilmiah dan penggunaan istilah
asing diperlukan kebiasaan mengucapkan/menulis dan pemahaman tentang asal
mula nama ilmiah/istilah asing tersebut, serta pengunaan kamus Biologi. Untuk
mempermudah dalam menentukan hasil perhitungan dalam materi pewarisan sifat
dengan menggunakan diagram garpu atau diagram papan catur. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sunawan (2009) yang menyatakan bahwa guru yang tidak
menggunakan metode pengajaran yang variatif sesuai dengan kebutuhan siswa
55
dalam mempelajari suatu materi pelajaran, seperti hanya ceramah tanpa diikuti
metode lain, membuat siswa tidak mendapatkan penguasaan materi pelajaran yang
memadai.
Berdasarkan hasil angket siswa (lampiran 13), dapat diketahui bahwa faktor
ekstern yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar siswa adalah
lingkungan masyarakat (pendidikan dan tingkat ekonomi masyarakat) dan faktor
intern yaitu kebiasaan belajar siswa. Setelah dikonsultasikan dengan Tabel
kriteria deskriptif, maka dari 28 siswa yang nilainya belum mencapai KKM (≤65),
3 siswa (10,71%) memiliki tingkat kesulitan belajar yang tinggi, 6 siswa (21,43%)
memiliki tingkat kesulitan belajar yang cukup tinggi, 17 siswa (60,71%) memiliki
tingkat kesulitan belajar yang rendah, dan 2 siswa (7%) tidak mengalami kesulitan
belajar.
56
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
a) Kesulitan belajar IPA Biologi yang dialami oleh siswa kelas IX SMP Negeri 5
Ungaran meliputi; kesulitan pada penulisan nama ilmiah, kesulitan pada
penggunaan istilah asing, kesulitan pada materi yang berkaitan dengan
perhitungan, dan kesulitan pada pemahaman konsep/materi yang bersifat
abstrak.
b) Faktor yang lebih banyak pengaruhnya terhadap ketuntasan hasil belajar IPA
Biologi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran adalah faktor eksternal,
yaitu lingkungan masyarakat (tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat)
dengan memperoleh persentase sebesar (73,3%).
B. Saran
Berdasarkan hasil identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi pada siswa
kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran, diharapkan guru dapat memberikan
penanggulangan sesuai dengan jenis kesulitan belajar dari tiap siswa. Diperlukan
strategi pembelajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar, yaitu:
57
a) Kesulitan pada penulisan nama ilmiah dengan membiasakan
mengucapkan/menulis/membaca nama ilmiah, menjelaskan histori dari nama
ilmiah.
b) Kesulitan pada penggunaan istilah asing dengan membiasakan
mengucapkan/menulis/membaca istilah, menjelaskan histori dari istilah asing,
dan memanfaatkan kamus Biologi.
c) Kesulitan pada materi yang berkaitan dengan perhitungan dengan
menggunakan diagram catur/digram garpu untuk menyelesaikan soal-soal
perhitungan pada materi pewarisan sifat.
d) Kesulitan pada pemahaman konsep/materi yang bersifat abstrak dengan
menggunakan media pembelajaran, misalnya CD interaktif, kit percobaan,
torso.
58
DAFTAR PUSTAKA
Abimbola , I.O. 1998. Teachers' perceptions of important and difficult biology contents. Journal Of Functional Education 1 (1):10-21.
Anonim. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Depdikbud.
Afrozi, M. D. (2009) Studi Perbandingan Efektifitas Pembelajaran Biologi Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual Dan Model Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 5 Purwodadi Tahun Pelajaran 2008/2009. (Skripsi thesis). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arifin, M. 1994. Pengembangan Pengajaran Kimia. Jakarta: Erlangga. Arikunto S. 2006a. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. ------------. 2006b. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Biologi.
Jakarta: BSNP. Dalyono M. 1996. Psikologi Pendidikan . Jakarta : Rineka Cipta. Darsono M, A Sugandhi, Martensi, RK Sutadi & Nugroho. 2001. Belajar dan
Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 SMA: Pedoman Khusus
Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum. On line at file:///D:/karakteristik-mata-pelajaran-biologi.html [diakses tanggal 20 Oktober 2010]
Eliana, T. 2009. Efektivitas Media Comic Strip Pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di SMP N 2 Taman Kabupaten Pemalang Dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Habiburrahman. 1990. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remidi Dalam Pendidikan IPA. Jakarta: Depdikbud.
Hamid, H. 2009. Hakikat Belajar. On line at (http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/hakikat-belajar-2/) [diakses tanggal 20 Oktober 2010] Inayah. 2008. Penerapan Metode Role Playing VCD Pembelajaran pada Konsep
Sistem Peredaran Darah Manusia Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs N Kendal. (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
59
Indrianto, W. 2003. Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa SLTP N Terbuka Adiwerna Kabupaten Tegal. (Skripsi). Semarang:
Universitas Negeri Semarang. Khafid, M. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan belajar akuntansi:
motivasi belajar sebagai variabel intervening. Jurnal Dinamika Pendidikan UNNES 37 (1):24-32 .
Lisnaini. 2009. Inovasi pembelajaran. On line at (http:blog. unila.ac.id/lisnaini/category/inovasi pembelajaran)
[diakses tanggal 2 Oktober 2010] Mahendra, D. W. 2008. Penggunaan Media Kartu Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup. (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Mulyadi. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta. Nuha Litera
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Nazir, M. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Özsevgeç, L. C. 2007. What do turkish students at different ages know about their
internal body parts both visually and verbally. Journal Of Turkish Science Education 4 (2):31-44.
Poerwodarminto. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka. Purwanto MN. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. Ridlo, S. 2005. Diktat Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang:
Biologi UNNES. Rustaman, N.Y; S. Dirdjosoemarto, S Yudianto;Y. Achmad; Y. Subekti; D. Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: FMIPA
UNNES. Sanjaya W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sapriati, A. 2006. Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis. On
line at (http:blog. ut.ac.id/lia) [diakses tanggal 5 September 2010] Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grasindo Persada. Selvi, K. 2001. Theacher’s competencies. International Journal of Philosophy of
Culture and Axiology 7 (1) : 167. On line at // international_journal_of_axiology.net/articole/nr 13/art 12.pdf [diakses pada 2 Juni 2011]
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
60
Sunawan. 2009. Diktat Bahan Ajar Diagnosa Kesulitan Belajar. Semarang: Bimbingan dan Konseling UNNES.
Suhito. 1997. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remidial. Semarang: IKIP Semarang Press.
Suryani, I. E. 2008. Upaya meningkatkan hasil belalar siswa dengan meningkatkan pemahaman guru terhadap kesulitan belajar siswa. Jurnal Guru: Pembelajaran di Sekolah Dasar dan Menengah 5 (1):3.
Susanto, P. 1991. Pengembangan Bahan Pembelajaran IPA. Malang. On line at (http:blog. yuhyi mazidah.htm.)
[diakses tanggal 5 September 2010] Tim Penyusun. 2010. LKS Fokus IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas IX Semester
1.Solo: Fokus Sindunata. Warkitri, H. et al. (1990) Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta :
Karunika.On line at (http:Diagnosis Kesulitan Belajar « Sincerity.Htm) [diakses tanggal 2 Oktober 2010] Wariyono, S. dkk. 2008. IPA TERPADU: SMP/MTs Kelas IX . Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Wikisource. 2010. Pedoman Umum Pembentukan Istilah.On line at (http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Pembentukan_Istilah). [diakses tanggal 24 Oktober 2010] Zuhri, M. S. 2009. Profil Pendidikan Keluarga di Daerah Pedesaan (Studi Kasus
pada Istri yang Ditinggal Merantau Suami di Desa Bendan Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes). (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
45
Lampiran 1. Materi Pelajaran IPA Biologi SMP Kelas IX (Buku BSE dan LKS Fokus)
Materi Pelajaran IPA Biologi SMP kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (
mengacu pada buku BSE dan LKS Fokus)
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Sifat Materi (kesulitan)
Banyak Nama latin*
Banyak Istilah asing*
Konsep abstrak
Materi Perhitungan
1. Memahami berbagai sistem
dalam kehidupan 1.1.Mendeskripsikan sistem
ekskresi pada manusia dan
hubungannya dengan
kesehatan
Sistem Ekskresi manusia √ √ √
1.2.Mendeskripsikan sistem
reproduksi dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi pada manusia
Sistem Reproduksi Manusia
√ √ √
1.3.Mendeskripsikan sistem
koordinasi dan alat indera pada
manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
a. Sistem Koordinasi
Manusia b. Alat Indera Manusia
√ √ √
46
2.
Memahami kelangsungan hidup
pada makluk hidup
3.1.Mengidentifikasi
kelangsungan hidup makluk
hidup melalui adaptasi, seleksi
alam, dan perkembangbiakan
Kelangsungan Hidup Organisme
√
3.2.Mendeskripsikan konsep
pewarisan sifat pada makluk
hidup
Pewarisan Sifat √ √ √
3.3.Mendeskripsikan
penerapan bioteknologi dalam
mendukung kelangsungan
hidup manusia melalui
produksi pangan.
Bioteknologi √ √
Ket: * banyak nama ilmiah : terdapat ≥ 10 nama ilmiah
* banyak istilah asing : terdapat ≥ 10 istilah asing
47
Lampiran 2. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda
Kisi-Kisi Soal Identifikasi Kesulitan Belajar (Multiple Choice)
No Indikator Variabel Soal 1 Soal 2 Soal 3
Kompetensi dasar Materi No. Kunci No. Kunci No. Kunci
1. Kesulitan
penulisan nama
ilmiah
Mendeskripsikan sistem ekskresi
pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
Sistem Ekskresi Manusia 5 B 3 C
Mendeskripsikan sistem
reproduksi dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi pada manusia
Sistem Reproduksi
Manusia
3 B 4 D
Mendeskripsikan sistem
koordinasi dan alat indera pada
manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
a. Sistem Koordinasi
Manusia
4 C 4 B
b. Alat indera Manusia 1 D
Mendeskripsikan penerapan Bioteknologi 1 A 1 B 2 A
48
bioteknologi dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia
melalui produksi pangan.
2 A 2
3
5
C
B
B
2. Kesulitan
banyaknya
penggunaan
istilah asing
Mendeskripsikan sistem ekskresi
pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
Sistem Ekskresi Manusia 7
10
12
B
B
D
Mendeskripsikan sistem
reproduksi dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi pada manusia
Sistem Reproduksi
Manusia
6 A 5
13
D
D
Mendeskripsikan sistem
koordinasi dan alat indera pada
manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
a. Sistem Koordinasi
Manusia
6
D
b. Alat Indera Manusia 10 C 14 A
Mengidentifikasi kelangsungan
hidup makluk hidup melalui
adaptasi, seleksi alam, dan
perkembangbiakan
Kelangsungan Hidup
7
9
13
14
D
A
D
D
9
11
13
B
B
B
7
11
12
14
D
C
B
C
49
Mendeskripsikan konsep
pewarisan sifat pada makluk
hidup
Pewarisan Sifat 11
12
15
B
A
B
15 C 8
9
10
C
C
C
Mendeskripsikan penerapan
bioteknologi dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia
melalui produksi pangan.
Bioteknologi 8 B 8
C
6
15
B
A
3. Kesulitan
materi
perhitungan
Mendeskripsikan konsep
pewarisan sifat pada makluk
hidup
Pewarisan Sifat 16
17
18
19
20
A
C
B
B
D
16
17
18
19
20
C
B
B
A
C
16
17
18
19
20
D
A
A
B
A
50
Lampiran 3. Kisi-kisi Soal Essay
Kisi-Kisi Soal Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Kelas IX (Soal Essay)
No Indikator Variabel No.soal Ranah kognitif Kunci jawaban Skor Kompetensi Dasar Materi
3. Kesulitan
pemahaman
materi
abstrak
Mendeskripsikan sistem
ekskresi pada manusia
dan hubungannya dengan
kesehatan
Sistem Ekskresi
Manusia Tes 3: no. 3 C2 1. Kulit (Cacar air) karena virus
2. Ginjal (Diabetes Melitus) karena rendahnya
hormon insulin, shg kadar glukosa dalam
darah tinggi dan diekskresikan bersama urin. 3. Hati (Hepatitis), karena virus
4. Paru-paru (Pneumonia) karena bakteri
Diplococcus pneumonia
4
Tes 2 no. 5 C3 Faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya
urine: 1. Suhu
2. Banyak sedikitnya minum
3. Zat Anti Dieuritik Hormon (ADH)
4. Kelainan dan penyakit pada ginjal
2
Mendeskripsikan sistem Sistem Tes 1: no.4 C4 Embrio memperoleh makanan dari ibunya 3
51
reproduksi dan penyakit
yang berhubungan dengan
sistem reproduksi pada
manusia
Reproduksi
Manusia
melalui plasenta (ari-ari) dan makanan masuk
melalui tali pusar Fungsi amnion: melindungi embrio dari
guncangan Tes 3 no.4 C2 a) Ovum
b) Pembuahan
c) Zigot
d) Embrio
2
Mendeskripsikan sistem
koordinasi dan alat indera
pada manusia dan
hubungannya dengan
kesehatan
a. Sistem
Koordinasi
Manusia
Tes 2 no.3
C4
Gerak biasa (no. 1, 3 dan 5)
Gerak refleks (no. 2 dan 4) Gerak refleks jalur impulsnya tidak melalui otak
dan responnya lebih cepat daripada gerak biasa.
5
Tes 1 no.2 C2 1) Otak
2) Sumsum tulang belakang
3) Saraf tepi
4) Saraf otonom
5) Saraf simpatik
6) Saraf parasimpatik
3
b. Alat indera Tes 1 no. 3 C2 Urutan proses mendengar:1) daun telinga 2)
liang telinga 3) gendang telinga 4) martil 5)
5
52
Manusia
landasan 6)sanggurdi 7) tingkap jorong 8) cairan
limfa di rumah siput 9) ujung saraf terangsang
10) otak besar
Tes 3 no.5 C2 a. Indera penglihatan: katarak, miopi
b. Indera pendengaran: tuli, pecahnya
membran timpani c. Indera pembau: pilek, polip
d. Indera perasa: eksim, jerawat
e. Indera pengecap: sariawan, mati rasa
karena panas
5
Mengidentifikasi
kelangsungan hidup
makluk hidup melalui
adaptasi, seleksi alam,
dan perkembangbiakan
Kelangsungan
Hidup
Tes 3 no. 1 C4 Fertilisasi eksternal: ikan dan katak
Fertilisasi internal: kambing, kadal, ular dan
burung. Kesimpulan: Fertilisasi internal: kelompok
amphibi dan pisces. Fertilisasi eksternal: mamalia, aves dan reptilia
5
Tes 1 no.5 C4 1. Tingkah laku
2. Tingkah laku
3. Morfologi
4. Tingkah laku
3
53
5. Fisiologi
6. Fisiologi
Tes 3 no 2 C4 1. Dapat bertahan hidup melalui adaptasi
sesuai dengan lingkungan yang baru 2. Jika tidak mampu beradaptasi akan mati
(seleksi alam)
3
Mendeskripsikan konsep
pewarisan sifat pada
makluk hidup
Pewarisan Sifat Tes 2 no. 4 C4 Seseorang memiliki persamaan dan perbedaan
c. Bidang perternakan: hormon BST Tes 2 no.1 C4 Berbagai jenis bakteri dapat membersihkan
lingkungan dari bahan-bahan pencemar dan
pengolahan limbah, contohnya: bakteri bakteri
Pseudomonas putida mampu menguraikan
oktan, xilen, dan kapur barus.
3
Tes 2 no.2 C3 1. Perkembangbiakan generatif
Melibatkan 2 induk Sifat keturunan: gabungan dari sifat
kedua induk (bervariasi) 2. Perkembangbiakan vegetatif
Jumlah induk 1 Sifat individu baru sama dengan
induknya
4
a. Skor maksimal (tes tahap 1) : 20 b. Skor maksimal (tes tahap 2) : 17 c. Skor maksimal (tes tahap 3) : 19 d. Skor total (skor tes 1+ skor tes 2+ skor tes 3) : 59
55
Lampiran 4. Soal Uji Coba Tes Identifikasi Kesulitan Belajar
TES TAHAP 1
Petunjuk pengisian
1. Tulis identitas diri pada kolom sebelah kanan atas pada lembar jawaban!
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
3. Waktu mengerjakan 40 menit.
A. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(X) pada pilihan a, b, c atau d!
1. Pada saat membuat roti, agar adonannya dapat mengembang digunakan bahan
yang merupakan hasil fermentasi dari mikroorganisme. Mikroorganisme yang
dimaksud adalah ….
a. Saccharomyces cerevisiae
b. Lactobacillus bulgaricus
c. Aspergillus oryzae
d. Streptococcus thermophilus
2. Bakteri yang dapat bersimbiosis dengan tanaman famili Leguminosae adalah....
a. Rhizobium c. Salmonella
b. Bacillus brevis d. Bakteriomonas
3. AIDS merupakan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia.
Penyakit ini disebabkan oleh....
a. Candida albicans
b. Human immunodeficiency virus
c. Human papilomavirus
d. Neisseria gonorrhoe
4. Bagian sel saraf yang berfungsi menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel
saraf yaitu ....
a. Neurilema c. Dendrit
b. Akson d. Mielin
56
5. Di bawah ini merupakan selaput pembungkus embrio ketika berada di dalam
rahim, kecuali....
a. Korion c. Amnion
b. Alantois d. Corpus uteri
6. Bagian ginjal yang mengandung jutaan alat penyaring adalah....
a. Pelvis c. Korteks
b. Medula d. Ureter
7. Neuron sensorik juga disebut sel saraf indera, karena sel saraf ini berfungsi....
a. Meneruskan impuls dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain
b. Membawa impuls saraf dari otak ke kelenjar
c. Membawa impuls saraf dai otak ke otot
d. Meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat
8. Tumbuhan higrofit beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara
mempunyai....
a. Daun sempit, tebal, dan banyak stomata
b. Daun lebar dan lapisan lilin yang tebal
c. Daun tebal, sedikit stomata, dan berlapis lilin
d. Daun tipis, lebar, dan banyak stomata
9. Perbedaan utama antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
terletak pada....
a. Mikroba yang digunakan
b. Teknologi yang diterapkan
c. Produk yang dihasilkan
d. Manfaat yang diperoleh
10. Pada sistem ekskresi, zat yang memberi warna pada urin dan feses (tinja)
disebut...
a. Asam amino
b. Bilirubin
c. Biliverdin
d. Asam oksalat
e.
57
11. Evolusi pada makhluk hidup terjadi karena adanya....
a. Seleksi alam dan adaptasi
b. Adaptasi dan mutasi
c. Adaptasi dan reproduksi
d. Reproduksi dan mutasi
12. Di bawah ini, pernyataan yang benar tentang kelainana mata adalah ....
a. Presbiopi disebut juga rabun jauh, miopi disebut juga rabun dekat
b. Miopi disebut juga rabun jauh, presbiopi disebut juga rabun dekat
c. Miopi disebut juga rabun jauh, hipermetropi disebut juga rabun dekat
d. Hipermetropi disebut juga rabun jauh, miopi disebut juga rabun dekat
13. Ilmu yang mempelajari tentang penurunan sifat makhluk hidup disebut…
a. Mikrobiologi c. Ekologi
b. Genetika d. Taksonomi
14. Bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih akan
menghasilkan bunga mawar merah muda. Munculnya sifat merah muda karena
adanya pola pewarisan....
a. Intermediet c. Resesif
b. Dominan d. Kriptomeri
15. Kaki itik mempunyai selaput yang menghubungkan jari-jari kakinya untuk
memudahkannya berenang dalam air. Keadaan ini merupakan contoh....
a. Adaptasi fisiologi c. Adaptasi anatomi
b. Adaptasi tingkah laku d. Adaptasi morfologi
16. Peristiwa mimikri merupakan contoh adaptasi....
a. Fisiologi pada herbivora
b. Tingkah laku pada cecak
c. Tingkah laku pada pohon jati
d. Tingkah laku pada bunglon
17. Berikut ini cara-cara perkembangbiakan vegetatif, kecuali....
a. Membelah diri c. Umbi batang
b. Membentuk tunas d. Vivipar
58
18. Orang yang tinggal di daerah pegunungn ternyata memiliki kadar eritrosit
yang lebih tinggi daripada orang yang tinggal di dataran rendah. Bentuk
adaptasi ini merupakan adaptasi yang paling sulit diamati, yaitu....
a. Adaptasi fisiologi
b. Adaptasi tingkah laku
c. Adaptasi anatomi
d. Adaptasi morfologi
19. Penggolongan kromosom menjadi metasentrik, akrosentrik, submetasentrik,
dan telosentrik didasarkan pada....
a. Bentuk sentromernya c. Jumlah sentromernya
b. Letak sentromernya d. Ada tidaknya sentromer
20. Bunga warna cokelat dominan (genotipe RR) disilangkan dengan bunga warna
putih (genotipe rr) menghasilkan F1. Jika F1 disilangkan sesamanya, maka
perbandingan genotipe F2-nya adalah.…
a. RR : Rr : rr = 1 : 2 : 1
b. Rr : RR : rr = 1 : 2 : 2
c. RR : rr = 3 : 1
d. Rr : rr = 1 : 3
21. Kacang kapri biji bulat warna cokelat (BBCC) disilangkan dengan kacang
kapri biji kisut warna putih (bbcc). Perbandingan fenotipe dan genotipe pada
F2 adalah....
a. Biji bulat coklat : biji bulat kisut : biji kisut coklat : biji kisut putih
9 : 3 : 3 : 1
b. Biji bulat coklat : biji bulat kisut : biji kisut putih : biji kisut coklat
9 : 3 : 3 : 1
c. Biji kisut putih : biji bulat coklat: biji kisut coklat : biji bulat kisut
9 : 3 : 3 : 1
d. Biji kisut putih : biji bulat kisut : biji kisut coklat : biji bulat coklat
9 : 3 : 3 : 1
59
22. Tanaman kedelai berbunga biru heterozigot disilangkan dengan tanaman
kedelai berbunga putih. Alel B (biru) dominan penuh terhadap alel b (putih).
Keturunan yang dihasilkan adalah....
a. 25 % ungu : 75 % putih
b. 50 % ungu : 50 % putih
c. 75 % ungu : 25 % putih
d. 100% ungu
23. Persilangan sesama Mm menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan
genotipe....
a. 3 : 1 c. 2 : 1 : 1
b. 1 : 2 : 1 d. 1 : 1 : 2
24. Kelinci hitam bergenotipe Hh dikawinkan dengan kelinci putih bergenotipe
hh. F1 hasil perkawinan tersebut adalah....
a. 100% hitam
b. Hitam : putih = 3 : 1
c. Hitam : putih = 1 : 3
d. Hitam : putih = 1 : 1
B. SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Sebutkan 5 macam produk bioteknologi yang kamu ketahui!
No Produk Bioteknologi Jenis produk Jenis
Bioteknologi
1.
2.
3.
4.
60
2. Lengkapi bagan sistem saraf di bawah ini!
1).................
saraf pusat
2)...................
Sistem saraf
Saraf somatik
3)..................
5)...................
4)..................
6)..................
3. Urutkan proses mendengar pada manusia!
Bunyi (telinga tengah) (telinga dalam) Urat saraf pendengaran
diolah kita mengenali bunyi.
4. Bagaimana embrio dalam perut ibu memperoleh makanan?dan apa fungsi dari
amnion atau air ketuban?
5. Isilah kolom sebelah kanan sesuai dengan pernyataan pada kolom sebelah kiri!
(1)tingkap jorong –(2) liang telinga –(3) martil – (4)otak besar – (5) gendang telinga – (6)sanggurdi – (7)cairan limfa di rumah siput –(8) landasan – (9)daun telinga –(10) ujung saraf terangsang
61
No Fenomena Jenis adaptasi
1. Tanaman jati meranggas pada musim
kemarau
2. Kerbau berkubang pada siang hari yang
panas
3. Bentuk paruh burung pengisap madu yang
kecil, runcing, dan panjang
4. Setiap saat ikan paus muncul ke
permukaan air untuk menghirup udara
sebanyak-banyaknya
5. Ikan mas banyak minum dan
mengeluarkan sedikit urine
6. Saluran pencernaan pada herbivora
panjang dan menghasilkan selulose
.
62
TES TAHAP 2
Petunjuk pengisian:
1. Tulis identitas diri pada kolom sebelah kanan atas pada lembar jawaban!
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
3. Waktu mengerjakan 40 menit.
A. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (X) pada pilihan a, b, c atau d!
1. Berikut ini merupakan khamir yang digunakan dalam pembuatan protein sel
tunggal, yaitu….
a. Spirulina c. Scenedesmus
b. Chlorella d. Candida utilis
2. Aspergillus oryzae digunakan dalam pembentukan salah satu produk
bioteknologi berupa....
a. Mentega c. Kecap
b. Keju d. Yoghurt
3. Lactobacillus sp merupakan mikroorganisme yang berperan dalam
pembuatan....
a. Penisilin c. Keju
b. Yoghurt d. Tempe
4. Pada otak manusia, pusat penglihatan terletak pada ...
a. Cerebelum c. Medula oblongata
b. Cerebrum d. Medula spinalis
5. Nama ilmiah untuk mangga, jeruk dan jagung secara berurutan adalah….
a. Oryza sativa, Zea mays, Citrus Sp
b. Zea mays, Citrus Sp, Mangifera indica
c. Mangifera indica, Citrus Sp, Zea mays
d. Zea mays, Citus Sp, Oryza sativa
63
6. Virus TMV menyebabkan daun pada tanaman tertentu menjadi keriput,
keriting dan berbercak-bercak kuning. TMV singkatan dari....
a. Tomatto Mosaic Virus c Tulip Mosaic Virus
b. Tobacco Mosaic Virus d. Tungro Mosaic Virus
7. Jika terjadi perkawinan antara induk jantan dan betina berarti terjadi proses
peleburan antara sel telur (ovum) dan sel sperma .Peristiwa ini disebut….
a. Fertilisasi c. Ovulasi
b. Menopause d. Menstruasi
8. Filtrat glomerulus merupakan hasil dari proses pembentukan urine pada tahap
filtrasi. Filtrat glomerulus disebut juga....
a. Filtrat tubulus c. Urine sekunder
b. Urine primer d. Urine sebenarnya
9. Budidaya tanaman dengan mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah
sebagai media tanam disebut....
a. Kultur jaringan c. Hidroponik
b. Aeroponik d. Tumpangsari
10. Diantara fenomena berikut yang bukan termasuk adaptasi morfologi adalah....
a. Daun jagung berwarna putih atau albino
b. Hibernasi pada beruang saat musim dingin
c. Taring harimau runcing dan tajam
d. Tanaman jati meranggas pada saat musim kemarau
11. Berikut ini yang bukan merupakan ekskret adalah….
a. Urea dalam keringat
b. Makanan setelah dimuntahkan
c. Amonia dalam urin
d. Karbondioksida dalam nafas yang dihembuskan
12. Penggunaan insektisida untuk mengendalikan hama yang terus-menerus dapat
menimbulkan kekebalan atau disebut ....
a. Adaptasi c. Imunitas
b. Resistensi d. Mutasi
64
13. Seorang penderita diabetes melitus harus mengurangi makanan yanag
mengandung karbohidrat, karena....
a. Penderita kekurangan hormon adrenalin
b. Di dalam tubuh, zat gula tidak terurai dalam ginjal
c. Lambung penderita tidak dapat mencerna
d. Penderita kekurangan hormon insulin
14. Gerak refleks merupakan gerak....
a. Gerak yang disadari sebelumnya
b. Gerak yang disadari setelah terjadi
c. Gerak yang berpusat di otak
d. Gerak yang tidak disebabkan oleh rangsang
15. Pengeluaran kelebihan air dalam bentuk tetes-tetes air dari tepi dan ujung
daun disebut....
a. Respirasi c. Eliminasi
b. Gutasi d. Transpirasi
16. Fotoreseptor merupakan reseptor pada retina yang berfungsi untuk menerima
rangsang yang berupa....
a. Cahaya c. Sentuhan
b. Kimia d. Suhu
17. Gen yang menentukan rambut keriting bersifat menutupi gen yang menetukan
rambut lurus.Maka gen yang menentukan rambut keriting disebut .....
a. Homozigot c. Resesif
b. Dominan d. Heterozigot
18. Kromosom haploid merupakan kromosom yang....
a. Jumlahnya setengah dari kromosom sel kelamin
b. Jumlahnya dua kali dari kromosom sel kelamin
c. Tidak berpasangan
d. Berpasang-pasangan
19. Salah satu penerapan bioteknologi modern dalam bidang pertanian adalah
penanaman secara aeroponik. Aeroponik mempunyai arti…
a. Pemberdayaan air c. Pemberdayaan lahan
65
b. Pemberdayaan tanah d. Pemberdayaan udara
20. Dari hasil persilangan diperoleh keturunan 18 mangga manis besar : 7 manis
kecil : 6 asam besar : 2 asam kecil. Apabila diketahui bahwa gen M dominan
terhadap gen m dan gen B dominan terhadap gen b, maka persilangan tersebut
diperoleh dari induk yang bergenotipe...
(keterangan: M: rasa manis; m: rasa asam; B: buah besar; b: buah kecil)
a. MMBB >< mmbb c. MmBb >< MmBb
b. MmBb >< mmbb d. Mmbb >< mmBB
21. Tikus hitam (HH) disilangkan dengan tikus putih (hh) menghasilkan
keturunan F1 abu-abu (Hh). Jika pada F2 dihasilkan 100 anak, jumlah anak
yang berwarna abu-abu adalah sebanyak....
a. 100 c. 50
b. 75 d. 25
22. Tanaman berbunga merah (dominan) disilangkan dengan tanaman berbunga
putih (resesif), maka keturunannya adalah….
a. 25 % merah : 75 % putih
b. 50 % merah : 50 % putih
c. 75 % merah : 25 % putih
d. 100 % merah
23. Persilangan antarsesama F1 menghasilkan F2 dengan perbandingan genotipe
MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1. Jika diketahui gen M dominan terhadap gen m,
kemungkinan untuk mendapatkan individu homozigot resesif adalah....
a. 25 % c. 75 %
b. 50 % d. 100 %
24. Marmut berbulu hitam (BB) halus (SS) disilangkan dengan marmut berbulu
putih (bb) kasar (ss) menghasilkan F1semuanya berbulu hitam halus. Jika
sesama F1 disilangkan, maka marmut berbulu hitam halus heterozigot
sempurna pada diagram ditunjukkan oleh nomor....
66
BS Bs bS Bs
BS 1 2 3 4
Bs 5 6 7 8
bS 9 10 11 12
bs 13 14 15 16
a. 1 dan 16 c. 4, 7, 10, dan 13
b. 2 dan 5 d. 1, 6, 11, dan 6
67
B. SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Bagaimana dampak bioteknologi terhadap lingkungan? Jelaskan jawabanmu!
2. Jelaskan perbedaan perkembangbiakan generatif dan vegetatif berdasarkan
gambar di bawah ini!
individu individu
individu
individu
individu
individu
skema perkembangan generatif skema perkembangan vegetatif
3. Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom sesuai dengan pernyataan!
No Bentuk gerak Gerak
biasa
Gerak
refleks
1. Tangan menulis jawaban saat ujian
2. Tangan mengibas saat kena panas korek
api
3. Kaki menyepak bola ke gawang
4. Mata berkedip saat terkena angin
berdebu
A B A
C D
B
E F
C
G
68
5. Menjerit kesakitan saat dicubit
6. Tangan menyendok makanan dalam
piring
Kesimpulan: perbedaan antara gerak refleks dan gerak biasa
Keterangan: data yang berwarna adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam hal penggunaan istilah asing.Sebanyak 22 siswa menalami kesulitan dalam hal penggunaan istilah asing
104
Lampiran 14. Kesulitan siswa dalam hal materi yang berkaitan dengan perhitungan
No. Kode siswa
nomor soal
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. DE 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 20
2. RKS 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 7 46.7
3. UNA 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 5 33.3
4. AN 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 8 53.3
5. GSL 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 6 40
6. NAI 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 7 46.7
7. RSP 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 53.3
8. RA 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 7 46.7
9. AS 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 26.7
10. ADA 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 33.3
11. AWN 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 33.3
12. ASM 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 26.7
13. RFA 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 8 53.3
14. SK 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 20
15. ST 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 5 33.3
16. WAS 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 26.7
17. YK 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 33.3
18. YS 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 26.7
19. ASC 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 7 46.7
20. ASV 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 6 40
21. APS 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 7 46.7
22. APW 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 13.3
23. ARS 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 10 66.7
24. BA 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 6 40
25. EE 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 6 40
26. LK 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 11 73.3
27. FSP 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 5 33.3
28. RT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan:
105
data yang berwarna adalah siswa yang mengalami kesulitan pada materi yang berkaitan
dengan perhitungan 26 dari 28 siswa mengalami kesulitan belajar IPA Biologi dalam hal perhitungan
106
Lampiran 15 . Kesulitan siswa dalam hal pemahaman konsep abstrak
No. Kode siswa
Nomor soal Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Keterangan: A : kesulitan dalam penulisan nama ilmiah B : kesulitan dalam penggunaan istilah asing C : kesulitan pada materi yang berkaitan dengan perhitungan D : kesulitan dalam hal materi/konsep yang bersifat abstrak
Reliabilitas Uji coba soal pilihan ganda (Tahap 1)