IDENTIFIKAS BIMBINGAN UPSUS PJ BALAI PENGKAJI BADAN PENELIT LAPORAN AKHIR SI CALON LOKASI, KOORD N DAN DUKUNGAN TEKNO JK DAN KOMODITAS UTA KEMENTAN AHMAD DAMIRI IAN TEKNOLOGI PERTANIAN BE TIAN DAN PENGEMBANGAN PER 2016 No Kode: 1.80 DINASI, OLOGI AMA ENGKULU RTANIAN 01.102.001.058
81
Embed
IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIR
IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI,BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI
UPSUS PJK DAN KOMODITAS UTAMAKEMENTAN
AHMAD DAMIRI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2016
No Kode: 1.801.102.001.058
LAPORAN AKHIR
IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI,BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI
UPSUS PJK DAN KOMODITAS UTAMAKEMENTAN
AHMAD DAMIRI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2016
No Kode: 1.801.102.001.058
LAPORAN AKHIR
IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI,BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI
UPSUS PJK DAN KOMODITAS UTAMAKEMENTAN
AHMAD DAMIRI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2016
No Kode: 1.801.102.001.058
LAPORAN AKHIR
IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI,BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI
UPSUS PJK DAN KOMODITAS UTAMAKEMENTAN
Ahmad DamiriDedi SugandiRudi Hartono
Wahyu WibawaHamdan
NurmegawatiYulie OktaviaYesmawati
Siti RosmanahJhon Firison
YahumriBunaiyah Honorita
Emlan FauziWahyuni AWZul Effendi
Erpan RamonSudarmansyah
BastianIna Hartati
Taufik Hidayat
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Laporan Akhir Tahun Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi,
Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas
Utama Kementan di Provinsi Bengkulu dapat disusun. Laporan ini dibuat sebagai
salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi
Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan Dan Dukungan Teknologi Upsus PJK dan
Komoditas Utama Kementan tahun 2016.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan kegiatan dan
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Kritik dan saran yang sifatnya
membangun akan kami jadikan sumber perbaikan. Kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dan membantu pelaksanaan kegiatan ini, diucapkan terima
kasih. Semoga hasil kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi percepatan
adopsi inovasi teknologi pertanian.
Bengkulu, Desember 2016Penanggungjawab Kegiatan
Ir. Ahmad Damiri, M.SiNIP. 19630920 199203 1 001
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul RDHP : Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan danDukungan Teknologi UPSUS PJK dan KomoditasUtama Kementan
2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu3. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 381194. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 20165. Status Kegiatan (L/B) : Lanjutan (L)6. Penanggung Jawab :
a. Nama : Ir. Ahmad Damiri, M.Sib. Pangkat/Golongan : Pembina /IV.bc. Jabatan Fungsional : Penyuluh Pertanian Madya
7. Lokasi : Provinsi Bengkulu8. Agroekosistem : Lahan sawah/lahan kering9. Tahun Mulai : 201510. Tahun Selesai : 201611. Output Tahunan : 1. Diketahuinya luas baku lahan, potensi luas
tanam dalam satu tahun, sebagai acuan untukperencanaan kebijakan pencapaian targetproduktivitas dan produksi padi pada masing-masing kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu.
2. Meningkatnya kapasitas dan pengetahuanpetani dan stakeholder lingkup pertanianterhadap inovasi teknologi komoditas padi,jagung, kedelai, bawang merah, dan sapipotong.
3. Komoditas jagung, kedelai, dan bawang merahdapat dijadikan alternatif pilihan usahatani yangmenguntungkan bagi petani
12. Biaya : Rp. 402.089.000,- (Empat Ratus Dua JutaDelapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah)
Koordinator Program, Penanggung Jawab Kegiatan,
Dr. Shannora Yuliasari, STP, MP Ir. Ahmad Damiri, M.SiNIP. 19740731 200312 2 001 NIP. 19630920 199203 1 001
Mengetahui,Kepala BBP2TP, Kepala BPTP Bengkulu,
Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA. Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP.NIP. 19680415 199203 1001 NIP. 19590206 198603 1 002
I. PENDAHULUAN ................................................................................ 11.1. Latar Belakang......................................................................... 11.2. Dasar Pertimbangan ............................................................ .... 31.3. Tujuan .................................................................................... 51.4. Keluaran ................................................................................. 61.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak ................................................ 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7
III. PROSEDUR ...................................................................................... 113.1. Pendekatan/Kerangka Pemikiran ............................................... 113.2. Ruang Lingkup Kegiatan........................................................... 123.3. Bahan dan Prosedur Pelaksanaan Kegiatan ............................... 12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN SEMENTARA.............................................. 164.1. Penyusunan Tim Teknis Kegiatan ............................................. 164.2. Koordinasi, Mendampingi, Memonitor, Mengevaluasi dan
Melaporkan Kegiatan UPSUS ..................................................... 164.3. Narasumber Kegiatan Padi, Jagung, Kedelai, Bawang Merah
dan Sapi Potong ..................................................................... 334.4. Memberikan Dukungan Teknologi Melalui Penerapan Inovasi
Teknologi Budidaya Jagung, Kedelai, dan Bawang Merah ........... 39
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 48
1. Tim Teknis Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan KomoditasUtama Kementan Tahun 2016 .......................................................... 16
2. Nama Petugas, Bidang Keahlian dan Lokasi Penugasan LO............ ...... 17
3. Rekapitulasi Kegiatan Koordinasi Dari Bulan Januari - BulanNovember 2016 .............................................................................. 18
4. Target Luas Tanam Bulan Oktober-Maret 2015/2016 ......................... 24
5. Target Luas Tanam Padi Bulan April-September 2016 ........................ 25
6. Realisasi Tanam Padi Periode Bulan Oktober-Maret 2015/2016 ........... 26
8. Penerapan Inovasi Teknologi Sistem Tanam Padi Sawah PeriodeBulan Oktober-Maret Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu ............. 28
9. Penerapan Inovasi Teknologi Penggunaan Varietas Unggul Baru(VUB) Periode Bulan Oktober-Maret Tahun 2015/2016 di ProvinsiBengkulu ........................................................................................ 29
10. Penerapan Inovasi Teknologi Pemupukan Padi Sawah PeriodeBulan Oktober-Maret Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu .............. 29
11. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Padi Provinsi BengkuluTahun 2016 .................................................................................... 30
12. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Jagung Provinsi BengkuluTahun 2016 .................................................................................... 31
13. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Kedelai Provinsi BengkuluTahun 2016 .................................................................................... 32
14. Bimbingan Teknologi Yang Sudah Dilakukan Dari Bulan Januari-November 2016 ............................................................................... 34
15. Komponen Teknologi Yang Diterapkan Pada Display Jagung,Kedelai dan Bawang Merah .............................................................. 39
16. Perkembangan Display Tanaman Jagung Sampai Bulan Juni 2016 ....... 41
17. Produktivitas Rata-rata Tiga Varietas Tanaman jagung ................. ...... 41
18. Perkembangan Display Tanaman Kedelai Sampai Bulan Juni 2016........ 42
19. Perkembangan Display Tanaman Bawang Merah sampai bulanDesember 2016 ............................................................................... 43
20. Tingkat pengetahuan petani dalam teknologi budidaya kedelai diKabupaten Rejang Lebong Tahun 2016 ............................... .............. 45
21. Tingkat pengetahuan petani dalam teknologi budidaya jagung diKabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016........................................ 45
v
22. Tingkat pengetahuan petani/petugas dalam teknologi budidayabawang merah di Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2016.................... 46
23. Daftar Risiko Pelaksanaan Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas UtamaKementan tahun 2016....................................................................... 51
24. Daftar Penanganan Risiko dalam Pelaksanaan Kegiatan IdetifikasiCalon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUSPJK dan Komoditas Utama Kementan tahun 2016 .............................. 51
25. Jadwal pelaksanaan kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan Dan Dukungan Teknologi Upsus PJK, dan Komoditas UtamaKementan ........................................................................................ 52
26. Pembiayaan Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingandan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, dan Komoditas UtamaKementan........................................................................................ 53
27. Realisasi Anggaran Belanja Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi,Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, danKomoditas Utama Kementan ............................................................. 54
28. Tenaga Pelaksana Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan KomoditasUtama Kementan ............................................................................. 55
1. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Jagung..................... 59
2. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Kedelai .................... 60
3. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Bawang Merah diKabupaten Kepahiang ...................................................................... 60
4. Dokumentasi Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, dan KomoditasUtama Kementan Sampai Bulan Juni 2016 ..................................... .... 61
viii
RINGKASAN
1. Judul : Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan danDukungan Teknologi UPSUS PJK dan KomoditasUtama Kementan
2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu3. Lokasi : Provinsi Bengkulu4. Agroekosistem : Lahan sawah/lahan kering5. Status : Lan ju t an (L)6. Tujuan : 1. Mendampingi, memonitor, mengevaluasi dan
melaporkan kegiatan UPSUS;2. Narasumber kegiatan padi, jagung, kedelai,
bawang merah, dan sapi potong;3. Memberikan dukungan teknologi melalui
penerapan inovasi teknologi budidaya jagung,kedelai, dan bawang merah;
7. Keluaran : 1. Penyampaian informasi sistem pelaporan luastambah tanam padi, dan laporan target tanampadi;
2. Pendampingan kelompok tani dan stakeholderdalam menerapkan inovasi teknologi Komoditaspadi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapipotong;
8. Hasil/pencapaian : -9. Keluaran : 1. Teridentifikasinya luas baku lahan padi dan
potensi penanaman padi dalam satu musimtanam dan dalam satu tahun;
2. Meningkatkan pengetahuan stakeholder danpetani tentang inovasi teknologi komoditaspadi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapipotong;
3. Meningkatkan produktivitas dan produksikomoditas jagung, kedelai, dan bawang merahdi Provinsi Bengkulu;
10. Prakiraan Dampak : 1. Perencanaan target penanaman padi dalamsatu musim tanam yang tepat bagi provinsiBengkulu;
2. Penerapan inovasi teknologi komoditas padi,jagung, kedelai, bawang merah, dan sapipotong yang sesuai kondisi setempat (spesifiklokasi);
3. Dapat dijadian alternatif pilihan komoditas yangpaling berpeluang dan menguntungkan bagipetani di Provinsi Bengkulu;
11. Prosedur : Prosedur pelaksanaan kegiatan pengawalanadalah: 1) Melakukan koordinasi dalam kerjasamapelaksanaan UPSUS dengan stakeholders terkait,
ix
2) Menjadi narasumber kelompok tani dalammenerapkan inovasi teknologi komoditas strategisKementan di Kab/Kota ; 3) Display penerapaninovasi teknologi melalui penerapan budidayaspesifik lokasi komoditas strategis Kementan; 4)Pertemuan penyampaian materi inovasi teknologikomoditas strategis Kementan.
12. Jangka Waktu : 1 (satu) tahun13. Biaya : Rp. 402.089.000,- (Empat Ratus Dua Juta
Delapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah)
x
SUMMARY
1. Title : Guidance and Supporting of Specific EffortTechnology of Rice, Corn, Soybean MainComodity of Agriculture Ministry
2. Work Place : AIAT Bengkulu3. Location : Bengkulu Province4. Agroecosystem : Wetland and dryland5. Status (A/N) : Advanced/Extension6. Objective : 1. Accompanying , monitoring , evaluating and
reporting on the UPSUS activities;2. Resource person of activities of rice, corn,
soybean, onion, and beef cattle;3. Support technology through the application of
technology innovation cultivation of corn,soybeans, and onion;
7. Output : 1. Submission of information reporting systemadded the rice planting area, and reports of riceplanting targets;
2. Assistance farmer groups and stakeholders inimplementing technological innovationscommodities as rice, maize, soybean, onion,and beef cattle;
3. Demonstration / display technology innovationthrough the application of site-specific farmingcorn, soybean, and onion;
8. Result/Achievement : -9. Expected benefit : 1. Identification of standard acreage of paddy
fields and rice cultivation potential in onegrowing season;
2. Increasing the knowledge of stakeholders andfarmers on technology innovation paddy , corn ,soybean, onion, and beef cattle;
3. Increasing the productivity and production ofcorn, soybeans, and onion in Bengkulu;
10. Expected benefit : 1. Planning target of planting rice in one growingseason is right for the province of Bengkulu;
2. The application of technology innovation paddy,corn, soybean, onion, and beef cattle areappropriate to local conditions (specificlocation);
3. Can to alternative most likely choice ofcommodities and profitable in the province ofBengkulu;
11. Methodology : Implementation procedural escorts are : 1) Tocoordinate the implementation UPSUScooperation with relevant stakeholders, 2)Being a guest speaker farmer groups inimplementing technological innovationsKementan strategic commodity in the
xi
district/city; 3) Display technology innovationthrough the application of site-specific farmingKementan strategic commodities; 4) Meetingthe delivery of material technology innovationstrategic commodities Ministry of Agriculture.Event identification of candidate sites,coordination, guidance and support UPSUS CADtechnology, and major commodities Ministry ofAgriculture in the province of Bengkulu coverpreparation, implementation, evaluation andreporting activities.
12. Duration : 1 year (2016)13. Budget : IDR. 402.089.000,-
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertanian mempunyai peran strategis dalam pembangunan nasional.
Peran strategis bidang pertanian dalam pembangunan nasional adalah sebagai
penghasil pangan, penyedia lapangan kerja, penyedia bahan baku bagi
agroindustri, penghasil devisa negara, dan pasar potensial produk dalam negeri.
Peran pertanian sebagai penghasil pangan baik nabati maupun hewani mutlak
diperlukan untuk saat ini maupun di masa-masa mendatang. Permintaan bahan
pangan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk
(Handewi dan Adang, 2014).
Pangan, air, udara, dan energi merupakan kebutuhan mendasar bagi
keberlangsungan hidup manusia (Ananta dan Arifin, 2014; Handewi dan
Adang, 2014). Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling
hakiki, sehingga pemenuhan kebutuhan akan pangan merupakan bagian dari
hak azazi perorangan yang dijamin oleh negara. Pangan adalah sesuatu yang
berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, peternakan, perairan, dan air yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia. Kedaulatan pangan harus menjadi
pijakan utama program pembangunan pertanian, khususnya untuk menghadapi
mulai berlakunya era Masyarakat Ekonomi Asean 2016 (Mat Syukur, 2014).
Kedaulatan pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri
menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan
yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang
sesuai dengan potensi sumber daya lokal (lahan, air, sumberdaya manusia,
teknologi, kelembagaan dan budaya). Pencapaian target kedaulatan pangan
dibayangi-bayangi oleh beberapa ancaman dan permasalahan biofisik yang
harus diantisipasi dan ditanggulangi. Selain alih fungsi lahan pertanian produktif,
perubahan iklim sebagai derivasi dari pemanasan global, ancaman serius
lain yang dihadapi adalah degradasi sumberdaya lahan, air dan lingkungan
(erosi, longsor, pencemaran), serta meluasnya lahan terdegradasi dan
terlantar.
Undang-Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan
untuk memenuhi kebutuhan pangan sampai dengan tingkat perseorangan, yang
2
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat,
aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Sebagai negara agraris dengan
keberagaman sumberdaya hayati, Indonesia mempunyai potensi sangat besar
untuk memproduksi pangan dalam jumlah yang cukup. Selain itu, Indonesia
juga mempunyai beraneka ragam pangan lokal untuk mendukung diversifikasi
pangan nasional (Handewi dan Adang, 2014).
Kabinet Kerja telah menetapkan Swasembada Berkelanjutan Padi dan
Jagung serta Swasembada Kedelai harus dicapai dalam waktu 3 (tiga) tahun.
Adapun target produksi yang harus dicapai pada tahun 2016 adalah
produksi padi 73,40 ton dengan pertumbuhan 2,21%/tahun, jagung 20,33
juta ton dengan pertumbuhan 5,57%/tahun dan kedelai 1,50 juta ton dengan
pertumbuhan 60,81%/tahun. Berdasarkan target Dirjendd Hortikultura tahun
2016, target produksi bawang merah sebanyak 1,291 juta ton, sehingga terjadi
kelebihan sebesar 449.321 ton dari kebutuhan tahun 2016 sebanyak 880.179
ton. Pada tahun 2015, produksi daging sapi nasional mencapai 523.927 ton,
sementara kebutuhan daging sapi sebesar 590.000 ton dan kebutuhan ini
diperkirakan akan meningkat menjadi 640.000 ton pada tahun 2016 (Dirjend
Peternakan. 2015). Permasalahan substantif yang dihadapi dalam percepatan
pencapaian swasembada pangan antara lain: (1) alih fungsi dan fragmentasi
lahan pertanian; (2) rusaknya infrastruktur/jaringan irigasi; (3) semakin
berkurangnya dan mahalnya upah tenaga kerja pertanian serta kurangnya
peralatan mekanisasi pertanian; (4) masih tingginya susut hasil (losses); (5)
belum terpenuhinya kebutuhan pupuk dan benih sesuai rekomendasi spesifik
lokasi serta belum memenuhi enam tepat; (6) lemahnya permodalan petani
petani; (7) harga komoditas pangan jatuh dan sulit memasarkan hasil pada saat
panen raya.
Kementerian Pertanian telah menetapkan upaya khusus pencapaian
swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai melalui
kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan kegiatan pendukung lainnya,
antara lain: pengembangan jaringan irigasi, optimasi lahan, Gerakan Penerapan
Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), Optimasi Perluasan Areal Tanam
Kedelai melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP Kedelai),
3
Perluasan Areal Tanam Jagung (PAT Jagung), penyediaan sarana dan prasarana
pertanian (benih, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian) dan pengawalan/
pendampingan.
Badan Litbang Pertanian telah melakukan dua pendekatan dalam
melaksanakan tugas yang diembaganya, yaitu scientific recognition dan
impact recognition. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai unit
pelaksana teknis Badan Litbang Pertanian di daerah, melalui pelaksanaan fungsi
informasi, komunikasi dan diseminasi (3-Si) diharapkan menjadi roda penggerak
dalam mempercepat dan memperluas pemanfaatan berbagai inovási
pertanian hasil litkaji oleh pengguna (pelaku utama dan pelaku usaha sektor
pertanian). Untuk itu, perlu strategi atau mekanisme yang efisien dan efektif.
Upaya khusus pencapaian swasembada berkelanjutan padi dan jagung
serta swasembada kedelai di Provinsi Bengkulu dilaksanakan di 10 kabupaten/
kota melalui kegiatan pengembangan jaringan irigasi, optimasi lahan, Gerakan
Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), Optimasi Perluasana
Areal Tanam Kedelai melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT- PIP
Tugas dari tim teknis ini diantaranya adalah untuk menyusun bahan
materi informasi teknologi dan sebagai narasumber. Selain itu, tim teknis juga
membantu Liason Officer (LO) dalam memberikan pelayanan dan informasi bagi
stakeholders yang membutuhkan informasi mengenai kegiatan UPSUS PJK di
Provinsi Bengkulu.
4.2. Koordinasi, Mendampingi, Memonitor, Mengevaluasi danMelaporkan Kegiatan UPSUS
1. Koordinasi
Selama berlangsungnya kegiatan, pertemuan internal yang dilaksanakan
secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan dilaksanakan
17
2 kali dalam sebulan. Dalam pertemuan yang dibahas dan dievaluasi kemajuan
dan tindak lanjut kegiatan di masing-masing lokasi. Pertemuan antar institusi
baik ditingkat regional (stakeholders di provinsi dan kabupaten/kota) maupun
nasional. Pertemuan di tingkat regional, khususnya ditingkat kabupaten/kota
dalam bentuk pemaparan kegiatan atau presentasi kegiatan kepada stakeholders
(Bakorluh, Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten dan Kota, Perguruan Tinggi, dan
TNI). Pertemuan/workshop/seminar di tingkat nasional dilakukan di Balai
Besar/Balit lingkup Badan Litbang Pertanian.
Untuk mempermudah koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait dan sesuai
dengan amanat Permentan No 45 Tahun 2012, Kepala Badan Litbang Pertanian
mengeluarkan Keputusan Nomor: 79/Kpts/KP.340/I/2/2014 Tentang Pengawalan
dan Pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)
Padi, Jagung, dan Kedelai. Sebagai Lampiran, ditugaskan: Peneliti/Penyuluh
BPTP BPTP Bengkulu untuk melaksanakan pengawalan/pendampingan SL-PTT
Padi, Jagung, dan Kedelai di Provinsi Bengkulu tahun 2014. Pada tahun 2016,
petugas pendamping yang disebut Liason Officer (LO) mengalami penyesuaian
sebagai seperti Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Nama Petugas, Bidang Keahlian dan Lokasi Penugasan LO.
No Nama Bidang Keahlian Lokasi Kab/Kota.1 Hamdan, SP, M.Si Sosial Ekonomi Pertanian Bengkulu Utara2 Megawati, SP Ilmu Tanah Bengkulu Selatan3 Yulie Oktavia, SP Agronomi Rejang Lebong4 Emlan Fauzi, SP Sosial Ekonomi Pertanian Kota Bengkulu5 Jhon Firison, S.Pt Peternakan Mukomuko6 Bunaiyah Honorita, SP Penyuluhan Bengkulu Tengah7 Yartiwi, SP Agronomi Seluma8 Yahumri, SP Agronomi Kaur9 Siti Rosmana, SP Agronomi Kepahiang10 Yesmawati, SP Sosial Ekonomi Pertanian Lebong
Kegiatan koordinasi UPSUS PJK yang telah dilaksanakan sampai bulan
November 2016 di Kabupaten/Kota dan Provinsi disajikan dalam Tabel 3.
18
Tabel 3. Rekapitulasi Kegiatan Koordinasi Dari Bulan Januari-November Tahun2016
No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan
1 Rapat Koordinasi Tingkat ProvinsiPelaksanaan UPSUS PJK di Prov. BengkuluTahun 2016
DistanProvinsi
06 Januari2016
2 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kota Bengkulu
DinasPertanianKabupaten
06 Januari2016
3 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Bengkulu Selatan.
DinasPertanianKabupaten
07 Januari2016
4 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Seluma
DinasPertanianKabupaten
08 januari2016
5 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Rejang Lebong
DinasPertanianKabupaten
08 januari2016
6 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Lebong
BP4KKabupaten
09 Januari2016
7 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Bengkulu Utara
DinasPertanianKabupaten
12 Januari2016
8 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Mukomuko
DinasPertanianKabupaten
13 Januari2016
9 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkulubersama Direktorat Perlindungan Tanamansebagai Koordinator UPSUS 2016 di ProvinsiBengkulu yang dilaksanakan di KabupatenKaur
DinasPertanianKabupaten
16 Januri2016
19
Tabel 3. Lanjutan
No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan
10 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkulubersama Direktorat Perlindungan Tanamansebagai Koordinator UPSUS 2016 di ProvinsiBengkulu yang dilaksanakan di KabupatenKepahiang
DinasPertanianKabupaten
11 Januari2016
11 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkulubersama Direktorat Perlindungan Tanamansebagai Koordinator UPSUS 2016 di ProvinsiBengkulu yang dilaksanakan di KabupatenBengkulu Tengah
BP4K 12 Januari2016
12 Koordinasi ke Dinas Pertanian Kab. RejangLebong terkait kegiatan demplot tanamankedelai dan progress Laporan Luas TambahTanam (LTT) bulan Januari 2016
DinasPertanianKabupaten
01 Februari2016
13 Koordinasi ke Dinas Pertanian KabupatenBengkulu Utara terkait kegiatan displaytanaman jagung
DinasPertanianKabupaten
15 Februari2016
14 Koordinasi ke Dinas Pertanian KabupatenBengkulu Utara terkait kegiatan displaytanaman Bawang Merah
DinasPertanianKabupaten
7 Maret 2016
15 Rakor Evaluasi Kegiatan UPSUS PJK MT Okt-Mar 2015/2016 di View Resto ProvinsiBengkulu
DistanProvinsi(ViewResto)
16 Maret2016
16 Melakukan Pertemuan Koordinasi UPSUSPJK Tingkat Kabupaten dan Monitoring danEvaluasi Pencapaian Target Luas TambahTanam (LTT) padi sawah di KabupatenRejang Lebong
DinasPertanianKabupaten
16 Maret2016
17 Undangan : Tanam Perdana Padi SawahOkt-Mar 2016 di Kab. Lebong
SekdaKab.
Lebong
16 Maret2016
18 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten Kaur
DinasPertanianKabupaten
16 Maret2016
19 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten Seluma
BP3KBungaMas
18 Maret2016
20
Tabel 3. Lanjutan
No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan
20 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten BengkuluTengah
BP4KKabupaten
17 Maret2016
21 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten Kepahiang
DinasPertanianKabupaten
17 Maret2016
22 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten BengkuluSelatan
DinasPertanianKabupaten
18 Maret2016
23 Rapat Evaluasi Kegiatan UPSUS SwaembadaPadi, Jagung, Kedelai di Auditorium GedungD Kantor Pusat Kementerian Pertanian.
KementanJakarta
10 Maret2016
24 Undangan : Panen Raya Padi Sawah danMonitoring dan Evaluasi Pencapaian TargetLuas Tambah Tanam (LTT) padi sawah diKabupaten Kepahiang
SekdaKab.
Kepahiang
28 Maret2016
25 Undangan : Panen Raya Padi Sawah danMonitoring dan Evaluasi Pencapaian TargetLuas Tambah Tanam (LTT) padi sawah diKabupaten Rejang Lebong
SekdaKab.
RejangLebong
05 April 2016
26 Konsolidasi Manajemen Pengkajian danPercepatan Diseminasi Inovasi MendukungPencapaian Swasembada dan PeningkatanProduksi Komoditas Pertanian Strategis diBogor - Jawa Barat
Bogor 13 April 2016
27 Pembinaan Kelompok dan PengambilanData Ternak pada Kelompok Ternak KridaUtama di Bengkulu Tengah dalam RangkaKegiatan Sistem Integrasi Tanaman Ternak(SITT)
PeternakSapi
BengkuluTengah
14 April 2016
28 Undangan Panen Raya / Panen BersamaPadi Sawah dalam rangka mensukseskanprogram UPSUS peningkatan produksi danproduktivitas Padi, Jagung, Kedelai di Kab.Bengkulu Utara
DinasPertanianKabupaten
16 April 2016
29 Undangan Tanam Padi Perdana dan RakorUPSUS Tingkat Kabupaten dalam rangkamensukseskan program UPSUS peningkatanproduksi dan produktivitas Padi, Jagung,Kedelai di Kab. Seluma
DinasPertanianKabupaten
26 April 2016
21
Tabel 3. Lanjutan
No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan
30 Rakor UPSUS Tingkat Kabupaten April-Septdalam rangka mensukseskan programUPSUS peningkatan produksi danproduktivitas Padi, Jagung, Kedelai di Kab.Bengkulu Selatan dan Kaur
DinasPertanianKabupaten
26-27 April2016
31 Rakor UPSUS Tingkat Kabupaten dalamrangka mensukseskan program UPSUSpeningkatan produksi dan produktivitasPadi, Jagung, Kedelai di Kab. BengkuluSelatan dan Kepahiang
DinasPertanianKabupaten
27 April 2016
Koordinasi, Diskusi dan Study Bandingdalam rangka persiapan pelaksanaanDisplay Bawang Merah Tahun 2016
Majalengka JawaBarat
24-26 April2016
32 Undangan Panen raya Komoditi Padi Sawahyang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. BengkuluTengah
DinasPertanianKabupaten
01 Mei 2016
33 Rapat Koordinasi di Dinas Pertanian Kab.Rejang Lebong membahas sasaran tanamdan LTT padi pada bulan Asept 2016
DinasPertanianKabupaten
11-12 Mei2016
34 Rapat Koordinasi di Dinas Pertanian Kab.Mukomuko membahas sasaran tanam danLTT padi pada bulan Asept 2016
DinasPertanianKabupaten
12 Mei 2016
35 Rapat Koordinasi di Dinas Pertanian Kab.Bengkulu Tengah membahas sasaran tanamdan LTT padi pada bulan Asept 2016
BP4K 13 Mei 2016
36 Rapat Koordinasi di Dinas Pertanian Kab.Bengkulu Utara membahas sasaran tanamdan LTT padi pada bulan Asept 2016
DinasPertanianKabupaten
17 Mei 2016
37 Undangan Panen raya Komoditi Padi Sawahyang diselenggarakan oleh Dinas PertanianProvinsi Bengkulu di Kab. Bengkulu Tengah
DistanProvinsi
18 Mei 2016
38 Koordinasi Kelancaran Laporan LuasTambah Tanam (LTT) dan StrategiPencapaian Target LTT di KabupatenRejang Lebong pada MK ASEP 2016
DinasPertanianKabupaten
01 Juni 2016
39 Koordinasi perkembangan LTT danPeninjauan kerusakan persawahan petanisetelah 1 bulan terdampak longsor di Kab.Lebong
DinasPertanianKabupaten
11 Juni 2016
40 Koordinasi perkembangan LTT ke DinasPertanian dan Pengamatan pertumbuhantanaman display tanaman jagung di Kab.Bengkulu Utara
DinasPertanianKabupaten
14 Juni 2016
22
Tabel 3. Lanjutan
No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan
41 Koordinasi perkembangan LTT ke DinasPertanian dan Pengamatan pertumbuhantanaman display tanaman Kedelai di Kab.Rejang Lebong
DinasPertanianKabupaten
23 Juni 2016
42 Koordinasi perkembangan LTT ke DinasPertanian dan Pengamatan pertumbuhantanaman display tanaman Bawang Merah diKab. Kepahiang
DinasPertanianKabupaten
24 Juni 2016
43 Koordinasi perkembangan LTT ke DinasPertanian dan Pengamatan pertumbuhantanaman display tanaman Jagung di Kab.Bengkulu Utara
DinasPertanianKabupaten
28 Juni 2016
44 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian di Kab. Rejang Lebong
DinasPertanianKabupaten
30 Juli 2016
45 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko
DinasPertanianKabupaten
02 Agustus2016
46 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten BengkuluUtara
DinasPertanianKabupaten
04 Agustus2016
47 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten RejangLebong
DinasPertanianKabupaten
12 Agustus2016
48 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten Lebong
DinasPertanianKabupaten
12 Agustus2016
49 Koordinasi Perencanaan Temu LapangPanen Display Jagung dan PengamatanPertumbuhan Tanaman Display Jagung diKab. Bengkulu Utara
DinasPertanianKabupaten
15 Agustus2016
50 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten RejangLebong
DinasPertanianKabupaten
19 Agustus2016
51 Koordinasi ke BPPK Kecamatan KerkapKabupaten Bengkulu Utara
DinasPertanianKabupaten
22 Agustus2016
52 Koordinasi ke Dinas Pertanian terkait LTTPadi Sawah dan Persiapan PelaksanaanSosialisasi Inovasi Teknologi BudidayaKedelai Kabupaten di Kab. Rejang Lebong
DinasPertanianKabupaten
31 Agustus2016
53 Koordinasi ke Dinas Pertanian terkaitRealisasi LTT Padi Sawah di bulan Agustus2016 dan Pendampingan Panen DisplayKedelai Kabupaten di Kab. Rejang Lebong
DinasPertanianKabupaten
06 Sept 2016
23
Tabel 3. Lanjutan
No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan
54 Koordinasi ke Dinas Pertanian terkaitrealisasi LTT Padi Sawah di bulan Agustus2016 dan Persiapan awal rencanasosialisasi inovasi budidaya jagung di Kab.Bengkulu Utara
DinasPertanianKabupaten
07 Sept 2016
55 Koordinasi ke Dinas Pertanian, BP4K Kab.Rejang Lebong
BP4KKabupaten
15 Sept 2016
56 Koordinasi Realisasi LTT Padi Sawah BulanApril - Agustus 2016 dan PencapaianTarget di bulan September 2016 ke DinasPertanian Kabupaten Lebong
DinasPertanianKabupaten
17 Sept 2016
57 Koordinasi ke Dinas Pertanian, BKP3 danPertemuan dengan petani kooperator terkaitrencana temu lapang dan panen bersama
DinasPertanianKabupaten
04 Oktober2016
58 Koordinasi ke Dinas Pertanian Kab.Bengkulu Tengah terkait inventarisasi dataBangunan Air Sederhana (Embung, DamParit, Long Storage, Mini Chek Dam Paritdan Pompanisasi Air Sungai)
DinasPertanianKabupaten
11 Oktober2016
59 Koordinasi Terkait Bangunan Air Sederhanadan Rencana Kegiatan Temu LapangInovasi Teknologi Budidaya TanamanBawang Merah ke Dinas Pertanian Kab.Rejang Lebong
DinasPertanianKabupaten
27 Oktober2016
60 Verifikasi Lokasi Pengembangan SumberDaya Air untuk Pengembangan danDiversifikasi Usaha di Kabupaten/KotaProvinsi Bengkulu
DinasPertanianKabupaten
17-19November
2016
Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil rapat koordinasi telah dilakukan secara
intensif baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten. Salah satu tujuan
utama dalam berkoordinasi yaitu untuk mengetahui target Luas Tambah Tanam
(LTT) padi sawah periode bulan Oktober-Maret tahun 2015/2016 dan April-
September tahun 2016.
Selain itu dilakukan juga verifikasi identifikasi calon lokasi bangunan
Sumber Daya Air (SDA) guna meningkatkan indeks pertanaman padi. Kegiatan
dilakukan dengan meninjau lokasi yang ditentukan oleh Ditjend PSP, lalu
dilakukan pengambilan foto lokasi dengan menggunakan Camera yang telah di
program dengan Open Camera. Foto yang diambil diberikan keterangan apakah
pada wilayah tersebut masih memungkinkan untuk dibuat bangunan air guna
pengairan sawah disekitar atau sudah tidak memungkinkan lagi karena adanya
24
alih fungsi lahan dan lain-lain. Dengan menggunakan Camera yang telah di
program tersebut, lokasi yang difoto akan diketahui koordinatnya karena tercetak
secara otomtis pada foto.
Target tanam atau sasaran luas tanam yang telah ditetapkan pada
masing-masing kabupaten berdasarkan target Dirjend Tanaman Pangan dan
target kesepakatan untuk periode bulan Oktober sampai dengan bulan Maret
2015/2016 dan April sampai dengan September 2016 disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Target Luas Tanam Bulan Oktober-Maret 2015/2016
Total 11.000Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (2016)
Tabel 12 menunjukkan bahwa program nasional kegiatan gerakan
pengembangan jagung hibrida di Provinsi Bengkulu tahun 2016 seluas 11.000 ha
32
yang tersebar di 10 kabupaten/kota Provinsi Bengkulu. Adapun kisaran luas
lahan antara kisaran 500 – 2.500 ha. Daerah yang mendapatkan program terluas
yaitu Kabupaten Mukomuko, sedangkan kabupaten yang paling sedikit seluas
500 ha yaitu Kabupaten Kaur, Seluma, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu.
Realisasi kegiatan pengembangan jagung hibrida per 1 juni 2016 semua sudah
droping benih di 10 kabupaten/kota kecuali di Kabupaten Seluma sudah distribusi
benih 100 %.
Tabel 13. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Kedelai Provinsi BengkuluTahun 2016
No Kegiatan Kabupaten Volume(ha)
1 Bantuan Pengembangan Budidaya Kedelai(Perluasan Areal Tanam MelaluiPeningkatan IP)
Bengkulu SelatanBengkulu UtaraRejang LebongKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu Tengah
1.0001.0001.5001.5001.0001.0001.0001.000
500Total 9.500
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (2016)
Pada Tabel 13 menunjukkan bahwa program nasional kegiatan bantuan
pengembangan budidaya kedelai (perluasan areal tanaman melalui peningkatan
IP) di Provinsi Bengkulu tahun 2016 seluas 9.500 ha. Kegiatan tersebut tersebar
di 9 kabupaten Provinsi Bengkulu hanya Kota Bengkulu yang tidak mendapatkan
program tersbut. Adapun kisaran luasan program pengembangan budidaya
kedelai seluas 500 – 1.500 ha. Realisasi kegiatan pengembangan budidaya
kedelai per 1 juni 2016 baru 610 ha yang sudah dikontrakan yaitu Kabupaten
Bengkulu Utara, Seluma, Kepahiang, Bengkulu Tengah sedangkan sisanya masih
dalam proses CPCL.
d. Pelaporan
BPTP Bengkulu merupakan koordinator kegiatan UPSUS PJK di 4
kabupaten yaitu Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara dan
Mukomuko. Tugas utama sebagai koordinator di 4 kabupaten tersebut
memonitor sekaligus melaporkan Luas Tambah Tanam (LTT) padi sawah,
33
sedangkan 6 kabupaten/kota lain BPTP hanya memonitor perkembangan LTT
padi sawah baik periode bulan Oktober-Maret 2015 atau periode bulan April-
September 2016.
Adapun mekanisme pelaporan LTT harian adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Mekanisme Pelaporan LTT Padi Sawah
Sedangkan format dan contoh SMS Center LTT padi sawah adalah
sebagai berikut :
1. Contoh Format LTT Kabupaten :
LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702) tanggal 6 januari
2016 LTT Padi sawah 120 ha. Maka laporan ditulis LTTkab 1702 120
selanjutnya dikirim ke nomor center.
2. Contoh Format LTT Kecamatan :
LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702), Kecamatan
Sindang Bliti Ilir (kode 041) tanggal 6 januari 2016 LTT Padi sawah 120 ha.
Maka laporan ditulis LTTkec 1702041 120 selanjutnya dikirim ke nomor
center.
4.3. Narasumber Kegiatan Padi, Jagung, Kedelai, Bawang Merah, danSapi Potong
Pendampingan yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu berkaitan dengan
peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) sebagai narasumber pada
kegiatan pelatihan, temu lapang, apresiasi dan sosialisasi.
33
sedangkan 6 kabupaten/kota lain BPTP hanya memonitor perkembangan LTT
padi sawah baik periode bulan Oktober-Maret 2015 atau periode bulan April-
September 2016.
Adapun mekanisme pelaporan LTT harian adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Mekanisme Pelaporan LTT Padi Sawah
Sedangkan format dan contoh SMS Center LTT padi sawah adalah
sebagai berikut :
1. Contoh Format LTT Kabupaten :
LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702) tanggal 6 januari
2016 LTT Padi sawah 120 ha. Maka laporan ditulis LTTkab 1702 120
selanjutnya dikirim ke nomor center.
2. Contoh Format LTT Kecamatan :
LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702), Kecamatan
Sindang Bliti Ilir (kode 041) tanggal 6 januari 2016 LTT Padi sawah 120 ha.
Maka laporan ditulis LTTkec 1702041 120 selanjutnya dikirim ke nomor
center.
4.3. Narasumber Kegiatan Padi, Jagung, Kedelai, Bawang Merah, danSapi Potong
Pendampingan yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu berkaitan dengan
peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) sebagai narasumber pada
kegiatan pelatihan, temu lapang, apresiasi dan sosialisasi.
33
sedangkan 6 kabupaten/kota lain BPTP hanya memonitor perkembangan LTT
padi sawah baik periode bulan Oktober-Maret 2015 atau periode bulan April-
September 2016.
Adapun mekanisme pelaporan LTT harian adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Mekanisme Pelaporan LTT Padi Sawah
Sedangkan format dan contoh SMS Center LTT padi sawah adalah
sebagai berikut :
1. Contoh Format LTT Kabupaten :
LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702) tanggal 6 januari
2016 LTT Padi sawah 120 ha. Maka laporan ditulis LTTkab 1702 120
selanjutnya dikirim ke nomor center.
2. Contoh Format LTT Kecamatan :
LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702), Kecamatan
Sindang Bliti Ilir (kode 041) tanggal 6 januari 2016 LTT Padi sawah 120 ha.
Maka laporan ditulis LTTkec 1702041 120 selanjutnya dikirim ke nomor
center.
4.3. Narasumber Kegiatan Padi, Jagung, Kedelai, Bawang Merah, danSapi Potong
Pendampingan yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu berkaitan dengan
peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) sebagai narasumber pada
kegiatan pelatihan, temu lapang, apresiasi dan sosialisasi.
34
Bentuk peningkatan kapasitas SDM dilakukan secara teori dan praktek
atau kombinasi antara teori dan praktek. Bimbingan teknologi yang sudah
dilaksanakan sampai bulan November 2016 disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Bimbingan Teknologi Yang Sudah Dilakukan Dari Bulan Januari-November 2016
No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)
1 Narasumber : Pelatihan PenyuluhPertanian, Perikanan dan Kehutanandi BP3K Dalam Wilayah Kab.Kepahiang Periode Januari s/d Juni2016. Tema : “Manfaat PupukOrganik”.
BP3KKabawetan
30Januari2016
20
2 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “SistemIntegrasi Tanaman-Ternak”.
BPP BungaMas
15Februari
2016
20
3 Narasumber : Pelatihan PenyuluhPertanian, Perikanan dan Kehutanandi BP3K Dalam Wilayah Kab. KephiangPeriode Januari s/d Juni 2016. Tema :“Teknologi Budidaya Kedeli SpesifikEkologi”.
BP3KBermani Ilir
05Maret2016
20
4 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema :“Pemupukan Spesifik Lokasi PadaTanaman Padi”.
BP RatuAgung
17Maret2016
20
5 Narasumber : Sosialisasi KegiatanPembuatan Demplot pada 9(Sembilan) Balai Penyuluh Pertanian(BPP) Kecmatan Se-Kota Bengkulu2016. Tema : “Budidaya Padi Sawahdengan Sistem Tanam Jarwo 2:1 danBudidaya Jagung Hibrida”.
BP GadingCempaka
28Maret2016
20
6 Narasumber : Pembekalan PenyuluhBP4K Angkatan I Kab. Lebong 2016.Tema : “Teknis Budidaya Padi, Jagungdan Kedelai”.
BP4K Kab.Lebong
29Maret2016
40
7 Narasumber : Pembekalan PenyuluhBP4K Angkatan II Kab. Lebong 2016.Tema : “Teknis Budidaya Padi, Jagungdan Kedelai”.
BP4K Kab.Lebong
05 April2016
40
35
Tabel 14. Lanjutan
No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)
8 Narasumber : Sosialisasi PengelolaanProduksi Tanaman Serealia danKacang-Kacangan Tahun 2016. Tema: “Teknologi Bidaya Padi Hazton,Organik, Jarwo, Jagung dan Kedelai”.
DinasPertanian
(BPPKetahun)
06 April2016
75
9 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema :“Pupuk Organik Cair dan LimbahRumah Tangga”.
BP TelukSegara
07 April2016
15
10 Narasumber : Pelatihan PenyuluhPertanian, Perikanan dan Kehutanandi BP3K Dalam Wilayah Kab.Kepahiang Periode Januari s/d Juni2016. Tema : “Teknologi BudidayaKedeli Spesifik Ekologi”.
BP3KMuara
Kemumu
09 April2016
20
11 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema : “MOL(Mikro Organisme Lokal)”.
BP MuaraBangkhulu
13 April2016
20
12 Narasumber : Sosialisasi Program danKegiatan Peningkatan Produksi PadiTema : “Budidaya Padi denganTeknologi Hazton, Jarwo, Organik”.
DinasPertanian
Prov.Bengkulu
13 April2016
80
13 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “PemupukanBerimbang Untuk Tanaman Padi”.
BP3K BatuBandung
14 April2016
20
14 Narasumber : Pelatihan Jajar LegowoBudidaya Tanaman Padi Tahun 2016.Tema : “Sistem Tanam Jajar LegowoPadi”.
DinsPertanaian
KotaBengkulu
16 April2016
40
15 Narasumber : Sosialisasi PengelolaanPeningkatan Produksi TanamanPangan Serealian dan Aneka Kacangdan Umbi Tahun 2016. Tema :“Budidaya Padi Tanaman Padi denganPenerapan Jajar Legowo, Padi Organikdan Padi Hazton”.
DinasPertanian
Kab.Bengkulu
Utara
26 April2016
75
36
Tabel 14. Lanjutan
No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)
16 Narasumber : Pelatihan TeknisPembuatan dan Aplikasi PupukOrganik Balai Pelatihan Pertanian(BPP) Bengkulu yang diSelenggarakan oleh Dinas PertanianProv. Bengkulu di Kepahiang 25-29April 2016. Tema : “PngembanganMikroba Alami dan Teknik Meramuserta Aplikasi Pupuk Organik”.
19 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema :“Analisa Usahatani Padi Sawah”.
BPSingaran
Pati
11 Mei2016
20
20 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema :“Penganekaragaman KonsumsiPangan”.
BP RatuSamban
11 Mei2016
20
21 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “SistemIntegrasi Tanaman-Ternak”.
BP3KKedurang
Ilir
11 Mei2016
20
22 Narasumber : Sosialisasi padi, Jagungdan Kedelai dalam rangka MendukungPeningkatan Produksi, Produktivitasdan Mutu Hasil Pajale Tahun 2016 diKab. Rejang Lebong. Tema : “Sosialisasi Program dan PeningkatanProduksi Padi, Jagung dan Kedelaidalam rangka Mendukung Peningkatan Produksi, Produktivitas dan MutuHasil Pajale Tahun 2016 di Kab. R L”.
HotelAnggita(Dinas
PertanianKab.
RejangLebong)
12 Mei2016
100
37
Tabel 14. Lanjutan
No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)
20 Narasumber : Sosialisasi PengelolaanProduksi Tanaman Serealia danKacang-Kacangan Tahun 2016. Tema: “Teknologi Bidaya Padi Hazton,Organik, Jarwo, Jagung dan Kedelai”.
22 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP)Kecamatan Se-Kota Bengkulu 2016.Tema : “Budidaya Tanaman JagungManis”.
BP MuaraBangkahulu
26 Mei2016
20
23 Narasumber : Pelatihan TeknisProduksi Benih Serta PenguatanKapasitas Kelompok. Tema “TeknikBudidaya Padi Dalam Rangka ProduksiBenih Bersertifikat”.
DinasPertanian
Prov.Bengkulu
31 Mei2016
100
24 Narasumber : Pelatihan TeknisProduksi Benih Serta PenguatanKapasitas Kelompok. Tema “TeknikPemeliharaan Padi Dalam RangkaProduksi Benih Bersertifikat”
DinasPertanian
Prov.Bengkulu
01 Juni2016
100
25 Narasumber : Pelatihan PenyuluhPertanian, Perikanan dan Kehutanandi BP3K Dalam Wilayah Kab. KephiangPeriode Januari s/d Juni 2016. Tema :“Teknologi Budidaya Kedelai SpesifikEkologi”.
BP3KTebatKarai
18 Juni2016
26 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “KATAMTerpadu dan Informasi VUB Padi”.
BP3K PinoRaya
23 Juni2016
20
27 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “KATAMTerpadu dan Informasi VUB Padi”.
BPP UluManna
27 Juni2016
20
38
Tabel 14. Lanjutan
No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)
RubatiRubatiTunas HarapanBina TaniSepulang IITunas HarapanTunas HarapanTunas Muda
7.4874.6078.6462.9234.6314.3035.5127.224
26 Mei 201606 Juni 201602 juni 201614 juni 201621 Juni 201630 mei 201630 Mei 201613 Juni 2016
06 Juni 201612 Juni 201610 Juni 201620 Juni 201628 Juni 201609 Juni 201608 Juni 201621 Juni 2016
Jumlah 45.333
Berdasarkan pengamatan terhadap tinggi tanaman, tinggi tanaman pada
umur 14 hst untuk varietas Bisi 18 sekitar 34-53 cm, Bima URI 19 sekitar 32-49
cm , dan Bima Uri 20 sekitar 28,5-49 cm. Jumlah daun ketiga varietas relatif
sama, yaitu kisaran 5-7 helai. Selanjutnya berdasarkan identifikasi gangguan
hama dan penyakit masih aman atau tidak ada serangan.
Setelah tanaman berumur 100 hari, dilakukan pemanenan. Hasil panen
masing-masing tanaman jagung seperti terlihat pada Tabel 17 berikut.
Tabel 17. Produktivitas Rata-rata Tiga Varietas Tanaman Jagung
No Varietas Sistem Tanam Produktivitas (t/ha)1. Bisi 18 Tegel 11,90
Jajar Legowo 12,462 Bima URI 19 Tegel 8,98
Jajar Legowo 11,263 Bima URI 20 Tegel 9,40
Jajar Legowo 12,32
Display Tanaman Kedelai
Lokasi display Kedelai terletak di Desa Tebat Tenong Luar Kecamatan
Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong dengan kelompok tani Sawah
Lebar. Varietas yang digunakan yaitu Anjasmoro. Display dilakukan pada
kelompok tani sawah lebar seluas 10.000 m2 yang terdiri dari 3 orang petani
kooperator (Tabel 18).
42
Tabel 18. Perkembangan Display Tanaman Kedelai Sampai Bulan Juni 2016
No Nama Petani KelompokTani Luas (m2) Tanggal
Tanam
TanggalPemupukan I
123
YoyonDartoZayadi
SawahLebar
2.5002.5005.000
4 Juni 20164 Juni 201617 Juni 2016
24 Juni 201624 Juni 2016
-
Jumlah 10.000
Berdasarkan Tabel 18, perkembangan kegiatan display kedelai sudah
pada tahap dengan realisasi tanam. Tanam pertama dilaksanakan pada lahan
Yoyon dan Darto pada tanggal 04 Juni 2016 dan paling lambat dilaksanakan
pada lahan Zayadi pada pada tanggal 17 Juni 2016. Penanaman tidak serentak
disebabkan oleh teknis persiapan lahan petani kooperator berbeda dan
ketersediaan tenaga kerja terbatas.
Pada saat kegiatan penanaman kedelai akan dimulai, kondisi tenaga kerja
untuk penanaman kedelai terbatas, karena tenaga kerja terkonsentrasi pada
kegiatan panen kopi. Bagi petani, panen kopi harus diprioritaskan karena panen
kopi langsung memetik hasil dan pendapatannya relatif lebih besar. Selain itu jika
panen kopi terlambat dilakukan, terjadi pencurian hasil di kebun. Akibatnya
tenaga kerja untuk penanaman kedelai menjadi terhambat sehingga waktu
pemupukan juga tidak bisa dilakukan dalam waktu bersamaan. Petani yang
sudah melalukan pemupukan pada bulan Juni 2016 yaitu Yoyon dan Darto,
sedangkan zayadi pemupukan dilaksanakan pada 07 Juli 2016.
Berdasarkan pengamatan terhadap tinggi tanaman, tinggi tanaman pada
umur 14 HST kisaran 10-15 cm dan jumlah daun kisaran 4-6 helai. Selanjutnya
berdasarkan identifikasi masih aman atau tidak ada serangan. Setelah tanaman
berumur sebulan, dilakukan pemanenan. Hasil panen rata-rata kedelai pada
setiap sistem tanam yaitu : 1) sistem tanam tegel sebesar 1,9 t/ha, dan 2) sistem
tanam jajar legowo sebesar 2,4 t/ha.
Display Tanaman Bawang Merah
Display/demplot bawang merah dilakukan dua kali penanaman pada dua
lokasi yang berbeda. Setelah penanaman pertama panen, dilakukan penanaman
lagi. Lokasi penanaman yaitu: lokasi pertama di Desa Pekalongan Kecamatan
Ujan Mas Kabupaten Kepahiang. Display dilakukan pada kelompok P4S Karya
43
Suka Maju seluas 2.830 m2 dengan petani kooperator sebanyak 2 orang. Lokasi
ke dua dilakukan di Desa Karang jaya Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten
Rejang Lebong pada kelompok tani Mufakat seluas 814,2 m2 dengan 1 orang
petani kooperator seperti terlihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Perkembangan Display Tanaman Bawang Merah Sampai BulanDesember 2016.
No Nama Petani NamaKelompok
Luas(m2)
Tanggaltanam
TanggalPemupukan I
12
Leginem PriyadiSerpi
KelompokP4S KaryaSuka Maju
1.580,01.250,0
28 Mei2016
09 Juni 2016
3 Arkan Mufakat 814,2 10 Sept2016
20 Sept 2016
Jumlah 3.644,2
Berdasarkan Tabel 19 Perkembangan kegiatan display bawang merah
pada tahap penanaman dan pemupukan pertama seperti berikut. Penanaman
pertama dilksanakan pada tanggal 28 Mei 2016 dan pemupukan pertama
dilaksanakan pada tanggal 09 Juni 2016. Pada penanaman pertama, varietas
yang ditanam yaitu Maja Cipanas dan Bima Brebes. Keduanya ditanam pada
dataran medium lebih kurang 600 m dpl. Sedangkan pada penanaman kedua,
dilaksanakan pada tanggal 10 September 2016 dan pemupukan pertama
dilaksanakan pada tanggal 20 September 2016, dimana varietas yang ditanam
hanya Maja Cipanas. Hal ini karena lokasi penanaman pada penanaman kedua
berada pada daerah dengan ketinggian lebih kurang 1.100 m dpl. Pada
ketinggian 1.100 m dpl, varietas Bima Brebes tidak cocok.
Untuk pelaksanaan pemupukan, umur tanaman pada saat pemupukan
pertama 10 hari setelah tanam (HST). Pada saat pemupukan pertama juga
dilakukan penyiangan pertama dan sekaligus penggemburan tanah. Penyiangan
pertama tersebut dilakukan sebelum pemupukan agar pupuk yang diberikan lebih
efektif dan tidak terjadi kompetisi dengan gulma serta meningkatkan areasi
udara dalam tanah.
Pada saat pemupukan dan penyiangan juga dilakukan pengamatan
keragaan pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan
identifikasi serangan hama/penyakit. Secara umum pertumbuhan tanaman
44
bawang merah cukup baik, namun terdapat beberapa tanaman yang tumbuh
kurang baik pada varietas Maja Cipanas. Hal tersebut disebabkan oleh umur bibit
varietas Maja Cipanas sudah lewat umur masa simpan. Berdasarkan pengamatan
terhadap tinggi tanaman pada penanaman pertama, tinggi tanaman varietas
Bima Brebes pada umur 10 HST kisaran 10,5-23,2 cm dan jumlah daun 6-16
helai. Sedangkan tinggi tanaman varietas Maja Cipanas kisaran 10,3-23,3 cm dan
jumlah daun 7-24 helai. Selanjutnya berdasarkan identifikasi serangan hama dan
penyakit, tidak terdapat serangan hama dan penyakit yang signifikan dan bisa
dikendalikan dengan pestisida. Setelah tanaman berumur 60 hari, dilakukan
pemanenan. Hasil panen bawang merah pada penanaman pertama yaitu: a) Va
rietas Bima Brebes sebesar 9,20 t/ha dan b) Varietas Maja Cipanas 8,67 t/ha.
Berdasarkan pengamatan terhadap tinggi tanaman pada penanaman
kedua, tinggi tanaman varietas Maja Cipanas pada umur 40 HST kisaran 18,5-
35,0 cm, jumlah daun 9-28 helai, dan jumlah anakan berkisar antara 2 – 8
anakan. Setelah tanaman berumur 85 hari, dilakukan pemanenan. Hasil panen
bawang merah pada penanaman kedua yaitu: lebih kurang 21,111 t/ha. Hasil ini
lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman pertama. Hal ini karena lokasi
penanaman kedua terletak pada ketinggian tempat mencapai 1.100 m dpl dan
umur tanaman lebih panjang 25 hari dbandingkan penanaman pertama.
Tingkat Pengetahuan Petani
Guna menggali informasi pengetahuan petani, dilakukan pengujian
tingkat pengetahuan petani melalui pengisisan kusioner. Dari hasil analisa
pengisian kuisioner diketahui bahwa:
1. Tingkat pengetahuan petugas/petani kedelai sebanyak 36 0rang di Desa
Tebat Tenong Luar Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong
terhadap inovasi teknologi budidaya kedelai relatif tinggi. Hal ini dapat
diketahui dari tingkat pengetahuan petani yang nilainya dibawah 50% hanya
5 inovasi teknologi seperti terlihat pada Tabel 20.
45
Tabel 20. Tingkat pengetahuan petani dalam teknologi budidaya kedelai diKabupaten Rejang Lebong Tahun 2016
No Teknologi Budidaya Kedelai Skor1 Varietas kedelai baru 0,252 Benih berlabel 0,473 Pengolahan tanah 0,274 Pembuatan saluran drainase 0,505 Perlakuan Benih 0,976 Penanaman 1,007 Pemupukan 0,278 Pengendalian Hama Penyakit 0,309 Panen 1,0010 Pasca panen/perontokan 1,00
Tingginya tingkat pengetahuan petani di wilayah ini, karena wilayah ini
telah dipilih oleh Dinas Pertanian sebagai wilayah program pengembangan
kedelai di Kabupaten Rejang Lebong. Dengan demikian, petani sering mendapat
bimbingan inovasi teknologi budidaya kedelai.
2. Tingkat pengetahuan 40 orang petani jagung di Desa Yogya Baru Kecamatan
Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara terhadap inovasi teknologi budidaya
jagung relatif tinggi. Hal ini dapat diketahui dari tingkat pengetahuan petani
yang nilainya dibawah 50% hanya 3 inovasi teknologi seperti terlihat pada
Tabel 21.
Tabel 21. Tingkat pengetahuan petani dalam teknologi budidaya jagung diKabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
No Teknologi Budidaya Jagung Skor1 Kekurangan jagung hibrida 0,452 Keuntungan jagung komposit 0,573 Komponen teknologi dasar 0,124 Jumlah benih per hektar 0,655 Jumlah benih per lubang 1,006 Keunggulan benih hibrida 0,327 Benih bermutu 0,878 Pemupukan berimbang 0,629 Manfaat Jajar Legowo 0,6210 Varietas hasil tinggi 0,52
46
Tingginya tingkat pengetahuan petani di wilayah ini, karena wilayah ini
merupakan sentra jagung di Kabupaten Bengkulu Utara. Wilayah ini sering
mendapat bantuan dan binaan dari Dinas Pertanian kabupaten maupun provinsi.
3. Tingkat pengetahuan 40 orang petugas/petani bawang merah di Desa
Karang jaya Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong terhadap
inovasi teknologi budidaya bawang merah relatif tinggi. Hal ini dapat
diketahui dari tingkat pengetahuan petani yang nlainya dibawah 50% hanya
4 inovasi teknologi seperti terlihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Tingkat pengetahuan petugas/petani dalam teknologi budidayabawang merah di Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2016
No Teknologi Budidaya bawang merah Skor Kriteria1 Kebutuhan bibit per hektar 0,82 Tinggi2 Ciri-ciri umbi baik 0,30 Sedang3 Jarak tanam 0,47 Sedang4 Ukuran bedengan 0,65 Tinggi5 Kompos 0,47 Sedang6 Pupuk SP-36 0,70 Tinggi7 Dosis per hektar 0,70 Tinggi8 Waktu pemupukan 0,25 Rendah9 Umur panen 0,92 Tinggi10 Waktu penjemuran 0,75 Tinggi
Tingginya tingkat pengetahuan petani di wilayah ini, karena wilayah ini
merupakan sentra sayuran dan bawang merah sudah mulai ditanam. Bagi petani
sayuran, penanaman bawang merah hampir sama dengan penanaman bawang
daun. Semua perlakuan budidaya tanaman relatif sama, hanya saja bawang
merah dipanen umbinya, sedangkan bawang daun dipanen daunnya.
Penyebaran Media Cetak
Kegiatan dukungan teknologi melalui media cetak terdiri dari:
1. Penyebaran informasi teknologi berupa: a) Leaflet Jagung, Kedelai, dan
Bawang Merah yang dibagikan pada Seminar Nasional Inovasi Teknologi
Pertanian Mdern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Hotel
Santika Bengkulu pada tanggal 08 November 2016 dan Gelar Inovasi
Teknologi dan Lounching Produk Pertanian Bioindustri di Kabupaten Seluma
47
tanggal 09 November 2016, b) Banner Jagung, Kedelai, dan Bawang Merah
yang ditampilkan pada Gelar Inovasi Teknologi dan Lounching Produk
Pertanian Bioindustri di Kabupaten Seluma tanggal 09 November 2016.
Penyampaian materi KATAM TERPADU disampaikan pada saat peran sebagai
narasumber dengan materi terkait tanaman padi.
48
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Pendampingan, monitor, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPSUS
berupa: Penerapan inovasi teknologi nsistem tanam, penggunaan
varietas dan pemupukan padi sawah; kegiatan LTT padi sawah bulan
Oktober-Maret 2015/2016 dan bulan April-September 2016 pada 10
Kabupaten/Kota; dan realisasi LTT padi sawah bulan Oktober-Maret
2015/2016 dan April-September 2016
2. Pendampingan sebagai narasumber padi, jagung, kedelai dan ternak
sapi di 10 kabupaten/kota Propinsi Bengkulu
3. Memberikan dukungan teknologi melalui penerapan inovasi teknologi
budidaya jagung seluas 45.330 m2, kedelai seluas 10.000 m2, dan
bawang merah seluas 3.644,2 m2.
5.2. Saran
1. Perlu koordinasi yang lebih intensif bagi 10 kabupaten/kota Provinsi
Bengkulu agar target dapat tercapai dengan baik.
2. Jumlah pertemuan antara petugas lapang dengan petani perlu
ditingkatkan agar petani lebih paham terhadap inovasi teknologi
komoditas yang dibutuhkan.
3. Selain dengan petani kooperator, pertemuan juga perlu diagendakan
untuk petani lain sekitar.
49
KINERJA HASIL PENGKAJIAN
Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan
Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama Kementan. Bengkulu mengacu pada
Permentan No 45 Tahun 2011 mengenai Tata Hubungan Kerja Antar
Kelembagaan Teknis Penelitian dan Pengembangan dan Penyuluhan Pertanian
dalam Mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab BPTP Bengkulu, capaian yang
telah dilakukan adalah : Pendampingan teknologi, monitoring dan evaluasi
kegiatan LTT padi sawah, koordinasi kegiatan UPSUS PJK di Provinsi Bengkulu
antara BPTP Bengkulu dan stakeholders di tingkat regional dan nasional,
mendiseminasikan teknologi tepat guna spesifik lokasi melalui display;
melaksanakan temu lapang tanam dan panen bersama; menjadi narasumber dan
fasilitator, menempatkan penyuluh/peneliti di 10 kabupaten/kota sebagai LO
untuk membina dan mengawal penerapan teknologi, melaporkan LTT harian padi
sawah Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara dan Mukomuko dari
bulan Januari s.d bulan Desember 2016.
50
DAFTAR PUSTAKA
Ananta A. dan E.N. Arifin. 2014. System Analysis Food security in sustainabledevelopment: A case of. Indonesia. Prosiding Internasional: Applied forSustainable Agriculture. Balitbangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Badan Litbang Pertanian. 2011. Keputusan Kepala Badan Litbang PertanianNomor 142/Kpts/OT.160/I/5/2011 tentang Unit Pengelola Benih Sumber.Badan Litbang Pertanian. Jakarta.
Balitbangtan. 2012. Pedoman Spektrum Diseminasi Multi Chanel(SDMC). Balibangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. 2013. Provinsi Bengkulu dalam Angka.Bappeda dan BPS Provinsi Bengkulu. Bengkulu 402 p.
Dinas Pertanian Propinsi Bengkulu. 2015. Rekapitulasi Sasaran Indikatif LuasTanam, Luas Panen, Produksi Dan Produktivitas Tanaman Pangan PerKabupaten/Kota Se-Provinsi Bengkulu Tahun 2015.
Ditjen PSP. 2012. Hasil audit lahan sawah di Indonesia. Ditjen Saranadan Prasarana. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Handewi P. dan A. Adang. 2014. Analisis kebutuhan sumberdayapertanian terkait permintaan pangan dan energi nasional. ProsidingNasional: Pendekatan Analisis Sistem Mendukung PertanianBerkelanjutan. Balitbangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Hendriadi A. dan R. Hendayana. 2014. Perspektif Pengembangan KawasanPertanian Bioindustri berrbasis sumberdaya lokal. Prosiding Nasional:Pendekatan Analisis Sistem Mendukung Pertanian Berkelanjutan.Balitbangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2013. Strategi Induk Pembangunan Pertanian(SIPP) 2016-2045. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2005. Proyeksi Kebutuhan Bawang Merah Tahun 2015-2025 Ditjen Bina Produksi Hortikultura. https://www.google.co.id /search?sclient=psy-ab&site=&source=hp&q=produksi+bawang+merah&btnK=Penelusuran+Google#q=produksi+bawang+merah+2015 [17 Februari2016].
Kementerian Pertanian.a. 2015. Produksi Daging Sapi Berdasarkan Provinsi.WWW. Pertanian. go.id. [17 Februari 2016].
Mat Syukur. 2014. Tantangan pembangunan pertanian ke depan dalammewujudkan kedaulatan pangan. Prosiding Nasional: Pendekatan AnalisisSistem Mendukung Pertanian Berkelanjutan. Balitbangtan. KementerianPertanian. Jakarta.
Suryana A dan sumedi. 2014. Value chain in securing food supply anddemand. Prosiding Internasional: Applied for Sustainable Agriculture.Balitbangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Tjitropranoto, P. 2000. Strategi Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian.Balai Pusat Pengkajian Teknologi Pertanian. Bogor.
51
ANALISIS RISIKO
Analisis risiko dalam Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,
Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama Kementan
sangat membantu dalam pencapaian dan pelaksanaan kegiatan. Untuk dapat
mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan serta penyebab dan dampaknya telah disusun daftar dan analisis
penanganan risiko berdasarkan tahapan kegiatan, strategi, penyebab dan
dampak baik secara antisipatif maupun responsif (Tabel 24 dan 25).
Tabel 23. Daftar Risiko Pelaksanaan Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi,Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK danKomoditas Utama Kementan tahun 2016
No Risiko Penyebab Dampak1 Kegiatan
UPSUS PJKtidak berjalandengan baikdan optimal
- Koordinasi denganstakeholders tidakberjalan dengan baik
- Tidak dilaksanakannyapendampingan,pembinaan,monitoring, evaluasi,dan pelaporan
Tidaktercapainyaswasembadapadi dan jagungberkelanjutan sertaswasembada kedelai
Tabel 24. Daftar Penanganan Risiko dalam Pelaksanaan Kegiatan IdetifikasiCalon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUSPJK dan Komoditas Utama Kementan tahun 2016
No Risiko Penyebab Penanganan
1. Kegiatan UPSUS PJKtidak berjalandengan baik danoptimal
- Koordinasi denganstakeholders tidakberjalan dengan baik
- Membuat display(percontohan)teknologibudidayaspesifik lokasi
52
JADWAL KERJA
Tabel 25. Jadwal pelaksanaan kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan Dan Dukungan Teknologi Upsus PJK, dan KomoditasUtama Kementan
No Kegiatan Bulan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan:Penyusunan proposal
Pembahasan danperbaikan proposalPertemuan tim
2. Pelaksanaan:KoordinasiPembinaan/pendampinganMonitoring dan evaluasiPelaporanPembuatan danpelaksanaan display(percontohan)Pengukuran parameter
3. Pengolahan data4. Pembuatan laporan
tengah tahun dan akhirTahun
53
PEMBIAYAAN
Tabel 26. Pembiayaan Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, dan KomoditasUtama Kementan
Kode Jenis Pengeluaran VolumeHargaSatuan
(Rp.000)
Biaya(Rp.000)
521211 Belanja Bahan 26.000- Konsumsi 420 OK 50 21.000- Fotocopy, film dokumentasidan jilid, cetak
1 Paket 5.000 5.000
521213 Honor Output Kegiatan 42.000- Honor petugas lapang 210 OB 200 42.000
521219 Belanja Barang NonOperasional Lainnya
24.000
- UHL 480 OH 50 24.000521811 Belanja Barang untuk
Persediaan Barang Konsumsi88.109
- Bahan Pendampingan danBahan Pendukung
1 Paket 79.109 79.109
- ATK dan Komputer suplies 1 Paket 9.000 9.000522151 Belanja Jasa Profesi 14.000
- Narasumber, fasilitator,evaluator, moderator
28 OJ 500 14.000
524111 Belanja perjalanan biasa 170.000- Perjalanan dalam rangkapelaksanaan kegiatan (berkisarantara Rp. 365.000,- s/d Rp.5.000.000)
34 OP 5.000 170.000
524119 Belanja Perjalanan Dinas PaketMeeting Luar Kota
37.980
- Akomodasi dan Konsumsidalam rangka Temu Lapang,Sosialisai, FGD, Pertemuan
211 OH 180 37.980
Jumlah 402.089
54
Tabel 27. Realisasi Anggaran Belanja Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi,Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, danKomoditas Utama Kementan
Kode Jenis PengeluaranRealisasiAnggaran
(Rp)
%Keuangan
%Fisik
521211 Belanja Bahan- Konsumsi- Fotocopy, film dokumentasidan jilid, cetak
Pembina Memonitorperencanaan danpelaksanaan kegiatan
3 Dr. RudiHartono, SP, MP19730430199903 1 001
PenelitiMuda/Sosek
AnggotaTim
1. Membantu mengkoordinir anggota timdalam pelaksanaankegiatan
2. Membantu membuatperencanaan danmengevaluasi kegiatan
10
4 Dr. WahyuWibawa19690427199803 1 001
PenelitiMadya/
Peternakan
AnggotaTim
1. Membantu mengkoordinir anggota timdalam pelaksanaankegiatan
2. Membantu Membuatperencanaan danmengevaluasi kegiatan
10
5 Hamdan, SP, M.Si19770621200212 1 001
PenelitiMuda/Sosek
AnggotaTim
1. Membantu mengkoordinir anggota timdalam pelaksanaankegiatan
2. Membantu membuatperencanaan danmengevaluasi kegiatan
10
6 Yartiwi, SP19791030 2009012 004
PenelitiPertama/Agronomi
AnggotaTim
1. Membantu perencana andan pelaksanaan kegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
56
Tabel 28. Lanjutan
No Nama/NIP JabatanFungsional/
Bidangkeahlian
Jabatandalam
Kegiatan
Uraian Tugas AlokasiWaktu(Jam/
minggu)7 Nurmegawati,
SP19801124200801 2 010
PenelitiPertama/Ilmu Tanah
AnggotaTim
1. Membantu perencanaandan pelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
8 Yulie Oktavia, SP19790721200912 2 001
PenelitiPertama/Agronomi
AnggotaTim
1. Membantuperencanaan danpelaksanaan kegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
9 Yesmawati, SP19760912200912 2 001
PenelitiPertama/Sosek
AnggotaTim
1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
10 Siti Rosmana,SP19820303200912 2 004
PenelitiPertama/Agronomi
AnggotaTim
1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
11 Jhon Firison19771130201101 1 002
PenelitiPertama/Sosek
Anggotatim
1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
12 Yahumri,SP19790815200501 1 003
PenelitiPertama/Agronomi
Anggotatim
1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
13 BunaiyahHonorita, SP19890530201101 2 009
PenyulhPertama/Sosek
Anggotatim
1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
14 Emlan Fauzi,SP19810909200801 1 010
PenelitiPertama/Sosek
Anggotatim
1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
15 Wahyuni AW,S. Pt, M. Si19750724199903 2 002
PenelitiMuda/Peternakan
Anggotatim
1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatanteknis di lapangan
10
16 Zul Effendi, S. Pt19690227200701 1 001
PenelitiPertama/Peternakan
Anggotatim
1. Membantu perencanaandan pelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatan teknisdi lapangan
10
57
Tabel 28. Lanjutan
No Nama/NIP JabatanFungsional/
Bidangkeahlian
Jabatandalam
Kegiatan
Uraian Tugas AlokasiWaktu(Jam/
minggu)17 Erpan Ramon, S.
Pt19751210200912 1 004
PenelitiPertama/Peternakan
Anggotatim
1. Membantu perencanaandan pelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatan teknisdi lapangan
10
18 Sudarmansyah,SP19760824200701 1 002
PenyulhPertama/Sosek
Anggotatim
1. Membantu perencanaandan pelaksanaankegiatan
2. Membantu kegiatankeuangan
5
19 Bastian,SP19740402199903 1 002
Teknisi Anggotatim
1. Membantu perencana ankeuangan
2. Membant pengawasankegiatan di lapangn
5
20 Ina Hartati19760609200701 2 001
Teknisi Anggotatim
1. Membantu perencanaankeuangann
2. Membantu pengawasankegiatan di lapangan
5
21 Taupik Hidayat,RS. M.Si19871029201503 1 001
Detasir 1. Membantu kegiatan teknisdi lapangan
58
Lampiran 1. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Jagung
Jon3421 m2
Jon4066 m2
Bukhari4607 m2
Sumandak
8646 m2
Ujang4631 m2
Subardi5512 m2
Tarsudi4303 m2
Ramli2923 m2
Suhasril7224 m2
59
Lampiran 2. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Kedelai
Lampiran 3. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Bawang Merah diKabupaten Kepahiang
60
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, dan KomoditasUtama Kementan Sampai Bulan Juni 2016
1. Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi
Pelaksanaan Rakor Evaluasi Kegiatan UPSUS 2015di Hotel Horizon pada Tanggal 26 Desember 2015
Pelaksanaan Rakor Rencana kegiatan UPSUSTahun 2016 di Aula Dinas Pertanian Provinsi
Bengkulu pada Tanggal 07 Januari 2016
Pelaksanaan Rakor Evaluasi Kegiatan UPSUS PJK MT Okt-Mar 2015/2016 di View Resto ProvinsiBengkulu pada Tanggal 16 Maret 2016
61
2. Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten
A. Kabupaten Rejang Lebong
Pelaksanaan Rapat Pelaksanaan RapatKoordinasi di Aula Dinas Pertanian pada tanggal
16 Maret 2016
Peserta Pelaksanaan Rapat Koordinasi di aulaDinas Pertanian pada tanggal 16 Maret 2016
P
Rapat Koordinasi Mekanisme Pelaporan LTT diAula BP4K Kab. Pada tanggal 8 Maret 2016
Peserta Rapat Koordinasi Mekanisme PelaporanLTT di Aula BP4K Kab. Pada tanggal 8 Maret
2016
Pelaksanaan Gerakan Tanam Padi Sawah Bersama Gubernur Provinsi Bengkulu di Desa CawangLama Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong pada tanggal 5 April 2016