Top Banner
ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME Aisha Andari Rahmiputri, Junaidi Program Studi Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini merupakan sebuah kajian budaya yang membahas tentang pemaknaan “Ice Bucket Challenge” pada meme. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tantangan ini dimaknai oleh pengguna internet dan bagaimana komentar mengenai tantangan ini direpresentasikan. Penelitian berjenis kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis wacana, serta pendekatan linguistik. Korpus yang dipilih adalah meme yang ditemukan di media sosial dan situs mesin pencari. Penelitian ini menemukan bahwa komentar yg digambarkan melalui meme disampaikan dengan cara yang berbeda-beda yaitu dengan menyindir, terang - terangan, emosional atau ketika kita bisa mengetahui perasaan sebenarnya dari pengirim terhadap tantangan ini, atau bahkan hanya sebagai guyonan. Bersamaan dengan bermacam-macam cara penyampaian, dalam menanggapi tantangan ini masyarakat juga membawa isu-isu tertentu yang disampaikan baik lewat meme maupun lewat komentar seperti kelangkaan air, slacktivism, bahkan anggapan bahwa tantangan ini merupakan hal yang bodoh. Kata Kunci: Ice Bucket Challenge, kajian budaya, aktivisme, media sosial, meme. Ice Bucket Challenge and Meme: A Cultural Studies Abstract This research is a cultural studies which discuss about how people see the Ice Bucket Challenge in the internet meme. It aims to see how far this challenge is understood by a netizen and how those comments regarding the Ice Bucket Challenge are being represented. This research is a quantitative research using discourse analysis and linguistic approach. The corpuses are meme and comments in English found in social media Twitter. This research find that comments or meme are delivered in different ways such as teasingly, to the point, emotionally, where we can the real feeling of these people towards the challenge, or only as a joke. Along with different ways of delivering comments, there are some issues related to this challenge that the netizens posted in their comments or meme like slacktivism, drought, or comments about how they think this challenge as a stupid fad. Key words: Ice Bucket Challenge, cultural studies, activism, social media, meme. 1. Latar Belakang Dalam kehidupan ini, bahasa diperlukan manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016
19

ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME

Aisha Andari Rahmiputri, Junaidi

Program Studi Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini merupakan sebuah kajian budaya yang membahas tentang pemaknaan “Ice Bucket Challenge” pada meme. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tantangan ini dimaknai oleh pengguna internet dan bagaimana komentar mengenai tantangan ini direpresentasikan. Penelitian berjenis kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis wacana, serta pendekatan linguistik. Korpus yang dipilih adalah meme yang ditemukan di media sosial dan situs mesin pencari. Penelitian ini menemukan bahwa komentar yg digambarkan melalui meme disampaikan dengan cara yang berbeda-beda yaitu dengan menyindir, terang - terangan, emosional atau ketika kita bisa mengetahui perasaan sebenarnya dari pengirim terhadap tantangan ini, atau bahkan hanya sebagai guyonan. Bersamaan dengan bermacam-macam cara penyampaian, dalam menanggapi tantangan ini masyarakat juga membawa isu-isu tertentu yang disampaikan baik lewat meme maupun lewat komentar seperti kelangkaan air, slacktivism, bahkan anggapan bahwa tantangan ini merupakan hal yang bodoh.

Kata Kunci: Ice Bucket Challenge, kajian budaya, aktivisme, media sosial, meme.

Ice Bucket Challenge and Meme: A Cultural Studies Abstract

This research is a cultural studies which discuss about how people see the Ice Bucket Challenge in the internet meme. It aims to see how far this challenge is understood by a netizen and how those comments regarding the Ice Bucket Challenge are being represented. This research is a quantitative research using discourse analysis and linguistic approach. The corpuses are meme and comments in English found in social media Twitter. This research find that comments or meme are delivered in different ways such as teasingly, to the point, emotionally, where we can the real feeling of these people towards the challenge, or only as a joke. Along with different ways of delivering comments, there are some issues related to this challenge that the netizens posted in their comments or meme like slacktivism, drought, or comments about how they think this challenge as a stupid fad.

Key words: Ice Bucket Challenge, cultural studies, activism, social media, meme.

1. Latar Belakang

Dalam kehidupan ini, bahasa diperlukan manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 2: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

Apabila dulu untuk berkomunikasi pihak yang bersangkutan harus bertatap muka, kini kita bisa

melakukannya di tempat masing-masing dengan menggunakan telepon, smartphone melalui e-

mail dan media sosial dengan menggunakan internet. Komunikasi sendiri, menurut Longhurst,

Bagnal, Smith dan Baldwin (2008) dalam bukunya yang berjudul Introducing Cutural Studies,

merupakan sebuah proses pembentukan arti. (hal. 25). Komunikasi dapat dilakukan dengan

berbagai cara terlebih di era modern yang memungkinkan komunikasi dilakukan dengan cara

yang lebih mudah. Apabila dulu untuk berkomunikasi pihak yang bersangkutan harus bertatap

muka, kini kita bisa melakukannya di tempat masing-masing dengan menggunakan telepon,

smartphone melalui e-mail dan media sosial dengan menggunakan internet.

Internet sendiri merupakan sarana komunikasi yang banyak digunakan manusia yang

dapat dikatakan sudah menjadi bagaian dari hidup manusia. Media sosial, yang merupakan

bagian dari internet juga memiliki peranan yang tidak kalah penting sebab dengan media sosial

manusia dapat meakukan banyak hal. Mulai dari berkomunikasi, mencari hiburan dan informasi

hingga melakukan kampaye. Era modern memungkinkan kampanye tidak hanya dilakukan di

kehidupan nyata namun juga di dunia maya lewat media sosial. Banyak jenis dan contoh

kampanye yang dilakukan manusia salah satunya yang akan dibahas pada jurnal ini yaitu Ice

Bucket Challenge yang marak diakukan pada musim panas 2014 tepatnya bulan Agustus dan

September.

Pada tahun 2014 dunia maya sempat dihebohkan dengan sebuah tantangan yang

dilakukan untuk membantu para penderita ALS, sebuah penyakit syaraf yang menyebabkan

kelumpuhan. Meskipun banyak argumen yang bermunculan mengenai efektif atau tidaknya

metode ini, asosiasi ALS sendiri berhasil mengumpulkan sebesar 115 juta dolar sejak Juli 20141.

Namun, di sisi lain, banyak anggapan berbeda yang bermunculan mengenai tantangan ini.

Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan ini semakin lama semakin menjadi terkenal.

Ketenarannya tidak saja hanya terlihat dari banyaknya orang yang melakukan tantangan ini tapi

juga bagaimana orang-orang mengomentari hal ini lewat media sosial. Melalui komentar –

komentar tersebut, dapat dilihat bahwa orang-orang memiliki pemaknaan yang berbeda-beda

terhadap tantangan ini salah satunya dugaan bahwa tantangan ini merupakan salah satu contoh

1 Dijelaskan dalam laman milik ALS bahwa donasi tersebut diterima dalam periode waktu enam minggu terhitung dari Agustus 2014 - September 2014.

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 3: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

dari apa yang dinamakan dengan slacktivism2 yang menurut James Denis (n.d) merupakan

sebuah istilah yang muncul belakangan ini dan digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang

berhubungan dengan politik dan internet. Istilah slacktivism cenderung digunakan untuk

mendeskripsikan sesuatu yang negatif sebab kata slacktivism berasal dari gabungan kata ‘slack’

dan ‘activism’ atau dapat diartikan sebagai ‘kelalaian dalam aktivisme’. Slacktivism dijelaskan

sebagai hal yang tidak berdampak besar pada sebuah kegiatan sosial malahan, kegiatan ini hanya

menyebabkan para pesertanya merasakan kepuasan semata.

Dalam bukunya, Longhurst, Bagnall, Smith, dan Baldwin (2008) menjelaskan bahwa

komunikasi merupakan proses pembentukan sebuah makna. Termasuk di dalam sebuah

komunikasi terdapat representasi yang dilakukan seseorang, dalam hal ini apa yang

direpresentasikan dari sebuah aksi atau sebuah benda (hal. 25). Dalam hal ini, meme yang orang-

orang buat terhadap Ice Bucket Challenge merupakan bentuk representasi mereka terhadap

tantangan ini. Hal itulah yang juga akan dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian yang

merupakan sebuah kajian budaya ini menekankan terhadap bagaimana komunikasi antar para

pengguna media sosial dilakukan dengan mengeluarkan apa yang mereka pikirkan atau

representasi mereka terhadap ‘Ice Bucket Challenge.’ Perlu juga ditekankan bahwa pendekatan

budaya dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, dalam penelitian ini misalnya, pendekatan

budaya dilakukan dengan menggunakan linguistik dan analisis wacana. Analisis wacana sendiri

memiliki dua jenis hal yang berbeda yaitu analisis wacana secara tekstual dan sosial budaya.

Dalam penelitian ini akan dilihat dari segi sosial budaya yaitu bagaimana sebuah fenomena

dimaknai oleh masyarakat.

Selain penelitian mengenai Ice Bucket Challenge itu sendiri, beberapa penelitian yang

membahas tentang online aktivisme adalah penelitian menggunakan teori tindak tutur dengan

korpus komentar di media sosial sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Susi Wulandari dari

universitas Muhammadiyah dengan penelitiannya yang berjudul Speech Acts Analysis on

Facebook Statutes by Students of Muhammadiyah University of Surakarta (2014). Dalam

penelitiannya ia memiliki tujuan yaitu untuk mengidentifikasi tipe-tipe tindak tutur dan

mendeskripsikan fungsi dari masing-masing tipe pada status Facebook yang digunakan oleh 2Rotman et al. (2011) menulis pada jurnalnya yang berjudul From Slacktivism to Activism: Participatory Culture in the Age of Social Media bahwa slacktivisme merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan di media sosial dengan biaya rendah dan memiliki risiko yang rendah tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan menginginkan perubahan terhadap suatu hal (p. 3)

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 4: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

mahasiswa universitas Muhammadiyah. Penelitian yang ia lakukan merupakan sebuah penelitian

deskriptif kualitiatif yang menggunakan metode observasi dan dokumentasi dengan

mengumpulkan 160 status dari media sosial Facebook. Meskipun penelitian tentang meme

dengan menggunakan teori intertekstualitas tidak ditemukan, namun penelitian dengan

menggunakan teori semiotika juga sudah pernah dilakukan oleh Made Nunik Sayani (2013) dari

Universitas Udayana dengan penelitian berjudul Semiotic Analysis of Memes in 9gag.com.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis mengidentifikasi cara menganalisa meme

melihat adanya kemiripan teori yang akan digunakan. Selain itu ada pula penelitian terhadap

meme menggunakan teori semiotika yang dilakukan oleh Abdul Aziz Turhan Kariko berjudul

Analysis On Internet Memes Using Semiotics (2012). Kariko menggunakan teori semiotika oleh

Pierce dan Saussure yang membantunya menganalisis beberapa aspek dari meme yang ia pilih.

Metode yang digunakan adalah metose kualitatif-interpretatif dikarenakan teori yang ia pilih

adalah semiotika.

1.1.Rumusan Masalah

• Bagaimana ‘Ice Bucket Challenge dimaknai oleh pengguna internet dalam meme

• Bagaimana pemaknaan terhadap Ice Bucket Challenge tersebut disampaikan lewat meme

1.2.Tujuan Penelitan

• Untuk melihat bagaimana ‘Ice Bucket Challenge dimaknai oleh pengguna internet dalam

meme

• Untuk melihat bagaimana pemaknaan terhadap Ice Bucket Challenge tersebut

disampaikan lewat meme

1.3. Ice Bucket Challenge dan Asosiasi ALS

Ice Bucket Challenge atau Tantangan Ember Es merupakan salah satu kegiatan aktivisme

yang belakangan marak dibicarakan pada pertengahan tahun 2014 baik di kehidupan nyata

atau di media sosial. Tantangan ini merupakan hal yang dilakukan untuk mendukung dan

membantu para penderita penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Selerosis) yaitu sejenis

penyakit syaraf yang menyerang penderitanya hingga pada akhirnya mereka mengalami

kelumpuhan dan kesulitan bernafas. Tantangan ini dibentuk oleh sebuah asosiasi bernama

ALS Association, yaitu sebuah organisasi nirlaba yang mendukung para penderita penyakit

ALS dan didirikan pada tahun 1985 dan menjadi satu-satunya organisasi non-profit yang

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 5: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

melawan penyakit ini. Selain melakukan tantangan, para peserta tantangan bisa

mendonasikan sebagian uang mereka pada laman yang telah disediakan. Di samping

membantu para penderita dengan mendonasikan uang, tujuan lain dari tantangan ini adalah

untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ALS.

Tantangan ini awalanya dilakukan oleh pemain golf Chris Kennedy yang melakukannya

untuk mendukung segala jenis penyakit. Tantangan ini kemudian dilakukan oleh sepupunya

yang untuk meningkatkan kesadaran terhadap ALS, penyakit yang diderita suaminya. Hal ini

kemudian tersebar lewat media sosial Facebook di antara kerabat dan orang-orang terdekat

mereka hingga sampai pada asosiasi ALS. Tantangan ini semakin terkenal ketika banyak

selebriti khususnya selebriti Hollywood yang juga ikut serta dalam melakukan tantangan dan

menyuarakan kegiatan ini

Pada laman ALS Association sendiri dijelaskan langkah-langkah dalam melakukan

tantangan ini seperti yang terlihat dalam gambar berikut.

http://www.alsa.org

Untuk melakukan tantangan ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah menerima.

Menerima dalam hal ini adalah menerima tantangan yang diberikan oleh orang lain maupun

menantang diri sendiri untuk melakukan Ice Bucket Challenge. Pada tahapan ini, peserta

harus menyiapkan ember, air dan es batu untuk nanti disiramkan ke atas kepala peserta. Rasa

dingin yang dirasakan peserta saat mereka menyiramkan air tersebut dapat menyebabkan

mereka merasakan sensasi mati rasa sesaat yang menggambarkan rasa yang dirasakan para

penderita ALS. Tahapan selanjutnya adalah rekam yaitu peserta harus merekam video

mereka melakukan tantangan yang juga diikuti dengan memberikan nominasi pada tiga orang

atau lebih untuk melakukan hal yang sama. Selanjutnya adalah tahapan unggah yaitu video

tantangan tersebut harus diunggah ke internet lewat media sosial. Pada tahapan unggah ini,

peserta harus menyertakan sebuah hashtag yaitu #IceBucketChallenge. Hashtag merupakan

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 6: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

tanda pagar (#) yang biasa digunakan dalam media sosial seperti Twitter dan Instagram.

Kegunaan dari hashtag adalah untuk mempermudah pencarian sebuah topik di media sosial

tersebut. Dengan melakukan nominasi dan menggunakan hashtag, tantangan ini semakin

lama semakin luas tersebar. Terakhir, adalah tahapan memberi yaitu setelah melakukan

ketiga tahapan peserta diharapkan memberikan donasi berupa uang untuk membantu asosiasi

ALS melawan penyakit ALS tersebut. Keseluruhan tahapan tersebutlah yang seharusnya

dilakukan tiap peserta. Namun, belakangan ini timbul banyak argumentasi mengenai

tantangan ini melihat banyak pengguna internet yang merasa tidak setuju dengan Ice Bucket

Challenge.

2. Tinjauan Teoritis

2.1.Speech Acts (Tindak Tutur)

Speech acts atau tindak tutur merupakan suatu kejadian ketika sebuah kata atau

ucapan muncul dalam sebuah komunikasi pada konteks yang ada. Teori ini pertama kali

dikemukakan oleh Austin (1962) dan dikembangkan oleh Searle (1969). Dalam penelitian

ini, teori tindak tutur digunakan untuk menganalisis arti atau maksud yang ini disampaikan

pada komentar di media sosial dan juga teks pada meme yang akan digunakan. Menurut

Austin (1962), pada teori ini terdapat tiga aspek yang diutamakan yaitu Lokusi (Locution):

merupakan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan seseorang, Ilokusi (Illocution): Kata

atau kalimat yang diucapkan tidak hanya untuk menginformasikan sesuatu namun juga

memiliki maksud dan tujuan tertentu, serta Perlokusi (Perlocution): merupakan aksi yang

dilakukan lawan bicara dalam menanggapi kalimat yang telah diucapkan

2.2. Intertextuality

Intertekstualitas adalah islilah yang menjelaskan bagaimana sebuah teks

mempengaruhi teks lain atau terjadi peminjaman teks antara yang satu dengan yang

lainnya. Teori ini dipengaruhi oleh ajaran linguistik Saussure (1915) dan juga M.

Bakhtin (1984) sebelum akhirnya Julia Kristeva (1986) mengembangkan ajaran ini

dengan menggabungkan keduanya dan menemukan istilah intertextuality. Dapat

dikatakan teori ini menunjukkan bagaimana “pencipta‟ sebenarnya saling mempengaruhi

satu sama lain. Teori ini digunakan untuk menganalisis meme yang akan diteliti dalam

penelitian ini. Teori ini berfungsi untuk melihat bagaimana teks lain mempengaruhi

sebuah meme dalam menggambarkan isu yang ingin diangkat, dalam hal ini Ice Bucket

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 7: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

Challenge. Pada penelitian ini akan dilihat pula peranan intertextuality pada tiap meme

yang dipilih.

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan melakukan

kajian tekstual. Penelitian ini akan dilakukan dengan menganalisis data berupa meme yang

ditemukan di media sosial dan mesin pencari. Meme tersebut dicari dan ditemukan dengan

menggunakan kata kunci “Ice Bucket Challenge Meme”.

Selain karena belum ada penelitian yang membahas hal ini, khususnya meme pada Ice

Bucket Challenge, penulis merasa penelitian penting dilakukan sebab fenomena yang terjadi

di dunia ini sangat banyak. Banyak dan beragamnya fenomena tersebut merasa bahwa halini

peru dilihat seccara kritis, tidak hanya oleh penulis namun juga pembaca dan masyarakat.

3. Analisis

Data 11

Meme di atas merupakan meme yang cukup sering muncul pada saat Ice Bucket

Challenge marak dilakukan. Pada meme ini digunakan gambar dari potongan adegan dalam film

Titanic yaitu ketika kapal tersebut akan menabrak gunung es di depannya. Meme ini dipilih

untuk dianalisis karena pembaca dapat secara langsung merasakan hubungan antara gambar dan

teks yang digunakan dengan isu yang ingin disampaikan yaitu Ice Bucket Challenge. Film

Titanic yang digunakan sebagai gambar dari meme ini merupakan film karya James Cameron

yang dirilis pada tahun 1997 yang merupakan intertekstualitas atau peminjaman teks oleh teks

lain untuk digunakan dalam meme ini. Dalam meme ini, selain gambar yang digunakan terdapat

teks yang berbunyi, “Titanic be like: I nominate all passengers for the Ice Bucket Challenge”

yang jika diterjemahkan menjadi, “Titanic akan berkata: Aku nominasikan seluruh penumpang

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 8: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

untuk melakukan Ice Bucket Challenge.” Kalimat yang tertulis pada meme tersebut merupakan

lokusi yang digunakan dalam teks pada meme ini. Teks pertama (teks A) bermaksud

mengibaratkan kapal Titanic sebagai peserta Ice Bucket challenge yang dilanjutkan dengan teks

ke-dua (teks B) yaitu bagaimana kapal Titanic yang seakan menominasikan orang lain yaitu para

penumpang untuk melakukan tantangan ini. Sebelum kembali melihat makna lebih dalam dari

kalimat yang digunakan, akan dilihat terlebih dahulu bagaimana gambar yang digunakan

berhubungan dengan kejadian Ice Bucket challenge.

Meme ini menggunakan gambar kapal Titanic yang akan menabrak gunung es untuk

mengilustrasikan kejadian atau bagaimana tantangan ini biasa dilakukan. Seperti yang kita

ketahui, tantangan ini dilakukan seseorang dan orang tersebut dapat menominasikan orang lain

untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, dalam tantangan ini hal yang paling penting

dilakukan adalah menuangkan ember berisi air es ke atas kepala peserta. Bagaimana benda-

benda penting yang digunakan dalam tantangan berhubungan dengan meme ini dapat dilihat

pada gambar yang digunakan bahwa adanya gunung es menggambarkan es yang digunakan

dalam tenatangan ini. Pada film Titanic, kapal yang menabrak gunung es akhirnya hancur dan

menjadikan air laut di sekitarnya dingin dan hal tersebut mengibaratkan seember air es yang

digunakan dalam tantangan. Tujuan digunakannya air es dalam tantangan ini adalah agar peserta

merasakan mati rasa ketika menyiarmkan air es sama seperti perasaan yang dirasa para penderita

ALS. Hal tersebut berhubungan dengan kejadian Titanic yang tergambarkan pada film karya

James Cameron tersebut dimana pada akhirnya kedua pemeran utama yaitu Jack dan Rose yang

kedinginan dilautan sebelum akhirnya Jack mati membeku karena harus berada didalam air terus

menerus. Tulisan yang digunakan membantu menjelaskan hal tersebut sehingga penggambaran

yang ingin disampaikan lebih jelas terlihat yaitu bagaimana kapal Titanic berperan sebagai

peserta yang telah selesai melakukan tantangan menominasikan orang lain, yang pada meme

tersebut digambarkan oleh para penumpang kapal.

Akan tetapi, terdapat sedikit perbedaan pada pemaknaan meme dengan film Titanic yang

menjadi gambar yang digunakan pada meme ini. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa

pada film tersebut nasib sebagian besar penumpang dan pemeran utama berujung tragis yaitu

ketika banyak korban tewas berjatuhan. Akan tetapi dalam meme ini bukanlah kematian yang

menjadi hal yang diangkat untuk meme ini melainkan lelucon yang menggambarkan Ice Bucket

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 9: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

Challenge, meskipun pada akhir cerita Titanic banyak sekali korban meninggal yang berjatuhan.

Seperti yang dijelaskan oleh Patrick Davidson (2012) dalam artikelnya bahwa meme merupakan

bentuk budaya yang bersifat lucu atau biasa digunakan sebagai guyonan. Oleh karena itu dapat

dilihat pada meme ini ada hubungan kontras antara bagaimana targedi Titanic tersebut terjadi

dalam film dengan apa yang ingin ditunjukkan dalam meme ini. Intertekstualitas yang

digunakan disini dapat dilihat dari pengambilan adegan sebagai latar gambar dan bagaimana

kejadian Titanic memiliki hubungan dengan tantangan ini dari adanya gunung es dan laut yang

mendeskripsikan air es dalam ember. Dapat dilihat bahwa peminjamana dilakukan tidak hanya

karena adanya hubugan antara kejadian dengan gambar yang dipilih tapi juga karena adegan dari

film Titanic itu sendiri merupakan hal yang iconic. Adegan tersebut merupakan hal yang

diketahui banyak orang namun juga memiliki konotasi yang berhubungan dengan tantangan ini.

Dari bagaimana meme ini disampaikan, dapat dilihat bahwa intertekstualitas digunakan untuk

menghubungkan kedua hal yang berhubungan atau dapat dengan mudah dihubungkan dan

dimengerti pembaca sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat sampai dengan baik. Setelah

dilihat dapat disimpulkan bahwa meme ini memiliki tujuan menghibur atau dibuat hanya sebagai

guyonan sehingga pemaknaan yang ingin disampaikan tidak lebih dari sekedar guyoan dengan

menggunakan hal-hal yang dekat dengan masyarakat dan dapat dengan mudah diketahui untuk

menggambarkan pemandangan pengirim terhadap Ice Bucket Challenge.

Data 12

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 10: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

Meme ini juga merupakan meme yang ditemukan di situs mesin pencari Google. Alasan

dipilihnya meme ini adalah karena adanya hubungan antara teks pada meme dengan Ice Bucket

Challenge dan masalah yang ingin diangkat dalam meme ini. Berbeda dengan meme sebelumnya

yaitu meme Titanic, meme ini tidak memiliki hubungan yang jelas terlihat antara gambar dengan

Ice Bucket Challenge itu sendiri. Namun, teks yang digunakan tidak hanya berhubungan namun

juga mengilustrasikan masalah yang ingin diangkat sang pembuat meme maupun yang

mengirimkannya.

Untuk mengetahui hal tersebut, yang pertama perlu dilakukan adalah mencari tahu asal

peminjaman gambar oleh meme ini atau intertekstualitasnya. Meme ini menggunakan potongan

adegan dari film Jurassic Park garapan sutradara Steven Spielberg. Berbeda dengan meme

sebelumnya, meme ini memiliki dua frame yang mana pada masing-masng frame terdapat teks

untuk memperjelas alur yang ingin diceritakan. Pada frame pertama dapat dilihat teks yang

bertuliskan “He did the Ice Bucket Challenge!" dan "See? Nobody cares." pada frame kedua

yang merupakan lokusi dari teks ini. Setelah melihat teks tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pesan yang ingin disampaikan adalah bahwasanya tidak ada yang peduli apabila seseorang telah

melakukan tantangan ini atau tidak. Jenis ilokusi yang digunakan adalah asertif dan direktif yaitu

dengan bagaimana sang pria bertubuh besar yaitu karakter bernama Dennis Nerdy meledek

dengan memberikan sebuah pernyataan namun kemudian ia memastikan hal tersebut dengan

bertanya pada pria yang terlihat pasrah yaitu karakter bernama Lew Dodgson, sebelum akhirnya

menyimpulkan sendiri bahwa tidak ada orang yang peduli. Tulisan yang digunakan pada masing

masing frame membantu pembaca mengerti pemaknaan yang ingin disampaikan atau dapat

dikatakan kedua frame tersebut menjelaskan bahwa ada alur aksi reaksi yang menyampaikan

anggapan bahwa masyarakat sebenarnya tidak memperdulikan apakah seseorang telah

melakukan tantangan atau tidak.

Setelah dilihat kembali dapat disimpulkan bahwa meme ini dibuat dengan tujuan

menghibur dan juga menyindir para peserta. Menurut beberapa peserta yang melakukan

tantangan ini, Ice Bucket Challenge merupakan hal yang hebat dan keren untuk dilakukan.

Padahal, menurut beberapa orang melakuakn tantangan bukanlah hal yang penting. Oleh karena

itu meme ini dibuat dan memiliki kesan menyindir dengan menggunakan kalimat “See? Nobody

cares.” yang memiliki maksud memberi tahu bahwa tidak ada orang yang peduli apakah

seseorang telah melakukan Ice Bucket Challenge. Meme ini juga menyuarakan pendapat orang-

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 11: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

orang mengenai citra Ice Bucket Challenge yang menurut mereka merupakan salah satu bentuk

dari slacktivism yaitu perasaan senang karena merasa telah berpartisipasi dalam kegiatan sosial

secara online yang sebenarnya tidak terlalu berpengaruh dibandingkan jika mereka berpartisipasi

di dunia nyata. Seperti yang kita ketahui tantangan ini disebarkan dengan menggunakan media

sosial. Para peserta mengunggah video tantangan mereka sebagai bukti bahwa mereka telah

melakukan tantangan. Hal inilah yang mendasari adanya pemikiran bahwa peserta telah

melakukan slacktivism karena menyebarkan video tantangan, beranggapan bahwa mereka telah

berpartisipasi dalam kegiatan aktivisme ini.

Data 13

Meme selanjutnya merupakan meme yang cukup banyak ditemukan dan tema yang

menggunakan meme ini tidak hanya Ice Bucket Challenge saja namun juga bayak hal lain.

Meme ini dikenal dengan nama “Skeptical Third World Success Kid” yang mana gambar yang

digunakan merupakan hasil pengambilan gambar dari Redditor Nepalu yang pergi ke Uganda

dan di terbitkan pada tanggal 22 Juni 2012 dengan judul “Skeptical Third World Child.” Gambar

tersebut menunjukkan seorang anak berkulit hitam dengan alis yang dinaikkan menunjukkan

ekspresi tidak yakin dan seorang wanita berkulit putih dihadapannya. Meme ini dipilih karena

mengangkat isu yang cukup marak dibicarakan di kalangan para pengguna internet dan media

sosial terkait tantangan ini yaitu isu mengenai kelangkaan air. Di dalam meme ini lokusi yang

ditemukan pada teks yang digunakan adalah, A. “So, let me get this straight.” Dan B. ”You

waste clean water as a challenge, in order to avoid raising money for charity?” yang apabila

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Jadi biar kuperjelas. Kau membuang-buang

air bersih sebagai tantangan untuk menghindari mengeluarkan uang untuk berdonasi?”. Pada teks

yang digunakan, pesan yang ingin disampaikan adalah bagaimana masyarakat memiliki

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 12: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

pemaknaan terhadap para peserta yang dianggap hanya membuang-buang air untuk melakukan

tantangan agar mereka tidak harus mengeluarkan uang untuk berdonasi. Dapat dilihat dahwa

jenis ilokusi yang digunakan adalah asertif dilihat dari bagaimana teks pada bagian pertama

terdengar memiliki nada meyakinkan. Sedangkan, pada bagian kedua ilokusi yang digunakan

adalah direktif dan asertif yang merupakan sebuah pertanyaan namun juga secara bersamaan

terdengar bahwa sang anak seakan memiliki kesimpulan sendiri bahwa tantangan ini dilakukan

karena para peserta mengindari donasi.

Berbeda dengan meme-meme lainnya yang dipinjam dari adegan di film atau meminjam

dialog dari film-film tersebut, intertekstualitas yang ada di meme ini adalah peminjaman foto

yang diambil oleh sang fotografer untuk digunakan dalam meme ini karena dianggap mewakili

penggambaran atau ilustrasi yang ingin disampaikan. Ekspresi yang ditunjukan sang anak

mendukung teks yang digunakan sehingga dapat menggambarkan permasalahan yang ingin

disampaikan dalam meme ini. Selain perbedaan tersebut, hal lain yang dapat dilihat adalah

perbedaan permasalahan yang ingin diangkat lewat meme ini yaitu isu kelangkaan air atau

penghambur-hamburan air bersih dan kesediaan peserta dalam mengeluarkan uang untuk

berdonasi. Pada meme tersebut terdapat gambar seorang anak yang melihat dengen raut wajah

heran atau tidak yakin pada seorang wanita. Raut wajah sang anak mewakili ekspresi masyarakat

yang mempertanyakan kesungguhan peserta dibalik tantangan ini. Peserta dalam meme ini

diwakili oleh wanita yang berdiri di hadapan anak tersebut. Seperti yang diketahui, selain

melakukan tantangan peserta juga bisa menyumbangkan uang mereka untuk membantu para

penderita ALS. Namun, yang ingin disampaikan meme ini adalah bagaimana para peserta terlihat

hanya melakukan tantangan saja tanpa mengeluarkan uang yang sebenarnya juga bagaian dari

donasi itu sendiri. Kata membuang-buang air bersih ditegaskan karena tantangan ini melibatkan

air dan es yang digunakan dalam tantangan. Selain itu, masalah penggalangan dana diungkit

dengan menggunakan kalimat “menghindari mengeluarkan uang.” Hal ini digambarkan dalam

meme karena citra yang ingin ditampilkan adalah bagaimana mereka lebih memilih melakukan

tantangan tanpa mengeluarkan uang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada

tantangan ini, apabila seseorang dinominasikan, orang tersebut boleh memilih untuk melakukan

tantangan dalam kurun waktu kurang dari 24 jam atau menyumbangkan sejumlah uang apabila

waktu 24 jam tersebut telah habis.

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 13: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

Tidak hanya itu, meme ini juga menggambarkan steriotip yang dimiliki masyarakat

terhadap orang berkulit hitam dan orang berkulit putih. Pada gambar terlihat bahwa anak kecil

berkulit hitamlah yang memberikan pertanyaan pada wanita berkulit putih. Pesan yang ingin

disampaikan mengenai perbedaan warna kulit tersebut adalah steriotip bahwa kebanyakan para

peserta Ice Bucket Challenge adalah orang-orang Amerika atau orang berkulit putih yang

diwakili oleh sang wanita pada gambar. Sedangkan anak berkulit hitam merepresentasikan orang

Afrika yang dekat dengan isu kekeringan dan sering menjadi korban kelangkaan air.

Intertekstualitas yang terdapat pada meme ini tidak hanya dari peminjaman gambar melainkan

juga gagasan mengenai “Third World” seperti judul yang digunakan pada foto tersebut. Gambar

yang digunakan dalam meme ini sendiri tidak hanya digunakan dalma menggambarkan isu Ice

Bucket Challenge saja namun juga isu-isu lain yang berhubungan dengan dunia ketiga sehingga

hal itu juga merupakan sebuah intertekstualitas dari meme ini. Melihat bagaimana meme ini

disampaikan, dapat disimpulkan bahwa meme ini bertujuan menyindir dan juga mengkritisi

peserta dengan menggunakan gambar tersebut terhadap isu kelangkaan air dan kepedulian

mereka terhadap Ice Bucket Challenge. Pemaknaan yang ingin disampaikan adalah bagaiman

peserta terlihat hanya melakukan tantangan ini yang dianggap sebagai kegiatan membuang-

buang air agar mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk berdonasi.

Data 14

Meme ini merupakan salah satu meme yang juga banyak ditemukan ketika Ice Bucket

Challenge marak dilakukan. Gambar yang digunakan pada meme ini merupakan peminjaman

dari film Charlie and the Chocolate Factory dan pria pada gambar tersebut adalah sang pemilik

pabrik, Willy Wonka. Teks yang digunakan dalam meme yang merupakan sebuah lokusi adalah,

“I see you did the ice bucket challenge tell me more about your passionate support for ALS.”

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 14: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

atau apabila diterjemahkan berbunyi, “Kulihat kau melakukan Ice Bucket Challenge. Katakan

padaku tentang dukunganmu terhadap ALS.” Sama seperti meme sebelumnya, kalimat tersebut

menggunakan ilokusi yang mempertanyakan kesungguhan para peserta dalam melakukan

tantangan ini. Jenis ilokusi yang digunakan pada bagian pertama teks adalah asertif yaitu dengan

menuturkan informasi dan direktif pada teks kedua karena dalam meme tersebut terlihat Willy

Wonka seakan bertanya dan ‘menggali’ lebih dalam atas apa yang peserta lakukan dengan

meminta mereka menjelaskan dukungan yang mereka berikan terhadap para penderita ALS.

Pada meme ini, potongan adegan yang dijadikan gambar digunakan karena ekspresi

wajah pria tersebut mewakili ekspresi orang-orang yang mempertanyakan hal yang sama yaitu

ekspresi mencemooh atau meremehkan. Selain ekspresi yang ditunjukan pada gambar teks juga

mendukung pesan yang ingin disampaikan melihat teks tersebut memiliki nada yang seakan

merendahkan. Dalam hal peminjaman atau intertekstualitas, dapat dilihat bahwa berbeda dengan

meme Titanic atau Third World Child, seperti meme Jurassic Park, meme ini juga tidak memiliki

hubungan yang spesifik yang menghubungkan gambar dengan Ice Bucket Challenge itu sendiri.

Namun, ekspresi wajah pria dalam gambar mendukung penggambaran yang ingin disampaikan.

Teks yang digunakan pun berbeda dengan dialog yang diutarakan ketika adegan yang digunakan

pada gambar tersebut berlangsung seperti meme yang menggunakan potongan adegan film

Jurassic Park sebelumnya. Apabila dilihat kembali gambar pada meme ini sebenarnya banyak

digunakan untuk meme-meme yang mengekspresikan atau menggambarkan situasi sejenis.

Meme ini dikenal dengan nama Creepy Wonka atau Condescending Wonka yang umumnya

digunakan untuk menggambarkan ekspresi sarkastik terhadap sesuatu. Sama halnya dengan

bagaimana meme ini digunakan untuk menggambarkan citra yang didapat pembuat atau

pengirim meme lewat tantangan ini, sehingga hal tersebut juga lah yang merupakan

intertekstualitas dari meme ini.

Melihat bagaimana meme ini disampaikan dan hubungannya dengan tantangan dapat

disimpulkan bahwa pemaknaan yang ingin disampaikan adalah pertanyaan mengenai

kesungguhan peserta yang mengikuti tantangan ini. Dapat dilihat bahwa isu mengenai

kesungguhan peserta dalam melakukan Ice Bucket Challenge atau pertanyaan mengenai

bagaimana peserta benar-benar mendukung kegiatan ini juga berhubungan. Selain itu dapat

dilihat bahwa intertekstualitas tidak hanya dilihat dari asal gambar atau teks yang digunakan

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 15: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

dalam meme, namun juga bagaimana gambar yang digunakan pada meme ini bisa

menggambarkan hal lain namun dengan konteks yang serupa.

Data 15

Meme selanjutnya merupakan meme yang merupakan intertekstualitas dari film The

Office yang dirilis pada tahun 1999. Pada meme lokusi dari teks yang digunakan yang berbunyi

“If people could just stop with the "Ice bucket challenge" that'd be great" atau apabila

diterjemahkan berbunyi, “Kalau saja orang-orang bisa berhenti membicarakan “Ice Bucket

Challenge” itu akan sangat baik.” Melihat lokusi yang digunakan, dapat diketahui bahwa ilokusi

dari meme ini adalah meminta, memohon, namun juga amenggambarkan perasaan muak. Dari

bagaimana kalimat pada meme ini digunakan, jenis ilokusi pada meme ini adalah asertif namun

juga expressive. Jenis ilokusi asertif dapat dilihat dari bagaimana teks pada meme tersebut

terdengar menyampaikan di bagian pertama namun juga ekspresif pada bagian ke- dua karena

terlihat perasaan pengirim dari teks yang mengungkapkan perasaan muak. Selain gambar, teks

pada meme ini merupakan sebuah intertextuality yaitu kalimat “That’d be great.” yang

merupakan dialog asli dari film The Office tersebut.

Hal yang dapat dilihat pada meme ini adalah gambar seorang pria yang merupakan

karakter Bill Lumbergh, seorang pekerja kantoran dilihat dari latar tempat dan pakaian yang ia

kenakan. Pada gambar, terlihat ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan kalimat yang digunakan

menggambarkan bahwa ia tak suka atau keberatan terhadap sesuatu yang diketahui sebagai Ice

Bucket Challenge. Meme ini juga tidak memiliki hubungan yang dapat langsung diketahui

seperti meme Titanic sebelumnya. Akan tetapi, ekspresi yang ditunjukan pada gambar dan teks

yang digunakan menggambarkan apa yang ingin disampaikan orang-orang terhadap tantangan ini

yaitu perasaan jenuh, muak, atau tidak suka terhadap Ice Bucket Challenge. Kalimat ‘That’d be

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 16: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

great ‘menunjukkan kejenuhan orang-orang terhadap tantangan ini yang pada masanya banyak

menjadi pembicaraan tidak hanya di dunia nyata tapi juga di media sosial seperti Twitter atau

Instagram3. Intertekstualitas yang digunakan pada meme ini salah satunya ada pada gambar yang

digunakan yang merupakan salah satu potongan adegan film tersebut dan dialog dalam film itu

sendiri. Selain itu, peminjaman juga ditemukan pada teks yang digunakan yaitu kalimat ”That’d

be great” yang merupakan dialog asli dari film tersebut. Tidak hanya pada gambar dan dialog,

intertekstualiti juga ditemukan dari bagaimana gambar dan dialog dari film tersebut banyak

digunakan pada meme-meme lain yang menggambarkan situasi atau keadaan serupa. Sama

halnya dengan meme sebelumnya yaitu Creepy Wonka, meme yang dijuliki “That’d be great

meme” ini juga banyak digunakan untuk menggambarkan sikap sarkastik terhadap sesuatu. Pada

meme-meme lainnya yang menggunakan gambar yang sama, penggunaan kata ‘that’d be great’

sebelumnya diikuti kalimat ‘keinginan’ yang disampaikan secara sarkastik seperti yang

dilakukan pada meme ini. Dalam hal ini, meme tersebut menegaskan bagaimana banyak orang

merasa bahwa tantangan ini terlalu banyak dibahas baik di media sosial maupun dunia nyata dan

sangat banyak orang yang melakukannya.

Setelah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa isu yang ingin diangkat dalam meme ini

adalah ketenaran tantangan yang dianggap sudah terlalu berlebihan. Pada masanya, tantangan ini

sangat terkenal karena banyak orang yang membicarakan dan melakukannya. Terlebih tantangan

ini disebar melalui media sosial yang membuat banyak orang bisa melihat perkembangan

tantangan ini berupa video, komentar, ataupun berita. Hal tersebutlah yang diangkat dalam meme

ini sehingga meme ini memiliki pemaknaan yang menggambarkan kejenuhan atau rasa muak

seseorang terhadap Ice Bucket Challenge yang dianggap terlalu banyak diperbincangkan. Oleh

karena itu meme ini digunakan tidak hanya untuk menyindir para peserta tantangan ataupun

orang-orang yang membicarakan Ice Bucket Challenge tapi juga menyuarakan ekspresi orang-

orang tentang kejenuhan yang mereka rasakan.

4. Kesimpulan

Setelah melihat dan menganalisis beberapa meme di atas, dapat disimpulkan bahwa

kebanyakan dari meme-meme ini juga menyuarakan atau menyindir beberapa isu terkait dengan

3 Terdapat 1,2 juta video yang diunggah di Facebook pada Juni-Agustus 2014 dan Ice Bucket Challenge menjadi topik yang paling banyak diperbincangkan lebih dari 2,2 juta kali di Twitter sejak 29 Juli 2014

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 17: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

Ice Bucket Challenge. Berbeda dengan komentar yang hanya berupa tulisan, meme membuat

pesan yang ingin disampaikan sedikir berbeda. Tidak hanya karena lucu dan menghibur,

penggabungan gambar dan teks membuat meme dapat dengan lebih mudah dihubungkan atau

derelasikan oleh pembaca dengan isu yang ingin diangkat. Sama seperti komentar yang

ditemukan di Twitter, pemaknaan tantangan yang didapatkan oleh para pengguna internet dan

media sosial tidak jauh dari isu yang banyak orang-orang bicarkan di media sosial seperti isu

kelangkaan air, slacktivism, kepedulian, dan hingga anggapan bahwa tantangan ini terlalu sering

dibicarakan.

Makna yang direpresentaikan dapat dilihat dari isu-isu yang diangkat dalam setiap meme.

Seperti isu kelangkaan air pada meme Third World Successful Kid yang secara tidak langsung

menggambarkan bahwa pengirim meme setuju akan pendapat bahwa Ice Bucket Challenge

membuang-buang air. Selanjutnya isu slacktivisme yang menggambarkan bahwa seakan para

peserta mencari perhatian di media sosial dan mereka mulai mempertanyakan kesungguhan

peserta terhadap tantangan ini terlebih penyakit ALS itu sendiri. Permasalahan ini dapat

ditemukan di meme Creepy Willy Wonka dan meme Third World Succesful Kid. Isu lain yang

diangkat adalah ekspresi yang menggambarkan kelelahan atau rasa muak akan banyaknya orang

yang menbicarakan tantangan ini atau bahkan hanya sekedar sebagai hiburan atau guyonan

seperti yang ditemukan dalam meme Titanic. Dalam meme itu sendiri dapat disimpulkan bahwa

pemaknaan terebut disampaikan dengan cara yang sama sebab sifat meme itu sendiri yang

menghibbur. Hal itu dapat dilihat dari bagaiman bahasa yang digunakan bersikap menyindir

namun pesan dan maksud yang ingin disampaikan tetap dapat dimengerti. Pemaknaan dan citra

Ice Bucket Challenge tergambar dengan jelas melihat meme menggunakan gambar dan juga teks

sehingga konteks menjadi lebih jelas. Selain itu, meme yang sekarang merupakan salah satu

bagian dari budaya populer juga membantu citra ini cepat tersebar dan diterima oleh masyarakat

lain. Dengan meme, pemaknaan yang sebenarnya cenderung bersifat kritis dapat disampaikan

dan diterima dengan mudah karena disampaikan dengan jenaka dan menghibur agar lebih mudah

diterima. Dapat dilihat bagaimana pada meme-meme tersebut terkadang terdapat unsur yang

menyinggung seperti stereotip orang berkulit hitam yang dekat dengan isu kelangkaan air dan

orang berkulit putih yang dianggap sebagai pelaku utama tatangan ini. Meskipun begitu, hal

tersebut masih bisa diterima karena hal tersebut merupakan sesuatu yang bisa dengan mudah

dihubungkan oleh masyarakat.

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 18: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa media sosial berperan penting dalam hal ini.

Seperti yang telah kita ketahui, tantangan ini menggunakan media sosial sebagai media untuk

menyebarkan informasi baik berupa pesan maupun video para peserta melakukan tantangan itu

sendiri. Selain itu korpus di atas juga menggunakan media sosial sebagai medianya. Terlihat

bagaimana media sosial berpengaruh tidak hanya sebagai media namun juga mempengaruhi

penyebab meme tersebut muncul. Meme yang dikirimkan cenderung bersifat menyindir namun

terlihat bagaimana para pengirim sebenarnya memiliki pikiran yang berbeda dengan peserta itu

sendiri dan memutuskan untuk menyalurkan perasaan mereka lewat komentar atau meme.

Analisis yang penulis lakukan merupakan sebuah kajian budaya yang membahas tentang

fenomena Ice Bucket Challenge lewat korpus meme berbahasa Inggris. Penelitian lebih lanjut

masih mungkin untuk dilakukan terkait isu Ice Bucket Challenge. Diharapkan penelitian ini

dapat membantu dan bermanfaat begitu juga dengan penelitian penelitian sebelumnya.

Daftar Pustaka

Allen, G. (2000). Intertextuality. New Critical Idiom series. Abingdon and New York: Routledge.

ALS Association. ALS Ice Bucket Challenge. Retrieved August

12, 2014 http://www.alsa.org/fight-als/ice-bucket-challenge.html

Austin, J. L. (1962) How to Do Things with Words, Cambridge, Mass.: Harvard University

Press.

Bakhtin, M. M. (1984). Problems of Dostooevsky’s Poetics. C. Emerson (trans. and ed.).

Minneapolis: University of Minnesota Press.

Bakhtin, M. M. (1986). Speech Genres and other late essays. V. W. McGee, C. Emerson and M.

Holquist (trans. And ed.). Austin: University of Texas Press

Davison, P. (2012). The language of internet memes. The social media reader, 120-134. Dennis, J. (n.d.). What is slacktivism? Diambil pada November 2015 dari

http://www.jameswilldennis.com/what-is-slacktivism/

Gill, P., (n.d.). What Is a 'Meme'? What Are Examples of Modern Internet Memes?

Retrieved August 23, 2015 from

http://netforbeginners.about.com/od/weirdwebculture/f/What-Is-an-Internet-Meme.htm

Kariko, A. A. T. (2012). Analysis on internet memes using semiotics. Diambil pada 27

November 2015 dari http://english.binus.ac.id/2013/06/24/analysis-on-internet-memes-

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016

Page 19: ICE BUCKET CHALLENGE DAN MEME - lontar.ui.ac.id

using-semiotics/

Know Your Meme. Condescending Wonka/Creepy Wonka. Diambil pada 27 November 2015

dari http://knowyourmeme.com/memes/condescending-wonka-creepy-wonka

Know Your Meme. That Would Be Great. Diambil pada 27 November 2015 dari

http://knowyourmeme.com/memes/that-would-be-great

KnowYour Meme. Third World Success. Diambia pada 27 November 2015 dari

http://knowyourmeme.com/memes/third-world-success

Kristeva, J. (1969). Semiotics. Paris: Seuil, 69.

Kristeva. J. (1980). Desire in Language: A Semiotics Approach to Literature and Art. New York:

Columbia University Press.

Kristeva, J., & Moi, T. (1986). The kristeva reader. Columbia University Press. Longhurst, B., Bagnall, G., Smith, G., & Baldwin, E. (2008). Introducing cultural studies.

Pearson Education.

Meredith, A. (2012). What is a meme? How d I start a meme? Retrieved September 21, 2015.

http://scalablesocialmedia.com/2012/12/what-is-a-meme-how-do-i-start-a-meme/

Rotman, D., Vieweg, S., Yardi, S., Chi, E., Preece, J., Shneiderman, B., ... & Glaisyer, T. (2011,

May). From slacktivism to activism: participatory culture in the age of social media. In

CHI'11 Extended Abstracts on Human Factors in Computing Systems (pp. 819-822).

ACM..

Saussure, de. F. (1915). Course in General Linguistics. New York: Open Court Classics

Sayani, M. N. (2013). Semiotic Analysis of Memes in 9gag. com. HUMANIS, (1). Diunduh pada

4 Maret 2015

Searle, J. R. (1969). Speech acts: An essay in the philosophy of language(Vol. 626). Cambridge

university press.

Shifman, L. (2013). Memes in digital culture. Mit Press.

Wulandari, S. (2014). Speech Act Analysis On Facebook Statuses Used By Students Of

Muhammadiyah University Of Surakarta (Doctoral dissertation,

Ice bucket ..., Aisha Andari Rahmiputri, FIB UI, 2016