Top Banner
Assalamualaikum wr.wb Nama Kelompok: Chusnul Nuraeni Nur Hikmah Kelas : Akuntansi 2A
18

Ibadah haji dan umrah

Aug 10, 2015

Download

Education

Chusnul Nuraeni
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ibadah haji dan umrah

Assalamualaikum wr.wb

Nama Kelompok:

Chusnul Nuraeni Nur Hikmah

Kelas : Akuntansi 2A

Page 2: Ibadah haji dan umrah

Kelompok kami akan mempresentasikan makalah

Pendidikan Agama Islam yang berjudul:

“IBADAH HAJI DAN UMRAH”

Page 3: Ibadah haji dan umrah

Pengertian Haji dan Umrah

Asal mula arti Haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.

Adapun umrah menurut bahasa bermakna ‘ziarah’. Sedangkan menurut syara’ umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu dan dapat dilaksanakan setiap waktu.

Page 4: Ibadah haji dan umrah

Allah SWT telah menjadikan baitullah suatu tempat yang dituju manusia pada setiap tahun.Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 125 :

"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i´tikaf, yang ruku´ dan yang sujud.” (Al-Baqarah :125)

Page 5: Ibadah haji dan umrah

Dan Allah juga berfirman dalam Surat Al-Imran:97

"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (Al-imran : 97)

Baitullah adalah suatu tempat yang didatangi manusia pada setiap tahun. Lazimnya mereka yang sudah pernah mengunjungi Baitullah, timbul keinginannya untuk kembali lagi yang kedua kalinya.

Maka makna Hajjul baiti menurut syara’ ialah : mengunjungi baitullah dengan sifat yang tertentu, di waktu yang tertentu, disertai dengan perbuatan-perbuatan yang tertentu pula. Para ulama telah mengkhususkan kalimat haji untuk mengunjungi ka’bah, untuk menyelesaikan Manasik Haji.

Page 6: Ibadah haji dan umrah

Syarat, rukun, dan wajib dalam ibadah Haji dan Umrah

Syarat-syarat melakukan Haji dan Umrah Islam Baligh (Sudah dewasa) Berakal sehat Merdeka/Bebas Istitha’ah

Page 7: Ibadah haji dan umrah

Rukun-rukun Ibadah Haji dan Umrah• Ihram, yaitu berniat mengerjakan ibadah haji dan umrah dengan

memakai pakaian ihram• Wukuf dipadang Arafah, yaitu hadir dipadang Arafah yang dimulai

sejak tergelincirnya matahari pada tgl 9 Zulhijah sampai terbit fajar pada tgl 10 Zulhijah.

• Thawaf, yaitu mengelilingi kabah sebanyak 7 kali putaran dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri pada tempat yang sama dengan posisi Kabah sebelah kiri.

• Sa’I, yaitu berlari-lari kecil dimulai dari Bukit Safa sampai di Bukit Marwah sebanyak 7 kali.

• Tahalul, yaitu mencukur rambut sekurang-kurangnya 3 helai rambut.

• Tertib berurutan, yaitu melaksanakan semua amalan haji dan umrah secara berurutan dari awal sampai akhir. Rukun dalam umrah sama dengan haji, yang membedakan adalah dalam umrah tidak terdapat wukuf.

Page 8: Ibadah haji dan umrah

Wajib Ibadah Haji dan Umrah

Wajib haji dan umrah adalah ketentuan-ketentuan yang wajib dikerjakan dalam ibadah haji dan umrah tetapi jika tidak dikerjakan haji dan umrah tetap sah namun harus membayar Dam.

Adapun Wajib-wajib haji adalah:1. Ihram dari Miqat, yaitu batas waktu dan tempat yang telah ditentukan untuk

dimulainya menunaikan ibadah haji. Miqat dibagi menjadi dua, yaitu: a). Miqat zamani(waktu), yaitu waktu dimulainya ibadah haji dari awal bulan

Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. b). Miqat makani(tempat), yaitu tempat dimulainya ihram bagi yang akan

mengerjakan haji dan umrah.2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, yaitu bermalam sejenak mulai matahari

terbenam sampai lewat tengah malam pada tanggal 10 Zulhijah.3. Mabit di Mina, yaitu bermalam di Mina pada hari-hari tasyrik(pada malam

tanggal 11,12,13 Zulhijah).4. Melontar jumrah, yaitu melempar jumrah ula, wusta, dan aqabah dengan batu

kerikil pada hari nahar. Melontar jumrah dilakukan sebanyak 7 kali dan waktunya setelah tergelincirnya matahari.

Page 9: Ibadah haji dan umrah

5. Tawaf Wada, yaitu tawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Mekkah menuju ke tempat tinggalnya.

Sedangkan wajib umrah adalah sebagai berikut:1. Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat

makani). Sedangkan miqat zamaninya tidak ditentukan karena ibadah umrah dapat dikerjakan sepanjang tahun.

2. Menjauhkan diri dari segala larangan umrah sebagaimana larangan yang terdapat dalam haji.

Page 10: Ibadah haji dan umrah

Tata cara pelaksanaan Haji dan UmrahRangkaian kegiatan ibadah Haji:1. Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, calon jamaah haji mulai berbondong untuk

melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Mekkah.2. Calon jamaah haji memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan

sebagai pakaian haji), sesuai miqatnya, kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka..

3. Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua calon jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk menjalankan ibadah wukuf. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib datang.

4. Tanggal 9 Dzulhijjah malam, jamaah menuju ke Muzdalifah untuk mabbit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya.

5. Tanggal 9 Dzulhijjah tengah malam (setelah mabbit) jamaah meneruskan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumroh

Page 11: Ibadah haji dan umrah

6. Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melaksanakan ibadah melempar Jumroh sebanyak tujuh kali ke Jumroh Aqobah sebagai simbolisasi mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut.

7. Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji (menyelesaikan Haji).

8. Sedangkan jika mengambil nafar akhir jamaah tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumroh sambungan (Ula dan Wustha).

9. Tanggal 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

10.Tanggal 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Wustha) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

11.Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Thawaf Wada’ (Thawaf perpisahan) sebelum pulang ke negara masing-masing

Page 12: Ibadah haji dan umrah

Rangkaian Kegiatan Ibadah Umrah:1. Diawali dengan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.2. Mengenakan pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung

dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.

3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka.

4. Sesampai Masjidil Haram menuju ka’bah, lakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka’bah dijadikan berada di sebelah kiri. Setiap putaran menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.

Page 13: Ibadah haji dan umrah

5. Shalat 2 raka’at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surat Al-Kafirun pada raka’at pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua.

6. Selanjutnya Sa’i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya’aairillah. Abda’u bima bada’allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.

7. Mencukur rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.

8. Ibadah Umrah selesai

Page 14: Ibadah haji dan umrah

Hal-hal yang dilarang dan membatalkan Ibadah Haji dan Umrah

Hal yang dilarang dalam Ibadah Haji dan Umrah adalah sebagai berikut :a) Melakukan hubungan seksual atau apa pun yang dapat mengarah pada perbuatan hubungan seksual b) Melakukan perbuatan tercela dan maksiat c) Bertengkar dengan orang lain d) Memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki) e) Memakai wangi-wangian f) Memakai khuff (kaus kaki atau sepatu yang menutup mata kaki) g) Melakukan akad nikah h) Memotong kuku i) Mencukur atau mencabut rambut j) Memakai pakaian yang dicelup yang mempunyai bau harum k) Membunuh dan memakan binatang buruan

Page 15: Ibadah haji dan umrah

Ibadah haji dan umrah bisa batal disebabkan oleh salah satu dari kedua hal berikut.

a) Jima’, senggama, bila dilakukan sebelum melontar jamrah ’aqabah. Adapun jima` yang dilakukan pasca melontar jumrah ’aqabah dan sebelum thawaf ifadhah, maka tidak dapat membatalkan ibadah haji, sekalipun yang bersangkutan berdosa. Namun sebagian di antara mereka berpendapat bahwa ibadah haji tidak bisa dianggap batal karena melakukan jima’.

b) Meninggalkan salah satu rukun haji dan umrah. Manakala ibadah haji kita batal disebabkan oleh salah satu dari dua sebab ini, maka pada tahun berikutnya masih diwajibkan menunaikan ibadah haji, bila mampu, sebagaimana yang telah penulis jelaskan pada pembahasan pengertian istitha’ah. Jika tidak, maka pada waktu-waktu yang kita mampu melaksanakannya; karena ibadah ini wajib segera dilaksanakan bila kita sudah mampu.

Page 16: Ibadah haji dan umrah

Hikmah dari Ibadah Haji dan Umrah1. Dalam pelaksanaan ihram, manusia dilatih untuk dapat mengendalikan hawa nafsu, khususnya syahwat, perbuatan-perbuatan dosa, dan hal-hal yang menyenangkan dirinya (hedonis).2. Dalam pelaksanaan thawaf, ka’bah merupakan simbol monoteisme (tauhid). Melakukan thawaf disekeliling ka’bah merupakan simbol bahwa segala usaha kegiatan hidup manusia didunia ini tidak akan pernah lepas dari pengawasan dan kekuasaan Allah. Dengan dzikir ketika thawaf yang disertai penghayatan yang mendalam, diharapkan akan tertanam dalam jiwa orang yang membacanya kesadaran bahwa manusia itu sangat lemah. Di sini orang akan menganggap bahwa manusia tidak layak berlaku sombong dan angkuh.3. Ibadah sa’i antara Shafa dan Marwah mengingatkan sejarah perjuangan Siti Hajar ketika mencari air. Ini mengisyaratkan bahwa orang yang haji diharapkan memiliki etos kerja tinggi, tidak boleh berpangku tangan, mengharap rezeki datang dari langit.4. Wukuf diarafah bisa disebut sebagai malam perenungan. Arafah sendiri berarti pengalaman. Maksudnya, orang yang melakukan haji dan umrah diharapkan dapat mengenal jati dirinya, menyadari segala kesalahannya dan bertekad untuk tidak mengulanginya.

Page 17: Ibadah haji dan umrah

5. Melempar jumrah terkait erat dengan kisah ibrahim ketika melempar setan. Hal ini dimaksudkan agar orang yang melakukan haji dan umrah memiliki tekad dan semangat untuk tidak terbujuk rayuan setan yang merusak dunia ini.

6. Bermalam di mina dan muzdalifah dan diistilahkan malam istirahat dari rangkaian ibadah haji. Disini orang dapat memulihkan kondisi yang sangat lelah. Ini sebagai isyarat bahwa manusia memerlukan waktu istirahat dalam hidup ; tidak selamanya bekerja sampai tidak ingat menjaga kondisi badan.

7. Dalam tahallul terkadang ajaran agar manusia mampu mengendalikan sifat pembawaannya. Tahallul diibaratkan sebagai lampu hijau yang mengisyaratkan kendaraan boleh berjalan kembali setelah untuk sementara diharuskan berhenti.

8. Khusus untuk ibadah umrah, ibadah ini memberi kesempatan yang sangat leluasa kepada kaum muslimin untuk mengunjungi ka’bah karena waktunya tidak ditentukan.

Page 18: Ibadah haji dan umrah

SEKIAN…..

Wassalamualaikum wr.wb