Top Banner
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia yang saat ini berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 mencapai 206.264.595 jiwa yang terdiri dari 103.417.180 pria dan 102.847.415 wanita merupakan potensi pasar yang sangat potensial untuk berbagai jenis komoditi. Dengan mulai membaiknya sistem perekonomian akibat krisis yang melanda sejak pertengahan tahun 1997, tentunya dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengadakan dan menggunakan barang-barang konsumsi. Di antara produk-produk yang memiliki peluang pasar cukup prospektif adalah produk-produk kosmetika. Tentunya perkiraan ini dengan melihat indikasi dari konsumen produk ini dan penggunanya yang semakin menyebar luas dan mulai memasyarakat, tidak terbatas pada masyarakat perkotaan saja tetapi mulai diminati di pelosok pedesaan. Kontribusi pemakainya pun sudah mulai menjalar di berbagai golongan, baik itu pria maupun wanita. Dengan demikian terlihat bahwa segmen produk-produk kosmetika memiliki potensial yang cukup besar. Salah satu produk kosmetika yang kini sedang mendapat perhatian baik oleh produsen maupun konsumen adalah produk pembersih wajah. Wajah merupakan bagian tubuh yang pertama kali diperhatikan oleh seseorang ketika mengenal orang lain. Dari wajah, kadang-kadang orang bisa menebak bagaimana karakter dan bagaimana suasana hati seseorang. Dalam hal ini menjadi sangat penting bagi kita akan tampilan wajah kita. Wajah yang menarik tidaklah harus cantik atau tampan. Tapi
14

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

Mar 09, 2019

Download

Documents

voque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia yang saat ini berdasarkan Sensus Penduduk

tahun 2000 mencapai 206.264.595 jiwa yang terdiri dari 103.417.180 pria

dan 102.847.415 wanita merupakan potensi pasar yang sangat potensial

untuk berbagai jenis komoditi. Dengan mulai membaiknya sistem

perekonomian akibat krisis yang melanda sejak pertengahan tahun 1997,

tentunya dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

mengadakan dan menggunakan barang-barang konsumsi.

Di antara produk-produk yang memiliki peluang pasar cukup

prospektif adalah produk-produk kosmetika. Tentunya perkiraan ini

dengan melihat indikasi dari konsumen produk ini dan penggunanya yang

semakin menyebar luas dan mulai memasyarakat, tidak terbatas pada

masyarakat perkotaan saja tetapi mulai diminati di pelosok pedesaan.

Kontribusi pemakainya pun sudah mulai menjalar di berbagai golongan,

baik itu pria maupun wanita. Dengan demikian terlihat bahwa segmen

produk-produk kosmetika memiliki potensial yang cukup besar.

Salah satu produk kosmetika yang kini sedang mendapat perhatian

baik oleh produsen maupun konsumen adalah produk pembersih wajah.

Wajah merupakan bagian tubuh yang pertama kali diperhatikan oleh

seseorang ketika mengenal orang lain. Dari wajah, kadang-kadang orang

bisa menebak bagaimana karakter dan bagaimana suasana hati

seseorang. Dalam hal ini menjadi sangat penting bagi kita akan tampilan

wajah kita. Wajah yang menarik tidaklah harus cantik atau tampan. Tapi

Page 2: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

2

setidaknya wajah itu haruslah bersih, sehat sehingga akan terlihat indah

berseri. Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan Mars pada lima kota

besar di Indonesia pada tahun 2002 dengan jumlah total responden 3044

orang, penetrasi sabun pembersih muka di semua kota tersebut relatif

merata, secara total mencapai 36,86 persen (Tabel 1). Penetrasi tertinggi

terdapat di kota Surabaya (46,20 persen). Penetrasi di sini didefenisikan

sebagai persentase dari sebuah pasar sasaran yang telah membeli atau

menggunakan sebuah merek produk tertentu paling tidak satukali, apapun

mereknya.

Tabel 1. Penetrasi Sabun Pembersih Wajah Menurut Kota

Total Jakarta Bandung Semarang Surabaya Medan

Shampoo 99,96 100 100 100 99,83 99,91

Sabun Mandi Padat /

Batangan 99,08 98,92 98,8 98,97 99,54 99,69

Sabun Mandi Cair 19,32 20,2 17,6 21,32 21,25 12,19

Pasta Gigi 99,74 99,64 99,51 99,88 100 100

Sikat Gigi 99,44 99,61 99,66 99,26 98,79 99,48

Obat Kumur 15,95 18,47 9,85 165,21 14,89 12,76

Sabun/Busa Pembersih

Wajah 36,86 38,05 28,06 37,96 46,2 26,27

Bedak Badan/Talk 55,86 60,82 29,72 60,11 53,03 65,04

Pembalut Wanita 47,25 47,7 44,16 46,13 48,77 47,35

Penetrasi Pasar (%)Kategori

Sumber: Brand Performance dari MARS Marketing Research Specialist, 2002

Kondisi di atas menyebabkan banyak pengusaha yang tertarik

untuk terjun dalam industri pembersih wajah. Jenis pembersih wajah itu

sendiri ada beberapa macam, yaitu: busa pembersih wajah, cleansing

milk, tonik, sabun cair, sabun padat, dan sabun khusus wajah.

Page 3: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

3

Sesuai dengan fungsinya untuk membersihkan kulit wajah, istilah

yang digunakan untuk produk ini pun bervariasi, ada yang menyebut facial

foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk

fisik produk ini pun cukup bervariasi, ada yang kental (milk), foam, lotion,

gel, solid, cream, dan scrub. Seiring dengan tren kulit yang cerah, produk-

produk pembersih pun berlomba mengklaim produknya dapat memberikan

manfaat tersebut, ada yang menggunakan AHA (Alpha Hyrdoxy Acids),

BHA (Betha Hyrdoxy Acids), atau Mono Alkil Phosphat (MAP).

Dalam kondisi persaingan yang makin ketat akhir-akhir ini, peranan

merek dalam memenangkan persaingan pasar menjadi sangat besar.

Dengan merek yang kuat akan terbangun loyalitas pelanggan yang tinggi.

Untuk membangun brand bukanlah sesuatu yang mudah. Diperlukan

strategi pemasaran dan komunikasi serta informasi tentang kekuatan

brand tersebut secara tepat.

Strategi yang efektif diperlukan karena tiga hal. Pertama, saat ini

biaya periklanan dan distribusi semakin tinggi. Kedua, jumlah merek atau

produk baru yang masuk ke pasar makin meningkat pesat. Ketiga, makin

tipisnya diferensiasi harga dan kualitas produk.

Pertumbuhan produksi pembersih wajah selama rentang tahun

1996 hingga 1999 cukup menjanjikan, yaitu 4,27 persen. Artinya bila

produksi pada tahun 1996 baru mencapai 6 ribu ton, maka pada tahun

1999 telah mencapai 6,86 ribu ton. Bila dikonversikan dalam jumlah

kemasan, maka jumlah produksi pembersih wajah pada 1996 adalah 91

juta unit dan pada tahun 1999 mencapai 92 juta unit (RISINDO, 2001).

Page 4: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

4

Tabel 2. Perkembangan Produksi Pembersih Wajah, 1996-1999

Tahun Volume (Kg) Volume (%) Jumlah (Unit) Jumlah (%)

1996 6.060.008 91.099.184

1997 6.221.526 2,67 88.805.716 -2,52

1998 6.242.763 0,34 84.845.932 -4,46

1999 6.855.280 9,81 92.116.185 8,57

Rataan 4,27 0,53

Sumber: PT RISINDO, 2001

Sementara jika kita tinjau dari bentuk fisik pembersih wajah,

sepanjang 1996 -1999 lebih dimaraki dengan bentuk krim. Produk bentuk

krim pada tahun 1996 mencapai 60 persen hingga pada tahun 1999

meningkat menjadi 68,51 persen. Selanjutnya bentuk foam dengan porsi

28,73 persen, gel 1,94 persen, lotion 0,5 persen, padat 0,31 persen, dan

bubuk 0,01 persen.

Tabel 3. Perkembangan Produksi Pembersih Wajah Menurut Bentuk, 1996-1999 (kg)

Bentuk 1996 1997 1998 1999

Cream 3.637.306 3.975.349 4.192.978 4.696.711

Foam 2.205.891 2.054.813 1.867.031 1.969.563

Gel 111.637 120.289 134.713 132.815

Lotion 46.203 42.405 31.265 34.553

Powder 2.721 1.651 1.158 690

Solid 56.251 27.019 15.617 20.949

Total 6.060.008 6.221.526 6.242.763 6.855.280

Sumber: PT RISINDO, 2001

Page 5: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

5

Jika ditinjau segi ekspor, selama rentang tahun 1996-1999

menunjukkan slope positif 32,84 persen. Sementara slope nilainya

mencapai 57,98 persen. Penurunan volume ekspor hanya terjadi pada

tahun 1998 dari 242.185 kg (senilai US$ 1.208.341) pada tahun 1997

menjadi 209.872 kg (senilai US$ 1.037.875). Puncak ekspor baru terjadi

pada tahun 1999 yaitu sebesar 271.976 kg dengan nilai US$ 1.345.000

(Gambar 1).

132872

467503

242185

1208341

209872

1037875

271976

1345000

1996 1997 1998 1999

Vol (Kg) Nilai (US $)

Sumber: PT RISINDO, 2001

Gambar 1. Perkembangan Ekspor Pembersih Wajah 1996-1999

Berbeda dengan ekspor, impor produk-produk pembersih dari luar

negeri sepanjang rentang tahun 1996-1999 menunjukkan slope negatif:

4,65 persen untuk volumenya dan 11,99 persen untuk nilainya. Adanya

kebutuhan akan produk impor mulai terasa pada awal tahun 1999 hingga

akhir tahun itu melesat hingga 32.141 kg dengan nilai US$ 107.907.

Page 6: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

6

Artinya, dibandingkan tahun sebelumnya terjadi peningkatan volume

18,18 persen (Gambar 2).

Sumber: PT RISINDO, 2001

Gambar 2. Perkembangan Impor Pembersih Wajah 1996-1999

Membandingkan antara nilai ekspor dan impor produk pembersih

wajah sepanjang tahun 1996-1999, terlihat bahwa nilai perdagangan luar

negeri selalu positif, walau tingkat kenaikannya berfluktuasi (Gambar 3)

292103

1061775

946570

1253650

1996 1997 1998 1999

Nilai (US $)

Nilai (US $)

Sumber: PT RISINDO, 2001

Gambar 3. Perkembangan Surplus Perdagangan Luar Negeri Pembersih Wajah 1996-1999

38777

175400

30360

146566

27196

91304

32141

107907

1996 1997 1998 1999

Vol (Kg) Nilai (US $)

Page 7: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

7

Perubahan surplus yang sangat drastis terjadi pada tahun 1997, di mana

terjadi peningkatan sebesar 263,49 persen dibanding surplus pada tahun

1996. Selanjutnya pada tahun 1999, yang meningkat 32,44 persen

dibanding nilai pada tahun 1998.

Sejalan dengan perkembangan industri kosmetika, produk

pembersih wajah yang merupakan salah satu komponen penting bagi

perawatan wajah pun mengalami pertumbuhan. Hingga akhir 1999 jumlah

industri yang ikut meramaikan bisnis pembersih wajah mencapai 102

perusahaan. Pasar yang paling dominan adalah wanita baik usia dewasa

maupun remaja.

Remaja merupakan pasar yang sangat besar dan sangat potensial.

Palupi (2000) menyatakan bahwa menurut Survei Surindo tentang Gaya

Hidup Remaja 2000, jumlah remaja di Indonesia saat ini mencapai 62 juta

jiwa. Dengan kata lain hampir sepertiga penduduk negeri ini terdiri dari

kaum belia. Tidak mengherankan jika banyak bisnis yang sebelumnya

tidak ditujukan khusus remaja, pada akhirnya justru memberikan porsi

yang besar untuk memenuhi kebutuhan remaja. Demikian pula halnya

dengan produk pembersih wajah. Mereka berusaha untuk mengundang

daya tarik kaum remaja putri untuk bisa menjadi pengguna setia produk

pembersih wajah mereka.

Salah satu produk pembersih wajah yang banyak digemari saat ini

selain dalam bentuk cream adalah bentuk foam yaitu mencapai porsi

28,73 persen. Dewasa ini terdapat banyak merek produk pembersih wajah

berbentuk foam yang telah dipasarkan oleh berbagai perusahaan nasional

Page 8: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

8

maupun perusahaan asing di Indonesia dengan konsep pemasaran yang

berbeda-beda.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang

berusaha untuk menciptakan dan menyediakan kebutuhan konsumen

serta memberikan kepuasan bagi konsumen. Pemasaran yang dilakukan

harus dapat menciptakan suatu anggapan yang menyebabkan pelanggan

menggunakan produk tersebut secara terus-menerus sehingga

menghasilkan loyalitas pelanggan yang merupakan tujuan utama

perusahaan. Secara garis besar, pemasaran sangat berkaitan dengan

keputusan dalam bauran pemasaran yang lebih dikenal dengan 4P yaitu:

price, product, promotion, dan place (Kotler, 2003).

Untuk memperjelas bidang pemasaran, merek sangat memegang

peranan penting. Dipertegas oleh Retnawati (2003) bahwa pemberian

merek telah menjadi masalah penting dalam strategi produk. Para

pemasar menyadari bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian

paling penting dalam pemasaran. Nama merek yang kuat mempunyai

franchise konsumen, yakni nama merek yang memiliki kesetiaan

konsumen yang kuat. Perusahaan yang mampu mengembangkan merek

dengan franchise konsumen akan mampu mempertahankan serangan

dari para pesaing. Bila kembali ke defenisi dari merek, mengambil dari

pemaparan American Marketing Association dalam Kotler (2003), merek

adalah nama, istilah, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal

tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari

seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari

Page 9: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

9

produk pesaing. Merek sebagai salah satu atribut dari produk yang

berfungsi sebagai pembeda antara produk yang satu dengan produk yang

lainnya.

Merek juga merupakan janji perusahaan untuk secara konsisten

memberikan features, benefits, dan services kepada para pelanggan

(Aaker, 1997). Setiap perusahaan ingin membangun ekuitas merek yang

kuat karena hanya produk-produk yang memiliki ekuitas kuat yang akan

tetap mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar.

Ekuitas merek sangat berperan dalam memberikan nilai kepada

pelanggan dan perusahaan. Semakin kuat ekuitas merek suatu produk,

semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi

produk tersebut yang selanjutnya dapat membuat konsumen untuk

melakukan pembelian serta dapat meningkatkan keuntungan bagi

perusahaan dari waktu ke waktu (Ailawadi, 2003). Sedangkan menurut

Futrell dan Stanton dalam Muafi (2002), ditemukan adanya korelasi positif

antara ekuitas merek yang kuat dengan keuntungan yang tinggi. Ekuitas

merek yang kuat juga akan memberikan laba bersih masa depan bagi

perusahaan serta revenue potensial di masa yang akan datang.

Berdasarkan Aaker (1997) ekuitas merek terdiri dalam lima

kategori, yaitu: brand awareness (kesadaran merek), brand association

(asosiasi merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand loyalty

(loyalitas merek), dan other proprietary brand asset (aset-aset merek

lainnya). Untuk mencapai ekuitas merek yang kuat, kelima indikator

ekuitas merek tersebut harus dikelola dan terus dikembangkan serta

Page 10: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

10

diperlukan visi, komitmen, dan keyakinan yang kuat dari top manajemen,

khususnya dari divisi pemasaran.

Konsep Aaker telah dikembangkan dalam berbagai versi. Salah

satunya adalah dikembangkan oleh MARS Marketing Research Specialist.

Survei SWA-MARS dalam Sujatmaka (2002) menyatakan bahwa untuk

melihat kekuatan suatu merek dapat dilihat dari 6 parameter, yaitu: Top of

Mind Brand, Top of Mind Advertising, Overall Satisfaction, Brand Loyalty,

Gain Index, dan Brand Share. Dalam perkembangan selanjutnya,

Dewanto (2003) mengatakan bahwa MARS sebagai lembaga riset

pemasaran juga mencoba melihat ekuitas merek dari 8 komponen yaitu:

Top of Mind Brand, Top of Mind Advertising, Overall Satisfaction, Brand

Loyalty, Brand Used Most Often, Brand Perceived Quality, Best Brand,

dan Brand Share. Output akhirnya adalah Brand Value yang jauh lebih

komprehensif ketimbang survei-survei yang hanya mempertimbangkan

satu aspek, seperti Top of Mind atau kepuasan pelanggan saja. Brand

Value sebagai hasil akhir yang ditemukan dari survei ini dapat dikatakan

sebagai puncak pecapaian suatu merek berdasarkan konsep ekuitas

merek.

1.2 Identifikasi Masalah

Perusahaan busa pembersih wajah secara terus-menerus

menanamkan asosiasi-asosiasi merek produknya kepada konsumen baik

melalui iklan atau promosi agar dalam benak konsumen akan terbentuk

persepsi kualitas dan persepsi merek dari produk tersebut. Jika kualitas

Page 11: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

11

merek produk busa pembersih wajah telah terbentuk dan suatu merek

dianggap baik oleh konsumen maka konsumen akan melakukan

pembelian dan jika konsumen puas dengan merek serta produk tersebut

maka konsumen tersebut dapat menjadi konsumen loyal yang merupakan

tujuan utama dari setiap perusahaan busa pembersih wajah. Dengan

demikian informasi tentang ekuitas merek busa pembersih wajah menjadi

sangat penting. Salah satu outputnya adalah kita dapat mengetahui merek

terbaik dalam pikiran konsumen. Dengan mengetahui merek yang

mempunyai ekuitas yang kuat, perusahaan-perusahaan lain dapat belajar

dari keberhasilan merek tersebut.

Masalah yang muncul adalah sulitnya mengetahui komponen-

komponen apa yang dominan dalam membentuk ekuitas merek produk

busa pembersih wajah dan bagaimana kontribusi masing-masing

komponen terhadap kekuatan atau ekuitas merek tersebut. Melalui

informasi ini perusahaan dapat lebih mudah dalam merancang strategi,

khususnya dalam meningkatkan ekuitas mereknya.

Mengingat pasar remaja merupakan pasar yang potensial, maka

untuk menggarap pasar ini jelas memerlukan kerja ekstra serius. Dengan

usia yang masih labil menyebabkan mereka sangat senang mencoba

sesuatu yang baru serta berganti-ganti merek, sehingga brand loyalty

mereka sangat rendah. Maka menurut Eddy (2000), menggarap pasar

remaja tidak cukup hanya dengan menaklukkan mereka dengan produk-

produk yang kreatif, inovatif, dan mampu memuaskan mereka, tetapi juga

berpikir bagaimana mempertahankan mereka. Artinya, yang diperlukan

Page 12: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

12

bukanlah sekedar program customer satisfaction, tapi juga customer

retention.

Cara terbaik mempertahankan pasar remaja adalah langsung

terjun menyelami apa keinginan para belia ini. Hal ini dapat dilakukan

melalui survei, jajak pendapat, dan sebagainya, dengan menyerap

aspirasi mereka langsung dari tangan pertama bukan melalui orang tua

atau guru mereka. Dalam Palupi (2000), setidaknya ada tiga alasan

mengapa remaja merupakan sasaran pasar yang menarik. Pertama,

mereka merupakan konsumen langsung. Secara individual, daya beli

mereka sebenarnya rendah, tapi secara agregat, yakni dalam populasi

anak muda – berdasarkan data BPS kurang lebih 62 juta jiwa – dikalikan

dengan berapa pun uang saku mereka, pasar anak muda jelas sangat

menggiurkan. Kedua, remaja merupakan pembujuk yang hebat di

lingkungan mana pun. Pembelian-pembelian dalam keluarga umumnya

ditentukan oleh suara remaja dalam keluarga itu. Ketiga, remaja adalah

konsumen masa depan. Dengan bertambahnya waktu, remaja yang

dulunya dibiayai orang tuanya, nantinya akan memiliki penghasilan

sendiri. Maka, jika produsen membutuhkan konsumen loyal, selayaknya

sejak awal sudah memperhatikan pasar remaja ini. Bogor sebagai Kota

yang letaknya tak jauh dari Kota Jakarta, juga memiliki pasar remaja yang

cukup potensial.

Berdasarkan paparan di atas, secara ringkas dapat disimpulkan

beberapa masalah yang dihadapi:

Page 13: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

13

1. Bagaimana ekuitas merek busa pembersih wajah, khususnya di

kalangan remaja Kota Bogor?

2. Faktor-faktor apa mempengaruhi ekuitas merek pada busa pembersih

wajah di kalangan remaja di Kota Bogor?

3. Berapa besar tingkat kontribusi komponen-komponen penyusun

ekuitas merek produk busa pembersih wajah bagi remaja di Kota

Bogor?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan perumusan permasalahan di atas, maka dapat

dikemukakan bahwa penelitian ini bertujuan:

1. Mengukur ekuitas merek busa pembersih wajah, khususnya di

kalangan remaja Kota Bogor.

2. Menganalisis komponen-komponen yang mempengaruhi ekuitas

merek, yang meliputi Top of Mind Brand, Top of Mind Advertising,

Brand Share, Brand Used Most Often, Overall Satisfaction, Best

Perceived, Switching, Not Availability, and Recommendation.

3. Menganalisis tingkat kontribusi komponen-komponen penyusun

ekuitas merek produk busa pembersih wajah bagi remaja di Kota

Bogor.

1.4 Manfaat Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

Page 14: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - core.ac.uk · foam, facial wash, face wash, busa pembersih, susu pembersih. Bentuk fisik produk ini pun cukup ... (MAP). Dalam kondisi ... Produk

14

1. Bagi perusahaan, peran brand equity dapat dijadikan landasan dalam

menentukan langkah dan strategi pemasaran dari produk busa

pembersih wajah khususnya. Semakin kuat brand equity suatu produk

semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk

mengkonsumsi produk tersebut yang selanjutnya dapat menggiring

konsumen untuk melakukan pembelian serta mengantarkan

perusahaan untuk meraup keuntungan dari waktu ke waktu.

2. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi suatu pengalaman praktis

untuk menerapkan konsep ekuitas merek dalam aktifitas bisnis.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas untuk mengetahui

ekuitas merek produk busa pembersih wajah di kalangan remaja (siswi

SMU) di Kodya Bogor dengan menganalisa komponen-komponen Top of

Mind Brand, Top of Mind Advertising, Brand Share, Brand Used Most

Often, Overall Satisfaction, Best Perceived, Switching, Not Availability,

Recommendation, and Best Brand. Alasan memilih pelajar SMU sebagai

subyek penelitian adalah penulis ingin membatasi subyek penelitian

sehingga tidak terlalu luas dan lebih fokus.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

Multistage Random Sampling melalui pendekatan survei ke siswi SMU di

Kota Bogor dengan wawancara terhadap responden.