Human Error • Kesalahan manusia didefinisikan sebagai kegiatan atau tindakan manusia yang kurang atau tidak sesuai dan yang tidak diinginkan sehingga menyebabkan turunnya efektivitas, keselamatan kerja, dan performa dari sistem (Sanders dan McCormick, 1992). • Klasifikasi human error menurut Swain dan Guttman (1983) sebagai berikut: 1.Error of Omission, yaitu kesalahan karena lupa melakukan sesuatu. Contohnya seorang montir listrik terkena sengatan listrik karena lupa memutuskan arus listrik yang seharusnya diputus sebelum melakukan pekerjaan tersebut. 2.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Human Error• Kesalahan manusia didefinisikan sebagai kegiatan atau tindakan
manusia yang kurang atau tidak sesuai dan yang tidak diinginkan sehingga menyebabkan turunnya efektivitas, keselamatan kerja, dan performa dari sistem (Sanders dan McCormick, 1992).
• Klasifikasi human error menurut Swain dan Guttman (1983) sebagai berikut:
1. Error of Omission, yaitu kesalahan karena lupa melakukan sesuatu. Contohnya seorang montir listrik terkena sengatan listrik karena lupa memutuskan arus listrik yang seharusnya diputus sebelum melakukan pekerjaan tersebut.
2.
Human Error2. Error of Comission, yaitu ketika mengerjakan sesuatu tetapi tidak
dengan cara yang benar. Contohnya, seorang mekanik seharusnya menyalakan conveyor dengan kecepatan biasa saja namun karena kehilangan keseimbangan, sang mekanik menyalakan conveyor pada kecepatan penuh.
3. A sequence Error, yaitu kesalahan karena melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan urutan. Contohnya seorang operator seharusnya melakukan pekerjaan dengan urutan mengangkat baru memutar benda yang diangkat. Namun yang terjadi sebaliknya, akibatnya benda tersebut terbalik dan menimpa sang operator.
4. A Timing Error, yaitu kesalahan yang terjadi ketika seseorang gagal melakukan pekerjaan dalam waktu yang telah ditentukan, baik karena respon yang terlalu lama ataupun respon yang terlalu cepat.
Swiss Cheese Model • Reason tahun 1997 mengembangkan metode Swiss Cheese
Model.• Reason mengklasifikasikan kesalahan manusia (human error)
menjadi 2 faktor yaitu intended action dan unintended action.
Swiss Cheese model
Taksonomi Penyebab Human Error• Pengembangan taksonomi kesalahan manusia dilakukan oleh
Rasmussen pada tahun 1982 yang dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :
• Skill-based behaviour, kesalahan ini disebabkan oleh kemampuan dasar operator yang tidak mencukupi.
• Rule-based behaviour, kesalahan terjadi karena seorang individu atau operator tidak melakukan tindakan sesuai dengan prosedur.
• Knowledge-based behaviour, tindakan yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi yang tidak biasa terjadi. Kesalahan yang terjadi dapat berupa kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Human Factors Theory• Teori faktor manusia sebagai penyebab kecelakaan
menjelaskan bahwa kecelakaan adalah sebagai akibat dari serangkaian/ rantai peristiwa yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error).
• Dalam teori ini, ada tiga faktor utama yang mengarahkan kepada human error :
• 1. Overload • Kelebihan beban (overload) merupakan hasil dari
ketidakseimbangan antara kapasitas seseorang dalam waktu yang diberikan dan beban yang dibawanya pada saat itu.
2. Inappropriaate Response/ incompatibility adalah bagaimana seseorang merespon suatu situasi dapat menyebabkan atau mencegah terjadinya kecelakaan. Jika seseorang mendeteksi adanya kondisi berbahaya, namun ia tidak melakukan apapun untuk memperbaikinya, ini berarti ia bertindak tidak benar. Jika seseorang melepaskan pelindung keamanan dari mesin dengan tujuan untuk meningkatkan hasil, ini berarti ia bertindak tidak benar.
3. Inappropriate activities human error dapat disebabkan oleh aktivitas yang tidak semestinya. Sebagai contohnya adalah jika seseorang melakukan tugas yang ia tidak tahu bagaimana cara melakukannya.
Human Factor Analiysisand Clasification System
HFACS membagi menjadi 4 faktor yaitu: 1. Unsafe Acts (tindakan tidak aman), 2. Preconditions for Unsafe Acts (kondisi tertentu yang
menyebabkan tindakan tidak aman), 3. Unsafe Supervision (pengawasan yang buruk), 4.Organizational Influences (pengaruh organisasi).
Hasil HFACS pada Kecelakaan Kapal di Pelabuhan Banten
Fault tree analysis (FTA)
• Fault tree analysis (FTA) adalah metode analisa, dimana terdapat suatu kejadian yang tidak diinginkan disebut undesired event terjadi pada sistem, dan sistem tersebut kemudian dianalisa dengan kondisi lingkungan dan operasional yang ada untuk menemukan semua cara yang mungkin terjadi yang mengarah pada terjadinya undesired event tersebut
Deductive and Inductive Methods• The basic difference between deductive and inductive
methods is the direction of the analysis. • Inductive analysis is the appropriate analysis to carry out if
a given set of initiating causes are• identified and the goal is to determine the resulting
consequences.• FTA id deductive methods starts with the undesired event
and traces backward to the necessary and sufficient causes.• The fault tree ends with the initiating basic events and
failures that are identified as the primarycauses.
Fault Tree Analysis
• The basic paradigm in constructing a fault tree is “think small”, or more accurately
• FTA dibuat dengan konsep ‘Gerbang Logika’
Simbol Fungsi
= Menyatakan top event yang akan dianalisis
= Menyatakan event dasar (basic event), event yang tidak
membutuhkan pengembangan lebih lanjut dan independen dengan
event lain.
= Menyatakan and gate ,jika event di atasnya terjadi maka semua
event dibawahnya harus terjadi.
= Menyatakan or gate , jika event di atasnya terjadi maka paling
sedikit satu dari event dibawahnya harus terjadi
= Menyatakan transfer gate, terdapat dua jenis transfer gate, yaitu
triangel-in dan triangle-out. Triangle-in merupakan titik dimana
sub-fault tree bisa dimulai sebagao kelanjutan pada transfer-out
(triangle-out). Triangle-out merupakan titik dimana fault tree
dipecah menjadi sub-fault tree.
= Undeveloped event atau kejadian tidak berkembang, yaitu suatu
kejadian kegagalan tertentu yang tidak dicari penyebabnya baik
karena kejadiannya tidak cukup berhubungan atau karena tidak
tersedia informasi yang terkait
= Conditioning event, yaitu suatu kondisi atau batasan khusus yang
diterapkan pada suatu gerbang. Kejadian output terjadi jika
kejadian input
= External event, yaitu kejadian yang diharapkan muncul secara
normal dan tidak termasuk kedalam kejadian gagal
Tabel 2.5 Fungsi Simbol pada FTA (Lanjutan)Simbol
Fungsi
= Intermediate event, simbol ini berisi kejadian yang muncul dari
kombinasi kejadian-kejadian input gagal yang masuk ke gerbang
= Gerbang INHIBIT, merupakan kasus khusus dari gerbang AND.
Output disebabkan oleh suatu input tetapi juga harus memenuhi
kondisi tertentu sebelum input dapat menghasilkan output.