Top Banner

of 21

Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

Feb 09, 2018

Download

Documents

Hamid Salbieyh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    1/21

    Mk. Pengolahan limbah industri

    Teknik Lingkungan UNLAM BanjarbaruBy. Riza Miftahul Khair ST.,M.Eng

    Hukum dan Regulasi limbah cair

    industri

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    2/21

    Perundangan yg terkalit PLI

    KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP- 51/MENLH/10/1995 KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 122 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN

    ATAS KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: KEP-51/MENLH/10/1995 TENTANGBAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN INDUSTRI

    Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 1998 Tentang : Baku Mutu Limbah Cair Bagi KawasanIndustri

    PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIRLIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI

    PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG BAKU MUTU AIRLIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI GAS METANA BATUBARA

    PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIRLIMBAH BAGI INDUSTRI ROKOK DAN/ATAU CERUTU

    PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIRLIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI MINYAK GORENG

    PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIRLIMBAH BAGI INDUSTRI GULA

    PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIRLIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PETERNAKAN SAPI DAN BABI

    PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR

    LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI OLEOKIMIA DASAR PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR

    LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN OBAT TRADISIONAL/JAMU

    PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIRLIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT LI STRIK TENAGA TERMAL

    PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIRLIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH BAUKSIT

    dll

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    3/21

    BAKU MUTU LIMBAH CAIR

    BAGI KEGIATAN INDUSTRI

    *)Untuk memenuhibaku mutu limbahcair tersebut, kadarparameter limbahtidak diperbolehkandicapai dengan

    cara pengencerandengan air secaralangsung diambildari sumber air.Kadar parameterlimbah tersebut

    adalah limbahmaksimum yangdiperbolehkan.

    **)Kadarradioaktivitasmengikutiperaturan yang

    NO PARAMETER SATUANGOLONGAN BAKU

    MUTU LUMBAH CAIR

    FISIKA

    1 TemperaturoC 38 40

    2 Zat padat larut mg/L 2000 4000

    3 Zat padat tersuspensi mg/L 200 400

    KIMIA

    1 pH 6,0 sampai 9,0

    2 Besi terlarut (Fe) mg/L 5 10

    3 Mangan terlarut (Mn) mg/L 2 5

    4 Barium (Ba) mg/L 2 3

    5 Tembaga (Cu) mg/L 2 3

    6 Seng (Zn) mg/L 5 10

    7 Krom Heksavalen (Cr+6

    ) mg/L 0,1 0,5

    8 Krom Total (Cr) mg/L 0,5 1

    9 Cadmium (Cd) mg/L 0,05 0,110 Air Raksa (Hg) mg/L 0,002 0,005

    11 Timbal (Pb) mg/L 0,1 1

    12 Stanum mg/L 2 3

    13 Arsen mg/L 0,1 0,5

    14 Selenum mg/L 0,05 0,5

    15 Nikel (Ni) mg/L 0,2 0,5

    16 Kobalt (Co) mg/L 0,4 0,6

    17 Sianida (CN) mg/L 0,05 0,5

    18 Sulfida (H2S) mg/L 0,05 0,1

    19 Fluorida (F) mg/L 2 3

    20 Klorin bebas (Cl2) mg/L 1 2

    21 Amonia bebas (NH3-N) mg/L 1 5

    22 Nitrat (NO3-N) mg/L 20 30

    23 Nitrit (NO2N) mg/L 1 3

    24 BOD5 mg/L 50 150

    25 COD mg/L 100 300

    26 Senyawa aktif biru metilen mg/L 5 10

    27 Fenol mg/L 0,5 1

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    4/21

    BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK

    INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT

    PARAMETER

    KADAR

    MAKSIMUM

    (mg/L)

    BEBAN

    PENCEMARAN

    MAKSIMUM

    (kg/ton)

    BOD5 150 10,5

    COD 300 21,0

    TSS 150 10,5

    Sulfida (sebagai H2S) 1,0 0,07

    Krom Total (Cr) 2,0 0,14

    Minyak dan lemak 5,0 0,35

    Amonia Total 10,0 0,70

    pH 6,0 - 9,0

    Debit Limbah Maksimum 70 m3ton bahan baku

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    5/21

    BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK

    INDUSTRI MINYAK SAWIT

    KEP- 51/MENLH/10/1995

    PARAMETER

    KADAR

    MAKSIMUM

    (mg/L)

    BEBAN

    PENCEMARAN

    MAKSIMUM

    (kg/ton)

    BOD5 250 1,5

    COD 500 3,0

    TSS 300 1,8

    Minyak dan lemak 30 0,18

    Amonia Total (sebagai NH3-N) 20 0,12

    pH 6,0 - 9,0

    Debit Limbah Maksimum 6 m ton bahan baku

    Catatan :

    1. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan dalammiligram parameter per liter air limbah.

    2. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel di atasdinyatakan dalam kg parameter per ton produk minyak sawit.

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    6/21

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    7/21

    PENJELASAN TENTANG PERHITUNGAN DEBIT LIMBAH CAIR

    MAKSIMUM DAN BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM

    UNTUK MENENTUKAN LIMBAH CAIR

    Debit Limbah Cair Maksimum

    DM = Dm x Pb

    DA = Dp x H

    DM = Debit limbah cair maksimum yang dibolehkan bagi setiap jenis industri yangbersangkutan, dinyatakan dalam m3/bulan

    Dm = Debit limbah cair maksimum sesuai dengan jenis industri yang bersangkutan,dinyatakan dalam m3limbah cair per satuan produk.

    Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan, sesuai dengan jenis industri yang bersangkutan.

    DA = debit limbah cair yang sebenarnya, dinyatakan dalam m3/bulanDp = hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam m3/hariH = jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan

    DAtidak boleh lebih besar dari DM

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    8/21

    PENJELASAN TENTANG PERHITUNGAN DEBIT LIMBAH CAIR

    MAKSIMUM DAN BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM

    UNTUK MENENTUKAN LIMBAH CAIR

    Beban Pencemaran BPM = (CM)j x Dm x f

    BPA = (CA)j x DA/Pb x f

    BPM = Beban Pencemaran Maksimum per satuan produk, dinyatakan dalam kgparameter per satuan produk.

    (CM)j = kadar maksimum unsur pencemar j, dinyatakan dalam mg/l.

    Dm = debit limbah cair maksimum yang sesuai dengan jenis industri yangbersangkutan, dinyatakan dalam m3limbah cair per satuan produk.

    f = faktor konversi = 1.000 L / M x 1 kg / 1.000.000 mg

    = 1/1.000

    BPA = beban pencemaran sebenarnya, dinyatakan dalam kg parameter per satuanproduk.

    (CA)j = kadar sebenarnya unsur pencemar j, dinyatakan dalam mg/l.

    DA = debit limbah cair sebenarnya, dinyatakan dalam M3/bulan.

    Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yangindustri yang bersangkutan.

    f = faktor konversi = 1/1.000

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    9/21

    PENJELASAN TENTANG PERHITUNGAN DEBIT LIMBAH CAIR

    MAKSIMUM DAN BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM

    UNTUK MENENTUKAN LIMBAH CAIR

    BPMi = BPM x Pb/H

    BPAi = (CA)j x Dp x f

    BPMi = Beban Pencemaran Maksimum per hari yang dibolehkan bagi industri yangbersangkutan, dinyatakan dalam kg parameter per hari.

    Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yangsesuai untuk industri yang bersangkutan.

    H = jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan

    BPAi = Beban pencemaran per hari yang sebenarnya, dinyatakan dalam kgparameter per hari.

    (CA)j

    =

    kadar sebenarnya unsur pencemar j, dinyatakan dalam mg/l.

    Dp = hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam M3/hari.

    f = faktor konversi = 1/1.000

    BPA tidak boleh lebih besar dari

    BPM

    BPAi tidak boleh lebih besar dari

    BPMi

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    10/21

    Contoh soal

    Suatu kawasan industri mempunyai luas lahan kawasanterpakai 1.500 hektare.

    Debit maksimum yang di perbolehkan = 1 l/det/Ha

    Untuk parameter BOD diketahui :

    - Kadar maksimum = 50 mg/liter

    - Beban maksimum yang diperbolehkan = 4,3kg/hari/HA

    Data lapangan

    - Kadar BOD hasil pengukuran = 60 mg/liter

    - Debit hasi pengukuran = 1.000 l/det- Luas lahan Kawasan terpakai = 1.500 HA

    Hitunglah Beban pencemaran maksimum parameterBOD yang diperbolehkan untuk kawasan Industritersebut !

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    11/21

    Penyelesaian

    - Debit maksimum yang di perbolehkan (Dm) = 1l/det/Ha

    Untuk parameter BOD diketahui :

    - Kadar maksimum (Cm) = 50 mg/liter

    - Beban maksimum yang diperbolehkan = 4,3kg/hari/HA

    Data lapangan

    - Kadar BOD hasil pengukuran (CA) = 60 mg/liter

    - Debit hasi pengukuran (DA) = 1.000 l/det- Luas lahan Kawasan terpakai (A) = 1.500 HA

    Beban pencemaran maksimum parameter BOD

    BPM = Cm x Dm x f x A

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    12/21

    Penyelesaian (lanjutan)

    BPM = Cm x Dm x f x A= 50 x 1 x 0,086 x 1.500

    = (4,3 kg/hari/HA) x 1.500 HA

    = 6.450 kg/hari

    Beban pencemaran sebenarnya untuk parameter BODBPA = CA x DA x f

    = 60 x 1.000 x 0,086

    = 5.160 kg/hari

    Dari contoh diatas BPA (5.160 kg/hari) lebih kecil dari pada BPM(6.450

    kg/hari), jadi untuk parameter BOD kawasan tersebut memenuhiBaku Mutu

    Limbah Cair.

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    13/21

    Teknik sampling dan pengukuran

    limbah cair

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    14/21

    Rumus perhitungan debit air limbah

    di lapangan

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    15/21

    Pengambilan Contoh Uji Air Limbah pada kegiatan

    Pembuangan air limbah:

    Dalam pengambilan sampel air limbah pada usahadan/atau kegiatan yang melakukan pembuangan

    air limbah ke sumber air, antara lain:

    1). Mengambil sampel air limbah pada saluran outlet

    dan Inlet IPAL. Sampel Inlet hanya diambil jikamemang diperlukan untuk mengetahui efisiensi

    IPAL atau untuk membantu penelusuran dan

    pencocokan asal air limbah apabila terjadi bypass.

    2). Jumlah pengambilan sampel air limbahsekurang-kurangnya untuk outlet sebelum

    berhubungan dengan lingkungan berjumlah 2 (dua)

    buah yaitu 1 (satu) buah sampel diawetkan dan 1

    (satu) buah sampel lagi tidak diawetkan.

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    16/21

    Contoh lokasi pengambilan contoh

    sebelum dan setelah IPAL

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    17/21

    Metode Pengambilan contoh

    a) Pengambilan sampel sesaat (grab) yaitusampel diambil langsung pada saatpengawasan, metode ini menunjukan sifatcontoh pada saat sampel diambil.

    b) Pengambilan sampel gabungan tempat yaitusampel diambil dalam satu saluran namundilakukan di beberapa titik dengan volumedan waktu sama.

    c)Pengambilan sampel dengan gabungan waktuyaitu merupakan campuran sampel airlimbah dari titik sama dengan waktu berbeda.

    d) Pengambilan sample terpadu yaitupengambilan sampel dengan cara gabungan

    waktu dan gabungan tempat.

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    18/21

    Pemberian label pd sample

    Memberikan label pada kemasan (wadah) sampelair limbah. Informasi yang tertuang di dalam labelkemasan (wadah) sampel sekurang-kurangnyamemuat:

    a) Hari, tanggal, dan waktu pengambilan sampel.

    b) Lokasi pengambilan sampel.c) Jenis sampel.

    d) pH sample.

    e) Suhu air limbah sampel dan suhu udara pada saatpengambilan sampel.

    f) Cuaca pada saat pengambilan sampel(cerah,mendung, atau hujan).

    g) Baku mutu yang menjadi acuan pengujian dilaboratorium

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    19/21

    Hubungan BOD dengan DO

    Hubungan BOD dengan DO dpt dinyatakan denganrumus

    Dimana

    Lo= kebutuhan oksigen pada t = to(atau besarnyaBOD)

    DOo= defisit oksigen terlarut pada t = to

    DO(t) = defisit oksigen terlarut jenuh pada waktu = tDO = defisit DO, mg/L

    L1= konsentrasi BOD, mg/L

    K1= laju deoksigenasi, 1/hari

    K2

    = laju reaerasi, 1/hari

    dt

    dDO= K1L1K2DO = K1Loe

    -k

    1

    tK2DO

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    20/21

    Dengan mengambil deferensiasi persamaan di atas, maka waktu ataujarak dari lokasi pembuangan dimana DO minimum dapat ditentukan.

    Diperoleh:

    dan nilai defisit DO adalah:

    tc=

    12

    K-K

    1ln

    o1

    120

    1

    2

    LK

    )K(KDO1

    K

    K

    DOc=

    K

    K

    2

    1Loe

    -K1t

    DOmin= DOjenuhDOc

  • 7/22/2019 Hukum Dan Regulasi Limbah Industri

    21/21

    Contoh

    Suatu limbah cair dengan kadar BOD sebesar 25mg/L dibuang ke sungai. Kecepatan aliran sungai

    0,1 m/det. Kadar DO sungai pada lokasi

    pembungan adalah 8,5 mg/L. Asumsi laju

    deoksigenasi K1= 0,25/hari dan laju reaerasi K2=0,4/hari (DO jenuh = 9,2 mg/L). Tentukan:

    a) waktu dan jarak dari lokasi pembungan (xc) pada

    kondisi DO minimum

    b) besarnya DO minimum