HUKUM ABORSI (LENGKAP) : Sebelum Usia janin 40 hari, sesudah
kehamilan 40 hari dan setelah ditiupkannyaruhPosted 5 June, 2011 by
dr.Abu Hana | | in Fatwa Kesehatan ( ). Tagged: : Sebelum Usia
janin 40 hari, aborsi dengan sengaja, aborsi sebelum ditiup ruh,
biaya aborsi dokter, hukum aborsi, HUKUM ABORSI (LENGKAP), hukum
islam tentang pengguguran kandungan, klinik tempat aborsi, sesudah
kehamilan 40 hari dan, setelah 40 hari aborsi, setelah ditiupkannya
ruh. Leave a CommentHukum Aborsi Alami & Hukum Aborsi tanpa ada
kebutuhan syariKHOLID BIN ALI AL MUSYAIQIHHukum aborsi secara
terperinciAdapun secara terperinci,maka aborsi terbagi menjadi
beberapa jenis :I.Aborsi alamiAborsi alami adalah proses
alami,dimana rahim mengeluarkan janin yang unsur kehidupannya belum
sempurna.Aborsi seperti ini terjadi pada wanita tanpa keinginan
darinya,karena tidak ada tangan yang masuk ke rahim baik tangan
wanita itu sendiri apalagi tangan laki-laki asing.Secara kedokteran
telah terbukti bahwa 70 % sampai 80 % janin yang diaborsi secara
alami,mengalami kecacatan.Tentunya ini merupakan rahmat Allahazza
wajalla.HukumnyaHukum Aborsi jenis pertama ini jelas tidak berdosa
dan tidak diberlakukan sangsi.Bahkan,telah kita sebutkan bahwa
proses aborsi alami oleh rahim tersebut adalah rahmat Allah azza wa
jalla sebagaimana telah disebutkan oleh para dokter pada kesempatan
lalu.II. Aborsi tanpa adanya kebutuhan syariPara Ulama membaginya
menjadi tiga kondisi :Kondisi pertama; Aborsi pada empat puluh hari
usia janinBeberapa orang sering mempertanyakan masalah ini,Anda
akan dapatkan beberapa orang yang dikaruniai anak,kemudian selang
beberapa waktu istrinya kembali mengandung.Namun ia berkeinginan
untuk menggugurkan kandungan tersebut.Atau terkadang orang yang
baru menikah kemudian sang istri mengandung dalam waktu yang
singkat,akan tetapi sang suami ingin menggugurkan kandungannya pada
empat puluh hari usia kandungan.HukumnyaAda dua pendapat dikalangan
Ulama :Pendapat pertama,Haram,tidak diperbolehkan.Ini adalah
pendapat Malik dan sebagian peneliti dikalangan Ulama seperti Ibn
Rajab,Aliz ibn Abdissalam dan Ibnul jauzi.Pendapat ini juga yang
dipilih oleh Syaikhul Islam ibn Taimiyah juga merupakan madzhab
Ahli dzahir.Dalil yang mereka pegang adalah sebagai berikut
:1.Firman Allahsubhanahu wataala: Dan apabila bayi-bayi perempuan
yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia
dibunuh.(At-Takwir: 8-9)Dan aborsi pada saat kandungan yang masih
dalam bentuk sperma termasukal wa-du( mengubur bayi
hidup-hidup,pent.) karena Nabi Muhammadshalallahu alaihi
wasalammenamaiazl(yaitu mencabut kemaluan agar sperma tidak masuk
kemaluan istri saat berhubungan) denganwa-d khafiyy( pembunuhan
anak terselubung).Padahal sperma tidak berada didalam rahim.Maka
apabila sperma sudah berada didalam rahim (kemudian digugurkan)
maka ini lebih layak dikategorikan sebagaiwa-d.2.Hadits Ibnu
Masudradiyallahu anhubahwa RasulullahSallallahu alaihi
wasallambersabda :( )Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan
ciptaannya didalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam
bentuk sperma,kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu yang
sama,kemudian menjadi sekerat daging dalam waktu yang sama
pula.Kesimpulan makna dari hadits diatas adalah ; Allahsubhanahu
wataalamengumpulkan penciptaan dalam waktu empat puluh
hari,termasuk didalamnya penciptaan dan pembentukan.Hanya saja hal
itu tersembunyi ( tidak terlihat ).Para dokter pun sepakat
membenarkan kandungan hadits tersebut.Dan ini adalah diantara
mukjizat Nabi Muhammadsallallahu alaihi wasallam.Dan apabila
penciptaan dan pembentukan walaupun hal itu tidak terlihat- terjadi
dalam waktu empat puluh hari,maka tidak diperbolehkan berbuat
melanggar kehormatan janin tersebut.3.Sesungguhnya menegakkan hukum
had dan qishos adalah kewajiban.Apabila ada seorang wanita yang
dikenai hukum had ataupun qisos,namun terbukti bahwa ia sedang
mengandung,maka penegakkan hukum pun diakhirkan sampai wanita
tersebut melahirkan apa yang ada didalam perutnya walaupun hanya
berupa sperma.Dan hukum had dan qishas yang wajib ditegakkan ini
akhirnya ditangguhkan disebabkan sperma yang ada dalam kandungan
wanita.Dan perkara yang wajib itu tidaklah ditangguhkan kecuali
disebabkan sesuatu yang dihormati yang tidak boleh
dianiaya.4.Diantara dalil yang paling kuat disebutkan oleh para
dokter adalah;bahwa fase kandungan yang paling sensitif adalah
ketika kandungan masih dalam bentuk sperma.Pada fase tersebut janin
mulai terbentuk dan kebiasaan,tabiat,serta sifat bawaan mulai
berpindah ke janin.Pada fase ini kandungan sangat mudah terpengaruh
dibandingkan dengan fase lainnya.Apabila fase ini adalah fase yang
paling sensitif dimana keagungan Allah dan kebesaranNYA nampak pada
fase tersebut,maka tidak boleh menganiaya dan melanggar kehormatan
kandungan tersebut.Padahal, melanggar kehormatan kandungan sangat
bertentangan dengan tujuan syariat -sebagaimana telah disebutkan-
yang menjagaadhdharuriyyaat,juga bertentangan dengan tujuan
terpenting sebuah pernikahan.Pendapat kedua, BolehIni adalah
pendapat mayoritas Ulama dari madzhab Hanafi,syafii,dan
Hambali.Dalil yang menjadi pijakan :1. Firman Allah taala : Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang
tidak sempurna.(QS.Al Hajj :5)Yang menjadi pijakan adalah firmanNYA
: yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna.Ini menunjukkan
bahwa penciptaan belum terjadi kecuali pada fase segumpal
daging,dan tidak ada penciptaan pada fase dimana kandungan masih
dalam bentuk sperma.Apabila penciptaan belum terjadi,maka maka
keharaman pun tidak ada,oleh sebab itu diperbolehkan menggugurkan
kandungan tersebut.Sanggahannya: Ayat tersebut tidak memastikan
tidak adanya penciptaan ketika kandungan masih dalam bentuk sperma
belum dalam bentuk sekerat daging.Bahkan penciptaan tetaplah
ada.Karena penciptaan yang dimaksudkan oleh nash terbagi menjadi
dua :Pertama: penciptaan yang tidak nampak.seperti yang ditunjukkan
oleh hadits Ibn masud dan diakui oleh para Dokter.Kedua: penciptaan
yang nampak seperti yang ditunjukkan oleh ayat diatas.2. Hadits
Jabir : Dahulu kami melakukan azl padahal Al-quran masih tetap
turunDan Nabi Muhammad menyetujui perbuatan azl tersebut.Ini
menunjukkan bahwa tiada keharaman pada sperma itu
sendiri.Sanggahannya:Haruslah dibedakan antara dua kasus.Pada kasus
azl,sperma tidak menetap didalam rahim dan belum terjadi padanya
penciptaan.Berbeda dengan sperma yang sudah menetap dan berada
didalam rahim.Sebagaimana yang difirmankan Allah :Bukankah Kami
menciptakan kamu dari air yang hina?; kemudian Kami letakkan dia
dalam tempat yang kokoh (rahim)(Al-Mursalaat:20-21)Apabila sperma
tersebut sudah berada dalam tempat yang kokoh,yakni ditempat yang
menjaganya maka tidak diperbolehkan menganiaya tempat yang kokoh
tersebut ( rahim,pent.).Oleh sebab itu haruslah dibedakan antara
kasus azl dan kasus dimana sperma telah menetap didalam rahim.Dan
dalam sebuah kaidah disebutkan : mendorong lebih ringan bila
dibandingkan dengan mengangkat.Dan sekedar mengeluarkan sperma
begitu pula azl lebih mudah dibandingkan dengan mengeluarkan sperma
dari tempat yang menjaganya.3. Mereka berpendapat : Sesungguhnya
janin yang masih dalam bentuk sperma belumlah diciptakan.Jika
demikian,ia tidak akan dibangkitkan pada hari kiamat.dan jika tidak
dibangkitkan,maka tidak mengapa melanggar kehormatannya juga
menggugurkannya.Sanggahannya : Berdalil semacam ini adalah berdalil
dengan perkara yang diperselisihkan,hal ini juga merupakan
pandangan yang bersebrangan dengan atsar(hadits,pent.).TarjihAtas
dasar ini,maka pendapat yang lebih dekat dengan kebenaran adalah :
tidak diperbolehkannya menggugurkan sperma (didalam rahim,pent.)
agar terbebas dari kehamilan atau takut akan biaya nafkah dan
pendidikan anak,atau ingin meringankan diri dari anak,dan lain
sebagainya.Seminar karya-karya ilmiah yang diadakan di Kuwait pada
tahun 1403 H,telah sampai kepada sebuah pendapat bahwa menggugurkan
janin yang masih dalam bentuk sperma tidaklah diperbolehkan
bedasarkan dalil-dalil yang disebutkan diatas.Terkecuali pada
kondisi yang sangat darurat.Senada dengan fatwa Lembaga Ulama-Ulama
Senior di Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1407 H, bahwa menggugurkan
janin yang masih dalam bentuk sperma tidaklah diperbolehkan kecuali
apabila keselamatan ibu terancam.Kasus ini insyaAllah akan dibahas
nanti.Kondisi kedua; Aborsi setelah empat puluh hari (usia
kandungan,pent.)sampai ditiupkannya ruh.Terdapat dua pendapat Ulama
dalam masalah ini.Pendapat pertama,haram tidak diperbolehkan.Ini
adalah pendapat para Ulama yang tidak membolehkannya aborsi pada
empat puluh hari usia kandungan,mereka berpendapat bahwa pada
kondisi ini lebih tidak diperbolehkan.Pendapat ini adalah pendapat
Ulama Maliki,Addzahiriyah,Syaikhul islam Ibnu Taimiyah,Ibnu
Rajab,Al- Izz ibn Abdissalam,Ibnul jauzi,juga para Ulama
Hanabilah.Pendapat kedua; bolehIni adalah pendapat Ulama Hanafiyah
dan Syafiiyyah.TarjihApabila pendapat yang rajih pada permasalahan
aborsi kandungan yang masih dalam bentuk sperma adalah tidak
diperbolehkan.Maka,Aborsi kandungan yang masih dalam bentuk
gumpalan darah ataupun potongan daging lebih tidak
diperbolehkan.Kondisi ketiga; Aborsi setelah ditiupkannya ruh.Para
Ulama sepakat atas larangan menggugurkan kandungan setelah genap
empat bulan usia kandungan.Karena pada saat itu malaikat telah
diutus kepada sang janin untuk meniupkan ruh, sebagaimana hal ini
disebutkan pada hadist Ibnu Masud.Oleh sebab itu tidak
diperbolehkan menggugurkan kandungan tersebut.Dalilnya : Aborsi
pada fase ini merupakan pembunuhan jiwa yang semestinya
dijaga.Padahal,Allah berfirman : Dan janganlah kamu membunuh jiwa
yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar.Demikian pula hadits Ibnu Masud bahwa Rasulullah
bersabda : Tidaklah dihalalkan (menumpahkan) darah seorang muslim
yang bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan
Allah,dan Muhammad adalah utusan Allah,kecuali disebabkan oleh satu
dari tiga sebab ; jiwa dengan jiwa (qisos,pent.),orang yang telah
menikah kemudian berzina,orang yang meninggalkan agamanya serta
keluar daru jamaah.Dan dalam Islam kandungan ini mengikuti kebaikan
kedua orang tuanya.Maka,tidak boleh digugurkan.KesimpulanDapat kita
simpulkan bahwa aborsi jenis kedua,yakni aborsi tanpa adanya
kebutuhan syari yang mencakup tiga fase diatas tidak
diperbolehkan.Baik ketika janin masih dalam bentuk sperma,ataupun
setelah empat puluh hari usia kandungan yakni ketika masih daklam
bentuk gumpalan darah dan potongan daging,ataupun setelah
ditiupkannya ruh.
PEMBAHASAN HUKUM ABORSI KARENA ALASAN MEDIS YAKNI MENGANCAM
NYAWA IBU : Sebelum dan sesudah ditiupkannya ruh ( 4bulan)Posted 9
June, 2011 by dr.Abu Hana | | in Fatwa Kesehatan ( ). Tagged:
aborsi adalah, ABORSI JANIN LEBIH DARI 120 HARI, aborsi karena
ibunya sakit, ABORSI KARENA MENGANCAM JIWA, aborsi kurang dari 4
bulan, aborsi menurut salafy, aborsi menurut ulama salaf, hukum
islam karena aborsi. Leave a CommentHukum Aborsi karena adanya
kebutuhan syariKHOLID BIN ALI AL MUSYAIQIHIII. Aborsi disebabkan
oleh kebutuhan syariDimana menetapnya janin didalam rahim dapat
mengancam nyawa sang ibu.Seperti misalnya ;ibu yang menderita
sakit,yang dengan keberadaan janin didalam rahimnya akan menambah
sakit yang dideritanya sehingga mengancam nyawanya.Contoh : seorang
ibu yang menderita sakit liver,ginjal atau terkena penyakit ganas
seperti kanker payudara,kanker rahim atau penyakit yang berkaitan
dengan darah atau yang lainnya.Pokoknya,keberadaan janin mengancam
keselamatan sang ibu.Lalu apakah diperbolehkan menggugurkan janin
pada kasus ini demi menjaga keselamatan sang ibu,atau sebalikknya
hal itu tidak diperbolehkan ?Pada aborsi jenis ini terdapat dua
kondisi :Kondisi pertama: sebelum ditiupkannya ruhPara Ahli fikih
kontemporer berpendapat bolehnya menggugurkan janin apabila hal
tersebut dilakukan demi menjaga keselamatan ibu atau demi
keberlangsungan hidupnya.diantara pendapat ini adalah fatwa Komite
tetap urusan fatwa Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1416 H,
disebutkan dalam fatwa tersebut : dan tidak diperbolehkan
menggugurkan janin sebelum tim kedokteran yang terpercaya
memutuskan bahwa keberlangsungan janin akan mengancam keselamatan
ibu.Hal ini setelah dikerahkannya segala macam cara untuk
menghindari bahaya.Beberapa fuqaha terdahulu telah sedikit
menyinggung permasalahan ini.diantaranya Ulama Syafiiyyah.Karena
Ulama Syafiiyah lah yang banyak menyinggung masalah aborsi.Dasar
pembolehannya adalah sebagai berikut:Para Ulama membolehkan hal
tersebut dengan dalih bahwa bahaya yang sangat berat dapat
dihilangkan dengan bahaya yang lebih ringan.Mereka berpendapat
bahwa pelakunya tidak lain hanya memilih satu diantara dua bahaya
yang lebih ringan.Karena menggugurkan janin lebih ringan bila
dibandingkan dengan kematian sang ibu.Hukum asal aborsi sebagaimana
yang telah dikemukakan- adalah haram.Akan tetapi dikarenakan kaidah
ini,yakni kaidah : Hal-hal yang darurat dapat menyebabkan
dibolehkannya hal-hal yang dilarangPara Ulama kontemporer
membolehkan aborsi dengan syarat-syarat sebagai berikut :1.
Terbukti adanya penyakit yang membahayakan jiwa sang ibu.2. Tidak
ditemukannya cara penyembuhan kecuali dengan cara aborsi.3. Adanya
keputusan dari seorang dokter yang dapat dipercaya bahwa aborsi
adalah satu satunya cara untuk menyelamatkan sang ibu.Apabila
syarat ini terpenuhi,maka aborsi janin pun
diperbolehkan.Syarat-syarat ini haruslah terpenuhi.Karena para
dokter masa kini memutuskan bahwa hampir tidak ditemukan satu jenis
penyakit pun yang mengharuskan dilakukannya aborsi.Segala jenis
penyakit yang diderita sang ibu dapat diobati tanpa dilakukannya
aborsi. hal ini disebabkan oleh kemajuan ilmu kedokteran.Oleh sebab
itu,Dr. Muhammad Al-Bar menyebutkan bahwa hanya satu penyakit yang
dapat mengancam nyawa sang ibu apabila tidak dilakukan
aborsi.Penyakit itu adalah keracunan kandungan.Adapun penyakit
selain itu,maka tidak diperlukan adanya aborsi.Karena disebabkan
kemajuan ilmu kedokteran penyakit penyakit seperti ini mungkin
untuk disembuhkan.Dengan ini anda dapat ketahui sikap beberapa
dokter yang terkesan lalai dengan mengatakan : sesungguhnya sang
ibu dalam kondisi sakit dan kandungannya akan membahayakannya
sehingga harus digugurkan adalah perkataan yang perlu untuk
dikaji.Maka,pada dasarnya aborsi diharamkan kecuali apabila
syarat-syarat yang syari tersebut terpenuhi dengan disertai
kehati-hatian serta sikap waspada.Kondisi kedua: setelah
ditiupkannya ruh.Maksudnya ,janin telah berusia lebih dari empat
bulan.Dan keberadaan janin tersebut dapat membahayakan sang
ibu.Jadi,hanya ada dua pilihan,apakah kita menggugurkan janin yang
berarti membunuhnya dan menyelamatkan sang ibu,atau kita membiarkan
sang janin dan sang ibu pun terancam mati.Hukumnya:Pendapat
pertama:Hampir hampir Ulama pada zaman dahulu sepakat akan
keharaman aborsi walaupun pengharaman tersebut menyebabkan kematian
sang ibu.Diantara Ulama dizaman ini yang berpendapat seperti itu
adalah Syaikh Muhammad ibn Utsaimin.Dalil yang menjadi pijakan
mereka adalah:1. Tidak ada perselisihan diantara Ulama bahwa
seseorang tidak diperbolehkan membunuh orang lain meskipun ia
dipaksa untuk membunuh sekalipun hal itu mneyebabkan jiwanya
terancam.Maksudnya,Apabila ada seseorang yang memaksa orang lain
untuk membunuh dengan ancaman apabila ia tidak membunuh maka ia
yang akan dibunuh.Menurut pendapat pertama ini,orang yang diancam
tersebut tidak diperbolehkan untuk membunuh walaupun hal ini
menyebabkan dirinya terbunuh.Hal ini seperti yang terjadi pada diri
wanita.Dimana kita tidak boleh membunuh janin tersebut dalam rangka
menjaga jiwa sang ibu.2. Adanya ijma ,bahwa seseorang yang dalam
keadaan darurat dan lapar tidak diperbolehkan baginya untuk
membunuh orang lain kemudian memakannya demi menjaga
keberlangsungan hidupnya.Demikian pula sang janin.Tidak
diperbolehkan membunuh janin tersebut demi menjaga jiwa sang ibu.3.
Apa yang disebutan oleh Ibnu Nujaim,ia berkata : menjaga jiwa
seseorang dengan mengorbankan jiwa orang lain,tidak pernah
didapatkan pada dalil manapun dengan menganalisa kandungan
syariat.Pendapat kedua:Pendapat Mayoritas Ulama kontemporer,Mereka
berpendapat : jika terbukti dengan benar bahwa jiwa sang ibu akan
terancam apabila tidak dilakukan pengguguran janin,maka dalam
kondisi seperti ini dibolehkan.Diantara dalil yang menjadi pijakan
mereka :1. Pada banyak kasus,sang janin biasanya tidak dapat
tertolong.Apabila sang ibu meninggal maka janin pun ikut
meninggal.Cara lain adalah dengan menggugurkan janin agar sang ibu
selamat.Jika tidak,sang janin biasanya tidak dapat tertolong.jika
sang ibu meninggal maka janin pun ikut meninggal.karena janin
adalah bagian dari sang ibu.Sanggahannya :Pendapat ini perlu untuk
dikaji ulang.Karena Ulama zaman dahulu pun telah membahas kasus
ini. Apabila sang ibu meninggal,memungkinkan untuk membedah perut
sang ibu untuk menyelamatkan janin.Apalagi zaman sekarang,dimana
Ilmu kedokteran telah berkembang.Karena pada kasus ini sangat
memungkinkan untuk membedah perut sang ibu untuk kemudian
mengeluarkan janin.Sekalipun janin belum genap berumur enam
bulan,sangat memungkinkan untuk mengurus janin tersebut sampai ia
tumbuh.2. Sesungguhnya janin mengikuti sang ibu dan merupakan
bagian darinya.Dan menurut kesepakatan Ulama seseorang
diperbolehkan memotong bagian dari tubuhnya agar bagian tubuh
lainnya selamat.Contohnya,apabila seseorang mempunyai tangan yang
dapat menggerogoti bagian tubuh lainnya ataupun kaki yang dapat
menggerogoti bagian lainnya dan tidak memungkinkan untuk
menyelamatkan bagian tubuh lainnya kecuali dengan mengamputasi
bagian tubuh yang dapat menggerogoti tersebut.maka bagian tubuh
tersebut boleh kita amputasi agar bagian tubuh lainnya dapat
selamat.Demikian pula janin.Ia seperti bagian tubuh yang dapat
menggerogoti sehingga harus kita amputasi agar nyawa sang ibu dapat
terselamatkan.SanggahannyaIni adalah qiyas maal faariq,analogi yang
terdapat padanya perbedaan karena kedua-duanya adalah jiwa yang
terjaga dan saling terpisah.3. Mereka berdalil dengan beberapa
kaidah diantaranya : Kesulitan menyebabkan adanya kemudahanJuga
kaidah yang berbunyi : Memilih satu diantara dua keburukan yang
lebih ringan
Hukum Aborsi Secara TerperinciPenulis Kholid bin Ali Al
Musyaiqih November 5, 2009 Print This Post Komentar Terarsipkan
dibawah kontemporer Segala puji bagi Allah,kita memujiNYA,memohon
ampun dan berlindung kepadaNYA dari keburukan-keburukan diri
kita,dan kejelekan perbuatan kita.Barangsiapa yang diberi hidayah
oleh Allah,maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkan dan barang
siapa yang disesatkan oleh Allah,maka tidak ada seorangpun yang
dapat memberinya petunjuk.Aku bersaksi,tiada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusanNYA.Ya Allah,ajarilah kami apa yang bermanfaat bagi
kami,dan berilah kami manfaat atas apa yang Engkau ajarkan pada
kami,dan tambahkanlah ilmu kepada kami.Ya Allah,tunjukilah
kebenaran kepada kami atas apa-apa yang
diperselisihkan,sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada
orang-orang yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus.Wa
badu,Sebab dipilihnya tema ini adalah dua hal :Pertama : Banyaknya
pertanyaan masyarakat mengenai hukumnya.Kedua : Kemajuan ilmu
kedokteran,sehingga dengan kemajuan tersebut praktek aborsi dapat
dengan mudah dilakukan.Seorang suami cukup dengan sekedar membawa
istrinya atau bahkan seorang istri dapat pergi sendiri ke dokter
laki-laki ataupun perempuan dan dalam waktu sekejap apa yang ada
dalam kandungannya dengan mudah digugurkan.Definisi Aborsi secara
etimologi dan terminologi.Adapun secara etimologi,Aborsi adalah
menggugurkan anak,sehingga ia tidak hidup.Adapun secara
terminologi,Aborsi adalah praktek seorang wanita yang menggugurkan
janinnya baik dilakukan sendiri ataupun orang lain.Sejarah Aborsi
dan perkembangannyaAborsi merupakan hasil dari propaganda
pembatasan jumlah penduduk dan pertumbuhan populasi
manusia.Propaganda ini telah lama muncul yaitu diakhir abad ke 18
Masehi. Orang yang pertama kali mempropagandakan ide ini yaitu ide
untuk membatasi jumlah penduduk dan pertumbuhan populasi manusia
adalah MalthusIde ini muncul ketika ia beranggapan bahwa banyaknya
jumlah penduduk akan mengakibatkan dampak yang berbahaya bagi
sumber daya alam.Dimana jumlah penduduk akan terus bertambah secara
teknis dan berkesinambungan dua,empat,delapan,enam belas,tiga dua
dan seterusnya. Sedangkan Sumber daya alam bertambah secara
bilangan dua,tiga,empat dan seterusnya.Propaganda ini kemudian
mendapatkan sambutan yang baik.yang kemudian tersiar di Negara
Amerika.Padahal,pada mulanya timbul banyak pertentangan baik dari
masyarakat maupun pemerintah.Akan tetapi setelah itu pada tahun
1942 telah berdiri di Amerika Planned Parenthood Federation yaitu
organisasi yang mempropagandakan pemakaian alat
kontrasepsi,diantarnya Aborsi hal ini dalam rangka mengatasi
pertumbuhan populasi manusia.Kemudian pada tahun 1964 Organisasi
tersebut menjadi bagian dari Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang
selanjutnya memiliki banyak cabang di banyak negara hingga negara
Islam.Pandangan Islam serta Agama-Agama lain tentang AborsiAborsi
menurut Agama-agama sebelum Islam adalah termasuk yang
diharamkan.Dalam Agama Yahudi aborsi dianggap haram,tidak
diperbolehkan dan pelakunya mendapatkan hukuman.Akan tetapi
hukumannya tidaklah ditentukan.Demikian pula dalam Agama
Nasrani,aborsi dianggap haram dan sangsinya adalah eksekusi
mati.Oleh karena itu sejak dulu di Negara Inggris sampai Tahun
1524,hukuman bagi pelaku aborsi adalah eksekusi mati.Kemudian
hukuman tersebut diperingan dengan penjara seumur hidup ditambah
kerja berat.Kemudian kembali diperingan hingga akhirnya aborsi
diperbolehkan dibanyak Negara.Kejadian serupa juga terjadi di
Negara Amerika dimana hukuman pelaku aborsi pada mulanya adalah
eksekusi mati, kemudian diperingan menjadi penjara seumur
hidup,kemudian kembali diperingan hingga akhirnya
diperbolehkan.Disinyalir,Uni Soviet adalah Negara yang pertama kali
membolehkan aborsi yaitu pada tahun 1920 M.Kemudian pada tahun 1935
aborsi dilarang disebabkan meningkatnya angka kematian ibu yamg
melakukan praktek aborsi.Hal ini dikarenakan, aborsi dapat
menimbulkan dampak yang berbahaya bagi sang ibu yang melakukan
aborsi.Bahaya tersebut terkadang sampai kepada tingkat
kematian.Kemudian Uni Soviet mengikuti aturan Negara Jepang yang
membolehkan aborsi bagi penduduk yang memiliki lima anak.Akan
tetapi aturan ini kemudian diperingan hingga akhirnya aborsi
diperbolehkan untuk kandungan yang berusia tiga bulan.Data
statistik Aborsi Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan
Dunia (WHO),jumlah janin yang digugurkan hingga tahun 1984 mencapai
lima juta janin.Sedangkan angka kematian ibu disebabkan aborsi
berkisar antara 170.000 200.000 orang Di Amerika,jumlah janin yang
diaborsi antara tahun1973 sampai tahun 1983,atau sekitar sepuluh
tahun,adalah 15 juta janin. Di kota Newyork terdapat lebih dari 300
klinik Aborsi, setelah paktek tersebut diperbolehkan.Dari angka
diatas jelaslah bahaya yang ditimbulkan aborsi,dimana ia adalah
penyebab meningkatnya angka kematian.Padahal,tidak diragukan lagi
bahwa aturan agama apapun sepakat dalam menjaga jiwa.Karena
aturan-aturan agama datang dalam rangka menjaga adhdharuriyyaat
al-khams,lima hal penting ; Agama,jiwa,kehormatan,akal dan juga
harta.Dan aborsi menggugurkan salah satu dari lima maslahat yang
urgen tadi,dimana seluruh Agama sepakat untuk menjaganya.Demikian
pula pandangan Syariat Islam yang secara umum mengharamkan praktek
aborsi.Hal itu tidak diperbolehkan karena beberapa sebab :1.Syariat
Islam datang dalam rangka menjaga adhdharuriyyaat al-khams,lima hal
yang urgen,seperti telah dikemukakan.2.Aborsi sangat bertentangan
sekali dengan tujuan utama pernikahan.Dimana tujuan penting
pernikahan adalah memperbanyak keturunan.Oleh sebab itu Allah
memberikan karunia kepada Bani Israil dengan memperbanyak jumlah
mereka,Allah berfirman :Dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih
besar (Al-isra : 6 )Nabi juga memerintahkan umatnya agar
memperbanyak pernikahan yang diantara tujuannya adalah memperbanyak
keturunan. Beliau bersabda :( )Nikahilah wanita penyayang nan
banyak melahirkan,karena dengan banyaknya jumlah kalian aku akan
berbangga-bangga dihadapan umat lainnya pada hari kiamat kelak.3.
Tindakan aborsi merupakan sikap buruk sangka terhadap Allah.Anda
akan menjumpai banyak diantara manusia yang melakukan aborsi karena
didorong rasa takut akan ketidak mampuan untuk mengemban beban
kehidupan,biaya pendidikan,dan segala hal yang berkaitan dengan
konseling dan pengurusan anak.Ini semua merupakan sikap buruk
sangka terhadap Allah.Padahal,Allah telah berfirman :Dan tidak ada
suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezkinyaMaka,Syariat Islam memandang bahwa hukum aborsi adalah
haram kecuali beberapa kasus tertentu yang insya Allah akan
diterangkan.Hukum aborsi secara terperinciAdapun secara
terperinci,maka aborsi terbagi menjadi beberapa jenis :I. Aborsi
alamiAborsi alami adalah proses alami,dimana rahim mengeluarkan
janin yang unsur kehidupannya belum sempurna.Aborsi seperti ini
terjadi pada wanita tanpa keinginan darinya,karena tidak ada tangan
yang masuk ke rahim baik tangan wanita itu sendiri apalagi tangan
laki-laki asing.Secara kedokteran telah terbukti bahwa 70 % sampai
80 % janin yang diaborsi secara alami,mengalami kecacatan.Tentunya
ini merupakan rahmat Allah azza wajalla.HukumnyaHukum Aborsi jenis
pertama ini jelas tidak berdosa dan tidak diberlakukan
sangsi.Bahkan,telah kita sebutkan bahwa proses aborsi alami oleh
rahim tersebut adalah rahmat Allah azza wa jalla sebagaimana telah
disebutkan oleh para dokter pada kesempatan lalu.II. Aborsi tanpa
adanya kebutuhan syariPara Ulama membaginya menjadi tiga kondisi
:Kondisi pertama ; Aborsi pada empat puluh hari usia janinBeberapa
orang sering mempertanyakan masalah ini,Anda akan dapatkan beberapa
orang yang dikaruniai anak,kemudian selang beberapa waktu istrinya
kembali mengandung.Namun ia berkeinginan untuk menggugurkan
kandungan tersebut.Atau terkadang orang yang baru menikah kemudian
sang istri mengandung dalam waktu yang singkat,akan tetapi sang
suami ingin menggugurkan kandungannya pada empat puluh hari usia
kandungan.HukumnyaAda dua pendapat dikalangan Ulama :Pendapat
pertama,Haram,tidak diperbolehkan.Ini adalah pendapat Malik dan
sebagian peneliti dikalangan Ulama seperti Ibn Rajab,Aliz ibn
Abdissalam dan Ibnul jauzi.Pendapat ini juga yang dipilih oleh
Syaikhul Islam ibn Taimiyah juga merupakan madzhab Ahli
dzahir.Dalil yang mereka pegang adalah sebagai berikut :1. Firman
Allah subhanahu wataala : Dan apabila bayi-bayi perempuan yang
dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh.
(At-Takwir: 8-9)Dan aborsi pada saat kandungan yang masih dalam
bentuk sperma termasuk al wa-du ( mengubur bayi hidup-hidup,pent.)
karena Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam menamai azl (yaitu
mencabut kemaluan agar sperma tidak masuk kemaluan istri saat
berhubungan) dengan wa-d khafiyy ( pembunuhan anak
terselubung).Padahal sperma tidak berada didalam rahim.Maka apabila
sperma sudah berada didalam rahim (kemudian digugurkan) maka ini
lebih layak dikategorikan sebagai wa-d.2.Hadits Ibnu Masud
radiyallahu anhu bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam
bersabda :( )Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan ciptaannya
didalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk
sperma,kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu yang
sama,kemudian menjadi sekerat daging dalam waktu yang sama
pula.Kesimpulan makna dari hadits diatas adalah ; Allah subhanahu
wataala mengumpulkan penciptaan dalam waktu empat puluh
hari,termasuk didalamnya penciptaan dan pembentukan.Hanya saja hal
itu tersembunyi ( tidak terlihat ).Para dokter pun sepakat
membenarkan kandungan hadits tersebut.Dan ini adalah diantara
mukjizat Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam.Dan apabila
penciptaan dan pembentukan walaupun hal itu tidak terlihat- terjadi
dalam waktu empat puluh hari,maka tidak diperbolehkan berbuat
melanggar kehormatan janin tersebut.3. Sesungguhnya menegakkan
hukum had dan qishos adalah kewajiban.Apabila ada seorang wanita
yang dikenai hukum had ataupun qisos,namun terbukti bahwa ia sedang
mengandung,maka penegakkan hukum pun diakhirkan sampai wanita
tersebut melahirkan apa yang ada didalam perutnya walaupun hanya
berupa sperma.Dan hukum had dan qishas yang wajib ditegakkan ini
akhirnya ditangguhkan disebabkan sperma yang ada dalam kandungan
wanita.Dan perkara yang wajib itu tidaklah ditangguhkan kecuali
disebabkan sesuatu yang dihormati yang tidak boleh dianiaya.4.
Diantara dalil yang paling kuat disebutkan oleh para dokter
adalah;bahwa fase kandungan yang paling sensitif adalah ketika
kandungan masih dalam bentuk sperma.Pada fase tersebut janin mulai
terbentuk dan kebiasaan,tabiat,serta sifat bawaan mulai berpindah
ke janin.Pada fase ini kandungan sangat mudah terpengaruh
dibandingkan dengan fase lainnya.Apabila fase ini adalah fase yang
paling sensitif dimana keagungan Allah dan kebesaranNYA nampak pada
fase tersebut,maka tidak boleh menganiaya dan melanggar kehormatan
kandungan tersebut.Padahal, melanggar kehormatan kandungan sangat
bertentangan dengan tujuan syariat -sebagaimana telah disebutkan-
yang menjaga adhdharuriyyaat, juga bertentangan dengan tujuan
terpenting sebuah pernikahan.Pendapat kedua,BolehIni adalah
pendapat mayoritas Ulama dari madzhab Hanafi,syafii,dan
Hambali.Dalil yang menjadi pijakan :1. Firman Allah taala : Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang
tidak sempurna. (QS.Al Hajj :5)Yang menjadi pijakan adalah
firmanNYA : yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna.Ini
menunjukkan bahwa penciptaan belum terjadi kecuali pada fase
segumpal daging,dan tidak ada penciptaan pada fase dimana kandungan
masih dalam bentuk sperma.Apabila penciptaan belum terjadi,maka
maka keharaman pun tidak ada,oleh sebab itu diperbolehkan
menggugurkan kandungan tersebut.Sanggahannya : Ayat tersebut tidak
memastikan tidak adanya penciptaan ketika kandungan masih dalam
bentuk sperma belum dalam bentuk sekerat daging.Bahkan penciptaan
tetaplah ada.Karena penciptaan yang dimaksudkan oleh nash terbagi
menjadi dua :Pertama : penciptaan yang tidak nampak.seperti yang
ditunjukkan oleh hadits Ibn masud dan diakui oleh para Dokter.Kedua
: penciptaan yang nampak seperti yang ditunjukkan oleh ayat
diatas.2. Hadits Jabir : Dahulu kami melakukan azl padahal Al-quran
masih tetap turunDan Nabi Muhammad menyetujui perbuatan azl
tersebut.Ini menunjukkan bahwa tiada keharaman pada sperma itu
sendiri.Sanggahannya :Haruslah dibedakan antara dua kasus.Pada
kasus azl,sperma tidak menetap didalam rahim dan belum terjadi
padanya penciptaan.Berbeda dengan sperma yang sudah menetap dan
berada didalam rahim.Sebagaimana yang difirmankan Allah :Bukankah
Kami menciptakan kamu dari air yang hina?; kemudian Kami letakkan
dia dalam tempat yang kokoh (rahim) (Al-Mursalaat:20-21)Apabila
sperma tersebut sudah berada dalam tempat yang kokoh,yakni ditempat
yang menjaganya maka tidak diperbolehkan menganiaya tempat yang
kokoh tersebut ( rahim,pent.).Oleh sebab itu haruslah dibedakan
antara kasus azl dan kasus dimana sperma telah menetap didalam
rahim.Dan dalam sebuah kaidah disebutkan : mendorong lebih ringan
bila dibandingkan dengan mengangkat.Dan sekedar mengeluarkan sperma
begitu pula azl lebih mudah dibandingkan dengan mengeluarkan sperma
dari tempat yang menjaganya.3. Mereka berpendapat : Sesungguhnya
janin yang masih dalam bentuk sperma belumlah diciptakan.Jika
demikian,ia tidak akan dibangkitkan pada hari kiamat.dan jika tidak
dibangkitkan,maka tidak mengapa melanggar kehormatannya juga
menggugurkannya.Sanggahannya : Berdalil semacam ini adalah berdalil
dengan perkara yang diperselisihkan,hal ini juga merupakan
pandangan yang bersebrangan dengan atsar(hadits,pent.).TarjihAtas
dasar ini,maka pendapat yang lebih dekat dengan kebenaran adalah :
tidak diperbolehkannya menggugurkan sperma (didalam rahim,pent.)
agar terbebas dari kehamilan atau takut akan biaya nafkah dan
pendidikan anak,atau ingin meringankan diri dari anak,dan lain
sebagainya.Seminar karya-karya ilmiah yang diadakan di Kuwait pada
tahun 1403 H,telah sampai kepada sebuah pendapat bahwa menggugurkan
janin yang masih dalam bentuk sperma tidaklah diperbolehkan
bedasarkan dalil-dalil yang disebutkan diatas.Terkecuali pada
kondisi yang sangat darurat.Senada dengan fatwa Lembaga Ulama-Ulama
Senior di Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1407 H, bahwa menggugurkan
janin yang masih dalam bentuk sperma tidaklah diperbolehkan kecuali
apabila keselamatan ibu terancam.Kasus ini insyaAllah akan dibahas
nanti.Kondisi kedua ; Aborsi setelah empat puluh hari (usia
kandungan,pent.)sampai ditiupkannya ruh.Terdapat dua pendapat Ulama
dalam masalah ini.Pendapat pertama,haram tidak diperbolehkan.Ini
adalah pendapat para Ulama yang tidak membolehkannya aborsi pada
empat puluh hari usia kandungan,mereka berpendapat bahwa pada
kondisi ini lebih tidak diperbolehkan.Pendapat ini adalah pendapat
Ulama Maliki,Addzahiriyah,Syaikhul islam Ibnu Taimiyah,Ibnu
Rajab,Al- Izz ibn Abdissalam,Ibnul jauzi,juga para Ulama
Hanabilah.Pendapat kedua ; bolehIni adalah pendapat Ulama Hanafiyah
dan Syafiiyyah.TarjihApabila pendapat yang rajih pada permasalahan
aborsi kandungan yang masih dalam bentuk sperma adalah tidak
diperbolehkan.Maka,Aborsi kandungan yang masih dalam bentuk
gumpalan darah ataupun potongan daging lebih tidak
diperbolehkan.Kondisi ketiga ; Aborsi setelah ditiupkannya ruh.Para
Ulama sepakat atas larangan menggugurkan kandungan setelah genap
empat bulan usia kandungan.Karena pada saat itu malaikat telah
diutus kepada sang janin untuk meniupkan ruh, sebagaimana hal ini
disebutkan pada hadist Ibnu Masud.Oleh sebab itu tidak
diperbolehkan menggugurkan kandungan tersebut.Dalilnya : Aborsi
pada fase ini merupakan pembunuhan jiwa yang semestinya
dijaga.Padahal,Allah berfirman : Dan janganlah kamu membunuh jiwa
yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar.Demikian pula hadits Ibnu Masud bahwa Rasulullah
bersabda : Tidaklah dihalalkan (menumpahkan) darah seorang muslim
yang bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan
Allah,dan Muhammad adalah utusan Allah,kecuali disebabkan oleh satu
dari tiga sebab ; jiwa dengan jiwa (qisos,pent.),orang yang telah
menikah kemudian berzina,orang yang meninggalkan agamanya serta
keluar daru jamaah.Dan dalam Islam kandungan ini mengikuti kebaikan
kedua orang tuanya.Maka,tidak boleh digugurkan.KesimpulanDapat kita
simpulkan bahwa aborsi jenis kedua,yakni aborsi tanpa adanya
kebutuhan syari yang mencakup tiga fase diatas tidak
diperbolehkan.Baik ketika janin masih dalam bentuk sperma,ataupun
setelah empat puluh hari usia kandungan yakni ketika masih daklam
bentuk gumpalan darah dan potongan daging,ataupun setelah
ditiupkannya ruh.III. Aborsi disebabkan oleh kebutuhan syariDimana
menetapnya janin didalam rahim dapat mengancam nyawa sang
ibu.Seperti misalnya ;ibu yang menderita sakit,yang dengan
keberadaan janin didalam rahimnya akan menambah sakit yang
dideritanya sehingga mengancam nyawanya.Contoh : seorang ibu yang
menderita sakit liver,ginjal atau terkena penyakit ganas seperti
kanker payudara,kanker rahim atau penyakit yang berkaitan dengan
darah atau yang lainnya.Pokoknya,keberadaan janin mengancam
keselamatan sang ibu.Lalu apakah diperbolehkan menggugurkan janin
pada kasus ini demi menjaga keselamatan sang ibu,atau sebalikknya
hal itu tidak diperbolehkan ?Pada aborsi jenis ini terdapat dua
kondisi :Kondisi pertama : sebelum ditiupkannya ruhPara Ahli fikih
kontemporer berpendapat bolehnya menggugurkan janin apabila hal
tersebut dilakukan demi menjaga keselamatan ibu atau demi
keberlangsungan hidupnya.diantara pendapat ini adalah fatwa Komite
tetap urusan fatwa Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1416 H,
disebutkan dalam fatwa tersebut : dan tidak diperbolehkan
menggugurkan janin sebelum tim kedokteran yang terpercaya
memutuskan bahwa keberlangsungan janin akan mengancam keselamatan
ibu.Hal ini setelah dikerahkannya segala macam cara untuk
menghindari bahaya.Beberapa fuqaha terdahulu telah sedikit
menyinggung permasalahan ini.diantaranya Ulama Syafiiyyah.Karena
Ulama Syafiiyah lah yang banyak menyinggung masalah aborsi.Dasar
pembolehannya adalah sebagai berikut :Para Ulama membolehkan hal
tersebut dengan dalih bahwa bahaya yang sangat berat dapat
dihilangkan dengan bahaya yang lebih ringan.Mereka berpendapat
bahwa pelakunya tidak lain hanya memilih satu diantara dua bahaya
yang lebih ringan.Karena menggugurkan janin lebih ringan bila
dibandingkan dengan kematian sang ibu.Hukum asal aborsi sebagaimana
yang telah dikemukakan- adalah haram.Akan tetapi dikarenakan kaidah
ini,yakni kaidah : Hal-hal yang darurat dapat menyebabkan
dibolehkannya hal-hal yang dilarangPara Ulama kontemporer
membolehkan aborsi dengan syarat-syarat sebagai berikut :1.
Terbukti adanya penyakit yang membahayakan jiwa sang ibu.2. Tidak
ditemukannya cara penyembuhan kecuali dengan cara aborsi.3. Adanya
keputusan dari seorang dokter yang dapat dipercaya bahwa aborsi
adalah satu satunya cara untuk menyelamatkan sang ibu.Apabila
syarat ini terpenuhi,maka aborsi janin pun
diperbolehkan.Syarat-syarat ini haruslah terpenuhi.Karena para
dokter masa kini memutuskan bahwa hampir tidak ditemukan satu jenis
penyakit pun yang mengharuskan dilakukannya aborsi.Segala jenis
penyakit yang diderita sang ibu dapat diobati tanpa dilakukannya
aborsi. hal ini disebabkan oleh kemajuan ilmu kedokteran.Oleh sebab
itu,Dr. Muhammad Al-Bar menyebutkan bahwa hanya satu penyakit yang
dapat mengancam nyawa sang ibu apabila tidak dilakukan
aborsi.Penyakit itu adalah keracunan kandungan.Adapun penyakit
selain itu,maka tidak diperlukan adanya aborsi.Karena disebabkan
kemajuan ilmu kedokteran penyakit penyakit seperti ini mungkin
untuk disembuhkan.Dengan ini anda dapat ketahui sikap beberapa
dokter yang terkesan lalai dengan mengatakan : sesungguhnya sang
ibu dalam kondisi sakit dan kandungannya akan membahayakannya
sehingga harus digugurkan adalah perkataan yang perlu untuk
dikaji.Maka,pada dasarnya aborsi diharamkan kecuali apabila
syarat-syarat yang syari tersebut terpenuhi dengan disertai
kehati-hatian serta sikap waspada.Kondisi kedua : setelah
ditiupkannya ruh.Maksudnya ,janin telah berusia lebih dari empat
bulan.Dan keberadaan janin tersebut dapat membahayakan sang
ibu.Jadi,hanya ada dua pilihan,apakah kita menggugurkan janin yang
berarti membunuhnya dan menyelamatkan sang ibu,atau kita membiarkan
sang janin dan sang ibu pun terancam mati.Hukumnya :Pendapat
pertama :Hampir hampir Ulama pada zaman dahulu sepakat akan
keharaman aborsi walaupun pengharaman tersebut menyebabkan kematian
sang ibu.Diantara Ulama dizaman ini yang berpendapat seperti itu
adalah Syaikh Muhammad ibn Utsaimin.Dalil yang menjadi pijakan
mereka adalah :1. Tidak ada perselisihan diantara Ulama bahwa
seseorang tidak diperbolehkan membunuh orang lain meskipun ia
dipaksa untuk membunuh sekalipun hal itu mneyebabkan jiwanya
terancam.Maksudnya,Apabila ada seseorang yang memaksa orang lain
untuk membunuh dengan ancaman apabila ia tidak membunuh maka ia
yang akan dibunuh.Menurut pendapat pertama ini,orang yang diancam
tersebut tidak diperbolehkan untuk membunuh walaupun hal ini
menyebabkan dirinya terbunuh.Hal ini seperti yang terjadi pada diri
wanita.Dimana kita tidak boleh membunuh janin tersebut dalam rangka
menjaga jiwa sang ibu.2. Adanya ijma ,bahwa seseorang yang dalam
keadaan darurat dan lapar tidak diperbolehkan baginya untuk
membunuh orang lain kemudian memakannya demi menjaga
keberlangsungan hidupnya.Demikian pula sang janin.Tidak
diperbolehkan membunuh janin tersebut demi menjaga jiwa sang ibu.3.
Apa yang disebutan oleh Ibnu Nujaim,ia berkata : menjaga jiwa
seseorang dengan mengorbankan jiwa orang lain,tidak pernah
didapatkan pada dalil manapun dengan menganalisa kandungan
syariat.Pendapat kedua :Pendapat Mayoritas Ulama kontemporer,Mereka
berpendapat : jika terbukti dengan benar bahwa jiwa sang ibu akan
terancam apabila tidak dilakukan pengguguran janin,maka dalam
kondisi seperti ini dibolehkan.Diantara dalil yang menjadi pijakan
mereka :1. Pada banyak kasus,sang janin biasanya tidak dapat
tertolong.Apabila sang ibu meninggal maka janin pun ikut
meninggal.Cara lain adalah dengan menggugurkan janin agar sang ibu
selamat.Jika tidak,sang janin biasanya tidak dapat tertolong.jika
sang ibu meninggal maka janin pun ikut meninggal.karena janin
adalah bagian dari sang ibu.Sanggahannya :Pendapat ini perlu untuk
dikaji ulang.Karena Ulama zaman dahulu pun telah membahas kasus
ini. Apabila sang ibu meninggal,memungkinkan untuk membedah perut
sang ibu untuk menyelamatkan janin.Apalagi zaman sekarang,dimana
Ilmu kedokteran telah berkembang.Karena pada kasus ini sangat
memungkinkan untuk membedah perut sang ibu untuk kemudian
mengeluarkan janin.Sekalipun janin belum genap berumur enam
bulan,sangat memungkinkan untuk mengurus janin tersebut sampai ia
tumbuh.2. Sesungguhnya janin mengikuti sang ibu dan merupakan
bagian darinya.Dan menurut kesepakatan Ulama seseorang
diperbolehkan memotong bagian dari tubuhnya agar bagian tubuh
lainnya selamat.Contohnya,apabila seseorang mempunyai tangan yang
dapat menggerogoti bagian tubuh lainnya ataupun kaki yang dapat
menggerogoti bagian lainnya dan tidak memungkinkan untuk
menyelamatkan bagian tubuh lainnya kecuali dengan mengamputasi
bagian tubuh yang dapat menggerogoti tersebut.maka bagian tubuh
tersebut boleh kita amputasi agar bagian tubuh lainnya dapat
selamat.Demikian pula janin.Ia seperti bagian tubuh yang dapat
menggerogoti sehingga harus kita amputasi agar nyawa sang ibu dapat
terselamatkan.SanggahannyaIni adalah qiyas maal faariq,analogi yang
terdapat padanya perbedaan karena kedua-duanya adalah jiwa yang
terjaga dan saling terpisah.3. Mereka berdalil dengan beberapa
kaidah diantaranya : Kesulitan menyebabkan adanya kemudahanJuga
kaidah yang berbunyi : Memilih satu diantara dua keburukan yang
lebih ringanIV. Menggugurkan sperma yang statusnya haram.Maksudnya
apabila tindakan aborsi disebabkan oleh perbuatan amoral seperti
zina,yang kemudian si perempuan hamil disebabkan perbuatan
tersebut.Dalam kasus ini,apakah sang janin diaborsi atau
tidak?Seperti kita ketahui bersama,bahwa dizaman kita sekarang
banyak merebak perbuatan zina baik di negri kafir serta banyak pula
dinegara-negara Islam.Penyebabnya adalah banyaknya alat-alat yang
melalaikan serta acara-acara telavisi yang mendorong perbuatan keji
ini.Ketika merebaknya zina di negri-negri kafir,dengan terpaksa
negri-negri tersebut membolehkan tindakan aborsi.Maka
dikeluarakanlah keputusan yang membolehkan aborsi.Bahkan aborsi di
beberapa negara menjadi barang dagang yang menguntungkan.sehingga
banyak dipromosikan dan diiklankan diberbagai media
cetak.Sebagaimana telah kita sebutkan bahwa di kota Newyork saja
terdapat kurang lebih 300 klinik spesialis aborsi
janin.HukumnyaMenggugurkan sperma yang statusnya haram,dibagi
menjadi dua kondisi :Kondisi pertama : sebelum ditiupkannya ruhPara
Ahli fikih kontemporer berselisih pendapat dalam masalah ini
menjadi tiga pendapatPendapat pertama : tidak boleh,karena tidak
ada keperluan untuk melakukan aborsi.Dalilnya :Kisah wanita
ghomidiyah yang mendatangi Nabi dalam keadaan hamil disebabkan
perbuatan zina.Nabi tidak menegakkan hukum had padanya sampai ia
melahirkan.Andaikan janin tersebut boleh digugurkan tentunya Nabi
akan menegakkan hukum had padanya.Karena apabila ditegakkan wanita
tersebut akan mati,sehingga janinnya pun ikut mati.Nabi
menangguhkan hukum had tersebut sampai ia melahirkan.Hal ini
menunjukkan bahwa kandungan tersebut walaupun belum ditiupkan ruh
memiliki kehormatan yang tidak boleh dilanggar.Pendapat kedua :
Masalah tersebut haruslah diperinci.Apabila perbuatan zina tersebut
dilakukan atas dasar paksaan,maka diperbolehkan menggugurkan janin
hasil zina tersebut sebelum ditiupkannya ruh.Akan tetapi apabila
perbuatan zina terjadi atas dasar suka sama suka maka aborsi pun
tidak diperbolehkan.Alasannya,apabila perbuatan zina tersebut
terjadi atas dasar paksaan.Maka,pihak wanita pun memiliki
udzur.Karena janin tersebut akan membahayakannya dan menyakitkan
(mencemarkan,pent.)Selama ia memiliki uzur,aborsi pun
diperbolehkan.Pendapat ketiga : boleh secara mutlak.Baik zina
tersebut atas dasar paksaan ataupun suka sama suka.Alasannya :1.
Sperma tersebut statusnya haram.Sesuatu yang haram menurut syariat
seperti sesuatu yang tidak ada secara indrawi,maka ia tidak
memiliki kehormatan.Dan aku ingat pada tahun-tahun yang lalu,aku
bertanya kepada Syaikh Muhammad (maksudnya,Ibnu Utsaimin) semoga
Allah merahmatinya- Tentang hukum menggugurkan sperma yang
statusnya haram.Maka beliau menjawab bahwa sperma tersebut
digugurkan.2. Sperma tersebut akan menimbulkan bahaya dan
menyakitkan (mencemarkan,pent.) wanita serta keluarganya.3. Diri
sang janin pun apabila telah dilahirkan akan menjumpai permasalahan
yang akan membahayakan dam menyakitkan dirinya,karena ia merupakan
anak hasil zina.TarjihDalam Masalah ini yang lebih mendekati
kebenaran adalah pendapat yang memperinci.Apabila wanita tersebut
melakukan zina karena dipaksa atau ia telah melakukannya atas dasar
suka sama suka kemudian bertaubat lalu kembali kepada Allah,maka
diperbolehkan menggugurkan janin selama sebelum ditiupkannya
ruh.Karena keberadaannya akan membahayakan sang
ibu,keluarganya,bahkan sang anak sendiri setelah dilahirkan.Dan
dalam kaidah syariat,bahaya atau keburukan yang lebih lebih ringan
lebih dipilih (dari pada bahaya yang lebih berat,pent.) dan
Kesulitan menyebabkan adanya kemudahan.Apalagi ternyata sperma ini
statusnya haram menurut syariat.sedangkan segala sesuatu yang haram
menurut syariat maka ia seperti sesuatu yang tidak ada secara
indrawi.Adapun apabila zina dilakukan atas dasar keridoan dan suka
sama suka maka aborsi hukumnya haram,tidak diperbolehkan.Kondisi
kedua : Setelah ditiupkannya ruh.Yaitu setelah umur janin mencapai
seratus dua puluh tahun.Pada kasus ini menggugurkan janin hukumnya
haram.Karena hal ini merupakan pembunuhan jiwa yang semestinya
dijaga.Karena setelah ditiupkannya ruh sang janin menjadi jiwa yang
terjaga yang tidak boleh dibunuh.Sedangkan bahaya yang akan dialami
sang ibu ataupun anak setelah dilahirkan tidak setara dengan bahaya
membunuh janin tersebut.Karena hal itu termasuk dosa besar.Allah
berfirman :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu ; Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.Allah juga berfirman : Dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan
suatu (alasan) yang benar .Dan pada pembahasan lalu telah
disebutkan hadits yang berbunyi : Tidak dihalalkan darah seorang
muslim kecuali,disebabkan oleh salah satu dari tiga
perkara..Demikian pula maqaasid asy-syariaah,Tujuan syariat adalah
menjaga adhdharuriyyaat al khams,lima perkara penting yang
disepakati oleh kesuluruhan syariat.Yang mana diantara lima perkara
tersebut adalah menjaga jiwa.Andaikan aborsi tersebut dilakukan
setelah ditiupkannya ruh,maka hal itu tidak diperbolehkan dan
pelakunya berdosa bahkan berbuat dosa besar.Hukumnya pun sebanding
dengan pembunuhan yang dilakukan secara sengaja terhadap
janin.Sehingga ia terkena sebagaimana yang disebutkan oleh para
Ulama- kewajiban membayar diyat serta hukuman.V. Aborsi karena
takut terjadinya malformasi janin ( kecacatan pada janin
)Malformasi janin merupakan prediksi akan terjadinya kecacatan
bawaan pada janin.Para Dokter menyebutkan bahwa kecacatan yang
terjadi pada janin ada tiga macam :Pertama,kecacatan yang terjadi
pada janin pada dua minggu pertama usia kandungan.Andaikan sang
janin terancam akan mengalami kecacatan pada dua minggu tersebut
dikarenakan adanya faktor eksternal,maka biasanya janin tersebut
akan musnah.Dan biasanya rahim akan mengeluarkan janin yang terkena
cacat.Dan telah kita sebutkan bahwa aborsi alami adalah proses
alami dimana rahim mengeluarkan janin yang cacat.Dan telah kita
sebutkan bahwa para dokter menyatakan bahwa 70 % sampai 90 % janin
yang digugurkan secara alami adalah janin yang mengalami
kecacatan.Kedua,kecacatan yang terjadi antara minggu ketiga sampai
minggu ke delapan.Ini adalah fase yang paling sensitif akan
terjadinya kecacatan pada janin.Pada fase ini janin akan
terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal sehingga akan turun dari
dari tempatnya sehinga keluar dalam keadaan cacat.Para dokter telah
menyebutkan bahwa Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi janin pada
fase kedua ini sangatlah banyak.Diantaranya : Faktor
turunan,konsumsi obat-obatan,Bahan-bahan kimia dan mendengarkan
gosip,dll.Oleh sebab itu,diperlukan adanya sikap waspada agar janin
tidak terpengaruh oleh faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kecacatan pada fase ini.Karena pada fase ini ia mudah
terpengaruh.Adapun pada fase sebelumnya,andaikan sang janin
terpengaruh biasanya ia akan gugur atas izin Allah- .Ketiga, Cacat
yang terjadi setelah fase kedua.Para dokter menyebutkan bahwa pada
fase ini,janin biasanya tidak akan terpengaruh oleh
kecacatan.Sekalipun hal ini terjadi,maka sang janin akan meiliki
berat yang ringan.PENANGGULANGAN SYARI TERHADAP JANIN YANG
CACATBerkaitan dengan janin yang cacat,hukum syariat dapat
disimpulkan menjadi tiga poin :Poin pertama,Mencegah kecacatan
tersebut dengan kewaspadaan.Sang ibu maupun bapak mengambil sikap
waspada dengan mencegah adanya fakor-faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi janin.Hal ini sedikit telah kami singguh
sebelumnya.Dan syariat datang dengan membawa kaidah : Mencegah
faktor-faktor yang dapat menghantarkan menuju kerusakanPoin
kedua,Mengobati kecacatan apabila terjadi.Jika memungkinkan
diadakannya pengobatan terhadap janin didalam kandungan sang ibu
setelah terbukti menurut dokter adanya kecacatan-,maka pengobatan
ini adalah wajib hukumnya.Poin ketiga,Aborsi.Apakah boleh mengambil
langkah ini atau tidak diperbolehkan ketika para dokter tidak
sanggup mengobati kecacatan tersebut ?Hukumnya :Para ilmuwan fikih
dizaman ini telah membagi kecacatan pada janin menjadi dua
bagian:Pertama : kecacatan yang terjadi sebelum ditiupkannya
ruh.Maksudnya,Pada janin tersebut telah terdeteksi adanya cacat
bawaan sebelum ditupkannya ruh.Mayoritas Ulama kontemporer
membolehkan aborsi janin tersebut pada fase ini.Sesuai dengan
kaidah : memilih satu diantara dua bahaya yang lebih ringanAborsi
adalah bahaya.Akan tetapi keluarnya janin dalam keadaan cacat akan
membahaykan dirinya dan kedua orang tuanya.Kedua,cacat,atau cacat
bawaan yang terdeteksi setelah ditupkannya ruh.Pada kasus ini
aborsi tidak boleh dilakukan.Sebagaimana telah disebutkan
dalil-dali yang menunjukkan diharamkannya membunuh jiwa.Karena
janin tersebut setelah ditiupkan padanya ruh menjadi jiwa yang
terjaga tidak boleh dibunuh dan dilanggar kehormatannya.Akan tetapi
telah kami sebutkan bahwa mayoritas Ulama dizaman ini membolehkan
dilakukannya aborsi terhadap janin setelah ditiupkannya ruh apabila
keberadaannya terbukti membahayakan sang ibu.Atas dasar ini,apabila
sang janin mengalami cacat bawaan atau sakit yang dapat mebahayakan
sang ibu berupa kematian yang terbukti- atas dasar yang telah kami
sebutkan berkenaan dengan silang pendapat antara Ulama kontemporer
dan Ulama terdahulu tentang hukum Aborsi.Ulama terdahulu
berpendapat tidak diperbolahkan dilakukannya aborsi sedangkan Ulama
kontemporer berpendapat,jika terbukti sang janin akan mengakibatkan
kematian sang ibu,maka boleh dilakukan aborsi.Sebagian Dokter
menyebutkan : Sesungguhnya kecacatan yang terjadi pada
janin,hanyalah spekulasi saja.yakni bukan perkara yang
terbukti.Oleh sebab itu tidak diperbolehkan bagi sang ibu maupun
dokter terburu-buru menggugurkan janin.Karena ini adalah perkara
yang spekulatif saja.Karena terkadang doter berpendapat sesuatu
kemudian pada kesempatan lain ia membatalkan pendapatnya
sendiri.Ini yang pertama.Kedua, sebagian Dokter menyebutkan bahwa
kecacatan biasanya tidak dapat terdeteksi kecuali setelah
ditiupkannya ruh.Jika demikian,maka tidak boleh menggugurkan janin
setelah ditiupkannya ruh sebagaimana yang telah disebutkan.Kecuali
menurut pendapat Ulama kontemporer yang membolehkan dilakukannya
aborsi apabila keberadaan janin terbukti dapat membahayakan atau
bahkan mengakibatkan kematian sang ibu.