Top Banner
 1 | Tugas Geothermal Mia Fitriyanti / 072.11.073  Hubungan Tektonisme, Magmatisme, & Vulkanisme dengan Prospek Geothermal Tektonisme adalah proses pematahan, perlipatan, perubahan    perubahan bentuk dari lapisan  batuan planet / bumi, disebabkan oleh gerakan   gerakan skala besar di bawah lapisan batuan. Prosesnya terjadi dalam waktu yang sangat perlahan, yakni hanya beberapa cm dan dalam kurun  jutaan tahun. Tektonik atau tektonisme dipicu oleh magmatisme,yakni pada zona rifting dimana magma basal menyebabkan pergerakkan antar    antar lempeng, yang kemudian akan menyebabkan zona-zona konvergen, yang akan memicu aktivitas magmatisme selanjutnya akibat peleburan dan pelelehan lempeng samudera. Magma yang naik ke atas akibat gaya tektonik yang bekerja mengakibatkan peristiwa vulkanisme yang menghasilkan terbentuknya gunung    gunung api. Aktivitas Gunung Api di Indonesia banyak menyebabkan terbentuknya sistem panas bumi atau geotermal yang dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit tenaga listrik.
6

Hubungan Tektonisme, Vulkanisme, dan Prospeksi Geothermal

Oct 09, 2015

Download

Documents

Mia Fitriyanti

Hubungan Tektonisme, Vulkanisme, dan Prospeksi Geothermal secara umum.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/19/2018 Hubungan Tektonisme, Vulkanisme, dan Prospeksi Geothermal

    1 | T u g a s G e o t h e r m a l

    M i a F i t r i y a n t i / 0 7 2 . 1 1 . 0 7 3

    Hubungan Tektonisme, Magmatisme, & Vulkanisme dengan

    Prospek Geothermal

    Tektonisme adalah proses pematahan, perlipatan, perubahan perubahan bentuk dari lapisan

    batuan planet / bumi, disebabkan oleh gerakan gerakan skala besar di bawah lapisan batuan.

    Prosesnya terjadi dalam waktu yang sangat perlahan, yakni hanya beberapa cm dan dalam kurun

    jutaan tahun.

    Tektonik atau tektonisme dipicu oleh magmatisme,yakni pada zona rifting dimana magma basal

    menyebabkan pergerakkan antarantar lempeng, yang kemudian akan menyebabkan zona-zona

    konvergen, yang akan memicu aktivitas magmatisme selanjutnya akibat peleburan dan pelelehan

    lempeng samudera.

    Magma yang naik ke atas akibat gaya tektonik yang bekerja mengakibatkan peristiwa

    vulkanisme yang menghasilkan terbentuknya gununggunung api.

    Aktivitas Gunung Api di Indonesia banyak menyebabkan terbentuknya sistem panas bumi atau

    geotermal yang dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit tenaga listrik.

  • 5/19/2018 Hubungan Tektonisme, Vulkanisme, dan Prospeksi Geothermal

    2 | T u g a s G e o t h e r m a l

    M i a F i t r i y a n t i / 0 7 2 . 1 1 . 0 7 3

    Dalam sistem panas bumi . Intrusi magma akan menjadi sumber panas yang dapat mendidihkan

    air yang kemudian uap panas (steam) akan tersimpan pada batuan yang poros sebagai reservoir

    dan ditutup oleh batuan tudung yang impermeabel atau dapat menahan uap sehingga tidak keluar

    ke permukaan

    Eksplorasi panas bumi dibutuhkan kegiatan vulkanisme yang sudah stabil dan cukup panas

    secara temperatur. Temperatur ini dapat diuji dengan cara geotermometer. Geothermometer

    Kimia dan Isotop mungkin merupakan alat geokimia yang paling penting untuk ekslorasi dan

    pengembangan sumber daya panas bumi. Geothermometer digunakan dalam berbagai pekerjaan,

    sebagai berikut,Estimasi T bawah permukaan reservoir panas bumi, Monitor perubahan T

    reservoir selama produksinya.

    Geothermometer diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu Geothermometer air atau

    larutan, Geothermometer uap atau gas, dan Geothermometer isotop Geothermometer air dan uap

    umumnya disebut sebagai Geothermometer Kimia. Geotermometer ini merupakan

    geotermometer yang paling terpenting. Dengan kadar-kadar kimia tertentu dapat

    diinterpretasikan suhu di bawah permukaan seperti pada gambar di bawah ini.

  • 5/19/2018 Hubungan Tektonisme, Vulkanisme, dan Prospeksi Geothermal

    3 | T u g a s G e o t h e r m a l

    M i a F i t r i y a n t i / 0 7 2 . 1 1 . 0 7 3

    Dari pertimbangan-pertimbangan ini dapat dinilai apakah suatu sistim geothermal ekonomis atau

    tidak. Kemudian disamping itu harus juga diperhatikan adanya zona mixing antara air magmatic

    dengan air permukaan yang dapat mempengaruhi temperatur. Dengan hasil plot antara kimia

    chloride sebagai sumbu horizontal dengan entalpi pada sumbu vertical.

    Dari hasil analisis seperti di atas, maka kita dapat merekonstruksi zona mixingnya. Dimana

    dalam zona ini terjadi percampuran berbagai macam fluida seperti fluida sisa magmatisme, air

    laut, air hujan, dan air karbonat yang dapat menyebabkan perubahan temperatur yang kompleks.

  • 5/19/2018 Hubungan Tektonisme, Vulkanisme, dan Prospeksi Geothermal

    4 | T u g a s G e o t h e r m a l

    M i a F i t r i y a n t i / 0 7 2 . 1 1 . 0 7 3

    Setelah itu harus diperhatikan bahwa geotermometer sejumlah gas dapat menghasilkan energi-

    energi yang harus diperhitungkan dalam eksploitasi dalam kepentingan ekonomi.

    Arnorrson (2000)

    Arnorsson (1985)

    Setelah perhitungan temperatur dan menginterpretasi semua zona mixing, maka kita harus

    menentukan zona upflow dan outflow. Selain ditunjang dengan adanya mineral-mineral alterasi

    yang menunjukkan suhu di bawah permukaan.

  • 5/19/2018 Hubungan Tektonisme, Vulkanisme, dan Prospeksi Geothermal

    5 | T u g a s G e o t h e r m a l

    M i a F i t r i y a n t i / 0 7 2 . 1 1 . 0 7 3

    Henley dan Ellis (2000)

    Disamping observasi berbagai macam manifestasi juga penting, seperti hot spring, geyser,

    travertine, dan lain-lain. Pertimbangan selanjutnya adalah konversi dari Q dari geotermometer

    gas yang dikonversi menjadi P atau daya dalam MW yang akan menentukan kelayakan untuk

    dijadikan energy geothermal.