Top Banner
Hubungan LOBI Hubungan LOBI dan Komunikasi dan Komunikasi ILMU KOMUNIKASI IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA DANUS ARDIANSAH 6F3.1 - B06210003
14

Hubungan Lobi dan Komunikasi

Aug 02, 2015

Download

Investor Relations

Ardiansah Danus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hubungan Lobi dan Komunikasi

Hubungan LOBIHubungan LOBIdan Komunikasidan Komunikasi ILMU KOMUNIKASI

IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA

DANUS ARDIANSAH

6F3.1 - B06210003

Page 2: Hubungan Lobi dan Komunikasi

Fokus Fokus PembahasanPembahasan

Definisi LobiPosisi Lobi dalam komunikasiHubungan lobi dan komunikasiTujuan KomunikasiFungsi LobiPersiapan sebelum melobiSasaran lobiTujuan lobiStudi Kasus

Page 3: Hubungan Lobi dan Komunikasi

A. Definisi LobiA. Definisi Lobi

Awalnya, lobi diartikan sebagai ruang masuk gedung, atau teras yang biasanya terdapat beberapa bangku dan meja untuk ruang tunggu atau berbincang.

Secara umum lobi berarti mempengaruhi pihak-pihak yang berwenang membuat kebijakan publik agar memperhatikan, mendukung, dan mengambil tindakan terhadap sebuah isu yang sedang dibicarakan dalam masyarakat.

Lobi adalah suatu kegiatan dari orang-orang yang berusaha untuk mempengaruhi orang lain untuk suatu tujuan tertentu, baik itu sebuah lembaga pemerintahan maupun suatu organisasi tertentu.

Page 4: Hubungan Lobi dan Komunikasi

Dengan melakukan lobi, seorang PR dengan publiknya bisa mencapai kesepakatan (deal) atau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup bisnis perusahaan.

Lobi juga dapat disebut dengan Public Affairs (PA), Public Affairs dipandang sebagai cabang dari public relations yang memfokuskan pada keterampilan komunikasi yang sama-sama saling mempengaruhi.

Lobi tidak hanya dilakukan di ranah organisasi maupun institusi kelembagaan, namun lobi juga diperlukan di ranah politik.

Page 5: Hubungan Lobi dan Komunikasi

B. Posisi Lobi dalam B. Posisi Lobi dalam KomunikasiKomunikasi

Posisi lobi berada dalam bagian ilmu komunikasi, khususnya Public Relations, sehingga dalam melakukan lobi selalu berkaitan dengan teknik-teknik komunikasi.

Teknik komunikasi sendiri – seperti ditulis oleh Onong Uchjana Effendy (1984:10) – terdiri atas :

1. Teknik komunikasi informatif.

2. Teknik komunikasi persuasive

3. Teknik informasi instruksi

4. Teknik informasi manusiawi.

Page 6: Hubungan Lobi dan Komunikasi

C. Hubungan Lobi dengan Komunikasi

Lobi adalah sebuah kegiatan komunikasi. Komunikasi yang sifatnya informal. Lobi melibatkan minimal 3 komponen.

Pertama, pelobi yang telah bertindak sebagai komunikator.

Kedua, pesan-pesan lobi.Ketiga adalah sasaran lobi atau target

lobi yang bertindak sebagai komunikan.

Page 7: Hubungan Lobi dan Komunikasi

Lobi merupakan seni berkomunikasi.Pesan-pesan yang akan dikirimkan itu

hendaknya dipahami target lobi sesuai dengan motif komunikasi.

Bila pemahamannya tidak sesuai dengan motif komunikasi, maka boleh dibilang keberhasilan komunikasi lobi, sedikit mengalami kegagalan.

Keberhasilan dalam melakukan lobi banyak ditentukan oleh pemahaman pelobi (komunikator) tentang siapa orang yang

menjadi target lobinya atau komunikannya.

Page 8: Hubungan Lobi dan Komunikasi

D. D. Tujuan Komunikasi Tujuan Komunikasi Tujuan Komunikasi menurut Onong Uchjana

Effendi dalam buku Dimensi - dimensi Komunikasi adalah sebagai berikut :

a. Perubahan dan Partisipasi Sosial

b. Perubahan Sikap

c. Perubahan pendapat

d. Perubahan perilaku.

Tujuan melakukan proses komunikasi lobi adalah untuk mempengaruhi target lobi, maka menjadi mutlak atau wajib hukumnya ketika merumuskan pesan-pesan komunikasi, pesan-pesan dalam lobi adalah pesan-pesan yang telah disesuaikan dengan siapa komunikan (target lobi).

Page 9: Hubungan Lobi dan Komunikasi

E. Fungsi LobiE. Fungsi LobiFungsi lobi adalah untuk melindungi

kepentingan organisasi/lembaga bisnis dengan membuka komunikasi pada pihak pengambil keputusan. M

Membangun koalisi dengan organisasi-organisasi lain.

Mengumpulkan informasi dan mempersiapkan laporan untuk legislator yang mewakili posisi organisasi dalam isu-isu kunci.

Sebagai wujud rasa toleransi antar pelaku komunikasi dalam organisasi maupun institusi.

Page 10: Hubungan Lobi dan Komunikasi

F. F. Persiapan sebelum melobiPersiapan sebelum melobi◦ Siapkan dan sempurnakan argumen dalam

mendukung posisi organisasi◦ Pelajari argumen-argumen yang berlawanan

dengan posisi organisasi.◦ Pahami orientasi politik pihak yang sedang anda

coba pengaruhi.◦ Tinggalkan segera pihak yang sedang anda

coba pengaruhi setelah menerima posisi organisasi.

◦ Beri legislator pernyataan tertulis mengenai dukungan pada posisi organisasi.

◦ Lakukan kontak komunikasi lanjutan untuk memperkuat posisi yang mendukungnya

Page 11: Hubungan Lobi dan Komunikasi

G. Sasaran LobiG. Sasaran Lobi

Kepala atau komandan ini yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan.

Kalau kemudian diperoleh informasi dari sang kepala atau komandan bahwa ia berhubungan juga dengan legislatif, maka pihak legislatif ini juga perlu di dekati.

Yang tidak kalah pentingnya untuk dilobi adalah aktor yang bermain di balik layar. Tidak jarang misalnya, ada pihak-pihak yang tidak kelihatan dalam pembuatan sebuah kebijakan publik. Mereka tidak pernah muncul ke permukaan tapi kekuasaan mereka sangat besar. Ini perlu dilacak dan didekati.

Page 12: Hubungan Lobi dan Komunikasi

H. Tujuan LobiH. Tujuan Lobi Orang tersebut mau melakukan suatu hal untuk

anda dengan senang hati. Orang tersebut terbuka untuk melakukan kerja

sama dengan anda. Terjadi hubungan yang lebih menyenangkan

(lebih ke arah pertemanan, bukan sekedar hubungan bisnis)

Menciptakan suatu kerja sama yang saling menguntungkan, saling mempercayai, saling menghargai dari pihak-pihak yang telah kita lobi.

Lobi bukan untuk mencari keuntugan dari pihak yang dilobi, tapi bagaimana berdiskusi dalam pencarian solusi dan mampu bekerja sama yang saling menguntungkan

Page 13: Hubungan Lobi dan Komunikasi

Pemerintah melobi dan mengupayakan penambahan kuota jamaah haji kepada Menteri Urusan Keislaman, Dakwah, Wakaf, dan Penyuluhan Arab Saudi Syaikh Shaleh bin Abdul Aziz bin Muhammad Syaikh.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku sudah menyampaikan kepada Syaikh Shaleh bin Abdul Aziz perihal penambahan kuota haji.

Penambahan kuota yang diajukan adalah 27 ribu. Menurut Suryadharma, alasan penambahan kuota itu karena antrean calon jamaah haji yang panjang.

Jika disetujui, kuota haji untuk Indonesia nantinya bisa mencapai 238 ribu. Saat ini, kuotanya adalah 211 ribu jamaah.

Sementara jumlah jamaah haji yang telah terdaftar hingga 7 Juni 2011 tercatat sebanyak 1.420.915 orang. Rinciannya, pendaftar haji reguler 1.377.414 orang dan haji khusus 43.501 orang. Banyaknya jumlah pendaftar itu berimplikasi pada lamanya waktu tunggu bagi calon jamaah haji

I. Studi KasusI. Studi Kasus

Page 14: Hubungan Lobi dan Komunikasi

[PR.ONE PRODUCTION]2013