Date post: | 06-Feb-2018 |
Category: | Documents |
View: | 222 times |
Download: | 1 times |
1
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES MAHASISWA DALAM
MENGERJAKAN SKRIPSI TERHADAP PERILAKU MEROKOK
MAHASISWA LAKI-LAKI PSIK UMY
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat
Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
DIYANAH SYOLIHAN RINJANI PUTRI
20100320033
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
2
3
4
Hubungan Antara Tingkat Stres Mahasiswa Dalam Mengerjakan Skripsi
Terhadap Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki PSIK UMY
Diyanah Syolihan Rinjani Putri1, Sutantri
2
Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultasi Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan (FKIK), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2014
INTISARI
Skripsi adalah sebuah tugas akhir yang harus dikerjakan oleh seorang
mahasiswa dalam studinya, sebagai syarat agar bisa mendapat gelar sarjana. Saat
penyusunan skripsi mahasiswa banyak mengalami kesulitan, rintangan dan
halangan dalam mengerjakannya. Mahasiswa dapat mengalami kondisi psikologis
yang tidak menyenangkan atau bisa disebut dengan stres. Pada kondisi tersebut,
seorang perokok bisa merokok lebih banyak, dan yang tidak merokok bisa
menjadi merokok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat
stres mahasiswa dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok
mahasiswa laki-laki.
Penelitian ini merupakan penelitian Korelasi. Pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan Total Sampling yang berjumlah 45 mahasiswa yang
sedang mengerjakan skripsi di UMY. Instrumen pada penelitian ini menggunakan
skala tingkat stres dan skala perilaku merokok dengan model Likert. Analisa data
yang digunakan adalah Kendall Tau.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres yang ditemukan
pada mahasiswa adalah tingkat stres sedang dengan jumlah 42 orang (93,3%), dan
berat 3 orang (6,7%). Selain itu, untuk perilaku merokok baik 7 orang (17,8%),
cukup 30 orang (66,7%) dan buruk 8 orang (17,8%). Dari analisa ditemukan
bahwa p value =0,319, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara tingkat stres dalam mengerjakan skripsi terhadap perilaku
merokok.
Kata Kunci: Tingkat Stres, Perilaku Merokok, Mahasiswa Laki-laki, Mengerjakan
Skripsi.
____________________________________________________ 1 Mahasiswa Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan, FKIK, UMY
2 Dosen Keperawatan Komunitas, Program Studi Ilmu Keperawatan, UMY
Korespondensi : [email protected]
5
Correlation Between Stress Levels and Smoking Behavior Among the Last Year
Male Student in School of Nursing UMY
Diyanah Syolihan Rinjani Putri1, Sutantri
2
Student Research Project, School of Nursing, Medical and Health Faculty,
Muhammadiyah University of Yogyakarta, 2014
ABSTRACT
Thesis is a final task that must be accomplished by students during studies
as a requirement to acquire get bachelor degree. Students usually deal with
several difficulties, obstacles, and impediments in order to accomplish this final
task. Students can experience unpleasant psychological condition or can be called with
stress. In these conditions, a smoker can smoke more, and who do not smoke can
be smoked. The purpose of this study is to determine the correlation between
stress to do thesis and smoking behavior in male students.
This study was a Corelational study. Sampling in this study used Total
Sampling method, with total respondents in this study were 45 students.
Instrument in this study use the scale levels of stress and smoking behavior scale
with Likert model. The data analysis technique used in this study was Koefision
Bivariate Correlation. Data analysis used was Kendall Tau.
The results of this study showed that stress levels found in student stress
levels were moderate level with 42 people (93.3%), and severe level with 3 people
(6.7%). In addition, for both smoking behavior were 7 people (17.8%) good
behavior, 30 people (66.7%) enough behavior and 8 (17.8%) bad behavior. From
the data analysis it was found out that p value = 0.319, so it can be concluded
that there was no correlation between the level of stress in a working paper on
smoking behavior.
Keywords: Level of Stress, Smoking Behavior, Male Students, Working Thesis
____________________________________________________ 1Nursing Student, School of Nursing, Medical and Health Faculty, UMY 2 Lecture of Community Nursing, School of Nursing, UMY
Correspondence : [email protected]
mailto:[email protected]
6
PENDAHULUAN
Jumlah perokok pada usia 15 tahun keatas dari tahun 2007-2013,
cenderung meningkat dari 34,2% tahun 2007 menjadi 36,3% tahun 2013.1Angka
prevalensi merokok di indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di
dunia.2Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok terbesar keempat di
dunia.3
Perilaku merokok yang dilakukan oleh masyarakat tidak akan terjadi tanpa
adanya faktor-faktor pendorong. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
merokok yaitu faktor lingkungan, teman sebaya, kepuasan fisikologis. Kepuasan
fisikologis lebih dominan dari pada faktor yang lainnya sebesar 40,9%. Hal ini
menggambarkan bahwa perilaku merokok berkaitan dengan kondisi emosi.
Kondisi yang paling banyak mempengaruhi perilaku merokok adalah ketika
seseorang mengalami tekanan atau stres.4
Kondisi inilah yang sering dialami oleh mahasiswa semester akhir yang
mengerjakan skripsi. Penyusunan skripsi yang wajib ini menjadi stressor
tersendiri bagi mahasiswa. Hal ini terjadi karena banyak anggapan bahwa
penyusunan skripsi itu sulit dan juga prosesnya panjang. Hasil penelitian
terdahulu menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
stres dengan perilaku merokok pada mahsiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
(PSIK), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).5 Artinya semakin tinggi
tingkat stres yang di alami mahasiswa semakin buruk perilaku merokok pada
mahasiswa. Selain itu, saat mengalami banyak stressor atau stres sesorang
mempunyai mekanisme koping yang berbeda-beda ada yang positif dan
7
negatif.6Koping yang negatif ketika mengalami stres yaitu seseorang yang tadinya
tidak merokok menjadi merokok.7
Merokok merupakan salah satu contoh strategi koping yang tidak efektif
banyak disukai oleh golongan baik remaja maupun dewasa, meskipun mereka
sudah mengetahui dampak negatif rokok bagi kesehatan. Dampaknya seperti
kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan kematian.8
Hal ini didukung oleh WHO yang mempediksikan bahwa penggunaan tembakau
akan membunuh 10 juta orang/tahun menjelang tahun 2020.9
Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, pada Prodi Ilmu Keperawata.
Berdasarkan studi pendahuluan di lapangan didapatkan data hampir 50%
mahasiswa laki-laki melakukan aktivitas merokok. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan perilaku merokok kalangan
mahasiswa laki-laki yang sedang mengerjakan skripsi. Selain itu, penelitian ini
ditunjukkan untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa ketika mengerjakan
skripsi, mengetahui perilaku merokok yang dilakukan oleh mahasiswa dan untuk
mengetahui hubungan stres dan perilaku merokok.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah total sampling. Jumlah respnden pada penelitian adalah seluruh mahasiswa
laki-laki yang mengerjakan skripsi di Pogram Studi Ilmu Keperawatan (PSIK),
8
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebanyak 45 mahasiswa. Waktu
penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2014 di PSIK UMY.
Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat stres sebagi variabel
independen, perilaku merokok sebagai variabel dependent dan variabel
pengganggu pada penelitian ini yaitu iklan, teman sebaya, mudahnya akses rokok,
adanya anggota keluarga yang merokok, umur, tingkat pengetahuan. Variabel
pengganggu pada penelitian ini diabaikan.
Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu kuesioner
tingkat stres dan perilaku merokok. Untuk tingkat stres terdiri dari 18 item
pertanyaan dengan skala Likert Rating pilihan jawabannya adalah tidak pernah,
kadang-kadang, sering dan selalu. Kuesioner tersebut diambil dari
Syofia.10
Sedangkan, kuesioner perilaku merokok terdiri dari 17 item pertanyaan
dengan skala Likert Rating pilihan jawabannya adalah selalu, kadang-kadang dan
tidak pernah. Kuesioner tersebut diambil dari Sulistiyo,11
Prayogo,12
dan
berdasarkan teori Potter dan Perry, Bell, Chapin dan Skiner. Kuesiner tersebut
sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas di STIKES Ahmad Yani Yogyakarta.
Analisa data yang digunakan adalah analisa data univariat dan bivariat.
Analisa univariat digunakan untuk melihat tingkat stres mahasiswa dalam
mengerjakan skripsi terhadap perilaku merokok serta data demografinya. Analisa
data yang digunakan adalh dengan melihat frekuensi dan prosentasen