Top Banner
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEM DENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 METRO TAHUN AJARAN 2017/2018 (Skripsi) Oleh NIA AGNIATI NISA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018
64

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

Sep 02, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEMDENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 4 METROTAHUN AJARAN 2017/2018

(Skripsi)

Oleh

NIA AGNIATI NISA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

ii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEMDENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA KELAS XI

SMA NEGERI 4 METRO TAHUN AJARAN 2017/2018

Oleh

NIA AGNIATI NISA

Masalah lingkungan merupakan dampak dari ketidakpedulian manusia terhadap

lingkungannya. Mengubah sikap manusia yang cenderung tidak peduli menjadi

prioritas utama dalam mengatasi krisis lingkungan. Untuk itu diperlukan upaya

dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan melalui jalur pendidikan formal di

sekolah. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui nilai signifikansi, keeratan hubungan, arah hubungan, dan kontribusi

pengetahuan tentang ekosistem terhadap sikap peduli lingkungan siswa.

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain deskriptif korelasional

dengan variabel X adalah pengetahuan tentang ekosistem dan variabel Y adalah

sikap peduli lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XI IPA SMA Negeri 4 Metro yang berjumlah 156 siswa. Sampel penelitian

berjumlah 62 siswa yang dipilih secara cluster random sampling. Instrumen yang

digunakan berupa tes pengetahuan tentang ekosistem yang terdiri atas 25 soal

pilihan jamak dan angket sikap peduli lingkungan yang terdiri atas 30 pernyataan.

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

iii

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengetahuan tentang ekosistem dengan

sikap peduli lingkungan memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai Sig.

sebesar 0,000 (p < 0,05); (2) Hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem

dengan sikap peduli lingkungan memiliki tingkat keeratan yang sedang dengan

nilai R sebesar 0,469; (3) Pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap peduli

lingkungan memiliki arah hubungan yang positif dengan persamaan regresi Y =

63,693 + 0,225X, artinya jika pengetahuan tentang ekosistem mengalami

peningkatan satu satuan maka sikap peduli lingkungan akan mengalami

peningkatan sebesar 0,225; dan (4) Kontribusi pengetahuan tentang ekosistem

terhadap sikap peduli lingkungan siswa sebesar 22% dan sisanya 78% ditentukan

oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

Kata kunci: hubungan, pengetahuan tentang ekosistem, sikap peduli lingkungan

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG EKOSISTEMDENGAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 4 METROTAHUN AJARAN 2017/2018

Oleh

NIA AGNIATI NISA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan MIPAFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam
Page 6: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam
Page 7: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam
Page 8: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 17 Januari

1995, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara,

anak dari pasangan Bapak Enceng dan Ibu Fatimah.

Penulis beralamat di Jl. Kapten Abdul Haqim No. 31

LK. II Rajabasa Bandar Lampung. Nomor telepon

089656715347.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2000 di TK Al-Kautsar Bandar

Lampung yang diselesaikan pada tahun 2001. Selanjutnya pada tahun 2001

penulis bersekolah di SD Al-Kautsar Bandar Lampung yang diselesaikan pada

tahun 2007. Pada tahun 2007 diterima di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung yang

diselesaikan tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2010 penulis masuk di SMA Al-

Kautsar Bandar Lampung dan selesai pada tahun 2013. Tahun 2013 penulis

diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi melalui jalur

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada tahun 2016, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMP IT Bustanul Ulum dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa

Kecubung, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Tahun 2016 peneliti melakukan

penelitian di SMA Negeri 4 Metro untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

ix

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segalakemudahan, limpahan rahmad, rezeki, dan karunia yang Engkau berikan selama

ini. Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati.

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Ayahku (Enceng Juju Anwar) dan Ibuku (Fatimah)

Ayahku yang memberi tauladan bagi kami anak-anakmu, terima kasih atassegala ilmu dan motivasi hidup yang telah kau berikan. Ibuku yang baik hati,

penuh cinta, pengertian dan peduli. Terima kasih atas doa, motivasi sertaperjuanganmu untuk menjadikanku terus maju.

Adikku (Azri Al-Vaizar Aqmar dan Ayi Salamah Da’wiyah)

Adikku terimakasih atas segalanya. Terimakasih untuk doa dan semangat yangselalu kalian berikan untukku.

Para Pendidik

Guru dan dosen yang telah mendidik, menasihati, dan memberikan kesempatanuntuk memperoleh ilmu dan kebaikan juga meraih cita-cita.

Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

x

Motto

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”(QS. Al-Insyirah: 6-8)

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akanmengadakan baginya “jalan keluar” dan memberi rezeki

dari arah yang tak di sangka-sangka”(Qs. At-Thalaq: 2-3)

“Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernahberbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana

daripada sebelumnya”(Kahlil Gibran)

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

xi

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu

syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “Hubungan

antara Pengetahuan Tentang Ekosistem dengan Sikap Peduli Lingkungan Siswa

Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari

bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan

berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. Berti Yolida, S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

serta pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga

skripsi ini dapat selesai;

4. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku Pembimbing 1 serta Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam proses

penyelesaian skripsi;

5. Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd,. M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran

perbaikan, motivasi dan nasihat yang sangat berharga;

6. Dr. Edy Purnomo, M.Pd., atas bantuan dalam proses pembuatan instrumen.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

xii

7. Kepala sekolah, seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi SMA Negeri 4

Metro atas kerjasama yang baik selama penelitian;

8. Rekan-rekan tercinta (Elza Yulistiana, Nala Rahmawati, Putri Rizkia Elbalkis,

Wahyu Dwi Lestari, Anggraini Eka Putri, Clara Amelia, Reza Tihardila, Atini

Ilannur, Eka rahmi Pala, dan Meitha Dwi Solviana) terima kasih telah

membantu selama penelitian, atas dorongan motivasi serta keceriaan sebagai

penghilang lelah selama ini;

9. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna

bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 23 April 2018Penulis

Nia Agniati Nisa

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

xiii

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Lingkungan Hidup ............................................................ 8B. Pengetahuan ......................................................................................... 11C. Sikap Peduli Lingkungan ...................................................................... 17D. Tinjauan Materi Pokok Ekosistem........................................................ 21E. Kerangka Pikir ..................................................................................... 26F. Hipotesis Penelitian............................................................................... 29

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 31B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 31C. Desain Penelitian................................................................................... 32D. Prosedur penelitian................................................................................ 33E. Hasil Uji Coba Soal dan Angket ........................................................... 35F. Jenis dan Teknik Pengambilan Data .................................................... 36G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 39

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 43B. Pembahasan .......................................................................................... 48

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

xiv

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 54B. Saran ..................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 56

LAMPIRAN

1. Kisi-kisi instrumen survei ....................................................................... 602. Lembar instrumen survei......................................................................... 663. Peta KI dan KD materi ekosistem........................................................... 704. Kisi-kisi instrumen soal ....................................................................... 725. Kisi-kisi pemetaan soal ........................................................................ 736. Rubrik penilaian soal............................................................................ 857. Kisi-kisi instrumen angket ................................................................... 878. Rubrik penilaian angket ....................................................................... 889. Data skor uji validitas ke-1 soal ........................................................... 9210. Uji reliabilitas instrumen ke-1 soal ...................................................... 9511. Data skor uji validitas ke-1 angket....................................................... 9612. Uji reliabilitas instrumen ke-1 angket .................................................. 9913. Data skor uji validitas ke-2 soal ........................................................... 10114. Uji reliabilitas instrumen ke-2 soal ...................................................... 10415. Data skor uji validitas ke-2 angket....................................................... 10516. Uji reliabilitas instrumen ke-2 angket .................................................. 10817. Instrumen soal hasil uji validitas dan reliabilitas ................................. 10918. Instrumen angket hasil uji validitas dan reliabilitas............................. 11619. Data skor soal hasil penelitian ............................................................. 12020. Data skor angket hasil penelitian ......................................................... 12321. Data uji statistik ................................................................................... 12622. Data uji normalitas ............................................................................... 12823. Data uji homogenitas............................................................................ 13024. Data uji regresi linier sederhana........................................................... 13125. Gambar penelitian ................................................................................ 133

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tingkatan kemampuan kognitif .............................................................. 132. Sebaran populasi penelitian..................................................................... 323. Sebaran sampel penelitian....................................................................... 334. Kriteria reliabilitas instrumen .............................................................. 355. Kisi-kisi lembar tes pengetahuan ekosistem siswa. ............................. 396. Skor kuesioner...................................................................................... 397. Kisi-kisi lembar angket sikap peduli lingkungan siswa....................... 408. Interval koefisien tingkat hubungan antarvariabel ............................... 429. Nilai pengetahuan tentang ekosistem berdasarkan aspek kognitif....... 4410. Nilai sikap peduli lingkungan siswa .................................................... 4511. Hasil uji prasyarat ................................................................................ 4612. Ringkasan ANOVA ............................................................................. 47

13. Koefisien regresi hubungan.................................................................. 4714. Ringkasan Regresi Hubungan .............................................................. 47

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan hubungan antara nilai, sikap, tingkah laku, dan kepribadian........... 182. Jaring-jaring makanan yang membentuk suatu ekosistem ......................... 253. Bagan kerangka pikir penelitian.................................................................. 284. Bagan Hubungan Antar variable................................................................. 335. Grafik arah hubungan antara kedua variabel .............................................. 486. Gambar penelitian ....................................................................................... 133

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah lingkungan dewasa ini telah menjadi persoalan pelik di tengah

masyarakat. Beberapa kerusakan lingkungan disebabkan oleh kegiatan

manusia, seperti meningkatnya jumlah sampah dan penanggulangan yang

tidak komprehensif, melimpahnya limbah cair rumah tangga dan industri

yang mencemari lingkungan perairan atau tingginya emisi gas-gas pencemar

udara, memberi pengaruh besar terhadap kualitas hidup manusia. Kegiatan

tersebut dilakukan karena manusia kurang memperhatikan lingkungannya,

sehingga secara langsung atau tidak langsung, cepat atau lambat akan

mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan (Subagyo, 2002: 3).

Meningkatnya jumlah sampah telah menjadi persoalan serius di berbagai

daerah di Provinsi Lampung, terutama di daerah perkotaan dan salah satunya

adalah Kota Metro. Produksi sampah yang terus menerus meningkat seiring

dengan pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya

hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah dan

keberagaman karkteristik sampah. Berdasarkan Draf Strategi Sanitasi Kota

Metro (2013: 4), diperkirakan setiap orang menghasilkan sampah minimal

sekitar 0,5 kg perharinya. Jika saat ini penduduk Kota Metro berjumlah

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

2

160.792 jiwa, maka perkiraan jumlah produksi sampah yang dihasilkan setiap

harinya adalah sebesar 80.396 kg atau 80,3 ton/hari. Apabila sampah

sebanyak itu tidak dapat dikelola dengan baik maka akan mengakibakan

kerusakan lingkungan yang semakin parah.

Permasalahan tersebut membuat kita berpikir bahwa sikap kepedulian

masyarakat akan lingkungan sedang mengalami krisis, karena masalah

lingkungan merupakan masalah yang berkaitan dengan sikap manusia

terhadap lingkungannya. Menurut Azwar (2011: 5) sikap merupakan respon

terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Respon tersebut merupakan

bentuk kesiapan individu untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-

cara tertentu. Sikap yang dilakukan secara terus-menerus akan membentuk

pola tingkah laku dan pola tingkah laku tersebut akan membentuk

kepribadian. Dengan demikian, di dalam sikap sebetulnya telah terlihat unsur-

unsur penilaian suka atau tidak suka, positif ataupun negatif. Notoatmodjo

(2009: 43) menambahkan sikap positif seseorang dapat dipengaruhi oleh

pengetahuan. Hal ini didukung dengan adanya penelitian dari Barkatullah

(2006: 59) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan

tentang ekosistem dengan sikap siswa dalam konservasi sumber daya alam,

dengan hasil perhitungan dari koefisien korelasi yaitu 0,742 yang tergolong

korelasi kuat atau tinggi.

Perolehan informasi melalui pendidikan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi perubahan sikap. Pendidikan memberikan pengetahuan yang

mampu mengubah nilai dan keyakinan seseorang yang berakhir pada

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

3

perubahan sikap positif. Hal ini memberi gambaran bahwa pendidikan

mempunyai peran strategis dalam proses internalisasi nilai dan penanaman

budaya peduli lingkungan dalam bentuk pendidikan lingkungan hidup.

Institusi pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi

diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam mewujudkan tujuan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Arbuthnott, 2009: 121).

Pendidikan lingkungan hidup pada dasarnya telah diimplementasikan melalui

pembelajaran Biologi. Berdasarkan Kurikulum 2013, ruang lingkup materi

Biologi mengenai lingkungan salah satunya tercakup dalam dua Kompetensi

Dasar (KD) bagi siswa kelas X yaitu, KD 3.10 Menganalisis informasi atau

data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang

berlangsung di dalamnya dan 4.10 Mensimulasikan interaksi antar komponen

dalam suatu ekosistem (Kemendikbud, 2016: 18).

Kementerian Negara Lingkungan Hidup juga telah bekerjasama dengan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengembangkan program

pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

melalui program Adiwiyata pada tahun 2006 lalu. Program Adiwiyata

merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup yang

merupakan implementasi Permen Lingkungan Hidup No. 02 Tahun 2009.

Program ini merupakan suatu bentuk penghargaan yang diberikan oleh

pemerintah kepada lembaga pendidikan formal yang dinilai berjasa dalam

mengembangkan pendidikan lingkungan hidup (Kementerian Negara

Lingkungan Hidup, 2010: 17).

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

4

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada Januari 2107

diketahui bahwa SMA Negeri 4 Metro mendapatkan penghargaan program

Adiwiyata sejak tahun 2015 dan pelaksanaannya telah berjalan cukup

optimal. Kebijakan lingkungan hidup di sekolah sudah dituangkan dalam

surat keputusan dan terintegrasi dalam masing-masing mata pelajaran. Begitu

juga dengan visi dan misi sekolah yang sudah disesuaikan ke arah peduli

lingkungan. Struktur kurikulum pun sudah memuat pengembangan diri terkait

kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa menunjukkan bahwa

program Adiwiyata yang telah dilaksanakan meliputi: program energi,

penghijauan, pengelolaan sampah dan kebersihan. Program-program tersebut

dilaksanakan oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar

program Adiwiyata yakni: edukatif, partisipatif dan berkelanjutan. Sejauh ini

pelaksanaan program Adiwiyata telah berjalan cukup optimal, namun masih

dijumpai berbagai situasi permasalahan yang menghambat pelaksanaan

program Adiwiyata yaitu: siswa yang masih belum sadar dalam memahami

konsep sekolah berwawasan lingkungan hidup, masalah pendanaan, dan

dukungan dari masyarakat serta instansi lain yang masih rendah. Selain itu,

kemitraan yang terjalin antar sekolah hanya sebatas pembinaan lingkungan

hidup tanpa adanya kerjasama yang baik dengan berbagai pihak seperti

masyarakat, pemerintah, media, dan lain-lain dalam meningkatkan pelestarian

lingkungan hidup Kota Metro.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

5

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti termotivasi

untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan antara Pengetahuan tentang

Ekosistem dengan Sikap Peduli Lingkungan Siswa kelas XI di SMA Negeri 4

Metro Tahun Ajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas XI SMA Negeri 4

Metro?

2. Apakah terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas XI SMA Negeri 4

Metro?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas XI SMA Negeri 4

Metro?

4. Apakah terdapat kontribusi yang tinggi antara pengetahuan tentang

ekosistem terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas XI SMA Negeri

4 Metro?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Signifikansi antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap peduli

lingkungan siswa kelas XI SMA Negeri 4 Metro.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

6

2. Keeratan hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap

peduli lingkungan siswa kelas XI SMA Negeri 4 Metro.

3. Arah hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap

peduli lingkungan siswa kelas XI SMA Negeri 4 Metro.

4. Besarnya kontribusi pengetahuan tentang ekosistem terhadap sikap

peduli lingkungan siswa kelas XI SMA Negeri 4 Metro.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Menjadi pengalaman serta wawasan sebagai calon pendidik untuk

meperoleh gambaran pengetahuan tentang ekosistem dan sikap peduli

lingkungan siswa.

2. Bagi Guru

Menjadi bahan informasi bagi guru tentang pengetahuan ekosistem dan

sikap peduli lingkungan yang dimiliki siswa untuk kemudian

ditindaklanjuti dengan upaya pengembangan di lingkungan sekolah.

3. Bagi Siswa

Menjadi sumber informasi bagi siswa tentang gambaran kondisi

pengetahuan tentang ekosistem dan sikap peduli lingkungan yang

dimilikinya untuk terus dikembangkan.

4. Bagi Sekolah

Menjadi acuan dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan kualitas siswa.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

7

5. Bagi Peneliti Lain

Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya khususnya mengenai

hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap peduli

lingkungan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahan penafsiran pada permasalahan yang dibahas,

maka batasan masalah yang diberikan yaitu:

1. Pengetahuan tentang ekosistem merupakan pengetahuan yang dibentuk

oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu berinteraksi dengan

lingkungannya termasuk lingkungan alam (ekosistem). Komponen yang

meliputi pengetahuan ekosistem pada materi pembelajaran kelas X

semester genap ini yaitu: komponen ekosistem, aliran energi, daur

biogeokimia, dan interaksi dalam ekosistem.

2. Sikap peduli lingkungan diartikan sebagai sikap mengindahkan,

memperhatikan atau menghiraukan lingkungan hidup disekitarnya yang

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk melestarikan, memperbaiki

dan mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan. Aspek sikap peduli

lingkungan meliputi dimensi: 1) Memahami keterbatasan daya dukung

lingkungan; 2) Menyadari kerentanan akan keseimbangan alam; dan 3)

Melakukan tindakan upaya pemeliharaan dan perlindungan lingkungan.

3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa semester genap kelas

XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018. Sampel pada penelitian

ini adalah 62 siswa semester genap kelas XI.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Lingkungan Hidup

Pendidikan merupakan salah satu cara merubah sikap dan perilaku

masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena pendidikan sangat mempengaruhi

perkembangan fisik, daya jiwa (akal, rasa dan kehendak), sosial dan moralitas

manusia serta merupakan alat terpenting untuk menjaga diri dan memelihara

nilai-nilai positif (Zuriah, 2007: 7). Menurut Masruri (2002: 96) pengaruh

yang ditimbulkan pendidikan memberikan dampak pada bertambahnya

pengetahuan dan keterampilan serta akan menolong peserta didik dalam

pembentukan sikap yang positif. Pendidikan memberikan peluang kepada

peserta didik untuk mengembangkan potensinya. Tentu saja potensi yang

dikembangkan dalam pendidikan berkembang ke arah yang positif dan

bermanfaat bagi peserta didik maupun lingkungan hidup di sekitarnya.

Lingkungan hidup dan manusia merupakan dua unsur yang saling terikat satu

sama lain. Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar

manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan

kompleks serta saling mempengaruhi antar komponennya (Daryanto, 2013:

31). Keberadaan lingkungan hidup sangat penting bagi manusia karena dalam

melangsungkan kehidupannya manusia sangat bergantung dengan lingkungan

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

9

hidup. Lingkungan hidup mempengaruhi pengetahuan, keterampilan, dan

kesejahteraan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya maupun dalam

melakukan aktivitas hubungan sosial.

Masalah lingkungan hidup seperti: penimbunan sampah, pencemaran air

sungai, penggudulan hutan, banjir, tanah longsor, dan sebagainya, sudah

terjadi sejak lama dan harus segera diatasi. Beberapa upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup telah dilakukan oleh pemerintah maupun

masyarakat. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dapat dilakukan

dengan meningkatkan kesadaran dan kemauan manusia untuk kembali peduli

terhadap lingkungan hidup, salah satunya melalui pendidikan lingkungan

hidup. Menurut UNESCO (1997, dalam Zufa, 2012: 38) pendidikan

lingkungan hidup merupakan suatu proses yang bertujuan untuk membangun

populasi manusia di dunia agar memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap

lingkungan dan segala permasalahannya. Melalui pendidikan lingkungan

hidup diharapkan masyarakat memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap,

tingkah laku, motivasi dan komitmen untuk bekerja sama memecahkan

berbagai masalah lingkungan saat ini dan yang akan datang. Dengan

pendidikan lingkungan hidup pula diharapkan sumber daya manusia dapat

melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Salah satu bentuk pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dapat

dilakukan dengan mengikuti program Adiwiyata. Menurut Kementerian

Negara Lingkungan Hidup (2012: 2) program Adiwiyata adalah salah satu

program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

10

terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya

pelestarian lingkungan hidup. Tujuan program Adiwiyata adalah menciptakan

kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan

penyadaran bagi seluruh warga sekolah agar dapat turut bertanggung jawab

dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan

berkelanjutan (Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2012: 3).

Sekolah berbasis lingkungan seperti sekolah Adiwiyata harus memiliki

prinsip yang mendasari setiap kegiatan yang dilakukan di sekolah. Menurut

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

(2012: 3) bahwa prinsip-prinsip dasar yang diterapkan dalam program

Adiwiyata ialah: a) edukatif, yaitu prinsip mengedepankan nilai-nilai

pendidikan dan pembangunan karakter peserta didik agar mencintai

lingkungan hidup; b) partisipatif, yaitu komunitas sekolah terlibat dalam

manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; dan c)

berkelanjutan, yaitu seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan

terus menerus secara komprehensif. Untuk mencapai tujuan program

Adiwiyata maka ditetapkan 4 komponen program Adiwiyata meliputi:

kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis

lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana

pendukung ramah lingkungan (Kementerian Negara Lingkungan Hidup,

2012: 5-6).

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

11

Penghargaan Adiwiyata merupakan pemberian insentif yang diberikan kepada

sekolah yang telah berhasil memenuhi 4 komponen program Adiwiyata.

Tujuan dari pemberian penghargaan Adiwiyata bagi sekolah ialah sebagai

wujud apresiasi atas usaha yang telah dilakukan sekolah dalam upaya

melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan dalam proses

pembelajaran, sebagai tanda bahwa suatu sekolah telah melaksanakan 4

komponen sekolah Adiwiyata, dan sebagai dasar untuk pelaksanaan

pembinaan program Adiwiyata yang harus dilaksanakan oleh pihak

kabupaten/kota, provinsi, dan pusat (Kementrian Negara Lingkungan Hidup,

2010: 29).

B. Pengetahuan

Pengetahuan diartikan sebagai hasil penginderaan manusia terhadap objek

melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung dan sebagainya). Dengan

sendirinya pada waktu penginderaan akan menghasilkan pengetahuan. Hal

tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap

objek (Notoatmodjo, 2009: 140). Hal ini diperkuat oleh pernyataan Soekanto

(2003: 8) bahwa pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai

hasil penggunaan panca indranya dan berbeda dengan kepercayaan (believe),

takhayul (superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru

(misinformation). Reber (2010: 33) juga menyatakan bahwa pengetahuan

merupakan kumpulan informasi yang diperoleh dari pengalaman sejak lahir

yang menjadikan seseorang tahu akan sesuatu.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

12

Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun salah

satu faktor yang memengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2009:

160) yaitu pendidikan. Pendidikan merupakan suatu usaha mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung

seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi

pendidikan yang dimiliki seseorang maka makin mudah untuk menerima

informasi. Pendidikan adalah proses untuk mempelajari dan meningkatkan

ilmu yang diperoleh, pendidikan yang lebih tinggi secara otomatis akan

berbanding lurus dengan pengetahuan yang dimiliki. Selain faktor

pendidikan, faktor lain yang memengaruhi pengetahuan pula dijabarkan oleh

Notoatmodjo (2009: 167) yaitu: media massa, sosial budaya dan ekonomi,

lingkungan, pengalaman, umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.

Pengetahuan seseorang dapat diukur melalui alat ukur objektif yang disusun

dalam bentuk instrumen tes pengetahuan yang mencakup tingkatan kognitif

pada Taksonomi Bloom. Ranah kognitif tersebut memiliki enam tingkatan,

yaitu: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan

(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi

(evaluation). Tingkatan dalam Taksonomi Bloom tersebut telah digunakan

hampir setengah abad sebagai dasar untuk penyusunan tujuan-tujuan

pendidikan. Namun, pada tahun 2001, Anderson dan Krathwohl telah

merevisi tingkatan kemampuan kognitif oleh Bloom’s. Revisi yang dilakukan

terhadap Taksonomi Bloom, yakni perubahan dari kata benda (dalam

Taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam taksonomi revisi). Tingkatan

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

13

ranah kognitif berdasarkan Anderson dan Krathwohl (2001: 66-88) diuraikan

sebagai berikut:

Tabel 1. Tingkatan Kemampuan Kognitif Bloom Revisi Anderson danKrathwohl

No. Tingkatan Deskriptor Kegiatan

1.Mengingat(Remembering)

Mengenali (recognition),memanggil kembali (recalling),mendeskripsikan (describing),mengidentifikasi (identifying)

Menulis teks(texting), mengirimpesan singkat(instantmessaging),berbicara(twittering)

2.Memahami(Understanding)

Mengklasifikasikan(classification), membandingkan(comparing), menginterpretasikan(interpreting), berpendapat(inferring)

Bercakap(chatting),Menyumbang(contributing)

3.Menerapkan(Applying)

Menjalankan prosedur(executing), mengimplementasi-kan (implementing), menyebarkan(sharing)

Posting, blogging,menjawab(replying)

4.Menganalisis(Analyzing)

Memberi atribut (attributeing),mengorganisasikan (organizing),mengintegrasikan (integrating),mensahihkan (validating)

Menanyakan(questioning),meninjau ulang(reviewing)

5.Mengevaluasi(Evaluating)

Mengecek (checking), mengkritisi(critiquing), hipotesa(hypothesising), eksperimen(experimenting)

Bertemu denganjaringan/ men-diskusikan,berkomentar(commenting),berdebat (debating)

6.Menciptakan(Creating)

Menggeneralisasikan(generating), merancang(designing), memproduksi(producing), merencanakankembali (devising)

Negosiasi(negotiating),memoderatori(moderating),kolaborasi(collaborating)

Berikut penjabaran dari Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi

oleh Anderson dan Krathwohl yakni:

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

14

1. Mengingat (remember)

Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari

memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan

maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang

berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful

learning) dan pemecahan masalah (problem solving). Mengingat meliputi

mengenali (recognition) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali

berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan

dengan hal-hal yang konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan

usia, sedangkan memanggil kembali adalah proses kognitif yang

membutuhkan pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat.

2. Memahami/mengerti (understand)

Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari

berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/

mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification)

dan membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan muncul ketika

seorang siswa berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota

dari kategori pengetahuan tertentu. Membandingkan merujuk pada

identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua atau lebih objek, kejadian,

ide, permasalahan, atau situasi. Membandingkan berkaitan dengan proses

kognitif menemukan satu persatu ciri-ciri dari objek yang

diperbandingkan.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

15

3. Menerapkan (apply)

Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau

mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau

menyelesaikan permasalahan. Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan

prosedur (executing) dan mengimplementasikan (implementing).

Menerapkan merupakan proses yang kontinu, dimulai dari siswa

menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan prosedur baku/standar

yang sudah diketahui. Kegiatan ini berjalan teratur sehingga siswa benar-

benar mampu melaksanakan prosedur ini dengan mudah, kemudian

berlanjut pada munculnya permasalahan-permasalahan baru yang asing

bagi siswa, sehingga siswa dituntut untuk mengenal dengan baik

permasalahan tersebut dan memilih prosedur yang tepat untuk

menyelesaikan permasalahan.

4. Menganalisis (analyze)

Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan

memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan

dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan

tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Menganalisis berkaitan dengan

proses kognitif memberi atribut (attributeing) dan mengorganisasikan

(organizing). Memberi atribut akan muncul apabila siswa menemukan

permasalahan dan kemudian memerlukan kegiatan membangun ulang hal

yang menjadi permasalahan. Mengorganisasikan memungkinkan siswa

membangun hubungan yang sistematis dan koheren dari potongan-

potongan informasi yang diberikan. Hal pertama yang harus dilakukan

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

16

oleh siswa adalah mengidentifikasi unsur yang paling penting dan relevan

dengan permasalahan, kemudian melanjutkan dengan membangun

hubungan yang sesuai dari informasi yang telah diberikan.

5. Mengevaluasi (evaluate)

Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian

berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya

digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Perlu

diketahui bahwa tidak semua kegiatan penilaian merupakan dimensi

mengevaluasi, namun hampir semua dimensi proses kognitif memerlukan

penilaian. Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi

(critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang

tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Mengkritisi

mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada

kriteria dan standar eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir

kritis. Siswa melakukan penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif

dari suatu hal, kemudian melakukan penilaian menggunakan standar ini.

6. Menciptakan (create)

Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur

secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan

mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan

mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda

dari sebelumnya. Menciptakan sangat berkaitan erat dengan pengalaman

belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Menciptakan mengarahkan

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

17

siswa untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat

dibuat oleh semua siswa.

Menciptakan meliputi menggeneralisasikan (generating) dan

memproduksi (producing). Menggeneralisasikan merupakan kegiatan

merepresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang

diperlukan. Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen

yang merupakan inti dari berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada

perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang lain yaitu

pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural,

dan pengetahuan metakognisi (Anderson dan Krathwohl, 2001: 66-88).

C. Sikap Peduli Lingkungan

Hakikat sikap peduli lingkungan dapat ditinjau dari asumsi dasar pengertian

sikap, peduli, dan lingkungan hidup serta keterkaitan di antara ketiganya.

Azwar (2011: 5) menjelaskan bahwa sikap merupakan respon terhadap

stimuli sosial yang telah terkondisikan. Individu akan memberikan respon

dengan cara-cara tertentu terhadap stimuli yang diterima. Respon tersebut

merupakan bentuk kesiapan individu. Azwar (2011: 7) mengklasifikasikan

respon menjadi menjadi 3 macam, yaitu respon kognitif (respon perseptual

dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respon afektif (respon syaraf

simpatetik dan pernyataan afeksi), dan respon perilaku atau konatif (respon

berupa tindakan dan pernyataan mengenai perilaku). Dengan melihat salah

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

18

satu saja di antara ketiga bentuk respon tersebut, sikap seseorang sudah dapat

diketahui.

Sikap yang dilakukan secara terus-menerus dapat membentuk pola tingkah

laku. Pola tingkah laku yang dilakukan secara berkesinambungan akan

membentuk kepribadian. Ambroise (2000, dalam Azwar, 2011: 69)

menjelaskan hubungan antara nilai, sikap, tingkah laku, dan kepribadian

sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Hubungan Antara Nilai, Sikap, Tingkah Laku,dan Kepribadian

Sumber: Azwar (2011: 69)

Berdasarkan gambar di atas, dapat dikatakan bahwa nilai menjadi landasan

dalam menentukan sikap dan sikap menjadi landasan dalam bertingkah laku.

Sikap yang dilakukan secara terus-menerus akan membentuk pola tingkah

laku dan pola tingkah laku tersebut akan membentuk karakter. Dengan

demikian, di dalam sikap sebetulnya telah terlihat unsur-unsur penilaian suka

atau tidak suka, positif ataupun negatif. Jika seseorang bersikap positif

terhadap sesuatu hal, pasti akan mendekati, menyukai bahkan menikmati hal

tersebut. Sebaliknya, jika seseorang bersikap negatif, tentu orang tersebut

akan menghindari, menjauhi, atau bahkan menolak hal tersebut. Sikap

Nilai

Pola Sikap

Pola Tingkah Laku

Kepribadianseseorang/kelompok

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

19

seseorang dapat tercermin pada perilakunya, yang besar kemungkinannya

berpengaruh terhadap lingkungan (Ritohardoyo, 2013: 64).

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2003: 841) menyatakan bahwa peduli

berarti mengindahkan, menghiraukan, dan memperhatikan. Pengertian ini

kemudian didukung oleh pendapat Samani dan Hariyanto (2013: 51) bahwa

peduli artinya memperlakukan orang lain dengan sopan, tidak suka menyakiti

orang lain, mau berbagi, mau terlibat dalam kegiatan masyarakat serta

menyayangi manusia, dan makhluk lain. Jadi orang yang peduli adalah orang

yang memperhatikan objek termasuk lingkungan.

Narwanti (2011: 30) berpendapat bahwa peduli lingkungan merupakan sikap

dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di

sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan

alam yang sudah terjadi. Upaya-upaya tersebut seharusnya dimulai dari diri

sendiri dan dilakukan dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada

tempatnya, menanam pohon, menghemat penggunaan listrik dan bahan bakar.

Jika kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh semua orang maka akan

didapatkan lingkungan yang bersih, sehat, dan terjadi penghematan pada

sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Pembentukan sikap peduli lingkungan siswa dapat ditempuh melalui

pembiasaan pelestarian lingkungan hidup di sekolah maupun pembiasaan

pelestarian lingkungan hidup di luar sekolah. Sekolah memiliki peranan untuk

membentuk karakter sikap peduli lingkungan pada diri siswa. Hal ini

tentunya sesuai dengan fungsi pendidikan nasional, yaitu mengembangkan

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

20

kemampuan dan membentuk watak siswa. Melalui pembangunan sikap peduli

lingkungan di sekolah maka siswa akan peduli dengan lingkungannya,

berusaha untuk merawat lingkungan, dan berpikir untuk memperbaiki

lingkungannya (Mustakim, 2011: 86). Karakter ini bisa dimulai dari

persoalan sederhana, seperti penyediaan tempat sampah yang memadai

sampai pada perumusan action plan tentang program-program kepedulian

lingkungan. Selain itu, pembiasaan pelestarian lingkungan hidup dapat

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap peduli lingkungan

didefinisikan sebagai kepedulian individu kepada lingkungan fisik yang ada

di sekitarnya dan memiliki keinginan untuk dapat melestarikan dan

memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana. Sikap peduli lingkungan

sangat penting karena dengan sikap peduli lingkungan dapat menimbulkan

perilaku peduli lingkungan yang menentukan meningkat atau menurunnya

kualitas lingkungan. Secara sederhana sikap meliputi komponen kognitif,

afektif, dan unsur-unsur konatif. Tinggi atau rendahnya sikap peduli

lingkungan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

informasi terkini mengenai isu lingkungan, usia, jenis kelamin, status sosial

ekonomi, bangsa, tempat tinggal (perkotaan-pedesaan), agama, politik,

kepribadian, pengalaman, pendidikan, dan pengetahuan lingkungan (Gifford

dan Sussman, 2012: 4).

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

21

D. Tinjauan Materi Pokok Ekosistem

Organisme hidup (makhluk hidup) dengan lingkungannya saling berinteraksi

berhubungan erat tak terpisahkan dan saling mempengaruhi satu sama lain

sehingga membentuk suatu sistem. Dalam hal ini makhluk hidup disebut

dengan biotik, berasal dari kata bi berarti hidup. Lingkungan yang tak hidup

disebut abiotik berasal dari asal a dan bi berarti tidak hidup. Di dalam sistem

tersebut terdapat dua aspek penting yaitu arus energi (aliran energi) dan daur

materi atau disebut juga daur mineral atau siklus mineral. Aliran energi dapat

terlihat pada struktur makanan, keragaman biotik dan siklus materi antara

bagian yang hidup dan tak hidup. Sistem tersebut dinamakan ekosistem

(Irawan, 2014: 27).

Untuk mengetahui lebih banyak tentang ekosistem dan hubungan saling

ketergantungan komponen penyusunnya, perhatikan uraian materi berikut:

1. Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan

timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem

bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh

antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Setiap organisme sangat bergantung pada organisme lain dan sumber

daya alam yang ada di sekitarnya. Hubungan antar organisme dengan

lingkungannya baik lingkungan biotik maupun abiotik merupakan

hubungan timbal balik yang rumit dan kompleks (Kadaryanto, dkk.,

2006: 151).

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

22

2. Komponen Penyusun Ekosistem

Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik.

a. Komponen Biotik merupakan bagian dari suatu ekosistem yang terdiri

atas makhluk hidup. Komponen biotik terdiri dari:

1) Produser adalah organisme yang dapat menghasilkan makanan dan

penyedia makanan untuk makhluk hidup yang lain.

2) Konsumer adalah organisme yang tidak dapat membuat

makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain dalam hal

makanan.

3) Dekomposer adalah organisme yang menguraikan organisme mati.

Contoh pengurai adalah jamur dan bakteri.

b. Komponen Abiotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas

makhluk tak hidup. Komponen abiotik terdiri atas cahaya, udara, air,

tanah, suhu, dan mineral (Kadaryanto, dkk., 2006: 155-158).

3. Macam-macam Ekosistem

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu ekosistem alamiah dan ekosistem buatan.

a. Ekosistem Alamiah

Merupakan ekosistem yang terbentuk secara alamiah sebagai akibat

adanya pengaruh dari alam di sekitarnya. Contoh: sungai, danau,

gunung, laut, dan hutan.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

23

b. Ekosistem Buatan

Merupakan ekosistem buatan manusia. Contoh: sawah, ladang,

akuarium, dan kebun (Kadaryanto, dkk., 2006:154).

Darsono (1995: 13) mengemukakan bahwa tingkat heterogenitas

organisme hidup di dalam ekosistem alamiah sangat tinggi, sehingga

ekosistem alamiah mampu mempertahankan proses kehidupan di

dalamnya. Ekosistem buatan bersifat labil, karena tingkat heterogenitas

dari organisme hidup yang ada di dalamnya rendah, sehingga untuk

mempertahankan bentuk ekosistem tersebut perlu diberikan bantuan

energi dari luar oleh manusia. Ekosistem berdasarkan fungsinya terdiri

atas dua komponen, yaitu:

1) Komponen autotrofik (autos: sendiri, trophikos: menyediakan

makanan), yaitu organisme yang mampu menyediakan atau

mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan-bahan organik

dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari/klorofil.

2) Komponen heterotrofik (hetero: berbeda), yaitu organisme yang

mampu memanfaatkan hanya bahan-bahan organik sebagai bahan

makanannya dan bahan tersebut disintesis dan disediakan oleh

organisme lain (Resosoedarmo, 1993: 7).

4. Interaksi dalam Ekosistem

a. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik

Di antara komponen-komponen abiotik (tak hidup) seperti udara,

tanah, air, dan cahaya serta komponen-komponen biotik (hidup), yaitu

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

24

padi dan cacing terjadi interaksi atau hubungan sehingga terjadi saling

ketergantungan.

b. Interaksi antara komponen biotik

Interaksi antarkomponen biotik dapat terjadi antara individu dalam

populasi maupun individu dalam komunitas. Beberapa hubungan atau

interaksi antara mahkluk hidup dapat terjadi secara simbiosis, yaitu:

1) Mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan kedua

belah pihak.

2) Komensalisme adalah hubungan yang hanya menguntungkan satu

pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan maupun dirugikan.

3) Parasitisme adalah hubungan di mana satu pihak mendapat

keuntungan, sedangkan pihak lain mendapat kerugian.

4) Netral adalah hubungan yang tidak saling mempengaruhi,

meskipun organisme-organisme hidup pada habitat yang sama.

5) Kompetisi adalah hubungan antar individu di mana masing-masing

individu bersaing mendapatkan sarana untuk tumbuh dan

berkembang.

6) Predasi adalah hubungan antara pemangsa (Suyitno dan Sukirman,

2006: 110-113).

5. Aliran Materi dan Energi dalam Ekosistem

Organisasi kehidupan tingkat ekosistem terjadi melalui proses sirkulasi

materi, transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui

organisme. Ekosistem juga merupakan suatu sistem yang terbuka dan

dinamis. Keluar masuknya energi dan materi bertujuan mempertahankan

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

25

organisasinya serta mempertahankan fungsinya. Aliran energi adalah

mengalirnya energi dimulai dari matahari ke produsen (energi cahaya

diubah ke dalam bentuk energi kimia), konsumen, kemudian tersebar ke

lingkungan dalam bentuk panas (Subahar, 2007: 245).

Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai

makanan bahkan jaring-jaring makanan. Rantai makanan merupakan

proses makan dan dimakan diantara organisme dengan urutan satu arah

yang mengakibatkan terjadinya perpindahan energi dari suatu organisme

ke organisme yang lain. Rantai-rantai makanan ini tidak berjalan sendiri-

sendiri, tapi saling berkaitan yang satu dengan lainnya, sehingga

membentuk jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah

peristiwa memakan dan dimakan yang digambarkan dalam bentuk jaring-

jaring yang saling berhubungan (Subahar, 2007: 246-247). Gambaran

dari jaring-jaring makanan yang terbentuk dalam suatu ekosistem

disajikan dalam contoh gambar berikut:

Gambar 2. Jaring-jaring makanan yang membentuk suatu ekosistemSumber: http://library.thinkquest.org

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

26

Ditinjau secara keseluruhan, diantara ekosistem alami yang sedang terancam

kerusakan dan bahkan kepunahan adalah tipe-tipe ekosistem darat. Namun

keseimbangan ekosistem dapat terganggu jika komponen-komponen

penyusunnya rusak atau bahkan hilang. Selain karena bencana alam,

ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia. Ekosistem hutan basah,

merupakan ekosistem paling luas dan banyak digangggu oleh kegiatan

manusia, seperti penggundulan hutan, serta pencemaran air, tanah dan udara.

Apabila terjadi kerusakan ekosistem, pada dasarnya ekosistem masih dapat

memperbaiki dirinya (self purification) hingga tercapai keseimbangan

kembali dalam jangka waktu tertentu (Chandra, 2011: 26).

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi derajatnya, dapat

mengubah-ubah ekosistem sesuai dengan kehendak dan tujuannya, misalnya

dengan menciptakan ekosistem buatan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Selain itu, manusia diharapkan mampu memperbaiki kondisi ekosistem yang

sudah rusak. Melalui pendidikan diharapkan manusia mampu membentuk

sikap dan perilaku sadar akan kelestarian dan peningkatan kualitas

lingkungan hidup demi kelangsungan hidup manusia dan alam sekitarnya

(Soerjani, 1987: 100).

E. Kerangka Pikir

Masalah lingkungan disebabkan karena ketidakmampuan seseorang dalam

mengembangkan sistem nilai sosial dan gaya hidup, sehingga tidak mampu

membuat hidup kita selaras dengan lingkungan. Membangun gaya hidup dan

sikap yang selaras dengan lingkungan bukan merupakan pekerjaan mudah

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

27

dan bisa dilakukan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, jalur pendidikan

merupakan sarana yang tepat untuk membangun masyarakat yang

menerapkan prinsip berkelanjutan dan peduli terhadap lingkungan.

Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar yang

mengacu pada suatu kurikulum. Kurikulum memberikan dasar pengetahuan,

keterampilan, dan pengalaman belajar yang membangun integritas sosial serta

mewujudkan karakter nasional. Salah satu aspek utama dalam memajukan

pendidikan lingkungan hidup adalah dengan mengembangkan kurikulum

yang memuat nilai-nilai lingkungan hidup. Maka dari itu, pemerintah telah

mengembangkan pendidikan lingkungan hidup yang dirancang dengan tujuan

agar siswa memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang rasional dan

bertanggung jawab terhadap pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan hidup

sehingga dapat meningkatkan kualitas atau kesejahteraan hidup diri sendiri

dan orang lain.

Pendidikan lingkungan hidup di sekolah dapat diterapkan melalui program

Adiwiyata yang dibuat untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan

kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Sekolah

yang menerapkan program Adiwiyata dapat menjadi tempat pembelajaran

bagi siswa akan nilai-nilai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

yang baik dan benar, karena pengetahuan mengenai lingkungan hidup dapat

disampaikan secara komprehensif dan praktis. Dengan demikian, apabila

program Adiwiyata dapat diimplementasikan dengan baik maka pengetahuan

dan sikap dapat terbentuk secara bersamaan dan memiliki hubungan satu

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

28

sama lain yang lebih bermakna bagi diri siswa. Jika pengetahuan tentang

lingkungan meningkat, maka sikap peduli lingkungan juga akan meningkat.

Sikap peduli lingkungan yang telah tertanam pada diri siswa diharapkan dapat

menghentikan segala tindakan perusakan lingkungan dan mampu mengurangi

permasalahan lingkungan di masa yang akan datang. Berdasarkan pemaparan

tersebut maka kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Pengetahuan TentangEkosistem

Kerusakan Lingkungan

Pendidikan LingkunganHidup

Sikap PeduliLingkungan

Siswa

Mengatasi Permasalahan Lingkungan

Proses Pendidikan

Kurikulum

Program Adiwiyata

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

29

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah:

1. Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa pada kelas XI SMA

Negeri 4 Metro.

H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa pada kelas XI SMA

Negeri 4 Metro.

2. Ho : Tidak terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa pada kelas XI SMA

Negeri 4 Metro.

H1 : Terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa pada kelas XI SMA

Negeri 4 Metro.

3. Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa pada kelas XI SMA

Negeri 4 Metro.

H1 : Terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa pada kelas XI SMA

Negeri 4 Metro.

4. Ho : Tidak terdapat kontribusi yang tinggi antara pengetahuan tentang

ekosistem terhadap sikap peduli lingkungan siswa pada kelas XI

SMA Negeri 4 Metro.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

30

H1 : Terdapat kontribusi yang tinggi antara pengetahuan tentang

ekosistem terhadap sikap peduli lingkungan siswa pada kelas XI

SMA Negeri 4 Metro.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

31

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 12-14 September 2017

semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 di SMA Negeri 4 Metro, Kecamatan

Metro Timur, Kota Metro.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XI IPA SMA Negeri 4 Metro tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 156

siswa. Sebaran populasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat

dalam Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Sebaran populasi penelitian

No. Kelas Jumlah1. XI.IPA.1 312. XI.IPA.2 313. XI.IPA.3 324. XI.IPA.4 315. XI.IPA.5 31

Jumlah 156

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

32

2. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode cluster

random sampling yaitu sampel diambil dalam kelompok secara acak dari

populasi yang terdiri atas beberapa kelompok (Sudjana, 2005: 173). Dalam

penelitian ini sampel yang digunakan adalah 39,7 % siswa dari jumlah

seluruh siswa. Maka sebaran sampel yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dilihat dalam Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Sebaran sampel penelitian

No. Kelas Jumlah

1. XI.IPA.1 312. XI.IPA.3 31

Jumlah 62

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional (Fraenkel

dan Wallen, 2008: 328-329). Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk mencari

nilai signifikansi, arah hubungan antarvariabel, keeratan hubungan

antarvariabel, dan kontribusi variabel pengetahuan siswa tentang ekosistem

(variabel bebas) terhadap sikap peduli lingkungan (variabel terikat). Berikut

gambaran hubungan antarvariabel tersebut.

Gambar 4. Bagan Hubungan Antar variabel

Keterangan:X = Pengetahuan tentang EkosistemY = Sikap Peduli Lingkungan→ = Hubungan

Pengetahuan(Variabel X)

Sikap(Variabel Y)

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

33

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pra-penelitian dan

pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap penelitian

tersebut yaitu:

1. Pra-penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pra-penelitian diantaranya:

a. Menentukan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA

b. Mendata jumlah siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 4 Metro.

c. Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi) ke sekolah.

d. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,

untuk mendapatkan izin penelitian dan data siswa berupa jumlah

lokal kelas XI IPA dan jumlah siswa per kelasnya di setiap sekolah

untuk menentukan jumlah sampel penelitian.

e. Membuat instrumen penelitian yaitu angket sikap peduli lingkungan

siswa, soal tes pengetahuan tentang ekosistem untuk tes tertulis,

termasuk kisi-kisi soal dan rubriknya.

f. Menguji coba instrumen soal dan angket untuk mengetahui validitas

dan reliabilitasnya. Uji coba soal dan angket dilakukan pada 45

siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

Uji validitas instrumen penelitian adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen.

Validitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode Pearson

product moment melalui program SPSS, kemudian membandingkan

rhitung dengan rtabel bersignifikansi 5%. Jika rhitung lebih besar

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

34

daripada rtabel (rhitung > rtabel) maka item instrumen dinyatakan

valid (Sukardi, 2009: 122).

Uji reliabilitas instrumen menunjukkan konsistensi dari instrumen

sehingga dapat dipercaya untuk digunakan dalam mengumpulkan

data (Arikunto, 2006: 178 -179). Uji reliabilitas dilakukan dengan

metode Cronbach’s Alpha melalui program SPSS. Untuk

mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, maka digunakan kriteria

seperti pada tabel berikut:

Tabel 4. Kriteria reliabilitas instrumen

Rentang Kriteria0,81-1,00 Sangat Tinggi0,61-0,80 Tinggi0,41-0,60 Cukup0,21-0,40 Rendah

0,00-0,20 Sangat RendahSumber: Arikunto (2006: 75).

2. Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Memberi tes pengetahuan tentang ekosistem dan angket sikap

peduli lingkungan pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Metro

dan memberi waktu 2 jam pelajaran pada siswa dalam

mengerjakan tes dan angket tersebut.

2. Mencermati, menganalisis, dan memberikan skor tes pengetahuan

tentang ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

35

3. Mengolah data pada tes dan angket siswa dengan cara menjumlah

jawaban tes dan angket pada setiap indikator lalu dipersentasekan

kemudian dimasukkan ke dalam kriteria penelitian, hasil tersebut

untuk melihat bagaimana hubungan pengetahuan tentang

ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa

4. Mendeskripsikan gambaran tes pengetahuan tentang ekosistem

dan sikap peduli lingkungan siswa serta mendeskripsikan

hubungan antara pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap

peduli lingkungan yang dimiliki oleh siswa.

E. Hasil Uji Coba Soal Tes dan Angket

Sebelum soal tes dan angket digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian, soal tes dan angket diuji coba terlebih dahulu terhadap 45 siswa

kelas XI IPA SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Hasil uji coba soal tes dan

angket diuji validitasnya dengan menggunakan metode Pearson Product

Moment, sedangkan reliabilitasnya dengan rumus Alpha Cronbach’s.

Kemudian dibandingkan hasil rhitung dengan rtabel, dimana rtabel dengan

signifikansi 5% untuk 45 orang sampel adalah 0,294.

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal

24 Juli dan 10 Agustus 2017. Pada uji coba pertama menunjukkan adanya

item valid dan item tidak valid. Item yang tidak valid tidak dimasukkan

dalam uji reliabilitas dan tidak digunakan sebagai angket dalam penelitian,

tetapi item direvisi. Pada uji validitas pertama diperoleh item soal tes yang

valid sebanyak 16 soal dan item angket sebanyak 24 pernyataan (lihat

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

36

Lampiran 9 dan 11). Hasil uji reliabilitas soal tes menunjukkan nilai r =

0,797, artinya reliabilitas berkriteria tinggi dan pada angket menunjukkan

nilai r = 0,879, artinya reliabilitas berkriteria sangat tinggi. Kemudian

dilakukan uji coba yang kedua dengan item yang telah direvisi.

Pada uji coba yang kedua, diperoleh item soal tes yang valid sebanyak 11 soal

dan pada angket sebanyak 10 pernyataan (lihat Lampiran 13 dan 15). Uji

reliabilitas soal tes menunjukkan nilai r = 0,636, artinya reliabilitas berkriteria

tinggi dan pada angket menunjukkan nilai r = 0,721, artinya reliabilitas

berkriteria tinggi. Uji validitas dan reliabilitas soal tes pengetahuan tentang

ekosisitem dan angket sikap peduli lingkungan telah dilakukan, maka dapat

dinyatakan bahwa soal tes dan angket yang digunakan sebagai instrumen

penelitian telah valid dan reliabel sehingga telah layak digunakan sebagai

instrumen penelitian.

F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

Data penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari

hasil tes pengetahuan tentang ekosistem dan dari hasil angket sikap

peduli lingkungan berupa skor.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

37

a. Metode Tes

Data kuantitatif diperoleh melalui tes yang digunakan untuk mengukur

pengetahuan tentang ekosistem. Pertanyaan pada soal tes pengetahuan

tentang ekosistem dibuat berdasarkan keluasan dan kedalaman materi

Biologi kelas X tahun ajaran 2017/2018 yang djabarkan dalam KD

3.10, yaitu menganalisis informasi atau data dari berbagai sumber

tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

Soal yang diberikan berjumlah 25 pertanyaan pilihan jamak dengan

total skor maksimal adalah 100. Nilai tes ini menggunakan nilai

berstandar 100 dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai = RNx 100keterangan:R : jumlah skor item totalN : jumlah skor maksimal

Adapun kisi-kisi soal tes pengetahuan tentang ekosistem yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Kisi-kisi soal tes pengetahuan ekosistem

Sub PokokMateri Indikator Tingkat

KognitifNo.Soal ∑

KomponenEkosistem

1. Menjelaskan satuan satuankehidupan dalam ekosistem

C1 1, 2, 3 3

AliranEnergi

1. Menjelaskan perankomponen ekosistem dalamaliran energi

C2 4, 5, 6, 7 3

2. Menganalisis mekanismealiran energi dalamekosistem

C48, 9, 10,11, 12,13, 22

7

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

38

Sub PokokMateri Indikator Tingkat

KognitifNo.Soal ∑

DaurBiogeokimia

1. Menjelaskan peranmikroorganisme/organismedalam daur biogeokimia

C2 14, 15 3

3. Menganalisis siklusbiogeokimia yang terjadidalam ekosistem

C4 16, 17,18,

3

Interaksidalam

Ekosistem

1. Menjelaskan macam-macaminteraksi dalam ekosistem

C119, 20

2

2. Menganalisis dampak dariterganggunya interaksidalam ekosistem

C421, 23,24, 25

3

JUMLAH 27

b. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner berisi sejumlah pernyataan tentang sikap peduli

lingkungan siswa. Respon jawaban untuk item pernyataan dibuat dalam

bentuk 4 pilihan jawaban berdasarkan skala Likert. Pilihan yang

digunakan dari positif hingga negatif yaitu, sangat setuju (SS), setuju

(S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Skor angket untuk

pernyataan positif dan negatif ditunjukkan pada Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Skor angket

Pilihan JawabanSkor

Pernyataan Positif Pernyataan NegatifSangat Setuju 4 1

Setuju 3 2Kurang Setuju 2 3Tidak Setuju 1 4

Sumber: Sugiyono (2013: 132)

Adapun kisi-kisi angket sikap peduli lingkungan siswa yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

39

Tabel 7. Kisi-kisi angket sikap peduli lingkungan siswa

DimensiVariabel Indikator

NomorPernyataan ∑

+ -

Memahamiketerbatasan daya

dukung lingkungan

Memahami keadaanlingkungan dan penyebabkerusakan lingkungan

3

1, 2, 8,10, 11,13, 14,18, 30

5

Menyadarikerentanan akankeseimbangan

alam

Sikap seseorang terhadaprentannya keseimbanganalam

28,29

5, 15, 26,27

7

Melakukantindakan upaya

pemeliharaan danperlindunganlingkungan

Penghematan danefesiensi pemakaianenergi

4,20

12, 24 4

Melaksanakan kebijakanuntuk pelestarian alam

19,25

9, 16 4

Menghindari tindakanyang merusak lingkungan

226, 7, 17,21, 23

7

JUMLAH 8 22 30

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian mengenai kenormalan distribusi data.

Cara yang digunakan untuk mendeteksi suatu data terdistribusi normal

atau tidak melalui uji One Sample Kolmogorov Smirnov yang dilakukan

melalui program SPSS 20. Distribusi data dikatakan normal jika

memenuhi kriteria sebagai berikut:

- nilai sig (signifikansi) > 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

- nilai sig (signifikansi) < 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan pada hasil penelitian untuk mengetahui apakah

kedua variabel memiliki varians yang sama atau tidak. Pengujian

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

40

homogenitas dilakukan dengan menggunakan metode Levene Statistic

melalui program SPSS 20 dengan kriteria sebagai berikut:

- nilai signifikansi > 0,05 maka data dari dua atau lebih kelompok

populasi memiliki varian yang sama.

- nilai signifikansi < 0,05 maka data dari dua atau lebih kelompok

populasi tidak memiliki varian yang sama.

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan

uji hipotesis. Analisis statistik yang secara khusus membahas tingkat

hubungan antara nilai-nilai beberapa variabel itu disebut dengan teknik

korelasi. Analisis korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis regresi linier sederhana, yang digunakan untuk menentukan

hubungan sebuah variabel bebas dengan variabel terikat. Fasilitas yang

digunakan untuk analisis regresi adalah program program SPSS 20 untuk

menguji:

a. Nilai Signifikan (Sig.)

Data hasil uji nilai signifikansi dapat dilihat pada output SPSS tabel

ANOVA. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan

keputusan nilai signifikansi, yaitu:

- Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang

signifikan.

- Jika nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat hubungan yang

signifikan.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

41

b. Koefisien Korelasi

Data hasil koefisien korelasi bersumber pada output SPSS tabel Model

Summary dengan melihat nilai R. Nilai koefisien korelasi (R) akan

menentukan tingkat hubungan antara kedua variabel. Hasil tersebut

beracuan pada Tabel 8. mengenai tingkat hubungan berdasarkan

interval korelasi sebagai berikut:

Tabel 8. Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2013: 257)

c. Persamaan Regresi Linier Sederhana

Data hasil persamaan regresi dapat dilihat pada output SPSS tabel

Coefficient. Dalam menentukan persamaan regresi linier sederhana

digunakan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

a = konstantab = koefisien regresiY = variabel dependen (variabel tak bebas)X = variabel independen (variabel bebas)

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

42

d. Koefisien Determinasi

Data hasil koefisien determinasi bersumber pada output SPSS tabel

Model Summary dengan melihat nilai R Square atau R2. Hasil dari uji

ini menyatakan besar kecilnya kontribusi atau sumbangan variabel X

terhadap variabel Y yang dapat ditentukan dengan rumus sebagai

berikut:

KP = (R)2 x 100%

Keterangan:

KP = nilai koefisien determinasiR = nilai koefisien korelasi

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

54

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI SMA

Negeri 4 Metro, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang ekosistem

dengan sikap peduli lingkungan siswa dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara

pengetahuan tentang ekosistem dengan sikap peduli lingkungan siswa

termasuk ke dalam kategori sedang dengan nilai rhitung sebesar 0,469.

3. Terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan tentang ekosistem

dengan sikap peduli lingkungan siswa dengan persamaan garis regresi

Y = 63,693 + 0,225X.

4. Pengetahuan tentang ekosistem memberikan kontribusi yang kecil

terhadap sikap peduli lingkungan siswa dilihat dari nilai koefisien

determinasi (R2) = 0,220 atau 22 % dan sisanya sebesar 78 % ditentukan

oleh faktor-faktor lain.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

55

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi siswa diharapkan dapat memelihara lingkungan di sekolah maupun

di rumah untuk dapat mengembangkan pengetahuan tentang ekosistem

dan sikap peduli lingkungan siswa.

2. Bagi guru untuk terus mengajak siswa memelihara lingkungan sekolah

dan mengupayakan pembelajaran yang memunculkan ketertarikan siswa

terhadap ekosisitem agar dapat mengembangkan pengetahuan tentang

ekosistem dan sikap peduli lingkungan siswa.

3. Bagi sekolah diharapkan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan

lingkungan disekolah dalam memelihara dan mengelola lingkungan

sehingga dapat membentuk pengetahuan tentang ekosisitem dan sikap

peduli lingkungan siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menyusun instrumen

penelitian dengan baik dan melakukan perbaikan dalam penyeleksian

analisis item butir instrumen dengan teliti, agar jumlah butir instrumen

yang layak digunakan lebih banyak.

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

DAFTAR PUSTAKA

Anderson dan Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Laerning: A Revison ofBloom’s Taxonomy of Education Objectives. Addison Wesley LonmanInc. New York.

Arbuthnott, Kincardineshire. 2009. Education for Sustainable DevelopmentBeyond Attitude Change. International Journal of Sustainability in HigherEducation. 163 hlm.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Bumi Aksara. Jakarta. 370 hlm.

Azhar. 2015. Hubungan Pengetahuan dan Etika Lingkungan dengan Sikap danPerilaku Menjaga Kelestarian Lingkungan. Jurnal Ilmu LingkunganUniversitas Diponegoro. Semarang. 41 hlm.

Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. PustakaPelajar. Yogyakarta. 198 hlm.

Barkatullah, Haji. 2006. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Ekosistemdengan Sikap Siswa dalam Konservasi Sumber Daya Alam. UIN SyarifHidayatullah. Jakarta. 112 hlm.

Chandra, Dewi. 2011. Ruang Lingkup Biologi. SMAN 78 Jakarta. Jakarta. 65 hlm.

Darsono, Valentinus. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Penerbit UniversitasAtma Jaya. Yogyakarta. 235 hlm.

Frankel, Jack dan Wallen, Norman. 2008. How to Design and Evaluate Researchin Education. McGraw-Hill Companies, Inc. New York.

Gifford, Robert dan Reuven, Sussman. 2012. Environmental Attitudes. JournalPsychology, Personality and Social Psychology. Vol 10 (2). 3-18 hlm.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

57

Gunamantha, I Made. 2010. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan.Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Universitas Pendidikan Ganesha. Bali.13 hlm.

Hakim, 2016. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Berintegrasi Nilai Islamterhadap Sikap Peduli lingkungan Siswa Kelas X MA Thoriqotul UlumTlogoharum Pati. Jurnal UIN Walisongo. Semarang. 21 hlm.

Hines, Hungerford, and Tomera. 1987. Analysis and Synthesis of Research onResponsible Enviromental Behaviour; A Meta-analysis. Journal ofEnviromental Educational. 18 (2): 1-8.

Hutagulung, Inge. 2007. Pengembangan Kepribadian. Direktorat JendralManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian PendidikanNasional. Bekasi. 140 hlm.

Irawan, Djamal Zoer’aini. 2014. Prinsip-Prinsip Ekologi, Ekosistem,Lingkungandan Pelestariannya. Bumi Aksara. Jakarta. 210 hlm.

Kadaryanto, Sarmini, dan Harsono. 2006. BIOLOGI 1: Mengungkap rahasiaAlam Kehidupan. Yudhistira. Jakarta. 237 hlm.

Kaiser, Wolfing, dan Fuhrer. 2004. Enviromental Attitude and EcologicalBehaviour. J. Environ. Psychology. 19 hlm.

Kemendikbud. 2016. Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/MadrasahAliyah (SMA/MA). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. 37hlm.

Kementerian Negara Lingkungan Hidupa. 2010. Kesepakatan Bersama antaraMenteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan NasionalNo.03/MENLH/02/2010 tentang Pendidikan Lingkungan Hidup.Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Jakarta. 19 hlm.

Kementerian Lingkungan Hidupb. 2012. Informasi Umum Adiwiyata.Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Jakarta. 30 hlm.

Masruri, Muhsinatun Siasah. 2002. Pendidikan Kependudukan dan LingkunganHidup. UNY Press. Yogyakarta. 151 hlm.

Mustakim. 2011. Pendidikan Karakter, Membangun Delapan Karakter EmasMenuju Indonesia Bermartabat. Samudra Biru. Yogyakarta. 134 hlm.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

58

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai PeembentukKarakter dalam Mata Pelajaran. Familia. Yogyakarta. 112 hlm.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. RinekaCipta. Jakarta. 210 hlm.

Pokja Sanitasi Kota Metro. 2013. Draff Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota MetroBab 2. Pemerintahan Kota Metro. Kota Metro. 8 hlm.

Reber, Athur. 2010. Kamus Psikologi. Pustaka Belajar. Yogyakarta. 181 hlm.

Resosoedarmo, Soedjiran. 1993. Pengantar Ekologi. Penerbit PT RemajaRosdakarya. Bandung. 174 hlm.

Ritohardoyo, Su. 2013. Ekologi Manusia. Penerbit Ombak. Yogyakarta. 156 hlm.

Samani dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. PTRemaja Rosdakarya Offset. Bandung. 250 hlm.

Saputro, Dwi. 2016. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup, Tingkat SosialEkonomi dan Tingkat Pendidikan terhadap Sikap Peduli Lingkungan.Jurnal GeoEco UNS . Surakarta. 18 hlm .

Soekanto. 2003. Sosiologi (Suatu Pengantar). PT Radja Grafindo Persada.Jakarta. 205 hlm.

Soerjani Mohammad, Rofiq Ahmad, dan Rozy Munir. 1987. Lingkungan: SumberDaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. PenerbitUniversitas Indonesia. Jakarta. 283 hlm.

Subagyo, Joko. 2002. Hukum Lingkungan: Masalah dan Penanggulangannya.PT. Rineka Cipta. Jakarta. 178 hlm.

Subahar, Tati Suryati Syamsudin. 2007. BIOLOGI 1 SMA Kelas X. PenerbitYudhistira. Jakarta. 307 hlm.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Edisi Keenam. Tarsito. Bandung. 508 hlm.

Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. 390 hlm.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetesi dan Praktiknya.Aksara. Jakarta. Bumi. 234 hlm.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ...digilib.unila.ac.id/31307/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...Kelas XI SMA Negeri 4 Metro Tahun Ajaran 2017/2018”. Penulis menyadari bahwa dalam

59

Suyitno dan Sukirman. 2006. Biologi 1 SMP Kelas VII. Yudhistira. Jakarta. 315hlm.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Balai Pustaka. Jakarta. 1090 hlm.

Widhiarso, W. 2011. Adjusted R Square pada SPSS. (Online),(http://widhiarso.staff.ugm.ac.id diakses pada 7 Februari 2018).

Widodo, Ari. 2006. Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. BuletinPuspendik UPI. Bandung. 14 hlm.