Top Banner
8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 1/30 Topik : Mutasi Gen dan Mutasi Kromosom Tautan : http://www.gudangmateri.com/2010/07/mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom.html Mutasi Gen dan Mutasi Kromosom Powered by Translate 1. Mutasi Gen (Mutasi Titik/ Point Mutation Prinsipnya : Mutasi yang mengalami perubahan dimana yang berubah itu materi yang ada di dalam Gen ( Materi didalam gen itu tidak lain adalah Nukleotida = Basa nitrogennya) 2. Mutasi Kromosom ( Mutasi besar /Gross Mutation) Prinsipnya : Mutasi yang mengalami perubahan dimana yang berubah itu materi yang ada di dalam Kromosom ( Materi didalam kromosom itu tidak l ain adalah Gen ) Mutasi titik (point mutation) terjadi akibat perubahan pa da basa ADN suatu gen. Mutasi ini hanya terjadi di dalam gen. Macam-macam mutasi gen antara lain: 1. Substitusi 2. Delesi 3. Addisi / 1. Substitusi Bagaimana Substitusi itu ? Substitusi yaitu mutasi gen yang mengarah ke perubahan kode genetik, bisa terjadi pada Kodogen (DNA) / bisa juga pada kodon (triplet) pada RNA m dari urutan kode basa Nitrogennya, sehingga membawa kesalahan terbentuknya asam amino , Akibat kesalah an terbentuknya asam amino ini membawa dampak ke kesalahan terbentuknya protein , kesalahan terbentuknya enzim karena komponen penyusunnya protein . Akibatnya ya dip astikan terjadi mutasi . Mutasi itu disebut mutasi Gen. Substitusi ini dibagi 2 berdasarkan perubahannya : 1. Transisi: Jika ada perubahan kode genetik basa purin diganti basa purin , Like 3,577 people like this. 6 Select Language Update via : RSS Portal | Apps |
30

Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

Jul 05, 2018

Download

Documents

herry2sw
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 1/30

Topik : Mutasi Gen dan Mutasi KromosomTautan : http://www.gudangmateri.com/2010/07/mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom.html

Mutasi Gen dan Mutasi Kromosom

Powered by Translate

1. Mutasi Gen (Mutasi Titik/ Point Mutation

Prinsipnya : Mutasi yang mengalami perubahan dimana yang berubah itu materi yang ada di

dalam Gen ( Materi didalam gen itu tidak lain adalah Nukleotida = Basa nitrogennya)

2. Mutasi Kromosom ( Mutasi besar /Gross Mutation)

Prinsipnya : Mutasi yang mengalami perubahan dimana yang berubah itu materi yang ada di

dalam Kromosom ( Materi didalam kromosom itu tidak lain adalah Gen )

Mutasi titik (point mutation) terjadi akibat perubahan pada basa ADN suatu gen. Mutasi ini hanya

terjadi di dalam gen.

Macam-macam mutasi gen antara lain:

1. Substitusi

2. Delesi

3. Addisi /

1. Substitusi

Bagaimana Substitusi itu ?

Substitusi yaitu mutasi gen yang mengarah ke perubahan kode genetik, bisa terjadi pada

Kodogen (DNA) / bisa juga pada kodon (triplet) pada RNA m dari urutan kode basa Nitrogennya,sehingga membawa kesalahan terbentuknya asam amino , Akibat kesalahan terbentuknya asam

amino ini membawa dampak ke kesalahan terbentuknya protein , kesalahan terbentuknya enzim

karena komponen penyusunnya protein . Akibatnya ya dipastikan terjadi mutasi . Mutasi itu

disebut mutasi Gen.

Substitusi ini dibagi 2 berdasarkan perubahannya :

1. Transisi: Jika ada perubahan kode genetik basa purin diganti basa purin ,

Like 3,577 people like this.

6Select Language

U p d a t e v i a : RSS

Portal | Apps |

Page 2: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 2/30

basa pirimidin diganti pula basa pirimidin

Mutasi transisi, yaitu suatu pergantian basa purin dengan basa purin lain atau pergantian basa

pirimidin dengan basa pirimidin lain; atau disebut juga pergantian suatu pasangan basa purin-

pirimidin dengan pasangan purin-pirimidin lain.

Misalnya: seharusnya kan basa nirogen A berpasangan dengan T karena mutasi ternyata A

dengan S begitu juga harusnya G berpasangan dengan S, ternyata G berpasangan dengan T.Perhatikan gambar mutasi gen Substitusi Transisi dan Transversi

a. Mutasi transisi, yaitu suatu pergantian basa purin dengan basa purin , tau basa pirimidin

diganti basa pirimidin.

TAGC berubah menjadi TGAC jadi yang berubah AG menjadi GA apa artinya itu ?

basa purin A diganti basa purin G dan basa purin G diganti basa Purin A . OK udah jelas

b. Transversi Jika ada perubahan kode genetik pada nukleotida basa purin digantikan basa

pirimidin atau sebaliknyacontoh

2. Insersi / Addisi : Basa Nitrogen mengisi / menyisip diantara urutasn basa sehingga frame

mundur kebelakang dan otomatis asam amino yang terbentuk juga akan berubah

adi Insersi itu terjasi penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen yang

berpengaruh pada urutan basa nitrogen sebelumnya .

lihat gambar

d. Delesi, yaitu pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.Kasusnya jelas terjadi penghapusan / kehilangan salah satu basa nitrogen /triplet basa nitrogen

sehingga Frame /kerangka urutan basa nitrogen (Frameshift mutations) maju sesuai dengan

hilangnya basa nitrogen tersebut , Ya jelas pasti arti pada kode triplet yang diterapkan berbeda

Hal lain yang juga sering terjadi adalah terjadi penambahan atau pengurangan atau substitusi

namun ternyata nggak membawa dampak pada pembentukan asam amino yang kemudian

dikenal dengan Non sense mutation

Contoh terjadi substitusi A menjadi G dari AAA menjadi AAG maka translationya jadi UUC inimenjadi tidak mengakibatkan perubahan pembentukan protein.karena Kode : UUU (fenilalanin)

diganti UUC tetap aja fenilalanin OK

Sekali lagi kasus mutasi gen kenapa bisa mengarah ke terjadinya variasi individu jawabnya

karena terjadi suatu reaksi fusi antara mutagen kimia dengan basa nitrogen yang ada sehingga

terbentuk senyawa yang berbeda membawa dampak pada perubahan proses translasinya ,

sehingga berpengaruh pada asam amino yang terbentuk yang otomatis akan mempengaruhi

© 20 07 - 20 10 www.GudangMateri.com | Templates by K r i e p 2 | © Goodget Layout P

Page 3: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 3/30

terbentuknya protein yang berbeda sehingga akan berpengaruh pada ketersediaan enzim dan

tentu akan mempengaruhi metabolisme jika enzim nya salah .OK

b. MUTASI KROMOSOM

Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada Materi yang ada di dalam kromosom.

Materi yang ada didalam kromosom itu adalah Gen jadi Mutasi kromosom bisa terjadi jika ada

Gen yang hilang , tambah , urutanya trbalik balik dll yang perubahan itu bisa secara spontanataupun tidak spontan. Namun tentu bisa juga terjadi pada kromosomnya , bisa kromosomnya

adi bertambah atau berkurang .

Maka Mutasi kromosom dibagi lagi menjadi tiga

1. Abrasi ( Kerusakan kromosom) artinya kromosomnya tetap baik, namun isinya kromosom

(gen) porak poranda

Meliputi :

• Delesi ( hilang gennya)

• Duplikasi ( penambahan gen yang sealel /homolog)• Translokasi ( penambahan gen yang bukan homolognya

• inversi ( susunan gen yang berpindah kedudukan)

• katenasi ( ujung gen bersatu membentuk lingkaran kemudian bertukar gennya)

2. Aneusomi /Aneuploidi

3. euploidi ( Eu = sejati artinya ploidinya berubah benar benar )

no 2 dan 3 mutasi kromosom yang ditentukann oleh perubahan jumlahnya kromosom , bukan

umlahnya gen seperti pada no 1

untuk lebih jelasnya baca novel mutasi ini

Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf

urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal

biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan

menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada

spesies.

Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu.

Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen),radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir.

Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam

kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat

(individu tipe liar atau "wild type").

Macam-macam Mutasi Berdasarkan Sel yang Mengalami Mutasi

Page 4: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 4/30

Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik. mutasi ini tidak akan diwariskan

pada keturunannya. Mutasi Gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet. Karena

terjadinya di sel gamet, maka akan diwariskan oleh keturunannya.

Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot resesif. namun

mutasi juga menguntungkan, diantaranya, melalui mutasi, dapat dibuat tumbuhan poliploid yang

sifatnya unggul. Contohnya, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji, buah stroberi yang be sar,dll.

Terbentuknya tumbuhan poliploid ini menguntungkan bagi manusia, namun merugikan bagitumbuhan yang mengalami mutasi, karena tumbuhan tersebut menjadi tidak bisa berkembang

biak secara generatif.

Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut MUTAGEN. Mutagen dibagi menjadi

3, yaitu:

1. Mutagen bahan Kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat yang

dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan dapat

menghambat pembelahan sel pada anafase.

2. Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif,dll. Sinar ultraviolet dapatmenyebabkan kanker kulit.

3. Mutagen bahan biologi, diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi.

Bagian virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.

Macam-macam mutasi berdasarkan bagian yang mengalami mutasi

1. Mutasi titik (Mutasi Gen)

Mutasi titik merupakan perubahan pada basa N dari DNA atau RNA. Mutasi titik relatif sering

terjadi namun efeknya dapat dikurangi oleh mekanisme pemulihan gen. Mutasi titik dapatberakibat berubahnya urutan asam amino pada protein, dan dapat mengakibatkan

berkurangnya, berubahnya atau hilangnya fungsi enzim. Teknologi saat ini menggunakan mutasi

titik sebagai marker (disebut SNP) untuk mengkaji perubahan yang terjadi pada gen dan

dikaitkan dengan perubahan fenotipe yang terjadi.

Contoh mutasi gen adalah reaksi asam nitrit dengan adenin menjadi zat hipoxanthine. Zat ini

akan menempati tempat adenin asli dan berpasangan dengan sitosin, bukan lagi dengan timin.

2. Aberasi (Mutasi Kromosom)

Mutasi kromosom sering juga disebut dengan mutasi besar/gross mutation atau aberasi

kromosom adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan gen dalam kromosom.Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis dan sedikit dalam mitosis.

Aneuploidi adalah perubahan jumlah n-nya. Aneuploidi dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Allopoliploidi, yaitu n-nya mengganda sendiri karena kesalahan meiosis.

b. Autopoliploidi, yaitu perkawinan atau hibrid antara spesies yang berbeda jumlah set

kromosomnya.

Aneusomi adalah perubahan jumlah kromosom. Penyebabnya adalah anafase lag (peristiwa

tidak melekatnya beneng-benang spindel ke sentromer) dan non disjunction (gagal berpisah).

Page 5: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 5/30

Aneusomi pada manusia dapat menyebabkan:

1. Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1

kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak

berkembang (ovaricular disgenesis).

2. Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom gonosom.

Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang(testicular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul

(gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh.

3. Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita

sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam,

seperti pensil,dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa

sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang menderita Sindrom

Jacobs.

4. Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. kromosom

autosomnya mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15.

5. Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami

kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak

lonjong, bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar. (http://id.wikipedia.org)

6. Sindrom Down, kariotipe (45A+XX/45A+XY pada kromosom 21), trisomik pada autosom. Ciri

anatominya: badan dan kaki pendek, jalan agak lambat, kepala bunder, bibir bawah tebal dan

menjorok ke depan, mulut menganga, leher pendek dan besar, telinga kecil, tapak tangan

seperti tangan monyet, keterbelakangan mental/idiot.

Salah satu penyebab mutasi kromosom misalnya adalah radiasi pada kromosom. Akibat dari

mutasi kromosom misalnya adalah berbagai kelainan genetik seperti sindrom Wolf-Hirschhorn,

sindrom Turner, sindrom Klinefelter, dan lainnya.

* Delesi

Delesi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari kromosom menghilang. Delesi bisa

terjadi akibat kegagalan ketika bertranslokasi ataupun tidak kembali menyambungnya bagian

kromosom setelah kromosom putus. Salah satu kelainan genetik akibat delesi adalah sindromWolf-Hirscchorn di mana terjadi delesi pada lengan-p kromosom 4.

* Duplikasi

Duplikasi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari kromosom mengalami penggandaan

(duplikasi). Duplikasi menyebabkan adanya materi genetik tambahan.

* Translokasi

Translokasi adalah tersusun kembalinya kromosom dari susunan sebelumnya. Ada dua macam

translokasi yaitu translokasi resiprok dan translokasi Robertsonian. Pada translokasi resiprok,

Page 6: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 6/30

ada dua kromosom yang bertukar materi genetik. Sementara pada translokasi Robertsonian,

kedua lengan pendek kromosom hilang dan lengan panjangnya membentuk kromosom baru.

Translokasi Robertsonian biasanya terjadi pada kromosom dengan bentuk akrosentrik

(kromosom yang letak sentromernya berada mendekati ujung, salah satu lengan pendeknya

sangat pendek sehingga seperti tidak terlihat). Translokasi Robertsonian pada manusia terjadi

pada kromosom 13, 14, 15, 21, dan 22.

* InversiInversi adalah penyusunan kembali materi genetik kromosom tetapi terbalik dari susunan

sebelumnya.

* Formasi cincin

Pada formasi cincin, kedua ujung lengan kromosom berfusi membentuk bulatan seperti cincin.

Ada tiga kemungkinan, kedua ujung lengan kromosom akan menghilang kemudian kedua

lengan berfusi, hanya salah satu ujung lengan kromosom yang menghilang kemudian kedua

lengan berfusi, atau pada kasus yang lebih langka kedua lengan berfusi tanpa adanya

penghilangan bagian ujung lengan kromosom.

* IsokromosomIsokromosom terjadi pada kromosom yang kehilangan salah satu lengannya, kemudian

mengkopi lengannya yang tidak hilang. Hasil kopian lengan yang tersisa ini merupakan

pencerminan dari lengan kromosom yang tidak hilang.

Aneuploidi adalah kondisi abnormalitas pada jumlah kromosom, baik kelebihan maupun

kekurangan. Misalnya jika seorang manusia memiliki jumlah kromosom 45 maka manusia ini

mengalami kondisi aneuploidi.

Ada beberapa istilah yang digunakan dalam aneuploidi yaitu:

* Monosomi

Monosomi adalah keadaan di mana hanya terdapat satu kromosom. Monosomi kromosom X

pada manusia menyebabkan seorang wanita terkena sindrom Turner.

* Disomi

Disomi adalah keadaan di mana terdapat dua kromosom. Pada manusia yang merupakan

organisme diploid, kondisi disomi adalah keadaan normal. Tetapi bagi organisme yang

seharusnya memiliki tiga kromosom tetapi hanya memiliki dua kromosom, maka organisme

tersebut mengalami aneuploidi.* Trisomi

Trisomi adalah keadaan di mana terdapat tiga kromosom. Trisomi kromosom menyebabkan

berbagai sindrom pada manusia. Salah satunya yang paling sering adalah trisomi kromosom 21

yang menyebabkan sindrom Down. Trisomi yang juga sering terjadi adalah trisomi kromosom 18

(menyebabkan sindrom Edwards) dan trisomi kromosom 13 (menyebabkan sindrom Patau).

* Tetrasomi

Tetrasomi adalah keadaan di mana terdapat empat kromosom. Tetrasomi terjadi misalnya pada

Page 7: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 7/30

kromosom seks (XXXX. XXXY, XXYY, dan XYYY).

* Pentasomi

Pentasomi adalah keadaan di mana terdapat lima kromosom. Pentasomi juga terjadi pada

kromosom seks (XXXXX, XXXXY, XXXYY, XXYYY, dan XYYYY).

Mutan itu apa dan bagaiman bisa jadi mutan?

Di atas beberapa pertanyaan terkait mutasi, tapi berikut ini akan lebih khusus dibahas tentangmutasi genetika , bukan tentang x-man, hehe

1. Apa pengertian mutasi?

Jawab:

Mutasi merupakan perubahan yang terjadi pada materi genetik, perubahan ini dapat diwariskan

maupun tidak dan perubahan ini dapat dideteksi. Ada beberapa pendapat para ahli tentang

mutasi, di antaranya sebagai berikut: Menurut Ayala dkk (1989), mutasi diartikan sebagai suatu

proses yang dapat menyebabkan suatu perubahan pada sesuatu gen. Sumber lain

menyebutkan mutasi sebagai perubahan materi genetik yang dapat diwariskan dan tiba-tiba

(Gardner, dkk, 1991) atau sesuatu perubahan materi genetik yang dapat diwariskan dan yangdapat dideteksi yang bukan disebabkan oleh rekombinasi genetik (Russel, 1992). Adapula yang

menyatakan mutasi sebagai proses yang menghasilkan perubahan struktur DNA atau

kromosom (Klug dan Cummings, 1994).

2. Kapan mutasi terjadi?

Jawab: Mutasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.

3. Apa yang dimaksud mutasi spontan dan mutasi terinduksi?

Jawab:

Mutasi spontan adalah mutasi (perubahan materi genetik) yang terjadi akibat adanya sesuatu

pengaruh yang tidak jelas, baik dari lingkungan luar maupun dari internal organisme itu sendiri.Mutasi terinduksi adalah mutasi yang terjadi akibat paparan dari sesuatu yang jelas, misalnya

paparan sinar UV.

4. Jelaskan 2 faktor utama penyebab mutasi!

Jawab:

Faktor utama penyebab mutasi adalah

faktor internal: kesalahan metabolisme, kesalahan replikasi DNA akibat tautomeri,

penggelembungan.

faktor eksternal: perubahan lingkungan, radiasi sinar UV, radiasi ion, dll.

5. Mengapa tautomer dapat menyebabkan mutasi?Jawab: Karena tautomer dapat mengakibatkan perubahan posisi proton. Perubahan posisi

proton ini mengakibatkan perubahan sifat ikatan nukleotida. Pada purin, ikatan H yang berubah

adalah ikatan 3-6 sedangkan pada pirimidin terletak pada ikatan 3-4.

Apabila jumlah atom H yang nantinya akan mengakibatkan ikatan antar basa nitrogen berubah

maka kemungkinan besar basa nitrogen-basa nitrogen tersebut tidak akan berikatan dengan

pasangannya sehingga terjadilah mutasi.

6. a. Mengapa penggelembungan unting juga dapat menyebabkan terjadinya mutasi spontan?

Page 8: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 8/30

b. jelaskan mekanisme terjadinya adisi dan delesi!

Jawab:

a. Penggelembungan unting bila terjadi pada unting lama (template) akan menyebabkan delesi

pada unting yang baru. Sementara jika penggelembungan terjadi pada unting baru maka unting

baru tersebut akan mengalami adisi.

b. Hal ini dapat terjadi karena jika unting lama mengalami penggelembungan, urutan basa

nitrogen yang akan melakukan replikasi akan berkurang sesuai dengan jumlah basa nitrogenyang mengalami penggelembungan. Akibatnya, unting baru yang terbentuk akan mengalami

delesi (pengurangan basa nitrogen). Sebaliknya, jika yang mengalami penggelembungan adalah

unting baru, unting lama (DNA template) akan tetap melakukan replikasi untuk mengganti basa

nitrogen yang menggelembung. Akibatnya, unting baru akan mengalami penambahan basa

nitrogen.

7. Jelaskan peristiwa-peristiwa kimia apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi

spontan.

Jawab:

Peristiwa kimia yang paling umum yang dapat menyebabkan mutasi spontan adalah depurinasidan deaminasi basa-basa tertentu. Pada peristiwa depurinasi, adenin dan guanin tersingkir dari

DNA karena terputusnya ikatan kimia antara purin dan deoksiribose. Pada peristiwa depurinasi,

ika tersingkirnya purin itu tidak segera diperbaiki maka pada saat replikasi tidak terbentuk

pasangan basa komplementer yang lazim. Yang terjadi adalah secara random basa apapun

dapat diadakan. Pada replikasi berikutnya, keadaan tersebut dapat menyebkan mutasi jika basa

baru yang diadakan secara acak tersebut tidak sama dengan basa mula-mula.

Sementara pada proses deaminasi, peristiwa yang terjadi adalah tersingkirnya gugus amino dari

basa. Contoh dari deaminasi adalah deaminasi sitosin menjadi urasil. Oleh karena urasil

merupakan basa nitrogen yang tidak lazim bagi DNA maka sebagian besar urasil tersebut harussegera disingkirkan dan diadakan proses perbaikan untuk mengembalikan sitosin. Apabila urasil

tidak segera diperbaiki maka hal itu akan menyebabkan pengadaan adenin pada unting DNA

baru hasil replikasi berikutnya, dan sebagai hasilnya adalah terjadinya mutasi berupa perubahan

pasangan bsa S-G menjadi T-A.

8. Mengapa transposisi dari transposable element dapat menyebabkan terjadinya mutasi?

Berikan bukti hal ini!

Jawab:

Karena transposable elemen merupakan gen yang dapat berpindah-pindah dari satu gen ke gen

yang lain atau dari satu kromosom ke kromosom yang lain. Mutasi gen akibat transposisitersebut terjadi karena adanya insersi ke dalam sesuatu gen. Transposisi tersebut juga dapat

mempengaruhi ekspresi gen dengan cara insersi ke dalam urut-urutan pengatur gen. Bukti yang

yang paling baik tentang pengaruh transposisi transposable elemen terhadap mutasi adalah

terlihat pada Drosophilla yang mengalami mutasi akibat insersi transposable elemen. Contoh

alela mutan pada genom Drosophilla antara lain wsp, wa, wbf, whd. Kekempat alela mutan

tersebut merupakan alela ganda yang terletak pada lokus W kromosom X. Alela tersebut

mengatur ekspresi warna mata. Akibat terjadinya mutasi, ekspresi warna mata pada Drosophilla

Page 9: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 9/30

menjadi berubah tergantung pasangan alela yang baru.

9. Apa yang dimaksud dengan gen mutator?

Jawab:

Gen mutator adalah gen yang ekspresinya mempengaruhi frekuensi mutasi gen-gen lain.

Contoh gen mutator adalah mutan mut S pada E. Coli yang menyebabkan terjadinya pergantian

purin dengan purin atau pirimidin dengan pirimidin, maupun pergantain purin dengan pirimidin

dan sebaliknya.10. Jelaskan penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik, kimiawi dan biologis!

Jawab:

Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik adalah radiasi dan suhu. Radiasi sebagai

penyebab mutasi dibedakan menjadi radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. Radiasi

pengion adalah radiasi berenergi tinggi sedangkan radiasi bukan pengion adalah radiasi

berenergi rendah. Contoh radiasi pengion adalah radiasi sinar X, sinar gamma, radiasi sinar

kosmik. Contoh radiasi bukan pengion adalah radiasi sinar UV. Radiasi pengion mampu

menembus jaringan atau tubuh makhluk hidup karena berenergi tinggi. Sementara radiasi bukan

pengion hanya daat menembus lapisan sel-sel permukaan karena berenergi rendah. Radiasisinar tersebut akan menyebabkan perpindahan elektron-elektron ke tingkat energi yang lebih

tinggi. Ataom-ataom yang memiliki elektron-elektron sedemikian dinyatakan tereksitasi atau

tergiatkan. Molekul-molekul yang mengandung atom yang berada dalam keadaan tereksitasi

maupun terionisasi secara kimiawi lebih reaktif daripada molekul yang memiliki atom-atom yang

berada dalam kondisi stabil. Raktivitas yang meningkat tersebut mengundang terjadinya

sejumlah reaksi kimia, terutama mutasi. Radiasi pengion dapat menyebabkan terjadinya mutasi

gen dan pemutusan kromosom yang berakibat delesi, duplikasi, insersi, translokasi serta

fragmentasi kromosom umumnya.

Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat kimiawi disebut juga mutagen kimiawi.Mutagen-mutagen kimiawi tersebut dapat dipilah menjadi 3 kelompok, yaitu analog basa, agen

pengubah basa dan agen penyela. Senyawa yang merupakan contoh analog basa adalah 5-

Bromourasil (5 BU). 5-BU adalah analog timin. Dalam hubungan ini posisi karbon ke-5 ditempati

oleh gugus brom padahal posisi itu sebelumnya ditempati oleh gugus metil. Keberadaan gugus

brom mengubah distribusi muatan serta meningkatkan peluang terjadinya tautomerik. Senyawa

yang tergolong agen pengubah basa adalah mutagen yang secara langsung mengubah struktur

maupun sifat kimia dari basa, yang termasuk kelompok ini adalah agen deaminasi, agen

hidroksilasi serta agen alkilasi. Perlakuan dengan asam nitrit, misalnya, terhadap sitosin akan

menghasilkan urasil yang berpasangan dengan adenin sehingga terjadi mutasi dari pasanganbasa S-G menjadi T-A. Agen hidroksilasi adalah mutagen hydroxammin yang bereaksi khusus

dengan sitosin dan menguabhnya sehingga sitosisn hanya dapat berpasangan dengan adenin.

Sebagai akibatnya terjadi mutasi dari SG menjadi TA.agen alkilasi mengintroduksi gugus alkil ke

dalam basa pada sejumlah posisi sehingga menyebabkan perubahan basa yang akibatnya akan

terbentuk pasangan basa yang tidak lazim. Senyawa yang tergolong agen interkalasi akan

melakukan insersi antara basa-basa yang berdekatan pada sati atau kedua unting DNA. Contoh

agen interkalasi adalah proflavin, aeridine, ethidium bromide, dioxin dan ICR-70,

Page 10: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 10/30

Penyebab mutasi gen yang disebabkan oleh faktor biologis adalah fag. Efek mutagenik yang

ditimbulkan oleh fag terutama berkaitan dengan integrasi DNA fag, pemutusan dan delesi DNA

inang. Mutagenesis fag dapat terjadi karena kerusakan DNA akibat pemutusan dan delesi yang

mungkin timbul oleh efek nuklease atau karena gangguan perbaikan DNA.

11. Berdasarkan macam sel yang mengalami mutasi. Dibedakan mutasi somatik dan mutasi

germinal. Apa perbedaan kedua jenis mutasi tersebut dilihat dari proses dan akibat yang

ditimbulkan juga berikan contoh-contohnya!Jawab:

Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik sedangkan mutasi germinal

adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel kelamin. Baik mutasi somatik maupun mutasi germinal

dapat diturunkan dan dapat pula tidak diturunkan. Mutasi somataik yang diturunkan apabila

mutasi tersebut terjadi pada sel-sel tunas. Labih lanjut, sel-sel tunas tersebut akan berkembang

menjadi batang, bunga dan juga biji. Sebagai akibatnya, sel-sel ovum atau sperma yang

terbentuk di dalam bunga juga akan menerima efek mutasi tersebut sehingga keturunannya

nanti juga akan mengandung gen mutan. Sebaliknya, mutasi somatik yang tidak diwariskan

adalah mutasi yang mengenai sel-sel tubuh. Pada mutasi kali ini, gen mutan tidak akandiwariskan pada keturunannya. Sel-sel germinal yang mengalami mutasi, secara otomatis

susunan gen sel kelamin akan berubah sehingga berakibat perubahan gen pada keturunannya.

Contoh mutasi somati: mutasi pada sel-sel kulit

Contoh mutasi germinal: mutasi pada gonad

12. Apa yang dimaksud mutasi gen dan mutasi kromosom?

Jawab:

Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup gen sedangkan mutasi kromosom adalah

mutasi yang terjadi dalam lingkup koromosom. Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen dapat

perubahan urut-urutan DNA. Mutasi kromosom terdiri dari perubahan struktur kromosom danperubahan jumlah kromosom.

13. Jelaskan macam-macam mutasi gen yang spesifik dan jelaskan mekanisme masing-masing!

Jawab:

a. Mutasi pergantian pasangan basa

Perubahan yang terjadi pada suatu gen berupa pergantian suatu pasangan basa oleh pasangan

basa lainnya.misalnya pasangan AT diganti oleh GS

b. Mutasi transisi

Suatu pergantian basa purin dengan basa purin lain atau pergantian basa pirimidin dengan basa

pirimidin lain; atau disebut juga sebagai pergantian suatu pasangan basa purin-pirimidin denganpasangan purin-pirimidin lain. Misalnya: AT→GS, GS→AT, SG→TA.

c. Mutasi tranversi

Suatu pergantian antara purin diganti dengan pirimidin pada posisi (tapak0 yang sama.

d. Mutasi misens

Perubahan suatu kode genetik sehinggaa menyebabkan asam amino terkait (pada polipeptida)

berubah.

e. Mutasi netral

Page 11: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 11/30

Pergantian suat pasangan basa yang terkait dengan perubahan suatu kode genetik dan

menimbulkan perubahan asam amino terkait tapi tidak sampai mengakibatkan perubahan fungsi

protein.

f. Mutasi diam

Perubahan suatu pasangan basa dalam gen yang menimbulkan perubahan satu kode genetik

tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang dikode.

g. Mutasi perubahan rangkaMutasi yang terjadi karena delesi atau adsi sat atau lebih pasang basa alam satu gen.

h. Mutasi titik

Foward mtation : mengubah wild type

Reverse mutation : memulihkan polipeptida

Non fungsonal → fungsional penuh atau sebagian

14. Jelaskan mutasi kromosom dan contoh-contohnya!

Jawab:

Mutasi kromosom yaitu mutasi yang disebabkan karena perubahan struktur kromosom atau

perubahan jumlah kromosom15. Jelaskan 3 makna tentang mutasi berlangsung secara acak!

Jawab:

Mutasi adalah kejadian kebetulan karena merupakan perkecualian yang jarang terhadap

keteraturan proses replikasi DNA

Mutasi adalah kejadian kebetulan atau acak, karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah

suatu gen tertentu akan bermutasi pada suatu sel tertentu atau pada suatu generasi tertentu.

Mutasi adalah kejadian kebetulan, tidak terarah atau acak karena tidak diarahkan untuk

kepentingan adaptasi.

BAB XI

MUTASI

• Pengertian Mutasi

• Mekanisme Molekuler Mutasi

• Mutasi Spontan dan Mutasi Induksi• Estimasi Laju Mutasi Spontan dengan Metode Clb

• Mutagen Kimia dan Fisika

• Mekanisme Perbaikan DNA

• Mutasi Balik dan Mutasi Penekan

• Uji Ames

BAB XI. MUTASI

Fungsi ketiga materi genetik adalah fungsi evolusi, yang agar dapat melaksanakannya materi

Page 12: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 12/30

genetik harus mempunyai kemampuan untuk melakukan mutasi. Peristiwa mutasi atau

perubahan materi genetik, di samping segregasi dan rekombinasi, akan menciptakan variasi

genetik yang berguna untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan yang sewaktu-waktu

dapat terjadi.

Pengaruh fenotipik yang ditimbulkan oleh mutasi sangat bervariasi, mulai dari perubahan kecil

yang hanya dapat dideteksi melalui analisis biokimia hingga perubahan pada proses-proses

esensial yang dapat mengakibatkan kematian sel atau bahkan organisme yang mengalaminya.Jenis sel dan tahap perkembangan individu menentukan besar kecilnya pengaruh mutasi. Selain

itu, pada organisme diploid pengaruh mutasi juga bergantung kepada dominansi alel. Dalam hal

ini, alel mutan resesif tidak akan memunculkan pengaruh fenotipik selama berada di dalam

individu heterozigot karena tertutupi oleh alel dominannya yang normal.

Kita mengenal berbagai macam peristiwa mutasi sesuai dengan kriteria yang digunakan untuk

mengelompokkannya. Pada organisme multiseluler dapat dibedakan antara mutasi germinal dan

mutasi somatis. Mutasi germinal terjadi pada sel-sel germinal atau sel-sel penghasil gamet,

sedangkan mutasi somatis terjadi pada sel-sel selain sel germinal. Mutasi somatis akan

menyebabkan terbentuknya khimera, yaitu individu dengan jaringan normal dan jaringan yangterdiri atas sel-sel somatis mutan. Alel-alel hasil mutasi somatis tidak akan diwariskan kepada

keturunan individu yang mengalaminya karena mutasi ini tidak mempengaruhi sel-sel germinal.

Pada tanaman tingkat tinggi mutasi somatis justru sering kali menghasilkan varietas-varietas

yang diinginkan dan untuk perbanyakannya harus dilakukan secara vegetatif.

Mekanisme Molekuler Mutasi

Meskipun tidak selalu, perubahan urutan asam amino pada suatu protein dapat menyebabkan

perubahan sifat-sifat biologi protein tersebut. Hal ini karena pelipatan rantai polipeptida sebagai

penentu struktur tiga dimensi molekul protein sangat bergantung kepada interaksi di antara

asam-asam amino dengan muatan yang berlawanan. Contoh yang paling sering dikemukakanadalah perubahan sifat biologi yang terjadi pada molekul hemoglobin.

Hemoglobin pada individu dewasa normal terdiri atas dua rantai polipeptida α yang identik dan

dua rantai polipeptida β yang identik juga. Namun, pada penderita anemia bulan sabit (sickle cell

anemia) salah satu asam amino pada polipeptida β, yakni asam glutamat, digantikan atau

disubstitusi oleh valin. Substitusi asam glutamat, yang bermuatan negatif, oleh valin, yang tidak

bermuatan atau netral, mengakibatkan perubahan struktur hemoglobin dan juga eritrosit yang

membawanya. Hemoglobin penderita anemia bulan sabit akan mengalami kristalisasi ketika

tidak bereaksi dengan oksigen sehingga akan mengendap di pembuluh darah dan

menyumbatnya. Demikian juga, eritrositnya menjadi lonjong dan mudah pecah.Seperti dikatakan di atas, perubahan urutan asam amino tidak selalu menyebabkan perubahan

sifat-sifat biologi protein atau menghasilkan fenotipe mutan. Substitusi sebuah asam amino oleh

asam amino lain yang muatannya sama, misalnya substitusi histidin oleh lisin, sering kali tidak

berpengaruh terhadap struktur molekul protein atau fenotipe individu. Jadi, ada tidaknya

pengaruh substitusi suatu asam amino terhadap perubahan sifat protein bergantung kepada

peran asam amino tersebut dalam struktur dan fungsi protein.

Setiap perubahan asam amino disebabkan oleh perubahan urutan basa nukleotida pada

Page 13: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 13/30

molekul DNA. Akan tetapi, perubahan sebuah basa pada DNA tidak selamanya disertai oleh

substitusi asam amino karena sebuah asam amino dapat disandi oleh lebih dari sebuah triplet

kodon (lihat Bab X). Perubahan atau mutasi basa pada DNA yang tidak menyebabkan substitusi

asam amino atau tidak memberikan pengaruh fenotipik dinamakan mutasi tenang (silent

mutation). Namun, substitusi asam amino yang tidak menghasilkan perubahan sifat protein atau

perubahan fenotipik pun dapat dikatakan sebagai mutasi tenang.

Mutasi yang terjadi pada sebuah atau sepasang basa pada DNA disebut sebagai mutasi titik(point mutation). Mekanisme terjadinya mutasi titik ini ada dua macam, yaitu (1) substitusi basa

dan (2) perubahan rangka baca akibat adanya penambahan basa (adisi) atau kehilangan basa

(delesi). Mutasi titik yang disebabkan oleh substitusi basa dinamakan mutasi substitusi basa,

sedangkan mutasi yang terjadi karena perubahan rangka baca dinamakan mutasi rangka baca

(frameshift mutation) seperti telah disinggung pada Bab X.

Apabila substitusi basa menyebabkan substitusi asam amino seperti pada kasus hemoglobin

anemia bulan sabit, maka mutasinya dinamakan mutasi salah makna (missense mutation).

Sementara itu, jika substitusi basa menghasilkan kodon stop, misalnya UAU (tirosin) menjadi

UAG (stop), maka mutasinya dinamakan mutasi tanpa makna (nonsense mutation) atau mutasiterminasi rantai (chain termination mutation).

Substitusi basa pada sebuah triplet kodon dapat menghasilkan sembilan kemungkinan

perubahan triplet kodon karena tiap basa mempunyai tiga kemungkinan substitusi. Sebagai

contoh, kodon UAU dapat mengalami substitusi basa menjadi AAU (asparagin), GAU (asam

aspartat), CAU (histidin), UUU (fenilalanin), UGU (sistein), UCU (serin), UAA (stop), UAG (stop),

dan UAC (tirosin). Kita bisa melihat bahwa perubahan yang terakhir, yakni UAC, tidak

menghasilkan substitusi asam amino karena baik UAC maupun UAU menyandi asam amino

tirosin.

Mutasi substitusi basa dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu transisi dan transversi.Pada transisi terjadi substitusi basa purin oleh purin atau substitusi pirimidin oleh pirimidin,

sedangkan pada transversi terjadi substitusi purin oleh pirimidin atau pirimidin oleh purin. Secara

skema kedua macam substitusi basa tersebut dapat dilihat pada Gambar 11.1.

A

T C

G

Gambar 11.1. Skema substitusi basa nukleotida

transisi transversi

Sementara itu, mutasi rangka baca akan mengakibatkan perubahan rangka baca semua tripletkodon di belakang tempat terjadinya mutasi tersebut. Akan tetapi, adisi atau pun delesi

sebanyak kelipatan tiga basa pada umumnya tidak akan menimbulkan pengaruh fenotipik

mutasi rangka baca. Demikian pula, seperti dikatakan pada Bab X adisi satu basa yang

diimbangi oleh delesi satu basa di tempat lain, atau sebaliknya, akan memperbaiki kembali

rangka baca di belakang tempat tersebut. Selain itu, apabila adisi atau delesi terjadi pada

daerah yang sangat dekat dengan ujung karboksil suatu protein, maka mutasi rangka baca yang

ditimbulkannya tidak akan menyebabkan sintesis protein nonfungsional. Dengan perkataan lain,

Page 14: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 14/30

mutasi tidak memberikan pengaruh fenotipik.

Mutasi Spontan

Perubahan urutan basa nukleotida berlangsung spontan dan acak. Tidak ada satu pun cara

yang dapat digunakan untuk memprediksi saat dan tempat akan terjadinya suatu mutasi.

Meskipun demikian, setiap gen dapat dipastikan mengalami mutasi dengan laju tertentu

sehingga memungkinkan untuk ditetapkan peluang mutasinya. Artinya, kita dapat menentukan

besarnya peluang bagi suatu gen untuk bermutasi sehingga besarnya peluang untukmendapatkan suatu alel mutan dari gen tersebut di dalam populasi juga dapat dihitung.

Terjadinya suatu peristiwa mutasi tidak dapat dikatakan sebagai hasil adaptasi sel atau

organisme terhadap kondisi lingkungannya. Kebanyakan mutasi memperlihatkan pengaruh yang

sangat bervariasi terhadap tingkat kemampuan adaptasi sel atau organisme, mulai dari netral

(sangat adaptable) hingga letal (tidak adaptable). Oleh karena itu, tidak ada korelasi yang nyata

antara mutasi dan adaptasi. Namun, pemikiran bahwa mutasi tidak ada sangkut pautnya dengan

adaptasi tidak diterima oleh sebagian besar ahli biologi hingga akhir tahun 1940-an ketika

Joshua dan Esther Lederberg melalui percobaannya pada bakteri membuktikan bahwa mutasi

bukanlah hasil adaptasi.Dengan teknik yang dinamakan replica plating koloni-koloni bakteri pada kultur awal (master

plate) dipindahkan ke medium baru (replica plate) menggunakan velvet steril sehingga posisi

setiap koloni pada medium baru akan sama dengan posisinya masing-masing pada kultur awal.

Medium baru dibuat dua macam, yaitu medium nonselektif seperti pada kultur awal dan medium

selektif yang mengandung lebih kurang 109 fag T1. Hanya koloni-koloni mutan yang resisten

terhadap infeksi fag T1 (mutan T1-r) yang dapat tumbuh pada medium selektif ini. Dari

percobaan tersebut terlihat bahwa koloni-koloni mutan T1-r yang tumbuh pada medium selektif

tidak terbentuk sebagai hasil adaptasi terhadap kehadiran fag T1, tetapi sebenarnya sudah ada

semenjak pada kultur awal. Dengan demikian, teknik selektif semacam itu hanya akanmenyeleksi mutan-mutan yang telah ada sebelumnya di dalam suatu populasi.

master plate

transfer

replica plate replica plate

(medium nonselektif) (medium selektif)

Gambar 11.2. Percobaan transfer koloni (replica plating)

= koloni mutan T1-r

Teknik selektif seperti yang diuraikan di atas memberikan dasar bagi pemahaman tentang

munculnya resistensi berbagai populasi hama dan penyakit terhadap senyawa kimia yangdigunakan untuk mengendalikannya. Sebagai contoh, sejumlah populasi lalat rumah saat ini

nampak sangat resisten terhadap insektisida DDT. Hal ini menunjukkan betapa seleksi telah

memunculkan populasi lalat rumah dengan kombinasi mekanisme enzimatik, anatomi, dan

perilaku untuk dapat resisten terhadap atau menghindari bahan kimia tersebut. Begitu pula,

gejala peningkatan resistensi terhadap antibiotik yang diperlihatkan oleh berbagai macam

bakteri penyebab penyakit pada manusia tidak lain merupakan akibat proses seleksi untuk

memunculkan dominansi strain-strain mutan tahan antibiotik yang sebenarnya memang telah

Page 15: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 15/30

ada sebelumnya.

Laju mutasi

Laju mutasi adalah peluang terjadinya mutasi pada sebuah gen dalam satu generasi atau dalam

pembentukan satu gamet. Pengukuran laju mutasi penting untuk dilakukan di dalam genetika

populasi, studi evolusi, dan analisis pengaruh mutagen lingkungan.

Mutasi spontan biasanya merupakan peristiwa yang sangat jarang terjadi sehingga untuk

memperkirakan peluang kejadiannya diperlukan populasi yang sangat besar dengan tekniktertentu. Salah satu teknik yang telah digunakan untuk mengukur laju mutasi adalah metode ClB

yang ditemukan oleh Herman Muller. Metode ClB mengacu kepada suatu kromosom X lalat

Drosophila melanogaster yang memiliki sifat-sifat tertentu. Teknik ini dirancang untuk

mendeteksi mutasi yang terjadi pada kromosom X normal.

Kromosom X pada metode ClB mempunyai tiga ciri penting, yaitu (1) inversi yang sangat besar

(C), yang menghalangi terjadinya pindah silang pada individu betina heterozigot; (2) letal resesif

(l); dan (3) marker dominan Bar (B) yang menjadikan mata sempit (lihat Bab VII). Dengan

adanya letal resesif, individu jantan dengan kromosom tersebut dan individu betina homozigot

tidak akan bertahan hidup.Persilangan pertama dilakukan antara betina heterozigot untuk kromosom ClB dan jantan

dengan kromosom X normal. Di antara keturunan yang diperoleh, dipilih individu betina yang

mempunyai mata Bar untuk selanjutnya pada persilangan kedua dikawinkan dengan jantan

normal. Individu betina dengan mata Bar ini jelas mempunyai genotipe heterozigot karena

menerima kromosom ClB dari tetua betina dan kromosom X normal dari tetua jantannya. Hasil

persilangan kedua yang diharapkan adalah dua betina berbanding dengan satu jantan. Ada

tidaknya individu jantan hasil persilangan kedua ini digunakan untuk mengestimasi laju mutasi

letal resesif.

Oleh karena pindah silang pada kromosom X dihalangi oleh adanya inversi (C) pada individubetina, maka semua individu jantan hasil persilangan hanya akan mempunyai genotipe + .

Kromosom X pada individu jantan ini berasal dari tetua jantan awal (persilangan pertama).

Sementara itu, individu jantan dengan kromosom X ClB selalu mengalami kematian. Meskipun

demikian, kadang-kadang pada persilangan kedua tidak diperoleh individu jantan sama sekali.

Artinya, individu jantan yang mati tidak hanya yang membawa kromosom ClB, tetapi juga

individu yang membawa kromosom X dari tetua jantan awal. Jika hal ini terjadi, kita dapat

menyimpulkan bahwa kromosom X pada tetua jantan awal yang semula normal berubah atau

bermutasi menjadi kromosom X dengan letal resesif. Dengan menghitung frekuensi terjadinya

kematian pada individu jantan yang seharusnya hidup ini, dapat dilakukan estimasi kuantitatifterhadap laju mutasi yang menyebabkan terbentuknya alel letal resesif pada kromosom X.

Ternyata, lebih kurang 0,15% kromosom X terlihat mengalami mutasi semacam itu selama

spermatogenesis, yang berarti bahwa laju mutasi untuk mendapatkan letal resesif per kromosom

X per gamet adalah 1,5 x 10-3.

betina Bar ClB + jantan normal

ClB ? + ? ClB +

letal

Page 16: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 16/30

betina Bar

(dipilih untuk disilangkan dengan jantan normal)

ClB ? +

ClB + ? + ClB ?

letal letal

ika X-nya

membawaletal resesif

Gambar 11.3. Metode ClB untuk mengestimasi laju mutasi

= kromosom X yang berasal dari tetua jantan pada

persilangan pertama

Pada metode ClB tidak diketahui laju mutasi gen tertentu karena kita tidak dapat memastikan

banyaknya gen pada kromosom X yang apabila mengalami mutasi akan berubah menjadi alel

resesif yang mematikan. Namun, semenjak ditemukannya metode ClB berkembang pula

sejumlah metode lain untuk mengestimasi laju mutasi pada berbagai organisme. Hasilnya

menunjukkan bahwa laju mutasi sangat bervariasi antara gen yang satu dan lainnya. Sebagaicontoh, laju mutasi untuk terbentuknya tubuh berwarna kuning pada Drosophila adalah 10-4 per

gamet per generasi, sementara laju mutasi untuk terbentuknya resitensi terhadap streptomisin

pada E. coli adalah 10-9 per sel per generasi.

Asal-mula terjadinya mutasi spontan

Ada tiga mekanisme yang paling penting pada mutasi spontan, yaitu (1) kesalahan selama

replikasi, (2) perubahan basa nukleotida secara spontan, dan (3) peristiwa-peristiwa yang

berkaitan dengan penyisipan (insersi) dan pemotongan (eksisi) unsur-unsur yang dapat

berpindah (transposable elements).

Pada Bab IX telah kita bicarakan bahwa enzim Pol I dan Pol III adakalanya membuat kesalahandengan menyisipkan basa yang salah ketika replikasi DNA sedang berlangsung. Namun, enzim-

enzim DNA polimerase ini juga diketahui mempunyai kemampuan untuk memperbaiki kesalahan

(proof reading) melalui aktivitas eksonukleasenya dengan cara memotong basa yang salah pada

ujung 3’ untai DNA yang sedang dipolimerisasi.

Aktivitas penyuntingan oleh DNA polimerase boleh dikatakan sangat efisien meskipun tidak

berarti sempurna benar. Kadang-kadang suatu kesalahan replikasi luput dari mekanisme

penyuntingan tersebut. Akan tetapi, ada sistem lain yang berfungsi dalam perbaikan kesalahan

replikasi DNA. Sistem ini dikenal sebagai sistem perbaikan salah pasangan (mismatch repair).

Berbeda dengan sistem penyuntingan oleh DNA polimerase, sistem perbaikan salah pasangantidak bekerja pada ujung 3’ untai DNA yang sedang tumbuh, tetapi mengenali kesalahan basa di

dalam untai DNA. Caranya, segmen DNA yang membawa basa yang salah dibuang sehingga

terdapat celah (gap) di dalam untai DNA. Selanjutnya, dengan bantuan enzim Pol I celah ini

akan diisi oleh segmen baru yang membawa basa yang telah diperbaiki.

Sistem perbaikan salah pasangan, seperti halnya mekanisme penyuntingan oleh DNA

polimerase, tidaklah sempurna sama sekali. Kadang-kadang ada juga kesalahan pasangan

basa yang tidak dikenalinya. Jika hal ini terjadi, timbullah mutasi spontan.

Page 17: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 17/30

5’ GAGTCGAATC 3’ untai cetakan

3’ CTCAGTTTAG 5’ untai baru

GAGTCGAATC

CTC AG AGTTT segmen dengan

perbaikan eksisi basa yang salah

GAGTCGAATC

CTCAGCTTAG untai yang telah diperbaikiGambar 11.4. Mekanisme perbaikan salah pasangan

Basa-basa tautomerik adakalanya dapat tergabung dengan benar ke dalam molekul DNA. Pada

saat penggabungan berlangsung, basa tersebut akan membentuk ikatan hidrogen yang benar

dengan basa pada untai DNA cetakan sehingga fungsi penyuntingan oleh DNA polimerase tidak

dapat mengenalinya. Sistem perbaikan salah pasangan akan mengoreksi kesalahan semacam

itu. Akan tetapi, jika segmen yang membawa kesalahan basa tersebut telah mengalami metilasi,

maka sistem perbaikan salah pasangan tidak dapat membedakan antara untai cetakan dan

untai baru. Hal ini akan menimbulkan mutasi spontan.

Sumber mutasi spontan lainnya adalah perubahan basa sitosin yang telah termetilasi menjaditimin karena hilangnya gugus amino. Sitosin yang seharusnya berpasangan dengan guanin

berubah menjadi timin yang berpasangan dengan adenin sehingga terjadilah mutasi transisi

(purin menjadi purin, pirimidin menjadi pirimidin). Dalam hal ini hilangnya gugus amino dari

sitosin yang telah termetilasi tidak dapat dikenali oleh sistem perbaikan salah pasangan, dan

basa timin yang seharusnya sitosin tersebut tidak dilihat sebagai basa yang salah.

Mutasi Induksi

Laju mutasi spontan yang sangat rendah ternyata dapat ditingkatkan dengan aplikasi berbagai

agen eksternal. Mutasi dengan laju yang ditingkatkan ini dinamakan mutasi induksi. Bukti

pertama bahwa agen eksternal dapat meningkatkan laju mutasi diperoleh dari penelitian H.Muller pada tahun 1927 yang memperlihatkan bahwa sinar X dapat menyebabkan mutasi pada

Drosophila. Agen yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi seperti sinar X ini dinamakan

mutagen.

Semenjak penemuan Muller tersebut, berbagai mutagen fisika dan kimia digunakan untuk

meningkatkan laju mutasi. Dengan mutagen-mutagen ini dapat diperoleh bermacam-macam

mutan pada beberapa spesies organisme.

Basa analog

Basa analog merupakan senyawa kimia yang struktur molekulnya sangat menyerupai basa

nukleotida DNA sehingga dapat menjadi bagian yang menyatu di dalam molekul DNA selamaberlangsungnya replikasi normal. Hal ini karena suatu basa analog dapat berpasangan dengan

basa tertentu pada untai DNA cetakan. Namun, bisa juga masuknya sebuah basa analog

terkoreksi melalui mekanisme penyuntingan oleh enzim DNA polimerase.

Apabila suatu basa analog dapat membentuk ikatan hidrogen dengan dua macam cara, maka

basa analog ini dikatakan bersifat mutagenik. Sebagai contoh, basa 5-bromourasil (BU) yang

diketahui mudah sekali bergabung dengan DNA bakteri dan virus, dapat mempunyai dua

macam bentuk, yaitu keto dan enol sehingga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan dua

Page 18: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 18/30

macam cara. Basa ini analog dengan basa timin karena hanya berbeda pada posisi gugus metil

yang diganti dengan atom bromium. Jika sel yang akan dimutasi ditumbuhkan pada medium

yang mengandung BU dalam bentuk keto, maka selama replikasi DNA adakalanya timin

digantikan oleh BU sehingga pasangan basa AT berubah menjadi ABU. Penggantian ini belum

dapat dikatakan sebagai peristiwa mutasi. Akan tetapi, jika BU berada dalam bentuk enol, maka

BU akan berpasangan dengan guanin (GBU), dan pada putaran replikasi berikutnya, molekul

DNA yang baru akan mempunyai pasangan basa GC pada posisi yang seharusnya ditempatioleh pasangan basa AT. Dengan demikian, telah terjadi mutasi tautomerik berupa transisi dari

AT ke GC (Gambar 11.5).

Percobaan-percobaan berikutnya menunjukkan bahwa mekanisme mutagenesis BU dapat

terjadi dengan cara lain. Konsentrasi deoksinukleosida trifofat (dNTP) di dalam sel pada

umumnya diatur oleh konsentrasi deoksitimidin trifosfat (dTTP). Artinya, konsentrasi dTTP akan

menentukan konsentrasi ketiga dNTP lainnya untuk keperluan sintesis DNA. Apabila suatu saat

dTTP terdapat dalam jumlah yang sangat berlebihan, maka akan terjadi hambatan dalam

sintesis dCTP. Sementara itu, BU sebagai basa yang analog dengan timin juga dapat

menghambat sintesis dCTP. Jika BU ditambahkan ke dalam medium pertumbuhan, maka dTTPakan disintesis dalam jumlah normal tetapi sintesis dCTP akan sangat terhambat. Akibatnya,

nisbah dTTP terhadap dCTP menjadi sangat tinggi dan frekuensi salah pasangan GT, yang

seharusnya GC, akan meningkat. Mekanisme penyuntingan dan perbaikan salah pasangan

sebenarnya dapat membuang basa timin yang salah berpasangan dengan guanin tersebut.

Akan tetapi, keberadaan BU ternyata menyebabkan laju perbaikan menjadi tertinggal oleh laju

salah pasangan. Pada putaran replikasi berikutnya basa timin pada pasangan GT akan

berpasangan dengan adenin sehingga posisi yang seharusnya ditempati oleh GC sekarang

diganti dengan AT. Dengan perkataan lain, BU telah menginduksi mutasi tautomerik berupa

transisi GC menjadi AT. A=T

substitusi T oleh BU (keto)

A=BU

replikasi 1

A=T G=BU pengikatan G oleh BU (enol)

replikasi 2

A=T A=T G=C A=BU

transisi

Gambar 11.5. Mutasi tautomerik (transisi) akibat basa analog 5-bromourasilMutagen-mutagen kimia

Berbeda dengan basa analog yang hanya bersifat mutagenik ketika DNA sedang melakukan

replikasi, mutagen kimia dapat mengakibatkan mutasi pada DNA baik yang sedang bereplikasi

maupun yang tidak sedang bereplikasi. Beberapa di antara mutagen kimia, misalnya asam

nitros (HNO2), menimbulkan perubahan yang sangat khas. Namun, beberapa lainnya, misalnya

agen-agen alkilasi, memberikan pengaruh dengan spektrum yang luas.

HNO2 bekerja sebagai mutagen dengan mengubah gugus amino (NH2) pada basa adenin,

Page 19: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 19/30

sitosin, dan guanin menjadi gugus keto (=O) sehingga spesifisitas pengikatan hidrogen pada

basa-basa tersebut juga mengalami perubahan. Deaminasi adenin akan menghasilkan

hipoksantin (H), yang berpasangan dengan sitosin. Hal ini mengakibatkan terjadinya transisi AT

menjadi GC melaui HC. Dengan mekanisme serupa, deaminasi sitosin yang menghasilkan urasil

akan mengakibatkan transisi GC menjadi AT melalui AU.

Agen alkilasi etilmetan sulfonat (EMS) dan mustard nitrogen merupakan mutagen-mutagen

kimia yang banyak digunakan dalam penelitian genetika. Kedua-duanya akan memberikangugus etil (C2H5) atau sejenisnya kepada basa DNA. Jika HNO2 terbukti sangat bermanfaat

pada sistem prokariot, maka agen-agen alkilasi sangat efektif untuk digunakan pada sistem

eukariot.

Alkilasi pada basa G atau T akan menyebabkan terjadinya salah pasangan yang mengarah

kepada transisi AT→ GC dan GC → AT. Selain itu, EMS dapat juga bereaksi dengan A dan C.

O CH2 – CH2 – Cl

CH3 – CH2 – O – S – CH3 HN

O CH2 – CH2 – Cl

etilmetan sulfonat mustard nitrogenGambar 11.6. Struktur molekul dua agen alkilasi yang umum digunakan

Fenomena lain yang dapat muncul akibat terjadinya alkilasi guanin adalah depurinasi, yaitu

hilangnya basa purin yang telah mengalami alkilasi tersebut dari molekul DNA karena patahnya

ikatan yang menghubungkannya dengan gula deoksiribosa. Depurinasi tidak selalu bersifat

mutagenik karena celah yang terbentuk dengan hilangnya basa purin tadi dapat segera

diperbaiki. Akan tetapi, garpu replikasi sering kali terlebih dahulu telah mencapai celah tersebut

sebelum perbaikan sempat dilakukan. Jika hal ini terjadi, maka replikasi akan terhenti tepat di

depan celah dan kemudian dimulai lagi dengan menyisipkan basa adenin pada posisi yang

komplementer dengan celah tersebut. Akibatnya, setelah replikasi basa adenin di posisi celahtersebut akan berpasangan dengan timin atau terjadi pasangan TA. Padahal seharusnya

pasangan basa pada posisi celah tersebut adalah GC (bukankah yang hilang adalah G?). Oleh

karena itu pada posisi celah tersebut terjadi perubahan dari GC menjadi TA atau purin-pirimidin

menjadi pirimidin-purin. Perubahan ini tidak lain merupakan mutasi tautomerik jenis transversi.

Interkalasi

Senyawa kimia akridin, yang salah satu contohnya adalah proflavin (Bab X), memiliki struktur

molekul berupa tiga cincin sehingga sangat menyerupai pasangan basa purin – pirimidin atau

pirimidin – purin. Dengan struktur yang sangat menyerupai sebuah pasangan basa, akridin

dapat menyisip di antara dua pasangan basa yang berdekatan pada molekul DNA. Peristiwapenyisipan semacam ini dinamakan interkalasi.

Pengaruh interkalasi terhadap molekul DNA adalah terjadinya perenggangan jarak antara dua

pasangan basa yang berurutan. Besarnya perenggangan sama dengan tebal molekul akridin.

Apabila DNA yang membawa akridin tadi melakukan replikasi, maka untai DNA hasil replikasi

akan ada yang mengalami adisi dan ada yang mengalami delesi pada posisi terjadinya

interkalasi. Dengan demikian, mutasi yang ditimbulkan bukanlah mutasi tautomerik, melainkan

mutasi rangka baca.

Page 20: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 20/30

Iradiasi ultraviolet

Sinar ultraviolet (UV) dapat menghasilkan pengaruh, baik letal maupun mutagenik, pada semua

enis virus dan sel. Pengaruh ini disebabkan oleh terjadinya perubahan kimia pada basa DNA

akibat absorpsi energi dari sinar tersebut. Pengaruh terbesar yang ditimbulkan oleh iradiasi sinar

UV adalah terbentuknya pirimidin dimer, khususnya timin dimer, yaitu saling terikatnya dua

molekul timin yang berurutan pada sebuah untai DNA. Dengan adanya timin dimer, replikasi

DNA akan terhalang pada posisi terjadinya timin dimer tersebut. Namun, kerusakan DNA inipada umumnya dapat diperbaiki melalui salah satu di antara empat macam mekanisme, yaitu

fotoreaktivasi, eksisi, rekombinasi, dan SOS.

Fotoreaktivasi

Mekanisme perbaikan ini bergantung kepada cahaya. Dengan adanya cahaya, ikatan antara

timin dan timin akan terputus oleh suatu enzim tertentu. Sebenarnya enzim tersebut telah

mengikat dimer, baik ketika ada cahaya maupun tidak ada cahaya. Akan tetapi, aktivasinya

memerlukan spektrum biru cahaya sehingga enzim tersebut hanya bisa bekerja apabila ada

cahaya.

EksisiPerbaikan dengan cara eksisi merupakan proses enzimatik bertahap yang diawali dengan

pembuangan dimer dari molekul DNA, diikuti oleh resintesis segmen DNA baru, dan diakhiri oleh

ligasi segmen tersebut dengan untai DNA. Ada dua mekanisme eksisi yang agak berbeda. Pada

mekanisme pertama, enzim endonuklease melakukan pemotongan (eksisi) pada dua tempat

yang mengapit dimer. Akibatnya, segmen yang membawa dimer akan terlepas dari untai DNA.

Pembuangan segmen ini kemudian diikuti oleh sintesis segmen baru yang akan

menggantikannya dengan bantuan enzim DNA polimerase I. Akhirnya, segmen yang baru

tersebut diligasi dengan untai DNA sehingga untai DNA ini sekarang tidak lagi membawa dimer.

Pada mekanisme yang kedua pemotongan mula-mula hanya terjadi pada satu tempat, yakni disekitar dimer. Pada celah yang terbentuk akibat pemotongan tersebut segera terjadi sintesis

segmen baru dengan urutan basa yang benar. Pada waktu yang sama terjadi pemotongan lagi

pada segmen yang membawa dimer sehingga segmen ini terlepas dari untai DNA. Seperti pada

mekanisme yang pertama, proses ini diakhiri dengan ligasi segmen yang baru tadi dengan untai

DNA.

Rekombinasi

Berbeda dengan dua mekanisme yang telah dijelaskan sebelumnya, perbaikan kerusakan DNA

dengan cara rekombinasi terjadi setelah replikasi berlangsung. Oleh karena itu, mekanisme ini

sering juga dikatakan sebagai rekombinasi pascareplikasi.Ketika DNA polimerase sampai pada suatu dimer, maka polimerisasi akan terhenti sejenak

untuk kemudian dimulai lagi dari posisi setelah dimer. Akibatnya, untai DNA hasil polimerisasi

akan mempunyai celah pada posisi dimer. Mekanisme rekombinasi pada prinsipnya merupakan

cara untuk menutup celah tersebut menggunakan segmen yang sesuai pada untai DNA cetakan

yang membawa dimer. Untuk jelasnya, skema mekanisme tersebut dapat dilihat pada Gambar

11.8.

DNA yang membawa dimer pada kedua untainya melakukan replikasi (Gambar 11.8.a) sehingga

Page 21: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 21/30

pada waktu garpu replikasi mencapai dimer akan terbentuk celah pada kedua untai DNA yang

baru (Gambar 11.8.b). Celah akan diisi oleh segmen yang sesuai dari masing-masing untai DNA

cetakan yang membawa dimer. Akibatnya, pada untai DNA cetakan terdapat segmen yang

hilang. Jadi, sekarang kedua untai DNA cetakan selain membawa dimer juga mempunyai celah,

sedangkan kedua untai DNA baru tidak mempunyai celah lagi (Gambar 11.8.c). Akhirnya,

segmen penutup celah akan terligasi dengan sempurna pada masing-masing untai DNA baru

(Gambar 11.8.d).Mekanisme SOS

Mekanisme perbaikan DNA dengan sistem SOS dapat dilihat sebagai jalan pintas yang

memungkinkan replikasi tetap berlangsung meskipun harus melintasi dimer. Hasilnya berupa

untai DNA yang utuh tetapi sering kali sangat defektif. Oleh karena itu, mekanisme SOS dapat

dikatakan sebagai sistem perbaikan yang rentan terhadap kesalahan.

dimer

pemotongan di dua tempat pemotongan di satu tempat

di sekitar dimer

resintesis segmen baru oleh Pol Ipemotongan segmen

ligasi yang membawa dimer

ligasi

Gambar 11.7. Mekanisme eksisi untuk memperbaiki DNA

Ketika sistem SOS aktif, sistem penyuntingan oleh DNA polimerase III justru menjadi tidak aktif.

Hal ini dimaksudkan agar polimerisasi tetap dapat berjalan melintasi dimer. Untai DNA yang

baru akan mempunyai dua basa adenin berurutan pada posisi dimer (dalam kasus timin dimer).

Dengan sendirinya, kedua adenin ini tidak dapat berpasangan dengan timin karena kedua timin

berada dalam bentuk dimer. Sistem penyuntingan tidak dapat memperbaiki kesalahan ini karenatidak aktif, sedangkan sistem perbaikan salah pasangan sebenarnya dapat memperbaikinya.

Namun, karena jumlah dimer di dalam setiap sel yang mengalami iradiasi UV biasanya begitu

banyak, maka sistem perbaikan salah pasangan tidak dapat memperbaiki semua kesalahan

yang ada. Akibatnya, mutasi tetap terjadi. Pengaruh mutagenik iradiasi UV memang hampir

selalu merupakan akibat perbaikan yang rentan terhadap kesalahan.

a) b)

d) c)

Gambar 11.8. Skema mekanisme rekombinasi pascareplikasi

= pirimidin dimer = penutupan celah oleh segmen dari untai DNA

cetakan yang membawa dimer

Radiasi pengion

Radiasi pengion mempunyai energi yang begitu besar sehingga molekul air dan senyawa kimia

lainnya yang terkena olehnya akan terurai menjadi fragmen-fragmen bermuatan listrik. Semua

bentuk radiasi pengion akan menyebabkan pengaruh mutagenik dan letal pada virus dan sel.

Radiasi pengion meliputi sinar X beserta partikel-partikelnya dan radiasi yang dihasilkan oleh

Page 22: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 22/30

unsur-unsur radioaktif seperti partikel α, β, dan sinar γ.

Intensitas radiasi pengion dinyatakan secara kuantitatif dengan beberapa macam cara. Ukuran

yang paling lazim digunakan adalah rad, yang didefinisikan sebagai besarnya radiasi yang

menyebabkan absorpsi energi sebesar 100 erg pada setiap gram materi.

Frekuensi mutasi yang diinduksi oleh sinar X sebanding dengan dosis radiasi yang diberikan.

Sebagai contoh, frekuensi letal resesif pada kromosom X Drosophila meningkat linier sejalan

dengan meningkatnya dosis radiasi sinar X. Pemaparan sebesar 1000 rad meningkatkanfrekuensi mutasi dari laju mutasi spontan sebesar 0,15% menjadi 3%. Pada Drosophila tidak

terdapat ambang bawah dosis pemaparan yang yang tidak menyebabkan mutasi. Artinya,

betapapun rendahnya dosis radiasi, mutasi akan tetap terinduksi.

Pengaruh mutagenik dan letal yang ditimbulkan oleh radiasi pengion terutama berkaitan dengan

kerusakan DNA. Ada tiga macam kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi pengion, yaitu

kerusakan pada salah satu untai, kerusakan pada kedua untai, dan perubahan basa nukleotida.

Pada eukariot radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan kromosom, yang biasanya

bersifat letal. Akan tetapi, pada beberapa organisme terdapat sistem yang dapat memperbaiki

kerusakan kromosom tersebut meskipun perbaikan yang dilakukan sering mengakibatkandelesi, duplikasi, inversi, dan translokasi.

Radiasi pengion banyak digunakan dalam terapi tumor. Pada prinsipnya perlakuan ini

dimaksudkan untuk meningkatkan frekuensi kerusakan kromosom pada sel-sel yang sedang

mengalami mitosis. Oleh karena tumor mengandung banyak sekali sel yang mengalami mitosis

sementara jaringan normal tidak, maka sel tumor yang dirusak akan jauh lebih banyak daripada

sel normal yang dirusak. Namun, tidak semua sel tumor mengalami mitosis pada waktu yang

sama. Oleh karena itu, iradiasi biasanya dilakukan dengan selang waktu beberapa hari agar sel-

sel tumor yang semula sedang beristirahat kemudian melakukan mitosis. Diharapkan setelah

iradiasi diberikan selama kurun waktu tertentu, semua sel tumor akan rusak.Mutasi Balik dan Mutasi Penekan

Kebanyakan mutasi yang telah kita bicarakan hingga saat ini adalah perubahan dari bentuk

alami atau normal ke bentuk mutan, atau sering dikatakan sebagai mutasi ke depan (forward

mutation). Namun, seperti telah disinggung pada Bab X, mutasi dapat juga berlangsung dari

bentuk mutan ke bentuk normal. Mutasi semacam ini dinamakan mutasi balik atau reversi. Ada

dua mekanisme yang berbeda pada mutasi balik, yaitu (1) perubahan urutan basa pada DNA

mutan sehingga benar-benar pulih seperti urutan basa pada fenotipe normalnya dan (2)

terjadinya mutasi kedua di suatu tempat lainnya di dalam genom yang mengimbangi atau

menekan pengaruh mutasi pertama sehingga mutasi yang kedua tersebut sering disebutsebagai mutasi penekan (suppressor mutation).

Mekanisme mutasi balik berupa mutasi penekan jauh lebih umum dijumpai daripada mekanisme

yang pertama. Mutasi penekan dapat terjadi di suatu tempat di dalam gen yang sama dengan

mutasi pertama yang ditekannya. Dengan perkataan lain, terjadi penekanan intragenik. Akan

tetapi, mutasi penekan dapat juga terjadi di dalam gen yang lain atau bahkan di dalam

kromosom yang lain sehingga peristiwanya dinamakan penekanan intergenik. Kebanyakan

mutasi penekan, baik intra- maupun intergenik, tidak dapat sepenuhnya memulihkan mutan ke

Page 23: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 23/30

fenotipe normalnya seperti yang akan diuraikan di bawah ini.

Penekanan intragenik

Pada garis besarnya ada dua macam cara penekanan intragenik. Cara yang pertama telah kita

elaskan pada Bab X, yaitu perbaikan rangka baca dengan kompensasi adisi-delesi sehingga

rangka baca yang bergeser sebagian besar dapat dikembalikan seperti semula. Jika bagian

yang tidak dapat dipulihkan bukan merupakan urutan yang esensial, maka pembacaan rangka

baca akan menghasilkan fenotipe normal.Pada cara yang kedua tidak terjadi adisi dan delesi pada urutan basa, tetapi perubahan suatu

asam amino yang mengakibatkan hilangnya aktivitas protein akan diimbangi oleh perubahan

asam amino lainnya yang memulihkan aktivitas protein tersebut. Sebagai contoh dapat

dikemukakan penekanan mutasi enzim triptofan sintetase pada E. coli, yang disandi oleh gen

trpA pada. Salah satu di antara dua polipeptida yang menyusun enzim tersebut adalah

polipeptida A yang terdiri atas 268 asam amino. Pada strain normal asam amino yang ke-210

adalah glisin. Jika asam amino glisin ini berubah menjadi asam glutamat, maka enzim triptofan

sintetase menjadi tidak aktif. Perubahan glisin menjadi asam glutamat sebenarnya tidak

menyebabkan inaktivasi enzim secara langsung karena glisin tidak terletak pada tapak aktif.Namun, perubahan ini mengakibatkan perubahan struktur pelipatan enzim sehingga secara

tidak langsung akan mempengaruhi tapak aktifnya. Sementara itu, asam amino normal yang ke-

174 adalah tirosin, yang interaksinya dengan asam amino ke-210 menentukan aktivitas enzim.

Apabila tirosin berubah menjadi sistein, maka struktur pelipatan enzim yang telah berubah

karena glisin digantikan oleh asam glutamat justru akan dipulihkan oleh interaksi sistein dengan

asam glutamat. Dengan demikian, aktivitas enzim pun dapat dipulihkan. Jadi, perubahan glisin

menjadi asam glutamat akan ditekan pengaruhnya oleh perubahan tirosin menjadi sistein.

Begitu pula sebaliknya, jika perubahan tirosin menjadi sistein terjadi terlebih dahulu, maka

pengaruhnya akan ditekan oleh perubahan glisin menjadi asam glutamat.Penekanan intergenik

Penekanan intergenik yang paling umum dijumpai adalah penekanan oleh suatu produk mutasi

gen terhadap pengaruh mutasi yang ditimbulkan oleh sejumlah gen lainnya. Contoh yang paling

dikenal dapat dilihat pada gen-gen penyandi tRNA. Pengaruh yang ditimbulkannya adalah

mengubah kekhususan pengenalan kodon pada mRNA oleh antikodon pada tRNA.

Mutasi semacam itu pertama kali ditemukan pada strain-strain E. coli yang dapat menekan

mutan-mutan fag T4 tertentu. Mutan-mutan ini gagal untuk membentuk plak (lihat Bab XII) pada

strain bakteri standar tetapi dapat membentuk plak pada strain yang mengalami mutasi

penekan. Strain yang mengalami mutasi penekan ini ternyata juga dapat menekan mutasi padasejumlah gen yang terdapat pada genom bakteri sendiri.

Mutasi penekan intergenik dapat memulihkan baik mutasi tanpa makna (nonsense) maupun

mutasi salah makna (missense). Penekanan mutasi tanpa makna disebabkan oleh mutasi gen

penyandi tRNA sehingga terjadi perubahan antikodon pada tRNA yang memungkinkannya untuk

mengenali kodon stop hasil mutasi. Sebagai contoh, salah satu kodon untuk tirosin, yakni UAC

dapat berubah menjadi kodon stop UAG. Mutasi ini dapat ditekan oleh molekul tRNA mutan

yang membawa triptofan dengan antikodon AUC. Antikodon pada molekul tRNA normal yang

Page 24: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 24/30

membawa triptofan adalah AAC. Dengan tRNA mutan, kodon UAG yang seharusnya merupakan

kodon stop berubah menjadi kodon yang menyandi triptofan. Akibatnya, terminasi dapat

dibatalkan, atau dengan perkataan lain, mutasi tRNA telah memulihkan mutasi tanpa makna.

Penekanan mutasi salah makna oleh mutasi penekan intergenik antara lain dapat dilihat

contohnya pada pemulihan aktivitas protein yang hilang akibat perubahan valin (tidak

bermuatan) menjadi asam aspartat (bermuatan negatif). Pemulihan terjadi karena asam aspartat

digantikan oleh alanin (tidak bermuatan). Substitusi ini dapat terjadi dengan empat macam cara,yaitu (1) mutasi antikodon yang memungkinkan tRNA untuk mengenali kodon yang berbeda

seperti halnya yang terjadi pada pemulihan mutasi tanpa makna, (2) mutasi pada tRNA yang

mengubah sebuah basa di dekat antikodon sehingga tRNA dapat mengenali dua kodon yang

berbeda, (3) mutasi di luar kala (loop) antikodon yang memungkinkan aminoasil sintetase

mengenali tRNA sehingga terjadi asilasi yang menyebabkan tRNA ini membawa asam amino

yang lain, dan (4) mutasi aminoasil sintetase yang kadang-kadang salah mengasilasi tRNA.

Pada notasi konvensional, mutasi penekan diberi lambang sup diikuti dengan angka (atau

kadang-kadang huruf) yang membedakan penekan yang satu dengan penekan lainnya. Sel

yang tidak mempunyai penekan dilambangkan dengan sup0.Mutasi balik sebagai cara untuk mendeteksi mutagen dan karsinogen

Dewasa ini terjadi peningkatan jumlah dan macam bahan kimia yang mencemari lingkungan.

Beberapa di antaranya dikenal potensial sebagai mutagen. Selain itu, kebanyakan karsinogen

uga merupakan mutagen. Oleh karena itu, uji mutagenesis terhadap bahan-bahan kimia

semacam ini perlu dilakukan.

Cara yang paling sederhana untuk melihat mutagenesis suatu bahan kimia adalah uji mutasi

balik menggunakan mutan nutrisional pada bakteri. Senyawa yang dicurigai potensial sebagai

mutagen ditambahkan ke dalam medium padat, diikuti dengan penaburan (plating) suatu mutan

bakteri dalam jumlah tertentu. Banyaknya koloni revertan (fenotipe normal hasil mutasi balik)yang muncul dihitung. Peningkatan frekuensi revertan yang tajam apabila dibandingkan dengan

frekuensi yang diperoleh di dalam medium tanpa senyawa kimia yang dicurigai tersebut

mengindikasikan bahwa senyawa yang diuji adalah mutagen.

Meskipun demikian, cara seperti tersebut di atas tidak dapat digunakan untuk memperlihatkan

mutagenesis sejumlah besar karsinogen yang potensial. Hal ini karena banyak sekali senyawa

kimia yang tidak langsung bersifat mutagenik / karsinogenik, tetapi harus melalui beberapa

reaksi enzimatik terlebih dahulu sebelum menjadi mutagen. Reaksi-reaksi enzimatik tersebut

terjadi di dalam organ hati hewan dan tidak ada kesepadanannya di dalam sel bakteri. Fungsi

normal enzim-enzim itu adalah melindungi organisme dari berbagai bahan beracun dengan caramengubahnya menjadi bahan yang tidak beracun. Akan tetapi, ketika enzim-enzim itu bertemu

dengan bahan kimia tertentu, maka mereka akan mengubah bahan tersebut dari sifatnya yang

semula tidak mutagenik menjadi mutagenik. Enzim-enzim tersebut terdapat di dalam komponen

sel-sel hati yang dinamakan fraksi mikrosomal. Pemberian fraksi mikrosomal yang berasal dari

hati tikus ke dalam medium pertumbuhan bakteri memungkinkan dilakukannya deteksi

mutagenisitas. Perlakuan ini mendasari teknik pemeriksaan karsinogen menggunakan metode

yang dinamakan uji Ames.

Page 25: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 25/30

Di dalam uji Ames mutan-mutan bakteri Salmonella typhimurium yang memerlukan pemberian

histidin eksternal atau disebut dengan mutan His- digunakan untuk menguji mutagenisitas

senyawa kimia atas dasar mutasi baliknya menjadi His+. Mutan-mutan His- membawa baik

mutasi tautomerik maupun mutasi rangka baca. Di samping itu, strain-strain bakteri tersebut

dibuat menjadi lebih sensitif terhadap mutagenesis dengan menggabungkan beberapa alel

mutan yang dapat menginaktifkan sistem perbaikan eksisi dan menjadikannya lebih permiabel

terhadap molekul-molekul asing. Oleh karena beberapa mutagen hanya bekerja pada DNA yangsedang melakukan replikasi, maka medium pertumbuhan yang digunakan harus mengandung

histidin dalam jumlah yang cukup untuk mendukung beberapa putaran replikasi tetapi tidak

cukup untuk memungkinkan terbentuknya koloni yang dapat dilihat. Ke dalam medium tersebut

kemudian ditambahkan mutagen potensial yang akan diuji.

Fraksi mikrosomal dari hati tikus disebarkan ke permukaan medium, diikuti dengan penaburan

bakteri. Apabila bahan kimia yang diuji adalah mutagen atau diubah menjadi mutagen, maka

koloni bakteri akan terbentuk. Analisis kuantitatif terhadap frekuensi mutasi balik dapat dilakukan

uga dengan membuat variasi jumlah mutagen potensial tersebut di dalam medium. Frekuensimutasi balik ternyata bergantung kepada konsentrasi bahan kimia yang diuji, dan pada

karsinogen tertentu juga nampak adanya korelasi dengan efektivitasnya pada hewan.

Uji Ames saat ini telah banyak digunakan pada beribu-ribu senyawa seperti pengawet makanan,

pestisida, pewarna rambut, dan kosmetika. Frekuensi mutasi balik yang tinggi tidak serta-merta

berarti bahwa senyawa yang diuji adalah karsinogen, tetapi setidak-tidaknya memperlihatkan

adanya peluang seperti itu. Akibat dilakukannya uji Ames, banyak industri terpaksa

mereformulasi produk-produknya.

Bukti terakhir tentang karsinogenisitas suatu bahan kimia ditentukan atas dasar hasil uji

pembentukan tumor pada hewan-hewan percobaan. Jadi, uji Ames sebenarnya hanya berperan

dalam mengurangi jumlah bahan kimia yang harus diuji menggunakan hewan percobaan.

Penyebab dan dampak mutasi somatik? dan mengapa mutasi somatik belum tentu diwariskan

pada keturunannya sedangkan mutasi gametik pasti diturunkan???.

J : Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik sedangkan mutasi gametik

adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel kelamin. Mutasi somatik dapat diturunkan dan dapat

pula tidak diturunkan.

Mutasi somatik yang diturunkan apabila mutasi tersebut terjadi pada sel-sel tunas. Lebih lanjut,

sel-sel tunas tersebut akan berkembang menjadi batang, bunga dan juga biji. Sebagai

akibatnya, sel-sel ovum atau sperma yang terbentuk di dalam bunga juga akan menerima efek

mutasi tersebut sehingga keturunannya nanti juga akan mengandung gen mutan.

Sebaliknya, mutasi somatik yang tidak diwariskan adalah mutasi yang mengenai sel-sel tubuh.

Page 26: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 26/30

Pada mutasi kali ini, gen mutan tidak akan diwariskan pada keturunannya. Bila yang mengalami

mutasi sel-sel kelamin, maka akan berakibat perubahan gen pada keturunannya. Penyebab

mutasi dapat berupa faktor fisik, kimia ataupun biologis.

Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik adalah radiasi dan suhu. Radiasi sebagai

penyebab mutasi dibedakan menjadi radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. Radiasi

pengion adalah radiasi berenergi tinggi sedangkan radiasi bukan pengion adalah radiasiberenergi rendah.

Contoh radiasi pengion adalah radiasi sinar X, sinar gamma, radiasi sinar kosmik. Contoh

radiasi bukan pengion adalah radiasi sinar UV. Radiasi pengion mampu menembus jaringan

atau tubuh makhluk hidup karena berenergi tinggi. Sementara radiasi bukan pengion hanya

dapat menembus lapisan sel-sel permukaan karena berenergi rendah. Radiasi sinar tersebut

akan menyebabkan perpindahan elektron-elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Atom-atom yang memiliki elektron-elektron demikian dinyatakan tereksitasi atau tergiatkan.Molekul-molekul yang mengandung atom yang berada dalam keadaan tereksitasi maupun

terionisasi secara kimiawi lebih reaktif daripada molekul yang memiliki atom-atom yang berada

dalam kondisi stabil. Reaktivitas yang meningkat tersebut mengundang terjadinya sejumlah

reaksi kimia, terutama mutasi. Radiasi pengion dapat menyebabkan terjadinya mutasi gen dan

pemutusan kromosom yang berakibat delesi, duplikasi, insersi, translokasi serta fragmentasi

kromosom umumnya.

Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat kimiawi disebut juga mutagen kimiawi.

Mutagen-mutagen kimiawi tersebut dapat dipilah menjadi 3 kelompok, yaitu analog basa, agenpengubah basa dan agen penyela. Senyawa yang merupakan contoh analog basa adalah 5-

Bromourasil (5 BU). 5-BU adalah analog timin. Dalam hubungan ini posisi karbon ke-5 ditempati

oleh gugus brom padahal posisi itu sebelumnya ditempati oleh gugus metil. Keberadaan gugus

brom mengubah distribusi muatan serta meningkatkan peluang terjadinya tautomerik.

Senyawa yang tergolong agen pengubah basa adalah mutagen yang secara langsung

mengubah struktur maupun sifat kimia dari basa, yang termasuk kelompok ini adalah agen

deaminasi, agen hidroksilasi serta agen alkilasi. Perlakuan dengan asam nitrit, misalnya,

terhadap sitosin akan menghasilkan urasil yang berpasangan dengan adenin sehingga terjadimutasi dari pasangan basa S-G menjadi T-A. Agen hidroksilasi adalah mutagen hydroxammin

yang bereaksi khusus dengan sitosin dan menguabhnya sehingga sitosisn hanya dapat

berpasangan dengan adenin.

Sebagai akibatnya terjadi mutasi dari SG menjadi TA. Agen alkilasi mengintroduksi gugus alkil

ke dalam basa pada sejumlah posisi sehingga menyebabkan perubahan basa yang akibatnya

akan terbentuk pasangan basa yang tidak lazim. Senyawa yang tergolong agen interkalasi akan

Page 27: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 27/30

melakukan insersi antara basa-basa yang berdekatan pada satu atau kedua unting DNA.

Contoh agen interkalasi adalah proflavin, aeridine, ethidium bromide, dioxin dan ICR-70.

Penyebab mutasi gen yang disebabkan oleh faktor biologis adalah fag. Efek mutagenik yang

ditimbulkan oleh fag terutama berkaitan dengan integrasi DNA fag, pemutusan dan delesi DNA

inang. Mutagenesis fag dapat terjadi karena kerusakan DNA akibat pemutusan dan delesi yang

mungkin timbul oleh efek nuklease atau karena gangguan perbaikan DNA.

sumber : http://mustofaabihamid.blogspot.com/2010/07/mutasi.html

Redaktur Achmad Zulfikar Tuesday, July 20, 2010

Category: Biologi

Login

This blog post All blog posts

Subscribe to this blog post's comments through...

RSS Feed

Subscribe via email

SubscribeFollow the discussion

Subscribe in NewsGator

Add to My Yahoo!

Feedblitz

Add to Pageflakes

Add to Google

Subscribe with

RSS

Email Address

Page 28: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 28/30

Comments

Logging you in...

Close

Login to IntenseDebate

Or create an account

Username or Email:Password:

Forgot login?

OpenID

Cancel Login

Close WordPress.com

Username or Email:Password:

Lost your password?

Cancel Login

Close

Login with your OpenID

Or create an account using OpenID

OpenID URL:

BackCancel LoginDashboard | Edit profile | Logout

Logged in as

There are no comments posted yet. Be the first one!

Post a new comment

http://

Page 29: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 29/30

Comments by IntenseDebate

Links to this post

Create a Link

Terima kasih telah mengunjungi GudangMateri.com silahkan untuk mengisi Buku Tamu bagi pengunjung

sekalian , dan klik tautan berikut untuk melihat prasyarat Kontribusi . Klik tautan berikut untuk berlangganan

konten Gudang Materi atau anda ingin Follow Gudang Materi , kami ada di Facebook dan Twitter .

Ar ti kel ter kai t lainnya :Biologi

Monera sebagai MikroorganismeRuang Lingkup Biologi599 Kandungan Zat Berbahaya dalam RokokHigh KV Technique pada Radiologi

Arsitektur Sarang Laba - LabaTerinspirasi dari Seekor CapungKeajaiban pada Lumba - Lumba

Comment as a Guest, or login:

Login to IntenseDebateLogin to WordPress.comLogin to OpenID

Submit Comment

Subscribe to

55

66

Ent er t ext r i ghther e!

NameEmailWebsite (optional)

Displayed next to your comments.

Not displayed publicly.

If you have a website, link to it here.

OpenID URL

Comment as a Guest or login using OpenID

http://

6None

Page 30: Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

8/16/2019 Http Www Gudangmateri Com 2010 07 Mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom HTML

http://slidepdf.com/reader/full/http-www-gudangmateri-com-2010-07-mutasi-gen-dan-mutasi-kromosom-html 30/30

Menjawab Puzzle Evolusi dan Kolonialisme Anatomi dari CT Scan Tengkorak KepalaPengertian dan Pengenalan Radiasi

Anatomi CT Scan Thorax Anatomi CT Scan AbdomenDampak Anti Depresan Prozac terhadap IkanRemaja HIV dan Napza dalam IslamKultur Kalus pada Tumbuhan

Pemanfaat BioteknologiPertumbuhan dan Perkembangan HewanMetagenesis Tumbuhan LumutPertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPertumbuhan dan Perkembangan ManusiaPerkembangan dan Pertumbuhan Makhluk HidupMetamorfosis dan Metagenesis HewanMetagenesis Tumbuhan PakuJaringan Penyusun dan Matrix TulangProses Kloning Makhluk Hidup

labels

Agama Buddha (1) Agama Islam (94) Aljabar Linear (6) Analisa dan Perancangan Sistem (2)

Arsitektur dan Organisasi Komputer (16) Astronomi (25) Bahasa Indonesia (11) Bahasa Makassar (2) Bahasa Sunda (6) Biografi Pahlawan Nasional (5) Biografi Penemu Dunia (21) Biografi Tokoh (4)Biografi Tokoh Dunia (10) Biografi Tokoh Islam (14) Biografi Tokoh Nasional (21) Biografi

Tokoh Sulawesi Selatan (16) Biologi (84) Bisnis (4) BlogContest (23) Budaya (27) Cerita Abunawas (19) Character Building (16) Computer Hardware (7) Computer Problem (10) Computer Software (11) Data Mining (7) Data Warehouse (6) Diplomasi (1) Edukasi (18) Ekonomi (29)Eksperimen Fisika (2) Elektronika (30) Emulator (4) English (10) Event Promotion (22) EventUMY (11) Facebook Tips (7) Farmasi (2) Fisika (44) Games (9) Geografi (23) Gudang Lagu (10)

HI UMY (7) Hubungan Internasional (12) Hukum (73) Ilmu Jurnalistik (1) Ilmu Komunikasi (7)

Ilmu Pendidikan (61) Ilmu Pengecoran (3) Industri Kreatif (2) Interaksi Manusia dan Komputer (2) Jaringan Komputer (15) Keamanan Jaringan (4) Kecakapan Antarpersonal (8) Kecerdasan Buatan (3)

Kedokteran (32) Kepemimpinan (22) Kesenian (15) Kewarganegaraan (87)Kimia (21) Komunikasi Data (5) Lingkungan Hidup (8) Logika Matematika (15) Lomba Blog UII (3)Manajemen (18) Matematika (5) Modul (4) Nabi dan Rasul (26) News (27) Ninja Saga Tips (4)Operating System (11) Otomotif (14) Pemerintahan (1) Pemrograman (10) Pemrograman Batch (10)Pemrograman C++ (10) Pemrograman Java (19) Pengadaan Barang dan Jasa (1) Pengantar

Teknologi Informasi (10) Politik (12) Posting (11) Psikologi (16) Review (57) Sastra (49)Sejarah (88) Sistem Basis Data (14) Sistem Informasi (4) Smansa People (5) Sosiologi (25)Sport (9) Statistika (11) Struktur Data (11) Teknik Industri (2) Teknologi Biometrik (3) Tutorial Blog (29)

HomeNewer Post Older Post