Top Banner
LAPORAN HOME VISIT DOKTER MUDA Penyusun: Galuh Puspa Ayu Wigansari 011011137 Pembimbing: Dr. Dwi Aprilawati, dr., M.Kes., Sp.GK Sugiar Emiwati, dr. PUSKESMAS TANJUNGSARI Periode 28 September – 23 Oktober 2015 DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
29

Home Visit Px TB

Jan 05, 2016

Download

Documents

Home Visit Pasien TB
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Home Visit Px TB

LAPORAN HOME VISIT

DOKTER MUDA

Penyusun:

Galuh Puspa Ayu Wigansari

011011137

Pembimbing:

Dr. Dwi Aprilawati, dr., M.Kes., Sp.GK

Sugiar Emiwati, dr.

PUSKESMAS TANJUNGSARI

Periode 28 September – 23 Oktober 2015

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

KEDOKTERAN PENCEGAHAN (IKM-KP)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2015

BAB I

Page 2: Home Visit Px TB

PENGENALAN KELUARGA

1.1 Identitas Pasien

Nama : Ny Islahiyah

Umur : 45 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Berat Badan : 30 kg

Tinggi Badan : 153 cm

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status pernikahan : Menikah

Alamat : Jl. Tanjungsari Atas Gg IV/1C

Penduduk asli / pindahan : Asli

Jarak Rumah-Puskesmas : 400 m

Agama : Islam

Suku : Jawa

Deskripsi Keluarga : Dalam satu rumah tinggal 5 orang anggota keluarga

yang terdiri dari pasien, suami, dan 3 anak

Status ekonomi : keluarga sejahtera II

Tanggal kunjungan : 6 Oktober 2015 pukul 11.30 WIB

1.2 Pemeriksaan Pasien

Kontak pertama tanggal 6 Oktober 2015 pasien memeriksakan diri ke Balai Pengobatan.

A. Anamnesis:

Autoanamnesis

B. Keluhan Utama

Pasien datang untuk kontrol dan mengambil obat TB minggu kedua di puskesmas

C. Riwayat Penyakit Sekarang

Page 3: Home Visit Px TB

Pasien datang ke Puskesmas untuk kontrol dan mengambil obat untuk penyakitnya.

Keluhan saat ini, pasien mengalami mual setiap kali setelah meminum obatnya. BB

menurun, batuk (+) berkurang dahaknya, demam (-). Keluhan lain tidak ada. BAK tidak

ada keluhan, berwarna merah, BAB lancar 1 kali sehari.

D. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah mengalami batuk kronis 3 tahun yang lalu (Tangun 2012),

diperiksakan dahaknya ke puskesmas, namun hasil pemeriksaan dahak SPS negatif

Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disangkal

E. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada yang menderita sakit seperti pasien

Riwayat diabetes mellitus dan keganasan dalam keluarga disangkal

F.Kebiasaan

Pasien sehari-hari tinggal bersama suami dan tiga orang anaknya. Kebiasaan makan

makanan yang dimasak sendiri di rumah. Pasien saat ini sulit makan (2 kali per hari) terdiri

dari: nasi putih, sayur, lauk pauk cukup (pasien jarang makan daging dan ayam, sering

makan tempe, tahu, dan ikan), jarang makan buah. Pasien bersih-bersih rumah

menggunakan sapu dan kemoceng. Tidur dikamar menggunakan kasur, bantal, dan guling

dengan bahan kapuk. Tidak ada keluarga yang merokok di dalam rumah.

G. Riwayat Sosial

Pasien sudah menikah, suami mempunyai home industry pembuat kaca,

mempunyai 2 orang karyawan. 3 orang anaknya berturut-turut perempuan berumur 20

tahun (mahasiswa), perempuan berumur 15 tahun (pelajar SMP), dan laki-laki 11 tahun

(pelajar SD).

Sehari-hari pasien di rumah menjalankan pekerjaan rumah tangga, memasak,

mencuci, membersihkan rumah. Pasien juga membuka usaha menerima jahitan. Hubungan

dengan tetangga baik.

H.Pemeriksaan Fisik

Page 4: Home Visit Px TB

Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2015 pukul 11.30 WIB.

1. Keadaan umum

a. Kesadaran : compos mentis, GCS 4-5-6

b. Suhu badan : 36,60C

c. Nadi : 84 x/menit

d. Tekanan darah : 110/70 mmHg

e. RR : 22 x/menit

f. Suara bicara : normal

g. Kulit :

- turgor : normal

- tonus : normal

2. Kepala dan Leher

a. Umum

Ekspresi : normal

Kulit muka : normal

Rambut : hitam, beruban, normal

b. Mata

Alis : normal

Bola mata : dalam batas normal

Kelopak : dalam batas normal

Konjugtiva : tidak anemis

Sklera : tidak ikterik

Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm,

reflek cahaya +/+,

reflek cahaya konsensuil +/+

Kornea : dalam batas normal

Lensa : dalam batas normal

Visus : VOD 6/6

VOS 6/6

c. Telinga

Bentuk : normal

Lubang telinga : normal

Page 5: Home Visit Px TB

Canalis auditoris externa : normal

Processus mastoiditis : dalam batas normal

Pendengaran : dalam batas normal

d. Hidung

Daya penciuman : dalam batas normal

Cavum nasi : normal

e. Mulut

Cavum oris : normal

Pharynx : dalam batas normal

Tonsil : dalam batas normal

Lidah : dalam batas normal

Gusi : dalam batas normal

Bibir : dalam batas normal

f. Leher

Umum : dalam batas normal

Kelenjar Limfe : dalam batas normal

Trachea : dalam batas normal

Tiroid : dalam batas normal

Vena Jugularis : dalam batas normal

Arteri carotis : dalam batas normal

3. Thorax

Bentuk : dalam batas normal

Intercostal Space : dalam batas normal

Retraksi : negatif

Kulit : dalam batas normal

Axilla : dalam batas normal

a. Paru

Tabel 1.1 Pemeriksaan paru pada tanggal 6 Oktober 2015

Pemeriksaan Depan BelakangINSPEKSI Kanan Kiri Kanan Kiri

Bentuk Simetris+++

+++

+++

+++

Page 6: Home Visit Px TB

Pergerakan Simetris+++

+++

+++

+++

PALPASI

Pergerakan Simetris+++

+++

+++

+++

Fremitus RabaSimetris

+++

+++

+++

+++

Nyeri---

---

---

---

PERKUSI

Suara ketok SonorSoSoSo

SoSoSo

SoSoSo

SoSoSo

Nyeri ketok---

---

---

---

Isthmus Kronig - - - -AUSKULTASI

Suara nafas VesikulerVesVesVes

VesVesVes

VesVesVes

VesVesVes

Suara bisik Normal + + + +Suara

PercakapanNormal + + + +

Egofoni---

---

---

---

Ronkhi---

--+

---

--+

Wheezing---

---

---

---

b. Jantung dan Sistem Kardiovaskuler

Inspeksi

Page 7: Home Visit Px TB

Ictus : tidak tampak

Pulsasi Jantung : tidak tampak

Voussure cardiaque : negatif

Palpasi

Ictus : teraba di ICS V, midclavicular line sinistra

Pulsasi Jantung : tidak teraba

Suara yang teraba : negatif

Thrill : negatif

Perkusi

Batas Kanan : ICS II, parasternal line sinistra

Batas Kiri : ICS V, midclavicular line sinistra

Auskultasi

Suara 1 : tunggal

Suara 2 : tunggal

Murmur : negatif

Gallop : negatif

Extra Systole : negatif

4. Abdomen

Inspeksi

Bentuk : flat

Umbilicus : masuk ke dalam

Kulit : dalam batas normal

Auskultasi

Bising Usus : normal, 6 x/menit

Palpasi

Murphy’s Sign : negatif

Couvisier Law : negatif

Turgor : normal

Tonus : normal

Hepar : tidak teraba

Lien : tidak teraba

Ginjal : tidak teraba

Page 8: Home Visit Px TB

Perkusi

Timpani di 4 kuadran, Asites (-)

Inguinal – Genital – Anus

Kelenjar Limfe : tidak membesar

Genetalia : dalam batas normal

Anus : dalam batas normal

5. Extremitas

Extremitas Superior

Akral : hangat, kering, merah

Sendi : ROM normal

Edema : -/-

Refleks Biceps : +2/+2

Refleks Triceps : +2/+2

Refleks Patologis : Hoffman -/-, Tromner -/-

Tremor : tidak ada

Extremitas Inferior

Akral : hangat, kering, merah

Sendi : ROM normal

Edema : -/-

Refleks Patella : +2/+2

Refleks Achiles : +2/+2

Refleks Patologis : Babinski -/-, Chaddock -/-

Gangren : -/-

Tulang Belakang : tidak ada kelainan

J. Status Gizi:

Tinggi Badan : 153 cm

Berat Badan : 30 kg

Status Gizi : Underweight

(BMI = BB/(TB)2 = 30/(1.53)2 = 12,81)

K. Pemeriksaan Laboratorium dan Pemeriksaaan Penunjang

Page 9: Home Visit Px TB

Dahak SPS : negative-positif-negatif

Foto Thorax :

Cor : besar dan bentuk normal

Pulmo : Tampak fibroinfiltrat dengan kalsifikasi di paru kanan-kiri, tampak

honeycomb appearance di paracardial kiri.

Sinus phrenicocostalis kanan tajam, kiri tumpul

Kesimpulan : TB Paru lama masih aktif dengan bronkiektasis

L. Diagnosis Individual dan Diagnosa Banding

Diagnosis keluhan utama : TB on treatment kategori I

Diagnosis penyakit penyerta : -

Diagnosis komplikasi : Bronkiektasis

Diagnosis faktor resiko : -

Diagnosis Gizi : Underweight

Diagnosis Psikiatri : Baik

Diagnosis Banding : ISPA, Ca Paru

N. Pengobatan/Perawatan

Pengobatan farmakoterapi : KDT Kategori 1 x 2 tab

Pengobatan non-farmakoterapi : meningkatkan asupan gizi, khususnya makanan

yang mengandung protein.

1.3 Pemeriksaan Keluarga di Rumah

A. Anamnesis Keluarga

Suami dan anak pasien mengetahui jika pasien mengidap penyakit TB. Suami

merupakan PMO pasien.

B. Health Belief

Bila ada anggota keluarga yang sakit, mereka meyakini penyakit tersebut adalah

karena mereka tidak menjaga kesehatan dengan baik. Mereka tidak mempercayai

bahwa suatu penyakit disebabkan oleh sesuatu yang bersifat gaib maupun mistis.

Bila mereka sakit, mereka tidak segera memeriksakan dirinya ke dokter/puskesmas,

Page 10: Home Visit Px TB

karena meyakini bahwa apabila dirinya masih dapat melakukan aktivitas mereka

merasa sehat.

C. Pemeriksaan Keluarga

Di rumah pasien tinggal bersama suami dan ketiga orang anak. Suami mempunyai

usaha sendiri di rumah, sedangkan ketiga orang anaknya masih bersekolah

(mahasiswa, siswa SMP, dan siswa SD)

D. Biologis keluarga

Keadaan kesehatan keluarga : Baik

Kebersihan perorangan : Mandi dua kali, ganti pakaian tiap hari

Penyakit keturunan : -

Penyakit kronis/menular : Tuberkulosis

Pola makan : 3 kali sehari, nasi, sayur, lauk pauk (tidak tentu,

terkadang tahu, tempe, ikan, telur, ayam), jarang

makan buah

Pola istirahat : Tidur 6-8 jam sehari

E. Psikologis keluarga

Keadaan emosi : Ramah

Pengambil keputusan : Suami pasien

Ketergantungan obat : Tidak ada

Rekreasi : Tidak tentu dalam satu tahun sekali

F. Spiritual keluarga

Ketaatan beribadah : Taat

G. Sosiokultural

Adat keluarga : Tidak ada

Percaya hal tabu : Tidak ada

Keikutsertaan kegiatan lingkungan: Sering mengikuti kegiatan arisan/yasinan di

lingkungannya

1.4 Pemeriksaan Lingkungan (Home Visit)

Tanggal Kunjungan : 6 Oktober 2015

Jam : 11.30 - 12.30 WIB

Tempat : Rumah Pasien

Alasan dilakukan kunjungan:

Page 11: Home Visit Px TB

Pasien merupakan pasien baru terdiagnosa TB. Pada awal pengobatan pasien datang

setelah dirujuk oleh dokter praktek swasta untuk memeriksakan dahak SPS, setelah

hasilnya positif, pasien kemudian memulai terapinya di Puskesmas Tanjungsari.

Kunjungan rumah dilakukan untuk melihat apakah ada faktor pencetus yang menyebabkan

kondisi pasien terinfeksi, selain itu juga untuk memantau bagaimana kepatuhan pasien

terhadap terapi farmakologis yang diberikan, memantau pengawas minum obat (PMO)

apakah suami menjalankan fungsinya sebagai PMO dengan baik, dan apakah melakukan

terapi non farmakologis lain yang dianjurkan oleh dokter dan dapat kontrol ke layanan

kesehatan. Selain itu untuk menilai kondisi rumah pasien dan melakukan analisa terkait

kondisi lingkungan dengan kaitannya untuk memastikan kesehatan pasien.

A. Deskripsi Keadaan Rumah

Luas Rumah : 8 m x 12 m terdiri dari tiga lantai

Dinding : Tembok

Atap : Genteng

Plafon : Ada

Lantai : Keramik

Cahaya : Penerangan cahaya matahari di ruang tamu, kamar tidur, dan dapur sudah

cukup.

Kepadatan : 38,4m2/orang

Ventilasi : Luas ventilasi 10 m2, termasuk dalam kategori cukup karena >10% luas

lantai rumah.

Jendela : Di masing-masing kamar tidur terdapat jendela dengan ukuran 1m x50

cm. Di ruang tamu terdapat 2 jendela dengan ukuran 1,5mx 75cm. Di lantai

atas terdapat 2 jendela dengan ukuran 1,5 x 50 cm

Kebersihan : cukup

Jumlah ruangan : 9 ruangan, yang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar

tidur, dapur, mushola dan 2 kamar mandi + WC, dan terdapat garasi

yang sekaligus difungsikan untuk workshop sebagai usaha suami

pasien

Air

Asal : PDAM

Nilai Air : Bersih

Page 12: Home Visit Px TB

Air minum : Air galon bermerk

Pembuangan sampah : Ada petugas yang mengambil sampah.

Jamban dan kamar mandi

Jenis Jamban : Jongkok

Kebersihan : Cukup bersih

Kamar mandi : Cukup bersih

Pekarangan dan Selokan

Kebersihan : Cukup Bersih

Air limbah : Mengalir lewat saluran

Tanaman Peneduh : Ada di pekarangan lantai 2

Pemanfaatan Pekarangan : Ada

B. Predisposing Factor, Enabling Factor, Reinforcing Factor

Predisposing Factor

Pasien tinggal di rumah yang dipakai juga untuk workshop wirausaha suaminya

Pasien kurang menjaga kesehatannya, tidak nafsu makan

Pasien jarang berolahraga

Pasien suka mengulur waktu untuk memeriksakan dirinya ke dokter/puskesmas

Enabling Factor

Kesadaran pasien terhadap kesehatannya cukup baik

Reinforcing factor

Petugas kesehatan yang ramah, kondisi puskesmas yang bersih dan nyaman, serta

pelayanan puskesmas yang memuaskan.

C. Host, Agent, dan Environment

Host

Pasien memiliki faktor resiko yaitu memiliki underweight. Riwayat batuk-batuk

lama dalam keluarga disangkal. Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang TB

menyebabkan pasien menjadi tidak waspada, padahal pasien sudah mengalami

batuk seperti ini sejak 3 tahun yang lalu.

Agent

Agen penyebab sakit pada pasien adalah Mycobactreium tuberculosis

Page 13: Home Visit Px TB

Environment

Faktor lingkungan yang berperan terhadap penyakit pasien adalah kemungkinan

masih ada bagian dari rumah yang lembab, sehingga bakteri M. tuberculosis dapat

berkembang biak dan menginfeksi host.

D. Resources

Jarak antara rumah pasien dengan Puskesmas Tanjung Sari ± 400 meter. Pasien

mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang baik dari puskesmas, di samping itu

pengobatan TB adalah program pemerintah, sehingga pasien tidak dikenakan biaya sama

sekali terkait pengobatannya.

E. Indikator Rumah Tangga Sehat

1. Pasien melahirkan anaknya di bidan.

2. Pasien memberi ASI sampai anaknya berumur dua tahun.

3. Pasien tidak rutin menimbangkan anaknya ke posyandu saat masih bayi dan balita

dulu.

4. Pasien mencuci tangan dengan air dan sabun.

5. Pasien menggunakan air bersih.

6. Pasien menggunakan jamban sehat.

7. Tidak ditemukan jentik di bak penampungan air di rumah pasien.

8. Pasien makan sayur tiap hari, akan tetapi tidak makan buah tiap hari.

9. Pasien tidak rutin melakukan aktivitas fisik.

10. Pasien tidak merokok.

Page 14: Home Visit Px TB

BAB II

DIAGNOSIS INDIVIDU DAN KELUARGA

2.1 Daftar Masalah

1. Pasien merupakan pasien yang baru 1 minggu mengonsumsi obat TB

2. Pasien mengalami mual setelah meminum obat-obatan TB

2.2 Diagnosis Individual

Dari anamnesis yang didapatkan, ditambah dengan pemeriksaan fisik, diagnosis dari kasus

ini adalah TB on treatment

2.3 Diagnosis Komplikasi

Bronkiektasis

2.4 Diagnosis Gizi

Underweight

2.5 Diagnosis Keluarga

Kesehatan keluarga pasien baik

Page 15: Home Visit Px TB

BAB III

INTERVENSI KELUARGA

3.1 Intervensi Promotif

3.1.1 Health Education

Pasien dan keluarganya diberi pengetahuan mengenai penyakit pasien, apa saja

faktor yang memperberat dan memperingan penyakit pasien, komplikasi, serta

bagaimana pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menganjurkan pasien

untuk kontrol teratur ke puskesmas untuk mengambil obat TB. Pasien dijelaskan bahwa

TB merupakan penyakit yang dapat disembuhkan selama pasien rajin dan teratur

meminum obat sampai 6 bulan minimal. Kami juga memberi motivasi kepada pasien

untuk melanjutkan pengobatan secara teratur sampai pasien dinyatakan sembuh.

Pasien dianjurkan untuk memperbanyak makanan tinggi protein seperti putih telur,

pasien juga dianjurkan untuk lebih teratur lagi dalam makan sebanyak 3 kali sehari.

Edukasi kesehatan mengenai rumah sehat perlu diberikan kepada pasien dan

keluarganya. Jumlah dan ukuran jendela serta ventilasi rumah sudah cukup, namun ada

beberapa tempat yang masih kurang dibersihkan sehingga dikhawatirkan lembab, serta

tumpukan barang yang terletak di dalam rumah sebaiknya dipindahkan agar tidak

menjadi tempat bersarangnya nyamuk.

3.1.2 Edukasi Kesehatan mengenai Gizi

Makan makanan dengan gizi seimbang, termasuk makanan yang mtinggi protein,

seperti susu, putih telur, daging-dagingan. Disamping itu sebaiknya pasien juga

mengonsumsi sayur-mayur dan buah-buahan sebagai penambah gizi.

3.1.3 Rekreasi dan Hiburan Sehat

Pasien dan keluarganya dapat disarankan untuk rutin berekreasi dan tidak hanya

berdiam diri di rumah. Rekreasi dan hiburan sehat bersama keluarga akan

meningkatkan hubungan antar anggota keluarga dan dapat membantu mengurangi

stress. Stress dapat memicu berbagai proses degeneratif dalam tubuh, termasuk juga

menurunkan daya tahan tubuh, sehingga pencegahan stress dapat membantu mencegah

kejadian sakit.

Page 16: Home Visit Px TB

3.1.4 Pengendalian Lingkungan

Pasien dan keluarganya dapat diingatkan dan dimotivasi untuk terus melanjutkan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang terkait dengan pencegahan penyakit

menular, terutama konsumsi buah dan sayur serta aktivitas fisik setiap hari.

3.2. Intervensi Preventif

1. Menyarankan pasien untuk rutin kontrol ke puskesmas sekaligus mengambil obat

TB

2. Menyarankan keluarga pasien untuk memeriksakan dirinya bila didapatkan batuk-

batuk yang lebih dari seminggu.

3.3. Intervensi Kuratif

Adequate Treatment

OAT KDT kategori 1 x 2 tab

Case Holding

Perkembangan penyakit pasien diikuti terus dan dipantau kepatuhan dan

keteraturan minum obat, terutama dalam pemantauan keluhan yang berhubungan

dengan komplikasi. Pasien disarankan mengkonsumsi diet sehat, melakukan aktivitas

fisik setiap hari, minum obat-obatan secara teratur, dan rajin kontrol ke puskesmas.

3.4. Intervensi Rehabilitatif

Intervensi rehabilitatif untuk diet sehari-hari, aktivitas fisik :

1. Menjaga diet yang telah dianjurkan, mengkonsumsi obat yang sudah diresepkan.

2. Melakukan kontrol rutin ke layanan kesehatan untuk memantau keberhasilan terapi

dan deteksi dini terkait komplikasi maupun efek samping obat

3.5. Advokasi Pembiayaan

Pasien mendapat fasilitas pengobatan TB gratis, karena pengobatan TB merupakan

program pemerintah.

3.6. Hasil Upaya

Pasien menyatakan akan segera kontrol lagi dan akan meminum obatnya secara

rutin agar sembuh dari sakitnya

Page 17: Home Visit Px TB

BAB IV

KOMUNIKASI / COMMUNICATION

1) Melakukan presentasi dan diskusi dengan teman sejawat, pembimbing :

Diskusi dengan teman sejawat dalam kelompok untuk menentukan diagnosis

individual, diagnosis komplikasi, diagnosis gizi, diagnosis keluarga, dan diagnosis

lingkungan. Diskusi ini juga dilakukan untuk menentukan intervensi promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Diskusi dengan pembimbing/dokter puskesmas untuk menentukan pengobatan dan

perawatan yang adekuat, menentukan faktor penyebab sakit, dan menambahkan

data yang belum dicantumkan.

2) Melakukan komunikasi efektif dengan pasien, anggota keluarganya,

masyarakat, serta lintas sektor:

Komunikasi dengan pasien untuk melakukan pemeriksaan fisik.

Komunikasi dengan keluarga pasien untuk melengkapi anamnesis pasien, riwayat

penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, dan riwayat

sosial. Keluarga juga dihimbau untuk memperhatikan kesehatan masing-masing

anggota keluarga dan melakukan pemantauan.

Komunikasi dengan masyarakat untuk memberikan saran terkait advokasi

kesehatan lingkungan untuk keluarga tidak mampu.

Komunikasi dengan lintas sektor seperti perangkat desa dan puskesmas untuk

bersama-sama melakukan pemantauan sanitasi dan kesehatan lingkungan.

Page 18: Home Visit Px TB

Foto-foto:

Page 19: Home Visit Px TB

LEMBAR PENILAIAN MINI-CEX

No. Komponen Yang Dinilai BobotSkor

(1-100)

Bobot x

Skor

1. Kemampuan melakukan anamnesis:

Memfasilitasi pasien untuk menceritakan

kesakitannya dengan pertanyaan yang sesuai untuk

mendapatkan informasi yang relevan, akurat dan

adekuat.

Mampu membina hubungan baik dengan

pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka,

kontak mata, salam, empati dan hubungan

komunikasi dua arah, respon)

Mampu mengumpulkan informasi pasien

secara lengkap

Menunjukkan rasa hormat kepada pasien

30%

2. Pemeriksaan Fisik:

DM ujian melakukan cuci tangan sebelum

dan setelah pemeriksaan, melakukan pemeriksaan

fisik sesuai masalah klinik pasien dengan

menerapkan prinsip sebagai berikut:

Menggunakan teknik pemeriksaan yang

benar dan sistematika yang urut

Melibatkan pasien dalam membuat

keputusan pemeriksaan klinik yang direncanakan

10%

3. Diagnosis:

Menetapkan diagnosis dan diagnosis

banding yang lengkap, sesuai dengan masalah

klinik pasien

Mampu menjelaskan hasil diagnose kepada

pasien

10%

4. Kemampuan Tatalaksana:

Mampu untuk melibatkan pasien dalam

30%

Page 20: Home Visit Px TB

membuat keputusan klinik

Mampu memilih obat dengan tepat sesuai

seluruh prinsip 5 tepat: indikasi, dosis, sediaan,

cara pemberian, dan harga; dan menuliskan resep

dengan lengkap dan benar

Melakukan tindakan yang sesuai masalah

klinik pasien dan lengkap dan menyampaikan alas

an dan prosedur pelaksanaan tindakan

Mengetahui keterbatasan dengan merujuk

atau melakukan konsultasi bila diperlukan

5. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

Mampu memberikan penyuluhan yang

isinya sesuai dengan masalah pasien

10%

6. Penyajian Laporan 10%

Page 21: Home Visit Px TB

LEMBAR PENILAIAN KUNJUNGAN RUMAH

No. Komponen Yang Dinilai BobotSkor

(1-100)

Bobot x

Skor

1. Informasi tentang identitas pasien dan kondisi

rumah

Kemampuan menyajikan data dasar

10%

2. Keadaan kesehatan keluarga

Kemampuan menilai dari aspek: biologis,

psikologis, spiritual dan sosiokultural

20%

3. Keadaan kesehatan lingkungan

Kemampuan menilai keadaan rumah, air

minum, MCK dan pekarangan

20%

4. Hasil dan analisis

Kemampuan menganalisis masalah yang

ada

20%

5. Kemampuan pemecahan masalah dalam keluarga

Ketajaman memecahkan masalah dengan

memberikan saran atau rekomendasi

20%

6. Kesimpulan

Ketajaman menyimpulkan hasil kegiatan

10%