Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi : makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang samapah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan. PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga.
39

Home visit fix

Jun 12, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Home visit fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau

keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat

berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam

kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat.

PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang

Gizi : makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah,

mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin

A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang samapah pada

tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk

melaksanakan semua perilaku kesehatan.

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS

di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah

Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di

Rumah Tangga.

Kegiatan PHBS yang akan saya lakukan akan lebih mengkhususkan

pada penbinaan keluarga dalam skala kecil, dimana rumah tangga yang akan

dijadikan keluarga binaan adalah sebanyak 2 keluarga yang akan dijadikan

sampel dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi keluarga lain yang ada di

Desa Langgowala.

Dari 10 indikator PHBS yang meliputi Persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan, Memberi ASI ekslusif, Menimbang bayi dan balita, Menggunakan

air bersih, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Menggunakan

jamban sehat, Memberantas jentik di rumah, Makan buah dan sayur setiap

hari, Melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan Tidak merokok di dalam

Page 2: Home visit fix

rumah. Nantinya akan menghasilkan tingkatan-tingkatan PHBS dengan warna

yang berbeda-beda tergantung dari Indikator PHBS yang terpenuhi.

Kurangnya indikator PHBS yang terpenuhi bagi sebuah rumah tangga akan

menjadi masalah jika tidak dilakukan usaha-usaha promosi kesehatan.

Usaha-usaha promosi kesehatan yang akan dilakukan dapat meliputi

penyuluhan maupun action di lapangan sehingga keluarga yang akan menjadi

binaan dalam kegiatan home visit akan menyadari dengan baik tentang PHBS

tatanan rumah tangga. Keluarga yang menjadi binaan merupakan keluarga

yang terpilih secara random dan dilihat tingkatan PHBS yang tidak terpenuhi

dari keluarga tersebut. Dan kegiatan pembinaan PHBS pada rumah tersebut

akan lebih mengfokuskan pada perubahan indikator yang masih kurang pada

rumah tersebut.

Oleh karena itu, saya memilih rumah yang akan saya jadikan objek

kegiatan PHBS dikarenakan kondisi keluarga yang kondusif dan menerima

masukan yang akan diberikan untuk memenuhi indikator PHBS, dan melihat

dari kondisi rumah yang memungkinkan pada perubahan sanitasi lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam kegiatan ini adalah :

a. Seberapa besar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dari keluarga yang akan

menjadi binaan ?

b. Bagaimana memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan

mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri

dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan

masyarakat.

1.3 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan home visit (rumah binaan) dengan

indikator PHBS yang saya lakukan adalah sebagai berikut:

Page 3: Home visit fix

a. Untuk mengetahui seberapa besar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dari

keluarga yang akan menjadi binaan dalam kegiatan home visit yang ada

di Desa Langgowala Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan.

b. Untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan

mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri

dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan

masyarakat.

c. Untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi

bagi keluarga binaan dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan,

sikap dan perilaku melalui pemberdayaan masyarakatsebagai suatu upaya

untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya

sendiri, dalam tatanan rumah tangga, sehingga tercipta peningkatan

indikator warna PHBS dari keluarga tersebut.

Page 4: Home visit fix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian PHBS

Menurut Gochman dalam Notoatmodjo (2003), perilaku sehat (health

behaviour) dapat dilihat sebagai atribut-atribut personal seperti kepercayaan-

kepercayaan, harapan-harapan, motif-motif, nilai-nilai, persepsi dan unsur-

unsur kognitif lainnya, sebagai karakteristik individu meliputi unsur-unsur

dan keadaan afeksi dan emosi dan sebagai pola-pola perilaku yang tampak

yakni tindakan-tindakan dan kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan

mempertahankann, memelihara dan untuk meningkatkan kesehatan.

Green (1980) menjelaskan secara umum bahwa kualitas hidup

dipengaruhi oleh kesehatan, sedangkan kesehatan dipengaruhi oleh perilaku

dan gaya hidup serta lingkungan. Perilaku dan gaya hidup dipengaruhi oleh

tiga faktor yaitu predisposing factors, reinforcing factors, dan enabling

factors. Ketiga faktor tersebut dipengaruhi oleh pendidikan kesehatan dan

kebijaksanaan, peraturan dan organisasi. Semua faktor-faktor tersebut

merupakan ruang lingkup dalam pelaksanaan suatu promosi kesehatan.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan

masyarkat, sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya

sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

(Depkes RI, 2007).

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, maudan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.PHBS

di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.Rumah

tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi

kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan

lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).

Page 5: Home visit fix

PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk

menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat

maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan

keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan

kesehatan (Depkes RI, 2007).

2.2 Manfaat PHBS

A. Manfaat PHBS bagi rumah tangga

Adapun manfaat dari PHBS bagi rumah tangga adalah sebagai

berikut :

1) Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah

sakit

2) Anak tumbuh sehat dan cerdas

3) Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan

meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang

dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi

seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha

untuk peningkatan pendapatan keluarga.

B. Manfaat PHBS bagi masyarakat :

Manfaat dari PHBS bagi masyarakat adalah sebagai berikut :

1) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat

2) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah

kesehatan

3) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

4) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan

kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok

pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.

2.3 Sasaran Intervensi PHBS

Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga

secara keluarga, yaitu: pasangan usia subur, ibu hamil dan atau ibu menyusui,

Page 6: Home visit fix

anak dan remaja, usia lanjut, dan pengasuh anak (Puspromkes Depkes RI,

2006). Sasaran intervensi PHBS adalah :

a. Sasaran primer, yaitu sasaran utama anggota keluarga yang bermasalah

dan akan diubah perilakunya

b. Sasaran sekunder, yaitu yang dapat mempengaruhi individu dalam

keluarga yang bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua,

tokoh keluarga, kader, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat,

petugas kesehatan dan lintas sektor terkait

c. Sasaran tersier, yaitu sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur

pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan

kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS misalnya, kepala desa,

lurah, camat, kepala puskesmas, guru, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan

tokoh agama

2.4 Indikator PHBS di Rumah Tangga

Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan

Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang

memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai

berikut :

A. Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga :

1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para

medis lainnya).Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli

dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi

lebih terjamin.Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera

ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.Persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman,

bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya

kesehata lainnya.Tanda – tanda persalinan :

Page 7: Home visit fix

a) Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan

semakin kuat

b) Rahim terasa kencang bila diraba terutama pada saat mulas

c) Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir

d) Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari

jalan lahir

e) Merasa seperti mau buang air besar

Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus

dilakukan adalah :

a) Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)

b) Tetap tenang dan tidak bingung

c) Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas

melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut untuk

mengurangi rasa sakit.

Tanda bahaya persalinan :

a) Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas

b) Keluar darah dari jalan lahir sebeium melahirkan

c) Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir

d) Tidak kuat mengejan

e) Mengalami kejang-kejang

f) Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas

g) Air ketuban keruh dan berbau

h) Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar

i) Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat

2) Bayi diberi ASI eksklusi

Adalah bayiusia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir

sampai usia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan

dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai  untuk kebutuhan bayi,

sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu

pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum),

Page 8: Home visit fix

sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap

penyakit.Apa saja keunggulan ASI :

a) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan

dan perkembangan fisik serta kecerdasan.

b) Mengandung zat kekebalan.

c) Melindungi bayi dari alergi.

d) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan

kepada bayi dalam keadaan segar.

e) Tidak akan pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat

diberikan kapan saja dan di mana saja.

f) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan

pernapasan bayi.

Kapan dan bagaimana ASI diberikan :

a) Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya

dan mendapat dukungan dari keluarga.

b) Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30

menit setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat

keluar dan menghentikan pendarahan.

c) Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah

itu berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama

menyusui tidak perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua

payudara secara bergantian.

d) Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah

bayi berusia 6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk makanan lumat dan

jumlah yangsesuai dengan perkembangan umur bayi.

e) Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.

Bagiamana cara menyusui yang benar :

a) Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua

tangannya dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai

bersih.

Page 9: Home visit fix

b) Lalu bersihkan kedua puting susu dengan kapas yang telah

direndam terlebih dahulu dengan air hangat.

c) Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring

dengan santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang (tidak

tegang).

d) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.

e) Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan

dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.

f) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.

g) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan

pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam.

h) Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke

sebelah kanan sampai bayi merasa kenyang.

i) Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi

dibersihkan dengan kapas yang telah direndam air hangat.

j) Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara

yang terhisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak

lurus pada ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya sampai

bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya.

Apa manfaat memberikan ASI?

a) Bagi Ibu:

- Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.

- Mengurangi pendarahan setelah persalinan,

- Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.

- Menunda kehamilan berikutnya.

- Mengurangi risiko terkena kanker payudara.

- Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap

saat bayi membutuhkan

b) Bagi bayi :

- Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng

- Bayi tidak sering sakit

Page 10: Home visit fix

c) Bagi Keluarga :

- Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

pembelian susu formula dan perlengkapannya.

- Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu

formula, misalnya merebus air dan pencucian peralatan.

Bagaimana cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI:

a) Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan

sayuran dan buah-buahan. Makan lebih banyak dari biasanya.

b) Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari.

c) Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1-2 jam dan

menjaga ketenangan pikiran,

d) Susui bayi sesering mungkin dan kedua payudara kin dan kanan

secara bergantian hingga bayi tenang dan puas.

3) Penimbangan bayi dan balita

Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau

pertumbuhan setiap bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita

berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.Penimbangan bayi

dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun

di Posyandu.Manfaat penimbangan balita setiap bulan di Posyandu:

a) Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.

b) Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.

c) Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare),

berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat

badannya BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk

sehingga dapat segera dirujuk ke Puskesmas.

d) Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi.

e) Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.

4) Mencuci tangan dengan air dan sabun

Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air

bersih dan sabun :

Page 11: Home visit fix

a) Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri

penyebab penyakit Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan.

Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,

yang bisa menimbulkan penyakit.

b) Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman,

karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di

tangan.

Manfaat mencuci tangan :

a) Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.

b) Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri,

Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan

Akut (ISPA), flu burung atau Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS)

c) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

5) Menggunakan air bersih

Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum,

memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat

dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita

tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.

6) Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas

pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau

tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)

yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk

membersihkannya.Syarat  jamban sehat :

a) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air

minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)

b) Tidak berbau.

c) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.

d) Tidak mencemari tanah disekitarnya.

e) Mudah dibersihkan dan aman digunakan.

Page 12: Home visit fix

f) Dilengkapi dinding dan atap pelindung.

g) Penerangan dan ventilasi cukup.

h) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.

i) Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

Cara memelihara jamban sehat :

a) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan

air.

b) Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam

keadaan bersih.

c) Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat

d) Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,

e) Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).

f) Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.

7) Rumah bebas jentik

Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah

dilakukan pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik

nyamuk.Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik :

a) Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara3M

plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan

nyamuk).

b) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan

kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Denam

Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki

Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya.

c) 3M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN

yaitu:

- Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air

seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan

tempat air minum burung.

Page 13: Home visit fix

- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti

lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang

dapat menampung air hujan.

- Menguburatau menyingkirkan barang-barang bekas yang

dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas,

plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas

botol/gelas akua, plastik kresek, dan lain-lain).

B. Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat

1) Makan buah dan sayur setiap hari

Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi

buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur

dan buah setiap hari sangat penting, karena:

a) Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan

dan pemeliharaan tubuh.

b) Mengandung serat yang tinggi.

2) Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh

yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi

pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas

hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik

dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari,

sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh

lainnya.

3) Tidak merokok dalam rumah

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam

rumah.Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok

yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya,

di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon

Monoksida (CO).

Page 14: Home visit fix

a) Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran

darah.

b) Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker

c) CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa

oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.

Page 15: Home visit fix

BAB III

METODE

3.1 Cara Pemilihan

Cara pemilihan untuk tugas pembinaan PHBS tatanan rumah tangga

dilakukan dengan membagian rumah-rumah berdasarkan gambar maping

hasil PBL I yaitu rumah yang berwarna kuning dan merah. Dalam kegiatan

home visit ini objeknya adalah keluarga yang berada di Dusun I sampai

dengan Dusun III Desa SILEA. Dalam kegiatan home visit ini yang menjadi

sample adalah warga Desa SILEA yang bertempat tinggal di Dusun I yaitu

dengan nama kepala keluarga Ibu Yanti dan ibu Endang . Alasan pemilihan

kriteria tersebut adalah dikarenakan kondisi rumah ibu tersebut tidak

memenuhi kesepuluh indikator PHBS rumah tangga dan dirasa lebih mudah

untuk memberikan masukan dan pendapat untuk dijadikan desa rumah

pembinaan dalam kegiatan home visit. Dan juga kondisi kedua rumah tangga

tersebut hanya mencapai tingkatan indikator dengan level warna kuning,

artinya hanya ada 5-6 indikator PHBS yang dipenuhi.

3.2 Lokasi Kegiatan

Kegiatan Home visit yang dilakukan terletak di Dusun I Desa silea

yaitu kediaman Ibu Yanti dan kediaman Ibu endang dengan PHBS berkriteria

cukup. Waktu kegiatan home visit dilakukan pada tanggal 27 Juni – 4 Juli

2013.

3.3 Intervensi/Binaan

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang saya temukan setelah

melakukan wawancara dengan cara pendekatan kepada kepala keluarga

yang akan menjadi objek kegiatan home visit adalah sebagai berikut :

1) Ibu Yanti

a) Penggunaan air bersih

b) Kebersihan lingkungan rumah

Page 16: Home visit fix

c) Perilaku merokok

2) Ibu Endanmg

a) Penggunaan air bersih

b) Kebersihan lingkungan rumah

c) Kebersihan kuku tangan

d) Perilaku merokok

B. Pelaksanaan Kegiatan

1) Pemberian Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan diberikan berdasarkan hasil penentuan

prioritas masalah dari kedua rumah kepala keluarga tersebut.

Kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada kedua rumah tersebut

adalah sebagai berikut :

a) Rumah Ibu Yanti

- Menjelaskan secara langsung tentang pentingnya kebersihan

diri, khususnya pada daerah tangan yang merupakan tempat

berinteraksi dengan makanan yang akan dikonsumsi oleh

tubuh.

- Menggambarkan tentang pola kehidupan sebab dan akibat

dari kurang bersihnya pekarangan yang dapat menjadi

sarang penyakit.

- Memberikan pengetahuan tentang rokok, bahaya rokok

khususnya dampak maupun risiko yang akan timbul dari

perilaku merokok yang akan membahayakan orang di

sekitarnya terlebih keluarga dan pada dirinya sendiri.

- Memberitahukan tentang pentingnya penggunaan air bersih

dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari berbagai

penyakit misalnya diare.

Page 17: Home visit fix

b) Rumah Ibu Endang

- Menjelaskan secara langsung tentang pentingnya kebersihan

diri, khususnya pada daerah tangan yang merupakan tempat

berinteraksi dengan makanan yang akan dikonsumsi oleh

tubuh.

- Menggambarkan tentang pola kehidupan sebab dan akibat

dari kurang bersihnya pekarangan yang dapat menjadi

sarang penyakit.

- Memberikan pengetahuan tentang rokok yaitu bahaya rokok

khususnya dampak maupun risiko yang akan timbul dari

perilaku merokok yang akan membahayakan orang di

sekitarnya terlebih keluarga dan pada dirinya sendiri.

- Memberitahukan tentang pentingnya penggunaan air bersih

dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari berbagai

penyakit misalnya diare.

Page 18: Home visit fix

BAB IV

HASIL

4.1 Pengamatan Objek kegiatan

Pengamatan objek dilakukan setelah diberikan intervensi non fisik dan

dilihat seberapa besar tingkat pemahaman objek tentang PHBS dan kemauan

untuk melakukan tindakan tersebut. Hasil pengamatan terbagi kedalam dua

tahap yaitu tahapan pengamatan sikap dan tindakan, dengan lampiran

kegiatan sebagai berikut:

A. Rumah Ibu Yanti

1) Pengamatan sikap yang dilakukan kepada keluarga Ibu Yanti

dilakukan selama sehari setelah diadakan penyuluhan kesehatan

dengan melihat sikap ibu tentang pengetahuan yang telah diberikan

sebelumnya.

2) Pengamatan selanjutnya dilakukan selama 3 hari untuk melihat

perubahan tindakan dari ibu tersebut dan melihat keberhasilan

program penyuluhan yang dilakukan secara intens tanpa bertanya,

akan tetapi dengan hanya datang berkunjung dan melakukan

pendekatan secara persuasif kepada keluarga tersebut.

B. Rumah Ibu Endang

1) Pengamatan sikap yang dilakukan kepada keluarga Ibu Endang

dilakukan selama sehari setelah diadakan penyuluhan kesehatan

dengan melihat sikap ibu tentang pengetahuan yang telah diberikan

sebelumnya.

2) Pengamatan selanjutnya dilakukan selama 5 hari untuk melihat

perubahan tindakan dari ibu tersebut dan melihat keberhasilan

program penyuluhan yang dilakukan secara intens tanpa bertanya,

akan tetapi dengan hanya datang berkunjung dan melakukan

pendekatan secara persuasif kepada keluarga tersebut.

Page 19: Home visit fix

4.2 Melakukan Evaluasi

Penilaian terhadap perilaku PHBS dilakukan setelah diberikan

intervensi non fisik dan dilihat indikator keberhasilan melalui perubahan

perilaku dengan adanya peningkatan level warna PHBS. Proses kegiatan

evaluasi meliputi:

A. Prosedur Pengambilan Data

Data diambil setelah dilakukan setelah diadakan pengamatan

selama 4 hari dengan cara melakukan pertemuan intens kepada keluarga

binaan dan mengamati perubahan-perubahan PHBS yang terjadi didalam

rumah tersebut. Saya tidak menanyai lagi apapun tentang PHBS, dan

hanya melihat tingkah laku objek kegiatan sehingga tercipta proses

pemberdayaan.

B. Data yang Dikumpulkan

Data yang terkumpul dari penilaian dapat terlihat dalam tabel

yang menggambarkan pola perubahan keluarga tersebut dengan melihat

perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dan menjadikannya sebagai

dasar dalam penilaian perubahan indikator PHBS.

Page 20: Home visit fix

Tabel 1. Indikator Perilaku PHBS yang Dinilai di Kediaman Ibu Yanti

dan Ibu Endang Dusun I Desa Silea Tahun 2013

Rumah

Indikator PHBS yang dinilai

Perilaku Keluarga

Grade Point

Pengetahuan

Sikap

Tindakan

Ibu Yanti

Penggunaan air bersih

√ √ √ 3

Kebersihan lingkungan rumah

√ √ √ 3

Perilaku merokok

√ √ √ 3

I Pe √ √ √ 3

Page 21: Home visit fix

bu Endang

nggunaan air bersihKebersihan lingkungan rumah

√ √ √ 3

Kebersihan kuku tangan

√ √ √ 3

Perilaku merokok

√ √ √ 3

Sumber : Data Primer, Juli 2013

C. Penilaian Perubahan

Perubahan dinilai berdasarkan skor yang dihasilkan oleh keluarga

binaan dalam hal melakukan PHBS dimana skor tertinggi yaitu tiga dan

diangap berhasil dalam hal memenuhi satu indikator PHBS dari 3

tahapan yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan.

Page 22: Home visit fix

Intervensi dikatakan berhasil apabila keluarga binaan dalam

kegiatan home visit telah mau dalam hal melakukan tindakan dari

masalah indikator yang kurang pada keluarga tersebut. Penilaian

perubahan tersebut dapat kita lihat sebagai berikut :

1) Ibu Yanti

Pembinaan yang dilakukan kepada ibu Yanti menghasilkan

grade point 3 untuk penggunaan air bersih, kebersihan lingkungan

rumah dan penambahan pengetahuan tentang bahaya rokok

dikarenakan memenuhi kriteria sampai dengan tahap tindakan.

Artinya ada perubahan perilaku untuk 3 kategori indikator ini,

Hal ini didasarkan oleh adanya kemauan ibu Yanti dalam hal

penambahan pengetahuan tentang bahaya rokok dan kebersihan diri

berupa memotong kuku hingga bersih serta penggunaan air bersih.

Dari kegiatan PBL I sebelumnya yang dilakukan oleh mahasiswa

Jurusan Kesehatan Masyarakat di Desa silea mengindikasikan bahwa

untuk keluarga ibu Yanti mendapatkan kategori cukup untuk PHBS

tatanan rumah tangga dikarenakan hanya memenuhi 6 kriteria dari

indikator PHBS yang ada.

Dengan adanya penambahan 3 indikator PHBS setelah

diadakan kegiatan home visit selama 4 hari didapatkan bahwa terjadi

perubahan dari terpenuhi 6 indikator menjadi 9 indikator PHBS dan

menjadikan keluarga ibu Yanti memiliki PHBS dengan kategori baik

dan pewarnaan rumah tangga dengan warna hijau. Artinya ada

keberhasilan kenaikan indikator PHBS setelah diadakan kegiatan

home visit di keluarga tersebut.

2) Ibu Endang

Pembinaan yang dilakukan kepada ibu Endang menghasilkan

grade point 3 untuk kebersihan kuku tangan dan kebersihan

lingkungan, dikarenakan memenuhi kriteria sampai dengan tahap

tindakan. Artinya ada perubahan perilaku untuk 3 kategori indikator

ini,.

Page 23: Home visit fix

Hal ini didasarkan oleh adanya kemauan ibu Endang dalam

hal perubahan kebersihan kuku tangan dan kebersihan lingkungan’.

Dari kegiatan PBL I sebelumnya yang dilakukan oleh mahasiswa

Jurusan Kesehatan Masyarakat di Desa Silea mengindikasikan

bahwa untuk keluarga ibu Endang mendapatkan kategori cukup

untuk PHBS tatanan rumah tangga dikarenakan hanya memenuhi 5

kriteria dari indikator PHBS yang ada.

Dengan adanya penambahan 3 indikator PHBS setelah

diadakan kegiatan home visit selama 4 hari didapatkan bahwa terjadi

perubahan dari terpenuhi 5 indikator menjadi 8 indikator PHBS dan

menjadikan keluarga ibu Endang memiliki PHBS dengan kategori

baik dan pewarnaan rumah tangga dengan warna hijau. Artinya ada

keberhasilan kenaikan indikator PHBS setelah diadakan kegiatan

home visit di keluarga tersebut.

Page 24: Home visit fix

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kegiatan home visit yang dilakukan dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

a. Kegiatan home visit yang dilakukan di keluarga ibu Yanti dikatakan

berhasil dikarenakan adanya perubahan perilaku untuk pembinaan

indikator yang menjadi masalah yaitu terjadi perubahan kategori

indikator dari berkategori cukup menjadi baik.

b. Kegiatan home visit yang dilakukan di keluarga ibu Endang dikatakan

berhasil dikarenakan adanya perubahan perilaku untuk pembinaan

indikator yang menjadi masalah yaitu terjadi perubahan kategori

indikator dari berkategori cukup menjadi baik.

5.2 Rekomendasi

Mengacu pada kegiatan home visit yang telah saya lakukan, maka

rekomendasi yang dapat saya ajukan yaitu :

a. Diharapkan pada keluarga yang menjadi pembinaan dalam kegiatan

home visit agar menjadi panutan bagi keluarga lain sehingga tercipta

kelompok masyarakat yang memiliki kategori PHBS baik.

b. Diharapkan agar peningkatan PHBS dapat menjadi acuan bagi

pemerintah setempat dalam hal pengembangan sistem kesehatan baru

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Page 25: Home visit fix

LAMPIRAN

Gambar 1: Suami dari Ibu Yanti

Page 26: Home visit fix

Gambar 2: Suami dari Ibu Endang