1. GAMBARAN HISTOLOGI ORGAN TERKAITa. Jantung
Berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah
untuk menimbulkann gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat
mengalir ke jaringan (Junquiera, 2007).
Jantung memiliki 3 lapisan (Junquiera, 2007) :1) endokardium
merupakan lapisan jantung yang paling dalam berbatasan dengan
lumen. Di bawah lapisan endokardium merupakan lapisan
subendokardium, pada lapisan ini terdapat serat purkinje yang
berfungsi sebagai sel autoritmik.
Gambar 1.1 Serat otot jantung dan Purkinje
Sumber : (Junquiera, 2007)2) miokardium
lapisan miokardium jantung terdiri dari jaringan otot
jantung.Ciri-ciri otot jantung:
a) inti sel banyak, letaknya di tengah
b) bercabang
c) memiliki diskus interkalaris
Gambar 1.2 Serat otot jantung
Sumber : (Junquiera, 2007)3) epikardium
merupakan lapisan jantung yang paling luar yang berbatasan
dengan lapisan pericardium visceral.b. Pembuluh Darah
Berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan
darah darai jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian
mengembalikan ke jantung (Junquiera, 2007).
Gambar 1.3 lapisan pada dinding pembuluh darahSumber :
(Junquiera, 2007)
Gambar 1.4 potongan melintang lapisan dinding pembuluh
darahSumber : (Junquiera, 2007)1) Arteri
Tiga kategori arteri adalah arteri elastis, arteri muskular dan
arteriol kecil. Diameter arteri secara berangsur mengecil setiap
kali bercabang sampai pembuluh terkecil, yaitu kapiler (Junquiera,
2007).Arteri elasstis adalah pembuluh paling besar di dalam tubuh.
Diantaranya adalah truunkus pulmonal dan aorta serta cabang-cabang
utamanya. Dinding pembuluh ini terutama terdiri atas serat elastis
yang memberi kelenturan dan daya pegas selama aliran darah. Arteri
elastis bercabang menjadi arteri berukuran sedang yaitu arteri
muskular yang merupakan pembuluh darah terbanyak di tubuh. Arteri
muskular mengandung lebih banyak serat otot polos pada dindingnya.
Sedangkan arteriol adalah cabang terkecil sistem arteri. Dindingnya
terdiri atas satu sampai lima lapisan serat otot polos (Junquiera,
2007).
Arteri secara khas mengandung tiga lapisan tunika konsentris.
Lapisan terdalam adalah tunika intima; terdiri atas endotel dan
jaringan ikat subendotel dibawahnya. Lapisan tengah adalah tunika
media, terutama terdiri atas serat otot polos yang mengitari lumen
pembuluh. Lapisan terluar adalah tunika adventisia; terutama
terdiri atas serat-serat jaringan ikat longgar (Junquiera,
2007).
Gambar 1.5 Potongan melintang lapisan dinding arteriSumber :Pada
arteri muskular berukuran sedang juga memiliki sbuah pita berombak
tipis dari serat elastis yang disebut lamina elastika interna yang
bersebelahan dengan tunika intima. Pita lain terdiri atas
serat-serat elastis berombak terdapat pada perifer tunika media,
disebut sebagai tunika elastika eksterna (Junquiera, 2007).2)
Vena
Ketika kapiler berangsur-angsur venul yang lebih besar; venul
biasanya menyertai arteriol. Darah balik mula-mula mengalir ke
dalam vena yang semakin membesar. Untuk mudahnya, vena digolongkan
sebagai kecil, sedang, dan besar. Dibandingkan dengan arteri, vena
lebih banyak, berdinding lebih tipis, berdiameter lebih besar,
struktur bervariasi lebih besar (Junquiera, 2007).
Vena ukuran kecil dan sedang terutama di ekstremitas, memiliki
katup. Saat darah mengalir kea rah jantung, katup terbuka. Saat
akan mengalir balik, katup menutup lumen dan mencegah aliran balik
darah. Darah vena diantara katup pada ekstremitas mengalir ke arah
jantung akibat kontraksi otot. Katup tidak terdapat pada vena SSP,
vena cava inferior atau superior, dan vena visera (Junquiera,
2007).
Dinding vena juga terdiri atas tiga lapisan, namun lapisan
ototnya jauh lebih tipis. Tunika intima pada vena besar terdiri
atas endotel dan jaringan ikat subendotel. Tunika media tipis dan
tunika adventisia adlah lapisan paling tebal pada dindingnya
(Junquiera, 2007).
Gambar 1.6 Lapisan pada venaSumber : (Junquiera, 2007)3) Vasa
Vasorum
Pada dinding arteri dan vena yang lebih besar terlalu tebal
untuk menerima nutrien langsung melalui difusi dari lumennya.
Itulah sebabnya dinding pembuluh darah besar dipasok oleh pembuliuh
darahnya sendiri yang kecil, pembuluh darah ini disebut vasa
vasorum (Junquiera, 2007).4) Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dengan diameter rata-rata
8 m, hampir sama dengan diameter eritrosit. Terdapat tiga jenis
kapiler: kapiler kontinu, kapiler bertingkap, dan sinusoid
(Junquiera, 2007).
Kapiler kontinu paling umum ditemukan pada kebanyakan organ ddan
jaringan. Pada kapiler ini, sel endotel saling menyambung membentuk
lapisan yang utuh (Junquiera, 2007).
Sebaliknya, kapiler bertingkap memiliki lubang-lubang bulat atau
fenestra (pori) pada sitoplasma sle endotel.. kapiler bertingkap
demikian ditemukan dalam organ endokrin, usus halus dan glomeruli
ginjal (Junquiera, 2007).
Sinusoid adalah pembuluh darah yang berjalan berkelok-kelok
tidak teratur dengan diameter yang jauh lebih besar dari kapiler
lain. Sinusoid ditemukan didalam hati, limpa, dan sumsum
tulang.tautan sel endotel jarang ada pada sinusoid, dan celah-celah
lebar terdapat diantara sel endotel. Membran basalnya juga tidak
utuh bahkan kadang- kadang tidak ada pada sinusoid (Junquiera,
2007).Junquiera, Luiz Carlos, Carneiro, Jose. 2007. Histologi Dasar
Teks dan Atlas. Jakarta : EGC.