2.4 Sanitasi dan Hygiene
Hygene
Pada hakikatnya Hygiene dan Sanitasi mempunyai pengertian dan
tujuan yang hampir sama yaitu mencapai kesehatan yang prima.
Putu Sudira (1996:17) berdasarkan buku Theory of Catering dimana
dikemukakan bahwa : Hygiene adalah ilmu kesehatan dan pencegahan
timbulnya penyakit. Hygiene lebih banyak membicarakan masalah
bakteri sebagai penyebab timbulnya penyakit. Seorang juru masak
disamping harus mampu mengolah makanan yang enak rasanya, menarik
penampilannya, juga harus layak dimakan. Untuk itu makanan harus
bebas dari bakteri atau kuman penyakit yang membahayakan kesehatan
manusia, sedang Sanitasi lebih memperhatikan masalah kebersihan
untuk mencapai kesehatan.
Menurut Shadily (1989:289) Hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan
perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk
mencapai derajat kesehatan. Sedang sanitasi menurut WHO adalah
suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang
mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan
kelangsungan hidup.
Perbedaan dari sanitasi dan hygiene adalah hygiene lebih
mengarahkan aktivitasnya pada manusia, sedangkan senitasi lebih
menitik beratkan pada faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
Tujuan diadakannya usaha senitasi dan hygiene adalah untuk mencegah
timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lain
sebagai akibat dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup
manusia.
Hygiene sebagaimana yang dijelaskan Soekresno (2000:3) dapat
dikelompokkan sebagai berikut ;
Ruang lingkup sanitasi dan hygiene di tempat kerja meliputi
:
- Hygiene perorangan
Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan dan
pengelolaan makanan adalah hygiene perorangan dalam hal ini petugas
atau karyawan yang berhubungan langsung dengan bahan-bahan makanan,
baik sebelum, sedang dan sesudah bahan makanan diolah, sehingga
makanan yang dihasilkanpun adalah makanan yang aman, bebas dari
pencemaran dan bakteri atau lainnya yang mungkin bisa timbul dari
rangkaian kegiatan tersebut.
Hygiene perorangan mencakup semua segi kebersihan dari pribadi
karyawan (penjamah makanan) tersebut. Menjaga hygiene perorangan
berarti menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebersihan
seluruh anggota tubuh yang meliputi :
o Mandi dengan teratur, bersih dan sehat sebelum memasuki
ruangan dapur
o mencucI tangan sebelum dan sesudah menjamah makanan
o kuku dipotong pendek dan tidak di cat(kutex),
o rambut pendek dan bersih (selalu memakai karpus (topi khusus
juru masak atau penutup kepala lainnya.
o wajah; tidak menggunakan kosmetik secara berlebihan
o hidung; tidak meraba-raba hidung sambil bekerja dan tidak
menyeka wajah dengan menggunakan tangan tetapi menggunakan sapu
tangan,
o mulut; menjaga kebersihan mulut dan gigi, tidak merokok saat
mengolah makanan, jangan batuk menghadap makanan, tidak mencicipi
makanan langsung dari alat memasak
o kaki; mempergunakan sepatu dengan ukuran yang sesuai, kaos
kaki diganti setiap hari, kuku jari harus dipotong pendek..
- hygiene makanan
Bahan makanan yang dipergunakan dalam pengelolaan makanan
sebagian besar berupa bahan makanan nabati yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti sayur, buah. Sedang bahan hewani berasal
dari binatang seperti daging, unggas, ikan dan lain-lain. Bahan
makanan hewani lebih mudah busuk/rusak jika dibandingkan dengan
bahan makanan nabati. Namun demikian, dengan kemajuan teknologi
saat ini, banyak ditemukan teknik pengawetan bahan makanan sehingga
dapat mempertahankan dan memperpannjang masa penyimpanan bahan
makanan tersebut. Penyimpanan bahan makanan dikelompokkan
berdasarkan ;
o Bahan tahan lama (Groceries)
Bahan tahan lama; beras, gula, bumbu kering, minyak goreng, dan
makanan dalam kaleng atau botol
o Bahan mudah rusak (Perishables)
Bahan ini sebagian besar terdiri dari bahan makanan segar dan
mudah rusak seperti : sayuran dan buah segar, telur , susu segar,
daging dan unggas, ikan dan hasil laut lainnya.
- sanitasi dan hygiene tempat kerja
Pakaian kerja harus dalam kondisi bersih dan rapi. Tidak
menggunakan aksesoris secara berlebihan dan menggunakan pengharum
badan yang baunya tidak terlalu tajam dan menyengatsaat akan
menyajikan makanan, makanan terlebih dahulu kami periksa, untuk
menghindari adanya kotoran seperti debu atau rambut pada
makanan.
- sanitasi dan hygiene barang dan peralatan
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa jika hygiene menitik
beratkan pada kesehatan dan kebersihan perorangan dan makanan,
sedang sanitasi menitik beratkan pada peralatan dan lingkungan
kerja.
Setiap pelaksanaan suatu kegiatan pasti masih terdapat
kekurangan. Hal ini juga ditemui pada pengelolaan makanan di dapur
hotel Yasmin Makassar ditinjau dari aspek sanitasi dan hygiene,
namun bukan sebagai hal yang sangat mempengaruhi kesehatan dan
keamanan makanan yang diolah.utamanya dari aspek hygiene karyawan.
Biasa masih ada karyawan yang tidak melengkapi pakaian kerjanya
atau masih tidak sesuai dengan kondisi lingkungan dapur, dan ini
biasanya terjadi pada siswa-siswa praktek/magang. Sepatu yang
seharusnya digunakan adalah sepatu karet, tapi mereka umumnya
menggunakan sepatu kulit. Tapi selalu saya tegur supaya terhindar
dari kecelakaan kerja akibat lantai dapur yang licin
MINGGU, 02 DESEMBER 2012
Sanitasi Hotel
A. PENGERTIAN DAN PERANAN HIGIENE DAN SANITASI HOTEL
Hotel dapat diartikan sebagai tempat menginap bagi umum yang
dikelola secara komersil, terdiri dari beberapa kamar dan
menyediakan juga makanan/minuman. Selain itu, kebersihan dan
kesehatan hotel juga sangat mempengaruhi minat para wisatawan.
Karenanya, kebersihan ini akan dapat membantu meningkatkan
kepariwisataan di Indonesia. Di Indonesia dikenal juga tempat yang
sejenis dengan sebutan yang berbeda tapi mempunyai fungsi yang sama
hanya agak berbeda dalam fasilitas dan pelayanaannya misalnya,
Losmen, Penginapan, Wisma,dll.
Dalam industri kepariwisataan hotel merupakan sektor industri
yang bergerak dalam bidang jasa dan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kepariwisataan, dimana hotel dituntut dapat memberikan
kepuasan kepada tamu baik dari fasilitas yang disediakan dalam
memenuhi kebutuhan tamu. Oleh sebab itu, pihak hotel harus mampu
menciptakan suasana yang di butuhkan oleh tamu, salah satu caranya
meningkatkan Higiene dan Sanitasi
pada semua department.Higiene merupakan usaha kesehatan
preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan
individu, maupun usaha kesehatan pribadi manusia. Sedangkan
Sanitasi berarti usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Penerapan Higiene dan Sanitasi perlu dilakukan diantaranya
penerapan Higiene Sanitasi Kitchen Department, peralatan dapur,
karyawaan dapur, serta penerapan Higiene Sanitasi makanan dan
minuman karena dapur adalah tempat mengolah suatu makanan, untuk
itu para juru masak yang bertugas harus benar-benar memperhatikan
segala sesuatu yang akan dikerjakan dan dihasilkan, sehingga segala
sesuatu yang dijual kepada tamu baik berupa makanan dan minuman
adalah hasil pilihan dan olahan yang baik.
Jasa pelayanan hotel disamping mempunyai dampak positif sebagai
tempat istirahat yang baik dan kesenangan hidup juga dapat
menimbulkan dampak terhadap masalah kesehatan masyarakat misalnya,
para wisatawan juga dapat membawa penyakit yang belum ada didaerah
yang dikunjungi, misalnya penyakit AIDS. Oleh karena itu perlu
sekali dilakukan usaha desinfeksi semua peralatan bekas pakai,
seperti tempat tidur, kamar mandi, jamban, perlatan makan dan
minum.
Hotel yang saniter akan sangat menunjang dalam memberikan
kepuasan kepada para pengunjung. Dalam hal ini sanitasi dapat
mempunyai peranan Phisik dan Psikologi.
1) Peranan Pisik
Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum di
luar atau di dalam bangunan hotel. Pengertian kebersihan disini
dalam arti luas yang meliputi : kebersihan air, makanan-minuman,
kuman kuman dapur, WC, peralatan serta bebas dari ganguan serangga
dan binatang pengerat (Tikus).
2) Peranan Psikologis
Peranan sanitasi hotel disini adalah dapat menjamin rasa
kepuasan dari para tamu/pengunjung hotel tersebut maupun para
karyawan/pengelolaan hotel. Kepuasan tersebut dalam arti memberikan
rasa relax, comfort, security, safety dan Privacy.
B. MANFAAT SANITASI HOTEL
Sanitasi hotel mempunyai manfaat yaitu :
Manfaat dari segi kesehatan
Menjamin lingkungan kerja yang saniter.
Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor
lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun mental
Mencegah terjadinya penularan penyakit dan penyakit akibat
kerja
Mencegah terjadinya kecelakaan.
Manfaat dari segi Business Operational Hotel
Keadaan hotel yang saniter sangat berguna untuk Sales Promotion
yang secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah tamu.
Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut.
C. KLASIFIKASI
Sasaran Sanitasi Hotel
Pada Umumnya sasaran sanitasi hotel menyangkut dua hal yaitu
sanitasiLodging dan sanitasi Catering.
Sanitasi Lodging
Adalah pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan
kerumahtanggaan ( House Keeping) hotel, yang meliputi bangunan dan
fasilitasnya seperti halaman, sampah, pembuangan air kotor, dll
Ruang lingkup sanitasi lodging meliputi :
Wilayah luar bangunan hotel (external hotel area) yang terdiri
dari : halaman, tempat parkir, pertamanan, pembuangan sampah,
pembuangan air kotor.
Wilayah di dalam hotel (Internal hotel area) yang tefrdiri dari
: sanitasi umum, sanitasi kamar, sanitasi toilet, sanitasi
ornament
Sanitasi Catering
Catering dalam kegiatan hotel adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan makanan yang diolah dan dihidangkan dalam sebuah
hotel. Kegiatan catering ini bisa berupa penyediaan makanan dan
minuman untuk keperluan hotel sendiri dan penyediaan makanan untuk
diluar hotel (Outside catering).Pada umumnya pengawasan ini
diperlukan untuk mencegah tersebarnya bermacam macam penyakit lewat
makanan, hal ini dapat ditujukan pada :
Keadaan bahan makanan, dengan persyaratan :
- Sayurmayur, buahbuahan harus segar dan tidak busuk.
- Bahan makanan kaleng harus dicek kemungkingan ada
kebocoran.
- Bahan pembuat kue(tepung, pewarna) bebas dari serangga dan
disimpan dengan baik.
Cara menyajikan :
Gunakan alat makanan yang bersih.
Meja makan dan lantai ruangb makan besih, terlihat tidak ada
lalat.
Cukup pencahayaan alam /buatan.
Pengambilan makanan melalui jendela khusus dari tempat
penyimpanan makan masuk agar bebas lalat/serangga.
Dinding ruang berwarna terang.
Pintu ruangan dapat menutup sendiri sebagian tertutup dengan
kawat kasa.
Persyaratan yang lainnya :
Karyawan catering harus mempunyai sertifikat kesehatan yang
masih berlaku.
Pakaian karyawan catering harus bersih dan ganti setiap dan ini
disediakan oleh pesusahaan/hotel dengan dilengkapi penuitup
kepala.
Harus ada WC dan urinoir tersendiri bagi karyawan catering dan
tidak berhubungan langsung pintunya dengan dapur.
Dianjurkan hotel menyediakan almari locker untuk menyimpan
pakaian atau peralatan pribadi dari setiap karyawan. Untuk
meyakinkan tamu hotel akan kebersihan dari fasilitas yang ada dalam
hotel seperti : Lap makan, kamar, bowl wc dan dapat digunakan
semacam segel sanitasi kertas.
a. Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel
Adapun tempat-tempat diluar bangunan hotel yang perlu
diperhatikan dalam penerapan higiene dan sanitasi hotel, antara
lain :
1. Tempat parkir
Cukup luas untuk menampung kendaraan tamu hotel sebagai patokan
untuk setiap 5 kamar perlu disediakan 1 tempat parkir.
Lantai parkir harus keras, sebaiknya diaspal atau dibeton,
sehingga tidak becek pada waktu hujan dan tidak berdebupada waktu
musim kemarau.
Diberikan lampu penerangan sesuai luas tempat parkir.
Perlu dipasang rambu rambu lalu lintas untuk mencegah terjadinya
kesemrawutan.
Perlu disediakan gardu parkir lengkap dengan WC dan urinoir
2. Pertamanan dan pertanaman
Yang dimaksud disini ialah sebidang tanah yang ditanami oleh
berbagai macam tanaman dengan maksud untuk memperindah pemandangan,
mencegah terjadinya erosi, menjaga kesegaran udara.
b. Penyediaan air
Penyediaan air untuk hotel perlu mendapat perhatian dan harus
memenuhi persyaratan standart sesuai peraturan yang berlaku
(Permenkes No. 416/Menkes/PU/IX/1990).Penyediaan air untuk hotel
dapat diperoleh dari :
Air ledeng ( PAM)
Air tanah (Sumur bor)
c. Kombinasi air ledeng dan air tanah
Di hotel besar yang bertaraf internasional, diutamakan
mendapatkan air ledeng yang telah melalui pengolahan yang baik dan
air tanah yang umumnya diperoleh dengan mengebor tanah di halaman
sekitar hotel hanya digunakan bila sangat diperlukan yaitu :
Sebagai Make up water (Penambahan air pada waktuwaktu air ledeng
macet). Sebagai penambah air apabila leideng tidak mampu.
Seyogyanya setiap hotel mempunyai Reservoir sebagai tempat untuk
menyimpan air, baik air yang berasal dari dinding maupun sumur bor.
Yang perlu diperhatikan ialah air yang berasal dari sumur bor yang
kualitasnya harus selalu dipantau sehingga memenuhi standar
persyaratan.
Mengingat penyediaan air untuk hotel terutama hotel
internasional dibutuhkan air yang benar-benar berkualitas tinggi
dan diperlukan adanya air panas disemua krankran di kamar mandi
maka diadakan langkah langkah sebagai berikut :
a. Semua jenis air yang diperoleh dari berbagai macam sumber air
( air ledeng, air sumur bor ) diadakan pengolahan kembali yang
dimaksud ialah :
Pengendapan (Sedimentation)
Agar segala jenis kotoran yang mungkin ada di dalam air
mengendap. Untuk membantu proses pengendapan ini dapat digunakan
zat koagulasi untuk mengumpulkan partikelpartikel kotoran sehingga
mudah diendapkan.
Penyaringan
Kotorankotoran yang tidak dapat diendapkan dan masih
melayanglayang dalam air dapat ditangkap oleh filter ( Saringan).
DisinfeksiBila air telah melalui saringan dan secara fisik telah
bersih, misal perlu dilakukan disinfeksi untuk membunuh kumankuman
yang kemungkingan masih ada dalam air tersebut. Zat disinfektan
yang digunakan yang biasannya digunakan ialah zat chlor ada juga
dengan mengunakan ozon ( O3) dengan menggunakan alat tertentu.
*) Untuk mendapatkan air panas, maka air perlu dipanaskan pada
tangki pemanas (boiler) kemudian disalurkan melalui pipa khusus air
panas
d. Pembuangan Sampah
Secara umum cara cara penanganan sampah meliputi 4 kegiatan,
yaitu :
Penampungan
Pengumpulan
Pengangkutan
Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel
Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel meliputi
sanitasi umum, sanitasi kamar dan lain-lain.
Sanitasi umum
Sasaran sanitasi umum ini meliputi Bangunan/gedung hotel. Harus
kuat/kokoh, tidak memungkinkan senagai tempat berkembangbiaknya
serangga dan tikus, penggunaan ruangan dipergunakan sesuai dengan
fungsinya, konstruksi lantai bersih dan tidak licin, bagian yang
selalu kontak dengan air dibuat miring ke arah saluran pembuangan
air agar tidak membentuk genangan air, dinding bersih permukaan
yang selalu berkontak dengan air harus kedap air
Atap. Harus kuat dan tidak bocor serta tidak memungkinkan
terjadinya genangan air.
Langit-langit. Tinggi dari lantai minimal 2,5 meter.
Pintu. Dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan baik serta
dapat mencegah masuknya binatang pengganggu.
Pencahayaan.
Adapun pembagian-pembagiannya sebagai berikut :
- Ruang untuk kegiatan dengan resiko kecelakaan tinggi > 300
lux
- Lampu tamu > 60 lux
- Lampu tidur > 5 lux
- Lampu baca > 100 lux
- Lampu relax > 30 lux
Fasilitas hotel meliputi kebersihan tirai, karpet, furniture,
elevator dan lain-lain.
2. Sanitasi kamar
Kamar merupakan suatu bagian dari hotel yang sangat penting agar
para tamu bebas dapat beristirahat dan melakukan apa saja tanpa
terganggu.
Syarat sanitasi kamar hotel meliputi :
a. Kebersihan umum
Kebersihan dan persyaratan fasilitas yang tersedia dalam
kamar.
Kebersihan umum
Kamar harus selalu dibersihkan oleh karena kamar dapat dikotori
oleh debu, zat kimia bahkan lumut, jamur atau kuman. Pengotoran
oleh debu dapat dihilangkan dengan jalan menyapu dan membersihkan
ruangan termasuk perabotan kamar yang ada secara rutin. Pengotoran
oleh zat kimia misalnya noda-noda pada lantai, dinding, taplak meja
dan lain-lain dibersihkan dengan memakai zat kimia tertentu yang
dapat dipakai untuk menghilangkan noda-noda tersebut. Sedangkan
pengotoran oleh lumut atau cendawan dapat terjadi apabila dalam
keadaan lembab, ini dapat dicegah dengan mencari sumber terjadinya
kelembaban tersebut kemudian diperbaiki.
Kebersihan dan persyaratan fasilitas dan peralatan kamar
Fasilitas-fasilitas yang perlu diperhatikan dalam kamar antara
lain :
a. WC/Urinoir
Pada umumnya, disuatu hotel terutama yang bertaraf internasional
WC biasanya tidak berdiri sendiri tetapi bersama sama dengan
urinoir dan kamar mandi berada dalam satu unit ruangan tersendiri
yang disebut toilet room dan biasanya berada dalam kamar.
Persyaratan untuk WC/urinoir :
1. Bersih dan tidak berbau
2. Tipenya harus water seal (closet) dan dilengkapi tempat cuci
tangan.
3. Pada hotel yang bertaraf internasional perlu dilengkapi
kertas toilet
4. Harus di disinfeksi baik di lantai maupun bagian luar dari
howl toiletnya tiap kali tamu check out.
b. Kamar mandi
Persyaratan untuk kamar mandi :
Bersih dan tidak berbau
Lantai tidak boleh licin
Dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak merembeskan
air
Dinding kamar mandi harus dari bahan kedap air
Bila memakai bath tubo perlu di lengkapi dengan shower, kran air
dingin dan panas, tirai penutup dan keset kaki serta di lengkapi
kaca toilet.
c. Tempat tidur Penerangan
o Tempat Tidur
Secara umum, persyaratan untuk kamar tidur sebagai berikut :
Kondisi ruangan tidak pengap dan berbau.
Bebas dari kuman-kuman patogen.
Bersih dan tertata rapi.
Suhunya sekitar 18-28 0 c.
Kelembaban sekitar 40-70 %
Dinding, pintu, jendela yang tembus pandang atau cahaya
dilengkapi dengan tirai.
o Penerangan
Persyaratan untuk penerangan kamar :
Harus dapat memberikan suasana tenang.
Tidak menyilaukan.
Untuk beberapa jenis lampu tetentu perlu dipasang kop lampu agar
sinarnya tidak langsung menyinari tempat tidur.
Intensitas cahaya yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Lampu untuk pintu masuk : 25-40 watt
Lampu langit-langit kamar : 100 watt
Lampu untuk tirai : 40 watt
Lampu meja kamar : 40-60 watt
Lampu baca : 40 watt
Lampu tidur pojok : 25 watt
D. Pengertian, Fungsi dan Peranan Dapur Hotel
Makanan yang diolah di dapur hotel sangat banyak jenis dan
jumlahnya. Pada hotel atau restoran yang lebih besar tentunya akan
mengolah makanan yang lebih banyak pula jenis dan jumlahnya,
sehingga lebih banyak pula karyawan atau juru masak yang
diperlukan. Juru masak tersebut perlu dikelompokkan menjadi
beberapa bagian dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas, dan hal
ini dapat dilihat pada struktur organisasi dapur. Namun demikian,
struktur organisasi setiap hotel berbeda-beda disesuaikan dengan
besar kecilnya suatu hotel dan tergantung pada
- Jenis makanan atau menu yang diolah
- jumlah produksi makanan
- keadaan bahan makanan yang dapat dibeli di pasar.
Menurut Syamsul Rijal (2000:14) dapur adalah suatu ruangan
khusus yang diperuntukkan sebagai tempat untuk memasak makanan.
Dapur dapat ditemui baik di dalam rumah, warung, rumah makan,
restoran maupun hotel. Sedang Bagus Putu Sudiara (1996:1-4)
menyebutkan pengertian dan kedudukan dapur dalam sebuah hotel
sebagai berikut : kitchen is a room or other space (as a wall area
or special building) with facilities for cooking. Dengan singkat
dapat dikatakan bahwa sebuah dapur adalah suatu ruangan atau tempat
khusus yang memiliki perlengkapan dan peralatan untuk mengolah
makanan.
Ciri-ciri dapur yaitu :
- terpisah dari ruang yang lain dan tidak berhubungan dengan
alam bebas
- lantai dapur dibuat dari bahan yang kedap air dan tidak
licin
- tembok dapur dilapisi dengan bahan yang kedap air
- plafon dapur dibuat dengan warna yang cerah
-penerangan dapur harus baik. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
dan memperhatikan kebersihan dan keamanan penyajian makanan kepada
tamu.
Selanjutnya, dapur berfungsi sebagai :
- tempat mengolah makanan
- ciri khas suatu hotel dalam artian kemampuan petugas pengolah
makanan (koki) yang dapat dilihat dari aspek kreativitas
menciptakan jenis dan variasi makanan yang akan dijual di
restoran
- sarana promosi untuk memperkenalkan budaya bangsa melalui seni
kuliner khas daerah. Dengan fungsi ini, dapur sangat berperan dalam
mempromosikan dan meningkatkan reputasi hotel melalui seni
kuliner
E. Pengelolaan Bahan Makanan
Makanan merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari
manusia. Setiap orang membutuhkan makanannya berbeda-beda
bergantung kepada umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan
lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat makanan kita
harus mengetahui jumlah dan macam makanan yang diperlukan.
Makanan sebagaimana yang dijelaskan Hanifa dan Luthfeni (1994:7)
mempunyai fungsi:
- memberi tanaga dan panas badan
- memperbaiki sel-sel yang rusak dan Memelihara Kesehatan Juga
memberikan rasa kepuasan dan Kenyan.
Sedang makanan yang dimakan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap kesehatan dan kehidupan kita antara lain :
Timbulnya bermacam-macam penyakit sebagai akibat dari :
- Makanan kurang memenuhi zat-zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh.
- Makanan yang dimakan kurang memadai jumlahnya.
- Makanan yang dimakan seringkali mengandung racun atau bibit
penyakit.
2. Pertumbuhan badan kurang normal, badan kecil, kurus, beratnya
kurang sebagaimana mestinya bila dibandingkan dengan umurnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa makanan
sangat penting artinya bagi kehidupan manusia untuk menjaga
kesehatan dan pertumbuhan fisiknya.
Maksud penerapan sanitasi hygiene pengelolaan makanan dalam hal
ini adalah penanganan dan perlakukan petugas pengolah terhadap
bahan makanan yang akan diolah dengan menerapkan berbagai
metode/teknik pengolahan. Metode/teknik dalam mengolah bahan
makanan menjadi makanan siap saji dapat dilakukan dengan cara
digoreng, rebus,bakar, panggang dan lain sebagainya. Tujuan dalam
memproses bahan mentah menjadi makanan siap saji antara lain
memudahkan pencernaan, bebas dari bibit penyakit, menambahkan rasa,
meningkatkan wujud dari makanan yang akan dimasak, dan meningkatkan
penampilan makanan tersebut.
F. Sanitasi dan Hygiene
Hygene
Pada hakikatnya Hygiene dan Sanitasi mempunyai pengertian dan
tujuan yang hampir sama yaitu mencapai kesehatan yang prima.
Putu Sudira (1996:17) berdasarkan buku Theory of Catering dimana
dikemukakan bahwa : Hygiene adalah ilmu kesehatan dan pencegahan
timbulnya penyakit. Hygiene lebih banyak membicarakan masalah
bakteri sebagai penyebab timbulnya penyakit. Seorang juru masak
disamping harus mampu mengolah makanan yang enak rasanya, menarik
penampilannya, juga harus layak dimakan. Untuk itu makanan harus
bebas dari bakteri atau kuman penyakit yang membahayakan kesehatan
manusia, sedang Sanitasi lebih memperhatikan masalah kebersihan
untuk mencapai kesehatan.
Menurut Shadily (1989:289) Hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan
perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk
mencapai derajat kesehatan. Sedang sanitasi menurut WHO adalah
suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang
mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan
kelangsungan hidup.
Perbedaan dari sanitasi dan hygiene adalah hygiene lebih
mengarahkan aktivitasnya pada manusia, sedangkan senitasi lebih
menitik beratkan pada faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
Tujuan diadakannya usaha senitasi dan hygiene adalah untuk mencegah
timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lain
sebagai akibat dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup
manusia.
Hygiene sebagaimana yang dijelaskan Soekresno (2000:3) dapat
dikelompokkan sebagai berikut ;
Ruang lingkup sanitasi dan hygiene di tempat kerja meliputi
:
- Hygiene perorangan
Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan dan
pengelolaan makanan adalah hygiene perorangan dalam hal ini petugas
atau karyawan yang berhubungan langsung dengan bahan-bahan makanan,
baik sebelum, sedang dan sesudah bahan makanan diolah, sehingga
makanan yang dihasilkanpun adalah makanan yang aman, bebas dari
pencemaran dan bakteri atau lainnya yang mungkin bisa timbul dari
rangkaian kegiatan tersebut.
Hygiene perorangan mencakup semua segi kebersihan dari pribadi
karyawan (penjamah makanan) tersebut. Menjaga hygiene perorangan
berarti menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebersihan
seluruh anggota tubuh yang meliputi :
o Mandi dengan teratur, bersih dan sehat sebelum memasuki
ruangan dapur
o mencucI tangan sebelum dan sesudah menjamah makanan
o kuku dipotong pendek dan tidak di cat(kutex),
o rambut pendek dan bersih (selalu memakai karpus (topi khusus
juru masak atau penutup kepala lainnya.
o wajah; tidak menggunakan kosmetik secara berlebihan
o hidung; tidak meraba-raba hidung sambil bekerja dan tidak
menyeka wajah dengan menggunakan tangan tetapi menggunakan sapu
tangan,
o mulut; menjaga kebersihan mulut dan gigi, tidak merokok saat
mengolah makanan, jangan batuk menghadap makanan, tidak mencicipi
makanan langsung dari alat memasak
o kaki; mempergunakan sepatu dengan ukuran yang sesuai, kaos
kaki diganti setiap hari, kuku jari harus dipotong pendek..
- hygiene makanan
A. Personal Hygiene
1. Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum seseorang diterima sebagai karyawan, sebaiknya diadakan
pemeriksaan kesehatan orang tersebut. Karena bila orang tersebut
menderita penyakit yang menular, misalnya penyakit TBC maka orang
tersebut dapat merupakan pembawa bakteri TBC. Di samping itu,
pemeriksaan kesehatan bagi seluruh karyawan sebaiknya dilakukan
minimal sekali setiap tahun agar dari hasil pemeriksaan tersebut,
karyawan yang terkena penyakitdapat diobati terlebih dahulu sebelum
dipekerjakan kembali.
2. Kebersihan Tangan dan Jari Tangan
Tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang vital untuk
mengerjakan sesuatu dalam penyelenggaraan makanan, dan melalui
tangan pula makanan banyak terkontaminasi. Oleh karena itu,
kebersihan perlu mendapatkan prioritas tinggi. Dianjurkan agar
setiap kali keluar dari kamar mandi atau kamar kecil sebaiknya
tangan dibersihkan dengan air hangat dan sabun, lalu dikeringkan
dengan serbet kertas (tisu) untuk tangan atau dengan menggunakan
alat mesin pengering tangan (hand dryer).
Karyawan yang menyelenggarakan makanan secara langsung tidak
diperbolehkan menggunakan cincin, baik yang bermata maupun tidak,
juga jam tangan karena bakteri-bakteri dapat tertinggal di cincin
yang tidak mungkin dapat dibersihkan pada saat bekerja. Jam tangan
tidak boleh digunakan karena akan rusak terkena uap panas atau air
pada waktu mencuci bahan makanan. Kuku harus dipotong pendek karena
sumber kotoran/ penyakit, serta tidak perlu mengunakan pewarna kuku
yang kemungkinan besar akan mengelupas dan jatuh ke dalam
makanan.
Sewaktu mencicipi makanan yang telah matang harus menggunakan
sendok dan bila makanan tersebut diporsikan harus menggunakan alat
pengambil, misalnya sendok, penjepit, garpu. Namun, bila situasi
tidak memungkinkan menggunakan alat tersebut, dianjurkan
menggunakan sarung tangan dari plastic transparan yang tipis dan
sekali pakai.
3. Kesehatan Rambut
Pencucian rambut dilaksanankan secara teratur karena rambut yang
kotor akan menimbulkan rasa gatal pada kulit kepala yang dapat
mendorong karyawan untuk menggaruknya dan dapat mengakibatkan
kotoran-kotoran dari kepala jatuh beterbangan ke dalam makanan
serta kuku menjadi kotor. Pada saat bekerja para karyawan
diharuskan menggunakan tutup kepala (hair cap).
4. Kebersihan Hidung
Selama bekerja usahakan jangan mengorek hidung karena pada
hidung manusia terdapat banyak sekali bakteri. Dalam keadaan
terpaksa, pergunakan sapu tangan atau tisu yang langsung dapat
dibuang. Setelah itu, tangan harus dicuci. Apabila bersin, hidung
harus ditutup dengan sapu tangan sambil wajah dipalingkan dari
makanan yang sedang dipersiapkan, untuk menghindari bakteri-bakteri
yang berasal dari hidung.
5. Kebersihan Mulut dan Gigi
Dalam rongga mulut terdapat banyak sekali bakteri terutama pada
gigi yang berlubang. Apabila ada makanan yang terselip diantara
gigi, jangan sekali-kali membersihkannya dengan jari tangan, tetapi
pergunakan tusuk gigi. Membersihkan gigi jangan pada saat sedang
menyiapkan makanan. Periksalah gigi secara teratur ke poliklinik
gigi. Pada saat batuk mulut harus ditutup dengan tisu dan wajah
dialihkan dari arah makanan.
6. Kebersihan Telinga
Lubang telinga sebaiknya dibersikan secara teratur karena kalau
kotor akan membuat telinga menjadi kotor dan gatal serta mendorong
seseorang memasukkan jari-jari tangannya ke lubang telinga.
B. Hygiene Perlengkapan Karyawan
1. Pakaian Karyawan
Pakaian yang digunakan di dapur harus pakaian khusus. Pegawai
hotel biasanya berganti pakaian di loker. Seragam karyawan ini
harus diganti setiap hari karena pakaian yang kotor merupakan
tempat bersarangnya bakteri. Pakaian di dapur selayaknya dipilih
model yang dapat melindungi tubuh pada waktu memasak, mudah dicuci,
berwarna terang/putih, terbuat dari bahan yang kuat, dapat menyerap
keringat, tidak panas dan ukurannya tidak begitu ketat sehingga
dapat mengganggu pada waktu bekerja.
2. Sepatu
Sepatu yang digunakan adalah sepatu kerja, artinya haknya
pendek, tidak licn, ringan dan enak dipakai, karena selama bekerja
di dapur karyawan tidak boleh duduk.
Apabila sepatu yang digunakan karyawan kurang enak maka karyawan
akan lekas lelah atau sakit pada jari-jari kakinya. Hal inilah yang
dapat menyebabkan nilai standar hygiene menurun.
Dengan standar hygiene personal yang tinggi seorang karyawan
dapat menyadari bahwa yang dilakukannya adalah menyangkut kesehatan
orang banyak dan dalam hal ini ia telah dapat mencegah/mengurangi
salah satu sebab terjadinya keracunan makanan.
Bahan makanan yang dipergunakan dalam pengelolaan makanan
sebagian besar berupa bahan makanan nabati yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti sayur, buah. Sedang bahan hewani berasal
dari binatang seperti daging, unggas, ik
an dan lain-lain. Bahan makanan hewani lebih mudah busuk/rusak
jika dibandingkan dengan bahan makanan nabati. Namun demikian,
dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak ditemukan teknik
pengawetan bahan makanan sehingga dapat mempertahankan dan
memperpannjang masa penyimpanan bahan makanan tersebut. Penyimpanan
bahan makanan dikelompokkan berdasarkan ;
o Bahan tahan lama (Groceries)
Bahan tahan lama; beras, gula, bumbu kering, minyak goreng, dan
makanan dalam kaleng atau botol
o Bahan mudah rusak (Perishables)
Bahan ini sebagian besar terdiri dari bahan makanan segar dan
mudah rusak seperti : sayuran dan buah segar, telur , susu segar,
daging dan unggas, ikan dan hasil laut lainnya.
- sanitasi dan hygiene tempat kerja
Pakaian kerja harus dalam kondisi bersih dan rapi. Tidak
menggunakan aksesoris secara berlebihan dan menggunakan pengharum
badan yang baunya tidak terlalu tajam dan menyengatsaat akan
menyajikan makanan, makanan terlebih dahulu kami periksa, untuk
menghindari adanya kotoran seperti debu atau rambut pada
makanan.
- sanitasi dan hygiene barang dan peralatan
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa jika hygiene menitik
beratkan pada kesehatan dan kebersihan perorangan dan makanan,
sedang sanitasi menitik beratkan pada peralatan dan lingkungan
kerja.
G. SANITASI DAN HYGIENE DALAM KEGIATAN FOOD AND BEVERAGE
Usaha sanitasi dan usaha Food & Beverage mempunyai hubungan
yang erat dan bekerja sama terutama dalam bidang peningkatan dan
pemeliharaan kebersihan makanan dan minuman.
Food hygiene menitikberatkan pada makanan yang mudah membusuk,
seperti: daging, ikan, susu, telur, makanan dalam kaleng, dan
minuman yang mengandung CO2. Sedangkan Food Sanitation membahas six
principles of food sanitation diantaranya:
1. Cara penyimpanan bahan makanan
2. Cara pengolahan
3. Tempat pengolahan
4. Tenaga pengelolaan makanan
5. Cara pengangkutan makanan
6. Cara penyajian makanan
Kegiatan hygiene dan sanitasi makanan di dalam sebuah hotel
mencakup wilayah-wilayah dimana makanan itu diolah, dipersiapkan,
disimpan, dan dihidangkan, meliputi:
a) Food Production Areas Sanitation
b) Food Storage Areas Sanitation
c) Food Service Areas Sanitation
Di samping daerah-daerah tersebut, perlu adanya pengawasan dari
tenaga penjamah makanan (food handler) dan cara penjamahan (food
handling).
A. Food Production Areas Sanitation
Pada bagian dapur yang perlu diawasi tentang sanitasi dan
hygiene adalah tempat-tempat dimana makanan itu diolah (food
production areas), karena tempat ini sebagai:
1. Tempat mengolah segala macam makanan dan minuman;
2. Tempat penghasil sampah, yang sebagian besar terdiri dari
sampah basah dan sisa-sisa makanan yang mudah membusuk dan
menimbulkan bau busuk;
3. Tempat mempersiapkan segala jenis makanan dan minuman yang
memerlukan cara penjamahan yang baik (proper food handling
procedure);
4. Tempat bekerja karyawan kitchen (cook) atau para food handler
yang perlu mendapatkan pengawasan khusus tentang kesehatan fisiknya
maupun mental serta keadaan kebersihan individunya;
5. Tempat alat-alat pengolahan makanan, alat makan, dan minum
serta fasilitas lainnya yang memegang peranan penting sebagai media
penularan penyakit atau keracunan makanan;
6. Tempat terdapatnya pembawa basil (carrier) di antara food
handler akan membahayakan bagi para tamu atau karyawan lain.
Dapur yang memenuhi syarat kebersihan adalah sebagai
berikut:
Selalu dalam keadaan bersih
Mempunyai cukup persediaan air bersih untuk mencuci bahan
makanan
Mempunyai tempat sampah
Alat-alat dapur selalu dalam keadaan bersih
Mempunyai ventilasi yang cukup guna memasukkan udara segar serta
mengeluarkan asap dan bau yang kurang sedap
Mempunyai tempat penyimpanan bahan makanan yang baik, artinya
tidak sampai tercemar debu dan menjadi sarang tikus
Tidak meletakkan zat-zat berbahaya (insektisida) berdekatan
dengan bumbu dapur atau bahan makanan
1. Pembagian Seksi Dapur (Kitchen Section)
Entremetier : bagian yang membuat garnish atau pelengkap
hidangan utama, seperti: sayuran, kentang, mie dan lain-lain
Garde manger : bertugas membuat hidangan pembuka dingin,irisan
daging, unggas, salad dan saos dingin.
Poisonner : membuat segala macam hidangan dari ikan yang
dibakar, dipanggang
Potage : membuat segala macam sup yang disajikan dingin atau
panas
Saucier : membuat segala macam saos yang disajikan digin atau
panas
Bakery : membuat segala macam roti
Butchery : bagian yang mempersiapkan atau memotong daging
sebelum dikirim ke dapur untuk proses pengolahannya.
Cold pantry : bagian yang membuat atau mempersiapkan buah segar,
juice, jam, keju dan yogurt.
Hot pantry : bagian yang membuat kopi, teh, cream,susu, susu
skim dan telur rebus.
2. Pantry Sanitation
Hal-hal yang harus diawasi dalam pantry adalah:
- Bahan-bahan yang digunakan terutama susu, harus diperoleh dari
sumber/perusahaan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
- Semua alat yang digunakan harus dijaga kebersihannya dari
serangga dan bakteri.
- Bahan makanan seperti: sayuran, daging, terigu, buah-buahan,
telur dan lain harus berkualitas baik dan bersih serta disimpan
dalam suhu penyimpanan yang sesuai.
- System ventilasi yang digunakan adalah AC atau exhauster
system tertutup.
- Perlu disediakan tempat sampah yang dapat menutup sendiri.
- Pintu pantry tidak boleh berhubungan langsung dengan luar,
atau kalau ada harus dipasang double self closing door.
- Perlu disediakan tempat cuci alat-alat yang digunakan di
pantry secara khusus dan bersih.
3. Butcher Room Santation
Hal-hal yang perlu diawasi dalam butcher room adalah:
a. Daging
Diperoleh dari sumber terpercaya
Kesegaran dapat ditinjau dari warna, bau, dan teksturnya
b. Fasilitas-fasilitas pemotongan daging
Harus senantiasa dipelihara dan dijaga kebersihannya
Fasilitas yang perlu endapat perhatian khusus adalah:pisau dagng
(meat knife), gergaji daging (meat saw), pengiris daging (meat
slicer), penggiling daging (meat grinder), talenan daging (meat
board), dan penghancur daging (meat chopper).
Pembersihan dari alat-alat tersebut dilaksanakan setiap selesai
aktifitas sebelum penggantian shift.
Untuk membersihkan alat-alat tersebut harus dibuka komponennya
agar sisa daging yang terselip dapat dibersihkan.
4. Garde Manger Sanitation
Hal-hal yang perlu diawasi dalam garde manger adalah:
a. Fasilitas
Termasuk alat pemotong dan pencincang daging, harus selalu
dijaga kebersihannya
Meja daging tidak boleh retak-retak
Tempat cuci tangan serta tempat cuci alat-alat perlu disediakan
dan dijaga kebersihannya
b. Food handler
Para petugas yang bekerja perlu diawasi kebersihan dan kesehatan
individunya
c. Hal lain yang perlu diperhatikan
Dilarang menyimpan racun serangga dalam bentuk apapun dalam
ruangan
System ventilasi
Tempat sampah
B. Food Storage Areas Sanitation
Yang dimaksud food storage areas adalah penyimpanan bahan-bahan
makanan dan makanan yang telah masak serta siap untuk
dihidangkan.
Food storage dilakukan dalam food storage room (tempat
penyimpanan makanan) yang umumnya terletak dekat dapur, disebut
kitchen storage rooms dan daerah atau wilayahnya disebut food
storage areas.
Ada dua macam food storage, yaitu:
1. Gudang makanan
Suatu tempat penyimpanan makanan dalam suhu kamar biasa.
2. Penyimpanan dingin
Suatu tempat penyimpanan makanan atau minuman dalam suhu yang
dingin dengan maksud untuk pengawetan makanan dan mencegah
pembusukan.
Macam-macam penyimpanan dingin dibedakan sebagai berikut:
Cool storage: penyimpanan dingin dalam suhu 10C - 20C
Cold storage: penyimpanan dingin dalam suhu 0C - 10C
Cool Freezer: penyimpanan dingian dalam suhu 0C
Deep Freezer: penyimpanan dingin dalam suhu -10C
Suhu yang bermacam-macam untuk tiap-tiap storage technique ini
tergantung dari bahan makanan yang disimpan tersebut memerlukan
suhu khusus agar tidak rusak. Misalnya daging perlu disimpan dalam
deep freezer.
Kitchen storage rooms harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Adanya fasilitas yang tersedia seperti rak-rak barang,
nampan-nampan, panci,dll.
2. Penyimpanan bahan makanan yang mudah membusuk dan jenis
makanan yang tidak berkulit dilarang disimpan di atas permukaan
lantai, supaya kitchen storage room selalu bersih dan terhindar
dari bakteri.
3. Bahan-bahan makanan yang lekas membusuk harus disimpan dalam
suhu yang sesuai dengan jenis bahan makanannya.
4. Setiap hari lantai perlu dibersihkan terutama di
gudang-gudang serta ruangan-ruangan yang berair sebagai akibat
kondensasi dari es.
5. Perlu disediakan lampu penerangan yang
kecuali untuk dapur tertentu yang beroperasi selama 24 jam.
Waktu pembersihannya ditentukan, tetapi hendaknya tidak bertepatan
dengan waktu banyaknya orderan.
Dinding
Dinding harus terbuat dari bahan yang kuat agar mudah
dibersihkan. Pada umumnya dinding terbuat dari keramik. Alat
pembersihnya: sikat bertangkai, mesin pengering bertangkai atau
kain pel, ember, detergen, dan desinfektan.
Langit-langit
Sebaiknya dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan sederhana
pembersihannya.
Ventilasi
Ventilasi yang baik berperan penting dalam penyelenggaraan
makanan dalam jumlah besar. Dengan ventilasi yang baik, asap yang
timbul pada waktu mengolah makanan dapat keluar dari dapur.
Ventilasi yang baik dapat dilakukan dengan menyediakan jendela,
lubang angin, extractor fan, dan penghisap asap (exhauster hood)
yang diletakkan tergantung di langit-langit yang posisinya tepat
berada di atas pusat pengolahan.
Cahaya
Cahaya yang baik sangat penting bagi penyelenggaraan makanan
untuk orang banyak. Ada dua macam cahaya yaitu cahaya alam dan
cahaya buatan.
Dengan cahaya yang cukup terang maka kotoran dan benda-benda
yang halus yang masuk ke dalam masakan atau hidangan dapat
terlihat. Selain itu, ruangan yang cahayanya cukup umumnya tidak
disukai oleh kecoa, tikus, dan insektisida lainnya.
Lift makanan
Lift ini hanya berfungsi untuk mengirim hidangan yang telah
matang. Sebaiknya lift ini harus dijaga kebersihannya dari debu dan
makanan yang tumpah. Lift makanan biasanya terbuat dari stainless
steel sehingga mudah untuk dibersihkan.
Saluran air
Saluran pembuangan air, baik air sisa pencucian bahan makanan
maupun pembuangan sisa makanan yang cair serta air kotor dari
pencucian alat dapur dan alat saji sedapat mungkin berjalan lancer.
Apabila saluan tersebut terdapat dalam dapur maka sebaiknya
sepanjang saluran tersebut ditutup dengan alat yang dapat dibuka
atau ditutup, misalnya dengan menggunakan pelat baja. Selain itu
dengan menggunakan alat tersebut akan memudahkan perbaikan apabila
terjadi kemacetan aliran air. Saluran ini juga berfungsi untuk
pembuangan air sewaktu membersihkan lantai dapur.
2. Sanitasi Pembuangan Sampah
Sampah merupakan salah satu penyebab tercemarnya makanan. Untuk
menghindarinya maka pada setiap pusat-pusat bekerja, misalnya meja
kerja, bak cuci bahan makanan, tempat pengolahan, tempat pemorsian
disediakan tempat sampah yang tidak permanen agar mudah dibersihkan
dan diangkat.
Umumnya bak sampah ini terbuat dari plastik ringan lengkap
dengan penutupnya. Sebelum digunakan terlebih dahulu dilapisi
dengan kantong plastic sampah agar bila telah penuh ujung dari
kantong plastic tersebut diikat lalu diangkat keluar dari bak
sampah tersebut dan diganti dengan kantong plastic baru.
3. Sanitasi Tempat Penyimpanan Bahan Makanan
Untuk menjaga ruang penyimpanan bahan makanan maka ada dua hal
yang perlu mendapat perhatian, yaitu: bahan makanan yang disimpan
dan ruangan penyimpanannya.
a) Bahan makanan yang akan disimpan harus dalam keadaan
bersih.
b) Ruang penyimpanan dibersihkan secara rutin, dan bila ada yang
tumpah harus
dibersihkan sesegera mungkin untuk menghindari datangnya
binatang-binatang
dan serangga, misalnya semut dan kecoa.
c) Seandainya bahan makanan yang disimpan ada yang busuk harus
cepat dibuang
dan sebaiknya ruang penyimpanan disemprot dengan desinfektan
pada waktu
waktu tertentu.
d) Perlu diperhatikan bahwa ada saat penyemprotan bahan makanan
tidak boleh
berada di dalam gedung.
4. Sanitasi Alat Dapur
Bahan makanan atau makanan dapat terkontaminasi oleh alat dapur
yang kotor. Oleh sebab itu, pencucian alat dapur seharusnya
mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh.
Pencucian perlengkapan dapur dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu secara manual dan machine.
5. Sanitasi Wilayah Steward
Lemari dan rak penyimpanan alat-alat masak dalam gudang
(stewarding room) prlu diawasi sehingga kemungkinan adanya
kerusakan karena berkarat dapat diketahui lebih dini. Selain itu
pengaturan dan penyimpanan alat-alat masak dalam lemari dan rak-rak
tersebut perlu disusun secara rapi dan bersih.
Di dekat kamar mandi disediakan tempat cuci tangan yang
dilengkapi dengan sabun, serbet kertas, dan kalau mungkin alat
pengering tangan dari listrik sehinggan karyawan yang baru dari
kamar mandi langsung mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum
mulai kerja kembali.
2.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) perlu diterapkan pada perusahaan dan
organisasi guna menjamin keselamatan dan kesehatan para pegawainya.
Apa sebenarnya definisi atau pengertian Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)? Dan apa pula tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)?
A. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
bebas dari resiko kecelakaan atau kerusakan atau dengan resiko yang
relatif sangat kecil dibawah nilai tertentu (Simanjuntak, 1994).
Sedangkan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai kondisi yang
dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja (Simanjuntak, 1994).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari ancaman bahaya
yang mengganggu proses aktivitas dan mengakibatkan terjadinya
cedera, penyakit, kerusakan harta benda, serta gangguan lingkungan.
OHSAS 18001:2007 mendefinisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sebagai kondisi dan factor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan pekerja (termasuk pekerja kontrak dan
kontraktor), tamu atau orang lain di tempat kerja. Dari definisi
keselamatan dan kesehatan kerja di atas serta definisi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan
OHSAS dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan kerja
adalah suatu program yangmenjamin keselamatan dan kesehatan pegawai
di tempat kerja.
B. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan dari penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
sebagai berikut:
1) Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja,
2) Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien, Menjamin proses produksi berjalan lancar.
2.3 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Di era globalisasi dengan persaingan bebas dan terbuka,
sosialisasi dan penggunaan standart acuan untuk industri seperti
standart kualitas, manajemen kualitas, manajemen lingkungan dan
juga kesehatan dan keselamatan kerja. Definisi atau pengertian dari
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja adalah merupakan
bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan atau
implementasi, prosedur, proses dan sumber daya-sumber daya yang
diperlukan dalam pengembangan dan penerapannya, studi pencapaian
dan pemeliharaan dari kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
agar pengendalian resiko yang berhubungan dengan aktifitas kerja,
penggunaan alat, penciptaan tempat kerja yang aman dan nyaman,
produktif dan efisien.
A. Target dan Tujuan
Target dan tujuan dari manajemen sistem kesehatan dan
keselamatan kerja adalah untuk menciptakan kesehatan dan
keselamatan kerja dalam tempat kerja di semua bagain yang terkait
didalamnya sehingga dapat dicegah dan dikurangi timbulnya
kecelakaan dan penyakit yang menyebabkan dan mepengaruhi kerja
serta penciptaan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, efisien dan
produktif dalam bekerja.
B. Alasan-alasan dalam penerapan sistem manajemen kesehatan dan
keselamtan kerja
Karena kesehatan dan keselamatan kerja adalah bukan semata-mata
kebutuhan pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia internasioanal
akan tetapi juga merupakan tanggung jawab dari para pengusaha untuk
menyediakan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerjanya.
Disamping itu, penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja juga mempunyai banyak keuntungan bagi industri seperti:
C. Keuntungan langsung
Dapat mengurangi jam kerja yang hilang yang dikarenakan karena
kecelakaan kerja.
Menghindari hilangnya nyawa ataupun benda material perusahaan
karena kecelakaan kerja
Menciptakan tempat kerja yang produktif dan efisien karena
pekerja merasa aman dalam tempat kerja.
D. Keuntungan tidak langsung
Meningkatkan image atau nama baik perusahaan pada pasar
Menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan
pekerjanya
Perawatan terhadap alat dan mesin kerja menjadi lebih baik
sehingga alat dan mesin perusahaan menjadi tahan lama dan megurangi
biaya untuk pembelian alat baru yang rusak.
Unsur dan element dalam sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja (berbagia sumber):
Komitmen dan Kebijakan
Komitmen dan Kepemimpinan
Penilaian awal tentang kesehatan dan keselamatan kerja
Kebijakan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
Perencanaan
Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
resiko
Peraturan perundangan dan aturan lainnya
Traget dan tujuan yagn ditetapkan
Penentuan indikator kinerja
Perencanaan awal dan aktifitas yang sedang berlangsung
Penerapan dan pelaksanaan
Jaminan Ketrampilan
Sumberdaya manusia, alat dan material (dana atau uang)
Integrasi
Tanggung jawab
Konsultasi, motivasi dan penghargaan
Latihan dan kompensasi
Aktifitas pendukung
Komuinikasi
Pencatatan
Dokumentasi
Proses dan operasi dokumen
Pemeliharaan catatan dan manajemen informasi
Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian
resiko
Mengidentifikasi sumber bahaya
Penilaian faktor resiko
Tindakan-tindakan yang diambil
Skema dan rekayasa alat
Tindakan administratif
Tinjauan ulang kontrak
Pembelian
Prosedur dalam menghadapi keadaan darurat dan bencana yang
timbul
Prosedur dalam menghadapai kecelakan
Perencanaan prosedur pertolongan keadaan darurat
Pengukuran dan evalusi
Inspeksi dan evalusi
Audit sistem manajemen kesehatan dan keselamtan kerja
Tindakan perbaikan dan pencegahan
Sarana Belajar Ilmu Perhotelan dan Pariwisata
Dengan adanya blog ini semoga bisa membantu menyediakan
informasi sebagai sarana untuk belajar, bertukar informasi dan
pengetahuan tentang pariwisata, dan perhotelan. Di dalam blog ini
akan menyediakan tulisan-tulisan mengenai ilmu pariwisata,
perhotelan,dan tata boga, yang berkaitan dengan dunia pendidikan
yang saya tekuni sekarang ini. Semoga blog ini bermanfaat bagi
peseta didik, dewan guru, dan rekan-rekan yang masih belajar di
bidang pariwisata .
Senin, 15 April 2013
Kesehatan Keselamatan Kerja di Perhotelan
I. PENDAHULUAN
PEMBATASAN
Yang dimaksud dengan keselamatan kerja adalah keselamatan yang
berhubungan dengan peralatan, tempat kerja, dan lingkungan, serta
cara-cara melakukan pekerjaan. Tempat kerja meliputi darat, laut,
udara, dalam tanah dan air,serta di udara.
TUJUAN
Tujuan keselamatan kerja adalah :
1. melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melaksanakan pekerjaan
2. menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat
kerja
3. sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan
efisien
II . KECELAKAN AKIBAT KERJA DAN PENCEGAHANNYA
PEMBATASAN
Kecelakaan ialah kejadian yang tidak terduga dan tidak
diharapkan. Tidak terduga oleh karena di belakang peristiwa itu
tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk
perencanaan. Peristiwa kecelakaan disertai kerugian material
ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai yang paling
berat.
Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan
dengan pekerjaan pada suatu perusahaan.
PENCEGAHAN
Kecelakaan akibat kerja dapat di cegah dengan :
1. peraturan perundangan
2. standarisasi
3. pengawasan
4. penelitian bersifat tekhnis
5. riset medis
6. penelitian psikologis
7. penelitian secara statistik
8. pendidikan dan latihan-latihan
9. pengarahan
10. asuransi
11. usaha keselamtan pada tingkat perusahaan
III. KESELAMATAN UMUM
TATA TERTIB DAN TANGGUNG JAWAB
Suatu industri harus mempunyai tata tertib yang telah disusun
dan harus ditaati. Sebagai penanggung jawab adalah pimpinan utama
suatu perusahaan atau industri. Ini berarti bahwa pimpinan utama
harus bertanggung jawab kepada seluruh pekerjanya.
URUTAN LATIHAN DAN DISIPLIN PRIBADI
Tanggung jawab pimpinan utama meliputi kewajiban memberi
pelatihan pada suatu bagian atau kesatuan tertentu yang dibentuk
untuk menjadi bagian atau regu keamanan.
1. kesatuan itu harus mencakupi kebutuhan disiplin, dan
latihan
2. pertanggungan masing-masing harus dipisahkan tegas
3. baik segenap pekerja maupun bagian keamanan, harus mengerti
apa yang dilakukan dan dikehendaki
4. pada setiap kecelakaan yang pernah terjadi harus diselediki
dan dipelajari, agar jangan sampai terulang lagi
5. untuk mencegah dan mengatasi kecelakaan, lengkapilah dengan
fasilitas lain
URUTAN PERTANGGUNG JAWABAN
Urutan pertanggung jawaban keselamatan kerja, sesudah pimpinan
utama adalah sebagai berikut :
1. bagian keamanan
bagian keamanan pada suatu industri harus diberi latihan dan
mempunyai tugas :
a. memberi petunjuk dan mengarahkan kejalan yang aman
b. menerangkan mengenai pengamanan, penyelidikan, dan
pemeliharaan
c. memutar film, slide, atau gambar-gambar kecelakaan
d. mempelajari dan menyelidiki sebab-sebab kecelakaan
2. instruktur
tanggung jawab instruktur terlihat jelas yaitu berkerja dengan
baik, bertugas dan berkewajiban :
a. memberi instruksi dengan benar, tepat, dan aman untuk
tiap-tiap bagian yang akan dikerjakan
b. menyelidiki sebab terjadinya kecelakaan dan kerusakan
c. melapor segera, bilamana terjadi kecelakaan, kerusakan pada
perlatan, dan mencatat peristiwa-peristiwa tersebut
3. pekerja/ karyawan
pekerja/ karyawan harus selalu waspada pada waktu bekerja,
karena tidak ada seorang pun yang celaka atau perlatan rusak tanpa
sebab-sebab. Untuk itu pekerja harus :
a. mentaati peraturan dan instruksi
b. memperhatikan instruksi untuk bekerja benar dan aman
c. bertindak benar, tepat pada waktu terjadi kecelakaan
d. segera melapor pada instruktur bila terjadi kecelakaan,
dan
e. menerangkan penyebab terjadinya kecelakaan atau kerusakan
SUSUNAN YANG BAIK
Keamanan bekerja sebagian besar tergantung dari tepat dan
suasana sekitarnya, karena tempat selalu dibutuhkan semua benda,
dan benda terletak pada suatu tempat. Susunan atau suasana tempat
bekerja itu tidak sama atau relatif, tetapi kita harus mempunyai
pedoman seperti berikut :
1. jalan laluan yang menghubungakan antara suatu tempat dengan
suatu yang lain terlihat jelas. Begitu pula tintangan yang menuju
ketempat bahaya harus terlihat jelas
2. perlindungan untuk bagian-bagian dari perlatan
3. jangan duduk, meletakkan tangan, atau menginjakkan kaki pada
tempat yang membahayakan. Selain itu jangan membiarkan benda kerja,
alat-alat potong berserakan di tempat sekitar tempat kerja
4. meletakkan alat bantu yang mudah dijangkau
5. ditempat bekerja peralatan dijaga harus tetap bersih dan
tidak berlumuran minyak
TANDA LARANGAN DAN TANDA BAHAYA/ PERINGATAN
Tanda-tanda larangan atau bahaya, pada dasarnya sama dengan
tanda lalu lintas jalan raya, sehingga bentuknya pun mirip.
1. larangan
gambar lingkaran dengan diagonal berwarna merah di atas putih,
berarti suatu larangan
2. perintah
gambar putih di atas biru mempunyai arti suatu perintah
3. peringatan
tanda peringatan ini berbentuk segi tiga dengan warna hitam di
atas putih
4. pemberitahuan
tanda/ petunjuk ini berbentuk segi empat
PERTOLONGAN PERTAMA
Pertolongan pertama adalah pertolongan sementara yang diberikan
kepada seseorang yang sakit mendadak atau mendapat kecelakaan
sebelum mendapatkan pertolongan dari seorang yang ahli atau
dokter.
Tindakan- tindakan pertolongan pertama senagai berikut :
1. mengirim segera penderita kerumah sakit atau memanggik
dokter
2. menghentikan pendarahan
3. mencegah atau mengatasi shock
4. mencegah infeksi
sedangkan sikap yang harus dimiliki oleh seorang penolong adalah
:
1. tenang
2. tegas
3. ulet dan sungguh- sungguh
KOTAK P3K
Kotak P3K harus tersedia, juga perlengkapan pertolongan lain
atau obat-obatan yang disimpan dalam kotak P3K, misalnya :
1. kapas
2. obat luka dan
3. borwater, pembalut luka, dan obat-obatan yang lainnya
IV. API
BAHAYA API
1. tanda bahaya
karena kebakaran itu merupakan suatu malapetaka yang paling
berbahaya, maka diperlukan suatu tanda/ kode khusus yang berarti
ada kebakaran.
2. tempat berbahaya
tempat-tempat yang berbahaya bila dekat api harus diberi tanda/
larangan.
PENCEGAHAN
Karena penyebab utama kebakaran pada umumnya adalah kelalaian,
untuk itu kita harus mencegah terjadinya kebakaran dengan cara
berikut :
1. kita harus berhati-hati terhadap api
2. mencegah membesarnya kebakaran, menyingkirkan segala sesuatu
yang mudah terbakar pada waktu terjadi kebakanran, sebelum
memadamkan
MACAM-MACAM ALAT PEMADAM KEBAKARAN
1. bromochiorodifluoromethane (BCF) ialah pemadaman yang
disiapkan dalam tabung berisi gas dan bertekanan.
2. air
3. karbon dioksida
4. serbuk
PENGGOLONGAN KEBAKARAN
1. kelas A
paling efektif ialah dengan menggunakan air atau pasir jika
tidak dekat aliran listrik
2. kelas B
digunakan untuk memadamkan cairan yang terbakar. Memadamkannya
paling baik dengan menggunakan pemadaman kebakaran berisi karbon
dioksida. Dilarang menggunakan air. Pemadaman ini berbentuk serbuk
atau busa
3. kelas C
pada waktu nyala api masih kecil harus segera ditutup sumbernya.
Bila tidak berhasil maka hanya petugas pemadam kebakaran khusus
yang boleh menangani
4. kelas D
banyak terdapat logam di dalamnya, sehingga hanya pemadaman
berbentuk serbuk yang paling baik
V. MESIN
KESELAMATAN KERJA DALAM MENGGUNAKAN MESIN
1. memakai pakain kerja yang rapi dan terkancing
2. rambut teratur
3. jangan menyimpan benda tajam dalam saku
4. lepaskan semua perhiasan
5. gunakan kaca mata khusu apa bila diperlukan
6. gunakan sepatu kuat pada ujungnya
7. gunakan sarung tangan bila perlu
8. jangan memakai dasi
MENJALANKAN DAN MENGGUNAKAN MESIN
1. mintalah keterangan kepada orang yang lebih berpengalaman
2. baca dan kuasailah buku petunjuk untuk menggunakannya
3. perhatikanlah bagian-bagian mana ang paling berbahaya
4. perhatikan pula pengaman-pengamanannya
5. cobalah berulang kali menghidupakan dan membiasakannya
6. sebelum menggunakan bendanya, telitilah sekali lagi dengan
cermat bagia-bagiannya
VI. LISTRIK
PENCEGAHAN
1. berilah tanda bahaya pada aliran listrik yang berbahaya
2. gunakan bahan-bahan yang tidak baik sebagai penghatar
listrik
3. keringakan tangan sebelum menggunakan peralatan yang
beraliran listrik
TINDAKAN PENYELAMATAN
1. matikan tombol utama atau pisahkan si penderita dengan
bantuan sebatang kayu panjang yang kering
2. lakuak penelamtan kepada korban baik nafas buatan, bila
korban tidak bernafas
3. minta bantuan kepada ahlinya
PERLINDUNGAN BAHAYA LISTRIK
1. perlindungan umum
perlindungan umum bahaya listrik adalah isolasi, karenanya
jangan sampai terjadi hubungan pendek
2. perlindungan khusus
perlindingan khusus adalah untuk peralatan dan instalasi yaitu
pembatas arus atau sekring. Pembatas itu berfungsi bila terjadi
beban lebih, hubungan arus pendek akan terputus sehingga instalasi
aman.
VII. UDARA KOTOR
MASKER
Masker digunakan untuk :
1. debu- debu kasar
2. racun dan debu halus
3. uap beracun dan gas beracun dari bahan kimia
4. bukan gas beracun, tapi seperti karbon dioksida yang
menurunkan konsentrasi oksigen di udara
macam-macam masker :
1. masker penyaring debu, gunanya untuk melindungi
pernapasan
2. masker berhidung, masker ini dapat menyaring benda sekecil
0,5 mikron
3. masker bertabung, masker bertabung mempunyai filter yang
lebih baik dari pada masker berhidung. Masker ini sangat tepat
digunakan untuk melindungi pernapasan dari gas tertentu
4. masker pipa, masker ini tepat digunakan pada ruangan yang
selalu berdebudan di dekat ruangan tersebut ada daerah yang
ruangannya bersih, tidak baik digunakan pada daerah yang beracun,
karena resiko bocornya maseker.
5. masker tekanan udara, tepat digunakan untuk bekerja di
ruangan yang selalu berdebu dan lebih baik dari pada maseker
pipa
6. masker bertabung punggung, dapat digunakan untuk segala
kotoran udara apa pun, tetapi terbatas waktu penggunaannya
tergantung dari banyaknya isi tabung
VIII. BAHAN KIMIA
BAHAN-BAHAN KIMIA
Dalam melakukan proses kimia, kita berhadapan dengan bahan-bahan
yang dapat menimbulkan bahaya atau kecelakaan antara lain sebagai
berikut :
1. zat-zat cair yang cepat menguap dan biasanya mudah terbakar,
begitu pula zat-zat padat yang dapat menimbulkan kebakaran
2. zat-zat cair yang agresif atau menggigit dan menusuk kulit
manusia
3. zat-zat yang dapat menimbulkan keracunan.
Dengan memahami sifat-sifat dari bahan dan penggunaan alat-alat
dengan baik dapat memperkecik kemungkinan timbulnya bahaya.
Kebanyakan zat cair yang menguap ialah dapat mudah terbakar,
misalnya asam, ether, zat belerang, aseton, dan sebagainya. Zat
tersebut dapat menimbulkan kebakaran yang parah, bahkan dapat pula
mengakibatkan kebakaran.Campuran uap atau gas yang mudah terbakar
dengan udara dalam batas tertentu dapat menimbulkan kebakaran.
Dalam penyimpanan zat cair yang cepat menguap harus mentaati
peratuaran dan keamanan yang berlaku.
Zat padat yang sehari-hari dapat mudah menimbulkan kebakaran.
Zat padat dapat lebih berbahaya lagi jika dalam penimbunan bahan
tersebut ada kecenderungan mengeram dan mengikat zat asam dari
udara. Dalam reaksi tersebut akan timbul panas, jika panas itu
tidak disalurkan, maka temperatur akan naik dengan cepat dan
terbakar sendiri.
Zat cair yang agresif atau menggigit dapat menusuk dan merusak
kulit manusia. Zat tersebut sering pula menimbulkan keracunan.
Contoh zat cair agresif antara lain : asam garam, asam belerang,
asam fosfat, dan sebagainya.
Banyak bahan kimia mempunyai sifat yang dapat mengganggu
kesehatan. Terutama bahan-bahan yang mempunyai bahan racun. Zat-zat
tersebut kebanyakan timbul pada proses kimia dalam bentuk gas, uap,
atau kabut yang kemudian masuk dalam tubuh.
Gejala keracuanan dalam tubuh dapat menimbulkan gangguan
kesehatan dengan cepat. Tetapi dapat pula timbulnya gangguan lama
setelah beberapa tahun, baru terasa akibatnya. Untuk menghindari
keracunan, para pekerja harus mentaati peraturan seperti berikut
ini :
1. ketertiban dan kebersihan
2. pengetahuan.
3. disiplin
4. dilarang membawa atau menyimpan makanan dan minuman kedalam
ruang kerja
5. muncuci tangan secara teratur
6. berganti pakaian bersih
7. dalam hal tertentu pekerja menggunakan pakaian pengaman yang
disyaratkan
ridhayani saputr