Top Banner
KOMPARASI HASIL BELAJAR METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB KONSEP PERPINDAHAN KALOR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.Pd) Program Studi Pendidikan Fisika Disusun oleh: HERU SISWOKO 104016300469 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H
174

heru siswoko-fitk

Dec 30, 2016

Download

Documents

doanthuy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: heru siswoko-fitk

KOMPARASI HASIL BELAJAR METODE TEAMS GAMES

TOURNAMENTS (TGT) DENGAN STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PADA SUB KONSEP PERPINDAHAN KALOR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.Pd)

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

HERU SISWOKO

104016300469

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: heru siswoko-fitk
Page 3: heru siswoko-fitk
Page 4: heru siswoko-fitk
Page 5: heru siswoko-fitk

ii

ABSTRAK

HERU SISWOKO, “ Komparasi Hasil Belajar Metode Teams Games

Tournaments (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada

Sub Konsep Perpindahan Kalor”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan

metode Teams Games Tournaments (TGT) dan Students Teams Achievements

Division (STAD). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuasi eksperimen yang dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari 1, Ampera,

Jakarta Selatan. Penelitian ini melibatkan 62 siswa kelas X semester genap tahun

pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari kelas eksperimen I sebanyak 31 siswa

dengan menggunakan metode Teams Games Tournaments (TGT) dan kelompok

eksperimen II sebanyak 31 siswa dengan metode Student Teams Achievement

Division (STAD).

Data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan tes tertulis kognitif dalam bentuk

pilihan ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbandingan

hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diberi materi dengan metode

pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dan metode pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD). Hasil ini berdasarkan hasil uji

signifikansi dengan uji-t yang diperoleh sebesar 9,80 yang artinya terdapat

perbandingan yang signifikan dengan taraf signifikansi sebesar 5%.

Kata kunci : Metode Teams Games Tournaments (TGT), Metode Student

Teams Achievement Division (STAD), Hasil Belajar.

Page 6: heru siswoko-fitk

iii

ABSTRACT

HERU SISWOKO, "Comparison Learning Outcomes Fed Methods Teams

Games Tournaments (TGT) with Student Teams Achievement Division (STAD)

in Sub Concept Heat Transfer." Thesis, Physical Education Studies Program,

Department of Education Natural Sciences, Faculty of Science and Teacher

Training Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to determine the learning method of Teams Games Tournaments

(TGT) with Student Teams Achivement Division (STAD) against physics student

learning outcomes. The method used in this study is the experimental method is

carried out in high school Dept, Ampera, South Jakarta, which involved 62

students of class X in the second semester 2010/2011 academic year is divided

into two classes, namely class I experiment with using the method of Teams

Games Tournaments (TGT) and experimental group II with the method of Student

Teams Achievement Division (STAD).

Student learning outcomes data are collected with a written cognitive test in the

form of multiple choice. The results of this study indicate that there is a significant

learning outcome comparasion between students who are learnig the material by

the methods Teams Games Tournaments (TGT) and the learning method of

Student Teams Achievement Division (STAD). These results are based on the

results of tests of significance with a t-test obtained for 9.80, wich means there is a

significant comparison with the significance level of 5 %.

Keywords: Method of Teams Games Tournaments (TGT), Methods of

Student Teams Achievement Division (STAD), The Learning.

Page 7: heru siswoko-fitk

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji atas keagungan Allah SWT, Tuhan sang

pencipta alam semesta beserta isinya dalam kesempurnaan. Segala syukur atas

kasih sayang Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dunia sebagai

ladang untuk menghantarkan kepada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.

Ampuni atas kelalaian dan keingkaran syahadah hamba yang tidak mampu

termanifestasi dalam kehidupan.

Segala puji juga tercurahkan kepada nabi junjungan kita Muhammad

SAW, yang telah memberikan jalan kepada kebaikan. Terima kasih atas

bimbingan keimanan yang telah diberikan untuk tetap berada dalam satu garis

lurus, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT.

Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit

kesulitan yang dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun, atas bimbingan-Nya

dan motivasi dari berbagai pihak, penulis menyadari bahwa keberhasilan dan

kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang berjasa dalam penulisan skripsi ini, di antaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam, dan Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika.

3. Bapak Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang penuh

kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini, dan Ibu

Diah Mulhayatiah, M. Pd., Dosen Pembimbing II yang selalu ikhlas

meluangkan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

4. Bapak dan ibu dosen yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih

atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis mengikuti

perkuliahan.

5. Kepala SMA Kemala Bhayangkari 1 Pasar Minggu Jakarta Selatan Muryanto

M.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bapak Drs. Ayid Hendrayana dan Heru

Page 8: heru siswoko-fitk

ix

Boedisarwono M.Pd selaku guru bidang studi fisika di SMA Kemala

Bhayangkari 1 yang telah banyak membantu selama proses penelitian.

6. Siswa kelas X yang telah bersedia memberikan sedikit waktunya untuk

menjadi sampel dalam penelitian ini, terima kasih atas kebersamaan kalian

menjadi inspirasi yang tak ternilai bagi penulis.

7. Teristimewa untuk Ayahanda Sasmoko (Alm) dan Ibunda tercinta

Sri Herawati yang tak pernah kering akan doa dan telah melimpahkan segenap

kasih dan sayangnya yang tak terhingga, dan untuk adikku tercinta Krisdianto

Siswoko serta Tri Tiastuti Siswoko terima kasih telah mendukung dan

mendoakan.

8. Seseorang yang sangat saya sayangi dan cintai Dian Hartati, terima kasih telah

menemani setiap saat dalam susah dan senang, dalam suka dan duka,

semangat dan dukungan yang telah diberikan selama ini sehingga aku dapat

menyelesaikan skripsi.

9. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2004; Munajat Sudirman, S.Pd,

Ahmad Fahmi, S.Pd, Misbahuddin, S.Pd, Abdul Hamid, S.Pd, Muhammad

Solihin, S.Pd, Muhammad Hartato, S.Pd, Dwi Enggal, S.Pd, Makhbub

Mujahidin Syah, Muhammad Ikrom Maula, dan lainnya yang penulis tidak

bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas persahabatan kalian menjadikan

pengalaman yang tidak ada duanya.

Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan, terima kasih atas

bimbingan dan kerjasamanya. Hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan

kalian. Semoga apa yang telah saya lakukan dapat bermanfaat bagi semua.

Jakarta, Juni 2011

Penulis

Page 9: heru siswoko-fitk

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i

ABSTRAK .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS .............................................................. 7

A. Deskripsi Teoretis .......................................................................... 7

1. Pengertian Belajar .................................................................... 7

2. Teori Belajar ............................................................................ 9

a. Aliran Psikologi Tingkah Laku .......................................... 9

1) Teori Thorndike ........................................................... 9

2) Teori Skinner ............................................................... 10

3) Teori Ausubel .............................................................. 10

4) Teori Gagne ................................................................. 10

b. Aliran Psikologi Kognitif ................................................... 10

1) Teori Piaget. .................................................................. 10

2) Teori Bruner ................................................................. 11

3) Teori Gestalt ................................................................ 11

4) Teorema Van Hiele ....................................................... 11

Page 10: heru siswoko-fitk

v

3. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ........................................ 12

a. Teori Yang Melandasi Pembelajaran Kooperatif ................ 14

1. Teori Motivasi .............................................................. 14

2. Teori Kognitif .............................................................. 15

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ........................................ 16

5. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...................................... 19

6. Hasil Belajar ............................................................................ 22

a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 22

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............... 25

B. Konsep Perpindahan Kalor ............................................................ 31

1. Konduksi ................................................................................. 31

2. Konveksi ................................................................................. 32

3. Radiasi ..................................................................................... 33

C. Penelitian yang Relevan ................................................................ 35

D. Kerangka Berpikir ......................................................................... 36

E. Pengajuan Hipotesis ....................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 39

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 39

B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................ 39

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 40

D. Variabel Penelitian ........................................................................ 40

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 40

1. Metode Dokumentasi ............................................................... 40

2. Metode Tes .............................................................................. 40

3. Metode Lembar Pengamatan .................................................... 41

4. Metode Angket ........................................................................ 41

F. Variabel Y (Hasil Belajar Fisika Siswa) ......................................... 41

1. Definisi Konsep ....................................................................... 41

2. Definisi Operasional ................................................................ 41

3. Kisi-Kisi Instrumen ................................................................. 42

Page 11: heru siswoko-fitk

vi

G. Prosedur Penelitian ......................................................................... 42

1. Tahap Persiapan ....................................................................... 42

2. Tahap Kaliberasi Instrumen ..................................................... 43

a. Pengujian Validitas Instrumen ........................................... 43

b. Pengujian Realibitas Instrumen ........................................... 44

c. Pengujian Daya Beda Instrumen ........................................ 45

d. Pengujian Tingkat Kesukaran Instrumen ............................ 46

3. Membuat Kisi-kisi setelah Uji Coba soal .................................. 47

H. Variabel X (Metode TGT) ............................................................. 48

1. Definisi Konsep ....................................................................... 48

2. Definisi Operasional ................................................................ 48

I. Metode Analisis Data ..................................................................... 49

1. Analisis Tahap Awal ............................................................... 49

a. Uji Normalitas .................................................................... 49

b. Uji Homogenitas ................................................................ 50

2. Analaisis Tahap Akhir .............................................................. 50

a. Uji Normalitas Data ............................................................ 51

b. Uji Ketuntasan Belajar ........................................................ 51

c. Uji Kesamaan Dua Varians ................................................. 51

d. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata .............................................. 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 53

A. Deskripsi data ................................................................................. 53

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................. 53

a. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen I ............................... 53

b. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen II .............................. 55

B. Analisis Data dan Interpretasi Data ................................................. 57

1. Pengujian Persyaratan Analisis Data ......................................... 57

2. Uji Hipotesis ............................................................................ 59

3. Uji-t .......................................................................................... 60

4. Pembahasan .............................................................................. 60

Page 12: heru siswoko-fitk

vii

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN ...................................................... 64

A. Kesimpulan .................................................................................... 64

B. Saran .............................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 66

LAMPIRAN ............................................................................................... 69

Page 13: heru siswoko-fitk

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Kooperatif ...................... 16

Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Kelompok .................................................. 19

Tabel 2.3 Kriteria Skor Perkembangan ........................................................ 21

Tabel 2.4 Konduktivitas Termal .................................................................. 32

Tabel 3.1. Rancangan Eksperimen ................................................................ 39

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Test Hasil Belajar Fisika ............................................... 42

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 44

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................... 45

Tabel 3.5 Hasil Daya Pembeda Soal ............................................................ 46

Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal .................................................... 47

Tabel 3.7 Jenjang Kognitif Instrumen Belajar .............................................. 48

Tabel 4.1 Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen I ............................ 54

Tabel 4.2 Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II ........................... 56

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen I dan II ................... 58

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen I dan II ................ 58

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ...................................................... 59

Page 14: heru siswoko-fitk

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pertandingan atau Turnamen TGT ................................. 18

Gambar 2.2 Skema Berpikir ......................................................................... 36

Gambar 4.1 Grafik Hasil Posttest Kelompok Eksperimen I .......................... 54

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen I .............. 55

Gambar 4.3 Grafik Hasil Posttest Kelompok Eksperimen II ......................... 56

Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II ............. 57

Gambar 4.5 Grafik Perbedaan Hasil Belajar ................................................. 58

Page 15: heru siswoko-fitk

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus .................................................................................. 69

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen I ........................................................ 71

Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen II ....................................................... 75

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................... 79

Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar .......................................... 91

Lampiran 6 Kisi-Kisi Soal dan Jenjang Kognisi ........................................ 92

Lampiran 7 Instrumen Penelitian .............................................................. 98

Lampiran 8 Penghitungan Uji Validitas Instrumen .................................... 103

Lampiran 9 Penghitungan Uji Reliabilitas Instrumen ................................ 105

Lampiran 10 Penghitungan Uji Taraf Kesukaran Instrumen ........................ 110

Lampiran 11 Penghitungan Uji Daya Pembeda Instrumen ........................... 111

Lampiran 12 Penghitungan Uji Instrumen Hasil Belajar .............................. 112

Lampiran 13 Penghitungan Uji Reliabilitas Instrumen Valid ....................... 114

Lampiran 14 Penghitungan Uji Normalitas ................................................. 115

Lampiran 15 Penghitungan Uji Homogenitas .............................................. 125

Lampiran 16 Penghitungan Uji Hipotesis (Uji-t) ......................................... 128

Lampiran 17 Daftar Tabel ........................................................................... 130

Page 16: heru siswoko-fitk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sebagai suatu upaya untuk mencetak sumber daya manusia

yang berkualitas dan berdedikasi tinggi memerlukan suatu pendukung mutu.1

Banyak pihak menduga bahwa rendahnya mutu pendidikan saat ini berkaitan erat

dengan rendahnya motivasi siswa dalam belajar. Tuntutan dalam dunia

pendidikan sudah banyak berubah, kita tidak bisa lagi mempertahankan

paradigma lama yaitu teacher centered (guru memberikan pengetahuan kepada

siswa yang cenderung pasif). Tetapi hal ini tampaknya masih banyak diterapkan

dalam proses pembelajaran di kelas dengan alasan pembelajaran seperti ini lebih

praktis dan tidak menyita waktu.

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan

dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran,

komponen utama adalah guru dan siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, guru

harus membimbing siswa. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran

yang tepat, karena metode pembelajaran merupakan sarana interaksi antara guru

dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab penggunaan metode yang

kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang dipahami dan monoton,

sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar. Kejenuhan siswa, khususnya

dalam belajar fisika yang bersifat abstrak, cenderung sulit diterima dan dipahami,

menyebabkan siswa lebih banyak pasif dan menjadi apatis sehingga hasil

belajarnya tidak maksimal.

Dalam proses pembelajaran sering kali dijumpai adanya kecenderungan

siswa yang tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti

materi yang diajarkan oleh guru. Solusi alternatif yang sering digunakan oleh guru

untuk mengaktifkan siswa adalah melibatkan siswa dalam diskusi dengan seluruh

siswa, tetapi strategi ini tidak terlalu efektif walaupun guru sudah mendorong

1 Ani Kurniasari, Komparasi Hasil Belajar antara Siswa yang Diberi Metode TGT (teams

games Tournaments) dengan STAD (student teams Achievement division) Kelas X Pokok Bahasan

Hidrokarbon , UNNES, 2006

Page 17: heru siswoko-fitk

2

siswa untuk berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku menjadi penonton,

sementara arena diskusi hanya dikuasai oleh segelintir siswa. Suasana kelas perlu

direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan

kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Guru harus menciptakan suasana

belajar dimana siswa dapat bekerjasama didalamnya.

Solusi pengembangan pembelajaran yang diajukan saat ini adalah

pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang memberikan iklim kondusif dalam

pengembangan daya nalar dan kreatifitas siswa. Usaha guru untuk mencapai

tujuan pembelajaran antara lain memilih metode yang tepat, sesuai materinya dan

menunjang terciptanya kegiatan belajar mengajar yang kondusif. Salah satunya

adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif yaitu belajar

mengajar dengan jalan mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan yang

berbeda ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pada pembelajaran kooperatif siswa

percaya bahwa keberhasilan mereka akan tercapai jika setiap anggota

kelompoknya berhasil.

Belajar dengan pengajaran kelompok kecil membuat siswa belajar lebih kreatif

dan mengembangkan sifat kepemimpinan pada siswa serta dapat memenuhi kebutuhan

siswa secara optimal. Lundgren dalam Muslimin Ibrohim menyatakan ”Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak positif untuk siswa yang

rendah hasil belajarnya”.2

Dalam kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah selama ini,

sebenarnya sudah menerapkan belajar kelompok. Namun, kegiatan kelompok

tersebut cenderung hanya menyelesaikan tugas. Siswa yang berkemampuan

rendah kurang berperan dalam mengerjakan tugas. Sedangkan pada pembelajaran

kooperatif tujuan kelompok tidak hanya menyelesaikan tugas yang diberikan,

tetapi juga memastikan bahwa setiap kelompok menguasai tugas yang diterimanya

dan dapat menjelaskan dengan baik hasil analisa tugas yang diberikan.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Kemala

Bhayangkari didapatkan nilai fisika kelas X pada materi perpindahan kalor masih

2 Muslimin Ibrohim dkk, “Pembelajaran Kooperatif”. (Surabaya: University Press, 2000)

h. 17

Page 18: heru siswoko-fitk

3

di bawah KKM. Nilai tertinggi sebesar 72 dan nilai terendah sebesar 46,

sedangkan rata-ratanya sebesar 53. Nilai rata-rata tersebut masih di bawah KKM

untuk materi perpindahan kalor yaitu sebesar 55. Oleh karena itu perlu ada

perubahan metode pembelajaran yang lebih baik untuk membangkitkan motivasi

siswa dalam pelajaran fisika.

Ada berbagai jenis metode pembelajaran kooperatif, diantaranya adalah

metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dan

metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD). Metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)

merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dengan dibentuk kelompok-

kelompok kecil dalam kelas yang terdiri 4 sampai 5 orang siswa yang heterogen,

baik prestasi akademik, jenis kelamin, ras ataupun etnis.3 Dalam TGT digunakan

turnamen akademik dimana siswa berkompetisi sebagai wakil dari timnya

melawan anggota tim yang lain yang mencapai hasil atau prestasi serupa pada

waktu lalu, sedangkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan sebuah cara yang

bagus untuk digunakan dalam pembelajaran. Metode Student Teams Achievement

Division (STAD) merupakan suatu strategi belajar yang menghendaki siswa

belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa yang

kemampuan akademisnya tinggi, sedang dan rendah.4

Kedua metode ini mempunyai persamaan yaitu membagi kelas dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang

heterogen. Masing-masing anggota kelompok dituntut untuk menguasai materi

dan mampu menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Perbedaannya, hanya

Teams Games Tournament (TGT) digunakan games dan turnament dimana siswa

berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang lain.

Berdasarkan hasil penelitian, Kusumoningrum menyimpulkan bahwa hasil

belajar siswa yang menggunakan metode kooperatif TGT (Teams Games

3 Robert E Slavin, ”Cooperative Learning :Theory, Research, And Practice, New” (Jersey:

Prentice Hall, 1995). 4 Ibid.,

Page 19: heru siswoko-fitk

4

Tournaments) lebih baik daripada dengan metode konvensional.5 Menurut

Wulandari hasil belajar siswa yang menggunakan metode kooperatif tipe STAD

(Student Teams Achievement Division) lebih baik daripada dengan metode

konvensional.6 Dan menurut Azka, menyimpulkan bahwa siswa yang diberi

pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW II

maupun tipe STAD (Student Teams Achievement Division) mempunyai hasil

belajar yang lebih baik daripada hasil belajar siswa yang dikenai pembelajaran

konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) dan

metode kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) memberikan

hasil belajar yang lebih baik daripada dengan metode konvensional. Serta sudah

adanya penelitian yang membandingkan metode TGT dan STAD pada pokok

bahasan Hidrokarbon.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian yang sama tetapi dengan sub konsep yang berbeda dengan judul:

“Komparasi Hasil Belajar Metode Teams Games Tournaments (TGT) dengan

Student Teams Achievement Division (STAD) pada Sub Konsep Perpindahan

Kalor”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar fisika siswa pada sub konsep Perpindahan Kalor masih rendah.

2. Penggunaan metode kooperatif kurang dilaksanakan pada proses pembelajaran

fisika di sekolah.

3. Kemampuan menggunakan metode TGT dan metode STAD dalam

meningkatkan hasil belajar pada sub konsep perpindahan kalor kelas X belum

banyak diperoleh.

5 Asih Kusumoningrum, Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II dan TGT

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras pada Siswa Kelas II

Semester I SMPN 27 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi S1: UNNES 2005, h. 64. 6 Reny Wulandari, Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD Terhadap

Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan teorema Pythagoras Pada Siswa Kelas II Semester 1

SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi S1: UNNES 2005, h. 57.

Page 20: heru siswoko-fitk

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

masalah-masalah:

1. Komparasi dalam penelitian ini adalah membandingkan hasil belajar fisika

antara siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Teams Games

Tournaments (TGT) dengan metode Student Teams Achievement Division

(STAD).

2. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar fisika aspek kognitif pada

jenjang hafalan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3) dan analisis (C4)

berdasarkan taksonomi bloom pada sub konsep Perpindahan Kalor.

3. Metode Teams Games Tournaments (TGT) adalah model pembelajaran

kooperatif dengan dibentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang

terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang heterogen, baik prestasi akademik,

jenis kelamin, ras ataupun etnis. Dalam Teams Games Tournaments (TGT)

digunakan turnamen akademik dimana siswa berkompetisi sebagai wakil dari

timnya melawan anggota tim yang lain yang mencapai hasil atau prestasi

serupa pada waktu lalu.

4. Metode Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan sebuah cara yang bagus

untuk digunakan dalam pembelajaran kooperatif.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hasil belajar

fisika siswa pada sub konsep Perpindahan Kalor antara siswa yang belajar

menggunakan metode Teams Games Tournaments (TGT) dan metode Student

Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas X semester genap SMA

Kemala Bhayangkari 1 Jakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.”

Page 21: heru siswoko-fitk

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui Hasil

belajar fisika sub konsep Perpindahan Kalor antara siswa yang menggunakan

metode Teams Games Tournaments (TGT) dan siswa yang menggunakan metode

Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas X semester genap

SMA Kemala Bhayangkari 1 Jakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapn dapat bermanfaat untuk:

1. Siswa, dapat menumbuhkan semangat kerjasama dalam belajar karena

keberhasilan individu merupakan tanggung jawab kelompok.

2. Guru, dapat menciptakan suasana kelas yang saling menghargai nilai-nilai

ilmiah dan bermotivasi untuk mengadakan penelitian sederhana yang

bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran dan meningkatkan

kemampuan bidang studi.

3. Sekolah, dapat memperbaiki proses pembelajaran dan kegiatan belajar

mengajar untuk dapat meningkatkan prestasi siswa.

Page 22: heru siswoko-fitk

7

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada

diri seseorang.1 Perubahan tersebut sebagai hasil dari suatu proses belajar dapat

ditunjukkan dengan berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman,

sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek

yang lain yang ada pada individu yang belajar. Dengan demikian belajar pada

dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku akibat adanya pengalaman.

Perubahan tingkah laku meliputi perubahan ketrampilan, kebiasaan, sikap,

pengetahuan, pemahaman dan apresiasi.

Slameto menjelaskan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.2 Sedangkan menurut Purwanto, belajar merupakan suatu

perubahan dalam tingkah laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada

tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada

tingkah laku yang lebih buruk.3 Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu

proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Dalam psikologi proses belajar berarti cara-cara atau langkah-langkah

khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan

tertentu. 4

Dalam pengertian tersebut tahapan perubahan dapat diartikan sepadan

1 Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Dunia, 1989), h. 5. 2 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mampengaruhinya, (Jakarta, PT. Rineka Cipta,

2003) Cet. Ke-4, h. 2 3 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2006) Cet.

Ke-10, h. 85 4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1997), Cet. 3, h.111

Page 23: heru siswoko-fitk

8

dengan proses. Jadi proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif,

afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa.

Belajar merupakan proses aktif pelajar untuk mengkonstruksikan arti teks,

dialog, pengalaman fisis dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses

mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari

dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya

dikembangkan. Proses tersebut antara lain bercirikan sebagai berikut:

1) Belajar membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang

mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Konstruksi itu dipengaruhi oleh

pengertian yang telah dipunyai.

2) Konstruksi arti adalah proses secara terus-menerus. Setiap kali berhadapan

dengan fenomena atau persoalan yang baru, diadakan rekonstruksi, baik secara

kuat maupun lemah.

3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan suatu

pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar

bukanlah hasil perkembangan, melainkan perkembangan itu sendiri, suatu

perkembangan yang menuntut penemuan dan pengaturan kembali pemikiran

seseorang.

4) Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam

keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. 5

Dalyono mendefinisikan belajar adalah suatu usaha perbuatan yang

dilakukan sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi

yang dimiliki, baik fisik, mental, dana, panca indra, otak dan anggota tubuh

lainnya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi bakat, motivasi,

minat, dan sebagainya.6

Dalam pengertian yang umum atau populer, belajar adalah mengumpulkan

sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih

tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan guru.7

Dalam bukunya berjudul Psikologi Pengajaran, Winkel menyebutkan

bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam

5 Muhibbin Syah, Ibid, h. 91 6 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta 1997), Cet. 1, h.49. 7 Ali Imron, Strategi Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya 1996),

Cet. 1, h. 2.

Page 24: heru siswoko-fitk

9

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai serta sikap”.8

Belajar merupakan suatu kegiatan anak didik dalam menerima,

menanggapi, serta menganalisa bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh guru

yang berakhir pada kemampuan anak menguasai bahan pelajaran yang disajikan

itu”.9 Oleh karena itu anak harus dibiasakan untuk menerima sesuatu yang

dianggap baru bagi mereka, agar dapat memperoleh pengetahuan.

Dengan demikian, perubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan

fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan adalah

tidak termasuk sebagai belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya

untuk mengadakan perubahan fisik, mental juga tingkah laku yang harus didukung

oleh lingkungannya. Oleh karenanya belajar merupakan kegiatan manusia yang

terpenting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat

melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup.

2. Teori Belajar

a. Aliran Psikologi Tingkah Laku

1) Teori Thorndike

Thorndike mengemukakan beberapa hukum belajar yang dikenal dengan

sebutan law of effect. 10

Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon

siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan.

Teori belajar stimulus respon yang dikemukakan oleh Thorndike ini disebut juga

koneksionisme. Teori ini menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar merupakan

proses pembentukan hubungan antara stimulus dan respon.

8 Wasty Soemanto, ”Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan”,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006) h. 103 9 Wina Sanjaya, “Kurikulum Pendidikan, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum

Tingkat satuan Pendidikan”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) h. 259 10 Erman Suherman, dkk, Strategi pembelajaran Matematika Kontemporer (Bandung:

IMSTEP, 2003), h. 28.

Page 25: heru siswoko-fitk

10

2) Teori Skinner

Teoeri ini menerangkan bahwa ganjaran atau penguatan mempunyai

peranan yang amat penting dalam proses belajar. Dalam pembelajaran

menyatakan bahwa penguatan terdiri atas penguatan positif dan penguatan negatif.

Penguatan dapat dianggap sebagai stimulus positif, jika penguatan tersebut seiring

dengan meningkatnya perilaku anak dalam melakukan pengulangan perilakunya.

3) Teori Ausubel

Teori ini dikenal dengan belajar bermaknanya dan pentingnya

pengulangan sebelum belajar dimulai. Untuk membedakan antara belajar

menemukan dengan belajar menerima, pada belajar menerima siswa hanya

menerima, tetapi pada belajar menemukan konsep ditemukan sendiri oleh siswa.11

4) Teori Gagne

Menurut Gagne belajar ada 2 objek yang dapat diperoleh siswa, yaitu

objek langsung dan objek tak langsung. Objek tak langsung antara lain

kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap

positif terhadap matematika dan tahu bagaimana semestinya belajar. Sedangkan

objek langsung berupa fakta, keterampilan konsep dan aturan.12

Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai teori-teori belajar maka dapat

disimpulkan bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai

akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.

b. Aliran Psikologi Kognitif

1) Teori Piaget

Piaget menyebutkan bahwa struktur kognitif sebagai skemata (Schemas)

yaitu kumpulan dari skema-skema. Seorang individu dapat mengikat, memahami

dan memberikan respon terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata

ini. Skemata ini berkembang secara kronologi, sebagai hasil interaksi antara

individu dengan lingkungannya.

Piaget mengemukakan tentang perkembangan kognitif yang dialami oleh

individu secara lebih rinci, dari mulai bayi hingga dewasa. Perkembangan kognitif

11 Herman Hodojo, “Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika”.( Malang:

Universitas Malang , 2001) h. 93 12 Op.cit., h. 104

Page 26: heru siswoko-fitk

11

individu dipengaruhi oleh lingkungan dan transmisi sosialnya. Jadi, karena

efektivitas hubungan antar setiap individu dengan lingkungan dan kehidupan

sosialnya berbeda satu sama lain maka tahap perkembangan kognitif yang dicapai

oleh setiap individu juga berbeda pula.

2) Teori Bruner

Bruner menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika

proses pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur yang

terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait

antar konsep-konsep dan struktur-struktur.

3) Teori Gestalt

Dewey mengemukakan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

yang diselenggarakan oleh guru harus memperhatikan hal-hal berikut:13

a) Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian.

b) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan

intelektual siswa.

c) Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar.

4) Teorema Van Hiele

Dalam pengajaran terdapat teori belajar yang dikemukakan oleh Hiele

yang menguraikan tahap-tahap perkembangan mental anak. Menurut Hiele, tiga

unsur utama yaitu waktu, materi pengajaran dan metode pengajaran yang

diterapkan. Hiele menyatakan bahwa terdapat 5 tahap belajar anak dalam yaitu:

a) Tahap Pengenalan (visualisasi)

Dalam tahap ini anak mulai belajar suatu bentuk geometri secara

keseluruhan namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk

geometri yang dilihatnya.

b) Tahap Analisis

Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki benda

geometri yang diamatinya dan anak belum mampu mengetahui hubungan yang

terkait antara suatu benda geometri dengan benda geometri lainnya.

13 Erman Suherman, dkk, Ibid., h. 47

Page 27: heru siswoko-fitk

12

c) Tahap Pengurutan (deduksi informal)

Pada tahap ini anak sudah mulai mampu melaksanakan penarikan

kesimpulan, yang kita kenal berpikir deduktif dan sudah mulai mampu

mengurutkan.

d) Tahap Deduksi

Dalam tahap ini anak sudah mampu menarik kesimpulan secara deduktif,

yakni penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang

bersifat khusus.

e) Tahap Akurasi

Dalam tahap ini anak sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan

dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahap akurasi

merupakan tahap berpikir yang tinggi, rumit dan kompleks. 14

3. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar selama proses

pembelajaran. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa ditentukan oleh

kerelevansian dalam penggunaan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan. Sehingga tujuan pembelajaran akan dicapai dengan penggunaan model

yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan dalam tujuan pembelajaran.15

Pengajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja

mengembangkan interaksi yang saling asuh untuk menghindari ketersinggungan

dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan.16

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang

mendorong siswa bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah

masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai

tujuan bersama lainnya. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya

14 Erman Suherman, dkk, Ibid., h. 47 15

Wina Sanjaya, “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”.

(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006) h. 237 16 Ramlawati dan Nurmadunah, ”Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan setting

Kooperatif untuk meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa kelas XI3 SMA Negeri Takalar”,

(Seminar Nasional Pendidikan IPA)

Page 28: heru siswoko-fitk

13

melalui ketrampilan proses. Siswa belajar dalam kelompok kecil yang

kemampuannya heterogen. Pengelompokan heterogenitas merupakan ciri-ciri

yang menonjol dalam metode pembelajaran kooperatif.17

Kelompok heterogenitas bisa dibentuk dengan memperhatikan

keanekaragaman gender dan kemampuan akademis. Kelompok ini biasanya terdiri

dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan

sedang, dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang.

Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling bekerjasama

dan membantu dalam memahami suatu bahan ajar. Selama kerja kelompok, tugas

anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi dan saling membantu

teman sekelompok mencapai ketuntasan.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran teman sebaya dimana

siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang mempunyai tanggung

jawab bagi individu maupun kelompok terhadap tugas-tugas.18

Dalam

pembelajaran kooperatif ini siswa dapat lebih menemukan dan memahami

konsep-konsep yang sulit melalui diskusi dan bila dibandingkan dengan

pembelajaran individual, pembelajaran kooperatif lebih dapat mencapai

kesuksesan akademik dan sosial siswa.

Menurut Ibrahim, Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah

sebagai berikut:

1. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup

sepenanggungan bersama”.

2. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti

milik mereka sendiri.

3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya

memiliki tujuan yang sama.

4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggungjawab yang sama diantara

anggota kelompoknya.

5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga

akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.

6. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang

ditangani dalam kelompok kooperatif.

17 Anita Lie, Cooperatif Learning (Jakarta: Grasindo, 2004) h. 41 18 Wina Sanjaya, “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”.

(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006) h. 240

Page 29: heru siswoko-fitk

14

7. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk

belajar bersama selama proses belajarnya.19

Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya perlu

diajarkan ketrampilan-ketrampilan kooperatif pada peserta didik. Ketrampilan-

ketrampilan tersebut sebagai berikut:

1. Siswa tetap berada dalam kerja kelompok meneruskan tugas yang menjadi

tanggung jawabnya, dengan melatih ketrampilan ini, siswa akan

menyelesaikan tugas dalam waktu tepat dengan karakteristik yang lebih baik.

2. Siswa bersedia menerima tugas dan membantu menyelesaikan tugas sehingga

kegiatan akan terselesaikan pada waktunya.

3. Memotivasi teman sekelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas

kelompok.

4. Memperhatikan informasi yang disampaikan teman dan menghargai pendapat

teman sehingga anggota kelompok yang menjadi pembicara akan merasa

senang karena apa yang mereka sumbangkan itu berharga.

5. Siswa menanyakan informasi atau penjelasan lebih lanjut dari teman

sekelompok. Apabila teman sekelompok tidak tahu jawabannya baru

menanyakan pada guru. Hal ini penting karena siswa yang tidak aktif didorong

untuk aktif.20

Perlu diterapkan pembelajaran kooperatif dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa karena pembelajaran kooperatif tersebut diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan belajar, meningkatkan kehadiran siswa dan kerja siswa

yang lebih positif, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa

senang berada di sekolah.

a. Teori yang Melandasi Pembelajaran Kooperatif

1. Teori Motivasi

Menurut teori motivasi, motivasi siswa dalam pembelajaran kooperatif

terutama terletak dalam bagaimana bentuk hadiah atau struktur pencapaian tujuan

siswa melaksanakan kegiatan. Diidentifikasikan ada tiga macam struktur

pencapaian tujuan yaitu:

a) Kooperatif, dimana orientasi tujuan masing-masing siswa turut membantu

pencapaian tujuan siswa lain.

b) Kompetitif, dimana upaya siswa untuk mencapai tujuan akan menghalangi

siswa lain dalam pencapaian tujuan.

19 Muslimin Ibrohim, loc. cit. 20 Widyantini, “Penerapan Pendekatan Kooperatif STAD dalam Pembelajaran Matematika

SMP” (Jogjakarta; Depdiknas, 2008)

Page 30: heru siswoko-fitk

15

c) Individualistik, dimana upaya siswa untuk mencapai tujuan tidak ada

hubungannya dengan siswa lain dalam mencapai tujuan tersebut.21

Berdasarkan pandangan teori motivasi, struktur tujuan kooperatif

menciptakan situasi dimana satu-satunya cara agar tujuan tiap anggota kelompok

tercapai adalah jika kelompok tersebut berhasil. Oleh karena itu, untuk mencapai

tujuan pribadi mereka, anggota kelompok harus membantu teman sekelompoknya

dalam hal apa saja yang dapat membuat kelompok berhasil, dan lebih penting

mendorong teman kelompoknya untuk berusaha secara maksimal. Dengan kata

lain penghargaan kepada kelompok berdasarkan pada kemampuan kelompok

dalam menciptakan struktur penghargaan antar perorangan sedemikian rupa

sehingga anggota kelompok akan saling member penguatan sosial sebagai respon

terhadap upaya-upaya pengerjaan tugas teman sekelompoknya.

2. Teori kognitif

a) Teori Perkembangan

Asumsi dasar teori perkembangan adalah interaksi siswa diantara tugas-

tugas yang sesuai meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep-konsep

yang sulit.22

Vygotsky mendefinisikan Zone of Proximal Development sebagai

jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai

kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui

kerjasama dengan teman sebaya yang lebih mampu.

b) Teori Elaborasi kognitif

Teori ini mempunyai pandangan yang berbeda. Penelitian dalam psikologi

kognitif telah menemukan bahwa supaya informasi dapat disimpan di dalam

memori dan terkait dengan informasi yang sudah ada dalam memori itu, maka

siswa harus terlibat dalam kegiatan restruktur atau elaborasi kognitif atas suatu

materi.

Terdapat enam langkah dalam pembelajaran kooperatif yang dapat dilihat

pada tabel 2.1 di bawah ini:

21 Robert E Slavin, ”Cooperative Learning :Theory, Research, And Practice, New” (Jersey:

Prentice Hall, 1995). 22 Ibid.,

Page 31: heru siswoko-fitk

16

Tabel 2.1 Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Kooperatif.23

Langkah Indikator Tingkah Laku

1 Menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan mengkomunikasikan

kompetensi yang akan dicapai serta

memotivasi siswa

2 Menyampaikan

informasi

Guru menyajikan informasi kepada

siswa

3 Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar

Guru menginformasikan

pengelompokan siswa

4 Membimbing kelompok

belajar

Guru memotivasi serta memfasilitasi

kerja siswa untuk materi pembelajaran

dalam kelompok-kelompok belajar

5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi pembelajaran yang telah

dilaksanakan

6 Memberikan

penghargaan

Guru memberikan penghargaan secara

individual dan kelompok

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Metode TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dengan

dibentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang terdiri tiga sampai lima

siswa yang heterogen baik dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, maupun

etnis. Dalam TGT ini digunakan turnamen akademik, dimana siswa berkompetisi

sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang lain yang mencapai hasil

23 Widyantini, “Penerapan Pendekatan Kooperatif STAD dalam Pembelajaran Matematika

SMP” (Jogjakarta; Depdiknas, 2008)

Page 32: heru siswoko-fitk

17

atau prestasi serupa pada waktu lalu. Komponen-komponen dalam TGT adalah

penyajian materi, tim, game, turnamen dan penghargaan kelompok.24

a. Penyajian Materi Pembelajaran

Dalam TGT, materi mula-mula dalam penyajian materi pembelajaran.

Siswa harus memperhatikan selama penyajian kelas karena dengan demikian akan

membantu mereka mengerjakan kuis dengan baik dan skor kuis mereka

menentukan skor kelompok.

b. Kelompok Belajar

Kelompok Belajar dalam TGT terdiri atas 4-5 siswa dengan prestasi

akademik, jenis kelamin, ras, dan etnis yang bervariasi. Fungsi utama kelompok

adalah untuk meyakinkan bahwa semua anggota kelompok belajar dapat berhasil

dalam kuis. Setelah guru menyampaikan materi, kelompok bertemu untuk

mempelajari lembar kerja atau materi lain. Seringkali dalam pembelajaran

tersebut melibatkan siswa untuk mendiskusikan soal bersama, membandingkan

jawaban dan mengoreksi miskonsepsi jika teman sekelompok membuat kesalahan.

Pada anggota kelompok ditekankan untuk menjadi yang terbaik bagi timnya dan

tim melakukan yang terbaik untuk membantu anggotanya. Tim memberikan

dukungan untuk pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memberikan

perhatian, saling menguntungkan dan respek penting sebagai dampak hubungan

intergroup, harga diri dan penerimaan dari siswa sekelompok.

c. Permainan (Game)

Permainan dalam TGT disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang isinya

relevan dan didesain untuk menguji pengetahuan siswa dari penyajian materi dan

latihan tim. Game dimainkan oleh tiga siswa pada sebuah meja, dan masing-

masing siswa mewakili tim yang berbeda yang dipilih secara acak. Kebanyakan

game berupa sejumlah pertanyaan bernomor pada lembar-lembar khusus. Siswa

mengambil kartu bernomor dan berusaha menjawab pertanyaan yang bersesuaian

dengan nomor tersebut.

24 Robert E Slavin, ”Cooperative Learning :Theory, Research, And Practice, New” (Jersey:

Prentice Hall, 1995).

Page 33: heru siswoko-fitk

18

d. Pertandingan (Turnamen)

Pertandingan (Turnamen) merupakan struktur game yang dimainkan.

Biasanya diselenggarakan pada akhir pekan atau unit, setelah guru melaksanakan

penyajian materi dan tim telah berlatih dengan lembar kerja. Turnamen 1, guru

menempatkan siswa ke meja turnamen, tiga siswa terbaik pada hasil belajar yang

lalu pada meja 1, tiga siswa berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetisi

yang sama ini memungkinkan siswa dari semua tingkat pada hasil belajar yang

lalu memberi kontribusi pada skor timnya secara maksimal jika mereka

melakukan yang terbaik. Setelah turnamen satu, siswa pindah meja tergantung

pada hasil mereka dalam turnamen satu. Pemenang satu pada tiap meja

ditempatkan ke meja berikutnya yang setingkat lebih tinggi, misal dari 5 ke 6.

pemenang kedua pada meja yang sama, dan yang kalah diturunkan ke meja di

bawahnya. Dengan cara ini, jika siswa salah ditempatkan pada mulanya, mereka

akan naik atau turun sampai mereka mencapai tingkat yang sesuai.

Gambar 2.1 Skema pertandingan atau turnamen TGT

Keterangan:

A1,B1,C1 = Siswa berkemampuan tinggi

A (2,3,4) B (2,3,4) C (2,3,4) = Siswa berkemampuan sedang

A5,B5,C5 = Siswa berkemampuan rendah

TT1,TT2,TT3,TT4,TT5 = Tournament Table (1,2,3,4,5)

Dalam turnamen setelah terbentuk kelompok kemudian dilakukan suatu

permainan dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang didesain dalam

sebuah soal untuk dijawab setiap siswa dalam kelompoknya. Tiap siswa dalam

A1 A2 A3 A4 A5

TT1 TT2 TT3 TT4 TT5

B1 B2 B3 B4 B5 C1 C2 C3 C4 C5

Page 34: heru siswoko-fitk

19

kelompok akan mendapatkan tugas yang berbeda, setelah itu diadakan tahap

selanjutnya (kompetisi dilakukan secara individu). Pembagian kelompok

kompetisi ini diperoleh berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada soal

permainan sebelumnya.

e. Penghargaan Individual dan Kelompok

Kelompok dimungkinkan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lain

apabila skor rata-rata mereka melebihi kriteria tertentu. Penghargaan yang

diberikan kepada kelompok adalah dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 2.2. Kriteria Penghargaan Kelompok

Skor rata-rata tim Penghargaan

15 good team

20 great team

25 supergreat team

5. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

STAD merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan sebuah pendekatan yang baik

untuk guru yang baru memulai penerapan pembelajaran kooperatif dalam kelas.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen penting yaitu

penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor perkembangan dan penghargaan

kelompok.25

a. Penyajian kelas

Setiap awal pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan

penyajian kelas. Penyajian tersebut mencakup pembukaan dan latihan terbimbing

di keseluruhan pembelajaran, penekanan dalam penyajian materi pelajaran adalah

hal-hal sebagai berikut:

25 Robert E Slavin, ”Cooperative Learning :Theory, Research, And Practice, New” (Jersey:

Prentice Hall, 1995).

Page 35: heru siswoko-fitk

20

1) Pembukaan

a) Menyatakan pada siswa apa yang akan mereka pelajari dan mengapa hal

itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang

menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara yang lain.

b) Menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau

merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.

c) Mengulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan

syarat mutlak.

2) Pengembangan

a) Mengembangkan materi pelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari

oleh siswa dalam kelompok.

b) Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami

makna bukan hapalan.

c) Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan.

d) Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau

salah.

e) Beralih pada konsep yang lain, jika siswa telah memahami pokok

masalahnya.

3) Latihan terbimbing

a) Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan.

b) Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal.

Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik

mungkin.

c) Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama.

Sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal) dan langsung

diberikan umpan balik.

b. Belajar Kelompok

Kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang bervariasi dalam kemampuan

akademik, jenis kelamin, dan etnis. Selama belajar kelompok, tugas anggota

kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman

Page 36: heru siswoko-fitk

21

satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan

yang dapat digunakan untuk melatih ketrampilan dan untuk mengevaluasi diri dan

teman satu kelompok. Pada saat pertama kali menggunakan pembelajaran

kooperatif, guru perlu mengamati kegiatan pembelajaran secara seksama. Guru

juga perlu memberi bantuan dengan cara memperjelas perintah, mereview konsep,

atau menjawab pertanyaan.

c. Kuis

Setelah satu atau dua periode pengajaran dan satu sampai dua periode

latihan tim, siswa mengikuti kuis secara individu. Kuis dikerjakan oleh siswa

secara mandiri. Hal ini menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama

belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan

individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok.

d. Skor perkembangan

Setelah diberi kuis, hasil kuis itu diskor dan tiap individu diberi skor

perkembangan. Ide yang melatar belakangi skor perkembangan ini adalah

memberi prestasi yang harus dicapai siswa jika ia bekerja keras dan mencapai

hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Siapapun dapat memberi kontribusi

skor maksimal dalam sistem skor ini, tapi tidak siapapun bisa kecuali mereka yang

bekerja dengan baik. Masing-masing siswa diberi skor dasar yang berasal dari

rata-rata skor yang lalu pada kuis yang serupa. Siswa lalu mendapat poin untuk

timnya berdasar pada kenaikan skor kuis mereka dari skor dasarnya.

Cara menentukan skor perkembangan setiap individu sebagai berikut:

Tabel 2.3. Kriteria Skor Perkembangan

Kriteria Point

lebih dari 10 point di bawah skor dasar 5

10-1 point di bawah skor dasar 10

skor dasar sampai 10 point di atas skor

dasar 20

lebih dari 10 point di atas skor dasar 30

nilai sempurna 30

Page 37: heru siswoko-fitk

22

e. Penghargaan kelompok

Tim mungkin mendapat sertifikat atau penghargaan lain jika rata-rata skor

melebihi kriteria tertentu. Adapun kriteria penghargaan kelompok sama dengan

kriteria penghargaan kelompok pada metode TGT.

6. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Dalam proses pengajaran, belajar merupakan komponen yang memegang

peranan penting, sehingga setiap pengajar harus memahami dengan baik

mengenai proses belajar, agar dapat memberikan bimbingan yang tepat bagi

siswa. Belajar dapat ditinjau dari dua segi yaitu belajar sebagai proses dan belajar

sebagai hasil. Belajar sebagai proses dapat diartikan sebagai upaya wajar melalui

penyesuaian tingkah laku, sedangkan belajar sebagai hasil adalah perubahan

tingkah laku yang diperoleh dari kegiatan belajar.26

Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku

yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman.27

Proses perubahan ini tidak

terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada yang

dengan sendirinya terjadi karena proses kematangan. Proses yang sengaja

direncanakan agar terjadi perubahan tingkah laku ini disebut dengan proses

belajar. Tingkat keberhasilan belajar yang dicapai peserta didik dapat dilihat pada

hasil belajar.

Menurut para penganut teori behavioristik, diantaranya Skiner,

berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah

laku yang berlangsung secara progresif, yang akan mendatangkan hasil optimal

apabila diberi penguatan (reinforcer). Sedangkan menurut teori konstruktivisme,

belajar merupakan suatu perubahan proses mengkontruksi pengetahuan

berdasarkan pengalaman nyata yang dialami siswa sebagai hasil interaksi dengan

26 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006),

cet. Ke-21, h. 84. 27 Alex Sobur, Psikologi Umum (Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 218.

Page 38: heru siswoko-fitk

23

lingkungan sekitarnya. Pengetahuan yang mereka peroleh sebagai hasil

interpretasi pengalaman yang disusun dalam pikirannya. 28

Morgan dalam Purwanto mengemukakan bahwa ”Belajar adalah setiap

perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

hasil dari latihan atau pengalaman”.29

Mencermati beberapa pendapat tersebut diatas dalam definisi belajar

mengandung tiga tema utama yaitu adanya proses, perubahan tingkah laku dan

pengalamam. Proses disini berarti adanya kegiatan pembelajaran yang dapat

terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas dengan bantuan guru atau tanpa guru.

Proses ini nantinya yang akan menentukan kualitas belajar siswa.

Belajar juga ditandai oleh adanya perubahan tingkah laku, dapat juga

berupa perubahan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dengan

mengetahui seberapa besar perubahan tingkah laku yang telah terjadi maka guru

dapat menentukan apakah materi yang diajarkan akan diulang atau diteruskan.

Ciri terjadinya kegiatan belajar yang lain adalah adanya pengalaman. Pengalaman

ini adalah yang akan menjadi input dan sebagai masukan kepada siswa.

Hal senada disampaikan Purwanto terdapat beberapa elemen yang penting

yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu:

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku

2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman

3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap

4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai

aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.30

Dari pengertian belajar tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

adalah suatu proses yang dilandasi dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

bertambah pengetahuan dan pemahamannya, berubah sikap dan tingkah laku,

28 Ibid, h. 218. 29 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006),

cet. Ke-21, h. 84. 30 Ibid, h. 84-85.

Page 39: heru siswoko-fitk

24

keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, serta lain-lain aspek yang

ada pada individu. Bukti seseorang telah melakukan kegiatan belajar adalah

adanya perubahan tingkah laku yang tidak hanya aspek kognisi saja tetapi aspek

afeksi dan psikomotor juga harus nampak pada orang tersebut, yang sebelumnya

tidak ada atau kurang menjadi ada/bertambah.

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu

yang terjadi didiri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan

kognitif atau pengetahuan untuk kemudian berpengaruh pada prilaku. Dan prilaku

belajar seseorang yang dipelajari dapat diketahui melalui tes yang pada akhirnya

memunculkan nilai belajar dalam bentuk riil atau non riil.

Hasil belajar menurut Gagne seperti yang dikutip oleh Slameto, dapat

dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, atau tahap. Hasil belajar yang

bertahap itu diwujudkan dalam lima kemampuan, yaitu: kemampuan intelektual,

strategi kognitif, informasi verbal, kemampuan motorik, dan sikap.

Bloom membuat klasifikasi tingkah laku siswa sebagai hasil belajar, yaitu:

1) Ranah Kognitif (Penguasaan Materi)

Hasil belajar ranah kognitif berorientasi kepada kemampuan berpikir,

mencakup kemampuan yang lebih sederhana sampai dengan kemampuan untuk

memecahkan suatu masalah. Ranah kognitif meliputi jenjang hafalan/ingatan (C1),

pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6)

2) Ranah Afektif (Normatif)

Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem

nilai, dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap

sesuatu. Ciri-ciri hasil belajar ini akan tampak pada peserta didik dalam berbagai

tingkah laku. Ranah ini meliputi jenjang penerimaan (receiving), responsi

(responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan

pembentukan karakter (characterization).

3) Ranah Psikomotorik (Aplikatif)

Hasil belajar ranah psikomotor berorientasi kepada keterampilan motorik

yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan (action) yang memerlukan

koordinasi antara syaraf dan otot. Ranah ini meliputi jenjang persepsi

Page 40: heru siswoko-fitk

25

(perseption), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan

terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian

pola gerakan (adaption), kreatifitas/keaslian (creativity/origination).31

Hasil belajar afektif dan psikomotor ada yang tampak pada saat proses

belajar mengajar berlangsung dan ada pula yang baru tampak kemudian (setelah

pengajaran diberikan) dalam praktek kehidupannya di lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat. Itu sebabnya hasil belajar afektif dan psikomotor sifatnya

lebih luas, lebih sulit dipantau namun meliki nilai yang sangat berarti bagi

kehidupan siswa sebab dapat secara langsung mempengaruhi perilakunya.

Ketiga hasil belajar dalam perilaku siswa tidak berdiri sendiri atau lepas

satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan. Pengelompokkan kedalam tiga

ranah bertujuan membantu usaha untuk menguraikan secara jelas dan spesifik

hasil belajar yang diharapkan.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung

wajar. Kadang-kadang lancar dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat

menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal

semangat kadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk

mengadakan konsentrasi. Demikian diantara kenyataan yang sering kita jumpa

pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan

aktivitas belajar mengajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak sekali jenisnya, tetapi

dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor

ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.32

Hasil belajar ini tidak selalu disebabkan oleh faktor-faktor intelegensi,

akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Dengan

31 Ahmad Sofyan, et.al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h. 14-24. 32 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mampengaruhinya, (Jakarta, PT. Rineka

Cipta, 2003) Cet. Ke-4, h. 54

Page 41: heru siswoko-fitk

26

demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin prestasi yang tinggi atau

keberhasilan dalam belajar.

Purwanto pun membagi faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi

belajar menjadi dua, yaitu:

1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor

individual, dan

2) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk

ke dalam faktor individual antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan,

kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.33

Jadi, secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan

prestasi belajar terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini

penulis akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan kedua faktor tersebut.

1) Faktor Internal

Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri seseorang dalam hal ini

dalam diri siswa. Faktor ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a) Faktor Fisiologis

Faktor ini ditinjau berdasarkan keadaan jasmani. Jasmani yang sehat akan

berbeda pengaruhnya terhadap belajar dibandingkan dengan jasmani yang kurang

sehat. Kondisi fisiologi siswa terdiri atas kondisi kesehatan dan kebugaran fisik

serta kondisi panca inderanya, terutama sekali indera penglihatan dan

pendengaran.

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam

keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya,

semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar.34

b) Faktor Psikologis

Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis

yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya

perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya

33 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.

Ke-21, h. 102 34 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah pendekatan baru, (Jakarta, Gaung Persada

Press, 2008), Cet I, h. 24

Page 42: heru siswoko-fitk

27

masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya

meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motifasi, dan kognitif

dan daya nalar.35

Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi belajar menyebutkan, yang

termasuk ke dalam faktor psikologis diantaranya adalah: tingkat kecerdasan siswa,

sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.36

Apabila seseorang

memiliki motivasi, minat, dan bakat maka ia akan terpacu untuk terus belajar.

Dengan kata lain ia memiliki semangat yang luar biasa untuk terus belajar. Akan

tetapi sebaliknya apabila keadaan individunya seperti kurang sehat, gangguan

pada inderanya, dan lain-lain, maka hal tersebut sedikit banyak akan

mempengaruhi kegiatan belajarnya.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini

terdiri dari faktor-faktor Lingkungan dan faktor-faktor Intsrumental.37

a) Faktor-Faktor Lingkungan

(1) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial ini dapat kita rinci menjadi lingkungan sosial sekolah

dan lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para

staf dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seseorang

baik positif maupun negatif. Misalnya, guru yang menunjukan sikap dan prilaku

yang simpati maka hal itu akan menjadi daya dorong positif bagi kegiatan belajar

siswa. Kemudian lingkungam sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga serta

teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa tersebut di luar

pendidikan formal. Namun lingkungan sosial yang paling banyak berpengaruh

pada siswa adalah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.38

35 Ibid, h. 26 36 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1997), Cet. 3, h.133 37Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. 2, h. 59 38 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet. 1,

h. 132-138.

Page 43: heru siswoko-fitk

28

Seringkali guru dan para siswa yang sedang belajar di dalam kelas merasa

terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis di depan kelas

tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa yang keras dan teriakan.

Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya

pasar, dan lain-lain juga akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.

Karena itu sekolah hendaknya didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk

belajar.39

(2) Lingkungan Non Sosial

Lingkungan non sosial yang dimaksud adalah hal-hal yang dipandang turut

menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa yang tak terhitung jumlahnya

misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, siang atau malam),

gedung sekolah dan letaknya, alat-alat sekolah yang digunakan siswa untuk

belajar, tempat tinggal siswa dan letak tempat tinggal tersebut.40

3) Faktor-Faktor Instrumental

Faktor Instrumental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, sarana/alat

pengajaran, guru, dan kurikulum/materi pelajaran serta strategi belajar mengajar

yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.41

Dengan mengetahui adanya pengaruh dari dalam diri siswa merupakan hal

yang logis dan wajar, karena hakikat perbuatan belajar adalah perbuatan tingkah

laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu

kebutuhan untuk belajar dan berprestasi, maka siswa harus berusaha mengerahkan

seluruh daya dan upaya untuk dapat mencapainya.

Selama proses belajar mengajar berlangsung, terjadilah interaksi antara

guru dan siswa, namun interaksi ini bercirikan khusus, karena siswa menghadapi

tugas belajar dan guru harus mendampingi siswa dalam belajarnya.42

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar yang bermakna

bagi dirinya sendiri akan lebih lama bertahan, membentuk sikap kepribadian yang

39 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah pendekatan baru, (Jakarta, Gaung Persada

Press, 2008), Cet I, h. 32 40 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002), Cet.

11, h.232 41 Alisuf Sabri, op.cit., h. 59 42 Yudhi Munadi, op.cit., h. 34

Page 44: heru siswoko-fitk

29

baik, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain yang mampu mengembangkan

kreativitasnya, dengan demikian siswa akan lebih giat dalam belajar. Hal ini akan

membuat hasil belajar yang peroleh siswa akan semakin tinggi. Artinya semakin

tinggi kemauan belajar siswa, maka akan semakin tinggi pula hasil belajar yang

akan diperoleh oleh siswa tersebut.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Ada beberapa hal

pokok dalam belajar antara lain:

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku.

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman.

c. Belajar merupakan perubahan yang relatif mantap.

d. Tingkah laku yang dialami karena belajar menyangkut berbagai aspek

kepribadian baik psikis maupun fisik seperti perubahan dalam pengertian

pemecahan suatu masalah, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.

Belajar dan mengajar sebagai aktivitas utama di sekolah meliputi tiga

unsur, yaitu tujuan pengajaran, pengalaman belajar mengajar dan hasil belajar.

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses

belajar dalam waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil

belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.43

Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku.

Tingkah laku sebagai pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan

psikomotor. Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan dalam berbagai

bentuk seperti perubahan pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, serta perubahan

aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Gagne membagi tiga

macam hasil belajar yakni:

a. Ketrampilan dan kebiasaan

b. Pengetahuan dan pengertian

43 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2006), h. 2

Page 45: heru siswoko-fitk

30

c. Sikap dan cita-cita.

Bloom mengklasifikasikan hasil belajar yang secara garis besar dibagi

menjadi tiga ranah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif: Berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan

evaluasi.

b. Afektif: Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi.

c. Ranah Psikomotorik: Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah nilai yang dicapai seseorang dengan kemampuan maksimal.

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam

maupun dari luar individu yang belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar adalah sebagai berikut:44

1) Faktor dalam, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang belajar.

Faktor dalam ini meliputi:

a) Kondisi fisiologis, misalnya: keadaan jasmani, kondisi panca indera, tidak

cacat, dan lain-lain.

b) Kondisi psikologis, misalnya: kecerdasan, bakat, minat, dan emosi.

2) Faktor luar, yaitu faktor yang berasal dari luar individu yang belajar.

a) Faktor lingkungan, yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial.

b) Faktor instrumental, yaitu faktor yang ada dan penggunaannya dirancang

sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor instrumental itu antara

lain: kurikulum, program pengajaran, sarana dan fasilitas, guru / tenaga

pengajar.

Ibrahim menyatakan bahwa hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa

teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil

belajar dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar individu atau

kompetitif. Peningkatan belajar tidak bergantung pada usia siswa, mata pelajaran

atau aktivitas belajar.45

44 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Asdi

Mahasatya, 2003), h. 30. 45 Muslimin Ibrahim, Pembelajaran Kooperatif (Surabaya: UNNESA University Press,

2000), h. 6.

Page 46: heru siswoko-fitk

31

B. Konsep Perpindahan Kalor

Kalor berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda yang suhunya

lebih rendah. Ada tida macam cara perpindahan kalor, yaitu:46

1. Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak

disertai perpindahan atom-atom di dalam penghantar. Misalnya pada batang besi

yang ujungnya dipanaskan, kalor akan mengalir sampai ke ujung lainnya.

Perpindahan kalor secara konduksi dapat terjadi dalam dua proses berikut:

a. Pemanasan pada satu ujung zat menyebabkan partikel-partikel pada ujung zat

tersebut bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energi kinetiknya

bertambah. Partikel-partikel yang energi kinetiknya lebih besar ini

memberikan sebagian energi kinetiknya kepada partikel-partikel tetangganya

melalui tumbukan, sehingga partikel-partikel ini mempunyai energi kinetik

lebih besar. Selanjutnya partikel-partikel ini memberikan sebagian energi

kinetiknya ke partikel-partikel tetangga berikutnya. Proses perpindahan kalor

ini berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor

diperlukan beda suhu yang tinggi diantara kedua ujungnya.

b. Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebas yang

terdapat dalam struktur atom logam. Elektron bebas adalah elektron yang

dengan mudah dapat berpindah dari satu atom ke atom yang lain. Di tempat

yang dipanaskan, energi elektron-elektron bertambah besar. Oleh karena

elektron bebas mudah berpindah, pertambahan energi ini dapat dengan cepat

diberikan kepada elektron-elektron lain yang letaknya lebih jauh melalui

tumbukan. Dengan cara ini kalor berpindah lebih cepat, oleh karena itu logam

tergolong konduktor yang sangat baik.47

Jika panjang penghantar adalah L, luas penampangnya adalah A, dan

selisih suhu kedua ujungnya adalah T, maka jumlah kalor (H) yang mengalir

dalam benda dapat dirumuskan:

46 Marthen Kanginan, “Fisika untuk SMA Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006” (Jakarta:

Erlangga, 2009) h. 251 47 Ibid., h. 251

Page 47: heru siswoko-fitk

32

Dengan H=Q/t adalah jumlah kalor yang mengalir per satuan waktu dan k

adalah koefisien konduksi termal. Berikut disajikan tabel 2.4 Konduktivitas termal

berbagai zat:48

Tabel 2.4 Konduktivitas Termal

No Nama Zat Konduktivitas

1 Alumunium 205

2 Perunggu 109

3 Tembaga 385

4 Besi dan Baja 50

5 Perak 406

6 Lemak Tubuh 0,17

7 Batu Bata 0,6

8 Beton dan Kaca 0,8

9 Es 1,6

10 Air 0,6

11 Kayu (Pinus) 0,13

12 Gabus dan Serat Kaca 0,04

13 Bulu Halus 0,02

14 Hidrogen 0,13

15 Udara 0,024

2. Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat cair dan gas saja,

karena partikel-partikelnya dapat bergerak bebas. Perpindahan kalor secara

konveksi merupakan perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel.49

48 Alexander San Lohat, “Perpindahan Kalor Edisi Kedua, untuk SMA Kelas X (Telah

disesuaikan dengan KTSP)” (Jakarta: Seri Buku Guru Muda, 2009) h. 8 49 Purwoko dan Fendi, “Physics For Senior High School Year X” (Jakarta: Yudistira, 2010)

h. 202

Page 48: heru siswoko-fitk

33

Terdapat dua jenis konveksi yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa.

Konveksi alamiah terjadi pada fluida dimana pergerakan fluida terjadi akibat

perbedaan massa jenis. Bagian fluida yang menerima kalor (dipanasi) memuai dan

massa jenisnya menjadi lebih kecil sehingga bergerak keatas. Sedangkan dalam

konveksi paksa fluida yang telah dipanasi langsung diiarahkan ke tempat

tujuannya oleh sebuah peniup (blower) atau pompa. Contoh konveksi paksa

adalah pada sistem pendingin mobil, dimana air diedarkan di dalam pipa-pipa air

oleh bantuan sebuah pompa air (water pump). Panas mesin yang tidak

dikehendaki dibawa oleh sirkulasi air menuju radiator. Di dalam sirip-sirip

radiator ini air hangat didinginkan oleh udara. Air yang dingin kembali menuju

pipa-pipa air yang bersentuhan dengan blok-blok mesin untuk mengulang siklus

berikutnya.

Perlu diketahui bahwa radiator berfungsi sebagai penukar kalor (heat

exchange). Jadi fungsi radiator adalah menjaga suhu mesin agar tidak melampaui

batas desain, sehingga mesin tidak rusak karena pemanasan lebih.

Laju kalor Q/t ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida

sekitarnya secara konveksi adalah sebanding dengan luas permukaan benda A

yang bersentuhan dengan fluida dan beda suhu T diantara benda dan fluida.

Secara matematis dirumuskan:

Dengan h adalah koefisien konveksi yang nilainya bergantung pada bentuk

dan kedudukan permukaan.50

3. Radiasi

Perpindahan kalor secara radiasi tidak memerlukan medium. Misalnya

pancaran panas matahari yang sampai di bumi melalui ruang angkasa yang hampa

udara, ternyata panasnya masih dapat kita rasakan. Perpindahan kalor dapat

50 Marthen Kanginan, “Fisika untuk SMA Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006” (Jakarta:

Erlangga, 2009) h. 255

Page 49: heru siswoko-fitk

34

melalui ruang hampa udara karena energi kalor dibawa dalam bentuk gelombang

elektromagnetik.51

Beberapa permukaan zat menyerap kalor radiasi lebih baik daripada

permukaan zat lainnya. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa:

a. Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap kalor radiasi yang baik

sekaligus sebagai pemancar kalor yang baik.

b. Permukaan yang putih dan mengkilap adalah penyerap kalor radiasi yang

buruk sekaligus pemancar kalor radiasi yang buruk pula.

c. Jika didinginkan agar kalor yang merambat secara radiasi berkurang,

permukaan (dinding) harus dilapisi suatu bahan agar mengkilap (misalnya

dilapisi dengan perak)

Radiasi kalor merupakan bentuk pemancaran energi. Joseph Stefan telah

mengadakan penelitian tentang radiasi kalor pada benda dan akhirnya menemukan

rumus:

Dengan:

W = daya radiasi yang dipancarkan (watt)

A = luas permukaan (m2)

e = emisivitas benda (0 < e ≤ 1)

σ = 5,67 x 10-8

watt/m2.K

4 = konstanta Stefan-Boltzman

T = suhu mutlak (K)

Emisivitas benda (e) menunjukkan besar energi radiasi kalor suatu benda

dibandingkan dengan energi radiasi benda hitam sempurna. Benda yang berwarna

hitam sempurna mempunyai e = 1 dan benda semacam ini merupakan pemancar

sekaligus penyerap kalor yang paling baik.52

51 Purwoko dan Fendi, “Physics For Senior High School Year X” (Jakarta: Yudistira, 2010)

h. 203 52 Alexander San Lohat, “Perpindahan Kalor Edisi Kedua, untuk SMA Kelas X (Telah

disesuaikan dengan KTSP)” (Jakarta: Seri Buku Guru Muda, 2009) h. 18

Page 50: heru siswoko-fitk

35

C. Penelitian yang Relevan

Azka, “Keefektivan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan

Jigsaw II Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Teorema

Pythagoras Pada Siswa Kelas II semester 1 SMP N 10 Semarang Tahun Pelajaran

2004/2005” menyimpulkan bahwa siswa yang diberi pengajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW II maupun tipe STAD

mempunyai hasil belajar yang lebih baik daripada hasil belajar siswa yang dikenai

pembelajaran konvensional.53

Diyanto, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui

Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas VII-6 MTs. Filial Al Iman Adiwerna Tegal Pada Pokok

Bahasan Bilangan Bulat” menerangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa kelas VII-6 MTs. Filial Al Iman Adiwerna Tegal pada pokok

bahasan bilangan bulat meningkat.54

Setianingsih, “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VII

Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2006/2007” yang menerangkan

bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada pembelajaran matematika dengan

menggunakan metode ekspositori.55

Parendrarti, “Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams-

Games-Tournament) dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi

Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”

yang menyatakan bahwa aplikasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT

53 Fullu Azka, Keefektivan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Jigsaw II

Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Pada Siswa Kelas II

semester 1 SMP N 10 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005, UNNES, 2005, h. 62. 54 Diyanto, Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Tipe TGT

(Teams Games Tournaments) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII6 MTs.

Filial Al Iman Adiwerna Tegal Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat,UNNES, 2006, h. 40. 55 Hesti Setianingsih, Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada

Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 1

Slawi Tahun Pelajaran 2006/2007, UNNES, 2007, h. 59.

Page 51: heru siswoko-fitk

36

(Teams-Games-Tournament) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

biologi.56

Kurniasari, “Komparasi Hasil Belajar antara Siswa yang Diberi Metode

TGT (Teams Games Tournaments) dengan STAD (Student Teams Achievement

Division) Kelas X Pokok Bahasan Hidrokarbon” yang menyimpulkan bahwa

terdapat perbedaan hasil belajar kimia pokok bahasan Hidrokarbon dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif Tipe TGT dan STAD pada siswa kelas X semester II

SMA N 1 Ungaran tahun pelajaran 2005/2006 dan metode TGT memberikan hasil yang

lebih baik. 57

D. Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pikir

Salah satu implikasi teori belajar kontruktivis dalam pembelajaran adalah

penerapan pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif siswa lebih

mudah menemukan dan memakai konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat

saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Melalui

56 Restika Parendrarti, Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament) dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009, UNNES, 2009, h. 76 57 Ani Kurniasari, Komparasi Hasil Belajar antara Siswa yang Diberi Metode TGT (teams

games Tournaments) dengan STAD (Student Teams Achievement Division) Kelas X Pokok

Bahasan Hidrokarbon , UNNES, 2006, abstraksi

Guru

Eksperimen I Eksperimen II

Metode TGT Metode STAD

Posttest

Hasil Belajar

Page 52: heru siswoko-fitk

37

diskusi akan terjalin komunikasi dimana siswa saling berbagi ide atau pendapat.

Melalui diskusi akan terjadi elaborasi kognitif yang baik, sehingga dapat

meningkatkan daya nalar, keterlibatan dalam situasi pembelajaran, dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya.

Pembelajaran kooperatif memanfaatkan kecenderungan siswa untuk

berinteraksi. Penelitian pembelajaran kooperatif juga menunjukkan bahwa

pembelajaran kooperatif memiliki dampak positif terhadap siswa dengan yang

rendah hasil belajarnya. Manfaat pembelajaran kooperatif untuk siswa dengan

hasil belajar rendah antara lain rendah dapat meningkatkan motivasi,

meningkatkan hasil belajar, retensi atau penyimpanan materi pelajaran lebih lama.

Dalam kelas kooperatif siswa akan berusaha keras untuk hadir dalam kelas dengan

teratur, berusaha keras membantu dan mendorong semangat teman-teman sekelas

untuk sama-sama berhasil.

Pada bidang studi yang melibatkan beberapa keterampilan dan

menyelesaikan masalah akan lebih tepat jika dikerjakan secara kelompok

kerjasama dari pada secara kompetisi dan individu. Di dalam kerja kelompok

secara tidak disadari akan terjadi suatu interaksi yang dapat meningkatkan status

sosial masing-masing individu. Kelompok kerjasama antar teman sebaya

menjadikan proses pembelajaran benar-benar dinikmati oleh siswa, karena

interaksi kelompok dapat menimbulkan kebutuhan saling memiliki. Interaksi-

interaksi sosial dalam kelompok secara otomatis akan meningkatkan status sosial

siswa dalam kelas. Siswa dalam kelompok akan berusaha mendorong teman-

teman sekelasnya supaya berhasil dalam pembelajaran, sehingga terjadi interaksi

yang positif antara metode pembelajarn yang digunakan dengan hasil belajar yang

diperoleh oleh siswa.

Dengan demikian diduga terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa

yang diberi pembelajaran dengan metode TGT (Teams Games Tourrnament) dan

siswa yang diberi pembelajaran dengan metode STAD (Students Teams

Achievement Division) terhadap hasil belajar fisika siswa.

Page 53: heru siswoko-fitk

38

E. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan permasalahan di atas, diduga terdapat perbedaan hasil belajar

antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode Teams Games Tournaments

(TGT) dan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode Student Teams

Achievement Division (STAD). Oleh karena itu, maka hipotesis yang digunakan

adalah terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada Konsep Perpindahan Kalor

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games

Tournament (TGT) dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Students Teams Achievement Division (STAD).

Page 54: heru siswoko-fitk

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari, Ampera, Jakarta

Selatan. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan

menggunakan pola rancangan (Posttest Only, Non-Equivalent Control Group

Design) seperti terlihat pada tabel 3.1 rancangan eksperimen berikut:

Tabel 3.1. Rancangan Eksperimen1

Kelas Perlakuan Posttest

Kelas TGT X T

Kelas STAD Y T

Keterangan:

X = Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Y = Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

T = Tes

Rancangan penelitian sebagai berikut:

1. Memilih secara random 2 kelas sebagai sampel terdiri dari kelas TGT dan

kelas STAD. Selain itu juga menentukan 1 kelas untuk uji coba perangkat tes.

2. Membuat perangkat tes yang akan diujicobakan.

3. Memeriksa apakah kedua kelompok eksperimen berangkat dari titik awal yang

sama atau tidak.

4. Melakukan uji coba perangkat tes yang berbentuk pilihan ganda, serta

menghitung validitas, daya beda, reliabilitas, dan tingkat kesukaran.

5. Pembagian kelas dalam kelompok kecil yang heterogen.

1 Tim Puslitjaknov, “Metode Penelitian Pengembangan”, (Jakarta: Depdiknas, 2008) h. 4

Page 55: heru siswoko-fitk

40

6. Pelaksanaan pembelajaran.

7. Kedua kelompok diberi posttest.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.2 Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Kemala Bhayangkari 1 Tahun Ajaran

2010/2011. Sedangkan sampelnya adalah kelas X-1 sebanyak 31 siswa sebagai

kelas eksperimen I dan kelas X-2 sebanyak 31 siswa sebagai kelas eksperimen II.

Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen I adalah metode

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan pada kelompok eksperimen II dengan

metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Kemala

Bhayangkari 1 Jakarta tahun ajaran 2010/2011.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data-data yang

mendukung penelitian meliputi nama-nama siswa yang menjadi subjek penelitian

dan data nilai ulangan umum semester I bidang studi fisika yang diambil dari

daftar nilai SMA Kemala Bhayangkari 1 Jakarta Selatan, data ini akan digunakan

untuk analisis tahap awal.

2. Metode Tes

Metode tes ini dipergunakan untuk mengukur hasil belajar siswa baik yang

diajar dengan pendekatan kooperatif tipe TGT maupun STAD. Metode tes ini

diberikan setelah kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II diberi

2 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006) h. 130

Page 56: heru siswoko-fitk

41

perlakuan. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis. Sebelum tes digunakan untuk memperoleh data dari sampel sebagai

objek penelitian, terlebih dahulu diadakan uji coba tes pada kelas di luar kelas

eksperimen I dan eksperimen II.

3. Metode Lembar Pengamatan

Metode lembar pengamatan digunakan mengetahui mengenai kemampuan

segi afektif dan psikomotorik siswa dilakukan dengan membuat lembar

pengamatan. Dalam lembar pengamatan ini dicantumkan indikator-indikator yang

dapat dijadikan acuan untuk mengamati kemampuan siswa dari segi afektif dan

psikomotorik selama pembelajaran berlangsung, sehingga dapat diketahui apakah

dari segi afektif dan psikomotorik siswa juga terangsang dalam aktivitas

pembelajaran.

4. Metode angket

Metode angket digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dari segi

afektif siswa dilakukan dengan membuat angket. Butir soal angket tersebut dibuat

dari pengembangan indikator-indikator pada lembar pengamatan. Sehingga

penilaian kemampuan siswa aspek afektif lebih valid.

F. Variabel Y (Hasil Belajar Fisika Siswa)

1. Definisi Konsep

Belajar merupakan suatu usaha seseorang dengan menggunakan potensi

yang dimilikinya untuk mengadakan perubahan fisik, mental juga tingkah laku

yang harus didukung oleh lingkungannya. Oleh karenanya belajar merupakan

kegiatan manusia yang terpenting dan harus dilakukan selama hidup, karena

melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut

kepentingan hidup.

Hasil belajar fisika adalah hasil usaha dan kemampuan siswa dalam belajar

fisika, dimana nilai hasil belajar tersebut dapat diukur melalui test yang telah

diberikan kepada siswa.

Page 57: heru siswoko-fitk

42

2. Definisi Operasional

Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah pada ranah kognitif

berdasarkan klasifikasi Bloom mendefinisikan jenjang belajar meliputi:

pengetahuan (C1), pengertian (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan

evaluasi (C6).3 Namun dalam penelitian ini jenjang kognitif yang digunakan

dibatasi pada jenjang pengetahuan (C1) sampai dengan jenjang analisis (C4).

3. Kisi-Kisi Instrumen

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Test Hasil Belajar Fisika

Kompetensi

Dasar Indikator

Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

Menganalisis

cara

perpindahan

kalor

1. Menganalisis

perpindahan

kalor dengan

cara konduksi

1, 2 5, 6 7, 8 6

2. Menganalisis

perpindahan

kalor dengan

cara konveksi

11,

12,

15, 16

9, 10 3, 4,

13,

14

10

3. Menganalisis

perpindahan

kalor dengan

cara radiasi

17, 18 19,

20

4

Jumlah 6 4 8 2 20

G. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan instrumen penelitian yang meliputi:

a. Penyusunan perangkat penelitian antara lain berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), lembar diskusi siswa, kartu soal game, kartu soal

turnamen serta tugas-tugas rumah yang akan diberikan kepada siswa.

3 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung, PT. Mizan Pustaka, 2009) h. 160

Page 58: heru siswoko-fitk

43

b. Penyusunan instrumen penelitian yaitu menyusun soal-soal yang akan diujikan

dengan terlebih dahulu menyusun kisi-kisi soal.

c. Pembagian kelas eksperimen dalam kelompok-kelompok yang terdiri 5 orang

yang heterogen, baik prestasi akademik, jenis kelamin, ras maupun etnis.

Kedua kelas mempunyai jumlah siswa sama yaitu 30 siswa dengan komposisi

jumlah siswa yang sama yaitu laki-laki 40% dan perempuan 60% dan tidak

terdapat perbedaan ras maupun etnis, sehingga pembagian kelompok ini

cenderung didasarkan perbedaan kemampuan akademiknya. Data yang

digunakan adalah nilai ulangan umum fisika semester ganjil. Adapun langkah-

langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Mengurutkan nama siswa dari nilai tertinggi sampai terendah.

2) Siswa dengan nilai tertinggi 1 8 ditetapkan sebagai ketua kelompok.

3) 8 orang siswa dengan nilai terendah dibagikan masing-masing kelompok.

Siswa dengan nilai terendah menjadi anggota kelompok yang diketuai siswa

dengan nilai tertinggi.

4) Siswa yang tersisa dibagikan pada masing-masing kelompok, sedemikian

sehingga rata-rata masing-masing kelompok sama atau hampir sama.

2. Tahap Kaliberasi Instrumen

Uji coba instrumen tes, yaitu soal yang telah tersusun diuji cobakan untuk

mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal. Uji coba

soal ini dilakukan pada kelas XI-IPA1 SMA Kemala Bhayangkari 1 Jakarta yang

berjumlah 32 siswa.

a. Pengujian Validitas Instrumen

Validitas berhubungan dengan ketepatan alat penelitian terhadap aspek

yang dinilai sehingga benar-benar mampu menilai apa yang seharusnya dinilai.

Anderson menjelaskan bahwa “Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut

mengukur apa yang hendak diukur”.4 Untuk menghitung validitas butir soal

digunakan rumus:

4 Suharsimi Arikunto, Evaluasi Pendidikan, h. 136

Page 59: heru siswoko-fitk

44

Keterangan:

rpbi = koefisien korelasi biserial.

Mp = rata-rata skor siswa yang menjawab benar.

Mt = rata-rata skor seluruh siswa.

p = proporsi skor siswa yang menjawab benar.

q = proporsi skor siswa yang menjawab salah.

St = standar deviasi total.

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen yang dilakukan pada 40 soal

bentuk pilihan objektif didapatkan 20 soal yang dinyatakan valid, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen

Statistika

Jumlah Soal 40

Jumlah Siswa 32

Nilai rtabel 0,30

Nomor Soal Valid 1, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 21, 22, 23,

24, 25, 27, 29, 30, 33, 35, 37, 39

Jumlah Soal Valid 20

b. Perhitungan Reliabilitas Instrumen

Suatu tes dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila

memberikan hasil yang relatif tetap bila digunakan pada kesempatan lain.

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji menggunakan rumus K-R21 yang

dinyatakan dengan:

Keterangan:

r11 = realibilitas tes secara keseluruhan

Vt = S2.t = variasi skor total

Page 60: heru siswoko-fitk

45

M = = rata-rata skor total

K = jumlah butir soal.5

Kriteria yang menunjukkan derajat reliabilitas instrumen adalah sebagai

berikut:

0,00 < ≤ 0,20 = derajat reliabilitas sangat rendah.

0,20 < ≤ 0,40 = derajat reliabilitas rendah.

0,40 < ≤ 0,40 = derajat reliabilitas sedang.

0,60 < ≤ 0,80 = derajat reliabilitas tinggi.

0,80 < ≤ 1,00 = derajat reliabilitas sangat tinggi.6

Hasil perhitungan soal yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 3.4 di

bawah ini:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Statistika Relibilitas Keterangan

rhitung (Instrumen Valid) 0,97 Sangat Tinggi

Kesimpulan Reliabel

Hasil perhitungan reliabilitas soal-soal yang telah valid didapatkan

sebesar 0,97 sehingga dapat dikatakan mempunyai derajat reliabilitas yang sangat

tinggi.

c. Pengujian Daya Beda Instrumen

Analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan soal dalam membedakan siswa yang pandai (kelompok atas) dan

siswa yang termasuk kurang (kelompok bawah).

Rumus untuk menentukan daya beda adalah:

Keterangan:

DP = daya beda soal

5 Ibid, h. 164 6 Erman Suherman, Strategi Belajar dan Pembelajaran Matematika. (Surabaya: UNESA

University Press, 1999), h. 156.

Page 61: heru siswoko-fitk

46

JBA = Jumlah peserta tes kelompok atas yang menjawab benar.

JBB = Jumlah peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar.

JSA = Jumlah siswa kelompok atas.

Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya

bedanya diklasifikasikan sebagai berikut:

0,00 < DP ≤ 0,20 : jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 : cukup.

0,40 < DP ≤ 0,70 : baik.

0,70 < DP ≤ 1,00 : baik sekali.

Bila daya pembeda negatif, soalnya tidak baik, jadi butir soal yang

mempunyai nilai daya pembeda negatif sebaiknya dibuang.7

Berdasarkan hasil uji daya pembeda soal, didapatkan data seperti

tercantum dalam tabel 3.5 dibawah ini:

Tabel 3.5 Hasil Daya Pembeda Soal

No Kriteria Jumlah

1 Tidak Baik 8

2 Jelek 19

3 Cukup 10

4 Baik 3

5 Baik Sekali 0

Jumlah 40

d. Pengujian Tingkat Kesukaran Instrumen

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dianalisis, menggunakan rumus:

Keterangan:

IK = Indeks kesukaran.

JBA = Jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas

JBB = Jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah

7 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 218-219

Page 62: heru siswoko-fitk

47

JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas

JSB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah:

0,00 < IK ≤ 0,30 = sukar.

0,30 < IK ≤ 0,70 = sedang.

0,70 < IK ≤ 1,00 = mudah.8

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran didapatkan data seperti tampak

pada tabel 3.6 dibawah ini:

Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal

No Kriteria Jumlah

1 Sangat Sukar 8

2 Sukar 12

3 Sedang 18

4 Mudah 2

Jumlah 40

3. Membuat kisi-kisi setelah uji coba soal

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa soal-soal

obyektif yang berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Komposisi

jenjang kognitif yang dilakukan setelah uji coba dapat dilihat pada tabel 3.7

berikut:

Tabel 3.7 Jenjang Kognitif Instrumen Belajar

No Jenjang Kognitif Persentase (%)

1 hafalan/ingatan (C1) 30

2 pemahaman (C2) 20

3 penerapan (C3) 40

4 analisis (C4) 10

Jumlah 100

8 Erman Suherman, Strategi pembelajaran Matematika Kontemporer, h. 22.

Page 63: heru siswoko-fitk

48

H. Variabel X (Metode TGT)

1. Definisi Konsep

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang

mendorong siswa bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah

masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai

tujuan bersama lainnya. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya

melalui ketrampilan proses. Siswa belajar dalam kelompok kecil yang

kemampuannya heterogen. Pengelompokan heterogenitas merupakan ciri-ciri

yang menonjol dalam metode pembelajaran kooperatif.9

Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling bekerjasama

dan membantu dalam memahami suatu bahan ajar. Selama kerja kelompok, tugas

anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi dan saling membantu

teman sekelompok mencapai ketuntasan.

2. Definisi Operasional

Metode TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dengan

dibentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang terdiri tiga sampai lima

siswa yang heterogen baik dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, maupun

etnis. Dalam TGT ini digunakan turnamen akademik, dimana siswa berkompetisi

sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang lain yang mencapai hasil

atau prestasi serupa pada waktu lalu. Komponen-komponen dalam TGT adalah

penyajian materi, tim, game, turnamen dan penghargaan kelompok.

I. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu

analisis tahap awal yang merupakan analisis menyamakan dua kelompok dan

analisis tahap akhir yang merupakan analisis untuk menguji hipotesis.

1. Analisis tahap awal

9 Anita Lie, Cooperatif Learning (Jakarta: Grasindo, 2004), h. 41

Page 64: heru siswoko-fitk

49

Untuk menyamakan kelompok I dan kelompok II, dalam penelitian ini

menggunakan perhitungan normalitas, homogenitas dan kesamaan rata-rata dua

arah dengan menggunakan uji-t. Analisis data pada tahap ini merupakan langkah

untuk membuktikan bahwa antara kelompok I dan kelompok II tidak berbeda

secara signifikan atau dikatakan kedua kelas berangkat dari titik tolak yang sama.

Data yang akan diolah dalam tahap ini adalah nilai ulangan umum fisika

kelas X pada semester genap. Pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau

tidak sehingga langkah selanjutnya tidak menyimpang dari kebenaran dan dapat

dipertanggungjawabkan.10

Data yang diperoleh pada penelitian nanti adalah nilai

fisika kelas X pada semester 2 dan nilai dari hasil tes setelah perlakuan. Hipotesis

yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Ho : data berdistribusi normal.

Ha : data tidak berdistribusi normal.

Untuk menguji normalitas dilakukan dengan rumus chi kuadrat yaitu:

Dimana:

x2 = harga Chi Kuadrat

Oi = frekuensi hasil pengamatan

Ei = frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian adalah Ho ditolak jika ≥ dengan derajat

kebebasan dk = (n-2) dan taraf signifikan α = 0,05.11

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varian

yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

10 Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Tarsito, 1996), h. 291. 11 Ibid, h. 273-294

Page 65: heru siswoko-fitk

50

Keterangan :

: varian kelompok I.

: varian kelompok II.

Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut:

1. Menghitung S2 dari masing-masing kelas.

2. Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus:

3. Menghitung harga satuan B dengan rumus :

B = (log S2) Σ(ni-1)

4. Menghitung nilai statis chi-kuadrat (χ2) dengan rumus :

χ2 = (ln 10){B-Σ(ni-1) log Si

2}

Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika χ2 hitung ≤ χ

2 tabel , artinya

sampel dalam keadaan homogen.12

2. Analisis tahap akhir

Data penelitian yang dianalisis adalah data hasil belajar siswa pada sub

konsep Perpindahan Kalor, data hasil belajar diperoleh dari hasil tes setelah

penelitian selesai dilakukan.

Langkah-langkah untuk analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan

analisis tahap awal, tetapi data yang digunakan adalah nilai hasil ulangan sub

konsep Perpindahan Kalor.

a. Uji normalitas data

Sebelum kita melakukan pengujian terhadap kedua hipotesis terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas data. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

kenormalan data. Uji ini menggunakan rumus Chi Kuadrat sama dengan rumus

yang digunakan pada tahap awal.

b. Uji ketuntasan belajar

12 Ibid, h. 263

Page 66: heru siswoko-fitk

51

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas TGT

dan kelas STAD telah mencapai ketuntasan belajar. Dalam penelitian ini

parameter tuntas yang digunakan adalah jika rata-rata hasil belajar siswa > 6,5.

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :

Keterangan:

= rata-rata hasil belajar

s = simpangan baku

n = banyak siswa

c. Uji kesamaan dua varians

Uji kesamaan dua varian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas

TGT dan kelas STAD mempunyai varians yang sama atau tidak.

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Dengan kriteria jika harga Fhitung < Ftabel maka kedua kelas mempunyai

varians yang homogen.

d. Uji perbedaan dua rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata merupakan uji hipotesis yang berguna untuk

mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara kelas TGT dan kelas STAD.

Dua buah rata-rata dikatakan mempunyai hubungan antara sampel I

dengan sampel II apabila kita mencari perbedaan itu dari sumber dan subjek yang

sama.13

Uji ini mengajukan hipotesis:

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 > µ2

Statistika yang digunakan adalah uji-t dengan rumus:

13 Anas Sudijono, “Pengantar Statistik Pendidikan” (Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada,

2006) h. 313

Page 67: heru siswoko-fitk

52

dengan,

Keterangan:

= rata-rata nilai TGT

= rata-rata nilai STAD

n1 = Jumlah anggota TGT

n2 = Jumlah anggota STAD

S12 = varians kelas TGT

S22 = varians kelas STAD

Statistika tersebut berdistribusi dengan dk = (n1+n2-1). Kriteria

pengujiannya terima Ho, jika – t1-1/2α ≤ tdata ≤ t1-1/2α dimana t1-1/2α didapat dari

daftar distribusi t dengan dk = (n1+ n2-2) dan peluang t1-1/2α. Untuk harga t lainnya

Ho ditolak.14

14 Sudjana, op cit., h. 239.

Page 68: heru siswoko-fitk

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data penelitian yang diperoleh meliputi data nilai posttest dari 62 siswa

yang terdiri dari kelompok eksperimen I sebanyak 31 siswa dan kelompok

eksperimen II sebanyak 31 siswa. Akan tetapi kedua kelompok eksperimen ini

mendapatkan perlakuan yang berbeda sebelum diberikan posttest. Untuk

kelompok eksperimen I diberi perlakuan dengan menggunakan metode TGT

(Teams Games Tournaments) dan untuk kelompok eksperimen II diberi perlakuan

dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division). Data

tersebut dianalisis dan dibahas sebagai upaya untuk mengetahui hasil belajar

siswa pada sub konsep perpindahan kalor dengan menggunakan metode TGT

(Teams Games Tournaments) dan metode STAD (Student Teams Achievement

Division). Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan alat

pengumpul data berupa tes objektif pilihan ganda yang terdiri dari 20 item soal.

a. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen I

Hasil posttest kelompok eksperimen I didapat bahwa dari 31 siswa yang

dijadikan sampel penelitian, diperoleh nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 60,

sedangkan nilai rata-ratanya sebesar 76,83; nilai varians sebesar 104,83; dan nilai

simpangan baku sebesar 10,24.1 Agar lebih jelas dalam penyajian data tersebut,

maka penulis sajikan dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar 4.1 dibawah

ini:

1 Lampiran 14, h. 117-118

Page 69: heru siswoko-fitk

54

95

60

76,83

104,83

10,24

0

20

40

60

80

100

120

tertinggi terendah rata-rata varians std. dev

Nilai

Grafik Hasil Posttest Kelompok Eksperimen I

Gambar 4.1 Grafik Hasil Posttest Kelompok Eksperimen I

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh sebanyak 22,58% mendapat

skor nilai yang merupakan skor paling banyak diperoleh siswa kelompok

eksperimen yang terletak pada interval antara 7883, sedangkan yang mendapat

skor nilai antara 7177 dan antara 9095 yaitu skor terendah sebanyak 12,90%.

dan yang mendapat skor nilai siswa dibawah rata-rata yaitu sebanyak 35,48%.

Sedangkan siswa yang mendapat skor diatas rata-rata sebanyak 64,52%.2

Agar lebih jelas tentang hasil pengolahan data diatas, maka penulis sajikan

dalam bentuk tabel 4.1 Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen I, yang dapat

dilihat dibawah ini.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen I

No Kelas Interval Frekuensi Persentasi (%)

1 60 – 65 6 19,35

2 66 – 71 5 16,13

3 72 – 77 4 12,90

4 78 – 83 7 22,58

5 84 – 89 5 16,13

6 90 – 95 4 12,90

Jumlah 31 100

2 Lampiran 14, h. 117

Page 70: heru siswoko-fitk

55

0

1

2

3

4

5

6

7

8

60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95

Nilai

Interval

Grafik Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen I

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen I

b. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen II

Pengujian posttest telah dilakukan pada kelompok eksperimen II. Hasil

posttest kelompok eksperimen II didapat bahwa dari 31 siswa yang dijadikan

sampel penelitian diperoleh nilai tertinggi sebesar 95 dan nilai terendah sebesar

60, sedangkan nilai rata-ratanya sebesar 72,18; nilai varians sebesar 80,83; dan

nilai simpangan baku sebesar 8,99.3 Agar lebih jelas dalam penyajian data

tersebut, maka penulis sajikan dalam bentuk grafik seperti yang tampak pada

gambar 4.3 dibawah ini:

3 Lampiran 14, h. 121-122

Page 71: heru siswoko-fitk

56

95

60

72,1880,83

8,99

0

20

40

60

80

100

tertinggi terendah rata-rata varians std. dev

Nilai

Grafik Hasil Posttest Kelompok Ekksperimen II

Gambar 4.3 Grafik Hasil Posttest Kelompok Eksperimen II

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh sebanyak 29,03% mendapat

skor nilai yang merupakan skor paling banyak diperoleh siswa kelompok

eksperimen yang terletak pada interval antara 6065, sedangkan yang mendapat

skor nilai antara 8489 dan antara 9095 yaitu skor terendah sebanyak 6,45%.

dan yang mendapat skor nilai siswa dibawah rata-rata yaitu sebanyak 51,61%.

Sedangkan siswa yang mendapat skor diatas rata-rata sebanyak 48,39%.4

Agar lebih jelas tentang hasil pengolahan data diatas, maka penulis sajikan

dalam bentuk tabel 4.2 Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II, yang

dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II

No Kelas Interval Frekuensi Persentasi (%)

1 60 – 65 9 29,03

2 66 – 71 7 22,58

3 72 – 77 8 25,80

4 78 – 83 3 9,68

5 84 – 89 2 6,45

6 90 – 95 2 6,45

Jumlah 31 100

4 Lampiran 14, h. 121

Page 72: heru siswoko-fitk

57

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95

Nilai

Interval

Grafik Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II

Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen II

c. Perbedaan Hasil Belajar TGT dan STAD

Keberhasilan belajar berdasarkan pada metode pembelajaran yang

digunakan saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan penelitian yaitu

dengan membandingkan hasil belajar antara metode TGT (Teams Games

Tournament) dan STAD (Students Teams Achievement Division) diperoleh

perbedaan yang dapat dilihat dari hasil varians dan standar deviasi yang diperoleh

oleh masing-masing kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Hasil varians dari

kelompok eksperimen I sebesar 104,83 dan kelompok eksperimen II sebesar

80,83, sedangkan hasil standar deviasi untuk kelompok ekksperimen I sebesar

10,24 dan untuk kelompok eksperimen II sebesar 8,9. Berdasarkan hasil varian

dan standar deviasi tersebut didapatkan bahwa hasil belajar metode TGT (Teams

Games Tournament) dan STAD (Students Teams Achievement Division) berbeda

dan dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran kelompok eksperimen I yaitu

metode TGT (Teams Games Tournament) lebih baik daripada kelompok

eksperimen II yaitu metode STAD (Students Teams Achievement Division). Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4 Grafik Perbedaan Hasil Belajar

dibawah ini:

Page 73: heru siswoko-fitk

58

Grafik Perbedaan Hasil Belajar

104,83

10,24

80,83

8,9

0

20

40

60

80

100

120

Varians Std. Deviasi

Nil

ai

Eksperimen I

Eksperimen II

Gambar 4.5 Grafik Perbedaan Hasil Belajar

B. Analisis Data dan Interpretasi Data

1. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Setelah diperoleh data dari masing-masing kelompok, maka dapat

diperoleh nilai pengujian hipotesisnya, akan tetapi sebelum dilakukan pengujian

hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat analisis dahulu terhadap data hasil

penelitian seperti uji normalitas dan uji homogenitas. Beberapa uji prasyarat yang

harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

a. Hasil Uji Analisis Data

1) Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen I dan II

Uji Normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Dari hasil pengujian

kelompok eksperimen I diperoleh nilai 864,52 hitungX dan untuk kelompok

eksperimen II diperoleh nilai 218,82 hitungX , sedangkan nilai 070,112 tabelX

pada taraf signifikansi 05,0 untuk 31n dengan kriteria:

tabelhitung XX 2 berarti data terdistribusi normal

tabelhitung XX 2 berarti data tidak terdistribusi normal

Page 74: heru siswoko-fitk

59

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen I dan II

Chi-Kuadrat Eksperimen I Eksperimen II

Jumlah Siswa 31 31

hitungX 2 5,864 8,218

tabelX 2 11,070

Kesimpulan Normal Normal

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 05,0%95 dengan

derajat kebebasan 516 dk , dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar

fisika siswa kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II terdistribusi

normal, karena memenuhi kriteria tabelhitung XX 2 .

b. Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen I dan II

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua

keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan

kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Uji Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh nilai 780,0hitungF . Sedangkan

nilai 994,2tabelF pada taraf signifikansi 05,0 . Berdasarkan hasil dari

variansi kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen

II memenuhi kriteria tabelhitung FF , maka dari pengujian kedua kelompok tersebut

dapat disimpulkan bahwa kedua sampel yang diuji adalah berasal dari kelompok

yang homogen.

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen I dan II

Statistika Eksperimen I Eksperimen II

Jumlah Siswa 31 31

hitungF 0,780

tabelF 2,994

Kesimpulan Homogen Homogen

Page 75: heru siswoko-fitk

60

Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 05,0%95 dengan derajat

kebebasan 516 dk , dapat disimpulkan bahwa kedua sampel yaitu kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II dikatakan homogen, karena memenuhi

kriteria tabelhitung FF .

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis statistik dalam penelitain ini menggunakan statistik

uji-t, data yang digunakan adalah data posttest kedua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II sebagai nilai hasil belajar. Sebelum

dilakukan uji-t, terlebih dahulu menghitung nilai standar deviasi. Berdasarkan

hasil perhitungan diperoleh nilai standar deviasi sebesar 9,64 dan hasil uji-t

sebesar 80,9hitungt sedangkan nilai 00,2tabelt , sehingga dari hasil tersebut

dapat diambil kesimpulan bahwa sesuai dengan taraf signifikansi 05,0 dan

nilai derajat kebebasannya adalah 60, maka nilai tabelhitung tt , yaitu 00,280,9

sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil

belajar fisika siswa yang menggunakan metode TGT dan metode STAD.

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Statistika Nilai

Standar Deviasi 9,64

Derajat Kebebasan 60

hitungt 9,80

tabelt 2,00

Kesimpulan Signifikan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat dilihat bahwa hasil tes yang

dilakukan setelah pembelajaran (posttest) diketahui nilai rata-rata kelompok

eksperimen I sebesar 76,83 dan kelompok eksperimen II sebesar 72,18. Dari hasil

analisis tampak terdapat perbedaan yang signifikan pada metode pembelajaran

TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar fisika pada Perpindahan

Page 76: heru siswoko-fitk

61

Kalor. Siswa yang menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement

Division) juga mendapat perbedaan terhadap hasil belajar fisika, walaupun siswa

yang menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division)

mengalami peningkatan dalam hasil belajar, namun peningkatan yang diperoleh

mereka lebih rendah dibanding siswa yang menggunakan metode TGT (Teams

Games Tournament).

3. Hasil Uji-t

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, pada taraf

signifikansi 95%. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai

80,9hitungt dan nilai 64,9tabelt . Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan

bahwa nilai hitungt berada di daerah penerimaan Ha yaitu tabelhitung tt

atau

64,980,9 . Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi

sebesar 95% hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

rata-rata skor posttest kelompok eksperimen I dengan rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

yang menggunakan metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) lebih

besar dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran

STAD (Student Teams Achievement Division).

4. Pembahasan

Berdasarkan uraian data statistik di atas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) mempunyai perbedaan yang

signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa, terutama pada konsep Perpindahan

Kalor.

Sebagaimana yang diketahui bahwa hakikat belajar pada umumnya adalah

segala aktivitas dengan melibatkan serangkaian pengalaman langsung. Untuk itu,

setiap orang yang belajar harus aktif berbuat untuk mengubah tingkah laku

menjadi kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, karena belajar hanya

Page 77: heru siswoko-fitk

62

dapat terjadi jika pengalaman secara langsung tersebut dilalui dengan penemuan

atau penyelidikan akan pengetahuan yang ada.

Kegiatan pendahuluan tersebut diikuti dengan kegiatan inti. Kegiatan inti

dalam proses pembelajaran yang dilakukan adalah guru membagi siswa dalam 6

kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang siswa kemudian guru membagikan

lembar kerja siswa/LKS. Sedangkan kegiatan penutup dalam pembelajaran ini

berupa menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dengan bimbingan

guru. Dalam kegiatan ini siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi

yang kurang jelas untuk dipahami, sedangkan guru menyatukan kerangka berpikir

siswa dengan menjelaskan bagian-bagian penting. Kemudian dilakukan posttest

untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah dipelajari.

Selain dengan pengamatan langsung, siswa yang belajar akan

menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang kuat dan mendalam karena dalam

pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan keseharian siswa atau kehidupan nyata.

Dalam diskusi akan menciptakan aktivitas bertanya yang berguna untuk menggali

informasi yang dimiliki siswa, mengecek pemahaman siswa dan membangkitkan

tanggapan siswa. Guru juga berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain

untuk melakukan bimbingan dan arahan kepada siswa yang kurang aktif dalam

belajar. Dari segi kepribadian pun guru lebih percaya diri dengan metode

pembelajaran TGT (Teams Games Tournament). Dalam proses pembelajaran

terjadi peningkatan jumlah siswa yang aktif dalam mengajukan dan menjawab

pertanyaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Parendrarti yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan motivasi dan hasil

belajar siswa setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan metode TGT

(Teams Games Tournament).54

Pada dasarnya pengetahuan yang didapat dari penginderaan terhadap suatu

objek merupakan hasil organisasi secara selektif dari sejumlah fakta, informasi,

serta prinsip-prinsip yang dimiliki dan diperoleh dari pengalaman. Salah satu dari

5 Restika Parendrarti, Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams-

Games-Tournament) dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009, UNNES, 2009

Page 78: heru siswoko-fitk

63

proses pembelajaran tersebut adalah dengan metode pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) seperti yang dilakukan dalam penelitian ini yang

berpengaruh secara signifikan terhdap hasil belajar fisika siswa. Hal ini senada

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Diyanto yang menyatakan bahwa

terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi materi dengan

menggunakan metode TGT (Teams Games Tournament).65

Siswa yang diberi pembelajaran secara variasi akan menumbuhkan

kreatifitas yang dimiliki oleh masing-masing siswa, sehingga apa yang telah

terdapat dalam diri siswa dapat dimunculkan dengan metode-metode

pembelajaran yang inovatif. Dalam penelitain ini penulis sengaja menggunakan

dua metode yang identik, sehingga diharapkan akan menimbulkan perbedaan hasil

belajar. Metode TGT (Teams Games Tournament) dan metode STAD (Students

Teams Achievments Division) mampu meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari yang menyatakan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode

pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments) dan metode pembelajaran STAD

(Students Teams Achievments Division) dimana metode pembelajaran TGT (Teams

Games Tournaments) mampu memberikan hasil belajar yang lebih baik.76

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

penelitian. Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini belum sempurna karena

keterbatasan ilmu yang dimiliki peneliti, penulis hanya bisa menyarankan agar

mendapatkan hasil yang lebih baik, sebaiknya memperhatikan prosedur penelitian,

instrumen penelitian, model pembelajaran dan lain-lain. Selain itu penggunaan

indikator variabel lain dapat digunakan bagi peningkatan hasil belajar fisika siswa,

seperti pendekatan Ketrampilan Proses Sains, empiris induktif, dan pembelajarn

laboratorium.

6 Diyanto, Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Tipe TGT

(Teams Games Tournaments) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII6 MTs.

Filial Al Iman Adiwerna Tegal Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat,UNNES, 2006 7Ani Kurniasari, Komparasi Hasil Belajar antara Siswa yang Diberi Metode TGT (teams

games Tournaments) dengan STAD (student teams Achievement division) Kelas X Pokok Bahasan

Hidrokarbon , UNNES, 2006

Page 79: heru siswoko-fitk

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dari penelitian serta pengujian hipotesis yang

dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Metode pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dan Student Teams

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa

cukup signifikan.

2. Metode Pembelajaran TGT dan STAD sama-sama membagi kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang heterogen. Dan

masing-masing anggota kelompok dituntut untuk menguasai materi dan

mampu menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

3. Perbedaan kedua metode tersebut, pada Teams Games Tournament (TGT)

digunakan games dan turnament dimana siswa berkompetisi sebagai wakil

dari timnya melawan anggota tim yang lain sedangkan pada Student Teams

Achievement Division (STAD) tidak digunakannya games dan turnament pada

proses pembelajaran.

4. Hasil belajar siswa pada konsep perpindahan kalor melalui metode Teams

Games Tournament (TGT) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar

siswa yang menggunakan metode Student Teams Achievement Division

(STAD).

B. Saran

Peneliti mempunyai beberapa saran kepada pihak yang terkait dengan

penelitian ini diantaranya:

1. Untuk sekolah, agar dapat menggunakan metode pembelajaran TGT (Teams

Games Tournaments) untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode

pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments) terbukti dapat meningkatkan

hasil belajar siswa berdasarkan hasil penelitian ini.

Page 80: heru siswoko-fitk

65

2. Untuk guru, dapat meningkatkan kualitas metode pembelajaran, khususnya

dalam pembelajaran fisika.

3. Untuk siswa, agar dapat meningkatkan hasil belajarnya terutama mata

pelajaran fisika dengan menggunakan metode pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament).

4. Untuk peneliti yang lain, agar dapat mencoba melakukan proses pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournament)

dengan tujuan agar proses pembelajaran yang berlangsung tidak monoton dan

membosankan, pada pelajaran fisika maupun pelajaran yang lainnya.

Penelitian selanjutnya disarankan mengambil konsep lain yang lebih

menantang seperti konsep listrik dinamis dan lainnya. Bagi para peneliti yang

akan meneliti permasalahan yang sejenis, maka perlu dipersiapkan hipotesis

awal dengan cara mengajukan pertanyaan yang bersifat membimbing, selain

itu peneliti juga hendaknya menggunakan sejumlah contoh dan asumsi yang

sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dengan materi yang akan

dipelajarai.

Page 81: heru siswoko-fitk

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006 “Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik”,

(Jakarta: Rineka Cipta)

Azka, Fullu, 2005 “Keefektivan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan

Jigsaw II Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Teorema

Pythagoras Pada Siswa Kelas II semester 1 SMP N 10 Semarang

Tahun Pelajaran 2004/2005”, UNNES

Chatib, Munif, 2009 ”Sekolahnya Manusia”, (Bandung, PT. Mizan Pustaka)

Dalyono, M., 1997 “Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta)

Diyanto, 2006 “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui

Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Dalam Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas VII6 MTs. Filial Al Iman Adiwerna Tegal

Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat”, UNNES

Fendi, dan Purwoko, 2010 “Physics For Senior High School Year X” (Jakarta:

Yudistira)

Hodojo, Herman, 2001 “Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran

Matematika”.( Malang: Universitas Malang)

Ibrahim, Muslimin, 2000 “Pembelajaran Kooperatif” (Surabaya: UNNESA

University Press)

Imron, Ali, 1996 “Strategi Belajar & Pembelajaran”, (Jakarta: PT Dunia Pustaka

Jaya)

Kanginan, Marthen, 2009 “Fisika untuk SMA Kelas X Berdasarkan Standar Isi

2006” (Jakarta: Erlangga)

Kurniasari, Ani, 2006 “Komparasi Hasil Belajar antara Siswa yang Diberi

Metode TGT (teams games Tournaments) dengan STAD (student teams

Achievement division) Kelas X Pokok Bahasan Hidrokarbon”, UNNES

Kusumoningrum, Asih, 2005 “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

II dan TGT Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan

Teorema Pythagoras pada Siswa Kelas II Semester I SMPN 27

Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005”. Skripsi S1: UNNES

Lie, Anita, 2004 “Cooperatif Learning” (Jakarta: Grasindo)

Page 82: heru siswoko-fitk

67

Lohat, Alexander San, 2009 “Perpindahan Kalor Edisi Kedua, untuk SMA Kelas

X (Telah disesuaikan dengan KTSP)” (Jakarta: Seri Buku Guru Muda)

Munadi, Yudhi, 2008 ”Media Pembelajaran sebuah pendekatan baru”, (Jakarta,

Gaung Persada Press)

Nurmadunah, dan Ramlawati, ”Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan

setting Kooperatif untuk meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa kelas

XI3 SMA Negeri Takalar”, (Seminar Nasional Pendidikan IPA)

Parendrarti, Restika, 2009 “Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

(Teams Games Tournament) dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil

Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Tahun Ajaran 2008/2009”, UNNES

Purwanto, Ngalim, 2004 “Psikologi Pendidikan”, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya)

Purwanto, Ngalim, 2006 “Psikologi Pendidikan”, (Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya)

Sabri, Alisuf, 1996 “Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional”,

(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya)

Sanjaya, Wina, 2006 “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan”. (Jakarta: Kencana Prenada Media)

Sanjaya, Wina, 2008 “Kurikulum Pendidikan, Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan”, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group)

Setianingsih, Hesti, 2007 “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat

Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran

2006/2007”, UNNES

Slameto, 2003 ”Belajar dan Faktor-Faktor yang Mampengaruhinya”, (Jakarta,

PT. Rineka Cipta)

Slavin, E Robert, 1995 ”Cooperative Learning :Theory, Research, And Practice,

New” (Jersey: Prentice Hall)

Sobur, Alex, 2003 “Psikologi Umum”, (Bandung: Pustaka Setia)

Soemanto, Wasty, 2006 ”Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin

Pendidikan”, (Jakarta: Rineka Cipta)

Page 83: heru siswoko-fitk

68

Sofyan, Ahmad, 2006 “Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi”,

(Jakarta: UIN Jakarta Press)

Sudijono, Anas, 2006 “Pengantar Statistik Pendidikan” (Jakarta: PT. Raja

Garfindo Persada)

Sudjana, 1996 “Metoda Statistika”, (Bandung: Tarsito)

Sudjana, Nana, 1989 “Penelitian dan Penilaian Pendidikan” (Bandung: Sinar

Dunia)

Sudjana, Nana, 2006 “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar” (Bandung:

Remaja Rosdakarya)

Suherman, Erman, 1999 “Strategi Belajar dan Pembelajaran Matematika”.

(Surabaya: UNESA University Press)

Suherman, Erman, dkk, 2003 “Strategi pembelajaran Matematika Kontemporer”,

(Bandung: IMSTEP)

Suryabrata, Sumadi, 2002 “Psikologi Pendidikan”, (Jakarta: PT Grafindo

Persada)

Syah, Muhibbin, 1997 “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”,

(Bandung: Remaja Rosdakarya)

Syah, Muhibbin, 1999 “Psikologi Belajar”, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu)

Tim Puslitjaknov, 2008 “Metode Penelitian Pengembangan”, (Jakarta:

Depdiknas)

Widyantini, 2008 “Penerapan Pendekatan Kooperatif STAD dalam Pembelajaran

Matematika SMP” (Jogjakarta: Depdiknas)

Wulandari, Reny, 2005 “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan

STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan teorema

Pythagoras Pada Siswa Kelas II Semester 1 SMP Negeri 13 Semarang

Tahun Pelajaran 2004/2005”. Skripsi S1: UNNES

Page 84: heru siswoko-fitk

Lampiran 1

S I L A B U S

Nama Sekolah : SMA Kemala Bhayangkari

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Program : X. / -

Semester : 2 (dua)

Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

No Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber /

Bahan / Alat

4.3 Menganalisis

cara

perpindahan

kalor

Perpindahan

kalor

1. Konduksi

2. Konveksi

3. Radiasi

1. Mengamati

demonstrasi

perpindahan kalor

secara konduksi,

konveksi dan

radiasi

1. Menganalisis

perpindahan kalor

dengan cara

konduksi

2. Menganalisis

perpindahan kalor

dengan cara

konveksi

Penugasan,

tes tertulis

4 x 45’

(2x

pertemuan)

Sumber:

Marthen

Kanginan, Fisika

SMA Kelas X,

Jakarta:

Erlangga

Bahan: lembar

kerja siswa,

Page 85: heru siswoko-fitk

Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

No Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber /

Bahan / Alat

2. Mendiskusikan

perbedaan

konduksi,

konveksi dan

radiasi kalor serta

penerapannya

dalam pemecahan

masalah melalui

diskusi kelas

3. Menganalisis

perpindahan kalor

dengan cara radiasi

bahan presentasi.

Alat: media

presentasi &

peralatan

praktikum

seperti lilin &

bahan-bahan

konduktor.

Jakarta, 11 Februari 2011

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Kemala Bhayangkari Guru Mata Pelajaran

..................................... ………………………

NIP………………….. NIP………………….

Page 86: heru siswoko-fitk

71

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Kemala Bhayangkari

Kelas : X (Sepuluh)

Mata Pelajaran : Fisika

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 45 menit)

Tema : Suhu dan Kalor

Pertemuan : 1 (Pertama)

A. Standar Kompetensi:

Menerapkan konsep dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan

energi

B. Kompetensi Dasar:

Menganalisis cara perpindahan kalor

C. Indikator:

1. Siswa mampu menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi,

konveksi dan radiasi

2. Siswa mampu menggunakan metode ilmiah dalam melakukan percobaan

sederhana perpindahan kalor, seperti melakukan pengamatan, membuat

prediksi, mengidentifikasi masalah dan mengkomunikasikan hasil

percobaan melalui lisan dan tulisan.

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik dapat melakukan percobaan sederhana perpindahan kalor

secara konduksi, konveksi dan radiasi

2. Peserta didik dapat menggunakan berbagai sikap ilmiah dari setiap

percobaan yang dilakukan seperti: jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan

dapat bekerja sama dengan orang lain

E. Materi Pelajaran:

Perpindahan Kalor, secara Konduksi, Konveksi dan Radiasi

F. Metode Pembelajaran:

1. Pendekatan kooperatif tipe TGT (Times Games Turnament)

Page 87: heru siswoko-fitk

G. Langkah Pembelajaran:

No Definisi Konsep

Indikator

Pemahaman

Konsep

Tahap

Pembelajaran

dan Alokasi

Waktu

Deskripsi Pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1. Perpindahan Kalor.

- Suatu kalor dapat

merambat dari satu

benda yang

suhunya tinggi ke

benda lainnya yang

suhunya rendah.

- Energi kalor

ditransfer dari satu

tempat lain melalui

tiga proses, yaitu

konduksi, konveksi

dan radiasi.

Dengan metode

permainan siswa

dapat mudah

memahami bahwa

kalor dapat

berpindah dan

mampu

mengetahui 3

macam cara

perpindahan

kalor.

Tahapan apersepsi

(15 Menit)

- Guru menarik perhatian siswa dengan

gambaran sederhana sebagai berikut:

“Kita berada di daratan dan di atas

lautan, lalu tersinari matahari, di

tempat manakah yang akan terasa

lebih panas? Mengapa demikian?

- Guru menginformasikan bahwa

energi kalor dapat berpindah.

- Guru menanyakan: “Bagaimana

energi kalor dari suatu benda dapat

berpindah ke benda lainnya?”

- Siswa menjawab

pertanyaan guru.

- Siswa bersiap-

siap untuk

melakukan

percobaan

Page 88: heru siswoko-fitk

No Definisi Konsep

Indikator

Pemahaman

Konsep

Tahap

Pembelajaran

dan Alokasi

Waktu

Deskripsi Pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

2. Tahapan

eksplorasi

(55 Menit)

- Guru mengajak siswa untuk

membentuk kelompok, Kemudian

guru memberikan permainan

sederhana.

- Siswa

membentuk

kelompok.

3. Tahapan TGT dan

penjelasan konsep

sebagai bagian

penutup.

(20 Menit)

- Guru memberikan pertanyaan kuis

kepada semua kelompok secara

berebutan.

- Siswa menjawab

kuis secara

berebutan dan

penuh semangat.

Page 89: heru siswoko-fitk

74

H. Sumber Belajar:

1. Buku sumber Fisika SMA untuk kelas X, Marthen Kanginan, Jakarta:

Erlangga.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran:

1. Penilaian diambil dari masing-masing kelompok yang mempunyai nilai

tertinggi dan antusiasme masing-masing siswa.

2. Dari latihan dan tugas yang diberikan guru.

Jakarta, 16 Februari 2011

Mengetahui,

Kepala SMA Kemala Bhayangkari Guru Mata Pelajaran

…………………………. …………………………

NIP…………………….. NIP……...…………….

Page 90: heru siswoko-fitk

75

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2

Satuan Pendidikan : SMA Kemala Bhayangkari

Kelas : X (Sepuluh)

Mata Pelajaran : Fisika

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 45 menit)

Tema : Suhu dan Kalor

Pertemuan : 2 (Kedua)

A. Standar Kompetensi:

Menerapkan konsep dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan

energi.

B. Kompetensi Dasar:

Menganalisis cara perpindahan kalor

C. Indikator:

Siswa mampu menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi,

konveksi dan radiasi

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik dapat membuat kesimpulan dari latihan yang telah diberikan

oleh guru.

2. Peserta didik dapat mengaplikasikan contoh penerapan perpindahan kalor

lainnya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

E. Materi Pelajaran:

Perpindahan Kalor, secara Konduksi, Konveksi dan Radiasi

F. Pendekatan & Matode Pembelajaran:

1. Pendekatan kooperatif tipe STAD

Page 91: heru siswoko-fitk

G. Langkah Pembelajaran:

No Definisi Konsep Indikator

Pemahaman Konsep

Tahap

Pembelajaran

dan Alokasi

Waktu

Deskripsi Pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1. Perpindahan Kalor.

- Energi kalor

merambat dari satu

benda yang

suhunya tinggi ke

benda lainnya yang

suhunya rendah

melalui tiga proses,

yaitu konduksi,

konveksi dan

radiasi.

- Berdasarkan

penjelasan guru

dalam pertemuan

sebelumnya, siswa

dapat memahami

proses perpindahan

kalor secara

konduksi, konveksi

maupun radiasi.

Tahapan

apersepsi

(10 Menit)

- Guru mengkondisikan

lingkungan belajar dengan

mengajak siswa untuk

memberikan pendapat mereka

tentang perpindahan kalor.

- Guru menjelaskan tujuan dan

langkah-langkah metode STAD.

- Siswa menyampaikan

pendapat berdasarkan

beberapa sumber belajar

yang digunakan.

2. Tahapan

Eksplorasi

(35 Menit)

- Guru melanjutkan langkah-

langkah pembelajaran dengan

menggunakan metode STAD.

- Setiap kelompok

menyimpulkan

penjelasan guru.

Page 92: heru siswoko-fitk

No Definisi Konsep Indikator

Pemahaman Konsep

Tahap

Pembelajaran

dan Alokasi

Waktu

Deskripsi Pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

3. Tahapan

relaksasi /

penutup.

(45 Menit)

- Guru memberikan kesimpulan

atau rangkuman hasil

pembelajaran.

- Guru memberikan tes untuk

mengukur hasil belajar siswa

sebagai hasil pembelajaran

metode STAD.

- Siswa mendengarkan dan

mencatat hasil

kesimpulan.

- Siswa mengerjakan tes

hasil belajar tersebut

tentang perpindahan

kalor.

Page 93: heru siswoko-fitk

78

H. Sumber Belajar:

1. Buku sumber Fisika SMA untuk kelas X, Marthen Kanginan, Jakarta:

Erlangga

I. Penilaian Hasil Pembelajaran:

1. Kognitif: tes tertulis berupa tes pilihan ganda

Jakarta, 16 Februari 2011

Mengetahui,

Kepala SMA Kemala Bhayangkari Guru Mata Pelajaran

………………………….. …………………………..

NIP……………………… NIP………………………

Page 94: heru siswoko-fitk

79

Lampiran 4

Hari / Tanggal : ..................................

Kelompok : ..................................

Nama Anggota : 1. .............................. 5. .......................................

2. .............................. 6. .......................................

3. .............................. 7. .......................................

4. .............................. 8. .......................................

Konsep : Suhu dan Kalor

Sub Konsep : Perpindahan Kalor (Konduksi)

Waktu : 55 Menit

Apakah kamu pernah memasak?

Soal memasak indomie misalnya, tanganmu memegang

sendok dan mengaduk indomie tersebut. Namun tak lama

kemudan sendok terasa panas hingga membuat telapak tangan

kepanasan. Atau mengalami pengalaman yang lain saat memegang

tutup panci masakan. Ternyata panasnya membuat tangan

melepuh. Kenapa?

LEMBAR KERJA SISWA

KEGIATAN PERCOBAAN PERPINDAHAN

KALOR

SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 JAKARTA

Page 95: heru siswoko-fitk

80

Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini kamu diharapkan dapat:

1. Menganalisis jenis perpindahan kalor secara konduksi yang terjadi dalam

percobaan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju

perpindahan kalor secara konduksi.

Rumusan masalah

Tulislah beberapa masalah yang kamu dapati dari uraian di atas.

1. ...............................................................................................................

2. ...............................................................................................................

3. ...............................................................................................................

Alat dan Bahan

1. Logam tembaga ± 10 cm

2. Logam baja ± 7 cm

3. Pembakar (Lilin / Bunsen)

4. Arloji / Stopwatch

Langkah Kerja

1. Buatlah percobaan seperti pada gambar

2. Panaskan salah satu ujung logam tembaga

yang memiliki panjang ± 10 cm

3. Apa yang dapat kamu rasakan pada ujung

logam yang kamu pegang?

4. Catatlah berapa lama waktu yang diperlukan untuk

perpindahan kalor kalor ke ujung logam yang kamu pegang.

5. Sekarang lakukan pada logam baja yang memiliki panjang ± 7 cm

6. Apa yang terjadi?

1 Percobaan

Page 96: heru siswoko-fitk

81

Hasil Pengamatan

Tuliskan hasil percobaanmu dalam tabel di bawah ini!

No Peristiwa Panjang Logam Waktu

1. Logam dipanaskan …… ……

2. Logam dipanaskan …… ……

Pembahasan

Dari hasil percobaan, apakah yang dapat dibahas dari data hasil pengamatan

yang kalian peroleh.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Isilah Pertanyaan Dibawah ini !

1. Mengapa logam pendek lebih cepat panas dibandingkan logam panjang?

...................................................................................................................

...................................................................................................................

2. Jika logam pertama adalah tembaga dan logam kedua adalah baja, logam

manakah yang lebih cepat menghantarkan panas? Jelaskan!

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

3. Dari percobaan tersebut faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

laju perpindahan kalor konduksi?

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Page 97: heru siswoko-fitk

82

4. Jika batang logam pertama dengan koefesien konduksi termal 1,10.10-3

kals-1

m-1

C-1

, memiliki panjang 1,5 m dan luas penampang ujung 2 cm2 dan

perbedaan suhu 600

C, hitung banyaknya kalor yang merambat selama 10

sekon.

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan di atas, apa yang dapat kamu simpulkan.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Selamat Bekerja

Page 98: heru siswoko-fitk

83

Hari / Tanggal : ..................................

Kelompok : ..................................

Nama Anggota : 1. .............................. 5. .......................................

2. .............................. 6. .......................................

3. .............................. 7. .......................................

4. .............................. 8. .......................................

Konsep : Suhu dan Kalor

Sub Konsep : Perpindahan Kalor (Konveksi)

Waktu : 55 Menit

Suatu hari ibu memasak didapur menggunakan kompor,

kemudian udara didalam dapur terasa panas. Mengapa udara di

sekitar dapur itu terasa panas? Karena udara panas disekitar

kompor bergerak, kemudian digantikan udara lain yang masih

dingin. Pergerakan udara panas tersebut merupakan

perpindahan udara panas secara konveksi. Akibatnya terjadi

perpindahan udara secara konveksi. Untuk lebih jelasnya,

lakukan percobaan berikut!

LEMBAR KERJA SISWA

KEGIATAN PERCOBAAN PERPINDAHAN

KALOR

SMA KEMALA BHAYANGKRI 1 JAKARTA

Page 99: heru siswoko-fitk

84

Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini kamu diharapkan dapat:

1. Menganalisis jenis perpindahan kalor secara konveksi yang terjadi dalam

percobaan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju

perpindahan kalor secara konveksi.

Rumusan masalah

Tulislah beberapa masalah yang kamu dapati dari uraian di atas.

1. ...............................................................................................................

2. ...............................................................................................................

Alat dan Bahan

1. Gelas kimia

2. Air

3. Stopwatch / arloji

4. Pembakar (Lilin / Bunsen)

5. Kaki tiga

Langkah Kerja

1. Buatlah percobaan seperti pada gambar

2. Isilah gelas kimia dengan 100 ml air.

3. Panaskan air tersebut diatas bunsen hingga

air mendidih. Perhatikan pergerakan udara

didalamnya. Apa yang terjadi?

4. Ukurlah suhu saat air panas, kemudian angkat gelas

kimia dan hitung penurunan air setelah pemanasan air

setiap 10 detik sekali hingga diperoleh 10 buah data

5. Ulangi kegiatan 3 untuk ukuran air yang lebih banyak, dan catatlah

datanya.

2 Percobaan

Page 100: heru siswoko-fitk

85

Hasil Pengamatan

Buatlah hasil pengamatan kamu dalam bentuk grafik hubungan antara suhu

(T) terhadap waktu (t).

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Pembahasan

Dari hasil percobaan, apakah yang dapat dibahas dari data hasil pengamatan

yang kalian peroleh.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Isilah Pertanyaan Dibawah ini !

1. Dari percobaan tersebut faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

laju perpindahan kalor secara konduksi?

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

2. Ketika kamu memanaskan air (pada percobaan di atas), telapak tangan

yang diletakkan dekat disamping gelas kimia tidak terasa panas ketika

diletakkan dekat di atas gelas kimia. Jelaskan peristiwa ini.

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Page 101: heru siswoko-fitk

86

3. Seseorang berada pada ruangan bersuhu 250 C. Suhu kulit orang tersebut

diperkirakan 350 C. Apabila luas tubuh orang tersebut diperkirakan kira-

kira 1,5 m2, dan koefesien konveksi 7,1 Js

-1m

-2K

-1. Hitunglah kalor yang

dilepaskan tubuh orang tersebut melalui konveksi selama 10 menit.

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan di atas, apa yang dapat kamu simpulkan.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Selamat Bekerja

Page 102: heru siswoko-fitk

87

Hari / Tanggal : ..................................

Kelompok : ..................................

Nama Anggota : 1. .............................. 5. .......................................

2. .............................. 6. .......................................

3. .............................. 7. .......................................

4. .............................. 8. .......................................

Konsep : Suhu dan Kalor

Sub Konsep : Perpindahan Kalor (Radiasi)

Waktu : 55 Menit

Kita simak cerita Aditya, tentang salah satu kegiatan

Ekskul di sekolahnya pada gambar di bawah ini.

Jam 07.00 WIB, aku terburu-buru datang ke sekolah

karena hari ini aku kebagian tugas ceramah kultum disekolahku.

Disekolahku, sebelum memasuki kelas, dari hari Selasa sampai

Sabtu selalu dilaksanakan kultum. Teman-teman ku telah

berkumpul di lapangan yang dihangati sinar matahari pagi.

Mengapa tubuh kita terasa panas? Karena matahari

memancarkan energi panas kebumi melalui perpindahan kalor

secara radiasi. Terdapat beberapa permukaan zat menyerap

kalor radiasi lebih baik daripada permukaan zat lainnya. Untuk

memahaminya lakukan percobaan berikut!

LEMBAR KERJA SISWA

KEGIATAN PERCOBAAN PERPINDAHAN

KALOR

SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 JAKARTA

Page 103: heru siswoko-fitk

88

Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini kamu diharapkan dapat:

1. Menganalisis jenis perpindahan kalor secara radiasi yang terjadi dalam

percobaan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju

perpindahan kalor secara radiasi.

Rumusan masalah

Tulislah beberapa masalah yang kamu dapati dari uraian di atas.

1. ...............................................................................................................

2. ...............................................................................................................

3. ...............................................................................................................

Alat dan Bahan

1. Sebuah kaleng susu yang telah di cat berwarna putih

2. Cat hitam kusam

3. Air mendidih

Langkah Kerja

1. Siapkan sebuah kaleng timah. Cat sebagian dinding luarnya dengan cat

hitam kusam.

2. Tuangkan air mendidih ke dalam kaleng tersebut

3. Letakkan kedua tangan Anda pada jarak yang sama dari kedua sisi kaleng.

4. Apa yang terjadi?

Hasil Pengamatan

Buatlah hasil pengamatan kamu di bawah ini!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

3 Percobaan

Page 104: heru siswoko-fitk

89

Pembahasan

Dari hasil percobaan, apakah yang dapat dibahas dari data hasil pengamatan

yang kalian peroleh.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Isilah Pertanyaan Dibawah ini !

1. Dari percobaan tersebut faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

laju perpindahan kalor radiasi?

...................................................................................................................

...................................................................................................................

2. Setelah kamu melaksanakan percobaan diatas, kamu dapat menjelaskan

menurut konsep Fisika, mengapa pakaian Ihram dianjurkan berwarna

putih?

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

3. Sebuah bola tembaga jari-jari 3,5 cm dipanaskan dalam sebuah tungku

perapian bersuhu 4270C. Jika emisivitas bola 0,30, berapakah laju kalor

yang dipancarkannya? 8107,5 Wm

-2K

4

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Page 105: heru siswoko-fitk

90

Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan di atas, apa yang dapat kamu simpulkan.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Selamat Bekerja

Page 106: heru siswoko-fitk

91

Lampiran 5

KISI-KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR

Kompetensi

Dasar Indikator

Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

Menganalisis

cara

perpindahan

kalor

1. Menganalisis

perpindahan kalor

dengan cara

konduksi

1, 2 5, 6 7, 8 6

2. Menganalisis

perpindahan kalor

dengan cara

konveksi

11, 12, 15, 16 9, 10 3, 4, 13, 14 10

3. Menganalisis

perpindahan kalor

dengan cara

radiasi

17, 18 19, 20 4

Jumlah 6 4 8 2 20

Page 107: heru siswoko-fitk

92

Lampiran 6

KISI–KISI SOAL DAN JENJANG KOGNISI

INSTRUMEN HASIL BELAJAR

Jenis Pendidikan : SMA

Kelas / Program : X. / -

Mata Pelajaran : Fisika

Semester : Genap (2 / dua)

Subkonsep Bahasan : Perpindahan Kalor

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Jumlah Soal : 20 Soal

A. Standar Kompetensi:

Menerapkan konsep dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

B. Kompetensi Dasar:

Menganalisis cara perpindahan kalor

Page 108: heru siswoko-fitk

93

No Indi

Kator

Jenjang

Kognisi

No.

Soal Soal A Jawaban Soal

No.

Soal Soal B Jawaban Soal

1 1 C1 1 Perpindahan kalor tanpa disertai

perpindahan partikel-partikelnya

disebut….

a. konveksi

b. radiasi

c. konduksi

d. infeksi

e. konduktor

c. konduksi

2 Penyolderan komponen elektronika

menggunakan timah merupakan

salah satu contoh perpindahan kalor

secara…..

a. konduksi

b. konveksi

c. radiasi

d. isolator

e. konduktor

a. konduksi

2 2 C3 3 Grafik dibawah ini menunjukkan

hubungan antara kalor (Q) dan

massa (m).

Berdasarkan grafik di atas, zat yang

mempunyai kalor lebur paling besar

adalah....

d. 4 4 Grafik di bawah menggambarkan

perubahan wujud suatu zat dari suhu

–50C sampai 60

0C. Kalor yang

dibutuhkan untuk menaikkan suhu

zat dari 00C sampai 60

0C adalah...

kalori.

e. 200

00

-50

600

30

50

200

T0C

Q = kal

Page 109: heru siswoko-fitk

94

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

a. 30

b. 50 d. 150

c. 80 e. 200

3 1 C3 5 Suatu bahan tipis mempunyai luas

2,0 m2 pada suhu 20

oC.

Pertambahan luas bahan jika

dipanaskan sampai suhu 1100C

adalah... m2. (α = 9 x 10

-6 0C)

a. 2,34 x 10-3

b. 2,42 x 10-3

c. 3,24 x 10-3

d. 4,23 x 10-3

e. 4,34 x 10-3

c. 3,24 x 10-3

6 Perhatikan gambar berikut:

Dua batang logam A dan B

disambungkan dengan suhu ujung-

ujungnya berbeda. Apabila

koefesien konduktivitas logam A

serta PQ = 2 QR (PQ = 2l) maka

suhu di Q (dalam 0C) adalah….

a. 50 0C d. 25

0C

b. 400 0C e. 20

0C

c. 100 0C

e. 20 0C

4 1 C4 7 Sebuah batang baja memiliki

panjang 2 m pada suhu 00C. Pada

saat dinaikkan suhunya menjadi

800C, panjangnya menjadi 2,002 m.

Perubahan panjang batang baja saat

dianikkan suhunya dari 00C menjadi

a. 0,67 mm 8 Proses perpindahan kalor yang

dilakukan fluida akibat adanya

perbedaan massa jenis disebut….

a. pancaran

b. hantaran

c. konduksi

d. konveksi

P Q R

A B k

2k

1000C 0

0C

2l l

Page 110: heru siswoko-fitk

95

1200C adalah….

a. 0,67 mm

b. 1,50 mm

c. 2,00 mm

d. 3,00 mm

e. 3,60 mm

d. konveksi

e. radiasi

5 2 C2 9 Telapak tangan yang diletakkan

disamping nyala lilin tidak terasa

panas, tetapi terasa panas ketika

diletakkan diatas nyala lilin,

sebab….

a. massa jenis udara diatas nyala

lilin menjadi lebih besar

b. aliran kalor konveksi terjadi

disamping nyala lilin

c. aliran kalor konveksi terjadi

diatas nyala lilin

d. massa jenis udara disamping

nyala lilin menjadi lebih besar

e. massa jenis udara disamping

nyala lilin menjadi lebih kecil

c. aliran kalor

konveksi

terjadi

diatas nyala

lilin

10 Pada suatu hari yang panas, angin

sepoi-sepoi bertiup dari laut menuju

ke darat sebab....

a. laut menyerap kalor lebih dari

cepat daripada darat

b. laut ada pada suhu yang lebih

tinggi daripada darat

c. air laut membentuk arus

konveksi

d. laut mengalami kenaikkan suhu

yang lebih perlahan

e. air laut

6 2 C1 11 Sebuah ruangan ber AC memiliki

kaca jendela yang luasnya 4,0 m ×

2,0 m dan tebalnya 8 mm. Suhu di

dalam ruangan 50C dan suhu di luar

ruangan 450C. Berapakah laju

konduksi kalor yang melalui kaca ini

jika konduktivitas termal kaca 0,8

e. 32000 Watt 12 Pelat besi yang memiliki tebal 4 cm

dari luas permukaan 10.000 cm2,

salah satu permukaannya bersuhu

1200C dan permukaan lainnya

bersuhu 1100C, konduktivitas termal

4,82 J/m s K. Kalor yang melalui

pelat besi tersebut tiap sekon

e. 120,50 J/s

Page 111: heru siswoko-fitk

96

W/m.K….

a. 3200 Watt d. 32 Watt

b. 2,048 Watt e. 32000 Watt

c. 512 Watt

adalah….

a. 12.05 J/s d. 120,05 J/s

b. 1205 J/s e. 120,50 J/s

c. 0,1205 J/s

7 2 C3 13 Udara sebuah kamar bersuhu 250C

sedangkan suhu permukaan jendela

kaca kamar 150C. Berapa laju kalor

yang diterima oleh jendela kaca

seluas 0,6 m2, jika koefisien

konveksi pada suhu itu 7,5 .10-5

Kal

s-1

cm-2

(0C)

-1….

a. 4500 Kal s-1

b. 4.5 Kal s-1

c. 450 Kal s-1

d. 45 Kal s-1

e. 0.45 Kal s-1

b. 4.5 Kal s-1

14 Seseorang yang luas permukaan

tubuhnya kira-kira 1,6 m2 berada

dalam suatu ruangan, jika laju kalor

konveksi yang terjadi sebesar 112

J/s dan koefesien konveksi 7,0Wm-

2K

-1. Maka perbedaan suhu kulit

orang dan ruangan adalah….

a. 1 K

b. 490 K d. 0,1 K

c. 10 K e. 25,6 K

c. 10 K

8 2 C1 15 Bola lampu listrik yang berisi kawat

pijar dijaga dalam keadaan vakum.

Panas yang menyebar ketika lampu

dinyalakan menunjukkan adanaya

perpindahan kalor secara ….

a. Konduksi

b. Konveksi

c. Radiasi

d. Konduktor

e. Isolator

c. Radiasi 16 Memasak daging dengan cara

diasapi merupakan penerapan

perpindahan kalor secara ….

a. Isolator

b. Konduksi

c. Konduktor

d. Radiasi

e. Konveksi

e. Konveksi

Page 112: heru siswoko-fitk

97

9 3 C2 17 Pakaian berwarna cerah lebih

nyaman dipakai pada musim panas

daripada pakaian berwarna gelap,

sebab….

a. pakaian berwarna cerah adalah

penyerap kalor yang buruk

b. pakaian berwarna gelap adalah

penyerap kalor yang buruk

c. pakaian berwarna cerah

menyerap lebih banyak kalor

radiasi cahaya matahari

d. pakaian berwarna gelap

menyerap lebih sedikit kalor

radiasi cahaya matahari

e. pakaian berwarna cerah adalah

pemancar kalor yang baik

a. pakaian

berwarna

cerah

adalah

penyerap

kalor yang

buruk

18 Bola yang permukaannya hitam

sempurna mempunyai suhu konstan

1000 K, jika luas permukaan bola

0,5 m2 maka laju kalor radiasi benda

tersebut adalah…. ( σ = 5,67.10-8

W/m2K

4)

a. 28350 J/s

b. 2835 J/s

c. 2,835 J/s

d. 28,35 J/s

e. 283,5 J/s

b. 2835 J/s

10 3 C3 19 Sebuah bola tembaga yang luasnya

4.10-4

m2 dipanaskan dalam sebuah

tungku. Jika emisivitas bola adalah

0,3 dan suhunya 100 K berapa laju

kalor yang dipancarkan … (σ = 5,67

× 10-8

Wm-2

K-4

)

a. 6.804 x 10-4

J

b. 68.04 x 10-4

J

c. 680.4 x 10-4

J

d. 6804 x 10-4

J

e. 6.804 x 104 J

a. 6.804 x 10-4

J

20 Perbandingan laju kalor yang

dipancarkan oleh benda hitam

bersuhu 4.000 K dan 2.000 K

adalah....

a. 1 : 1

b. 2 : 1

c. 4 : 1

d. 8 : 1

e. 16 : 1

e. 16 : 1

Page 113: heru siswoko-fitk

98

Lampiran 7

INSTRUMEN PENELITIAN

Nama : …………………… Nilai :

Kelas : ……………………

1. Perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel-partikelnya disebut….

a. konveksi d. infeksi

b. radiasi e. konduktor

c. konduksi

2. Penyolderan komponen elektronika menggunakan timah merupakan salah satu

contoh perpindahan kalor secara…..

a. konduksi d. isolator

b. konveksi e. konduktor

c. radiasi

3. Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara kalor (Q) dan massa (m).

Berdasarkan grafik di atas, zat yang mempunyai kalor lebur paling besar

adalah....

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

4. Grafik di bawah menggambarkan perubahan wujud suatu zat dari suhu –50C

sampai 600C.

00

-50

600

30

50

200

T0C

Q = kal

Page 114: heru siswoko-fitk

99

Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat dari 00C sampai 60

0C

adalah....

a. 30 kalori d. 150 kalori

b. 50 kalori e. 200 kalori

c. 80 kalori

5. Suatu bahan tipis mempunyai luas 2,0 m2 pada suhu 20

oC. Pertambahan luas

bahan jika dipanaskan sampai suhu 1100C adalah... m

2. (α = 9 x 10

-6 0C)

a. 2,34 x 10-3

d. 4,23 x 10-3

b. 2,42 x 10-3

e. 4,34 x 10-3

c. 3,24 x 10-3

6. Perhatikan gambar berikut:

Dua batang logam A dan B disambungkan dengan suhu ujung-ujungnya

berbeda. Apabila koefesien konduktivitas logam A serta PQ = 2 QR (PQ = 2l)

maka suhu di Q (dalam 0C) adalah….

a. 50 oC d. 25

oC

b. 400 oC e. 20

oC

c. 100 oC

7. Sebuah batang baja memiliki panjang 2 m pada suhu 00C. Pada saat dinaikkan

suhunya menjadi 800C, panjangnya menjadi 2,002 m. Perubahan panjang

batang baja saat dianikkan suhunya dari 00C menjadi 120

0C adalah….

a. 0,67 mm d. 3,00 mm

b. 1,50 mm e. 3,60 mm

c. 2,00 mm

8. Proses perpindahan kalor yang dilakukan fluida akibat adanya perbedaan

massa jenis disebut….

a. pancaran d. konveksi

b. hantaran e. radiasi

c. konduksi

9. Telapak tangan yang diletakkan disamping nyala lilin tidak terasa panas, tetapi

terasa panas ketika diletakkan diatas nyala lilin, sebab….

a. massa jenis udara diatas nyala lilin menjadi lebih besar

b. aliran kalor konveksi terjadi disamping nyala lilin

P Q R

A B k

2k

1000C 0

0C

2l l

Page 115: heru siswoko-fitk

100

c. aliran kalor konveksi terjadi diatas nyala lilin

d. massa jenis udara disamping nyala lilin menjadi lebih besar

e. massa jenis udara disamping nyala lilin menjadi lebih kecil

10. Pada suatu hari yang panas, angin sepoi-sepoi bertiup dari laut menuju ke

darat sebab....

a. laut menyerap kalor lebih dari cepat daripada darat

b. laut ada pada suhu yang lebih tinggi daripada darat

c. air laut membentuk arus konveksi

d. laut mengalami kenaikkan suhu yang lebih perlahan

e. air laut

11. Sebuah ruangan ber AC memiliki kaca jendela yang luasnya 4,0 m × 2,0 m

dan tebalnya 8 mm. Suhu di dalam ruangan 50C dan suhu di luar ruangan

450C. Berapakah laju konduksi kalor yang melalui kaca ini jika konduktivitas

termal kaca 0,8 W/m.K….

a. 3200 Watt d. 32 Watt

b. 2,048 Watt e. 32000 Watt

c. 512 Watt

12. Pelat besi yang memiliki tebal 4 cm dari luas permukaan 10.000 cm2, salah

satu permukaannya bersuhu 1200C dan permukaan lainnya bersuhu 110

0C,

konduktivitas termal 4,82 J/m s K. Kalor yang melalui pelat besi tersebut tiap

sekon adalah….

a. 12.05 J/s d. 120,05 J/s

b. 1205 J/s e. 120,50 J/s

c. 0,1205 J/s

13. Udara sebuah kamar bersuhu 250C sedangkan suhu permukaan jendela kaca

kamar 150C. Berapa laju kalor yang diterima oleh jendela kaca seluas 0,6 m

2,

jika koefisien konveksi pada suhu itu 7,5 .10-5

Kal s-1

cm-2

(0C)

-1….

a. 4500 Kal s-1

d. 45 Kal s-1

b. 4.5 Kal s-1

e. 0.45 Kal s-1

c. 450 Kal s-1

14. Seseorang yang luas permukaan tubuhnya kira-kira 1,6 m2 berada dalam suatu

ruangan, jika laju kalor konveksi yang terjadi sebesar 112 J/s dan koefesien

konveksi 7,0Wm-2

K-1

. Maka perbedaan suhu kulit orang dan ruangan

adalah….

a. 1 K d. 0,1 K

b. 490 K e. 25,6 K

c. 10 K

Page 116: heru siswoko-fitk

101

15. Bola lampu listrik yang berisi kawat pijar dijaga dalam keadaan vakum. Panas

yang menyebar ketika lampu dinyalakan menunjukkan adanaya perpindahan

kalor secara ….

a. konduksi d. konduktor

b. konveksi e. isolator

c. radiasi

16. Memasak daging dengan cara diasapi merupakan penerapan perpindahan kalor

secara ….

a. Isolator d. radiasi

b. konduksi e. konveksi

c. konduktor

17. Pakaian berwarna cerah lebih nyaman dipakai daripada pakaian berwarna

gelap, pada musim panas sebab….

a. pakaian berwarna cerah adalah penyerap kalor yang buruk

b. pakaian berwarna gelap adalah penyerap kalor yang buruk

c. pakaian berwarna cerah menyerap lebih banyak kalor radiasi cahaya

matahari

d. pakaian berwarna gelap menyerap lebih sedikit kalor radiasi cahaya

matahari

e. pakaian berwarna cerah adalah pemancar kalor yang baik

18. Bola yang permukaannya hitam sempurna mempunyai suhu konstan 1000 K,

jika luas permukaan bola 0,5 m2 maka laju kalor radiasi benda tersebut

adalah…. ( σ = 5,67.10-8

W/m2K

4)

a. 28350 J/s d. 28,35 J/s

b. 2835 J/s e. 283,5 J/s

c. 2,835 J/s

19. Sebuah bola tembaga yang luasnya 4.10-4

m2 dipanaskan dalam sebuah

tungku. Jika emisivitas bola adalah 0,3 dan suhunya 100 K berapa laju kalor

yang dipancarkan … (σ = 5,67 × 10-8

Wm-2

K-4

)

a. 6.804 x 10-4

J d. 6804 x 10-4

J

b. 68.04 x 10-4

J e. 6.804 x 104 J

c. 680.4 x 10-4

J

20. Perbandingan laju kalor yang dipancarkan oleh benda hitam bersuhu 4.000 K

dan 2.000 K adalah....

a. 1 : 1 d. 8 : 1

b. 2 : 1 e. 16 : 1

c. 4 : 1

Page 117: heru siswoko-fitk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

SISWA C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C D C C A E A A C B A B E A

A B D C B D B A A B C D E A B C C C C C B C A B A B C D E E E A C A B C D E B A B

B C A A D D A A D C E E A C C D B E A D C D B E C B C C B C E B C E A C A A E B D

C C C D C D D B D B D A D B D B E D E C B C C B A C D A B B B A E D C A C D B E B

D A A A D D A A A C C D A C D D D B C B A C B E D E C E B C D A C A A D C A B B D

E C D B B D A C E D B E E B C D D A A D B C B C A B B C D A D B E A B D B B C B D

F C E A B D D A D D B D A D A D C C A D B C B E E D D E D C C A D A C B B A C E D

G B A E C B A A D D C D E B D D B E E D B C B B D B D D E D D D E A B C B B B B B

H A A E D B B A E D C D E C D D B E E D A A A E C E D C E C D D C A A A B A C B B

I C E E B B B E E D C E E B B D B E E D B C B B D B D D E B D A C A C C B A C E B

J C D E C B A E D C D D B A C D D D E D B C A B D E D C E C D D C A C C B A C B B

K A A B D D A A D B B E D D D D B D C B E C B A A D D C C A C A E A A C B A A E B

L C E C E B E A E D E D E B B D B D D D B C D E E D E E D E D A C A A A B C A B B

M A E A E D D E C D D B D C B A B D C B B C C B D E D B B D D B C E B D B A B B C

N A A A B D E A D B B D D A D D D D E D B C B D B D E E D B D A E E D B D C B C D

O C A A B D C E A B A D D B B C A B E D A C A E B D E D D B B A C A D B D C B C D

P A A A B D E A A B B D D A D D D D C D B C A D B D E E D B D A E B D B D C B C D

Q C A C E D B E D C B D A B B D D B E D B C A E B E D D E E D A B B C E B D A B A

R C D A B D B E A B B D D A D D D A E B E B A D A E D E E B E A C E D B D C B B D

S A A A E D E A A B B D D A D A C E E D B C D D B D E E D B B B C E A B D C B C D

T C D A B D B E A B B D D E C D D A E B D B D D A E D E E B E A C E D D B B E B B

U E A A B B D A E D E D D C B D B E E D A C D D B D E B D E D A C E B B B A B B E

V A E A D D D E E D E D D C B A B D A B B C D D B D E E D B E A C E E B B B B B E

W E E A B D E B A B B D D A D C C A E D B C A D B D D E D E E A C E D A B B C B B

X A E A D D E E A B B D D E C A C E E D B B D D B D E E D B B B C A A B B B B B E

Y A E A B D D A E C A D E A E B D D A B B C A E E A D B D B E A C E B D B C D B B

Z A E A B D D A E E D D E C D E D D A B D C A A D C B B D B E A C A B D B B C B D

AA E E A B B E B A B B D D E C D C A D D B B A A D C D E D B E A C E D B B B C B B

AB A D A D D D B D A B D C A E C C B C C B D A D B D C C D E D C E A A E B A C B B

AC A E A D D D E D A B D C A E B D B C B E A A D B D C E D E E C E B A B B A C E B

AD A D A D B D B D A B D C A E A C B C D B A B D B D C B D B E A E B D B B A C B B

AE A A A B D D B D A B D C A E B D B C D C C A D B D C E D B D A E B D A B A B B D

AF A E A D D D E D A B D C A E B C B C D B D A D B D C B D E E C E B A A B A C B B

Daftar Jawaban Uji Instrumen Hasil Belajar

NAMANO SOAL & JAWABAN

Page 118: heru siswoko-fitk

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C D C C A E A A C B A B E A

NO

BUTIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

A 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 12

B 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 19

C 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 11

D 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 19

E 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 17

F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 22

G 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 14

H 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 11

I 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 17

J 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 15

K 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18

L 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 14

M 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 10

N 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 15

O 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 14

P 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 12

Q 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 16

R 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9

S 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9

T 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9

U 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 13

V 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 11

W 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10

X 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10

Y 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 15

Z 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 13

AA 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8

AB 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13

AC 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 12

AD 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 10

AE 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 13

Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Hasil Belajar

XNO SOAL & JAWABAN

Page 119: heru siswoko-fitk

AF 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11

Jml 11 12 22 15 24 6 14 13 5 2 4 4 7 8 17 12 8 14 3 21 22 9 8 3 5 2 6 19 5 2 21 11 14 10 6 23 14 14 5 1 422

B 11 12 22 15 24 6 14 13 5 2 4 4 7 8 17 12 8 14 3 21 22 9 8 3 5 2 6 19 5 2 21 11 14 10 6 23 14 14 5 1

S 21 20 10 17 8 26 18 19 27 30 28 28 25 24 15 20 24 18 29 11 10 23 24 29 27 30 26 13 27 30 11 21 18 22 26 9 18 18 27 31

p 0,34 0,38 0,69 0,47 0,75 0,19 0,44 0,41 0,16 0,06 0,13 0,13 0,22 0,25 0,53 0,38 0,25 0,44 0,09 0,66 0,69 0,28 0,25 0,09 0,16 0,06 0,19 0,59 0,16 0,06 0,66 0,34 0,44 0,31 0,19 0,72 0,44 0,44 0,16 0,03

q 0,66 0,63 0,31 0,53 0,25 0,81 0,56 0,59 0,84 0,94 0,88 0,88 0,78 0,75 0,47 0,63 0,75 0,56 0,91 0,34 0,31 0,72 0,75 0,91 0,84 0,94 0,81 0,41 0,84 0,94 0,34 0,66 0,56 0,69 0,81 0,28 0,56 0,56 0,84 0,97

√(p/q) 0,72 0,77 1,48 0,94 1,73 0,48 0,88 0,83 0,43 0,26 0,38 0,38 0,53 0,58 1,06 0,77 0,58 0,88 0,32 1,38 1,48 0,63 0,58 0,32 0,43 0,26 0,48 1,21 0,43 0,26 1,38 0,72 0,88 0,67 0,48 1,60 0,88 0,88 0,43 0,18

Jml 163 153 277 199 320 102 206 189 84 29 71 76 96 107 248 165 108 173 36 272 310 151 130 51 79 30 93 242 86 40 281 146 209 136 95 302 203 171 80 16

St

Mt

Mp 14,8 12,8 12,6 13,3 13,3 17,0 14,7 14,5 16,8 14,5 17,8 19,0 13,7 13,4 14,6 13,8 13,5 12,4 12,0 13,0 14,1 16,8 16,3 17,0 15,8 15,0 15,5 12,7 17,2 20,0 13,4 13,3 14,9 13,6 15,8 13,1 14,5 12,2 16,0 16,0

r-pbi 0,3 -0,1 -0,3 0,0 0,1 0,5 0,4 0,3 0,5 0,1 0,5 0,6 0,1 0,0 0,4 0,1 0,1 -0,2 -0,1 -0,1 0,4 0,7 0,5 0,4 0,3 0,1 0,3 -0,2 0,5 0,5 0,1 0,0 0,5 0,1 0,4 0,0 0,3 -0,3 0,4 0,1

r-tab 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

Ket V INV INV INV INV V V V V INV V V INV INV V INV INV INV INV INV V V V V V INV V INV V V INV INV V INV V INV V INV V INV

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

13,1875

3,412

Page 120: heru siswoko-fitk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

SISWA C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C D C C A E A A C B A B E A

A B D C B D B A A B C D E A B C C C C C B C A B A B C D E E E A C A B C D E B A B

B C A A D D A A D C E E A C C D B E A D C D B E C B C C B C E B C E A C A A E B D

C C C D C D D B D B D A D B D B E D E C B C C B A C D A B B B A E D C A C D B E B

D A A A D D A A A C C D A C D D D B C B A C B E D E C E B C D A C A A D C A B B D

E C D B B D A C E D B E E B C D D A A D B C B C A B B C D A D B E A B D B B C B D

F C E A B D D A D D B D A D A D C C A D B C B E E D D E D C C A D A C B B A C E D

G B A E C B A A D D C D E B D D B E E D B C B B D B D D E D D D E A B C B B B B B

H A A E D B B A E D C D E C D D B E E D A A A E C E D C E C D D C A A A B A C B B

I C E E B B B E E D C E E B B D B E E D B C B B D B D D E B D A C A C C B A C E B

J C D E C B A E D C D D B A C D D D E D B C A B D E D C E C D D C A C C B A C B B

K A A B D D A A D B B E D D D D B D C B E C B A A D D C C A C A E A A C B A A E B

L C E C E B E A E D E D E B B D B D D D B C D E E D E E D E D A C A A A B C A B B

M A E A E D D E C D D B D C B A B D C B B C C B D E D B B D D B C E B D B A B B C

N A A A B D E A D B B D D A D D D D E D B C B D B D E E D B D A E E D B D C B C D

O C A A B D C E A B A D D B B C A B E D A C A E B D E D D B B A C A D B D C B C D

P A A A B D E A A B B D D A D D D D C D B C A D B D E E D B D A E B D B D C B C D

Q C A C E D B E D C B D A B B D D B E D B C A E B E D D E E D A B B C E B D A B A

R C D A B D B E A B B D D A D D D A E B E B A D A E D E E B E A C E D B D C B B D

S A A A E D E A A B B D D A D A C E E D B C D D B D E E D B B B C E A B D C B C D

T C D A B D B E A B B D D E C D D A E B D B D D A E D E E B E A C E D D B B E B B

U E A A B B D A E D E D D C B D B E E D A C D D B D E B D E D A C E B B B A B B E

V A E A D D D E E D E D D C B A B D A B B C D D B D E E D B E A C E E B B B B B E

W E E A B D E B A B B D D A D C C A E D B C A D B D D E D E E A C E D A B B C B B

X A E A D D E E A B B D D E C A C E E D B B D D B D E E D B B B C A A B B B B B E

Y A E A B D D A E C A D E A E B D D A B B C A E E A D B D B E A C E B D B C D B B

Z A E A B D D A E E D D E C D E D D A B D C A A D C B B D B E A C A B D B B C B D

AA E E A B B E B A B B D D E C D C A D D B B A A D C D E D B E A C E D B B B C B B

AB A D A D D D B D A B D C A E C C B C C B D A D B D C C D E D C E A A E B A C B B

AC A E A D D D E D A B D C A E B D B C B E A A D B D C E D E E C E B A B B A C E B

AD A D A D B D B D A B D C A E A C B C D B A B D B D C B D B E A E B D B B A C B B

AE A A A B D D B D A B D C A E B D B C D C C A D B D C E D B D A E B D A B A B B D

AF A E A D D D E D A B D C A E B C B C D B D A D B D C B D E E C E B A A B A C B B

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C D C C A E A A C B A B E A

DAFTAR NAMA DAN JAWABAN

HASIL UJI INSTRUMEN HASIL BELAJAR

NAMANO SOAL & JAWABAN

Page 121: heru siswoko-fitk

NO

BUTIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

A 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 12 144

B 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 19 361

C 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 11 121

D 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 19 361

E 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 17 289

F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 22 484

G 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 14 196

H 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 11 121

I 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 17 289

J 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 15 225

K 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 324

L 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 14 196

M 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 10 100

N 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 15 225

O 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 14 196

P 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 12 144

Q 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 16 256

R 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 81

S 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9 81

T 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 81

U 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 13 169

V 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 11 121

W 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10 100

X 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10 100

Y 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 15 225

Z 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 13 169

AA 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8 64

AB 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13 169

AC 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 12 144

AD 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 10 100

AE 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 13 169

AF 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11 121

Jml 11 12 22 15 24 6 14 13 5 2 4 4 7 8 17 12 8 14 3 21 22 9 8 3 5 2 6 19 5 2 21 11 14 10 6 23 14 14 5 1 422 5926

B 11 12 22 15 24 6 14 13 5 2 4 4 7 8 17 12 8 14 3 21 22 9 8 3 5 2 6 19 5 2 21 11 14 10 6 23 14 14 5 1

S 21 20 10 17 8 26 18 19 27 30 28 28 25 24 15 20 24 18 29 11 10 23 24 29 27 30 26 13 27 30 11 21 18 22 26 9 18 18 27 31

p 0,34 0,38 0,69 0,47 0,75 0,19 0,44 0,41 0,16 0,06 0,13 0,13 0,22 0,25 0,53 0,38 0,25 0,44 0,09 0,66 0,69 0,28 0,25 0,09 0,16 0,06 0,19 0,59 0,16 0,06 0,66 0,34 0,44 0,31 0,19 0,72 0,44 0,44 0,16 0,03

q 0,66 0,63 0,31 0,53 0,25 0,81 0,56 0,59 0,84 0,94 0,88 0,88 0,78 0,75 0,47 0,63 0,75 0,56 0,91 0,34 0,31 0,72 0,75 0,91 0,84 0,94 0,81 0,41 0,84 0,94 0,34 0,66 0,56 0,69 0,81 0,28 0,56 0,56 0,84 0,97

r-tab 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

p*q 0,23 0,23 0,21 0,25 0,19 0,15 0,25 0,24 0,13 0,06 0,11 0,11 0,17 0,19 0,25 0,23 0,19 0,25 0,08 0,23 0,21 0,20 0,19 0,08 0,13 0,06 0,15 0,24 0,13 0,06 0,23 0,23 0,25 0,21 0,15 0,20 0,25 0,25 0,13 0,03

ΣXt²

St²

7,13

Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar

XNO SOAL & NILAI

360,875

11,27734375

Page 122: heru siswoko-fitk

r11 0,377110478

Page 123: heru siswoko-fitk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C D C C A E A A C B A B E

A B D C B D B A A B C D E A B C C C C C B C A B A B C D E E E A C A B C D E B A

B C A A D D A A D C E E A C C D B E A D C D B E C B C C B C E B C E A C A A E B

C C C D C D D B D B D A D B D B E D E C B C C B A C D A B B B A E D C A C D B E

D A A A D D A A A C C D A C D D D B C B A C B E D E C E B C D A C A A D C A B B

E C D B B D A C E D B E E B C D D A A D B C B C A B B C D A D B E A B D B B C B

F C E A B D D A D D B D A D A D C C A D B C B E E D D E D C C A D A C B B A C E

G B A E C B A A D D C D E B D D B E E D B C B B D B D D E D D D E A B C B B B B

H A A E D B B A E D C D E C D D B E E D A A A E C E D C E C D D C A A A B A C B

I C E E B B B E E D C E E B B D B E E D B C B B D B D D E B D A C A C C B A C E

J C D E C B A E D C D D B A C D D D E D B C A B D E D C E C D D C A C C B A C B

K A A B D D A A D B B E D D D D B D C B E C B A A D D C C A C A E A A C B A A E

L C E C E B E A E D E D E B B D B D D D B C D E E D E E D E D A C A A A B C A B

M A E A E D D E C D D B D C B A B D C B B C C B D E D B B D D B C E B D B A B B

N A A A B D E A D B B D D A D D D D E D B C B D B D E E D B D A E E D B D C B C

O C A A B D C E A B A D D B B C A B E D A C A E B D E D D B B A C A D B D C B C

P A A A B D E A A B B D D A D D D D C D B C A D B D E E D B D A E B D B D C B C

Q C A C E D B E D C B D A B B D D B E D B C A E B E D D E E D A B B C E B D A B

R C D A B D B E A B B D D A D D D A E B E B A D A E D E E B E A C E D B D C B B

S A A A E D E A A B B D D A D A C E E D B C D D B D E E D B B B C E A B D C B C

T C D A B D B E A B B D D E C D D A E B D B D D A E D E E B E A C E D D B B E B

U E A A B B D A E D E D D C B D B E E D A C D D B D E B D E D A C E B B B A B B

V A E A D D D E E D E D D C B A B D A B B C D D B D E E D B E A C E E B B B B B

W E E A B D E B A B B D D A D C C A E D B C A D B D D E D E E A C E D A B B C B

X A E A D D E E A B B D D E C A C E E D B B D D B D E E D B B B C A A B B B B B

Y A E A B D D A E C A D E A E B D D A B B C A E E A D B D B E A C E B D B C D B

Z A E A B D D A E E D D E C D E D D A B D C A A D C B B D B E A C A B D B B C B

AA E E A B B E B A B B D D E C D C A D D B B A A D C D E D B E A C E D B B B C B

AB A D A D D D B D A B D C A E C C B C C B D A D B D C C D E D C E A A E B A C B

AC A E A D D D E D A B D C A E B D B C B E A A D B D C E D E E C E B A B B A C E

AD A D A D B D B D A B D C A E A C B C D B A B D B D C B D B E A E B D B B A C B

AE A A A B D D B D A B D C A E B D B C D C C A D B D C E D B D A E B D A B A B B

AF A E A D D D E D A B D C A E B C B C D B D A D B D C B D E E C E B A A B A C B

NO SOAL & JAWABAN

DAFTAR NAMA DAN JAWABAN

HASIL UJI INSTRUMEN HASIL BELAJAR

NAMA SISWA

Page 124: heru siswoko-fitk

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C D C C A E A A C B A B E

NO

BUTIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

A 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0

B 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0

C 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1

D 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0

E 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0

F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1

G 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0

H 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0

I 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1

J 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0

K 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

L 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0

M 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0

N 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0

O 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0

P 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0

Q 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

R 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

S 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0

T 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

U 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0

V 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

W 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

X 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0

Y 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

Z 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0

AA 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

AB 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0

AC 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1

AD 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0

AE 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0

AF 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0

B 11 12 22 15 24 6 14 13 5 2 4 4 7 8 17 12 8 14 3 21 22 9 8 3 5 2 6 19 5 2 21 11 14 10 6 23 14 14 5

Js 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

P 0,34 0,38 0,69 0,47 0,75 0,19 0,44 0,41 0,16 0,06 0,13 0,13 0,22 0,25 0,53 0,38 0,25 0,44 0,09 0,66 0,69 0,28 0,25 0,09 0,16 0,06 0,19 0,59 0,16 0,06 0,66 0,34 0,44 0,31 0,19 0,72 0,44 0,44 0,16

NO SOAL & JAWABAN

Taraf Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar

Page 125: heru siswoko-fitk

Ket sed sed sed sed mud suk sed sed suk ss ss ss suk suk sed sed suk sed ss sed sed suk suk ss suk ss suk sed suk ss sed sed sed sed suk mud sed sed suk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Page 126: heru siswoko-fitk

40

A

B

D

B

D

D

D

B

B

B

B

B

B

C

D

D

D

A

D

D

B

E

E

B

E

B

D

B

B

B

B

D

B

NO SOAL & JAWABAN

DAFTAR NAMA DAN JAWABAN

HASIL UJI INSTRUMEN HASIL BELAJAR

Page 127: heru siswoko-fitk

A

40

0 12

0 19

0 11

0 19

0 17

0 22

0 14

0 11

0 17

0 15

0 18

0 14

0 10

0 15

0 14

0 12

1 16

0 9

0 9

0 9

0 13

0 11

0 10

0 10

0 15

0 13

0 8

0 13

0 12

0 10

0 13

0 11

1 422

32

0,03

XNO SOAL & JAWABAN

Taraf Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar

Page 128: heru siswoko-fitk

ss

40

Page 129: heru siswoko-fitk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C

A B D C B D B A A B C D E A B C C C C C B C A B A B C D

B C A A D D A A D C E E A C C D B E A D C D B E C B C C

C C C D C D D B D B D A D B D B E D E C B C C B A C D A

D A A A D D A A A C C D A C D D D B C B A C B E D E C E

E C D B B D A C E D B E E B C D D A A D B C B C A B B C

F C E A B D D A D D B D A D A D C C A D B C B E E D D E

G B A E C B A A D D C D E B D D B E E D B C B B D B D D

H A A E D B B A E D C D E C D D B E E D A A A E C E D C

I C E E B B B E E D C E E B B D B E E D B C B B D B D D

J C D E C B A E D C D D B A C D D D E D B C A B D E D C

K A A B D D A A D B B E D D D D B D C B E C B A A D D C

L C E C E B E A E D E D E B B D B D D D B C D E E D E E

M A E A E D D E C D D B D C B A B D C B B C C B D E D B

N A A A B D E A D B B D D A D D D D E D B C B D B D E E

O C A A B D C E A B A D D B B C A B E D A C A E B D E D

P A A A B D E A A B B D D A D D D D C D B C A D B D E E

Q C A C E D B E D C B D A B B D D B E D B C A E B E D D

R C D A B D B E A B B D D A D D D A E B E B A D A E D E

S A A A E D E A A B B D D A D A C E E D B C D D B D E E

T C D A B D B E A B B D D E C D D A E B D B D D A E D E

U E A A B B D A E D E D D C B D B E E D A C D D B D E B

V A E A D D D E E D E D D C B A B D A B B C D D B D E E

W E E A B D E B A B B D D A D C C A E D B C A D B D D E

X A E A D D E E A B B D D E C A C E E D B B D D B D E E

Y A E A B D D A E C A D E A E B D D A B B C A E E A D B

Z A E A B D D A E E D D E C D E D D A B D C A A D C B B

AA E E A B B E B A B B D D E C D C A D D B B A A D C D E

AB A D A D D D B D A B D C A E C C B C C B D A D B D C C

AC A E A D D D E D A B D C A E B D B C B E A A D B D C E

AD A D A D B D B D A B D C A E A C B C D B A B D B D C B

AE A A A B D D B D A B D C A E B D B C D C C A D B D C E

AF A E A D D D E D A B D C A E B C B C D B D A D B D C B

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C

DAFTAR NAMA DAN JAWABAN

HASIL UJI INSTRUMEN HASIL BELAJAR

NAMA SISWA

NO SOAL & JAWABAN

Page 130: heru siswoko-fitk

NO

BUTIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

A 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0

B 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

C 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0

D 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0

E 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1

F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0

G 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0

H 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1

I 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0

J 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1

K 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1

L 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

M 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

N 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0

O 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0

P 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

Q 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0

R 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

S 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

T 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

U 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

V 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

W 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

X 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

Y 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

Z 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

AA 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

AB 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1

AC 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

AD 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

AE 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

AF 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

B 11 12 22 15 24 6 14 13 5 2 4 4 7 8 17 12 8 14 3 21 22 9 8 3 5 2 6

Js 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

P 0,34 0,38 0,69 0,47 0,75 0,19 0,44 0,41 0,16 0,06 0,13 0,13 0,22 0,25 0,53 0,38 0,25 0,44 0,09 0,66 0,69 0,28 0,25 0,09 0,16 0,06 0,19

Ket sed sed sed sed mud suk sed sed suk ss ss ss suk suk sed sed suk sed ss sed sed suk suk ss suk ss suk

Taraf Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar

NO SOAL & JAWABAN

Page 131: heru siswoko-fitk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C

F C E A B D D A D D B D A D A D C C A D B C B E E D D E

B C A A D D A A D C E E A C C D B E A D C D B E C B C C

D A A A D D A A A C C D A C D D D B C B A C B E D E C E

K A A B D D A A D B B E D D D D B D C B E C B A A D D C

E C D B B D A C E D B E E B C D D A A D B C B C A B B C

I C E E B B B E E D C E E B B D B E E D B C B B D B D D

Q C A C E D B E D C B D A B B D D B E D B C A E B E D D

J C D E C B A E D C D D B A C D D D E D B C A B D E D C

N A A A B D E A D B B D D A D D D D E D B C B D B D E E

Y A E A B D D A E C A D E A E B D D A B B C A E E A D B

G B A E C B A A D D C D E B D D B E E D B C B B D B D D

L C E C E B E A E D E D E B B D B D D D B C D E E D E E

O C A A B D C E A B A D D B B C A B E D A C A E B D E D

U E A A B B D A E D E D D C B D B E E D A C D D B D E B

Z A E A B D D A E E D D E C D E D D A B D C A A D C B B

AB A D A D D D B D A B D C A E C C B C C B D A D B D C C

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C

AE A A A B D D B D A B D C A E B D B C D C C A D B D C E

A B D C B D B A A B C D E A B C C C C C B C A B A B C D

P A A A B D E A A B B D D A D D D D C D B C A D B D E E

AC A E A D D D E D A B D C A E B D B C B E A A D B D C E

C C C D C D D B D B D A D B D B E D E C B C C B A C D A

H A A E D B B A E D C D E C D D B E E D A A A E C E D C

V A E A D D D E E D E D D C B A B D A B B C D D B D E E

AF A E A D D D E D A B D C A E B C B C D B D A D B D C B

M A E A E D D E C D D B D C B A B D C B B C C B D E D B

W E E A B D E B A B B D D A D C C A E D B C A D B D D E

X A E A D D E E A B B D D E C A C E E D B B D D B D E E

AD A D A D B D B D A B D C A E A C B C D B A B D B D C B

R C D A B D B E A B B D D A D D D A E B E B A D A E D E

NAMA SISWA

NAMA SISWA

Hasil Instrumen Hasil Belajar Kelompok Bawah

NO SOAL & JAWABAN

Hasil Instrumen Hasil Belajar Kelompok Atas

NO SOAL & JAWABAN

Page 132: heru siswoko-fitk

S A A A E D E A A B B D D A D A C E E D B C D D B D E E

T C D A B D B E A B B D D E C D D A E B D B D D A E D E

AA E E A B B E B A B B D D E C D C A D D B B A A D C D E

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C

NO

BUTIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0

B 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

D 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0

K 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1

E 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1

I 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0

Q 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0

J 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1

N 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0

Y 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

G 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0

L 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

O 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0

U 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Z 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

AB 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1

BA 8 5 9 8 11 6 10 8 5 2 4 4 4 5 12 7 4 7 1 10 14 8 7 3 4 2 5

Js 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

P 0,5 0,313 0,563 0,5 0,688 0,375 0,625 0,5 0,313 0,125 0,25 0,25 0,25 0,313 0,75 0,438 0,25 0,438 0,063 0,625 0,875 0,5 0,438 0,188 0,25 0,125 0,313

Penskoran Kelompok Atas

NO SOAL & JAWABAN

Page 133: heru siswoko-fitk

C E A B D A A D C A E A C B D D B E C B C B E E B B C

NO

BUTIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

AE 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

A 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0

P 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

AC 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

C 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0

H 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1

V 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

AF 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

M 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

W 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

X 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

AD 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

R 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

S 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

T 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

AA 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

BB 3 7 13 7 13 0 4 5 0 0 0 0 3 3 5 5 4 7 2 11 8 1 1 0 1 0 1

Js 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

P 0,188 0,438 0,813 0,438 0,813 0 0,25 0,313 0 0 0 0 0,188 0,188 0,313 0,313 0,25 0,438 0,125 0,688 0,5 0,063 0,063 0 0,063 0 0,063

NO SOAL & JAWABAN

Penskoran Kelompok Bawah

Page 134: heru siswoko-fitk

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

D C C A E A A C B A B E A

E E E A C A B C D E B A B

B C E B C E A C A A E B D

B B B A E D C A C D B E B

B C D A C A A D C A B B D

D A D B E A B D B B C B D

D C C A D A C B B A C E D

E D D D E A B C B B B B B

E C D D C A A A B A C B B

E B D A C A C C B A C E B

E C D D C A C C B A C B B

C A C A E A A C B A A E B

D E D A C A A A B C A B B

B D D B C E B D B A B B C

D B D A E E D B D C B C D

D B B A C A D B D C B C D

D B D A E B D B D C B C D

E E D A B B C E B D A B A

E B E A C E D B D C B B D

D B B B C E A B D C B C D

E B E A C E D D B B E B B

D E D A C E B B B A B B E

D B E A C E E B B B B B E

D E E A C E D A B B C B B

D B B B C A A B B B B B E

D B E A C E B D B C D B B

D B E A C A B D B B C B D

D B E A C E D B B B C B B

D E D C E A A E B A C B B

D E E C E B A B B A C E B

D B E A E B D B B A C B B

D B D A E B D A B A B B D

D E E C E B A A B A C B B

D C C A E A A C B A B E A

DAFTAR NAMA DAN JAWABAN

HASIL UJI INSTRUMEN HASIL BELAJAR

NO SOAL & JAWABAN

Page 135: heru siswoko-fitk

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 12

0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 19

0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 11

0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 19

1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 17

1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 22

0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 14

0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 11

0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 17

0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 15

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18

1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 14

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 10

1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 15

1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 14

1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 12

0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 16

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9

1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9

0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9

1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 13

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 11

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10

1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 15

1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 13

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8

1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13

1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 12

1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 10

1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 13

1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11

19 5 2 21 11 14 10 6 23 14 14 5 1 422

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0,59 0,16 0,06 0,66 0,34 0,44 0,31 0,19 0,72 0,44 0,44 0,16 0,03

sed suk ss sed sed sed sed suk mud sed sed suk ss

Taraf Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar

NO SOAL & JAWABAN X

Page 136: heru siswoko-fitk

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

D C C A E A A C B A B E A

D C C A D A C B B A C E D

B C E B C E A C A A E B D

B C D A C A A D C A B B D

C A C A E A A C B A A E B

D A D B E A B D B B C B D

E B D A C A C C B A C E B

E E D A B B C E B D A B A

E C D D C A C C B A C B B

D B D A E E D B D C B C D

D B E A C E B D B C D B B

E D D D E A B C B B B B B

D E D A C A A A B C A B B

D B B A C A D B D C B C D

D E D A C E B B B A B B E

D B E A C A B D B B C B D

D E D C E A A E B A C B B

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

D C C A E A A C B A B E A

D B D A E B D A B A B B D

E E E A C A B C D E B A B

D B D A E B D B D C B C D

D E E C E B A B B A C E B

B B B A E D C A C D B E B

E C D D C A A A B A C B B

D B E A C E E B B B B B E

D E E C E B A A B A C B B

B D D B C E B D B A B B C

D E E A C E D A B B C B B

D B B B C A A B B B B B E

D B E A E B D B B A C B B

E B E A C E D B D C B B D

Hasil Instrumen Hasil Belajar Kelompok Bawah

NO SOAL & JAWABAN

Hasil Instrumen Hasil Belajar Kelompok Atas

NO SOAL & JAWABAN

Page 137: heru siswoko-fitk

D B B B C E A B D C B C D

E B E A C E D D B B E B B

D B E A C E D B B B C B B

D C C A E A A C B A B E A

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 22

0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 19

0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 19

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18

1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 17

0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 17

0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 16

0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 15

1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 15

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 15

0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 14

1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 14

1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 14

1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 13

1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 13

1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13

9 4 2 11 5 11 5 5 12 8 5 3 1 254

16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

0,563 0,25 0,125 0,688 0,313 0,688 0,313 0,313 0,75 0,5 0,313 0,188 0,063

Penskoran Kelompok Atas

NO SOAL & JAWABAN X

Page 138: heru siswoko-fitk

D C C A E A A C B A B E A

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 13

0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 12

1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 12

1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 12

0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 11

0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 11

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 11

1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 10

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10

1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10

1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 10

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9

1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9

0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9

1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8

10 1 0 10 6 3 5 1 11 6 9 2 0 168

16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

0,625 0,063 0 0,625 0,375 0,188 0,313 0,063 0,688 0,375 0,563 0,125 0

NO SOAL & JAWABAN X

Penskoran Kelompok Bawah

Page 139: heru siswoko-fitk

1 11 32 0,34 Sedang

2 12 32 0,38 Sedang

3 22 32 0,69 Sedang

4 15 32 0,47 Sedang

5 24 32 0,75 Mudah

6 6 32 0,19 Sukar

7 14 32 0,44 Sedang

8 13 32 0,41 Sedang

9 5 32 0,16 Sukar

10 2 32 0,06 Sangat Sukar

11 4 32 0,13 Sangat Sukar

12 4 32 0,13 Sangat Sukar

13 7 32 0,22 Sukar

14 8 32 0,25 Sukar

15 17 32 0,53 Sedang

16 12 32 0,38 Sedang

17 8 32 0,25 Sukar

18 14 32 0,44 Sedang

19 3 32 0,09 Sangat Sukar

20 21 32 0,66 Sedang

21 22 32 0,69 Sedang

22 9 32 0,28 Sukar

23 8 32 0,25 Sukar

24 3 32 0,09 Sangat Sukar

25 5 32 0,16 Sukar

26 2 32 0,06 Sangat Sukar

27 6 32 0,19 Sukar

28 19 32 0,59 Sedang

29 5 32 0,16 Sukar

30 2 32 0,06 Sangat Sukar

31 21 32 0,66 Sedang

32 11 32 0,34 Sedang

33 14 32 0,44 Sedang

34 10 32 0,31 Sedang

35 6 32 0,19 Sukar

36 23 32 0,72 Mudah

37 14 32 0,44 Sedang

38 14 32 0,44 Sedang

39 5 32 0,16 Sukar

40 1 32 0,03 Sangat Sukar

Σ 422

Taraf Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar

B Js P = B/Js KetNo Butir

Page 140: heru siswoko-fitk

No

Butir

1 8 3 16 16 0,50 0,19 0,31

2 5 7 16 16 0,31 0,44 -0,13

3 9 13 16 16 0,56 0,81 -0,25

4 8 7 16 16 0,50 0,44 0,06

5 11 13 16 16 0,69 0,81 -0,13

6 6 0 16 16 0,38 0,00 0,38

7 10 4 16 16 0,63 0,25 0,38

8 8 5 16 16 0,50 0,31 0,19

9 5 0 16 16 0,31 0,00 0,31

10 2 0 16 16 0,13 0,00 0,13

11 4 0 16 16 0,25 0,00 0,25

12 4 0 16 16 0,25 0,00 0,25

13 4 3 16 16 0,25 0,19 0,06

14 5 3 16 16 0,31 0,19 0,13

15 12 5 16 16 0,75 0,31 0,44

16 7 5 16 16 0,44 0,31 0,13

17 4 4 16 16 0,25 0,25 0,00

18 7 7 16 16 0,44 0,44 0,00

19 1 2 16 16 0,06 0,13 -0,06

20 10 11 16 16 0,63 0,69 -0,06

21 14 8 16 16 0,88 0,50 0,38

22 8 1 16 16 0,50 0,06 0,44

23 7 1 16 16 0,44 0,06 0,38

24 3 0 16 16 0,19 0,00 0,19

25 4 1 16 16 0,25 0,06 0,19

26 2 0 16 16 0,13 0,00 0,13

27 5 1 16 16 0,31 0,06 0,25

28 9 10 16 16 0,56 0,63 -0,06

29 4 1 16 16 0,25 0,06 0,19

30 2 0 16 16 0,13 0,00 0,13

31 11 10 16 16 0,69 0,63 0,06

32 5 6 16 16 0,31 0,38 -0,06

33 11 3 16 16 0,69 0,19 0,50

34 5 5 16 16 0,31 0,31 0,00

35 5 1 16 16 0,31 0,06 0,25

36 12 11 16 16 0,75 0,69 0,06

37 8 6 16 16 0,50 0,38 0,13

38 5 9 16 16 0,31 0,56 -0,25

39 3 2 16 16 0,19 0,13 0,06

40 1 0 16 16 0,06 0,00 0,06

Σ 254 168

Daya Pembeda Instrumen Tes Hasil Belajar

PA = BA/JA PB = BB/JB D = PA - PBBA BB JA JB

Page 141: heru siswoko-fitk
Page 142: heru siswoko-fitk

Cukup

Jelek Sekali

Jelek Sekali

Jelek

Jelek Sekali

Cukup

Cukup

Jelek

Cukup

Jelek

Cukup

Cukup

Jelek

Jelek

Baik

Jelek

Jelek

Jelek

Jelek Sekali

Jelek Sekali

Cukup

Baik

Cukup

Jelek

Jelek

Jelek

Cukup

Jelek Sekali

Jelek

Jelek

Jelek

Jelek Sekali

Baik

Jelek

Cukup

Jelek

Jelek

Jelek Sekali

Jelek

Jelek

Daya Pembeda Instrumen Tes Hasil Belajar

Ket

Page 143: heru siswoko-fitk

1 Valid Reliabel Sedang Cukup Diterima

2 Invalid Reliabel Sedang Jelek Sekali Ditolak

3 Invalid Reliabel Sedang Jelek Sekali Ditolak

4 Invalid Reliabel Sedang Jelek Ditolak

5 Invalid Reliabel Mudah Jelek Sekali Ditolak

6 Valid Reliabel Sukar Cukup Diterima

7 Valid Reliabel Sedang Cukup Diterima

8 Valid Reliabel Sedang Jelek Diterima

9 Valid Reliabel Sukar Cukup Diterima

10 Invalid Reliabel Sangat Sukar Jelek Ditolak

11 Valid Reliabel Sangat Sukar Cukup Diterima

12 Valid Reliabel Sangat Sukar Cukup Diterima

13 Invalid Reliabel Sukar Jelek Ditolak

14 Invalid Reliabel Sukar Jelek Ditolak

15 Valid Reliabel Sedang Baik Diterima

16 Invalid Reliabel Sedang Jelek Ditolak

17 Invalid Reliabel Sukar Jelek Ditolak

18 Invalid Reliabel Sedang Jelek Ditolak

19 Invalid Reliabel Sangat Sukar Jelek Sekali Ditolak

20 invalid Reliabel Sedang Jelek Sekali Ditolak

21 Valid Reliabel Sedang Cukup Diterima

22 Valid Reliabel Sukar Baik Diterima

23 Valid Reliabel Sukar Cukup Diterima

24 Valid Reliabel Sangat Sukar Jelek Diterima

25 Valid Reliabel Sukar Jelek Diterima

26 Invalid Reliabel Sangat Sukar Jelek Ditolak

27 Valid Reliabel Sukar Cukup Diterima

28 Invalid Reliabel Sedang Jelek Sekali Ditolak

29 Valid Reliabel Sukar Jelek Diterima

30 Valid Reliabel Sangat Sukar Jelek Diterima

31 Invalid Reliabel Sedang Jelek Ditolak

32 Invalid Reliabel Sedang Jelek Sekali Ditolak

33 Valid Reliabel Sedang Baik Diterima

34 Invalid Reliabel Sedang Jelek Ditolak

35 Valid Reliabel Sukar Cukup Diterima

36 Invalid Reliabel Mudah Jelek Ditolak

37 Valid Reliabel Sedang Jelek Diterima

38 Invalid Reliabel Sedang Jelek Sekali Ditolak

39 Valid Reliabel Sukar Jelek Diterima

40 Invalid Reliabel Sangat Sukar Jelek Ditolak

No

Butir

Uji Instrumen Hasil Belajar

KeteranganValidasi Reliabel Taraf Kesukaran Daya

Pembeda

Page 144: heru siswoko-fitk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

C A A D C E A D C B E E B C C C A C A E

A B B A A B D E C C A B A B D E E A C E A

B C A A D C E A D D B E C B C C E E C A B

C C D B D B A D B C C B A C A B B D A D E

D A A A A C D A D C B E D E E C D A D A B

E C A C E D E E D C B C A B C A D A D B B

F C D A D D D A D C B E E D E C C A B A E

G B A A D D D E D C B B D B D D D A C B B

H A B A E D D E D A A E C E C C D A A A B

I C B E E D E E D C B B D B D B D A C A E

J C A E D C D B D C A B D E C C D A C A B

K A A A D B E D D C B A A D C A C A C A E

L C E A E D D E D C D E E D E E D A A C B

M A D E C D B D A C C B D E B D D E D A B

N A E A D B D D D C B D B D E B D E B C C

O C C E A B D D C C A E B D D B B A B C C

P A E A A B D D D C A D B D E B D B B C C

Q C B E D C D A D C A E B E D E D B E D B

R C B E A B D D D B A D A E E B E E B C B

S A E A A B D D A C D D B D E B B E B C C

T C B E A B D D D B D D A E E B E E D B B

U E D A E D D D D C D D B D B E D E B A B

V A D E E D D D A C D D B D E B E E B B B

W E E B A B D D C C A D B D E E E E A B B

X A E E A B D D A B D D B D E B B A B B B

Y A D A E C D E B C A E E A B B E E D C B

Z A D A E E D E E C A A D C B B E A D B B

AA E E B A B D D D B A A D C E B E E B B B

AB A D B D A D C C D A D B D C E D A E A B

AC A D E D A D C B A A D B D E E E B B A E

AD A D B D A D C A A B D B D B B E B B A B

AE A D B D A D C B C A D B D E B D B A A B

AF A D E D A D C B D A D B D B E E B A A B

C A A D C E A D C B E E B C C C A C A E

Nama Siswa

Daftar Nama dan Jawaban

Nomor dan Nama Siswa

Page 145: heru siswoko-fitk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 5 25

B 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 15 225

C 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 16

D 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 11 121

E 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 9 81

F 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 14 196

G 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 9 81

H 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 7 49

I 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 10 100

J 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 11 121

K 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 13 169

L 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 7 49

M 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 4

N 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25

O 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 16

P 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9

Q 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 49

R 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4

S 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4

T 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4

U 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4 16

V 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

W 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1

Y 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25

Z 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 9

AA 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

AB 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 4 16

AC 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3 9

AD 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 9

AE 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 9

AF 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 4

Jumlah 11 6 14 13 5 4 4 17 22 9 8 3 5 6 5 2 14 6 14 5 173 1449

Benar 11 6 14 13 5 4 4 17 22 9 8 3 5 6 5 2 14 6 14 5

Salah 21 26 18 19 27 28 28 15 10 23 24 29 27 26 27 30 18 26 18 27

P 0,34 0,19 0,44 0,41 0,16 0,13 0,13 0,53 0,69 0,28 0,25 0,09 0,16 0,19 0,16 0,06 0,44 0,19 0,44 0,16

Q 0,66 0,81 0,56 0,59 0,84 0,88 0,88 0,47 0,31 0,72 0,75 0,91 0,84 0,81 0,84 0,94 0,56 0,81 0,56 0,84

r-tab 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

P*Q 0,2 0,2 0,2 0,24 0,13 0,11 0,11 0,2 0,2 0,2 0,19 0,1 0,1 0,15 0,13 0,06 0,25 0,2 0,25 0,1

ΣXt²

St²

Nama Siswa

Realibilitas Variabel Valid

Nomor Soal

3,405273438

X X2

44,9

1438,2

Page 146: heru siswoko-fitk

r-11 0,97

Page 147: heru siswoko-fitk

115

Lampiran 14

DAFTAR NAMA DAN HASIL NILAI POSTEST

KELOMPOK EKSPERIMEN I

No Nama Eksperimen I

1 Adhi Iman Prabowo 70

2 Adilla Risqi Muliawan 85

3 Aisyah Qolidah 80

4 Aldi Ramadhan 60

5 Amos Satria Pratama N 75

6 Andi Sukma Wiguna 80

7 Anissa Saviranda Rury 90

8 Asri Septiani 85

9 Bambang Wicaksono 70

10 Defi Nurharyanti 75

11 Dimas Darmawan 85

12 Dwi Putriani 65

13 Fatimah Smith 70

14 Fernando Ercilio De A.A 95

15 Hafizd Thulloh Sidiq 80

16 Iin Muntaqibatun Inzi 60

17 Imam Rizky Syahputra 80

18 Mirza Prihartono 95

19 Mirqotul Jannah 80

20 Muhammad Arief M 75

21 Muhammad Pratiyuda G 80

22 Ninda Detiasari 70

23 Piki Putrawansyah 85

24 Regilia Novtriana Putri 60

25 Reza Dwi Prayogo 75

26 Rizki Andiansyah 90

27 Robbet Richardo M 65

28 Surya Esty Paramitha 70

29 Umiya Megawati Dewi 85

30 Yupita Mahardika 60

31 Yusuf Fadhillah 80

Page 148: heru siswoko-fitk

116

DAFTAR NAMA DAN HASIL NILAI POSTEST

KELOMPOK EKSPERIMEN II

No Nama Eksperimen II

1 Adrian Dwi Cahya 65

2 Aldo Laksana 70

3 Alvi kurniyanti 75

4 Andri Baskoro 60

5 Anita Febriany 65

6 Ayu Andini Fitria K.D 70

7 Baskoro Dito Anggoro 70

8 Cahyani Rohma Fitri 75

9 Devita Afiani 85

10 Dimas Rusna Sofyan 65

11 Dyas Aristia Pratiwi 70

12 Fernando Halomoan 60

13 Ginanjar Dewi Girang 75

14 Harlan Maulana 60

15 Heru Budi Prasetyo 65

16 Ivan pramudya Ramadhan 80

17 Laila Badriyah 75

18 Mohammad Fahmi 70

19 Muhammad Zulfadli 95

20 Muhammad Yedzhaq Reza 75

21 Pipin Fitriani 80

22 Raditya Satri Wardhana 60

23 Rifki Pratama Yasmar 70

24 Riky Rizkian Harahap 90

25 Rizki Harry Pradana 75

26 Rizky Amalia 85

27 Ryan Endri Saputra 70

28 Surtiasih 60

29 Tria Dumawati 75

30 Victory Sine 80

31 Zepa Nur Rohman 75

Page 149: heru siswoko-fitk

117

HASIL UJI NORMALITAS

A. Daftar nilai postest kelas eksperimen I

60 60 60 60 65

65 70 70 70 70

70 75 75 75 75

80 80 80 80 80

80 80 85 85 85

85 85 90 90 95 95

1) Distribusi Frekuensi

a) Menentukan skor besar dan kecil

Skor terbesar = 95

Skor terkecil = 60

b) Menentukan range (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

R = 95 – 60 = 35

c) Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 31 = 1 + 3,3 (1,49)

= 1 + 4.92 = 5,92 dibulatkan menjadi 6

d) Menentukan panjang kelas (i)

I = 6

35

BK

R= 5,83 dibulatkan menjadi 6

Tabel distribusi frekuensi

No Kelas

Interval F Nilai Tengah (xi) xi

2 f.xi f.xi

2

1 60 – 65 6 62,5 3906,25 375 23437,5

2 66 – 71 5 68,5 4692,25 342,5 23461,25

3 72 – 77 4 74,5 5550,25 298 22201

4 78 – 83 7 80,5 6480,25 563,5 45361,75

5 84 – 89 5 86,5 7482,25 432,5 37411,25

6 90 – 95 4 92,5 8556,25 370 34225

Jumlah 31 36667,5 2381,5 186098

Page 150: heru siswoko-fitk

118

e) Menentukan nilai rata-rata X

X = n

fXi =

31

5,381.2 = 76,82

f) Simpangan baku (Standar Deviasi)

S = )1.(

)(. 22

nn

fXfXin

= )131(31

)5,381.2(098.18631 2

x

x =

930

488.97 = 83,104 = 10,24

2) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a) Menentukan batas kelas, yaitu:

59,5 65,5 71,5 77,5 83,5 89,5 95,5

a) Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus

Z = S

XBataskelas

Z1 = 24,10

82,765,59 = -1,69

Z2 = 24,10

82,765,65 = -1,10

Z3 = 24,10

82,765,71 = -0,52

Z4 = 24,10

82,765,77 = 0,07

Z5 = 24,10

82,765,83 = 0,65

Z6 = 24,10

82,765,89 = 1,24

Z7 = 24,10

82,765,95 = 1,82

Page 151: heru siswoko-fitk

119

b) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:

0,454

5

0,364

3

0,198

5

0,027

9

0,247

2

0,392

5

0,465

6

c) Mencari luas tiap kelas interval:

0,4345 – 0,3238 = 0,0902

0,3238 – 0,1406 = 0,1658

0,1406 – 0,0832 = 0,1706

0,2852 – 0,0832 = 0,2193

0,4131 – 0,2852 = 0,1453

0,4732 – 0,4131 = 0,0731

d) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)

0,0902 x 30 = 2,706

0,1658 x 30 = 4,974

0,1706 x 30 = 5,118

0,2193 x 30 = 6,579

0,1453 x 30 = 4,359

0,0731 x 30 = 2,193

No. Batas

Kelas Z Luas 0 – Z

Luas Tiap Kelas

Interval Fe f0

1 59,5 -1,6914063 0,4545 0,0902 2,706 6

2 65,5 -1,1054688 0,3643 0,1658 4,974 5

3 71,5 -0,5195312 0,1985 0,1706 5,118 4

4 77,5 0,06640625 0,0279 0,2193 6,579 7

5 83,5 0,65234375 0,2472 0,1453 4,359 5

6 89,5 1,23828125 0,3925 0,0731 2,193 4

Jumlah 31

Page 152: heru siswoko-fitk

120

e) Mencari chi – kuadrat hitung (x2 hitung)

X2 =

k

i fe

fefo

1

2)(

X2 =

706,2

)706,26( 2 +

974,4

)974,45( 2 +

118,5

)118,54( 2+

579,6

)579,67( 2 +

359,4

)359,45( 2 +

193,2

)193,24( 2

= 4,009 + 0,000 + 0,244 + 0,027 + 0,094 + 1,488

= 5,864

Nilai x2 tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 pada

tabel chi-kuadrat didapat, x2 tabel = 11,070

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika X2 hitung ≥ X

2 tabel berarti distribusi data tidak normal

Jika X2 hitung ≤ X

2 tabel

berarti distribusi data normal

Dari perhitungan didapat:

X2 hitung = 5,864 dan X

2 tabel = 11,070

Jadi, X2 hitung < X

2 tabel, artinya data berdistribusi normal

Page 153: heru siswoko-fitk

121

B. Daftar nilai postest kelas eksperimen II

60 60 60 60 60

65 65 65 65 70

70 70 70 70 70

70 75 75 75 75

75 75 75 75 80

80 80 85 85 90 95

1) Distribusi Frekuensi

a) Menentukan skor besar dan kecil

Skor terbesar = 95

Skor terkecil = 60

b) Menentukan range (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

R = 95 – 60 = 35

c) Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 31

= 1 + 3,3 (1,49)

= 1 + 4.92 = 5,92 dibulatkan menjadi 6

d) Menentukan panjang kelas (i)

I = 6

35

BK

R= 5,83 dibulatkan menjadi 6

Tabel distribusi frekuensi

No Kelas

Interval F Nilai Tengah (xi) xi

2 f.xi f.xi

2

1 60 – 65 9 62,5 3906,25 562,5 35156,25

2 66 – 71 7 68,5 4692,25 479,5 32845,75

3 72 – 77 8 74,5 5550,25 596 44402

4 78 – 83 3 80,5 6480,25 241,5 19440,75

5 84 – 89 2 86,5 7482,25 173 14964,5

6 90 – 95 2 92,5 8556,25 185 17112,5

Jumlah 31 465 36667,5 2237,5 163922

Page 154: heru siswoko-fitk

122

e) Menentukan nilai rata-rata X

X = n

fXi =

31

5,237.2 = 72,18

f) Simpangan baku (Standar Deviasi)

S = )1.(

)(. 22

nn

fXfXin

= )131(31

)5,237.2(922.16331 2

x

x =

930

168.75 = 83,80 = 8,99

2) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a) Menentukan batas kelas, yaitu:

59,5 65,5 71,5 77,5 83,5 89,5 95,5

b) Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus

Z = S

XBataskelas

Z1 = 99,8

18,725,59 = -1,41

Z2 = 99,8

18,725,65 = -0,74

Z3 = 99,8

18,725,71 = -0,07

Z4 = 99,8

18,725,77 = 0,59

Z5 = 99,8

18,725,83 = 1,26

Z6 = 99,8

18,725,89 = 1,93

Z7 = 99,8

18,725,95 = 2,59

Page 155: heru siswoko-fitk

123

c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:

0,420

7

0,270

4

0,027

9

0,222

4

0,396

2

0,473

2

0,495

2

d) Mencari luas tiap kelas interval:

0,4207 – 0,2704 = 0,1503

0,2704 – 0,0279 = 0,2425

0,0279 + 0,2224 = 0,2503

0,3962 – 0,2224 = 0,1738

0,4732 – 0,3962 = 0,0770

0,4952 – 0,4732 = 0,0220

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)

0,1503 x 30 = 4,509

0,2425 x 30 = 7,275

0,2503 x 30 = 7,509

0,1738 x 30 = 5,214

0,0770 x 30 = 2,310

0,0220 x 30 = 0,660

No. Batas

Kelas Z Luas 0 – Z

Luas Tiap Kelas

Interval Fe f0

1 59,5 -1,410169 0,4207 0,1503 4,509 9

2 65,5 -0,74276077 0,2704 0,2425 7,275 7

3 71,5 -0,07535254 0,0279 0,2503 7,509 8

4 77,5 0,592055689 0,2224 0,1738 5,214 3

5 83,5 1,25946392 0,3962 0,077 2,310 2

6 89,5 1,926872152 0,4732 0,022 0,660 2

Jumlah 31

Page 156: heru siswoko-fitk

124

f) Mencari chi – kuadrat hitung (x2 hitung)

X2 =

k

i fe

fefo

1

2)(

X2 =

509,4

)509,49( 2 +

275,7

)275,77( 2 +

509,7

)509,78( 2+

214,5

)214,53( 2 +

310,2

)310,22( 2 +

660,0

)660,02( 2

= 4,473 + 0,010 + 0,032 + 0,940 + 0,042 + 2,721

= 8,218

Nilai x2 tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 pada

tabel chi-kuadrat didapat, x2 tabel = 11,070

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika X2 hitung ≥ X

2 tabel berarti distribusi data tidak normal

Jika X2 hitung ≤ X

2 tabel

berarti distribusi data normal

Dari perhitungan didapat:

X2 hitung = 8,218 dan X

2 tabel = 11,070

Jadi, X2 hitung < X

2 tabel, artinya data berdistribusi normal

Page 157: heru siswoko-fitk

125

Lampiran 15

UJI HOMOGENITAS

A. Uji Homogenitas Postest

Uji homogenitas penelitian ini menggunakan uji fisher dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Menghitung rata-rata

2. Menentukan selisih ,....21 XXXX

3. Menjumlahkan kuadrat tersebut

4. Jumlah tersebut dibagi n -1

5. Menentukan F hitung

6. Menentukan derajat kebebasan

7. Menentukan 21,05.0 bddbFF tabeltabel

8. Interpretasi data

tabelhitung FFjikaH 0 , maka data tersebut bersifat homogen

tabelhitunga FFjikaH , maka data tersebut bersifat tidak homogen

Tabel Uji Homogenitas Postest

No

1 70 76,61 -6,61 43,692 65 72,42 -7,42 55,056

2 85 76,61 8,39 70,392 70 72,42 -2,42 5,8564

3 80 76,61 3,39 11,492 75 72,42 2,58 6,6564

4 60 76,61 -16,61 275,89 60 72,42 -12,42 154,26

5 75 76,61 -1,61 2,5921 65 72,42 -7,42 55,056

6 80 76,61 3,39 11,492 70 72,42 -2,42 5,8564

7 90 76,61 13,39 179,29 70 72,42 -2,42 5,8564

8 85 76,61 8,39 70,392 75 72,42 2,58 6,6564

9 70 76,61 -6,61 43,692 85 72,42 12,58 158,26

10 75 76,61 -1,61 2,5921 65 72,42 -7,42 55,056

11 85 76,61 8,39 70,392 70 72,42 -2,42 5,8564

12 65 76,61 -11,61 134,79 60 72,42 -12,42 154,26

13 70 76,61 -6,61 43,692 75 72,42 2,58 6,6564

14 95 76,61 18,39 338,19 60 72,42 -12,42 154,26

YY2YY

Page 158: heru siswoko-fitk

126

15 80 76,61 3,39 11,492 65 72,42 -7,42 55,056

16 60 76,61 -16,61 275,89 80 72,42 7,58 57,456

17 80 76,61 3,39 11,492 75 72,42 2,58 6,6564

18 95 76,61 18,39 338,19 70 72,42 -2,42 5,8564

19 80 76,61 3,39 11,492 95 72,42 22,58 509,86

20 75 76,61 -1,61 2,5921 75 72,42 2,58 6,6564

21 80 76,61 3,39 11,492 80 72,42 7,58 57,456

22 70 76,61 -6,61 43,692 60 72,42 -12,42 154,26

23 85 76,61 8,39 70,392 70 72,42 -2,42 5,8564

24 60 76,61 -16,61 275,89 90 72,42 17,58 309,06

25 75 76,61 -1,61 2,5921 75 72,42 2,58 6,6564

26 90 76,61 13,39 179,29 85 72,42 12,58 158,26

27 65 76,61 -11,61 134,79 70 72,42 -2,42 5,8564

28 70 76,61 -6,61 43,692 60 72,42 -12,42 154,26

29 85 76,61 8,39 70,392 75 72,42 2,58 6,6564

30 60 76,61 -16,61 275,89 80 72,42 7,58 57,456

31 80 76,61 3,39 11,492 75 72,42 2,58 6,6564

∑ 2375 2374,9 0,09 3069,4 2245 2245 -0,02 2393,5

1.

1

2

2

n

XXS x

30

4,069.32xS

31,1022xS

2.

1

2

n

YYS y

30

5,393.22yS

78,792yS

3. Menentukan derajat kebebasan

Penyebut : dk2 = n-1 = 31 – 1 = 30

Pembilang : dk1 = n-1 = 31 – 1 = 30

Page 159: heru siswoko-fitk

127

4. Menentukan F hitung

780,0

31,102

78,79

2

2

hitung

hitung

x

y

hitung

F

F

S

SF

5. Menetukan F tabel

Untuk dk penyebut 30 dan dk pembilang 30 pada taraf signifikan 05,0

dari tabel distribusi F tidak dapat, maka dilakukan interpolasi:

Dari tabel 30;29;05,0 dkF adalah 1.86 dan 29:30;05,0 dkF adalah 1.73, maka:

756,1

10

56,17

10

84,1372,3

82

73,1886,1229:28;05.0

tabel

tabel

dktabel

F

F

FF

Karena tabelhitung FF maka 0H ditolak yang berarti bahwa kedua data

merupakan variansi populasi yang homogen.

Page 160: heru siswoko-fitk

128

Lampiran 16

UJI HIPOTESIS

A. Uji-t

Untuk pengujian statistik, digunakan statistik uji-t, adapun langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis

21

210

:

:

aH

H

2. Berdasarkan perhitungan diperoleh:

83,104

31

82,76

2

1

1

S

n

X

83,80

31

18,72

2

2

2

S

n

X

Untuk pengujian hipotesisnya digunakan rumus:

64,9

83,92

60

8,569.5

60

9,424.29,144.3

262

83,803083,10430

23131

83,8013183,104131

2

11

11

21

2

22

2

11

21

21

S

S

S

S

S

S

nn

SnSnS

dengan

nnS

XXt

Page 161: heru siswoko-fitk

129

Sehingga diperoleh nilai uji-t:

80,9

45,2

24

254,064,9

24

0645,064,9

24

31

264,9

24

31

1

31

164,9

83,8083,104

11

21

21

hitung

hitung

hitung

hitung

hitung

hitung

hitung

t

t

t

t

t

t

nnS

XXt

3. Menentukan harga tabelt

Tipe pengujian yang digunakan adalah uji pihak kanan dengan taraf

signifikansi 05,0 dengan derajat kebebasan adalah 221 nXnXdk ,

sehingga nilai 6023131 dk . Diperoleh harga 00,2tabelt

4. Kriteria pengujiannya adalah 0H diterima karena tabelhitung tt

5. Kesimpulan

Dengan taraf signifikansi 05,0 , maka nilai tabelhitung tt , yaitu 00,280,9

sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil

belajar fisika siswa yang belajar dengan menggunakan metode TGT (Times

Games Tournament).

Page 162: heru siswoko-fitk

130

Lampiran 17

Page 163: heru siswoko-fitk

131

Page 164: heru siswoko-fitk

132

Page 165: heru siswoko-fitk
Page 166: heru siswoko-fitk
Page 167: heru siswoko-fitk
Page 168: heru siswoko-fitk
Page 169: heru siswoko-fitk
Page 170: heru siswoko-fitk
Page 171: heru siswoko-fitk
Page 172: heru siswoko-fitk
Page 173: heru siswoko-fitk
Page 174: heru siswoko-fitk

BIODATA PENULIS

Heru Siswoko lahir di Jakarta pada tanggal 20 April 1986,

anak pertama dari tiga saudara dari pasangan Bapak

Sasmoko dan Ibu Sri Herawati. Saat ini tinggal di Jl.

Sirsak Rt.01 Rw.02 No.73 Jagakarsa Jakarta Selatan

12620.

Menamatkan pendidikan dasar di SDN 05 Pagi Jagakarsa

pada tahun 1998, lalu melanjutkan di SMPN 175

Kebagusan dan lulus pada tahun 2001, kemudian melanjutkan pendidikan

menengah di SMA Kemala Bhayangkari 1 Pasar Minggu Jakarta Selatan dan lulus

pada tahun 2004. Dan menamatkan S1 (Sarjana Pendidikan) di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika.