Top Banner
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLEIN DENGAN HNP (HERNIA NUKLEUS PULPOSUS) I. Landasan teori A. Pengertian HNP adalah Suatu nyeri yang disebabkan oleh proses patologik dikolumna vertebralis pada diskus intervertebralis (diskogenik) (Harsono, 1996) HNP adalah keadaan dimana nukleus pulposus keluar menonjol untuk kemudia menekan ke arah kanalis spinalis melalui anulus fibrosis yang robek. B. Etiologi HNP terjadi karena proses degenratif diskus intervetebralis C. Insiden Angka kejadi dan kesakitan banyak terjadi pada usia pertengahan. Pada umumnya HNP didahului oelh aktiivtas yang berlebihan, misalnya mengangkat beban berat (terutama mendadak) mendorong barang berat. Laki—laki lebih banyak dari pada wanita D. gejala Gejala utama yang muncul adalah rasa nyeri di punggung bawah disertai otot-otot sekitar lesi dan nyeri tekan . HNP terbagi atas : 1. HNP sentral HNP sentral akan menimbulkan paraparesis flasid, parestesia, dan retensi urine 2. HNP lateral Rasa nyeri terletak pada punggung bawah,
45

Hernia NP 83 (2)

Jun 16, 2015

Download

Documents

khusyaeri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hernia NP 83 (2)

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLEIN DENGAN HNP (HERNIA NUKLEUS PULPOSUS)

I. Landasan teori

A. Pengertian

HNP adalah Suatu nyeri yang disebabkan oleh proses patologik dikolumna

vertebralis pada diskus intervertebralis (diskogenik) (Harsono, 1996)

HNP adalah keadaan dimana nukleus pulposus keluar menonjol untuk

kemudia menekan ke arah kanalis spinalis melalui anulus fibrosis yang robek.

B. Etiologi

HNP terjadi karena proses degenratif diskus intervetebralis

C. Insiden

Angka kejadi dan kesakitan banyak terjadi pada usia pertengahan. Pada

umumnya HNP didahului oelh aktiivtas yang berlebihan, misalnya

mengangkat beban berat (terutama mendadak) mendorong barang berat. Laki

—laki lebih banyak dari pada wanita

D. gejala

Gejala utama yang muncul adalah rasa nyeri di punggung bawah disertai otot-

otot sekitar lesi dan nyeri tekan .

HNP terbagi atas :

1. HNP sentral

HNP sentral akan menimbulkan paraparesis flasid, parestesia, dan retensi

urine

2. HNP lateral

Rasa nyeri terletak pada punggung bawah, ditengah-tengah abtra pantat

dan betis, belakang tumit dan telapak kaki.Ditempat itu juga akan terasa

nyeri tekan. Kekuatan ekstensi jari ke V kaki berkurang dan refleks

achiler negatif. Pada HNP lateral L 4-5 rasa nyeri dan tekan didapatkan di

punggung bawah, bagian lateral pantat, tungkai bawah bagian lateral, dan

di dorsum pedis. Kekuatan ekstensi ibu jari kaki berkurang dan refleks

patela negatif. Sensibilitas [ada dermatom yang sdesuai dengan radiks

yang terkena menurun. Pada percobaan lasegue atau test mengnagkat

tungkai yang lurus (straigh leg raising) yaitu mengangkat tungkai secara

lurus dengan fleksi di sendi panggul, akan dirasakan nyeri disepanjang

bagian belakang (tanda lasefue positif). Valsava dab nafsinger akan

memberikan hasil posistif .

Page 2: Hernia NP 83 (2)

E. patofisiologi

Pada umumnya HNP didahului oeleh aktiivta syang berat dengan keluahan

utamanya adalah nyeri di punggung bawah disertai nyeri otot sekitar lesi dan

nyeri tekan . Hal ini desebabkan oleh spasme otot-otot tersebut dan spasme

menyebabkan mengurangnya lordosis lumbal dan terjadi skoliosis.

F. Penatalaksanaan

1. Terapi konservatif

a. Tirah baring

Penderita hrus tetap berbaring di tempat tidur selama beberapa hari

dengan sikap yang baik adalah sikap dalam posisi setengah duduk

dimana tungkai dalam sikap fleksi pada sendi panggul dan lutut.

tertentu. Tempat tidur tidak boleh memakai pegas/per dengan

demikina tempat tidur harus dari papan yang larus dan

diutu[ dengan lembar busa tipis. Tirah baring bermanfaat untuk

nyeri punggung bawah mekanik akut. Lama tirah baring tergantung

pada berat ringannya gangguan yang dirasakan penderita. Pada HNP

memerlukan waktu yang lebih lama. Setelah berbaring dianggp

cukup maka dilakukan latihan / dipasang korset untuk mencegah

terjadinya kontraktur dan mengembalikan lagi fungsi-fungsi otot.

b. Medikamentosa

1. Symtomatik

Analgetik (salisilat, parasetamol), kortikosteroid (prednison,

prednisolon), anti-inflamasi non-steroid (AINS) seperti

piroksikan, antidepresan trisiklik ( amitriptilin), obat penenang

minor (diasepam, klordiasepoksid).

2. Kausal

Kolagenese

c. Fisioterapi

Biasanya dalam bentuk diatermy (pemanasan dengan jangkauan

permukaan yang lebih dalam) untuk relaksasi otot dan mengurnagi

lordosis.

2. Terapi operatif

Terapi operatif dikerjakan apabila dengan tindakan konservatif tidak

memberikan hasil yang nyata, kambuh berulang atau terjadi defisit

neurologik

3. Rehabilitasi

Page 3: Hernia NP 83 (2)

a. Mengupayakan penderita segera bekerja seperti semula

b. Agar tidak menggantungkan diri pada orang lain dalam

melakkan kegiatan sehari-hari (the activity of daily living)

c. Klien tidak mengalami komplikasi pneumonia, infeksi

saluran kencing dan sebagainya).

II. konsep keperawatan

A. Pengkajian

1. Identitas

HNP terjadi pada umur pertengahan, kebanyakan pada jenis kelamin pria

dan pekerjaan atau aktivitas berat (mengangkat baran berat atau

mendorong benda berat)

2. Keluahan Utama

Nyeri pada punggung bawah

P, trauma (mengangkat atau mendorong benda berat)

Q, sifat nyeri seperti ditusuk-tusuk atau seperti disayat, mendenyut,

seperti kena api, nyeri tumpul atau kemeng yang terus-menerus.

Penyebaran nyeri apakah bersifat nyeri radikular atau nyeri acuan

(referred fain). Nyeri tadi bersifat menetap, atau hilang timbul, makin

lama makin nyeri .

R, letak atau lokasi nyeri menunjukkan nyeri dengan setepat-tepatnya

sehingga letak nyeri dapat diketahui dengan cermat.

S, Pengaruh posisi tubuh atau atau anggota tubuh berkaitan dengan

aktivitas tubuh, posisi yang bagaimana yang dapat meredakan rasa nyeri

dan memperberat nyeri. Pengaruh pada aktivitas yang menimbulkan rasa

nyeri seperti berjalan, turun tangga, menyapu, gerakan yang mendesak.

Obat-oabata yang ssedang diminum seperti analgetik, berapa lama

diminumkan.

T Sifanya akut, sub akut, perlahan-lahan atau bertahap, bersifat menetap,

hilng timbul, makin lama makin nyeri.

3. Riwayat Keperawatan

a. Apakah klien pernah menderita Tb tulang, osteomilitis,

keganasan (mieloma multipleks), metabolik (osteoporosis)

b. Riwayat menstruasi, adneksitis dupleks kronis, bisa

menimbulkan nyeri punggung bawah

Page 4: Hernia NP 83 (2)

4. Status mental

Pada umumny aklien menolak bila langsung menanyakan tentang banyak

pikiran/pikiran sedang (ruwet). Lebih bijakasana bila kita menanyakan

kemungkinan adanya ketidakseimbangan mental secara tidak langsung

(faktor-faktor stres)

5. Pemeriksaan

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum

pemeriksaan tanda-tanda vital, dilengkapi pemeriksaan

jantung, paru-paru, perut.

Inspeksi

- inspeksi punggung, pantat dan tungkai dalam

berbagai posisi dan gerakan untuk evalusi neyurogenik

- Kurvatura yang berlebihan, pendataran arkus

lumbal,adanya angulus, pelvis ya ng miring/asimitris,

muskulatur paravertebral atau pantat yang asimetris,

postur tungkai yang abnormal.

- Hambatan pada pegerakan punggung , pelvis

dan tungkai selama begerak.

- Klien dapat menegenakan pakaian secara

wajar/tidak

- Kemungkinan adanya atropi, faskulasi,

pembengkakan, perubahan warna kulit.

palpasi dan perkusi

- paplasi dan perkusi harus dikerjakan dengan

hati-hati atau halus sehingga tidak membingungkan klien

- Paplasi pada daerah yang ringan rasa nyerinya

ke arah yang paling terasanyeri.

- Ketika meraba kolumnavertebralis dicari

kemungkinan adanya deviasi ke lateral atau antero-

posterior

- Palpasi dna perkusi perut, distensi pewrut,

kandung kencing penuh dll.

Neuorologik

Pemeriksaan motorik

- Kekuatan fleksi dan ekstensi tungkai atas,

Page 5: Hernia NP 83 (2)

tungkai bawah, kaki, ibu jari dan jari lainnya dengan

menyuruh klien unutk melakukan gerak fleksi dan ekstensi

dengan menahan gerakan.

- atropi otot pada maleolus atau kaput fibula

dengan membandingkan kanan-kiri.

- fakulasi (kontraksi involunter yang bersifat

halus) pada otot-otot tertentu.

Pemeriksan sensorik

Pemeriksaan rasa raba, rasa sakit, rasa suhu, rasa dalam dan

rasa getar (vibrasi) untuk menentukan dermatom mana yang

terganggu sehingga dapat ditentuakn pula radiks mana yang

terganggu.

pemeriksaan refleks

- refleks lutut /patela/hammer (klien

bebraring.duduk dengan tungkai menjuntai), pada HNP

lateral di L4-5 refleks negatif.

- Rfleks tumit.achiles (klien dalam posisi

berbaring , luutu posisi fleksi, tumit diletakkan diatas

tungkai yang satunya dan ujung kaki ditahan dalam

posisi dorsofleksi ringan, kemudian tendon achiles

dipukul. Pada aHNP lateral 4-5 refleks ini negatif.

Pemeriksaan range of movement (ROM)

Pemeriksaan ini dapat dilakukan aktif atau pasif untuk

memperkirakan derajat nyeri, functio laesa, atau untuk

mememriksa ada/tidaknya penyebaran nyeri.

b. Pemeriksaan penunjang

foto rontgen, Foto rontgen dari depan, samping, dan serong)

untuk identifikasi ruang antar vertebra menyempit. Mielografi

adalah pemeriksaan dengan bahan kontras melalu tindakan lumbal

pungsi dan pemotrata dengan sinar tembus. Apabila diketahiu

adanya penyumbatan.hambatan kanalis spinalis yang mungkin

disebabkan HNP.

Elektroneuromiografi (ENMG)

Untuk menegetahui radiks mana yang terkena / melihat adanya

polineuropati.

Sken tomografi

Page 6: Hernia NP 83 (2)

Melihat gambaran vertebra dan jaringan disekitarnya termasuk

diskusi intervertebralis.

6. Penatalaksanaan

(lihat pada landsan teori)

7. Dignosa keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan dari masalah

pasien yang nyata ataupun potensial dan membutuhkan tindakan

keperawatan sehingga masalah pasien dapat ditanggulangi atau dikurangi.

(Lismidar, 1990)

1)Nyeri berhubungan dengan penjepitan saraf pada diskus intervetebralis

2)Cemas berhubuangan dengan prosedur operasi, diagnosis, prognosis,

anestesi, nyeri, hilangnya fungsi

3)Perubahan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplagia

4)Perubahan eliminasi alvi (konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi,

intake cairan yang tidak adekuat

5)Kurangnya pemenuhan perawatan diri yang berhubungan dengan

hemiparese/hemiplegi

6)Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan tirah baring lama

B. Perencanaan

Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat perencanaan

intervensi keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan perencanaan

adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah

keperawatan klien. Tahapan perencanaan keperawatan klien adalah penentuan

prioritas diagnosa keperawatan,penetuan tujuan, penetapan kriteria hasil dan

menntukan intervensi keperawatan.

Rencana keperawatan dari diagnosa keperawatan diatas adalah :

1. Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan dampak penjepitan

saraf pada radiks intervertebralis

Tujuan :

Nyeri berkurang atau rasa nyaman terpenuhi

Kriteria :

- Klien mengatakan tidak terasa nyeri.

- lokasi nyeri minimal

Page 7: Hernia NP 83 (2)

- keparahan nyeri berskala 0

- Indikator nyeri verbal dan noverbal (tidak menyeringai)

INTERVENSI RASIONAL

Identifikasi klien dalam

membantu menghilangkan rasa

nyerinya

Pengetahuan yang mendalam tentang

nyeri dan kefektifan tindakan

penghilangan nyeri.

Berikan informasi tentang

penyebab dan cara mengatasinya

Informasi mengurangi ansietas yang

berhubungan dengan sesuatu yang

diperkirakan.

Tindakan penghilangan rasa nyeri

noninvasif dan nonfarmakologis

(posisi, balutan (24-48 jam),

distraksi dan relaksasi.

Tindakan ini memungkinkan klien

untuk mendapatkan rasa kontrol

terhadap nyeri.

Terapi analgetik Terapi farmakologi diperlukan untuk

memberikan peredam nyeri.

2. Cemas berhubuangan dengan prosedur operasi, diagnosis, prognosis,

anestesi, nyeri, hilangnya fungsi,.

Tujuan : Rasa cemas klien akan berkurang/hilang.

Kriteria hasil :

Klien mampu mengungkapkan ketakutan/kekuatirannya.

Respon klien tampak tersenyum.

INTERVENSI RASIONAL

1. Diskusikan mengenai

kemungkinan kemajuan dari fungsi

gerak untuk mempertahankan

harapan klien dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari

2. Berikan informasi mengenai

klien yang juga pernah mengalami

gangguan seperti yang dialami klien

danmenjalani operasi

1. Menunjukkan kepada

klien bahwa dia dapat

berkomunikasi dengan efektif

tanpa menggunakan alat

khusus, sehingga dapat

mengurangi rasa cemasnya.

2. Harapan-harapan yang

tidak realistik tiak dapat

mengurangi kecemasan,

justru malah menimbulkan

ketidak percayaan klien

Page 8: Hernia NP 83 (2)

3. Berikan informasi mengenai

sumber-sumber dan alat-lat yang

tersedia yang dapat membantu klien

4. Berikan support sistem (perawat,

keluarga atau teman dekat dan

pendekatan spiritual)

5. Reinforcement terhadap potensi

dan sumber yang dimiliki

berhubungan dengan penyakit,

perawatan dan tindakan

terhadap perawat.

3. Memungkinkan klien

untuk memilih metode

komunikasi yang paling tepat

untuk kehidupannya sehari-

hari disesuaikan dnegan

tingkat keterampilannya

sehingga dapat mengurangi

rasa cemas dan frustasinya.

4. Dukungan dari bebarapa

orang yang memiliki

pengalaman yang sama akan

sangat membantu klien.

5. Agar klien menyadari

sumber-sumber apa saja yang

ada disekitarnya yang dapat

mendukung dia untuk

berkomunikasi.

3. Perubahan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplegia

Tujuan :

Klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya

Kriteria hasil

- Tidak terjadi kontraktur sendi

- Bertabahnya kekuatan otot

- Klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas

Page 9: Hernia NP 83 (2)

INTERVENSI RASIONAL

a) Ubah posisi klien tiap

2 jam

b) Ajarkan klien untuk

melakukan latihan gerak aktif pada

ekstrimitas yang tidak sakit

c) Lakukan gerak pasif

pada ekstrimitas yang sakit

d) Kolaborasi dengan

ahli fisioterapi untuk latihan fisik

klien

a) Menurunkan

resiko terjadinnya iskemia

jaringan akibat sirkulasi

darah yang jelek pada daerah

yang tertekan

b) Gerakan aktif

memberikan massa, tonus

dan kekuatan otot serta

memperbaiki fungsi jantung

dan pernapasan

c) Otot

volunter akan kehilangan

tonus dan kekuatannya bila

tidak dilatih untuk digerakkan

4. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan hemiparese/hemiplegi,

nyeri

Tujuan

Kebutuhan perawatan diri klien terpenuhi

Kriteria hasil

- Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan

kemampuan klien

- Klien dapat mengidentifikasi sumber pribadi/komunitas untuk

memberikan bantuan sesuai kebutuhan

INTERVENSI RASIONAL

a. Monitor kemampuan

dan tingkat kekurangan dalam

melakukan perawatan diri

b. Beri motivasi kepada

klien untuk tetap melakukan

a. Memba

ntu dalam

mengantisipasi/merencanaka

n pemenuhan kebutuhan

secara individual

b. Mening

Page 10: Hernia NP 83 (2)

aktivitas dan beri bantuan dengan

sikap sungguh

c. Hindari melakukan

sesuatu untuk klien yang dapat

dilakukan klien sendiri, tetapi

berikan bantuan sesuai kebutuhan

d. Berikan umpan balik

yang positif untuk setiap usaha yang

dilakukannya atau keberhasilannya

e. Kolaborasi dengan ahli

fisioterapi/okupasi

katkan harga diri dan

semangat untuk berusaha

terus-menerus

c. Klien

mungkin menjadi sangat

ketakutan dan sangat

tergantung dan meskipun

bantuan yang diberikan

bermanfaat dalam mencegah

frustasi, adalah penting bagi

klien untuk melakukan

sebanyak mungkin untuk

diri-sendiri untuk

emepertahankan harga diri

dan meningkatkan pemulihan

d. Mening

katkan perasaan makna diri

dan kemandirian serta

mendorong klien untuk

berusaha secara kontinyu

e. Member

ikan bantuan yang mantap

untuk mengembangkan

rencana terapi dan

mengidentifikasi kebutuhan

alat penyokong khusus

5. Gangguan eliminasi alvi (konstipasi) berhubngan dengan imobilisasi,

intake cairan yang tidak adekuat

Tujuan

Klien tidak mengalami kopnstipasi

Kriteria hasil

- Klien dapat defekasi secara spontan dan lancar tanpa

menggunakan obat

- Konsistensifses lunak

Page 11: Hernia NP 83 (2)

- Tidak teraba masa pada kolon ( scibala )

- Bising usus normal ( 15-30 kali permenit )

INTERVENSI RASIONAL

a) Berikan

penjelasan pada klien dan keluarga

tentang penyebab konstipasi

b) Auskultasi bising

usus

c) Anjurkan pada

klien untuk makan maknanan yang

mengandung serat

d) Berikan intake

cairan yang cukup (2 liter perhari)

jika tidak ada kontraindikasi

e) Lakukan

mobilisasi sesuai dengan keadaan

klien

f) Kolaborasi

dengan tim dokter dalam pemberian

pelunak feses (laxatif, suppositoria,

enema)

a. Klien dan keluarga akan

mengerti tentang penyebab

obstipasi

b. Bising usu menandakan

sifat aktivitas peristaltik

c. Diit seimbang tinggi

kandungan serat

merangsang peristaltik dan

eliminasi reguler

d. Masukan cairan adekuat

membantu mempertahankan

konsistensi feses yang

sesuai pada usus dan

membantu eliminasi reguler

e. Aktivitas fisik reguler

membantu eliminasi dengan

memperbaiki tonus oto

abdomen dan merangsang

nafsu makan dan peristaltik

f. Pelunak feses

meningkatkan efisiensi

pembasahan air usus, yang

melunakkan massa feses

dan membantu eliminasi

6. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama

Tujuan

Klien mampu mempertahankan keutuhan kulit

Page 12: Hernia NP 83 (2)

Kriteria hasil

- Klien mau berpartisipasi terhadap pencegahan luka

- Klien mengetahui penyebab dan cara pencegahan luka

- Tidak ada tanda-tanda kemerahan atau luka

INTERVENSI RASIONAL

a. Anjurkan untuk

melakukan latihan ROM (range of

motion) dan mobilisasi jika mungkin

b. Rubah posisi tiap

2 jam

c. Gunakan bantal

air atau pengganjal yang lunak di

bawah daerah-daerah yang menonjol

d. Lakukan

massage pada daerah yang menonjol

yang baru mengalami tekanan pada

waktu berubah posisi

e. Observasi

terhadap eritema dan kepucatan dan

palpasi area sekitar terhadap

kehangatan dan pelunakan jaringan

tiap merubah posisi

f. Jaga kebersihan

kulit dan seminimal mungkin hindari

trauma, panas terhadap kulit

a. Meningkatkan aliran darah

kesemua daerah

b. Menghindari tekanan dan

meningkatkan aliran darah

c. Menghindari tekanan yang

berlebih pada daerah yang

menonjol

d. Menghindari kerusakan-

kerusakan kapiler-kapiler

e. Hangat dan pelunakan adalah

tanda kerusakan jaringan

f. Mempertahankan keutuhan

kulit

C. Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan keperawatan ini merupakan realisasi dari rencana

tindakan keperawatan yang diberikan pada klien.

D. Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Evaluasi

adalah kegiatan yang di sengaja dan terus-menerus dengan melibatkan klien,

perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini diperlukan

pengetahuan tentang kesehatan, patofisiologi, dan strategi evaluasi. Tujuan

Page 13: Hernia NP 83 (2)

evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan

tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang. (Lismidar, 1990)

Page 14: Hernia NP 83 (2)

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall, 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC,

Jakarta.

Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C., 2000, Rencana Asuhan

Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta.

Engram, Barbara, 1998, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3,

EGC, Jakarta.

Harsono, 1996, Buku Ajar Neurologi Klinis, Edisi 1, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Harsono, 2000, Kapita Selekta Neurologi, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Hudak C.M.,Gallo B.M.,1996, Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Edisi VI,

Volume II, EGC, Jakarta.

Ignatavicius D.D., Bayne M.V., 1991, Medical Surgical Nursing, A Nursing Process

Approach, An HBJ International Edition, W.B. Saunders Company,

Philadelphia.

Juwono, T., 1996, Pemeriksaan Klinik Neurologik Dalam Praktek, EGC, Jakarta.

Mardjono M., Sidharta P., 1981, Neurologi Klinis Dasar, PT Dian Rakyat, Jakarta.

Satyanegara, 1998, Ilmu Bedah Saraf, Edisi Ketiga, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Page 15: Hernia NP 83 (2)

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN Ny. R DENGAN GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP)

DI RUANG SYARAF A RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA

I. PENGKAJIAN (12 Maret 2002)

A. Identitas

Nama : Ny. R

Umur : 65 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : -

Status : Ibu rumah tangga

Alamat : SBY

MRS : 18-02-2002

DM : Post Op Laminectomy dengan DM HNP

B. Keluhan utama

Nyeri otot

Paliatif, Nyeri otot, geringgingan

Kualitatif dan kuantitatif, nyeri otot

Region, nyeri dirasakan pada paha, dan bertambah nyeri bila digerakkan atau

diangkat sampai menjalar ke pinggang kiri

Severity, kondisi seperti ini menyebabkan lebih banyak terlentang, miring

kanan dan kiri, terlentang duduk masi dibantu dan tahan < 10 menit, berdiri

belum kuat/mampu dan perlu bantuan bila berjalan hanya kuat 3 meter, dalam

memenuhi aktiivitas sehari-hari sebagian masih dibantu atau ketergantungan

pada orang lain seperti BAB dan BAK, kebutuhan istirahat terpenuhi.

Time, Nyeri otot dan gringgian dirasakan apabila digerakkan.

C. Riwayat keperawatan :

1. Riwayat penyakit sebelumnya

Tahun 1995 pernah jatuh karena terpeleset dan tidak bisa bergerak seperti

yang dirasakan saat ini teteapi tidak perlu dioperasi karena bisa

disembuhkan dengan perawatan dan istirahat, mendapat paerawatan di

syaraf A RSDS.

Page 16: Hernia NP 83 (2)

Tahun 1998 dengan penyebab dan sakit yang sama, sembuh tanpa operasi

dan menjalani perawatan di syaraf A RSDS.

Tahun 2002 sakitnya yang sekarang ini

2. Riwayat penyakit sekarang

Tanggal 18 -02-2002 jatung dari tangga tidak bisa bergerak dan nyeri

sepanjang kaki kiri samapai pinggang

tanggal 6 Maret 2002, telah dilakukan operasi untuk diperbaiki kelainan

sarafnya yang kejepit

Sekarang masih terasa nyeri pada otot paha dan bertambah bila dibuat

gerak samapai pmenjalar ke pinggang kiri.

3. Riwayat keluarga

Tidak ada riwayat keluarganya yang menderita penyakit seperti yang

diderita klien.

D. Pola fungsi kesehatan

1. Pola persepsi dan tatalaksana terhadap

sehat

Klien masih merakan kecemasan terhadap kondisi penyakitnya dan

proses penyembuhan , perkembangannya yang sudah dicapai, hanya

mengikuti apa yang diperlukan (tindakan dan pengobatan)

Personil higyine klien cukup rapi, rambut disisr

Diri klien merasa bahwa sudah lama dirawat, tentunya kangen dengan

kondisi rumahnya, tetapi tetap sabar dan merasa dirinya tergantungan

tidak bisa berbuat banyak dalam memenuhi kebutuhan diri sendiri.

2. pola nutrisi dan metabolisme

Makan NS , lauk, sayur kacang hijau (NS TKTP). Klien tidak ada

pantangan dalam makanannnya.

3. pola aktivitas

Selama ini setelah dioperasi , tidur terlentang, miring kanan dan kiri,

jarang duduk karena masih terasa sakit/nyeri pada beka soperasi oto paha

dan pinggang apalagi dibuat gerak. Untuk berdiri masih dibantu dan jalan

hanya bisa dengan jarak 3 meter itu masih perlu dituntun. Untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari dibantu.

4. pola eliminasi

BAK spontan , warna kuning bening, frekuensi 3-4 kali/hari, setiap kali

kencing kurang lebih ½-1 gelas perhari.

5. pola istirahat/tidur

Page 17: Hernia NP 83 (2)

Tidur tidak tentu waktunya, pokoknya merasa lelah, dengan sendirinya

tertidur, dengan sakitnya kadang masih terasa terganggu.

6. pola sensoris dan kognitif

Tingkat pengetahuan klien dan pendidikan baik dna menunjang proses

pembelajaran, konsentrasi baik.

7. pola hubungan dan peran

Status klien dalam keluarga sebagai ibu rumah tangga dengan 4 anaknya

dan suami. Pola komunikasi , menggunakan bahasa jawa,dan indonesia,

Interaksi, lacar, komonikatif (kooperatif),terbuka, dukungan keluarga

(untuk perawatan dan pengobatan memenuhi. Perilaku, terkontrol, sabar,

kesadaran baik

8. reproduksi dan seksual

Klien termasuk menopause dengan umur 65 tahun, KB (-), Haid teratur

dengan sikulus 30 hari.

9. penganggulangan stress

dalam mengatasi masalahnya yan berhubungan dnegan kesehatan

dialkukan dengan cara terbuka dan musyarah mufakat bersama suaminya

dan anak-anaknya.

10. pola tata nilai dan kepercayaan

Klien selalu berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya serta

bertawakkal dengan harapan tetap dalam lindungannya dan diberi

ketabahan dan kesembuhan sehingga dapat mandiri dan bisa beibadat

seperti sebelumnya.

E. Observasi dan pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum

Status gizi cukup, kesadaran komposmentis, GCS 456, Penampilan tidur

terlentang dengan kepala ditinggikan 2 bantal.

Antopometri : TB : 160 cm BB : 56 Kg

Tanda vital : T = 120/70 mmHg, N = 88 x/mnt, S = 37 oC, RR = 20 x/mnt

2. Review of system

a. Sistem pernafasan,

Pernafasan spontan, Vesikuler, bentuk dada simetris, Retraksi -/-, Rh -/-,

Wh -/-, RR 20 kali/menit, reguler

b. system vaskuler

Tensi 120/70 mmHg, Nadi 88 kali/menit, suhu akral hangat, S1S2 tunggal

normal, nyeri dada (-)

Page 18: Hernia NP 83 (2)

c. system persyarafan

Kesadaran komposmentis, orientasi baik, GCS 456

Kepala dan leher

Sklera putih, tidak anemis,

Conjunctiva tidak pucat

Pupil isokor

Leher kaku kuduk (-), tidak ada pembesaran getah bening

Persepsi sensoris

Pendengaran

Dalam batas normal

Penciuman

Pilek (-), epitaksis (-)

Pengecapan

citan rasa ((+) , sulit menelan (-)

Penglihatan

Dalam batas normal

Perabaan

Dapat merasakan perbedaan stimulasi terhadap panas, dingin dan

tekan, kaki dan tangan tersa geringgiangan

d. system perkemihan

BAK Lancar spontan produksi urine 3-4 kali. ½-1 gelas setiap kali

kencing warna kuning bening

e. system pencernaan

BU (+) Normal, dapat mengunyah dan menelan, BAB 2 hari sekali

liat, kuning

f. system muskoloskletal dan integument

Kemampuan pergerakan sendi bebas, kekuatan otot ekstremitas atas

(5/5) extremitas bawah 5/5, kulit (turgor baik), akral (hangat) , terasa

nyeri pada otot paha, bertambah bil adegerakan dan nyerinya

menjalar pada pinggang kirinya.

g. system endokrin

Riwayat pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usia ( tahun)

h. Sistem reproduksi

perempuan (tidak kelainan pada genetelatia eksternenya)

i. Sistem hematopoetik

Limfadenopati (-)

Page 19: Hernia NP 83 (2)

3. Pemeriksaan penunjang

1. laboratorium

Yang Diperiksa 18-2-2002 20-02-2002

Hb

LED

Leukosit

Diff count

Ht

Tromb.

Sakar darah puasa

Sakar 2 jpp

Cholesterol

Kreatinin

BUN

Bil total

Bil indireck

SGOT

SGPT

Protein

Alb

As. Urat

Na

K

PTT

APTT

FH

15 gr/dl

40 mm/jam

17.200 x 10 9/L

-/-/-/90/10/-

48 %

215 x 109/L

114 mg/dl

-

147 mg/dl

1,03 mg/dl

15,7 mg/dl

0,83 mg/dl

0,12 mg/dl

23,2,

13,5

2,91

3,33

3,34

39

3,7

11,2

38,8

N

2. Radiologi

Hasil tampak adanya HNP pada lumbal 5- Sakrum 1

3. Konsul cardiologi

Inkoplet RBBB

cardiac arest indeks calss I

j. Penatalaksanaan

Page 20: Hernia NP 83 (2)

1. Perawatan luka

2. mobilisasi bertahap

3. Diit NS TKTP

4. Obs VT

5. Injeksi Novalgin 3x1 ampul

6. Clobazam 2 x10 mg

7. Rob 1 x 1 amp

8. Rencana aff jahitan hati ke VII

Page 21: Hernia NP 83 (2)

4. Analisa data

TGL DATA ETIOLOGI MASALAH

12-

03-

2002

Data Subyejtif

Klien mengatakan setalah

operasi dirasakan lebih

nyaman dan tidak sakit

seperti sebelum operasi

Klien mengatakan rasa nyeri

masih dirasakan pada otot

paha, dan terasa lebih sakit

bila dilakukan gerakan

(miring kanan, kaki

diangkat) bahkan menjalasr

ke pinggang kirinya.

Klien mengatakan dengan

duduk masih bisa dengan

bantuan atapi tidak tahan

samapai 10 menit

Data Obyektif

Klien tampak menyeringan

bila dilakukan pemeriksaan

kaki kirnya dengan diangkat

dengan ketinggian 45 o

Kemampuan pergerakan

sendi bebas, kekuatan otot

ekstremitas atas (5/5)

extremitas bawah 5/5, kulit

(turgor baik), akral

(hangat) , terasa nyeri pada

otot paha, bertambah bil

adegerakan dan nyerinya

menjalar pada pinggang

kirinya.

Pemeriksaan fisik :

Refleks fisiologis :

Ekstremitas atas +2/+2

Ekstremitas bawah +2/+2

Refleks patologis (-)

Post operasi

laminectomy

Diskontinuitas

Jaringan

Bekas

Gejala sisa isi nukleus

Nueron kejepit

Peradangan

Gangguan sirkulasi/

penekanan pada saraf

tempat operasi/cedera

Reaksi zat kimia/bioaktif

(serotonin , bradikin dan

prostaglandin)

respetor spesifik

(aksi potensial)

nyeri

Resptor spesifik

Nyeri

Defisit

Page 22: Hernia NP 83 (2)

Data Subyejtif

Selama ini setelah

dioperasi , tidur terlentang,

miring kanan dan kiri, jarang

duduk karena masih terasa

sakit/nyeri pada bekas

operasi otot paha dan

pinggang apalagi dibuat

gerak. Untuk berdiri masih

dibantu dan jalan hanya bisa

dengan jarak 3 meter itu

masih perlu dituntun. Untuk

memenuhi kebutuhan sehari-

hari dibantu.

Data Obyektif

Klien sedang dalam posisi

berbaring dengan kepala

ditinggikan 45 o,

Pada waktu sendiri dengan

posisi tidur dengan nasi

ditempatkan pada kursi

sambil makan.

Paska operasi laminectomy

hari ke 6

Data Subyejtif

Klien mengatakan

bagaiamana dengan

penyakitnya apakah bisa

disembuhkan dengan baik

sehingga dapa tmelakukan

aktivitas seperti biasanya.

kLien mengatakan sudah 6

(aksi potensial)

ganglion melalui kornu

posterior

medulla spinalis

saraf parasimpatis

otot motorik eksteremitas

Nyeri gerak

Imobilisasi, intoleransi gerak

Defisit perawatan diri

Sakit

Pengalam dan epengetahuan

kurang

Stressor

perawatan

diri

Cemas

ringan

Page 23: Hernia NP 83 (2)

hari ini masih dirasakan

nyeri dan perlu suntikan dan

mengurangi rasa sakit

Klien menceritakan tentang

apa yang dirasakan, dan

harapan dari usaha yang

telah dilakukannya.

Data Obyektif

Klien tampak termenung

Klien masih bisa konsentrasi

dan menerima proses

pemebelajaran

.

Peningkatan katekolamin

Kortisol meingkat

cemas

5. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan diskontinuitas jaringan

sekunder terhadap operasi laminectomy, sindroma sisa

2. Cemas berhubungan dengan prognosis, hilangnya fungsi,.

3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan gerak, nyeri

sekunder terhadap paska laminectomy.

Page 24: Hernia NP 83 (2)

B. Asuhan Keperawatan

TGL DX TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL JAM IMPLEMENTASI

12-

02-

2002

1 Nyeri berkurang atau rasa

nyaman terpenuhi setelah 7

hari paska operasi

Kriteria :

- Klien mengatakan

tidak terasa nyeri.

- lokasi nyeri

minimal

- keparahan nyeri

berskala 0

- Indikator nyeri

verbal dan noverbal

(tidak menyeringai)

a. Identifikasi

klien dalam membantu

menghilangkan rasa

nyerinya

b. Berikan

informasi tentang penyebab

dan cara mengatasinya

c. Tindakan

penghilangan rasa nyeri

noninvasif dan

nonfarmakologis (posisi,

balutan (24-48 jam),

distraksi dan relaksasi

d. Terapi

-

-

ampul

a. P

engetahuan yang mendalam

tentang nyeri dan kefektifan

tindakan penghilangan

nyeri.

b. I

nformasi mengurangi

ansietas yang berhubungan

dengan sesuatu yang

diperkirakan.

c. T

indakan ini memungkinkan

klien untuk mendapatkan

rasa kontrol terhadap nyeri.

d. T

erapi farmakologi

diperlukan untuk

07.00

08.00

09.00

Melakukan perkenalan dan kontrak

dengan klien dankeluarga dalam

membantu perawatan dan permasalah

yang dapat dipecahkan bersama.

Mengidentifikasi tingkat nyeri yang

dirasakan klien (lokasi, sifat, frekuensi,

lama dan cara penanganan yan telah

dilakukan klien)

Mengobservasi tanda=tanda vital

120/80, nadi 88 x/mnt

Melakukan perawatan luka seapseptik

dan antiseptik

Mengatur posisi sehingga klien merasa

lebih enak dan nyaman

Menginjeksi novalgin 1 ampul IV

Mengklarifikasi kepada klien tentang

obat minum clabosam 10 mg sudah

Page 25: Hernia NP 83 (2)

memberikan peredam

nyeri. 10.00

12.00

13.00

14.00

diminumkan.

Memonitor perkembangan tingkat nyeri

Mengajarakan klien latihan relaksasi

dengan nafs dalam dan panjang

berulang-ulang 5-6 kali dengan

frekeunsi 3 kali/hari

Mengobservasi tanda-tanda vital (tensi

120/70 mmHg, nadi 88 x/mnt)

Memonitor keadaan klien (klien sedang

istirahat.

TGL DX TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL JAM IMPLEMENTASI

12-

02-

2002

2 Tujuan : Rasa cemas klien

akan berkurang/hilang

setealh diberikan

pendidikan kesehatan

(penyakit, prognosis)

Kriteria hasil :

a. Disk

usikan mengenai

kemungkinan kemajuan dari

fungsi gerak untuk

mempertahankan harapan

klien dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari

a. Menunjukkan kepada klien

bahwa dia dapat

berkomunikasi dengan

efektif tanpa menggunakan

alat khusus, sehingga dapat

mengurangi rasa cemasnya.

b. Harapan-harapan yang tidak

07.00

08.00

Mengidentifikasi tingkat pengentahuan

klien tetntang perkembangan yang

dirasakan setelah operasi dan sebelum

operasi

Memberi penejelasakan tentang nyeri,

faktor-faktor yang mempengaruhi

timbulnya neyeri, damapak yang mungkin

Page 26: Hernia NP 83 (2)

Klien mampu

mengungkapkan

ketakutan/kekuatirannya.

Respon klien tampak

tersenyum

b. Beri

kan informasi mengenai

klien yang juga pernah

mengalami gangguan seperti

yang dialami klien

c. Beri

kan informasi mengenai

sumber-sumber dan alat-lat

yang tersedia yang dapat

membantu klien

d. Beri

kan support sistem (perawat,

keluarga atau teman dekat

dan pendekatan spiritual)

e. Rein

forcement terhadap potensi

dan sumber yang dimiliki

berhubungan dengan

penyakit, perawatan dan

tindakan

realistik tiak dapat

mengurangi kecemasan,

justru malah menimbulkan

ketidak percayaan klien

terhadap perawat.

c. Memungkinkan klien untuk

memilih metode komunikasi

yang paling tepat untuk

kehidupannya sehari-hari

disesuaikan dnegan tingkat

keterampilannya sehingga

dapat mengurangi rasa

cemas dan frustasinya.

d. Dukungan dari bebarapa

orang yang memiliki

pengalaman yang sama akan

sangat membantu klien.

e. Agar klien menyadari

sumber-sumber apa saja

yang ada disekitarnya yang

dapat mendukung dia untuk

berkomunikasi.

09.00

10.00

11.00

12.00

timbul dan alternatif pemcehaan yang

dapat dilakukan untuk mengurangi

nyerinya.

Memberi kesemapatan klien untuk

ungkapklan perasaannya dan harapan-

harapannya.

Memberi gambaran tentang klien yang

pernah menjalani penyakit dan oeprasi

yang seperti klien alami.

Memberikan support sistem pada klien

dengan harapan dan semangat untuk

mencapai kesembuhan yang optimal,

bertahap.

Memberi petunjuk bahwa klien sudah

banyak perubahan dan perbaikan yang

baik dari pada penyakit lainnya disekitar

klien di syaraf A

Memberikan reinforcement terhadap

tanggapan klien yang mengatakan perlu

Page 27: Hernia NP 83 (2)

kesabaran dan ketelatenaan serta doa

untuk memohon kesembuhan yang terbaik

baginya sesuai agama.

TGL DX TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL JAM IMPLEMENTASI

12-

02-

2002

3 Kebutuhan perawatan diri

klien terpenuhi setelah post

operasi hari ke VII

Kriteria hasil

- Klien

dapat melakukan

aktivitas perawatan diri

sesuai dengan

kemampuan klien

(makan, minum dan

BAB dan BAK sendiri)

- Klien

dapat mengidentifikasi

sumber kemampuannya

untuk mandiri dan

meminta bantuan sesuai

kebutuhan

a. Monitor kemampuan dan

tingkat kekurangan dalam

melakukan perawatan diri

b. Beri motivasi kepada klien

untuk tetap melakukan

aktivitas dan beri bantuan

dengan sikap sungguh

c. Hindari melakukan sesuatu

untuk klien yang dapat

dilakukan klien sendiri,

tetapi berikan bantuan

sesuai kebutuhan

d. Berikan umpan balik yang

positif untuk setiap usaha

yang dilakukannya atau

keberhasilannya

e. Kolaborasi dengan ahli

a. Membantu dalam

mengantisipasi/merencana-

kan pemenuhan kebutuhan

secara individual

b. Meningkatkan harga

diri dan semangat untuk

berusaha terus-menerus

c. Klien mungkin

menjadi sangat ketakutan

dan sangat tergantung dan

meskipun bantuan yang

diberikan bermanfaat dalam

mencegah frustasi, adalah

penting bagi klien untuk

melakukan sebanyak

mungkin untuk diri-sendiri

untuk emepertahankan

07.00

08.00

10.00

Mengidentifikasi tingkat kemampuan

klien dalam memenuhi kebutuhan

sehari-hari (aktif dilakukan sendiri,

dengan bantuan)

Memberi kesempatan pada klein utnuk

mandiri sesuai dengan kemampuan

sebatas yang dianjurkan, tidak

mengangkat berat, tidak mendorong

barang yang berat dan sifatnya ringan.

Menganjurkan kepada kelaurganya

untuk membantu klien dalam defekasi

dan BAK

Menganjurkan pada klein untuk

melakukan mobilisasi atau aktivitas

Page 28: Hernia NP 83 (2)

fisioterapi/okupasi harga diri dan meningkatkan

pemulihan

d. Meningkatkan

perasaan makna diri dan

kemandirian serta

mendorong klien untuk

berusaha secara kontinyu

e. Memberikan

bantuan yang mantap untuk

mengembangkan rencana

terapi dan mengidentifikasi

kebutuhan alat penyokong

khusus

13.00

secara bertahap mulai dari duduk

dengan makan, berdiri dan berjalan

(mandiri tau bantuan)

Memberi reinforcement terhadap

kemamapuan yang telah dicapai dan

kesanggupannya untuk teteap

mempertahankan melakukan gerak

duduk, berdiri dan berjalan secara

bertahap.

Page 29: Hernia NP 83 (2)

C. Evaluasi

TGL DX/JAM EVALUASI

12-02-

2002

Dx 1

Jam

12.00

Dx 2

Jam

12.00

Dx 3

Jam

12.00

S.

Klien mengatakan tidak terasa nyeri., lokasi nyeri pada oto paha dan

menjalar ke pinggang kiri bila digerakkkan, kebuthan isitrahat

terpenuhi

O

keparahan nyeri berskala 2

Indikator nyeri verbal dan noverbal (tidak menyeringai)

Ketika klien dilakukna manipulasi pad akaki kirinya nampak nyeri

dan menyeringai

A

Masalah teratasi sebagian

P

Lanjutkan intervensi

S

Klien mampu mengungkapkan ketcemasannya/kekuatirannya tentang

penyembuhan penyakitnya

Klien mengatakan untuk mencapai kesembuhan diperlukan kesabaran

dan ketelatenan unutk berlatih dan berdoa

Berapa lama waktu yang perlukan untuk mencapai kesembuhan

optimal

O

Respon klien tampak tersenyum

Konsentrasi klien baik, Nadi 88 kal/menit, tampak tenang

A

Masalah teratasi

P

Intervensi dipertahankan

S

Klien mengatakan untuk keperluan BAK jam 12.00 dibantu oleh

keluarganya dengan menggunakan pispot yang dimilikinya sendiri

O

Klien dapat mengidentifikasi sumber kemampuannya untuk mandiri

dan meminta bantuan sesuai kebutuhan

Page 30: Hernia NP 83 (2)

A

Masalah teratsi sebagian

I

Lanjutkan

Page 31: Hernia NP 83 (2)

Catatan Perkembangan

TGL DX/JAM CATATAN PERKEMBANGAN

13-03-

2002

Dx 1

TGL DX/JAM CATATAN PERKEMBANGAN

14-03-

2002

Dx 1