Fakta Pencegahan
Etiology dan Faktor Resiko
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang berukuran kecil, bersampul, berantai tunggal, dengan sense positif
Karena virus susah terlihat, untuk mencegah virus hepatitis C, sebaiknya menghindari kontak seksual dengan penderita hepatitis C. juga menghindari kontak yang berhubungan dengan darah.
Fakta Pencegahan
Manifestasi Klinis Gejalanya seringkali ringan
dan tidak kentara, termasuk
penurunan nafsu makan, sakit
kepala, letih, nyeri otot atau
nyeri sendi, dan menurunnya
berat badan. Lelah,
Hilang selera makan,
Sakit perut,
Urin menjadi gelap,
Kulit atau mata menjadi
kuning (disebut "jaundice")
Jika sudah merasakan
beberapa gejala
disamping, segera
memeriksakan diri ke
dokter. Jangan
dibiarkan begitu saja.
Fakta Pencegahan
Penularan
Umumnya, terjadi melalui tranfusi darah, suntikan. Resiko tinggi pasien cuci darah,
hemofilia, talasemia dan orang yang
mendapat suntikan melalui intravena.
Transmisi seksual Kontak seksual dengan banyak
pasangan atau dengan penderita
hepatitis.
Penggunaan narkoba suntik Peralatan medis yang tidak steril Tindik di bagian tubuh Tato juga dapat meningkatkan risiko
penularan hepatitis C hingga dua atau tiga
kali lipat. Ini bisa disebabkan karena
peralatan yang tidak steril atau karena tinta
yang digunakan terkontaminasi virus.
Penularan dari ibu ke anak Penularan hepatitis C dari ibu yang terinfeksi
ke anaknya terjadi pada kurang dari 10%
kehamilan. Tidak ada tindakan yang dapat
mencegah risiko ini. Penularan dapat terjadi
selama kehamilan dan saat persalinan.
Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat
menularkan ke orang lain 2 minggu setelah
terinfeksi pada dirinya.
Hati-hati dalam menggunakan jarum
suntik.
Jangan asal berganti pasangan.
Menggunakan alat-alat medis sekali pakai
langsung buang dan
haruslah steril.
Fakta Pencegahan
Diagnosis Tes diagnosis untuk hepatitis C termasuk: antibodi HCV, ELISA, Western blot, dan RNA HCV kuantitatif.
Polymerase chain reaction (PCR) dapat mendeteksi RNA HCV satu hingga dua minggu setelah infeksi, sedangkan antibodi baru terbentuk dan baru dapat ditemukan dalam waktu yang lebih lama. Hepatitis C kronis merupakan infeksi dengan virus hepatitis C yang menetap selama lebih dari enam bulan berdasarkan keberadaan RNA-nya. Karena infeksi kronis umumnya baru menunjukkan gejala setelah berpuluh tahun,
Fakta Pencegahan
Epidemiology Antara 130 dan 170 juta jiwa, atau ~3% dari populasi dunia, hidup dengan hepatitis C kronis. Sekitar 34 juta orang terinfeksi setiap tahunnya, dan lebih dari 350.000 orang meninggal setiap tahun. Di Amerika Serikat, sekitar 2% penduduk menderita hepatitis C,
dengan 35.000 hingga 185.000 kasus baru per tahun. Angka infeksi lebih tinggi di beberapa negara di Afrika dan Asia. Jumlah penderita hepatitis C sekitar 2,2% dari jumlah populasi rakyat Indonesia atau sekitar 5 juta orang.
Melihat populasi penderita hepatitis C di Indonesia sekitar 5 juta orang, agar jumlah orang yg tertular dapat berkurang, begitu juga dengan negara lain. Penderita hepatitis C harus segera melakukan tes hepatitis sedini mungkin. Begitu juga harus dilakukan penapisa nyang ketat sebelum transfusi
Fakta Pencegahan
Komplikasi Infeksi hepatitis C merupakan salah satu faktor terbesar terbentuknya kanker hati, pengerasan atau serosis hati, pendarahan hati, atau pembuluh yang sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat mengakibatkan perdarahan hingga kematian dan beberapa komplikasi lainnya. Kegagalan fungsi hati bisa mengakibatkan pasien terkena syrosis, yaitu hati menjadi mengecil dan mengeras sehingga fungsi hati menjadi berkurang, kemudian perutnya berisi air, kakinya membengkak, bahkan bisa terjadi muntah darah yang dapat membawa pasien kepada kematian.
Di Indonesia saat ini, sudah ada terapi mulai dari vaknisasi atau pencegahan, pengobatan untuk hepatitis B dan C, bahkan hingga transplantasi hati. Bila tidak diobati, kerusahan hati dapat menjadi lebih berat sehingga terjadi kegagalan dari fungsi hati. Selain itu, mereka yang terdeteksi virus hepatitis B dan C dalam jangka waktu yang lama, dapat terjadi kanker hati. Kanker hati saat ini menjadi salah satu kanker yang sulit untuk diobati. Tetapi jika diketahui lebih dini, kanker hati yang kurang dari 3 cm bisa diobati sampai sembuh
Fakta Pencegahan
Penanganan Saat ini pengobatan Hepatitis C
dilakukan dengan pemberian obat
seperti Interferon alfa, Pegylated
interferon alfa dan Ribavirin.
Adapun tujuan pengobatan dari
Hepatitis C adalah
menghilangkan virus dari tubuh
anda sedini mungkin untuk
mencegah perkembangan yang
memburuk dan stadium akhir
penyakit hati. Pengobatan pada
penderita Hepatitis C memerlukan
waktu yang cukup lama bahkan
pada penderita tertentu hal ini
tidak dapat menolong, untuk itu
perlu penanganan pada stadium
awalnya.
Orang yang menderita
hepatitis C kronis harus
menghindari alkohol dan
obat-obat yang dapat
merusak hati,
Fakta Pencegahan
Pathogenesis Berdasarkan penelitian telah diketahui bahwa virus Hepatitis C merupakan virus yang primer sitopatik terhadap hati (sebaliknya dari virus Hepatitis B), artinya kerusakan hati disebabkan langsung oleh virus tersebut. Dalam 1 - 2 minggu setelah infeksi HCV, HCV - RNA teiah terdeteksi dalam darah, sedangkan anti HCV baru dapat terdeteksi setelah 2 -24 minggu. Hanya l0% penderita Hepatitis C. Yang infeksirya hilang dalam 6 bulan setelah infeksi primer dan sembuh spontan. Sisanya (90 %) akan mengalami infeksi konik. Seperti pada infeksi primer, pada infeksi kronik pun sebagian penderita asimtomatik (healthy carrier) yaitu + 20 %
Melakukan terapi
Fakta Pencegahan
Pencegahan Kita dapat mencegah penularan Hepatitis C. Cara penyebaran yang paling efesien Hepatitis C adalah melalui suntikan yang terkontaminasi oleh darah, misalnya di saat memakai obat suntik. Jarum suntik dan alat suntik sebelum digunakan harus steril dengan demikian menghentikan penyebaran penyakit Hepatitis C di antara pengguna obat suntik.