Top Banner
HEPATITIS B BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu. Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah ”Hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Salah satu diantranya adalah virus Hepatitis B. B. Tujuan Penulisan dalam makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencegahan dan pengobatan penyakit hepatitis B tersebut. Serta dapat mengetahui apa- apa saja yang menjadi dasar dari penyebab penyakit hepatitis B ini. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Penyakit Hepatitis B merupakan infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Keadaan ini mengakibatkan perdangan dan pembengkakan hati, dan kadang-kadang kerusakan hati yang nyata. Sering terjadi bahwa penderita sama sekali tidak merasakan dan menyadari bahwa dirinya sedang terinfeksin oleh virus, karena keluhan yang khas yaitu keluhan seperti flu tidak berkembang segera, bahkan yidak muncul sama sekali. Seseorang bisa terkena infeksi jika ia tidak imun terhadap virusb dan terpapar dengan darah atau cairan tubuh dari penderita atau pengidap HBV. B. Deskripsi Mikroorganisme Penyebab Penyakit Hepatitis B dan Gambar Mikroorganisme Penyakit hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang bernama Hepadnaviridae ini merupakan virus DNA, yang berarti bahwa virus ini
33

Hepatitis B Putri

Feb 04, 2016

Download

Documents

25
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hepatitis B Putri

HEPATITIS BBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangHati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah ”Hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Salah satu diantranya adalah virus Hepatitis B.B. TujuanPenulisan dalam makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencegahan dan pengobatan penyakit hepatitis B tersebut. Serta dapat mengetahui apa- apa saja yang menjadi dasar dari penyebab penyakit hepatitis B ini. BAB IIPEMBAHASAN A. Definisi PenyakitHepatitis B merupakan infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Keadaan ini mengakibatkan perdangan dan pembengkakan hati, dan kadang-kadang kerusakan hati yang nyata. Sering terjadi bahwa penderita sama sekali tidak merasakan dan menyadari bahwa dirinya sedang terinfeksin oleh virus, karena keluhan yang khas yaitu keluhan seperti flu tidak berkembang segera, bahkan yidak muncul sama sekali. Seseorang bisa terkena infeksi jika ia tidak imun terhadap virusb dan terpapar dengan darah atau cairan tubuh dari penderita atau pengidap HBV.B. Deskripsi Mikroorganisme Penyebab Penyakit Hepatitis B dan Gambar MikroorganismePenyakit hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang bernama Hepadnaviridae ini merupakan virus DNA, yang berarti bahwa virus ini adalah material genetika yang diciptakan oleh asam deoksiribonukleat.Mikroorganisme penyebab penyakit hepatitis B sering disebut HBV. Virus DNA serat ganda parsial (partially double stranded), panjang genom sekitar 3200 pasangan basa. Mempunyai envelope/selubung. Di dalam darah penderita hepatitis B akut ditemui bentuk partikel virus, yaitu :1. Sferikal pleomorfik, diameter 17-25 nm, terdiri dari komponen selubung saja. Jumlahnya lebih banyak dari partikel lainnya.2. Tubularr atau filamen, diameter 22-200 nm, juga komponen selubung.3. Partikel virion lengkap atau partikel Dane, terdiri dari genom HBV dan selubung, diameter 42 nm.C. Gejala PenyakitPada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi Virus

Page 2: Hepatitis B Putri

Hepatitis B persisten.Hepatituis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (>6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan peningkatan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas normal (BANN).D. Cara PenularanPenularan virus Hepatitis B bisa melalui berbagai cara, sebagai berikut :1. Melalui darah : Virus hepatitis B ditemukan terutama dalam darah, dan ditularkan melalui darah yang tercemar. Tidak seperti hepatitis A, virus hepatitis B tidak ditemukan dalam air seni, keringat atau kotoran, meskipun virus hepatitis B terdapat dalam cairan tubuh lainnya seperti air mani dan air liur. Pada umumnya hepatitis B menular melalui transfusi darah yang terkontaminasi. Kini semua darah yang akan dipakai untuk transfusi diteliti untuk menyaring virus hepatitis B.2. Melalui jarum suntik : Virus tersebut juga disebarkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah. Para pekerja kesehatan yang memakai jarum suntik dalam tugas mereka dan secara tidak sengaja tertusuk jarum adalah mereka yang beresiko, sebagaimana juga pemakaian obat bius yang memakai jarum suntik secara bersama-sama.3. Jarum tato atau akupuntur yang terkontaminasi juga merupakan sumber penularan.4. Melalaui hubungan seksual : Virus hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seks. Orang heteroseksual yang memiliki banyak pasangan dan lelaki homoseksual memiliki risiko terbesar.5. Melalui kelahiran : Virus dapat ditularkan dari ibu ke bayi pada saat atau sekitar waktu kelahiran (yang disebut penularan vertikal). Ini merupakan hal umum di negara-negara seperti Cina atau banyak negara di Asia Tenggara dimana penularan hepatitis B amatlah lazim.E. PemeriksaanAda tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk menegakkan diagnosa infeksi hepatitis B yaitu:1. HBsAg (hepatitis B surface antigen) adalah satu dari penanda yang muncul dalam serum selama infeksi dan dapat dideteksi 2-8 minggu sebelum munculnya kelainan kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice (penyakit kuning). Jika HBsAg berada dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi kronis. Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90% infeksi akut.Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :a. Indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis Bb. Mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kronikc. Tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet, dll)d. Skrining kehamilan2. Anti HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya “reaktif/positif” menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B yang berasal dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa lampau.3. Anti HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B), terdiri dari 2 tipe yaitu Anti HBc IgM dan anti HBc IgG. Anti HBc IgM F. KomplikasiHepatitis merupakan salah satu penyakit yang menjadi awal mula timbulnya penyakit yang mengganggu fungsi organ hati. Hepatitis merupakan jenis penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa pandang

Page 3: Hepatitis B Putri

bulu. Sebenarnya penyakit hepatitis ini tidak cukup berbahaya apabila mendapat penangganan secara cepat dan sesuai dengan standar prosedur pengobatan yakni dengan cara pemberian vaksinasi.BAB IVPENUTUPA. KesimpulanHepatitis B merupakan infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Keadaan ini mengakibatkan perdangan dan pembengkakan hati, dan kadang-kadang kerusakan hati yang nyata. Sering terjadi bahwa penderita sama sekali tidak merasakan dan menyadari bahwa dirinya sedang terinfeksin oleh virus, karena keluhan yang khas yaitu keluhan seperti flu tidak berkembang segera, bahkan yidak muncul sama sekali. Seseorang bisa terkena infeksi jika ia tidak imun terhadap virusb dan terpapar dengan darah atau cairan tubuh dari penderita atau pengidap HBV.B. SaranMelalui makalah ini saya selaku penyusun makalah ini berharap agar pembaca senantiasa memperdulikan akan kesehatannya sendiri, lingkungan dan sekitarnya agar terhindar dari penyakit hepatitis B.

Page 4: Hepatitis B Putri

ASKEP HEPATITIS B

HEPATITIS B

I. KONSEP TEORI HEPATITIS B

A. PENGERTIAN

Peradangan parenkim hati yang disebabkan oleh virus yang disebut HBV. Dulu

penyakit ini disebut dengan hepatitis serum.

B. ETIOLOGI

Virus hepatitis B (HBF) merupakan virus DNA yang tersusun  dari partikel antigen

berikut ini:

1.      HBcAg

2.      HBsAg

3.      HBeAg

4.      HbxAg

Setiap antigen menimbulkan antibodi spesifiknya:

1.      Anti HBc

2.      Anti HBs

3.      Anti HBe

4.      Anti HBxAg

Page 5: Hepatitis B Putri

HBsAg muncul dalam sirkulasi darah pada 80 % hingga 90% pasien yang terinfeksi 1

hingga 10 minggu setelah kontak dengan HBV dan 2 hingga 8 minggu sebelum

munculnya gejala atau meningkatnya kadar transferase (transaminase). Orang-orang

dengan HBsAg yang bertahan selama 6 bulan atau lebih sesudah mengalami infeksi

akut dinyatakan sebagai karier HBsAg.

HBeAg merupakan antigen HBV yang muncul berikutnya dalam serum. Biasanya

antigen ini timbul dalam waktu satu minggu setelah munculnya HbsAg dan sebelum

terjadinya perubahan kadar amino transferase unutk kemudian menghilang dari serum

dalam waktu 2 minggu. DNA HBV yang terdeteksi dalam pemeriksaan reaksi rantai

polimerase (PCR; Polimerase Chain Reaction), muncul dalam serum pada saat yang

kurang lebih sama dengan HbeAg. HBcAg tidak selalu terdeteksi dalam serum dalam

infeksi HBV.

C. CARA PENULARAN

1.      Suntikan

2.      Tranfusi

3.      Cuci darah

4.      Operasi

5.      Penyunatan

6.      Luka yang terciprat darah

7.      Liur

8.      Tato

9.      Penindikan kuping

10.  Hubungan sexual (homosex dan heterosex)

11.  Keringat

12.  Ciuman

13.  Susu ibu

Page 6: Hepatitis B Putri

14.  Air seni

15.  Tinja

D. TANDA DAN  GEJALA

Secara klinis penyakit ini menyerupai hepatitis A namun masa inkubasinya jauh lebih

lama (1- 6 bulan). Angka mortalitasnya cukup besar berkisar dari 1 % -10 %. Gejala dan

tanda-tanda hepatitis B dapat samar dan bervariasi. Gejala paling awal dari hepatitis B

mirip dengan “masuk angin” atau flu. Panas dan gejala pada pernafasan jarang

dijumpai; sebagian pasien mungkin mengeluh artalgia dan ruam. Pada pasien hepatitis

B dapat mengalami penurunan selera makan, dispepsia, nyeri abdomen, pegal-pegal

yang menimbulkan tidak enak badan dan demam. Biasanya suhu tubuh asedikit

meninggi tapi jarang sampai 39,5 0C lebih. Gejala ikterus dapat terlihat atau kadang-

kadang tidak tampak. Apabila terjadi ikterus gejala ini akan disertai dengan tinja yan

berwarna cerah dan urin yang berwarna gelap. Hati penderita hepatitis B mungkin

terasa nyeri saat ditekan dan menbesar hingga panjangnya mencapai 12-14 cm. Limpa

membesar dan pada sebagian kecil pasien dapat diraba. Kelenjar limfe servikal

posterior juga dapat membesar.

E. KELOMPOK RESIKO TINGI TERKENA HEPATITIS B

1.      Walaupun infeksi HBV tidak umum didapatkan pada populasi orang dewasa,

kelompok tertentu dan orang dengan cara hidup tertentu  memiliki resiko tinggi,

kelompok ini termasuk:

2.      Imigran dari daerah dimana HBV merupakan suatu keadaan endemik

3.      Orang-orang yang memakai obat melalui IV yang sering bertukar jarum dan alat

suntuk

4.      Melakukan hubugnan seksual dengan banyak orang atau dengan orang terinfeksi,

5.      Pria homoseksual yang aktif secara seksual

6.      Pasien di institusi mental

7.      Narapidana pria

Page 7: Hepatitis B Putri

8.      Pasien hemodialisisdan penderita hemofilia yang menerima bahan-bahan dari

plasma.

9.      Kontak serumah dengan pembawa HBV

10.  Pekerja sosial dalam bidang kesehatan, terutamajika pekerjaannya banyak

berkontak dengan darah

11.  Bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi dapat terinfeksi selama atau segera setelah

lahir.

F. EVALUASI DIAGNOSTIK FUNGSI HATI

1. Pemeriksaan hati

Palpasi hati mungkin dapat dilakukan pada kuadran kanan atas. Hati yan teraba akan

memperlihatkan tepi yang tajam, padat dengan permukaan yang rata. Besar hati

diperkirakan dengan melakukan perkusi batas atas dan batas bawah hati.

Jika hati dapat diraba, pemeriksa harus memperhatikan dan mencatat ukuran serta

konsistensinya apakah organ tersebut nyeri tekan dan apakah organ tersebut nyeri

tekan dan apakah garis bentuknya  reguler atau irreguler. Apabila hati membesar,

derajat pembesarannya hingga berada di margo kosta kanan harus dicatat untuk

menunjukan ukuran hati.

Nyeri tekan pada hati menunjukan pembesaran akut yang baru saja terjadi disertai

peregangan kapsula hepar. Tidak adanya nyeri tekan dapat berarti bahwa pembesaran

tersebut tidak berlangsung lama. Hati pasien hepatitis virus terasa nyeri bila ditekan.

Sedangkan hati pasien hepatitis alkoholik tidak menunjukan gejala nyeri tekan tersebut.

Pembesaran hati merupakan gejala abnormal yang memerlukan evalusi lebih lanjut.

2. Tes Fungsi Hati

Fungsi hati umumnya diukur dengan memeriksa aktivitas enzim serum (yaitu, alkali

fosfatase, laktik dehidrogenase, serum aminotranferase (transaminase)), dan

konsentrasi serum protein, bilirubin, amonia, faktor pembekuan serta lipid.

Serum aminotransferase (yang juga disebut transaminase) merupakan indikator yan

sensitif untuk menunjukan cedera sel hati dan sangat membantu dalam pendeteksian

penyakit hati akut seperti hepatitis.

Page 8: Hepatitis B Putri

SGOT-SGPT merupakan test paling sering dilakukan untuk menunjukan kerusakan

hati. Kadar SGPT meningkat terutama pada penyakit hati dan dapat digunakan untuk

menunjukan kerusakan hati. Kadar SGPT meningkat terutama pada penyakit hati dan

dapat digunakan untuk memantau perjalanan penyakit hepatitis, sirosis atau hasil

pengobatan yang mungkin toksik bagi hati.

3. Pemeriksaan Diagnostik Lainnya

Ultrasonografi, CT dan MRI digunakan unutk mengidentuifikasi struktur normal dan

abnormalitas dari hati serta percabangan bilier.

Laproskopi digunakan unutk memeriksa hati dan struktur pelvis alainnya.  Pemeriksaan

ini  juga dilakukan untuk melaksanakan biop[si hati yang dipandu, unutk menetukan

etiologi ascites dan unutk menegakkan diagnosis serta stadium tumor hati dan tumor

abdomen lainnya.

Biopsi hati. Biopsi hati, yaitu pengambilan sedikit jaringan hati yang biasanya dilakukan

lewat aspirasi jarum, memungkinkan pemeriksaan terhadap sel-sel hati. Indikasi yang

paling sering untuk melakukan pemeriksaan ini adalah memastikan adanya malignasi

pada hati.

G. PENATALAKSANAAN

1.      Tirah baring (bed rest)

Biasanya direkomendasikan tanpa memperhitungkan bentuk terapi yang lain sampai

gejala hepatitis sudah mereda. Selanjutnya,aktifitas pasien harus dibatasi sampai

gejaola pembesaran hati dan kenaikan kadar bilirubin serta enzim-enzim hati dalam

serum kembali normal.

2.      Nutrisi yang adekuat

Nutrisi yang adekuat harus dipertahanakan; asupan nutrisi dibatasi bila kemampuan

hati untuk memetabolisasi produk sampingan protein terganggu

3.      Upaya kuratif

Untuk mengendalikan gejala dispepsia dan malaise umum mencakup penggunaan

antasid, beladonna, serta preparat antiemetik. Apabila muntah tetap terjadi klien

mendapat terafi cairan.

Page 9: Hepatitis B Putri

4.      Masa Pemulihan

Pemulihan gejala yang lengkap kadang-kadang membutuhkan waktu 3 atau 4 bulan

atau lebih lama lagi. Selama stadium ini pengembalian aktivitas fisik yang berangsur-

angsur diperbolehkan dan harus dianjurkan sesudah gejal ikterus menghilang.

5.      Pertimbangan psikososial

Pertimbangan psikososial harus dikenali oleh perawat, khususnya akibat pengisolasian

dan pemisahan pasien dari keluarga serta sahabat mereka selama stadium akut dan

infektif. Prencanaan khusus diperlukan unutk meminimalkan perubahan dalam persepsi

sensorik. Keluarga perlu diikutsertakan dalam perencanaan untuk mengurangi rasa

takut dan cemas dalam diri pasien tentang penularan penyakit tersebut.

H. PROGNOSIS

Mortalitas hepatitis B pernah dilaporkan sampai setinggi 10 %. Sepuluh persen

penderita lainnya akan berkembang menjadi status karier atau mengalami hepatitis

kronis.

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HEPATITIS B

1. PENGKAJIAN

a. Keluhan utama

Anoreksia dan mual

Lemas dan cepat lelah

Nyeri pada abdomen kwadran kanan atas

Sakit kepala dan pusing

Kulit dan mata kuning

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Kembangkan keluhan utama dengan PQRST

c. Riwayat Kesehatan Dahulu

Tanyakan tentang sumber infeksi, apakah ada riwayat kontak dengan penderita

hepatitis.

Tanyakan apakah ada riwayat penggunaan alkohol dan obat-obatan

terlarang/zat kimia hepatotoksik

Page 10: Hepatitis B Putri

Tanyakan pernahkah mendapat tranfusi darah/cuci darah

Tanyakan riwayat kebiasaan makan:

Ø      Diet tinggi lemak,

Ø      Teratur dan tidaknya

Ø      Hygiene dari makanan

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Tanyakan apakah ada anggota  keluarga yang sakit hepatitis

e. Pemeriksaan Fisik

1.      Sistem Pernafasan.

Biasanya dalam batas normal

2.      Sistem Kardiovaskuler

Sklera ikterik, konjungtiva tidak anemis.

3.      Sistem Pencernaan

Palpasi nyeri tekan pada kuadran kanan atas, teraba pembesaran hepar dan limpa.

4.      Sistem Integumen

Kulit tampak kuning, kering

5.      Sistem Perkemihan

Urin kuning pekat seperti teh

f. Pengkajian Psikososial

1)      Tanyakan mengenai perasaan, kondisi dan pengertian klien tentang prosedur

diagnostik dan program pengobatan dan perawatan.

2)      Kaji koping mekenisme klien menghadapi panyakit

3)      Kaji konsep diri klien dalam manghadapi penyakit

4)      Bagaimana interaksi  sosial klien dengan orang lain

Page 11: Hepatitis B Putri

g. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

1)      Peningkatan SGOT, SGPT

2)      Peningkatan kadar bilirubin indirect dan bilirubin total

3)      Alkalin fosfatase dan laktat dehidragenase

4)      Bilirubin uria

5)      Urobilirubin meningkat

6)      Kadar protein total, albumin, globulin dan fibrinogen menurun

h. Hasil Pemeriksan Rontgen Foto

Pada hepatitis  B berat, akan tampak: hepatomegali dan splenomegali.

i. Pemeriksaan Diagnostik Lain yang Diperlukan:

§         Biopsi hepar

§         USG Hepar

2. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

a.       Aktivitas intoloerance berhubungan dengan kelemahan dan pembatasan aktivitas

b.      Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi; intake kurang dari kebutuhan

berhubungan dengan anoreksia dan mual

c.       Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan

cairan melalui muntah-muntah dan demam.

d.      Resiko terjadinya pedarahan yang lama berhubungan dengan profil darah

/koagulasi abnormal

e.       Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan ikterik dan

pruritus

f.       Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan inadekuatnya pertahanan tubuh

Page 12: Hepatitis B Putri

g.      Resiko terjadinya penularan/ penyebaran infeksi berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan tentang proses penyakit, penularan dan penatalaksanaan perawatan di

rumah.

3. Perencanaan Keperawatan

DIAGNOSA I N T E R V E N S I

Aktivitas intolerance §      Mempertahankan klien untuk bedrest, dengan posisi yang nyaman menurut klien, misal: semifowler§      Bantu dan anjurkan melakukan perubahan posisi setiap 2 jam sekali, miring kiri-miring-kanan.

§      Bantu klien seluruh kebutuhan AKS klien (personal hygiene, makan/minum, bab dan bak).

§      Bimbing dan ajarkan melakukan latihan gerak pasif atau aktif diatas tempat tidur

§      Libatkan keluarga dalam memenuhi AKS

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

§      Jelaskan manfaat nutrisi terhadap proses penyembuhan penyakit pada klien§      Lakukan oral hygiene sebelum makan

§      Anjurkan minum air teh manis hangat sebelum makan

§      Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik

§      Berikan nutrisi dengan porsi kecil tapi sering

§      Berikan nutrisi sesuai dengan program diet: tinggi kalori, tinggi protein dan rendah lemak

§      Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi multi vitamin dan anti mual/antiemetik

Resiko kekurangan volume cairan

§      Pertahankan pemberian cairan parenteral, untuk maintenance + 20 gtt/mnt§      Tingkatkan intake cairan peroral bila tidak ada kontra indiksi

§      Monitor tanda-tanda dehidrasi; turgor, TD, nadi.

§      Catat intake dan out put setiap minimal 8 jam sekali

Page 13: Hepatitis B Putri

§      Monitor tanda-tanda vital, dan periksa ulang kadar elektrolit

Resiko terjadinya perdarahan lama

§      Catat tanda-tanda perdarahan pada membran mukosa gusi dan pada feses§      Pantau pemeriksaan koagulsi (PT dan BT)

§      Gunakan jarum berdiameter kecil

§      Kolaborasi pemberian vitamin K

§      Cegah terjadinya perdarahan atau kerusakan pada kulit

Resiko gangguan integritas kulit

§      Lakukan perawatan kulit dengan sering hindari sabun yang banyak mengandung busa/ terlalu keras§      Mandikan klien menggunakan air hangat

§      Berikan lotion/krim pada kulit klien

§      Kolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan lab; bilirubin

Resiko terjadinya infeksi

§      Tempatkan klien pada kamar yang tidak bersatu dengan klien yang berpenyakit infeksi§      Batasi pengunjung atau kontak dengan orang lain yang  berpenyakit infeksi, misal; ISPA anjurkan klien untuk makan makanan yang mengandung kadar protein yang tinggi

§      Monitor tanda-tanda infeksi dari penyakit lain

§      Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat kortikosteroid/anti inflamasi bila perlu

Resiko terjadinya penularan/penyebaran penyakit

§      Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit, cara penularan dan kemungkinan komplikasi§      Berikan pengertian pada keluarga untuk membatasi kontak dengan klien dalam waktu lama

§      Anjurkan kepada pengunjung klien untuk menggunakan pengaman dan tidak terlalu dekat dengan klien

§      Berikan penjelasan pada klein untuk membatasi aktivitasnya pada masa pemulihan

§      Tekankan pentingnya untuk selalu mengikuti perawatan tidak lanjut selama satu tahun

Page 14: Hepatitis B Putri

§      Anjurkan untuk kontrol teratur dan segera meminta pertolongan bila timbul gejala-gejala kambuh

Page 15: Hepatitis B Putri

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HEPATITIS A

A. Pengertian dan EtiologiHepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis (HAV). HAV menular melalui makanan/minuman yang tercemar kotoran (tinja) dari seseorang yang terinfeksi masuk ke mulut orang lain. HAV terutama menular melalui makanan mentah atau tidak cukup dimasak, yang ditangani oleh seseorang dengan hepatitis A (walaupun mungkin dia tidak mengetahui dirinya terinfeksi).Minum air atau es batu yang tercemar dengan kotoran adalah sumber infeksi lain, serta juga kerang2an yang tidak cukup dimasak. HAV dapat menular melalui “rimming” (hub. Seks oral-anal). HAV jarang menular melalui darah ke darah.Hepatits A adalah bentuk hepatitis yang akut, brarti tidak menyebabkan infeksi kronis. Sekali kita pernah terkenan hepatitis A, kita tidak dapat terinfeksi lagi. Namun, kita masih dapat tertular virus hepatitis lain.

B. PatofisiologiVirus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleus. Proses ini menyebabkan degenerasi dan nekrosis sel parenchym hati.Respon peradangan menyebabkan pembengkakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat diekskresikan ke dalam kantong empedu bahkan ke dalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatocelular jaundice. Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik sampai dengan timbulnya sakit dengan gejala ringan.

C. Manifestasi KlinikTidak semua orang yang terinfeksi HAV akan mempunyai gejala. Misalnya, banyak bayi dan anak muda terinfeksi HAV tidak mengalami gejala apapun. Gejala lebih mungkin terjadi pada anak yang lebih tua, remaja, dan orang dewasa. Gejala hepatitis A (dan hepatitis akut pada umumnya) dapat termasuk:· Kulit dan Putih mata menjadi kuning (ikterus)· Kelelahan· Sakit perut kanan-atas· Hilang nafsu makan· BB turun· Demam· Mual dan muntah· Diare· Urine seperti teh dan kotoran berwarna dempul· Sakit sendiInfeksi HAV juga dapat meningkatkan tingkat enzim yang dibuat oleh hati menjadi di atas normal dalam darah.Sistem kekebalan tubuh membutuhkan sampai delapan minggu untuk mengeluarkan HAV dari tubuh. Bila timbul gejala, umumnya dialami dua sampai empat minggu setelah terinfeksi. Gejala hepatitis A umumnya hanya satu minggu, akan tetapi dapat lebih dari satu bulan. Kurang dari 15% orang dengan hepatitis A mengalami gejala dari enam sampai sembilan bulan. Kurang lebih satu dari 100 orang terinfeksi HAV dapat mengalami infeksi cepat dan parah (yang disebut

Page 16: Hepatitis B Putri

“fulminant”), yang sangat jarang dapat menyebabkan kegagalan hati dan kematian.Gambaran KlinisStadium preikterus (prodromal) 4-7 hari. Pada stadium ini gejala yang umum terjadi adalah demam, nyeri kepala, lemah, anoreksia, mual, dan muntah. Kadang disertai nyeri perut kanan atas atau saluran nafas bagian atas. Dapat terjadi obstipasi atau diare. 1-3 hari sebelum ikterus tampak, urine berwarna kuning tua atau lebih pekat karena urobilin 2+ dan bilirubin +.Stadium ikterus, 3 minggu. Pada stadium ini mulai tampak ikterus pertama-tama pada selera kemudian menyebar ke seluruh tubuh, bergantung dari imunitas pasien dan virulensi virus. Suhu tubuh mulai menurun dan keluhan lain berkurang, keadaan umum lebih baik tetapi anoreksia dan muntah masih ada. Hati membesar dan nyeri tekan. Pengujian fungsi hati menunjukkan kelainan.Stadium post ikterus (rekonvalensi). Pada anak stadium ini lebih pendek daripada orang dewasa. Umumnya pada anak penyembuhan terjadi sempurna pada akhir bulan kedua (hanya sedikit yang masih menunjukkan kelainan fungsi hati). Ikterus mengurang, warna urine dan feses kembali biasa.

D. PenularanPenyakit hepatits disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau tinja penderita biasanya melalui makanan (feces-oral), jarang melalui aktivitas seksual atau melalui darah, selain itu akibat buruknya tingkat kebersihan. Penelitian infektivitas menunjukkan bahwa resiko paling besar penularan hepatitis A adalah antara 2 minggu sebelum dan 1 minggu sesudah timbulnya ikterus. Penularan melalui jalan udara relatif tidak begitu penting.

E. Evaluasi DiagnostikDiagnosis hepatitis A ditegakkan dengan tes darah. Dokter akan meminta tes ini bila mengalami gejala hepatitis A atau bila kita ingin tahu apakah kita pernah terinfeksi HAV sebelumnya. Tes darah ini mencari dua jenis antibodi terhadap virus, yang disebut IgM dan IgG (Ig adalah singkatan intuk imunoglobulin). Pertama, dicariantibody IgM, yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh lima sampai sepuluh hari sebelum gejala muncul, dan biasanya hilang dalam enam bulan. Tes juga mencari antibodi IgG, yang menggantikan antibodi IgM dan untuk seterusnya melindungi terhadap infeksi HAV.Bila tes darah menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan IgG, kita kemungkinan tidak pernah terinfeksi HAV, dan sebaiknya mempertimbangkan untuk divaksinasi terhadap HV.Bila tes menunjukkan positif untuk antiodi IgM dan negatif untuk IgG, kita kemungkinan tertular HAV dalam enam bulan terakhir ini, dan sistem kekebalan sedang mengeluarkan virus atau infeksi untuk mencegah menjadi semakin parah.Bila tes menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan positif untuk antibodi IgG, kita mungkin terinfeksi HAV pada suatu waktu sebelumnya, atau kita sudah divaksinasikan terhadap HAV. Kita sekarang kebal terhadap HAV.Uji yang biasa dipakai untuk menilai fungsi hati meliputi alanine transminase (ALT), aspartate transminase (AST), alkaline phosphatase (ALP), gammaglutamyl transferase (GGT), bilirubin serum, masa protombin, albumin dan globulin. Masing2 tes menggambarkan fungsi2 hati yang berbeda, misalnya bilirubin yang melambangkan fungsi ekskresi dan albumin sebagai petunjuk fungsi sintesis. Abnormalitas tes2 di atas biasa terjadi pada kasus penyakit hati, tetapi karena enzim2 tersebut juga terdapat jaringan lain maka kenaikan dapat pula terjadi pada kondisi di luar penyakit hati.Semua fungsi hati terganggu:

Page 17: Hepatitis B Putri

· Transminase serum meningkat (SGOT = Serum Glutamine Oxalatic Transminase atau = ASAT = Aspartate amino transferase; SGPT = Serum Glutamate Pyruvate transminase = ALAT = Alanine amine transferase), SGPT pada umumnya lebih tinggi daripada SGOT.· Bilirubin serum meningkat, bilirubin direk sangat meningkat dibandingkan indirek pada jenis kholestatik. Bilirubin hanya sedikit meningkat pada hepatitis non ikterik.· Bilirubin urine (+) sebelum bilirubin serum meningkat dan urine menjadi terang kembali walau penderita masih kuning.· Tinja menjadi pucat pada hepatitis jenis kholestatik· Alkali fosfate meningkat, pada tipe kholestatik dapat mencapai 30 KA· Protein serum: albumin serum pada umumnya tidak berubah, albumin yang rendah menunjukkan kerusakan hati yang berat atau penyakit hati yang kronik; globulin serum meningkat· Test flokulasi (+) (TTT, kunkle meningkat)· Aktivitas cholinesterase menurun).Dari semua perubahan biokimia ini, yang terpenting yakni kenaikan transminase yang sangat mencolok mempunyai nilai diagnostik.Untuk pengobatan perlu ada basil test faal hati serta biopsi hati. Jika akan di biopsi hati harus sudah ada hasil Px tentang masa perdarahan, masa pembekuan, dan masa protombin. Bila hasilnya baik biopsi dilakukan, jika tidak baik biasanya diperbaiki dahulu dan biopsi ditunda. Jika biopsi akan dikerjakan, sebelumnya perut sebelah kanan atas dibersihkan kemudian dikompres dengan alkohol 70%. Sebaiknya biopsi dilakukan sebelum pasien makan. Pada saat biopsi dikerjakan, sikap pasien berbaring terlentang, perawat dengan tangan kanan membantu perut ke atas dan tangan kiri memegang tangan pasien agar tidak mengganggu. Pasca biopsi pasien perlu diobservasi tanda vital dan keadaan umumnya setiap jam selama 2 jam pertama, 2 jam kemudian, dan selanjutnya sesuai dengan keadaan umum pasien (bahaya biopsi hati terjadi perdarahan di dalam).

F. Manajemen terapeutikPengobatan umum untuk hepatitis A adalah istirahat di tempat tidur. Juga penting minum banyak cairan, terutama bila kita mengalami diare atau muntah. Obat penawar rasa sakit yang dijual bebas, misalnya ibuprofen dapat mengurangi gejala hepatitis A, tetapi sebaiknya kita membicarakannya lebih dahulu dengan dokter.Apabila hepatitis yang disebabkan oleh alkohol, narkoba, obat2an atau racun yang mengakibatkan gejala yang sama seperti virus hepatitis, pengobatan yang paling baik adalah menghentikan penggunaan alkohol, narkoba, atau obat2an yang dapat mengganggu hati.

G. PencegahanTimbulnya hepatitis dalam barak2 atau panti perawatan sering merupakan petunjuk sanitasi dan higiene perorangan yang buruk. Pengendaliannya langsung ditunjukkan pada pencegahan terkontamiasinya makana, air, atau sumber2 lainnya oleh tinja. Kebersihan seperti mencuci tangan setelah BAB atau sebelum makan, penggunaan piring dan alat makan sekali pakai, dan pemakaian desinfektan natrium hipoklorit 0,5% sangat penting dalam mencegah penyebaran HAV selama fase akut penyakit. Tindakan konservatif yang berlebihan, seperti penggunaan jubah, masker, dan sarung tangan, biasanya tidak perlu kecuali jika hendak mengadakan kontak langsung dengan tinja atau benda2 yang terkontaminasi tinja.Walaupun kita belum menerima vaksinasi terhadap hepatitis A, ada beberapa hal yang dapat kita

Page 18: Hepatitis B Putri

lakukan untuk mencegah infeksi HAV:· Hindari air, termasuk es yang mungkin tercemar kotoran· Hindari kerang2an yang mentah dan kuang masak· Selalu cuci tangan dengan sabun dan air setelah ke kamar mandi, mengganti popok bayi, dan sebelum menyiapkan makanan· Memakai penghalang lateks untuk seks oral-anal

H. KomplikasiPenyakit hepatitis kadang2 dapat timbul sebagai komplikasi leptospirosis, sifilis, tuberculosis, toksoplasmosis, dan amebiasis, yang kesemuanya peka terhadap pengobatan khusus. Penyebab noninfeksiosa meliputi penyumbatan empedu, sirosis empedu primer, keracunan obat, dan reaksi hipersensitivitas obat. Komplikasi akibat hepatitis A hampir tidak ada, keculai pada para lansia atau seseorang yang memang sudah mengidap penyakit kronis hati atau sirosis.

I. Tips menjaga kebugaran HatiKonsumsi makanan bergizi untuk menajga kesehatan hatiHindari minuman beralkoholJangan mencampur obat, resep dan sejenisnya tanpa seijin dokterHindari menghirup asap/upa zat beracun seperti cat tembok, tiner, zat kimiaHati2 dengan kontak pertukaran darah atau cairan tubuhJaga kebersihan pribadi. Hindari pemakaian milik pribadi orang lain seperti pisau cukur, sikat gigi, dllOlahraga secara teraturIstirahat yang cukup

J. Dx Kep.Hipertermi b.d penyakitNyeri akut b.d agen injury fisikKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan memasukkan makanan karena faktor biologis

K. Outcomes1. Hipertermi b.d penyakitThermoregulationKriteria Hasil:· Suhu tubuh dalam rentang normal· Nadi dan RR dalam rentang normal· Tidak ada perubahan warna kulit, dan tidak ada pusing2. Nyeri akut b.d agen injury fisikComfort LevelPain: Disruptive EffectKriteria hasil:· Menggunakan skala nyeri untuk mengidentifikasikan tingkat nyeri· Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri· Melaporkan kebutuhan tidur dan istirahat tercukupi· Mampu menggunakan metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri

Page 19: Hepatitis B Putri

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan memasukkan makanan karena faktor biologisNutritional Status: Food and Fluid IntakeNutritional Status: Nutrient IntakeWeight ControlKriteria Hasil:· Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan· BB ideal sesuai dengan tinggi badan· Mampu mengidentifikasikan kebutuhan nutrisi· Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan· Tidak terjadi penurunan BB yang berarti

Hepatitis dan Asuhan Keperawatan Hepatitis

Hepatitis

A. Pengertian

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan

Page 20: Hepatitis B Putri

serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001).

B. Etiologi

Dua penyebab utama hepatitis adalah penyebab virus dan penyebab non virus. Sedangkan insidensi yang muncul tersering adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus.

 

Hepatitis virus dapat dibagi ke dalam hepatitis A, B, C, D, E. Hepatitis non virus disebabkan oleh agen bakteri, cedera oleh fisik atau

kimia.

 

C. Patofisiologi

Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati.

Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat diekresikan kedalam kantong empedu bahkan kedalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatoceluler jaundice.

Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik samapi dengan timbunya sakit dengan gejala ringan. Sel hati mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat bila dengan nekrosis hati dan bahkan kematian. Hepattis dengan sub akut dan kronik dapat permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang dengan kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko berkembang biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.

D. Tanda dan Gejala

1. Masa tunas

Page 21: Hepatitis B Putri

Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari) Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari) Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)

 

2. Fase Pre Ikterik

Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.

3. Fase Ikterik

Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.

4. Fase penyembuhan

Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.

E. Pemeriksaan Diagnostik

1. Laboratorium Pemeriksaan pigmen

urobilirubin direk bilirubun serum total bilirubin urine urobilinogen urine urobilinogen feses

Pemeriksaan protein

protein totel serum albumin serum

Page 22: Hepatitis B Putri

globulin serum HbsAG

Waktu protombin

respon waktu protombin terhadap vitamin K

Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

AST atau SGOT ALT atau SGPT LDH Amonia serum

2. Radiologi

foto rontgen abdomen pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang

berlabel radioaktif kolestogram dan kalangiogram arteriografi pembuluh darah seliaka

3. Pemeriksaan tambahan

laparoskopi biopsi hati

F. Komplikasi

Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.

G. Pengobatan

Hepatitis akut hanya memberi efek sedikit pada perjalanan penyakit. Pada permulaan penyakit. Secara tradisional dianjurkan diet rendah lemak, tinggi karbohidrat, yang ternyata paling cocok untuk selera pasien yang anoreksia. obat-obatan tambahan seperti vitamin, asam-amino dan obat lipotropik tak diperlukan. Obat kortikosteroid tidak mengubah derajat nekrosis sel hati, tidak mempercepat penyembuhan, ataupun mempertinggi imunisasi hepatitis viral.

Page 23: Hepatitis B Putri

Hepatitis kronik tidak dianjurkan untuk istirahat di tempat tidur, aktivitas latihan kebugaran jasmani (physical fitness) dapat dilanjutkan secara bertahap. Tidak ada aturan diet tertentu tetapi alkohol dilarang. Sebelum pemberian terapi perlu dilakukan biopsi hati, adanya hepatitis kronik aktif berat merupakan petunjuk bahwa terapi harus segera diberikan. kasus dengan tingkat penularan tinggi harus dibedakan dari kasus pada stadium integrasi yang relatif noninfeksius; karena itu perlu diperiksa status HbeAg, antiHBe dan DNA VHB.

Pada kasus hepatitis karena obat atau toksin dan idiosinkrasi metabolik dapat diberikan cholestyramine untuk mengatasi pruritus yang hebat. Terapi-terapi lainnya hanya bersifat suportif.

 

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Hepatitis

A. Pengkajian

1. Keluhan Utama

Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu makan, malaise, demam (lebih sering pada HVA). Rasa pegal linu dan sakit kepala pada HVB, dan hilang daya rasa lokal untuk perokok.

2. Pengkajian Kesehatan 1. Aktivitas

Kelemahan Kelelahan Malaise

 2. Sirkulasi

Bradikardi (hiperbilirubin berat) Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa

 3. Eliminasi

Urine gelap Diare feses warna tanah liat

 4. Makanan dan Cairan

Anoreksia Berat badan menurun Mual dan muntah

Page 24: Hepatitis B Putri

Peningkatan oedema Asites

 5. Neurosensori

Peka terhadap rangsang Cenderung tidur Letargi Asteriksis

 6. Nyeri / Kenyamanan

Kram abdomen Nyeri tekan pada kuadran kanan Mialgia Atralgia Sakit kepala Gatal (pruritus)

 7. Keamanan

Demam Urtikaria Lesi makulopopuler Eritema Splenomegali Pembesaran nodus servikal posterior

 8. Seksualitas

Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan

B. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik: anoreksia, mual/muntah dan gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan: penurunan peristaltik (refleks viseral), empedu tertahan.

2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.

3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.

C. Intervensi

Page 25: Hepatitis B Putri

1. Diagnosa Keperawatan 1. :

Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik: anoreksia, mual/muntah dan gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan: penurunan peristaltik (refleks viseral), empedu tertahan.

Kriteria Hasil : Pasien akan menunjukkan perilaku perubahan pola hidup untuk

meningkatkan/mempertahankan berat badan yang sesuai. Pasien akan menunjukkan peningkatan berat badan mencapai

tujuan dengan nilai laboratorium dan bebas tanda malnutrisi.

Intervensi Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan sedikit dalam

frekuensi sering dan tawarkan makan pagi paling besar. Berikan perawatan mulut sebelum makan. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak. Dorong pemasukan sari jeruk, minuman karbonat dan permen

berat sepanjang hari. Konsultasikan pada ahli diet, dukungan tim nutrisi untuk

memberikan diet sesuai kebutuhan pasien, dengan masukan lemak dan protein sesuai toleransi.

Awasi glukosa darah. Berikan obat sesuai indikasi :

Antiemitik (contoh metalopramide (reglan)). Antasida (contoh mylanta). Vitamin (contoh b kokpleks). Terapi steroid (contoh prednison (deltasone)).

Berikan tambahan makanan/nutrisi dukungan total bila dibutuhkan.

2. Diagnosa Keperawatan 2. :

Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.

Kriteria Hasil :Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)

Intervensi Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat

digunakan untuk intensitas nyeri.

Page 26: Hepatitis B Putri

Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri

Akui adanya nyeri Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang

nyerinya. Berikan informasi akurat dan jelaskan penyebab nyeri, berapa

lama nyeri akan berakhir, bila diketahui. Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak

mengandung efek hepatotoksi.

3. Diagnosa Keperawatan 3. :

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.

Kriteria Hasil :Pola nafas adekuat

Intervensi :

Awasi frekwensi , kedalaman dan upaya pernafasan Auskultasi bunyi nafas tambahan Berikan posisi semi fowler Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif Berikan oksigen sesuai kebutuhan.