HEMOROID A. Definisi Haemorrhoid adalah pelebaran plexus haemorrhoidalis yang ditutupi oleh jaringan ikat, otot polos dan kulit/mukosa. Bila ditutupi mukosa disebut hemoroid interna, sementara bila ditutupi kulit disebut hemoroid eksterna. Tiga kondisi hemoroid adalah prolaps abnormal dari anal bagian atas dan mukosa rektal yang lebih rendah letaknya, kongesti vena pada submukosa kanal anal bagian yang lebih atas, dan penonjolan pada batas anal yang secara umum dikenal dengan nama hemoroid eksternal. B. Anatomi dan Fisiologi Rektum berasal dari jaringan endodermal di bagian dorsal dari cloaca yang terbagi oleh septum anorektal. Kanal anal adalah invaginasi dari jaringan ektodermal. Anorektal berasal dari fusi antara rektum dan kanal anal yang terjadi pada usia 8 minggu dimana membran anal ruptur. Linea dentata menandakan batas fusi keduanya dimana terjadi transisi dari endodermal ke ektodermal. Kanal anal dimulai dari linea dentata dan berakhir di batas dimana sambungan antara mukosa anal dan kulit perianal. Namun secara praktis, anal kanal secara bedah adalah daerah memanjang dari bagian diafragma otot dasar pelvis sampai ke ujung persambungan antara mukosa dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
HEMOROID
A. Definisi
Haemorrhoid adalah pelebaran plexus haemorrhoidalis yang ditutupi oleh jaringan
ikat, otot polos dan kulit/mukosa. Bila ditutupi mukosa disebut hemoroid interna,
sementara bila ditutupi kulit disebut hemoroid eksterna.
Tiga kondisi hemoroid adalah prolaps abnormal dari anal bagian atas dan mukosa
rektal yang lebih rendah letaknya, kongesti vena pada submukosa kanal anal bagian
yang lebih atas, dan penonjolan pada batas anal yang secara umum dikenal dengan
nama hemoroid eksternal.
B. Anatomi dan Fisiologi
Rektum berasal dari jaringan endodermal di bagian dorsal dari cloaca yang terbagi
oleh septum anorektal. Kanal anal adalah invaginasi dari jaringan ektodermal.
Anorektal berasal dari fusi antara rektum dan kanal anal yang terjadi pada usia 8
minggu dimana membran anal ruptur. Linea dentata menandakan batas fusi keduanya
dimana terjadi transisi dari endodermal ke ektodermal.
Kanal anal dimulai dari linea dentata dan berakhir di batas dimana sambungan antara
mukosa anal dan kulit perianal. Namun secara praktis, anal kanal secara bedah adalah
daerah memanjang dari bagian diafragma otot dasar pelvis sampai ke ujung
persambungan antara mukosa dan kulit. Kanal anal adalah rongga memanjang
anteroposterior sepanjang 3-4 cm. Kanal anal disokong oleh sfingter ani di sekitarnya.
Sfingter interna merupakan kelanjutan dari otot sirkular rektum bekerja secara
involunter dan secara normal kontraksi pada saat istirahat. Sedangkan sfingter
eksterna adalah otot lurik yang bekerja secara volunter. Otot longitudinal rektum
memisahkan antara sfingter eksterna dan interna.
Daerah intersfingter dibuat oleh kelanjutan dari otot longitudinal rektum bergabung
dengan otot dari levator ani dan puborectalis membentuk otot gabungan. Beberapa
serat otot membentuk lipatan kutis ani dan bergabung dengan kulit perianal
membentuk lipatan rugae. Serat yang lain melewati sfingter interna dan menyokong
hemoroid interna sebagai ligament pendukung.
Secara histologi rektum dan kanal anal terdiri dari mukosa dan dibawahnya lapisan
submukosa dan 2 otot yang kontinu, otot longitudinal dan sirkular, dan di bagian
proksimal rektum terdapat pars serosa. Mukosa dibagi menjadi 3 lapisan yaitu lapisan
epitel, lamina propria, dan muskularis mukosa.Muskularis mukosa adalah lembaran
otot yang halus berisi jaringan limfatik. Sistem limfatik tidak ada di atas bagian ini
sehingga muskularis mukosa menentukan potensi metastasis dari keganasan.
Hemoroid berada di bawah lapisan epitel dari kanal anal dan berisi komunikasi
langsung arteriovena terutama antara cabang terminal dari rectal superior dan arteri
hemoroidalis superior dan cabang yang berasal dari arteri hemoroidalis media dan
inferior. Perdarahan dari hemoroid berasal dari arteri presinusoid yang terlihat sebagai
darah yang merah segar dan mempunyai pH arteri. Bantal vaskular berguna untuk
drainase vena dari kanal anal berguna juga untuk menahan keinginan defekasi dengan
berkontribusi terhadap 15-20% dari tekanan anal saat istirahat sehingga mereka
meningkatkan keefektifan kerja dari sfingter ani. Mereka juga melindungi kanal anal
dan sfingter ani saat defekasi dengan menjadi terisi darah untuk menyediakan
bantalan ekstra. Bantalan vaskular terkongesti darah saat melakukan manuver
Valsalva atau ketika terjadi peningkatan tekanan intra-abdominal. Pada keadaan
tertentu dikarenakan proses mengejan yang kronik akibat konstipasi, hemoroid bisa
terlepas dari ikatannya (ligamentum Treitz) pada dinding rektum menyebabkan
prolaps dari jaringan ke kanal anal.
Gambar 1.1. Kanalis Anal
Gambar 1.2. Anatomi Anus dan Sigmoid
C. Epidemiologi
Hemoroid simptomatik mengenai lebih dari 1 juta individu pada penduduk barat per
tahun. Prevalensi hemoroid tidak terpaku pada umur ataupun jenis kelamin. Namun,
umur diketahui memiliki efek merusak pada kanal anal. Prevalensi hemorid kurang
pada negara yang kurang berkembang. Makanan kurang serat, tinggi lemak sering
dihubungkan dengan konstipasi dan straining yang terlibat dalam perkembangan
hemoroid yang simptomatik. Ditemukan lebih banyak pada pria dibanding wanita
(2:1) dan terutama pada umur di atas 50 tahun (sekitar 50% menderita hemoroid)
D. Faktor Resiko
Faktor yang mempengaruhi terjadinya hemoroid:
a. Keturunan
b. BAB/BAK yang susah
c. Hamil
d. Pekerjaan (banyak duduk/berdiri/angkat beban berat)
e. Sering mengalami diare
f. Makanan yang merangsang (mengandung banyak rempah-rempah)
E. Patofisiologi dan Etiologi
Teori utama tentang patofisiologi hemoroid adalah dimana terjadi dilatasi abnormal
dari vena plexus hemoroidalis interna, distensi abnormal anastomosis arteriovena,
prolaps dari bantalan anal dan jaringan ikat sekitarnya. Peningkatan tekanan sfingter
ani merupakan salah satu etiologi yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit ini.
Saat defekasi, kontraksi volunter dari sfingter mengembalikan feses dari kanal anal ke
rektum merupakan proses yang normal. Mengejan saat defekasi mengakibatkan
kongesti dari pembuluh darah di bantalan anal. Sehingga faktor-faktor seperti
mengejan waktu BAB, konsumsi serat yang rendah, duduk lama di toilet untuk
defekasi, konstipasi, diare, dan beberapa kondisi seperti kehamilan, ascites dan space
occupying lesion dari rongga pelvis berhubungan dengan peningkatan tekanan
intraabdomen yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit ini. Riwayat keluarga
hemoroid juga berkontribusi walaupun tidak terdapat bukti yang kuat untuk
menyebutkan faktor predisposisi herediter dari penyakit ini.
Hemoroid sering disebut vena varikosa interna dan eksterna. Istilah ini
membingungkan karena kata varikosa digunakan untuk mendeskripsikan elongasi
berkelok dan dilatasi vena superfisial (biasanya pada ekstremitas bawah). Pasien
dengan hipertensi portal bisa mempunyai varises rectal yang merupakan sirkulasi
kollateral dimana darah dari sistem porta melewati sirkulasi sistemik lewat vena
hemoroidalis media dan inferior. Hemoroid dan varises rectal merupakan 2 penyakit
yang berbeda dan penelitian gagal untuk membuktikan peningkatan insiden penyakit
hemoroid pada pasien dengan hipertensi portal.
F. Klasifikasi
Hemoroid diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu hemoroid interna dan eksterna.
Hemoroid interna terletak di sebelah atas linea dentate, pada bagian yang dilapisi
epitel sel kolumner. Secara klinis, hemoroid interna dibagi menjadi 4 derajat:
Hemoroid interna derajat I
Merupakan hemoroid stadium awal, dimana hanya berupa benjolan kecil di
dalam kanalis anal saat vena mengalami distensi saat defekasi.
Hemoroid interna derajat II
Berupa benjolan yang lebih besar, tidak hanya menonjol ke dalam kanalis
anal, tetapi juga turun kea rah lubang anus. Benjolan ini muncul keluar ketika
mengejan, tapi secara spontan kembali masuk ke dalam kanalis anal bila
proses defekasi selesai.
Hemoroid interna derajat III
Benjolan tidak dapat masuk kembali secara spontan. Benjolan baru masuk
kembali setelah dikembalikan dengan tangan ke dalam anus.
Hemoroid interna derajat IV
Hemoroid yang telah berlangsung sangat lama dengan bagian yang tertutup
kulit cukup luas, sehingga tidak dapat dikembalikan dengan baik ke dalam