Top Banner
HEMODINAMIKA Pembimbing dr. Yusni Puspita, Sp.An, KAKV, M.Kes Oleh : Varaalakshmy 04114708112 Rezeki Hayati 04091001081 Reny Putri Harda 04091401050 DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI
62

Hemodinamika Referat Corrected

Apr 08, 2016

Download

Documents

Rani Apriani

Upoet Poenya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hemodinamika Referat Corrected

HEMODINAMIKA

Pembimbing

dr. Yusni Puspita, Sp.An, KAKV, M.Kes

Oleh :

Varaalakshmy 04114708112

Rezeki Hayati 04091001081

Reny Putri Harda 04091401050

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI

RSUP MOHAMMAD HOESIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2013

Page 2: Hemodinamika Referat Corrected

DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................. 1

DAFTAR ISI........................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Jantung......................................................................................... 5

Fisiologi Jantung........................................................................................ 10

Pemantauan Hemodinamik........................................................................ 14

Tujuan Pemantauan Hemodinamik............................................................ 14

Faktor Penentu Pemantauan Hemodinamik............................................... 14

Indikasi Pemantauan Hemodinamik........................................................... 14

Parameter Hemodinamik ........................................................................... 15

Pemantauan Tekanan Darah Arteri.............................................................. 16

Pemantauan Tekanan Darah Vena............................................................... 18

BAB III

Kesimpulan................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 23

Page 3: Hemodinamika Referat Corrected

BAB I

PENDAHULUAN

Hemodinamika berasal dari istilah Yunani haima yang berarti darah dan

dynamis yang berarti tenaga atau kekuatan. Hemodinamika menjelaskan tentang

aliran darah atau sirkulasi di dalam tubuh badan. Fungsi dari sirkulasi adalah

untuk melayani kebutuhan jaringan tubuh, untuk mengangkut nutrisi ke jaringan

tubuh, untuk mengalirkan sisa-sisa pembuangan dari sel, untuk mengangkut

hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lain, serta mempertahankan lingkungan

yang tepat di setiap cairan jaringan tubuh demi kelangsungan hidup dan fungsi sel

yang optimal.

Aliran darah di dalam tubuh dikendalikan berdasarkan kebutuhan nutrisi

jaringan. Pada beberapa organ, misalnya ginjal, terdapat fungsi tambahan dari

sirkulasi. Aliran darah ke ginjal jauh melebihi kebutuhan metabolisme karena

berhubungan dengan fungsi ekskretoris yang memerlukan volume darah yang

banyak disaring setiap menit. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, jantung dan

pembuluh darah bekerja secara sistematis untuk menyediakan cardiac output dan

tekanan arterial yang mencukupi untuk memastikan aliran darah ke jaringan

cukup. Fungsi hemodinamika yang paling penting adalah untuk memastikan aliran

oksigen ke setiap jaringan atau oxygen delivery ke jaringan dapat terjadi secara

optimal.

Hemodinamika dari tubuh sangat penting karena pemantauan daripada

hasil hemodinamika tubuh badan dilakukan bagi memastikan kondisi pasien stabil

dan tidak memerlukan perawatan kritis. Tekanan dan variasi pada aliran darah

dalam kompartemen vena berpotensi mengakibatkan perubahan pada

kompartemen arterial dan sebaliknya. Pengukuran hemodinamika bukanlah suatu

perhitungan absolut tentang keadaan norma pada suatu jaringan, malah ia

merupakan perubahan tekanan dan variasi aliran darah yang berlangsung secara

terus menerus dalam dan antara kompartemen-kompartemen pembuluh darah dari

menit ke menit.

Page 4: Hemodinamika Referat Corrected

Secara umumnya, terdapat tiga prinsip yang mendasari fungsi dari sistem

sirkulasi sehingga dapat memberi akibat terhadap hemodinamika sistem sirkulasi:

a) Aliran darah ke setiap jaringan dalam tubuh selalu dikendalikan sehingga

berkorelasi secara langsung dengan kebutuhan nutrisi jaringan.

b) Cardiac output dikendlikan oleh jumlah aliran darah ke semua jaringan.

c) Regulasi tekanan arterial secara umumnya bersifat independen dan tidak

bergantung pada aliran darah lokal maupun pengendalian cardiac output.

Sirkulasi sendiri dipertahankan oleh jaringan pembuluh darah yang luas di

tubuh dan tekanan darah yang dapat dikendalikan oleh volume darah di dalam

tubuh. Aliran darah di dalam tubuh dikendalikan oleh dua faktor:

a) Perbedaan tekanan pada dua hujung pembuluh darah atau juga dikenal

sebagai daya yang mendorong darah di dalam pembuluh darah.

b) Penghalang aliran darah yang juga dikenal sebagai resistensi vaskuler.

Konsep-konsep yang harus diketahui karena berhubungan secara langsung

hemodinamika termasuklah cardiac output (yang terdiri dari heart rate, preload,

afterload, dan kontraktilitas), hukum Frank-Starling, komplians, konten oksigen

arterial, pengantaran oksigen, konsumpsi oksigen, dan saturasi oksigen gabungan

pada vena dan yang paling penting adalah anatomi serta fisiologi jantung dan

pernapasan. Refrat ini akan mendiskusikan konsep hemodinamika serta

menerangkan semua konsep yang berhubungan dengan hemodinamika serta cara

hemodinamika dapat dipergunakan dalam pemantauan pada pasien.

Page 5: Hemodinamika Referat Corrected

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Jantung

2.1.1 Anatomi Jantung

Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum

medialis dan sebagian tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan dibatasi oleh

sternum dan iga 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah

kiri garis media sternum. Jantung terletak diatas diafragma, miring ke depan kiri

dan apeks kordis berada paling depan dari rongga dada. Apeks ini dapat diraba

pada ruang sela iga 4-5 dekat garis medio-klavikuler kiri. Batas kranial dibentuk

oleh aorta asendens, arteri pulmonal dan vena kava superior. Ukuran atrium kanan

dan berat jantung tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan, lemak

epikardium dan nutrisi seseorang.

Anatomi jantung dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu anatomi luar dan

anatomi dalam. Anatomi luar, atrium dipisahkan dari ventrikel oleh sulkus

koronarius yang mengelilingi jantung. Pada sulkus ini berjalan arteri koroner

kanan dan arteri sirkumfleks setelah dipercabangkan dari aorta. Bagian luar kedua

ventrikel dipisahkan oleh sulkus interventrikuler anterior di sebelah depan, yang

Page 6: Hemodinamika Referat Corrected

ditempati oleh arteri desendens anterior kiri, dan sulkus interventrikularis

posterior disebelah belakang, yang dilewati oleh arteri desendens posterior.

Perikardium, adalah jaringan ikat tebal yang membungkus jantung.

Perikardium terdiri dari 2 lapisan yaitu perikardium visceral (epikardium) dan

perikardium parietal. Epikardium meluas sampai beberapa sentimeter di atas

pangkal aorta dan arteri pulmonal. Selanjutnya jaringan ini akan berputar-lekuk

(releksi) menjadi perikardium parietal, sehingga terbentuk ruang pemisah yang

berisi cairan bening licin agar jantung mudah bergerak saat pemompaan darah.

Kerangka jantung, jaringan ikat tersusun pada bagian tengah jantung yang

merupakan tempat landasan ventrikel, atrium dan katup-katup jantung. Bagian

tengah badan jaringan ikat tersebut disebut trigonum fibrosa dekstra, yang

mengikat bagian medial katup trikuspid, mitral, dan anulus aorta. Jaringan ikat

padat ini meluas ke arah lateral kiri membentuk trigonum fibrosa sinistra.

Perluasan kedua trigonum tersebut melingkari katup trikuspid dan mitral

membentuk anuli fibrosa kordis sebagai tempat pertautan langsung otot ventrikel,

atrium, katup trikuspid, dan mitral. Salah satu perluasan penting dari kerangka

jantung ke dalam ventrikel adalah terbentuknya septum interventrikuler pars

membranasea. Bagian septum ini juga meluas dan berhubungan dengan daun

septal katup trikuspid dan sebagian dinding atrium kanan.

Page 7: Hemodinamika Referat Corrected

Anatomi dalam, jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium kanan dan

kiri, serta ventrikel kanan dan kiri dipisahkan oleh septum. Atrium kanan, darah

vena mengalir kedalam jantung melalui vena kava superior dan inferior masuk ke

dalam atrium kanan, yang tertampung selama fase sistol ventrikel. Secara

anatomis atrium kanan terletak agak ke depan dibanding dengan ventrikel kanan

atau atrium kiri. Pada bagian antero- superior atrium kanan terdapat lekukan ruang

atau kantung berbentuk daun telinga disebut aurikel. Permukaan endokardium

atrium kanan tidak sama; pada posterior dan septal licin dan rata, tetapi daerah

lateral dan aurikel permukaannya kasar dan tersusun dari serabut-serabut otot

yang berjalan paralel yang disebut otot pektinatus. Tebal rata-rata dinding atrium

kanan adalah 2 mm.

Ventrikel kanan, letak ruang ini paling depan di dalam rongga dada, yaitu

tepat dibawahmanubrium sterni. Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan

depan ventrikel kiri dan di medial atrium kiri. Perbedaan bentuk kedua ventrikel

dapat dilihat pada potongan melintang. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit atau

setengah bulatan, berdinding tipis dengan tebal 4-5 mm. Secara

fungsionalventrikel kanan dapat dibagi dalam alur masuk dan alur keluar. Ruang

alur masuk ventrikel kanan (right ventricular inflow tract) dibatasi oleh katup

trikuspid, trabekula anterior dan dinding inferior ventrikel kanan. Sedangkan alur

keluar ventrikel kanan (right ventricular outflow tract) berbentuk tabung atau

corong, berdinding licin terletak dibagian superior ventrikel kanan yang disebut

fundibulum atau konus arteriosus. Alur masuk dan alur keluar dipisahkan oleh

krista supraventrikuler yang terletak tepat di atas daun katup trikuspid.

Atrium kiri, menerima darah dari empat vena pulmonal yang bermuara pada

dinding postero-superior atau postero-lateral, masing-masing sepasang vena kanan

dan kiri. Letak atrium kiri adalah di posterior-superior dari ruang jantung lain,

sehingga pada foto sinar tembus dada tidak tampak. Tebal dindingnya 3 mm,

sedikit lebih tebal daripada dinding atrium kanan.

Page 8: Hemodinamika Referat Corrected

Ventrikel kiri, berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya

mengarah ke antero-inferior kiri menjadi apeks kordis. Bagian dasar ventrikel

tersebut adalah anulus mitral. Tebal dinding ventrikel kiri adalah 2-3 kali lipat

diding ventrikel kanan. Tebal dinding ventrikel kiri saat diastol adalah 8-12 mm.

Katup jantung terdiri atas 4 yaitu katup trikuspid yang memisahkan atrium

kanan dengan ventrikel kanan , katup mitral atau bikuspid yang memisahkan

antara atrium kiri dengan ventrikel kiri serta dua katup semilunar yaitu katup

pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal adalah katup yang memisahkan

ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis. Katup aorta adalah katup yang

memisahkan ventrikel kiri dengan aorta.

Page 9: Hemodinamika Referat Corrected

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf simpatis dan

parasimpatis. Serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan ventrikel

termasuk pembuluh darah koroner. Saraf parasimpatis terutama memberikan

persarafan pada nodus sinoatrial, atrioventrikular dan serabut-serabut otot atrium,

dapat pula menyebar ke ventrikel kiri.

Persarafan simpatis eferen preganglionik berasal dari medulla spinalis

torakal atas, yaitu torakal 3-6, sebelum mencapai jantung akan melalui pleksus

kardialis kemudian berakhir pada ganglion servikalis superior, medial, atau

inferior. Serabut post ganglionik akan menjadi saraf kardialis untuk masuk ke

dalam jantung. Persarafan parasimpatis berasal dari pusat nervus vagus dimedulla

oblongta; serabut-serabutnya akan bergabung dengan serabut simpatis di dalam

pleksuskardialis. Rangsang simpatis akan dihantar oleh asetilkolin.

Pendarahan jantung, berasal dari aorta melalui dua pembuluh darah koroner

utama yaitu arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri ini keluar dari sinus

valsalva aorta. Arteri koroner kiri bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis,

ramus sirkumfleks dan ramus interventrikularis anterior. Arteri koroner kanan

bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus marginalis dan ramus

interventrikularis posterior.

Aliran balik dari otot jantung dan sekitarnya melalui vena koroner yang

berjalan berdampingan dengan arteri koroner, akan masuk ke dalam atrium kanan

Page 10: Hemodinamika Referat Corrected

melalui sinuskoronarius. Selain itu terdapat juga vena-vena kecil yang disebut

vena Thebesii, yang bermuara langsung ke dalam atrium kanan.

Pembuluh limfe pada jantung terdiri dari 3 kelompok pleksus yaitu

subendokardial, miokardial dan subepikardial. Penampungan cairan limfe dari

kelompok pleksus yang paling besar adalah pleksus subepikardial, dimana

pembuluh-pembuluh limfe akan membentuk satu trunkus yang berjalan sejajar

dengan arteri koroner kemudian meninggalkan jantung di depan arteri pulmonal

dan berakhir pada kelenjar limfe antara vena kava superior dan arteri inominata.

2.1.2 Fisiologi Jantung

Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial

aksi yang menyebar melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau

berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu

sifat yang dikenal dengan otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung

yaitu 99% sel otot jantung kontraktil yang melakukan kerja mekanis, yaitu

memompa. Sel-sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri

potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya adalah, sel otoritmik, tidak

Page 11: Hemodinamika Referat Corrected

berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan

potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.

Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel

otoritmik. Penyebab pergeseran potensial membran ke ambang masih belum

diketahui. Secara umum diperkirakan bahwa hal itu terjadi karena penurunan

siklis fluks pasif K+ keluar yang langsung bersamaan dengan kebocoran lambat

Na+ ke dalam. Di sel-sel otoritmik jantung, antara potensial-potensial aksi

permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel otot rangka.

Permeabilitas membran terhadap K+ menurun antara potensial-potensial

aksi, karena saluran K+ diinaktifkan, yang mengurangi aliran keluar ion kalium

positif mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka. Karena influks pasif

Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam secara bertahap mengalami

depolarisasi dan bergeser ke arah ambang. Setelah ambang tercapai, terjadi fase

naik dari potensial aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca2+ dan

influks Ca2+ kemudian; fase ini berbeda dari otot rangka, dengan influks Na+

bukan Ca2+ yang mengubah potensial aksi ke arah positif. Fase turun disebabkan

seperti biasanya, oleh efluks K+ yang terjadi karena terjadi peningkatan

permeabilitas K+akibat pengaktifan saluran K+. Setelah potensial aksi usai,

inaktivasi saluran-saluran K+ ini akan mengawali depolarisasi berikutnya. Sel-sel

jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus

AV, berkas His dan serat purkinje.

Kecepatan normal pembentukan potensial aksi di jaringan otoritmik jantung

Jaringan Potensial aksi per menit

Nodus SA ( pemicu normal) 70 - 80

Nodus AV 40 - 60

Berkas His dan serat - serat purkinje 20 - 40

Page 12: Hemodinamika Referat Corrected

Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan

menyebar ke atrium melalui jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus

AV. Karena konduksi nodus AV lambat maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik

sebelum eksitasi menyebar ke ventrikel. Dari nodus AV, potensial aksi akan

diteruskan ke berkas His sebelah kiri lalu kanan dan terakhir adalah ke sel

purkinje.

Potensial aksi yang timbulkan di nodus SA akan menghasilkan gelombang

depolarisasi yang akan menyebar ke sel kontraktil melalui gap junction.

Page 13: Hemodinamika Referat Corrected

Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal

dari denyutan selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol.

Sistol adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari

jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian

darah.

Page 14: Hemodinamika Referat Corrected

Diagram Wigger

Hukum Frank-Starling menyatakan, energi kontraksi sebanding dengan

panjang awal serat otot jantung. Sehingga dengan diregangnya otot, timbul

peningkatan tegangan sampai maksimal dan kemudian menurun dengan makin

bertambahnya regangan. Pada keadaan fisiologis semakin besar volume ventrikel

selama diastolik, semakin teregang serat jantung sebelum stimulasi, dan akan

semakin besar pula kekuatan kontraksi berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa,

peningkatan ventricular output berhubungan dengan preload (peregangan serat-

serat miokardium sebelum kontraksi). Cardiac output dipengaruhi oleh stroke

volume dan frekuensi jantung. Ventricular stroke volume dipengaruhi oleh

preload, afterload dan kontraktilitas miokardium. Stroke volume akan meningkat

bila terjadi peningkatan preload, penurunan afterload, atau peningkatan

kontraktilitas.

2.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi

Respirasi adalah pertukaran gas antara individu dan lingkungan atau

keseluruhan proses pertukaran gas antara udara atmosfir

dan darah dan antara darah dengan sel-sel tubuh ( Kozier; 1991 ). Respirasi adalah

Page 15: Hemodinamika Referat Corrected

pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel

dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan

dari tubuh melalui paru.

Sistem respirasi dibedakan menjadi dua saluran yaitu, saluran nafas bagian

atas dan saluran nafas bagian bawah. Saluran nafas bagian atas terdiri dari: rongga

hidung, faring dan laring. Saluran nafas bagian bawah terdiri dari trakea, bronkus,

bronkiolus, dan paru-paru.

Saluran Nafas Bagian Atas

Page 16: Hemodinamika Referat Corrected

Hidung

Hidung atau naso adalah saluran pernafasan yang pertama. Ketika proses

pernafasan berlangsung, udara yang diinspirasi melalui rongga hidung

akan menjalani tiga proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan

pelembaban. Hidung terdiri atas bagian- bagian sebagai berikut:

1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit.

2. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.

3. Lapisan dalam terdiri dari selaput lender yang berlipat-lipat yang

dinamakan karang hidung ( konka nasalis ), yang berjumlah 3 buah

yaitu: konka nasalis inferior, konka nasalis media, dan konka

nasalis superior.

Di antara konka nasalis terdapat 3 buah lekukan meatus, yaitu: meatus

superior, meatus inferior dan meatus media. Meatus-meatus ini yang

dilewati oleh udara pernafasan, sebelah dalam terdapat lubang yang

berhubungan dengan tekak yang disebut koana.

Dasar rongga hidung dibentuk oleh rahang atas ke atas rongga hidung

berhubungan dengan rongga yang disebut sinus paranasalis yaitu sinus

maksilaris pada rahang atas, sinus frontalis pada tulang dahi, sinus

sfenoidalis pada rongga tulang baji, dan sinus etmoidalis pada rongga

tulang tapis.

Pada sinus etmoidalis keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke

konka nasalis . Pada konka nasalis terdapat sel-sel penciuman , sel tersebut

Page 17: Hemodinamika Referat Corrected

terutama terdapat pada di bagian atas. Pada hidung di bagian mukosa

terdapat serabut saraf atau reseptor dari saraf penciuman ( nervus

olfaktorius ).

Di sebelah konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit

terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan rongga tekak dengan

rongga pendengaran tengah . Saluran ini disebut tuba auditiva eustachi

yang menghubungkan telinga tengah dengan faring dan laring. Hidung

juga berhubungan dengan saluran air mata atau tuba lakrimalis.

Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak

mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi

secara terus-menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi permukaan mukosa

hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia.

Faring

Merupakan pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai

persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan

krikoid.

Nasofaring terletak tepat di belakang cavum nasi , di bawah basis

crania dan di depan vertebrae cervicalis I dan II. Nasofaring membuka

bagian depan ke dalam cavum nasi dan ke bawah ke dalam orofaring.

Tuba eusthacius membuka ke dalam didnding lateralnya pada setiap

sisi. Pharyngeal tonsil (tonsil nasofaring) adalah bantalan jaringan

limfe pada dinding posteriosuperior nasofaring.

Orofaring merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat

pangkal lidah). Orofaring adalah gabungan sistem respirasi dan

pencernaan, makanan masuk dari mulut dan udara masuk dari

nasofaring dan paru.

Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran

makanan) Laringofaring merupakan bagian dari faring yang terletak

tepat di belakang laring, dan dengan ujung atas esofagus.

Page 18: Hemodinamika Referat Corrected

Laring (tenggorok)

Saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara. Pada bagian

pangkal ditutup oleh sebuanh empang tenggorok yang disebut epiglottis,

yang terdiri dari tulang-tulanng rawan yang berfungsi ketika menelan

makanan dengan menutup laring.

Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit,

glandula tyroidea, dan beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan

bagian atas esopagus.

Laring dilapisi oleh selaput lender , kecuali pita suara dan bagian epiglottis

yang dilapisi olehsel epithelium berlapis.

Kartilago / tulang rawan pada laring ada 5 buah, terdiri dari sebagai

berikut:

Kartilago thyroidea 1 buah di depan jakun dan sangat jelas terlihat

pada pria. Berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai

jakun. Ujung batas posterior diatas adalah cornu superior, penonjolan

tempat melekatnya ligamen thyrohyoideum, dan dibawah adalah

cornu yang lebih kecil tempat beratikulasi dengan bagian luar

Kartilago krikoid.

Kartilago epiglottis 1 buah. Kartilago yang berbentuk daun dan

menonjol keatas dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini melekat pada

bagian belakang kartilago thyroideum. Plica aryepiglottica terdapat

kebelakang dari bagian samping epiglottis menuju kartilago

arytenoidea sehingga membentuk batas jalan masuk laring.

Kartilago krikoid 1 buah yang berbentuk cincin. Kartilago berbentuk

cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang. Terletak dibawah

Kartilago tyroidea, dihubungkan dengan Kartilago tersebut oleh

membrane cricotyroidea. Cornu inferior kartilago thyroidea

berartikulasi dengan kartilago tyroidea pada setiap sisi.

Kartilago arytenoidea 2 buah yang berbentuk beker. Dua kartilago

kecil berbentuk piramid yang terletak pada basis kartilago krikoid.

Page 19: Hemodinamika Referat Corrected

Plica vokalis pada tiap sisi melekat dibagian posterio sudut piramid

yang menonjol kedepan

Saluran Nafas Bagian Bawah

Trakea atau Batang tenggorok

Merupakan tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar

2,5 cm. trakea berjalan dari kartilago krikoid ke bawah pada bagian depan

leher dan di belakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis

(taut manubrium dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian

vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang menjadi dua

bronkus.

Trakea tersusun atas 16 - 20 lingkaran tak- lengkap yang berupa cincin

tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang

melengkapi lingkaran disebelah belakang trakea, selain itu juga membuat

beberapa jaringan otot.

Bronkus

Bronkus yang terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian kira-kira

vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi

oleh.jenis sel yang sama.

Page 20: Hemodinamika Referat Corrected

Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru.

Bronkus kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri,

sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama

lewat di bawah arteri, disebut bronkus lobus bawah.

Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan, dan berjalan di

bawah arteri pulmonalis sebelum di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan

kelobus atas dan bawah.

Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkus lobaris dan

kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi

bronkus yang ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus

terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong

udara).

Bronkiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih I mm. Bronkiolus tidak

diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga

ukurannya dapat berubah.

Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkiolus terminalis disebut

saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar

udara ke tempat pertukaran gas paru-paru yaitu alveolus.

Paru-Paru

Merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri atas gelembung-

gelembung kecil ( alveoli ). Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri

dari bronkhiolus dan respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara kecil

atau alveoli pada dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis

dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang

disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar

20 kali percabangan mulai dari Trakea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus

dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.

Page 21: Hemodinamika Referat Corrected

Paru-paru dibagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang terdiri dari 3

lobus ( lobus pulmo dekstra superior, lobus pulmo dekstra media, lobus pulmo

dekstra inferior) dan paru-paru kiri yang terdiri dari 2 lobus ( lobus sinistra

superior dan lobus sinistra inferior).

Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil yang bernama segmen. Paru-

paru kiri memiliki 10 segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior dan lima

lobus inferior. Paru-paru kiri juga memiliki 10 segmen, yaitu 5 buah segmen pada

lobus superior, 2 buah segmen pada lobus medialis, dan 3 segmen pada lobus

inferior. Tiap-tiap segmen masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang

bernama lobulus.

Letak paru-paru di rongga dada datarnya menghadap ke tengah rongga dada /

kavum mediastinum.. Pada bagian tengah terdapat tampuk paru-paru atau hilus.

Pada mediastinum depan terletak jantung.

Paru-paru dibungkus oleh selapus tipis yang pernama pleura . Pleura dibagi

menjadi dua yaitu pleura visceral ( selaput dada pembungkus) yaitu selaput paru

yang langsung membungkus paru-paru dan pleura parietal yaitu selaput yang

melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua lapisan ini terdapat rongga

kavum yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini

vakum/ hampa udara.

Suplai Darah

Setiap arteria pulmonalis, membawa darah deoksigenasi dari ventrikel

kanan jantung, memecah bersama dengan setiap bronkus menjadi cabang-

cabang untuk lobus, segmen dan lobules. Cabang-cabang terminal berakhir

dalam sebuah jaringan kapiler pada permukaan setiap alveolus. Jaringan

kapiler ini mengalir ke dalam vena yang secara progresif makin besar,

yang akhirnya membentuk vena pulmonalis, dua pada setiap sisi, yang

dilalui oleh darah yang teroksigenasi ke dalam atrium kiri jantung.

Page 22: Hemodinamika Referat Corrected

Artheria bronchiale yang lebih kecil dari aorta menyuplai jaringan paru

dengan darah yang teoksigenasi.

Respirasi dibagi menjadi 2 bagian , yaitu respirasi eksternal dimana proses

pertukaran O2 & CO2 ke dan dari paru ke dalam O2 masuk ke dalam darah dan

CO2 + H2O masuk ke paru paru darah. kemudian dikeluarkan dari tubuh dan

respirasi internal/respirasi sel dimana proses pertukaran O2 & peristiwaCO2 di

tingkat sel biokimiawi untuk proses kehidupan.

Proses pernafasan terdiri dari 2 bagian, yaitu sebagai berikut :

Ventilasi pulmonal yaitu masuk dan keluarnya aliran udara antara atmosfir dan

alveoli paru yang terjadi melalui proses bernafas (inspirasi dan ekspirasi)

Page 23: Hemodinamika Referat Corrected

sehingga terjadi disfusi gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveoli dan

kapiler pulmonal serta ransport O2 & CO2 melalui darah ke dan dari sel jaringan.

Mekanik pernafasan yaitu masuk dan keluarnya udara dari atmosfir ke dalam

paru-paru dimungkinkan olen peristiwa mekanik pernafasan yaitu inspirasi dan

ekspirasi. Inspirasi (inhalasi) adalah masuknya O2 dari atmosfir & CO2 ke dlm

jalan nafas. Dalam inspirasi pernafasan perut, otot diafragma akan berkontraksi

dan kubah diafragma turun ( posisi diafragma datar ), selanjutnya ruang otot

intercostalis externa menarik dinding dada agak keluar, sehingga volume paru-

paru membesar, tekanan dalam paru-paru akan menurun dan lebih rendah dari

lingkungan luar sehingga udara dari luar akan masuk ke dalam paru-paru.

Ekspirasi (ekspirasi) adalah keluarnya CO2 dari paru ke atmosfir melalui jalan

nafas. Apabila terjadi pernafasan perut, otot difragma naik kembali ke posisi

semula ( melengkung ) dan muskulus intercotalis interna relaksasi. Akibatnya

tekanan dan ruang didalam dada mengecil sehingga dinding dada masuk ke

dalam udara keluar dari paru-paru karena tekanan paru-paru meningkat.

Komplians paru memainkan peranan penting pada bagian ini. Komplians merujuk

kepada volume paru-paru berdasarkan unit tekanan dalam alveoli yang dapat

menentukan kemampuan paru-paru untuk mengembang, misalnya elastisitas

jaring. Komplians itu sendiri ditentukan oleh jaringan penunjang (seperti kolagen

dan elastin) dan tegangan permukaan alveoli uang dikontrol oleh surfaktan.

Transportasi gas pernafasan

Ventilasi

Selama inspirasi udara mengalir dari atmosfir ke alveoli. Selama ekspirasi

sebaliknya yaitu udara keluar dari paru-paru. Udara yg masuk ke dalam alveoli

mempunyai suhu dan kelembaban atmosfir. Udara yg dihembuskan jenuh dengan

uap air dan mempunyai suhu sama dengan tubuh.

Difusi

Yaitu proses dimana terjadi pertukaran O2 dan CO2 pada pertemuan udara

dengan darah. Tempat difusi yg ideal yaitu di membran alveolar-kapilar karena

Page 24: Hemodinamika Referat Corrected

permukaannya luas dan tipis. Pertukaran gas antara alveoli dan darah terjadi

secara difusi. Tekanan parsial O2 (PaO2) dalam alveolus lebih tinggi dari pada

dalam darah O2 dari alveolus ke dalam darah. Sebaliknya (PaCO2) darah >

(PaCO2) alveolus sehingga perpindahan gas tergantung pada luas permukaan dan

ketebalan dinding alveolus. Transportasi gas dalam darah O2 perlu ditrasport dari

paru-paru ke jaringan dan CO2 harus ditransport kembali dari jaringan ke paru-

paru. Beberapa faktor yg mempengaruhi dari difusi oksigen dari paru ke jaringan

yaitu curah jantung dan kadar hematokrit darah

Perfusi pulmonal

Merupakan aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal dimana O2 diangkut

dalam darah membentuk ikatan (oksi Hb) / Oksihemoglobin (98,5%) sedangkan

dalam eritrosit bergabung dgn Hb dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma

(1,5%). CO2 dalam darah ditrasportasikan sebagai bikarbonat, alam eritosit

sebagai natrium bikarbonat, dalam plasma sebagai kalium bikarbonat , dalam

larutan bergabung dengan Hb dan protein plasma. CO2 larut dalam plasma sebesar

5 - 7 % , HbNHCO3 Carbamoni Hb (carbamate) sebesar 15 - 20 % , Hb + CO2

HbCO bikarbonat sebesar 60 - 80% .

Pengukuran volume paru

Fungsi paru, yang mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan

kapasitas paru. Volume paru dibagi menjadi :

Volume tidal (TV) yaitu volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali

bernafas.

Volume cadangan inspirasi (IRV) , yaitu volume udara maksimal yg dapat dihirup

setelah inhalasi normal.

Volume Cadangan Ekspirasi (ERV), volume udara maksimal yang dapat

dihembuskan dengan kuat setelah ekspirasi normal.

Volume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi

maksimal.

Page 25: Hemodinamika Referat Corrected

Sedangkan kapasitas paru dibagi menjadi:

Kapasitas vital (VC), volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimal.

Kapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi

normal.

Kapasitas residual fungsional (FRC), volume udara yang tersisa dalam paru-paru

setelah ekspirasi normal.

Kapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal.

Dua jalur mekanisme saraf yang berbeda berfungsi untuk mengatur sistem

respirasi pada manusia. Satu sistem berperan mengatur pernafasan volunter dan

sistem yang lain berperan mengatur pernafasan otomatis. Pernapasan dikendalikan

oleh saraf pusat dan dikendalikan secara kimia. Pengendalian oleh saraf pusat

terletak di medula oblongata yang langsung mengatur otot-otot pernafasan. Pusat

respirasi terdapat pada medullary rhythmicity area yaitu area inspirasi & ekspirasi

yang mengatur ritme dasar respirasi dan dibantu oleh pneumotaxic area yang

terletak di bagian atas pons dan berfungsi untuk membantu koordinasi transisi

antara inspirasi & ekspirasi serta mengirim impuls inhibisi ke area inspirasi

sekiranya paru-paru terlalu mengembang, dan apneustic area yang berfungsi

membantu mengkoordinasi transisi antara inspirasi & ekspirasi dan mengirim

impuls exhibisi ke area inspirasi. Pengendalian pernapasan secara kimia

dipengaruhi oleh PaO2, pH, dan PaCO2. Pusat kemoreseptor terletak di medula

dan berespon terhadap perubahan kimia dalam cairan serebrospinal akibat

perubahan kimia dalam darah. Kemoreseptor perifer terdapat pada arkus aortik

dan arteri karotis.

2.2 Hemodinamika

Hemodinamika berasal dari istilah Yunani haima yang berarti darah dan

dynamis yang berarti tenaga atau kekuatan. Hemodinamika menjelaskan tentang

aliran darah atau sirkulasi di dalam tubuh badan. Fungsi yang paling penting yang

Page 26: Hemodinamika Referat Corrected

dijalankan secara bersama oleh sistem sirkulasi dan sistem respirasi adalah untuk

menghantar oksigen ke jaringan-jaringan tubuh supaya dapat digunakan untuk

proses metabolisme dan kelangsungan hidup jaringan-jaringan tersebut.

Kebanyakan sel masih dapat menghasilkan energi walaupun tidak ada oksigen

(metabolisme anaerobik) tapi hanya buat waktu yang singkat dan proses ini tidak

begitu efisien. Beberapa organ, seperti otak, terbuat daripada sel-sel yang hanya

dapat memproduksi energi yang mereka membutuhkan sekiranya adanya suplai

oksigen secara konstan. Kemampuan untuk menahan anoksia berbeda dari organ

ke organ, namun otak dan jantung paling sensitif terhadap anoksia. Kekurangan

oksigen akan mempengaruhi fungsi organ-organ ini, dan kalau terjadinya anoksia

pada waktu yang lama, akan menyebabkan terjadinya kerusakan yang permanen.

Untuk memahami bagian sistem sirkulasi yang berperan dalam stabilitas

dan instabilitas hemodinamik, telah ditentukan tujuh loci yang khusus, termasuk:

Aliran kembali vena pada jantung kanan atau preload

Miokardium dan fungsi kontraktilitas miokardia, termasuk kadar denyut jantung

dan ritma jantung (yang brfungsi sebagai penentu stroke volume dan curah

jantung)

Resistensi arteriol prekapiler yang berperan pada afterload

Rangkaian kapiler penukaran yang berperan sebagai tempat penukaran substrat,

termasuk kontingen pertukaran cairan pada tekanan hidrostatik kapiler

Resistensi vena post kapiler yang mengendalikan tekanan hidrostatik kapiler

Kapasitas vena yang dapat berkembang pada kondisi syok tertentu sehingga dapat

menyebabkan penurunan kritis pada aliran kembali vena atau preload dan sejurus

menurunkan curah jantung.

Aliran darah sistemik berkurang apabila terdapat obstruksi aliran darah pada arus

utama yang disebabkan oleh emboli pulmonari atau aneurisma diseksi pada aorta.

Menggunakan klasifikasi dan mekanisme hemodinamik ini, dokter-dokter

mencari metode diagnosis kegagalan perfusi akut yang lebih disempurnakan.

Tekanan darah arterial, denyut dan ritma jantung, kadar pengisian kapiler pada

Page 27: Hemodinamika Referat Corrected

kulit, saturasi oksigen, kadar respirasi, pengeluaran urin, status kesadaran pasien,

efek posisi pada tekanan darah dan temperatur badan.

2.3 Pemantauan Hemodinamik

Pemantauan hemodinamik adalah suatu pengukuran terhadap sistem

kardiovaskuler yang dapat dilakukan baik invasif atau noninvasive. Pemantauan

tersebut merupakan suatu teknik untuk pengkajian pada pasien kritis, mengetahui

kondisi perkembangan pasien serta untuk antisipasi kondisi pasien yang

memburuk. Pemantauan memberikan informasi mengenai keadaan pembuluh

darah, jumlah darah dalam tubuh dan kemampuan jantung untuk memompakan

darah. Pengkajian secara noninvasif dapat dilakukan melalui pemeriksaan, salah

satunya adalah pemeriksaan vena jugularis (jugular venous pressure). Pemantauan

hemodinamik secara invasif, yaitu dengan memasukkan kateter ke dalam ke

dalam pembuluh darah atau rongga tubuh.

2.2.1 Tujuan Pemantauan Hemodinamik

Pemantauan hemodinamik dapat membantu mengidentifikasi kondisi

pasien, mengevaluasi respon pasien terhadap terapi, menentukan diagnosa medis,

memberikan informasi mengenai keadaan pembuluh darah, jumlah darah dalam

tubuh dan kemampuan jantung untuk memompa darah.

2.2.2 Faktor Penentu Hemodinamik

1. Pre load

Menggambarkan tekanan saat pengisian atrium kanan selama diastolic

digambarkan melalui Central Venous Pressure (CVP). Sedangkan pre load

ventricle kiri digambarkan melalui Pulmonary Arterial Pressure (PAP).2. Contractility

Menggambarkan kekuatan otot jantung untuk memompakan darah ke

seluruh tubuh.

3. After load

Page 28: Hemodinamika Referat Corrected

Menggambarkan kekuatan/tekanan darah yang dipompakan oleh jantung.

After load dipengaruhi oleh sistemik vascular resistance dan pulmonary

vascular resistance.

2.2.3 Indikasi Pemantauan Hemodinamik

Shock

Infark Miokard Akut (AMI), yg disertai: Gagal jantung kanan/kiri, Nyeri dada

yang berulang, Hipotensi/Hipertensi

Edema Paru

Pasca operasi jantung

Penyakit Katup Jantung

Tamponade Jantung

Gagal napas akut

Hipertensi Pulmonal

Sarana untuk memberikan cairan/resusitasi cairan, mengetahui reaksi pemberian

obat.

2.2.4 Parameter Hemodinamik

Parameter hemodinamik dapat dibagi kepada parameter makrovaskuler

dan mikrovaskuler. Parameter makrovaskuler untuk perfusi global termasuk

denyut jantung, tekanan darah, curah jantung dan saturasi oksigen vena sentral

serta saturasi oksigen tercampur. Parameter mikrovaskuler termasuk saturasi

oksigen jaringan pada thenar (StO2) serta refil kapiler perifer.

Denyut Jantung

Denyut jantung merujuk kepada kadar jantung memompa darah per menit.

Denyut jantung ditentukan oleh kadar depolarisasi spontan yang terjadi pada

nodus sinoatrial. Faktor yang mempengaruhi denyut jantung termasuk innervasi

autonomik (persarafan simpatetik dan parasimpatetik ke miokardium), refleks

kardiak, tonus autonomik, efeknya pada nodus sinoatrial, refleks atrial, hormone

Page 29: Hemodinamika Referat Corrected

(seperti epinephrine dan norepinephrine) dan aliran vena kembali. Nervus vagus

bertindak pada reseptor untuk mengurangkan denyut jantung, sedangkan serabut

kardiak simpatetik menstimulasi reseptor beta-adrenergik untuk meningkatkan

denyut jantung (dengan mengubah permeabilitas membran sel pada sistem

konduksi). Pusat kardiak ini menerima input dari pusat lain serta dari baroreseptor

dan kemoreseptor. Dengan informasi yang didapatkan, daya kerja jantung diatur

ulang, dengan berespon terhadap perubahan tekanan darah dan konsentrasi

oksigen arterial yang larut dan karbon dioksida yang larut.

Penurunan kadar denyut jantung atau kehilangan kontraktilitas dapat

menyebabkan terjadinya bendungan aliran darah pada sirkulasi vena sehingga

menyebabkan peningkatan volume vena. Ini disebabkan oleh pengurangan jumlah

darah yang dipompa dalam sirkulasi arterial. Hal ini akan menyebabkan terjadinya

peningkatan volume darah intra torasik sehingga meningkatkan tekanan vena

sentral. Peningkatan tekanan vena sentral dapat dinaikkan melalui aktivasi sistem

renin-angiotensin-aldosteron maupun melalui aktivasi simpatetik vena dan

substans vasokonstriktor yang bersirkulasi dalam darah.

Obat vasodilator arterial menyebabkan peningkatan aliran darah dari

sistem arterial ke sistem vena. Ini akan menyebabkan peningkatan volume vena

dan sejurus dengan itu, akan meningkatkan tekanan darah. Hal ini juga terjadi

sekiranya tonus simpatetik berkurang.

Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa perlu

menggunakan stetoskop. Untuk mengukur denyut jantung di rumah bisa dengan

cara memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada

pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi,

lihatlah jam untuk mneghitung jumlah denyut selama 1 menit.

Tekanan darah

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap

pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas

pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah disebabkan peningkatan volume

Page 30: Hemodinamika Referat Corrected

darah atau elastisitas pembuluh darah. Sebaliknya, penurunan volume darah akan

menurunkan tekanan darah.

Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama yang mendorong kearah

jaringan. Tekanan ini harus diukur secara ketat dengan dua alasan. Pertama,

tekanan tersebut harus cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong yang cukup;

tanpa tekanan ini, otak dan jaringan lain tidak akan menerima aliran yang adekuat

seberapapun penyesuaian lokal mengenai resistensi arteriol ke organ-organ

tersebut yang dilakukan. Kedua, tekanan tidak boleh terlalu tinggi sehingga

menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung dan meningkatkan resiko

kerusakan pembuluh serta kemungkinan rupturnya pembuluh-pembuluh halus

(Sherwood, 2001).

Agar kita mendapatkan tekanan darah maka harus ada curah jantung dan

tahanan terhadap aliran darah sirkulasi sistemik. Tahanan ini disebut tahanan tepi.

Tekanan darah = Curah jantung x Tahanan tepi

Faktor-faktor yang mempengaruhi curah jantung seperti frekuensi jantung dan isi

sekuncup. Tahanan terhadap aliran darah terutama terletak di arteri kecil tubuh,

yang disebut arteriole. Pembuluh darah berdiameter kecil inilah yang memberikan

tahanan terbesar pada aliran darah. Kapiler merupakan pembuluh darah yang jauh

lebih kecil dari erteriole, tetapi meskipun setiap kapiler akan memberikan tahanan

yang lebih besar di banding sebuah arteriole, terdapat sejumlah besar kapiler yang

tersusun paralel dan berasal dari satu arteriole. Akibatnya terdapat sejumlah

lintasan alternatif bagi darah dalam perjalanannya dari arteriole ke vena, dan

karena inilah maka jaringan kapiler ini tidak memberikan tahanan terhadap aliran

darah seperti yang diberikan oleh arteriol.

Metode standar dalam pengukuran tekanan darah memakai teknik yang

dikembangkan oleh Korotkov pada tahun 1905. Suatu manset tangan yang dapat

di isi udara diletakan melingkari lengan atas, tidak terlalu erat, dengan jarak 3 cm

antara bagian bawah manset dan fossa kubiti di situ. Manset tersebut diisi udara

dengan pompa tangan kecil dan tekanan di dalam magnet diukur dengan

manometer merkuri. Alat ini disebut sfigmomanometer. Nadi arteri brakialis yang

terletak di fosa kubiti pada siku dapat ditemukan dengan palpasi. Arteri ini

Page 31: Hemodinamika Referat Corrected

terletak dibagian medial dari tendon bisep dan denyut arteri ini sering sekali dapat

dilihat bila tangan dalam keadaan ekstensi total. Perlu diperhatikan bahwa

stetoskop tidak dapat digunakan untuk menentukan lokasi arteri brakialis, karena

aliran arteri ini bersifat laminar dan tidak akan terdengar suara sebelum manset

diisi udara. Kemudian dilakukan palpasi pada nadi radialis di pergelangan tangan

dan sambil jari-jari tangan kita melakukan palpasi, tangan yang lain memompa

mengisi manset sampai suatu tekanan di atas tekanan dimana nadi radialis

menghilang. Kemudian stetoskop diletakan di atas arteri brakialis dan tekanan

didalam manset di turunkan perlahan-lahan. Guna mempertahankan penurunan

tekanan secara terus menerus, maka katup pengeluaran harus dibuka makin lebar

dengan menurunnya tekanan. Dengan menurunnya tekanan, tidak akan terdengar

suara sampai tekanan darah sistole tercapai, yaitu bila suara yang seirama dengan

denyut jantung terdengar lewat stetoskop. Ini menandakan tekanan darah sistole.

Dengan makin menurunnya tekanan manset, suara-suar menjadi semakin keras,

tetapi pada saat terciptanya tekanan darah diastole, suara tersebut berubah sifatnya

menjadi suara tertutup. Sedikit lebih bawah suara-suara itu akhirnya menghilang

dan tidak muncul lagi. Titik dimana suara menjadi tertutup dianggap sebagai

tekanan darah

diastole.

Penilaian fungsi hemodinamik yang umum digunakan termasuk dari

pengantaran oksigen (DO2), konsumsi oksigen (VO2), kebutuhan oksigen dan

ekstraksi oksigen (SvO2).

Pengantaran oksigen (DO2) merupakan jumlah oksigen yang terikat

kepada hemoglobin yang diantar ke jaringan. Kemampuan sel untuk memproduksi

energi dengan menggunakan metabolisme seluler yang aerobik merupakan suatu

proses fisiologis yang sangat penting. Pengantaran oksigen merupakan nilai yang

dihitung dari aliran darah yang keluar dari bagian kiri jantung (curah jantung)

dikali dengan konten oksigen dalam darah arteri.

Konsumsi oksigen (VO2) merujuk kepada jumlah oksigen yang

diekstraksi dari hemoglobin dan diutilisasi oleh semua sel badan. Konsumsi

Page 32: Hemodinamika Referat Corrected

oksigen dapat berkurang dengan kondisi tertentu, seperti pada syok sepsis,

sehingga dapat menyebabkan terjadinya 'hutang oksigen' dan selanjutnya

menyebabkan kerusakan pada organ.

Kebutuhan oksigen berhubung erat dengan konsumsi oksigen suatu organ.

Kedua istilah ini digunakan secara bersinambungan karena kebutuhan oksigen

menggambarkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme sel

sedangkan konsumpsi menggambarkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel

untuk metabolisme. Pada waktu di mana kebutuhan oksigen meningkat, jantung

harus mengekstraksi lebih banyak oksigen sehingga sistem saraf bereksi dengan

meningkatkan pengantaran oksigen. Hubungan antara konsumsi oksigen otot

kardiac, aliran darah koroner dan jumlah oksigen yang diektraksi dari darah

bersifat unik dan mengaplikasikan prinsip Fick. Prinsip Fick menyatakan bahwa

cardiac output sebanding dengan konsumsi oksigen oleh jaringan dan berbanding

terbalik dengan perbedaan kandungan oksigen antara arteriovenus. Kadar Hb

merupakan faktor penentu dari perbedaan kandungan oksigen arteriovenus. Pada

saat kadar Hb rendah, cardiac output akan meningkat untuk mencukupi kebutuhan

oksigen jaringan.

Ekstraksi oksigen (SvO2) merujuk kepada saturasi oksigen pada vena dan

menggambarkan aliran darah kembali ke jantung kanan. Normalnya saturasi ini

berada dalam jangkauan 60% ke 80%. Apabila tubuh berada pada keadaan

istirahat, 600ml/min per m2 diantar ke jaringan dan konsumsi jaringan terjadi

sebanyak 150ml/min per m2, yang menggambarkan kadar metabolisme basal.

Seelah itu, aliran darah kembali ke jantung dengan kadar 450 ml/min per m2.

Maka dapat ditentukan bahwa pengantaran oksigen 4 kali lebih banyak dari

konsumsi oksigen; dengan keseimbangan antara suplai dan kebutuhan adalah 4:1,

dengan ekstraksi oksigen sebanyak 25%.

Tekanan vena sentral (CVP)

Tekanan vena sentral (central venous pressure) adalah tekanan darah di vena

kava. Ini merujuk kepada tiga parameter; volume darah, keefektifan jantung

Page 33: Hemodinamika Referat Corrected

sebagai pompa, dan tonus vaskuler. Tekanan vena sentral dibedakan dari

tekanan vena perifer, yang hanya memberi gambaran tentang tekanan lokal.

Tekanan arteri pulmonalis

Tekanan arteri pulmonalis merupakana tekanan di ventrikel kiri pada akhir

diastolik.

Tekanan atrium kiri

Tekanan ventrikel kanan

Curah jantung

Curah jantung (CO) adalah jumlah darah yang dipompakan ke sirkulasi perifer

oleh jantung per menit. Curah jantung sama dengan stroke volume (SV)

dikalikan laju jantung (HR)

CO = SV × HR

Laju jantung dipengaruhi oleh sistem saraf sentral dan otonom, dan isi

sekuncup dipengaruhi oleh "preload","afterload", dan kontraktilitas miokard.

Faktor-faktor yang mengontrol curah jantung meliputi curah balik, resistensi

vaskuler, kebutuhan oksigen jaringan perifer, volume darah, posisi tubuh, pola

respirasi, laju jantung dan kontraktilitas miokard.

Tekanan arteri sistemik

2.2.5 Pemantauan Tekanan Non Invasif

Pengkajian non invasif sangat tergantung dari keadaan klinik dan pada

kondisi tertentu tidak dapat menjelaskan kondisi pasien secara spesifik dan akurat.

Pemantauan hemodinamik non invasive dapat dilakukan dengan cara :

Pengukuran tekanan vena sentral / CVP : Mengukur tekanan vena jugularis

Memposisikan pasien berbaring setengah duduk

Perhatikan denyut vena jugularis interna, denyut ini tidak bisa diraba tetapi hanya

bisa dilihat. Akan tampak gelombang a (kontraksi atrium), gelombang c (awal

kontraksi ventrikel-katup trikuspid menutup), gelombang v (pengisian atrium-

katup trikuspid masih menutup)

Normalnya terjadi penggembungan vena setinggi manubrium sterni

Page 34: Hemodinamika Referat Corrected

Apabila ditemukan penggembungan vena yang lebih tinggi dari manubrium sterni,

maka terjadi peningkatan tekanan hidrostatik atrium kanan

Pengukuran tekanan arteri sistemik secara manual menggunakan manometer.

2.2.6 Pemantauan Tekanan Invasif

Pemantauan tekanan invasif dilakukan dengan tujuan untuk mengukur dan

mengetahui gelombang tekanan dalam ruang-ruang jantung. Kelebihan teknik

invasif yaitu dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam pengambilan sampel

darah, pemeriksaan laboratorium, pemberian obat-obatan/cairan dan pemasangan

pacu jantung. Beberapa teknik pengukuran hemodinamik invasif yaitu:

2.2.6.1 Pemantauan Tekanan Darah Arteri

Tekanan darah arteri adalah tekanan darah yang dihasilkan oleh ejeksi

ventrikel kiri ke aorta dan ke sistemik arteri (Debra et al, 2001).

Tekanan arteri sistemik terdiri dari:

Tekanan sistolik adalah tekanan darah maksimal ketika darah dipompakan dari

ventrikel kiri. Range normal berkisar 100-130 mmHg

Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung relaksasi, tekanan

diastolik menggambarkan tahanan pembuluh darah yang harus dihadapi oleh

jantung. Range normal berkisar 60-90 mmHg

Mean Arterial Pressure atau tekanan arteri rata-rata selama siklus jantung. MAP

dapat diformulasikan dengan rumus :

Sistolik + 2. Diastolik x 1/3. MAP menggambarkan perfusi aliran darah ke

jaringan

Pengukuran tekanan darah arteri secara invasif dilakukan dengan

memasukkan kateter ke lumen pembuluh darah arteri dan disambungkan ke

sistem transducer. Tekanan intra arteri melalui kateter akan dikonversi menjadi

sinyal elektrik oleh tranducer lalu disebar dan diteruskan pada osciloskope,

kemudian diubah menjadi gelombang dan nilai digital yang tertera pada layar

monitor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan arteri :

Page 35: Hemodinamika Referat Corrected

Curah jantung Volume darah Umur

Resistensi perifer Viskositas darah Aktivitas

Elastisitas pembuluh arteri Berat badan Emosi

Indikasi pemantauan tekanan darah arteri secara invasif

Pemantauan tekanan darah invasif diperlukan pada pasien dengan kondisi kritis

atau pada pasien yang akan dilakukan prosedur operasi bedah mayor sehingga

apabila ada perubahan tekanan darah yang terjadi mendadak dapat secepatnya

dideteksi dan diintervensi, atau untuk evaluasi efek dari terapi obat-obat yang

telah diberikan

prosedur operasi bedah mayor seperti : CABG, bedah thorax, bedah saraf, bedah

laparotomy, bedah vascular

pasien dengan status hemodinamik tidak stabil

pasien yang mendapat terapi vasopressor dan vasodilator

pasien yang terpasang IABP

pasien yang tekanan intrakranialnya dimonitor secara ketat

pasien dengan hipertensi krisis, dengan overdiseksi aneurisma aorta

Pemeriksaan serial Analisa Gas Darah

pasien dengan gagal napas

pasien yang terpasang ventilasi mekanik

pasien dengan gangguan asam basa (asidosis/ alkalosis)

pasien yang sering dilakukan pengambilan sampel arteri secara rutin

Kontra indikasi relatif pada pemantauan tekanan darah arteri secara invasif

Pasien dengan perifer vascular disease

Pasien yang mendapat terapi antikoagulan atau terapi trombolitik

Penusukan kanulasi arteri kontraindikasi relatif pada area yang mudah terjadi

infeksi, seperti area kulit yang lembab, mudah berkeringat, atau pada area yang

sebelumnya pernah dilakukan bedah vascular

2.2.6.2 Pemantauan Tekanan Vena Sentral

Page 36: Hemodinamika Referat Corrected

Tekanan vena sentral merupakan tekanan pada vena besar thorak yang

menggambarkan aliran darah ke jantung (Oblouk, Gloria Darovic, 2002).

Tekanan vena sentral merefleksikan tekanan darah di atrium kanan atau

vena kava (Carolyn, M. Hudak, et.al, 1998). Pada umumnya jika venous return

turun, CVP turun, dan jika venous return naik, CVP meningkat.

Indikasi pemantauan tekanan vena sentral

Mengetahui fungsi jantung

Pengukuran CVP secara langsung mengukur tekanan atrium kanan (RA) dan

tekanan end diastolic ventrikel kanan. Pada pasien dengan susunan jantung dan

paru normal, CVP juga berhubungan dengan tekanan end diastolik ventrikel

kiri.

Mengetahui fungsi ventrikel kanan

CVP biasanya berhubungan dengan tekanan (pengisisan) diastolik akhir

ventrikel kanan. Setelah ventrikel kanan terisi, maka katup tricuspid terbuka

yang memungkinkan komunikasi terbuka antara serambi dengan bilik jantung.

Apabila tekanan akhir diastolik sama dengan yang terjadi pada gambaran

tekanan ventrikel kanan, CVP dapat menggambarkan hubungan antara volume

intravascular, tonus vena, dan fungsi ventrikel kiri.

Menentukan fungsi ventrikel kiri

Pada orang-orang yang tidak menderita gangguan jantung, CVP berhubungan

dengan tekanan diastolik akhir ventrikel kiri dan merupakan sarana untuk

mengevaluasi fungsi ventrikel kiri.

Menentukan dan mengukur status volume intravaskuler.

Pengukuran CVP dapat digunakan untuk memeriksa dan mengatur status

volume intravaskuler karena tekanan pada vena besar thorak ini berhubungan

dengan volume venous return.

Memberikan cairan, obat obatan, nutrisi parenteral

Pemberian cairan hipertonik seperti KCL lebih dari 40 mEq/L melalui vena

perifer dapat menyebabkan iritasi vena, nyeri, dan phlebitis. Hal ini

disebabkan kecepatan aliran vena perifer relatif lambat dan sebagai akibatnya

Page 37: Hemodinamika Referat Corrected

penundaan pengenceran cairan IV. Akan tetapi, aliran darah pada vena besar

cepat dan mengencerkan segera cairan IV masuk ke sirkulasi. Kateter CVP

dapat digunakan untuk memberikan obat vasoaktif maupun cairan elektrolit

berkonsentrasi tinggi.

Kateter CVP dapat digunakan sebagai rute emergensi insersi pacemaker

sementara.

Kontraindikasi pemasangan kateter vena sentral

Adapun kontraindikasi termasuk adanya :

infeksi pada tempat insersi,

renal cell tumor yang menyebar ke atrium kanan, atau

large tricuspid valve vegetatious (sangat jarang).

2.2.6.3 Pemantauan Tekanan Arteri Pulmonal

Pemantauan hemodinamik secara invasif melalui pembuluh vena dengan

menggunakan sistem tranduser tekanan yang digunakan untuk mengetahui

tekanan di arteri pulmonal.

Memberikan informasi mengenai keadaan pembuluh darah pulmonal dan

ventrikel kiri. Pemantauan hemodinamik menggunakan kateter arteri pulmonal

diperkenalkan oleh Swans dan Ganz tahun 1970, sejak menggunakan dobel

lumen, balon/ tipped, sampai lima lumen ditambah dengan kawat pacu jantung

dan optikal kateter arteri pulmonal yang sekarang dikenal sebagai kateter arteri

pulmonal Swan Ganz, yang dapat dikerjakandi tempat tidu r pasien tanpa bantuan

fluoroskopi. Dengan kateter ini dimungkinkan dapat memonitor secara intermiten

curah jantung, menentukan RVEV dan EDV, secara kontinyu dapat memonitor

RAV, saturasi oksigen vena campuran, pacing atrium dan ventrikel, juga dapat

digunakan mengkalkulasi SVR, PVR, oksigen transport dan konsumsi, perbedaan

arterio-venous oksigen dan fraksi shunt intra pulmonal.

Kateter arteri pulmonal yang tersedia untuk pediatric dan dewasa ukuran

60 -110 cm panjangnya, kaliber 4.0 - 8.0 Fr, volume balon dari 0.5 - 1.5 ml,

diameter balon dari 8 -13 mm setiap 10 cm panjang kateter ditandai dengan garis

Page 38: Hemodinamika Referat Corrected

hitam kecil, yang membantu lokasi ujung kateter yang dimasukkan melalui

sirkulasi sentral.

Indikasi pemasangan kateter arteri pulmonal

Pasien dalam resiko tinggi: EF rendah, gagal jantung akut, hipertensi pulmonal

dan instabilitas hemodinamik.

Paska operasi bedah jantug secara konservatif.

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi absolute

Kontraindikasi realtif misalnya dengan gangguan koagulasi, prostetik jantung

kanan, pace maker endokardial, penyakit vaskuler berat.

BAB III

KESIMPULAN

Hemodinamika adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan

tekanan intravaskuler dan aliran darah yang terjadi apabila otot jantung

berkontraksi dan memompa darah ke setiap bagian tubuh. Hemodinamika itu

penting karena ia dapat menunjukkan sekiranya tubuh badan itu berada dalam

Page 39: Hemodinamika Referat Corrected

keadaan hemostatik atau bukan. Terdapat banyak sinyal-sinyal yang dapat

ditunjukkan oleh tubuh untuk menggambarkan kualitas fisik seperti aliran,

volume, tekanan, voltase, cas, bunyi, absorpsi dan elastisitas. Sinyal ini dapat

terdiri dari sinyal bioelektrik yang spontan seperti modulasi energi (oximetri) dan

elektrokardiogram (ECG) atau bioelektrik seperti perubahan pada kanal voltase

atau kanal kimia, pompa dan imbalansi pada ion seperti yang terjadi pada aksi

potensial.

Sistem sirkulasi memainkan peranan penting dalam memastikan

hemodinamika dapat mempertahankan kondisi hemostatik pada tubuh. Secara

ringkas, dapat disimpulkan bahwa sistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem

tertutup yang memastikan aliran darah terjadi pada setiap detik sehingga

memperbolehkan pengantaran darah terjadi secara terus menerus. Struktur dan

fungsi sistem ini dapat membantu dalam pemantauan pada pasien yang berada

dalam kondisi kritis.

Sistem kardiovaskuler terdapat beberapa faktor yang menentukan keadaan

hemodinamika. Antara faktor penentu tersebut adalah preload, kontraktilitas dan

afterload. Preload merujuk kepada jumlah tekanan pada otot kardiak sebelum

permulaan kontraksi. Kontraktilitas merujuk kepada kemampuan miokardium

untuk berkontraksi apabila tiada perubahan pada preload dan afterload. Afterload

merujuk kepada tekanan yang harus dicapai oleh ventrikel sehingga tekanannya

sama dengan tekanan aorta. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan terjadinya

perubahan pada curah jantung, khususnya stroke volume dan denyut jantung.

Curah jantung merujuk kepada jumlah darah yang dipompa oleh ventrikel

setiap menit, sedangkan stroke volume adalah jumlah darah yang dipompa dari

ventrikel pada setiap denyut jantung. Denyut jantung sendiri dapat dipengaruhi

oleh innervasi autonomik, refleks kardiak, tonus autonomik, efek pada nodus

sinoatrial, refleks atrial, hormon dan aliran balik vena. Secara keseluruhan, curah

jantung, stroke volume dan denyut jantung yang bekerja secara sinergis sehingga

terjadinya optimalisasi dari pengantaran oksigen yang merupakan tujuan utama

Page 40: Hemodinamika Referat Corrected

dari hemodinamika tubuh. Hemodinamika juga mempertimbangkan konsumsi

oksigen dan kebutuhan oksigen pada setiap sel dalam tubuh.

Hemodinamika digunakan pada pemantauan pasien pada setiap tingkat

anestesi, dari fase praanestesi, perianestesi maupun postanestesi. Pemantauan

tanda-tanda hemodinamika sangat penting terutama untuk perbaikan pasien

postoperatif karena dapat memastikan perfusi jaringan masih terjadi. Penantauan

tanda-tanda hemodinamika mempunyai keuntungan yang signifikan pada jangka

waktu singkat dan jangka waktu lama. Penekanan diberikan pada identifikasi awal

pasien yang beresiko tinggi terjadinya imbalans suplai oksigen dan kebutuhan

oksigen serta kegagalan sistem kardiovaskuler secara total karena waktu dan

kualitas resusitasi merupakan pertimbangan penting untuk menyelamatkan nyawa

pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Page 41: Hemodinamika Referat Corrected

Guyton A.C. Hall J.E. Textbook Of Medical Physiology. 12th Edition. Elsevier Saunders. 2010. Pg 156-260.

Fawcett J.A.D. Hemodynamic Pemantauan Made Easy. Elsevier Saunders. 2006. Pg 5-68.

Bongard, Frederic S. Et al. Current Critical Care : Diagnosis & Treatment. Second Edition. Lange Medical Books. 2002

Bersten, Andrew D. Et al. Oh's intensive Care Manual. Fifth Edition. Elsevier Limited Health Science. 2003.

Darovich, Gloria O. Haemodynamic Monitoring : Invasive and Noninvasive Clinical Application. WB Saunders Company. 2002.

Kadir, A. 2007. Sirkulasi Cairan Tubuh: FK UKWS

Perry, Potter. 2002. Fundamental Keperawatan Konsep Proses Praktik. Jakarta: EGC

Rokhaeni H. (2001). Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Jakarta: Bidang Diklat RS Jantung Harapan Kita

Hodges RK, et al. Real World Nursing Survival Guide Haemodynamic Monitoring. St Louis : Elsevier Saunders 2005 : 150 - 168.

Woods, Susan L, et al. Cardiac Nursing. Seventh Edition. Lippicot, William and Wilkins. 2005

Kee, Joyce L. et al. Pharmacology and Pharmacology Guide: A Nursing Process Approach. Elsevier Science Health Science Division. 2008.