Top Banner
Fisiologi kehamilan BAB I PENDAHULUAN Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke- 27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40). (Prawirohardjo : 2008) Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi 1
43

Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Dec 27, 2015

Download

Documents

rottenass

obgyn
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Fisiologi kehamilan

BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Kehamilan

Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender

internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester

kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu

ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga

40). (Prawirohardjo : 2008)

Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel

sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung

selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi

terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai

dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang

terjadi dua minggu setelahnya. (Arif : 200)

1

Page 2: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

a. Pembuahan, Implantasi dan Perkembangan Plasenta

Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan,

dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma.

Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus

menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi.

Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur)

yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya

pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami

kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan

dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang

telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan

dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin). Jika pada ovulasi dilepaskan

lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan, maka

akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini

merupakan kembar fraternal. Kembar identik terjadi jika pada awal

pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang

terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur.

Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)

menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam

rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang

berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii

mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur

yang telah dibuahi).

2

Page 3: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada

tempatnya tertanam.

Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan

maupun dinding belakang. Dinding blastosis memiliki ketebalan 1

lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel. Sel-sel di

bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang

menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada

dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari).

Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara

kehamilan dan memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah

antara ibu dan janin.

Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan

selesai pada hari ke 9-10. Dinding blastosis merupakan lapisan luar

dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam

(amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung

amnion. Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan

mengembang untuk membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang

mengapung di dalamnya.

Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke

dalam dinding rahim dan membentuk percabangan seperti susunan

pohon. Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak

antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu lebih banyak yang

sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu.

3

Page 4: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu

ke 18-20, tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan

pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram.

b. Perkembangan embrio

Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari

setelah pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang

akan menjadi otak dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan

pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 16-17. Jantung mulai

memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari

berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya,

pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.

Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10

minggu setelah pembuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang

terus mengalami pematangan selama kehamilan. Kelainan

pembentukan organ (malformasi) paling banyak terjadi pada trimester

pertama (12 minggu pertama) kehamilan, yang merupakan masa-masa

pembentukan organ dimana embrio sangat rentan terhadap efek obat-

obatan atau virus. Karena itu seorang wanita hamil sebaiknya tidak

menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan pada trimester

pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya.

Pemberian obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan malformasi

harus dihindari.

4

Page 5: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim

pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin

(istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu)

telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua

sisi rahim bertemu (karena janin telah memenuhi seluruh rahim).

c. Diagnosa Kehamilan

Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur

mengalami keterlambatan 1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil.

Pada awal kehamilan, wanita hamil bisa mengalami pembengkakan

payudara dan mual, kadang disertai muntah.

Pembengkakan payudara terjadi akibat bertambahnya kadar hormon

wanita (terutama estrogen, juga progesteron). Mual dan muntah terjadi

akibat estrogen dan HCG (human chorionic gonadotropin). Kedua

hormon ini membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan

oleh plasenta pada sekitar 10 hari setelah pembuahan.  Pada awal

kehamilan, banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa

wanita mengalami perut kembung. Jika seorang wanita hamil,

serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan membesar. 

Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karena

pembuluhdnya penuh terisi darah.  Perubahan ini bisa terlihat pada

pemeriksaan panggul. Biasanya untuk menentukan kehamilan

dilakukan tes kehamilan pada darah maupun air kemih.

5

Page 6: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa

dengan segera dan mudah mendeteksi kadar HCG yang rendah di

dalam air kemih.  Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal

dengan 1 janin, kadar HCG berlipat ganda setiap 2 hari.

Cara lain untuk mendeteksi kehamilan:

1) Mendengarkan denyut jantung janin. Denyut jantung janin bisa

terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler. Dengan

bantuan steteoskop khusus, denyut jantung janin bisa terdengar

pada usia kehamilan 18-20 minggu; sedangkan jika menggunakan

USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia

kehamilan 12-14 minggu.

2) Merasakan pergerakan janin. Ibu bisa merasakan gerakan janin

pada kehamilan 16-20 minggu. Wanita yang sebelumnya pernah

hamil akan meraskan gerakan janin ini lebih awal.

3) Memeriksa rahim dengan USG. Rahim yang membesar bisa dilihat

dengan USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya

dengan denyut jantung janin.

6

Page 7: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

BAB II

ISI

2.1 Perubahan Anatomi dan Fisiologi dalam Kehamilan

Selama 279 hari kehamilan rata-rata, fisiologi ibu mengalami perubahan

nyata untuk menunjang perkembangan janin dan untuk mempersiapkan

ibu menjalani persalinan dan laktasi. Perubahan dimulai pada fase luteal

siklus haid, sebelum pembuahan dan implantasi, seiring dengan

dimulainya sekresi progesteron dari korpus luteum. Apabila pembuahan

berhasil, kadar progesteron dan estrogen meningkat secara progresif.

Bersama-sama mereka mengendalikan banyak perubahan pada fisiologi

ibu selama kehamilan.

a. Perubahan Sistem Reproduksi

1) Uterus

Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan

isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi

jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan

uterus.

Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :

7

Page 8: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

a) tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)

b) kehamilan 8 minggu : telur bebek

c) kehamilan 12 minggu : telur angsa

d) kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat

e) kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat

f) kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat

g) kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid

h) kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid

i) 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri merupakan bagian dari serviks, batas anatomik menjadi

sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I menjadi memanjang

dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian

dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu

menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis

muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal sehingga

berbahaya jika lemah, dapat terjadi rupture dan mengancam nyawa

janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi

akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (tanda

Hegar), warna menjadi livide / kebiruan. Sekresi lendir serviks

meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.

2) Vagina / vulva

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan

progesteron, warna merah kebiruan (tanda Chadwick).

8

Page 9: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

3) Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,

terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama

kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan

dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi

siklus hormonal menstruasi.

4) Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan

jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta

(diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan

pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi

zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak,

kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi

kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola

dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan

menonjol.

b. Perubahan Sistem Perkemihan

Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah

yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang

puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat

sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang

akibat penekanan rahim yang membesar).

9

Page 10: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring

dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat

kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih

ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan,

peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita

hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim

pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi

perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas

ginjal dan curah jantung.

c. Perubahan Sistem Pernafasan

Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya

pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi

lain dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam

karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk

janin. Lingkar dada wanita hamil agak membesar.

Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi

agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung

dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini.

Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.

d. Perubahan Sistem Pencernaan

10

Page 11: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus

bagian bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi). Sembelit

semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh

tingginya kadar progesteron.

Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan

sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama

berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di

kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung

mengalir kembali ke kerongkongan.

Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika

sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik

karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.

e. Perubahan Sistem Metabolisme

Metabolisme secara harafiah berarti perubahan, digunakan untuk

menyebut semua transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di

dalam tubuh. Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada

metabolisme, karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang

bergizi dan dalam kondisi sehat.

Metabolisme yang terjadi selama kehamilan

1) Basal Metabolic Rate

Pada wanita hamil basal metabolic rate, ( BMR ) meninggi

hingga 15-20 %, terutama pada trimester akhir.Sistem endokrin

11

Page 12: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

juga meninggi dan tampak lebih jelas kelenjaer gondoknya

(grandula tireoidea).

2) Asam Alkali

Keseimbangan asam alkali ( acic-base balance ) sedikit

mengalami perubahan konsentrasi alkali :

a. Wanita tidak hamil : 155 mEq/liter

b. Wanita hamil : 145 mEq/liter

c. Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter

d. Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter

3) Metabolisme Protein

Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan

untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan

badan ibu, serta untuk persiapan laktasi. Maka dari itu perlu

diperhatikan agar wanita hamil memperoleh cukup protein

selama hamil. Diperkirakan 1gram protein setiap kilogram berat

badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada

pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan pada

fraksi albumin dan pula sedikit penurunan gamma globulin.

Perubahan- perubahan dalam plasma protein ini dalam satu

minggu postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya

kehamilan.

4) Metabolisme Hidrat Arang

12

Page 13: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat,

sering kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang

mengingatkan kita pada DM. Dalam kehamilan, pengaruh

kelenjar endokrim agak terasa, seperti somatomamotropin,

plasma insulin dan hormon-hormon adrenal -17-ketosteroid.

Untuk rekomendasi, harus di perhatikan sungguh-sungguh hasil

GTT oral dan GTT intravena.

5) Metabolisme Lemak

Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat

sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon

somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan

lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya terdapat dibadan,

perut, paha dan lengan.

6) Metabolisme Mineral

a) Kalsium :

Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk

pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimesrer

trakhir dibutuhkan 30-40 gram.

b) Fosfor :

Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari

c) Zat Besi :

Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg /atau

30-50 mg sehari.

13

Page 14: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

d) Air :

Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.

7) Kenaikan Berat Badan

Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6.5-16.5 kg.

Kenaikan berat badan yang terlalu banyak di temukan pada pre-

eklamsi dan eklamsi. Kenaikan berat badan wanita hamil di

sebabkan oleh :

a) Janin, uri, air ketuban, uterus

b) Payu dara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan

retensi air.

8) Kalori

a) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi.

Kalori yang di butuhkan untuk ini terutama diperoleh dari

pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan lima

bulan keatas. Namun, bila dibutuhkan dipakai lemak ibu

untuk mendapatakan tambahan kalori.

b) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus

mengandung banyak protein di Indonesia masih banyak

dijumpai penderita defisiensi zat besi dan vitamin B oleh

karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia

yang berisi mineral dan vitamin.

14

Page 15: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

f. Sistem Integumen / kulit

Perubahan fisiologis pada kulit dapat terjadi selama kehamilan.

Beberapa dipercaya akibat perubahan keadaan hormonal

kehamilan. Efek MSH (Melanosit Stimulating Hormon). Hal ini

dapat mengakibatkan:

Linea nigra : Garis hitam / perbedaan warna abdomen dari

umblikus hingga pubis, dapat terlihat selama akhir gestasi.

Hiperpigmentasi Nipple dan areola.

Kloasma pada wajah / melasma : hiperpigmentasi coklat

terang/gelap pada daerah wajah yang terpapar. Lebih sering

pada orang terkulit coklat atau hitam, yang tinggal di daerah

bermatahari dan yang mengkonsumsi kortikosteroid.

Warna coklat akibat terbakar sinar matahari lebih lama

menghilang daripada biasanya.

Efek Estrogen :

Spider nevi (tampak cabang-cabang karena dilatasi kapiks

pada kulit)

Eritema palmaris.

15

Page 16: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Efek kortikosteroid :

Striae pada abdomen, dada, dll, sebagai akibat peningkatan

kortikosteroid dalam sirkulasi.

Kuku Jari tumbuh lebih cepat selama kehamilan.

Rambut rontok berkurang, namun rambut dapat rontok akibat

stress emosional pada ibu.

g. Perubahan Sistem Muskuloskeletal

Berat uterus gravid mengubah pusat gravitasi wanita dengan

mengubah sudut inklinasi pintu atas panggul terhadap bidang

horizontal. Spina lumbalis dalam keadaan normal konveks secara

anterior, tetapi lengkung ini semakin nyata oleh kombinasi efek

progesteron, relaksin, dan berat uterus pada diskus antarvertebra.

Lordosis spinalis yang terjadi mengompensasi pergeseran pusat

gravitasi. Pada akhir kehamilan, banyak wanita mengambil postur

tipikal ketika mereka berdiri dan berjalan dengan punggung

melengkung dan bahu ditahan ke belakang. Lordosis bertambah

dalam oleh postur tubuh yang kurang baik, kegemukan, gangguan

tulang, tuberkulosis, dan penggunaan sepatu berhak tinggi.

Estrogen dan relaksin memengaruhi komposisi tulang rawan dan

jaringan ikat sendi panggul, yang melunak sebagai persiapan untuk

persalinan. Simfisis pubis dan sendi sakroiliaka menjadi lebih

lentur dan mobile sehingga panggul menjadi lebih lebar yang

16

Page 17: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

menyebabkan gerakan tidak stabil dan gerakan seperti bebek saat

berjalan. Dengan demikian, wanita hamil mungkin mengalami

ketegangan ligamenfum atau otot dan rasa tidak nyaman atau nyeri.

Insiden nyeri punggung meningkat terutama setelah bulan ke-5.

Sebagianwanita mungkin mengalami nyeri punggung yang parah,

sering memuncak pada malam hari. Kadang-kadang pada akhir

kehamilan simfisis pubis terpisah. Keadaan ini, yang disebut

sebagai diastasis, dapat menyebabkan wanita hamil merasa sangat

tidak nyaman saat berjalan atau saat kedua tungkai bawahnya

diabduksikan. Punggung bawah juga terpengaruh oleh perubahan

payudara, peregangan ligamentum rotundum, dan penurunan tonus

otot abdomen.

Pada trimester ketiga, tekanan oleh uterus dapat menyebabkan

peregangan atau penekanan saraf dan pembuluh darah yang

menimbulkan rasa baal dan kesemutan di ekstremitas. Kram

tungkai bawah, terutama otot betis dan paha, sering terjadi pada

paruh kedua kehamilan. Kram tersebut mungkinberkaitan dengan

metabolisme kalsium/fosfor dan peningkatan iritabilitas

neuromuskulus. Peningkatan kadar fosfat diperkirakan menjadi

penyebab dan penurunan asupan susu sering memberi manfaat.

Sekitar 10% wanita hamil mengalami restless leg syndrome 10-20

menit setelah tidur; penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin

berkaitan dengan anemia (Blackburn & Loper, 1992).

17

Page 18: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

h. Perubahan Sistem Hormonal

Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.

Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh

dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang

dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah

ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta progesteron

oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan.

Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar

tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif

menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar

(palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati; selain

itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi

hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada

kurang dari 1% kehamilan.

Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang

menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang

menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah.

Peningkatan kadar hormon in kemungkinan menyebabkan tanda

peregangan berwarna merah muda pada kulit perut.

Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan

oleh pankreas. Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil

bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.

18

Page 19: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

2.2 Perubahan hematologi dan komposisi darah

I. Sistem kardiovaskuler

Menurut Bobak, dkk, 2005, adaptasi kardiovaskuler memiliki tujuan :

a.Melindungi fungsi fisiologi normal wanita

b. Memenuhi kebutuhan metabolik tubuh saat hamil

c.Menyediakan kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan

janin

Volume darah yang dipompakan masing-masing ventrikel setiap

menitnya disebut Cardiac Output (CO). Kadar normal CO untuk orang

dewasa sehat yaitu berkisar 5L/min namun dapat pula meningkat

hingga 20-25L/min. Keadaan ini akan berbeda pada masing-masing

individu tergantung aktivitas yang biasa dilakukan.

Selama kehamilan, perubahan dramatis terjadi pada system

kardiovaskuler. Perubahan ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

ibu sekaligus janin selama kehamilan (Blackburn 2003). Sirkulasi

uteroplasenta turut mengikuti perubahan transport gas, nutisi dan hasil

buangan ibu dan janin.

Adaptasi system kardiovaskuler kehamilan yang penting terjadi pada

trimester awal kehamilan. Menurut hasil penelitian, system imun dan

system hormonal bekerjasama segera untuk mulai adaptasi

hemodinamik. Perubahan Hemodinamik yang paling penting pada

19

Page 20: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

sirkulasi selama kehamilan adalah peningkatan volume darah dan

Cardiac Output serta penurunan tahanan pembuluh perifer. Perubahan

yang lain terjadi pada letak dan ukuran jantung, detak jantung, stroke

volume dan distribusi darah (de Swiet 1998).

Jantung :

Diafragma naik 4 cm merubah letak jantung bagian apeks menjadi

lebih ke kiri dan ke atas, ukuran ventrikel kiri membesar,

menyebabkan kecepatan denyut saat istirahat meningkat sekitar 10

denyut per menit sehingga cardiac output meningkat. Cardiac output

meningkat pada minggu ke-5.

Volume jantung meningkat dari 70 ml menjadi 80 ml antara trimester I

dan trimester III. Perubahan anatomi dan fisiologi normal jantung

dapat pula mengakibatkan perubahan suara jantung. Desiran systole

dan diastole dapat ditemukan pada usia kehamilan 12-20 minggu. Pada

wanita yang tidak hamil, suara desiran diastole merupakan suatu

kelainan, namun pada wanita hamil hal tersebut tidak terlalu signifikan

karena peningkatan aliran darah pada katup trikuspidal. Suara jantung

pertama menjadi lebih keras, suara jantung ke-2 tidak ada perubahan,

dan suara jantung ke-3 mudah didengar dan keras.

Peningkatan Cardiac Output disebabkan oleh peningkatan denyut

jantung dan stroke volume. Peningkatan Stroke Volume terjadi secara

progresif selama trimester pertama dan kedua berkisar 30%

dibandingkan keadaan tidak hamil.

20

Page 21: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Perubahan uterus yang semakin membesar juga merupakan pengaruh

utama perubahan cardiac output sesuai posisi tubuh ibu hamil. Pada

posisi terlentang, uterus menekan vena cava inferior sehingga terjadi

penurunan aliran darah balik vena serta penurunan Cardiac Output

hingga 20-30%. Hal ini dinamakan dengan sebutan Supine Hipotensi,

yaitu meningkatkan denyut jantung karena terjadi penurunan CO.

Peningkatan volume darah total termasuk didalamnya peningkatan

volume plasma yang begitu signifikan (50%) dibandingkan

peningkatan sel darah merah (18%) juga merupakan sebab peningkatan

CO. Darah yang diperlukan uterus meningkat dari 100ml/min pada

akhir trimester pertama menjadi 500ml/min selama kehamilan. Proses

Hemodelusi pada kehamilan dan penurunan kadar Hb sering

menyebabkan anemia fisiologis.

Tekanan darah :

Estrogen menstimulasi adrenal untuk mensekresi aldosteron,

menyebabkan retensi garam dan air. Hal ini mengarah pada

peningkatan volume darah dan edema jaringan ( Hamilton, 1995 ).

Selama pertengahan pertama masa hamil, tekana sistolik dan diastolik

menurun 5 sampai 10 mm Hg. Penuruna tekanan darah ini

kemungkinan disebabkan oleh vasodilatasi perifer akibat perubahan

hormonal selama masa hamil. Selama trimester ketiga , tekanan darah

ibu harus kembali ke nilai tekanan darah selama trimester pertama

(Bobak, dkk, 2005 ). Beratnya uterus menekan vena – vena besar yang

21

Page 22: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

mengaliri pelvik dan ekstremitas bawah. Vena varikose mungkin

terjadi pada tungaki, paha, vulva, dan rektum/ hemoroid ( Hamilton,

1995 ).

II. Hematologi

Darah mengangkut oksigen, karbondioksida, nutrisi dan hasil

metabolisme ke seluruh tubuh. Selain itu darah juga berfungsi sebagai

alat keseimbangan asam basa, perlindungan dari infeksi, dan

merupakan pemelihara suhu tubuh.

Darah terdiri dua komponen yaitu plasma (55%) dan sel-sel darah

(45%). Plasma mengandung air, protein plasma, dan elektrolit. Sel-sel

darah terdiri dari eritrosit (99%), leukosit dan trombosit.

Volume darah merupakan kombinasi dari volume plasma dan volume

sel darah merah. Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar

30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan

volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6

minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan

mekanisme hormonal.

Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50%, hal ini dimaksdukan

untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan

ini erat hubungannya dengan berat badan bayi. Ibu dengan kehamilan

22

Page 23: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang lebih besar

daripada ibu dengan kehamilan biasa.

Volume Plasma

Lebih meningkat pada multigravida daripada primigravida.

Lebih meningkat pada kehamilan multipel daripada kehamilan

tunggal.

Berhubungan dengan berat badan lahir.

Peningkatan volume plasma lebih sedikit pada pasien dengan

aborsi berulang.

Manfaat dari peningkatan sirkulasi volume

- untuk menenuhi permintaan uterus yang membesar dengan

hipertrofi sistem vaskularnya.

- untuk melindungi ibu dan juga fetus, melawan pengaruh-

pengaruh yang mengganggu venous return pada posisi

terlentang dan tegak.

- untuk memberikan keamanan terhadap ibu ketika kehilangan

banyak darah saat melahirkan.

Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir

trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira – kira

25 %, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu ( Rustam

Mochtar, 1998 ).

23

Page 24: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Hemoglobin :

Sel – sel darah merah meningkat sampai 33 % dan hemoglobin

sampai 15 %, tetapi karena meningkatnya volume plasma

menyebabkan hemodilusi, terjadi pseudoanemia, sehingga disebut

anemia fisiologis kehamilan ( Hamilton, 1995 ). Sel darah merah

meningkat secara progresif selama kehamilan

18% pada wanita tanpa pemberian suplement Fe

30% pada wanita dengan pemberian suplement Fe

Retikulosit meningkat 2%. Mean Corpusular Volume (MCV)

meningkat.

Laju Endap Darah:

Meningkat pada awal kehamilan karena peningkatan fibrinogen

dan perubahan fisiologis lainnya.

Laju endap darah = 100 mm/jam biasa pada kehamilan.

Sel darah putih :

Hitung sel darah putih total meningkat selama trimester kedua

mencapai puncak selama trimester ketiga .Peningkatan terutama terjadi

pada granulosit ( Bobak, dkk, 2005 ).

Neutrofil:

Nilai neutrofil meningkat pada trimester pertama dan terus naik

sampai usia kehamilan 30 mg.

24

Page 25: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

Aktivitas metabolik neutrofil dan fungsi fagositosis meningkat.

Limfosit:

Jumlahnya tidak berubah, tetapi fungsinya berkurang.

Platelet:

Aktifitas platelet meningkat pada trimester kedua dan trimester ketiga

dan kembali normal pada 12 minggu postpartum. Pada 8 hingga 10%

kehamilan normal, platelet turun di bawah 150 x 103 tanpa efek negatif

pada fetus.

Koagulasi :

Tingkat plasma fibrinogen meningkat sampai 40 % atau lebih, dan

waktu pembekuan tetap sama seperti tingkat pada sebelum kehamilan (

Hamilton, 1995 ). Menurut Bobak, dkk, 2005 , selain fibrinogen,juga

terjadi peningkatan berbagai faktor pembekuan ( faktor VII, VIII, IX,

X ). Aktivitas fibrinolitik (pemecahan atau pelarutan bekuan darah )

mengalami depresi selama masa hamil dan periode puerperium,

sehingga wanita lebih rentan terhadap trombosis ( Bobak, dkk, 2005 ).

25

Page 26: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

BAB III

KESIMPULAN

• Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar

sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama

kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin.

• Satu hal yang menakjubkan adalah hampir semua perubahan ini akan

kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan

menyusui.

• Adaptasi maternal yang meliputi adaptasi anatomi, fisiologi dan

metabolisme sangat menentukan keberhasilan hasil kehamilan. Dengan

mengetahui perubahan fisiologi kehamilan tersebut diharapkan tenaga

kesehatan dapat mendeteksi perubahan yang bersifat patologis.

26

Page 27: Hemodinamik Dan Fisologi Kehamilan

FISIOLOGI KEHAMILAN

PERUBAHAN HEMODINAMIK DAN KOMPOSISI

DARAH

Oleh:

Antoni 0518011005

SusLina 0518011078

Pembimbing :

dr. Wahdi, Sp. OG

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RSUD JEND. AHMAD YANI METRO

DESEMBER 2011

27