Top Banner
I. PENDAHULUAN A. Judul Percobaan Pemeriksaan Hematologi B. Tu juan 1. Men entuka n juml ah eritrosit dan l euk osit. 2. Menge tahui f aktor yang mempenga ruhi ju mlah eritrosit dan le ukosi t. II. TINJAUAN PUSTAKA Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel darah yang paling banyak  jumlahnya, jauh melebihhi yang lain.setiap millimeter kubik darah manusia
13

hematologi (acara 2)

Apr 13, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 1/13

I. PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan

Pemeriksaan HematologiB. Tujuan

1. Menentukan jumlah eritrosit dan leukosit.

2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit dan leukosit.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel darah yang paling banyak 

 jumlahnya, jauh melebihhi yang lain.setiap millimeter kubik darah manusia

Page 2: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 2/13

mengandung 5 sampai 6 juta sel darah merah, dan terdapat sekitar 25 triliun jenis

sel ini dalam keseluruhan 5 darah dalam tubuh. Struktur sel darah merah

merupakan !ontoh lain yang sangat baik tentang struktur yang disesuaikan dengan

fungsinya. Sebuah eritosit manusia berbentuk !akram bikonkaf, bagian tengahnya

lebih tipis dibandingkan dengan bagian tepi. "ritrosit mamalia tidak mengandung

nu!leus #inti$, suatu karakteristik yang tidak umum pada sel hidup #kelas

%ertebrata lain mempunyai eritrosit yang bernukleus$ #&ampbell dkk., 2''($.

)ungsi utama eritrosit adalah memba*a oksigen, dan akan sangat tidak 

efisien jika metabolisme eritrosit sendiri bersifat aerobik dan mengkonsumsi

sebagian oksigen yang mereka ba*a. +kuran eritrosit yang ke!il #berdiameter 

sekitar 12 m$ juga sesuai dengan fungsinya. Supaya dapat diangkut, oksigen

harus berdifusi mele*ati membrane plasma sel darah merah. Semakin ke!il sel

darah merah semakin besar pula total luas permukaan membrane plasma dalam

suatu %olume darah. -entuk bikonkaf eritrosit juga turut menambah luas

 permukaannya #&ampbell dkk., 2''($. Pada pria de*asa, eritrosit normalnya

adalah (,55,5 juta/mm0

 darah. Sedangkan pada *anita de*asa normalnya adalah(5 juta/mm0 darah #smadi, 2''$.

eukosit sebagai salah satu bagian dari butirbutir darah memiliki

nukleus dan tidak ber*arna dalam keadaan segar, berbentuk bulat dalam saluran

darah namun berbentuk sel ameboid pleiormorfik dalam jaringan #-loom dan

)a*!ett, 2''2$. )ungsi umum dari sel darah putih adalah melindungi tubuh dari

infeksi. +mur leukosit dalam sistem peredaran darah adalah 1210 hari. 3umlah

sel darah putih di dalam tubuh kirakira 5.'''1'.''' sel setiap mm0 darah. 3ika

terjadi infeksi, jumlah leukosit di dalam tubuh bias meningkat men!apai 0'.'''

#ndriyani dkk., 2'15$. 4erdapat lima jenis utama sel darah putih atau leukosit

monosit, basofil, eosinofil dan limfosit. )ungsinya se!ara kolektif adalah untuk 

mela*an dan memerangi infeksi dengan berbagai !ara #&ampbell dk., 2''($.

  Metode penghitungan eritrosit dengan !ara darah diambil dan

dimasukkan ke dalam tabung yang telah diberi antikoagulan untuk men!egah

Page 3: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 3/13

 proses pembekuan darah. arah dihisap dengan pipet thoma sampai angka ',5.

arutan Hayem #pengen!er$ dihisap sampai angka 1'1 dan dilakukan pengo!okan

selama 2 menit dengan !ara kedua ujung pipet thoma ditutup. &airan dalam pipet

thoma dikeluarkan 12 tetes dan dibuang. 4etesan selanjutnya ujung pipet mikro

ditempelkan pada salah satu bilik hitung yang telah diberi gelas penutup dan

kertas tissue pada sisi lainnya. &airan pipet thoma akan mengalir memenuhi bilik 

hitung dan selanjutnya bilik hitung diletakkan di ba*ah mikroskop #Sianturi dkk.,

2'10$.

  Metode perhitungan leukosit dengan !ara darah ditambahkan larutan

turk kemudian diko!ok hingga homogen. arah kemudian diteteskan pada

hemositometer dan dibiarkan selama 2 menit setelah itu diamati dengan

menggunakan mikroskop #4riana dan 7urhidayat, 2''6$. arutan 4urk digunakan

untuk menghitung jumlah leukosit dan larutan Hayem digunakan untuk 

menghitung jumlah eritrosit. arutan Hayem adalah larutan isotonis yang dapat

mengen!erkan darah dan dapat menglisiskan sel darah putih sehingga yang

tinggal hanya sel darah merah saja. arutan 4urk digunakan untuk leukosit dengantujuan untuk memberi *arna pada inti dari granula leukosit karena kemapuannya

meme!ah eritrosit dan tombosit, melisiskan eritrosit dan sel darah lainya, dan

mengen!erkan darah, sehingga hanya menyisakan leukosit dan eritrosit tidak 

 berinti #8arni, 2''9$.

3umlah eritrosit diketahui dari eritrosit yang berada di dalam 5 bilik 

hitung daerah :. Perhitungan dimulai dari sebelah kiri se!ara ;ig;ag. +ntuk 

menghindari perhitungan yang kurang tepat, eritrosit yang ada di garis batas

sebelah kiri dan atas suatu bilik ke!il hitung dihitung sebagai eritrosit yang ada di

dalam bilik ke!il tersebut #Sianturi dkk., 2'10$. Perhitungan leukosit dilakukan

dengan bantuan mikroskop pada perbesaran (' kali. 3umlah sel leukosit yang

dihitung diambil se!ara a!ak dari tiga kotak besar #engka dkk., 2'10$.

Menurut <uyton #199'$, beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi

rendahnya kadar eritrosit dalam tubuh yaitu

Page 4: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 4/13

1. kti%itas tubuh, banyaknya akti%itas tubuh yang tidak diimbangi

dengan asupan gi;i yang !ukup akan membuat produksi sel darah

merah berkurang.

2. 7utrisi dalam tubuh, terutama kompleks %itamin - #-12  dan asam

folik$ yang dibutuhkan eritrosit untuk membentuk hemoglobin.

0. Produksi sam nikotin, tiamin dan piridoksin dalam jumlah sedikit

dapat menyebabkan tergsnggunya pembentukan eritrosit.

(. =ondisi tubuh, bila seseorang menjadi begitu anemi! sebagai akibat

dari adanya pendarahan atau sebabsebab lainnya, sumsum tulang

segera memulai memproduksi banyak sekali sel darah merah.

5. =erusakan sumsum tulang, bila terjadi kerusakan sumsum tulang

terutama pemakaian sinar > untuk tindakan pengobatan maka akan

mengakibatkan hiperlansia sumsum tulang yang tersisa. 3adi sumsum

tulang akan menyediakan kebutuhan sel darah merah yang diminta

tubuh.

Menurut <ranner, dkk #2''9$ beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi

rendahnya kadar leukosit pada manusia

1. 3enis kelamin dimana pria memiliki jumlah leukosit lebih banyak 

disbanding *anita, hal ini terkait dengan akti%itas pria tang lebih

tinggi.

2. +mur, semakin tua usia kandungan leukosit semakin tinggi.

0. ?nfeksi atau trauma yang menyebabkan jumlah leukosit bertambah

karena adanya peningkatan akti%itas metabolisme bakteri atau

kuman yang masuk ke dalam tubuh.

(. danya kelainan sel darah putih, leukositosis #jumlah sel darah putihmeningkat diatas batas maksimal$ dan leukopenia #jumlah sel darah

 putih turun diba*ah nilai normal.

=elainan eritrosit biasanya dinyatakan dengan perubahan ukuran, bentuk 

dan *arnanya #atau derajat hemoglobinnya$. =elainan ukuran eritrosit seperti

mikrosit, makrosit. =elainan *arna eritrosit yaitu hipokromia, hiperkromik.

=elainan bentuk eritrosit yaitu e!!hini!ytes, poikilo!ytes, shisto!ytes si!kle !ell,

tear drop !ell #8arni, 2''9$. 3enis anemia diantaranya yaitu perni!ious anemia

Page 5: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 5/13

terjadi karena kurangnya asam folat atau %itamin -12 sehingga ukuran eritrosit

membesar dan produksi sel darah merah berkurang #<uyton, 199'$.

III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

lat @ alat yang digunakan dalam per!obaan ini adalah jarum

)ran!ke, pipet leukosit, pipa leukosit, bilik hitung, gelas penutup,

mikroskop, pipet eritrosit dan pipa eritrosit. -ahan @ bahan yang

digunakan dalam per!obaan ini adalah darah, larutan Hayem, larutan 4urk 

dan detergen alkali.

B. ara Kerja

1. Penghitungan 3umlah eukosit

Page 6: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 6/13

3ari probandus dibersihkan dengan kapas dan alkohol

kemudian ditusuk dengan jarum )ran!ke dalam autoclick. arah

dihisap dengan pipet leukosit hingga angka ',5. arutan 4ru!k 

dihisap dengan pipa leukosit sampai angka 11. +jung pipet ditutup

dengan ibu jari dan ujung pipet ditutup dengan telunjuk. arutan

diko!ok selama 2 menit. -ilik hitung dan gelas penutup dipasang

diba*ah mikroskop. =olom perhitungan di!ari dan diamati. +jung

 pipet ditempelkan pada tepi gelas penutup dan leukosit dihitung.

3umlah leukosit per mm0 dengan rumus

 L

64×160×20=50  L

2. Perhitungan 3umlah "ritrosit

3ari probandus dibersihkan dengan kapas dan alkohol

kemudian ditusuk dengan jarum )ran!ke dalam autoclick. arah

dihisap dengan pipet eritrosit hingga angka ',5. arutan Hayem

dihisap dengan pipa eritrosit sampai angka 1'1. +jung pipet

ditutup dengan ibu jari dan ujung pipet ditutup dengan telunjuk.

arutan diko!ok selama 150' detik. -ilik hitung dan gelas

 penutup dipasang diba*ah mikroskop dan diamkan selama 20

menit. =olom perhitungan di!ari dan diamati. +jung pipet

ditempelkan pada tepi gelas penutup dan eritrosit dihitung. 3umlah

eritrosit per mm0 dengan rumus

I!. HASIL dan PEMBAHASAN

-erdasarkan praktikum yang dilakukan diperoleh data jumlah eritrosit

dan leukosit sebagai berikut

 4abel 1. Hasil Perhitungan 3umlah "ritrosit

Probandus #/P$ " "ritrosit keterangan

 7athan #$ 6A 6.A'.''' bnormal

:o!ahyani #P$ 155 1.55'.''' bnormal

Markus #$ 2A 2.A'.''' bnormal

brahan #$ 1(2 1(.A'.''' bnormal

nita #P$ 1(9 1.(9'.''' bnormal

&athrine #P$ 52 52'.''' bnormal

Page 7: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 7/13

Penentuan jumlah eritrosit dengan !ara jari probandus yang akan dihitung

 jumlah eritrositnya dibersihkan dengan kapas dan alkohol kemudian ditusuk 

dengan jarum )ran!ke dalam autoclick. arah probandus dihisap dengan pipet

eritrosit hingga angka ',5. arutan Hayem kemudian dihisap dengan pipa eritrosit

sampai angka 1'1. +jung pipet ditutup dengan ibu jari dan ujung pipet ditutup

dengan telunjuk. arutan diko!ok selama 150' detik. -ilik hitung dan gelas

 penutup dipasang diba*ah mikroskop. =olom perhitungan di!ari dan diamati.

+jung pipet ditempelkan pada tepi gelas penutup dan eritrosit dihitung.

Hasil per!obaan menunjukkan jumlah eritrosit dari keenam probandus

tidak terdapat satupun yang normal. Pada probandus pertama #7athan$ jumlah

eritrositnya sebanyak 6.A'.''', probandus kedua #:o!ahyani$ jumlah

eritrositnya 1.55'.''', pada probandus ketiga #Markus$ jumlah eritrositnya

sebanyak 2.A'.'''. probandus keempat #braham$ memiliki jumlah eritrosit

sebanyak 1(.A'.'''. pada probandus kelima #nita$ dan keenam #&athrine$

 jumlah eritrositnya sebanya 1.(9'.''' dan 52'.'''.

Hasil 6 probandus yang menunjukkan ketidak normalan jumlah eritrosit

dapat disebabkan kurang telitinya praktikan dalam menghitung, kurangnya jam

tidur dari probandus dan metabolisme tubuh probandus yang kurang baik.

Perhitungan jumlah eritrosit dengan metode ini memiliki kekurangan antara lain,

kurang telitinya hasil perhitungan dan membutuhkan *aktu yang lama untuk 

menghitung jumlah eritrosit probandus. =elebihan dari metode ini adalah

 perhitungan ini tidak memerlukan biaya yang banyak. )aktorfaktor yang

mempengaruhi jumlah eritrosit adalah

1. kti%itas tubuh, banyaknya akti%itas tubuh yang tidak diimbangi

dengan asupan gi;i yang !ukup akan membuat produksi sel darah

merah berkurang.

2. 7utrisi dalam tubuh, terutama kompleks %itamin - #-12  dan asam

folik$ yang dibutuhkan eritrosit untuk membentuk hemoglobin.

Page 8: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 8/13

0. Produksi sam nikotin, tiamin dan piridoksin dalam jumlah sedikit

dapat menyebabkan tergsnggunya pembentukan eritrosit.

(. =ondisi tubuh, bila seseorang menjadi begitu anemi! sebagai akibat

dari adanya pendarahan atau sebabsebab lainnya, sumsum tulang

segera memulai memproduksi banyak sekali sel darah merah.

5. =erusakan sumsum tulang, bila terjadi kerusakan sumsum tulang

terutama pemakaian sinar > untuk tindakan pengobatan maka akan

mengakibatkan hiperlansia sumsum tulang yang tersisa. 3adi sumsum

tulang akan menyediakan kebutuhan sel darah merah yang diminta

tubuh.#<uyton, 199'$

)ungsi larutan Hayem pada per!obaan ini adalah untuk menghitung

 jumlah eritrosit. arutan Hayem adalah larutan isotonis yang dapat mengen!erkan

darah dan dapat menglisiskan sel darah putih sehingga yang tinggal hanya sel

darah merah saja. Perlakuan pengo!okan pipet darah bertujuan agar darah dengan

larutan Hayem dapat ber!ampur dan homogen. Pembuangan 20 tetes darah

 pertama bertujuan untuk membuang darahdarah kotor pada ujung pipet sebelum

dilakukannya perhitungan. Pendiaman bilik hitung sebelum dilakukannya

 perhitungan dengan tujuan agar larutan dapat masuk dan meresap dengan baik 

 pada bilik hitung.

4abel 2. Perhitungan 3umlah eukosit

Probandus #/P$ eukosit keterangan

idya #P$ 105 6A5' 7ormal

:o!ahyani #P$ 1(6 A0'' 7ormal

Markus #$ 11A 55' 7ormal

8eina #P$ 09A 19.5' bnormal

Penentuan jumlah leukosit pada probandus dilakukan dengan !ara jari

 probandus yang akan dihitung leukositnya dibersihkan dengan kapas dan alkohol

kemudian ditusuk dengan jarum )ran!ke dalam autoclick. arah dihisap dengan

 pipet leukosit hingga angka ',5. arutan 4ru!k dihisap dengan pipa leukosit

sampai angka 11. +jung pipet ditutup dengan ibu jari dan ujung pipet ditutup

dengan telunjuk. arutan diko!ok selama 2 menit. -ilik hitung dan gelas penutup

Page 9: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 9/13

dipasang diba*ah mikroskop. =olom perhitungan di!ari dan diamati. +jung pipet

ditempelkan pada tepi gelas penutup kemudian jumlah sel leukosit dihitung.

Hasil per!obaan menunjukkan jumlah leukosit dari keempat probandus

hanya 1 probandus yang abnormal. Pada probandus pertama #ydia$ jumlah

eritrositnya sebanyak 6.A5', probandus kedua #:o!ahyani$ jumlah eritrositnya

A.0'', pada probandus ketiga #Markus$ jumlah eritrositnya sebanyak 5.5'.

 probandus keempat #8eina$ memiliki jumlah eritrosit sebanyak 19.''. Hasil

yang menunjukkan jumlah leukosit tidak normal pada probandus empat dapat

disebabkan kurang telitinya praktikan, adanya infeksi atau trauma yang terdapat

ditubuh probandus.

Perhitungan jumlah leukosit dengan metode ini memiliki kekurangan

antara lain, kurang telitinya hasil perhitungan dan membutuhkan *aktu yang lama

untuk menghitung jumlah leukosit probandus. =elebihan dari metode ini adalah

 perhitungan ini tidak memerlukan biaya yang banyak.

-eberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kadar leukosit pada

manusia

1. 3enis kelamin dimana pria memiliki jumlah leukosit lebih banyak 

disbanding *anita, hal ini terkait dengan akti%itas pria tang lebih tinggi.

2. +mur, semakin tua usia kandungan leukosit semakin tinggi.

0. ?nfeksi atau trauma yang menyebabkan jumlah leukosit bertambah

karena adanya peningkatan akti%itas metabolisme bakteri atau

kuman yang masuk ke dalam tubuh.

(. danya kelainan sel darah putih, leukositosis #jumlah sel darah putih

meningkat diatas batas maksimal$ dan leukopenia #jumlah sel darah

 putih turun diba*ah nilai normal.

#<ranner dkk., 2''9$.

)ungsi larutan 4ru!k dalam per!obaan ini adalah untuk memberi *arna

 pada inti dari granula leukosit karena kemapuannya meme!ah eritrosit dan

tombosit, melisiskan eritrosit dan sel darah lainya, dan mengen!erkan darah,

sehingga hanya menyisakan leukosit dan eritrosit tidak berinti #8arni, 2''9$.

Perlakuan pengo!okan pipet darah bertujuan agar darah dengan larutan 4ru!k 

Page 10: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 10/13

dapat ber!ampur dan homogen. Pembuangan 20 tetes darah pertama bertujuan

untuk membuang darahdarah kotor pada ujung pipet sebelum dilakukannya

 perhitungan. Pendiaman bilik hitung sebelum dilakukannya perhitungan dengan

tujuan agar larutan dapat masuk dan meresap dengan baik pada bilik hitung.

!. KESIMPULAN

-erdasarkan penentuan golongan darah yang dilakukan praktikan, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut

1. 3umlah eritrosit pada probandus pertama #7athan$ sebanyak 6.A'.''',

 probandus kedua #:o!ahyani$ jumlah eritrositnya 1.55'.''', pada

 probandus ketiga #Markus$ jumlah eritrositnya sebanyak 2.A'.'''.

 probandus keempat #braham$ memiliki jumlah eritrosit sebanyak 

1(.A'.'''. pada probandus kelima #nita$ dan keenam #&athrine$

 jumlah eritrositnya sebanya 1.(9'.''' dan 52'.'''. 3umlah leukosit

 pada probandus pertama #ydia$ sebanyak 6.A5', probandus kedua

#:o!ahyani$ jumlah eritrositnya A.0'', pada probandus ketiga

Page 11: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 11/13

#Markus$ jumlah eritrositnya sebanyak 5.5'. probandus keempat

#8eina$ memiliki jumlah eritrosit sebanyak 19.''.

2. )aktorfaktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit adalah

a. kti%itas tubuh

 b. 7utrisi dalam tubuh

!. Produksi sam nikotin

d. =ondisi tubuh

e. =erusakan sumsum tulang

-eberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kadar leukosit

 pada manusia

a. 3enis kelamin

 b. +mur 

!. ?nfeksi atau traumad. danya kelainan sel darah putih

DA"TA# PUSTAKA

ndriyani, :., 4riana, . dan 3uliarti, 8. 2'15. Buku Ajar Biologi Reproduksi dan

 Perkembangan. eepublish, Bogyakarta.

smadi. 2''. Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar 

 Klien. Salemba Mahardika, 3akarta.

-loom dan )a*!ett, . 8. 2''2.  Buku Ajar Histologi Edisi 1. Penerbit -uku

=edokteran "<&, 3akarta.

&ampbell, 7. ., :ee!e, 3. -. dan Mit!hell, . <. 2''(. Biologi Edisi Kelima !ilid 

". Penerbit "rlangga, 3akarta

<uyton. 1990.  Buku Ajar #isiologi Kedokteran "disi =eA. Penerbit -uku

=edokteran "<&, 3akarta.

engka, =., Manoppo, H. dan =olopita, M. ". ). 2'10. Peningkatan :espon ?mun

 7on Spesik ?kan Mas #&yprinus !arpio $ Melalui Pemberian -a*ang Putih

#llium Sati%um$. Budida$a Perairan 1#2$ 212.

Sianturi, S., 4anjung, M. dan Sabri, ". 2'10. Pengaruh -uah 4erong -elanda

#%olanum betaceum &a'.( 4erhadap 3umlah "ritrosit dan =adar Hemoglobin

Men!it 3antan # )us musculus *.(  nemia Strain d* Melalui ?nduksi

 7atrium 7itrit #7a7C2$. %aintia Biologi 1#2$ (95(.

Page 12: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 12/13

4riana, ". dan 7urhidayat, 7. 2''6. Pengaruh Pemberian -eras yang

ifermentasi oleh Monas!us purpureus 3mba terhadap arah 4ikus Putih

#:attus Sp.$ Hiperkolesterolemia. Biodi'ersitas A#($ 01A021.

8arni, ". 2''9. Penentuan Morfologi Sel arah Merah #"ritrosit$ -erbasis

Pengolahan &itra dan 3aringan Syaraf 4iruan.  !urnal +lmiah ,Elektrikal 

 Enjiniring, -nhas A#0$ 1.

LAMPI#AN

$. Perhitungan "ritrosit E

80×4000×200=10.000  E

 

278

80×4000×200=10.000  L

" D 2.A'.''' "/mm0

2. Perhitungan leukosit L

64×160×20=50  L

 

117

64×160×20=50  L

 

D 55' /mm0

0. okumentasi

Page 13: hematologi (acara 2)

7/24/2019 hematologi (acara 2)

http://slidepdf.com/reader/full/hematologi-acara-2 13/13

<ambar 1. lat dan -ahan

#okumentasi Pribadi, 2'15$

<ambar 2. "ritrosit

 #okumentasi Pribadi, 2'15$

<ambar 0. eukosit

 #okumentasi Pribadi, 2'15$