Top Banner
Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak “Health Promotion dan Permasalahan pada Bayi & Todler” Disusun Oleh: Adrianus Atu Rani (2012-11-001) Anis Komariah (2012-11-002) Florentin C Jemidin (2012-11-013) Maria Fransiska Boro (2012-11-022) Nisa Apriani (2012-11-030) Priskila Pelita Kasih (2012-11-032) Reysa Herlina (2012-11-035) Silvina Vivin (2012-11-036) Veronika Sri Wahyuni (2012-11-041) S1 Keperawatan A Semester 4 STIK Sint Carolus 1
28

Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

Apr 10, 2016

Download

Documents

Boy Ehung

Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

“Health Promotion dan Permasalahan pada Bayi & Todler”

Disusun Oleh:

Adrianus Atu Rani (2012-11-001)

Anis Komariah (2012-11-002)

Florentin C Jemidin (2012-11-013)

Maria Fransiska Boro (2012-11-022)

Nisa Apriani (2012-11-030)

Priskila Pelita Kasih (2012-11-032)

Reysa Herlina (2012-11-035)

Silvina Vivin (2012-11-036)

Veronika Sri Wahyuni (2012-11-041)

S1 Keperawatan A Semester 4

STIK Sint Carolus

Jakarta

1

Page 2: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Aspek perkembangan dan tahapan perkembangan normal sesuai usia pada anak

perlu diketahui dan dipahami karena sangat penting untuk mengetahui tumbuh kembang

anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi fisiologis maupun dari segi

psikologis. Pertumbuhan anak akan dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam diri

anak itu sendiri maupun dari luar , apabila hal ini mengalami masalah maka akan

berpengaruh pada pertumbuhan anak.

Periode Bayi merupakan periode anak pada usia 1-12 bulan atau 0-1 tahun. Pada

masa ini anak mulai belajar untuk menggenggam, merangkak, berbicara. Periode Toddler

merupakan periode anak pada usia 1-3 tahun atau 12-36 bulan. Pada masa ini anak mulai

belajar untuk bertindak mandiri atau otonom. Anak-anak mulai mengeksplorasi

lingkungan dan mulai mencari tahu sesuatu yang tersembunyi atau mencoba sesuatu yang

baru.

Pada masa ini anak mulai mengalami tahap-tahap perkembangan salah satunya

yaitu, perkembangan biologi dalam fase sensori, dimana terjadi peningkatan

perkembangan indra pengecap, penciuman, pendengaran, perabaan. Seiring dengan

peningkatan perkembangan ini dan rasa ingin tahu, anak usia toddler mencari tahu

tentang berbagai hal baru dengan memanfaatkan indra-nya. Perkembangan anak akan

berjalan dengan baik, apabila faktor yang mempengaruhinya tidak mengalami gangguan.

Anak akan mulai menampakkan perkembanganya (skill) sesuai dengan tahapa usianya,

dan itu akan terus bertambah sampai dewasa.

Dalam hal ini, peran orang tua dalam keluarga sangat penting untuk mengetahui

berbagai tingkah laku anak serta harus dapat berkembang dan memahami serta

menangani anak dengan sabar dan baik. Selain itu, peran perawat pun diperlukan

khususnya di RS, baik untuk anak maupun orang tua.

2

Page 3: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

Dalam makalah ini akan dibahas tentang tahap perkembangan anak periode bayi,

toddler, masalah-masalah yang terjadi pada anak periode bayi, toddler, dan juga peran

perawat terhadap anak periode bayi, toddler.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

keperawatan anak.

1.3 MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan anak pada

usia bayi, dan toddler dan memberikan informasi pada pembaca tentang “Health

Promotion Bayi, dan Toddler” dan permasalahan yang dihadapi pada anak usia bayi, dan

toddler.

1.4 METODE PENULISAN

Makalah ini ditulis menggunakan metode Kepustakan.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan terdiri dari BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang,

Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. BAB

II Tinjauan Pustaka

3

Page 4: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tumbuh Kembang Bayi dan Toddler

Bayi merupakan periode anak dari usia 1-12 bulan. Bayi berkembang mulai dari

menggenggam sampai bisa merangkak dan belajar untuk berbicara satu kata seperti

memanggil “pa” atau “ma”. Sedangkan Periode toddler merupakan periode anak dari usia

1-3 tahun atau 12-36 bulan. Pada masa ini anak-anak lebih banyak mengeksplorasi hal-

hal yang tersembunyi dan yang belum diketahui. Pada periode ini, terjadi perubahan dari

aspek fisik, psikologi maupun sosial, dimana terjadi perubahan besar dalam mobilisasi

dan verbal daripada masa infant. Orang tua pun harus dapat berkembang dan memahami

anak-anak selama periode ini. Tugas orang tua adalah untuk mendukung perkembangan

anak dengan sabar dan sensitifitas serta untuk mempelajari metode-metode untuk

menangani frustasi yang timbul dari anak.

Ada beberapa tahap perkembangan anak berdasarkan usia:

1. Usia 1-2 bulan

a. Di hari-hari pertama setelah kelahiran, bayi belum bisa membuka matanya.

Namun setelah berjalan beberapa hari kemudian, ia akan bisa melihat pada

jarak 20 cm.

b. Bulan pertama ini bayi akan memulai adaptasinya dengan lingkungan baru

c. Memiliki gerakan refleks alami.

d. Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.

e. Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang disentuh.

f. Sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum.

g. Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti dari tangisan itu sendiri

akan Anda ketahui setelah mengenal tangisannya, apakah ia lapar, haus,

gerah, atau hal lainnya.

h. Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga ia memegang

jari tersebut.

i. Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.

4

Page 5: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

2. Usia 3 – 4 bulan

a. Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.

b. Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan ocehan.

c. Tertawanya sudah mulai keras.

d. Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara atau tersenyum.

e. Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman, pendengaran, serta

kontak.

f. Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang

g. Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.

h. Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya.

i. Mulai memperluas jarak pandangannya.

3. Usia 5-7 bulan

a. Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.

b. Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.

c. Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.

d. Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya

e. Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan suara tawa yang

ceria.

f. Sudah bisa bermain sendiri.

g. Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat sedang bermain.

h. Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila.

i. Mulai belajar merangkak.

j. Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.

4. Usia 8 -12 bulan

a. Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil mainannya.

b. Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.

c. Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama, bababa, dadada,

tatata.

d. Bisa memegang dan makan kue sendiri.

e. Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.

f. Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri.

5

Page 6: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

g. Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat.

h. Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih mainan.

i. Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan berpegangan

dengan kursi atau meja selama 30 detik.

j. Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

k. Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama.

l. Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja.

m. Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan sekitarnya.

n. Reaksi cepat terhadap suara berbisik.

o. Sudah bisa mengenal anggota keluarga.

p. Tidak cepat mengenal orang baru serta takut dengan orang yang tidak

dikenal/asing.

5. Usia 12-18 bulan

a. Berjalan tanpa bantuan (13 bulan)

b. Merangkak, berlutut tanpa bantuan, mulai posisi berdiri tanpa bantuan

c. Mulai melempar barang ke lantai

d. Mulai membangun menara dengan 2 kubus

e. Sudah bisa memegang gelas dan sendok

f. Mampu mengidentifikasi bentuk bentuk geometri

g. Sudah bisa berbicara 3 sampai 4 kata termasuk nama

6. Usia 18-24 bulan

a. Berdiri sendiri tanpa berpegangan

b. Berjalan tanpa terhuyung-huyung

c. Bertepuk tangan, melambai-lambai

d. Menumpuk 4 buah kubus

e. Menggelinding bola ke arah sasaran

f. Menyebut 4-6 kata yang mempunyai arti

g. Membantu menirukan pekerjaan rumah tangga

h. Memegang cangkir sendiri, belajar makan dan minum sendiri

i. Sudah bisa menanyakan beberapa benda dengan menunjuk

j. Mengerti perintah2 yang mudah

6

Page 7: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

k. Sudah bisa menyatakan tidak dengan menggelengkan kepala

l. Sudah bisa mengekspresikan emosi (temper tantrum)

m. Sudah bisa toleransi terhadap perpisahan dengan orangtua

n. Cenderung takut orang asing

o. Mulai meniru apa yang dilakukan orangtua, seperti menyapu, membersihkan

debu, melipat pakaian, peluk, cium

7. Usia 24-36 bulan

a. Jalan naik tangga sendiri

b. Dapat bermain dan menendang bola kecil

c. Mencoret-coret pensil pada kertas

d. Bicara dengan baik dan menggunakan 2 kata

e. Dapat menunjukan 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta

f. Melihat gambar dan dapat menyebutkan dengan benar nama 2 benda atau lebih

g. Membantu memungut mainan sendiri dan membantu mengangkat piring jika

diminta

h. Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah

i. Melepas pakaiannya sendiri

j. Dapat makan dan minum sendiri

B. Perubahan perkembangan anak usia bayi dan toddler dapat dibedakan menjadi:

1. Perkembangan Biologi

a. Bayi

Perubahana proporsional : rata-rata berat badan bayi 150 - 210 g per bulan,

pertahun mencapai 9,75 kg. Rata- rata tingginya usia bayi bertambah 2.5cm per bulan

selama 6 bulan. Perubahan motorik mulai dari menggenggam tangan sampai

memegang sendiri, belajar berbicara dengan beberapa kata di awali dengan “pa” atau

“ma”.

b. Toddler

Perubahana proporsional : rata-rata berat badan usia toddler 12 kg, pertahun

mencapai 1.8 sampai 2.7 kg. Rata- rata tingginya usia toddler 86.6 cm. Perubahan

sensori : peningkatan indra pendengaran, penciuman, pengecap dan peraba

7

Page 8: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

berkembangan secara baik. Sehingga semua indra ini digunakan untuk

mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

2. Perkembangan Psikososial

Pada anak usia bayi mereka berkembang dengan mencoba memberikan rasa

percaya kepada yang didekatnya. Mereka baru bias berinteraksi dengan tangisan dan

perasaan, terkadang terjadi sikap percaya diri saat meranjak unur 1 tahun .

Pada anak usia toddler mereka mampu melakukan kegiatan-kegiatan mandiri

(mampu memisahkan diri dari orangtua) dan mampu berinteraksi dengan orang lain.

pada anak usia ini juga mereka menyadari bahwa mereka mampu menggunakan

kekuatannya untuk membuat sesuatu sesuai keinginaannya dan anak – anak ini

memilki sifat egosentris.

3. Perkembangan Kognitif

a. Fase sensori motor: fase ini berlangsung dari umur 12- 24 bulan, selama fase ini

terjadi perkembanagn kognitif secara cepat dan kematangan dalam berfikir.

b. Fase preoperasional : kira-kira usia 2 tahun masuk pada fase prekonsepsual dari

perkembangan kognitif dan berakhir pada usia 4 tahun. Anak-anak mulai belajar

banyak kata-kata dan mengalami peningkatan dalam menggunakan bahasa. Pada

umumnya anak usia toddler banyak berbicara. Ada 2 tipe berbicara :

- Berbicara egosentrik meliputi dari mengulangi kata dan bunyi untuk

kesenangan diri sendiri.

- Berbicara sosialisasi digunakan untuk komunikasi; masih tetap menggunakan

cara berbicara egosentrik seperti, ‘saya mau minum’. Karena anak toddler

berpikir bahwa orang lain memiliki dunia yang sama dengan mereka, mereka

menginginkan orang lain mengerti pesan verbal mereka walaupun mereka

sendiri tidak menyampaikan dengan baik.

4. Perkembangan Moral

Teori Kohlberg’s dari perkembangan moral berdasarkan dari teori moral piaget’s.

fase pertama teori Kohlberg’s disebut fase prekonvensional, teori ini mencakup

hukuman dan ketaatan. Dalam orientasi hukuman dan ketaatan, dimana tindakan yang

8

Page 9: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

baik atau buruk tergantung dari akibatnya yaitu mendapatkan reward atau hukuman.

Jika mereka dihukum berarti mereka melakukan tindakan yang salah, begitupun

sebaliknya. Tipe disiplin juga memberikan dampak perkembangan moral anak.

Ketika orang tua menggunakan kekerasan untuk mengontrol tingkah laku, seperti

hukuman fisik, anak-anak menerima itu sebagai nilai negatif dari moral.

5. Perkembangan Spiritual

Pada Bayi spiritual diperkenalkan untuk diterapkan dengan gerakkan karena

mereka belum sempurna untuk berbicara. Tetapi usia toddler belajar tentang Tuhan

melalui kata – kata dan tindakan orang-orang terdekat mereka. Mereka hanya

memiliki gagasan yang kabur dari Tuhan dan ajaran agama karena proses kognitif

mereka yang belum matang.

6. Perkembangan Emosional

Pada Bayi emosional sulit untuk dibedakan karena ekspresi atau ungkapannya

diberikan lewat tangisan. Dan kondisi Bayi masih sangat butuh peran orang tua.

Menurut Erickson (1986), tugas perkembangan periode toddler adalah untuk belajar

mandiri atau tidak bergantung. Toddler yang tidak melewati fase ini akan

berkembang menjadi pribadi yang pemalu dan ragu – ragu. Anak perlu diajarkan

untuk percaya pada dirinya sendiri dan orang lain ketika usia bayi dan ini lebih baik

dibandingkan dengan anak yang tidak bisa mempercayai dirinya sendiri dan orang

lain.

7. Perkembangan Sosial

Disertakan dalam lingkup kekeluargaan Bayi belajar untuk bias beradaptasi dengan

orang orang disekitar. Mengembangkan sikap social bermain pada toddler, belajar

menjahui orangtua walaupun anak masih cemas dan kemampuan dalam berbahasa

dan berhubungan dengan orang lain meningkat.

9

Page 10: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

C. Masalah dan upaya pencegahan yang terjadi pada usia toddler

1. Toilet Training

Salah satu tugas utama periode toddler adalah toilet training. Kemampuan secara

fisik untuk mengontrol sphincter anal dan uretra sudah berkembang setelah anak

berjalan , sekitar usia 22 sampai 30 bulan. Bagaimanapun, kesiapan faktor

psikophysiologi di perlukan. Anak harus mampu mengenal dorongan untuk melepaskan

dan menahan dan mampu berkomunikasi tentang sensasi yang dirasakan kepada orang

tua. Lima penanda kesiapan anak-anak melakukan toilet training : kesiapan kandung

kemih, kesiapan usus, faktor kognitif, motorik, dan kesiapan psikologis ( schmitt,2004)

Orang tua harus mulai pada fase kesiapan dari toilet training dengan mengajarkan

anak hubungan fungsi tubuh dengan kemampuan berkemih dan BAB. Dalam hal ini

orang tua harus mengajarkan anak secara mudah untuk sedapat mungkin dimengerti anak.

Pemilihan pakaian pun harus diperhatikan untuk digunakan saat tiolet training. Selain itu,

penempatan bangku kecil untuk menahan kaki anak agar dapat mempertahankan

keseimbangannya. Sesi latihan pun sekitar 5 sampai 8 menit, orang tua harus tetap

menemani anak selama latihan, dan diakhir latihan orang tua mempraktikan kebiasaan

sanitari atau mencuci tangan.

Jika anak usia toddler belum mampu melakukan toilet training, maka anak akan

mengalami kesulitan mencapai toilet dan akan melakuka kebiasaan yang tidak seharusnya

seperti mengompol.

Peran perawat:

Perawat juga berperan dalam membantu anak “toilet training” dan mengajarkan

anak untuk mampu berkomunikasi dengan perawat maupun orangtua apabila merasakan

sensasi untuk berkemih

2. Temper Tantrum

Temper tantrum merupakan ekspresi perasaan marah anak seperti berteriak,

berguling-guling, menendang-nendang, menangis atas sesuatu yang tidak sesuai dengan

keinginan maupun kebutuhannya. Pada umumnya temper tantrum biasa terjadi pada

anak-anak usia toddler karena mereka belum mampu mengontrol emosinya. Contohnya,

waktu yang paling sering anak mengalami tantrum adalah saat sebelum tidur. Selama

10

Page 11: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

periode ini orang tua harus berhati-hati dengan mengontrol emosinya. Bebarapa cara

untuk menangani anak yang mengalami tantrum misalnya dengan menawarkan pilihan

pada anak “ satu atau tidak semuanya” ; membiarkan terjadinya pertikaian kecil dengan

isu-isu yang tidak penting ; memberi kenyamanan pada anak setelah anak mampu

mengontrol emosi; memberikan pujian pada anak untuk perilaku positif ketika mereka

tidak mengamuk.

Peran perawat:

Berperan dalam membangun komunikasi yang aktif dengan memberikan pilihan

pada anak, pada saat anak dalam periode temper tantrum, agar anak pelan-pelan dapat

mengontrol emosi.

Perawat berperan dalam mengenali dan mengidentifikasi sikap-sikap tertentu pada anak

toddler periode tantrum untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan

3. Sibling Rivalry

Merujuk pada kecemburuan dan kebencian alami dari anak-anak karena kehadiran

anak baru dalam keluarga atau berhubungan dengan siapapun yang bergabung dalam

keluarga. Balita tidak membenci bayi tetapi membenci perubahan bahwa mereka

memiliki saudara tambahan, terutama pemisahan dari ibu saat melahirkan. orang tua

sekarang berbagi kasih sayang dan perhatian mereka dengan orang lain secara rutin dan

biasanya mereka terganggu, dan balita mungkin tidak bisa tidur karena mereka pikir

mereka mengendalikan dunia mereka.

4. Negativisme

Negativisme bukanlah ekspresi yang keras kepala atau tidak sopan melainkan

sebuah pernyataan. Salah satu metode berurusan dengan negativisme adalah dengan

mengurangi kesempatan anak untuk menjawaban “ Tidak “. Dalam usaha untuk

mengontrol dari sikap negativisme anak, maka orang tua membuat pilihan yang

sesederhana mungkin, sehingga anak tidak menunjukan sikap negativisme.

Namun, jika orang tua sudah membuat pilihan sederhanan tetapi respon mereka adalah

negatif, orang tua harus membuat pilihan untuk anak. Perilaku ini membuat frustrasi pada

11

Page 12: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

anak dan orangtua perlu meresponnya dengan tenang, dengan cara meyakinkan dan

banyak saran untuk mencegah perilaku tak pantas pada anak.

5. Stres

Stres pada anak sangatlah wajar bila dalam jumlah yang kecil bahkan stres dalam

jumlah kecil bermanfaat selama tahun pertama untuk membantu anak – anak untuk

mengembangkan koping yang efektif. Namum stres yang berlebihan dapat bersifat

merusak dan rentan sekali terjadi pada anak karena kemampuan mereka yang terbatas

untk mengatasinya. Untuk mengatasi stres dalam kehidupan anak-anak mereka, orang tua

harus menyadari tanda-tanda stres dan mampu mengidentifikasi sumber. Beberapa

tekanan yang menyebabkan seorang anak sters adalah kelahiran saudara baru atau

perceraian. Dengan mengamati anak saat bermain dapat mengidentifikasi stres pada anak.

Tanda-tanda lain dari stres meningkat dalam hidup anak toddler meliputi peningkatan

mengisap jempol, perilaku agresif dan menggigit.

6. Tenggelam

Peran orang tua:

a. Awasi anak ketika berada di dekat dengan sumber air

b. Jangan pernah dalam berbagai keadaan meninggalkan anak tanpa pengawasan di

dalam kamar mandi/sekitar bak yang berisi air

c. Usahakan agar pintu kamar mandi tertutup

d. Tutup penutup toilet

e. Buat pagar disekitar kolam renang dan kunci pintunya

f. Ajari anak berenang dan gunakan peralatan keamanan di air seperti pelampung

Peran perawat:

Perawat selalu mengawasi aktivitas anak selama dirawat.

7. Terbakar dan kesetrum

Tidak peduli terhadap sumber-sumber yang potensial terbakar

Bermain dengan objel mekanik

Peran orang tua:

a. letakkan kompor di tempat yang aman atau tidak dapat di jangkau anak

12

Page 13: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

b. letakkan peralatan elektronik seperti TV, Kulkas, dan colokan listrik ditempat

yang aman

c. letakkan setrika di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak

d. Letakkan kabel elektrik di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak

Peran perawat:

Perawat harus menjauhkan benda benda yang mudah terbakar contohnya korek api.

8. Keracunan

Meletakkan objek di dalam mulut

Peran orang tua:

a. Letakkan barang beracun didalam lemari serta dikunci

b. Jangan simpan barang-barang beracun berlebih di dalam rumah

c. Jangan pernah memindahkan label dari botol/tempat substansi yang beracun.

Peran perawat:

Perawat menjauhkan barang-barang yang dapat membuat anak keracunan. Contohnya

obat-obatan, lotion baby.

9. Jatuh

Mampu untuk membuka pintu dan jendela, menaiki dan menuruni tangga

peran orang tua:

a. Buat pintu atau penghalang diatas dan dibawah tangga

b. hindari menggunakan alat bantu untuk berjalan terutama di dekat tangga

c. Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman

d. Pindahkan karpet yang tidak aman dan nyaman

e. Gunakan keset yang tidak licin di kamar mandi

f. Letakkan karpet dibawah tempat tidur dan kamar mandi

peran perawat:

Perawat harus menutup hek tempat tidur pada saat anak tersebut sedang tidur dan

memperhatikan kebersihan lantai seperti lantai tidak basah.

13

Page 14: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

10. Menelan

Meletakkan benda kedalam mulut, menelan makanan yang keras atau tidak dapat

dimakan

Peran orang tua:

Pilih mainan yang aman seperti mainan yang besar, tidak memiliki sudut yang

tajam atau bagian yang tak dapat di lepas.

Peran perawat:

Perawat harus memperhatikan dan menjauhkan mainan yang dapat membahayakan anak.

Contohnya kelereng, biji-bijian .

11. Tidur dan istirahat

Masalah: susah tidur akibat takut dan faktor lain

Peran orang tua:

a. Biasakan anak untuk tidur terpisah dari orang tua,mulai hanya di temani ayah atau

ibu hingga anak tidur sendiri

b. Biarkan anak melakukan kebiasaaan tertentu untuk tidur seperti,mendengarkan

musik,minum susu,dll.

Peran perawat:

Perawat harus memberikan tempat tidur dan suasana kamar yang nyaman. Contohnya

tempat tidur yang empuk, suasana kamar yang tenang, tidur tepat waktu.

12. Nutrisi

Masalah: timbul keinginan untuk memilih makanan sendiri, dan terkadang anak

Peran orang tua:

a. Usahakan untuk menyediakan makanan yang disukai anak saat makan serta tidak

melupakan menu utama yang dianjurkan dan wajib dikonsumsi

b. Campurkan makanan kesukaan anak dengan menu utama jika memungkinkan.

14

Page 15: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

Peran perawat :

Perawat menyediakan makanan dalam bentuk yang menarik dan dengan warna yang

cerah yang bias membuat anak minat makan contohnya makanan dibentuk dengan

gambar yang menarik seperti tookh kartun.

13. Kesehatan gigi

Masalah terjadinya karies gigi

Peran orang tua:

a. Melakukan perawatan gigi secara rutin

b. Anjurkan mengurangi makanan dan minuman manis seperti

permen,coklat,cake,soda dan sirup,dll

Peran perawat:

a. Perawat berperan dalam melakukan perawatan gigi setiap sehabis makan agar

mencegah dan mengurangi caries gigi anak

b. Pemberian makanan yang tidak memperperparah caries gigi misalnya makanan

yang mengandung sukrosa.

c. Berkonsultasi dengan dokter gigi ( Dentist ) untuk melakukan perawatan gigi

caries.

D. Masalah dan upaya pencegahan yang terjadi pada usia Bayi

1. Ketakutan pada orang asing

Sejumlah ketakutan dapat muncul selama masa kanak-kanak. Namun, ketakutan yang

menyebabkan orang tua adalah kekhawatiran paling takut berkaitan dengan orang asing dan

pemisahan. Meskipun keliru ditafsirkan oleh beberapa sebagai tanda perilaku yang tidak

diinginkan, antisosial, kecemasan ketakutan dan pemisahan yang asing adalah komponen

penting dari lampiran kuat, sehat orangtua-anak. Namun demikian, periode ini dapat

menyajikan kesulitan untuk orang tua dan anak. Orangtua mungkin lebih terbatas ke rumah

karena bayi-sistters kekerasan protes dengan bayi.

15

Page 16: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

Untuk membiasakan bayi untuk orang-orang baru, orang tua akan diajak memiliki

teman-teman dekat atau sering mengunjungi kerabat . Ini menyediakan untuk orang lain

dengan siapa anak nyaman dan yang dapat memberikan orang tua waktu untuk diri mereka

sendiri.

2. Nutrisi

a. NUTRISI ( 6 BULAN PERTAMA)

Diberikan susu asi dan adanya pemberian susu formula

Peran perawat : untuk mengajarkan pemberian oral secara langsung (ASI). Dan untuk

susu yang dibekukan letakan dibawah suhu 40,5 derajat Celsius atau ditempatkan

dilemari es.

b. NUTRISI ( 6 BULAN KE DUA)

Pilih dan siapkan menu makanan padat, misalnya : jus, buah sereal bayi,

Peran perawat : menawarkan jus buah yang ditempatkan pada cup atau cangkir yang

lebih baik dari pada di botol, untuk mencegah pembentukan karises pada gigi.

3. Cedera Kendaraan Bermotor

Cedera mobil adalah penyebab utama kematian karena kecelakaan pada anak-

anak lebih tua dari usia 1 tahun. Namun, sejumlah besar bayi terluka atau meninggal

akibat meenahan diri tidak benar dalam kendaraan, paling sering dari naik di pangkuan

penghuni lain. Laporan terakhir menunjukkan bahwa penggunaan penahan anak menurun

dengan meningkatnya usia anak-anak dan meningkatkan jumlah penghuni. Kurangnya

penahan anak yang sesuai terus menjadi faktor utama fatal kecelakaan yang melibatkan

anak-anak (Murphy, 1999). Semua bayi harus diamankan di US federal disetujui

menahan diri daripada dipegang atau ditempatkan di kursi mobil. Tidak ada alternatif

yang aman.

Untuk pembatasan efektif, mereka harus digunakan dengan benar. Dressing

bayidalam baju dengan lengan dan kaki memungkinkan harness untuk menahan anak

aman di kursi. Selimut kecil atau gulungan handuk erat dapat ditempatkan pada kedua

sisi kepala untuk meminimalkan gerakan dan menjaga pinggul bayi yang terhutang

16

Page 17: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

dengan belakang kursi. Padding antara kaki bayi dan selangkangan ditambahkan untuk

mencegah membungkuk.

4. Aktivitas dan Tidur

a. Makan malam hari

Anak memiliki kebutuhan berkepanjangan untuk tengah malam botol atau

menyusui. anak tidur pada payudara atau dengan botol. sering terbangun (mungkin per

jam). Anak kembali tidur setelah makan dan merasa nyaman

Management Meningkatkan interval makan siang sampai 4 jam atau lebih (mungkin

perlu dilakukan secara bertahap) Menawarkan makan terakhir sebagai terlambat mungkin

di malam hari mungkin perlu secara bertahap mengurangi jumlah formula atau panjang

menyusui di tempat tidur.

b. Menangis malam

Anak usia 6-12 bulan dengan tidak terganggu malam hari tidur sekarang terbangun

tiba-tiba bisa disertai dengan mimpi buruk

Management Yakinkan orangtua bahwa fase ini bersifat sementara. Masukkan

kamar segera untuk memeriksa anak tapi tetap jaminan singkat

c. Malam dilatih menangis

Anak biasanya jatuh tertidur di tempat lain, saat menangis selain meminta ditemani

untuk tidur, tidur di kursi goyang atau orang tua tidur di samingnya dan dibawa ke tempat

tidur saat tidur terbangun , sampai rutin biasa dikembangkan

Menempatkan anak di tempat tidur sendiri ketika terjaga, jika mungkin, mengatur

daerah terpisah dari anggota keluarga yang lain tidur.

17

Page 18: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

5. Pengasuh saat orang tua bekerja

Tipe basic dari perawatan dalam rumah, ada pengasuh “caregivers” yang memberikan

perawatan dirumah .

a. In home care (dalam perawatan dirumah)

Secara penuh seorang babby-sitter selalu berada dirumah, dengan waktu penuh

berada disamping anak dirumah, dan secara kooperatif memberikan pandangan bayi

terhadap keluarga yang berbeda.

b. Family day care home (menitipkan anak pada keluarga siang hari)

Tipe perawatan dan perlindungan biasanya hanya 5 anak untuk setiap perawatan

dalam waktu 24 jam dan tidak termasuk perawatan informal seperti babby sitting atau

pengasuh anak dirumah.

c. Center based care

Biasanya memberikan lisensi perawatan ini menyediakan perawatan untuk 6 atau

banyak anak dan memerlukan waktu dalam 24 jam.

d. Work based group care

Pendapat setiap orang hal ini menyebabkan anak menjadi menjadi kurang mengenali

manfaat kualitas perawatan yang diberikan.

e. Sick child care

Tersedia waktu ketika anak sedang sakit dan memberikan program pada komunitas

saat memberikan perawatan pada anak.

6. Aspirasi

a. jangan mengganjal dot dengan bantal

b. Jangan mengikat dot pada tali di leher bayi

c. Tahu prosedur darurat untuk tersedak

d. Letakan bedak powder pada tangan lalu ke kulit bayi.

7. Luka Bakar

a. Gunakan hati-hati saat pemanasan formula dalam microwave oven; selalu chek suhu cairan sebelum menyusui

18

Page 19: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

b. Chek air mandi

c. Jangan menuangkan cairan panas ketika bayi dekat, seperti duduk di pangkuan kita.

d. Waspadalah terhadap rokok abu yang mungkin jatuh pada bayi

8. Terjun

a. Selalu menutup pagar tempat tidur

b. Jangan pernah meninggalkan bayi di atas, permukaan terjaga

c. Ketika ragu ke mana untuk menempatkan anak, letakan di lantai

d. Hindari menggunakan kursi tinggi sampai anak bisa duduk dengan baik dengan dukungan

19

Page 20: Health Promotion Dan Permasalahan Bayi Toddler

Daftar Pustaka

Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2009). Wong’s essentials of pediatric nursing. St. Louis: Mosby Elsevier.

Wong, D., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2008). Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC

Wong, D., Hockenberry, M., Wilson, D., Perry, S. E., & Lowdermilk, D. L. (2006). Maternal Child Nursing Care. (3rd edition). St. Louis: Mosby Elsevier.

20