Top Banner
HASIL – HASIL SIDANG PPKI Negara RI yang dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya belum sempurna sebagai suatu negara. Oleh karena itu, langkah yang diambil oleh para pemimpin negara melalui PPKI adalah menyusun konstitusi negara dan membentuk alat kelengkapan negara. Untuk itu PPKI mengadakan sidang sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945. Pembentukan pemerintahan indonesia diawali dengan mengadakan sidang pertama PPKI, tanggal 18 Agustus 1945 di Gedung Cuo Sangi-In yang menghasilkan: - Pembahasan dan Pengesahan UUD
35

Hasil sidang ppki

Jul 27, 2015

Download

Education

Yasirecin Yasir
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Hasil sidang ppki

HASIL – HASIL SIDANG PPKI

Negara RI yang dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya belum

sempurna sebagai suatu negara. Oleh karena itu,  langkah yang diambil oleh para pemimpin

negara melalui PPKI adalah menyusun konstitusi negara dan membentuk alat kelengkapan

negara. Untuk itu PPKI mengadakan sidang sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal 18 Agustus

1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945.

Pembentukan pemerintahan indonesia diawali dengan mengadakan sidang pertama PPKI,

tanggal 18 Agustus 1945 di Gedung Cuo Sangi-In yang menghasilkan:

- Pembahasan dan Pengesahan UUD

- Pengangkatan Presiden dan Wakil

- Pembentukan Komite Nasional (Daerah)

1. Mengesahkan UUD

Sebelum rapat membahas pengesahan UUD , Sukarno-Hatta meminta Ki Bagus

Hadikusumo, K.H. Wachid Hasjim, Mr. Kasman Singodimejo dan Teuku Moh. Hassan untuk

membahas kembali Piagam Jakarta. Hal tersebut dikarenakan pemeluk agama lain merasa

keberatan terhadap kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi

Page 2: Hasil sidang ppki

pemeluk-pemeluknya” dalam rancangan Piagam Jakarta. Kemudian rapat sepakat untuk merubah

menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

2. Pengangkatan presiden dan wakil presiden.

Dalam pengangkatan presiden serta wakilnya,Oto Iskandardinata mengusulkan agar

pemilihan presiden dilakukan secara aklamasi. Ia juga mengajukan Ir. Sukarno sebagai presiden

dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden. Akhirnya usulan tersebut disetujui oleh para

hadirin dan kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

3. Pembentukan sebuah Komite Nasional (Daerah)

Sebagai tindak lanjut dari sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 maka dibentuklah

Komite Nasional Indonesia (KNI). Komite Nasional Indonesia adalah badan yang akan berfungsi

sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu).

KNIP diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo. Anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus

1945. Tugas pertama KNIP adalah membantu tugas kepresidenan.

Namun, kemudian diperluas tidak hanya sebagai penasihat presiden, tetapi juga

mempunyai kewenangan legislatif. Wewenang KNIP sebagai DPR ditetapkan dalam rapat KNIP

tanggal 16 Oktober 1945. Sebelum sidang PPKI ditutup, Presiden meminta 9 orang anggota

sebagai Panitia Kecil untuk membahas hal-hal yang yang meminta perhatian mendesak. Panitia

Kecil ini dipimpin oleh Oto Iskandardinata.

Kemudian PPKI melaksanakan sidangnya yang kedua yaitu tgl 19 Agustus.Sidang

tersebut menghasilkan 3 buah keputusan,yaitu:

• Pembagian Wilayah RI Menjadi 8 Propinsi

• Menetapkan 12 Kementerian

• Pembahasan anggota-anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

1. Pembagian Wilayah RI Menjadi 8 Provinsi

Hal pertama yang dilakukan PPKI adalah membagi Indonesia menjadi 8 Provinsi,yaitu:

1. Jawa Barat

2. Jawa Tengah

3. Jawa Timur

4. Borneo (Kalimantan)

Page 3: Hasil sidang ppki

5. Sulawesi

6. Maluku

7. Sunda Kecil

8. Sumatera

2. Membentuk 12 Kementrian

Setelah membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Provinsi beserta gubernurnya, PPKI

kemudian Membentuk 12 Kementrian. Awalnya AHMAD SUBARDJO mengusulkan

dibentuknya 13 kementerian. Namun setelah diakukan pembahasan, sidang memutuskan

adanya 12 kementerian dan satu menteri negara, yaitu :

1. Departemen Dalam Negeri;

2. Departemen Luar Negeri;

3. Departemen Kehakiman;

4. Departemen Keuangan;

5. Departemen Kemakmuran;

6. Departemen Kesehatan;

7. Departemen Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan;

8. Departemen Sosial;

9. Departemen Pertahanan;

10. Departmen Perhubungan;

11. Departemen Pekerjaan Umum.

3. Membahas Anggota-Anggota KNIP

Setelah 2 poin dalam hasil sidang terlaksana, PPKI baru membentuk Komite

Nasional. Anggota KNIP berasal dari golongan muda dan tokoh-tokoh masyarakat dari

berbagai daerah jumlahnya 137 orang. Anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus

1945 di Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta. Dalam pembentukan KNIP,

diadakan sidang pertama yang berhasil memilih ketua dan wakil ketua. Kasman

Singodimedjo dipilih sebagai Ketua dengan Wakil Ketua I : M. Sutardjo; Wakil Ketua II :

Latuharhary; Wakil Ketua III : Adam Malik. Pembentukan Komite Nasional Daerah gagal

dibentuk karena suatu masalah.

Page 4: Hasil sidang ppki

Kebanyakan negara yang baru merdeka memilih bentuk pemerintahan demokrasi.

Salah cirinya adalah adanya Dewan Perwakilan Rakyat (Parlemen) yang anggota-

anggotanya dipilih langsung oleh rakyat. Bentuk pemerintahan dianut oleh pemimpin

Indonesia pada waktu itu adalah demokrasi seperti di negeri Belanda yaitu multi-partai dan

parlementer. Sebab pada masa pergerakan nasional banyak kaum cendekiawan Indonesia

yang menuntut ilmu di negeri Belanda. Karena hal tersebut terjadilah perubahan Otoritas

KNIP.

Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno dalam pidato di radio menyatakan

pembentukan tiga badan baru, yaitu :

1. Komite Nasional Indonesia(KNI)

2. Partai Nasional Indonesia(PNI)

3. Badan Keamanan Rakyat(BKR)

PEMBENTUKAN PNI

Pada mulanya pembentukan Partai Nasional Indonesia ini bertujuan untuk

menjadikannya sebagai partai tunggal di Indonesia yang baru merdeka. Adapun susunan

pengurus Partai Nasional Indonesia diantaranya sebagai berikut :

Pemimpin Utama : Ir. Sukarno

Pemimpin Kedua : Drs. Moh. Hatta

Dewan Pemimpin : Mr. Gatot T, Mr. Iwa K, Mr. A.A. Maramis, Sayuti Melik dan Mr. Sujono

PEMBENTUKAN BKR

Pada umumnya golongan muda menyambut kecewa pidato presiden tersebut. Karena

mereka menginginkan agar segera dibentuk Tentara Nasional. Tetapi sebagian yang lain, bekas

tentara PETA, KNIL dan Heiho menanggapinya dengan segera membentuk BKR di daerahnya

sebagai wadah perjuangan. Di Jakarta bekas tentara PETA membentuk BKR Pusat agar BKR-

BKR daerah dapat dikoordinasikan. KASMAN SINGODIMEDJO bekas daidanco Jakarta,

terpilih sebagai pimpinan BKR Pusat. Setelah Kasman diangkat sebagai Ketua KNIP, ketua BKR

digantikan oleh Kaprawi, bekas daidanco Sukabumi.

BKR hanya bertugas sebagai penjaga keamanan umum di daerah-daerah di bawah

koordinasi KNI daerah. Susunan pengurus BKR Pusat adalah sebagai berikut:

Page 5: Hasil sidang ppki

1. Kaprawi (Ketua Umum),

2. Sutalaksana (Ketua I),

3. Latief Hendraningrat (Ketua II)

4. Dibantu oleh Arifin Abdurachman, Mahmud dan Zulkifli Lubis.

KABINET PRESIDENTIL PERTAMA

Susunan Kementerian Pertama sesuai dengan ketentuan UUD 1945 ditetapkan pada

tanggal 2 September 1945 yang dipimpin sekaligus oleh Presiden Sukarno. Susunan kabinet

pertama RI tersebut sebagai berikut :

1. Perdana Menteri : Presiden Sukarno

2. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranatakusumah

3. Menteri Luar Negeri : Mr. Akhmad Subardjo

4. Menteri Kehakiman : Prof. Dr. Soepomo, SH

5. Menteri Kemakmuran : Ir. D.P. Surakhman

6. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis

7. Menteri Kesehatan : dr. R. Boentaran M.

8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara

9. Menteri Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri

10. Menteri Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin

11. Menteri Perhubungan : R. Abikusno Cokrosuyoso

12. Menteri Keamanan Rakyat : Suprijadi

13. Menteri Pekerjaan Umum : R. Abikusno Cokrosuyoso

14. Menteri Negara : K.H. Wachid Hasjim

15. Menteri Negara : Dr. M. Amir

16. Menteri Negara : Mr. R.M. Sartono

17. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata

18. Menteri Negara : Mr. A.A. Maramis

PEJABAT TINGGI NEGARA

1. Ketua Mahkamah Agung : Dr. Mr. Kusumaatmadja

2. Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunamihardja

Page 6: Hasil sidang ppki

3. Sekretaris Negara : Mr. A.G. Pringgodigdo

4. Juru Bicara Negara : Sukardjo Wirjopranoto

MAKLUMAT PEMERINTAH NO. X 16 OKTOBER 1945

Dalam kondisi politik yang belum stabil, usul BP-KNIP tersebut diterima oleh

pemerintah. Maka pemerintah mengeluarkan Maklumat Pemerintah No. X tanggal 16

Oktober 1945. Yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Moh. Hatta dalam Kongres KNIP pada

tanggal 16 Oktober 1945. Isi maklumat tersebut, yaitu :

1. KNIP sebelum terbentuknya MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislatif dan

ikutmenetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara.

2. Pekerjaan KNIP sehari-hari berhubung gentingnya keadaan, dijalankan oleh suatuBadan

Pekerja yang dipilih diantara mereka dan yang bertanggungjawab kepada Komite

Nasional Pusat.

Maklumat tersebut terjadi karena :

1. Adanya kesan politik bahwa kekuasaan Presiden terlalu besar sehingga dikhawatirkan

diktator

2.  Adanya propaganda Belanda bahwa pemerintah RI adalah pemerintahan yang bersifat

Fasis, seperti yang menganut. Oleh karena itu Belanda menganjurkan kepada dunia

internasional agar tidak mengakui kedaulatan RI.

3.  Untuk menunjukkan kepada dunia internasional khususnya pihak sekutu bahwa

Indonesia yang baru merdeka adalah demokratis, bukan negara fasis buatan Jepang.

MAKLUMAT PEMERINTAH 3 NOVEMBER 1945

Persetujuan pemerintah itu diwujudkan dengan dikeluarkannya Maklumat Pemerintah

tanggal 3 November 1945 yang juga ditandatangani oleh Wakil Presiden yang isinya antara lain :

“Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik, karena dengan adanya partai-partai

itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran paham yang ada dalam masyarakat”.

Maka pada bulan November dan Desember 1945 para pemimpin rakyat sibuk

membentuk partai-partai politik, seolah-olah negara sedang dalam keadaan aman. Padahal di

beberapa tempat, terutama di Surabaya pertempuran antara BKR dengan pasukan sekutu sedang

Page 7: Hasil sidang ppki

bergelora. Beberapa partai politik yang muncul setelah dikeluarkannya Maklumat 3 November

1945 adalah sebagai berikut :

1.  Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) berdiri 7 November 1945, dipimpin

oleh Dr. Sukiman Wirjosanjoyo

2.  PKI berdiri 7 November 1945, dipimpin oleh Moh. Yusuf.

3.  PBI (Partai Buruh Indonesia) berdiri 8 November 1945, dipimpin oleh Nyono

4.  PRJ (Partai Rakyat Jelata) berdiri tanggal 8 November 1945, dipimpin olehSutan

Dewanis

5.  Parkindo (Partai Kristen Indonesia) berdiri 10 November 1945, dipimpin

oleh Probowinoto

6.  Parsi (Partai Sosialis Indonesia) berdiri 10 November 1945, dipimpin olehAmir

Syarifuddin

7.  Paras (Partai Rakyat Sosialis) berdiri tanggal 20 November 1945, dipimpin oleh Sutan

Syahrir. Parsi dan Paras kemudian bergabung menjadi Partai Sosialis yang dipimpin

oleh Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin danOei Hwee Goat, pada bulan Desember 1945

8.  PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia) berdiri 8 Desember 1945, dipimpin oleh I.J.

Kasimo.

9.  Permai (Persatuan Rakyat Marhaen) berdiri 17 Desember 1945, didirikan oleh J.B. Assa

10. PNI (Partai Nasional Indonesia) berdiri tanggal 29 Januari 1946, dipimpin

oleh Sidik Joyosukarto.

Penyebab di keluarkannya Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945,adalah:

•  Tanggal 30 Oktober 1945 BP-KNIP mengusulkan agar diberi kesempatan untuk

mendirikan partai-partai politik.

•  Hal itu juga sebagai persiapan bagi Pemilu DPR yang direncanakan pada Januari 1946.

• Pemerintah menyetujui usulan tersebut, dengan batasan bahwa : ”Partai-partai politik itu

hendaknya memperkuat perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan

menjamin keamanan masyarakat.”

•  Maka pada bulan November dan Desember 1945 para pemimpin rakyat sibuk

membentuk partai-partai politik, seolah-olah negara sedang dalam keadaan aman.

Page 8: Hasil sidang ppki

•  Padahal di beberapa tempat terutama di Surabaya pertempuran antara BKR dengan

pasukan sekutu sedang bergelora.

•  Beberapa partai politik yang muncul setelah dikeluarkannya Maklumat 3 November 1945

adalah sebagai berikut :

MAKLUMAT PEMERINTAH 14 NOVEMBER 1945

Sejak permulaan bulan Oktober, beberapa tokoh seperti Supeno, Sukarni, Ir. Sakirman,

Mangunsarkoro dan anggota KNIP lainnya mempunyai rencana untuk mengubah sistem

pemerintahan presidentil itu menjadi sistem parlementer. Para kabinet bertanggungjawab

langsung kepada KNIP dengan kekuasaan legislatif yang sebenarnya. Untuk itu mereka

merencanakan untuk mengajukan veto tidak percaya kepada kabinet yang ada.

Kemudian mereka akan menunjuk Syahrir menjadi Perdana Menteri. Selanjutnya BP-

KNIP secara resmi mengajukan usul kepada pemerintah yang disiarkan dalam pengumuman

Badan Pekerja KNIP No. 5 tahun 1945 tanggal 11 November 1945. berbunyi : “Supaya lebih

tegas adanya kedaulatan rakyat dalam susunan pemerintahan Republik Indonesia, maka

berdasarkan pasal IV Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar yang dirubah, badan Pekerja

dalam rapatnya telah membicarakan soal pertanggungjawaban para Menteri kepada Badan

perwakilan Rakyat (menurut sistem sementara kepada Komite Nasional Pusat).” Kemudian Pada

tanggal 14 November 1945, pemerintah menyetujui usulan BP-KNIP tersebut.

Persetujuan pemerintah tersebut diumumkan melalui Maklumat Pemerintah tanggal 14

November 1945 yang berbunyi : “Pemerintah Republik Indonesia setelah mengalami ujian-ujian

yang hebat dengan selamat, dalam tingkatan pertama dari usahanya menegakkan diri, merasa

bahwa saat sekarang sudah tepat untuk menjalankan macam-macam tindakan darurat guna

menyempurnakan tata usaha Negara kepada susunan demokrasi. Yang terpenting dalam

perubahan-perubahan susunan kabinet baru itu ialah, tanggungjawab adalah di dalam tangan

Menteri”.

Page 9: Hasil sidang ppki

KABINET – KABINET

Nama Kabinet Lamanya Berjalan

Kabinet Presidentil Pertama 2 September 1945 – 14 November 1945

Kabinet Syahrir I 14 November 1945 – 12 Maret 1946

Kabinet Syahrir II 12 Maret 1946 – 20 Oktober 1946

Kabinet Syahrir III 20 Oktober 1946 – 27 Juni 1947

Kabinet Amir Syarifuddin I 3 Juli 1947 – 11 November 1947

Kabinet Amir Syarifuddin II 11 November 1947 – 29 Januari 1948

Kabinet Hatta I (Presidentil) 29 Januari 1948 – 4 Agustus 1948

Kabinet Darurat (PDRI) 19 Desember 1948 – 13 Juli 1949

Kabinet Hatta II (Presidentil) 4 Agustus – 20 Agustus 1949

ALIRAN – LAIRAN DALAM SENI LUKIS NATURALISME

SERTA KARYA DAN TOKOH DI BARAT

Page 10: Hasil sidang ppki

Secara garis besar fase perkembangan sejarah senirupa Indonesia dapat dikategorikan

kedalam 7 fase, yaitu : 

1. Masa Perintisan  yaitu sekitar tahun 1817 sampai tahun 1880

Pada masa perintisan ini tokoh yang paling dikenal adalah  Raden Saleh, dengan

nama lengkap Raden Saleh Syarif Bustaman Lahir di Terbaya, pada tahun 1814 -1880,  putra

keluarga bangsawan pribumi yang mampu melukis gaya atau cara barat, baik dari segi alat,

media maupun teknik,  dengan penggambaran yang natural dan Raden Saleh banyak

mendapat bimbingan dari pelukis Belgia Antonio Payen, pelukis Belanda A. Schelfhouf dan

C. Kruseman di Den Haag. Dia sering berkeliling dunia dan pernah tinggal di Negara-Negara

Eropa.

Ciri-ciri karya lukisan pada masa ini dengan Raden Saleh sebagai pelopornya adalah :

Bergaya natural dan romantisme

Kuat dalam melukis potret dan binatang

Pengaruh romantisme Eropa terutama dari Delacroix.

Pengamatan yang sangat baik pada alam maupun binatang   

Beberapa judul Karya Raden Saleh:

Hutan terbakar

Perkelahian antara hidup dan mati

Pangeran Diponegoro

Berburu Banteng di Jawa

Potret para Bangsawan

Page 12: Hasil sidang ppki

Badai/TheStorm 1851 - Raden Saleh

2. Masa Indonesia Jelita

Selanjutnya muncul pelukis-pelukis muda yang memiliki konsep berbeda dengan

masa perintisan, yaitu melukis keindahan dan keelokan alam Indonesia.Keadaan ini ditandai

pula dengan datangnya para pelukis luar/barat atau sebagian ada yang menetap dan melukis

keindahan alam.

Masa ini dinamakan Indonesia Jelita karena pada masa ini Karya-karya yang

dihasilkan para Seniman Lukis lebih banyak menggambarkan tentang keindahan alam, serta

lebih banyak menonjolkan nada erotis dalam melukiskan manusia. 

Tokoh Pelukis pada Masa Indonesia Jelita ini adalah :

Abdullah Suriosubroto (1878-1941) 

Mas Pirngadi (1875-1936) 

Wakidi  

Basuki Abdullah 

Henk Ngantung, Lee Man Fong (dll) 

Rudolf Bonnet (Bld), Walter Spies (Bel), Romuldo Locatelli, Lee Mayer (Jerman)

dan W.G. Hofker.

Ciri-ciri lukisan yang dihasilkan yaitu:

Pengambilan obyek alam yang indah

Tidak mencerminkan nilai-nilai jiwa merdeka

Kemahiran teknik melukis tidak dibarengi dengan penonjolan nilai spirituil

Menonjolkan nada erotis dalam melukiskan manusia

Page 15: Hasil sidang ppki

Village life in Sanur

Willem Gerard Hofker (1902-1981), oil on canvas

Full moon ceremony(1994)

oil on canvas by Arie Smith

3.  Masa Cita Nasional

Masa Cita Nasional yaitu Bangkitnya kesadaran nasional yang dipelopori oleh Boedi

Oetomo pada Tahun 1908. Seniman S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, Agus Djajasumita

mendirikan PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Perkumpulan pertama di Jakarta,

berupaya mengimbangi lembaga kesenian asing Kunstring yang mampu menghimpun

Page 16: Hasil sidang ppki

lukisan-lukisan bercorak modern. PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-nilai yang

mencerminkan kepribadian Indonesia yang sebenarnya

Hasil karya mereka mencerminkan :

Mementingkan nilai-nilai psikologis;

Tema perjuangan rakyat ;

Tidak terikat kepada obyek alam yang nyata;

Memiliki kepribadian Indonesia ;

Didasari oleh semangat dan keberanian;

Karya-karya seni lukis masa PERSAGI antara lain :

Agus Djajasumita : Barata Yudha, Arjuna Wiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana

S. Sudjojono: Djongkatan, Didepan Kelambu Terbuka, Mainan, Cap Go meh.

Otto Djaya: Penggodaan, Wanita Impian

- Di Depan Kelambu Terbuka,1939, Sudjojono, 86 x 66 cm

- Laki-laki Bali dan Ayam Jago, 1958, Agus Djaja S.,

cat minyak di atas kanvas, 100 x 140 cm

Page 17: Hasil sidang ppki

Kawan - kawan Revolusi,

1947  karya S. Sudjojono, cat minyak di atas kanvas, 95 x 149 cm

Penjual Jamu, karya Otto Djaya Suminta

4.   Masa Pendudukan Jepang

 Masa Pendudukan Jepang

Cita PERSAGI masih melekat pada para pelukis, serta menyadari pentingnya seni

lukis untuk kepentingan revolusi. 

Pemerintah Jepang mendirikan KEIMIN BUNKA SHIDOSO,Lembaga Kesenian

Indonesia –Jepang ini pada dasarnya lebih mengarah pada kegiatan propaganda

Jepang.

Page 18: Hasil sidang ppki

Tahun 1943 berdiri PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) oleh Bung Karno, Bung Hatta,

Ki Hajar Dewantara dan KH Mansur. Tujuannya memperhatikan dan memperkuat

perkembangan seni dan budaya. Khusus dalam seni lukis dikelola oleh S. Sudjojono

dan Afandi, selanjutnya bergabung pelukis Hendara, Sudarso, Barli, Wahdi dan

sebagainya Hasil karya mereka mencerminkan kelanjutan dari masa cita Nasional

Tokoh utama pada masa ini antara lain:

S. Sudjojono

Basuki Abdullah, Emiria Surnasa

Agus Djajasumita, Barli

Affandi , Hendra dan lain-lain 

Mengungsi, 1947, karya S. Sudjojono,

cat minyak diatas kanvas, 95 x 149 cm

Keluarga Pemusik , 1971, karya Hendra Gunawan,

cat minyak diatas kanvas, 150 x 90 cm

Page 19: Hasil sidang ppki

Pengemis karya Affandi,

Cat minyak di atas kanvas, 99 x 129 cm

Kemudian masih ada 3 masa yang terakhir yaitu :

5.  Masa Setelah Kemerdekaan

6.  Masa Pendidikan Formal, dan

7.  Masa Seni Rupa Baru Indonesia

Seni lukis adalah salah catu cabang dari ilmu seni rupa,seni lukis mengenal adanya

Aliran atau gaya visual dalam seni lukis. Disini akan saya tulis beberapa aliran dalam seni lukis,

pengertian, serta tokoh (pelukis) yang cukup terkenal yang mewakili aliran tersebut.

Naturalisme Yaitu suatu bentuk karya seni lukis (seni rupa) dimana seniman berusaha

melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyatan, artinya disesuaikan dengan

tangkapan mata kita. Supaya lukisan yang dibuat benar – benar mirip atau persis dengan nyata,

maka susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti

mungkin, setepat –setepanya. di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis

dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme

pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.

Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan

pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari

Page 20: Hasil sidang ppki

gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah

ditimbulkan manusia terhadap alam.

Daftar Pelukis Naturalisme :

1. Soeboer Doellah

2. William Bliss Baker

3. Raden Saleh

4. Hokusai

5. Affandi

6. Fresco Mural

7. Basuki Abdullah

8. William Hogart

9. Frans Hail

Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya

sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi

tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan

kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Pembahasan realisme

dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada

pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM

yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.

Realisme sebagai gerakan kebudayaan

Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi

terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya

berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.

Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan

Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Perancis

meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah

Gustave Courbet dan Jean François Millet.

Realisme dalam seni rupa

Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana,

dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung

mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas,

Page 21: Hasil sidang ppki

dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.

Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha

mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto di

zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya

telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang

telah diusahakan sejak zaman Gothic.

Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karya-karya

RembrandtBarbizon School memusatkan pengamatan lebih dekat kepada alam, yag kemudian

membuka jalan bagi berkembangnya impresionisme. Di Inggris, kelompok Pre-Raphaelite

Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang kemudian membawa kepada pendekatan

yang lebih intens terhadap realisme. yang dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik.

Kemudian pada abad 19, sebuah kelompok di Perancis yang dikenal dengan nama

Teknik Trompe l’oeil, adalah teknik seni rupa yang secara ekstrim memperlihatkan usaha perupa

untuk menghadirkan konsep realisme.

Daftar pelukis realisme terkenal :

· Karl Briullov

· Ford Madox Brown

· Jean Baptiste Siméon Chardin

· Camille Corot

· Gustave Courbet

· Honoré Daumier

· Edgar Degas

· Thomas Eakins

· Nikolai Ge

· Aleksander Gierymski

· William Harnett

· Louis Le Nain

· Édouard Manet

· Jean-François Millet

· Ilya Yefimovich Repin

Page 22: Hasil sidang ppki

Pengertian Ekspresionisme yaitu aliran seni lukis yang mengutamakan kebebasan dalam

bentuk dan warna untuk mencurahkan emosi atau perasaan. Ekspressionisme adalah

kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional.

Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah

emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi

bahagia. Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.

Daftar Pelukis Ekspresionisme dari abad 20 yang tergolong adalah:

· Jerman : Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst

Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff,

Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-

Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter,

dan Max Pechstein.

· Austria : Egon Schiele dan Oskar Kokoschka

· Russia : Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky

· Netherlands : Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers

dan Hendrik Werkman

· Belgia : Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor,

Floris Jespers, dan Albert Droesbeke.

· Perancis : Gen Paul dan Chaim Soutine

· Norwegia : Edvard Munch

· Swiss : Carl Eugen Keel

· Indonesia : Affandi

Kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori

oleh Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan

bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi,

menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui

pendekatannya masing-masing pada kubisme, bentuk –bentuk karyanya menggunakan bentuk –

bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman

kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar,

gambar –gambar poster dan lain- lain.

Page 23: Hasil sidang ppki

Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque

menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia,

ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan

Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri

baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga

meneteskan aliran baru.

Istilah “Kubis” itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles

(kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar

bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya

pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries

cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes

(kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran

seperti karya-karya tersebut.

Perkembangan awal

Dalam tahap perkembangan awal, Kubisme mengalami fase Analitis yang dilanjutkan

pada fase Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme segera mengarah lebih kompleks dalam corak yang

kemudian lebih sistematis berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal ini sering diberi istilah

Kubisme Analitis karena objek lukisan harus dianalisis. Semua elemen lukisan harus dipecah-

pecah terdiri atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus.

Objek lukisan kadang-kadang setengah tampak digambar dari depan persis, sedangkan

setengahnya lagi dilihat dari belakang atau samping. Wajah manusia atau kepala binatang yang

diekspos sedemikian rupa, sepintas terlihat dari samping dengan mata yang seharusnya tampak

dari depan.

Pada fase Kubisme Analitis ini, para perupa sebenarnya telah membuat pernyataan

dimensi keempat dalam lukisan, yaitu ruang dan waktu karena pola perspektif lama telah

ditinggalkan. Bila pada pereiode analitis Braque maupun Picasso masih terbelenggu dalam

kreativitas yang terbatas, berbeda pada fase Kubisme Sintetis. Kaum Kubis tidak lagi terpaku

pada tiga warna pokok dalam goresan-goresannya. Tema karya-karya mereka pun lebih variatif.

Dengan keberanian meninggalkan sudut pandang yang menjadi ciri khasnya untuk beranjak ke

tingkat inovatif berikutnya.

Page 24: Hasil sidang ppki

Perkembangan karya kaum Kubis selanjutnya adalah dengan perhatian mereka terhadap

realitas. Dengan memasukkan guntingan-guntingan kata atau kalimat yang diambil dari

suratpaper colle. kabar kemudian direkatkan pada kanvas sehingga membentuk satu komposisi

geometris. Eksperimen tempelan seperti ini lazim disebut teknik kolase atau

Daftar Pelukis Kubisme :

1. Paul Cezane

2. Pablo Picasso

3. George Braque

4. Metzinger

5. Albert Glazez

6. But Mochtar

7. Moctar Apin

8. Fajar Sidik

9. Andre Derain

Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang

dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran “fauve” (binatang

liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d’Automne dalam artikelnya

untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.

Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan

konsepnya dicapai pada tahun 1906. Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam

menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis

berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan

lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.

Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul

GauguinPaul Sérusier : kepada “How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow;

this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion.”

“Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning.

Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine.

Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion.” Segala hal yang berhubungan

dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis,

digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep

Page 25: Hasil sidang ppki

ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan

dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis. Penggunaan garis dalam

fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas

dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak

detail. Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah

lama terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran

impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai

sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada

periode 1904 hingga 1907.

Pengaruh

Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh

karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh.

Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era

dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya

akan menjadi pelukis fauvis. Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak

konsep seni rupa modern berikutnya.

Daftar Pelukis Fauvisme :

· Henri Matisse

· André Derain

· Georges Braque

· Albert Marquet

· Henri Manguin

· Charles Camoin

· Henri Evenepoel

· Jean Puy

· Maurice de Vlaminck

· Raoul Dufy

· Othon Friesz

· Georges Roua

Diatas adalah beberapa aliran seni lukis ynag pernah berkembang dan masih ada lagi

aliran yanag berkembang dari seni lukis hingga kedepannya.

Page 26: Hasil sidang ppki

Pengertian Seni Rupa

Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa

ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep

titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan,

proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya

lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu

misalnya seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2

yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi

yang memiliki panjang lebar serta ruang.

Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai

perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni

rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan

visual arts. ini adalah contoh karya seni rupa murni karya Ayu Wulan Sari yang berjudul "Para

Penari". seni lukis ini menggunakan media kertas gambar berukuran 30x60 cm,crayon kering,

dan crayon basah. lukisan bersifat abstrak yang menceritakan para penari tradisional dari jawa

tengah.pada bagian atas terdapat gambar-gambar seperti motif batik yang bergulung, perpaduan

warna biru gelap dan kuningnya menandakan keadaan pada waktu malam hari yang berbintang.