BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Kegiatan penelitian tentang pembelajaran IPA SD melalui model perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di Provinsi Kalimantan Selatan telah diperoleh model perangkat pembelajaran, data kualitatif, dan data kuantitatif. Model Perangkat Pembelajaran Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah berupa bahan ajar siswa berbasis lingkungan, LKS, dan RPP. Bahan Ajar Siswa Bahan ajar siswa digunakan oleh siswa untuk membantu belajar, baik selama proses pembelajaran di lingkungan. Bahan ajar yang dihasilkan dalam pengembangan ini berisi tujuan, uraian materi pelajaran yang dilengkapi foto-foto dan bersifat kontekstual, penyelidikan mandiri atau kelompok, pemecahan masalah, rangkuman, dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memfasilitasi siswa untuk berpikir. Lembar Kerja Siswa LKS merupakan panduan bagi siswa untuk melakukan kegiatan dalam pemecahan masalah. LKS hasil pengembangan ini berupa LKS pengamatan.
22
Embed
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIANeprints.ulm.ac.id/850/24/BAB IV (52-73)_doc.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Kegiatan penelitian tentang pembelajaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Kegiatan penelitian tentang pembelajaran IPA SD melalui model perangkat
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di
Provinsi Kalimantan Selatan telah diperoleh model perangkat pembelajaran, data
kualitatif, dan data kuantitatif.
Model Perangkat Pembelajaran
Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah berupa bahan ajar
siswa berbasis lingkungan, LKS, dan RPP.
Bahan Ajar Siswa
Bahan ajar siswa digunakan oleh siswa untuk membantu belajar, baik selama
proses pembelajaran di lingkungan. Bahan ajar yang dihasilkan dalam pengembangan
ini berisi tujuan, uraian materi pelajaran yang dilengkapi foto-foto dan bersifat
kontekstual, penyelidikan mandiri atau kelompok, pemecahan masalah, rangkuman,
dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memfasilitasi siswa untuk berpikir.
Lembar Kerja Siswa
LKS merupakan panduan bagi siswa untuk melakukan kegiatan dalam
pemecahan masalah. LKS hasil pengembangan ini berupa LKS pengamatan.
53
Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pelajaran adalah sebuah pedoman bagi guru dalam
melaksanakan kegiatan proses pembelajaran di kelas. Rencana pelaksanaan pelajaran
hasil pengembangan ini di dalamnya berupa skenario pembelajaran dengan mengikuti
sintak pembelajaran model PBM yang bernuansa lingkungan alami.
Data Kualitatif
Data kualitatif meliputi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran.
Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran seperti pada Lampiran 1, meliputi
1) Memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain, 2) Membaca LKS atau buku-buku
yang relevan, 3) Melakukan pengamatan/percobaan, 4) Menulis hal-hal yang relevan
dengan KBM, 5) Berdiskusi antar siswa/kelompok/guru, 6) Melakukan refleksi dan
mengevaluasi proses penyelidikan, 7) Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru,
8) Menyusun/melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan, dan 9) Membuat/
menulis rangkuman pelajaran.
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan peralihan rawa dan perbukitan (Kota
Banjarbaru) seperti pada Tabel 4.1. Pada Tabel 4.1, aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran di lingkungan peralihan rawa dan perbukitan dijumpai 2 parameter
yang rendah yakni 1) Melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan, dan
2) Membuat atau menulis rangkuman pelajaran. Secara keseluruhan aktivitas siswa
sudah cukup tinggi dengan mempertimbangkan perolehan parameter lainnya.
54
Tabel 4.1. Rekapitulasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran di Lingkungan PeralihanRawa dan Perbukitan
Keterangan: T = Tinggi, R = Rendah, S = SedangParameter:
1. Memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain2. Membaca LKS atau buku-buku yang relevan3. Melakukan pengamatan atau percobaan4. Menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran5. Berdiskusi antara siswa atau kelompok lain6. Melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan7. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru8. Menyusun atau melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan9. Membuat atau menulis rangkuman pelajaran
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di lingkungan perairan (Kota
Banjarmasin) seperti pada Tabel 4.2. Pada Tabel 4.2, juga masih dijumpai aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran di lingkungan peralihan rawa dan perbukitan masih
rendah, yakni 1) Melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan, dan 2)
Membuat atau menulis rangkuman pelajaran. Sama seperti pada Tabel 4.1, meskipun
secara keseluruhan aktivitas siswa sudah cukup tinggi.
55
Tabel 4.2. Rekapitulasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran di Lingkungan Perairan
Keterangan: T = Tinggi, R = Rendah, S = SedangParameter:
1. Memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain2. Membaca LKS atau buku-buku yang relevan3. Melakukan pengamatan atau percobaan4. Menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran5. Berdiskusi antara siswa atau kelompok lain6. Melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan7. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru8. Menyusun atau melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan9. Membuat atau menulis rangkuman pelajaran
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di lingkungan perbukitan/
pegunungan (Kabupaten Tanah Laut) seperti pada Tabel 4.3. Pada Tabel 4.3, ada 4
parameter aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di lingkungan perbukitan/
pegunungan, yakni 1) Menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran, 2)
Melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan, 3) Bertanya kepada siswa
lain atau kepada guru, dan 4) Membuat atau menulis rangkuman pelajaran. Jadi
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat dikatakan masih rendah.
Keterangan: T = Tinggi, R = Rendah, S = SedangParameter:
1. Memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain2. Membaca LKS atau buku-buku yang relevan3. Melakukan pengamatan atau percobaan4. Menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran5. Berdiskusi antara siswa atau kelompok lain6. Melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan7. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru8. Menyusun atau melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan9. Membuat atau menulis rangkuman pelajaran
Berdasarkan temuan pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3 dapat ditarik
kesimpulan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang diukur melalui 9
parameter sudah cukup tinggi di lingkungan peralihan rawa dan perbukitan dan di
lingkungan perairan. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di lingkungan
perbukitan/ pegunungan boleh dikatakan masih rendah.
Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran seperti pada Lampiran 2
meliputi 1) Membimbing siswa memahami LKS, 2) Membimbing siswa melakukan
penga-matan/percobaan, 3) Membimbing siswa menulis hal-hal yang relevan dengan
siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan, 6) Mendorong
siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru, 7) Membimbing siswa
menyusun/melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan, dan 8) Membimbing siswa
membuat/menulis rangkuman pelajaran.
Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan peralihan rawa dan
perbukitan (Kota Banjarbaru) seperti pada Tabel 4.4. Pada Tabel 4.4, ada 3 parameter
Tabel 4.4 Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran di Lingkungan Peralihan Rawadan Perbukitan
SDN Parameter1 2 3 4 5 6 7 8 Jlh.
LUB 4 25,53 21,27 10,63 14,89 8,51 4,25 6,38 8,51 99,97LUTENG 1 17,65 11,76 23,53 11,76 11,76 5,88 11,76 5,88 100Simpulan K K K S S B B B
Keterangan: B = Baik (< 10), S = Sedang (10-15), K = Kurang (> 15)Parameter:
1. Membimbing siswa memahami LKS2. Membimbing siswa melakukan pengamatan/percobaan3. Membimbing siswa menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran4. Membimbing siswa berdiskusi antar siswa/kelompok/guru5. Membimbing siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan6. Mendorong siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru7. Membimbing siswa menyusun/melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan8. Membimbing siswa membuat/menulis rangkuman pelajaran
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran di lingkungan peralihan rawa dan
perbukitan masih dominan, yakni 1) Membimbing siswa memahami LKS, 2)
Membimbing siswa melakukan pengamatan/percobaan, dan 3) Membimbing siswa
menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran. Jadi aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran dapat dikatakan belum bisa melepaskan dominasinya secara
penuh, meskipun parameter lainnya sudah baik.
58
Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran di lingkungan perairan (Kota
Banjarmasin) seperti pada Tabel 4.5. Pada Tabel 4.5 masih dijumpai 2 parameter
Tabel 4.5. Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran di Lingkungan Perairan
SDN Parameter1 2 3 4 5 6 7 8 Jlh.
SM-1 3.70 7.41 7.41 18.52 7.41 22.22 22.22 11.11 100SM-3 10,3 13,8 17,2 13,8 10,3 20,7 10,3 3,4 100SJ-4 5,9 11,8 23,5 14,7 2,9 23,5 11,8 5,9 100Simpulan B S S K B K S B
Keterangan: B = Baik (< 10), S = Sedang (10-15), K = Kurang (> 15)Parameter:
1. Membimbing siswa memahami LKS2. Membimbing siswa melakukan pengamatan/percobaan3. Membimbing siswa menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran4. Membimbing siswa berdiskusi antar siswa/kelompok/guru5. Membimbing siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan6. Mendorong siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru7. Membimbing siswa menyusun/melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan8. Membimbing siswa membuat/menulis rangkuman pelajaran
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran di lingkungan perairan masih dominan,
yakni 1) Membimbing siswa berdiskusi antar siswa/kelompok/guru, dan 2)
Mendorong siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru. Berdasarkan jumlah
parameter pengamatan, maka dapat dikatakan guru sudah mulai mengurangi
dominasinya dalam pengelolaan pembelajaran.
Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran di lingkungan perbukitan/
pegunungan (Kabupaten Tanah Laut) seperti pada Tabel 4.6. Pada Tabel 4.6,
parameter pengamatan terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran
terlebih dahulu direduksi, yakni data dari SDN Kunyit 2, karena banyak aktivitas
yang tidak ada datanya. Pada Tabel 4.6 aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran
masih belum baik, karena ada 50% parameter pengamatan yang masih dominan.
59
Tabel 4.6. Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran di Lingkungan Perbukitan/Pegunungan
SDN Parameter1 2 3 4 5 6 7 8 Jlh.
KUNYIT-1 11.11 33.33 11.11 22.22 0 0 11.11 11.11 99.99KUNYIT-2 25 50 0 25 0 0 0 0 100BAJUIN-2 12,5 12,5 0 0 12,5 12,5 25 25 100Simpulan S K S K S S K K
Keterangan: B = Baik (< 10), S = Sedang (10-15), K = Kurang (> 15)Parameter:
1. Membimbing siswa memahami LKS2. Membimbing siswa melakukan pengamatan/percobaan3. Membimbing siswa menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran4. Membimbing siswa berdiskusi antar siswa/kelompok/guru5. Membimbing siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi proses penyelidikan6. Mendorong siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru7. Membimbing siswa menyusun/melaporkan dan menyajikan hasil penyelidikan8. Membimbing siswa membuat/menulis rangkuman pelajaran
Berdasarkan temuan pada Tabel 4.4, Tabel 4.5, dan Tabel 4.6 dapat ditarik
kesimpulan sementara bahwa aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang
diukur melalui 8 parameter sudah cukup baik di lingkungan perairan, sedangkan di
lingkungan peralihan rawa dan perbukitan dapat dikatakan sedang. Aktivitas guru
dalam mengelola pembelajaran di lingkungan perbukitan/pegunungan boleh
dikatakan belum baik.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif meliputi hasil belajar siswa, dan hasil selama proses
pembelajaran. Hasil belajar siswa diperoleh dari pre tes dan pos tes, sedangkan hasil
selama proses pembelajaran diperoleh dari LKS.
Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat
pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan
60
diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data dengan
menggunakan teknik analisis kovarian (ANACOVA) seperti pada Lampiran 3,
dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian.
Ringkasan hasil analisis kovarian pembelajaran di SDN LUB 4 dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan peralihan
rawa dan perbukitan (Kota Banjarbaru) seperti pada Tabel 4.7. Pada Tabel 4.7
Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN LUB 4Lingkungan Peralihan Rawa dan Perbukitan
Sumber DB JK RK F-ratio Pr > F KeteranganModel 2 65,33 32,66 21,78 0,0001 SignifikanResidual 39 58,49 1,49Total 41 123,83
Keterangan :R-Square = 0.52; C.V = 23.7
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dapat
dikatakan hasil belajar siswa yang diperoleh dari pembelajaran di SDN LUB 4
dengan menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan lebih unggul
dibandingkan pembelajaran pada kelas kontrol.
Ringkasan hasil analisis kovarian pembelajaran di SDN LUTENG 1 dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan peralihan
rawa dan perbukitan (Kota Banjarbaru) seperti pada Tabel 4.8. Pada Tabel 4.8 ada
Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN LUTENG1 Lingkungan Peralihan Rawa dan Perbukitan
Sumber DB JK RK F-ratio Pr > F KeteranganModel 2 83,53 41,76 27,12 0,0001 SignifikanResidual 64 98,58 1,54Total 66 182,11
Keterangan :R-Square = 0.45; C.V = 22,97
61
perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi hasil
belajar siswa yang diperoleh dari pembelajaran di SDN LUTENG 1 dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan lebih unggul
dibandingkan pembelajaran kelas kontrol. Berdasarkan Tabel 4.7, dan Tabel 4.8 dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran di lingkungan peraliharan rawa dan perbukitan
dengan menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
Ringkasan hasil analisis kovarian pembelajaran di SDN Surgi Mufti 1 dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan perairan
(Kota Banjarmasin) seperti pada Tabel 4.9. Pada Tabel 4.9 terdapat perbedaan yang
Tabel 4.9. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN SurgiMufti 1 Lingkungan Perairan
Sumber DB JK RK F-ratio Pr > F KeteranganModel 2 75,30 37,65 36,64 0,0001 SignifikanResidual 64 65,76 1,02Total 66 141,07
Keterangan :R-Square = 0, 53; C.V = 19,46
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi hasil belajar siswa yang
diperoleh dari pembelajaran di SDN Surgi Mufti 1 dengan menggunakan pendekatan
PBM dan pendekatan lingkungan lebih unggul dibandingkan pembelajaran kelas
kontrol.
Ringkasan hasil analisis kovarian pembelajaran di SDN Surgi Mufti 3 dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan perairan
(Kota Banjarmasin) seperti pada Tabel 4.10. Pada Tabel 4.10 ada signifikansi antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari
pembelajaran di SDN Surgi Mufti 3 dengan menggunakan pendekatan PBM dan
62
Tabel 4.10. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN SurgiMufti 3 Lingkungan Perairan
Sumber DB JK RK F-ratio Pr > F KeteranganModel 2 62,0 31,10 23,55 0,0001 SignifikanResidual 36 47,54 1,32Total 38 109,74
Keterangan :R-Square = 0,56; C.V = 25,6
pendekatan lingkungan juga lebih unggul dibandingkan pembelajaran kelas kontrol.
Berdasarkan Tabel 4.9, dan Tabel 4.10 disimpulkan pembelajaran di lingkungan
perairan dengan menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Ringkasan hasil analisis kovarian pembelajaran di SDN Bajuin 2 dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan
perbukitan/pegunungan (Kabupaten Tanah Laut) seperti pada Tabel 4.11. Pada
Tabel 4.11. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN Bajuin 2Lingkungan Perbukitan/Pegunungan
Sumber DB JK RK F-ratio Pr > F KeteranganModel 2 66,42 33,21 32,62 0,0001 SignifikanResidual 38 38,69 1,01Total 40 105,12
Keterangan :R-Square = 0,63; C.V = 24,33
Tabel 4.11 terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari pembelajaran di SDN Bajuin 2
dengan menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan juga lebih unggul
dibandingkan pembelajaran kelas kontrol.
Ringkasan hasil analisis kovarian pembelajaran di SDN Kunyit 1 dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan
perbukitan/pegunungan (Kabupaten Tanah Laut) seperti pada Tabel 4.12. Pada Tabel
4.12 ada perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
63
Hasil belajar siswa yang diperoleh dari pembelajaran di SDN Kunyit 1 dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan juga lebih unggul
dibandingkan pembelajaran kelas kontrol.
Tabel 4.12. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN Kunyit1Lingkungan Perbukitan/Pegunungan
Sumber DB JK RK F-ratio Pr > F KeteranganModel 2 52,53 26,26 23,08 0,0001 SignifikanResidual 59 67,14 1,13Total 61 119,67
Keterangan :R-Square = 0,43; C.V = 22,19
Ringkasan hasil analisis kovarian pembelajaran di SDN Kunyit 1 dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan di lingkungan
perbukitan/pegunungan (Kabupaten Tanah Laut) seperti pada Tabel 4.13. Pada
Tabel 4.13. Ringkasan Hasil Analisis Data yang Diperoleh dari Pembelajaran di SDN Kunyit 2Lingkungan Perbukitan/Pegunungan
Sumber DB JK RK F-ratio Pr > F KeteranganModel 2 82,83 41,41 47,39 0,0001 SignifikanResidual 62 54,18 0,87Total 64 137,01
Keterangan :R-Square = 0,60; C.V = 18,24
Tabel 4.13 juga terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Jadi hasil belajar siswa yang diperoleh dari pembelajaran di SDN Kunyit 2
dengan menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan lebih unggul
dibandingkan pembelajaran kelas kontrol. Berdasarkan Tabel 4.11, Tabel 4.12, dan
Tabel 4.13 dapat disimpulkan pembelajaran di lingkungan perairan dengan
menggunakan pendekatan PBM dan pendekatan lingkungan berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
64
Berdasarkan hasil analisis statistik pada ketiga lingkungan pembelajaran
(lingkungan peralihan rawa dan perbukitan, lingkungan perairan, dan lingkungan
perbukitan/pegunungan, maka disusun ringkasan uji signifikansi data hasil belajar
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti pada Tabel 4.14. Pada Tabel 4.14
Tabel 4.14. Ringkasan Uji Signifikansi Hasil Belajar Siswa